kegiatan praktikum ipa baru.docx

81
KEGIATAN PRAKTIKUM 1. Pengelompokan Bahan Makanan a. Tujuan Dapat mengelompokan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya b. Alat dan Bahan 1) Tempat plastik 2) 20 macam bahan makanan c. Cara Kerja : 1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam 2) Kelompokan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok karbohidrat, protein, lemak dan vitamin 3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja 4) Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini? d. Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi No Jenis maka nan Karbohidr at Prote in Lema k Vitam in 1 Wortel + 2 Singkong + 3 Jagung + 4 Tepung trigu + 5 Tahu + 6 Tempe + 7 Biskuit + 8 Pisang + 9 Kentang + 10 Margarine + 11 Nasi + 12 Roti +

Upload: barie-ghandur-habibullah

Post on 09-Jul-2016

587 views

Category:

Documents


59 download

TRANSCRIPT

KEGIATAN PRAKTIKUM

1. Pengelompokan Bahan Makanan a. Tujuan      

Dapat mengelompokan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinyab. Alat dan Bahan        

1) Tempat plastik 2) 20 macam bahan makanan

c. Cara Kerja                :1) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam2) Kelompokan masing-masing bahan makanan tersebut  ke dalam kelompok karbohidrat,

protein, lemak dan vitamin3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada

lembar kerja4) Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan  ini?

d. Pengelompokkan bahan makanan berdasarkan zat gizi 

No Jenis makananKarbohidrat

ProteinLemak

Vitamin

1 Wortel +2 Singkong +3 Jagung +4 Tepung trigu +5 Tahu +6 Tempe +7 Biskuit +8 Pisang +9 Kentang +10 Margarine +11 Nasi +12 Roti +13 Susu + +14 Telur +15 Daging +16 Apel +17 Kangkung +18 Kacang tanah +19 Santan +20 Kemiri +

e. Pembahasan Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan

sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu pertumbuhan badan dan otak. Makan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.

Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu, kelapa. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof) contohnya susu, telur, daging. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral, dll. Vitamin juga sangat penting sebagai zat untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit, meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh dan memperlambat proses penuaan. Jika ingin awet muda, maka hendaknya menjaga asupan vitamin yang cukup dan ditunjang dengan pola hidup sehat, contoh makanan yang mengandung vitamin adalah buah-buahan dan sayuran.

f. Kesimpulan   Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan makanan yang

dijadikan sampel (contoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah nasi, roti, yang mengandung protein adalah susu, telur, daging, yang mengandung lemak adalah susu, kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.

g. Pertanyaan dan Jawaban1) Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?

Jawab :Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan karbohidrat

2) Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?Jawab :Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat

3) Pada usia lanjut makanan apakah yang sangat diperlukan?Jawab :Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein

2. Pengelompokkan Sayuran

a. Tujuan      Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya

b. Alat dan Bahan1) Tempat plastik2) 20 macam bahan sayuran

c. Cara Kerja1) Kumpulkan 20 macam sayuran2) Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran daun,

sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas3) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah disediakan pada

lembar kerja4) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

d. Hasil Pengamatan

No Jenis bahan makanan

Sayuran daun

Sayuran buah

Sayuran akar/umbi

Sayuran kacang

kacangan

Sayuran tunas

12345678910111213141516171819

BayamKangkungSawiDaun singkongDaun PepayaTomatTerongCabeMelinjoNangka Waluh Wortel Kentang Kacang panjangKacang merahBuncisKapriMentimunRebung

VVVVV

VVVVVV

V

VV

VVVV

V

20 Tauge V

e. Pembahasan Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah

diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.   Bahan makanan sayuran dibedakan menjadi beberapa kelompok:

Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan makanan adalah bagian daunnya. Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun singkong dan daun pepaya

Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah buahnya.Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh

Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.Contoh: wortel, kentang  

Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan.Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri              

Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas tanaman.Contoh: tauge, rebung 

f. Kesimpulan Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu:1. Sayuran daun2. Sayuran buah3. Sayuran umbi/akar4. Sayuran kacang-kacangan5. Sayuran tunas

g. Pertanyaan dan Jawaban1) Bila dilihat dari ”Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam kelompok zat makanan

apa saja? Jawab:Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun

2) Termasuk ke dalam sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe, bawang merah, dan terong?Jawab: Termasuk ke dalam kelompok makanana.  Melinjo termasuk sayuran kacang-kacanganb.  Brokoli termasuk sayuranc.  Cabe termasuk sayuran buah

d.  Bawang merah termasuk sayuran umbi/akare.   Terong termasuk sayuran buah

3. Membuat Judul Menu Makanan Berdasarkan Empat Sehat Lima Sempurna

a. TujuanDapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan slogan 4 sehat 5 sempurna

b. Alat dan Bahan1) Tempat plastik2) Berbagai bahan makanan

c. Cara Kerja1) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan2) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat 5

sempurna3) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta masukkan ke

dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja4) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kolompok makanan

pokok5) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah disediakan

dalam lembar kerja6) Simpulan apa yang diambil dari percobaan ini?

d. Hasil Percobaan

NO

Jenis makanan Kelompok

makananJenis bahan

makanan

Zat makanan

Karbohidrat Protein Lemak Vitamin

1. Sup Lauk Wortel V

Kentang V

Kol V

Daun bawang V

Seledri V

Daging V

Minyak V

2 Gado-gado Pokok Lontong V

Tahu V

Tauge V

Mentimun V

Kangkung V

Kacang tanah V

3 Soto Pokok Lontong V

Telur V

Tauge V

Daging V

Santan V

Kacang tanah V

4 Nasi lengko Pokok Nasi V

Tahu & tempe V

Tauge,mentimun V

Kacang tanah V

5 Nasi goreng Pokok Nasi V

Telur, daging V

Wortel, kol V

Margarin V

6 Nasi jamblang Pokok Nasi V

Tahu, tempe V

Daging, ikan V

Santan V

Cabai V

7 Sayur lodeh Sayur Jagung V

Tahu, tempe V

Santan V

Mentimun V

e. PembahasanBahan makanan sayuran adalah segala sesuatu yang dapat dimasak dan diolah untuk

dihidangkan.Bahan makanan dikelompokkan menjadi:1) Bahan makanan pokok

Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utamaContoh: Nasi, jagung, sagu, ubi, talas.

2) Bahan makanan lauk-pauk : bahan makanan yang setelah diolah merupakan penyerta dari makanan utamaContoh: daging, telur dadar, perkedel.

3) Bahan makanan sayuran : bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah merupakan penyerta makanan utamaContoh: sayur, sambal goreng, sayur lodeh, dll.  

4) Buah-buahan : bahan makanan dari buah tumbuhanContoh: mentimun, pisang, jeruk, dll.  

5) Minuman : merupakan pelepas dahagaContoh: susu segar, es campur.            

f. Kesimpulan 1) Zat makanan atau zat gizi adalah komponen-komponen yang terkandung pada bahan

makanan.2) Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan

mineral.

g. Pertanyaan dan Jawaban1) Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!

Jawab: Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makanan yang dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.

2) Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!Jawab: Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya yaitu :

a) Untuk begerak : merupakan zat tenagaMisal : karbohidrat, lemak, protein

b) Untuk membangun : merupakan zat pembangunMisal : protein, mineral, vitamin, air

c) Untuk mengatur : merupakan zat pengaturMisal : protein dan air

KEGIATAN PRAKTIKUM

a. Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Aillium cepa)

a. Tujuan

 Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.

b. Alat dan Bahan

1) Neraca analitik 1 buah

2) Tabung reaksi 14 buah

3) Rak tabung reaksi 1 buah

4) Gelas kimia 1000 mL 7 buah

5) Pengaduk 7 buah

6) Mistar dengan skala mm 1 buah

7) Kertas untuk label

8) Air/ledeng/air PDAM

9) Bawang merah 14 siung

10) Deterjen serbuk 1 gram.

c. Cara Kerja

1) Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,

pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air

ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.

Label 1 : 100%

Label 2 : 50%

Label 3 : 25%

Label 4 : 12,5%

Label 5 : 6,25%

Label 6 : 3,10%

Label kontrol ; air ledeng/PDAM

 

2) Cara menyediakan larutan

a. Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label

100%

b. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri

label 50%

c. Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label 25%

d. Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri label

12,50%

e. Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. beri

label 6,25%

f. Ambil 500mL larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL, beri

tabel 3,10%

3) Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan

diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk

menghindari bahan kimia tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari

bawang merah tersebut. Hati-hati lingkaran primordial tetap tersisa

4) Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap

konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.

5) Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga

menyentuh larutan deterjen.

6) Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas

tabung kotrol .

7) Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah

hingga  penuh

8) Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung panjang akarnya. Rata-rata panjang

akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang akar yang mencolok

perbedaannya ( tidak usah dirata-ratakan ). Teruskan hasil pengamatan.

9) Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan. .

10) Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.

d. Hasil Pengamatan

Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No Konsentrasi Rata- rata panjang akar 1 G ( % )1. Kontrol 4 02. 3,1 % 3 253. 6,25 % 2 504. 12,5% 1 755. 2 5 % 0 1006. 50 % 0 1007. 100 % 0 100

  Hambatan Pertumbuhan ( % ) Konsentrasi Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah

e. Pembahasan

  Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan

kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang

digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam

kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, ada dampak negatif yang dihasilkan

dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negatif tersebut dapat disebut dengan

pencemaran. Definisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam

lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang

bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi

manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.

f. Kesimpulan

 Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil usaha

manusia dengan contoh deterjen mempunyai dampak negatif terhadap

organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika

semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.

g. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan

Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar ?

Jawab : Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar

bawang merah adalah 50 %.

2. Percobaan 2 : Pengaruh deterjen terhadap perkecambah

a. Tujuan

Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambah kacang hijau.

b. Alat dan bahan

1) Neraca analitik / sendok the 1 buah

2) Gelas kimia 600 Ml 10 buah

3) Kertas saring / tissue secukupnya

4) Kertas timah secukupnya

5) Mistar dengan skala mm 1 buah

6) Kertas untuk label secukupnya

7) Gelas kimia 1000 mL 1 buah

8) Air ledeng secukupnya

9) Deterjen serbuk 1 gram

c. Cara kerja

1) Sediakan larutan deterjen 100 %, 50 %, 25 %, 12,5 %, 6,5 %, 3,10 %. Serta control yang

berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi label

sebagai berikut :

2) Cara menyediakan larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini dapat dilihat pada

cara menyediakan larutan pada percobaan 1 : Pengaruh diterjen terhadap pertumbuhan

akar bawang merah ( Allium cepa )

3) Sediakan 6 gelas kimia lain,beri label control , I, II, III, IV, V, dan VI. Masing-masing

diberi lingkaran kertas saring/kertas tisu

4) Masukan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung,

sementara kacang hijau tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini ( kacang hijau

terpilih.

5) Dari kacang hijau terpilih, ambil 10 butir lalu rendam dalam larutkan I. 10 butir dalam

larutan II, 10 butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV,10 butir dalam larutan

V, 10 butir dalam larutan IV dan 10 butir dalam larutan control ( air ledeng ? PDAM ).

Biarkan rendam selama lima menit

6) Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai aturan yang baik agar

hilum mengarah ke bawah.

7) Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutan yang berlabel

sama, kira-kira 100 mL.

8) Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat

masuk.

9) Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam.pada setiap pengamatan, ukurlah

panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh

akarnya dianggap memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari ( 48

jam ) tidak tumbuh akarnya ( 0 mm ), dianggap kacang hijau mati. Catatlah hasil

pengamatan anda pada lembar kerja .

10) Buat grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48 jam

( grafik 2.2 ) dengan menggunakan warna merah, 48 jam dengan warna hitam.

a. Hasil pengamatan

Pengaruh diterjen terhadap tumbuhan

No

Konsentrasi larutan

Hari ke - 1 (24 jam )

100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol

1. 1 1 2 2 2 3 5

2. 1 2 2 2 3 4 6

3. 1 2 3 3 3 4 6

4. 1 2 2 2 3 3 5

5. 1 1 2 0 4 3 7

6. 1 2 3 2 3 4 7

7. 1 0 0 2 3 4 6

8. 1 1 2 2 2 3 7

9. 1 2 0 2 3 3 6

10. 1 0 0 3 3 4 7

Jumlah 8 13 16 20 29 35 62

Rata-rata 1 1 12 2 3 4 6

No

Konsentrasi larutan

Hari ke – 2 (24 jam )

100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol

1. 2 2 3 3 3 5 7

2. 3 3 3 3 3 5 6

3. 2 3 5 4 4 4 6

4. 1 3 4 3 4 3 7

5. 2 2 4 0 4 6 7

6. 0 3 6 3 3 3 6

7. 3 0 0 3 3 4 7

8. 2 2 4 3 3 6 8

9. 0 3 0 4 4 3 7

10. 3 0 0 4 4 6 8

Jumlah 18 21 29 30 35 45 69

Rata-rata 1 2 3 3 4 5 7

b. Pembahasan

Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan

Empat tahap pencemaran

1. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian dilihat dari kadar dan waktu.

2. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem.

3. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.

4. Pencemaran yang menimbulkan kematian kadar tinggi.

c. Kesimpulan

Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu ( rendah )

masih bias mengalami pertumbuhan waalaupun ada hambatan tetapi padaa konsentrasi tinggi

kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.

Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu/rendah

masih bias mengalami pertumbuhan

d. Pertanyaan dan jawaban

1) Apa fungsi larutan 0 ( control ) ?

Jawab : fungsi larutan 0 ( control ) sebagai pembanding dengan larutan konsentrasi

larutan deterjen sebagai bukti bahwa larutan yang paling baik dalam pertumbuhan

karena tidak mengandung diterjen.

2) Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 ( control ) ada kacang hijau yang mati ?

Jawab : jika larutan 0 kontrol ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau bukan

bibit unggul ( mandul )

3) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas

timah ?

Jawab : Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah

adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang

cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya

akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS

1. Simbiosis Parasitisme

a. Tujuan

Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

b. Alat dan Bahan

1) Alat – alat tulis

2) Lembar pengamatan.

3) Lingkungan sekitar.

c. Cara kerja

1) Siapakan alat dan bahan yang diperlukan.

