strategi pelaksanaan program keluarga berencana berbasis ... family planning... · (bappenas)...

110
Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses terhadap Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Upload: doanliem

Post on 12-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

AStrategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses terhadap Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Page 2: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,
Page 3: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

iStrategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

KATA PENGANTAR BERSAMA

Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia di kenal sebagai salah satu pengalaman sukses. Sebelum dilaksanakannya program KB di Indonesia pada tahun 1970, Angka Kelahiran Total (TFR) adalah 5.6. Dalam periode berikutnya, setelah program KB dilaksanakan dan adanya perubahan dalam persepsi masyarakat mengenai jumlah anak yang ideal, telah menyebabkan terjadinya penurunan angka kelahiran yang dramatis. Selama periode ini, penggunaan alat dan obat kontrasepsi meningkat menjadi 61.9%. Namun demikian kemajuan tersebut telah mengalami stagnasi dalam dua dekade terakhir.

Pada tahun 2012 FP2020 Summit untuk Keluarga Berencana dilaksanakan di London untuk merevitasisasi komitmen berbagai negara terhadap kebutuhan KB yang tidak terpenuhi. Sebagai tindak lanjut FP2020 Summit dan komitmennya, komite nasional FP2020 terbentuk di Indonesia. Komite ini dipimpin oleh BKKBN, UNFPA dan USAID yang kemudian digantikan oleh Canada. Di bawah komite ini, terbentuk kelompok kerja strategi KB berbasis hak dan kelompok kerja hak dan pemberdayaan dengan tujuan untuk menyusun strategi KB berbasis hak.

Dokumen ini diharapkan memberikan kerangka kerja untuk program KB berbasis hak dan strategi operasional yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah/RPJMN. Tujuan dokumen ini sebagai petunjuk operasional untuk berbagai pemangku kepentingan dalam menyelenggarakan program KB di Indonesia. Upaya penyusunan strategi ini dipimpin oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan, serta berbagai instansi terkait lainnya.

Di dalam RPJMN, program KB disebutkan di arah kebijakan dan strategi sektor Kependudukan kan Keluarga berencana dan sektor Kesehatan yang merupakan dua institusi utama yang menangani program KB. Upaya-upaya yang dijabarkan berdasarkan pada prinsip berikut ini yaitu: akses ke pelayanan berkualitas, terpenuhinya pemerataan akses untuk menjamin kebutuhan kelompok rentan, transparansi dan akuntabilitas, serta kepekaan gender dan budaya.

Dokumen strategi ini bertujuan untuk secara komprehensif menjawab berbagai aspek dan deteminan program keluarga berencana dan memberikan rincian prioritas dan langkah yang dibutuhkan untuk implementasi program yang efektif dan tepat waktu untuk mencapai tujuan. Dokumen ini merumuskan empat fokus area: mempertahankan pelayanan keluarga berencana di sektor pemerintah dan swasta yang merata dan berkualitas; meningkatkan permintaan atas metode kontrasepsi modern; meningkatnya bimbingan dan pengelolaan di seluruh jenjang pelayanan dan lingkungan yang mendukung untuk program KB yang efektif, adil, dan berkelanjutan, serta dukungan untuk inovasi dan penelitian operasional dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas program melalui kerjasama Selatan-Selatan. Pendekatan berbasis hak yang digunakan di strategi ini berarti bahwa langkah

Page 4: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

ii Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

strategis yang yang digambarkan di dokumen ini bertujuan agar prinsip-prinsip hak asasi manusia telah terpenuhi sehingga menyediakan akses pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi untuk kehidupan reproduksi yang sehat dan aman. Akhir kata, kami berharap kerangka kerja strategi ini dapat digunakan sebagai acuan untuk mengarahkan penjaminan mutu, penatalaksanaan program dan peningkatan kebutuhan untuk program KB yang berbasis hak, serta pemenuhan komitmen pemerintah Indonesia pada FP2020 summit yang konsisten dengan tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan pelayanan kesehatan universal.

dr Surya Chandra Surapaty, MPH, Ph.DChairperson,

National Family Planning Coordinating Board (BKKBN)

Dr. Ir. Subandi, MScDeputy Minister for Human and Societal Development and Cultural Affairs,

Ministry of National Development Planning (Bappenas)

dr. Anung Sugihantono, M.KesDirector General of Community Health,

Ministry of Health

Dr. Annette Sachs RobertsonRepresentative,

United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia

Sharon ArmstrongDirector/Counsellor (Development) for Indonesia and ASEAN,

Embassy of Canada

Page 5: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

iiiStrategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

RINGKASAN EKSEKUTIF

Indonesia merupakan salah satu negara penandatangan berbagai instrumen hak azasi manusia. Indonesia juga memiliki komitmen terhadap berbagai program pembangunan kesehatan dan keluarga berencana yang tertuang dalam Program Aksi ICPD, Tujuan Pembagunan Milenium (Millenium Development Goals/MDG), Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) termasuk di dalamnya kemitraan global keluarga berencana yang dikenal dengan Family Planning 2020 (FP2020) yang dicanangkan di tahun 2012. FP2020 bertujuan untuk mendukung hak-hak setiap perempuan untuk dapat menentukan, secara bebas, dan untuk diri mereka sendiri, apakah mereka ingin memiliki anak, kapan akan memilikinya, dan berapa jumlah anak yang ingin dimiliki. FP2020 menekankan kerjasama antara pemerintah, masyarakat sipil, organisasi multi-lateral, pihak donor, pihak swasta, dan lembaga riset dan mitra pembangunan dengan target global untuk memberi kemudahan akses kontrasepsi kepada sedikitnya 120 juta tambahan perempuan (additional users) pada tahun 2020.

Data menunjukan bahwa tingkat penggunaan kontrasepsi dan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) di tingkat kabupaten/kota sangat bervariasi yang mengindikasi adanya disparitas pelaksanaan program KB di berbagai wilayah yang menyebabkan sebagian kelompok masyarakat tidak mendapatkan hak mereka. Tingkat komitmen yang bervariasi antar kabupaten/kota dan sering terjadinya stock-out juga mempengaruhi ketersediaan kontrasepsi dan pelayanan KB. Arah kebijakan, strategi, dan pedoman KB nasional memegang peranan penting dalam menentukan bagaimana program KB dilaksanakan. Walaupun demikian, faktor sosial, budaya, dan ekonomi yang juga mempengaruhi akses terhadap pelayanan KB dan memastikan apakah program tersebut memenuhi hak individu dan keluarga. Dalam dua dekade terakhir terjadi stangnasi pada angka penggunaan kontrasepsi dan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi di Indonesia.

Strategi ini menggunakan pendekatan berbasis hak yang artinya langkah-langkah strategis yang dijelaskan di dalam dokumen ini bertujuan untuk memastikan terpenuhinya prinsip-prinsip hak azasi manusia sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan dan informasi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang dibutuhkannya untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan aman. Strategi ini berfokus untuk melindungi hak masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki, atas pelayanan KB yang dilakukan secara sukarela.

Dokumen ini disusun mengacu kepada kebijakan nasional pemerintah Indonesia untuk program keluarga berencana dan merupakan penjabaran operasional dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang dapat dijadikan acuan bagi berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dan bergerak dalam program keluarga berencana.

Page 6: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

iv Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Strategi berbasis hak ini berlandaskan pada prinsip hak asasi manusia yang meliputi:

1. Hak untuk mendapatkan akses terhadap informasi dan pelayanan KB dengan standar tertinggi2. Keadilan dalam akses3. Pendekatan sistem kesehatan yang dapat diterapkan di sektor pemerintah dan swasta:

− Integrasi pelayanan KB yang berkelanjutan menurut siklus reproduksi− Standar etika dan professional dalam memberikan pelayanan keluarga berencana

4. Program berbasis bukti 5. Transparansi dan akuntabilitas6. Pelayanan yang bersifat sensitif gender7. Sensitivitas Budaya8. Kemitraan Empat tujuan strategis dalam Strategi Keluarga Berencana berbasis hak meliputi:

Tujuan strategis 1 : Tersedianya sistem penyediaan pelayanan KB yang adil dan berkualitas di sektor publik dan swasta untuk memungkinkan semua pihak memenuhi tujuan reproduksi mereka.

Tujuan strategis 2 : Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Tujuan strategis 3 : Meningkatnya bimbingan dan pengelolaan di seluruh jenjang pelayanan serta lingkungan yang mendukung untuk program KB yang efektif, adil, dan berkelanjutan pada sektor publik dan swasta untuk memungkinkan semua pihak memenuhi tujuan reproduksi mereka

Tujuan strategis 4: Berkembang dan diaplikasikannya inovasi dan bukti untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program, dan berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.

Secara keseluruhan keempat tujuan strategis di dalam dokumen ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam 17 output yang kemudian dijabarkan secara lebih rinci menjadi kegiatan dan sub kegiatan yang mengidentifikasi peran berbagai pemangku kepentingan dalam kegiatan tersebut baik lintas program maupun lintas sektor. Dokumen ini juga memuat indikator dampak utama sesuai dengan sasaran RPJMN dan indikator utama lainnya yang dapat digunakan untuk memantau kemajuan pelaksanaan program.

Page 7: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

vStrategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR BERSAMA ................................................................................... iRINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................ iii

1. LATAR BELAKANG ................................................................................................ 1 1.1. Pendahuluan .......................................................................................................................... 1 Pendekatan KB Berbasis Hak ............................................................................................ 2 1.2. Konteks ................................................................................................................................... 4 1.3. Isu-Isu Terkait dengan Sumber Daya Manusia dalam Program Keluarga Berencana .............................................................................................................................. 12 1.4. Jaminan Ketersediaan Kontraspesi ............................................................................... 13

2. Rasionalisasi untuk revitalisasi program keluarga berencana ....................... 14 2.1. Kesimpulan ............................................................................................................................. 14 2.2. Dasar Pertimbangan ........................................................................................................... 15

3. Strategi pelaksanaan program keluarga berencana berbasis hak untuk mempercepat akses terhadap pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi terintegrasi dalam mencapai tujuan pembangunan Indonesia .. 19 3.1. Visi ........................................................................................................................................ 19 3.2. Misi ........................................................................................................................................ 19 3.3. Tujuan ...................................................................................................................................... 20 3.4. Definisi KB .............................................................................................................................. 20 3.5. Kelompok target ................................................................................................................... 20 3.6. Tujuan Penyusunan Strategi Pelaksanaan Program KB Berbasis Hak .............. 21 3.7. Tujuan Strategis .................................................................................................................... 21 3.8. Fokus demografi dan geografi ........................................................................................ 21 3.9. Keselarasan dengan kebijakan dan rencana aksi nasional ................................... 22 3.9.1. Area penyelarasan dengan arah kebijakan dan strategi RPJMN ............. 22 3.9.2. Area penyelarasan dengan Rencana Strategis BKKBN .............................. 24 3.9.3. Area penyelarasan dengan Rencana Aksi KB Kementerian Kesehatan

2014-2015 ................................................................................................................... 24 3.10 Prinsip acuan .......................................................................................................................... 25 3.11. Output dan Kegiatan: ......................................................................................................... 28 3.12. Kerangka Pemantauan dan Evaluasi ............................................................................ 39 3.13. Indikator .................................................................................................................................. 39

LAMPIRANKegiatan dan Sub-Kegiatan ................................................................................................................ 45Usulan Indikator Lengkap ................................................................................................................... 85Matriks Indikator Utama dan Target ................................................................................................ 98

Page 8: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

vi Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Page 9: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

1Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1. LATAR BELAKANG

1.1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu penandatangan komitmen pembangunan global (Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goals/MDGs) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Tujuan Pembangunan Global ini juga meliputi indikator-indikator program KB seperti tingkat pemakaian kontrasepsi (CPR), tingkat fertilitas remaja, dan kebutuhan keluarga berencana yang belum terpenuhi. Tahun 2015 merupakan akhir pelaksaan MDGs dimana evaluasi Indonesia menunjukkan pencapaian target MDG 5 yang belum memuaskan. Target untuk menurunkan angka kematian ibu, memenuhi seluruh kebutuhan berKB dan meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi menunjukkan kemajuan yang lambat dan cenderung tersendat dalam satu dekade terakhir. Selain itu, analisis dari indicator-indikartor tsb menunjukan kesenjangan yang signifikan antara wilayah geografis, wilayah tempat tinggal (perdesaan/perkotaan), dan indeks kekayaan.

Pelaksanaan program KB juga menghadapi tantangan yang cukup bermakna dengan dilaksanakannya sistem desentralisasi pemerintahan sejak tahun 2000 yang mengubah garis kewewenangan langsung ke kabupaten/kota, dan tidak lagi di tingkat pusat. Kebutuhan untuk merevitalisasi program keluarga berencana agar menjadi lebih efektif dan efisien untuk memenuhi kebutuhan reproduksi perempuan telah lama disadari. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebagai institusi yang memotori pelaksanaan program keluarga berencana, telah melaksanakan beberapa upaya untuk merevitalisasi program keluarga berencana, sejalan dengan dinamika yang terjadi di Indonesia, diantaranya dengan melaksanakan program KB Kencana. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan peran kabupaten/kota dalam program kependudukan dan keluarga berencana melalui pembentukan model manajemen yang komprehensif dan terpadu dengan mitra pelaksana dan pemangku kepentingan lainnya. Pada tahun 2012, di tingkat global dicanangkan sebuah inisiatif kemitraan global untuk keluarga berencana yang dikenal dengan Family Planning 2020 (FP2020). FP2020 bertujuan untuk mendukung hak-hak setiap perempuan untuk dapat menentukan secara bebas ntuk diri mereka sendiri, apakah mereka ingin memiliki anak, kapan akan memilikinya, dan berapa jumlah anak yang ingin dimiliki. FP2020 bekerja dengan pemerintah, masyarakat sipil, organisasi multi-lateral, pihak donor, pihak swasta, dan lembaga riset dan mitra pembangunan untuk memungkinkan tambahan sedikitnya 120 juta perempuan (additional users) menggunakan kontrasepsi pada tahun 2020.

Page 10: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

2 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Sesuai dengan komitmen-komitmen global dan nasional juga selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019, tiga kelompok kerja di bawah Komite FP2020 telah dibentuk. Kelompok kerja tersebut adalah 1) Kelompok Kerja Strategi KB (Family Planning Strategy), 2) Kelompok Kerja Hak dan Pemberdayaan, dan 3) Kelompok Kerja Data. Kelompok Kerja Strategi KB secara khusus bertujuan untuk mengembangkan suatu kerangka strategi KB nasional berbasis hak yang dibangun berdasarkan kebijakan dan strategi yang ada. Sementara itu, Kelompok Kerja Hak dan Pemberdayaan berperan untuk memastikan bahwa strategi yang disusun berbasis hak, dengan mengidentifikasi hambatan dalam pemenuhan hak serta berbagai kesempatan untuk meningkatkan program KB. Kelompok kerja ini juga bertanggungjawab untuk memantau pelaksanaan strategi untuk menjamin tidak terjadinya pelanggaran hak.

Strategi KB Berbasis Hak ini merupakan strategi operasional yang disusun dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019 serta diselaraskan dan dijabarkan berdasarkan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Pendekatan strategi ini bersifat koordinasi lintas program dan lintas sektor. Strategi ini akan berfungsi untuk memberikan langkah-langkah strategis bagi pelaksanaan upaya program KB di Indonesia bagi lintas program, lintas sektor, lembaga swadaya masyarakat dan pihak swasta dalam upaya mereka melaksanakan program keluarga berencana di Indonesia. Fokus strategi ini adalah koordinasi lintas sektor dan lintas program. Dalam mengembangkan strategi ini, perwakilan dari berbagai sektor, organisasi profesional, ahli, dan akademisi telah terlibat.

Program KB berkontribusi penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Upaya program KB di dalam RPJMN berkaitan dengan arah kebijakan dan strategi berbagai sektor pemerintah, dimana Kemenkes dan BKKBN adalah dua institusi yang memegang peranan sangat penting. Upaya program KB di dalam RPJMN berlandaskan pada prinsip-prinsip hak yang meliputi akses ke pelayanan berkualitas, keadilan dalam akses yang menjamin terpenuhinya akses kelompok rentan, transparansi dan akuntabilitas, sensitivitas gender dan sensitivitas budaya. s dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)meningkatkan. Lima upaya program keluarga berencana yang bersifat lintas sektor dan tertuang di dalam RPJMN adalah: 1. Peningkatan pelayanan KB2. Penguatan advokasi dan komunikasi perubahan perilaku3. Penguatan informasi keluarga berencana dan konseling untuk kelompok muda4. Pengembangan keluarga5. Manajemen (data dan informasi, kajian, penelitian, regulasi dan institusionalisasi)

Strategi KB Berbasis Hak adalah penjabaran lebih lanjut dari upaya program KB di dalam RPJMN. Strategi berfokus untuk melindungi hak masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki, atas pelayanan KB secara sukarela.

PENDEKATAN KB BERBASIS HAKStrategi ini menggunakan pendekatan berbasis hak, yang artinya langkah-langkah strategis yang dijelaskan di dalam dokumen ini bertujuan untuk memastikan terpenuhinya prinsip-prinsip hak asasi manusia sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan dan informasi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang dibutuhkannya untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan aman.

Page 11: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

3Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Strategi berbasis hak ini berlandaskan pada prinsip hak asasi manusia yang meliputi: 1. Hak terhadap akses ke informasi KB dan pelayanan dengan standar tertinggi2. Keadilan dalam akses3. Pendekatan sistem kesehatan yang dapat diterapkan di sektor pemerintah dan swasta:

a. Integrasi KB dalam kontinuum pelayanan kesehatan reproduksib. Standar etika dan professional dalam memberikan pelayanan keluarga berencana

4. Perencanaan program berbasis bukti 5. Transparansi dan akuntabilitas6. Pelayanan yang sensitif gender7. Sensitivitas budaya8. Kemitraan

Empat tujuan strategis dalam Strategi KB Berbasis Hak meliputi:Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB merata dan berkualitas

di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka. 

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Tujuan strategis 3: Meningkatnya bimbingan dan pengelolaan di seluruh jenjang pelayanan serta lingkungan yang mendukung untuk program KB yang efektif, adil, dan berkelanjutan pada sektor publik dan swasta untuk memungkinkan semua pihak memenuhi tujuan-tujuan reproduksi mereka

Tujuan strategis 4: Berkembang dan diaplikasikannya inovasi dan bukti untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program, dan berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.

Tujuan-tujuan strategis di atas disusun dengan mengacu kepada arah kebijakan RPJMN. Kegiatan, output dan dampak strategi KB yang berbasis hak mengintegrasikan prinsip hak asasi manusia dan pendekatan berbasis kesehatan masyarakat yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan mencapai tujuan demografis. Hubungan antara RPJMN dan strategi Keluarga Berencana berbasis hak dapat di lihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Hubungan antara RPJMN dan Strategy KB Berbasis Hak

8 PRINSIP HAK DAN KESEHATAN MASYARAKAT:1. Hak akses terhadap informasi dan pelayanan2. Hak keadilan akses3. Sistem kesehatan terintegrasi4. Berbasis bukti5. Transparansi dan akuntabilitas6. Sensitif gender7. Sensitif budaya8. Kemitraan

ARAH KEBIJAKAN RPJMN KKB:1. Pelayanan KB2. Advokasi KIE3. Pembinaan remaja4. Pembinaan keluarga5. Manajemen (data/informasi, kajian/riset, regulasi, kelembagaan)

STRATEGI KB BERBASIS HAK

Tujuan Strategis 1Tersedianya sistem penyediaan pelayanan KB yang adil dan berkualitas di sektor publik dan swasta untuk memungkinkan semua pihak memenuhi tujuan reproduksi mereka.

Tujuan Strategis 2Meningkatnya permintaan atas metode kontrasespsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Tujuan Strategis 3Meningkatnya bimbingan dan pengelolaan di seluruh jenjang pelayanan serta lingkungan yang mendukung untuk program KB yang efektif, adil, dan berkelanjutan pada sektor publik dan swasta untuk memungkinkan semua pihak memenuhi tujuan-tujuan reproduksi mereka.

Tujuan Strategis 4Berkembang dan diaplikasikannya inovasi dan bukti untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas program dan berbagi pengalaman melalui kerjasama selatan-selatan.

ouTPuT, KEgIATAn, SuB-KEgIATAnARAH KEBIJAKAN RPJMN KESEHATAN1. Pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lansia RENCANA AKSI

RPJM

N

Page 12: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

4 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Gambar 2. Upaya KB RPJMN dan Tujuan Strategis Strategi KB Berbasis Hak

1.2. Konteks 1.2.1. Fertilitas dan Penggunaan KontrasepsiIndonesia telah melalui transisi demografi yang ditandai oleh penurunan tingkat fertilitas dan kematian. Sebelum adanya program keluarga berencana di Indonesia pada akhir tahun 1960an, angka fertilitas total (TFR) adalah 5,6. Selama periode berikutnya, sejalan dengan diterapkannya program kontrasepsi dan diiringi dengan perubahan persepsi masyarakat terhadap jumlah anak yang ideal dan usia yang ideal untuk menikah menyebabkan terjadinya penurunan yang dramatis dalam angka fertilitas. Selama periode ini, angka fertilitas total (TFR) menurun dari 5,6 pada tahun 1968 menjadi 2,6 kelahiran per perempuan, atau penurunan sekitar 50%.

Tujuan strategis 1: Tersedianya sistem pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka. 

Output 1.1: Meningkatnya ketersediaan pelayanan KB dengan akses yang lebih baik dan merata di sektor pemerintah sehingga seluruh masyarakat dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka. Output 1.2: Dimanfaatkannya sumber daya sektor swasta untuk pemerataan akses ke pelayanan KB berkualitas yang memperhatikan hak klienOutput 1.3: Meningkatnya Sistem Jaminan Ketersediaan alat dan obat kontrasepsiOutput 1.4: Meningkatnya kapasitas sumberdaya manusia untuk menyediakan pelayanan KB yang berkualitasOutput 1.5: Diperkuatnya sistem informasi manajemen untuk menjamin kualitas, kelengkapan serta integrasi yang sejalan dengan sistem kesehatan Output 1.6: Meningkatnya kualitas pelayanan KB yang memperhatikan hak klien dan mengintegrasikan pelayanan sepanjang kontinuum siklus kesehatan reproduksi

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan penggunaan metode kontrasepsi modern dengan penggunaan yang berkesinambungan

Output 2.1: Tersedianya strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (BCC/Behavior Change Communication) yang komprehensifOutput 2.2: Meningkatnya keterlibatan tenaga kesehatan, kelompok perempuan, dan tokoh agama dalam menggerakkan dukungan untuk program KB serta mengatasi hambatan dalam berKBOutput 2.3.: Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai program Keluarga Berencana

Tujuan strategis 4: Dikembangkannya dan diaplikasikannya inovasi dan riset operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program dan berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.

Output 4.1: Praktek dan model terbaik tersedia untuk meningkatkan kerjasama Selatan-SelatanOutput 4.2: Penelitian operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program KB diterapkan, dievaluasi, serta diperluas

Tujuan strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan si sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya. 

Output 3.1: Meningkatnya kapasitas untuk penatalayanan/pengelolaan internal dan lintas institusi di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk program yang efisien dan berkelanjutanOutput 3.2: Meningkatnya koordinasi dengan Kemenkes di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memantapkan kontribusi sistem kesehatan terhadap KB di berbagai tahap dalam siklus kesehatan reproduksiOutput 3.3: Meningkatnya kepemimpinan dan kapasitas pejabat oPD KB dan pejabat dinas kesehatan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk secara efektif mengelola program KBOutput 3.4: Meningkatnya kapasitas untuk melakukan advokasi berbasis bukti di semua tingkat pemerintahan dan di masyarakat yang terfokus pada peran penting KB dalam mencapai tujuan pembangunan serta untuk meningkatkan visibilitas program KB dan sumberdayanya Output 3.5: Meningkatnya kapasitas dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan efektifitas program KB dan menjamin pemerataan dan keberlanjutan programOutput 3.6: Adanya sistem akuntabilitas yang fungsional yang melibatkan masyarakat madani.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

Reduce MMR, reduce TFR, increase CPR, decrease unmet need, etc.

Peningkatan pelayanan KB Advokasi dan BCC

PRIN

SIP

ACUA

N - H

ak as

asi m

anus

ia d

an p

ende

kata

n ke

seha

tan

mas

yara

kat

Manajemen Pengembangan keluarga

Peningkatan informasi dan pelayanan konseling untuk kaum muda

Page 13: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

5Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Gambar 3. Tren Angka Fertilitas Total dan Pemakaian Kontrasepsi di Indonesia, tahun 1964-2012

Sumber: Sensus Penduduk tahun 1980, 2000; Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1991, 1994, 1997, 1997, 2002/3, 2007, 2012

Pada periode tahun 1991 – 2012, angka pemakaian kontrasepsi (CPR) meningkat dari 49 persen menjadi 62 persen. Selama periode ini, ada perubahan besar dalam pemilihan metode kontrasepsi dengan terjadinya peningkatan yang dramatis pada proporsi perempuan yang menggunakan kontrasepsi suntik, sementara penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang seperti AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim) menurun. Metode kontrasepsi permanen seperti sterilisasi (pada laki-laki dan perempuan) dan pemakaian kondom juga tetap rendah. Selain metode modern, metode tradisional digunakan oleh sekitar 4 persen dari para perempuan yang sudah menikah, pada tahun 2012 (Gambar 4). Angka pemakaian kontrasepsi nasional (CPR) pada tidak mengalami perubahan yang signifikan selama dua dekade terakhir dengan beberapa provinsi justru mengalami penurunan dalam pemakaian kontrasepsi. SDKI tahun 2012 melaporkan angka CPR sebesar 61,9 persen untuk semua metode pada wanita menikah.

Gambar 4. Penggunaan metode kontrasepsi pada perempuan menikah usia 15-49 tahun di Indonesia, 1991 - 2012

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1991, 1994, 1997, 1997, 2002/3, 2007, 2012

1967

Modern method Traditional method TFR

18.3

49.8

5,65,2

4,7

4,1

3,43,3

3 2,9 2,8 2,6 2,6 2,6 2,6

49.754.7

57.460.3 61.4 61.9

1976 19881984 1994 20071971 1980 1991 20031987 1997 2012

70

60

50

40

30

20

10

0

6

5

4

3

2

1

0

Female sterilizationIjectable

Male sterilizationPill

IuDCondom

ImplantTraditional

IDHS 1991

70,0%

60,0%

50,0%

40,0%

30,0%

20,0%

10,0%

0,0% 2,7% 3,1% 3,0% 3,7% 3,0% 3,2%

13,3% 10,3% 8,1% 6,2% 4,9% 3,9%

3,1%4,9%

6,0% 4,3%2,8% 3,3%

11,7%15,2%

21,1% 27,8% 318%31,9%

14,8%

17,1%15,4%

13,2% 13,2% 13,6%2,6%

27%2,7%

3,7% 4,0% 4,0%

IDHS 1994 IDHS 1997 IDHS 2002 IDHS 2007 IDHS 2012

Page 14: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

6 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Gambar 5 menunjukkan pemakaian kontrasepsi berdasarkan kelompok umur. Pemakaian kontrasepsi tidak berubah secara signifikan dalam kurun waktu 20 tahun, dengan sedikit peningkatan pada kelompok umur 25-29 tahun dan 40-44 tahun. Pemakaian kontrasepsi suntik meningkat di berbagai kelompok umur sedangkan untuk metode kontrasepsi lain mengalami penurunan.

Gambar 5. Pemakaian kontrasepsi berdasarkan kelompok umur

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan 1997, 2002/03, 2007, 2012

Page 15: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

7Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Gambar 6: Metode kontrasepsi yang digunakan oleh perempuan menikah pada kelompok umur 30-49 tahun

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002/3, 2007, 2012

Gambar 6 memperlihatkan, bahwa bahkan di antara perempuan yang lebih tua yang telah mencapai tujuan reproduksinya dan ingin membatasi jumlah anak, penggunaan metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil dan suntik tetap tinggi. Hal ini sejalan dengan Gambar 7 yang menunjukkan proporsi yang tinggi dari perempuan berusia 30-49 tahun yang tidak ingin punya anak lagi, tapi sangat sedikit menggunakan metode jangka panjang maupun metode permanen.

Gambar 7: Penggunaan metode jangka panjang dan permanen oleh perempuan menikah pada kelompok umur 30-49 tahun yang tidak lagi menginginkan anak

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2002/3, 2007, 2012

SDKI 2012 melaporkan tingkat putus pakai kontrasepsi sebesar 27 persen, dengan angka tertinggi untuk metode jangka pendek, dimana pil berkontribusi sebesar 41 persen, kondom laki-laki sebesar 31 persen dan suntik sebesar 25persen dari keseluruhan tingkat putus pakai. Analisis data SDK (Survey Demografi dan Kesehatan) dari beberapa negara, termasuk Indonesia, mengenai kegagalan kontrasepsi dan aborsi menunjukkan bahwa proporsi kelahiran hidup/kehamilan yang tidak direncanakan adalah 19,8 persen, terutama karena tidak menggunakan kontrasepsi, diikuti dengan penggunaan metode jangka pendek. Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa 15,8 persen dari kehamilan

30

20

5

25

10

15

0Condom

2002 2007 2012

Pill Injectable IuCD Implant Fem. ster Male ster

1,1

12,9

22,2

8,1

5,7

0,6

4,5

1,5

13,4

27,1

6,5

4,5

0,30,3

1,89

14,4

28

3,5

4,6

0,2

4,7

10

40

20

50

60

0

30

30-34 40-4435-39 45-49

Want no more use LA/PM

9,3

22,5

39,8

49,5

9

14

18

20

Page 16: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

8 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

yang tidak diinginkan dihindari dengan beralih ke metode jangka panjang atau metode permanen. Selain biaya yang dapat dihemat melalui program KB, manfaat lainnya adalah untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan dan menghinbdari kehamilan yang tidak diinginkan yang berakhir dengan aborsi.

Pada sisi penyedia pelayanan, telah terjadi perubahan pemberi pelayanan kontrasepsi modern, dimana terjadi peningkatan pelayanan kontrasepsi melalui pihak swasta. Data dari SDKI tahun 1997 mengindikasikan bahwa penggunaan penyedia pelayanan medis pemerintah dan swasta untuk kontrasepsi sama besarnya (43 dan 40 persen). Pelayanan oleh pihak swasta meningkat dengan tajam tajam, menjadi sekitar 73 persen pada tahun 2012, sedangkan pelayanan melalui pusat-pusat pelayanan pemerintah menurun menjadi 22 persen.

1.2.2. Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need)Pada tahun 2012, 11 persen dari para perempuan menikah yang tidak menginginkan mempunyai anak lagi atau tidak ingin segera hamil tidak menggunakan alat kontrasepsi. Terdapat kesenjangan yang cukup besar mengenai kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk keluarga berencana dari satu provinsi ke provinsi lainnya. Angka terendah ditemukan di provinsi Kalimantan Tengah dengan 7,6 persen dan yang tertinggi di Papua dengan 23,8 persen.

Gambar 8 Kebutuhan yang tidak terpenuhi untuk Keluarga Berencana berdasarkan provinsi pada tahun 2012

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007

Page 17: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

9Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Gambar 9 di bawah ini menunjukkan tingkat penggunaan kontrasepsi (CPR) untuk semua metode, kebutuhan yang tidak terpenuhi (unmet needs) dan proporsi kebutuhan yang terpenuhi (demand satisfied), yang merupakan indikator FP2020. Seperti tampak pada gambar, kebutuhan yang tidak terpenuhi menurun dalam kurun waktu beberapa tahun. Persentase kebutuhan yang terpenuhi sedikit meningkat, walaupun angka penggunaan kontrasepsi terlihat stagnan.

Gambar 9 Kebutuhan yang tidak terpenuhi, penggunaan kontrasepsi dan kebutuhan yang terpenuhi, 1991-2012

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1991, 1994, 1997, 1997, 2002/3, 2007, 2012

Walaupun dengan sekitar 80 persen kelahiran yang diinginkan, Gambar 10 menunjukkan bahwa rata-rata sekitar 18 persen kelahiran ingin ditunda atau tidak diinginkan sama sekali. Proporsi perempuan yang tidak ingin melahirkan lagi sebesar 7,1 persen pada tahun 2012 dan terjadi stagnasi sejak tahun 1991. Proporsi perempuan yang ingin menunda kelahiran menunjukkan penurunan yang signifikan sejak tahun 1991.

Gambar 10. Kelahiran dalam lima tahun sebelum survei menurut status perencanaannya di Indonesia, tahun 1991-2012

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1991, 1994, 1997, 1997, 2002/3, 2007, 2012

100

80

60

40

20

0

unmet need CPR % demand satisfied

17

49,7

74,5

15,3

54,7

78,1

13,6

57,4

80,9

13,2

60,3

82

13,1

61,4

82,4

11,4

61,9

84,5

1991 19971994 2002-03 2007 2012

Wanted Wanted letter Wanted no more

1991

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0 1997 20071994 2002 2012

77,4

15,8

6,5 8,3 7,48,2 7,2 7,1

82,9

8,8

79,6

12,3

82,1

9,5

82,4

9,6

85,7

6,5

Page 18: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

10 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Keterangan di atas menunjukkan bahwa meskipun program keluarga berencana telah dikembangkan di Indonesia, data yang ada memperlihatkan bahwa kehamilan yang tidak direncanakan tetap terjadi. Kehamilan yang tidak direncanakan ini mungkin merupakan dampak dari kebutuhan keluarga berencana yang tidak terpenuhi atau pergantian dalam pilihan metode kontrasepsi dari metode jangka panjang seperti alat kontrasepsi dalam rahim menjadi alat kontrasepsi suntik jangka pendek yang memerlukan penyuntikan secara teratur untuk menjamin perlindungan kontrasepsi.

