teamwork

26
TEAMWORK A. Pengantar Organisasi atau lembaga adalah gambaran sebuah team. Berjalan tidaknya sebuah organisasi sangat bergantung kepada individu yang ada di dalamnya. Tujuan yang dibentuk dan ingin dicapai oleh organisai tidak akan terwujud kalau tiap individu di dalamnya bekerja sendiri-sendiri. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi apabila mereka bergerak dengan ego masing- masing, mementingkan diri sendiri, dan tidak mau mendengar pendapat orang lain, apalagi selaras dengan arah organisasi. Barisan yang teratur tidak akan terbentuk jika tidak ada kerjasama di dalamnya. Sebuah bangunan yang kokoh dan kuat terdiri dari sejumlah batu bata yang tersusun rapi yang satu sama lain terikat kuat. Seekor semut tidak akan mampu mengangkat beban yang melebihi bobotnya sendiri kecuali bekerjasama dengan semut-semut lainnya. Demikian pula dengan individu-individu di dalam suatu organisasi, mereka tidak akan mampu menjadikan organisasi tempat mereka bernaung mampu menghadapi ujian/tantangan, atau bahkan mencapai suatu kesuksesan jika mereka tidak mampu menjadi team yang 1

Upload: zakki-mubarok

Post on 05-Aug-2015

75 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Teamwork

TEAMWORK

A. Pengantar

Organisasi atau lembaga adalah gambaran sebuah team. Berjalan tidaknya

sebuah organisasi sangat bergantung kepada individu yang ada di dalamnya.

Tujuan yang dibentuk dan ingin dicapai oleh organisai tidak akan terwujud kalau

tiap individu di dalamnya bekerja sendiri-sendiri. Dapat dibayangkan apa yang

akan terjadi apabila mereka bergerak dengan ego masing-masing, mementingkan

diri sendiri, dan tidak mau mendengar pendapat orang lain, apalagi selaras dengan

arah organisasi.

Barisan yang teratur tidak akan terbentuk jika tidak ada kerjasama di

dalamnya. Sebuah bangunan yang kokoh dan kuat terdiri dari sejumlah batu bata

yang tersusun rapi yang satu sama lain terikat kuat. Seekor semut tidak akan

mampu mengangkat beban yang melebihi bobotnya sendiri kecuali bekerjasama

dengan semut-semut lainnya. Demikian pula dengan individu-individu di dalam

suatu organisasi, mereka tidak akan mampu menjadikan organisasi tempat mereka

bernaung mampu menghadapi ujian/tantangan, atau bahkan mencapai suatu

kesuksesan jika mereka tidak mampu menjadi team yang solid. Oleh karena itu

team yang baik mutlak diperlukan bagi suatu organisasi untuk menapaki podium

juara.

Tidaklah mudah untuk membangun suatu team yang solid karena

keberhasilan suatu team ditentukan oleh banyak variabel. Diperlukan suatu

pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk dapat membangun team yang

solid. Berikutnya akan kita bahas secara lebih lanjut tentang teamwork itu seperti

apa beserta semua seluk-beluknya.

1

Page 2: Teamwork

B. Materi Teamwork

B.1 Pengertian Teamwork

Team adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman

dan latar belakang yang berbeda, yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai

satu tujuan. Meskipun ada perbedaan di antara mereka, namun tujuan bersama

merupakan penghubung yang menyatukan mereka sebagai team. Dalam sebuah

organisasi, kerja team menentukan output kerja yang dihasilkan. 

Karakteristik Team - Harus memiliki tujuan bersama yang jelas. Apapun

bentuk tujuannya, usaha untuk mencapai tujuan tersebut merupakan alasan

keberadaan suatu team.- Adanya kerjasama untuk mencapai tujuan.

Jadi, team work bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, team work atau

kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang

saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah

disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien.

Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang

menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah

tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling

populer di tim.

Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling

bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak

menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat

dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim,

beban dibagi untuk satu tujuan bersama.

