teknik isolasi bakteri.docx

Upload: wahyu-fitri-lestari

Post on 04-Jun-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 TEKNIK ISOLASI BAKTERI.docx

    1/2

    TEKNIK ISOLASI BAKTERI

    I. TUJUANPraktikum kali ini bertujuan untuk mempelajari tata cara mengisolasi bakteri,

    sehingga dapat mendapatkan suatu biakan murni dari suatu bakteri.II. PENDAHULUAN

    Dalam mempelajari mikrobia tidak bisa dilakukan secara kasat mata. Sedangkan

    dalam suatu lokasi yang menurut manusia sudah cukup kecil, disana masih terdapat bakteri

    dalam jumlah besar dan juga bermacam-macam jenisnya. Selain itu, di alam mikrobia pada

    umumnya tidak hidup tersendiri sebagai individu tunggal dan terlepas dari spesies yang lain.

    Mikrobia lebih sering ditemukan dalam bentuk koloni dan bersama-sama dengan mikrobia

    yang lain(Seiler, 2000). Oleh karena itu, dalam mempelajarinya, bakteri harus diambil dari

    alam lalu diisolasikan dalam suatu biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang hanya

    berisi 1 jenis bakteri(Pelczar et al.,1988).Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri dalam biakan murni yaitu, cara

    pengenceran, cara penuangan, cara penggesekan atau penggoresan, cara penyebaran, cara

    pengucilan 1 sel, dan cara inokulasi pada hewan. Masing-masing mempunyai kelebihan dan

    kekurangan(Waluyo, 2007).Untuk metode streak plate misalnya, mikrobia diletakkan dalam pada ujung plate

    menggunakan ose,lalu digoreskan pada permukaan medium agar tersebut dengan pola

    tertentu yang khas. Ada pula metode pour plate atau penuangan. Metode ini dapat digunakan

    untuk penghitungan bakteri secara langsung. Karena sebelum dituang bakteri tersebut

    diencerkan terlebih dahulu. Sehingga syarat penghitungan langsung yaitu dalam 1 media

    terdapat 30-300 koloni dapat terpenuhi(Prescott et.al.2008).Metode pengenceran yaitu dengan mengencerkan misalnya 1 ose bakteri dengan air.

    Lalu hasil pengenceran tersebut diencerkan lagi dengan beberapa ketentuan. Hal ini bertujuan

    untuk mengurangi konsentrasi bakteri(Barazandeh,2008).III. METODE

    A. Alat dan Bahan1. Alata. Ose.

    b. Inkubator.c. Cawan petri steril.d. Bunsen.e. Korek.2. Bahan

    a. Nutrien agar tegak dan nutrien agar miring.b. Suspensi bahan yang mengandung bakteri atau campuran biakan bakteri.B. Cara Kerja1. Cara Goresan (Streak Plate Method)

  • 8/14/2019 TEKNIK ISOLASI BAKTERI.docx

    2/2

    a. Cairkan nutrien agar dalam penangas air.b. Dinginkan sampai temperatur 50.c. Tuangkan medium agar tersebut ke dalam cawan petri steril secara aseptik dan biarkan

    sampai dingin dan padat.d. Ambil 1 ose suspensi bahan yang mengandung bakteri atau campuran bakteri secara aseptik,

    kemudian dibuat goresan pada permukaan agar.e. Cawan petri diberi label (etiket) kemudian dibungkus dan dibalik untuk mencegah terjadinya

    tetesan air pada permukaan agar dari hasil kondensasi uap air. f. Sesudah inkubasi akan terlihat kolni pada bekas goresan. Pada permulaan goresan akan

    terjadi pertumbuhan yang lebat setelah diinkubasikan, sehingga akan sukar diisolasi. Tiao

    koloni yang terpisah mungkin berasal dari 1 macam sel bakteri.g. Salah satu koloni dipilih dari masing-masing tipe koloni yang tumbuh.h. Diambil secara aseptis dengan ose satu koloni yang dikehendaki dan suspensikan dalam air

    steril.i. Diperiksa dengan pengecatan Gram.

    j. Dipindahkan masing-masing jenis hasil isolasi ke dalam medium nutrien agar miring.k. Diinkubasikan pada temperatur yang sesuai selama 24-28 jam.l. Uji kembali kemurniaanya dengan pengecatan Gram.m. Jika tiap tabung hanya terdapat satu macam bakteri berarti isolasi tersebut telah berhasil.2. Cara Taburan (Pour Plate Method)a. Bahan yang mengandung bakteri atau campuran seencer mungkin disuspensikan untuk

    mendapatkan koloni yang terpisah-pisah sehingga mudah diisolasi.b. Medium untuk pertumbuhan bakteri (nutrien agar) dicairkan dalam penangas air (100C),

    dinginkan sampai temperatur 50C, kemudian diinokulasikan dengan satu ose suspensi secara

    aseptis. Digojog supaya tercampur rata.c. Dituangkan ke dalam cawan petri steril berlabel secara aseptis.d. Cawan-cawan petri tersebut dan selanjutnya diinkubasi pada temperatur kamar.e. Setelah 24-48 jam inkubasi, amati bentuk koloni bakteri baikyang tumbuh di permukaan dan

    di dalam agar, apakah koloni-koloni bakteri terpisah merata atau masih menyatu dengan

    bakteri lain membentukspreader.f. Diperhatikan koloni yang tumbuh pada media baik yang ada di permukaan, tengah, dan dasar

    medium. Lalu dicatat semua koloni berdasarkan warna, bentuk, ukuran, dan konsistensi

    koloni.

    http://www.blogger.com/post-create.dohttp://www.blogger.com/post-create.dohttp://www.blogger.com/post-create.dohttp://www.blogger.com/post-create.dohttp://www.blogger.com/post-create.dohttp://www.blogger.com/post-create.dohttp://www.blogger.com/post-create.do