2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal, jika ada pergi ke kebun atau hutan

terdekat.

3) Coba identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan

hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.

4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi !

5) Tulis hasil identifikasi anda pada lembar kerja

6) Coba analisis mahluk hidup manayang dirugikan dan mana yang diuntungkan

7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut?8) Tuangkan hasilnya untuk melengkapi table.d. Pertanyaan dan Jawaban.1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme ?

Jelaskan !Jawab : Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)

2) Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan, adakah yang menyebabkan kematian pada inangnya ? jelaskan !Jawab : Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

a. Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.7.

Hasil pengamatan simbiosis parasitisme

NoJenis hubungan

parasitisme

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkanJenis

makhluk hidup

Jenis kerugian

Jenis makhluk

hidup

Jenis keuntungan

1Nyamuk pada manusia

Manusia Gatal dan penyakit kulit

Nyamuk Menghisap darah

2 Lalat pada sapi Sapi Gatal dan penyakit kulit

Lalat Menghisap darah

3Benalu pada pohon mangga

Pohon mangga

Makanan berkurang

Benalu Menyerap makanan

4 Kutu pada anjing Anjing Terhisap darahnya dan gatal

Kutu anjingMenghisap darah anjing

5Tali putri pada pohon tetehan

Pohon tetehanMenghambat pertumbuhan

Tali putrid Mendapat makanan

6Cacing kremi pada manusia

Manusia Sakit perut dan gatal anus

Cacing kremiMenyerap makanan

b. Pembahasan Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.1. Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia dirugikan

karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang berbahaya yang mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.

2. Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.

3. Interaksi yang dilakuka benalu dengan pohon mangga sedikit berbeda dengan interaksi antara tali putri dengan inangnya. Benalu punya klorofil sehingga ia bisa melakukan proses fotosintesis. Oleh karena itu ia mengambil air dan mineral dari pohon mangga. Sedangkan tumbuhan pohon mangga mengalami kerugian karena air dan mineralnya diambil oleh tumbuhan benalu. Tapi parasit seperti ini yang memiliki klorofil disebut semiparasit.

3. Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan, anjing juga akan merasa gatal.

4. Putri malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan itu akan terhambat.

5. Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.

c. KesimpulanSegala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.

2. Simbiosis Komensalismea. Tujuan

Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitarb. Alat dan Bahan

1) Alat-alat tulis3) Lembar pengamatan4) Lingkungan sekitar

c. Cara Kerja1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan 2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal anda, Jika anda pergi ke hutan / kebun.3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komenlisme yang terjadi antara hewan dan

tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja6) Cobalah analisis makhluk mana yang diuntungkan dan makhluk mana yang tidak

diuntungkan dan tidak dirugikan7) Jenis keuntungan apa yang diperolehnya8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi tablea. Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.8.Hasil pengamatan simbiosis komensalisme

NoJenis hubungan

simbiosis

Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk hidup yang tidak untung dan tidak

rugi

Jenis makhluk hidup

Jenis keuntungan

1Tumbuhan paku dan pohon jati

Tumbuhan pakuMendapat tempat hidup

Pohon jati

2Anggrek dan pohon mangga

AnggrekMendapat tempat hidup

Pohon mangga

3Tumbuhan sirih dan inangnya

Itumbuhan sirihTumbuh merambat pada inangnya

Inangnya

b. Pembahasan

1. Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.

2. Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.

3. Tumbuhan Sirih dan Tumbuhan InangnyaTumbuhan Sirih mendapat keuntungan dengan tumbuh merambat pada Tumbuhan Inangya.Tumbuhan inangnya tidak dirugikan maupun diuntungkan.

c.KesimpulanSimbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

d. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan1. Apakah hubuhan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan beri contohnya !

Jawab : Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain. Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga.

3. Simbiosis Mutualismea.Tujuan

Menganalisis simbiosis mutualisme di lingkungan sekitarb. Alat dan Bahan 1) Alat-alat tulis2) Lembar pengamatan3) Lingkungan sekitarc. Cara Kerja1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dan

tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja6) Jenis keuntungan apa yang diperoleh setiap spesies anggota simbiosis tersebut7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table

a. Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.9.Hasil pengamatan simbiosis mutualisme

NoJenis hubungan

mutualisme

Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkanJenis

makhluk hidup

Jenis keuntungan

Jenis makhluk

hidup

Jenis keuntungan

1Kupu-kupu dengan bunga

Kupu-kupuMenghisap madu

bungaTerbantu proses penyerbukannya

2Ular sawah dengan petani

Ular sawahMakan tikus sawah

petaniHama tikus berkurang

3Bakteri Rhizobium – akar tanaman polong

RhizobiumMendapat habitat pada akar tanaman

Akar tanaman polong

Mendapat nitrogen dari bakteri

4Burung jalak dan kerbau

Burung jalakKenyang makan kutu

Kerbau Bebas dari kutu

b. Pembahasan1. Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam penyerbukan

sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.

2. Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa tikus-tikus tersebut yang merusak dan makan padi.

3. Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman polongan, sedangkan tanaman polongan mendapat keuntungan berupa nitrogen yang didapat dari bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari udara bebas.

4. Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau, sedangkan kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.

c. KesimpulanSimbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling menguntungkan.

d. Pertanyaan dan Jawaban Pertanyaan1. Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosisme, coba anda sebutkan beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita ! Jelaskan keuntungan bagi organism tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita ?

Jawab : Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :

1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.

2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotik 3. Cacing tubuh dengan manusia;

 Keuntungan bagi cacing tubuh adalah mendapat makanan, Keuntungan bagi tubuh kita adalah cacing tubuh dapat menguraikan zat makanan yang sulit dicerna.

Kegiatan Praktikum 2 : Getaran dan Bunyi1.    Percobaan getaran benda pada pegas

Hasil pengamatan mengukur getaran benda pada pegasTabel 6.1

Percobaan ke

Waktu 20 getaran (sekon)

Periode (sekon) Frekuensi (hertz)

1 12,88 0,644 1,562 12,96 0,648 1,553 13,03 0,651 1,544 13,08 0,654 1,535 13,17 0,658 1,52

T = 0,65 sekonF = 1,54 HZHasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekuensi

Tabel 6.2Massa benda(gram)

Percobaan ke Waktu 20 getaran(sekon)

Periode(sekon)

Frekuensi(hertz)

Hertz

150 12345

14,5514,6514,6814,6714,63

0,730,730,740,730,73

1,371,371,371,371,37

1,371,371,371,371,37

200 13245

12,8612,4012,7312,8913,08

0,640,620,640,640,65

1,551,611,551,551,52

1,551,611,551,551,52

250 13245

12,2512,0411,9411,1010,87

0,610,600,600,560,54

1,641,671,671,791,85

1,641,671,671,791,85

300 13245

10,6810,069,589,388,17

0,530,560,480,460,40

1,891,792,092,172,50

1,891,792,092,172,50

Pembahasan:Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktu getaran yang sama pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun dianggap sama. Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang berbeda,maka akan menghasilkan waktu dan frekuensi yang berbeda pula.Kesimpulan:Getaran benda pada pegas, periode dan frekuensinya dipengaruhi oleh massa benda.