1.2.3. Fertilitas remaja dan usia pernikahanUsia pernikahan pertama secara umum telah meningkat sebagaimana dapat dilihat pada peningkatan usia pernikahan dari 17,1 pada tahun 1991 ke 20,1 pada tahun 2012, meskipun proporsi pernikahan dini dan tingkat kehamilan/persalinan di usia dini juga tetap tinggi. SDKI 2012 menunjukan bahwa 9,5 persen perempuan berusia 15 – 19 tahun telah mulai mengasuh anak atau dalam keadaan hamil.

Gambar 11: Tren median usia pernikahan pertama perempuan yang pernah menikah, usia 25 – 29 tahun.

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1991, 1994, 1997, 1997, 2002/3, 2007, 2012

Pernikahan merupakan hal yang universal, dan di Indonesia hamil di luar nikah bukanlah sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat. Sejalan dengan kecenderungan penundaan pernikahan, kelompok remaja terpapar dengan seks di luar nikah yang memiliki implikasi yang besar, terutama bagi para remaja yang belum menikah, seperti kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan melahirkan anak pada usia yang muda (anak-anak yang mempunyai anak).

Undang-Undang perkawinan di Indonesia (Undang-Undang No 1. Tahun 1974 mengenai Perkawinan)masih belum melindungi anak-anak/remaja dari resiko kehamilan usia dini. Berdasarkan undang-undang tersebut, usia minimum yang diijinkan untuk menikah adalah 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan. Sedangkan negara Indonesia sendiri telah mengadop definisi internasional untuk anak yaitu mereka yang berusia sampai dengan 18 tahun. Kedua peraturan di atas masih tidak saling mendukung, disatu sisi

SDKI 1991

17.1

18.1

18.6

19.2

19.820.1

20.5

20

19.5

19

18.5

18

17.5

17

16.5

16

15.5SDKI 1994 SDKI 1997 SDKI 2002 SDKI 2007 SDKI 2012

Page 19: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

11Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

menunjukan komitmen negara dalam perlindungan anak, tetapi di sisi lain masih memberi ruang terjadinya resiko kehamilan/persalinan pada anak/remaja. Pernikahan anak dan kehamilan remaja merupakan praktek yang berbahaya bagi perempuan baik secara medis dan psikologis, yang seharusnya harus dihindari.

Data-data menunjukan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi di kalangan remaja yang terbatas. Survei Kesehatan Reproduksi Remaja menunjukkan rendahnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas. Hanya separuh dari perempuan dan laki-laki yang belum menikah usia 15 – 24 tahun mengetahui bahwa kehamilan dapat terjadi setelah berhubungan seks. Survei Kesehatan Reproduksi Remaja tahun 2012 juga melaporkan bahwa sekitar 0,7 persen perempuan dan 4,5 persen laki-laki berusia 15 - 19 tahun pernah melakukan hubungan seks. Hanya ada sedikit perbedaan dalam pengalaman seksual berdasarkan usia dan tempat tinggal; namun perbedaan berdasarkan tingkat pendidikan cukup signifikan. Perempuan yang belum menikah yang tidak menyelesaikan sekolah dasar memiliki kemungkinan empat kali lipat lebih tinggi untuk melakukan hubungan seks daripada mereka yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Gambar 12. Tren angka fertilitas menurut kelompok umur 15-19 tahundan persentase remaja yang telah mulai mengasuh anak

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1991. 1994, 1997, 2002/03, 2007, 2012 (Suharti, Bappenas 2014)

Gambar 12. menunjukkan bahwa Indonesia tidak dapat mencapai target pembangunan dalam penurunan angka fertilitas remaja. Gambar tersebut juga menunjukkan peningkatan persentase kelompok umur 15-19 tahun yang telah mulai mengasuh anak. Analisis tren yang diperlihatkan di gambar 13. menunjukkan kecenderungan peningkatan remaja yang mulai mengasuh anak di semua kelompok umur, kecuali kelompok umur 18 tahun. Hal ini berdampak serius bagi kesehatan ibu dan anak.

12,2 11,2

6761 62

51 51 48

12,2 10,4 8,5 9,5

80

60

40

20

01991

ASFR 15-19 Percentage who begun childbearing

1994 1997 2007 20122002 - 03

Page 20: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

12 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Gambar 13. Distribusi perempuan usia 15-19 tahun yang pernah melahirkan atau sedang hamil

Sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1991, SDKI 1994, SDKI 1997, SDKI 2002/03, SDKI 2007, SDKI 2012

15

2,1 1,2 0,7 1,2

3,7

2,5 2,5

4,1

10,7

6,6 6,9 7,3

18,9

16

14 13,1

24,1

20,1

24,7

29,8

16

30

20

10

017 18 19

1997 2002 2007 2012

1.3. Isu-Isu Terkait dengan Sumber Daya Manusia dalam Program Keluarga Berencana

Kajian yang dilakukan oleh UNFPA pada tahun 2012 (UNFPA, 2012) menunjukkan banyak tantangan yang dihadapi pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan program keluarga berencana. Tantangan-tantangan tersebut meliputi tidak tersedianya para petugas lapangan keluarga berencana (PLKB/PKB), kurangnya kapasitas pengelola program, dan terbatasnya pendanaan untuk program keluarga berencana. Rendahnya kapasitas pengelola program keluarga berencana di tingkat kabupaten/kota telah diidentifikasi sebagai tantangan utama, bahkan untuk kabupaten/kota yang memiliki Badan Kependudukan Keluarga Berencana Daerah yang berfungsi penuh dan independen. Disamping itu, masalah penting lain yang dihadapi oleh kabuipaten/kota adalah ketersediaan PLKB/PKB. Seorang PLKB/PKB sedianya bertanggung jawab untuk mengelola sebanyak-banyaknya 2 desa. Namun, saat ini perbandingan PLKB/PKB dengan jumlah desa yang ditanganinya sangat bervariasi dengan rasio yang sangat rendah di sebagian besar kabupaten/kota, terutama di wilayah timur Indonesia, dimana rata-rata 1 orang PLKB/PKB melayani 3,6 desa.

Kemampuan dan kapasitas Organisasi Perangkat Daerah KB (OPD KB) untuk memberikan advokasi kepada para pembuat keputusan anggaran di kabupaten/kota, seperti Walikota/Bupati, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) juga masih terbatas, sebagaimana dilaporkan dalam hasil kajian. Tingginya pergantian staf dan perpindahan posisi kerja ke tempat yang berbeda, latar belakang pendidikan yang tidak sesuai, dan kurangnya pengalaman kerja dalam program keluarga berencana merupakan sebagian dari temuan-temuan utama yang berulang kali ditemukan di banyak kabupaten/kota. Hal ini berkontribusi pada rendahnya alokasi dana untuk program keluarga berencana.

Page 21: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

13Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Isu penting lainnya adalah ketersediaan petugas kesehatan seperti bidan di lapangan. Bidan adalah penyedia pelayanan keluarga berencana utama di Indonesia. Meskipun jumlah dan distribusi bidan dilaporkan lebih baik dibandingkan dengan dengan petugas kesehatan lainnya seperti dokter umum dan dokter spesialis, namun distribusi bidan juga masih tidak merata dan terkonsentrasi di kota-kota besar. Rasio petugas kesehatan menurut jumlah penduduk dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Rasio Tenaga Kesehatan menurut jumlah penduduk pada tahun 2016

Tenaga Kesehatan Rasio per 100.000 penduduk

Dokter Umum 45

Perawat 180

Bidan 120

Sumber: Profil Kesehatan Indonesia, 2016, Kemenkes

1.4. Jaminan Ketersediaan Kontraspesi Kajian yang dilaksanakan oleh BKKBN dan UNFPA di tahun 2013 menunjukkan beberapa isu dan tantangan dalam manajemen logistik kontrasepsi sebagai berikut: • Metodologi perencanaan kebutuhan alokon yang berdasarkan target dan bukan

berdasarkan pemakaian yang sebenarnya menyebabkan terjadinya overestimasi pada perhitungan cakupan program keluarga berencana.

• Masalahdistribusialokonketitik-titiktempatpelayanan.Kajianmenemukanstock-outtinggi (42%) di titik-titik tempat pelayanan.

• Dalam konteks gudang dan penanganan komoditas keluarga berencana, banyakgudang yang maih belum memenuhi standard.

• Terbatasnya kapasitas gudang serta kurangnya pengalaman dan ketrampilan staflogistik merupakan hal yang berkontribusi terhadap temuan di atas.

Page 22: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

14 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

2. Rasional untuk revitalisasi program keluarga berencana

2.1. KesimpulanBerdasarkan analisa situasi di atas, berikut ini disampaikan isu-isu penting terkait capaian dan pelaksanaan program KB yang perlu mendapat perhatian.

Angka fertilitas (TFR) yang relatife tidak menurun dan cenderung mengalami stagnasi, serta kesenjangan antara fertilitas yang diinginkan dan fertilitas yang sebenarnya yang belum dapat dipenuhi. Dalam dua decade terakhir, TFR mengalami stagnasi pada level 2,6 per perempuan dan fertilitas yang diinginkan 2,3 persen lebih rendah dibandingkan dengan fertilitas sebenarnya yang mencerminkan bahwa belum terpenuhinya seluruh kebutuhan KB.

Kesenjangan pada cakupan: - Tren CPR (tingkat pemakaian kontrasepsi) yang mengalami stagnasi untuk metode

modern dan kebutuhan yang tidak terpenuhi- Kontrasepsi method-mix menunjukkan kecenderungan lebih tinggi untuk pemakaian

metode jangka pendek dan rendahnya penggunaan metode jangka panjang dan metode permanen oleh perempuan yang tidak ingin menambah jumlah anak lagi dan berusia di atas 30 tahun.

Kesenjangan keadilan- Kesenjangan yang nyata antara kelompok kaya dan miskin- Lambannya peningkatan indikator KB di berbagai provinsi terpilih sejak 1994

(disparitas geografis).

Kesenjangan dalam penyediaan pelayanan- Kesenjangan dalam manajemen rantai pasok alokon- Kesenjangan dalam penjaminan kualitas kontrasepsi - Kesenjangan kualitas yang terkait dengan informasi, informed choice, akses

terhadap pelayanan, kurangnya integrasi dengan pelayanan lain, keberlangsungan pelayanan, kurangnya keterampilan penyedia pelayanan kesehatan, supervisi, dan tidak cukupnya suplai dan infrastruktur

- Kesenjangan dalam kualitas dan akurasi data - Kesenjangan dalam pembiayaan pada tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota

serta pemanfaatan anggaran yang terbatas

Kesenjangan dalam sistem- Dampak desentralisasi dengan masih kurangnya kapasitas administrasi untuk

mengelola dan melakukan advokasi untuk program KB

Page 23: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

15Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

- Keterbatasan kapasitas dan kemampuan BKKBN di tiap tingkatan dalam mengelola dan melaksanakan berbagai elemen program KB nasional

- Koordinasi yang lemah dengan Kementerian Kesehatan pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota antara lain dalam hal pelaporan, pelatihan dan supervisi.

Pernikahan usia dini yang masih menjadi isu di beberapa kabupaten/kota serta peningkatan proporsi kelompok yang menikah di usia 16 – 18 tahun.

Hal-hal tersebut di atas dan isu-isu yang ditemukan di bawah ini menunjukkan pentingnya revitalisasi untuk program KB.

2.2. Dasar PertimbanganBonus DemografiIndonesia berada di periode kesempatan demografis. Pemerintah berusaha keras untuk mengambil manfaat penuh dari bonus demografi melalui kebijakan ekonomi dan tenaga kerja yang mendukung. Namun, jika program keluarga berencana tidak diperkuat untuk mencapai penurunan fertilitas, maka tidak akan mungkin untuk mencapai manfaat sepenuhnya dari bonus demografi ini.

Penurunan Angka Kematian IbuLaporan MDGs menunjukan bahwa Indonesia tidak berhasil mencapai tujuan MDG untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI). Bahkan eEstimasi terakhir cenderung menunjukkan adanya peningkatan tingkat AKI. Keluarga berencana merupakan salah satu intervensi penting untuk menurunkan AKI dan berkontribusi menurunkan sekitar sepertiga dari angka kematian ibu. Seperti yang dibahas di bagian sebelumnya, kehamilan yang tidak diinginkan di Indonesia berkisar sekitar 20% pada wanita menikah, terutama karena tidak digunakannya kontrasepsi atau penggunaan metode kontrasepsi jangka pendek. Konsekuensi dari kehamilan yang tidak diinginkan seperti aborsi dan komplikasinya telah diketahui. Oleh karena itu mengurangi kehamilan yang tidak diinginkan melalui pelayanan KB yang berkualitas dapat berkontribusi dalam peningkatan kesehatan ibu.

Tidak Ada yang Tertinggal (No One Left Behind)Sejalan dengan prinsip keadilan, pemerataan dan non-diskriminasi yang menjadi prinsip dasar tujuan pembangunan berkelanjutan, strategi ini bersifat inklusif untuk seluruh kelompok masyarakat sehingga tidak ada yang tertinggal (no one left behind). Hal ini tercermin dalam strategi dan program yang mengutamakan keadilan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, termasuk kelompok yang paling rentan.

Jaminan Kesehatan Nasional Salah satu perkembangan terakhir di bidang kesehatan di Indonesia adalah pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak tahun 2014. JKN merupakan bagian dari skema Jaminan Sosial Nasional yang ditetapkan dengan Undang Undang nomor 40 tahun 2004dengan tujuan untuk mencapai akses kesehatan universal di akhir tahun 2019.

Dimulainya pelaksanaan JKN melalui Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) memberikan kesempatan untuk memberikan pelayanan KB yang adil dan berkualitas dan bertujuan untuk mencapai cakupan pelayanan KB yang lebih tinggi dengan metode KB modern.

Page 24: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

16 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Pelayanan KB merupakan bagian dari paket manfaat JKN. Penyediaan alokon KB, alat dan suplai termasuk penyediaan materi edukasi menjadi tanggungjawab BKKBN. Biaya pelayanan ditanggung oleh BPJS melalu mekanisme rujukan di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat rujukan. Walaupun demikian, dalam pelaksanaan di tahap awal ini masih ditemukan berbagai permasalah khususnya yang berhubungan dengan metode permanen pada perempuan, mekanisme klaim, dan isu terkait pelayanan oleh bidan praktek swasta. Penggunaan pelayanan KB melalui mekanisme BPJS juga dilaporkan masih rendah.

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Nomor 23/2014 tentang Pemerintah Daerah mendefinisikan peran Kemenkes dan BKKBN dalam penyediaan pelayanan KB serta peran Dinas Kesehatan dan OPD KB di daerah. Di dalam Undang-Undang tersebut, disebutkan bahwa kesehatan merupakan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar, sementara keluarga berencana merupakan urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Namun dalam pelaksanaan program KB di dearah, bentuk institusi KB tidak sama dan tergantung oleh kebijakan daerah.

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 Tentang DesaPada tahun 2014 penetapan Undang-Undang Desa telah memperkuat fungsi legal desa serta meningkatkan kewenangan dan tanggungjawab desa dengan peningkatan transfer fiskal ke desa untuk pemenuhan kebutuhan administrasi, pembangunan desa serta pemberdayaan masyarakat. Undang-Undang ini mengharuskan kabupaten/kota untuk mengirimkan sekitar 10% dana yang diterima dari pemerintah pusat ke desa, serta pemerintah pusat untuk mengirimkan tambahan dana sebesar 10% langsung ke desa. Undang-Undang ini membangun kerangka institusional yang baru untuk pengembangan masyarakat di Indonesia. Dengan memanfaatkan Undang-Undang ini, BKKBN telah mencanangkan program Kampung KB yang bertujuan untuk meningkatkan promosi KB di tingkat desa. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia dilaksanakan melalui empat sub agenda prioritas: (1) pembangunan kependudukan dan keluarga berencana; (2) pembangunan pendidikan; (3) pembangunan kesehatan khususnya pelaksanaan Program Indonesia Sehat; dan (4) peningkatan kesejahteraan rakyat marjinal melalui pelaksanaan Program Indonesia Kerja.

Menyadari pentingnya pembangunan keluarga berencana dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, di dalam RPJMN, program keluarga berencana terkait dengan arah dan tujuan strategis serta upaya dan indikator dua sektor utama yaitu sektor kesehatan dan sektor kependudukan/KB disamping sektor-sektor terkait lainnya.

Pembangunan Kependudukan dan Keluarga BerencanaSalah satu sasaran pembangunan sektor kependudukan dan keluarga berencana adalah penurunan angka fertilitas total dimana program KB yang adil dan berkualitas berperan sangat penting. Di dalam RPJMN 2015-2019, program keluarga berencana tertuang di arah kebijakan berikut ini:

1. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang merata dan berkualitas, baik antar sektor maupun antara pusat dan daerah, utamanya dalam sistem SJSN Kesehatan, dengan menata fasilitas kesehatan KB;

Page 25: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

17Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

2. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas kese-hatan KB dan kesehatan reproduksi serta jejaring pelayanan, yang didukung oleh pendayagunaan fasilitas pelayanan kesehat-an untuk pelayanan KB (persebaran fasilitas kesehatan pelayan-an KB, baik pelayanan KB statis maupun mobile/ bergerak);

3. Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang untuk mengurangi resiko drop-out, dan peningkatan penggunaan metode jangka pendek dengan membe-rikan informasi secara kontinyu untuk keberlangsungan ber-KB serta pemberian pelayanan KB lanjutan dengan mempertim-bangkan prinsip rasional, efektif, dan efisien. Disamping itu juga dilakukan peningkatan pelayanan pengayoman dan penanganan KB pasca persalinan, pasca keguguran dan penanganan kompli-kasi dan efek samping;

4. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta penguatan lem-baga di tingkat masyarakat untuk mendukung penggerakan dan penyuluhan KB;

5. Advokasi program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga kepada para pembuat kebijakan, serta promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam penggu-naan alat dan obat kontrasepsi KB, baik dengan keutamaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang maupun metode kontrasepsi jangka pendek dengan tetap menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi;

6. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja melalui pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya Wajib Belajar 12 tahun dalam rangka pendewasaan usia perkawinan, dan peningkatan intensitas layanan KB bagi pasangan usia muda guna mencegah kelahiran di usia remaja;

7. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada keluarga calon akseptor untuk ber-KB. Selain itu juga dilakukan penguatan fungsi keluarga dalam membentuk keluarga kecil bahagia dan sejahtera; dan

8. Penguatan landasan hukum, kelembagaan, serta data dan informasi kependudukan dan KB.

Pembangunan KesehatanPembangunan kesehatan dan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan derajat status kesehatan dan gizi masyarakat pada seluruh siklus kehidupan baik pada tingkat individu, keluarga, maupun masyarakat.

Upaya yang berhubungan dengan program keluarga berencana di antaranya tertuang dalam upaya akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas melalui: • Peningkatanaksesdanmutucontinuum of care pelayanan ibu dan anak yang meliputi

kunjungan ibu hamil, dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan serta penurunan kasus kematian ibu di rumah sakit

• Peningkatanpelayanankesehatanreproduksiremaja• PenguatanUpayaKesehatanSekolah(UKS)• Peningkatanpelayanankesehatanpendudukusiaproduktifdanlanjutusia

Dasar Hukum1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran diperkuat dengan

Permenkes Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran

Page 26: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

18 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

4. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga

5. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

7. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

8. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

9. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi

10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor  18 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017.

Page 27: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

19Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3. Strategi pelaksanaan program keluarga berencana berbasis hak untuk mempercepat akses ke pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi terintegrasi dalam mencapai tujuan pembangunan Indonesia

3.1. VisiStrategi keluarga berencana berbasis hak ini sejalan dengan visi Nawacita. Strategi ini juga selaras dengan Rencana Pembangunan Strategis Jangka Menengah (RPJMN) tahun 2015 – 2019, serta disusun berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) BKKBN dan Renstra Kemenkes terkait dengan KB serta Renstra kementerian terkait lainnya.

3.2. MisiUntuk memicu upaya bersama antara BKKBN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementarian Pendidikan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Agama, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Badan Pusat Statistik, LSM, mitra pihak swasta, organisasi profesi, lembaga donor serta pemerintah daerah untuk mencapai akses universal terhadap pelayanan keluarga berencana yang berkualitas tinggi menurut kebutuhan individu dan pasangan serta untuk memenuhi tujuan reproduksi mereka.

BPJS, Kemendagri, Kemendikbud, Kemenag, Kemendes, BPS, Kemeneg PP, Kemeninfo, BAPPEDA, OPD KB

Strategi KB

RPJMN 2015-2019

Renstra BKKBN

Renstra Kemenkes

Page 28: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

20 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.3. Tujuan Untuk berkontribusi dalam menurunkan kematian ibu, pertumbuhan penduduk dan tingkat fertilitas dengan mengatasi kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, menghilangkan kendala akses, dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam menyediakan metode kontrasepsi modern yang digunakan secara sukarela oleh perempuan dan laki-laki di Indonesia.

Target-target berdasarkan RPJMN

Indikator Baseline (2012) Target 2015-2019

Angka Kematian Ibu 346 309

Laju Pertumbuhan Penduduk (%) (proyeksi medium 2000-2010)

1.49 1,19

Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR) 2.6 2,3

Angka Kelahiran Remaja (Adolescent Age Specific Fertility Rate/ASFR)

48 35

Tingkat pemakaian kontrasepsi (semua metode)(%) 61.9 66

Proporsi pengguna metode jangka panjang dan permanen sebagai proporsi pengguna metode kontrasepsi modern (%)

18.3 23,5

Kebutuhan KB yang belum terpenuhi (%) 11.4 9,9

3.4. Definisi KB Definisi Keluarga Berencana yang digunakan dalam kerangka strategi ini didasarkan pada definisi internasional keluarga berencana dan sesuai dengan Rencana Aksi Konferensi Internasional Kependudukan dan Pembangunan (ICPD: International Conference on Population and Development; PoA: Programme of Action) serta prinsip dan aksi ICPD terkait keluarga berencana dan remaja.

Program Keluarga Berencana memungkinkan pasangan dan individu untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab jumlah anak dan jarak umur antar anak (spacing) yang mereka inginkan, cara untuk mencapainya, serta menjamin tersedianya informasi dan berbagai metode yang aman dan efektif (ICPD POA 1994). Hal ini dicapai melalui penggunaan kontrasepsi dan penanganan infertilitas. Namun, pada remaja, fokus dari kerangka strategis ini adalah pada kesehatan reproduksi, khususnya penyediaan informasi.

3.5. Kelompok targetPerempuan, laki-laki dan remaja, kelompok usia subur berusia 15 – 49 tahun

Page 29: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

21Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.6. Tujuan Penyusunan Strategi Pelaksanaan Program KB Berbasis Hak Sebagai dokumen pendukung dalam menterjemahkan RPJMN dalam pelayanan KB dan untuk memberikan arahan untuk pelayanan KB yang berkualitas, penatalaksanaan dan pengelolaan program KB, peningkatan kebutuhan atas pelayanan KB serta menterjemahkan tujuan pembangunan nasional dan global yang disepakati oleh pemerintah dan SDG Summit, ICPD 20 dan FP2020 Summit.

3.7. Tujuan StrategisRencana strategis ini mencoba untuk membentuk kerangka yang koheren dan berbasis hak yang dibangun dari elemen dan inovasi program masa lalu yang berhasil yang disosialisasikan di bawah payung KB Kencana dan RAN KB Kementrian Kesehatan. Rencana strategis ini mencoba untuk secara komprehensif membahas berbagai aspek menentukan penggunaan keluarga berencana. Rencana strategis ini memaparkan secara detail, prioritas dan langkah yang perlu diambil dalam upaya untuk implementasi program yang tepat waktu dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan strategis memfokuskan pada empat wilayah utama yang saling bersinergi, seperti lingkungan yang mendukung, suplai dan permintaan, serta riset operasional/inovasi guna memungkinkan pasangan dan individu untuk memenuhi tujuan reproduksi mereka.

Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksinya.

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Tujuan strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan si sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya. 

Tujuan strategis 4: Dikembangkannya dan diaplikasikannya inovasi dan riset operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program dan berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.

Rencana ini diharapkan untuk memberikan pedoman untuk jaga mutu dan pendekatan berbasis hak.

3.8. Fokus demografi dan geografi• Peningkatan CPR (angka kesertaan ber-KB) dan penurunan unmet need (kebutuhan

yang tidak terpenuhi) melalui peningkatan ragam kontrasepsi yang lebih baik, melalui strategi yang berbeda untuk berbagai kelompok umur menurut tujuan kesehatan reproduksinya.

Page 30: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

22 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

• Fokus kepada provinsi dengan jumlah populasi tinggi. Strategi akan dilaksanakansecara bertahap dengan fase pertama mencakup provinsi-provinsi tertentu dengan total jumlah penduduk mewakili sebagian besar penduduk Indonesia (sekurangnya 80%), sedangkan fase kedua meliputi seluruh provinsi, dengan mempertimbangkan pengalaman dari pelaksanaan tahap pertama.

3.9. Keselarasan dengan kebijakan dan rencana aksi nasionalStrategi ini selaras dengan baik dengan isu-isu strategis RPJMN serta rencana aksi KB BKKBN dan Kementerian Kesehatan.

3.9.1. Area penyelarasan dengan arah kebijakan dan strategi RPJMN

Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Arah kebijakan dan strategiPembangunan Kependudukan dan Keluarga

BerencanaStrategi KB Berbasis Hak

1. Penguatan dan pemaduan kebijakan pelayanan KB dan kesehat-an reproduksi yang merata dan berkualitas, baik antarsektor maupun antara pusat dan daerah, utamanya dalam sistem SJSN Kesehatan, dengan menata fasilitas kesehatan KB

Tujuan Strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya.

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

2. Penyediaan sarana dan prasarana serta jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi yang memadai di setiap fasilitas kese-hatan KB dan kesehatan reproduksi serta jejaring pelayanan, yang didukung oleh pendayagunaan fasilitas pelayanan kesehat-an untuk pelayanan KB (persebaran fasilitas kesehatan pelayan-an KB, baik pelayanan KB statis maupun mobile/ bergerak)

Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksinya.

3. Peningkatan pelayanan KB dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang untuk mengurangi resiko drop-out, dan peningkatan penggunaan metode jangka pendek dengan membe-rikan informasi secara kontinyu untuk keberlangsungan ber-KB serta pemberian pelayanan KB lanjutan dengan mempertim-bangkan prinsip rasional, efektif, dan efisien. Disamping itu juga dilakukan peningkatan pelayanan pengayoman dan penanganan KB pasca persalinan, pasca keguguran dan penanganan kompli-kasi dan efek samping

Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksinya.

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

4. Peningkatan jumlah dan penguatan kapasitas tenaga lapangan KB dan tenaga kesehatan pelayanan KB, serta penguatan lem-baga di tingkat masyarakat untuk mendukung penggerakan dan penyuluhan KB

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Page 31: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

23Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

5. Advokasi program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga kepada para pembuat kebijakan, serta promosi dan penggerakan kepada masyarakat dalam penggu-naan alat dan obat kontrasepsi KB, baik dengan keutamaan menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang maupun metode kontrasepsi jangka pendek dengan tetap menjaga keberlangsungan pemakaian kontrasepsi

Tujuan Strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya.

6. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi bagi remaja melalui pendidikan dan sosialisasi mengenai pentingnya Wajib Belajar 12 tahun dalam rangka pendewasaan usia perkawinan, dan peningkatan intensitas layanan KB bagi pasangan usia muda guna mencegah kelahiran di usia remaja

Tujuan Strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya.

7. Pembinaan ketahanan dan pemberdayaan keluarga melalui kelompok kegiatan bina keluarga dalam rangka melestarikan kesertaan ber-KB dan memberikan pengaruh kepada keluarga calon akseptor untuk ber-KB. Selain itu juga dilakukan penguatan fungsi keluarga dalam membentuk keluarga kecil bahagia dan sejahtera

8. Penguatan landasan hukum, kelembagaan, serta data dan informasi kependudukan dan KB.

Tujuan strategis 4: Dikembangkannya dan diaplikasikannya inovasi dan riset operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program dan berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.

Pembangunan Kesehatan

Arah kebijakan dan strategi Pembangunan Kesehatan

Strategi KB Berbasis Hak

Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas melalui:

a. Peningkatan akses dan mutu continuum of care pelayanan ibu dan anak yang meliputi kunjungan ibu hamil, dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas kesehatan serta penurunan kasus kematian ibu di rumah sakit;

b. Peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi pada remaja;

c. Penguatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS); d. Penguatan Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga; e. Peningkatan pelayanan kesehatan penduduk usia

produktif dan lanjut usia; f. Peningkatan cakupan imunisasi tepat waktu pada

bayi dan balita; dan g. Peningkatan peran upaya kesehatan berbasis

masyarakat termasuk posyandu dan pelayanan terintegrasi lainnya dalam pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia.

Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksinya.

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Tujuan Strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya.

Tujuan strategis 4: Dikembangkannya dan diaplikasikannya inovasi dan riset operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program dan berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.

Page 32: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

24 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Pembangunan Pendidikan

Arah kebijakan dan strategiPembangunan Pendidikan

Strategi KB Berbasis Hak

Penguatan kurikulum tentang ketahanan diri seperti perilaku hidup bersih dan sehat, kepedulian terhadap lingkungan, kesehatan reproduksi, pengetahuan gizi seimbang, dan pendidikan jasmani dengan tetap mengedepankan norma-norma yang dianut masyarakat Indonesia, serta penguatan kurikulum tentang kewirausahaan.

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Tujuan Strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya.

3.9.2. Area penyelarasan dengan Rencana Strategis BKKBN

Arah Kebijakan dan Strategi BKKBN Strategi KB Berbasis Hak

Arah kebijakan dan strategi 1: Meningkatkan akses pelayanan KB yang merata dan berkualitas di dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional

Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksinya.

Arah kebijakan dan strategi 2: Meningkatnya pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga

Tujuan Strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Arah kebijakan dan strategi 3: Menguatkan advokasi dan KIE tentang KB dan Kesehatan Reproduksi di seluruh wilayah

Arah kebijakan dan strategi 6: Menata dan menguatkan serta meningkatkan kapasitas kelembagaan kependudukan dan keluarga berencana di tingkat pusat dan daerah

Tujuan Strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya.Arah kebijakan dan strategi 7: Meningkatkan ketersediaan

dan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, tepat waktu Tujuan strategis 4: Dikembangkannya dan

diaplikasikannya inovasi dan riset operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program dan berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.Arah kebijakan dan strategi 8: Memperkuat penelitian

dan pengembangan Bidan kependudukan dan KB

Target dan indikator untuk masing-masing strategi Pemantauan dan Evaluasi: indikator untuk setiap outputKerangka kerja: kerangka kebijakan, pembiayaan dan

institusional

3.9.3 Area penyelarasan dengan Rencana Aksi KB Kementerian Kesehatan 2014-2015

Rencana Aksi Pelayanan KB Strategi KB Berbasis Hak

Strategi 1: Memperkuat komitmen pemangku kepentingan pemerintah maupun non pemerintah dalam melaksanakan program KB

Tujuan Strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya.

Page 33: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

25Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Strategi 2: Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pelayanan KB, termasuk pelayanan KIE dan konseling

Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksinya. 

Strategy 3: To increase the demand for family planning services due to changes in values regarding he ideal number of children in the family

Tujuan Strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.

Strategi 4: Menurunkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan meningkatkan akses, konseling dan untuk memantapkan program keluarga berencana pasca salin dan menurunkan keengganan untuk menggunakan kontrasepsi terus menerus dengan meningkatkan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) dan pendampingan KB

Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksinya. 

Strategi 5: Menurunkan angka kehamilan remaja usia 15 – 19 tahun dengan mempromosikan pendewasaan usia perkawinan dan meningkatkan pengetahuan mengenai Kesehatan Reproduksi.

Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksinya.. 

