teknik pembesaran udang vaname (litopenaeus · pdf filenamun kenyataannya pada saat ini udang...

23
1 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017 TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) SISTEM INTENSIF DI TAMBAK BUSMETIK BAPPL STP SERANG, BANTEN Aditya Kamaruddin, Aldi Suryadi, Aprian Jumanti, Ayu Sundari, Danang Eko Utomo, Heni Hermawati, I Gede Rezza Mahendra, Ida Ayu Kade Wimala Niti, Khaerul Fadli, Nanda Ardiansyah Lubis, Risyad Anwar, Weni Tri Agustin. Jurusan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Program Studi Teknologi Akuakultur, Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta, Dibawah Bimbingan Dr. Moch. Nurhudah, A.Pi., M.Sc dan Suharyadi S.St.Pi.,M.Si I. PENDAHULUAN Udang vaname (Litopenaeus vannamei) ini merupakan salah satu komoditas perikanan budidaya yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat. Negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan seperti Ekuador, Venezuela, Panama, Brazil, dan Meksiko sudah lama membudidayakan udang tersebut dengan nama Pacific white shrimp. Menurut Smith & Briggs (2003) dalam Heptarina dkk., (2010) produksi budidaya udang vaname mencapai 1,15 juta metrik ton pada tahun 2000. Udang vaname masuk ke Indonesia sebagai varietas unggulan melalui Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 41/2001 tanggal 12 juli 2001 (Haliman & Adijaya, 2005 dalam Heptarina dkk., 2010). Tingginya permintaan didalam dan diluar negeri menjadikan Indonesia sebagai pengirim udang terbesar di dunia. Menurut Nuhman (2009) Indonesia mempunyai luas wilayah serta adanya sumber daya alam yang mendukung untuk dapat mengembangkan usaha budidaya udang. Udang vaname yang memiliki keunggulan berupa lebih resisten terhadap serangan virus. Namun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi kegagalan karena serangan virus. Oleh karena itu menurut Riani dkk., (2012) permasalahan tersebut sangat mempengaruhi hasil budidaya dan harus

Upload: lynhan

Post on 06-Feb-2018

303 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

1 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei)

SISTEM INTENSIF DI TAMBAK BUSMETIK

BAPPL STP SERANG, BANTEN

Aditya Kamaruddin, Aldi Suryadi, Aprian Jumanti, Ayu Sundari, Danang Eko

Utomo, Heni Hermawati, I Gede Rezza Mahendra, Ida Ayu Kade Wimala Niti,

Khaerul Fadli, Nanda Ardiansyah Lubis, Risyad Anwar, Weni Tri Agustin.

Jurusan Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Program Studi Teknologi

Akuakultur, Sekolah Tinggi Perikanan, Jakarta, Dibawah Bimbingan Dr. Moch.

Nurhudah, A.Pi., M.Sc dan Suharyadi S.St.Pi.,M.Si

I. PENDAHULUAN

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) ini merupakan salah satu komoditas

perikanan budidaya yang permintaannya terus meningkat dan berkembang pesat.

Negara-negara di Amerika Tengah dan Selatan seperti Ekuador, Venezuela,

Panama, Brazil, dan Meksiko sudah lama membudidayakan udang tersebut

dengan nama Pacific white shrimp. Menurut Smith & Briggs (2003) dalam

Heptarina dkk., (2010) produksi budidaya udang vaname mencapai 1,15 juta

metrik ton pada tahun 2000.

Udang vaname masuk ke Indonesia sebagai varietas unggulan melalui Surat

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 41/2001 tanggal 12 juli 2001

(Haliman & Adijaya, 2005 dalam Heptarina dkk., 2010). Tingginya permintaan

didalam dan diluar negeri menjadikan Indonesia sebagai pengirim udang terbesar

di dunia. Menurut Nuhman (2009) Indonesia mempunyai luas wilayah serta

adanya sumber daya alam yang mendukung untuk dapat mengembangkan usaha

budidaya udang.

Udang vaname yang memiliki keunggulan berupa lebih resisten terhadap

serangan virus. Namun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering

terjadi kegagalan karena serangan virus. Oleh karena itu menurut Riani dkk.,

(2012) permasalahan tersebut sangat mempengaruhi hasil budidaya dan harus

Page 2: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

2 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

dicari alternatif metode pemeliharaan untuk menghindari serangan virus pada

usaha budidaya udang vaname.

Karena berbagai macam masalah yang timbul dalam budidaya udang

vaname dikenalkanlah teknologi budidaya udang skala mini empang plastik atau

yang dikenal dengan sebutan “BUSMETIK” merupakan teknologi terapan dalam

kegiatan budidaya udang windu atau udang vaname dengan ukuran tambak

kecil/mini yang dilapisi plastik. Teknologi ini dikenalkan oleh BAPPL-STP

Serang, yang merupakan instansi pendidikan di bawah Kementerian Kelautan dan

Perikanan.