2.    Percobaan getaran beban pada ayunan (bandul sederhana)a.    Hasil pengamatan

Tabel 6.3Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)

Beban (gr) 10 T (s) T periode (s) f frekuensi (Hz)

20 20,71 10 : 2,07 207,1 : 0,4830 20,16 10 : 2,02 201,6 : 0,5040 19,57 10 : 1,96 195,7 : 0,5150 19,03 10 : 1,90 190,3 : 0,5360 19,49 10 : 1,95 194,9 : 0,5170 20,58 10 : 2,06 205,8 : 0,4980 20,69 10 : 2,07 206,9 : 0,4890 21,46 10 : 2,15 214,6 : 0,47100 20,79 10 : 2,08 207,9 : 0,48

Tabel 6.4Massa beban (m) = 60 gram (tetap)

Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) T2

100 19,61 10 : 1,96 384,5 : 0,5190 18,18 10 : 1,82 330,5 : 0,5580 17,76 10 : 1,78 315,4 : 0,5670 16,17 10 : 1,62 261,5 : 0,6260 15,19 10 : 1,52 230,7 : 0,6650 14,10 10 : 1,41 198,8 : 0,7140 12,45 10 : 1,25 155,0 : 0,8030 10,17 10 : 1,02 103,4 : 0,9820 7,98 10 : 0,78 63,7 : 1,28

Massa benda = 60 gr (tetap)b.   Pembahasan

Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m, kemudian benda ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya dilepas dan dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan berulang-ulang dengan mengganti beban. Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm.

Gb.6.15

c.    Kesimpulan 1.    Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban.2. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.

3. Percobaan Benda Bergetar Sebagai Sumber Bunyi

a.    Hasil Pengamatan

No.Panjang mistar yang

menonjol (cm)

Menimbulkan bunyiKeterangan

Ya Tidak

1. 25 √ Bunyi terdengar keras

2. 20 √ Bunyi agak keras

3. 15 √ Bunyi lemah

4. 10 √ Bunyi sangat lemah

5. 5 √ Hampir tak terdengar

b.   Pembahasan

Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi bibir meja, kemudian ujung mistar digetarkan dan dilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang tonjolan yang berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya, sedangkan yang lebih panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan.

c.  Kesimpulan

1. Getaran dapat menimbulkan bunyi.

2. Bunyi merambat melalui udara.

4.  Percobaan Resonansi Bunyi

a.  Resonansi Ayunan Bandul

Tabel 6.6

Pengamatan Resonansi Ayunan Bandul

No. Bandul A Bandul B Bandul C

1. Digerakkan sebentar Beresonansi cepat Beresonansi lambat

2. Digerakkan agak lama

Resonansi makin lambat Resonansi makin lambat

Pembahasan

Kami merangkai alat seperti pada gambar 6.17. Panjang bandul A dan B adalah 30 cm. Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakkan dengan cara menarik ke samping sejauh 5 cm tegak lurus dengan mistar, lalu dilepaskan. Maka bandul B dan C berayun (beresonansi).

Bandul A digerakkan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama bandul A berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat pula resonansinya.

 

Gb. 6.17

Rangkaian Percobaan Resonansi Ayunan Bandul

Kesimpulan

1. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain.

2. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkan dengan bunyi asalnya.

b.  Resonansi Bunyi pada Kolom Udara

Tabel 6.7

Pengamatan resonansi bunyi pada kolom udara

Resonansi K2 Panjang kolom udara (l) Suhu (T) Keterangan

1(satu) 3 m 280 C Celupan gelas ke-1

2(dua) 5 m 280 C Celupan gelas ke-2

Pembahasan

Kami celupkan tabung kaca kedalam bejana berisi air hingga hampir tenggelam. Lalu digetarkan sebuah garputala di atas tabung kaca perlahan-lahan tabung kaca ditarik sambil didengarkan, ternyata ada dengungan. Kegiatan ini diulangi beberapa kali lagi.

Cepat rambat udara V =

V =

= 331

= 331 x 0,320256

V = 106,604

Panjang kolom udara pada resonansi f adalah – x = ¼ λ

Panjang kolom udara pada resonansi II adalah

l2 + x = ¾ λ

l2 – l3 = ¾ - ¼ = ½ λ

λ = 2 (l2-l1)

λ= 2 (5-3)

λ = 2 x 2 m

λ = 4 m

Kesimpulan

Panjang gelombang bunyi di udara diperoleh dari pengurangan panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang gelombang bunyi di udara pada resonansi pertama.

Jawaban Pertanyaan

1. Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu gelombang penuh untuk melewati suatu titik tertentu. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu (biasanya per sekon).

2. Frekuensi merupakan hasil kali antara periode dengan waktu getaran.3. Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas adalah massa benda (m).

Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah panjang tali dan massa benda.

4. Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya) masing-masing digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-masing pegas tersebut digantungkan benda yang massanya sama. Jika semua pegas itu digetarkan maka frekuensinya berbeda-beda karena elastisitas pegas mempengaruhi periode, waktu getar dan panjang gelombang.

5. Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang satu akan menggerakkan bandul yang lainnya. Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri memegang stopwatch sementara tangan kanan mengayunkan bandul. Pada hitungan ketiga stopwatch dihidupkan bersamaan tangan kanan mengayunkan bandul.

6. Frekuensi getaran yang ditimbulkan berbeda karena rangkaian percobaannya juga berbeda.

7. Suatu benda yang bergetar dapat menimbulkan bunyi.8. Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui

perambatan udara.9. Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran

benda lain. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dari bunyi aslinya.

10. Panjang pada resonansi kedua = 35 cm.11. Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu adalah 70C. Maka

cepat rambat bunyi pada tempat tersebut adalah

V = 331 x

=

= 331 x 0,160128

= 53,062 m/s

Kegiatan Praktikum 3 : Telinga

1. Percobaan Kepekaan Indra Pendengaran Manusia. a. Hasil Pengamatan

Tabel 6.1

Kepekaan Indera Pendengar Manusia

No. Jarak Telinga sebelum ditutup Telinga setelah ditutup Keterangan

Telinga kiri Telinga kanan

1. 1 m Terdengar keras sekali Jelas Jelas

2. 3 m Terdengar keras Agak jelas Jelas

3. 6 m Terdengar kurang keras Agak jelas Masih jelas

4. 9 m Terdengar lirih Kurang jelas Masih jelas

5. 12 m Terdengar makin lirih Kurang jelas Kurang jelas

b.   Pembahasan

Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu tangan. Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1 m, 3 m, 6 m, 9 m dan 12 m dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang memegang sendok dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran sesuai jarak tersebut. Hasil percobaannya tertuang dalam tabel diatas.

c.    Kesimpulan

Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

2.       Percobaan Stuktur dan Fungsi Telinga

a.    Hasil Pengamatan

1. Daun telinga

2. Lubang telinga

3. Selaput gendang

4. Saluran gendang

5. Tingkap bulat

6. Saluran ½ lingkaran

7. Tulang sangurdi

8. Rumah siput/koklea

9. Saluran eustachius

 

Tabel 6.2

Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya

No.

