teknik budidaya tanaman tomat

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill), termasuk family solanaceae yang berasal dari Amerika Latin yakni sekitar pegunungan Andes dan diperkirakan pusatnya di Brazilia, dan dari Brazilia oleh pedagang-pedagang Spanyol dibawa ke Eropa, Asia dari Amerika Serikat (Sunarjono, 2004). Tanaman tomat termasuk tanaman hortiktultura yang tergolong kedalam kelompok sayuran buah, sayuran buah ini umumnya sangat disukai oleh masyarakat, baik dalam bentuk segar maupun yang telah mengalami proses, seperti dijadikan saus tomat, minuman atau sirup. Ditinjau dari sudut gizi dan pangan sayur ini merupakan pelengkap sumber gizi keluarga, dalam sebuah tomat terdapat 30 kalori, Vitamin A 1.500, Vitamin C 40 mg, zat besi, kalsium dan sedikit vitamin B terutama pada buah yang masak. Pada saat ini buah tomat telah mempunyai kedudukan 1

Upload: mara-sutan-siregar

Post on 26-Jun-2015

70.848 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik budidaya tanaman tomat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Tomat (Lycopersicum esculentum Mill), termasuk family solanaceae yang berasal

dari Amerika Latin yakni sekitar pegunungan Andes dan diperkirakan pusatnya di

Brazilia, dan dari Brazilia oleh pedagang-pedagang Spanyol dibawa ke Eropa, Asia dari

Amerika Serikat (Sunarjono, 2004).

Tanaman tomat termasuk tanaman hortiktultura yang tergolong kedalam

kelompok sayuran buah, sayuran buah ini umumnya sangat disukai oleh masyarakat,

baik dalam bentuk segar maupun yang telah mengalami proses, seperti dijadikan

saus tomat, minuman atau sirup.

Ditinjau dari sudut gizi dan pangan sayur ini merupakan pelengkap sumber gizi

keluarga, dalam sebuah tomat terdapat 30 kalori, Vitamin A 1.500, Vitamin C 40 mg, zat

besi, kalsium dan sedikit vitamin B terutama pada buah yang masak. Pada saat ini buah

tomat telah mempunyai kedudukan yang baik dan kegemaran masyarakat makan buah

segar makin meningkat..Penanaman tomat sebagian besar masih terbatas di daerah dataran

tinggi sedangkan di dataran rendah lebih diutamakan menanam jenis-jenis sayuran lainnya

(Rismunandar dan Sunaryono, 2001).

Kebutuhan pasar akan buah tomat dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini

tercermin dari angka produksi yang terus menerus meningkat, berdasarkan hasil sensus

perdagangan 1989, produksi tomat berturut-turut adalah 138.108 ton pada tahun 1984,

1

Page 2: Teknik budidaya tanaman tomat

kemudian menigkat lagi pada tahun 1986 menjadi 189.400 ton dan pada tahun 1988

mencapai 192.200 ton (Sunaryono, 2001).

Disamping konsumsi dalam negeri yang cukup besar, tomat juga merupakan

komoditi eksport yang menggiurkan bagi para pemasok walaupun tidak sebanyak

kentang, tetapi volume buah tomat ini masih bisa bersaing dengan bawang merah dan

sayuran ienis lainnya. Hal ini dapat dilihat dari pasang surutnya volume eksport

sayuran pada tahun 1985 ketika eksport bawang merah mengalami kelesuan sehingga

volume eksport turun sampai 159 ton, volume eksport mulai melejit sampai 724 ton dan

dari tahun 1985 terus meningkat, namun jika dibandingkan dengan permintaan luar

negeri sebelumnya volume eksport tersebut masih jauh dibawah angka permintaan

(Peaebar Swadaya, 2004).

Dalam usaha peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman tomat, faktor

pemupukan memegang peranan penting, baik itu pemupukan melalui daun atau melalui

tanah, terutama dalam hal bagaimana agar pupuk diserap, tersedia bagi tanaman dan

mudah untuk diserap oleh tanaman. Dan salah satu cara yang ditempuh adalah dengan

pemberian melalui tanah (Lingga, 2006).

