pengembangan panduan praktikum ipa …digilib.unila.ac.id/26800/20/skripsi tanpa bab...

58
PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA SMP BERBASIS MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING (Skripsi) Oleh SUNDARI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: duongdiep

Post on 08-Mar-2019

269 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA SMP BERBASISMODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING

(Skripsi)

Oleh

SUNDARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA SMP BERBASISMODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING

Oleh

Sundari

Pembelajaran IPA di sekolah tidak dapat terlepas dari kegiatan praktikum.

Pelaksanaan kegiatan praktikum membutuhkan panduan yang dapat menuntun

siswa, namun disekolah belum tersedia panduan praktikum khusus sehingga guru

harus membuat petunjuk dalam bentuk lembaran sebagai panduan siswa.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian pengembangan

untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative

teamwork learning untuk siswa kelas VIII di SMP Negeri 22 Bandarlampung

pada materi getaran dan gelombang yang tervalidasi, menarik, memudahkan,

bermanfaat, dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian research

and development atau penelitian pengembangan. Telah dilakukan uji ahli produk

yang terdiri dari uji ahli desain dengan diperoleh skor 3,50 (sangat layak), uji ahli

materi dengan hasil materi sudah baik. Uji kemenarikan, kemudahan, dan

kebermanfaatan yang telah dilakukan oleh siswa diperoleh kemenarikan dengan

skor 3,14 (menarik), kemudahan dengan skor 3,09 (mudah), dan kebermanfaatan

dengan skor 3,17 (bermanfaat).

Kata kunci: collaborative teamwork learning, getaran dan gelombang, panduan

praktikum

Page 3: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA SMP BERBASISMODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING

OlehSUNDARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork
Page 5: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork
Page 6: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork
Page 7: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tulang Bawang pada tanggal 04 Oktober 1994 sebagai anak

ketiga dari enam bersaudara pasangan Bapak Suparmo dan Ibu Suprihatin. Penulis

mengawali pendidikan formal di SD Negeri 2 Indraloka 2 pada tahun 2001 dan

diselesaikan pada tahun 2007, melanjutkan di SMP Negeri 1 Way Kenanga pada

tahun 2007 yang diselesaikan pada tahun 2010, lalu melanjutkan studi pada tahun

2010 di SMA Negeri 1 Way Serdang yang diselesaikan pada tahun 2013. Pada

Juli 2013 penulis dinyatakan diterima untuk melanjutkan studi di Program Studi

Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan

Tinggi Negeri (SBMPTN).

.

Page 8: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

MOTTO

“pikirkan yang dikerjakan, kerjakan yang dipikirkan ”

(Sundari)

“Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiriyang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang

tersenyum”

(Mahatma Gandhi)

“Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada dirisaya sendiri”

(Muhammad Ali)

Page 9: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat-Nya

dan semoga shalawat selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad shalallahu

‘alaihi wasallam. Dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan karya

sederhana ini sebagai tanda bakti kasih tulus dan mendalam kepada:

1. Orang tuaku tercinta, Bapak Suparmo dan Ibu Suprihatin yang telah sepenuh

hati membesarkan, mendidik, mendo’akan, serta mendukukung segala bentuk

perjuangan anaknya. Semoga Allah senantiasa menguatkan langkahku untuk

selalu membahagiakan dan membanggakan kalian.

2. Kakak-kakak dan adik-adikku tersayang, yang telah memberikan doa dan

semangatnya untuk segala perjuanganku.

3. Keponakan tercinta, Dhani Azzmi Novriyan beserta seluruh keluarga besarku

tersayang yang senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi

terbaiknya.

4. Para pendidik yang senantiasa memberikan didikan dan bimbingan terbaik

kepadaku dengan tulus dan ikhlas.

5. Semua sahabat-sahabatku yang begitu sabar menemani langkah juangku dan

senantiasa saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

6. Almamater tercinta Universitas Lampung.

Page 10: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, karena atas nikmat dan rahmat-

Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di FKIP Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas

Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, arahan dan motivasi

dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik sekaligus

Pembimbing I, atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi kepada penulis selama proses menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Ismu Wahyudi, S.Pd., M.Pfis., selaku Pembimbing II yang telah

banyak memberikan saran dan kritik yang bersifat positif, motivasi dan

bimbingan kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

6. Bapak Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd., selaku Pembahas yang banyak

memberikan masukan dan kritik yang bersifat positif dan membangun.

Page 11: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

7. Ibu Hj. Rinawati, S.Pd., M.Pd. selaku guru mata pelajaran IPA di SMP

Negeri 22 Bandarlampung sekaligus evaluator uji ahli materi panduan

praktikum, terima kasih atas waktu dan masukannya.

8. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung yang telah

membimbing penulis dalam pembelajaran di Universitas Lampung.

9. Ibu Setiyani, S.Pd. selaku guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri 22

Bandarlampung, yang telah membimbing dan mengarahkan selama kegiatan

penelitian.

10. Seluruh Bapak dan Ibu dewan guru SMPN 22 Bandarlampung, beserta staf

tata usaha yang membantu penulis dalam melakukan penelitian.

11. Almamater tercinta Universitas Lampung.

12. Sahabat terbaik yang ku sayangi Riky Ardiyansyah, Dede Indra Komara,

Yeni Apriyanti, Siti Ningrum, dan Nova Hartika Sari terima kasih karena

selalu sabar dalam menemani dan membantu dalam menyelesaikan masa

studi.

13. Sahabat seperjuanganku selama di kampus Akhwat Soleha, Safura Rizki

Azizah, Nurul Rachma O, Dian Anggraini, dan Winda Wijayanti. Terima

kasih atas kesabaran bersamaku selama perjalanan kuliah ini.

14. Sahabat seperjuangan kelompok microteaching, Anita Damayanti, Arwi

Rinaldo, Dede Indra, Deni Mulyanto, Maghfira Alimatussaumi, Lulu

Lasmita Dewi, Siti Ningrum, dan Tiara Melati. Terima kasih untuk suka

duka dan cerita bersama yang luar biasa.

15. Sahabat Setia Menunggu, terima kasih atas bantuan dan segala waktu yang

kita lalui bersama.

Page 12: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

16. Sahabat PEPADUN, Tiara Melati, Tiara Novi A, Susi Gustina, Suhaesti Julia

Ningsih, Oki Sukmawa, dan Nopian Nawawi. Terima kasih telah menjadi tim

seperjuangan yang baik.

17. Seluruh teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2013 kelas A dan B

yang aku sayangi dan tidak bisa ku sebutkan satu per satu, terima kasih telah

menjadi bagian dari potongan puzzle dalam rangkaian kehidupanku.

18. Adik-adikku di Almafika terimakasih keceriannya selama ini.

19. Sahabat terbaikku alumni XII IPA SMA Negeri 1 Way Serdang angkatan

2010, terima kasih senantiasa menyemangati, menguatkan dan

mengingatkanku dalam kebaikan dan kesabaran.

20. Teman KKN sekaligus PPL ku di SMP Negeri 3 Gunung Sugih, Rere, Leni,

Uun, Irene, Indah, Monice, Wahyu, Eka, dan Ferdi. Terima kasih untuk

segenap cerita bersama.

21. Adik-adikku di SMP N 3 Gunung Sugih, terima kasih telah menorehkan

warna lain dalam hidupku.

22. Kepada semua pihak yang telah membantu perjuang terselesaikannya skripsi

ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan yang telah diberikan mendapat

pahala dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Amiin.