Nama organ Bagian telinga Fungsinya

Luar Tengah Dalam

1. Daun telinga √ Menangkap getaran

2. Lubang telinga √ Mengantarkan getaran

3. Kelenjar minyak √ Menangkap pertikel debu dan menghalangi masuknya air

4. Gendang telinga √ Meneruskan gelombang bunyi dari udara

5. Tulang martil √ Menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke tingkap oval

6. Tulang landasan √

7. Tulang sangurdi √

8. Pembuluh eustachius

√ Memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikanya tekanan udara di gendang telinga = tekanan udara diluar

9. Tingkap oval √ Menghantarkan getaran udara

10. Labirin √ Menghasilkan cairan limfe

11. Koklea √ Mengubah getaran menjadi impuls

12. Rumah siput √ Mengirimkan impuls ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi

b.   Pembahasan

Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:1. Telinga luar, terdiri atas:

a. Daun telinga → untuk menangkap getaran.

b.   Lubang telinga → untuk penghantar getaran.

c. Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air.

d.  Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.

2. Telinga tengah, terdiri dari:

a.   Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi ke telinga dalam.

b.  Pembuluh eustachius → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang telinga.

3. Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran

1) Gendang telinga (membran timpani) – Gendang telinga adalah selaput tipis yang bertindak sebagai partisi antara telinga luar dan telinga tengah. Bergetar dengan cepat menerima gelombang suara, dan mengubah energi suara menjadi energi mekanik.

2) Tulang – tulang pendengaran ada 3 tulang pendengaran utama yaitu Maleus(Martil), Incus(Landasan), dan Stapes(sanggurdi), Tulang – Tulang ini saling berhubungan satu sama lain (dihubungkan oleh sendi) karena adanya sendi maka tulang – tulang ini dapat bergerak. Rangkaian 3 Tulang yang sedemikian rupa ini berfungsi untuk mengirimkan getaran yang

diterima dari membran timpani pada telinga luar menuju ke Jendela Oval Telinga Dalam. Tuba Eustachius ini selalu menutup kecual saat menelan dan menganga. Oleh karena itu saat kita dalam ketinggian tertentu, apabila telinga berdengung, kita dianjurkan untuk menelan, karena menelan dapat membuka tuba eustachius yang akan menyeimbangkan kembali tekanan udara.

3) Tingkap oval atau fenestra ovalis atau fenestra vestibuli adalah bukaan berselaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam. Getaran suara akan dihantar dari gendang telinga, tulang pendengaran (martil, landasan, sanggurdi), dan kemudian ke selaput di tingkap oval untuk dilanjutkan ke telinga dalam. Bukaan yang berbentuk seperti bentuk ginjal dan diameter panjangnya pada sisi horisontal dan memiliki bingkai yang cembung.

4) Koklea (rumah siput)- koklea atau tabung spiral adalah struktur digulung yang dapat meregang sekitar 3 cm. Lapisan membran koklea terdiri dari banyak sel-sel saraf. Sel-sel saraf mirip rambut merespon secara berbeda terhadap berbagai frekuensi getaran, yang akhirnya mengarah ke generasi impuls listrik. Koklea adalah pusat pendengaran dari telinga bagian dalam, organ cairan yang menerjemahkan getaran suara menjadi impuls pendengaran yang dapat dimengerti otak. Hal ini terjadi pada organ Corti, struktur yang terdiri dari rambut halus di seluruh koklea yang bergetar dan mengirimkan sinyal listrik melalui sistem saraf.Ketika gelombang suara masuk telinga, mereka pertama kali bertemu gendang telinga. Getaran mentransfer energi mereka ke gendang telinga, yang bergetar untuk menanggapi. Gerakan ini diterjemahkan melalui serangkaian tulang kecil di dalam telinga ke koklea. Karena gendang telinga jauh lebih besar daripada organ ini, getaran yang lebih kuat, yang memungkinkan mereka untuk melewati cairan di dalam pusat pendengaran. Gelombang ini mengatur rambut organ Corti bergerak, dan impuls mereka menciptakan perjalanan ke pusat pendengaran di otak.Tinnitus terjadi ketika rambut organ Corti mendirikan semacam umpan balik. Ketika suara sangat samar, rambut-rambut ini kadang-kadang memperkuat suara dengan ledakan getaran dalam rangka meningkatkan pendengaran. Kadang-kadang, hal ini menyebabkan semua rambut untuk mulai bergetar, menciptakan sensasi suara dering. Dalam keadaan normal, otak mampu menutup proses ini mati setelah 10 atau 15 detik, tetapi dalam tinnitus kronis, hal itu mungkin menjadi masalah yang berulang.

5) Selain sistem peredaran darah, manusia juga mempunyai sistem peredaran getah bening (limfa) yang keduanya berperan dalam sistem transportasi. Sistem limfa berkaitan erat dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa, pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.

Jawaban

1. Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga dapat memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran telinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara. Efek penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yang berada di rentang frekuensi suara manusia.

2. Saluran ini memiliki beberapa fungsi, di antaranya: a. Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar. b. Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga tengah ke bagian

belakang hidung. c. Sebagai filter (penyaring) kuman yang mungkin akan masuk ke dalam telinga tengah.

3. Bunyi Dalam perambatannya memerlukan medium, jika kita berbicara dan orang lain dapat mendengar, itu terjadi karena bunyi merambat melalui udara. Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Oleh karena itu jika kita berada di bulan, kita tidak dapat mendengar bunyi dengan jelas, dikarenakan tidak ada udara sebagai medium dalam perambatan bunyi. Bunyi juga dapat merambat di benda padat dan cair.

4. Tergantung faktor2 yang mempengaruhi, aktivitas sering mendengarkan musik menggunakan headset mudah mempengaruhi pendengaran seseorang.

5. Ada tuli konduksi dan tuli karena saraf, tuli konduksi disebabkan : ada banyak kotoran/minyak serumen yang menutupi lubang telinga, rapuh/retaknya tulang2 pendengaran, tingkap oval dan tulang sanggurdi tidak terhubung. Tuli juga bisa terjadi karena rusaknya saraf ke 8 kranial (auditori)

Laporan Praktikum IPA Modul 5

PERCOBAAN 1: TITIK LEBUR ES

Sebagaimana pada diagram /grafik proses mencairnya es -25 °C menjadi air, terdapat proses

di mana suhu es tidak mengalami kenaikan walaupun pemanasan masih berlangsung. Pada

garis 0°C ↔0°C terjadi proses peleburan dengan energi laten (tersembunyi).

Tujuan

1. menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C

2. menguji bahwa titik didih air adalah 100°C

Alat dan bahan

1. Es batu 1 kg 2-3 buah.

2. Thermometer 2 buah.

3. Bejana kaca 2 buah.

4.        Pengaduk/sendok kecil 2 buah.

5.        Bunsen/lampu spiritus 2 buah.

6.        Kasa 2 buah.

7.        Tripot 2 buah.

8.        Static 2 buah.

Tahapan Kegiatan

Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:

1.        Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.

2.        Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus

menerus sampai mencapai suhu 100°C.

3.        Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu

yang tertera pada termometer.