II. METODE KERJA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam praktek keahlian ini

adalah melakukan pengamatan dan pengukuran secara langsung, serta mengikuti

semua kegiatan di tambak BAPPL STP Serang. Data yang diamati meliputi

persiapan wadah pemeliharaan, media pemeliharaan, penebaran benur,

pengelolaan pakan, manajemen kesehatan udang, pengelolaan kualitas air, dan

panen.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pembahasan pada proses budidaya udang vaname menggunakan

sistem BUSMETIK antara lain pada tahap budidaya, yang meliputi :

A. Persiapan pemeliharaan

Uraian kegiatan ini mencakup pekerjaan konstruksi secara umum,

persiapan dasar tambak dan persiapan air. Adapun rangkaian persiapan yang

dilakukan meliputi di bawah ini :

1. Persiapan wadah pemeliharaan

Tambak yang digunakan adalah tambak BUSMETIK ( budidaya

udang skala mini empang plastik) modul 2 yang berukuran 1000 m2 dan

modul 1 yang berukuran 600 m2 yang berlapiskan plastik HDPE (High

Density Polyethylene) dengan ketebalan 0,5 mm.

2. Pengeringan dan pembersihan wadah

Kegiatan ini diawali dengan pengeluaran air sisa panen menggunakan

pompa 6 dan 4 inch. Air dibuang dan dialirkan ke outlet hingga berakhir di

Page 3: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

3 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

kawasan mangrove. Alat yang digunakan dalam pengeringan dan

pembersihan lahan meliputi pompa 6 inch, waring dan sapu untuk menyikat

dinding petakan tambak, ember serta sekop untuk mengangkat dan

mengeluarkan sisa lumpur dalam petakan tambak. Hal ini sesuai dengan

pendapat Haliman dan Adijaya (2005), bahwa persiapan tambak baru

dilakukan dengan membuang semua jenis kotoran yang membahayakan

kelangsungan hidup udang, diantaranya lumpur hitam yang terbentuk dari

sisa pakan dan bahan lain yang tidak terdekomposisi secara sempurna.

3. Perbaikan wadah budidaya

Perbaikan wadah budidaya dilakukan yang dilakukan berupa

pengecekan plastik HDPE. Plastik harus dipastikan dalam keadaan baik

dan layak digunakan. Kebocoran plastik HDPE dapat disebabkan oleh

bambu saat pembersihan petakan tambak dari teritip. Untuk mengatasi

plastik HDPE yang robek atau rusak maka dilakukan dengan cara

penambalan dan welding (menggunakan blower panas). Sesuai dengan

pendapat Rahayu dkk,. (2010) yang menyatakan bahwa, kebocoran pada

tambak budidaya dikarenakan plastik robek atau berlubang akibat

pembersihan organisme penempel dan pemindahan kincir yang tidak hati-

hati, maka dari itu perlu dilakukan perbaikan dan penambalan plastik.

4. Pemasangan CPD (Crab Protecting Device) dan Sistem Biosecurity

Pemasangan CPD (Crab Protecting Device) di sekeliling kawasan

budidaya merupakan salah satu langkah untuk menangkal hama dan

patogen asing pembawa penyakit yang dapat masuk ke dalam kawasan

budidaya. Alat yang diperlukan untuk pemasangan CPD (Crab Protecting

Device) meliputi potongan bambu dengan panjang antara 45-60 cm, plastik

HDPE, kabel tis untuk mengikat bambu dengan plastik HDPE.CPD (Crab

Protecting Device) adalah salah satu penerapan biosecurityyang dilakukan

di kawasan tambak BUSMETIK BAPPL STP Serang. Penerapan

biosecurity dilaksanakan dengan baik. Hal ini sesuai pendapat Amri dan

Kanna (2008) yang menyatakan bahwa penerapan manajemen kesehatan

ikan yang pada tahapan pelaksanaan dikenal dengan biosekuritas menjadi

alternatif baru dalam pengelolaan budidaya udang. Penerapan biosekuritas

Page 4: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

4 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

yang terjaga dengan bantuan teknologi dapat mendukung budidaya dan

kualitasnya. Budidaya udang sangat berhubungan dengan lingkungan

disekitar yang secara keseluruhan tergantung dengan daya dukung lahan.

B. Persiapan media pemeliharaan

Pada tahap persiapan media pemeliharaan, kegiatan yang dilakukan antara

lain sebagai berikut:

1. Pengisian air

Air laut yang akan digunakan terlebih dahulu disimpan dalam tandon

dan kemudian disterilkan dengan pemberian klorin dengan dosis 30 ppm.

Hal ini dilakukan untuk menjaga agar air yang nantinya masuk dalam kolam

pemeliharaan steril dan bebas dari parasit yang dapat merugikan. Dari

tandon utama, air dialirkan ke tandon 1 dan tandon 2. Pengisian air ke

petakan pemeliharaan menggunakan pompa 6 inch. Bagian ujung paralon

diberi saringan tiga lapis.Pengisian air dilakukan hingga air setinggi 100 cm.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rahayu dkk., (2010) yang menyatakan

bahwa, air media pemeliharaan diambil dari tandon pengendapan. Proses

pengisian air dapat dibantu dengan pompa dan pada ujung pipa pemasukan

dipasang saringan dengan mesh size 1 mm untuk mencegah kotoran masuk

ke dalam tambak.

2. Pemasangan kincir

Sebelum kincir dipasang maka perlu adanya pengecekan komponen

kincir. Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui baik tidaknya kondisi

kincir, pengecekan yang dilakukan meliputi pemeriksaan impeller (baling-

baling), gearbox, motor listrik dan lain sebagainya. Setelah semuanya dalam

kondisi baik atau layak pakai, maka dilakukan pemasangan tali pada

floating boat dan dilakukan pengaturan kabel. Kemudian kincir diturunkan

dan dipasang pada sudut yang berseberangan. Pemasangan kincir harus

memperhatikan pola arus yang akan dihasilkan akibat putaran baling kincir

tersebut. Pemasangan kincir dengan arah arus yang searah akan

mengakibatkan kotoran udang akan mengumpul di tengah sehingga

Page 5: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

5 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

mempermudah dalam penyiphonan. Pemasangan kincir dapat dilihat pada

gambar 1.