Sifat fisik tanah yang baik serta kandungan harus merupakan salah satu syarat

yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman tomat (sunaryono, 2007).

Tanaman tomat tidak tahan terhadap hujan dan sinar matahari yang terik, kekurangan sinar

matahari dapat menyebabkan pertumbuhan memanjang (etiolasi), namun sinar matahari

yang terlalu terik juga kurang baik, karena dapat menyebabkan keguguran buah dan

bunga (Soseno. H, 2007).

2

Page 3: Teknik budidaya tanaman tomat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Tomat

Tanaman tomat termasuk kedalam family Solanaceae, secara lengkap para ahli

mengklasifikasikan tanaman tomat sebagai berikut :

Division : Spermatophyta

Subdivision : Angiospermae

Klass : Dycotyledaneae

Ordo : Tubiflorales

Family : Solanaceae

Genus : Solanum

Species : Lyeopersicum esculentum Mill

2.2. Morfologi Tanaman Tomat

Batang tanaman tomat bersegi empat bulat, daun bercelah dan tersusun satu tangkai

dan jumlah daunnya ganjil antara 5-7 helai, bunga tumbuh dari batang atau cabang yang

masih muda, mempunyai lima (5) kelopak dan lima (5) mahkota yang masing-masing

berwarn.a hijau dan kuning, bentuknya bermacam-macam ada yang bulat, bulat pipih. dan

ada yang berbentuk bola lampu, buahnya tersusun dalarn tandan-tandan. Buah tomat

berdaging, banyak mengandung air, tanaman mempunyai akar tunggang dan akar samping

menyebar bias dan dangkal (Soseno. H, 2007).

3

Page 4: Teknik budidaya tanaman tomat

2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

a. Iklim

Tanaman tomat bisa tumbuh baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah,

tergantung varietasnya. Tanaman tomat dapat tumbuh baik di dataran tinggi (lebih dari

700 m dpi), dataran medium (200 m - 700 m dpi), dan dataran rendah (kurang dari 200

m dpl). Faktor temperatur dapat mempengaruhi warna buah.  Pada temperatur tinggi (di

atas 32°C) warna buah tomat cenderung kuning, sedangkan pada temperatur tidak tetap

warna buah cenderung tidak merata. Temperatur ideal dan berpengaruh baik terhadap

warna buah tomat adalah antara 24°C - 28°C yang umumnya merah merata . Keadaan

temperatur dan kelembaban yang tinggi, berpengaruh kurang baik terhadap

4

Page 5: Teknik budidaya tanaman tomat

pertumbuhan, produksi dan kualitas buah tomat. kelembaban yang relatip diperlukan

untuk tanaman tomat adalah 80 %.  Tanaman tomat memerlukan intensitas cahaya

matahari sekurang–kurangya 10-12 jam setiap hari (Sastrahidayat. 1992).

b. Tanah

Tanaman tomat merupakan tanaman yang bisa tumbuh disegala tempat, dari

daerah dataran rendah sampai daerah dataran tinggi (pegunungan) untuk pertumbuhan

yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah yang gembur, kadar keasaman pH antara

lain 5-6, tanah sedikit mengandung pasir, dan banyak mengandung humus, serta

pengairan yang teratur dan cukup mulai tanam sampai tanaman mulai dari panen.

Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman tomat dibedakan atas tipe

determinate dan indeterminate. Tanaman tomat bertipe determinate mempunyai pola

pertumbuhan batang secara vertikal yang terbatas dan diakhiri dengan pertumbuhan

organ vegetatif (akar, batang daun), sedangkan tomat bertipe indeterminate mempunyai

kemampuan untuk terus tumbuh dan tandan bunga tidak terdapat pada setiap buku serta

pada ujung tanaman senantiasa terdapat pucuk muda. Bunga tanaman tomat berjenis

dua dengan lima buah kelopak berwarna hijau berbulu dan dua buah daun mahkota

(Tugiyono Hery, 2002). Pembuahan terjadi 96 jam setelah penyerbukan dan buah

masak 45 hari sampai 50 hari setelah pembuahan. Persentase penyerbukan sendiri pada

tanaman tomat adalah 95% - 100%.

