teknik menulis skenario.doc

29
Teknik Menulis Skenario Ditulis tanggal : 11 - 09 - 2011 | 01:44:51 Pembuatan sebuah film harus direncanakan sematang mungkin. Salah satu bagian dari produksi film yang terpenting adalah penulisan skenario. Skenario termasuk unsur yang dibutuhkan paling awal sebagai rancangan membuat film. Ketika sebuah skenario telah selesai, maka sebenarnya film telah selesai dibuat pula dalam bentuk tertulis. Lantas bagaimana cara menulis skenario? Berikut ini akan dipaparkan teknik menulis skenario yang diambil dari beberapa sumber di internet. IDE CERITA Oke, mungkin yang pertama ingin diketahui oleh orang yang ingin membuat skenario untuk film adalah langkah pertama. Apa sih yang paling pertama dilakukan dalam membuat skenario? Yap, the first step is IDE CERITA. Ide cerita yang ada di kepala sebaiknya langsung dituangkan kedalam tulisan. Cukup ke dalam satu kalimat. Contohnya: tentang seorang pemuda yang jatuh cinta kepada wanita yang tak pernah bisa ia ajak bicara, atau tentang seorang jagoan yang diutus kebumi untuk menumpas kejahatan. Dalam bahasa Inggris, biasanya wujudnya seperti ini: the story tells us about a maid that goes to a dance party in a castle, atau, about a father that always lie to his son.

Upload: rm-khadafi-satrianie

Post on 10-Aug-2015

275 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

teknik menulis skenario

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Menulis Skenario.doc

Teknik Menulis SkenarioDitulis tanggal : 11 - 09 - 2011 | 01:44:51

 

Pembuatan sebuah film harus direncanakan sematang mungkin. Salah satu bagian dari produksi film yang terpenting adalah penulisan skenario. Skenario termasuk unsur yang dibutuhkan paling awal sebagai rancangan membuat film.

Ketika sebuah skenario telah selesai, maka sebenarnya film telah selesai dibuat pula dalam bentuk tertulis.

Lantas bagaimana cara menulis skenario? Berikut ini akan dipaparkan teknik menulis skenario yang diambil dari beberapa sumber di internet.

 

IDE CERITA

Oke, mungkin yang pertama ingin diketahui oleh orang yang ingin membuat skenario untuk film adalah langkah pertama. Apa sih yang paling pertama dilakukan dalam membuat skenario?

Yap, the first step is IDE CERITA.

Ide cerita yang ada di kepala sebaiknya langsung dituangkan kedalam tulisan. Cukup ke dalam satu kalimat. Contohnya: tentang seorang pemuda yang jatuh cinta kepada wanita yang tak pernah bisa ia ajak bicara, atau tentang seorang jagoan yang diutus kebumi untuk menumpas kejahatan. Dalam bahasa Inggris, biasanya wujudnya seperti ini: the story tells us about a maid that goes to a dance party in a castle, atau, about a father that always lie to his son.

 

Apapun bentuknya, biasanya subyek yang ditulis di awal kalimat selalu manusia. Mungkin ada beberapa yang mau membuat subyeknya non-manusia, seperti binatang, matahari, air, waktu, atau apapun. Namun biasanya akan menemui kesulitan dalam pengembangannya karena subyek-subyek non-manusia kadang tidak bisa melakukan aksi dan jarang sekali memiliki problem yang menarik. Seandainya tetap ingin membuat subyek non-manusia, biasanya subyek tersebut tetap “dimanusiakan”, atau dipersonifikasikan, dan tetap memiliki karakter-karakter manusia.

Contoh ide cerita: sepesang kekasih yang telah menikah saat kelas dua SMA dan memiliki seorang anak.

Page 2: Teknik Menulis Skenario.doc

 

CERITA DASAR

Ide cerita yang cuma satu kalimat harus dikembangkan kedalam cerita dasar (basic story), yang isinya tidak lebih dari satu halaman folio dengan spasi satu setengah dan font times new roman ukuran 12. Biasanya cerita dasar berkisar setengah halaman saja. Isi dari cerita dasar itu ada keterangan tempat dan waktu, keterangan tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita, problem-problem utama, serta penyelesaian. Jangan malu-malu untuk menulis akhir dari cerita yang dibuat, jangan disimpan-simpan sendiri atau untuk membuat surprise orang. Tidak ada orang yang bisa anda kejutkan dalam proses penulisan skenario.

 

KARAKTER

Dalam skenario yang akan kita buat, akan muncul tokoh-tokoh. Kita harus membuat dan mengenalinya lebih dalam. Gunanya banyak. Kita akan tahu bagaimana tokoh tersebut berdialog, berpikir dan bertindak. Kita akan tahu bagaimana si tokoh akan memecahkan masalah. Juga bagaimana koflik antara satu tokoh dengan tokoh lain.Pada tahap pencarian pemain (casting), penjelasan karakter juga sangat membantu untuk menemukan pemain yang cocok untuk memerankan tokoh yang dibuat. Selanjutnya, bagi pemain itu sendiri akan lebih mudah untuk memahami karakter tokoh yang harus dimainkannya.

 

Untuk mengembangkan karakter tokoh, kita bisa melakukannya dengan memberikan data mengenai : nama lengkap dan panggilan, agama, umur, hubungan keluarga dan pertemanan, kegemaran (ilmu pengetahuan, film, musik, olahraga, bacaan, makanan), ciri-ciri fisik, intelejensia, gaya busana, cara berbicara, sifat, tempat tinggal, dan lain-lain.

Contoh perincian karakter: Sinta, cewek SMA usia 18 tahun, tidak terlalu pintar. Tatap matanya genit, murah senyum, rambutnya yang ikal panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang cewek glamour yang selalu tampil seksi. Hobi jalan-jalan dan shopping. Tinggal di sebuah komplek perumahan elit. Orang tua sangat sibuk, jarang di rumah.

 

LOKASI

Untuk membuat adegan, kita harus menentukan set dan lokasi (tempat adegan berlangsung)

Page 3: Teknik Menulis Skenario.doc

terlebih dahulu. Ini akan memudahkan kita untuk menentukan adegan. Sedang apa, posisinya dimana, dari mana, menuju kemana, melihat apa atau memandang ke arah mana.