Gambar 1 . Pemasangan kincir

3. Sterilisasi air

Sterilisasi tambak menggunakan kaporit dengan kandungan klorin

60% dan bahan aditif 40%. Klorin diberikan dengan dosis 60 ppm. Untuk

melarutkan klorin ke dalam air tambak mrenggunakan bantuan anco.

Tujuannya adalah agar klorin mudah larut dalam air karena berbentuk

bubuk (powder). Klorin disebar merata dan kincir tetap dinyalakan dengan

tujuan pemerataan kandungan kaporit dalam air dan membantu

mempercepat penetralan klorin dalam air. Kandungan klorin dalam air akan

netral dalam waktu 3 hari, dibuktikan dengan melakukan pengujian dengan

menggunkan chlorin tes kit. Hal ini sesuai dengan pendapat Farchan (2006),

yang menyatakan bahwa menetralkan kaporit dilakukan aerasi dengan kincir

air (paddle whell) selama 2 hari dan di uji langsung dengan test kit pada

tambak pemeliharaan dengan kadar chlorin harus mencapai bening atau nol,

untuk meyakinkan kandungan chlorine tersebut. Kegiatan pelarutan kaporit

dalam tambak dapat dilihat pada gambar 2 .

Page 6: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

6 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Gambar 2. Pelarutan klorin dalam air tambak

4. Aplikasi probiotik awal

Pemberian probiotik dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Dosis

probiotik yang diberikan adalah 1 ppm untuk probiotik padat dan 10 ppm

untuk probiotik cair. Pemberian probiotik bertujuan untuk menumbuhkan

bakteri baik dan menekan bakteri jahat. Pemberian bakteri di awal

pemeliharaan bertujuan untuk menyiapkan bakteri pengurai bahan-bahan

organik sehingga ketika proses budidaya sudah berlangsung ketersediaan

bakteri di tambak telah mencukupi. Hal ini sesuai dengan pendapat Rahayu

(2010) bahwa Bacillus diberikan pada awal persiapan setelah air tambak

netral dari clorine agar mendominasi mikroorganisme pada media

pemeliharaan, dilanjutkan pemberiaan rutin secara berkala hingga akhir

pemeliharaan untuk mempertahankan populasi Bacillus dalam air

tambak.

C. Penebaran benur

Penebaran benur dilakukan setelah petakan tambak siap untuk

pemeliharaan, ditandai dengan warna air tambak warna kehijauan oleh

plankton.Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Tahe dan Makmur (2016)

Page 7: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

7 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

menyatakan bahwa penebaran benur dilakukan setelah seminggu aplikasi

probiotik dilakukan.

1. Pemilihan benur

Benur yang digunakan berasal dari PT. Syaqua Hatchery Unit

Anyer. Benur tersebut telah dilengkapi dengan surat-surat kesehatan

dan hasil laboratorium meliputi hasil uji PCR (WSSV, IHHNV, TSV,

INV), dan data kualitas air benur. Farchan (2006) berpendapat bahwa

benur yang ditebar harus sehat, aktif dan bebas pathogen atau SPF

(Specific pathogen free). Untuk dapat memilih benur ada tiga tahapan

yaitu: pengamatan morfologi, pengujian daya tahan, dan pengujian

laboratorium.

2. Waktu penebaran dan aklimatisasi

Penebaran benur dilakukan pada pagi hari di Dengan ukuran post

larva 9-11(PL 9-11).Kualitas benur baik secara visual, ukurannya pun

hampir seragam, tidak cacat, gesit, bergerak aktif dan menyebar

didalam wadahSebelum penebaran benur terlebih dahulu dilakukan

kegiatan aklimatisasi yaitu kegiatan penyesuaian lingkungan baru dari

lingkungan lama atau sebelumnya. Pernyataan ini sesuai dengan

pendapat Haliman dan Adijaya (2005) bahwa aklimatisasi suhu

dilakukan dengan cara meletakkan plastik pengemas yang berisi benur

ke dalam petakan tambak. Tindakan tersebut dilakukan hingga suhu air

dalam kemasan plastik mendekati atau sama dengan suhu air yang

dipetakan, diperkuat lagi oleh pernyatan Budiardi dkk (2005)

menyatakan bahwa penebaran benur,udang vannamei yang digunakan

adalah PL-15 penebaran benih udang dilakukan 3 hari setelah

pemberian saponin pada pagi hari yang diawali dengan aklimatisasi

benih terhadap suhu dan salinitas air tambak. Proses aklimatisasi dapat

dilihat pada gambar 3, 4, dan 5.

Page 8: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

8 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Gambar 3.Aklimatisasi suhu

Gambar

4.

Aklimatisasi salinitas

Page 9: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

9 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Gambar 5. Pelepasan benur

D. Pengelolaan pakan

Pada umur pemeliharaan hari 1 – 45 pengelolaan pakan menggunakan

sistem pakan blind feeding karena pada umur 1 - 45 biomassa udang belum dapat

diketahui karena udang masih sangat kecil dan sensitif. Sehingga pemberian

pakan secara perkiraan berdasarkan target produksi yang diaplikasikan di tambak

BUSMETIK BAPPL STP Serang. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharyadi,

(2011) bahwa acuan pemberian pakan udang adalah memberikan pakan cukup

sesuai kebutuhan nutrisi udang dan jumlah yang dibutuhkan sehingga teknik

penentuan dosis pakan dalam praktek keahlian dibagi menjadi dua metode yaitu

blind feeding dan demand feeding.