5

Page 6: Teknik budidaya tanaman tomat

BAB III

BAHAN DAN ALAT

3.1 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

- Bibit tomat varietas F1 Panah Merah

- Pupuk Hantu

3.2 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

- Cangkul

- Pisau

- Gembor

- Bambu

- Schaliper

6

Page 7: Teknik budidaya tanaman tomat

BAB IV

PELAKSANAAN PENANAMAN

4.1 Persemaiaan Benih tomat 

 Benih tomat martha harus disemai dulu sebelum ditanam. Persemaian dilakukan

didalam kotak pesemaian (tray), media persemaian   adalah campuran tanah, arang sekam,

dan pupuk kandang kuda dengan perbandingan 1:1:1. Benih ditanamkan kedalam kotak

pesemaian (tray), benih dipelihara hingga umur 25-30  hari setelah semai.. Beberapa

persyaratan cara pelaksanaan pesemaian yang baik adalah :

1. Yang disemaikan biasanya tanaman yang lemah, tidak kuat kalau langsung ditanam

di tempat yang tetap

2. Tempat menyemai berupa bedengan khusus, diberi atap peneduh untuk   mencegah  

curahan hujan jangan sampai merusak benih yang masih lemah

3. Tempat pesemaian harus aman dari gangguan binatang

4.  Penyiraman dilakukan dengan menggunakan Hand Sprayer.

5. Sebaiknya tanaman baru dipindahkan ke tempat penanamannya di lapang setelah

cukup kuat

6. Ada baiknya apabila bibit terlebih dahulu dipindahkan ke polibag, menunggu saat

ditanam di tempat penanamannya.

7

Page 8: Teknik budidaya tanaman tomat

4.2 Persiapan Lahan

o Pengolahan tanah Pengolahan tanah untuk tanaman tomat adalah meliputi

pembersihan lahan pembajakan atau pencangkulan dan    pembuatan bedengan.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dengan tujuan :

1. Akar bagian tanaman yang ada dalam tanah dapat tumbuh lebih sempurna.

2. Rumput liar dapat dikendalikan tumbuhnya.

3. Peredaran udara lebih mudah dan luas, sehingga menyebabkan zat-zat makanan di

dalam tanah dapat lebih sempurna

4. Air yang berlebihan dapatb mudah meresap atau menguap.

5. Akar-akar tanaman dapat menembus tanah lebih mudah dan dalam.(Kanisius 1992).

4.3  Pemupukan Organik dan Non Organik.   

Pemberian pupuk kandang diberikan dengan cara diratakan diatas tanah bedengan. Pupuk

kandang selain dapat memperbaiki sifat biologis tanah juga dapat memperbaiki sifat kimia

dan fisik tanah, pupuk kandang juga perlu diberikan pada tanaman sayuran yang banyak

mengkonsumsi nitrogen sehingga nitrogen sangat menentukan kuantita dikonsumsi pada

fase vegetatif . Pemberian pupuk Organik SP 36, ZA, Kcl dengan perbandingan 1:1:½

berfungsi untuk penyanter tanaman vegetatif, cara pemupukan dengan meratakan diatas

bedengan dengan jarak per 1 m dan diberikan 100 g.

4.4 Penanaman

Apabila lahan sudah siap, maka bibit dapat segera ditanam. Yang perlu diperhatikan

dalam penanaman adalah  waktu tanam dan jarak tanam. Waktu tanam berkaitan erat

dengan iklim. Ada tanaman yang cocok ditanam di musim penghujan, sedangkan Jarak

8

Page 9: Teknik budidaya tanaman tomat

tanam disesuaikan dengan morfologi tanaman dan tingkat kesuburan tanahnya. Mengatur

jarak tanam berarti memberi ruang lingkup hidup yang sama/merata bagi setiap tanaman.

Dengan mengatur jarak  tanam ini akan diperoleh barisan-barisan tanaman yang teratur

sehingga mudah dalam melakukan pengelolaan tanaman selanjutnya.