Saling mengerti dan mendukung satu sama lain merupakan kunci

kesuksesan dari teamwork. Jangan pernah mengabaikan pengertian dan dukungan

ini. Meskipun terjadi perselisihan antar pribadi, namun dalam tim harus segera

menyingkirkannya terlebih dahulu. Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan

terganggu, bahkan dalam satu tim bisa jadi berasal dari latar belakang divisi yang

2

Page 3: Teamwork

berbeda yang terkadang menyimpan pula perselisihan. Makanya sangat penting

untuk menyadari bahwa kebersamaan sebagai anggota tim di atas segalanya.

Selain itu, Penyelenggaraan teamwork dilakukan karena pada saat ini

tekanan persaingan semakin meningkat, para ahli menyatakan bahwa keberhasilan

organisasi akan semakin bergantung pada teamworkdaripada bergantung pada

individu-individu

yang menonjol. Konsep tim maknanya terletak pada ekspresi yang

menggambarkan munculnya sinergi pada orang-orang yang mengikatkan diri

dalam kelompok yang disebut dengan tim.

Tracy (2006) menyatakan bahwa teamworkmerupakan kegiatan yang

dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi.

Teamwork dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara

bagian-bagian perusahaan. Biasanya teamworkberanggotakan orang-orang yang

memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan

perusahaan.

Pernyataan di atas diperkuat Dewi (2007) kerja tim (teamwork) adalah

bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik.

Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan

dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling

ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau

menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamworkdiharapkan hasilnya

melebihi jika dikerjakan secara perorangan.

Stephen dan Timothy (2008) menyatakan teamworkadalah kelompok

yang usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada

jumlah masukan individual. Teamworkmenghasilkan sinergi positif melalui

usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai

oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja perindividu di suatu organisasi

ataupun suatu perusahaan.

Teori yang dikemukakan oleh Stephen dan Timothy (2008) senada dengan

teori tim yang efektif yang dikemukakan oleh Smither, Houston, McIntire (1996).

Manurut Smither, Houston, McIntire (1996), tim yang efektif adalah sebuah tim

yang memungkinkan anggotanya untuk bisa menghasilkan penyelesaian tugas

3

Page 4: Teamwork

yang lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan hasil kerja perorangan karena

hasil kerjanya merupakan hasil dari kontribusi anggota-anggota tim secara

bersama-sama.

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Burn (2004), yang menyatakan

bahwa efektifitas tim atau tim yang efektif merupakan tim kerja yang anggota-

anggotanya saling berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama dan memiliki

sikap yang saling mendukung dalam kerjasama tim.

A.2. Jenis Teamwork

Menurut Daft (2000) jenis teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:

1. Tim Formal

Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh organisasi sebagai

bagian dari struktur organisasi formal.

2. Tim Vertikal

Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari seorang manajer

dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando organisasi formal

3. Tim Horizontal

Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri dari beberapa

karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari area keahlian

yang berbeda.

4. Tim dengan Tugas Khusus

Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang dibentuk diluar

organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan kepentingan atau

kreativitas khusus.

4

Page 5: Teamwork

5. Tim Mandiri

Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5 hingga 20 orang pekerja

dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi pekerjaan untuk

menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan pelaksanaannya

diawasi oleh seorang annggota terpilih.

6. Tim Pemecahan Masalah

Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5 hingga 12

karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka

bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan

lingkungan kerja.

Sedangkan menurut Hariandja (2006) ada 3 (tiga) tipe tim, yaitu:

1. Problem solving team

Sebuah tim yang dibentuik untuk mengatasi berbagai masalah yang

muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya, kegiatan tim ini

adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan bagaimana

memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki.

Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang

lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.

2. Self managed team

Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki produktivitas dengan

memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja mereka, misalnya

menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota, memberi reward

dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini biasanya

berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.

5

Page 6: Teamwork

3. Cross functional team

Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan tugas-tugas khusus,

misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan perubahan sistem

kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen yang memiliki

keahlian dan orientasi yang berbeda yang bekerjasama untuk mencapai suatu

tujuan.

A.3. Tahap Perkembangan Teamwork

Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan sebuah tim agar

dapat berkinerja dan berdaya guna adalah dengan melakukan perancangan tim

yang baik. Pentingnya perancangan tim yang baik diuraikan Griffin (2004)

dengan membagi ke dalam 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu:

1. Forming (pembentukan)

adalah tahapan di mana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu

tim. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai,

pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang

masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup.

Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali tim yang sudah

dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).

2. Storming (merebut hati)

adalah tahapan di mana kekacauan mulai timbul di dalam tim. Pemimpin

yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok

tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi

mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua

bersikeras dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat

sedikit karena masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar.

6

Page 7: Teamwork

3. Norming (pengaturan norma)

adalah tahapan di mana individu-individu dan subgroup yang ada dalam

tim mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk

menghindari team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama

sudah mulai timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan

perasaan dan pendapatnya kepada seluruh anggota tim.

4. Performing (melaksanakan)

adalah tahapan merupakan titik kulminasi di mana team sudah berhasil

membangun sistem yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif

dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang

ditunjukkan.

A.4. Peranan Anggota Tim

Selanjutnya Williams (2008) membagi ada 5 (lima) hal yang menunjukkan

peranan anggota dalam membangun kerja tim yang efektif, yaitu:

1. Para anggota mengerti dengan baik tujuan tim dan hanya dapat dicapai

dengan baik pula dengan dukungan bersama, dan oleh karena itu

mempunyai rasa saling ketergantungan, rasa saling memiliki tim dalam

melaksanakan tugas.

2. Para anggota menyumbang keberhasilan tim dengan menerapkan bakat

dan pengetahuannya untuk sasaran tim, dapat bekerja dengan secara

terbuka, dapat mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan,

peranan dan pertanyaannya disambut dengan baik.

3. Para anggota berusaha mengerti sudut pandang satu sama lain, didorong

untuk mengembangkan keterampilannya dan menerapkan pada pekerjaan,

untuk itu mendapat dukungan dari tim.

7

Page 8: Teamwork

4. Para anggota mengakui bahwa konflik adalah hal yang normal, atau hal

yang biasa, dan berusaha memecahkan konflik tersebut dengan cepat dan

konstruktif (bersifat memperbaiki).

5. Para anggota berpartisipasi dalam keputusan tim, tetapi mengerti bahwa

pemimpin mereka harus membuat peraturan akhir setiap kali tim tidak

berhasil membuat suatu keputusan, dan peraturan akhir itu bukan

merupakan persesuaian.

A.5. Dimensi Tim yang Efektif

Menurut Johnson dan Johnson (dalam Smither, Houston, dan Mclntire,

1996), ada 9 dimensi dalam model efektifitas tim yang dapat digunakan untuk

mengevaluasi anggota tim dan mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan

yang ada di dalam tim, yaitu:

1. Pemahaman, relevansi, dan komitmen pada tujuan

Setiap anggota tim harus memahami tujuan tim secara jelas dan

memiliki kemauan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tim karena tujuan tim

adalah merupakan hasil dari tujuan bersama dimana tujuan tim pada

akhirnya akan mendorong terwujudnya kerjasama dalam tim sehingga

kerjasama dalam tim mampu untuk meningkatkan prestasi, produktivitas,

dan menciptakan hubungan kerja yang positif diantara sesama anggotanya.

2. Komunikasi mengenai ide dan perasaan

Komunikasi di antara anggota tim harus melibatkan penyampaian

dan penerimaan informasi tentang ide-ide dan perasaan. Dalam tim yang

tidak efektif, komunikasi sering satu arah dan memfokuskan secara

eksklusif hanya pada ide saja. Dengan mengabaikan atau menekan

perasaan, maka tim berisiko kehilangan informasi yang berharga dan dapat

melemahkan kohesivitas tim.

3. Kepemimpinan yang berpartisipasi

Kepemimpinan harus berpartisipasi dan mendistribusikan peran

kepemimpinannya kepada semua anggota tim.

8

Page 9: Teamwork

4. Fleksibel dalam menggunakan prosedur pembuatan keputusan

Prosedur pengambilan keputusan harus sesuai dengan kebutuhan

tim dan sifat keputusannya. Keterbatasan waktu, keterampilan anggota dan

implikasi dari semua keputusan tim harus dinilai secara hati-hati. Sebagai

contoh, ketika keputusan-keputusan penting dibuat maka akan

membutuhkan dukungan dari anggota tim untuk mengimplementasikan

dan melakukan strateginya dengan efektif.