Bandar Lampung, Mei 2017Penulis,

Sundari

Page 13: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI............................................................................................ iDAFTAR TABEL ................................................................................... iiiDAFTAR GAMBAR .............................................................................. ivDAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... v

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang................................................................................. 1B. Rumusan Masalah............................................................................ 5C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 5E. Ruang Lingkup ................................................................................ 6

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Kerangka Teori.............................................................................. 7

1. Media Pembelajaran ................................................................. 72. Panduan Praktikum................................................................... 103. Model Collaborative Teamwork Learning ............................... 114. Getaran dan Gelombang ........................................................... 16

B. Kerangka Pikir............................................................................... 22C. Desain Hipotetik............................................................................ 23

III. METODE PENELITIANA. Desain Pengembangan .................................................................. 29B. Subjek Evaluasi Pengembangan Produk ....................................... 30C. Prosedur Pengembangan ............................................................... 30

1. Potensi dan masalah .................................................................. 302. Pengumpulan data ..................................................................... 313. Desain Produk ........................................................................... 314. Validasi desain .......................................................................... 325. Revisi desain ............................................................................. 326. Ujicoba produk .......................................................................... 327. Revisi produk ............................................................................ 32

D. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 33E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 34

Page 14: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

ii

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian Pengembangan .................................................... 37

1. Potensi dan Masalah.................................................................. 372. Informasi Pendukung ................................................................ 383. Desain Produk ........................................................................... 394. Validasi Produk ......................................................................... 415. Revisi Produk ............................................................................ 446. Uji Coba Pemakaian Produk ..................................................... 44

B. Pembahasan ................................................................................... 451. Validasi Panduan Praktikum Berbasis Model collaborative

teamwork learning .................................................................... 462. Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan Panduan

Praktikum Berbasis Model collaborative teamwork learning.. 47

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Simpulan........................................................................................ 52B. Saran.............................................................................................. 52

DAFTAR PUSTAKA

Page 15: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Desain Awal Pengembangan Panduan Praktikum............................... 262. Skor Penilaian terhadap Pilihan Jawaban ............................................ 353. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai

Kualitas ................................................................................................ 364. Hasil Uji Ahli Desain Panduan Praktikum Berbasis Model

Collaborative Teamwork Learning ...................................................... 425. Respon dan Penilaian Siswa dalam Uji Satu Lawan Satu terhadap

Panduan Praktikum ........................................................................... 436. Hasil Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kemanfaatan ................... 45

Page 16: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Getaran pada Bandul.......................................................................... 162. Arah Rambat dan Arah Getar Gelombang Tali ................................. 203. Panjang Gelombang Transversal ....................................................... 204. Arah Rambat dan Arah Getar Gelombang Longituinal ..................... 205. Panjang Gelombang Longitudinal pada Slinki .................................. 216. Skema Kerangka Berpikir.................................................................. 237. Model Pengembangan dalam Penelitian Menurut Sugiyono ............. 308. Diagram Hasil Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kebermanfaatan

Panduan Praktikum ............................................................................ 48

Page 17: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Siswa ..................................................... 582. Angket Kebutuhan Siswa..................................................................... 593. Analisis Angket Kebutuhan Siswa....................................................... 614. Kisi-Kisi Angket Kebutuhan Guru ...................................................... 645. Angket Kebutuhan Guru ..................................................................... 656. Analisis Angket Kebutuhan Guru ........................................................ 677. Lembar Observasi Sarana dan Prasarana ............................................. 698. Storyboard Panduan Praktikum ........................................................... 709. Kisi-Kisi Instrumen Uji Ahli Desain ................................................... 7410. Instrumen Uji Ahli Desain ................................................................... 7511. Hasil Uji Ahli Desain .......................................................................... 7712. Kisi-Kisi Instrumen Uji Ahli Materi .................................................... 8013. Instrumen Uji Ahli Materi ................................................................... 8214. Hasil Uji Ahli Materi .......................................................................... 8715. Kisi-Kisi Instrumen Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan

Kebermanfaatan ................................................................................... 9216. Instrumen Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kebermanfaatan ........ 9417. Hasil Uji Satu Lawan Satu ................................................................... 9818. Hasil Uji Kemenarikan, Kemudahan, dan Kebermanfaatan ................ 9919. Produk Panduan Praktikum.................................................................. 102

Page 18: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip

saja tetapi juga merupakan suatu penemuan. Kurikulum 2013 lebih

menekankan pendekatan ilmiah atau scientific approach pada proses

pembelajaran. Pendekatan ilmiah atau scientific approach meliputi

kegiatan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,

menyimpulkan, dan mencipta. Kurikulum 2013 mengisyaratkan bahwa

kegiatan pembelajaran IPA merupakan pembelajaran penemuan sebuah

konsep. Oleh karena itu, pembelajaran IPA lebih menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pegembangan proses. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang

Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa standar kompetensi

lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Keterampilan proses merupakan salah satu aspek terpenting dalam

pembelajaran siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat

menunjang peningkatan keterampilan proses siswa adalah model

Page 19: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

2

pembelajaran collaborative teamwork learning. Model collaborative

teamwork learning merupakan model pembelajaran yang menekankan

kinerja dan kekompakan tim yang dibentuk siswa dalam memecahkan

permasalahan yang diberikan guru sehingga diharapkan praktikum yang

dilaksanakan peserta didik dapat menunjang kerja sama siswa dalam

kelompok serta seluruh siswa dapat berperan aktif pada saat pelaksanaan

kegiatan praktikum.

Pembelajaran dengan menggunakan model collaborative teamwork

learning menuntut setiap siswa menyumbangkan ide atau pendapatnya

tentang penyelesaian permasalahan yang disajikan untuk kemudian

dikolaborasikan dan didiskusikan dalam kelompok. Model pembelajaran

kolaboratif menurut Pannen dkk (2005: 63), dapat melatih siswa untuk

memiliki rasa saling ketergantungan yang positif dalam proses belajar dan

dalam penyelesaian tugas kelompok mengharuskan semua anggota

kelompok bekerja sama. Model pembelajaran collaborative teamwork

learning mengharuskan seluruh anggota kelompok bertanggung jawab

terhadap tugas masing-masing. Selain itu, siswa harus belajar dan

memiliki keterampilan komunikasi interpersonal.

Keterampilan proses akan berkembang apabila dilakukan kegiatan

praktikum. Bentuk pelaksanaan keterampilan proses dalam kegiatan

praktikum menurut Kamal dalam Patmasari (2013: 2), meliputi beberapa

tahap yaitu berawal dari masalah, merusmuskan masalah, mengajukan

hipotesis, mendesain strategi penelitian, menyusun instrumen penelitian,

Page 20: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

3

mengumpulkan data dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

Fadlillah (2014: 38) mengemukakan bahwa standar kompetensi lulusan

untuk tingkat SMP yang menyangkut kemampuan keterampilan proses

ialah memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam

ranah abstrak dan konkret sesuai yang dipelajari di sekolah.

Pembelajaran IPA di sekolah tidak dapat terlepas dari kegiatan praktikum.

Basri (2012: 45) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode

praktikum dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau

kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada menerima kata

guru atau membaca dari buku. Kegiatan praktikum juga dapat

mengembangkan sikap siswa untuk mengadakan studi eksplorasi

(menjelajahi) tentang ilmu teknologi. Melalui kegiatan praktikum akan

terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan

penemuan sebagai hasil percobaan yang bermanfaat bagi kesejahteraan

hidup manusia.

Melalui kegiatan praktikum siswa dituntut untuk berpartisipasi secara aktif

serta bekerja secara berkelompok, sehingga kegiatan praktikum dapat

meningkatkan peran aktif dan kemampuan kerja sama siswa dalam proses

pembelajaran. Praktikum akan terlaksana dengan efesien dan efektif

apabila tersedia sarana dan prasarana yang menunjang seperti

laboratorium, panduan praktikum siswa, alat, bahan, dan waktu yang

dibutuhkan harus tersedia dengan baik dan memadai. Siswa dalam

Page 21: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

4

kegiatan praktikum perlu diberi petunjuk yang jelas untuk mempermudah

siswa dalam melakukan percobaan.

