tatalaksana pelayanan z rekam medis...family numbering (family folder) penomoran yang berhubungan...
TRANSCRIPT
z
TATALAKSANA PELAYANAN
REKAM MEDIS
Prima Soultoni Akbar SST MPH
Prodi D3 RMIK, Jurusan KesehatanTerapan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
Nama : Prima Soultoni Akbar
TTL : Jember, 4 Juni 1992
JK : Laki-Laki
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. Mawar 3, Arjasa, Jember
Email : [email protected]
Web : [email protected]
No. HP : 085258777994
RIWAYAT PENDIDIKAN
• DIV Rekam Medis Politeknik Negeri Jember tahun 2010-2014
• S2 IKM Universitas Sebelas Maret tahun 2015-2017
Materi:
➢ Sistem Penamaan pasien
➢ Sistem Penomoran dokumen rekam medis
➢ Sistem Penyimpanan dokumen rekam medis
➢ Sistem Penjajaran dokumen rekam medis
➢ Pengelolahan dokumen rekam medis
SISTEM PENAMAAN PASIEN
TUJUAN: Memberikan identitas kepada seorang pasien
serta membedakan antara pasien satu dengan pasien yang
lainnya, sehingga mempermudah dalam proses pemberian
pelayanan kesehatan kepada pasien yang datang berobat
(BPPRM REVISI II)
TATA CARA PENULISAN NAMA PASIEN
➢ Nama pasien sendiri yang terdiri dari satu suku kata atau lebih
➢ Penulisan nama sesuai dengan KTP/ SIM/ KK yang masihberlaku
➢ Keseragaman penulisan nama pasien digunakan ejaan baruyang disempurnakan dengan menggunakan huruf cetak
➢ Tidak diperkenankan adanya pencantuman title/ jabatan/ gelar
➢ Perkataan Tuan, saudara, bapak, tidak dicantumkan dalampenulisan nama pasien
➢ Bila seorang bayi yang baru lahir hingga saat pulang belummempunyai nama, maka penulisan namanya adalah Bayi Nyxxx
SISTEM PENOMORAN DRM
TUJUAN: Memudahkan pencarian berkas atau
dokumen rekam medis apabila pasien kemudian
datang kembali berobat di sarana-sarana pelayanan
kesehatan serta untuk kesinambungan informasi,
dengan menggunakan sistem penomoran maka
informasi-informasi dapat secara berurut dan
meminimalkan informasi yang hilang.
JENIS SISTEM PENOMORAN
1. Serial Numbering System
2. Unit Numbering System
3. Serial Unit Numbering Sistem
4. Family Numbering (Family Folder)
Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System)
Merupakan suatu sistem penomoran dimana setiap
pasien yang berkunjung di puskesmas atau sarana
pelayanan kesehatan akan mendapatkan nomor
baru.
Pemberian Nomor Cara Seri (Serial Numbering System)Keuntungan :
1. Petugas rekam medis lebih mudah dalam memberikannomor kepada pasien
2. Petugas rekam medis lebih cepat dalam memberipelayanan kepada pasien.
Kerugian :
1. Membutuhkan waktu lama dalam pencarian DokumenRekam Medis lama, karena satu pasien dapat memperolehlebih dari satu nomor
2. Informasi pelayanan klinik menjadi tidakberkesinambungan.
3. Banyak menggunakan formulir
Pemberian Nomor Secara Unit (Unit Numbering System)
Suatu sistem penomoran dimana sistem ini
memberikan satu nomor kepada pasien rawat
jalan, rawat inap dan gawat darurat. Setiap pasien
yang berkunjung mendapatkan satu nomor pada
saat pertama kali pasien datang ke Puskesmas dan
digunakan selamanya pada kunjungan berikutnya.
Pemberian Nomor Secara Unit (Unit Numbering System)
Keuntungan :
1. Informasi klinis dapat berkesinambungan karena semua data
dan informasi mengenai pasien dan pelayanan berada dalam
satu folder,
2. Penghematan Formulir
Kerugian:
▪ Pelayanan pasien kunjungan ulang memerlukan waktu yang
cukup lama
Pemberian Nomor Cara Seri Unit ( Serial Unit Numbering Sistem)
Menggabungkan sistem seri dan unit.
Setiap pasien datang berkunjung ke Puskesmas diberikan
nomor baru ➔ dokumen rekam medis terdahulu
digabungkan dan disimpan jadi satu di bawah nomor yang
baru.