1. Jenis dan dosis pakan

Ukuran dan jenis pakan untuk udang disesuaikan dengan bukaan mulut. Hal

ini bertujuan agar udang mampu dengan mudah mencerna pakan yang diberikan.

Dalam praktek keahlian ini digunakan 3 jenis pakan yaitu powder, crumble dan

pellet. Ketiga jenis pakan untuk pembesaran udang vaname dapat dilihat pada

tabel 1.

Tabel 1. Jenis Pakan

BENTUK KETERANGAN

Serbuk / powder Diberikan untuk benur yang baru ditebar

sampai umur pemeliharaan 16 hari

Crumble / butiran kecil Diberikan untuk benur/ juvenil pada

masa pemeliharaan 17-30 hari

Pellet halus Diberikan untuk udang pada masa

pemeliharaan 28-59 hari

Pellet kecil Diberikan untuk udang pasa masa

pemeliharaan 59-79 hari

Pellet besar Diberikan untuk udang pada masa

pemeliharaan >79 hari

Page 10: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

10 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Setiap jenis pakan yang digunakan, memiliki kandungan nutrisi yang sama.

Kandungan nutrisi pakan udang yang digunakan di BAPPL STP Serang dapat

dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Kandungan Nutrisi

NUTRISI KANDUNGAN (%)

Protein Min 36

Serat Max 4,0

Lemak Min 5,0

Air Max 12,0

Abu Max 15,0

2. Cara pemberian pakan

Setiap pergantian jenis pakan, maka dilakukan pencampuran dari jenis

pakan yang lama atau yang sudah diberikan dengan jenis pakan baru selama 3 hari

secara berturut-turut, dengan tujuan agar udang terbiasa dengan jenis pakan yang

baru. Frekuensi pemberian pakan disesuaikan dengan DOC (Day of Culture) yaitu

umur pemeliharaan udang. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Kordi dan

Ghufran (2009) bahwa frekuensi pemberian pakan dalam sehari bisa 1 kali, 2 kali,

3 kali atau lebih sering. Semua jenis pakan yang diberikan pada pukul 07.00 dan

21.00, terlebih`dahulu diberikan vitamin C dan dicampurkan dengan binder

(perekat rekato). Pemberian vitamin C adalah sebanyak 1 g/kg pakan serta

ditambah binder sebanyak 4 g/kg pakan.

Pemberian pakan diberikan secara merata dengan mengelilingi seluruh

bagian tambak dengan keadaan kincir mati, agar semua udang mendapat bagian

pakan yang sama sehingga pertumbuhannya seragam. Pemberian pakan secara

merata dapat mengoptimalkan daya konsumsi pakan pada udang karena udang

akan mudah dalam mencari makan. Menurut Farchan (2006) bahwa kincir

dimatikan 10 menit sebelum pakan disebarkan bertujuan agar pakan yang telah

ditebar tidak terbawa arus dan setelah 15 menit pemberian pakan, kincir

dihidupkan kembali.

3. Penyimpanan pakan

Page 11: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

11 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Penyimpanan pakan dilakukan di dalam satu gudang pakan yang terletak

tidak jauh dari petakan tambak hal ini untuk mempermudah dalam pengambilan

pakan. Pakan disusun rapi dengan tumpukan maksimal 6 sak karung pakan, pakan

disusun sebaiknya diberi alas berupa kayu sehingga pakan tidak langsung

bersentuhan dengan lantai dan tembok yang mengakibatkan pakan menjadi

lembab dan mudah timbulnya jamur pada pakan.

Selain itu juga melakukan sistem FIFO (First In First Out) yaitu setiap

pakan pertama masuk maka pakan pertama juga keluar, yang berarti pakan yang

dimasukkan kedalam gudang pada saat pemesanan pertama harus di keluarkan

terlebih dahulu dibanding dengan pakan yang di pesan setelah pemesanan

pertama.

Hal ini sesuai dengan pendapat Farchan (2006) bahwa teknik penyimpanan

pakan yaitu gudang harus kering, tidak banjir (lembab), tumpukan pakan tidak

terlalu tinggi, dan tidak menyentuh lantai secara langsung, agar tidak lembab.

Untuk itu perlu dilapisi balok kayu atau alas yang lain.

E. M

a

n

a

j

e

m

e

n

k

esehatan udang

1. Monitoring pertumbuhan

Monitoring pertumbuhan yang dilakukan adalah dengan metode

sampling anco pada DOC (Day Of Culture) 30 dan setelah DOC ke 30

setiap 10 hari sekali dilakukan sampling dengan menggunakan jala untuk

3.91 5.56

7.32 9.19

11.11

13.08

15.05

17

1.32 2.02 2.64 4.5

5.75 6.86

8.21 8.77

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

30 40 50 60 70 80 90 100

ber

at r

ata-

rata

ud

ang

(gr)

DOC ke-

MODUL 2 PETAK A

ABW normal ABW petak A

Page 12: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

12 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

m

e

n

g

e

t

a

h

ui populasi dan biomassa udang yang ada ditambak. Hasil sampling untuk

modul 1 petak A dan petak C karena DOC baru sampai DOC 30 dimana

berat rata-rata udang (ABW) adalah untuk petak A 3,3 gr dan untuk petak C

3,7 gr dimana ABW tersebut masih dikatakan cukup baik karena udang

dengan DOC 30 memiliki ABW sebesar 3,91 gr. ABW (Average Body

Weight) pada modul 2 petak A dan C dapat dilihat pada grafik 1.