Pemantauan dan Evaluasi:Indikator untuk setiap output

Pemantauan dan Evaluasi:Indikator untuk setiap output

3.10 Prinsip acuanIndonesia merupakan salah satu penandatangan instrumen Hak Asasi Manusia dan Program Aksi International Conference on Population and Development. Prinsip acuan di bawah ini adalah dalam konteks komitmen yang dibuat tersebut. Walaupun diketahui bahwa isu sosial, budaya, dan ekonomi merupakan faktor yang menentukan akses universal terhadap pelayanan KB, namun kebijakan, strategi, dan pedoman KB nasional menentukan bagaimana program KB dilaksanakan dan apakah program tersebut memenuhi hak individuk dan keluarga. Stangnasi Tingkat Penggunaan Kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate/CPR) dan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) merupakan indikasi bahwa perempuan, laki-laki, dan remaja belum memperoleh hak mereka (terutama kelompok perempuan dewasa dan remaja). Disparitas tingkat penggunaan kontrasepsi (CPR) dan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi (unmet need) di antara kabupaten/kota merupakan indikasi bahwa masyarakat tidak mendapatkan hak mereka. Tingkat pendanaan yang rendah dan sering terjadinya stock-out mempengaruhi mempengaruhi ketersediaan kontrasepsi dan pelayanan KB serta meningkatkan biaya pelayanan. Implikasi dari hal tersebut di atas yang menyebabkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi gelap (aborsi secara umum tidak legal di Indonesia), terutama di antara kelompok remaja yang belum menikah. Indonesia berkomitmen untuk menurunkan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi pada tahun 2019 melalui komitmen terhadap Program Aksi ICPD, MDG serta agenda post-development.

Strategi ini berpedoman pada prinsip hak asasi manusia dan prinsip perencanaan program kesehatan masyarakat berikut ini:

Hak untuk mendapatkan akses terhadap informasi KB dan pelayanan kesehatan dengan standard terbaik: Hak untuk mendapatkan pelayanan KB berdasarkan standar hak azasi manusia untuk kesehatan, sebagaimana juga dijelaskan di dalam Rencana Aksi ICPD. Hak ini merupakan bagian dari hak dasar semua pasangan dan individu untuk memutuskan secara bebas dan bertanggungjawab mengenai jumlah, waktu dan

Page 34: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

26 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

jarak anak mereka. Setiap orang mempunyai hak untuk mengakses informasi tentang kontrasepsi secara komprehensif yang tidak bias, hak mengambil keputusan secara mandiri (tanpa dipengaruhi oleh penyedia pelayanan atau pasangan) dalam lingkungan yang memberikan privasi dan menjaga kerahasiaan (dengan akses terhadap informasi secara penuh).

Keadilan dalam akses: Mengatasi hambatan pada akses ke berbagai tingkat pelayanan di antara berbagai wilayah geografis dan hambatan keuangan sangatlah penting untuk menjamin keadilan dan mengatasi disparitas dalam akses dan pemanfaatan pelayanan termasuk pada kelompok marginal.

Pendekatan sistem kesehatan yang diterapkan pada sektor pemerintah dan swasta. - Integrasi pelayanan KB berkelanjutan menurut siklus reproduksi: Pelayanan KB

mempunyai peran penting sepanjang siklus reproduksi dengan memberikan kemungkinan bagi pasangan untuk mengatur jumlah anak yang diinginkan, pada usia yang mereka inginkan, mencegah terjadinya kehamilan dan kelahiran yang tidak diinginkan serta aborsi dan konsekuensinya, dan mencegah infeksi menular seksual dan penularan HIV melalui hubungan seks. Kontribusi Keluarga Berencana sepanjang kontinuum pelayanan kesehatan ibu dan anak untuk mengurangi kematian dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak telah diketahui. Integrasi KB dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak terbukti cost-effective untuk klien dan sistem kesehatan.

- Standar etika dan profesional dalam penyediaan pelayanan KB: Meskipun poin ini merupakan bagian dari Hak untuk mendapatkan akses terhadap informasi KB dan pelayanan kesehatan dengan standard terbaik, ini disampaikan secara terpisah disini untuk menekankan kembali tanggungjawab para petugas dan institusi penyedia pelayanan KB. Petugas penyedia pelayanan juga bertanggungjawab untuk menjamin adanya persetujuan tertulis yang bertanggung jawab sukarela, dan mencegah adanya bias terhadap metode tertentu. Prinsip utama yang terkait dengan hal ini adalah menghapuskan hambatan terhadap informasi dan akses dari aspek hukum, medis, klinis, dan peraturan yang tidak perlu.

Program berbasis bukti: Merancang pendekatan baru dan pesan advokasi berdasarkan riset formatif, penelitian operasional serta data, termasuk yang berasal dari hasil pemantauan dan evaluasi yang merupakan satu dari sepuluh elemen program KB yang berhasil.

Transparansi dan akuntabilitas: Merupakan hal yang sangat penting untuk kepemimpinan dan manajemen program, terutama dalam era desentralisasi. Transparansi dan akuntabilitas juga berkontribusi dalam membentuk lingkungan yang mendukung. Akuntabilitas merupakan salah satu prinsip utama hak azasi manusia. Komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas sangatlah penting untuk melaksanakan pendekatan berbasis hak dan untuk menjamin keadilan dalam akses.

Pelayanan yang bersifat sensitif gender: Kemampuan perempuan, khususnya perempuan muda untuk memutuskan penggunaan kontrasepsi serta menentukan jenis kontrasepsi yang digunakan merupakan hal penting, baik dari perspektif kesehatan maupun pemberdayaan. Meningkatkan keterlibatan laki-laki dengan memberikan informasi mengenai berbagai metode kontrasepsi, terutama metode untuk laki-laki, merupakan elemen yang sangat penting untuk membentuk lingkungan yang mendukung.

Page 35: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

27Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Keterlibatan laki-laki juga sangat penting untuk mendukung pasangan mereka dalam membuat keputusan untuk menggunakan kontrasepsi serta melanjutkan penggunaannya.

Sensitivitas Budaya: Metode, prosedur dan pendekatan kontrasepsi yang dapat diterima secara budaya mementukan keberlanjutan penggunaan kontrasepsi.

Kemitraan: Kemitraan di antara berbagai institusi kesehatan pemerintah dan swasta sangat penting untuk meningkatkan akses ke pelayanan dan untuk menjamin dilaksanakannya kualitas pelayanan tertinggi. Kemitraan di antara berbagai kelompok komunitas, terutama kelompok perempuan, organisasi masyarakat sipil termasuk organisasi keagamaan, anggota parlemen, dan kelompok lainnya sangatlah penting untuk meningkatkan akses khususnya bagi kelompok rentan, serta untuk membangun dukungan masyarakat dan akuntabilitas sistem kesehatan bagi masyarakat yang dilayani.

Page 36: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

28 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.11. Output dan Kegiatan:Untuk mendukung kerangka strategi ini, telah dikembangkan indikator-indikator untuk setiap tujuan strategis dan output, yang dapat dilihat pada matrik kerangka logis (lampiran 3.12).

Tujuan strategis 1: Tersedianya sistem pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya. 

Tujuan strategis ini disusun dari komponen sistem kesehatan. Ada enam output yang saling terkait.

Paket pelayanan yang diajukan meliputi: (a) Pelayanan non-klinis (Informasi Kesehatan Reproduksi dan Seksual untuk remaja, konseling pra-nikah untuk calon pengantin, konseling pencegahan IMS dan HIV, serta konseling pasca salin dan pasca keguguran); (b) Pelayanan klinis untuk metode kontrasepsi modern di berbagai jenjang pelayanan, pelayanan rujukan serta tindak lanjut dan penanganan komplikasi.

Tujuan strategis 1: Tersedianya sistem pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka. 

Output 1.1: Meningkatnya ketersediaan pelayanan KB dengan akses yang lebih baik dan merata di sektor pemerintah sehingga seluruh masyarakat dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka. Output 1.2: Dimanfaatkannya sumber daya sektor swasta untuk pemerataan akses ke pelayanan KB berkualitas yang memperhatikan hak klienOutput 1.3: Meningkatnya Sistem Jaminan Ketersediaan alat dan obat kontrasepsiOutput 1.4: Meningkatnya kapasitas sumberdaya manusia untuk menyediakan pelayanan KB yang berkualitasOutput 1.5: Diperkuatnya sistem informasi manajemen untuk menjamin kualitas, kelengkapan serta integrasi yang sejalan dengan sistem kesehatan Output 1.6: Meningkatnya kualitas pelayanan KB yang memperhatikan hak klien dan mengintegrasikan pelayanan sepanjang kontinuum siklus kesehatan reproduksi

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan penggunaan metode kontrasepsi modern dengan penggunaan yang berkesinambungan

Output 2.1: Tersedianya strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (BCC/Behavior Change Communication) yang komprehensifOutput 2.2: Meningkatnya keterlibatan tenaga kesehatan, kelompok perempuan, dan tokoh agama dalam menggerakkan dukungan untuk program KB serta mengatasi hambatan dalam berKBOutput 2.3.: Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai program Keluarga Berencana

Tujuan strategis 4: Dikembangkannya dan diaplikasikannya inovasi dan riset operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program dan berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.

Output 4.1: Praktek dan model terbaik tersedia untuk meningkatkan kerjasama Selatan-SelatanOutput 4.2: Penelitian operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program KB diterapkan, dievaluasi, serta diperluas

Tujuan strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan si sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya. 

Output 3.1: Meningkatnya kapasitas untuk penatalayanan/pengelolaan internal dan lintas institusi di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk program yang efisien dan berkelanjutanOutput 3.2: Meningkatnya koordinasi dengan Kemenkes di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memantapkan kontribusi sistem kesehatan terhadap KB di berbagai tahap dalam siklus kesehatan reproduksiOutput 3.3: Meningkatnya kepemimpinan dan kapasitas pejabat oPD KB dan pejabat dinas kesehatan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk secara efektif mengelola program KBOutput 3.4: Meningkatnya kapasitas untuk melakukan advokasi berbasis bukti di semua tingkat pemerintahan dan di masyarakat yang terfokus pada peran penting KB dalam mencapai tujuan pembangunan serta untuk meningkatkan visibilitas program KB dan sumberdayanya Output 3.5: Meningkatnya kapasitas dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan efektifitas program KB dan menjamin pemerataan dan keberlanjutan programOutput 3.6: Adanya sistem akuntabilitas yang fungsional yang melibatkan masyarakat madani.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi

Reduce MMR, reduce TFR, increase CPR, decrease unmet need, etc.

Peningkatan pelayanan KB Advokasi dan BCC

PRIN

SIP

ACUA

N - H

ak as

asi m

anus

ia d

an p

ende

kata

n ke

seha

tan

mas

yara

kat

Manajemen Pengembangan keluarga

Peningkatan informasi dan pelayanan konseling untuk kaum muda

Page 37: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

29Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Output 1:

Output 1.1: Meningkatnya ketersediaan pelayanan KB berkualitas dengan akses yang lebih baik dan merata di sektor pemerintah sehingga seluruh masyarakat dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka.

Output 1.2: Meningkatnya pemanfaatan sektor swasta dalam pemerataan pelayanan KB berkualitas yang memperhatikan hak klien

Output 1.3: Meningkatnya kualitas sistem jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi

Output 1.4: Meningkatnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya manusia untuk menyediakan pelayanan KB yang berkualitas

Output 1.5: Diperkuatnya sistem informasi manajemen program, untuk menjamin kualitas, kelengkapan serta integrasi yang sejalan dengan sistem kesehatan

Output 1.6: Meningkatnya kualitas pelayanan KB yang memperhatikan hak klien dan integrasi dengan siklus kesehatan reproduksi

Output 1.1: Meningkatnya ketersediaan pelayanan KB berkualitas dengan akses yang lebih baik dan merata di sektor pemerintah sehingga seluruh masyarakat dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka

Kegiatan utama:1.1.1. Mengkaji dan merevisi standar fasilitas dan pedoman yang ada untuk pelayanan

KB terpadu (dengan mempertimbangkan pengelompokkan klien berdasarkan umur, kesamaan karakteristik, tahap reproduksi, dsb, sehingga pelanggaran hak tidak terjadi) serta menetapkan standarisasi fasilitas kesehatan.

Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah kesepakatan bersama (MoU) antara Kemenkes dan BKKBN

1.1.2. Menyepakati kriteria fasilitas pelayanan KB antara BKKBN, Kemenkes dan BPJS1.1.3. Pemetaan fasilitas pelayanan KB (pemerintah dan swasta) berdasarkan kriteria

yang telah disepakati, termasuk ketersediaan pelayanan keliling/bergerak di daerah terpecil, perbatasan dan kepulauan dan status berfungsinya.

1.1.4. Berdasarkan hasil pemetaan, melakukan kegiatan sebagai berikut:• Meningkatkanfungsifasilitasberdasarkankesenjanganyangdiidentifikasidari

pemetaan untuk mencapai akses yang merata ke metode jangka pendek dan jangka panjang.

• Meningkatkan kualitas fasilitas terpilih sebagai sarana rujukan berdasarkanpemetaan untuk menjamin akses yang merata.

• Memperkuat pelayanan keliling (pelayanan luar gedug pemerintah danpelayanan momentum) untuk menyediakan pelayanan berkualitas secara teratur, termasuk tindak lanjut dan penanganan efek samping.

1.1.5. Akreditasi fasilitas kesehatan: mengkaji dan memperluas ruang lingkup standar akreditasi puskesmas saat ini (yang dikembangkan oleh Bina Upaya Kesehatan/BUK Kemenkes) sehingga mencakup pelayanan KB sebagai syarat untuk registrasi BPJS. Terkait dengan Ouput 3.2.

1.1.6. Pelayanan Kesehatan Reproduksi yang ramah remaja • Merevisiataumengembangkanstrategipengenalanpelayananramahremaja

yang akan dilaksanakan secara bertahap dimulai dari wilayah dengan angka fertilitas remaja tinggi.

• MengembangkankerjasamaantaraPIKremaja,PuskesmasPKPRdanpelayananremaja lainnya dalam melaksanakan strategi di atas

Page 38: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

30 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

• Merevisiataumengembangkanpedomanpenangananrujukanuntukpendidiksebaya dan tenaga kesehatan di bawah koordinasi Kemenkes.

• Pelatihanpetugastermasukrujukanuntukpelayananspesialis.• Menyelenggarakankampanyepublikmengenaipelayananramahremaja.• Memperkenalkan dan mempromosikan layanan kesehatan reproduksi bagi

remaja di luar dari layanan pemerintah.1.1.7. Penyediaan pelayanan KB pada situasi bencana kemanusiaan yang mengacu pada

Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) untuk meningkatkan akses ke pelayanan kontrasepsi dan kontrasepsi darurat. Pedoman ini juga meliputi penyediaan kontrasepsi kepada korban kekerasan berbasis gender.

Output 1.2: Meningkatnya pemanfaatan sektor swasta dalam pemerataan pelayanan KB berkualitas yang memperhatikan hak klien. Sektor swasta dalam konteks ini adalah semua organisasi dan individu yang dalam melaksanakan kegiatannya di bidang pelayanan kesehatan dan KB dan tidak langsung dikendalikan oleh pemerintah. Kegiatan utama:1.2.1. Pengembangan model bisnis kemitraan pemerintah-swasta yang berkelanjutan

melalui jaringan standarisasi model pelayanan KB swasta, dengan fokus pada peningkatan akses ke pelayanan yang merata, terjangkau dan berkualitas. Rencana jaringan model pelayanan KB swasta mencakup jenis model secara penuh atau parsial. Peran dan tanggungjawab jaringan ini akan didefinisikan lebih lanjut. • Melakukan standarisasi model pelayanan KB swasta oleh Kemenkes.

Mengembangkan mekanisme pelaporan berdasarkan wilayah kerja puskesmas.• MembuataturanmengenaistrukturtarifuntukpelayananKBswasta• MengembangkankriteriaakreditasiuntukregistrasiBPJS(kewajibanpelaporan

sebagai bagian dari akreditasi). Terkait dengan Ouput 3.2.• KemitraandenganAsosiasiKedokteranSwastaIndonesiadan/atauIkatanBidan

Indonesia (IBI) untuk mengembangkan sistem jaga mutu dan memastikan kepatuhan pada standar melalui pemantauan teratur, dll. Terkait dengan Output 1.6.

1.2.2. Pemasaran sosial kontrasepsi (pihak swasta/LSM) untuk meningkatkan akses pelayanan KB berkualitas di sektor swasta dengan cara membangun program yang sudah ada atau memulai program baru, dengan menjamin kerahasian dan mengurangi biaya (terkait dengan Output 1.1).

Output 1.3: Meningkatnya kualitas sistem jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi

Kegiatan utama:1.3.1. Pengadaan kontrasepsi yang dijamin berkualitas, termasuk mengembangkan

sistem e-procurement (terkait dengan Output 3.1).1.3.2. Sistem jaminan ketersediaan kontrasepsi yang berkualitas:

1.3.5.1. Melakukan revisi strategi jaminan ketersediaan komoditas kontrasepsi yang merefleksikan pengadaan yang berkualitas.

1.3.5.2. Menjamin ketersedian komoditas KB sesuai dengan peramalan kebutuhan alokon klien.

1.3.5.4. Mengkaji standar produsen untuk berbagai kontrasepsi dan pelaksanaannya.

1.3.5.5. Memperbaiki pergudangan: i. Mengkaji dan merevisi standar pergudangan BKKBN saat ini.

Page 39: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

31Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

ii. Mengkaji manajemen dan distribusi komoditas kontrasepsi termasuk pemetaan kondisi gudang Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota dan BKKBN/OPD KB dibandingkan dengan standar fungsionalitas gudang dari Kemenkes.

iii. Mendukung/memfasilitasi masukan untuk memperbaiki fasilitas sesuai standar.

iv. Mengembangkan pedoman untuk penyimpanan kontrasepsi di rumah sakit (RS), puskesmas, dan fasilitas di bawah puskesmas.

v. Melaksanakan pelatihan untuk berbagai jenjang manajer gudang termasuk farmasis/apoteker di fasilitas lebih rendah (farmasi/manajer gudang di fasilitas swasta yang menyediakan pelayanan KB diikutsertakan dalam pelatihan ini).

vi. Memantauan kepatuhan terhadap standar di semua jenjang, termasuk di fasilitas pelayanan swasta oleh petugas tingkat nasional (pemantauan tingkat provinsi), petugas tingkat provinsi (pemantauan tingkat kabupaten/kota – fasilitas utama sektor pemerintah dan swasta), petugas tingkat kabupaten/kota (pemantauan puskesmas serta fasilitas sektor pemerintah, swasta, dan penyedia pelayanan lainnya).

1.3.3. Memperkuat manajemen rantai pasokan: Evaluasi tiga model yang sedang dilaksanakan untuk melihat efisiensi, cost-effectiveness, dan keberlangsungan (ketiga model tersebut adalah perbaikan sistem distribusi BKKBN, menggunakan sistem yang terintegrasi dengan Kemenkes dan menggunakan distribusi melalui pos).

1.3.4. Memperkuat Sistem Informasi Manajemen Logistik dan peramalan:1.3.4.1. Mengkaji Sistem Informasi Manajemen Logistik yang ada dan menilai

efektivitasnya untuk memprediksi stock-out dan membuat perubahan jika diperlukan.

1.3.4.2. Mengembangkan kapasitas peramalan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota serta rumah sakit dan puskesmas. Terkait dengan Ouput 1.4)

Output 1.4: Meningkatnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya manusia untuk menyediakan pelayanan KB yang berkualitas

Kegiatan utama:1.4.1. Pelayanan KB yang berkualitas dengan dukungan sumber daya manusia yang

memiliki kapasitas1.4.1.1. Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan untuk pelayanan KB1.4.1.2. Melaksanakan pelatihan pre-service KB:

i. Mengkaji kurikulum yang ada dan memperkuat pelatihan KB selama berada di bagian Obstetri dan Gineakologi (O&G) dan saat magang.

ii. Mengembangkan materi KB di kurikulum pelatihan dasar untuk bidan1.4.1.3. Mengembangkan sistem pelatihan in-service pelayanan KB untuk para

bidan, dokter, dan perawat sesuai dengan kapasitas dan kewenanganni. Mengkaji kualitas pelatihan yang dilaksanakan di tingkat kabupaten/

kota termasuk menilai keterampilan pelatih, proses sertifikasi di lapangan dan keterlibatan unit pelatihan Kemenkes, sistem informasi manajemen pelatihan, analisis alokasi dana untuk pelatihan dan tindak lanjutnya di berbagai jenjang.

Page 40: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

32 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

ii. Menyusun strategi pengembangan pelatihan berdasarkan regulasi terbaru mengenai pelatihan in-service dan sertifikasinya termasuk pelatihan tindak lanjut di tingkat kabupaten/kota (untuk pengembangan profesional yang berkelanjutan) dan kendali mutu pelatihan.

iii. Revisi modul pelatihan yang ada jika diperlukan berdasarkan penilaian di atas.

iv. Memperbaiki sistem informasi manajemen untuk dapat ditindaklanjuti oleh institusi pelatihan dan dilaporkan ke BKKBN dan divisi pelatihan Kemenkes/PPSDM (ini harus dihubungkan dengan sistem informasi tenaga kesehatan, untuk sektor pemerintah dan swasta.

v. Pelatihan pelayanan KB untuk petugas kesehatan dengan modul pelatihan yang sudah direvisi (termasuk pemberian konseling) dan diintegrasikan dengan tindak lanjut pasca pelatihan (terkait dengan Output 1.1, dan 3.2).

1.4.1.4. Mengembangkan konsensus mengenai peran perawat dalam KB dan memperluas cakupan pelayanan KB oleh bidan.

i. Mengembangkan konsensus dan strategi untuk pelatihan implant untuk perawat dan memperluas cakupan pelayanan KB oleh bidan.

ii. Mengembangkan regulasi yang mendukung kegiatan pelatihan implan untuk perawat dan perluasan cakupan pelayanan KB oleh bidan (terkait dengan output 3.1)

1.4.2 Manajemen program1.4.2.1. Melaksanakan pelatihan sistem informasi manajemen (terkait dengan

Output 1.5). 1.4.2.2. Melaksanakan pelatihan manajemen program KB (termasuk perencanaan,

pembiayaan, dan monev) termasuk kepemimpinan untuk pengelola program tingkat provinsi dan kabupaten/kota di OPD KB maupun Dinas Kesehatan (terkait dengan Output 3.3).

1.4.2.3. Melaksanakan pelatihan Jaga mutu untuk penyelia dan pengelola program (terkait dengan Output 1.6).

1.4.2.4. Melaksanakan pelatihan pergudangan, sistem informasi manajemen logistik dan peramalan (terkait dengan Output 1.3).

Output 1.5: Diperkuatnya sistem informasi manajemen program, untuk menjamin kualitas, kelengkapan serta integrasi yang sejalan dengan sistem kesehatan

Kegiatan utama:1.5.1. Melakukan kajian sistem pencatatan dan pelaporan saat ini.

• Tinjauan bersama antara BKKBN dengan Kemenkes mengenai sistempencatatan dan pelaporan pelayanan KB pada tingkat kabupaten/kota hingga pusat yang meliputi format pelaporan, mekanisme pelaporan, sistem pengumpulan data dan validasi data

1.5.2. Mengembangkan sistem pelaporan KB terpadu dari fasilitas kesehatan termasuk fasilitas kesehatan sektor swasta.

1.5.3. Membangun kapasitas para penyedia untuk mengkaji dan menganalisa Sistem Informasi Manajemen (SIM) (terkait dengan Output 1.4).

1.5.4. Mengembangkan sistem yang melakukan penelusuran klien melalui tickler files (system pelacakan perorangan), serta sistem siaga yang terkomputerisasi (terkait dengan Tujuan strategis 4).

Page 41: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

33Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.5.5. Mengembangkan proyek percontohan untuk pelaporan elektronik (terkait dengan Tujuan strategis 4).

Output 1.6: Meningkatnya kualitas pelayanan KB yang memperhatikan hak klien dan integrasi dengan siklus kesehatan reproduksi

Kegiatan utama:1.6.1. Mengkaji standar pelayanan KB yang ada (konseling – untuk metode umum

dan khusus, instruksi mengenai penggunaan metode, prosedur, rujukan, tindak lanjut, penapisan infeksi menular seksual dan HIV serta perlindungan ganda) dan melakukan revisi jika diperlukan (terkait dengan 3.2).• Konselingpra-nikah,pelayananramahremaja(tenagakesehatanbekerjasama

dengan organisasi keagamaan dengan mengikuti pedoman Kemenkes, rujukkan ke pelayanan ramah remaja dan tindak lanjut.

• Pelayananpascasalindanpascakeguguranuntukklien.• Promosimetodekontrasepsijangkapanjangdanpermanen.

1.6.2. Membangun sistem jaga mutu/perbaikan kualitas 1.6.2.1. Mengkaji sistem jaga mutu pelayanan KB yang ada – pedoman,

implementasi, efisiensi, dan efektifitas. 1.6.2.2. Meningkatkan sistem jaga mutu untuk KB yang terintegrasi dengan

pelayanan kesehatan ibu dan membentuk siklus jaga mutu di berbagai jenjang sistem kesehatan dan KB.

1.6.2.3. Mengkaji uraian kerja para penyelia di dinas kesehatan kabupaten/kota serta di OPD KB untuk menjamin bahwa deskripsi pekerjaan ini meliputi tanggungjawab penyeliaan serta melakukan revisi deskripsi pekerjaan untuk mengatasi kesenjangan.

1.6.2.4. Membangun kapasitas penyelia (Bidan Koordinator dan lainnya) dalam melakukan supervisi fasilitatif dan jaga mutu (terkait dengan Output 1.4).

1.6.2.5. Menciptakan lingkungan yang mendukung untuk menjamin bahwa kegiatan penyeliaan mendapat dukungan.

1.6.2.6. Pembentukan sistem pemantauan yang berkualitas dan berkelanjutan serta melakukan tindakan perbaikan.

1.6.3. Melibatkan berbagai organisasi masyarakat untuk memastikan kualitas terjamin.

Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan penggunaan metode kontrasepsi modern dengan penggunaan yang berkesinambunganOutput

Output 2.1: Tersedianya strategi Komunikasi Perubahan Perilaku yang komprehensifOutput 2.2: Meningkatnya keterlibatan tenaga kesehatan, kelompok perempuan, dan tokoh agama dalam menggerakkan dukungan untuk program KB serta mengatasi hambatan dalam ber-KB Output 2.3: Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

Output 2.1: Tersedianya strategi Komunikasi Perubahan Perilaku yang komprehensif

Kegiatan utama:2.1.1. Memperbarui/mengembangkan strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi

untuk perubahan perilaku yang komprehensif, terarah dan mencakup:• komponenpemantauandanevaluasi

Page 42: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

34 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

• strategi khusus untukmempertahankan kinerja di kabupaten/kota dengankinerja yang baik serta memperbaiki kinerja di kabupaten/kota dengan kinerja yang buruk

• fokuspadaketerlibatanpria• fokuspadapemberianinformasikepadaremaja

2.1.2. Meningkatkan kapasitas petugas terkait untuk melaksanakan strategi Komunikasi Perubahan Perilaku.

2.1.3. Mengembangkan materi muatan lokal dan menyebarkan materi tersebut dengan menggunakan saluran komunikasi strategis dengan jangkauan maksimum. • Pesan inti untukmenangani hambatan budaya dan agama serta informasi

yang tidak tepat mengenai kontrasepsi, sesuai kebutuhan. Pesan bersifat sensitif terhadap gender dan ditargetkan kepada kelompok-kelompok khusus.

• Integrasi pesan KB dengan pesan pelayanan kesehatan ibu dan anak sertapesan mengenai pencegahan HIV dan infeksi menular seksual.

2.1.4. Pencetakan dan distribusi poster dan brosur mengenai KB dan menjamin ketersediaan materi ini di puskesmas, polindes, podes, dan rumah sakit.

2.1.5. Mengembangkan sistem pengkajian yang teratur untuk melihat jangkauan saluran media dan dampak dari pesan-pesan yang dikembangkan.

2.1.6. Mengembangkan sistem penyebaran pesan KB melalui telepon genggam (terkait dengan Output 1.6). 2.1.6.1. Mengembangkan rencana penggunaan pesan melalui telepon genggam

untuk mengingatkan waktu mendapatkan pelayananan KB ulang serta memberikan informasi lainnya.

2.1.7. Memasukkan pesan kesehatan reproduksi dan KB dalam sesi pendidikan/promosi kesehatan selama pelayanan antenatal, pelayanan kesehatan anak, serta pengobatan infeksi menular seksual dan HIV melalui koordinasi antara OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

Output 2.2: Meningkatnya keterlibatan tenaga kesehatan, kelompok perempuan, dan tokoh agama dalam menggerakkan dukungan untuk program KB serta mengatasi hambatan dalam ber-KB

Kegiatan utama:2.2.1. Mendukung organisasi keagamaan dan masyarakat untuk mempromosikan KB

dalam kegiatan keagamaan dan menggunakan kesempatan seperti konseling pra-nikah.

2.2.2. Memperkuat komponen KB dalam Posyandu • AktivasipelayananKBdimejake5Posyandu• Tenaga kesehatan mempromosikan KB ketika mendaftarkan para ibu,

menimbang anak-anak, dll. 2.2.3. Meninjau dan mengembangkan sistem insentif berdasarkan kinerja kepada tenaga

kesehatan untuk meningkatkan keterlibatan laki-laki, pemuda, dan masyarakat (terkait dengan Output 3.5). 2.2.3.1. Menyediakan materi untuk meningkatkan keterlibatan laki-laki melalui

pendidikan dan diskusi di tingkat desa. 2.2.3.2. Mengembangkan insentif berdasarkan kinerja kepada tenaga kesehatan

untuk meningkatkan keterlibatan laki-laki, pemuda, dan masyarakat.2.2.4 Meningkatkan kapasitas pimpinan pemuda sebagai pendidik sebaya untuk

informasi dan pelayanan KB bagi remaja dan pemuda. 2.2.5. Mengembangkan strategi untuk menghidupkan kembali upaya berbasis

masyarakat yang sukses di masa lalu dengan mengkaji secara mendalam evaluasi

Page 43: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

35Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

gerakan ini untuk mengidentifikasikan kesenjangan dan mengembangkan rencana mengatasi kesenjangan tesebut yang relevan dengan situasi saat ini.

2.2.6. Memastikan ketersediaan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB/PKB) untuk meningkatkan permintaan program KB.

Output 2.3: Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

Kegiatan utama:2.3.1. Melakukan advokasi kepada berbagai pemangku kepentingan dan mitra kerja

lainnya melalui media, audiensi serta forum dan kegiatan lainnya2.3.2. Melakukan promosi dan KIE Program KB melalui berbagai media (media massa

cetak dan elektronik, media sosial, media luar ruang dan media lini bawah2.3.3. Melakukan promosi dan KIE Program KB melalui Tenaga Lini Lapangan

Tujuan strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan si sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga Negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya. 

Output

Output 3.1: Meningkatnya kapasitas untuk penatalayanan/pengelolaan internal dan lintas institusi di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk program yang efisien dan berkelanjutanOutput 3.2: Meningkatnya koordinasi antara BKKBN dan Kemenkes di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memantapkan integrasi program KB dan kesehatan reproduksi dalam sistem kesehatan. Output 3.3: Meningkatnya kepemimpinan dan kapasitas pejabat OPD KB dan pejabat dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota untuk secara efektif mengelola program KB.Output 3.4: Meningkatnya kapasitas untuk melakukan advokasi berbasis bukti di semua tingkat pemerintahan dan di masyarakat yang terfokus pada peran penting KB dalam mencapai tujuan pembangunan serta untuk meningkatkan visibilitas program KB dan sumberdayanya. Output 3.5: Meningkatnya kapasitas dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan efektifitas program KB dan menjamin pemerataan dan keberlanjutan program. Output 3.6: Tersedianya sistem akuntabilitas yang melibatkan masyarakat.

Output 3.1: Meningkatnya kapasitas untuk penatalayanan/pengelolaan internal dan lintas institusi di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk program yang efisien dan berkelanjutan.

Kegiatan utama:3.1.1. Mengawasi dan membimbing penyediaan pelayanan keluarga berencana

(pemerintah dan swasta) untuk melindungi hak reproduksi masyarakat. 3.1.1.1. Mengembangankan pedoman untuk topik berikut ini:

i. Membangun kerjasama dan koalisi lintas sektor termasuk masyarakat madani di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota untuk mempengaruhi faktor yang menentukan program KB.

Page 44: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

36 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

ii. Pedoman bagi OPD KB dalam memberikan advokasi program KB dan bekerjasama dengan Kemenkes untuk memantau penyediaan pelayanan KB.

iii. Peran sektor swasta dalam pengadaan pelayanan KB dan tanggung-jawabnya.

iv. Peraturan mengenai perencanaan pengukuran kinerja yang berbasis hak.

v. Penentuan target untuk provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan tren penggunaan KB, dengan fokus pada keadilan (dengan menggunakan data tingkat kabupaten/kota yang dianalisis oleh BKKBN).

vi. Mobilisasi masyarakat untuk menggunakan KB.3.1.1.2. Melakukan orientasi mengenai pedoman di atas untuk petugas yang

berwenang.3.1.1.3 Memantau kepatuhan pada pedoman dan sistem

3.1.2. Pengadaan Kontrasepsi3.1.2.1. Melaksanakan peraturan mengenai pengadaan komoditas dengan

kualitas yang terjamin (komoditas yang memenuhi standar pre-kualifikasi WHO).

3.1.2.2. Mengembang sistem e-procurement 3.1.3. Pengembangan sistem

3.1.3.1. Mengembangkan sistem pendanaan berbasis kinerja untuk kabupaten/kota yang mencapai sasaran program KB yang disepakati sebelumnya (transfer dana dari BKKBN ke kabupaten/kota yang mencapai target).

