manajemen & tekno intensif udang vaname

8/2/2019 Manajemen & Tekno Intensif Udang Vaname

1/15

Teknologi Akuakultur

Litopenaeus vannamei

Penyaji

Akbar Marzuki Tahya, Bernhard Katiandagho,

Al Amin, Muh. Hasby Rasyad, Khairun Nisaa

disampaikan pada presentasi matakuliahpps unhas 2010


2/15

Sekilas mengenai Vaname

Udang Vaname Litopenaeusvannameimerupakan komoditiperikanan yang bukanmerupakan komoditi pribumi,

melainkan didatangkan dariAmerika Latin yakni perairanMexico hingga Peru.

Pada mulanya dibudidayakan di

daerah Banyuwangi danSitubondo-Jawa Timur padatahun 2001.



3/15

Sekilas mengenai Vaname

Mulanya masuk secara ilegal ke tanah air

pada tahun 2002, DKP RI meluncurkan jenis

udang vaname (L. vannamei)

Keunggulan awal: resisten terhadap virus,

padat tebar yang tinggi, baik untuk

intensifikasi, kualitas benur baik.

Udang vaname, tampil sebagai alternatif

lesunya usaha udang nasional



4/15

Tantangan yang muncul

pada tahun 2003 tepatnya 3 tahun setelah budidayaintensif, udang vaname menghadapi kendala barudengan munculnya TSV (taura syndrom virus).Tantangan ini, menjadi pekerjaan kita bersama untuk

mencari terobosan-terobosan yang dapat mencari jalankeluar pemecahan masalah

Produk tantangan ini: biosecurity, penggunaan benihunggul (high health), sistem budidaya terpadu, best

management practices, yang berbasis pada penerapanbudidaya ramah lingkungan mulai dianut parapetambak sesuai tingkat pemahamannya.



5/15

Siklus hidup



6/15

Teknologi biologi reproduksi

Udang SPF (specific pathogen

free); unggul, bukan

inbreeding

Bertelur beberapa jam

setelah kawin

Telur-larva 12-16 jam

Progres naupliiplarva 12

hari



7/15


Udang betina ditangkap dan dilihat

perkembangan ovariumnya. Betina yang

sudah memiliki ovarium berkembang akan

memiliki warna kehijauan pada lobus ovarium

yang terletak pada bagian dasar carapace.



8/15


Spermatophore yang sudah berkembang dari

udang jantan dikeluarkan secara manual

dengan cara menekan spermatophore secara

hati-hati sampai spermatophore keluar dari

lubang genital. Spermatophore =sehat= tidak

menunjukkan adanya melanisasi, berwarna

putih, agak bengkak,dan keras jika disentuh



9/15


Udang betina yang ovariumnya sudahberkembang dipegang pelan sampaithelycum nya terlihat. Thelycumtersebut dikeringkan denganmenggunakan kertas handuk

Spermatophore ditempatkan di antarajari dan index finger laluspermatophore ditekan dari ujung yangtertutup ke ujung yang terbuka.Tekanan tersebut membuat pecahkantung sperma dan membebaskan

sperma yang membentuk tetesanantara jari dan index finger. Haltersebut juga memisahkan massasperma dari bahan gelatin danspermatophore



10/15


Udang betina dipegang rapat-rapatlalu tetesan sperma diletakkan kedalam thelycum. Setelah spermadiletakkan pada posisi yang tepat,posisi poreopod dikembalikan ke

posisi semula yang membantumengunci masa sperma.

Udang betina tersebutditempatkan pada spawning tanksemalaman. Proses ini harus

diselesaikan dalam waktu kurangdari 1 menit untuk mengurangitekanan pada udang betina



11/15

Teknologi Budidaya

Persiapan: pembersihan dasar, pencucian,

pengeringan, pengapuran, instalasi peralatan



12/15

Teknologi Budidaya

Persiapan air dan manajemen kualitas air



13/15

Teknologi Budidaya

Penebaran benur; diadaptasikan dahulu

Manajemen pakan; frekuensi pemberian

pakan



14/15

Teknologi Budidaya

Panen; total dan selektif

Sebaiknya pada pagi hari (pertimbangan

kualitas udang)



15/15

Inovasi adalah keharusan

dalam dinamika


manajemen & tekno intensif udang vaname

Documents