5. Manajemen konflik yang konstruktif

Tim yang tidak efektif sering mencoba untuk mengabaikan atau

menekan konflik, sedangkan tim yang efektif dapat menggunakan konflik

dengan cara yang konstruktif. Ketika dikelola dengan baik, konflik dapat

menyebabkan pengambilan keputusan yang baik pula yakni memecahkan

masalah dengan lebih kreatif, dan jumlah partisipasi anggota tim yang

lebih tinggi.

6. Kekuasaan berdasarkan keahlian, kemampuan, dan informasi

Anggota tim harus mampu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

orang lain untuk mengkoordinasikan kegiatan tim. Kekuasaan dan saling

mempengaruhi ini harus terwujudkan secara merata dalam tim. Apabila

kekuasaan dan kegiatan saling mempengaruhi ini hanya dipusatkan pada

beberapa orang anggota tim saja maka kemungkinan efektifitas tim,

komunikasi dan kohesivitas tim akan menjadi berkurang.

7. Kohesi tim

Dalam tim yang kohesif, setiap anggota merasa saling menyukai

antara satu sama lainnya dan merasa puas dengan keanggotaan tim

mereka. Meskipun kohesi tidak mengarah kepada efektifitas namun ia

memiliki peranan yang penting dalam mewujudkan tim yang efektif yaitu

ketika ia dikombinasikan dengan dimensi lain dari efektifitas tim maka

sebuah tim yang memiliki kohesivitas yang tinggi cenderung

meningkatkan produktivitas.

8. Strategi pemecahan masalah

Tim harus mampu mengenali masalah dan menghasilkan solusi

secara tepat. Setelah solusinya diimplementasikan, tim harus mengevaluasi

9

Page 10: Teamwork

keefektifan dari solusi tersebut. Ketika sebuah tim mampu untuk

mengenali masalah-masalah yang sering muncul dan menyelesaikannya

dengan memberikan solusi yang tepat maka sebuah tim yang efektif juga

akan mampu untuk mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan

masalah-masalah yang akan muncul dikemudian hari serta mampu

memberikan solusi yang inovatif.

9. Efektivitas interpersonal

Anggota tim harus mampu untuk berinteraksi dengan anggota tim

lainnya secara efektif sehingga membuat efektifitas interpersonal anggota

tim menjadi meningkat. Efektifitas interpersonal dapat diukur dengan

menggabungkan konsekuensi tindakan anggota kelompok dengan tujuan

anggota tim. Kecocokan antara tujuan anggota tim dan konsekuensi dari

peningkatan perilaku mereka, maka membuat interpersonal efektifitas

anggota tim juga juga menjadi meningkat.

A.6 Membangun Team Yang Baik

1. Bergerak ke arah yang sama secara bersama-sama. 

Untuk membangun sebuah team yang baik, setiap anggota team harus

mengetahui tujuan team dan memiliki persepsi yang sama tentang arti dari tujuan

team tersebut.

2. Perjelas Keahlian dan Tanggung Jawab Anggota Team. ( Job Description)

Setiap anggota team harus tugas dan tanggung jawab secara personal

Setiap anggota team harus mengetahui cara dan melakukan tugas teknis

mereka.

Setiap anggota team harus mengerti dan memahami peraturan dasar yang

dibangun berdasarkan tujuan team.

3. Adanya Peraturan, Panduan atau Prosedur .  

Hal ini akan memberikan perasaan yang stabil dan sebagai acuan dalam

menyelesaikan masalah yang belum terjadi atau telah terjadi.

4. Hindari Masalah yang Dapat Diprediksi.  

Jangan mengambil resiko dengan tetap melakukan suatu proses yang

memungkinkan terjadinya kegagalan.

10

Page 11: Teamwork

5. Gunakan Segala Peraturan, Panduan atau Prosedur Sebagai Alat

Pengukur. 