Pembelajaran IPA di SMP Negeri 22 Bandar Lampung telah menerapkan

kegiatan praktikum untuk memberikan pembelajaran yang lebih inovatif

dan tidak monoton, namun disekolah tersebut belum tersedia panduan

praktikum berbasis model collaborative teamwork learning yang

menekankan peran aktif dan kerja sama siswa dalam kelompok. Biasanya

guru menggunakan petunjuk praktikum yang terdapat dalam buku paket

atau jika dalam buku paket tidak tersedia petunjuk tentang praktikum yang

akan dilaksanakan, guru harus membuat petunjuk praktikum sendiri.

Panduan praktikum yang terdapat dalam buku-buku paket bercampur

dengan banyak materi pelajaran sehingga kurang efektif untuk digunakan

dalam kegiatan praktikum. Panduan praktikum yang tersedia buku paket

atau panduan yang dibuat oleh guru mata pelajaran belum mampu

menunjang peran aktif siswa serta kurang menekankan kerja sama siswa

dalam kelompok, sehingga menyebabkan beberapa siswa menjadi pasif

saat melakukan praktikum. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diperoleh

bahwa 100% guru dan 98% siswa di SMP Negeri 22 menyatakan perlu

dilakukan pengembangan panduan panduan praktikum yang mampu

meningkatkan peran aktif dan kemampuan kerja sama siswa.

Sebagai langkah untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan

efektif melalui kegiatan praktikum dengan menekankan peran aktif dan

kemampuan kerja sama siswa dalam kelompok, maka perlu dilakukan

Page 22: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

5

pengembangan media pembelajaran berupa panduan praktikum berbasis

model collaborative teamwork learning.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah perlu

dikembangkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative

teamwork learning. Pertanyaan penelitian ini adalah:

1. Bagaimana validasi panduan praktikum IPA Fisika SMP berbasis

model collaborative teamwork learning.

2. Bagaimana kemenarikan, kebermanfaatan, dan kemudahan panduan

praktikum IPA Fisika SMP berbasis model collaborative teamwork

learning?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah:

1. Mengembangkan panduan praktikum IPA Fisika SMP yang berbasis

model collaborative teamwork learning yang tervalidasi.

2. Mendeskripsikan kemenarikan, kebermanfaatan, dan kemudahan

panduan praktikum IPA Fisika SMP berbasis model collaborative

teamwork learning.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran alternatif

berupa panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative

Page 23: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

6

teamwork learning yang mampu menunjang peran aktif dan meningkatkan

kemampuan kerja sama siswa dalam kelompok.

E. Ruang Lingkup

Untuk menghindari berbagai macam perbedaan penafsiran tentang

penelitian ini maka diberikan batasan sebagai berikut:

1. Pengembangan yang dilakukan adalah membuat panduan yang

digunakan dalam pelaksanaan praktikum IPA bidang Fisika dengan

aktivitas-aktivitas praktikum berbasis sintak dalam model

collaborative teamwork learning.

2. Collaborative teamwork learning merupakan pembelajaran kolaboratif

yang berbasis kelompok dengan menekankan kerja sama dan

kekompakan anggota-anggota kelompok.

3. Panduan praktikum yang dikembangkan memuat materi kelas VIII KD

3.10 dan 4.10 tentang getaran dan gelombang sesuai yang tercantum

dalam silabus kurikulum 2013.

4. Uji validasi ahli terhadap produk dilakukan oleh ahli desain media

pembelajaran dan ahli isi atau materi pembelajaran.

5. Uji kemenarikan, kemanfaatan, dan kemudahan dilakukan oleh guru

dan peserta didik.

6. Subjek penelitian pengembangan adalah siswa kelas VIII E SMP

Negeri 22 Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017.

Page 24: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar

sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar

(Arsyad, 2013: 10). Media pembelajaran menurut Musfiqon (2012: 28)

dapat didefinisikan sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang

sengaja digunakan sebagai perantara antara guru dan siswa dalam

memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.

Media pembelajaran merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau

informasi dari guru kepada siswa yang dapat memudahkan siswa dalam

memahami materi pembelajaran secara efektif dan efesien.

Media pembelajaran berfungsi untuk membantu siswa meningkatkan

pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Page 25: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

8

Kegunaan media pembelajaran menurut Daryanto (2013: 5-6) antara lain:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara siswa

dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, audiotori dan kinetestiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

f. Merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam

kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Fungsi media pembelajaran menurut Mufsiqon (2012: 35) adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi pembelajaran.

b. Meningkatkan gairah belajar siswa.

c. Meningkatkan minat dan motivasi belajar.

d. Menjadikan siswa berinteraksi secara langsung dengan kenyataan.

e. Mengatasi modalitas belajar siswa yang beragam.

f. Mengefektifkan proses komunikasi dalam pembelajaran.

g. Meningkatkan kualitas pembelajaran.

Secara garis besar, fungsi media dalam pembelajaran dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu: a) sebagai alat bantu pembelajar (teaching aids) seperti

papan tulis, board marker, peta, bola dunia, bagan, grafik, proyektor, dan

lain sebagainya. b) sebagai media yang dapat digunakan untuk belajar

sendiri tanpa bantuan guru (self instructional media) seperti modul,

komputer multimedia, paket pengajaran berprogram, buku resep, dan buku

petunjuk pengoperasian suatu peralatan (Gafur, 2012: 109-110).

Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah sarana yang digunakan untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran melalui komunikasi yang efektif karena peran media

pembelajaran adalah perantara interaksi antara guru dengan siswa. Media

Page 26: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

9

pembelajaran juga berguna untuk memudahkan peserta didik dalam

memahami materi pembelajaran.

Media pembelajaran ditinjau dari perkembangan teknologi dapat

dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu: (1) media hasil

teknologi cetak seperti buku dan materi visual statis terutama melalui

proses percetakan mekanis dan fotografis, (2) media hasil teknologi audio-

visual seperti mesin proyektor film dan tape recorder, (3) media hasil

teknologi yang berdasarkan komputer, (4) media hasil gabungan teknologi

cetak dan komputer (Arsyad, 2013: 31-34).

Media dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan penggunaannya, yaitu

media proyeksi dan media nonproyeksi. Media proyeksi adalah media

yang penggunaannya membutuhkan bantuan proyektor, seperti proyektor

transparansi, film, film bingkai (slide), film rangkai (film strip), dan

proyektor tidak tembus pandang. Media nonproyeksi adalah media yang

sudah dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan bantuan alat atau

sarana lain. Media pembelajaran jenis nonproyeksi ini antara lain:

whallsheets, buku cetak, dan papan tulis (Musfiqon, 2012: 102-112).

Buku adalah bahan tertulis berupa lembaran dan dijilid yang berisi ilmu

pengetahuan yang diturunkan dari kompetensi dasar yang ada dalam

kurikulum yang berlaku untuk kemudian digunakan oleh siswa. Media

pembelajaran yang termasuk dalam buku antara lain modul, buku

pegangan guru, lembar kerja siswa (LKS), dan panduan praktikum.

(Lestari, 2013: 6).

Page 27: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

10

Media pembelajaran dapat dibedakan menjadi media pembelajaran cetak

dan noncetak. Media pembelajaran noncetak meliputi power point, film,

dan video. Media pembelajaran cetak meliputi buku pelajaran, lembar

kerja siswa, dan panduan praktikum.

Panduan praktikum merupakan salah satu contoh dari media pembelajaran

berbentuk cetakan yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar

untuk memudahkan siswa dalam memahami prosedur kegiatan praktikum

yang akan dilaksanakan.

2. Panduan Praktikum

Petunjuk praktikum menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 36/D/O/2001 adalah pedoman pelaksanaan praktikum

yang berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data dan pelaporan.

Pedoman tersebut disusun dan ditulis oleh kelompok staf pengajar yang

menangani praktikum tersebut dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah. Arifah

dkk (2014: 25) menyatakan bahwa buku petunjuk praktikum adalah

sebuah buku yang disusun untuk membantu pelaksanaan praktikum yang

memuat judul percobaan, tujuan, dasar teori, alat dan bahan, dan

pertanyaan yang mengarah ke tujuan dengan mengikuti kaidah penulisan

ilmiah. Buku petunjuk praktikum dimaksudkan untuk memperlancar dan

memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran sebagai

pegangan bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktikum.