Tempat kejadian berlangsung itu bisa berupa set yang dibangun di studio, misalnya ruang-ruang dalam rumah seperti teras, ruang tamu, ruang tengah, kamar, dapur atau kita menggunakan bagian dari bangunan rumah yang sebenarnya. Yang dimaksud set tidak selalu harus rumah, tapi juga jalan atau tempat lain.

 

Penjelasan set ini, selain berguna bagi kita ketika membuat skenario, juga berguna sebagai petunjuk bagi set builder untuk membangun set di studio atau bagi unit produksi untuk mencarikan bagunan yang akan dijadikan sebagai set yang sesuai dengan tuntutan skenario.

 

PLOT

Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set up atau awal konflik, confrontation atau komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan skenario.

 

Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut :

 

Babak I : Pada liburan kenaikan kelas dua, Sinta mengadakan party di rumahnya. Pesta usai dan teman-teman pulang. Karena dalam keadaan mabuk, Sinta menerima ajakan Andre, teman sekelasnya yang masih disitu, untuk bersetubuh. Sinta hamil. Untunglah Andre mau bertanggung jawab. Kelas dua SMA mereka resmi jadi suami istri dan beranak satu.

 

Babak II : Mereka masih labil. Menyelesaikan masalah dengan emosi. Sinta menuduh Andre selingkuh dengan Ratna, teman satu tim Andre di eskul basket. Andre tak terima, dia juga menuduh Sinta main belakang dengan Renald, kakak kelas mereka. Pertengkaran mewarnai hari-hari.

 

Page 4: Teknik Menulis Skenario.doc

Babak III : Suatu hari ketika mereka bertengkar hebat, anak mereka yang masih belum genap setahun menagis keras. Minta susu. Sementara susu habis. Uang mereka juga tipis. Pada akhirnya mereka berjuang bersama untuk membelikan susu anaknya. Di tengah perjuangan membelikan susu, mereka sadar bahwa bertengkar terus tak ada guna. Ada anak mereka yang harus dipikirkan. Happy ending.

 

OUTLINE

Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai berikut :1. Di Rumah Sinta :1.1. Sinta berjoged bersama teman-temannnya, mengikuti dentuman house music,1.2. Sinta dan Andre saling curi-curi pandang,1.3. Karena kebanyakan minum Sinta mabuk, party hampir usai,1.4. Teman-teman sinta pulang, Andre terlihat enggan pulang,1.5. Andre menyusul Sinta yang menuju kamar tidur, dst

 

SCENE

Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. Scene heading umumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan waktu adegan. INT singkatan dari interior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan. sedangkan EXT singkatan dari exterior digunakan apabila pengambilan gambar dilakukan di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :

1. INT. RUMAH SINTA – MALAM

 

ACTIONAction atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau adegan yang merupakan penjabaran dari outline yang sudah dibuat sebelumnya. Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :INT. RUMAH SINTA – MALAMSinta berjoged bersama teman-temannya mengikuti dentuman house music.

 

Page 5: Teknik Menulis Skenario.doc

DIALOG & PARENTHETICALDialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan. Sedangkan parenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis, tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut :

1. INT. RUMAH SINTA - MALAMSinta dengan tank top dan rok mininya begitu enerjik berjoged bersama teman-temannya. Kedua tangannya diangkat ke atas dan berputar-putar mengikuti dentuman musik. Sementara kepalanya mengangguk-angguk.SINTA

(V.O)

Hidup ini harus dirayakan. Harus berpesta. Aku tak pernah tahu, kenapa orang-orang masih punya alasan untuk bersedih. Bukankah hidup ini sudah susah? Kenapa pula hati selalu diliputi sedih, takut, bimbang, kecewa, ah bullshit! Bersenang-senang lah, berpesta lah!

 

ATURAN BAKUDalam menulis skenario terdapat beberapa aturan baku, di antaranya:1. Font Courier New2. Ukuran/size 12.3. Spasi satu (1). Bukan satu setengah, bukan dua

 

Ketiga format dasar di atas ada hubungannya dengan durasi film. Secara internasional sudah diakui bahwa dengan font courier new, size 12 dan spasi 1, maka satu halaman skenario sama dengan satu menit film. 120 halaman skenario = 120 menit film, atau dua jam.

Pernyataan ini pun sebenarnya masih tergantung juga pada seberapa detil penjelasan visual di skenario tersebut, dan berapa perbandingan antara penjelasan visual/action, dengan dialognya.

 

Page 6: Teknik Menulis Skenario.doc

ISTILAH PENTINGØ BCU (BIG CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang sangat dekat. Biasanya, untuk gambar-gambar kecil agar lebih jelas dan detail, seperti anting tokoh.