Pemberian Nomor Cara Seri Unit ( Serial Unit Numbering Sistem)
Kelebihan :
1. Pelayanan menjadi lebih cepat karena tidak memilihantara pasien baru atau pasien lama
2. semua pasien yang datang dianggap pasien baru, dantidak perlu menunggu mencari dokumen rekam medis.
Kekurangan :
1. Petugas menjadi lebih sibuk setelah selesai pelayanan
2. Informasi yang diberikan kepada pasien tidak berkesinambungan.
3. Banyak menggunakan formulir
Family Numbering (Family Folder)
Penomoran yang berhubungan dengan keluarga
(satu nomor untuk satu keluarga). Biasanya
dilaksanakan di Puskesmas. Terdiri dari sepasang
digit tambahan yang ditempatkan pada setiap
keluarga.
Family Numbering (Family Folder)Keuntungan:
1. Semua informasi pada satu keluarga terkumpul.
2. Informasi klinis dapat berkesinambungan karena semua data dan
informasi mengenai pasien dan pelayanan berada dalam satu folder.
3. Setiap pasien hanya mempunyai satu kartu berobat yang digunakan
oleh seluruh keluarga pada sarana pelayanan Puskesmas.
Kerugian:
Pelayanan pasien kunjungan ulang memerlukan waktu yang cukup lama.
Sistem Penyimpanan dan PenjajaranDokumen Rekam Medis
➢ Dasar Peraturan Permenkes No 269/Menkes/PER/XII/2008
tentang juknis penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit
➢ UU No. 7/1971 tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan
Dokumen Rekam Medis dilindungi:
❑ keamanan dari kehilangan
❑ kerusakan
❑ kebakaran
❑ kerahasiaan isinya
Dokumen Rekam Medis
➢ 1 Map setiap pasien
➢ Tiap folder ada lidahuntuk menulis Nomorrekam medis
➢ Setiap dokumenrekam medis diberikode warnapenyimpanan
Sistem Penyimpanan dan Penjajaran Dokumen Rekam Medis
▪ Isi dokumen rekam medis milik pasien sedangkan dokumen rekammedis milik pelayanan kesehatan
▪ Kewajiban Pelayanan Kesehatan sebagai pemilik berkas dan petugasyang terkait dengan penyimpanan dokumen rekam medis
Perlu ditetapkan Sistem Penyimpanan, sarana rak dan ruangpenyimpanan, tenaga filing, sistem pengendalian, pengawetan DRM
SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS
TUJUAN :
❖ Penyimpanan dokumen rekam medis dilakukan dengan teratur,tepat dan benar serta dilaksanakan oleh semua petugas rekammedis sehingga mudah mencari kembali bila dibutuhkan.
❖ Melindungi dari bahaya pencurian, kerusakan fisik, kimiawi danbiologis
JENIS :
SENTRALISASI & DESENTRALISASI
SENTRALISASI
Penyimpanan Rekam Medis seorang pasien dalam satu
kesatuan baik catatan kunjungan poliklinik maupun catatan-
catatan selama seorang pasien dirawat.
Dokumen rekam medis pasien baik rawat jalan dan rawat
inap disimpan pada satu tempat (Formulir menyatu dalam
satu folder)
SENTRALISASIKeuntungan:
1. Data dan informasi pelayanan pasien dapat berkesinambungan
2. Riwayat penyakit (kronologis) pasien dapat dibaca menyeluruholeh dokter
3. Mengurangi duplikasi Dokumen Rekam Medis
4. Mempermudah pemeliharaan Dokumen Rekam Medis
5. Lebih efisien (rak, biaya cetak dokumen, tempat/ ruangan)
6. Mudah menentukan standarisasi peraturan dan tata kerjaPenyimpanan
7. Efisiensi kerja petugas penyimpanan
8. Mudah menerapkan sistem Nomor Unit (Unit Numbering System)
SENTRALISASIKekurangan:
1. Petugas menjadi lebih sibuk karena menangani unit rawat jalan, rawat darurat dan rawat inap
2. Tempat penyimpanan harus dijaga 24 jam untuk pelayanan IRD
3. Tempat pendaftaran pasien harus buka 24 jam untuk antisipasipenggunaan KIUP yang tersimpan di TPPRJ
DESENTRALISASI
Penyimpanan dengan pemisahan antara dokumen rekam
medis poliklinik dengan rekam medis rawat inap. Dokumen
Rekam medis poliklinik disimpan di satu tempat
penyimpanan, sedangkan rekam medis penderita rawat
inap disimpan di bagian catatan medis.