Page 28: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

11

Buku petunjuk praktikum menurut hasil penelitian yang dilakukan Arsika

dan Ramadhan (2015: 10), dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

berupa perhatian, relevansi, percaya diri, dan kepuasan. Panduan

Praktikum menurut hasil penelitian Hartono dan Ibrahim (2014: 92)

memiliki efek potensial terhadap keterampilan proses sains siswa sehingga

berpengaruh terhadap nilai kognitif siswa.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa panduan

praktikum adalah sebuah pedoman praktikum yang berisi tata cara melakukan

aktivitas-aktivitas dalam kegiatan praktikum yang bertujuan untuk

memudahkan siswa dalam melaksanakan praktikum sehingga tujuan praktikum

dapat dicapai secara optimal.

Cara menyusun panduan praktikum menurut Prastowo (2013: 74) harus

memperhatikan aspek-aspek (a) judul; (b) tujuan; (c) dasar teori; (d) alat

dan bahan; (e) cara kerja; (f) hasil pengamatan; (g) pembahasan atau

analisis data; (h) kesimpulan.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, panduan praktikum tersusun atas

komponen-komponen sebagai berikut: a) judul percobaan, b) tujuan

percobaan, c) dasar teori, d) alat dan bahan, e) langkah kerja, f) hasil

pengamatan, g) pembahasan, dan h) kesimpulan.

3. Model Collaborative Teamwork Learning

Kolaborasi diartikan sebagai “bekerja bersama dengan orang lain dalam

proyek bersama (to work with another or others on a joint project)”.

Page 29: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

12

Belajar kolaboratif berfokus pada berbagai kelebihan yang bersifat kognitif

yang muncul karena adanya interaksi yang akrab pada saat bekerja sama

(Pannen dkk, 2005: 63). Peserta didik dapat dikatakan belajar kolaboratif

apabila mereka mempelajari kasus atau permasalahan secara bersama-

sama melalui serangkaian diskusi tentang pemecahan masalah. Mereka

bekerja sama untuk menentukan cara dan strategi untuk memecahkan

permasalahan yang disajikan.

Kolaborasi menurut Dimitriadou et al (2008: 141) adalah,

“Collaboration is a process of common work with acceptable goals

and philosophy, while the comprehension of particular

characteristics of the individuals (such as competencies, knowledge,

personality, and behavior) is essential.”

Pembelajaran kolaboratif menurut Smith dan MacGregor (1992) yaitu,

“Collaborative learning is an umbrella term for a variety of

educational approaches involving joint intellectual effort by students,

or students and teachers together. Usually, students are working in

groups of two or more, mutually searching for understanding,

solutions, or meanings, or creating a product. Collaborative learning

activities vary widely, but most center on student’s exploration or

application of the course material, not simply the teacher’s

presentation or explication of it.”

Pembelajaran kolaboratif menurut Thobroni (2015: 252) dapat

menyediakan peluang untuk menuju pada kesuksesan praktik-praktik

pembelajaran. Pembelajaran kolaboratif melibatkan partisipasi aktif para

siswa dan meminimalisasi perbedaan-perbedaan antarindividu.

Belajar kolaborasi merupakan proses dua atau lebih peserta didik

mempelajari suatu permasalahan secara bersama-sama melalui serangkaian

diskusi dengan menerima tujuan dan karakteristik pemahaman dari

Page 30: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

13

individu (seperti kompetensi, pengetahuan, kepribadian, dan perilaku)

untuk menentukan pemecahan masalah yang disajikan, sehingga seluruh

siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Karakteristik utama belajar kolaboratif menurut Pannen dkk (2005: 63)

adalah sebagai berikut:

a. Peserta didik belajar dalam satu kelompok dan memiliki rasa saling

ketergantungan dalam proses belajar; penyelesaian tugas kelompok

mengharuskan semua anggota kelompok bekerja sama;

b. Interaksi intensif secara tatap muka atau dimediasikan antaranggota

kelompok;

c. Masing-masing peserta didik bertanggung jawab terhadap tugas yang

telah disepakati;

d. Peserta didik harus belajar dan memiliki keterampilan komunikasi

interpersonal.

Model Collaborative Teamwork Learning merupakan model pembelajaran

kolaboratif yang berbasis model team dalam pembelajarannya.

Collaborative Teamwork Learning pada hakekatnya adalah model

pembelajaran yang menonjolkan kinerja dan kekompakan tim yang

dibentuk siswa dalam memecahkan permasalahan yang diberikan guru.

(Jiwa, 2013: 2).

Model collaborative teamwork learning merupakan model pembelajaran

yang berbasis kolaboratif dalam tim atau kelompok. Model collaborative

teamwork learning mengacu pada model pembelajaran di mana siswa

bekerja bersama dalam satu tim yang saling membantu dalam belajar.

Model pembelajaran ini menekankan kerja sama siswa dalam kelompok

untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru secara

bersama-sama. Model pembelajaran collaborative teamwork learning

Page 31: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

14

bertujuan untuk meningkatkan respon dan peran aktif siswa serta

mengembangkan kemampuan bekerja sama siswa dalam kelompok. Siswa

yang bekerja dalam satu tim bersama-sama belajar dan memecahkan suatu

permasalahan dimana semua siswa saling menyumbangkan pemikiran dan

bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara tim maupun

individu serta memberi suatu ikatan kekompakan.

Pembelajaran kolaboratif menurut Thobroni (2015: 256) dapat

dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Para siswa dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi

tugas sendiri-sendiri.

b. Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis.

c. Kelompok kolaboratif bekerja secara bersinergi mengidentifikasi,

mendemonstrasikan, meneliti, menganalisis, dan memformulasikan

jawaban-jawaban tugas serta masalah dalam LKS atau masalah yang

ditemukan sendiri.

d. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah,

masing-masing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap.

e. Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak (selanjutnya

diupayakan agar semua kelompok mendapat kesempatan) untuk

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, siswa

pada kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan, dan

menanggapi hasil presentasi.

f. Masing-masing siswa dalam kelompok melakukan elaborasi, inferensi,

dan revisi (bila diperlukan) terhadap laporan yang akan dikumpulkan.

g. Laporan masing-masing siswa terhadap tugas-tugas yang telah

dikumpulkan dan disusun per kelompok.

h. Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dan dikembalikan pada

pertemuan berikutnya serta didiskusikan.

Model Collaborative Teamwork Learning memiliki beberapa tahapan

menurut Frances (2008: 11-17), yaitu:

a. Forming, kegiatan pembentukan team serta mendiskusikan

permasalahan yang diberikan guru.

b. Stroming, mencakup kegiatan pengungkapan hipotesis dari siswa

terkait dengan permasalahan yang diberikan. Siswa dalam hal ini

mengajukan suatu hipotesis terkait permasalahan yang diberikan.

Page 32: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

15

c. Norming, menentukan sumber-sumber yang berkaitan untuk

memecahkan permasalahan yang dibahas dalam LKS. Selain sumber

dari buku-buku yang terkait, siswa juga dapat melakukan suatu

penyelidikan sebagai sumber lain dalam pemecahan masalah.

d. Perfoming, mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah melalui

kegiatan presentasi tim.

e. Adjourning, mencakup kegiatan pengkolaborasian pemahaman

berdasarkan persentasi yang telah dilakukan.

Model pembelajaran collaborative teamwork learning yang digunakan

dalam mengembangkan produk ini dapat dilaksanakan melalui beberapa

tahap yaitu:

a. Tahap pembentukaan tim atau kelompok serta penyajian permasalahan

yang disebut dengan tahap forming.

b. Tahap perencanaan penyelesaian masalah atau merumuskan hipotesis

dari permasalahan yang disajikan yang disebut dengan tahap storming.