Ø CU (CLOSE UP): Pengambilan gambar dengan jarak yang cukup dekat. Biasanya, untuk menegaskan detail sesuatu seperti ekspresi tokoh yang penting, seperti senyum manis atau lirikan mata. Tokoh biasanya muncul gambar wajah saja.Ø COMMERCIAL BREAK: Jeda iklan. Penulis skenario harus memperhitungkan jeda ini, dengan memberi kejutan atau suspense agar penonton tetap menunggu adegan berikutnya.Ø CREDIT TITLE: Penayangan nama tim kreatif dan orang yang terlibat dalam sebuah produksiØ CUT BACK TO: Transisi perpindahan dalam waktu yang cepat untuk kembali ke tempat sebelumnya. Jadi, ada satu kejadian di satu tempat, lalu berpindah ke tempat lain, dan kembali ke tempat semula.Ø CUT TO: Perpindahan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi bersamaan, tetapi di tempat yang berbeda atau kelanjutan adegan di hari yang sama.Ø DISSOLVE TO: Perpindahan dengan gambar yang semakin lama semakin kabur sebelum berpindah ke adegan berikutnya.Ø ESTABLISHING SHOT: Pengambilan gambar secara keseluruhan, biasa disingkat ESTABLISH saja.Ø EXT.(EXTERIOR): Menunjukan tempat pengambilan gambar diluar ruangan.Ø FADE OUT: Perpindahan gambar dari terang ke gelap secara perlahan.Ø FADE IN: Perpindahan gambar dari gelap ke terang secara perlahan.Ø FLASHBACK: Ulangan atau kilas balik peristiwa. Biasanya, gambarnya dibedakan dengan gambar tayangan sekarang.Ø FLASHES: Penggambaran sesuatu yang belum terjadi dalam waktu cepat; contohnya: orang melamun.Ø FREEZE: Aksi pada posisi terakhir. Harus diambil adegan yang terjadi pada tokoh utama dan dapat membuat penonton penasaran sehingga membuat penonton bersedia menunggu kelanjutannya.Ø INSERT: Sisipan adegan pendek, tetapi penting di dalam satu scene.Ø INTERCUT: Perpindahan dengan cepat dari satu adegan ke adegan lain yang berbeda dalam satu kesatuan cerita.Ø INT. (INTERIOR): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.Ø LS (LONG SHOT): Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang terlihat secara keseluruhan.Ø MAIN TITLE: Judul cerita pada sinetron atau film.Ø MONTAGE: Beberapa gambar yang menunjukkan adegan berurutan dan mengalir. Bisa juga menunjukkan beberapa lokasi yang berbeda, tetapi merupakan satu rangkaian cerita.Ø OS (ONLY SOUND): Suara orang yang terdengar dari tempat lain; berbeda tempat dengan tokoh yang mendengarnya.Ø PAUSE: Jeda sejenak dalam dialog, untuk memberi intonasi ataupun nada dialog.Ø POV (POINT OF VIEW): Sudut pandang satu atau beberapa tokoh terhadap sesuatu yang memegang peranan penting untuk tokoh yang bersangkutan.Ø SCENE: Berarti adegan atau bagian terkecil dari sebuah cerita.

Page 7: Teknik Menulis Skenario.doc

Ø SLOW MOTION: Gerakan yang lebih lambat dari biasanya. Untuk menunjukkan hal yang dramatis.Ø SFX (SOUND EFFECT): Untuk suara yang dihasilkan di luar suara manusia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering, bel sekolah, dll.Ø SPLIT SCREEN: Adegan berbeda yang muncul pada satu frame atau layar.Ø TEASER: Adegan gebrakan di awal cerita untuk memancing rasa penasaran penonton agar terus mengikuti cerita.Ø VO (VOICE OVER): Orang yang berbicara dalam hati. Suara yang terdengar dari pelakon namun bibir tidak bergerak.

 

Demikianlah penjelasan sekilas tentang skenario. Seiring waktu, tak menutup kemungkinan terjadi perubahan-perubahan format penulisan skenario. Akan tetapi, untuk saat ini format penulisan skenario kurang lebih sama seperti penjabaran di atas. Semoga bermanfaat.

 

 

Rahmat HMMateri untuk pelatihan menulis skenarioFLP Ciputat

 

Page 8: Teknik Menulis Skenario.doc

Belajar Menulis Skenario (Bagian 2)Int-Ext-Lokasi/Set-Waktu

Setelah kita pahami Scene,langkah berikutnya memahami Int-Ext-Lokasi/Set-Waktu.Secara sederhana pengertiannya adalah

INTERIOR    : Ruang dalam

EXTERIOR   : Ruang luar

LOKASI        : Tempat kejadian

SET                : Tempat/Ruang kejadian

WAKTU       : Waktu kejadian,Night atau Day,bisa juga ditulis,Pagi/Siang/Sore/Malam.

Urutan penulisannya : Scene,nomor scene,Int/Ext,Lokasi/Set/Waktu. Saya beri contoh cerita sederhana berikut ini.

Nampak Pak Budi di halaman rumahnya sedang menata taman di pagi hari yang cerah.Ibu Budi di dapur membuat kopi,lalu menghampiri Pak Budi di halaman,memberikan kopi kepada Pak Budi. Ani,puteri Pak Budi di kamarnya  bangun tidur,lalu membuka jendela kamar,tersenyum melihat kemesraan ayah dan ibunya.

Cerita sederhana itu bisa kita buat Treatmen (Scene plot) sederhana seperti ini:

Scene 01.Ext.Halaman Rumah Pak Budi.Pagi,

Pak Budi sedang menata taman

Scene 02. Int. Dapur Rumah Pak Budi.Pagi.

Ibu Budi sedang membuat kopi.

Scene 03.Int. Kamar Ani RumahPak Budi.Pagi.

Ani bangun tidur,melihat jam meja.

Scene 04.Ext. Halaman Rumah Pak Budi.Pagi.

Ibu Budi memberikan kopi kepada Pak Budi.Pak Budi mengecup kening Bu Budi sebelum meminum kopi itu.

Page 9: Teknik Menulis Skenario.doc

Scene 05. Int.Kamar Ani Rumah Pak Budi.Pagi.

Ani memperhatikan kemesraan ayah ibunya dari jendela kamarnya.Ani tersenyum haru.

Perhatikan,Scene 04 dan 05 disebut “times lapes” atau pengertian sederhananya,waktu yang  dilewati yang tidak ditampilkan.Soal ini nanti akan kita bahas khusus.Saya bahas sedikit saja pengertian ini.Waktu yang dilewati /tidak ditamplkan dari keseluruhan adegan ini adalah ketika Ibu Budi membawa kopi dari dapur ke halaman rumah,diganti (istilah lapangan,diganjal) dengan scene 03,Ani bangun tidur. Begitu juga adegan  Ani turun dari tempat tidur sampai membuka jendela,tidak diceritakan/ditampilkan,karena waktunya mungkin bersamaan dengan Ibu Budi berjalan menuju halaman, Sc.04.

Penulisan Lokasi /Set bisa saja didahulukan set utamanya,misalnya, RUMAH PAK BUDI,KAMAR ANI. Penamaan set,RUMAH PAK BUDI, didedikasikan buat kepala keluarga,yaitu Pak Budi.Apapaun nama ruangan luar dan dalam rumah Pak Budi,harus ditulis RUMAH PAK BUDI. Misalnya,jika adegan di ruang tamu,maka ditulis RUMAH PAK BUDI,RUANG TAMU. Atau RUANG TAMU RUMAH PAK BUDI dan seterusnya.

Penulisan waktu bisa ditulis Pagi,Siang,Sore,Malam,Subuh. Atau cukup Day untuk pagi,siang,sore. Night untuk malam.