3.1.4. Pemantapan kerjasama lintas sektor 3.1.4.1. Mengkaji perjanjian dan menyusun perjanjian (Memorandum of

Understanding/MOU) atau keputusan bersama lintas kementrian yang ditandatangani dengan kementerian terkait seperti Kementrian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, dan institusi lainnya untuk mempromosikan dan memperluas pelayanan dan keberlangsungan program KB dan melakukan perubahan jika dibutuhkan.

3.1.5. Pengembangan kapasitas3.1.5.1. Mengembangkan kapasitas staf BKKBN tingkat provinsi untuk

melaksanakan analisis anggaran KB di tingkat kabupaten/kota dari berbagai sumber, yang dilakukan secara tahunan, untuk menjamin alokasi yang memadai menurut standar minimum.

Output 3.2: Meningkatnya koordinasi dengan Kemenkes di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memantapkan kontribusi sistem kesehatan terhadap KB di berbagai tahap dalam siklus kesehatan reproduksi.

Kegiatan utama:3.2.1. Berdasarkan perjanjian (Memorandum of Understanding/MOU) yang ditanda-

tangani oleh Kemenkes untuk memperkuat kontribusi sistem kesehatan di program KB: 3.2.1.1. Mengkaji dan merevisi standar dan pedoman yang ada untuk pelayanan

KB terpadu. 3.2.1.2. Mengkaji standar pelayanan KB dan melakukan pemutahiran di bawah

koordinasi Kemenkes dan bekerjasama dengan organisasi profesi untuk menjamin tidak adanya hambatan dalam sistem kesehatan dan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan lainnya menurut kontinuum pelayanan kesehatan reproduksi (Berhubungan dengan Output 1.6).

Page 45: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

37Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.2.1.3. Mengembangkan mekanisme untuk sertifikasi pelatihan KB, integrasi dengan Sistem Informasi Kesehatan, jaminan ketersediaan kontrasepsi dan supervisi (linked to Outputs1.5, 1.3).

3.2.2. Mengembangkan strategi untuk memantapkan program KB pasca-salin dan pasca-aborsi.

3.2.3. Mengembangkan kriteria untuk akreditasi fasilitas pelayanan KB baik sektor pemerintah maupun swasta yang dikembangkan sebagai syarat registrasi BPJS (Terkait dengan 1.1. 1.2).

3.2.4. Melakukan koordinasi pelatihan KB di tingkat kabupaten/kota antara OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota sejak tahap perencanaan.

3.2.5. Merencanakan kunjungan supervisi bersama antara PLKB/PKB dan bidan koordinator secara teratur dan menciptakan lingkungan yang mendukung seperti persetujuan kegiatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, alokasi dana yang memadai untuk perjalanan, dan sebagainya.

Output 3.3: Meningkatnya kepemimpinan dan kapasitas pejabat OPD KB dan pejabat Kesehatan Kabupaten/kota untuk secara efektif mengelola program KB.

Kegiatan utama:3.3.1. Mengkaji peran dan tanggungjawab Dinas Kesehatan Kabupaten/kota serta OPD

KB untuk mengidentifikasi area kerjasama yang potensial. 3.2.2. Meningkatkan kapasitas pejabat OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota

dalam:3.3.2.1. Perencanaan, pengembangan rencana kerja, analisis anggaran dan

advokasi untuk meningkatkan sumberdaya (sumber daya finansial maupun sumber daya manusia) untuk program KB.

3.3.2.2. Advokasi kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kelompok perempuan untuk membahas pentingnya KB untuk pembangunan sosial ekonomi serta pentingnya alokasi yang memadai untuk pelayanan dan anggaran operasional program KB.

3.3.2.3. Membentuk mekanisme Jaga Mutu/Perbaikan Mutu (terkait dengan Output 1.6).

3.3.3. Memantau pelaksanaan standar minimum3.3.4. Mendukung pejabat OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk

mengadakan pertemuan secara teratur dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kelompok perempuan untuk advokasi.

Output 3.4: Meningkatnya kapasitas untuk melakukan advokasi berbasis bukti di semua tingkat pemerintahan dan di masyarakat yang terfokus pada peran penting KB dalam mencapai tujuan pembangunan serta untuk meningkatkan visibilitas program KB dan sumberdayanya

Kegiatan utama:3.4.1. Mengembangkan strategi kabupaten/kota yang komprehensif untuk advokasi

program KB (berdasarkan strategi nasional) dengan peta jalan untuk implementasi strategi pada semua jenjang termasuk di tingkat masyarakat serta menyusun daftar tilik untuk memantau implementasi strategi ini.

3.4.2. Mengembangkan materi pelatihan untuk pelatihan petugas media dan anggota parlemen dalam memberikan advokasi KB.

3.4.3. Memantau pelaksanaan upaya advokasi

Page 46: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

38 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Output 3.5: Meningkatnya kapasitas dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan efektifitas program KB dan menjamin pemerataan dan keberlanjutan program

Kegiatan utama:3.5.1. Melaksanakan kajian khusus tingkat provinsi mengenai kontribusi KB terhadap

pembangunan sosial ekonomi dan pencapaian tujuan pembangunan.3.5.2. Mendukung pejabat KB tingkat kabupaten/kota dalam melakukan analisis alokasi

anggaran tahunan untuk pelayanan KB, terutama untuk melacak anggaran operasional.

3.5.3. Mengembangkan kebijakan sumberdaya manusia setempat yang mendukung program yang efektif, adil, dan berkelanjutan. Beberapa contohnya adalah: uraian kerja dan seleksi Kepala OPD, penempatan bidan yang adil, kebijakan mengenai rotasi jabatan, penyesuaian antara pekerjaan dan kualifikasi, insentif berdasarkan kinerja untuk petugas kesehatan, dan sebagainya. Area kebijakan baru yang yang perlu dikembangkan meliputi uraian kerja PLKB/PKB, mekanisme perekrutan, distribusi (di jenjang mana di organisasi kabupaten), pemantauan kinerja, dll.

3.5.4. Mengkaji biaya transportasi untuk klien yang ingin mendapatkan pelayanan sterilisasi dan tidak tinggal dekat dengan rumah sakit (terkait dengan Output 1.1 dan Tujuan strategis 4).

3.5.5. Memberikan orientasi kepada Bupati/Walikota dan anggota parlemen tentang pentingnya KB dalam meningkatkan kesehatan ibu dan pembangunan sosial ekonomi serta perlunya alokasi anggaran yang memadai untuk pelayanan dan manajemen program.

3.5.6. Meningkatkan kapasitas BAPPEDA untuk memasukkan KB ke rencana daerah.

Output 3.6: Adanya sistem akuntabilitas yang fungsional yang melibatkan masyarakat madani.

Kegiatan utama:3.6.1. Membangun kapasitas kelompok perempuan (kelompok kerja Hak dan

Pemberdayaan) dan kelompok masyarakat madani lainnya sebagai pengawas untuk memantau pelanggaran hak klien, akses remaja dan pemuda ke pelayanan, dll. (terkait dengan Output 1.6).

3.6.2. Membentuk komite di Puskesmas dan rumah sakit dan membangun kapasitas mereka untuk menjamin hak klien terlindungi.

Tujuan strategis 4: Dikembangkannya dan diaplikasikannya inovasi dan riset operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program serta berbagi pengalaman melalui kerjasama Selatan-Selatan.

Output:

Output 4.1: Tersedianya model percontohan untuk meningkatkan kerjasama Selatan-SelatanOutput 4.2: Terlaksananya penelitian operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program KB dan kesehatan reproduksi

Page 47: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

39Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Output 4.1: Tersedianya model percontohan untuk meningkatkan kerjasama Selatan-Selatan

Kegiatan utama:4.1.1. Evaluasi dan dokumentasi inovasi dalam program KB yang dilaksanakan di dalam

negeri (termasuk proyek yang didanai oleh mitra pembangunan internasional) untuk kemungkinan replikasi.

4.1.2. Identifikasi model untuk direplikasi dan dipromosikan dalam Kerjasama Selatan-Selatan.

Output 4.2: Penelitian operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program KB diterapkan, dievaluasi, serta diperluas.

Kegiatan utama:4.2.1. Melaksanakan penelitian operasional untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas

perencanaan program KB dan melakukan evaluasinya. 4.2.2. Mengidentifikasi penelitian operasional yang efektif untuk dipromosikan dalam

kerjasama Selatan-Selatan.

3.12. Kerangka Pemantauan dan EvaluasiPelaksanaan strategi akan dipantau dan dimonitor dengan menggunakan indikator yang diusulkan di butir 3.15 dan Track 20. Di samping pemantauan yang akan dilaksanakan oleh pemangku kepentingan utama (BKKBN, Kemenkes dan lainnya), organisasi masyarakat, seperti yang dijelaskan di Output 3.6, di bawah kepemimpinan kelompok kerja Hak dan Pemberdayaan akan memantau pelaksanaan program dari perspektif hak.

3.13. IndikatorDokumen Strategi Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Terintegrasi ini mengacu kepada indikator dampak yang tertuang di dalam dokumen RPJMN. Indikator yang digunakan di dalam strategi ini juga selaras dengan indikator Pembangunan yang Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG). Untuk setiap output diusulkan satu indikator yang bisa digunakan untuk pemantauan pencapaian. Indikator lainnya yang dapat digunakan untuk memantau pencapaian kegiatan dijabarkan di dalam lampiran.

Page 48: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

40 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Tuju

an d

an H

asil

Indi

kato

r Kin

erja

Defi

nisi

Ope

ratio

nal

Sum

ber

Dat

aLe

mba

ga y

ang

Bert

angg

ungj

awab

Tuju

an (R

PJM

N 20

15-2

019

)A

ngka

Kem

atia

n Ib

u (M

MR)

Jum

lah

kem

atia

n ib

u ak

ibat

dar

i pro

ses k

eham

ilan,

pe

rsal

inan

dan

 dal

am m

asa

42 h

ari p

asca

per

salin

an p

er

100.

000

kela

hira

n hi

dup

pada

per

iode

tert

entu

. Ang

ka

peng

ukur

an ri

siko

kem

atia

n w

anita

yan

g be

rkai

tan

deng

an p

erist

iwa

keha

mila

n.

SDKI

SUPA

SSE

NSUS

Pusa

t: BK

KBN,

Kem

enke

s, Ke

men

dagr

i, BA

PPEN

AS, K

emen

desa

, Men

egPP

, BP

S, O

rgan

isasi

Prof

esi, L

SM, m

itra

pem

bang

unan

Prov

insi

: BKK

BN P

rovi

nsi, D

inke

s Pro

vins

i, BA

PPED

A Pr

ovin

si, o

rgan

isasi

prof

esi, L

SM

Kabu

pate

n/Ko

ta: O

PD K

B, D

inke

s Ka

bupa

ten,

BAP

PEDA

Kab

upat

en,

orga

nisa

si pr

ofes

i, LSM

Ang

ka F

ertil

itas T

otal

(T

FR)

Jum

lah

anak

rata

-rata

yan

g ak

an d

ilahi

rkan

ole

h se

oran

g pe

rem

puan

pad

a ak

hir m

asa

repr

oduk

sinya

apa

bila

pe

rem

puan

ters

ebut

men

giku

ti po

la fe

rtili

tas p

ada

saat

TFR

di

hitu

ng.

SDKI

SUPA

SSE

NSUS

Ang

ka K

elah

iran

Rem

aja

(ASF

R 15

-19)

Jum

lah

kela

hira

n pa

da p

erem

puan

um

ur 1

5-19

tahu

n pa

da

perio

de te

rten

tu d

iant

ara

jum

lah

pend

uduk

per

empu

an

umur

15-

19 ta

hun

pada

per

iode

yan

g sa

ma,

yan

g di

nyat

akan

dal

am 1

000

pere

mpu

an 1

5-19

tahu

n.

SDKI

Ting

kat P

emak

aian

Ko

ntra

seps

i (CP

R)

Jum

lah

pasa

ngan

(per

empu

an d

an/a

tau

laki

-laki

) usia

re

prod

uktif

(15-

49 ta

hun)

yan

g m

engg

unak

an su

atu

met

ode

kont

rase

psi d

iban

ding

kan

deng

an ju

mla

h Pa

sang

an U

sia

Subu

r (PU

S) d

alam

per

iode

tert

entu

, dik

ali 1

00.

SDKI

SUSE

NAS

Ting

kat P

emak

aian

Ko

ntra

seps

i mod

ern

(mCP

R)

Jum

lah

pasa

ngan

(per

empu

an d

an/a

tau

laki

-laki

) usia

re

prod

uktif

(15-

49 ta

hun)

yan

g m

engg

unak

an su

atu

met

ode

kont

rase

psi m

oder

n di

band

ingk

an d

enga

n ju

mla

h Pa

sang

an

Usia

Sub

ur (P

US) d

alam

per

iode

tert

entu

, dik

ali 1

00.

SDKI

SUSE

NAS

Kebu

tuha

n KB

yan

g tid

ak te

rpen

uhi (

Unm

et

need

s)

Jum

lah

pere

mpu

an u

sia su

bur y

ang

tidak

ingi

n m

emili

ki

anak

ata

u in

gin

men

unda

kel

ahira

n an

ak b

erik

utny

a te

tapi

tid

ak m

engg

unak

an m

etod

e ko

ntra

seps

i dib

andi

ngka

n de

ngan

jum

lah

pere

mou

an u

sia su

bur d

alam

per

iode

te

rten

tu, d

ikal

i 100

.

SDKI

Prop

orsi

PU

S ya

ng

men

ggun

akan

met

ode

jang

ka p

anja

ng

Jum

lah

pasa

ngan

(per

empu

an d

an/a

tau

laki

-laki

) usia

re

prod

uktif

(15-

49 ta

hun)

yan

g m

engg

unak

an su

atu

met

ode

jang

ka p

anja

ng d

iban

ding

kan

deng

an ju

mla

h pa

sang

an

usia

subu

r (PU

S) d

alam

per

iode

satu

tera

khir,

dik

ali 1

00.

SDKI

Suse

nas

Prop

orsi

klie

n us

ia 3

0-49

ta

hun

yang

men

ggun

akan

m

etod

e ja

ngka

pan

jang

da

n pe

rman

en

Jum

lah

pasa

ngan

(per

empu

an d

an/a

tau

laki

-laki

) usia

re

prod

uktif

(30-

49 ta

hun)

yan

g m

engg

unak

an su

atu

met

ode

kont

rase

psi j

angk

a pa

njan

g da

n pe

rman

en d

iban

ding

kan

deng

an ju

mla

h Pa

sang

an U

sia S

ubur

(PUS

) yan

g m

engg

unak

an su

atu

met

ode

kont

rasp

esi.

SDKI

Suse

nas

Pusa

t: BK

KBN,

Kem

enke

s, BP

JS, o

rgan

isasi

prof

esi, m

itra

pem

bang

unan

Prov

insi

: BKK

BN P

rovi

nsi, D

inke

s Pro

vins

i, BP

JS, o

rgan

isasi

prof

esi

Kabu

pate

n/Ko

ta: O

PD K

B, D

inke

s Ka

bupa

ten,

BPJ

S, o

rgan

isasi

prof

esi

Page 49: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

41Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Prop

orsi

kebu

tuha

n KB

ya

ng te

rpen

uhi u

ntuk

m

etod

e ko

ntra

seps

i m

oder

n

Jum

lah

pasa

ngan

(per

empu

an d

an/a

tau

laki

-laki

) usia

re

prod

uktif

(15-

49 ta

hun)

yan

g m

engg

unak

an su

atu

met

ode

kont

rase

psi d

iban

ding

kan

deng

an to

tal j

umla

h Pa

sang

an

Usia

Sub

ur (P

US) y

ang

men

ggun

akan

suat

u m

etod

e ko

ntra

seps

i, dal

am p

erio

de te

rten

tu d

an ju

mla

h ko

ntra

seps

i ya

ng ti

dak

terp

enuh

i, dik

ali 1

00.

SDKI

Pusa

t: BK

KBN,

Kem

enke

sPr

ovin

si: B

KKBN

Pro

vins

i, Din

kes P

rovi

nsi

Kabu

pate

n/Ko

ta: O

PD K

B, D

inke

s Ka

bupa

ten

Ting

kat p

utus

pak

ai u

ntuk

m

etod

e ko

ntra

seps

i te

rten

tu

Jum

lah

putu

s pak

ai k

ontra

seps

i pad

a m

asin

g-m

asin

g du

rasi

pem

akai

an se

tiap

bula

n di

band

ingk

an d

enga

n ju

mla

h se

luru

h bu

lan

pem

akai

an.

Angk

a pu

tus p

akai

setia

p bu

lan

kem

udia

n di

hitu

ng se

cara

ku

mul

atif

untu

k m

enda

patk

an a

ngka

satu

tahu

n.

SDKI

Pusa

t: BK

KBN,

Kem

enke

s, BP

JS, o

rgan

isasi

prof

esi, L

SMPr

ovin

si: B

KKBN

Pro

vins

i, Din

kes P

rovi

nsi,

BPJS

, org

anisa

si pr

ofes

i, LSM

Kabu

pate

n/Ko

ta: O

PD K

B, D

inke

s Ka

bupa

ten,

BPJ

S, o

rgan

isasi

prof

esi, L

SM

Tuju

an st

rate

gis 1

: Te

rsed

iany

a sis

tem

pel

ayan

an K

B be

rkua

litas

yan

g m

erat

a da

n be

rkua

litas

di s

ekto

r pem

erin

tah

dan

swas

ta u

ntuk

men

jam

in a

gar s

etia

p w

arga

neg

ara

dapa

t mem

enuh

i tuj

uan

kese

hata

n re

prod

uksin

ya. 

Out

put 1

.1:

Men

ingk

atny

a ke

ters

edia

an

pela

yana

n KB

den

gan

akse

s yan

g le

bih

baik

dan

mer

ata

di se

ktor

pe

mer

inta

h se

hing

ga se

luru

h m

asya

raka

t dap

at m

emen

uhi

tuju

an re

prod

uksin

ya

Jum

lah

fask

es p

emer

inta

h ya

ng te

rakr

edita

si un

tuk

pela

yana

n KB

Jum

lah

fasil

itas k

eseh

atan

swas

ta y

ang

tera

kred

itasi

untu

k m

embe

rikan

pel

ayan

an K

B, d

alam

satu

tahu

n te

rakh

irLa

pora

n BK

KBN,

Ke

men

kes,

BPJS

dan

ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

BPJS

, BKK

BN, A

sosia

si fa

silita

s sw

asta

Prov

insi

: Din

kes P

rovi

nsi, B

PJS,

BKK

BN

prov

insi,

Aso

siasi

fasil

itas s

was

taKa

bupa

ten/

Kota

: Din

kes K

abup

aten

, BPJ

S,

OPD

KB,

Aso

siasi

fasil

itas s

was

ta

Out

put 1

.2: M

enin

gkat

nya

pem

anfa

atan

sekt

or sw

asta

dal

am

pem

erat

aan

akse

s ke

pela

yana

n KB

be

rkua

litas

yan

g m

empe

rhat

ikan

ha

k kl

ien.

Jum

lah

fasil

itas k

eseh

atan

sw

asta

dan

jeja

ringn

ya

yang

bek

erja

sam

a de

ngan

dan

men

yedi

akan

pe

laya

nan

KB M

KJP

Jum

lah

fasil

itas k

eseh

atan

swas

ta y

ang

terd

afta

r di B

PJS

yang

men

yedi

akan

min

imal

5 m

etod

e KB

jang

ka p

anja

ng,

dala

m sa

tu ta

hun

tera

khir

Lapo

ran

Kem

enke

s, BK

KBN,

BP

JS d

an

jaja

rann

ya

Jum

lah

fasil

itas k

eseh

atan

swas

ta y

ang

terd

afta

r di B

PJS

yang

men

yedi

akan

m

inim

al 5

met

ode

KB ja

ngka

pan

jang

, da

lam

satu

tahu

n te

rakh

ir

Out

put 1

.3:M

enin

gkat

nya

Sist

em

Jam

inan

Ket

erse

diaa

n al

at d

an

obat

kon

trase

psi.

Pers

enta

se st

ocko

ut

men

urut

jeni

s kon

trase

psi

di fa

silita

s, ja

ringa

n da

n je

jarin

gnya

Pers

enta

se fa

silita

s yan

g m

enga

lam

i sto

ck-o

ut u

ntuk

jeni

s ko

ntra

seps

i ter

tent

u pa

da sa

at d

ilaku

kan

ases

men

, dal

am

satu

tahu

n te

rakh

ir

Lapo

ran

BKKB

N da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: BK

KBN

Prov

insi

: BKK

BN P

rovi

nsi, D

inke

s Pro

vins

i,Ka

bupa

ten/

Kota

: OPD

KB,

Din

kes

Kabu

pate

n, B

PJS

Page 50: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

42 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Out

put 1

.4: M

enin

gkat

nya

kapa

sitas

dan

ket

erse

diaa

n su

mbe

rday

a m

anus

ia u

ntuk

m

enye

diak

an p

elay

anan

KB

yang

be

rkua

litas

.

Rasio

SDM

KB

(nak

es d

an

PLKB

/PKB

) per

pop

ulas

i se

suai

stan

dar

Perb

andi

ngan

jum

lah

SDM

unt

uk K

B di

band

ingk

an d

enga

n ju

mla

h pe

ndud

uk d

i sua

tu w

ilaya

h ke

rja, d

alam

satu

tahu

n te

rakh

ir

Lapo

ran

BKKB

N,

Kem

enke

s, BP

JS d

an

jaja

rann

ya

Pusa

t: BK

KBN

Prov

insi

: BKK

BN P

rovi

nsi, D

inke

s Pro

vins

i,Ka

bupa

ten/

Kota

: OPD

KB,

Din

kes

Kabu

pate

n, B

PJS

Prop

orsi

nake

s yan

g m

emili

ki k

ompe

tens

i un

tuk

mem

berik

an

pela

yana

n ko

ntra

seps

i dan

M

KJP

Perb

andi

ngan

tena

ga k

eseh

atan

yan

g m

emili

ki k

ompe

tens

i un

tuk

mem

berik

an p

elay

anan

kon

trase

psi d

iban

ding

kan

deng

an ju

mla

h ke

selu

ruha

n te

naga

kes

ehat

an, d

alam

satu

ta

hun

tera

khir

Lapo

ran

Kem

enke

s da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

orga

nisa

si pr

ofes

iPr

ovin

si: D

inke

s Pro

vins

i, org

anisa

si pr

ofes

iKa

bupa

ten/

Kota

: Din

kes K

abup

aten

, or

gani

sasi

prof

esi

Out

put 1

.5: D

iper

kuat

nya

siste

m

info

rmas

i man

ajem

en u

ntuk

m

enja

min

kua

litas

, kel

engk

apan

se

rta

inte

gras

i yan

g se

jala

n de

ngan

sist

em k

eseh

atan

.

Ters

edia

nya

satu

lapo

ran

KB y

ang

yang

terin

tegr

asi

dari

fask

es

Adan

ya la

pora

n KB

yan

g m

engi

nteg

rasik

an d

ata

dari

dina

s ke

seha

tan/

kota

sert

a O

PD K

B, d

alam

satu

tahu

n te

rakh

irLa

pora

n BK

KBN,

Ke

men

kes

dan

jaja

rann

ya

Pusa

t: Ba

ppen

as, K

emen

kes,

BKKB

NPr

ovin

si: B

APPE

DA, D

inke

s Pro

vins

i, BK

KBN

prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

ta: B

APPE

DA, D

inke

s Ka

bupa

ten,

OPD

KB

Out

put 1

.6: M

enin

gkat

nya

kual

itas p

elay

anan

KB

yang

m

empe

rhat

ikan

hak

klie

n da

n m

engi

nteg

rasik

an p

elay

anan

se

panj

ang

kont

inuu

m si

klus

ke

seha

tan

repr

oduk

si.

Prop

orsi

peng

guna

ko

ntra

seps

i yan

g m

enda

patk

an in

form

co

nsen

t

Perb

andi

ngan

jum

lah

peng

guna

kon

trase

psi y

ang

men

dapa

tkan

info

rmed

cons

ent d

iban

ding

kan

deng

an

selu

ruh

peng

guna

kon

trase

psi, d

alam

satu

tahu

n te

rakh

ir

SDKI

Pusa

t: BP

S, K

emen

kes,

BKKB

NPr

ovin

si: D

inke

s Pro

vins

i, BKK

BN P

rovi

nsi

Kabu

pate

n/Ko

ta: D

inke

s Kab

upat

en, O

PD

KB

Prop

orsi

peng

guna

ko

ntra

seps

i pas

ca

pers

alin

an

Perb

andi

ngan

jum

lah

peng

guna

kon

trase

psi p

asca

pe

rsal

inan

dib

andi

ngka

n de

ngan

junl

ah se

luru

h kl

ien

pasc

a sa

lin, d

alam

satu

tahu

n te

rakh

ir

Lapo

ran

Kem

enke

s da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

BPJS

, BKK

BNPr

ovin

si: D

inke

s Pro

vins

i, BPJ

S, B

KKBN

pr

ovin

siKa

bupa

ten/

Kota

: Din

kes K

abup

aten

, OPD

KB

Tuju

an st

rate

gis 2

:M

enin

gkat

nya

perm

inta

an p

engg

unaa

n m

etod

e ko

ntra

seps

i mod

ern

deng

an p

engg

unaa

n ya

ng b

erke

sinam

bung

an

Out

put 2

.1: s

trate

gi K

omun

ikas

i Pe

ruba

han

Peril

aku

(Beh

avio

r Ch

ange

Com

mun

icat

ion)

yan

g ko

mpr

ehen

sif.

Ters

edia

nya

stra

tegi

ko

mun

ikas

i per

ubah

an

peril

aku

yang

sesu

ai

deng

an k

ondi

si lo

kal

Adan

ya st

rate

gi k

omun

ikas

i per

ubah

an p

erila

ku y

angs

se

suai

den

gan

kond

isi lo

cal d

i sua

tu w

ilaya

h te

rten

tuLa

pora

n BK

KBN

dan

jaja

rann

ya

Pusa

t: BK

KBN

Prov

insi

: BKK

BN p

rovi

nsi

Kabu

pate

n/Ko

ta: O

PD K

B

Out

put 2

.2: M

enin

gkat

nya

kete

rliba

tan

tena

ga k

eseh

atan

, ke

lom

pok

pere

mpu

an, d

an to

koh

agam

a da

lam

men

gger

akka

n du

kung

an u

ntuk

pro

gram

KB

sert

a m

enga

tasi

ham

bata

n da

lam

be

r-KB.

Jum

lah

kegi

atan

pe

ngge

raka

n m

asya

raka

t da

lam

pro

gram

KB

oleh

be

rbag

ai k

elom

pok

mas

yara

kat

Jum

lah

kegi

atan

pen

gger

akan

mas

ayar

akt d

alam

pro

gram

KB

yan

g di

laku

kan

oleh

ber

baga

i kel

ompo

k m

asya

raka

t, da

lam

satu

tahu

n te

rakh

ir

Lapo

ran

BKKB

N da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: BK

KBN

Prov

insi

: BKK

BN p

rovi

nsi

Kabu

pate

n/Ko

ta: O

PD K

B

Page 51: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

43Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Out

put 2

.3: M

enin

gkat

nya

peng

etah

uan

dan

pem

aham

an

mas

yara

kat m

enge

nai p

rogr

am

Kelu

arga

Ber

enca

na d

an ke

seha

tan

repr

oduk

si

Prop

orsi

mas

yara

kat (

15-

49 ta

hun)

bai

k la

ki-la

ki

mau

pun

pere

mpu

an y

ang

mem

iliki

pen

geta

huan

m

enge

nai k

ontra

seps

i (s

esua

i dg

SDKI

) dan

ke

seha

tan

repr

oduk

si

Perb

andi

ngan

jum

lah

mas

yara

kat u

sia 1

5-49

tahu

n, b

aik

laki

-laki

mau

pun

pere

mpu

an y

ang

mem

iliki

pen

geta

huan

m

enge

nai m

etod

e KB

dib

andi

ngka

n de

ngan

selu

ruh

jum

lah

mas

yara

kat u

sia 1

5-49

tahu

n

SDKI

Pusa

t: BK

KBN

Prov

insi

: BKK

BN p

rovi

nsi

Kabu

pate

n/Ko

ta: O

PD K

B

Tuju

an st

rate

gis 3

: M

enin

gkat

nya

pena

tala

yana

n/ p

enge

lola

an d

i sem

ua je

njan

g da

n m

eman

tapk

an li

ngku

ngan

yan

g m

endu

kung

pro

gram

KB

yang

efe

ktif,

adi

l dan

ber

kesin

ambu

ngan

si se

ktor

pem

erin

tah

dan

swas

ta u

ntuk

men

jam

in a

gar s

etia

p w

arga

Neg

ara

dapa

t mem

enuh

i tuj

uan

kese

hata

n re

prod

uksin

ya. 

Out

put 3

.1:

Men

ingk

atny

a ka

pasit

as u

ntuk

pe

nata

laya

nan/

peng

elol

aan

inte

rnal

dan

lint

as in

stitu

si di

tin

gkat

pus

at, p

rovi

nsi d

an

kabu

pate

n un

tuk

prog

ram

yan

g efi

sien

dan

berk

elan

juta

n

Ters

edia

nya

doku

men

pe

renc

anaa

n pr

ogra

m K

B te

rinte

gras

i den

gan

linta

s se

ktor

lain

nya

di d

alam

RP

JMD

Adan

ya d

okum

en R

PJM

D ya

ng m

emua

t per

enca

naan

pr

ogra

m K

B ya

ng te

rinte

gras

i den

gan

sekt

or la

inny

a, d

alam

sa

tu ta

hun

tera

khir

Lapo

ran

Kem

ente

rian

Kese

hata

n,

BKKB

N da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

BKKB

N, B

APPE

NAS

Prov

insi

: Din

kes P

rovi

nsi, B

KKBN

pro

vins

i, BA

PPED

AKa

bupa

ten/

Kota

: Din

kes K

abup

aten

, OPD

KB

, BAP

PEDA

Out

put 3

.2:

Men

ingk

atny

a ko

ordi

nasi

anta

ra

BKKB

N da

n Ke

men

kes d

i tin

gkat

pu

sat,

prov

insi,

dan

kab

upat

en/

kota

unt

uk m

eman

tapk

an

kont

ribus

i sist

em k

eseh

atan

te

rhad

ap K

B di

ber

baga

i tah

ap

dala

m si

klus

kes

ehat

an re

prod

uksi.

Berfu

ngsin

ya fo

rum

ko

ordi

nasi

linta

s sek

tor

dala

m p

rogr

am K

B di

tin

gkat

pus

at, p

rovi

nsi d

an

kabu

pate

n

Adan

ya fo

rum

koo

rdin

asi l

inta

s sek

tor u

ntuk

pro

gram

KB

yang

ber

fung

si.

Krite

ria b

erfu

ngsi

akan

dise

paka

ti le

bih

lanj

ut

Lapo

ran

BKKB

N,

Kem

enke

s da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: BA

PPEN

AS, K

emen

kes,

BKKB

NPr

ovin

si: B

APPE

DA, D

inke

s Pro

vins

i, BK

KBN

prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

ta: B

APPE

DA, D

inke

s Ka

bupa

ten,

OPD

KB

Out

put 3

.3:

Men

ingk

atny

a ke

pem

impi

nan

dan

kapa

sitas

pej

abat

OPD

KB

dan

peja

bat K

eseh

atan

Kab

upat

en/

kota

unt

uk se

cara

efe

ktif

men

gelo

la p

rogr

am K

B.

Adan

ya p

enin

gkat

an

alok

asi a

ngga

ran

untu

k pr

ogra

m K

B (d

i sek

tor K

B da

n ke

seha

tan)

Adan

ya p

enin

gkat

an a

loka

si an

ggar

an u

ntuk

pro

gram

KB,

ba

ik it

u di

sekt

or k

eseh

atan

mau

pun

sekt

or K

B, d

alam

satu

ta

hun

tera

khir

jika

diba

ndin

gkan

den

gan

petio

de y

ang

sam

a di

tahu

n se

belu

mny

a.

Lapo

ran

BKKB

N,

Kem

enke

s da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: BA

PPEN

AS, K

emen

kes,

BKKB

NPr

ovin

si: B

APPE

DA, D

inke

s Pro

vins

i, BK

KBN

prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

ta: B

APPE

DA, D

inke

s Ka

bupa

ten,

OPD

KB

Out

put 3

.4:

Men

ingk

atny

a ka

pasit

as u

ntuk

m

elak

ukan

adv

okas

i ber

basis

buk

ti di

sem

ua ti

ngka

t pem

erin

taha

n da

n di

mas

yara

kat y

ang

terfo

kus

pada

per

an p

entin

g KB

dal

am

men

capa

i tuj

uan

pem

bang

unan

se

rta

untu

k m

enin

gkat

kan

visib

ilita

s pro

gram

KB

dan

sum

berd

ayan

ya.