Kegiatan pada tahap ini memberikan kesempatan pada setiap anggota

kelompok untuk menyumbangkan ide atau pendapatnya tentang

penyelesaian permasalahan yang disajikan sehingga tahap ini mampu

mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa.

c. Tahap pengumpulan informasi dari berbagai sumber terkait dengan

permasalahan dan melakukan suatu penyelidikan atau percobaan

sebagai sumber lain dalam pemecahan masalah yang disebut tahap

norming.

d. Tahap mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah yang diperoleh

kelompok setelah melakukan penyelidikan dan diskusi yang disebut

tahap perfoming. setiap kelompok mendapat kesempatan untuk

menyampaikan argumentasi terkait dengan permasalahan yang

disajikan.

Page 33: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

16

e. Tahap pengkolaborasian pemahaman berdasarkan presentasi yang telah

dilakukan setiap kelompok yang disebut tahap adjourning. Tahap ini

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan

pemahaman dengan memeriksa kembali hasil pemecahan masalah dan

merangkum dari setiap presentasi kelompok.

4. Getaran dan Gelombang

a. Getaran

Getaran didefinisikan sebagai gerak bolak-balik disekitar

kesetimbangan. Getaran dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari

seperti getaran yang terjadi pada kaca-kaca jendela rumah ketika

terjadi guntur yang kuat. Contoh lain peristiwa getaran yang sering

kita lihat adalah getaran pada bandul jam dinding. Getaran pada

bandul dapat dilihat seperti Gambar 1.

Gambar 1. Getaran pada bandul

Bandul pada awalnya diam di titik B, ketika bandul ditarik ke titik A

dan kemudian dilepaskan maka bandul akan berayun ke titik C

melewati lintasan B-C, kemudian bandul berayun kembali ke titik A

A B

C

Page 34: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

17

melewati lintasan C-B, begitu seterusnya. Semakin lama simpangan

AB atau BC akan semakin kecil sehingga akhirnya bandul berhenti.

1) Amplitudo

Gerakan bandul pada gambar 1 ketika diberi simpangan sejauh

titik A kemudian dilepaskan bandul akan bergerak ke titik B, C, B,

dan kembali ketitik A yang disebut satu getaran. Simpangan

bandul tidak pernah melebihi titik A dan titik C. Simpangan

bandul selalu berbah-ubah sesuai dengan kedudukannya, ketika

bandul berada di titik A atau titik C maka simpangan bandul

adalah maksimum. Saat bandul berada di titik B artinya bandul

berada di titik kesetimbangan sehingga simpangannya minimum

atau sama dengan nol. Simpangan bandul dari titik B ke titik A

atau dari titik B ke titik C disebut dengan amplitudo. Amplitudo

didefinisikan sebagai simpangan getaran paling besar.

2) Periode dan Frekuensi

Waktu yang dibutuhkan bandul untuk melakukan satu getaran

yaitu dari titik A-B-C-B-A disebut dengan periode getaran.

Periode getaran dilambangkan dengan T. Periode getaran dapat

diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut:

keterangan:

T = periode getaran (sekon)

t = waktu yang diperlukan selama getaran (sekon)

n = jumlah getaran

Page 35: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

18

Jumlah getaran setiap satu detik disebut dengan frekuensi.

Frekuensi dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan

berikut:

keterangan:

f = frekuensi getaran (Hertz)

t = waktu yang diperlukan selama getaran (sekon)

n = jumlah getaran

Hubungan periode getaran dengan frekuensi getaran dapat

dinyatakan dalam persamaan berikut:

b. Gelombang

Batu yang dijatuhkan ke dalam kolam akan menimbulkan sebuah

gelombang kecil tepat di tempat jatuhnya batu dalam air. Gelombang

yang terbentuk akibat batu tersebut akan menjauhi titik tempat jatuh

batu dan membentuk seperti sebuah lingkaran. Selain itu, senar gitar

yang dipetik dapat menimbulkan getaran yang dapat menghasilkan

bunyi. Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat.

Gelombang dapat dibedakan berdasarkan medium perambatannya,

yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.

1) Gelombang Mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam

perambatannya membutuhkan medium. Gelombang mekanik

Page 36: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

19

dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari seperti

gelombang pada permukaan air, gelombang bunyi, gelombang tali,

dan gelombang pada slinki. Gelombang-gelombang ini

memerlukan medium untuk dapat merambat yaitu medium air,

udara, tali, dan slinki.

2) Gelombang Elektromagnetik

Gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat

disebut dengan gelombang elektromagnetik. Contoh gelombang

elektromagnetik adalah gelombang TV, gelombang radio, dan

gelombang sinar matahari (cahaya). Televisi dapat menagkap

gelombang yang dipancarkan oleh satelit yang berada di luar

angkasa. Gelombang yang ditangkap televisi dapat merambat dari

luar angkasa ke bumi, padahal di luar angkasa merupakan ruang

hampa yang tidak terdapat medium untuk merambatkan

gelombang.

Gelombang ditinjau dari arah rambatan dan arah getarannya dapat

dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang

longitudinal.

1) Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah

rambatannya tegak lurus terhadap arah getarannya. Gelombang

pada tali yang digerakkan naik turun merupakan salah satu contoh

dari gelombang transversal yang arah getarannya adalah vertikal

sedangkan arah rambatannya horizontal seperti terlihat pada

Gambar 2.

Page 37: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

20

Gambar 2. Arah rambat dan arah getar gelombang tali

Gelombang transversal berbentuk bukit gelombang dan lembah

gelombang yang merambat, seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Panjang gelombang transversal

2) Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya

searah dengan arah rambatanya, contohnya gelombang pada slinki

seperti pada Gambar 4.

Gambar 4. Arah rambat dan arah getar gelombang longitudinal

Ketika slinki digerakkan secara horizontal maka akan terbentuk

rapatan dan renggangan seperti Gambar 5.

Arah Rambatan Arah Getaran

Arah Getaran

Arah Rambatan

Puncak Panjang Satu Gelombang

Amplitudo

Lembah

Page 38: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

21

Gambar 5. Panjang gelombang longitudinal pada slinki

Panjang gelombang adalah panjang suatu gelombang yang terdiri dari

satu bukit dan satu lembah pada gelombang transversal, sedangkan

pada gelombang longitudnal satu gelombang terdiri dari satu rapatan

dan satu renggangan. Panjang gelombang di lambangkan dengan

lamda (λ) dan satuanya adalah meter (m).

Besaran-besaran dalam gelombang selain panjang gelombang adalah

sebagai berikut:

1) Peride gelombang (T) yaitu waktu yang di prlukan untuk

menempuh satu gelombang,satuanya adalah sekon (s).

2) Frekuensi gelombang((f) yaitu jumlah gelombang yang terbentuk

dalam satu detik,satuanya adalah Hertz (Hz).

3) Cepat rambat gelombang (v) yaitu jarak yang di tempuh

gelombang dalam waktu satu detik dan satuanya adalah

meter/detik (m/s).

4) Rumus dasar gelombang adalah atau

Page 39: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

22

Pemanfaatan gelombang dalam kehidupan sehari-hari mudah kita

temui, antara lain satelit buatan, sel surya, eksplorasi minyak dan gas

bumi, serta sonar.

Ketika kita memberi gangguan pada air di dalam baskom, timbul

gelombang yang bergerak menjauhi titik gangguan yang kita berikan.

Saat gelombang tersebut sampai di tepi baskom, gelombang tersebut

dipantulkan oleh dinding baskom. Sebagian energi yang dibawa

gelombang tersebut dipantulkan oleh dinding baskom sehingga kita

dapat melihat gelombang kecil bergerak menjauhi dinding baskom.