Kembali perhatikan film favoritmu,tulislah scene plot adegan yang kamu sukai dalam film itu.Atau bisa juga kamu buat kejadian singkat seperti di atas,lalu kamu buatkan scene plot-nya. Selamat mencoba.Jika ada pertanyaan,jangan melebar ke soal lain,hanya pertanyaan soal bagian 1, dan bagian 2.

Maret 2012

Setelah saya posting ke beberapa group,ada pertanyaan untuk  pendalaman bagian ke-2 ini.Saya copas pertanyaan dan jawaban saya di group BELAJAR MENULIS KREATIF.

Feriyanto Arief yuup paham…. kalau pertanyaannya adalah apakah tatanan ruang dan wardrobe pemeran juga ditulis, menyimpang enggak pak Balya Nur ?

maaf kalau menyimpang jangan dijawab dulu, lanjut bab berikut…haha

Balya Nur Nggak.Ada scenario yang menambahkan nama pemain yang ada dalam scene,tapi banyak juga yang tidak.Kalau wardrobe,ada di keterangan(narasi) sebelum dialog,itu juka wardrobe khusus,misalnya,pakaiannya nampak kebesaran. Atau,pakaiannya nampak lucu ,dan sebagainya. Kalau pakaian untuk ke kantor, ke sekolah,atau ke pesta,nggak penting ditulis,cukup ditulis,akan berangkat ke sekolah, atau pulang dari kantor, atau akan pergi ke pesta,biarlah departemen art, sub tata busana yang menafsirkan.Tata ruang, sama saja ditulis di keterangan,jika ruangan itu memang khusus,jika tidak ada yang khusus tidak perlu.Dalam diskripsi karakter tokoh, jika disebutkan tokoh orang kaya, otomatis ruang tamunya mewah.Soal propertiu lain yang berhuungan,juga ditulis di keterangan,misal contoh diatas, kopi,dan alat membersihkan taman.Hal ini akan kita perdalam dalam bagian berikutnya.

Page 10: Teknik Menulis Skenario.doc

Pentingkah Informasi Gaya Kamera dalam Skenario? Beberapa hari lalu, saya mendapat pertanyaan:

Saya mau nanya, penting ga sih nulis camera angle segala macem misalnya;"PRANG! Kaca pecah, camera menyorot wajah pemain yang terkejut. Zoom In."

Ini pertanyaan menarik karena sebagai penulis skenario seringkali kita kehabisan kata-kata untuk menggambarkan imajinasi kita secara tertulis. Alhasil, kita menggunakan bahasa-bahasa teknis di dalam skenario kita. Berikut akan saya paparkan apa yang telah saya pelajari dari ilmu dan dari pengalaman.

Waktu kuliah dulu, saya diberitahu oleh dosen saya untuk tidak pernah menggunakan kata "kamera" dan istilah-istilah pergerakan kamera lainnya di dalam skenario. Menurutnya ini adalah intervensi penulis skenario terhadap kreativitas sutradara dalam berimajinasi dan menciptakan shot. Ada pula dosen yang menyarankan untuk mengganti kata "kamera' dengan kata "pandangan". Namun seiring berjalannya waktu, saya memiliki pendapat lain:

Hanya jika pergerakan atau posisi kamera tersebut demikian PENTING untuk dimasukkan ke dalam skenario dan dimengerti oleh sutradara anda bisa memasukkannya. Jika tidak terlalu penting, anda tidak perlu memasukkannya.

Misalnya, saya bermaksud membuat scene long take (satu shot panjang tanpa putus) seorang pejalan kaki di jalan raya. Karena menurut saya elemen long take ini adalah krusial, pada awal skenario saya sudah menuliskan kamera mengikuti pemain ke mana pun ia pergi (dan ditulis dalam huruf kapital). Dengan menuliskan ini, saya memiliki tanggung jawab untuk memberikan alasan kepada sutradara mengapa elemen long take tersebut krusial. Misalnya alasan saya adalah, "judul filmnya aja Long Take, kalo diambilnya nggak long take ya percuma dong Pak Sut!" Ini misalnya lho.

Mari kita bahas contoh awal:

"PRANG! Kaca pecah, camera menyorot wajah pemain yang terkejut. Zoom In."

Ada banyak cara untuk merealisasikan "wajah pemain yang terkejut", dan kamera menyorot plus zoom in termasuk salah satu cara yang sangat biasa dan bisa dianggap klise oleh sutradara yang biasa berimajinasi. Mungkin saja seorang sutradara ingin membuat dua shot, di mana yang satu adalah Medium Shot pemain, cut to Close Up wajah pemain. Atau ia ingin mengambil detil pergerakan tangan atau kaki atau rambut dari pemain. Bisa saja sutradara lebih memilih track in ketimbang zoom in. Belum lagi jika ia memutuskan untuk menggunakan handheld. Jadi ada banyak gaya dan imajinasi yang mungkin tak terpikirkan oleh anda.

Intinya, jangan batasi kreativitas sutradara untuk memilah shot dengan mematok posisi dan pergerakan kamera. Pilih sutradara yang kompeten, berikan ia ruang, dan percayakan scene-scene anda padanya. Jika anda sebagai penulis skenario juga bertindak sebagai sutradara, menurut saya anda bebas memasukkan style kamera yang anda inginkan, walaupun sebenarnya informasi type of shot, angle, lensa, dan camera

Page 11: Teknik Menulis Skenario.doc

movement, sudah memiliki tempat tersendiri di dalam director's shot.

Jika sudah sering bekerja sama, seorang produser juga dapat memperkirakan apa saja alat yang akan digunakan oleh sutradara dalam sebuah scene tanpa penulis skenario harus menulis informasi kamera.

Semoga bermanfaat.

Belajar Menulis Skenario (bagian 1 )OPINI | 12 September 2012 | 16:04 Dibaca: 655   Komentar: 9   3 bermanfaat

Segmen dan Scene

Menulis scenario film atau sinetron sekarang lebih dipermudah /lebih ringkas dibandingkan dengan masa lalu.Terutama sinetron,apalagi sinetron striping.Sebelum  belajar masalah tehnis penulisan,modal utama calon penulis scenario,paling tidak pernah bekerja di lapangan film/sinetron.Lalu bagaimana bagi yang tidak pernah terjun ke dunia film atau sinteron ? Ada alternatif lain.Minimal harus gemar menonton film /sinetron.Bagi Anda yang sudah gemar menonton film/sinetron,dan berminat atau mau mencoba menulis scenario,inilah tips sederhana.Mulai sekarang perhatikanlah adegan film/sinetron kegemaran Anda.