Grafik 1. Grafik pertumbuhan udang pada petak A modul 2

Grafik 2. Grafik pertumbuhan udang pada petak C modul 2

11.11

13.08

15.05 17

5.75

8.72

11.11

13.74

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

70 80 90 100

ber

at r

ata-

rata

ud

ang

(g)

DOC ke-

MODUL 2 PETAK C

ABW normal ABW petak C

Page 13: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

13 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Grafik diatas menunjukan ABW udang Modul 2 petak A dan petak C.

Udang pada petak A modul 2 mengalami pertumbuhan jauh dibawah rata-rata

pertumbuhan normal. Hal ini dikarenakan kepadatan penebaran yang terlalu tinggi

dan kualitas air kurang mendukung. Pernyataan diatas sesuai dengan pendapat

Tahe (2016) bahwa pertumbuhan udang vaname dipengaruhi padat tebar dan

tingkat teknologi yang dipergunakan. Setelah udang memasuki DOC 61 udang

tersebut dilakukan progres atau pengurangan jumlah udang dengan cara

memindahkan ke petakan lain sebaigan atau beberapa bagian.

Grafik 3. Grafik pertumbuhan udang vaname di petak D modul 2

Grafik diatas menunjukan pertumbuhan udang di Modul 2 petak D, udang

pada petakan ini mengalami pertumbuhan rata-rata yang cukup baik, namun

sempat mengalami penurunan pertumbuhan pada DOC 48-58 yang dikarenakan

kualitas air pada DOC tersebut sangat buruk karena di temukan endapan lumpur

yang cukup banyak pada dasar petakan, setelah dilakukan penyiponan dan

pergantian air secara rutin yaitu penyiponan 1 minggu sekali dan pergantian air 2

hari sekali sehingga terlihat pertumbuhan yang baik pada DOC 59-88

Menurut Yudiati dkk., (2010) bahwa kualitas air terutama kandungan bahan

organik yang melebihi ambang batas merupakan salah satu faktor penyebab

penurunan produksi udang, Avnimelech dan Ritvo (2003) dalam Nuhman (2009)

menjelaskan bahwa hal penting dan umum dilakukan unuk perbaikan kondisi

2.53 4.45

6.08 6.6 7.98

9.17 10.9

14.14

3.61 5.21

6.96 8.81

10.72 12.61

14.65

18.53

0123456789

1011121314151617181920

28 38 48 58 68 78 88 100

ber

at r

ata-

rata

ud

ang

(gr)

hari ke-

Modul 2 PETAK D

petak D ABW normal

Page 14: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

14 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

dasar tambak adalah melalui perlakuan dengan mengangkatan lumpur yang

terdapat pada dasar tambak.

2. Monitoring kesehatan

Monitoring kesehatan dilakukan yaitu mengamati udang melalui

pengamatan di anco dan pengamatan disekitar pinggiran tambak pada saat

pemberian pakan. Hasil pengamatan ditemukan udang yang memiliki karapas

yang lembek dan juga tubuh udang berwarna putih pucat.

Selain itu pengamatan yang dilakukan adalah tingkat nafsu makan dengan

mengamati sisa pakan dianco habis atau tidak. Jika tidak harus segera dianalisa

agar dampaknya tidak semakin membesar. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa

menurunnya nafsu makan pada udang diakibatkan oleh fluktuasi suhu dimana hal

ini tentunya mempengaruhi kondisi air meliputi perubahan pH, salinitas dan DO

kemudian menyebabkan udang stres dan mudah kehilangan nafsu makan. Hasil

tersebut sesuai dengan pernyataan dari Farchan (2006) yang mengatakan bahwa

nafsu makan udang dipengaruhi oleh kualitas air, cuaca, kondisi dasar tambak,

suhu, kualitas pakan, kondisi udang dan penyakit.

F. Pengelolaan air media

1. Aplikasi probiotik

Probiotik diberikan pada saat air sudah netral dari kandungan natrium

hipoclorite yang diberikan pada petakan untuk sterilisasi media sebanyak 2 ppm

selama 3 hari berturut-turut pagi dan sore hari, dan setelah benur masuk ketambak

pemberian probiotik dikurangi sebanyak 1 ppm dan diberikan pada 2 hari sekali.

Menurut Riani, dkk (2012), selain berpengaruh terhadap kualitas air aplikasi

probiotik juga berpengaruh terhadap populasi bakteri vibrio. Beberapa probiotik

yang telah terbukti menekan populasi bakteri vibrio adalah Bacillus spp, Bacillus

subtilis BT23, Bacillus subtilis UTM 126.