(Sistem penyimpanan yg memisahkan DRM rawat inap dan
rawat jalan serta rawat darurat dari seorang pasien)
DESENTRALISASIKeuntungan:
Efisien waktu, sehingga pasien mendapat pelayanan lebihcepat dan Beban kerja yang dilaksanakan petugas lebihringan.
Kekurangan:
1. Terjadi duplikasi pembuatan DRM
2. Biaya untuk peralatan lebih mahal, petugas lebihbanyak
3. Ruangan lebih banyak
Pertimbangan Sistempenyimpanan
► Kondisi organisasi
► Tenaga ahli yang ada
► Ruangan filing yang tersedia
► Sarana rak dan biaya
Perbandingan Sentralisasidan Desentralisasi
Sentralisasi lebihbaik dibandingDesentralisasi
4. SISTEM PENJAJARAN / PENYIMPANAN BERDASARKAN NOMOR DOKUMEN REKAM MEDIS
• Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical Filing)
• Sistem Angka Tengah (Middle Digit Filing)
• Sistem Angka Akhir (Terminal Digit Filing)
Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical Filing)
Penyimpanan dokumen rekam medis dalam rak penyimpanan secara berturut sesuai dengan urutan nomornya
Contoh :
No.RM = 00-00-01
00-00-02
00-00-03 dst
Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical Filing)
KELEBIHAN :
• Mudah mengambil rekam medis yang berurutan ( misal 1 – 100 ),
• Cepat mengingat urutannya bila nomor masih sedikit
• Mudah penyimpanannya,
• Tidak membutuhkan latihan untuk menyimpan
• Tidak membutuhkan ruang yang besar untuk menyimpan
Sistem Nomor Langsung (Straight Numerical Filing)
KEKURANGAN:
1. Petugas harus teliti memperhatikan seluruh nomor DRM
2. Mudah terjadi kekeliruan penyimpanan
3. Makin besar angka yang diperhatikan semakin besar kemungkinanterjadinya kesalahan.
4. Mudah terjadi tertukarnya urutan nomor DRM, misal nomor 56-76-24
5. tersimpan pada nomor 56-67-24
6. Terjadinya konsentrasi pada rak penyimpanan pada nomor besar
7. Petugas berdesak-desakan disatu tempat
8. Pengawasan kerapihan penyimpanan sukar dilakukan
9. Pembagian tugas staf sulit dilakukan, shg sulit pengendalian tanggungjawab antar petugas
Sistem Angka Tengah (Middle Digit Filing)
Penyimpanan dokumen rekam medis berdasarkan angka tengah.
Contoh : No.RM = 12-34-56
12 (angka kedua) 34 (angka pertama) 56 (angka ketiga)
Langkah penyimpanan:
1. Pada saat menyimpan, petugas melihat angka pertama danmembawa rekam medis tersebut ke daerah rak penyimpanan untukkelompok angka pertama
2. Pada kelompok angka pertama ini dokumen rekam medisdisesuaikan urutan letaknya menurut angka kedua
3. Dokumen rekam medis disimpan didalam urutan sesuai kelompokangka ketiga, sehingga dalam setiap kelompok penyimpanan nomor-nomor pada kelompok angka ketigalah yang selalu berlainan
Contoh Sistem Angka Tengah (Middle Digit Filing)
12-78-93
12-78-94
12-78-95
12-78-96
12-78-97
12-78-98
12-78-99
13-79-00
13-79-01
13-79-02
13-79-03
13-79-90
13-79-99
14-80-00
14-80-10
14-80-11
14-80-13
Sistem Angka Tengah (Middle Digit Filing)KELEBIHAN :
1. Mudah dilakukan pembagian tugas (terbagi rata)
2. Mudah melakukan pengendalian tg jawab petugas
3. Petugas tidak berdesakan disatu tempat
KEKURANGAN :
1. Latihan dan bimbingan petugas lebih lama,
2. Sering terjadi salah letak
3. Sistem ini tidak dapat digunakan apabila nomor sudah melebihi 6digit,
4. Terjadi rak-rak lowong pada beberapa seksi apabila dilakukanpencabutan dokumen non aktif.
5. Biaya awal mahal➔menyiapkan section nomer
Sistem Angka Akhir (Terminal Digit Filing)
Sistem penjajaran dokumen rekam medis berdasarkan angka akhir.