Segmen/segmentasi selanjutnya saya sebut SEGMEN.Pengertian sederhananya adalah ,adegan di satu set yang berurutan kejadaiannya pada satu waktu. Misalnya,tokoh masuk ke halaman rumah, lalu masuk ke dalam rumah,lalu masuk kamar menaruh sesuatu,lalu keluar kamar,dan duduk di ruang tamu.

SCENE adalah bagian dari segmen.Kita urai dari contoh segmen diatas maka menjadi:  Scene 1  Teras,scene 2  Ruang tengah, scene 3  Kamar, secene  4  Ruang tamu.

Untuk penulisan scenario sinetron sekarang ini, segmen tidak dipergunakan lagi,langsung penulisan Scene.Tidak ada salahnya kita belajar menulis segmen dan scene. Ada kelebihan dan kekurangannya.Menulis Segmen,memanjakan crew,terutama departemen penyutradaraan,dan departemen Art. Kekurangannya,kedua departemen itu jadi malas menganalisa scenario,karena scenario sudah mem-breakdown sebagian scenario. Bagi penulis scenario pemula sebaiknya menulis dengan Segmen dan scene,karena secara fisik akan menambah nilai lebih di mata produser,atau tim kreatif

TUGAS: Perhatikan film/sinetron kegemaran anda,cobalah anda bagi per segmen dan per scene,jika perlu Anda mencatatatnya.Sekali lagi,latihan ini hanya bagi Anda yang belum pernah terjun ke dunia film/sinetron.

INGAT: Kita belum membicarakan tehnis penulisan scenario,ini baru dasarnya saja. Selamat mencoba.

Page 12: Teknik Menulis Skenario.doc

Jika ada pertanyaan,fokuskan pada segmen dan scene saja dulu,jangan melebar .Bagi Anda penulis scenario mari berbagi ilmu di kolom komentar.

Setelah tulisan ini diposting di bebera group,ada beberapa pertanyaan yang bagus unutk pendalaman materi ini.Berikut ini saya copas pertanyaan dan jawaban saya di group PERSAHABATAN MENULIS.

Liong Newton :Makasih jadi tahu ^_^ kita masih fokus sama satu tokoh atau bisa lebih dari scene yang ada?

Balya Nur : Sama saja,jika dua tokoh atau lebih,dengan aktifitas seperti contoh di atas.Misalnya 3 tokoh masuk teras,lalu ke ruang tengah,ruang tamu,sama saja.

Liong Newton :  Misal. Tokoh pertama membuka pintu kamar, sedangkan tokoh ke2 hanya bisa melihat tokoh pertama membuka pintu dari ruang tengah. Dan tokoh ke3 mengikuti tokoh utama di belakangnya.

Balya Nur : Pertanyaan bagus.Itu bisa ditulis scene ruang tengah dengan 2 tokoh.Lalu scene kamar buat tokoh satu, dan scene ruang tengah buat tokoh 2. Urutannya bisa seperti ini. SCENE 01 Ruang Tengah,tokoh 1 dan 2. Tokoh satu membuka pintu kamar. SCENE 02 ruang Kamar,tokoh 1. SECENE 03 Ruangtengah,tokoh 2 memperhatikan ruang tengah,atau aktifitas lain.

Liong Newton : Ow begitu penulisannya ^_^

Balya Nur :    Terima kasih responnya.Format FB memang agak tidak nyaman untuk contoh scenario.Sebaiknya dicopas ke word. Oke,menyambung pertanyaan Liong Newton,saya tambahkan/perjelas.SEGMEN  sudah jarang ditulis oleh penulis scenario,langsung scene. Ada kelebihan dan kekurangannya.Menulis Segmen,memanjakan crew,terutama departemen penyutradaraan,dan departemen Art. Kekurangannya,kedua departemen itu jadi malas menganalisa scenario,karena scenario sudah mem-breakdown sebagian scenario. Bagi penulis scenario pemula sebaiknya menulis dengan Segmen dan scene,karena secara fisik akan menambah nilai lebih di mata produser,atau tim kreatif.Adegan contoh pertanyaan Liong Newton tadi bisa juga ditulis seperti ini.

SEGMEN 1

Scene 01. 2 tokoh di ruang tengah.Tokoh 1 membuka pintu kamar

Scene 02. Tokoh 1 masuk kamar,membuka sepatu.

Scene 03. Tokoh 2 di ruang tengah,memperhatikan ruang tengah

Scene 04. Tokoh 1 keluar dari kamar (bisa saja dengan pakaian berbeda)  menghampiri  tokoh 2 di ruang tengah.

Page 13: Teknik Menulis Skenario.doc

CATATAN : Kita belum membahas soal Ext-Int-Night-Day dan lainnya. Sambil nonton film kegemaranmu,tulislah beberapa adegan dengan pembagian segmen dan scene.Kalau kesulitan menentukan segmen,scene saja juga nggak apa-apa.Nah, jika nanti sudah terbiasa mencatat,kamu tidak akan kesulitan untuk mempelajari item berikutnya. Selamat mencoba

Yuslisul Pransiskasari: kok belum ada percakapannya pak Balya Nur? jadi tambah bingung memulainya dengan bagaimana?

Balya Nur : Yuslisul Pransiskasari,belum sampai kesana.Plot scenario ditandai oleh segmen dan scene. Kita masih latihan mengenali penempatan scene.Sambil menonton film kesukaan kita,kita coba “menerka” pembagian scene.Untuk dialog masih ada beberapa item lagi yang harus kita lalui,misalnya,Ext-Int-Night-Day-Lokasi.

Yuslisul Pransiskasari :  waw, lebih rinci lagi ya,,, kalo dalam satu segmen itu isinya apa saja pak Balya Nur?