2. Pengapuran

Kapur yang digunakan selama praktek adalah kapur tohor (CaO) dan kapur

dolomite (CaMg(CO)3). Pemberian kapur diberikan pada saat-saat tertentu saja

seperti seperti padaa saat nilai pH menurun yang diakibatkan suhu pada perairan

tambak tersebut menurun. Pengapuran juga dilakukan pada saat sebelum panen,

untuk mengurangi jumlah udang yang moulting pada saat akan di panen, Seperti

Page 15: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

15 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

yang dikatakan Amri dan Kanna (2008), manfaat pengapuran diantaranya

meningkatkan ph tanah, mempercepat proses penguraian bahan organik, mengikat

gas asam arang (CO2) yang dihasilkan oleh pembusukan bahan organik dan

pernafasan biota air, mematikan bakteri dan parasit, dan mengikat partikel-

partikel.

3. Pergantian air

Pergantian air yang dilakukan sebanyak 10% dari volume total air tambak.

Apabila air tidak diencerkan akan menyebabkan kematian massal plankton di

dalam petakan dan kompetisi plankton dengan biota. Kompetisi tersebut berupa

kompetisi oksigen dan kompetisi ruang, selain itu dengan pergantian air, zat-zat

organik akan ikut terbawa yang akan mengurangi kerja dari probiotik. Hal ini

sesuai dengan Farchan (2006) bahwa tujuan pergantian air adalah untuk

memperbaiki kondisi air khususnya bahan organik yang terlalu pekat dan

memperkecil gas-gas beracun.

4. Penyiponan

Penyiponan dilakukan setelah udang berumur 45 hari, karena pada saat umur

45 hari biasanya ditemukan endapan lumpur hitam dan berbau. Letak endapan

lumpur tergantung pada letak posisi tambak yang menentukan arus air tambak

yang mempengaruhi letak pengumpulan endapan. Alat siphon yang digunakan

adalah pompa alkon 4 inch dan menggunakan selang spiral untuk menyedot

kotoran kotoran yang terdapat di dasar tambak.

Hal ini seperti pendapat Haliman dan Adijaya (2005), bahwa salah satu cara

untuk mencegah kadar amonia meningkat yaitu dengan cara pemberian probiotik

yang mengandung bakteri yang dibutuhkan, dan jika amonia terlalu tinggi

dilakukan penyiponan didalam dasar tambak. Penyiponan didalam tambak

dilakukan 1-2 minggu sekali.

5. Pembuangan kotoran/bahan organik

Pembuangan kotoran dilakukan menggunakan seser berupa waring berwarna

hijau dengan kerapatan halus yang telah dihubungkan dengan bambu untuk

mempermudah pada saat pengambilan kotoran apabila terletak ditengah tambak.

Hasil kotoran tersebut dibuang ke biofilter yang ditanami mangrove.

Page 16: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

16 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Hal ini sesuai dengan pernyataan Farchan (2006), yang mengatakan bahwa

pada tambak dengan umur lebih dari 30 hari sudah mulai tampak banyak plankton

yang mengendap dan mati. Kotoran ini apabila tidak segera diangkat akan

mengendap dan mengalami perombakan (dekomposisi) yang menghasilkan gas

beracun seperti H2S, NH3 sehingga cepat menurunkan kualitas air.

G. Pengamatan kualitas air

Pengamatan kualitas air dilakukan setiap hari untuk mengetahui perbedaan

kualitas air yang terjadi dan pengaruhnya pada udang. Ada pun hasil beberapa

parameter kualitas air yang diukur di petak pemeliharaan BAPPL STP Serang

dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Parameter kualitas air yang diukur di petak pemeliharaan BAPPL STP

Serang.

Dari hasil pengamatan tersebut dapat dikatakan kualitas air pada petak

pemeliharaan udang vaname di tambak BAPPL STP Serang masih kurang baik

sehingga menyebab pertumbuhan udang vaname tidak optimal.

NO. PARAMETER

KUALITAS AIR

KISARAN

OPTIMUM

HASIL

PENGAMATAN

1 Suhu 28 – 31 oC 26-32

oC

2 Salinitas 15 – 25 ppt 12-17 ppt

3 Kecerahan 30 – 40 cm 28- 50 cm

4 Oksigen terlarut 4 -8 ppm 3,8-69 ppm

5 pH 7-8 6-8

6 Alkalinitas 100-120 mg/l 35,03-152,52 mg/l

7 Karbondioksida < 25 mg/l 7,9-87,12 mg/l

8 NH4-

1 mg/l -

9 NH3- < 0,1 mg/l -

10 Nitrit (NO2) < 0,1 mg/l -

11 Hidrogen sulfida

(H2S) < 0,001 mg/l

-

Page 17: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

17 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

H. Panen dan pasca panen

1. Panen

Panen udang vanname di tambak BUSMETIK menggunakan jaring

(trawl). Udang vaname di petak A dan petak C Modul 2 dipanen pada masa

pemeliharaan 100 hari. Panen dilakukan pada pukul 07.00 WIB karena pada

waktu tersebut suhu tidak terlalu tinggi sehingga tidak menyebabkan udang

cepat mengalami stress dan pemanenan dilakukan dengan cepat. Adapun

hasil panen Modul 2 petak A dapat dilihat pada tabel 4. dan petak C pada

tabel 5 dibawah ini :

Tabel 4.