Peraturan, Panduan atau Prosedur dapat menjelaskan bagaimana team

ingin bekerjasama. Peraturan team harus diperhitungkan sebagai konsep yang

hidup dan dinamis, yang dapat dilakukan dengan meluangkan waktu untuk

membicarakannya, mengubah peraturan/ panduan jika tidak berfungsi dan buatlah

dokumen mengenai perubahan tersebut. Jika terjadi pelanggaran terhadap

Peraturan/Panduan harus langsung dibicarakan, setiap anggota team harus

bertanggung jawab terhadap kinerja team dan juga bekerja keras untuk mencapai

tujuan team. 

6. Membantu Rekan Baru dalam Team.  

Yang dibutuhkan oleh anggota baru adalah - Memperoleh gambaran jelas

tentang cara kerja, norma dan nilai-nilai team.- Orientasi tentang budaya

team.Untuk membantu rekan baru dalam team fokuskan pada hal dasar terlebih

dahulu. Jangan berasumsi bahwa rekan baru akan otomatis mengerti apa yang

sedang terjadi.

7. Selalu Bekerjasama.  

Ketika seseorang berkerjasama untuk memecahkan suatu masalah maka

pandangan dan interprestasi masalah yang berbeda ditambah kenyataan dan

pengetahuan yang berbeda akan menciptakan solusi yang lebih baik. 

8. Wujudkan Gagasan/Ide Menjadi Kenyataan.

Jika salah seorang anggota mengemukakan gagasan/ide, dengarkan dengan

baik. Lalu piculan dengan mengajukan pertanyaan "Bagaimana jika..", hal

tersebut akan memacu perkembangan pikiran. Banyak orang yang menjadi kreatif

karena tantangan.- Kejarlah kuantitas gagasan/ide bukan pada kualitas

gagasan/ide. untuk memunculkan gagasan/ide seseorang membutuhkan waktu

untuk berpikir. Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memperbaiki gagasan/ide

apabila kurang sesuai. - Hindari kritikan terhadap gagasan/ide ketika

gagasan/ide itu terbentuk. Namun pusatkan perhatian pada cara gagasan/ide

dapat diperbaiki/digunakan. 

11

Page 12: Teamwork

9. Paculah Kreatifitas.  

Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi kreatif, hanya saja dibutuhkan

latihan. Cara sederhana adalah dengan melakukan beberapa latihan kelompok

yang terdengar bodoh. Para anggota team diberi masalah kecil dan tugas yang

mengembangkan imajinasi dan tidak mempunyai konsekuensi nyata. Hal tersebut

dapat memacu pemikiran kreatif team ketika masalah harus ditangani.Antisipasi

perilaku team yang tidak produktif dengan menghindari perilaku yang cenderung

menjatuhkan gagasan sebelum gagasan dibangun.

10. Ambilah Keputusan secara Solid.  

Fungsi dasar team adalah mengambil keputusan yang akan mempengaruhi

hasil yang penting. Pengambilan keputusan harus dilakukan secara efektif dan

efisien dengan berorientasi pada masa depan. Artinya mengidentifikasi dan

mengurangi faktor yang tidak dikethui yaitu RESIKO. Tiga informasi yang

dibutuhkan untuk mengurangi resiko adalah :- Informasi yang menyangkut fakta,

data, trend dan informasi akurat lainnya dari sumber yang dapat dipercaya dan

dapat diandalkan.- Informasi data hasil percobaan.- Intuisi atau indra keenam

yang dimiliki beberapa orang yang didasarkan pada pengalaman dan persepsi

yang tajam.Kenali Resiko - menciptakan cara untuk meminimalisasi resiko dari

setiap alternatif - memilih alternatif terbaik. 