Contoh : No.RM = 12-34-56
12 (angka kedua) 34 (angka akhir) 56 (angka pertama)
12 (angka akhir) 34 (angka kedua) 56 (angka pertama)
Langkah – langkah penyimpanan:
1. Pada saat menyimpan, petugas melihat angka pertama dan membawarekam medis tersebut ke daerah rak penyimpanan untuk kelompokangka pertama
2. Pada kelompok angka pertama ini dokumen rekam medis disesuaikanurutan letaknya menurut angka kedua
3. Kemudian dokumen rekam medis disimpan di dalam urutan sesuaikelompok angka ketiga, sehingga dalam setiap kelompok penyimpanannomor-nomor pada kelompok angka ketigalah yang selalu berlainan
Contoh Sistem Angka Akhir 12-78-01
12-79-01
12-80-01
12-81-01
12-82-01
12-99-01
13-00-01
13-10-01
...............
99-99-01
00-00-02
00-01-02
00-02-02
00-99-02
01-04-02
01-99-02
02-01-02
03-01-02
…………….
99-99-02
Sistem Angka Akhir (Terminal Digit Filing)
Kelebihan:
1. Dokumen rekam medis tersebar secara merata (terhidar darikekosongan),
2. Petugas dapat diserahi tanggung jawab untuk sejumlah section tertentu(beban kerrja merata),
3. Jumlah rekam medis untuk setiap section terkontrol dan bisadihindarkan timbulnya rak-rak kosong,
4. Membantu memudahkan perencanaan jumlah rak (penyimpanan)
5. Kekeliruan menyimpan (missfile) dapat di cegah.
6. Mudah melakukan perencanaan rak
Kekurangan :
Latihan dan bimbingan bagi petugas penyimpanan dalam hal sistem angkaakhir mungkin lebih lama
Sistem Angka Akhir (Terminal Digit Filing)
Kekurangan:
1. Pelatihan petugas sulit dilakukan
2. Pelaksanaan agak sulit
3. Membutuhkan biaya awal lebih besar untuk menyiapkan rakseluruh section nomor
PENGOLAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS
ASSEMBLING
CODING
INDEXING
PELAPORAN
ASSEMBLING
Kegiatan assembling adalah kegiatan analisa dan penataan/
perakitan dokumen rekam medis yang telah selesai
dipergunakan dalam kegiatan rawat jalan dan rawat inap.
Dasar Hukum:
Surat keputusan mentri kesehatan RI No. 337/mankes/SK/III/
2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis Dan Informasi
Kesehatan
ASSEMBLING
Pepatah kuno yang
mengatakan “People Forget
But Record Remember”,
maka agar rekam medis
mudah digunakan oleh
pengguna (user) perlu
disusun/ dirakit/ assembling.
FUNGSI &
PERANAN
ASSEMBLING
ASSEMBLING
1. Menerima dokumen rekam medis dan sensus harian dari unit-
unit pelayanan
2. Perakitan formulir
3. Kegiatan evaluasi pengisian dokumen rekam medisMelacak
kehilangan dokumen,
4. Pengendalian formulir dan nomer rekam medis
5. Menghitung angka Incomplete Medical Records (IMR) yaitu
membuat laporan ketidaklengkapan isi dokumen.
CODING
Pemberian penetapan kode dengan menggunakan
huruf atau angka atau kombinasi huruf dalam angka
yang mewakili komponen data
International Classification of Diseases and Related Health Problems 10th Revision
(ICD-10, WHO)
KATA-KATA
KODE
ALFANUMERIK
DIAGNOSA
ICD-10 (VOLUME 1,2, DAN 3) ➔ PenyakitICD 9CM ➔ Tindakan
INDEXING
Jenis Indexing:
1. Indeks Pasien (KIUP)
2. Indeks penyakit
3. Indeks operasi
4. Indeks dokter
5. Indeks kematian
INDEKS PASIEN (KIUP)
KIUP adalah satu kartu
katalog yang berisikan
nama semua pasien
yang pernah berobat
(mendapatkan
pelayanan kesehatan)
INDEKS MANUALKartu Indeks :
❑ Ukuran 3X5 inci (7,5 X12,5 cm) ukuran bisa berubah tergantungkepada kandungan informasi yang harus ada.