Hasil

Panen

Petak A

Modul 2

No Uraian Hasil Data Panen

1 Tanggal panen 28 Februari 2017

2 Jumlah panen 73.771 ekor

3 Size 116 ekor/kg

4 ABW 8,62 gr/ ekor

5 Komulatif pakan 1423,7 kg

6 Biomassa panen 635,96 kg

7 FCR 2,23

8 SR 70%

Page 18: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

18 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Tabel 5. Hasil Panen Petak C Modul 2

No Uraian Hasil Data Panen

1 Tanggal panen 28 Februari 2017

2 Jumlah panen 50.366 ekor

3 Size 62 ekor/kg

4 Abw 16,12 gr/ ekor

5 Komulatif pakan 2.130,8 kg

6 Biomassa panen 812,36 kg

7 FCR 2,6

8 SR 48%

2. Pasca panen

Setelah udang di tangkap dengan menggunakan jaring kemudian udang

dikumpulkan lalu diangkat menggunakan basket putih dan dipindahkan ke tempat

penampungan hasil panen yang telah berisi es sebanyak 3 balok dengan berat satu

balok 30 kg, dengan suhu 40C. Udang yang yang ada dibak penampungan akan

dilakukan penyortiran di meja sortir yang telah disediakan. Tujuan dilakukan

penyortiran adalah untuk memisahkan udang yang masih dalam keadaan segar

dan memisahkan udang berdasarkan ukurannya atau size. Setelah disortir dan

dimasukkan ke dalam keranjang selanjutnya udang ditimbang menggunakan

timbangan elektrik. Dengan masing-masing berat udang sama setiap penimbangan

untuk memudahkan penjumlahan biomassa panen akhir.

I. Analisa usaha

1. Biaya Investasi

Biaya investasi yang dikeluarkan Tambak BUSMETIK BAPPL STP

Serang adalah sebesar Rp.424.950.000, biaya tetap penyusutan adalah biaya

tetap yang dikeluarkan setiap tahun terhadap nilai penyusutan. Biaya

penyusutan yang dikeluarkan oleh Tambak BUSMETIK BAPPL STP Serang

adalah Rp.45.129.000.

Page 19: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

19 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

2. Biaya tetap

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh. Tambak BUSMETIK BAPPL STP

Serang adalah Rp. 27.898.848. Biaya tetap terdiri dari biaya upah tenaga

kerja, biaya penyusutan dan listrik. Komponen biaya tetap adalah biaya yang

dikeluarkan pada setiap bulan secara tetap dan tidak dipengaruhi oleh biaya

produksi.

3. Biaya tidak tetap

Kegiatan pembesaran udang vanname di Tambak BUSMETIK BAPPL

STP Serang antara lain adalah biaya untuk pembelian bahan kegiatan

operasional seperti benur, kaporit, probiotik, pakan, probiotik dan kapur,

biaya perbaikan fasilitas dan biaya panen yang dibutuhkan dalam satu siklus.

Biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh Tambak BUSMETIK BAPPL STP

Serang yaitu Rp. 45.593.600.

4. Biaya total

Biaya total adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan suatu

unit usaha dalam satu siklus produksi. Total biaya meliputi biaya tetap dan

biaya tidak tetap. Biaya total yang di keluarkan oleh Tambak BUSMETIK

BAPPL STP Serang adalah sebagai berikut:

Biaya total = biaya tetap + biaya tidak tetap

= Rp. 27.898.848,- + Rp. 45.593.600,-

= Rp. 73.492.448,-

5. Analisa rugi/laba

Pendapatan yang diperoleh Tambak BUSMETIK BAPPL STP Serang

dari Modul 2 dengan harga 2 kriteria yaitu harga Rp. 35.000,- (size 116 pada

petak 2A) dan harga Rp. 73.500,- (size 62 pada petak 2C) . Karena kedua

petak tersebut adalah hasil progres maka untuk mengetahui pendapatan, hasil

panen dari petak A dan petak C dijumlahkan sebagai berikut:

1. Petak 2 A

Hasil Panen = Total panen x harga udang per kg

= 635,96 kg x Rp. 35.000,-

Page 20: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

20 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

= Rp. 22.258.600.,-

2. Petak 2 C

Hasil Panen = Total panen x harga udang per kg

= 812,36 kg x Rp. 73.500,-

= Rp. 59.708.460.,-

3. Pendapatan = Hasil panen petak 2A + Hasil panen petak 2C

= Rp. 22.258.600.,- + Rp. 59.708.460.,-

= Rp. 81.967.060.,-

4. Keuntungan = Pendapatan - Biaya Total

= Rp. 81.967.060.,- - Rp. 73.492.448,-

= Rp. 8.474.612.,-

Bedasarkan hasil penghitungan analisa laba/rugi di atas, maka dapat

dinyatakan bahwa pada siklus ini Tambak BAPPL STP Serang Modul 2 petak

A dan petak C mendapat keuntungan. Hal ini dikarenakan masih ada laba

bersih sebesar Rp. 8.474.612.,- yang tersisa dari pendapatan total.

Page 21: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

21 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya, D. Supito dan I. Sumantri. 2008. Penerapan Teknologi Budidaya

Udang vaname L.vannamei Semi-Intensif Pada Loka Tambak Salinitas

Tinggi. Media Budidaya Air Payau Perekayasaan.

Amri, K. dan I. Kanna. 2008. Budidaya Udang vanname. PT. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

Ari, D dan Wahyuni, 2011. Pembenihan Udang Vanname (Litopeaneus

Vannamei) Skala Rumah Tangga (Backyard). Akademi Perikanan

Sidoarjo. Lamongan. Jawa Timur.