Ters

edia

nya

stra

tegi

ad

voka

si be

rbas

is bu

kti

untu

k pr

ogra

m K

B di

setia

p je

njan

g

Adan

ya st

rate

gi a

dvok

asi b

erba

sis b

ukti

untu

k pr

ogra

m K

B di

ber

baga

i jen

jang

pro

gram

KB

Lapo

ran

BKKB

N da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

BKKB

N, B

APPE

DAPr

ovin

si: D

inke

s Pro

vins

i, BKK

BN p

rovi

nsi,

BAPP

EDA

Kabu

pate

n/Ko

ta: D

inke

s Kab

upat

en, O

PD

KB, B

APPE

DA

Page 52: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

44 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Out

put 3

.5:

Men

ingk

atny

a ka

pasit

as d

alam

pe

nyus

unan

keb

ijaka

n be

rbas

is bu

kti u

ntuk

men

ingk

atka

n ef

ektifi

tas p

rogr

am K

B da

n m

enja

min

pem

erat

aan

dan

kebe

rlanj

utan

pro

gram

.

Adan

ya d

okum

en

kebi

jaka

n pr

ogra

m K

B ya

ng b

erba

sis b

ukti

dan

bero

rient

asi p

ada

pem

enuh

an h

ak d

i sem

ua

jenj

ang

Terb

entu

knya

dok

umen

keb

ijaka

n pr

ogra

m K

B ya

ng

berb

asis

bukt

i dan

ber

orie

ntas

i pad

a pe

men

uhan

hak

di

sem

uan

jenj

ang

pem

erin

taha

n.

Lapo

ran

BKKB

N da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

BKKB

N, B

APPE

DAPr

ovin

si: D

inke

s Pro

vins

i, BKK

BN p

rovi

nsi,

BAPP

EDA

Kabu

pate

n/Ko

ta: D

inke

s Kab

upat

en, O

PD

KB, B

APPE

DA

Out

put 3

.6:

Adan

ya si

stem

aku

ntab

ilita

s yan

g fu

ngsio

nal y

ang

mel

ibat

kan

mas

yara

kat m

adan

i.

Jum

lah

kabu

pate

n/ko

ta

yang

men

gem

bang

kan

siste

m/w

adah

pen

gadu

an

mas

yara

kat u

ntuk

Jum

lah

peng

adua

n m

asya

raka

t yan

g di

tinda

klan

juti

Jum

lah

kabu

pate

n/ko

ta d

i man

a be

rbag

ai k

elom

pok

mas

yara

kat d

apat

terli

bat u

ntuk

mel

apor

kan

pela

ngga

ran

hak-

hak

klie

n,ak

ses r

emaj

a da

n pe

mud

a da

lam

satu

tahu

n te

rakh

ir

Lapo

ran

BKKB

N da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

BKKB

N, L

SM d

an

orga

nisa

si m

asya

raka

t lai

nnya

Prov

insi

: Din

kes P

rovi

nsi, B

KKBN

pro

vins

i, LS

M d

an o

rgan

isasi

mas

yara

kat l

ainn

yaKa

bupa

ten/

Kota

: Din

kes K

abup

aten

, OPD

KB

, LSM

dan

org

anisa

si m

asya

raka

t lai

nnya

Tuju

an st

rate

gis 4

: Di

kem

bang

kann

ya d

an d

iapl

ikas

ikan

nya

inov

asi d

an ri

set o

pera

siona

l unt

uk m

enin

gkat

kan

efisie

nsi d

an e

fekt

ifita

s pro

gram

sert

a m

enin

gkat

kan

kerja

sam

a Se

lata

n-Se

lata

n.

Out

put 4

.1:

Prak

tik te

rbai

k da

n m

odel

ters

edia

un

tuk

men

ingk

atka

n Ke

rjasa

ma

Sela

tan-

Sela

tan

(Sou

th-S

outh

Co

oper

atio

n).

Jum

lah

inov

asi y

ang

diev

alua

si da

n di

repl

ikas

iJu

mla

h in

ovas

i yan

g di

eval

uasi

dan

dire

plik

asi d

alam

satu

ta

hun

tera

khir

Lapo

ran

BKKB

N da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

BKKB

NPr

ovin

si: D

inke

s Pro

vins

i, BKK

BN p

rovi

nsi

Kabu

pate

n/Ko

ta: D

inke

s Kab

upat

en, O

PD

KB

Out

put 4

.2:

Pene

litia

n op

eras

iona

l unt

uk

men

ingk

atka

n efi

siens

i dan

ef

ektifi

tas p

rogr

am K

B di

tera

pkan

, di

eval

uasi,

sert

a di

perlu

as.

Jum

lah

pene

litia

n op

eras

iona

l yan

g di

laku

kan

dan

diev

alua

sikan

unt

uk

mem

perb

aiki

efis

iens

i dan

ef

ektifi

tas d

ari p

rogr

am K

B da

n KR

Jum

lah

pene

litia

n op

eras

iona

l yan

g di

laku

kan

dan

diev

alua

sikan

unt

uk m

empe

rbai

ki e

fisie

nsi d

an e

fekt

ifita

s pr

ogra

m K

B da

lam

satu

tahu

n te

rakh

ir

Lapo

ran

BKKB

N da

n ja

jara

nnya

Pusa

t: Ke

men

kes,

BKKB

NPr

ovin

si: D

inke

s Pro

vins

i, BKK

BN p

rovi

nsi

Kabu

pate

n/Ko

ta: D

inke

s Kab

upat

en, O

PD

KB

Page 53: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

45Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

LAM

PIRA

N: K

EGIA

TAN

DAN

SUB-

KEGI

ATAN

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lem

baga

Ut

ama

Pem

angk

u Ke

pent

inga

nW

aktu

 O

utpu

t 1.1

: Men

ingk

atny

a ke

ters

edia

an p

elay

anan

KB

deng

an a

kses

yan

g le

bih

baik

dan

mer

ata

di se

ktor

pem

erin

tah

sehi

ngga

selu

ruh

mas

yara

kat d

apat

mem

enuh

i tuj

uan

repr

oduk

sinya

 Ke

giat

an u

tam

a: 

  

  

  

  

1.1.

1M

engk

aji d

an m

erev

isi

stan

dar f

asili

tas d

an

pedo

man

yan

g ad

a un

tuk

pela

yana

n KB

te

rpad

u (d

enga

n m

empe

rtim

bang

kan

peng

elom

pokk

an k

lien

berd

asar

kan

umur

, ke

sam

aan

kara

kter

istik

, ta

hap

repr

oduk

si, d

sb,

sehi

ngga

pel

angg

aran

ha

k tid

ak te

rjadi

) ser

ta

men

etap

kan

stan

daris

asi

fasil

itas k

eseh

atan

.

1.

Mer

ekru

t kon

sulta

n un

tuk

mem

fasil

itasi

peng

kajia

n2.

Lo

kaka

rya

untu

k m

enda

patk

an

mas

ukka

n da

n m

enca

pai

kese

paka

tan

tent

ang

stan

dar

dan

pedo

man

den

gan

men

gund

ang

perw

akila

n da

ri pr

ovin

si da

n ka

bupa

ten/

kota

ya

ng te

rpili

h3.

Pe

ncet

akan

dan

dist

ribus

i st

anda

r dan

ped

oman

1.

Dist

ribus

i sta

ndar

dan

pe

dom

an

1.

Dist

ribus

i sta

ndar

da

n pe

dom

an

  

 1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

BPJS

3.

Org

anisa

si pr

ofes

i4.

M

itra

pem

bang

unan

2017

1.1.

2M

enye

paka

ti kr

iteria

fa

silita

s pel

ayan

an

KB a

ntar

a BK

KBN,

Ke

men

kes,

dan

BPJS

1.

Pert

emua

n te

knis

di ti

ngka

t pu

sat

2.

Peny

usun

an p

edom

an

men

gena

i krit

eria

fasil

itas

pela

yana

n KB

3.

Prin

ting

and

dist

ribut

ion

1.

Prin

ting

and

dist

ribut

ion

1.

Dist

ribut

ion

1. K

emen

kes

1.

BKKB

N 2.

BP

JS3.

O

rgan

isasi

prof

esi

4.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

1.1.

3Pe

met

aan

fasil

itas

pela

yana

n KB

(p

emer

inta

h da

n sw

asta

) be

rdas

arka

n kr

iteria

ya

ng te

lah

dise

paka

ti,

term

asuk

mel

ihat

pe

laya

nan

kelil

ing/

berg

erak

di d

aera

h te

rpec

il, pe

rbat

asan

dan

ke

pula

uan

dan

stat

us

berfu

ngsin

ya.

1.

Kont

rak

deng

an in

stitu

si (p

enge

mba

ngan

ala

t unt

uk

men

guku

r fun

gsio

nalit

as

fasil

itas d

an p

emet

aan

fasil

itas

kese

hata

n di

sekt

or p

emer

inta

h da

n sw

asta

. Pen

gam

bila

n sa

mpe

l fas

ilita

s dite

ntuk

an

deng

an m

empe

rtim

bang

kan

dist

ribus

i yan

g m

erat

a.

2.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at n

asio

nal

tent

ang

pem

etaa

n fa

silita

s ke

seha

tan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

.

1.

Pe

rtem

uan

tekn

is un

tuk

mem

berik

an

mas

ukka

n at

as

pela

ksan

aan

pem

etaa

n fa

silita

s ke

seha

tan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

  

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

BA

PPEN

AS2.

BP

JS3.

Di

nkes

Pro

vins

i4.

Di

nkes

Ka

bupa

ten/

kota

5.

Mitr

a Pe

mba

ngun

an

2017

Page 54: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

46 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.1.

4Be

rdas

arka

n ha

sil

pem

etaa

n, m

elak

ukan

ke

giat

an se

baga

i ber

ikut

:-M

enin

gkat

kan

fung

si fa

silita

s ber

dasa

rkan

ke

senj

anga

n ya

ng

diid

entifi

kasi

dari

pem

etaa

n un

tuk

men

capa

i aks

es y

ang

mer

ata

ke m

etod

e ja

ngka

pen

dek

dan

jang

ka p

anja

ng.

-Men

ingk

atka

n ku

alita

s fas

ilita

s ter

pilih

se

baga

i sar

ana

ruju

kan

berd

asar

kan

pem

etaa

n un

tuk

men

jam

in a

kses

ya

ng m

erat

a.-M

empe

rkua

t pel

ayan

an

kelil

ing

(pel

ayan

an lu

ar

gedu

ng p

emer

inta

h da

n pe

laya

nan

mom

entu

m)

untu

k m

enye

diak

an

pela

yana

n be

rkua

litas

se

cara

tera

tur,

term

asuk

tin

dak

lanj

ut d

an

pena

ngan

an e

fek

sam

ping

.

 1.

Ra

pat k

oord

inas

i di

ting

kat p

rovi

nsi

untu

k m

endi

skus

ikan

re

ncan

a pe

ngua

tan

fasil

itas k

eseh

atan

2.

Pem

anta

uan

pela

ksan

aan

peng

uata

n fa

silita

s

1.

Rapa

t koo

rdin

asi

untu

k m

enge

mba

ngka

n re

ncan

a pe

ngua

tan

fasil

itas k

eseh

atan

2.

Pe

latih

an p

etug

as

kese

hata

n

3. P

eman

taua

n pe

laks

anaa

n pe

ngua

tan

fasil

itas

  

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

BA

PPEN

AS2.

BA

PPED

A3.

BP

JS4.

Di

nkes

Pro

vins

i5.

Di

nkes

Ka

bupa

ten/

kota

2017

1.1.

5Ak

redi

tasi

fasil

itas

kese

hata

n: m

engk

aji

dan

mem

perlu

as

ruan

g lin

gkup

stan

dar

akre

dita

si pu

skes

mas

sa

at in

i (ya

ng

dike

mba

ngka

n ol

eh B

ina

Upay

a Ke

seha

tan/

BUK

Kem

enke

s) se

hing

ga

men

caku

p pe

laya

nan

KB se

baga

i sya

rat u

ntuk

re

gist

rasi

BPJS

. Ter

kait

deng

an O

uput

3.2

.

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

gkaj

i dan

mem

perb

aiki

st

anda

r akr

edita

si pu

skes

mas

de

ngan

mel

ibat

kan

perw

akila

n Di

nas K

eseh

atan

pro

vins

i dan

ka

bupa

ten/

kota

sert

a O

PD K

B

  

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

BP

JS3.

Di

nKes

Pro

vins

i4.

Di

nkes

Ka

bupa

ten/

kota

5.

OPD

KB

Prov

/Ka

b

2017

Page 55: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

47Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.1.

6Pe

laya

nan

Kese

hata

n Re

prod

uksi

yang

ram

ah re

maj

  

  

1.1.

6.1

Mer

evisi

ata

u m

enge

mba

ngka

n st

rate

gi p

enge

nala

n pe

laya

nan

ram

ah re

maj

a ya

ng a

kan

dila

ksan

akan

se

cara

ber

taha

p di

mul

ai

dari

wila

yah

deng

an

angk

a fe

rtili

tas r

emaj

a tin

ggi.

1.

Men

gkaj

i stra

tegi

pel

ayan

an

ram

ah re

maj

a Ke

men

kes d

an

BKKB

N da

n m

engi

dent

ifika

si ar

ea u

ntuk

inte

gras

i (ko

nsul

tan)

2.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

tent

ang

pela

yana

n ra

mah

rem

aja

term

asuk

men

gund

ang

perw

akila

n da

ri pr

ovin

si da

n ka

bupa

ten/

kota

3.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

stra

tegi

1. P

enge

mba

ngan

re

ncan

a ak

si pe

laks

anaa

n pe

laya

nan

ram

ah

rem

aja

di ti

ngka

t pr

ovin

si2.

Di

strib

usi s

trate

gi3.

Pe

man

taua

n pe

laks

anaa

n

1.

Peng

emba

ngan

re

ncan

a ak

si pe

laks

anaa

n pe

laya

nan

ram

ah

rem

aja

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Dist

ribus

i stra

tegi

3.

Pem

anta

uan

pela

ksan

aan

  

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

BA

PPEN

AS2.

KE

MEN

DIKB

UD3.

KE

MEN

AG4.

Di

nKes

Pro

vins

i5.

Di

nkes

Ka

bupa

ten/

kota

6.

OPD

KB

Prov

/Ka

b7.

M

itra

Pem

bang

unan

2017

20

18

2019

1.1.

6.2

Men

gem

bang

kan

kerja

sam

a an

tara

PIK

re

maj

a, P

uske

smas

PK

PR d

an p

elay

anan

re

maj

a la

inny

a da

lam

m

elak

sana

kan

stra

tegi

di

ata

s.

1.

Peng

emba

ngan

Not

a Ke

sepa

ham

an (M

oU) t

enta

ng

pela

yana

n ra

mah

rem

aja

1.

Koor

dina

si di

ting

kat

prov

i1.

Ko

ordi

nasi

di ti

ngka

p ka

bupa

ten

 

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

BP

JS2.

BA

PPEN

AS3.

LS

M4.

Di

nKes

Pro

vins

i5.

DI

nkes

Ka

bupa

ten/

kota

6.

O

PD K

B Pr

ov/

Kab

7.

Dina

s Pe

ndid

ikan

2017

20

18

2019

1.1.

6.3

Mer

evisi

ata

u m

enge

mba

ngka

n pe

dom

an p

enan

gana

n ru

juka

n un

tuk

pend

idik

se

baya

dan

tena

ga

kese

hata

n di

baw

ah

koor

dina

si Ke

men

kes.

1.

Peng

emba

ngan

ped

oman

pe

laya

nan

ram

ah re

maj

a (k

onsu

ltan)

2.

P

erte

mua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n te

ntan

g pe

dom

an p

elay

anan

ra

mah

rem

aja

3.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

pedo

man

pel

ayan

an ra

mah

re

maj

a

1.

Part

isipa

si pe

rwak

ilan

prov

insi

terp

ilih

di

pert

emua

n at

au

loka

kary

a un

tuk

men

disk

usik

an,

men

gkaj

i, dan

mer

evisi

pe

dom

an p

elay

anan

ra

mah

rem

aja

2.

Dist

ribus

i ped

oman

pe

laya

nan

ram

ah

rem

aja

1.

Dist

ribus

i pe

dom

an

pela

yana

n ra

mah

re

maj

a

 

1.

Pela

ksan

aan

pedo

man

pe

laya

nan

ram

ah

rem

aja

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

LSM

2.

DinK

es P

rovi

nsi

3.

Din

Kes

Kabu

pate

n/Ko

ta4.

O

PD K

B Pr

ov/

Kab

5.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

20

18

2019

Page 56: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

48 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.1.

6.4

Pela

tihan

pet

ugas

te

rmas

uk ru

juka

n un

tuk

pela

yana

n sp

esia

lis.

1.

TOT

tent

ang

pela

yana

n ra

mah

re

maj

a 2.

Pe

man

taua

n da

n pe

ngaw

asan

1.

TOT

tent

ang

pela

yana

n ra

mah

re

maj

a

3.

Pem

anta

uan

dan

peng

awas

an

1.

TOT

tent

ang

pela

yana

n ra

mah

re

maj

a 2.

Pe

latih

an p

etug

as

kese

hata

n te

ntan

g pe

laya

nan

ram

ah

rem

aja

3.

Tind

ak la

njut

pa

scap

elat

ihan

4.

Pe

man

taua

n da

n pe

ngaw

asan

  

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

LS

M

2.

DinK

es P

rovi

nsi

3.

Dink

es

Kabu

pate

n/ko

ta4.

O

PD K

B Pr

ov/

Kab

2017

20

18

2019

1.1.

6.5

Men

yele

ngga

raka

n ka

mpa

nye

publ

ik

men

gena

i pel

ayan

an

ram

ah re

maj

a.

1.

Kam

pany

e pe

laya

nan

ram

ah

rem

aja

mel

alui

ber

baga

i med

ia

1.

Kam

pany

e pe

laya

nan

ram

ah re

maj

a m

elal

ui

berb

agai

med

ia

1.

Kam

pany

e pe

laya

nan

ram

ah

rem

aja

mel

alui

be

rbag

ai m

edia

 

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

LS

M2.

Di

nkes

Pro

vins

i3.

Di

nkes

Ka

bupa

ten/

kota

4.

O

PD K

B Pr

ov/

Kab

2017

20

18

2019

1.1.

6.6

Mem

perk

enal

kan

dan

mem

prom

osik

an

laya

nan

kese

hata

n re

prod

uksi

bagi

rem

aja

di lu

ar d

ari l

ayan

an

pem

erin

tah.

1.

Peng

emba

ngan

pro

gram

pe

mas

aran

sosia

l (ko

nsul

tan)

2.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

nas

iona

l

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

prov

insi

2.

Pela

ksan

aan

prog

ram

pe

mas

aran

sosia

l

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta2.

Pe

laks

anaa

n pr

ogra

m

pem

asar

an so

sial

 

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

LS

M3.

Di

nKes

Pro

vins

i4.

Di

nkes

Ka

bupa

ten/

Kota

5.

OPD

KB

Prov

/Ka

b

2017

20

18

2019

1.1.

7Pe

nyed

iaan

pel

ayan

an

KB p

ada

situa

si be

ncan

a ke

man

usia

an

yang

men

gacu

pad

a Pa

ket P

elay

anan

Aw

al

Min

imum

(PPA

M) u

ntuk

m

enin

gkat

kan

akse

s ke

pela

yana

n ko

ntra

seps

i da

n ko

ntra

seps

i dar

urat

. Pe

dom

an in

i jug

a m

elip

uti p

enye

diaa

n ko

ntra

seps

i kep

ada

korb

an k

eker

asan

be

rbas

is ge

nder

.

1.

Men

gem

bang

kan

renc

ana

peny

edia

an p

elay

anan

KB

pada

sa

at b

enca

na y

ang

terin

tegr

asi

ke d

alam

renc

ana

aksi

Kem

enke

s (ko

nsul

tan)

2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a di

tin

gkat

nas

iona

l unt

uk

men

gem

bang

kan

renc

ana

peny

edia

an p

elay

anan

KB

pad

a sa

at b

enca

na3.

Pe

ngad

aan

logi

stik

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

di ti

ngka

t pr

ovin

si un

tuk

men

gem

bang

kan

renc

ana

peny

edia

an

pela

yana

n KB

pad

a sa

at b

enca

na d

i tin

gkat

pro

vins

i2.

Pe

ngad

aan

logi

stik

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

unt

uk

men

gem

bang

kan

renc

ana

peny

edia

an

pela

yana

n KB

pad

a sa

at

benc

ana

di

tingk

at k

abup

aten

2.

Pe

ngad

aan

logi

stik

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N 2.

BN

PB

3.

DinK

es P

rovi

nsi

4.

Dink

es

Kabu

pate

n/ko

ta5.

LS

M

2017

20

18

2019

Page 57: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

49Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

an

Nas

iona

lPr

ovin

siKa

bupa

ten/

Kota

Des

aM

asya

raka

tFa

silit

as

Kese

hata

nLe

mba

ga

Utam

aPe

man

gku

Kepe

ntin

gan

Wak

tu

1.2

Out

put 1

.2: M

enin

gkat

nya

pem

anfa

atan

sekt

or sw

asta

dal

am p

emer

ataa

n ak

ses k

e pe

laya

nan

KB b

erku

alita

s yan

g m

empe

rhat

ikan

hak

klie

n. S

ekto

r sw

asta

di b

idan

g ke

seha

tan

di si

ni a

dala

h se

mua

org

anis

asi d

an in

divi

du y

ang

dala

m m

elak

sana

kan

kegi

atan

nya

di b

idan

g pe

laya

nan

kese

hata

n da

n tid

ak la

ngsu

ng d

iken

dalik

an o

leh

pem

erin

tah.

 Ke

giat

an u

tam

a: 

  

  

  

  

1.2.

1Pe

ngem

bang

an m

odel

bisn

is ke

mitr

aan

pem

erin

tah-

swas

ta y

ang

berk

elan

juta

n m

elal

ui ja

ringa

n st

anda

risas

i mod

el p

elay

anan

KB

swas

ta, d

enga

n fo

kus p

ada

peni

ngka

tan

akse

s ke

pela

yana

n ya

ng m

erat

a, te

rjang

kau

dan

berk

ualit

as. R

enca

na ja

ringa

n m

odel

pel

ayan

an K

B sw

asta

m

enca

kup

jeni

s mod

el se

cara

pe

nuh

atau

par

sial. P

eran

dan

ta

nggu

ngja

wab

jarin

gan

ini a

kan

dide

finisi

kan

lebi

h la

njut

.

1.

Mel

akuk

an st

anda

risas

i m

odel

pel

ayan

an K

B sw

asta

ol

eh K

emen

kes

2.

Men

gem

bang

kan

mek

anism

e pe

lapo

ran

berd

asar

kan

wila

yah

kerja

pu

skes

mas

.3.

M

embu

at a

tura

n m

enge

nai

stru

ktur

tarif

unt

uk

pela

yana

n KB

swas

ta4.

M

enge

mba

ngka

n kr

iteria

ak

redi

tasi

untu

k re

gist

rasi

BPJS

(kew

ajib

an p

elap

oran

se

baga

i bag

ian

dari

akre

dita

si). T

erka

it de

ngan

O

uput

3. 2

. 5.

Ke

mitr

aan

deng

an A

sosia

si Ke

dokt

eran

Sw

asta

In

done

sia d

an/a

tau

Ikat

an

Bida

n In

done

sia (I

BI) u

ntuk

m

enge

mba

ngka

n sis

tem

ja

ga m

utu

dan

mem

astik

an

kepa

tuha

n pa

da st

anda

r m

elal

ui p

eman

taua

n te

ratu

r, dl

l. Ter

kait

deng

an O

utpu

t 1.

6.

1.

Sosia

lisas

i m

odel

bisn

is ke

mitr

aan

pem

erin

tah-

swas

ta d

i tin

gkat

pro

vins

i

1.

Sosia

lisas

i mod

el

bisn

is ke

mitr

aan

pem

erin

tah-

swas

ta d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

  

1.

Pela

ksan

aan

mod

el b

isnis

kem

itraa

n pe

mer

inta

h-sw

asta

di

tingk

at fa

silita

s ke

seha

tan

1.

Kem

enke

s2.

O

rgan

isasi

prof

esi

3.

Asos

iasi

Fasil

itas

Kese

hata

n Sw

asta

1.

BKKB

N2.

BP

JS3.

M

itra

Pem

bang

unan

4.

Pers

i5.

Ad

inke

s6.

PK

FI7.

As

klin

8.

DinK

es P

rovi

nsi

9.

Dink

es

Kabu

pate

n/Ko

ta10

. OPD

KB

Prov

/Ka

b

2017

20

18

2019

1.2.

2Pe

mas

aran

sosia

l kon

trase

psi

(pih

ak sw

asta

/LSM

) unt

uk

men

ingk

atka

n ak

ses p

elay

anan

KB

ber

kual

itas d

i sek

tor s

was

ta

deng

an ca

ra m

emba

ngun

pro

gram

ya

ng su

dah

ada

atau

mem

ulai

pr

ogra

m b

aru,

den

gan

men

jam

in

kera

hasia

n da

n m

engu

rang

i bia

ya

(terk

ait d

enga

n O

utpu

t 1.1

).

1.

Peng

emba

ngan

pro

gram

pe

mas

aran

sosia

l ko

ntra

seps

i bek

erja

sam

a de

ngan

pih

ak sw

asta

/LSM

(k

onsu

ltan)

2.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l 3.

Im

plem

enta

si pe

mas

aran

so

sial k

ontra

seps

i

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Impl

emen

tasi

pem

asar

an

sosia

l ko

ntra

seps

i

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

2.

Impl

emen

tasi

pem

asar

an

sosia

l ko

ntra

seps

i

 

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

M

itra

pem

bang

unan

\3.

Se

ktor

swas

ta4.

LS

M

2017

20

18

2019

Page 58: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

50 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lem

baga

Ut

ama

Pem

angk

u Ke

pent

inga

nW

aktu

Out

put 1

.3: M

enin

gkat

nya

Sist

em Ja

min

an K

eter

sedi

aan

alat

dan

oba

t kon

trase

psi

1.3.

1Pe

ngad

aan

kont

rase

psi y

ang

dija

min

ber

kual

itas,

term

asuk

m

enge

mba

ngka

n sis

tem

e-

proc

urem

ent (

terk

ait d

enga

n O

utpu

t 3.1

).

1.

Men

gkaj

i pro

ses p

enga

daan

da

n m

enge

mba

ngka

n lin

k ke

e-p

rocu

rem

ent

(kon

sulta

n)

2.

Peng

emba

ngan

ped

oman

3.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

4.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

pedo

man

5.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

nasio

nal

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Dist

ribus

i pe

dom

an

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

2.

Dist

ribus

i pa

ndua

n

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

BP

JS2.

KP

AN3.

LK

PP4.

M

itra

pem

bang

unan

2017

1.3.

2Si

stem

Jam

inan

Ket

erse

diaa

n Ko

ntra

seps

i yan

g be

rkua

litas

  

  

  

  

1.3.

2.1

Mel

akuk

an re

visi

stra

tegi

ja

min

an k

eter

sedi

aan

kom

odita

s kon

trase

psi y

ang

mer

eflek

sikan

pen

gada

an y

ang

berk

ualit

as.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

mer

evisi

st

rate

gi p

enja

min

an

kete

rsed

iaan

kon

trase

psi

2.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

3.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

nasio

nal

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s, 2.

BK

KBN

Prov

insi

3.

OPD

KB

Prov

/Kab

4.

DinK

es P

rovi

nsi

5.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta6.

M

itra

Pem

bang

unan

2017

1.3.

2.2

Men

jam

in k

eter

sedi

an

kom

odita

s KB

sesu

ai d

enga

n pe

ram

alan

keb

utuh

an a

loko

n un

tuk

klie

n.

1.

Peng

adaa

n ko

mod

itas K

B se

suai

den

gan

targ

et y

ang

dipr

oyek

sikan

a2.

Di

strib

usi k

omod

itas K

B ke

je

njan

g ya

ng le

bih

rend

ah

1.

Peng

adaa

n ko

mod

itas K

B di

tin

gkat

pro

vins

i se

suai

den

gan

targ

et y

ang

dipr

oyek

si2.

Di

strib

usi

kom

odita

s KB

ke je

njan

g ya

ng

lebi

h re

ndah

1.

Peng

adaa

n ko

mod

itas

KB d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

sesu

ai

deng

an ta

rget

ya

ng d

ipro

yeks

i2.

Di

strib

usi

kom

odita

s KB

ke je

njan

g ya

ng

lebi

h re

ndah

 

1.

Pela

ksan

aan

man

ajam

en

kom

odita

s KB

di t

ingk

at

fasil

itas

kese

hata

n se

suai

stan

dar

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

DinK

es P

rovi

nsi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta3.

BK

KBN

prov

insi

4.

OPD

KB

Prov

/Kab

2017

20

18

2019

Page 59: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

51Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.3.

2.3

Men

gkaj

i sta

ndar

pro

duse

n un

tuk

berb

agai

kon

trase

psi d

an

pela

ksan

aann

ya.

1.

Pela

ksan

aan

stud

i tra

cing

(dar

i pro

duse

n - p

enga

daan

- d

istrib

usi -

pen

yim

pana

n -

kons

umsi)

2.

Men

gkaj

i sta

ndar

pro

duse

n un

tuk

berb

agai

kon

trase

psi

(kon

sulta

n)

3.

Pert

emua

n te

knis

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

disk

usik

an h

asil

kajia

n

  

  

 1.

BP

OM

2.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

1.3.

2.4

Mem

perb

aiki

per

guda

ngan

:  

  

  

  

  

 i.

Men

gkaj

i dan

mer

evisi

st

anda

r per

guda

ngan

BK

KBN

saat

ini.

1.

Men

gkaj

i sta

ndar

pe

rgud

anga

n (k

onsu

ltan)

2.

Perb

aika

n st

anda

r pe

rgud

anga

n 3.

Pe

ncen

taka

n da

n di

strib

usi

4.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

nasio

nal

1.

Dist

ribus

i pe

dom

an2.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

pro

vins

i

1.

Dist

ribus

i pe

dom

an2.

So

sialis

asi

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

 

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

M

itra

pem

bang

unan

2017

 ii.

M

engk

aji m

anaj

emen

da

n di

strib

usi k

omod

itas

kont

rase

psi t

erm

asuk

pe

met

aan

kond

isi

guda

ng D

inas

Kes

ehat

an

prov

insi

dan

kabu

pate

n/ko

ta d

an B

KKBN

/OPD

KB

diba

ndin

gkan

den

gan

stan

dar f

ungs

iona

litas

gu

dang

dar

i Kem

enke

s.

1.

Men

gkaj

i man

ajem

en

dan

dist

ribus

i kom

odita

s ko

ntra

sepi

(kon

sulta

n)2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n3.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

M

itra

pem

bang

unan

2017

 iii

. M

endu

kung

/ mem

fasil

itasi

mas

ukan

unt

uk

mem

perb

aiki

fasil

itas s

esua

i st

anda

r.

1.

Alok

asi d

ana

oper

asio

nal

untu

k m

empe

rbai

ki fa

silita

s se

suai

stan

dar

1.

Alok

asi d

ana

oper

asio

nal

untu

k m

empe

rbai

ki

fasil

itas s

esua

i st

anda

r

1.

loka

si da

na

oper

asio

nal

untu

k m

empe

rbai

ki

fasil

itas s

esua

i st

anda

r

 

1.

Mem

perb

aiki

fa

silita

si ya

ng

terid

entifi

kasi

sesu

ai st

anda

r

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

1.

Mitr

a pe

mba

ngun

an2.

BK

KBN

Prov

insi

3.

OPD

KB

Prov

/Kab

4.

DinK

es P

rovi

nsi

5.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

2017

20

18

2019

Page 60: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

52 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

 iv

. M

enge

mba

ngka

n pe

dom

an

untu

k pe

nyim

pana

n ko

ntra

seps

i di r

umah

saki

t (R

S), p

uske

smas

, dan

fasil

itas

di b

awah

pus

kesm

as.

1.

Men

gkaj

i ped

oman

pe

nyim

pana

n ko

ntra

seps

i di

RS, p

uske

smas

, dan

fasil

itas

lain

nya

di b

awah

pus

kesm

as

(kon

sulta

n)2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n 3.

Pe

ncet

akan

dan

dist

ribus

i4.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Dist

ribus

i pe

dom

an

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

2.

Dist

ribus

i pe

dom

an

 

1.

Pela

ksan

aan

pedo

man

pe

nyim

pana

n ko

ntra

seps

i di

tingk

at fa

silita

s ke

seha

tan

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

1.

Mitr

a pe

mba

ngun

an2.

BK

KBN

Prov

insi

3.

OPD

KB

Prov

/Kab

4.

DinK

es P

rovi

nsi

5.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

2017

 v.

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an

untu

k be

rbag

ai je

njan

g m

anaj

er g

udan

g te

rmas

uk

farm

asis/

apot

eker

di f

asili

tas

lebi

h re

ndah

(far

mas

i/m

anaj

er g

udan

g di

fasil

itas

swas

ta y

ang

men

yedi

akan

pe

laya

nan

KB d

iikut

sert

akan

da

lam

pel

atih

an in

i).

1.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l 1.

TO

T di

ting

kat

prov

insi

1.

Pela

tihan

di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

 

1.

Pela

tihan

pe

tuga

s gu

dang

te

rmas

uk

apot

eker

di

tingk

at fa

silita

s ke

seha

tan

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

1.