4.        Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.

a. Hasil pengamatan:

1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7

2. Kenaikan suhu es

Tabel 5.1

Data kenaikan suhu es

No 2 menit ke 1 Kenaikan suhu Suhu pada

termometer

Keterangan

1 1 0 o C 0 o C Es melebur (dari padat ke

cair)

2 2 33o C 40o C Proses pencairan kemudian

mulai memanas

3 3 43 O C 83 O C Suhu air meningkat, keluar

gelombang air

4 4 14 o C 97 o C Timbul suara air mendidih

5 5 3 o C 100 o C Titik didih air maksimum

b. Pembahasan

Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan kemudian bejana

tersebut dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen. Setelah itu diamati setiap perubahan suhu

pada bongkahan es dalam bejana kaca tersebut tiap 2 menit sekali. Dan hasil pengamatan

tertuang pada tabel 5.1.

c. Kesimpulan

a.  Titik lebur es pada suhu 0o C

b.  Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o C sudah mendidih.Hal ini

karena pengaruh suhu udara lingkungan. Bila semalin tinggi/panas cuacanya maka akan

lebib cepat mendidih.

d. Jawaban Pertanyaan

1.  Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal ini terjadi

es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses peleburan dari padat ke cair.

2.  Pada saat thermometer menunjukkan skala 0o C, pemanasan masih terus berlangsung, pada

saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten (tersembunyi)

3.  Bongkahan es dan air suhunya tetap 0o C walau terjadi pemanasan terus menerus. Hal ini

terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.

4.  Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100o C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8 menit setelah

pemanasan.

Laporan Praktikum IPA Modul 5. 2

PERCOBAAN 2: PERUBAHAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA

Benda (zat) wujud padat bisa langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa

mengalami wujud cair terlebih dahulu. Sebaliknya, gas (uap) dapat Iangsung didinginkan

menjadi padat tanpa mengalami wujud cair terlebih dahulu.

a. Tujuan:

1.      menguji bahwa benda padat dapat Iangsung menjadi gas;

2.      menguji bahwa benda gas dapat Iangsung menjadi cair.

b. Alat dan Bahan

1. Yodium kristal secukupnya.

2. Kapur barus secukupnya.

3. Parafin secukupnya.

4. Tabung reaksi 3 buah.

5. Penjepit tabung 3 buah.

6. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.

c. Tahapan Kegiatan

Rangkailah alat dan bahan yang telah disediakan seperti tampak pada gambar di bawah ini.

1. Masukkan beberapa butir salah sate kristal ke dalam sebuah tabung reaksi.

2.    Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus.

3.    Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung.

4.    Perhatikan gambar di bawah ini.

d. Hasil pengamatan

Tabel 5.2

No Kristal Mencair dulu

Ya atau tidak

Langsung

menguap Ya

atau tidak

Keterangan

1. Yodium Tidak Tidak Menguap – mencair

2. Kapur barus Ya Tidak Mencair – menguap

3. Parafin Tidak Ya Mengkristal -

menguap

e. Pembahasan

Bahan – bahan berupa kristal seperti yodium, kapur barus, paraffin di masukkan kedalam

tabung reaksi yang berbeda – beda. Lalu msing – masing tabung reaksi dipanaskan diatas

Bunsen. Hasilnya ditulis pada tabel 5.2.

f. Kesimpulan

         Yodium, kapur barus, dan paraffin termasuk benda padat.

         Yodium bila dipanasi akan mengkristal lalu menguap.

         Kapur barus bila dipanasi akan mencair dulu baru kemudian menguap.

         Parafin jika dipanasi akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap.

         Benda dapat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui proses mencair

dulu.

g. Jawaban Pertanyaan

1.      Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku.

2.      Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetap salju (kumpulan gas atau awan yang mencapai

titik jenuh dan mengkristal.Bila turun ke bumi akan berupa butiran – butiran es / bunga salju).

Laporan Praktikum IPA Modul 5. 3

PERCOBAAN 3: PERUBAHAN WUJUD CAIR MENJADI GAS

Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam titik didih.

Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk memahami perubahan wujud cair

menjadi gas dan sebaliknya daps dilakukan percobaan penguapan dan pendinginan.

a. Tujuan

1.      Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas.

2.      Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair.

b. Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi 2 buah.

2. Gabus penutup 2 buah.

3. Pipa plastik kecil (1/2 inci) 1 meter.

4. Termometer 1 buah.

5. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.

6. Bejana 1 buah.

7. Ketel uap 1 buah.

8. Tripot 1 buah.

c. Tahapan Kegiatan

1.   Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat dengan gabus yang

telah dilengkapi pipa plastik dan termometer.

2.      Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air.

3.      Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin.

4.      Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih.

5.      Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.

6.      Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini.

d. .Pembahasan

Bahan dan alat distel sedemikian rupa, lalu air dingin dimasukkan dalam ketel, ditutup

rapat dengan gabus yang telah diberi lubang pipa plastic kemudian diberi plastisin agar tidak ada

udara yang masuk dalam ketel. Pipa plastic dihubungkan ke tabung reaksi dalam bejana kaca

yang berisi air dingin. Nyalakan Bunsen untuk memanaskan ketel kemudian diamati pergerakan

uap air melalui pipa plastic yang mengalir ketabung reaksi serta perubahan suhunya dicatat

seperti pada hasil pengamatan diatas.

e. Kesimpulan

Benda cir yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik didih. Dan

benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

f. Jawaban Pertanyaan

1. Pada suhu lebih kurang 90 ketel mulai mengeluarkan uap air.

2. Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah menjadi air

karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas disbanding suhu pipa plastik (terjadi

proses pengembunan ).

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Konduksi

PERCOBAAN I: KONDUKSI

Sepotong besi dipanaskan pada salah satu ujungnya, dan ujung yang lainnya kita pegang.

Tidak lama kemudian tangan akan merasakan panas. Hal ini disebabkan kalor atau panas dari api

berpindah dari ujung besi yang dipanasi ke ujung besi yang dipegang. Pada perpindahan kalor ini

tidak ada bagian besi yang ikut berpindah.

1. Tujuan

1.      Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.

2.      Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.

2. Alat dan Bahan .;

1. Tripot 1 buah.

2. Bunsen/lampu spiritus 1 buah.

3. Cakram konduksi 1 buah.

4. Lilin warna/malam secukupnya.

3. Tahapan Kegiatan

1.    Ambil empat bagian Jilin /malam dan letakkan masing-masing di ujuag logam pada cakram

konduksi.

2.    Letakkan cakram konduksi di atas tripot.

3.    Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam.

4.    Perhatikan susunan alat dan bahan pada Gambar 5.9.

4. Hasil Pengamatan

Tabel 5.3

Pengamatan terhadap lilin

No Jenis bahan Lilin mencair

pertama

Lilin mencair

kedua

Lilin mencair

ketiga

Lilin mencair

keempat

1 Besi √

2 Tembaga √

3 Kuningan √

4 Aluminium √

5. Pembahasan

Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga lilin

cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi.Lilin mudah meleleh

karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini disebut

konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat perantara (konduktor)

6. Jawaban pertanyaan

1. Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas adalah

tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga

yang mudah terurai bila dipanaskan.

2. Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab

tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkanpanas,

sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator daripada konduktor.

3. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yabg

mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga logam

lebih mudah menghantarkan kalor/panas.