B. Kerangka Pikir

Pembelajaran IPA terutama bidang fisika sering dianggap pelajaran yang sulit

dipahami karena pembelajaran ini biasanya berupa ceramah materi yang

berisi sangat banyak rumus yang sulit dipahami. Pembelajaran IPA haruslah

dibuat lebih menarik sehingga siswa tidak lagi menganggap bahwa IPA itu

menakutkan dan sangat sulit dipelajari. Kreativitas dan kemampuan guru

dalam membelajarkan IPA sangat diperlukan untuk menciptakan

pembelajaran yang menarik dan tidak monoton seperti dengan mengadakan

kegiatan praktikum.

Pelaksanaan kegiatan praktikum sangat membutuhkan media atau perangkat

pembelajaran yang mampu mendukung berlangsungnya kegiatan praktikum

yaitu panduan praktikum. Panduan praktikum yang disediakan disekolah-

sekolah biasanya hanya berbentuk lembaran-lembaran, sehingga petunjuk

Page 40: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

23

yang diberikan sangat singkat dan sulit dipahami, selain itu petunjuk

praktikum juga biasanya didapat dari buku paket yang bercampur dengan

materi pelajaran yang sangat banyak sehingga kurang efektif digunakan. Oleh

karena itu perlu dikembangkan panduan praktikum yang mengikuti sintak

model collaborative teamwork learning yang mampu meningkatkan

kemampuan kerja sama dan keaktifan siswa.

C.

D.

Gambar 6. Skema kerangka berpikir

C. Desain Hipotetik

Panduan praktikum yang dikembangkan terdiri dari komponen-komponen

berikut:

1. Judul percobaan, berisi keterangan tema yang akan dipraktikumkan.

2. Tujuan percobaan, mengemukakan hal yang akan dicapai setelah

praktikum dilaksanakan.

Potensi dan masalah di sekolah:

1. Hanya menggunakan buku paket atau lembaran-lembaran dan belum

dibukukan dalam praktikum.

2. Siswa kelas VIII masih memerlukan banyak bimbingan dalam menemukan

jawaban berbagai permasalahan.

3. Peran aktif dan kemampuan kerja sama siswa masih kurang.

Pengembangan buku Panduan praktikum IPA Fisika berbasis model

Collaborative Teamwork Learning

Validasi Ahli

Panduan praktikum berbasis model Collaborative Teamwork

Learning yang tervalidasi, menarik, mudah, dan bermanfaat.

Uji Coba Pemakaian

Page 41: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

24

3. Teori Dasar, berisi teori tentang materi yang dipraktikumkan.

4. Forming, merupakan kegiatan pembentukan kelompok dan

mendiskusikan permasalahan yang disajikan. Tahap forming dalam

panduan praktikum di terapkan dalam bagian berikut:

a. “Mari Berkelompok” bagian ini menjelaskan berapa jumlah anggota

kelompok yang dibutuhkan untuk melakukan praktikum agar semua

anggota kelompok mendapatkan peran dan tugas dalam pelaksanaan

kegiatan praktikum.

b. “Mari Berdiskusi” merupakan penyajian masalah yang harus

dipecahkan oleh kelompok dengan melakukan diskusi dan

mengumpulkan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan dari

berbagai sumber. Pada bagian ini semua anggota kelompok

menyumbangkan pendapat tentang permasalahan yang disajikan.

Setiap argumen dari masing-masing anggota kelompok

dikolaborasikan untuk memperoleh penyelesaian masalah yang paling

baik.

5. Stroming, mencakup kegiatan pengungkapan hipotesis dari siswa terkait

dengan permasalahan yang diberikan. Tahap stroming dalam panduan

praktikum di terapkan dalam bagian “Mari Berhipotesis”. Jawaban

sementara yang dibuat siswa adalah jawaban yang merupakan kolaborasi

dan hasil diskusi dari pendapat setiap anggota kelompok.

6. Norming, melakukan suatu penyelidikan untuk membuktikan kebenaran

dari hipotesis yang telah dibuat. Tahap norming dalam panduan

praktikum ini diterapkan pada bagian “Mari Bereksperimen” yang terdiri:

Page 42: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

25

a. Alat dan Bahan, merupakan keterangan tentang alat dan bahan yang

dibutuhkan dalam melakukan percobaan.

b. Langkah percobaan, merupakan petunjuk percobaan berupa langkah-

langkah yang harus dilakukan.

c. Hasil pengamatan, merupakan data hasil percobaan yang diperoleh

setiap kelompok.

d. Diskusi, pada bagian ini siswa diberi kesempatan untuk menganalisis

data hasil pengamatan dengan mendiskusikan secara bersama-sama

dalam kelompok mengenai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang

disajikan.

7. Perfoming, mengkomunikasikan hasil pemecahan masalah melalui

kegiatan presentasi kelompok. Tahap perfoming pada panduan praktikum

berupa bagian “Mari Presentasi”, pada bagian ini siswa merangkum dan

mengkolaborasikan hasil presentasi dari setiap kelompok yang ada.

8. Adjourning, mencakup kegiatan pengkolaborasian pemahaman

berdasarkan persentasi yang telah dilakukan . Tahap adjourning

diterapkan pada bagian “Mari menyimpulkan”, siswa membuat

kesimpulan berdasarkan pengkolaborasian hasil diskusi kelompok yang

telah dipresentasikan.

Desain awal pengembangan panduan praktikum yang mengikuti sintak model

collaborative teamwork learning menurut Frances (2008: 11-17) dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain awal pengembangan panduan praktikum

Page 43: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

26

Format

Panduan

Praktikum

Keterangan

Sintak

Model

Collaborative

Teamwork

Learning

Judul dan

tujuan

percobaan

Memuat tema yang akan dipraktikumkan dan

mengemukakan mengenai hal-hal yang akan

dicapai setelah praktikum.

Teori Dasar Mengkaji secara mendalam tentang topik

yang akan dibahas.

Page 44: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

27

Format

Panduan

Praktikum

Keterangan

Sintak

Model

Collaborative

Teamwork

Learning

Mari

Berkelompok

Petunjuk pembentukan kelompok dengan

jumlah anggota yang sesuai kebutuhan

praktikum.

Forming

Mari

Berdiskusi

Permasalahan yang harus dicari

penyelesaiannya dengan berdiskusi.

Mari

Berhipotesis

Bagian yang harus diisi siswa dengan

hipotesis yang dibuat dalam kelompok.

Stroming

Page 45: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

28

Format

Panduan

Praktikum

Keterangan

Sintak

Model

Collaborative

Teamwork

Learning

Mari

Bereksperimen

Memuat keterangan tentang alat dan bahan,

langkah percobaan, tabel hasil pengamatan,

dan diskusi.

Norming

Mari

Presentasi

Bagian yang harus diisi siswa berdasarkan

kolaborasi hasil diskusi setiap kelompok yang

dipresentasikan.

Performing

Mari

menyimpulkan

Berupa bagian yang harus diisi siswa dengan

kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil

pengkolaborasian antarkelompok

Adjouring

Page 46: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Pengembangan

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metoderesearch and development atau penelitian dan pengembangan.

Metode research and development (R&D) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut (Sugiyono, 2012: 407). Pengembangan yang dilakukan

adalah pengembangan panduan praktikum siswa bebasis model Colaborative

Teamwork Learning untuk mata pelajaran IPA materi getaran dan

Gelombang di SMP.

Desain penelitian yang digunakan mengadaptasi dari Sugiyono (2012: 408-

426) yang meliputi 10 prosedur yaitu: potensi dan masalah, pengumpulan

data, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk,

merevisi produk, uji coba pemakaian, revisi akhir produk, dan pembuatan

produk masal. Model ini dipilih karena, langkah-langkah pengembangannya

lengkap dan sesuai dengan garis besar penelitian pengembangan media

pembelajaran. Peneliti hanya menggunakan tujuh langkah pengembangan

yaitu: Potensi dan Masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi

desain, revisi desain, ujicoba produk, dan revisi produk.