Mitr

a pe

mba

ngun

an2.

BK

KBN

Prov

insi

3.

OPD

KB

Prov

/Kab

4.

DinK

es P

rovi

nsi

5.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

2017

20

18

 vi

. M

eman

taua

n ke

patu

han

terh

adap

stan

dar d

i sem

ua

jenj

ang,

term

asuk

di f

asili

tas

pela

yana

n sw

asta

ole

h pe

tuga

s tin

gkat

nas

iona

l (p

eman

taua

n tin

gkat

pr

ovin

si), p

etug

as ti

ngka

t pr

ovin

si (p

eman

taua

n tin

gkat

kab

upat

en/k

ota

– fa

silita

s uta

ma

sekt

or

pem

erin

tah

dan

swas

ta),

petu

gas t

ingk

at k

abup

aten

/ko

ta (p

eman

taua

n pu

skes

mas

sert

a fa

silita

s se

ktor

pem

erin

tah,

swas

ta,

dan

peny

edia

pel

ayan

an

lain

nya)

.

1.

Supe

rvisi

pem

anta

uan

kepa

tuha

n te

rhad

ap st

anda

r da

ri tin

gkat

pus

at

1.

Supe

rvisi

o pe

man

taua

n ke

patu

han

terh

adap

stan

dar

dari

tingk

at

prov

insi

1.

Supe

rvisi

pe

man

taua

n ke

patu

han

terh

adap

st

anda

r da

ri tin

gkat

ka

bupa

ten

  

1.

Rapa

t ko

ordi

nasi

rutin

di t

ingk

at

fasil

itas

1.

BKKB

N 2.

Ke

men

kes

1.

Mitr

a pe

mba

ngun

an2.

BK

KBN

Prov

insi

3.

OPD

KB

Prov

/Kab

4.

DinK

es P

rovi

nsi

5.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

2017

20

18

2019

Page 61: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

53Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.3.

3M

empe

rkua

t man

ajem

en

rant

ai p

asok

an: E

valu

asi

tiga

mod

el y

ang

seda

ng

dila

ksan

akan

unt

uk m

elih

at

efisie

nsi, c

ost-e

ffect

iven

ess,

dan

kebe

rlang

sung

an (k

etig

a m

odel

te

rseb

ut a

dala

h pe

rbai

kan

siste

m d

istrib

usi B

KKBN

, m

engg

unak

an si

stem

yan

g te

rinte

gras

i den

gan

Kem

enke

s da

n m

engg

unak

an d

istrib

usi

mel

alui

pos

).

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

geva

luas

i efis

iens

i, co

st-e

ffect

iven

ess,

dan

sust

aina

bilit

y da

ri ke

tiga

mod

el y

ang

seda

ng

diim

plem

enta

si 2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n 3.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

Le

mba

ga

pene

litia

n3.

O

rgan

isasi

prof

esi

4.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

1.3.

4M

empe

rkua

t Sist

em In

form

asi M

anaj

emen

Log

istik

dan

per

amal

an 

  

  

 

1.3.

4.1

Men

gkaj

i Sist

em In

form

asi

Man

ajem

en L

ogist

ik y

ang

ada

dan

men

ilai e

fekt

ivita

snya

un

tuk

mem

pred

iksi

stoc

k-ou

t da

n m

embu

at p

erub

ahan

jika

di

perlu

kan.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gkaj

i sist

em in

form

asi

man

ajem

en lo

gist

ik d

an

mel

ihat

efe

ktiv

itasn

ya u

ntuk

m

empr

edik

si st

ok o

ut2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n 3.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

Di

nKes

Pro

vins

i2.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

3.

BKKB

N Pr

ovin

si4.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab5.

M

itra

pem

bang

unan

2017

1.3.

4.2

Men

gem

bang

kan

kapa

sitas

pe

ram

alan

di t

ingk

at n

asio

nal,

prov

insi,

dan

kab

upat

en/

kota

sert

a ru

mah

saki

t dan

pu

skes

mas

(ter

kait

deng

an

Out

put 1

.4).

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n 2.

TO

T di

ting

kat n

asio

nal

1.

TOT

di ti

ngka

t pr

ovin

si 1.

Pe

latih

an

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

  

1.

Pela

tihan

di

fasil

itas

kese

hata

n

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

1.

DinK

es P

rovi

nsi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta3.

BK

KBN

Prov

insi

4.

OPD

KB

Prov

/Kab

5.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

20

18

Page 62: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

54 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lem

baga

Uta

ma

Pem

angk

u Ke

pent

inga

n W

aktu

 O

utpu

t 1.4

: Men

ingk

atny

a ka

pasi

tas d

an k

eter

sedi

aan

sum

berd

aya

man

usia

unt

uk m

enye

diak

an p

elay

anan

KB

yang

ber

kual

itas

1.4.

1Pe

laya

nan

KB y

ang

berk

ualit

as d

enga

n du

kung

an su

mbe

r day

a m

anus

ia y

ang

mem

iliki

kap

asita

s

1.4.

1.1

Men

jam

in

kete

rsed

iaan

tena

ga

kese

hata

n un

tuk

pela

yana

na K

B.

1.

Pem

etaa

n pe

tuga

s ke

seha

tan

di b

erba

gai

tingk

at (k

onsu

ltan/

inst

itusi)

2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n di

tin

gkat

nas

iona

l unt

uk

men

gem

bang

kan

renc

ana

SDM

kes

ehat

an

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t pr

ovin

si un

tuk

pere

ncan

aan

SDM

ke

seha

tan

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at k

abup

aten

/ko

ta u

ntuk

pe

renc

anaa

n SD

M

kese

hata

n 2.

Pe

nem

pata

n pe

tuga

s kes

ehat

an

di ti

ngka

t fas

ilita

s

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

BA

PPED

A3.

Di

nKes

Pro

vins

i4.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

2017

20

18

2019

1.4.

1.2

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an p

re-s

ervi

ce K

B:

 i. M

engk

aji

kurik

ulum

yan

g ad

a da

n m

empe

rkua

t pe

latih

an K

B se

lam

a be

rada

di

bagi

an O

bste

tri d

an

Gine

akol

ogi (

O&G

) da

n sa

at m

agan

g.

1.

Men

gkaj

i kur

ikul

um d

an

mem

perk

uat k

urik

ulum

pe

latih

an K

B se

lam

a be

rada

di b

agia

n O

bste

tri d

an G

inek

olog

i da

n sa

at m

agan

g (k

onsu

ltan)

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

mem

perk

uat

kurik

ulum

pel

atih

an3.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

Ke

men

riste

kdik

ti2.

Ko

nsil

Kedo

kter

an

Indo

nesia

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

3.

Perg

urua

n tin

ggi

4.

Org

anisa

si pr

ofes

i5.

M

itra

pem

bang

unan

2017

 ii.

Men

gem

bang

kan

mat

eri K

B di

ku

rikul

um p

elat

ihan

da

sar u

ntuk

bid

an.

1.

Men

gem

bang

kan

mat

eri K

B di

dal

am

kurik

ulum

pel

atih

an

dasa

r unt

uk b

idan

(k

onsu

ltan)

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n di

ting

kat n

asio

nal

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

Sosia

lisas

i m

ater

i KB

yang

di

perb

arui

di

dala

m k

urik

ulum

pe

latih

an d

asar

un

tuk

bida

n 2.

TO

T di

ting

kat

prov

insi

1.

Sosia

lisas

i mat

eri

KB y

ang

dipe

rbar

ui

di d

alam

kur

ikul

um

pela

tihan

das

ar

untu

k bi

dan

2.

Pela

tihan

bid

an

deng

an m

ater

i KB

yang

dip

erba

ikii

1.

Pela

tihan

bi

dan

tent

ang

mat

eri

KB y

ang

dipe

rbai

ki

  

1.

Kem

enris

tekd

ikti

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

3.

Perg

urua

n tin

ggi

4.

Org

anisa

si pr

ofes

i

2017

20

18

2019

1.4.

1.3

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an In

-ser

vice

pel

ayan

an K

B un

tuk

para

bid

an, d

okte

r, da

n te

naga

kes

ehat

an la

inny

a be

rdas

arka

n ka

pasit

as m

erek

a.

Page 63: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

55Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

i.

Men

gkaj

i kua

litas

pe

latih

an y

ang

di

laks

anak

an

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

te

rmas

uk m

enila

i ke

tera

mpi

lan

pela

tih, p

rose

s se

rtifi

kasi

di

lapa

ngan

dan

ke

terli

bata

n un

it pe

latih

an

Kem

enke

s, sis

tem

info

rmas

i m

anaj

emen

pe

latih

an, a

nalis

is al

okas

i dan

a un

tuk

pela

tihan

dan

tin

dak

lanj

utny

a di

be

rbag

ai je

njan

g.

1.

Men

gkaj

i kua

litas

pe

latih

an y

ang

ada

di k

abup

aten

/kot

a (k

onsu

ltan)

2.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

nasio

nal m

enge

nai h

asil

kajia

n ku

alita

s pel

atih

an

yang

ada

di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

1.

Sosia

lisas

i has

il ka

jian

1.

Sosia

lisas

i has

il ka

jian

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

Le

mba

ga

pene

litia

n3.

O

rgan

isasi

prof

esi

4.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

 ii.

M

enyu

sun

stra

tegi

pe

ngem

bang

an

pela

tihan

be

rdas

arka

n re

gula

si te

rbar

u m

enge

nai

pela

tihan

in

-ser

vice

dan

se

rtifi

kasin

ya

term

asuk

tind

ak

lanj

ut p

asca

pe

latih

an (u

ntuk

pe

ngem

bang

an

prof

esio

nal y

ang

berk

elan

juta

n)

dan

kend

ali m

utu

pela

tihan

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

untu

k men

gem

bang

kan

stra

tegi

pel

atih

an

berd

asar

kan

regu

lasi

terb

aru

men

gena

i pe

latih

an in

-ser

vice

dan

se

rtifi

kasin

ya te

rmas

uk

pela

tihan

tind

ak la

njut

di

tin

gkat

kab

upat

en/

kota

1.

Pert

emua

n/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k m

enge

mba

ngka

n re

ncan

a pe

latih

an

di ti

ngka

t pro

vins

i

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

gem

bang

kan

renc

ana

pela

tihan

di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

O

rgan

isasi

prof

esi

3.

Priv

ate

Med

ical

As

soci

atio

n

2017

Page 64: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

56 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

 iii

. Re

visi

mod

ul

pela

tihan

yan

g ad

a jik

a di

perlu

kan

berd

asar

kan

peni

laia

n di

ata

s

1.

Mer

evisi

mod

ul

pela

tihan

yan

g ad

a be

rdas

arka

n ha

sil k

ajia

n2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k

men

disk

usik

an

pela

tihan

yan

g ad

a be

rdas

arka

n ha

sil k

ajia

n

1.

Sosia

lisas

i pe

latih

an y

ang

suda

h di

revi

si di

tin

gkat

pro

vins

i

1.

Sosia

lisas

i mod

ul

pela

tihan

yan

g su

dah

dire

visi

di

tingk

at k

abup

aten

1.

Pela

ksan

aan

mod

ul

pela

tihan

ya

ng su

dah

dire

visi

  

1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

Org

anisa

si pr

ofes

i3.

Pr

ivat

e M

edic

al

Asso

ciat

ion

2018

 iv

. M

empe

rbai

ki

siste

m in

form

asi

man

ajem

en

pela

tihan

un

tuk

dapa

t di

tinda

klan

juti

oleh

inst

itusi

pela

tihan

dan

di

lapo

rkan

ke

BKKB

Nser

ta

divi

si pe

latih

an

Kem

enke

s/PP

SDM

(in

i ter

mas

uk

siste

m in

form

asi

tena

ga k

eseh

atan

, un

tuk

sekt

or

pem

erin

tah

dan

swas

ta.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

pela

tihan

sist

em

info

rmas

i man

ajem

en

2.

Sos

ialis

asi s

istem

in

form

asi m

anaj

emen

pe

latih

an

1.

Sosia

lisas

isist

em

info

rmas

i m

anaj

emen

pe

latih

an d

i tin

gkat

oro

vins

i

1.

Sosia

lisas

i sis

tem

info

rmas

i m

anaj

emen

pe

latih

an d

i tin

gkat

ka

bupa

ten

1.

Pela

ksan

aan

pela

tihan

sis

tem

in

form

asi

man

ajem

en

pela

tihan

  

1.

BKKB

N1.

Ke

men

kes

2.

BAPP

ENAS

3.

Org

anisa

si pr

ofes

i4.

Pr

ivat

e M

edic

al

Asso

ciat

ion

5.

Perg

urua

n tin

ggi

2017

20

18

2019

 v.

Pela

tihan

pe

laya

nan

KB

untu

k pe

tuga

s ke

seha

tan

deng

an

mod

ul p

elat

ihan

ya

ng su

dah

dire

visi

(term

asuk

pe

mbe

rian

kons

elin

g) ti

ndak

la

njut

pas

ca

pela

tihan

yan

g su

dah

diin

tegr

asi

(terk

ait d

enga

n O

utpu

t 1.1

, dan

3.

2).

1.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l1.

TO

T di

ting

kat

prov

insi

1.

Pela

tihan

tena

ga

kese

hata

  

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

DinK

es P

rovi

nsi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta3.

BK

KBN

Prov

insi

4.

OPD

KB

Prov

/Kab

2017

20

18

2019

Page 65: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

57Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.4.

1.4

Men

gem

bang

kan

kons

ensu

s men

gena

i pe

ran

pera

wat

dal

am

KB d

an m

empe

rluas

ca

kupa

n pe

laya

nan

KB y

ang

dapa

t di

berik

an o

leh

bida

n.

  

  

  

  

 i.

Men

gem

bang

kan

kons

ensu

s dan

st

rate

gi u

ntuk

pe

latih

an im

plan

t un

tuk

pera

wat

da

n m

empe

rluas

ca

kupa

n pe

laya

nan

KB o

leh

bida

n.

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

untu

k m

enca

pai

kese

paka

tan

men

gena

i pe

latih

an im

plan

unt

uk

pera

wat

dan

per

luas

an

caku

pan

pela

yana

n KB

ol

eh b

idan

1.

Sosia

lisas

i ke

sepa

kata

n da

n st

rate

gi m

enge

nai

pela

tihan

impl

an

untu

k pe

raw

at d

an

perlu

asan

caku

pan

pela

yana

n KB

ole

h bi

dan

1.

Sosia

lisas

i ke

sepa

kata

n da

n st

rate

gi m

enge

nai

pela

tihan

impl

an

untu

k pe

raw

at d

an

perlu

asan

caku

pan

pela

yana

n KB

ole

h bi

dan

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

O

rgan

isasi

prof

esi

2017

20

18

 ii.

M

enge

mba

ngka

n re

gula

si ya

ng

men

duku

ng

kegi

atan

pel

atih

an

impl

an u

ntuk

pe

raw

at d

an

perlu

asan

caku

pan

pela

yana

n KB

ol

eh b

idan

(ter

kait

deng

an o

utpu

t 3.

1)

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

untu

k m

enyu

sun

regu

lasi

yang

m

endu

kung

pel

atih

an

impl

an u

ntuk

per

awat

da

n pe

rluas

an ca

kupa

n pe

laya

nan

KB o

leh

bida

n

1.

Sosia

lisas

i reg

ulas

i ya

ng m

endu

kung

pe

latih

an im

plan

un

tuk

pera

wat

dan

pe

rluas

an ca

kupa

n pe

laya

nan

KB o

leh

bida

n

1.

Sosia

lisas

i reg

ulas

i ya

ng m

endu

kung

pe

latih

an im

plan

un

tuk

pera

wat

dan

pe

rluas

an ca

kupa

n pe

laya

nan

KB o

leh

bida

n

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

O

rgan

isasi

prof

esi

2017

20

18

1.4.

2M

anaj

emen

pr

ogra

  

  

  

  

1.4.

2.1

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an si

stem

in

form

asi m

anaj

emen

(te

rkai

t den

gan

Out

put 1

.5)

1.

Men

gem

bang

an

mod

ul p

elat

ihan

sist

em

info

rmas

i man

ajem

en

(kon

sulta

n)2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

Sosia

liasi

tent

ang

mod

ul p

elat

ihan

sis

tem

info

rmas

i m

anaj

emen

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

TOT

di ti

ngka

t pr

ovin

si

1.

Sosia

lisas

i ten

tang

m

odul

pel

atih

an

siste

m in

form

asi

man

ajem

en d

i tin

gkat

kab

upat

en/

kota

2.

TOT

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enks

1.

DinK

es P

rovi

nsi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta3.

BK

KBN

Prov

insi

4.

OPD

KB

Prov

/Kab

2017

20

18

2019

Page 66: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

58 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.4.

2.2

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an m

anaj

emen

pr

ogra

m K

B

(term

asuk

per

enca

an,

pem

biay

aan,

dan

m

onev

) ter

mas

uk

kepe

mim

pina

n un

tuk

peng

elol

a pr

ogra

m

tingk

at p

rovi

nsi d

an

kabu

pate

n/ko

ta

di O

PD K

B m

aupu

n Di

nas K

eseh

atan

(te

rkai

t den

gan

Out

put 3

.3).

1.

Men

gem

bang

kan

mod

ul p

elat

ihan

m

anaj

emen

pro

gram

KB

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

disk

usik

an

mod

ul p

elat

ihan

m

anaj

emen

pro

gram

KB

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

Sosia

lisas

i m

odul

pel

atih

an

man

ajem

en

prog

ram

KB

2.

TOT

di ti

ngka

t pr

ovin

si

1.

Sosia

lisas

i m

odul

pel

atih

an

man

ajem

en

prog

ram

KB

2.

TOT

di ti

ngka

t pr

ovin

si

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

Di

nKes

Pro

vins

i2.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

3.

BKKB

N Pr

ovin

si4.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab

2017

20

18

2019

1.4.

2.3

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an Ja

ga m

utu

untu

k pe

nyel

ia d

an

peng

elol

a pr

ogra

m

(terk

ait d

enga

n O

utpu

t 1.6

)

1.

Peng

emba

ngan

mod

ul

pela

tihan

jaga

mut

u un

tuk

peny

elia

dan

pe

ngel

ola

prog

ram

(k

onsu

ltan)

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

disk

usik

an

mod

ul p

elat

ihan

jaga

m

utu

untu

k pe

nyel

ia

dan

peng

elol

a pr

ogrm

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

Sosia

liasi

mod

ul

pela

tihan

jaga

m

utu

untu

k pe

nyel

ia d

an

peng

elol

a pr

ogra

m d

i tin

gkat

pr

ovin

si2.

TO

T di

ting

kat

prov

insi

1.

Sosia

liasi

mod

ul

pela

tihan

jaga

mut

u un

tuk

peny

elia

da

n pe

ngel

ola

prog

ram

di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta2.

Pe

latih

an d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

  

 1.

Ke

men

kes

1.

DinK

es P

rovi

nsi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta3.

BK

KBN

4.

BKKB

N Pr

ovin

si5.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab

2017

20

18

1.4.

2.4

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an

perg

udan

gan,

sist

em

info

rmas

i man

ajem

en

logi

stik

dan

pe

ram

alan

(ter

kait

deng

an O

utpu

t 1.3

)

1.

Peng

emba

ngan

m

odul

pel

atih

an u

ntuk

pe

rgud

anga

n, si

stem

in

form

asi m

anaj

emen

lo

gist

ik, d

an p

eram

alan

(k

onsu

ltan)

2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k men

gem

bang

kan

pedo

man

pel

atih

an

untu

k pe

rgud

anga

n,

siste

m in

form

asi

man

ajem

en lo

gist

ik d

an

pera

mal

an

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

TOT

di ti

ngka

t pr

ovin

si 1.

Pe

latih

an d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

Di

nKes

Pro

vins

i2.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

3.

BKKB

N Pr

ovin

si4.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab

2017

20

18

2019

Page 67: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

59Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.4.

2.2

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an m

anaj

emen

pr

ogra

m K

B

(term

asuk

per

enca

an,

pem

biay

aan,

dan

m

onev

) ter

mas

uk

kepe

mim

pina

n un

tuk

peng

elol

a pr

ogra

m

tingk

at p

rovi

nsi d

an

kabu

pate

n/ko

ta

di O

PD K

B m

aupu

n Di

nas K

eseh

atan

(te

rkai

t den

gan

Out

put 3

.3).

1.

Men

gem

bang

kan

mod

ul p

elat

ihan

m

anaj

emen

pro

gram

KB

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

disk

usik

an

mod

ul p

elat

ihan

m

anaj

emen

pro

gram

KB

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

Sosia

lisas

i m

odul

pel

atih

an

man

ajem

en

prog

ram

KB

2.

TOT

di ti

ngka

t pr

ovin

si

1.

Sosia

lisas

i m

odul

pel

atih

an

man

ajem

en

prog

ram

KB

2.

TOT

di ti

ngka

t pr

ovin

si

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

Di

nKes

Pro

vins

i2.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

3.

BKKB

N Pr

ovin

si4.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab

2017

20

18

2019

1.4.

2.3

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an Ja

ga m

utu

untu

k pe

nyel

ia d

an

peng

elol

a pr

ogra

m

(terk

ait d

enga

n O

utpu

t 1.6

)

1.

Peng

emba

ngan

mod

ul

pela

tihan

jaga

mut

u un

tuk

peny

elia

dan

pe

ngel

ola

prog

ram

(k

onsu

ltan)

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

disk

usik

an

mod

ul p

elat

ihan

jaga

m

utu

untu

k pe

nyel

ia

dan

peng

elol

a pr

ogrm

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

Sosia

liasi

mod

ul

pela

tihan

jaga

m

utu

untu

k pe

nyel

ia d

an

peng

elol

a pr

ogra

m d

i tin

gkat

pr

ovin

si2.

TO

T di

ting

kat

prov

insi

1.

Sosia

liasi

mod

ul

pela

tihan

jaga

mut

u un

tuk

peny

elia

da

n pe

ngel

ola

prog

ram

di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta2.

Pe

latih

an d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

  

 1.

Ke

men

kes

1.

DinK

es P

rovi

nsi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta3.

BK

KBN

4.

BKKB

N Pr

ovin

si5.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab

2017

20

18

1.4.

2.4

Mel

aksa

naka

n pe

latih

an

perg

udan

gan,

sist

em

info

rmas

i man

ajem

en

logi

stik

dan

pe

ram

alan

(ter

kait

deng

an O

utpu

t 1.3

)

1.

Peng

emba

ngan

m

odul

pel

atih

an u

ntuk

pe

rgud

anga

n, si

stem

in

form

asi m

anaj

emen

lo

gist

ik, d

an p

eram

alan

(k

onsu

ltan)

2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k men

gem

bang

kan

pedo

man

pel

atih

an

untu

k pe

rgud

anga

n,

siste

m in

form

asi

man

ajem

en lo

gist

ik d

an

pera

mal

an

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

TOT

di ti

ngka

t pr

ovin

si 1.

Pe

latih

an d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

Di

nKes

Pro

vins

i2.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

3.

BKKB

N Pr

ovin

si4.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab

2017

20

18

2019

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

inci

alKa

bupa

ten/

Kota

Des

aM

asya

raka

tFa

silit

as K

eseh

atan

Lem

baga

Ut

ama

Stak

ehol

ders

Wak

tu

 O

utpu

t 1.5

: Dip

erku

atny

a si

stem

info

rmas

i man

ajem

en u

ntuk

men

jam

in k

ualit

as, k

elen

gkap

an se

rta

inte

gras

i yan

g se

jala

n de

ngan

sist

em k

eseh

atan

1.5.

1M

elak

ukan

kaj

ian

siste

m p

elap

oran

dan

pe

ncat

atan

saat

ini

-Tin

jaua

n be

rsam

a lin

tas s

ekto

r men

gena

i sis

tem

pen

cata

tan

dan

pela

pora

n pe

laya

nan

KBda

ri tin

gkat

pus

at

hing

ga ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

yan

g m

elip

uti m

ekan

isme

pela

pora

n, si

stem

pe

ngum

pula

n da

ta d

an

valid

asi d

ata.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gkaj

i sist

em

pela

pora

n da

n pe

ncat

atan

yan

g ad

a da

n m

enge

mba

ngka

n pe

dom

an p

elap

oran

dan

pe

ncat

atan

KB

terp

adu

2.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at n

asio

nal u

ntuk

m

endi

skus

ikan

has

il ka

jian

3.

Sosia

lisas

i has

il ka

jian

di

tingk

at n

asio

nal

1.

Sosia

lisas

i pe

dom

an

pela

pora

n da

n pe

ncat

atan

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Men

yela

rasa

n da

ta

1.

Sosia

lisas

i ped

oman

pe

lapo

ran

dan

penc

atat

an d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

2.

Men

yela

rask

an d

ata

  

1.

Men

yela

rask

an

data

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

DinK

es

Prov

insi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

3.

BKKB

N Pr

ovin

si4.

O

PD K

B

Prov

/Kab

2017

1.5.

2M

enge

mba

ngka

n sis

tem

pe

lapo

ran

KB te

rpad

u da

ri fa

silita

s kes

ehat

an

term

asuk

fasil

itas

kese

hata

n se

ktor

swas

ta.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

pedo

man

pel

apor

an d

an

penc

atat

an K

B te

rpad

u 2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n di

ting

kat

nasio

nal

3.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

4.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

nasio

nal

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Dist

ribus

i ped

oman

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

kabu

Dist

ribus

i pe

dom

an

  

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

Di

nKes

Pr

ovin

si2.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

3.

BK

KBN

Prov

insi

4.

OPD

KB

Pr

ov/K

ab

2017

20

18

2019

1.5.

3M

emba

ngun

kap

asita

s par

a pe

nyel

ia u

ntuk

men

gkaj

i da

n m

enga

nalis

a Si

stem

In

form

asi M

anaj

emen

(SIM

) (te

rkai

t den

gan

Out

put 1

.4).

1.

Men

gem

bang

an

mod

ul p

elat

ihan

sist

em

info

rmas

i man

ajem

en

(kon

sulta

n)2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

3.

TOT

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

Sosia

liasi

tent

ang

siste

m in

form

asi

man

ajem

en d

i tin

gkat

pro

vins

i 2.

TO

T di

ting

kat

prov

insi

1.

Sosia

lisas

i ten

tang

m

odul

pel

atih

an

man

ajem

en p

rogr

am

KB2.

TO

T di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

Di

nKes

Pr

ovin

si2.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

3.

BK

KBN

Prov

insi

4.

OPD

KB

Pr

ov/K

ab

2017

20

18

Page 68: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

60 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.5.

4M

enge

mba

ngka

n sis

tem

yan

g m

elak

ukan

pe

nelu

sura

n kl

ien

mel

alui

tic

kler

file

s (sis

tem

pe

laca

kan

pero

rang

an),

sert

a sis

tem

siag

a (a

lert

syst

em) y

ang

terk

ompu

teris

asi (

terk

ait

deng

an Tu

juan

stra

tegi

s 4).

1.

Men

gem

bang

kan

siste

m

pela

caka

n ki

en m

elal

ui

tickl

er fi

les s

erta

sist

em

siaga

(ale

rt sy

stem

) (k

onsu

ltan)

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

gem

bang

kan

siste

m p

elac

akan

klie

n da

n m

eren

cana

kan

pela

ksan

aan

proy

ek

perc

onto

han

di b

eber

apa

wila

yah

1.

Sosia

lisas

i sist

em

pela

caka

n kl

ien

dan

renc

ana

pela

ksan

aan

proy

ek

perc

onto

han

di

prov

insi

terp

ilih

1.

Sosia

lisas

i sist

em

pela

caka

n kl

ien

dan

renc

ana

pela

ksan

aan

proy

ek p

erco

ntoh

an

di k

abup

aten

/kot

a te

rpili

h

  

1.

Pela

ksan

aan

siste

m p

elac

akan

kl

ien

di fa

silita

s ke

seha

tan

di w

ilaya

h pe

rcon

toha

n

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

DinK

es

Prov

insi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

3.

BKKB

N Pr

ovin

si4.

O

PD K

B

Prov

/Kab

2017

20

18

1.5.

5M

enge

mba

ngka

n pr

oyek

pe

rcon

toha

n un

tuk

pela

pora

n el

ektro

nik

(terk

ait d

enga

n Tu

juan

st

rate

gis 4

)

1.

Wor

ksho

p un

tuk

sosia

lisas

i pro

yek

perc

onto

han

pela

pora

n el

ektro

nik

2.

Pem

anta

uan

dan

peng

awas

an d

ari t

ingk

at

nasio

nal

3.

Eval

uasi

1.

Sosia

lisas

i pro

yek

perc

onto

han

pela

pora

n el

ektro

nik

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Pem

anta

uan

dan

peng

awas

an

1.

Sosia

lisas

i pro

yek

perc

onto

han

pela

pora

n el

ektro

nik

di ti

ngka

t pro

vins

i dan

ka

bupa

ten/

kota

2.

Ra

pat k

oord

inas

i bu

lana

n un

tuk

mem

anta

u ke

maj

uan

pela

ksan

aan

proy

ek

perc

onto

han

3.

Pem

anta

uan

dan

peng

awas

an

 1.

Pe

laks

anaa

n sis

te p

elac

akan

kl

ien

di fa

silita

s ke

seha

tan

di p

roye

k pe

rcon

toha

n

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

DinK

es

Prov

insi

2.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

3.

BKKB

N Pr

ovin

si4.

O

PD K

B

Prov

/Kab

2017

Page 69: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

61Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Ka

bupa

ten/

kota

Des

aM

asya

raka

tFa

silit

as

Kese

hata

nLe

mba

ga

Utam

aPe

man

gku

Kepe

ntin

gan

Wak

tu

 O

utpu

t 1.6

: Men

ingk

atny

a ku

alita

s pel

ayan

an K

B ya

ng m

empe

rhat

ikan

hak

klie

n da

n m

engi

nteg

rasi

kan

pela

yana

n se

panj

ang

kont

inuu

m si

klus

ke

seha

tan

repr

oduk

si

 Ke

giat

an U

tam

  

  

  

  

1.6.

1M

engk

aji s

tand

ar y

ang

ada

untu

k pe

laya

nan

KB (k

onse

ling

– un

tuk

met

ode

umum

dan

kh

usus

, inst

ruks

i m

enge

nai p

engg

unaa

n m

etod

e, p

rose

dur,

ruju

kan,

tind

ak la

njut

, pe

napi

san

infe

ksi

men

ular

seks

ual d

an

HIV

sert

a pe

rlind

unga

n ga

nda)

dan

mel

akuk

an

revi

si jik

a di

perlu

kan

(terk

ait d

enga

n 3.

2).

1.

Men

gkaj

i sta

ndar

pe

laya

n KB

yan

g su

dah

ada

(term

asuk

kons

elin

g pr

osed

ur, r

ujuk

an,

tinda

k la

njut

, STI

/HI

V sk

rinin

g, d

an d

ual

prot

ectio

n) (k

onsu

ltan)

2.

Lo

kaka

rya

untu

k m

enda

patk

an

mas

ukka

n da

n m

enca

pai k

esep

akat

an

tent

ang

stan

dar

pela

yana

n KB

den

gan

men

gund

ang

orga

nisa

si pr

ofes

i dan

pe

rwak

ilan

prov

insi

dan

kabu

pate

n/ko

ta3.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi s

tand

ar

1.

Loka

kary

a un

tuk

sosia

lisas

i sta

ndar

pe

laya

nan

KB d

i tin

gkat

pro

vins

i 2.

Di

strib

usi s

tand

ar

1.

Sosia

lisas

i sta

ndar

pe

laya

nan

KB d

i tin

gkat

kab

upat

en/

kota

2.

Di

strib

usi s

tand

ar

ke fa

silita

s ke

seha

tan

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

BP

JS3.

O

rgan

isasi

prof

esi

4.

BKKB

N Pr

ovin

si5.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab6.

Di

nKes

Pr

ovin

si7.

Di

nKes

Ka

bupa

ten/

Kota

2017

1.6.

2M

emba

ngun

sist

em

jaga

mut

u/pe

rbai

kan

kual

itas

  

  

  

  

 

1.6.

2.1

Men

gkaj

i sist

em Ja

ga

Mut

u pe

laya

nan

KB

yang

ada

– p

edom

an,

impl

emen

tasi,

efis

iens

i, da

n ef

ektifi

tas.

1.

Men

gkaj

i sist

em d

an

men

gem

bang

kan

pedo

man

jaga

mut

u un

tuk

KB (k

onsu

ltan)

2.

Loka

kary

a un

tuk

men

dapa

tkan

m

asuk

kan

dan

men

capa

i kes

epak

atan

m

enge

nai s

istem

jaga

m

utu

untu

k KB

3.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

edom

an4.

So

sialis

asi s

istem

jaga

m

utu

untu

k KB

di

tingk

at n

asio

nal

1.

Sos

ialis

asi s

istem

ja

ga m

utu

untu

k KB

di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

2.

Penc

etak

an d

an

dist

ribus

i ped

oman

1.

Sosia

lisas

i sist

em

jaga

mut

u un

tuk

KB d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

2.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

edom

an

  1

. So

sialis

asi

siste

m ja

ga

mut

u un

tuk

KB d

i tin

gkat

fa

silita

s

1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

BPJS

3.