11. Hindari Pemecahan Masalah dengan Kompromi. 

Kompromi adalah apa yang terjadi ketika team mencapai keputusan yang

tidak disetujui sebagian anggota atau mereka tidak benar-benar perduli pada

keputusan itu. Contoh : Pihak A percaya bahwa produk dapat diselesaikan dalam

waktu dua hari, sedangkan pihak B beranggapan bahwa waktu yang dibutuhkan

adalah setengah hari. Setelah diskusi yang panjang dan saling mengalahkan opini,

akhirnya team berkompromi dan memutuskan bahwa pekerjaan akan diselesaikan

satu setengah hari. Apa yang akan dirasakan oleh para anggota? Para pihak akan

merasa tidak puas dengan keputusan tersebut.Perlu diingat kompromi dapat

dilakukan apabila keputusan harus diambil sesegera mungkin (tekanan waktu) dan

kompromi merupakan keputusan sementara. Agar keputusan kompromi dapat

berguna dan berjalan dengan baik :- Perhatikan Kompromi. Ketika mengambil

keputusan haris dipertanyakan bagaimana perasaan team. Apabila anggota team

12

Page 13: Teamwork

setuju makan keputusan dapat dilaksanakan tetapi apabila tidak setuju maka ada

baiknya menimbang kembali keputusan tersebut. - Perhatikan Penerapannya.

Pastikan keputusan yag dicapai melalui kompromi diterapkan secara se-efektif

dan se-efisien mungkin.- Jangan jadikan keputusan kompromi sebagai kebiasaan.

Sebagian anggota akan merasa diacuhkan. Semangat dan komitmen akan jatuh.

12. Carilah Kesamaan Pandangan dengan Pengambilan Keputusan secara

Konsensus

Konsensus adalah melakukan diskusi yang mengacu pada pemecahan

masalah, menciptakan sudut pandang yang sama terhadap masalah dan hambatan,

serta memikirkan tindakan yang paling mungkin dilakukan berdasarkan suatu

kondisi tertentu. Konsensus merupakan keputusan yang dibuat dalam kelompok

dan disetujui semua orang sebagai keputusan terbaik yang diambil pada kondisi

saat itu. Dalam konsensus diperlukan pengertian yang jelas mengapa keputusan

diambil dan semua orang mendukung. Konsensus menjadi penting karena untuk

menerapkan suatu keputusan diperlukan dukungan dan bantuan total dari team. 

Dalam konsensus, sudut pandang yang beragam dari setiap anggota team harus

diperhatikan, dipertimbangkan, diselidiki, dibandingkan dan didiskusikan, sampai

semua anggota melihat dan memahami semua aspek masalah atau keputusan.

Hasil konsensus jauh lebih baik daripada kompromi, tetapi harus diingat,

konsensus memerlukan waktu dan tidak berlaku untuk semua keputusan,

konsensus akan menghasilakn keputusan yang tepay untuk saat dan kondisi saat

itu. Pengambilan Keputusan secara konsensus dapat dilatih.- Kuncinya adalah

setuju bukan kompromi.- Mendengarkan secara aktif.- Berpikir Terbuka.-

Mengutarakan posisi dan alasan, bukan pungutan suara.- Partisipan yang

bersemangat.

13. Manfaatkan Pertentangan Sebagai Langkah Membangun Kreatifitas. 

Team adalah sekelompok orang yang berkerjasama untuk meraih tujuan

bersama. Kenyataannya, setiap orang berbeda. Setiap orang di dalam team berasal

dari tempat yang berbeda, memiliki pendidikan, pekerjaan, pengalaman, dan

kegemaran yang berbeda. Apa yang menjadi jelas dan penting bagi pihak lain

belum tentu jelas dan penting juga bagi pihak lain. Cara mengatasi perbedaan

adalah dengan menghadapi perbedaan tanpa emosi, dengan tidak memandang

13

Page 14: Teamwork

perbedaan sebagai serangan pribadi. Perbedaan harus dihadapi dengan dewasa dan

profesional. Perbedaan dapat menghasilkan pemecahan masalah yang berbeda,

menghasilkan gagasan/ide yang berbeda dan dapat memunculkan kreatifitas. 

14. Perangi Virus Konflik

Meskipun team dapat menangani konflik dengan efektif tetapi tidakkan

efisien jika potensi terjadinya konfilk dapat dihindari sejak awal. Pemicu konflik

yang dapat dihindari antara lain adalah - Komitmen. Setiap anggota team harus

bertanggung jawab pada pekerjaan dan hasil yang diperoleh team. - Persepktif

menang kalah di kalangan para anggota harus dihilangkan dari awal.- Ingatlah

bahwa perbedaan dapat memacu kreatifitas. Dengarkan dengan seksama apa yang

dikatakan orang-orang dan usahakan untuk melihat dari sudut pandang mereka. 