Page 47: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

30

B. Subjek Evaluasi Pengembangan Produk

Subjek evaluasi terdiri atas ahli bidang isi atau materi, ahli media/desain

pembelajaran instruksional, dan uji kelompok kecil. Uji ahli materi dilakukan

oleh ahli bidang isi materi untuk mengevaluasi isi materi pembelajaran pada

panduan praktikum IPA materi fisika dan uji ahli desain dilakukan oleh ahli

desain media instruksional untuk mengevaluasi desain pada panduan

praktikum IPA. Uji kelompok kecil pada uji lapangan diambil sampel satu

kelas yaitu kelas VIII E SMP Negeri 22 Bandar Lampung.

C. Prosedur Pengembangan

Pengembangan buku panduan praktikum IPA Fisika SMP menurut Sugiyono

(2012: 409) melalui tahap-tahap sebagai berikut:

Gambar 7. Model pengembangan dalam penelitian

Pelaksanaan penelitian pada gambar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

potensi yang dimiliki di sekolah tempat penelitian adalah tersedianya

sarana dan prasarana yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran IPA

seperti tersedianya laboratorium IPA, adanya KIT IPA yang dilengkapi

Potensi danMasalah

PengumpulanData

DesainProduk

ValidasiDesain

RevisiDesain

Uji CobaProduk

RevisiProduk

Page 48: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

31

alat praktikum. Kegiatan praktikum telah diterapkan dalam pembelajaran

IPA di sekolah tersebut, namun belum tersedia panduan praktikum khusus,

sehingga guru harus membuat petunjuk dalam bentuk lembaran sebagai

panduan siswa dalam melakukan praktikum.

2. Pengumpulan data

Permasalahan yang ada terutama mengenai praktikum IPA materi fisika

diteliti dengan angket yang diberikan pada siswa dan guru serta metode

wawancara yang dilakukan terhadap guru mata pelajaran IPA dan peserta

didik di SMP Negeri 22 Bandar Lampung. Data hasil analisis angket dan

wawancara yang diperoleh dari guru dan siswa digunakan untuk

menyusun latar belakang dan mengetahui tingkat kebutuhan sebagai dasar

dalam melakukan pengembangan sebuah produk berupa panduan

praktikum IPA.

3. Desain produk

Langkah-langkah dalam mendesain panduan praktikum IPA yang

dilakukan dalam penelitian ini meliputi: (1) analisis kompetensi dasar pada

materi yang akan dipraktikumkan; (2) merumuskan tujuan yang akan

dicapai peserta didik dengan menggunakan panduan praktikum; (3)

pembuatan desain halaman depan (cover); (4) pembuatan halaman kata

pengantar dan daftar isi (content); (5) penulisan bagian penyajian panduan

praktikum; (6) penulisan glosarium dan daftar pustaka; dan (pembuatan

sampul belakang).

Page 49: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

32

4. Validasi desain

Produk awal/draft panduan praktikum diserahkan kepada ahli untuk

dievaluasi dan divalidasi. Ahli yang mengevaluasi dan memvalidasi adalah

dosen Pendidikan Fisika Universitas Lampung dan guru IPA SMP Negeri

22 Bandar Lampung.

5. Revisi desain

Setelah produk/draft awal panduan praktikum divalidasi oleh ahli,

kemudian dilakukan revisi untuk memyempurnakan desain produk

sebelum produk diujicobakan.

6. Uji coba produk

Uji coba produk dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 22 Bandar

Lampung. Uji coba ini dilakukan dengan mengambil satu kelas peserta

didik secara acak sebagai subyek uji coba. Peserta didik-peserta didik

tersebut dibagi menjadi 5 kelompok untuk melakukan kegiatan praktikum.

Peserta didik kemudian diberikan draft panduan praktikum IPA berbasis

model collaborative teamwork learning untuk dipelajari, kemudian setiap

kelompok melakukan kegiatan praktikum menggunakan panduan tersebut.

Peserta didik diminta mengisi angket dan memberi pendapat mengenai

kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan panduan praktikum setelah

melaksanakan praktikum dengan menggunakan panduan praktikum IPA

berbasis model collaborative teamwork learning.

7. Revisi produk

Tahap ini dilakukan dengan mengevaluasi hasil uji coba dan mengkaji

setiap kekurangan. Setelah diperoleh hasil evaluasi, kemudian dilakukan

Page 50: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

33

penyempurnaan untuk memperbaiki kekurangan yang ada sebelum

dilakukan tahap pembuatan produk.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

teknik wawancara, teknik angket dan teknik tes khusus.

1. Teknik Observasi dan Wawancara

Pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara digunakan

untuk mengetahui proses kegiatan pembelajaran IPA yang ada di

sekolah dan mengetahui kelengkapan sarana dan prasarana di SMP

Negeri 22 Bandar Lampung yang menunjang proses pembelajaran

IPA, seperti keberadaan laboratorium IPA, kelengkapan alat

praktikum, dan keberadaan panduan praktikum.

2. Teknik Angket

Instrumen angket diberikan kepada siswa dan guru IPA di SMP Negeri

22 Bandar Lampung untuk mengetahui kebutuhan akan media

pembelajaran berupa panduan praktikum. Instrumen angket uji ahli

desaindigunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan produk,

berdasarkan kesesuaian desain dan isi materi pada produk yang telah

dikembangkan. Instrumen angket respon pengguna digunakan untuk

mengumpulkan data kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan.

Page 51: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

34

E. Teknik Analisis Data

Data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dengan menggunakan teknik

wawancara dan angket digunakan untuk menyusun latar belakang dan

mengetahui tingkat kebutuhan produk yang akan dikembangkan.

Instrumen uji ahli materi digunakan untuk mengevaluasi kelengkapan

materi, kebenaran materi, sistematika materi dan permasalahan awal yang

berkaitan dengan materi yang dipraktikumkan. Analisis data yang

dilakukan berdasarkan instrumen uji validasi ahli dan uji lapangan,

bertujuan untuk menilai sesuai atau tidak produk yang dihasilkan sebagai

salah satu media pembelajaran. Instrumen angket penilaian uji validasi ahli

memiliki 2 pilihan jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan.

Instrumen penilaian kesesuaian materi pembelajaran dan desain pada

produk memiliki 2 pilihan jawaban, yaitu: “ Ya” dan “Tidak”. Masing-

masing pilihan jawaban mengartikan tentang kelayakan produk menurut

ahli.

Instrumen uji desain digunakan untuk mengetahui kemenarikan dan

efektivitas panduan praktikum yang dikembangkan; instrumen angket

respon pengguna digunakan untuk mengumpulkan data kriteria

kemenarikan, kemanfaatan dan kemudahan penggunaan panduan

praktikum yang dikembangkan. Data kemenarikan produk diperoleh dari

siswa pada tahap uji lapangan. Instrumen angket terhadap penggunaan

produk memiliki 4 pilihan jawaban yang sesuai dengan konten pertanyaan,

yaitu: “tidak menarik”, ”cukup menarik”, ”menarik”, dan “sangat

Page 52: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

35

menarik”. Instrumen angket yang digunakan untuk memperoleh data

kemudahan produk memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu: “tidak

mempermudah”, ” cukup mempermudah”, ”mempermudah”, dan “sangat

mempermudah”.

Data kemanfaatan produk juga memiliki 4 pilihan jawaban, yaitu: “tidak

bermanfaat”, ”cukup bermanfaat”, ”bermanfaat”, dan “sangat bermanfaat”.

Masing-masing pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda. Penilaian

instrumen total dilakukan dari jumlah skor yang diperoleh, kemudian

dibagi dengan jumlah total skor tertinggi dan hasilnya dikali dengan

banyaknya pilihan jawaban. Skor penilaian tiap pilihan jawaban dan

pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian menurut Suyanto dan

Sartinem (2009: 227) dapat dilihat dalam Tabel 2 dan 3.