Org

anisa

si pr

ofes

i4.

BK

KBN

Prov

insi

5.

OPD

KB

Prov

/Kab

6.

DinK

es

Prov

insi

7.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

2017

20

18

Page 70: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

62 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.6.

2.2

Men

ingk

atka

n sis

tem

ja

ga m

utu

untu

k KB

ya

ng te

rinte

gras

i de

ngan

pel

ayan

an

kese

hata

n ib

u da

n m

embe

ntuk

sikl

us

jaga

mut

u di

ber

baga

i je

njan

g sis

tem

ke

seha

tan

dan

KB.

1.

Pela

ksan

aan

siste

m ja

ga

mut

u un

tuk

KB y

ang

terin

tegr

asi d

enga

n pe

laya

nan

kese

hata

n ib

u da

n m

embe

ntuk

fo

rum

jaga

mut

u di

tin

gkat

nas

iona

l

1.

Pela

ksan

aan

siste

m

jaga

mut

u un

tuk

KB

yang

terin

tegr

asi

deng

an p

elay

anan

ke

seha

tan

ibu

dan

mem

bent

uk

foru

m ja

ga m

utu

di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Pela

ksan

aan

siste

m

jaga

mut

u un

tuk

KB

yang

terin

tegr

asi

deng

an p

elay

anan

ke

seha

tan

ibu

dan

mem

bent

uk

foru

m ja

ga m

utu

di

tingk

at k

abup

aten

/ko

ta

 1.

Pe

laks

anaa

n sis

tem

jaga

m

utu

untu

k KB

yan

g te

rinte

gras

i de

ngan

pe

laya

nan

kese

hata

n ib

u da

n m

embe

ntuk

fo

rum

jaga

m

utu

di

tingk

at fa

silita

s ke

seha

tan

1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

BPJS

3.

Org

anisa

si pr

ofes

i4.

BK

KBN

Prov

insi

5.

OPD

KB

Prov

/Kab

6.

DinK

es

Prov

insi

7.

DInK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

 

1.6.

2.3

Men

gkaj

i ura

ian

kerja

pa

ra p

enye

lia d

i din

as

kese

hata

n ka

bupa

ten/

kota

sert

a di

OPD

KB

unt

uk m

enja

min

ba

hwa

desk

ripsi

peke

rjaan

ini m

elip

uti

tang

gung

jaw

ab

peny

elia

an se

rta

mel

akuk

an re

visi

desk

ripsi

peke

rjaan

un

tuk

men

gata

si ke

senj

anga

n.

 1.

M

enye

diak

an

bant

uan

tekn

is/na

rasu

mbe

r dar

i pe

jaba

t di t

ingk

at

prov

insi

untu

k m

engk

aji u

raia

n pe

kerja

an p

enye

lia

di D

inas

Kes

ehat

an

kabu

pate

n/ko

ta

dan

OPD

KB

1.

Men

gkaj

i ura

ian

peke

rjaan

pen

yelia

di

Din

as K

eseh

atan

ka

bupa

ten/

kota

da

n O

PD K

B

  

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

BK

KBN

Prov

insi

2.

OPD

KB

Prov

/Kab

3.

DinK

es

Prov

insi

4.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

2017

1.6.

2.4

Mem

bang

un k

apas

itas

peny

elia

(Bid

an

Koor

dina

tor d

an

lain

nya)

mel

akuk

an

supe

rvisi

fasil

itatif

da

n ja

ga m

utu

(terk

ait

deng

an O

utpu

t 1.4

).

1.

TOT

tent

ang

supe

rvisi

fa

silita

tif1.

TO

T te

ntan

g

supe

rvisi

fasil

itatif

1.

TOT

tent

ang

su

perv

isi fa

silita

tif 

1.

Pela

tihan

te

ntan

g su

perv

isi

fasil

itatif

unt

uk

koor

dina

tor

bida

n

1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

Prov

insi

2.

OPD

KB

Prov

/Kab

3.

DinK

es

Prov

insi

4.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

2017

20

18

2019

Page 71: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

63Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

1.6.

2.5

Men

cipt

akan

lin

gkun

gan

yang

m

endu

kung

unt

uk

men

jam

in b

ahw

a ke

giat

an p

enye

liaan

m

enda

pat d

ukun

gan.

1.

Pert

emua

n ko

ordi

nasi

untu

k m

emas

tikan

pe

laks

anaa

n su

perv

isi

terfa

silita

si di

ting

kat

nasio

nal

1.

Pert

emua

n ko

ordi

nasi

1.

Pert

emua

n ko

ordi

nasi

 

1.

Pert

emua

n ko

ordi

nasi

1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

Prov

insi

2.

OPD

KB

Prov

/Kab

3.

DinK

es

Prov

insi

4.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta

2017

20

18

2019

1.6.

2.6

Pem

bent

ukan

sis

tem

pem

anta

uan

yang

kua

litas

dan

be

rkel

anju

tan

sert

a m

elak

ukan

tind

akan

pe

rbai

kan.

1.

Mem

bent

uk fo

rum

di

tingk

at n

asio

nal u

ntuk

m

elak

ukan

pem

anta

uan

rutin

dan

mel

aksa

naka

n tin

dak

lanj

ut

1.

Mem

bent

uk fo

rum

di

ting

kat p

rovi

nsi

untu

k m

elak

ukan

pe

man

taua

n ru

tin

dan

mel

aksa

naka

n tin

dak

lanj

ut

1.

Mem

bent

uk

foru

m d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

un

tuk

mel

akuk

an

pem

anta

uan

rutin

da

n m

elak

sana

kan

tinda

k la

njut

  

1.

Mem

bent

uk

foru

m d

i tin

gkat

fasil

itas

kese

hata

n un

tuk

mel

akuk

an

pem

anta

uan

rutin

dan

m

elak

sana

kan

tinda

k la

njut

1.

Kem

enke

s2.

Di

nkes

Pr

ovin

si3.

Di

nkes

Ka

bupa

ten/

Kota

1.

BKKB

N Pr

ovin

si2.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab

2017

20

18

2019

1.6.

3.M

elib

atka

n be

rbag

ai

orga

nisa

si m

asya

raka

t un

tuk

mem

astik

an

kual

itas t

erja

min

.

1.

Pert

emua

n/se

min

ar/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

deng

an

men

giku

tser

taka

n or

gani

sasi

mas

yara

kat

di ti

ngka

t nas

iona

l

1.

Pert

emua

n/se

min

ar/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n de

ngan

m

engi

kuts

erta

kan

orga

nisa

si m

asya

raka

t di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Pert

emua

n/se

min

ar/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n de

ngan

m

engi

kuts

erta

kan

orga

nisa

si m

asya

raka

t di

tingk

at k

abup

aten

/ko

ta

1.

Pert

emua

n m

asya

raka

t di

ting

kat

desa

2.

Alok

asi

dana

des

a un

tuk

pert

emua

n m

asya

raka

t ag

ar

kual

itas

terja

min

1.

Pert

emua

n LS

M u

ntuk

m

eman

tau

kual

itas

pela

yana

n KB

 1.

Ke

men

kes

2.

BKKB

N1.

BK

KBN

Prov

insi

2.

OPD

KB

Prov

/Kab

3.

DinK

es

Prov

insi

4.

DinK

es

Kabu

pate

n/Ko

ta5.

O

rgan

isasi

prof

esi

6.

LSM

2017

20

18

2019

Page 72: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

64 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Kes

ehat

anLe

mba

ga

Utam

aPe

man

gku

Kepe

ntin

gan

Wak

tu

 O

uput

2.1

: Ter

sedi

anya

stra

tegi

Kom

unik

asi P

erub

ahan

Per

ilaku

(Beh

avio

r Cha

nge

Com

mun

icat

ion)

yan

g ko

mpr

ehen

sif

2.1.

1M

empe

rbar

ui/

men

gem

bang

kan

stra

tegi

Kom

unik

asi,

Info

rmas

i, dan

Edu

kasi

bagi

rem

aja

untu

k pe

ruba

han

peril

aku

yang

kom

preh

ensif

, dan

m

enca

kup:

- ko

mpo

nen

pem

anta

uan

dan

eval

uasi.

- st

rate

gi k

husu

s unt

uk

mem

pert

ahan

kan

kine

rja d

i kab

upat

en/

kota

den

gan

kine

rja

yang

bai

k se

rta

mem

perb

aiki

kin

erja

di

kab

upat

en/k

ota

deng

an k

iner

ja y

ang

buru

k.-

perh

atia

n pa

da

kete

rliba

tan

pria

.-

perh

atia

n pa

da

rem

aja.

1.

Mel

akuk

an k

ajia

n ke

butu

han

(nee

ds

asse

ssm

ent)

untu

k m

engi

dent

ifika

si ke

perlu

an m

asya

raka

t2.

M

engk

aji d

an

mem

perb

arui

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Per

ubah

an

Peril

aku

term

asuk

ko

mpo

nen

mon

ev,

stra

tegi

khu

sus u

ntuk

ka

bupa

ten/

kota

, da

n pe

rhat

ian

pada

ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

dan

rem

aja

(kon

sulta

n)3.

Pe

rtem

uan

anta

ra

BKKB

N da

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

lain

nya

untu

k m

endi

skus

ikan

st

rate

gi u

ntuk

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Per

ubah

an

Peril

aku

4.

Loka

kary

a un

tuk

men

dapa

tkan

m

asuk

kan

dan

men

capa

i kes

epak

atan

te

ntan

g st

rate

gi u

ntuk

Ko

mun

ikas

i Per

ubah

an

Peril

aku

5.

TOT

tent

ang

Kom

unik

asi P

erub

ahan

Pe

rilak

u6.

M

emfa

silita

si re

gula

si un

tuk

mel

aksa

naka

n st

rate

gi K

omun

ikas

i Pe

ruba

han

Peril

aku

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Pela

tihan

pet

ugas

3.

Pela

ksan

aan

stra

tegi

Kom

unik

asi

Peru

baha

n Pe

rilak

u 4.

Pe

man

taua

n da

n pe

ngaw

asan

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Pela

tihan

pet

ugas

3.

Pela

ksan

aan

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Pe

ruba

han

Peril

aku

4.

Pem

anta

uan

dan

peng

awas

an

1.

Pela

ksan

aan

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Pe

ruba

han

Peril

aku

di

tingk

at d

esa

mel

alui

ke

giat

an-

kegi

atan

D

esa

Siag

a da

n Ka

mpu

ng

KB

  

1.

BKKB

N1.

Ke

men

kes

2.

Org

anisa

si pr

ofes

i3.

LS

M4.

Pe

muk

a ag

ama

5.

Toko

h m

asya

raka

t6.

M

itra

Pem

bang

unan

2017

20

18

2019

Page 73: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

65Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Kes

ehat

anLe

mba

ga

Utam

aPe

man

gku

Kepe

ntin

gan

Wak

tu

 O

uput

2.1

: Ter

sedi

anya

stra

tegi

Kom

unik

asi P

erub

ahan

Per

ilaku

(Beh

avio

r Cha

nge

Com

mun

icat

ion)

yan

g ko

mpr

ehen

sif

2.1.

1M

empe

rbar

ui/

men

gem

bang

kan

stra

tegi

Kom

unik

asi,

Info

rmas

i, dan

Edu

kasi

bagi

rem

aja

untu

k pe

ruba

han

peril

aku

yang

kom

preh

ensif

, dan

m

enca

kup:

- ko

mpo

nen

pem

anta

uan

dan

eval

uasi.

- st

rate

gi k

husu

s unt

uk

mem

pert

ahan

kan

kine

rja d

i kab

upat

en/

kota

den

gan

kine

rja

yang

bai

k se

rta

mem

perb

aiki

kin

erja

di

kab

upat

en/k

ota

deng

an k

iner

ja y

ang

buru

k.-

perh

atia

n pa

da

kete

rliba

tan

pria

.-

perh

atia

n pa

da

rem

aja.

1.

Mel

akuk

an k

ajia

n ke

butu

han

(nee

ds

asse

ssm

ent)

untu

k m

engi

dent

ifika

si ke

perlu

an m

asya

raka

t2.

M

engk

aji d

an

mem

perb

arui

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Per

ubah

an

Peril

aku

term

asuk

ko

mpo

nen

mon

ev,

stra

tegi

khu

sus u

ntuk

ka

bupa

ten/

kota

, da

n pe

rhat

ian

pada

ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

dan

rem

aja

(kon

sulta

n)3.

Pe

rtem

uan

anta

ra

BKKB

N da

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

lain

nya

untu

k m

endi

skus

ikan

st

rate

gi u

ntuk

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Per

ubah

an

Peril

aku

4.

Loka

kary

a un

tuk

men

dapa

tkan

m

asuk

kan

dan

men

capa

i kes

epak

atan

te

ntan

g st

rate

gi u

ntuk

Ko

mun

ikas

i Per

ubah

an

Peril

aku

5.

TOT

tent

ang

Kom

unik

asi P

erub

ahan

Pe

rilak

u6.

M

emfa

silita

si re

gula

si un

tuk

mel

aksa

naka

n st

rate

gi K

omun

ikas

i Pe

ruba

han

Peril

aku

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Pela

tihan

pet

ugas

3.

Pela

ksan

aan

stra

tegi

Kom

unik

asi

Peru

baha

n Pe

rilak

u 4.

Pe

man

taua

n da

n pe

ngaw

asan

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Pela

tihan

pet

ugas

3.

Pela

ksan

aan

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Pe

ruba

han

Peril

aku

4.

Pem

anta

uan

dan

peng

awas

an

1.

Pela

ksan

aan

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Pe

ruba

han

Peril

aku

di

tingk

at d

esa

mel

alui

ke

giat

an-

kegi

atan

D

esa

Siag

a da

n Ka

mpu

ng

KB

  

1.

BKKB

N1.

Ke

men

kes

2.

Org

anisa

si pr

ofes

i3.

LS

M4.

Pe

muk

a ag

ama

5.

Toko

h m

asya

raka

t6.

M

itra

Pem

bang

unan

2017

20

18

2019

2.1.

2M

enin

gkat

kan

kapa

sitas

pe

tuga

s ter

akit

untu

k m

elak

sana

kan

stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Per

ubah

an

Peril

aku.

1.

Sosia

lisas

i stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Per

ubah

an

Peril

aku

di ti

ngka

t na

siona

l2.

TO

T di

ting

kat n

asio

nal

1.

Sosia

lisas

i stra

tegi

Ko

mun

ikas

i Pe

ruba

han

Peril

aku

di ti

ngka

t pro

vins

i2.

TO

T di

ting

kat

prov

insi

1.

Sosia

lisi s

trate

gi

Kom

inik

asi

Peru

baha

n Pe

rilak

u di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta2.

Pe

latih

an

  

1.

Orie

ntas

i ten

tang

pe

san-

pesa

n KB

di

ting

kat f

asili

tas

kese

hata

n

1.

BKKB

N1.

Ke

men

kes

2.

DinK

es

prov

insi

3.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta4.

LS

M5.

Ke

men

dagr

i6.

BK

KBN

prov

insi

7.

OPD

KB

prov

/ka

b

2017

20

18

2019

2.1.

3M

enge

mba

ngka

n m

ater

i mua

tan

loka

l da

n m

enye

bark

an

mat

eri t

erse

but d

enga

n m

engg

unak

an sa

lura

n ko

mun

ikas

i stra

tegi

s de

ngan

jang

kaua

n m

aksim

um.

- Pes

an in

ti m

enan

gani

ha

mba

tan

buda

ya d

an

agam

a se

rta

info

rmas

i ya

ng ti

dak

tepa

t m

enge

nai k

ontra

seps

i se

suai

keb

utuh

an. P

esan

be

rsifa

t sen

sitif

terh

adap

ge

nder

dan

dita

rget

kan

kepa

da k

elom

pok-

kelo

mpo

k kh

usus

. - I

nteg

rasi

pesa

n-pe

san

KB d

enga

n pe

san

pela

yana

n ke

seha

tan

ibu

dan

anak

sert

a pe

san

men

gena

i pen

cega

han

HIV

dan

infe

ksi m

enul

ar

seks

ual.

1.

Men

gem

bang

kan

SRHR

den

gan

mat

eri m

uata

n lo

kal

term

asuk

pes

an in

ti ya

ng m

enan

ggap

i ha

mba

tan

agam

a da

n in

tegr

asi p

esan

-pes

an

KB d

enga

n pe

san

pela

yana

n ke

seha

tan

ibu

dan

anak

sert

a m

enge

nai p

ence

gaha

n HI

V da

n in

feks

i men

ular

se

ksua

l (ko

nsul

tan)

2.

P

erte

mua

n an

tara

BK

KBN

dan

pem

angk

u ke

pent

inga

n la

inny

a 3.

D

okum

enta

si pr

akte

k te

rbai

k un

tuk

peng

emba

ngan

SRH

R de

ngan

mat

eri m

uata

n lo

kal

1.

Men

gem

bang

kan

SRHR

den

gan

mat

eri m

uata

n lo

kal

term

asuk

pes

an in

ti ya

ng m

enan

ggap

i ha

mba

tan

agam

a da

n in

tegr

asi

pesa

n-pe

san

KB

deng

an p

esan

pe

laya

nan

kese

hata

n ib

u da

n an

ak se

rta

men

gena

i pe

nceg

ahan

HIV

da

n in

feks

i men

ular

se

ksua

l (ko

nsul

tan)

2.

1.

Men

gem

bang

kan

SRHR

den

gan

mat

eri m

uata

n lo

kal t

erm

asuk

pe

san

inti

yang

m

enan

ggap

i ha

mba

tan

agam

a da

n in

tegr

asi

pesa

n-pe

san

KB

deng

an p

esan

pe

laya

nan

kese

hata

n ib

u da

n an

ak se

rta

men

gena

i pe

nceg

ahan

HI

V da

n in

feks

i m

enul

ar se

ksua

l (k

onsu

ltan)

  

 1.

BK

KBN

2.

BKKB

N Pr

ovin

si3.

O

PD K

B Pr

ov/K

ab

1.

Kem

enke

s2.

BP

JS3.

BA

PPEN

AS4.

LS

M5.

Ke

men

dagr

i6.

BA

PPED

A

2017

20

18

2019

2.1.

4Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

oste

r dan

br

osur

KB

dan

men

jam

in

kete

rsed

iaan

mat

eri i

ni

di p

uske

smas

, pol

inde

s, po

des,

dan

rum

ah sa

kit.

1.

Des

ain,

pen

ceta

kan

dan

dist

ribus

i pos

ter

dan

book

let K

B di

tin

gkat

nas

iona

l

1.

Des

ain,

pen

ceta

kan

dan

dist

ribus

i po

ster

dan

buk

u KB

di

ting

kat p

rovi

nsi

1.

Des

ain,

pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

oste

r da

n bu

ku K

B di

tin

gkat

kab

upat

en

  

 1.

BK

KBN

1.

BKKB

N Pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

2017

20

18

2019

Page 74: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

66 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

2.1.

5M

enge

mba

ngka

n sis

tem

pen

gkaj

ian

yang

te

ratu

r unt

uk m

elih

at

jang

kaua

n sa

lura

n m

edia

dan

dam

pak

dari

pesa

n-pe

san

yang

di

kem

bang

kan.

1.

Peng

emba

ngan

sist

em

(kon

sulta

n/pi

hak

ketig

a)2.

Fo

rum

unt

uk m

engk

aji

seca

ra ru

tin d

ampa

k da

ri pe

san-

pesa

n ya

ng

dike

mba

ngka

n

1.

Foru

m u

ntuk

m

engk

aji s

ecar

a ru

tin d

ampa

k da

ri pe

san-

pesa

n ya

ng

dike

mba

ngka

n di

tin

gkat

pro

vins

i

1.

Foru

m u

ntuk

m

engk

aji s

ecar

a ru

tin d

ampa

k da

ri pe

san-

pesa

n ya

ng

dike

mba

ngka

n di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

1.

BKKB

N Pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Kem

enke

s4.

Di

nKes

pr

ovin

si5.

Di

nKes

ka

bupa

ten/

kota

2017

20

18

2019

2.1.

6M

enge

mba

ngka

n sis

tem

pes

an K

B m

elal

ui te

lepo

n ge

ngga

m (t

erka

it de

ngan

Out

put 1

.6)

  

  

 

2.1.

6.1

Men

gem

bang

kan

renc

ana

peng

guna

an

pesa

n te

lepo

n ge

ngga

m

untu

k m

engi

ngat

kan

wak

tu m

enda

patk

an

pela

yana

nan

KB se

rta

mem

berik

an in

form

asi

lain

nya.

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

2.

Men

gada

kan

kerja

sam

a (M

OU)

de

ngan

per

usah

aan

peny

edia

laya

nan

tele

pon

geng

gam

te

rkai

t pel

aksa

naan

sis

tem

pes

an K

B m

elal

ui te

lepo

n ge

ngga

m3.

Pe

laks

anaa

n sis

tem

pe

san

KB m

elal

ui

tele

pon

geng

gam

(m

enug

aska

n pi

hak

ketig

a un

tuk

men

anga

ni si

stem

)

1.

Mem

prom

osik

an

peng

guna

an si

stem

pe

san

KB m

elal

ui

tele

pon

geng

gam

di

ting

kat p

rovi

nsi

1.

Mem

prom

osik

an

peng

guna

an

siste

m p

esan

KB

mel

alui

tele

pon

geng

gam

di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

1.

Mem

prom

osik

an

peng

guna

an

siste

m p

esan

KB

mel

alui

tele

pon

geng

gam

di

tingk

at fa

silita

s ke

seha

tan

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

3.

Kem

ente

rian

Kom

unik

asi

dan

Info

rmat

ika

1.

Peru

saha

an

swas

ta2.

Di

nkes

pr

ovin

si3.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

4.

BKKB

N pr

ovin

si5.

O

PD K

B pr

ov/

kab

6.

Mitr

a Pe

mba

ngun

an7.

LS

M

2017

20

18

2019

2.1.

7M

emas

ukka

n pe

san

kese

hata

n re

prod

uksi

dan

KB

dala

m se

si pe

ndid

ikan

/pro

mos

i ke

seha

tan

sela

ma

pela

yana

n an

tena

tal,

pela

yana

n ke

seha

tan

anak

, ser

ta p

ada

saat

pe

ngob

atan

infe

ksi

men

ular

seks

ual d

an

HIV/

AIDS

mel

alui

ko

ordi

nasi

anta

ra O

PD

KB d

an D

inas

Kes

ehat

an

kabu

pate

n/ko

ta.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gkaj

i dan

m

engi

nteg

rasik

an

pesa

n KB

ke

dala

m

pesa

n ke

seha

tan

ibu

dan

anak

sert

a pr

even

si in

feks

i men

ular

seks

ual

dan

HIV/

AIDS

di t

ingk

at

nasio

nal

2.

Per

tem

uan

anta

ra

BKKB

N da

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

lain

nya

1.

Sosia

lisas

i pes

an K

B ya

ng te

rinte

gras

i de

ngan

pes

an

kese

hata

n ib

u da

n an

ak se

rta

prev

ensi

infe

ksi m

enul

ar

seks

ual d

an H

IV/

AIDS

di t

ingk

at

prov

insi

1.

Sosia

lisas

i pe

san

KB y

ang

terin

tegr

asi

deng

an p

esan

ke

seha

tan

ibu

dan

anak

se

rta

prev

ensi

infe

ksi m

enul

ar

seks

ual d

an H

IV/

AIDS

di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

BP

JS3.

BA

PPEN

AS4.

LS

M5.

Ke

men

dagr

i6.

BA

PPED

A

2017

20

18

2019

Page 75: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

67Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lem

baga

Ut

ama

Pem

angk

u Ke

pent

inga

nW

aktu

 O

utpu

t 2.2

: Men

ingk

atny

a ke

terli

bata

n te

naga

kes

ehat

an, p

etug

as la

pang

an k

elua

rha

bere

ncan

a ke

lom

pok

pere

mpu

an, d

an to

koh

agam

a da

lam

men

gger

akka

n du

kung

an u

ntuk

pro

gram

KB

sert

a m

enga

tasi

ham

bata

n da

lam

ber

-KB

2.2.

1M

endu

kung

or

gani

sasi

keag

amaa

n da

n m

asya

raka

t unt

uk

mem

prom

osik

an

KB d

alam

keg

iata

n ke

agam

aan

dan

men

ggun

akan

ke

sem

pata

n se

pert

i ko

nsel

ing

pra-

nika

h.

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k m

empr

omos

ikan

KB

pada

sa

at k

egia

tan

keag

amaa

n di

ting

kat n

asio

nal

(kon

selin

g pr

a-ni

kah)

di

tingk

at n

asio

nal

2.

Kons

ulta

n un

tuk

mem

perb

aiki

ped

oman

te

ntan

g pr

omos

i KB

pada

sa

at k

egia

tan

keag

amaa

n3.

Pe

ncet

akan

dan

dist

ribus

i4.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Sosia

lisas

i/ or

ient

asi d

i tin

gkat

pro

vins

i3.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Sosia

lisas

i/or

ient

asi

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

3.

Penc

etak

an d

an

dist

ribus

i

1.

Pert

emua

n m

asya

raka

t un

tuk

prom

osi K

B ol

eh p

emuk

a ag

ama

deng

an

men

ggun

akan

da

na d

esa

atau

al

okas

i dan

a la

inny

a

1.

Pert

emua

n LS

M/

mas

yara

kat

untu

k pr

omos

i KB

oleh

pem

uka

agam

a de

ngan

m

engg

unak

an

dana

des

a at

au

alok

asi d

ana

lain

nya

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enag

1.

LSM

2.

Kem

enda

gri

3.

Kem

entri

an

Des

a4.

BK

KBN

prov

insi

5.

OPD

KB

prov

/ka

b

2017

20

18

2019

2.2.

2M

empe

rkua

t ko

mpo

nen

KB d

i Po

syan

du

-Akt

ivas

i pel

ayan

an

KB d

i mej

a 5

Posy

andu

-T

enag

a ke

seha

tan

mem

prom

osik

an K

B ke

tika

men

dafta

rkan

pa

ra ib

u, m

enim

bang

an

ak-a

nak,

dll.

1.

Pert

emua

n an

tara

BK

KBN

dan

pem

angk

u ke

pent

inga

n la

inny

a2.

No

ta K

esep

aham

an

(MoU

) ant

ara

BKKB

N da

n Ke

men

dagr

i3.

Ko

nsul

tan

untu

k m

enge

mba

ngka

n pe

dom

an p

elay

anan

KB

di m

eja

5 di

pos

yand

u da

n m

odul

unt

uk k

ader

PK

K4.

Pe

ncet

akan

dan

dist

ribus

i5.

So

sialis

asi/o

rient

asi d

i tin

gkat

nas

iona

l

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Sosia

lisas

i/ or

ient

asi d

i tin

gkat

pro

vins

i3.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Sosia

lisas

i/or

ient

asi

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

3.

Penc

etak

an d

an

dist

ribus

i

1.

Pela

ksan

aan

posy

andu

de

ngan

ko

mpo

nen

KB

yang

suda

h di

perk

uat

deng

an

men

ggun

akan

da

na d

esa

atau

al

okas

i dan

a la

inny

a

 1.

So

sialis

asi/

orie

ntas

i di

ting

kat

fasil

itas

kese

hata

n

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

3.

PKK

1.

Dink

es

prov

insi

2.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta3.

LS

M4.

Ke

men

trian

Pe

mbe

rday

aan

Pere

mpu

an

dan

Perli

ndun

gan

Anak

5.

Kem

entri

an

Des

a6.

BK

KBN

prov

insi

7.

OPD

KB

prov

/ka

b

2017

20

18

2019

2.2.

3M

enin

jau

dan

men

gem

bang

kan

inse

ntif

berd

asar

kan

kine

rja k

epad

a te

naga

kes

ehat

an u

ntuk

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki, p

emud

a, d

an m

asya

raka

t (te

rkai

t den

gan

Out

put 3

.5)

Page 76: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

68 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

2.2.

3.1

Men

yedi

akan

mat

eri

untu

k m

enin

gkat

kan

kete

rliba

tan

laki

-laki

m

elal

ui p

endi

dika

n da

n di

skus

i di t

ingk

at

desa

.

1.

Peng

emba

ngan

mat

eri

untu

k m

enin

gkat

kan

kete

rliba

tan

laki

-laki

m

elal

ui p

endi

dika

n da

n di

skus

i di t

ingk

at d

esa

(kon

sulta

n)2.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi m

ater

i un

tuk

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

mel

alui

pen

didi

kan

dan

disk

usi d

i tin

gkat

des

a3.

So

sialis

asi/o

rient

asi

1.

Penc

etak

an

dan

dist

ribus

i m

ater

i unt

uk

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki m

elal

ui

pend

idik

an d

i tin

gkat

pro

vins

i2.

Pe

latih

an d

i tin

gkat

pro

vins

i

1.

Penc

etak

an d

an

dsitr

ibus

i pos

ter

dan

bros

ur

KB d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

2.

Pela

tihan

di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

1.

Dist

ribus

i po

ster

dan

br

osur

KB

di

tingk

at d

esa

2.

Pert

emua

n m

asya

raka

t di

ting

kat

desa

unt

uk

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

1.

Pela

tihan

LS

M te

ntan

g pe

ning

kata

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

1.

Pela

tihan

te

naga

ke

seha

tan

tent

ang

peni

ngka

tan

kete

rliba

tan

laki

-laki

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

3.

LSM

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Dink

es

prov

insi

4.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta5.

Ke

men

trian

D

esa

6.

PKK

2017

20

18

2019

2.2.

3.2

Men

gem

bang

kan

inse

ntif

berd

asar

kan

kine

rja u

ntuk

te

naga

kes

ehat

an

agar

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-

laki

, pem

uda,

dan

m

asya

raka

t.

1.

Peng

emba

ngan

sist

em

inse

ntif

berb

asis

kine

rja

untu

k te

naga

kes

ehat

an

agar

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

1.

Peng

emba

ngan

kr

iteria

unt

uk

inse

ntif

berb

asis

kine

rja

1.

Peng

emba

ngan

kr

iteria

unt

uk

inse

ntif

berb

asis

kine

rja2.

Pe

laks

anaa

n in

sent

if be

rbas

is ki

nerja

(sel

eksi)

  

1.

Pela

ksan

aan

inse

ntif

berb

asis

kine

rja

(sel

eksi)

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Dink

es

prov

insi

4.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

2017

20

18

2019

2.2.

4M

enin

gkat

kan

kapa

sitas

pim

pina

n pe

mud

a se

baga

i pe

ndid

ik se

baya

un

tuk

info

rmas

i dan

pe

laya

nan

KB b

agi

rem

aja

dan

pem

uda.

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t na

siona

l2.

TO

T pe

ndid

ik se

baya

te

ntan

g in

form

asi d

an

pela

yana

n KB

bag

i rem

aja

dan

pem

uda

1.

PTOT

pen

didi

k se

baya

tent

ang

in

form

asi d

an

pela

yana

n KB

ba

gi re

maj

a da

n pe

mud

a di

ting

kat

prov

insi

1.

TOT

pend

idik

se

baya

tent

ang

info

rmas

i dan

pe

laya

nan

KB

bagi

rem

aja

dan

pem

uda

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

 1.

Pe

latih

an

pend

idik

se

baya

te

ntan

g in

form

asi d

an

pela

yana

KB

 1.

BK

KBN

2.

Kem

entri

an

Pend

idik

an3.

LS

M

1.

BKKB

N pr

ovin

si 2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Kem

enke

s4.

Di

nkes

pr

ovin

si5.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

6.

Kem

entri

an

Des

a7.

PK

K

2017

20

18

2019

Page 77: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

69Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

2.2.

3.1

Men

yedi

akan

mat

eri

untu

k m

enin

gkat

kan

kete

rliba

tan

laki

-laki

m

elal

ui p

endi

dika

n da

n di

skus

i di t

ingk

at

desa

.

1.

Peng

emba

ngan

mat

eri

untu

k m

enin

gkat

kan

kete

rliba

tan

laki

-laki

m

elal

ui p

endi

dika

n da

n di

skus

i di t

ingk

at d

esa

(kon

sulta

n)2.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi m

ater

i un

tuk

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

mel

alui

pen

didi

kan

dan

disk

usi d

i tin

gkat

des

a3.

So

sialis

asi/o

rient

asi

1.

Penc

etak

an

dan

dist

ribus

i m

ater

i unt

uk

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki m

elal

ui

pend

idik

an d

i tin

gkat

pro

vins

i2.

Pe

latih

an d

i tin

gkat

pro

vins

i

1.

Penc

etak

an d

an

dsitr

ibus

i pos

ter

dan

bros

ur

KB d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

2.

Pela

tihan

di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

1.

Dist

ribus

i po

ster

dan

br

osur

KB

di

tingk

at d

esa

2.

Pert

emua

n m

asya

raka

t di

ting

kat

desa

unt

uk

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

1.

Pela

tihan

LS

M te

ntan

g pe

ning

kata

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

1.

Pela

tihan

te

naga

ke

seha

tan

tent

ang

peni

ngka

tan

kete

rliba

tan

laki

-laki

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

3.

LSM

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Dink

es

prov

insi

4.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta5.

Ke

men

trian

D

esa

6.