Balya Nur :   isinya satu scene sampai beberapa scene.Misalnya,satu segmen seperti contoh diatas ada beberap scene,yang bisa saja kita lanjutkan misalnya,kedua tokoh berjalan ke ruang tamu atau teras,kita ber nimor scene berikutnya.Tapi masih satu segmen. Oke,supaya lebih mudahnya,segemen bisa saja kita lupakan dulu.nanti kalau sudah mempelajari soal set dan lokasi,baru kita bisa pahami sepenuhnya.Bisa kita mulai dari scene saja tanpa segmen,nggak apa-apa kok. Intinya, satu ruang,satu scene.  Kita bisa saja mempelajari penulisan scenario lengkap dari blog penulisan scenario minta bantuan mbah google,tapi contohnya scenario lengkap.Kelemahannya bagi pemula mempelajari scenario lengkap,fungsi pembagian scene,ruang,waktu menjadi tidak fungsional.Rata rata kelemahan penulis scenario tingkat menengah pun pada soal itu

Yuslisul Pransiskasari : umm,,, apa itu artinya kita memperkirakan tempatnya dalam satu adegan cerita?

Balya Nur :  Yuslisul Pransiskasari, maksudnya”menerka,”kalau kita belum tahu atau masih bingung menentukan pembagiannya,kita tebak saja.Dengan latihan rutin,nanti kita bisa menentukan.Sevbaiknya kamu nonton film kesukaanmu, kamubagi beberap scene dari contoh diatas,jika ada kesulitan,bisa kamu tanyakan.

Yuslisul Pransiskasari : ok deh pak, masalah menonton msih kalah sama kegiatan menikmati daripana menganalisis ,, hhe

Liong Newton : Skenario film hampir sama dengan sken. Teater juga?

Balya Nur : Liong Newton sangat jauh berbeda. Naskah Drama “konsvensional” ditandai dengan Babak.Naskah drama moderen,bisa sesukanya penulis.

Liong Newton : Babak maksudnya? Dulu waktu SMA, saya pernah buat semacam apa ya teater/komedi karena dulu masih belum tahu penulisan, saya hanya mengarahkan gaya dan plot yg dibawakan.

Page 14: Teknik Menulis Skenario.doc

Balya Nur : Setiap lokasi ditandai dengan Babak.Misalnya,babak I di taman,kemudian ditulis adegannnya. Babak II di depan rumah,lalu ditulis adegannya,dan seterusnya. Kalau untu TV Play atau “daram televisi” produk inhouse TV bersangktan,seperti dulu ada darama TVRI LOSMEN,ya penulisannya hampir sama dengan naskah drama.

Liong Newton : Ya mungkin dulu saya pernah melakukannya tanpa sadar bahwa itu namanya babak hehe ^_^ makasih

BELAJAR MENULIS SKENARIO

PENGERTIAN SKENARIO

Pengertian mengenai Screenplay atau Skenario menurut Syd Field dalam

bukunya The Foundations of Screenwriting adalah :

”A screenplay is a story told with pictures, in dialogue and description, and placed

within the context of dramatic structure. A screenplay is a noun – it is about a

person, or persons, in a place or places, doing his or her or their thing. All

screenplays execute this basic premise. The person is the character, and and doing

his or her thing is the action. (1994:8).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa skenario itu adalah

sebuah naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan

Page 15: Teknik Menulis Skenario.doc

dialog, yang disusun dalam konteks struktur dramatik. Seorang penulis skenario

dituntut untuk mampu menerjemahkan setiap kalimat dalam naskahnya menjadi

sebuah gambaran imajinasi visual yang dibatasi oleh format pandang layar bioskop

atau televisi. Adapun fungsi dari skenario adalah untuk digunakan sebagai petunjuk

kerja dalam pembuatan film.

TEKNIK PENULISAN SKENARIO :

1. Inti Cerita

Tahap awal dalam penulisan skenario adalah menetukan inti cerita yang akan

dikembangkan menjadi sebuah skenario. Dalam inti cerita ini kita sudah

mempunyai gambaran singkat tentang plot, karakter utama, maupun setting dari

cerita. Inti cerita ini bisa berasal dari ide/inspirasi yang kita temukan baik dalam

imajinasi atau fenomena keseharian kita. Banyak juga penulis skenario yang

mengadaptasi novel, cerpen, atau puisi untuk dikembangkan menjadi skenario.

Inti cerita dari film Romeo and Juliet, misalnya, adalah percintaan antara dua orang

anak manusia yang berasal dari latar belakang keluarga yang berlawanan yang

pada akhirnya melahirkan tragedi.

1. Sinopsis

Sinopsis adalah ringkasan cerita yang akan dikembangkan menjadi skenario. Pada

umumnya Sinopsis ditulis semenarik mungkin dengan maksud menggoda

pembacanya untuk membaca skenario dari sinopsis tersebut. Panjang sinopsis

biasanya dari setengah sampai dua halaman. Sebagai contoh, kita dapat membaca

sinopsis dari film-televisi Gadis Misterius berikut ini :

“Kisah roman-tragedi tentang seorang pelukis muda yang terobsesi pada gadis

cantik yang pernah dilihatnya di tepi jurang. Obsesinya itu menjadi kenyataan

ketika dia berkenalan dengan Lilis, resepsionis di sebuah kafé yang mempunyai

wajah sangat mirip dengan wanita impiannya itu. Cerita kemudian berkembang

setelah wanita yang dicintainya itu pun tiba-tiba menghilang dan dia dipaksa untuk

menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah

Page 16: Teknik Menulis Skenario.doc

dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali

berkenalan. Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk

melakukan penyelidikan sampai kemudian dia menemukan jawaban yang

sesungguhnya.”

1. Karakter

Karakter atau tokoh adalah merupakan salah satu unsur terpenting dalam skenario

sama halnya dalam cerpen maupun novel. Akan tetapi dalam skenario, karakter

harus lebih dikembangkan secara lebih rinci. Hal ini juga berhubungan dengan

kebutuhan aktor atau aktris yang akan memerankan karakter tersebut. Perincian

karakter dalam skenario biasanya meliputi nama peran, jenis kelamin, usia, ciri-ciri

fisik, sifat/prilakunya, pendidikan, kebiasaan, hubungan dengan karakter yang lain,

dan sebagainya. Contoh perincian karakter adalah sebagai berikut :

Lilis, wanita berusia 25 tahun. Matanya teduh, murah senyum, rambutnya yang ikal

panjang sampai ke punggung, dan tubuhnya ramping. Seorang wanita cantik yang

selalu tampil sederhana, pekerja keras, dan baik hati. Dia juga tegar dalam

menghadapi cobaan hidupnya. Meski dia selalu menghindar, namun diam-diam dia

pun jatuh hati kepada Alam.