Bibit yang sudah siap tanam dicabut dipersemaian beserta akarnya jika bibit berasal

dari persemaian plastik atau tray  25-30 hari setelah semai bibit langsung ditanam pada

lubang tanam dengan jarak 70x60 cm, Sewaktu penanaman bibit diusahakan tanaman tomat

tidak menyentuh tanah, agar tanaman tidak membusuk dan terkena penyakit akibat kotoran

disebabkan oleh tanah, saat yang paling tepat untuk penanaman tomat adalah 2-4 minggu

sebelum hujan terakhir. Penanaman dilakukan pada sore hari agar tanaman tidak layu dan

dapat beradaptasi pada lahan yang ditanami.

4.5 Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan pada saat tanaman berumur 3 minggu setelah di tanam

sampai tanaman berbunga.

9

Page 10: Teknik budidaya tanaman tomat

BAB V

PEMELIHARAAN

5.1. Penyiraman

Penyiraman tanaman sayuran banyak membutuhkan air seperti halnya tanaman

tomat, sayuran daun mengandung ± waktu penyiraman yang baik ialah pada sore hari perlu

diketahui bahwa maksud penyiraman adalah :

a. Menggantikan air yang sudah banyak menguap pada siang hari;

b. Mengembalikan kekuatan tanaman pada keadan tanaman dimalam hari;

c. Penambahan terhadap tanaman yang kekurangan air.      

Penyiraman hendaknya dilakukan dengan hati–hati, dan diusahakan tidak atau jangan

sampai mengenai daun karena tanaman akan mudah menderita penyakit seperti virus.

Penyiraman yang dilakukan penyusun menggunakan alat berupa selang dan dilakukan

pada sore hari dengan tujuan mengurangi penguapan.

5.2 Penyulaman

Bibit tomat yang baru ditanam, baik melalui persemaian maupun langsung ditanam

tidak semuanya dapat tumbuh dan bertahan menjadi tanaman dewasa beberapa diantaranya

pasti ada yang mati salah satu cara mengatasinya adalah melakukan penyulaman, caranya

saat tomat berumur 7–14 hari setelah tanaman lakukan penggantian bibit yang mati dengan

bibit yang baru dan diambil dari bibit terdahulu atau bibit yang ditanam dengan selang

waktu 7–14 hari dari awal penyemaian. Jika dalam 3 mingu setelah tanam masih ditemukan

10

Page 11: Teknik budidaya tanaman tomat

bibit yang mati tidak perlu lagi dilakukan penyulaman, sebab penyulaman pada umur lebih,

dari 3 minggu akan menghasilkan tanaman yang pertumbuhan dan umur panennya tidak

seragam sehingga akan menyulitkan penanaman

5.3 Penyiangan/Pembumbunan

Penyiangan harus dilakukan manakala tampak bahwa telah tumbuh gulma yang

mengganggu pertumbuhan tanaman. Biasanya pelaksanaan penyiangan dibarengi dengan

pembumbunan tanah di sekitar tanaman. Penyiangan dapat dilakukan 2 atau 3 kali atau

sesuai dengan kondisi lapang. penyiangan dilakukan dengan cara dicabut menggunakan

tangan dan yang sulit dicabut menggunakan cangkul atau kored.

5.4 Pemupukan

Pupuk biasanya diberikan sebagai pupuk dasar atau pupuk susulan. Dapat diberikan

pada tanah atau lewat daun atau bagian tanaman lain. Sebagai pupuk dasar bisa digunakan

pupuk kandang atau kompos. Pupuk susulan berupa pupuk NPK yang diberikan 2 - 3 kali

selama pertumbuhannya dengan cara ditugal kan pada setiap tanaman. NPK 15-15-15

sebanyak dosis 2 gram/tanaman.

5.5 Pemangkasan

Tanaman yang berupa perdu atau pohon umumnya perlu pemangkasan.

Pemangkasan ini dimaksudkan antara lain untuk membentuk pohon, mengurangi daun,

mempercepat pembuahan, meremajakan tanaman, dan lain-lain.

Tujuan membentuk pohon adalah agar dapat berbunga atau berproduksi lebih banya.