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Konveksi

PERCOBAAN 2: KONVEKSI

Kalor atau panas dapat berpindah melalui suatu zat yang disertai perpindahan partikel zat

tersebut. Perpindahan kalor atau panas yang demikian ini dinamakan konveksi. Konveksi ini

terjadi karena pemanasan yang mengakibatkan perbedaan massa jenis antara bagian zat yang

panas dan bagian zat yang dingin.

Tujuan

1. Menguji bahwa udara dapat mengalirkan panas.

2.      Menguji peristiwa aliran panas dalam zat cair.

Alat dan bahan Jumlah

1. Kotak konveksi 1 buah.

2. Lilin 2 buah.

3. Kertas karton 2 lembar.

Tahapan Kegiatan

1.    Siapkan sebuah kotak karton persegi panjang dengan ukuran panjang 20 cm, lebar 6 cm,

tinggi 15 cm.

2.    Buatlah cerobong dari karton dengan diameter 3 cm 2 buah.

3.    Usahakan salah satu sisi kotak dibuat dari kaca atau plastik tebal.

4.    Perhatikan bentuk kotak konduksi di bawah ini.

5.    Buatlah asap dari kertas atau kayu yang dibakar kemudian dimatikan sehingga ke luar asap.

6.    Dekatkan asap tersebut pada lubang tabung 1.

7.    Perhatikan gambar di bawah ini.

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi

tidak mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong 1.

2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi

karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga tekanan udara

meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.

Kesimpulan

Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya karena

perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti perpindahan

molekul/partikel zat tersebut.

Jawaban Pertanyaan

1. Pada cerobong pabrik dan cerobong tungku, terjadi peristiwa konveksi karena proses

pembakaran yang terjadi didalam ruangan menyebabkan udara bertekanan tinggi sehingga

mendorong asap keluar melalui cerobong. Hal ini prosesnya sama seperti percobaan yang yang

telah dilakukan yakni ketika asap dimasukkan melalui cerobong 1, kemudian suhu dalam kotak

konveksi menjadi panas karena nyala lilin sehingga udaranya bertekanan tinggi, maka akan

mendorong /mengalirkan asap keluar melalui cerobong 2.

2. Fungsi lilin dalam kotak konveksi adalah sebagai sumber kalor/panas yang berguna

untuk meningkatkan suhu udara sehingga udara nenjadi bertekanan tinggi yang mampu

mendorong keluar udara yang bertekanan rendah.

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Konveksi dalam Air

PERCOBAAN 3: KONVEKSI DALAM AIR

Peristiwa koneksi dapat ditunjukkan juga pada kegiatan arus konveksi dalam air.

Pemanasan air dalam bejana yang telah dicampur dengan serbuk gergaji akan menunjukkan

bagaimana pergerakan konveksi dalam air terjadi.

Tujuan

Membuktikan bahwa konveksi dapat terjadi di dalam zat cair (air).

Alat dan Bahan

1.    Bejana kaca 1 buah.

2.    Serbuk gergaji secukupnya.

Alat dan Bahan

1.         Tripot 1 buah.

2.         Busen/lampu spiritus 1 buah.

3.         Kasa 1 buah.

Tahapan Kegiatan

1. Isilah bejana dengan air sampai hampir penuh.

2.    Campurkan sedikit serbuk gergaji ke dalam bejana air dan aduklah sampai merata.

3.    Panaskan bejana dan selanjutnya amati serbuk gergaji yang ada dalam air.

4.    Perhatikan gambar di bawah ini.

Hasil Pangamatan dan Pembahasan

Bejana kaca diisi air sampai hamper penuh, kemudian dicampur dangan sedikit serbuk

gergaji, diaduk sampai merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya:

1.   Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula yang berada dipermukaan

air.

2.   saat bejana mulai memnas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk gergaji tersebut

bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas berputar kebawah,

begitupun sebaliknya secara acak.

Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih terjadi

peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara bagian zat yang

panas bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari bawah keatas

begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.

Jawaban Pertanyaan

1. Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji

didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atas berputar terus.

2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat

digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu:

Φ = h x A x t

t

Keterangan :

h = Koefisien konveksi

t = Perbedaan suhu

Φ = Massa

Laporan Praktikum IPA Modul 5. Radiasi

PERCOBAAN 4: RADIASI

Sebagaimana ringkasan teori di atas radiasi panas terjadi sama sekal tidak memerlukan zat

perantara. Radiasi dapat terjadi dalam gas maupua ruang hampa udara. Bila radiasi datang pada

suatu benda, maka benda akan meneruskan, memantulkan, atau menyerap kalor/panas yang

mengenainya.

Tujuan

Membuktikan bahwa pancaran radiasi terjadi tanpa memerlukan perantara dengan melakukan

percobaan termoskop.

Alat dan Bahan Jumlah1. Bola lampu pijar yang sudah mati 2 buah.2. Papan triplek ukuran (15 x 30) cm 1 buah.3. Skala dari penggaris 30 cm atau kertas skala 1 buah.4. Cat warna hitam dan cat putih secukupnya.5. Selang plastik kecil diameter ± 1/2 cm 20-25 cm.6. Zat pewarna merah/biru secukupnya.7. Statis/dudukan 1 buah.

Tahapan Kerja

1. Catlah dua buah bola lampu dengan warna hitam dan putih. Namun terlebih dulu lubangi

bagian bawah lampu untuk memasukkan sekat plastik.

2. Masukkan cairan berwarna ke dalam selang plastik sedemikian rupa.

3. Susunlah pada papan triplek untuk membuat sebuah termoskop.

4. Perhatikan gambar di bawah ini.

Hasil Pengamatan dan Pembahasan

Dibuat rangkaian seperti gambar. Kedua lampu berwarna hitam dan putih dihubungkan

dengan selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan triplek. Setelah ltu

rangkaian dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena pancaran /radiasi sinar matahari.

Selang dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalm selang bergerak kearah lampu

berwarna putih. Hal ini terjadi karena lampu berwarna hitam menyerap pamas lebih banyak dari

pada lampu berwarna putih sehingga tekana udaranya meningkat dan mendorong cairan dalam

selamg bergerak kearah lampu berwarna putih

Kesimpulan

Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati

gelombang hampa sehingga dapat menghantarkan kalor/panas

Jawaban Pertanyaan

1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah lampu

putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya lebih tinggi

dari pada lampu putih

2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau

meningkatkan tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas sehingga

udara didalamnya tidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat sedemikian rupa agar dapat

membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor.

Laporan Praktikum IPA Modul 4. Gaya

A. GAYA LISTRIK STATIS

Gambar 4.1sisir yang telah digosok dengan rambut

kering didekatkan dengan potongan kertas

Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada sisir. Hal ini terjadi karena gesekan sisir dengan rambut mampu menghasilkan gaya listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik dan menempel pada ketas.