❑ Kartu sebaiknya kuat, tidak mudah rusak (robek, kucel)
❑ tebal kertas akan mempengaruhi luas tempat penyimpanan.
Penyimpanan KIUP:
1. Tersusun secara alpabet
2. Dibuat berdasarkan data terbaru pasien (up to date)
3. Lama penyimpanan KIUP sama dengan Dokumen Rekam Medis
INDEKS KOMPUTERISASI
1. Dapat diketahui dengan cepat informasi yang dibutuhkan(No RM, nama dokter, nama operasi, penyakit, dll)
2. Pengurutan nomor pasien dapat diprogram otomatisuntuk setiap pasien baru.
3. Penanggungjawab kontrol data pada unit kerjamanajemen informasi kesehatan,
INDEKS TERKOMPUTERISASI
PELAPORANMenganalisis semua data rekam medis yang masuk ke Unit RekamMedis (URM) untuk diolah menjadi informasi yang disajikan dalamlaporan guna pengambilan keputusan manajemen di PUSKESMAS.
Jenis laporan di Puskesmas sebagai berikut :
Laporan Bulanan : Laporan bulanan merupakan laporan yang dilaporkansetiap bulan paling lambat di kirim ke Dinas Kesehatan tanggal 10 bulanberikutnya. Laporan bulanan puskesmas meliputi :
◦ LB 1 (Data Kesakitan)
◦ LB 2 (Data Kematian)
◦ LB 3 (Data Operasional Gizi, Imunisasi, KIA dan KB)
◦ LB 4 (Data obat-obatan / LPLPO)
PELAPORANLaporan Triwulan :
Data kegiatan Puskesmas yang dilaporkan pada tanggal 10 bulanberikutnya dari bulan terakhir triwulan terebut kepada Dinas Kesehatan.
Laporan Tahunan :
Dilaporkan paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun berikutnya.Laporan tahunan puskesmas meliputi :
◦ LT 1 (Laporan Pemantauan Wilayah Setempat / PWS)
◦ LT 2 (kepegawaian)
◦ LT 3 (Peralatan)
RETENSI (PENYUSUTAN)
TUJUAN :◦ Mengurangi jumlah dokumen rekam medis yang semakin bertambah
◦ Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat penyimpanan dokumen rekam medis yang baru
◦ Tetap menjaga kualitas pelayanan dengan memudahkan dalam retrival berkas RM aktif
JADWAL :
◦ 5 TAHUN IN AKTIF
◦ 5 TAHUN PEMUSNAHAN
DASAR HUKUM
1. UU No.7 / 1971 : Ketentuan Pokok - pokok Kearsipan
2. PP No.34 / 1979 : Kearsipan
3. PERMENKES no.269/Menkes/Per/III/2008 : tentang Rekam Medis
4. Surat Edaran DIRJEN Yanmed No.HK.00.05.1.5.10.373 / 1993 : Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir RM dasar dan pemusnahanarsip RM di rumah sakit.
5. Surat Edaran DIRJEN Yanmed No.HK.00.05.1.5.01160 tahun 1995 : Petunjuk Teknnis Pengadaan Formulir RM dasar dan pemusnahan arsip RM di rumah sakit
RETENSI (PENYUSUTAN)
Tata Cara Penilaian Retensi
➢ Dokumen rekam medis yang dinilai adalah rekam medis yang telah 5 tahun inaktif
➢ Indikator yang digunakan untuk menilai dokumen rekam medisinaktif adalah :
A. Seringnya dokumen rekam medis digunakan untukpendidikan dan penelitian
B. Nilai Guna : Administrasi, Hukum, Keuangan, Iptek
RETENSI (PENYUSUTAN)
Kegiatan pengurangan dokumen rekam medis dari rak
penyimpanan dengan cara :
◦ Memindahkan dokumen rekam medis in aktif dari rak file aktif ke rak file
in aktif dengan cara memilah pada rak file penyimpanan sesuai dengan
tahun kunjungan
◦ Memikrofilmisasi dokumen rekam medis in aktif sesuai ketentuan yang
berlaku
◦ Memusnahkan dokumen rekam medis yang telah dimikrofilm dengan
cara tertentu sesuai ketentuan yang berlaku
◦ Dengan melakukan scaner pada dokumen rekam medis
TERIMAKASIH
SEMANGAT, SUKSES & JANGAN LUPA BAHAGIA