1. Plot

Penyusunan plot yang merupakan alur cerita sangat diperlukan dalam menulis

skenario sebagaimana dalam penulisan novel maupun cerpen. Struktur plot

lazimnya terdiri dari 3 (tiga) babak yaitu set upatau awal konflik, confrontation atau

komplikasi masalah, dan resolution atau penyelesaian masalah. Dengan adanya

plot yang disusun terlebih dahulu akan sangat membantu penulis dalam penulisan

skenario. Bentuk plot secara sederhana adalah sebagai berikut :

Babak I : Alam berkenalan dengan Lilis di sebuah kafe tempat Lilis bekerja,

kemudian timbul rasa saling suka diantara mereka. Konflik mulai timbul ketika

secara tidak sengaja Lilis bertemu dengan Pak Willy, Lilis kabur dan menghilang

entah kemana. Alam terus mencarinya dan bingung karena dipaksa untuk

menerima kenyataan-kenyataan yang sangat tidak masuk di akal. Lilis yang telah

dipacarinya itu, ternyata telah meninggal jauh sebelum mereka pertama kali

berkenalan.

Babak II : Kenyataan-kenyataan yang aneh tersebut justru mendorongnya untuk

melakukan penyelidikan sampai akhirnya dia menemukan jawaban yang

Page 17: Teknik Menulis Skenario.doc

sesungguhnya, Lilis dan Pak Willy pernah menikah dan mempunyai seorang anak,

namun Pak Willy tidak mau bertanggung jawab. Alam kemudian berhasil

menemukan Lilis dan menyatakan keinginannya untuk menikahi Lilis, namun Lilis

menampik. Alam pasrah. Pak Willy kemudian berambisi untuk memiliki Lilis dan

anaknya kembali. Dia berusaha membujuk Lilis.

Babak III : Lilis akhirnya menjatuhkan pilihannya pada Alam, happy ending.

1. Outline

Outline adalah susunan urutan adegan per adegan secara lebih rinci. Jadi bisa

dikatakan bahwa outline adalah penjabaran dari plot. Contoh outline adalah sebagai

berikut :

1. Di Kawasan Puncak :

1.1. Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya,

1.2. Alam menghentikan kegiatan melukisnya begitu melihat seorang gadis berdiri

di tepi jurang sambil memandang ke dasar jurang dan bersiap-siap melompat,

1.3.Alam yang melihat kejadian tersebut menjadi panik dan berteriak agar gadis itu

tidak melompat,

1.4.Gadis itu tidak menanggapinya, dia tetap memandangi dasar jurang dengan

tatapan kosong,

1.5.Alam berlari ke arah tepi jurang tempat gadis itu berada,

1.6.Alam tiba di tepi jurang dengan terengah-engah, namun dia tidak menemukan

gadis itu lagi, dan seterusnya.

1. Scene

Scene atau scene heading merupakan informasi tentang adegan. scene

headingumumnya terdiri dari nomor scene, INT/EXT, lokasi adegan, dan

waktu adegan. INT atau singkatan dari interior digunakan apabila

pengambilan gambar dilakukan di dalam ruangan, sedangkan EXT atau

singkatan dari exteriordigunakan apabila pengambilan gambar dilakukan

di luar ruangan. Adapun bentuk scene heading adalah sebagai berikut :

1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI

Page 18: Teknik Menulis Skenario.doc

1. Action

Action atau aksi adalah keterangan mengenai kejadian dalam setiap scene atau

adegan yang merupakan penjabaran dari Outline yang sudah dibuat sebelumnya.

Untuk Scene 1 dapat ditulis sebagai berikut :

1. EXT. KAWASAN PUNCAK - PAGI

Alam melukis pemandangan perkebunan teh yang ada di hadapannya.

1. Dialog dan Parenthetical

Dialog adalah kata atau kalimat yang harus diucapkan oleh karakter dalam adegan.

Sedangkanparenthetical adalah pentunjuk aksi atau ekspresi yang harus dilakukan

oleh karakter dalam mengucapkan dialog. Misalnya emosi, sedih, menangis,

tersenyum, tertawa, dan sebagainya. Adapun dialog yang mengiringi

perjalanan scene yang menunjukkan suara hati atau pikiran dari karakter tanpa

melafalkan dialog digunakan istilah Voice Over (V.O), sedangkan dialog tanpa

menampilkan karakter dalam adegan digunakan istilah Off Screen (O.S). Contoh

dialog dan parenthetical adalah sebagai berikut :

8. INT. VILA PUNCAK - PAGI

Alam menghampiri dan melihat sebuah lukisan wanita yang terpampang di dinding

ruang tamu. Dipandanginya lukisan itu lama-lama. Bersamaan dengan adegan

tersebut, terdengar suara Alam.

ALAM

(V.O)

Aku tidak tahu pasti, apakah yang dia kagumi lukisanku atau wanita yang ada di

dalam lukisan ini? Aku merasa tidak perlu tahu. Kalaupun dia mengagumi wanita

yang ada di dalam lukisan ini adalah hal yang wajar karena akupun sangat

mengaguminya, bahkan aku pernah melihatnya walau hanya sekejap.