B. GAYA MAGNET

Seng

Gambar 4.2Magnet batang yang didekatkan dengan seng

Tabel 4.1Hasil Pengamatan gaya magnet

No Magnet Bahan Tertarik / Tidak tertarik1 Magnet Jarum jahit Tertarik2 Magnet Aluminium Tidak tertarik3 Magnet Seng Tertarik4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik5 Magnet Plastik Tidak tertarik6 Magnet Kertas Tidak tertarik

C. GAYA GESEK

Tabel 4.2Hasil Pengamatan gaya gesek

D. GAYA PEGAS

 

No. Keadaan balok Penunjukkan neraca pegas (Newton)1 Sebelum bergerak 02 Saat bergerak 0,33 Sesudah bergerak 0,2

Gambar 4.4Karet gelang yang digantung dan

diberi beban kemudian ditarik lalu dilepaskan

Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali lalu ke kanan dan ke kiri. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas

E. GAYA BERAT

 

Gambar 4.5Karet gelang yang digantung dan

diberi beban kemudian ditarik lalu dilepaskan

Tabel 4.3.HasilPengamatan gaya berat

Panjang karet gelang mula-mula: 14,5 cmNo Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)1 30 15,52 40 18,53 45 20,64 47 225 49 24

F. PERPADUAN GAYA

Gambar 4.6benda yang tetap diam ditarik oleh dua neraca pegas

yang berlawanan arah

Tabel 4.4.Hasil Pengamatan perpaduan gaya

No Penunjukan besar gaya oleh neraca pegas1 (Newton) 2 (Newton)

1 0,3 1,52 0,5 1,03 0,7 0,74 1,0 1.05 1,5 1,5

Jawaban Pertanyaan

2. Pada kegiatan A, gaya yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik yang digososkkan pada rambut kering adalah gaya listrik statis

3. Pada kegiatan B, benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang karena benda-benda tersebut terbuat dari besi atau baja, nikel dan kobalt.

4. Pada kegiatan C, balok diatas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek karena semakin besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.

5. Pada kegiatan D, yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik kebawah kembali keatas adalah karena gaya pegas.

6. Pada kegiatan E, panjang karet galang bertyambah sesuai dengan bertambahnya beban yang digantungkan karena semakin berat beban/benda maka gaya yang ditimbilkan semakin besar dengan ditunjukkan panjang karet gelang.

Laporan Praktikum IPA Modul 4. Katrol

PERCOBAAN 1: KATROL

Tabel 4.7

.Data hasil kalibrasiNo Beban Data hasil kalibrasi1 20 garm 0,25 N2 50 gram 0,36 N3 100 gram 1,26 N4 150 gram 1,89 N5 200 gram 2,52 N

2. Skala pada pegas: 0-8 N3. Perbandingan dengan massa ABerdasarkan tabel 4.7. dapat dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

PembahasanKami melakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200

gram dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 NHasil kalibrasinya seperti tertuang dalam tabel 4.7. kemudian pada beban A diganti secara berurutan mulai dari 100 gram hingga 400 gram, lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.

KesimpulanSemakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.

Jawaban Pertanyaan

a. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram.

100 gram = 20 skala kecil1 skala kecil = 100 : 201 skala kecil =5 gram b. Keuntangan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan dibandingkan jika menarik beban secara langsung.

c. Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada kuasa yang diperlukan pada

katrol tetap. d. Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat selalu berubah-ubah

posisinya.

Laporan Praktikum IPA Modul 4. Tuas

PERCOBAAN 2: TUAS

Tabel 4.8Hasil Pengamatan pada Tuas

No Lengan Beban Jarak OR Jarak OE Beban Kuasa1 100 gram 3 cm 25,5 cm 20 gram2 50 gram 6 cm 14,5 cm 20 gram3 20 gram 7 cm 14 cm 10 gram

Pembahasan

Kami menyatel alat seperti tuas pada KIT IPA SD agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula kami menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan pada lengan B seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Jarak OE (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali seperti terlihat pada tabel diatas ( tabel 4.8.)Jawaban Pertanyaan

1. Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.

2. Berdasarkan hasil percobaan maka:

Beban x lengan beban = 20 x 100 = 2000 gram = 20 x 50 = 1000 gram = 10 x 20 = 200 gram

3. Contoh pasawat sederhana yang menggunakan asas tuas: Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak pasir. Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop.

Laporan Praktikum IPA Modul 4 Gerak

KEGIATAN PRAKTIKUM 2: GERAKA.    Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 4.5.Hasil Pengamatan GLB

No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)1 0,22 0.702 0,20 0.603 0,18 0.504 0,16 0.405 0,14 0.30

B.     Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Tabel 4.6.Hasil Pengamatan GLBB

No Beban (gr) SAB (cm) tAB (sekon) SAB (cm) tAB (sekon)1 100 25 1,60 60 2,542 100 30 1,67 55 2.123 100 35 1,97 50 1,984 100 40 1,84 45 1.795 100 45 1,95 40 1,12

Jawaban Pertanyaan 1. Grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasar data percobaan GLB ( S sumbu vertikal dan t sumbu horisontal). Beban 100 gr

Grafik GLB

 0,60

0,55

0,50

0,45

0,40

1,10 1,66 1,85 1,98 2,37

Waktu (sekon)

2. V = a. Percobaan 1 d. Percobaan 4

V = V =

V = V =

V = 0,31 V = 0,4

b. Percobaan 2 e. Percobaan 5

V = V =

V = V =

V = 0,33

V = 0, 46 c. Percobaan 3

V =

V =

V = 0,36 3. Kesimpulan GLBGerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya makin cepat pula waktu yang diperlukan. 4.Grafik hubungan antara jarak AB (SAB ) sebagai fungsi waktu (t AB ) pada percobaan GLBB.

5. Percepatan benda berdasarkan grafik tersebut adalah Vt = Vo ± a.t Vt2 = Vo2 ± 2 at

S = Vot ± at 2

V =

a = Percobaan 1

V1 = V2 =

V1 = V2 = V1 = 0,15 V2 = 0,23

V = V2 – V1 = t2 – t1

V = 0,23– 0,15 = 2,54 – 1,60

V = 0,1 = 0,94 s

a1 =

a1 =

a1 = 0,1 2

Percobaan 2

V1 = V2 =

V1 = V2 =

V1 = 0,17 V2 = 0,25V = 0,25 – 0,17 = t2 – t1

V = 0,08 = 2,12 – 1,67 = 0,45 s

a2 =

a2 =

a2 = 0, 1 2

Percobaan 3

V1 = V2 =

V1 = V2 =

V1 = 0.19 V2 = 0,25

V = V2 – V1 = t2 – t1

V = 0,25 – 0,19 = 1,98 -1, 79

V = 0,06 = 0,19 s

a3 =

a3 =

a3 = 0,31 2

Percobaan 4

V1 = V2 =

V1 = V2 =

V1 = 0,21 V2 = 0,25V = V2 – V1 = t2 – t1

V = 0,25 – 0,21 = 1,84 – 1,79

V = 0,04 = 0,05

a4 =

a4 =

a4 = 0,8 2

Percobaan 5

V1 = V2 =

V1 = V2 =

V1 = 0,230 V2 = 0,239

V = V2 – V1 = t2 – t1

V = 0,239 – 0,230 =1,95 – 1,67

V = 0,09 = 0,28

a5 =

a5 =

a5 = 0,32 2

2. Kesimpulan GLBB

Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

3. Perbedaan GLB dengan GLBB

      GLB kecepatannya tetap sedangkan GLBB kecepatan selalu berubah      Grafik GLB satu garis lurus      Grafik GLBB terdapat dua garis.