Pengurangan daun dimaksudkan untuk mendapatkan hasil assimilasi bersih yang optimum.

Dengan pemangkasan juga dimungkinkan mempercepat proses pembuahan. Tetapi

adakalanya pemangkasan dilakukan untuk peremajaan tanaman (rejuvenilisasi).

11

Page 12: Teknik budidaya tanaman tomat

Secara umum pemangkasan dilakukan dengan memotong cabang/ranting yang tumbuhnya

tidak tepat, memotong tunas-tunas air, atau memotong ranting-ranting yang kena penyakit.

Pemangkasan yang penulis lakukan setiap seminggu sekali selama pertumbuhannya, tiap

pohon hanya ditinggalkan sua cabang dan masing-masing cabang dibiarkan tumbuh

masing-masing tiga tandan, dan buah yang dibiarkan masing-masing tandan disisakan 5

buah yang dipelihara agar menghasilkan buah yang besar.

5.6 Pengikatan

Pengikatan pohon dimaksudkan untuk menghindari tanaman tomat roboh pada saat

berbuah dan supaya tanaman tomat tersebut dapat tumbuh tegak

- Pengendalian hama dan penyakit

1. Hama

a. Ulat buah (Hiliothis armigera)Ulat ini menyerang tomat yang masih muda sehingga buah

sudah tua tampak berlubang–lubang dan biasanya busuk karena infeksi, ulat ini dapat

dibrantas denagn inteksida.

b. Nematoda (Helodogyama sP)

Cacing ini menyebabkan akar–akar tomat berbintil–bintil, biasanya hanya timbul pada

tanah–tanah  ringan yang terlalu asam ( PH 4 – 5).

Pemberantasan dengan nematisida:

c. Lalat buah (Dacus durcalis)

Lalat ini umumnya menyerang dengan cara menyuntikan telur–telurnya kedalam kulit buah

tomat, dan telur tersebut akan menjadi larva yang  menggerogoti buah tomat dari dalam

sehinga buah tersebut menjadi busuk dan rontok. Lalat buah dapat dikendalikan  dengan

cara menyemprotkan inteksida sistemik sejak buah berumur 1 minggu.

12

Page 13: Teknik budidaya tanaman tomat

e. Kutu putih (Pseu dococus SP)

Kutu putih menyerang tomat dengan cara menghisap cairan daun. Hama ini juga mambawa

penyakit embun jelaga. Akibatnya daun menjadi keriting dan bunga/buah mengalami

kerontokan pemberontakan gunakan insektisida.

2. Penyakit

a. Blossom and Root (busuk ujung buah)

Biasanya menyerang buah tomat baik yang masih muda  maupun yang sudah tua.  Penyakit

disebabkan oleh  kekurangan unsur hara mikro Ca [kalsium]. Pembarantasnya dengan

penyebaran kapur dolomit.pemupukan  yang berimbangan pengairan rata penyemprotan

CaCl2 pada seluruh permukaan daun dengan frekuensi  5–7 hari sekali sebanyak 0,1%.

b. Layu furasium

Biasanya menyerang  buah tomat baik yang masih muda di dataran tinggi yang memiliki 

kelembaban tinggi dimusim hujan. Langkah yang dapat mencegah serangan penyakit layu

furasium,sebagai berikut:

-    Lakukan pemupukan yang berimbang

-    Pilih dan tanam bibit yang tahan terhadap segala penyakit

-    Pilih lokasi penanaman yang berdrainse cukup baik.

-    Pilih daerah yang bersikulasi udara lancar

-    Pilih lokasi penanaman yang mendapatkan sinar matahari penuh .

-    Pilih tanaman yang masih sehat .