15. Saling Percaya

Bagaimana team membangun kepercayaan :- Tepati janji anda tanpa ragu.-

Pastikan apa yang anda katakan dan informasi yang anda bawa merupakan

informasi terkini dan akurat.- Lakukan tugas anda dengan sungguh-sungguh.

Orang cenderung mempercayai orang yang kompeten dan punya disiplin diri. -

Selesaikan tugas anda dengan kualitas dan akurasi yang baik.- Bergaul dengan

oranglain. Apakah anda akan mempercayai indovidu yang cenderung enggan

bersosialisasi?- Kerjasama dengan oranglain dalam mengambil keputusan.

Tunjukkan fleksibilitas dan kreatifitas.- Biasanya orang akan mengerjakan segala

sesuatu dengan baik dan bertanggung jawab apabila dia merasa dipercaya.

16. Adakan Rapat dengan Baik.  

Susun agenda rapat dan lakukanlah rapat secara baik. 

17. Saling Memberi Penghargaan.  

Hasil penelitian yang telah dilakukan berulang kali menunjukkan bahwa

uang bukanlah motivator paling penting dalam pekerjaan. Faktor nomor satu yang

memotivasi adalah bahwa mereka telah berkontribusi terhadap pekerjaan yang

menarik. Selain itu tanggung jawab tambahan juga dapat merupakan bentuk tanda

kepercayaan dan keyakinan. Dan jangan lupa untuk mengucapkan "Terimakasih". 

18. Evaluasi Team secara Teratur . 

- Evaluasi team

- Evaluasi Tujuan

14

Page 15: Teamwork

- Rayakan kemajuan

- Lakukan perbaikan 

19. Pimpinlah Tanpa Mendominasi. 

Mengendalikan tanpa memerintah dapat dilakukan dengan :

- Mengusulkan;

- Mengarahkan;

- Mengajukan pertanyaan;

- Merangkum sudut pandang;

- Mengarisbawahi konsekuensi;

- Membiarkan segala sesuatunya terjadi.

"Kunci Keberhasilan Kepemimpinan dewasa ini adalah pengaruh bukan

kekuasaan" -Ken Blanchard-

20. Mintalah Bantuan.  

Bagi sebagian orang meminta bantuan dinilai sebagai tanda kelemahan.

Hilangkan pemikiran mengenai hal tersebut dan tekankan bahwa meminta

bantuan lebih baik demi menghindari terjadinya kesalahan atau masalah. 

21. Jangan Menyerah. 

Jangan biarkan kendala menengendalikan team, belajarlah dari kesalahan

dan maju terus demi mencapai tujuan team secara bersama-sama. Ringkasan dari

buku "Making Teams Work by Michael Maginn" Team adalah sekelompok orang

dengan kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda, yang

berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Meskipun ada perbedaan di

antara mereka, namun tujuan bersama merupakan penghubung yang menyatukan

mereka sebagai team. Dalam sebuah organisasi, kerja team menentukan output

kerja yang dihasilkan. 

Ciri-ciri Team yang hebat :

menciptakan hasil dengan cepat;

kreatif;

bijaksana;

positif

konsisten.

15

Page 16: Teamwork

A.7. Manfaat dan Fungsi Tim Kerja

Richard Y. Chang & Mark J. Curtin (1998) menyatakan manfaat tim bagi

individu dan tim bagi organisasi, yaitu:

a. Manfaat tim bagi individu

1) Pekerjaan lebih bervariasi

2) Lebih banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang

benar

3) Meningkatkan kesempatan untuk mempelajari keahlian baru

b. Manfaat tim bagi organisasi

1) Meningkatkan komitmen terhadap keputusan yang diambil

2) Meningkatkan produktivitas tim kerja

3) Lebih fleksibel dalam operasional kerja

4) Meningkatkan rasa tanggungjawab

16

Page 17: Teamwork

Daftar Pustaka

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34112/4/Chapter%20II.pdf

http://lemjiantek.mil.id/article-303-perlunya-pemahaman-tentang-team-work.html

http://blocknotinspire.blogspot.com/2012/05/profit-luar-biasa-dengan-semangat-

team.html

17