Tabel 2. Skor Penilaian terhadap Pilihan JawabanPilihan Jawaban

UjiKemenarikan

Uji Kemudahan Uji Kemanfaatan Skor

Sangat Menarik Sangat Mempermudah Sangat Bermanfaat 4Menarik Mempermudah Bermanfaat 3Cukup Menarik Cukup Mempermudah Cukup Bermanfaat 2Tidak Menarik Tidak Mempermudah Tidak Bermanfaat 1

Instrumen yang digunakan memiliki 4 pilihan jawaban, sehingga penilaian

total dapat dicari dengan menggunakan rumus :

Skor Penilaian = Jumlah skor pada instrumenJumlah nilai total skor tertinggi X 4Hasil penilaian tersebut kemudian dicari rata-ratanya dari sejumlah subjek

sampel uji coba dan dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk

Page 53: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

36

menentukan kemenarikan, kemudahan, dan kemanfaatan produk yang

dihasilkan. Hasil konversi ini diperoleh dengan melakukan analisis secara

deskriptif terhadap skor penilaian yang diperoleh.

Tabel 3. Konversi Skor Penilaian Menjadi Pernyataan Nilai Kualitas

Skor Penilaian Pernyataan PenilaianKemenarikan

Peryataan PenilaianKualitas

3,26 - 4,00 Sangat menarik Sangat baik2,51 – 3,25 Menarik Baik1,76 – 2,50 Kurang menarik Kurang baik1,01 – 1,75 Tidak menarik Tidak baik

Page 54: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

52

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Dihasilkan panduan praktikum berbasis model collaborative

teamwork learning yang dapat digunakan siswa dalam melakukan

kegiatan praktikum IPA untuk kelas VIII pada materi getaran dan

gelombang yang tervalidasi.

2. Panduan praktikum berbasis model collaborative teamwork learning

layak digunakan sebagai penunjang dalam kegiatan praktikum, dengan

skor kemenarikan 3,12 (menarik), kemudahan 3,17 (memudahkan),

dan kebermanfaatan sebesar 3,30 (sangat bermanfaat).

B. Saran

Saran penelitian ini adalah:

1. Pembagian kelompok dalam kegiatan praktikum sebaiknya dilakukan

dengan mempertimbangkan kemampuan siswa, misal siswa yang

memiliki kemampuan tinggi harus tersebar secara merata dalam setiap

kelompok agar siswa dapat kolaborasi dengan baik.

Page 55: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

53

2. Langkah-langkah dalam kegiatan praktikum sebaiknya dilaksanakan

sesuai dengan waktu yang telah ditentukan agar seluruh kegiatan yang

tersaji dalam panduan praktikum dapat dilaksanakan dengan optimal.

3. Guru sebaiknya lebih aktif memfasilitasi belajar siswa serta selalu

memberi bimbingan terhadap kegiatan yang dilaksanakan siswa dalam

setiap kegiatan praktikum agar kegiatan siswa lebih terarah dan semua

siswa dapat berperan aktif, sehingga tidak terjadi dominasi oleh

beberapa siswa saja.

Page 56: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

54

DAFTAR PUSTAKA

Alifah, Al. 2010. Collaborative Teamwork Learning (CTL) PengaruhnyaTerhadap Hasil Belajar Ekonomi pada MTs Muhammadiyah BlimbingSukoharjo. jurnal Varia Pendidikan Volume 22 Nomor 1 Halaman 39-48.(Online). Tersedia dihttp://pasca.undiksha.ac.id. diakses pada 12 Mei 2016.

Anonim. 2010.Getaran dan Gelombang. (Online). Tersedia di https://mediabelajaronline.blogspot.co.id. diakses pada 06 oktober 2016.

Arifah, Isnaeni,. Maftukhin, Arif,. & Fatmaryanti, Siska Desy. 2014.Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Berbasis Guided Inquiry untukMengoptimalkan Hands On Mahasiswa Semester II Program StudiPendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik2013/2014. Jurnal Pendidikan Fisika Volume 5 Nomor 1 Halaman 24-28.(Online). Tersedia di https://www.google.com/search?artikel.org. diaksespada 12 Mei 2016.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

Arsika, Reza, & Ramadhan, M. Firman. 2015. Pengembangan Buku PetunjukPraktikum IPA Fisika untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIISMPN 1 Lembar Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal Fisika dan PendidikanFisika Volume 1 Nomor 1 Halaman 10-18. (Online). Tersedia di https://www.google.com/journal.co.id. diakses pada 12 Mei 2016.

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Basri, Muhammad. 2012. Perancangan Pembelajaran. Bandarlampung:Universitas Lampung.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Dimitriadou, A., Lavdaniti, M., Theofanidis, D., Psychogiou, M., & Minasidou,Eu. 2008. Interprofessional collaboration and collaboration among nursingstaff members in Northern Greece. International Journal of Caring SciencesVolume 1 Nomor 3 Halaman 140-146. [Online]. Tersedia di http://internationaljournalofcaringsciences.org. diakses pada 26 Oktober 2016.

Page 57: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

55

Fadlillah, M. 2014. Implememntasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Frances, Mary. 2008. Stages of Group Development – A Pcp Approach. PersonalConstruct Theory & Practice. [Online]. Tersedia di http://www.pcp-net.org.diakses pada 26 Oktober 2016.

Gafur, Abdul. 2012. Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinyadalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Yogyakarta: PenerbitOmbak.

Hartono, Zulaiha & Ibrahim, A. Rachman. 2014. Pengembangan Buku PanduanPraktikum Kimia Hidrokarbon Berbasis Keterampilan Proses Sains di SMA.Jurnal Pendidikan.Kimia Voume 1 Nomor 1 Halaman 87—93. (Online).Tersedia di http://lib.unsri.ac.id. diakses pada 12 Mei 2016.

Jiwa, I Wayan Merta., Atmadja, Nengah Bawa., & Yudana, Made. 2013.PengaruhModel Collaborative Teamwork Learning terhadap Motivasi dan PrestasiBelajar Sosoilogi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Amlapura. e-JournalPendidikan Ganesha Volume 4 Nomor 3 Halaman 119-126. (Online).Tersedia di http://119.252.161.254/ejournal/index. diakses pada 12 Mei 2016.

Kemendikbud. 2013. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 TentangStandar Nasional Pendidikan. (Online). Tersedia di http://sdm.data.kemdikbud.gi.id. diakses pada 12 Mei 2016.

. 2014. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2014 tentangPenilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.(Online). Tersedia di http://sdm.data.kemdikbud.gi.id. diakses pada 12 Mei2016.

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang:Akademia Permata.

Musfiqon, HM. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:PT. Prestasi Pustakarya.

Pannen, Paulina., Mustafa, Dina., & Sekarwinahyu, Mestika. 2005.Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: PAU-PAI-UT.

Patmasari, Ruliana., Sutarman., & Winarto. 2013. Pengembangan Buku PetunjukPraktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk MeningkatkanKeterampilan Proses Siswa SMA Kelas X. Jurnal Pendidikan Volume 1Nomor 1 Halaman 10-18. (Online). Tersedia di http://digilib.um.ac.id.diakses pada 12 Mei 2016.

Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.Yogyakarta: Diva Press.

Page 58: PENGEMBANGAN PANDUAN PRAKTIKUM IPA …digilib.unila.ac.id/26800/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN...untuk menghasilkan panduan praktikum IPA SMP berbasis model collaborative teamwork

56

Smith, Barbara L & MacGregor, Jean T. 1992. What Is Collaborative Learning?.A Sourcebook for Higher Education. [Online]. Tersedia di http://evergreen.edu. diakses pada 26 Oktober 2016.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta.

.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Suyanto, Eko & Sartinem. 2009. Pengembangan Contoh Lembar Kerja FisikaSiswa dengan Latar Penuntasan Bekal Awal Ajar Studi Pustaka danketerampilan Proses Untuk SMA Negeri 3 Bandar Lampung. ProsidingSeminar Nasional Pendidikan 2009. Bandar Lampung: Unila.

Thobroni, M. 2015. Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Wasis, Sugeng Yuli Irianto. 2008.Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs KelasVIII. Bandung: Sekawan Cipta Karya.