ISTILAH-ISTILAH TEKNIS PENULISAN SKENARIO

Dalam penulisan skenario terdapat banyak istilah-istilah teknis selain yang telah

disebutkan sebelumnya, berikut ini adalah istilah-istilah teknis lainnya yang umum

digunakan, antara lain adalah :

Page 19: Teknik Menulis Skenario.doc

CAMERA FOLLOW, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengikuti pergerakan obyek

CAMERA PAN TO, petunjuk pengambilan gambar dengan cara mengalihkan kamera kepada obyek yang dituju dari obyek sebelumnya

CLOSE UP, petunjuk pengambilan gambar secara close-up

CUT TO, mengakhiri adegan secara langsung tanpa proses transisi

CUT TO FLASH BACK, petunjuk mengalihkan gambar ke adegan flash back

FADE IN, petunjuk transisi memasuki adegan secara perlahan

FADE OUT, petunjuk transisi mengakhiri adegan secara perlahan dari layar

FLASH BACK CUT TO, petunjuk untuk mengakhiri adegan flash back

INSERT, sama dengan CAMERA PAN TO

INTERCUT, petunjuk potongan adegan dalam satu adegan/scene

ZOOM IN, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari jauh sampai dekat atauclose-up

ZOOM OUT, petunjuk gerakan kamera dengan menyorot obyek dari dekat sampai jauh

Contoh Dan Cara MENULIS SKENARIO

Apakah Anda sedang belajar menulis SKENARIO ? Barangkali contoh format dibawah ini bisa membantu Anda. Format skenario atau penyusunan skenario bisa berbeda-beda, tergantung gaya dan selera penulisnya. Namun pada umumnya format skenario memuat hal-hal sebagai berikut :

1. JUDUL SCENEBerisi :- Nomor Scene (1, 2. 3,4 dst )- Keterangan luar / dalam ruangan memakai istilah exterior/ interior (EXT/ INT)- Keterangan tempat kejadian atau ruangan : RUMAH JOKO, RUANG TAMU- Keterangan waktu : (PAGI / SIANG / MALAM) . Dalam penulisan internasional keterangan hanya ditulisDAY/ NIGHT saja.Format tulisan di Indonesia biasanya memakai font Times New Roman, 12 pt, Capital, Bold, UnderlineContoh :

Page 20: Teknik Menulis Skenario.doc

1. INT. RUMAH JONO : R. DAPUR. PAGI

2. EXT. HALAMAN RUMAH JONO. SIANG

2. NAMA PEMERAN Pada format penulisan internasional, nama pemeran tidak lazim dicantumkan. Tapi di Indonesia, beberapa penulis menganggap penting pencantuman nama pemeran. Tujuannya selain membantu kru, sutradara dan pemain juga untuk mengetahui dengan cepat siapa saja pemain yang terlibat dalam suatu scene tertentu. Format penulisannya di bawah judul scene :Times New Roman, 10 pt, Capital

Contoh :2. EXT. HALAMAN RUMAH JONO. SIANG JONO, SUSI, INDAH

3. DESKRIPSI VISUAL Deskripsi tentang keterangan suasana, tempat kejadian dan peristiwa yang terkandung dalam scene ituContoh : Pagi yang sangat cerah. Mahari bersinar di langit yang biru. Suara burung bersahut-sahutan di atas pohon di halaman rumah JONO. JONO memandang suasana di halamannya dengan bahagia.

JIka ingin menuliskan tokoh lainnya dengan kegiatan yang beda, buatlah garis baru. Boleh dipakai format ilaticuntuk membedakan dengan huruf lainnya. Semua huruf kecil kecuali nama nama tokoh dalam deskripsi

4. TOKOH DIALOGBagian ini hanya menerangkan NAMA dari tokoh yang sedang berdialog. Beberapa orang menuliskanmyatepat di tengah atau agak ke tengah. Times New Roman, 12 pt, Capital. Bold

5. BEATDalam istilah musik berarti irama/tempo. Istilah beat dalam skenario tak jauh beda dengan musik, hanya titik beratirama/tempo tersebut ada pada emosi tokoh yang akhirnya tersirat dalam ekspresi. Beat inilah yang menjadikandialog yang diucapkan dan laku yang digerakkan si tokoh jadi memiliki arti dan motivasi. Contoh, menyesali perbuatannya, menangisi kepergian ibunya, memarahi adiknya ,dsbBeat biasanya ditulis dalam kurung, huruf kecil, letaknya di bawah posisi tokoh dialog, bahkan menyelip di antara kalimat dalam dialog. Font Times New Roman, 12 pt

6. DIALOGMenuliskan kalimat dialog yang nantinya akan diucapkan oleh pemain. Dialog harus mendukung karakter dan cerita yang perlu diperhatikan dalam menyusun kalimat dialog :

Page 21: Teknik Menulis Skenario.doc

-Siapa yang berdialog-Dengan siapa dia berdialog. - Apa latar belakang tokoh tersebut. Misal pendidikannya, budayanya, usianya, dll- Di mana berdialognya- Bagaimana suasana hatinya- Apa tujuan dialog tersebut . permohonan, ancaman dllFont : Times New Roman, 12 pt, huruf kecil. Posisi agak ke tengah dibawah nama Tokoh.

7. TRANSISITransisi dalam skenario pun berarti peralihan dari satu scene ke scene berikutnya. Biasanya dipakai istilahCut to, Fade Out- fade in, Dissolve to.

Tujuan transisi selain menjadi pengait antara ending scene menuju ke scene berikutnya juga bermakna sesuatu untuk adegan-adegan tertentu. Misalnya adegan mimpi, memakai Dissolve to.

Contoh Penggalan Format Skenario film sederhana : Meraih kemenangan

1. INT. RUMAH JONO: KAMAR TIDUR JONO. PAGI JONO, IBU

Hari masih sangat pagi . Jono baru bangun dari tidur. Jam dinding di kamar menunjukkan pukul4 pagi. Sayup-sayup terdengar adzan subun. Pintu kamar di ketuk , muncul Ibu.

IBU Pagi Nak, ayo wudhu sana. Kita sholat subuh berjamaah.

JONO (Menguap, masih ngantuk) Iya Bu.

CUT TO

2. EXT. HALAMAN RUMAH JONO. PAGIJONO, IBU

Matahari bersinatr cerah. Menyinari halaman rumah Jono. Jono anak yang rajin itu tampak menyapu halaman. Ibu tersenyum melihat putra semata wayangnya itu. Ibu membawa keranjang belanja. Hendak pergi berbelanja.

IBUIbu pergi dulu Jono. Jaga rumah baik-baikya. Ibu tidak lama kok

JONO

Page 22: Teknik Menulis Skenario.doc

Iya Bu, jangan lupa oleh-olehnya.

IBU Insya Allah. Hati-hati di rumah ya.

CUT TO

Baca juga ringkasan terkait di Shvoong : Istilah-istilah Dalam Penulisan Skenario