Budiardi T; A. Muzaki dan N. B. P. Utomo. 2005. Produksi Udang Vaname

(Litopenaeus Vanamei) Di Tambak Biocrete Dengan Padat Penebaran

Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia. Bogor. http:// journal. ipb. ac. id/

Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. 2011. Budidaya Udang Vaname

(Litopenaeus vanname) Intensif yang Berkelanjutan. Departemen

Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Direktorat Pembudidayaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. 2004.

Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vanname (Litopenaus vanname).

Departemen Kelautan dan Perikanan. Jepara.

Farchan, M. 2006. Teknik Budidaya Udang vanname. BAPPL STP Press.

Serang.

Gusrina. 2008. Budidaya Ikan Jilid 1 Untuk SMK. Departemen Pendidikan

Nasional. Jakarta.

Haliman, R. W. dan D. Adijaya. 2005. Udang Vanname. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Irianto, A. 2003. Probiotik Akuakultur. Gadjah Mada University.

Press.Yogyakarta.

Kaligis, E. 2015. Growth Response Of White Shrimp (Littopenaeus vannamei)

Reared In Low Salinity Medium, Fed Different Protein and Calcium

Levels. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol 1 : 225-134

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Penyuluhan Kelautan dan

Perikanan. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Kordi K. dan M. Ghufran. 2009. Budidaya Perairan. PT Citra Aditya Bakti.

Bandung.

Kordi, K dan A. Baso Tancung. 2007. Pengelolaan Kualitas Air Dalam

Budidaya Perairan. . PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

Page 22: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

22 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Lubzens, E (1987). Raising Rotifers For Use In Aquaculture. Hidrobiologia 147:

245-255.

Mc Graw, W.J., Scarpa, J. 2002. Marine Shrimp (Litopenaeus vannamei)

Culture In Freshwater: Determinan Minimum Ion Concentration. Glob.

Aquac. Advocate 5 (3), 36-38.

Mudjiman dan Suyanto. 1987. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Murdjiani, M. 2007. Penerapan Best Management Practices (BMP) pada

Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius) Intensif.

Nida. Sopiah, Adi. Mulyanto, Sindi. Sehabudin. 2013. Pengaruh Kelimpahan Sel

Mikroalgae Air Tawar (Chlorella Sp.) Terhadap Penambatan

Karbondioksida) Jurnal Teknologi Lingkungan. Vol. 14. No.1 Januari

2013 Hal 1-6.

Nuhman. 2009. Pengaruh Prosentase Pemberian Pakan Terhadap

Kelangsungan Hidup dan Laju Pertumbuhan Udang Vaname

(Litopenaeus vannamei). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol 1 :

193-197.

Patterson. 1990. Free-Living Freshwater Protozoa. University of Sidney.

Australia.

Rahayu H, S. Pagi. S, Suharyadi, Arum. A. 2010. BUSMETIK. BAPPL STP

Press. Serang.

Riani, H. Rostika, R. dan Lili, W. 2012. Efek Pengurangan Pakan Terhadap

Pertumbuhan Udang Vaname (Littopenaeus Vannamei) PL-21 yang

Diberi Bioflok. Jurnal perikanan kelautan. Vol 3 : 207-211.

Saravan, S., B.S. Kamalan and J. S. S. Kumar. 2008. Moulting and Behaviour

changes in Freshwater Prawn. www.thefishsite.com/...moulting-and-

behaviour-changes-in-freshwater-prawn.

Sofiati. S, Subyakto, dan D. Sutende. 2007. Budidaya Udang Vannamei

(Litopenaeus vannamei) Semi intensif Dengan Metode Sirkulasi Tertutup

Untuk Menghindari Serangan Penyakit. Jurnal Ilmiah Perikanan dan

Kelautan Vol. 1. Situbondo.

Suharyadi. 2011. Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei). Penyuluh

Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Suwoyo, H.S, dan Mangampa, M. 2010. Aplikasi Probiotik dengan Konsentrasi

Berbeda pada Pemeliharaan Udang Vaname (Lithopenaeus vannamei).

Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau.

Tahe, S dan Makmur. 2016. Pengaruh Padat Penebaran Terhadap Produksi

Udang Vanname (Litopenaeus Vannamei) Superinteraksi Skala Kecil.

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Sulawesi Selatan.

Page 23: TEKNIK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus  · PDF fileNamun kenyataannya pada saat ini udang vaname juga sering terjadi ... Untuk mengatasi ... gearbox, motor listrik dan

23 Sekolah Tinggi Perikanan| 2017

Tahe, S. dan Suharyanto. 2008. Teknologi Budidaya Udang vanname

(Litopenaeus vannamei) Dengan Waktu Awal Pemberian Pakan Berbeda

Di Tambak. Seminar Nasional Kelautan IV. Surabaya.

Wyban, J.A. dan Sweeny, J.N. 1991. Intensif Shrimp Production Technology.

The Oceanic Institute.Honolulu. Hawaii. USA.

Yudiati, E. Arifin, Z. dan Riniatsih, I. 2010. Pengaruh Aplikasi Probiotik

Terhadap Laju Sintasan dan Pertumbuhan Tokolan Udang Vaname

(Littopenaeus vannamei), Populasi Bakteri Vibrio, Serta Kandungan

Amoniak dan Bahan Organik Media Budidaya. Jurnal Ilmu kelautan.

Vol 13 : 133-158.

Zakaria, R. 2010. Manajemen Pembesaran Udang Vannamei (Litopenaeus

vannamei) di Tambak Udang Binaan Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Pamekasan . Universitas Airlangga. Surabaya.