-    Rendam bibit ke dalam  larutan benomil 0,1% sebelum penanaman.

c. Bacterial will (layu bakteri )

Biasanya menyerang tanaman tomat yang tumbuh didaerah  dataran rendah dengan suhu

13

Page 14: Teknik budidaya tanaman tomat

dan kelembaban yang tinggi penyakit ini disebabkan oleh bakteri psedomonas penyakit ini

dapat dikendalikan dengan memakai Agrep 20 wp atau agromicin 15/1,5 wp .

d. Penyakit busuk buah

Biasanya disebabkan oleh cendawan Collectroticum SP. Cegah serangan penyakit ini

dengan cara pemangkasan yang teratur, menjaga kelembaban kebun, dan menjaga saniatasi

tanah. Penyakit ini dapat dicegah dan diberantas dengan menggunakan bubur Bordeaux  1-

3%, alcohol 50WP, Prekiur N, prukit PR 10/56 WP, ridomil dan antracol.

Panen dan pasca panen

Panen buah tomat di panen pertama kali  pada umur 90 hari sejak pindah tanam. Lalu

selama 3–5 hari sekali sampai buah habis, buah tomat yang akan  dipasarkan dalam jarak

jauh sebaiknya dipanen pada tingkat kemasan 75%, ketika buah marih hijau  atau kira–kira 

5– hari lagi menjadi merah, sedangkan untuk jarak dekat tingkat kemasakan 90% yakni

ketika buah berwarna kuning kemerah – merahan.

14

Page 15: Teknik budidaya tanaman tomat

DAFTAR PUSTAKA

Kanisius 1992. Petunjuk Praktis.Sayuran.Yogyakarta

Sastrahidayat. 1992. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta. 38 p.

Turgiyono Herry, 2002. Budidaya tanaman tomat, Yogyakarta.

H. Sunarjono, Bertanam 30 Jenis Sayur, Penebur Swadaya, Jakarta: 2004.

15

Page 16: Teknik budidaya tanaman tomat

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan karya Ilmiah (Laporan) yang berjudul:

“TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TOMAT”

(SOLANUM LYCOPERSICUM)

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas komunikasi penyeluruhan pertanian di

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dapat memakluminya.

Semoga Allah SWT Yang Maha Kuasa memberikan balasan yang berlipat ganda

kepada semuanya. Akhir kata semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat yang

berarti bagi kita semua.

16i

Page 17: Teknik budidaya tanaman tomat

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. iDAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 11.1. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 32.1. Botani Tanaman Tomat ................................................................................... 32.2. Morfologi Tanaman Tomat .............................................................................. 32.3. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat ..................................................................... 4

a. Iklim ............................................................................................................. 4b. Tanah ........................................................................................................... 5

BAB III BAHAN DAN ALAT ................................................................................ 63.1 Bahan ............................................................................................................... 63.2 Alat .................................................................................................................. 6

BAB IV PELAKSANAAN PENANAMAN .......................................................... 74.1 Persemian Benih Tomat ................................................................................... 74.2 Persiapan Lahan ............................................................................................... 84.3 Pemupukan Organik dan Non Organik ............................................................ 84.4 Penanaman ....................................................................................................... 84.5 Pemangkasan ................................................................................................... 9

BAB V PEMELIHARAAN .................................................................................... 105.1 Penyiraman ...................................................................................................... 105.2 Penyulaman ...................................................................................................... 105.3 Penyiangan/Pembumbunan .............................................................................. 115.4 Pemupukan ...................................................................................................... 115.5 Pemangkasan ................................................................................................... 115.6 Pengikatan ........................................................................................................ 12

- Pengendalian Hama dan penyakit ................................................................. 121. Hama ............................................................................................................ 122. Penyakit ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 15

17ii

Page 18: Teknik budidaya tanaman tomat

“TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN TOMAT”

(SOLANUM LYCOPERSICUM)

DISUSUN

OLEH

1. HENDRI SAPUTRA2. HASAN MUNAWAR SIMANUNGKALIT 3. INDRA AHMADI NASUTION 4. IBRAHIM 5. IKHWAN ROSADI 6. IRMA SARI DEWI HARAHAP 7. IMRAN ROSADI PASARIBU 8. IRSAN MARTUA RAJA SIREGAR 9. JUMAIDA SIREGAR 10. JULIDA MAHLIANA 11. KHOIRUNNISA NASUTION 12. HAIRUL BASRI 13. HARRY AKMAM

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH TAPANULI SELATAN

(UMTS) PADANGSIDIMPUAN2012

18