PKK

2017

20

18

2019

2.2.

3.2

Men

gem

bang

kan

inse

ntif

berd

asar

kan

kine

rja u

ntuk

te

naga

kes

ehat

an

agar

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-

laki

, pem

uda,

dan

m

asya

raka

t.

1.

Peng

emba

ngan

sist

em

inse

ntif

berb

asis

kine

rja

untu

k te

naga

kes

ehat

an

agar

men

ingk

atka

n ke

terli

bata

n la

ki-la

ki

1.

Peng

emba

ngan

kr

iteria

unt

uk

inse

ntif

berb

asis

kine

rja

1.

Peng

emba

ngan

kr

iteria

unt

uk

inse

ntif

berb

asis

kine

rja2.

Pe

laks

anaa

n in

sent

if be

rbas

is ki

nerja

(sel

eksi)

  

1.

Pela

ksan

aan

inse

ntif

berb

asis

kine

rja

(sel

eksi)

1.

BKKB

N2.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Dink

es

prov

insi

4.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

2017

20

18

2019

2.2.

4M

enin

gkat

kan

kapa

sitas

pim

pina

n pe

mud

a se

baga

i pe

ndid

ik se

baya

un

tuk

info

rmas

i dan

pe

laya

nan

KB b

agi

rem

aja

dan

pem

uda.

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t na

siona

l2.

TO

T pe

ndid

ik se

baya

te

ntan

g in

form

asi d

an

pela

yana

n KB

bag

i rem

aja

dan

pem

uda

1.

PTOT

pen

didi

k se

baya

tent

ang

in

form

asi d

an

pela

yana

n KB

ba

gi re

maj

a da

n pe

mud

a di

ting

kat

prov

insi

1.

TOT

pend

idik

se

baya

tent

ang

info

rmas

i dan

pe

laya

nan

KB

bagi

rem

aja

dan

pem

uda

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

 1.

Pe

latih

an

pend

idik

se

baya

te

ntan

g in

form

asi d

an

pela

yana

KB

 1.

BK

KBN

2.

Kem

entri

an

Pend

idik

an3.

LS

M

1.

BKKB

N pr

ovin

si 2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Kem

enke

s4.

Di

nkes

pr

ovin

si5.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

6.

Kem

entri

an

Des

a7.

PK

K

2017

20

18

2019

2.2.

5M

enge

mba

ngka

n st

rate

gi u

ntuk

m

engh

idup

kan

kem

bali

upay

a be

rbas

is m

asya

raka

t ya

ng su

kses

di m

asa

lalu

den

gan

men

gkaj

i se

cara

men

dala

m

eval

uasi

gera

kan,

m

engi

dent

ifika

si ke

senj

anga

n da

n m

enge

mba

ngka

n re

ncan

a un

tuk

men

gata

si ke

senj

anga

n te

sebu

t ya

ng re

leva

n de

ngan

sit

uasi

saat

ini.

1.

Men

gkaj

i pra

ktek

terb

aik

dari

gera

kan

KB b

erba

sis

mas

yara

kat t

erm

asuk

Si

aga

dan

Kam

pung

KB

dan

men

gem

bang

kan

inte

rven

si de

sa y

ang

dipe

rbar

ui2.

Pe

ngem

bang

an

pedo

man

ope

rasio

nal

untu

k Kam

pung

KB

3.

Pert

emua

n an

tara

BK

KBN

dan

pem

angk

u ke

pent

inga

n la

inny

a4.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

1.

Pela

ksan

aan

Kam

pung

KB

den

gan

men

ggun

akan

da

na d

esa

  

1.

BKKB

N2.

BK

KBN

Prov

insi

3.

OPD

KB

prov

/kab

1.

Kem

enke

s2.

Di

nkes

pr

ovin

si3.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

4.

Kem

entri

an

Pem

berd

ayaa

n Pe

rem

puan

da

n Pe

rlind

unga

n An

ak5.

Ke

men

trian

D

esa

2017

20

18

2019

2.2.

6M

emas

tikan

ke

ters

edia

an

Petu

gas P

elay

anan

Ke

luar

ga B

eren

cana

(P

LKB/

PKB)

unt

uk

men

ingk

atka

n pe

rmin

taan

pro

gram

KB

.

1.

Pem

etaa

n ke

ters

edia

an

PLKB

/PKB

di s

emua

tin

gkat

(kon

sulta

n/le

mba

ga p

enel

itian

)2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n di

tin

gkat

nas

iona

l unt

uk

men

gem

bang

kan

renc

ana

kerja

PLK

B/PK

B3.

Re

krut

men

PLK

B/PK

B ba

ru4.

Pe

latih

an P

LKB/

PKB

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t pr

ovin

si un

tuk

men

gem

bang

kan

renc

ana

kerja

PL

KB/P

KB2.

Re

krut

men

PLK

B/PK

B ba

ru3.

Pe

latih

an P

LKB/

PKB

baru

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

unt

uk

men

gem

bang

kan

renc

ana

kerja

PL

KB/P

KB2.

Re

krut

men

PLK

B/PK

B ba

ru3.

Pe

latih

an P

LKB/

PKB

baru

  

 1.

BK

KBN

2.

BKKB

N pr

ovin

si3.

O

PD K

B pr

ov/k

ab

1.

BAPP

ENAS

2.

BAPP

EDA

2017

20

18

2019

2.3

Men

ingk

atny

a pe

nget

ahua

n da

n pe

mah

aman

mas

yara

kat m

enge

nai p

rogr

am K

elua

rga

Bere

ncan

a

2.3.

1M

elak

ukan

ad

voka

si ke

pada

be

rbag

ai p

eman

gku

kepe

ntin

gan

mel

alui

m

edia

, aud

iens

i ser

ta

foru

m d

an k

egia

tan

lain

nya

1.

Pela

ksan

aan

kegi

atan

ad

voka

si ke

pada

ber

baga

i pe

man

gku

kepe

ntin

gan

mel

alui

ber

baga

i for

um d

i tin

gkat

pus

at

1.

Pela

ksan

aan

kegi

atan

adv

okas

i ke

pada

ber

baga

i pe

man

gku

kepe

ntin

gan

mel

alui

ber

baga

i fo

rum

di t

ingk

at

prov

insi

1.

Pela

ksan

aan

kegi

atan

adv

okas

i ke

pada

ber

baga

i pe

man

gku

kepe

ntin

gan

mel

alui

ber

baga

i fo

rum

di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

1.

BKKB

N2.

BK

KBN

prov

insi

3.

OPD

KB

prov

/kab

2017

20

18

2019

Page 78: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

70 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

2.3.

2M

elak

ukan

pro

-m

osi d

an K

IE P

ro-

gram

KB

mel

alui

be

rbag

ai m

edia

(m

edia

mas

sa c

e-ta

k da

n el

ektr

onik

, m

edia

luar

ruan

g da

n m

edia

lini

ba

wah

)

1.

Prom

osi d

en K

IE P

rogr

am

KB m

elal

ui m

edia

mas

a ce

tak

2.

Prom

osi d

an K

IE P

rogr

am

KB m

elal

ui m

edia

el

ektro

nik

3.

Prom

osi d

an K

IE P

rogr

am

KB m

elal

ui m

edia

luar

ru

anga

n

4.

Pr

omos

i dan

KIE

Pro

gram

KB

mel

alui

med

ia li

ni

baw

ah

1.

Prom

osi d

en

KIE

Prog

ram

KB

mel

alui

med

ia

mas

a ce

tak

2.

Prom

osi d

an

KIE

Prog

ram

KB

mel

alui

med

ia

elek

troni

k3.

Pr

omos

i dan

KI

E Pr

ogra

m K

B m

elal

ui m

edia

lu

ar ru

anga

n

4.

Prom

osi d

an

KIE

Prog

ram

KB

mel

alui

med

ia

lini b

awah

1.

Prom

osi d

en

KIE

Prog

ram

KB

mel

alui

med

ia

mas

a ce

tak

2.

Prom

osi d

an

KIE

Prog

ram

KB

mel

alui

med

ia

luar

ruan

gan

3.

Pr

omos

i dan

KI

E Pr

ogra

m K

B m

elal

ui m

edia

lu

ar ru

anga

n

4.

Pro

mos

i dan

KI

E Pr

ogra

m K

B m

elal

ui m

edia

lin

i baw

ah

1.

BKKB

N2.

BK

KBN

prov

insi

3.

OPD

KB

prov

/kab

2017

20

18

2019

2.3.

3M

elak

ukan

pr

omos

i dan

KIE

un

tuk

Prog

ram

KB

mel

alui

Tena

ga

Lini

Lap

anga

n

1.

Peny

edia

an sa

rana

da

n pr

asar

ana

untu

k op

eras

iona

lisas

i pro

gram

KB

mel

alui

Tena

ga L

ini

Lapa

ngan

1.

Peny

edia

an

sara

na d

an

pras

aran

a un

tuk

oper

asio

nalis

asi

prog

ram

KB

mel

alui

Tena

ga

Lini

Lap

anga

n

1.

Peny

edia

an

sara

na d

an

pras

aran

a un

tuk

oper

asio

nalis

asi

prog

ram

KB

mel

alui

Tena

ga

Lini

Lap

anga

n

1.

BKKB

N2.

BK

KBN

prov

insi

3.

OPD

KB

prov

/kab

2017

20

18

2019

Page 79: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

71Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lead

in

stitu

tion

Pem

angk

u Ke

pent

inga

n W

aktu

 O

utpu

t 3.1

: Men

ingk

atny

a ka

pasit

as u

ntuk

pen

atal

ayan

an/p

enge

lola

an in

tern

al d

an li

ntas

inst

itusi

di ti

ngka

t pus

at , p

rovi

nsi, d

an k

abup

aten

unt

uk p

rogr

am y

ang

efisi

en d

an b

erke

lanj

utan

3.1.

1M

enga

was

i dan

mem

bim

bing

pen

yedi

aan

pela

yana

n ke

luar

ga b

eren

cana

(pem

erin

tah

dan

swas

ta) u

ntuk

mel

indu

ngi h

ak re

prod

uksi

mas

yara

kat

3.1.

1.1

Men

gem

bang

anka

n pe

dom

an u

ntuk

topi

k be

rikut

ini:

 

 i.

Mem

bang

un

kerja

sam

a da

n ko

alisi

lint

as

sekt

or, t

erm

asuk

de

ngan

mas

yara

kat

mad

ani, u

ntuk

m

empe

ngar

uhi

fakt

or y

ang

men

entu

kan

prog

ram

KB

di

tingk

at n

asio

nal,

prov

insi

dan

kabu

pate

n/ko

ta

1.

Loka

kary

a un

tuk

men

gem

bang

kan

kerja

sam

a da

n m

emba

ngun

koa

lisi d

i tin

gkat

nas

iona

l

1.

Loka

kary

a un

tuk

men

gem

bang

kan

kerja

sam

a da

n m

emba

ngun

koa

lisi

di ti

ngka

t pro

vins

i

1.

Loka

kary

a un

tuk

men

gem

bang

kan

kerja

sam

a da

n m

emba

ngun

koa

lisi d

i tin

gkat

kab

upat

en/k

ota

  

 1.

BK

KBN

1.

BAPP

ENAS

2.

Kem

enke

s3.

BP

JS4.

O

rgan

isasi

prof

esi

5.

Kem

enag

6.

Kem

ende

s 7.

Ke

men

dagr

i 8.

Ke

men

dikb

ud9.

Ke

min

fo

2017

20

18

2019

 ii.

Pe

dom

an b

agi

OPD

KB

dala

m

mem

berik

an

advo

kasi

prog

ram

KB

dan

bek

erja

sam

a de

ngan

Kem

enke

s un

tuk

mem

anta

u pe

nyed

iaan

pe

laya

nan

KB

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

pedo

man

ba

gi O

PD K

B m

enge

nai

advo

kasi

KB d

an p

eman

taua

n pe

nyed

iaan

pel

ayan

an K

B2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a un

tuk

men

disk

usik

an p

edom

an

3.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

pedo

man

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

deng

an p

rovi

nsi

terp

ilih

untu

k m

endi

skus

ikan

pe

dom

an2.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

edom

an

1.

Penc

etak

an d

an

dist

ribus

i ped

oman

 

  

1.

BKKB

N 2.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N Pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Di

nkes

pro

vins

i 4.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

2017

20

18

2019

 iii

. Pe

ran

sekt

or sw

asta

da

lam

pen

yedi

aan

pela

yana

n KB

dan

ta

nggu

ngja

wab

nya

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

pedo

man

m

enge

nai p

eran

sekt

or

swas

ta d

i dal

am p

enye

diaa

n pe

laya

nan

KB

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

gkaj

i dan

m

enge

mba

ngka

n pe

dom

an3.

Pe

ncet

akan

dan

dist

ribus

i pe

dom

an

1.

Sosia

liasi

di ti

ngka

t pr

ovin

si1.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

  

1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

BPJS

3.

Org

anisa

si pr

ofes

i4.

As

osia

si pe

laya

nan

kese

hata

n sw

asta

2017

20

18

2019

Page 80: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

72 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

 iv

. Re

gula

si m

enge

nai

desa

in p

engu

kura

n ki

nerja

yan

g be

rbas

is ha

k

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gkaj

i re

gula

si da

n us

ulan

indi

kato

r ki

nerja

yan

g be

rbas

is ha

k2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at n

asio

nal

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

prov

insi

2.

OPD

-KB

Prov

/Ka

b3.

Di

nkes

pro

vins

i4.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

2017

20

18

2019

 v.

Pen

entu

an ta

rget

un

tuk

prov

insi

dan

kabu

pate

n/ko

ta

berd

asar

kan

tren

peng

guna

an K

B,

deng

an fo

kus p

ada

kead

ilan

(den

gan

men

ggun

akan

dat

a tin

gkat

kab

upat

en/

kota

yan

g di

anal

isis

oleh

BKK

BN)

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

yepa

kati

targ

et

di ti

ngka

t pro

vins

i dan

ka

bupa

ten/

kota

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

yepa

kati

targ

et

di ti

ngka

t kab

upat

en/

kota

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

yepa

kati

targ

et d

i tin

gkat

fasil

itas

fasil

itas k

eseh

atan

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

prov

insi

2.

OPD

-KB

prov

/ka

b3.

Di

nkes

pro

vins

i4.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

2017

20

18

2019

 vi

. M

obili

sasi

mas

yara

kat u

ntuk

m

engg

unak

an K

B

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

pedo

man

te

ntan

g m

obili

sasi

mas

yara

kat

untu

k m

engg

unak

an K

B2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a un

tuk

men

gkaj

i dan

m

enge

mba

ngka

n pe

dom

an

3.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

pedo

man

 

 1.

BK

KBN

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD-K

B pr

ov/

kab

3.

Dink

es p

rovi

nsi

4.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

2017

20

18

2019

3.1.

1.2

Mel

akuk

an o

rient

asi

men

gena

i ped

oman

di

ata

s unt

uk p

etug

as

yang

ber

wen

ang

1.

Orie

ntas

i di t

ingk

at n

asio

nal

1.

Orie

ntas

i di t

ingk

at

prov

insi

1.

Orie

ntas

i di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

 

 1.

BK

KBN

1.

BAPP

ENAS

2.

Ke

men

kes

3.

BPJS

4.

O

rgan

isasi

prof

esi

5.

Kem

enag

6.

Ke

men

des

7.

Kem

enda

gri

8.

Kem

endi

kbud

9.

Kem

info

10. B

KKBN

pro

vins

i 11

. OPD

-KB

prov

/ka

b 12

. Din

kes p

rovi

nsi

13. D

inke

s ka

bupa

ten/

kota

2017

20

18

2019

Page 81: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

73Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.1.

1.3

Mem

anta

u ke

patu

han

pada

ped

oman

dan

sis

tem

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k m

endi

skus

ikan

less

ons l

earn

ed

dari

pela

ksaa

an su

perv

isi

terfa

silita

si

1.

Pela

ksan

aan

supe

rvisi

te

rfasil

itasi

di ti

ngka

t pr

ovin

si

1.

Pela

ksan

aan

supe

rvisi

te

rfasil

itasi

dari

tingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

 

1.

Pela

ksan

aan

supe

rvisi

fa

silita

tif

dari

tingk

at

fasil

itas

kese

hata

n

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

3.

Dink

es p

rovi

nsi

4.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

2017

20

18

2019

3.1.

2Pe

ngad

aan

Kont

rase

psi

  

 

 

3.1.

2.1

Mel

aksa

naka

n re

gula

si m

enge

nai p

enga

daan

ko

mod

itas d

enga

n ku

alita

s yan

g te

rjam

in

(kom

odita

s yan

g m

emen

uhi s

tand

ar

pre-

kual

ifika

si W

HO)

1.

Sosia

lisas

i men

gena

i pe

ngad

aan

bara

ng y

ang

berk

ualit

as se

suai

stan

dar

pre-

kual

ifika

si W

HO

1.

Sosia

lisas

i men

gena

i pe

ngad

aan

bara

ng

yang

ber

kual

itas

sesu

ai st

anda

r pre

-ku

alifi

kasi

WHO

1.

Sosia

lisas

i men

gena

i pe

ngad

aan

bara

ng

yang

ber

kual

itas s

esua

i st

anda

r pre

-kua

lifika

si W

HO

  

 1.

BK

KBN

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab

2017

20

18

2019

3.1.

2.2

Men

gem

bang

kan

siste

m e

-pro

cure

men

t1.

Ko

nsul

tan

untu

k m

engk

aji/

men

gem

bang

kan/

men

gint

egra

si ko

mod

itas K

B di

sist

em e

-pro

cure

men

t2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n 3.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

nas

iona

l

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

prov

insi

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

B

PJS

3.

Org

anisa

si pr

ofes

i 4.

As

osia

si pe

laya

nan

kese

hata

n sw

asta

2017

20

18

2019

3.1.

3Pe

ngem

bang

an si

stem

3.1.

3.1

Men

gem

bang

kan

siste

m p

enda

naan

be

rbas

is ki

nerja

unt

uk

kabu

pate

n/ko

ta y

ang

men

capa

i sas

aran

pr

ogra

m K

B ya

ng

dise

paka

ti se

belu

mny

a (tr

ansf

er d

ana

dari

BKKB

N ke

kab

upat

en/

kota

yan

g m

enca

pai

targ

et)

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

siste

m

pend

anaa

n be

rbas

is ki

nerja

ke

pada

kab

upat

en/k

ota

yang

m

enca

pai s

asar

an p

rogr

am K

B ya

ng su

dah

dite

ntuk

an2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k m

endi

skus

ikan

sist

em

3.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

pedo

man

4.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

nas

iona

l

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

prov

insi

2.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

edom

an

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta2.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

edom

an

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s, 1.

BK

KBN

prov

insi

2.

OPD

-KB

prov

/ka

b 3.

Di

nkes

pro

vins

i 4.

Di

nkes

ka

buap

ten/

kota

2017

20

18

2019

3.1.

4Pe

man

tapa

n ke

rjasa

ma

linta

s sek

tor

Page 82: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

74 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.1.

4.1

Men

gkaj

i dan

m

enyu

sun

Nota

Ke

sepa

ham

an

(Mem

oran

dum

of

Unde

rsta

ndin

g/M

OU)

ata

u ke

putu

san

bers

ama

linta

s ke

men

trian

yan

g di

tand

atan

gani

de

ngan

kem

ente

rian

terk

ait s

eper

ti Ke

men

trian

Kes

ehat

an,

Kem

ente

rian

Agam

a,

Kem

ente

rian

Dala

m

Nege

ri, d

an in

stitu

si la

inny

a un

tuk

mem

prom

osik

an d

an

mem

perlu

as p

elay

anan

da

n ke

berla

ngsu

ngan

pr

ogra

m K

B

1.

Pert

emua

n de

ngan

ber

baga

i pe

man

gku

kepe

ntin

gan

2.

Peng

emba

ngan

dan

pe

nand

atan

gana

n M

OU

1.

Pert

emua

n de

ngan

be

rbag

ai p

eman

gku

kepe

ntin

gan

1.

Pert

emua

n de

ngan

be

rbag

ai p

eman

gku

kepe

ntin

gan

  

 1.

BK

KBN

1.

BAPP

ENAS

, 2.

Ke

men

kes

3.

BPJS

4.

Ke

men

dagr

i 5.

KP

PPA

6.

Kem

enag

7.

Ke

men

sos

8.

Kem

entri

an

Kom

unik

as d

an

Info

rmat

ika

2017

20

18

2019

3.1.

5Pe

ngem

bang

an k

apas

itas

3.1.

5.1

Men

gem

bang

kan

kapa

sitas

staf

BKK

BN

tingk

at p

rovi

nsi u

ntuk

m

elak

sana

kan

anal

isis

angg

aran

KB

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

dar

i be

rbag

ai su

mbe

r, ya

ng d

ilaku

kan

seca

ra

tahu

nan,

unt

uk

men

jam

in a

loka

si ya

ng

mem

adai

men

urut

st

anda

r min

imum

1.

Kons

utan

unt

uk m

engk

aji

pedo

man

ana

lisis

renc

ana

angg

aran

KB

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a un

tuk

men

dapa

tkan

mas

ukan

unt

uk

pedo

man

3.

Pe

ncet

akan

, dan

dist

ribus

i pe

dom

an

4.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at n

asio

nal

1.

Orie

ntas

i/pel

atih

an d

i tin

gkat

pro

vins

i 2.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

edom

an

1.

Orie

ntas

i/pel

atih

an d

i tin

gkat

kab

upat

en/k

ota

2.

Penc

etak

an d

an

dist

ribus

i ped

oman

  

 1.

BK

KBN

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD-K

B pr

ov/

kab

2017

20

18

2019

Page 83: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

75Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Kes

ehat

anLe

mba

ga

Utam

aPe

man

gku

Kepe

ntin

gan

Wak

tu

 O

utpu

t 3.2

: Men

ingk

atny

a ko

ordi

nasi

den

gan

Kem

enke

s di t

ingk

at p

usat

, pro

vins

i, da

n ka

bupa

ten/

kota

unt

uk m

eman

tapk

an k

ontr

ibus

i sis

tem

kes

ehat

an te

rhad

ap K

B di

ber

baga

i tah

ap

dala

m si

klus

kes

ehat

an re

prod

uksi

3.2.

1Be

rdas

arka

n pe

rjanj

ian

(Mem

oran

dum

of U

nder

stan

ding

/MO

U) y

ang

dita

ndat

anga

ni o

leh

Kem

enke

s unt

uk m

empe

rkua

t kon

tribu

si sis

tem

kes

ehat

an d

i pro

gram

KB:

3.2.

1.1

Men

gkaj

i dan

mer

evisi

st

anda

r dan

ped

oman

ya

ng a

da u

ntuk

pe

laya

nan

KB te

rpad

u.

1.

Mer

ekru

t kon

sulta

n un

tuk

mem

fasil

itasi

peng

kajia

n2.

Lo

kaka

rya

deng

an

perw

akila

n da

ri pr

ovin

si da

n ka

bupa

ten/

kota

yan

g te

rpili

h un

tuk

men

dapa

tkan

m

asuk

an d

an m

enca

pai

kese

paka

tan

tent

ang

stan

dar

dan

pedo

man

3.

Pe

ngem

bang

an d

an

pena

ndat

anga

nan

Nota

Ke

sepa

ham

an (M

oU)

4.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

stan

dar d

an p

edom

an

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k so

sialis

asi

stan

dar d

an

pedo

man

di

ting

kat

prov

insi

2.

Dist

ribus

i st

anda

r dan

pe

dom

an

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k so

sialis

asi s

tand

ar

dan

pedo

man

di

tingk

at k

abup

aten

/ko

ta2.

Di

strib

usi s

tand

ar

dan

pedo

man

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N 2.

BP

JS3.

O

rgan

isasi

prof

esi

4.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

20

18

3.2.

1.2

Men

gkaj

i sta

ndar

pe

laya

nan

KB d

an

mel

akuk

an p

emut

ahira

n di

baw

ah k

oord

inas

i Ke

men

kes d

an

beke

rjasa

ma

deng

an

orga

nisa

si pr

ofes

i un

tuk

men

jam

in ti

dak

adan

ya h

amba

tan

dala

m

siste

m k

eseh

atan

dan

te

rinte

gras

i den

gan

pela

yana

n ke

seha

tan

lain

nya

men

urut

ko

ntin

uum

pel

ayan

an

kese

hata

n re

prod

uksi

(Ber

hubu

ngan

den

gan

Out

put 1

.6).

1.

Men

gkaj

i sta

ndar

pel

ayan

KB

yang

ada

(ter

mas

uk p

rose

dur

kons

elin

g, ru

juka

n, ti

ndak

la

njut

, pen

apisa

n sk

rinin

g HI

V da

n in

feks

i men

ular

se

ksua

l , da

n du

al p

rote

ctio

n)

(kon

sulta

n)

2.

Per

tem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n an

tara

Ke

men

kes (

Bink

esm

as,

BUK)

, BKK

BN, d

an o

rgan

isasi

prof

esi u

ntuk

men

gula

s st

anda

r pel

ayan

KB

yang

ada

3.

Lo

kaka

rya

deng

an o

rgan

isasi

prof

esi d

an p

erw

akila

n pr

ovin

si da

n ka

bupa

ten/

kota

un

tuk

men

dapa

tkan

m

asuk

an d

an m

enca

pai

kese

paka

tan

tent

ang

stan

dar

pela

yana

n KB

4.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

stan

dar

1.

Loka

kary

a un

tuk

sosia

lisas

i st

anda

r pe

laya

nan

KB d

i tin

gkat

pr

ovin

si 2.

Di

strib

usi

stan

dar

1.

Sosia

lisas

i sta

ndar

pe

laya

nan

KB d

i tin

gkat

kab

upat

en/

kota

2.

Di

strib

usi s

tand

ar

ke fa

silita

s ke

seha

tan

  

 1.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

BP

JS3.

O

rgan

isasi

prof

esi

4.

BKKB

N pr

ovin

si5.

O

PD K

B pr

ov/k

ab6.

Di

nkes

pro

vins

i7.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

2017

20

18

Page 84: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

76 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.2.

1.3

Men

gem

bang

kan

mek

anism

e un

tuk

sert

ifika

si pe

latih

an K

B,

inte

gras

i den

gan

Sist

em

Info

rmas

i Kes

ehat

an,

jam

inan

ket

erse

diaa

n ko

ntra

seps

i dan

supe

rvisi

(te

rkai

t den

gan

Out

put

1.5,

1.3

).

1.Pe

rtem

uan

anta

ra K

emen

kes

dan

BKKB

N un

tuk

men

gkaj

i da

n m

enge

mba

ngka

n se

rtifi

kasi

pela

tihan

KB,

sis

tem

info

rmas

i man

ajem

en

terp

adu,

dan

kea

man

an

kom

odita

s dan

supe

rvisi

2.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

mek

anism

e se

rtifi

kasi

pela

tihan

, jam

inan

ke

ters

edia

an k

ontra

seps

i dan

su

perv

isi3.

Lo

kaka

rya

untu

k m

enda

patk

an m

asuk

kan

dan

men

capa

i kes

epak

atan

te

ntan

g st

anda

r dan

pe

dom

an d

enga

n m

engu

ndan

g pe

rwak

ilan

dari

prov

insi

dan

kabu

pate

n/ko

ta

1.

Sos

ialis

asi

di ti

ngka

t pr

ovin

si

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta 

  

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

BKKB

N pr

ovin

si 2.

O

PD K

B ro

v/ka

b3.

Di

nkes

pro

vins

i4.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

5.

Org

anisa

si pr

ofes

i4.

M

itra

pem

bang

unan

2017

20

18

3.2.

2M

enge

mba

ngka

n st

rate

gi

untu

k m

eman

tapk

an

prog

ram

KB

pasc

a-sa

lin

dan

pasc

a-ke

gugu

ran.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gkaj

i da

n m

empe

rbai

ki p

edom

an

yang

ada

terk

ait K

B pa

sca

salin

dan

pas

ca k

egug

uran

2.

Pe

rtem

uan/

loka

kary

a un

tuk

men

disk

usik

an, m

engu

las,

dan

mer

evisi

ped

oman

3.

Pe

ncet

akan

dan

dist

ribus

i pe

dom

an

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

prov

insi

2.

Dist

ribus

i pe

dom

an

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta2.

Di

strib

usi p

edom

an

 

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at fa

silita

s ke

seha

tan

2.

Dist

ribus

i ped

oman

1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

Dink

es p

rovi

nsi

3.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

4.

Org

anisa

si pr

ofes

i

2017

20

18

3.2.

3M

enge

mba

ngka

n kr

iteria

un

tuk

akre

dita

si fa

silita

s pe

laya

nan

KB b

aik

sekt

or

pem

erin

tah

mau

pun

swas

ta se

baga

i sya

rat

regi

stra

si de

ngan

BPJ

S (T

erka

it de

ngan

Out

put

1.1.

1.2

).

1.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

pem

angk

u ke

pent

inga

n un

tuk

men

gkaj

i dan

m

empe

rbai

ki st

anda

r ak

redi

tasi

yang

suda

h ad

a un

tuk

sekt

or p

emer

inta

h da

n sw

asta

2.

So

sialis

asi s

tand

ar a

kred

itasi

baru

di t

ingk

at p

rovi

nsi

1.

Sosia

lisas

i st

anda

r ak

redi

tasi

baru

di t

ingk

at

prov

insi

1.

Sosia

lisas

i sta

ndar

ak

redi

tasi

baru

di

tingk

at k

abup

aten

/ko

ta

  

1.

Sosia

lisas

i sta

ndar

ak

redi

tasi

baru

di

tingk

at fa

silita

s ke

seha

tan

1.

Kem

enke

s1.

Di

nkes

pro

vins

i 2.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

3.

O

rgan

isasi

prof

esi

4.

Asos

iasi

pela

yana

n ke

seha

tan

swas

ta

2017

Page 85: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

77Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.2.

4M

elak

ukan

koo

rdin

asi

pela

tihan

KB

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

ant

ara

OPD

KB

dan

Dina

s Ke

seha

tan

Kabu

pate

n/ko

ta se

jak

taha

p pe

renc

anaa

n.

1.

Rapa

t koo

rdin

asi d

i tin

gkat

na

siona

l ant

ara

BKKB

N da

n Ke

men

kes

1.

Rapa

t ko

ordi

nasi

di ti

ngka

t pr

ovin

si an

tara

Di

nkes

Pro

vins

i da

n BK

KBN

Prov

insi

1.

Rapa

t koo

rdin

asi d

i tin

gkat

kab

upat

en/

kota

ant

ara

Dink

es

Kabu

apte

n/Ko

ta

dan

OPD

-KB

  

 1.

BK

KBN,

2.

Kem

enke

s1.

Di

nkes

pro

vins

i 2.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

3.

BK

KBn

prov

insi

4.

OPD

-KB

prov

/kab

2017

20

18

2019

3.2.

5M

eren

cana

kan

kunj

unga

n su

perv

isi

bers

ama

oleh

PLK

B/PK

B da

n bi

dan

koor

dina

tor

seca

ra te

ratu

r dan

m

enci

ptak

an li

ngku

ngan

ya

ng m

endu

kung

sepe

rti

pers

etuj

uan

kegi

atan

ol

eh D

inas

Kes

ehat

an

kabu

pate

n/ko

ta, a

loka

si da

na y

ang

mem

adai

un

tuk

perja

lana

n, d

an

seba

gain

ya.

1.

Pert

emua

n ru

tin2.

Bi

aya

oper

asio

nal u

ntuk

su

perv

isi te

rfasil

itasi

bers

ama

1.

Pert

emua

n ru

tin

2.

Biay

a op

eras

iona

l un

tuk

supe

rvisi

te

rfasil

itasi

bers

ama

1.

Pert

emua

n ru

tin

2.

Biay

a op

eras

iona

l un

tuk

supe

rvisi

te

rfasil

itasi

bers

ama

 

1.

Pert

emua

n ru

tin

2.

Biay

a op

eras

iona

l un

tuk

supe

rvisi

te

rfasil

itasi

bers

ama

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

Dink

es p

rovi

nsi

2.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

3.

BKKB

n pr

ovin

si 4.

O

PD-K

B pr

ov/k

ab

2017

20

18

2019

Page 86: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

78 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Kes

ehat

anLe

mba

ga

Utam

aPe

man

gku

Kepe

ntin

gan

Wak

tu

 O

utpu

t 3.3

: Men

ingk

atny

a ke

pem

impi

nan

dan

kapa

sita

s pej

abat

OPD

KB

dan

peja

bat d

inas

kes

ehat

an d

i tin

gkat

pro

vins

i dan

kab

upat

en/k

ota

untu

k se

cara

efe

ktif

men

gelo

la p

rogr

am K

B

3.3.

1M

engk

aji p

eran

dan

ta

nggu

ngja

wab

Din

as

Kese

hata

n Ka

bupa

ten/

kota

sert

a O

PD K

B un

tuk

men

gide

ntifi

kasi

area

ke

rjasa

ma.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gkaj

i ura

ian

peke

rjaan

pet

ugas

KB

di t

ingk

at D

inke

s ka

bupa

ten/

kota

da

n O

PD K

B un

tuk

men

gide

ntifi

kasi

area

ke

rjasa

ma

2.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

3.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

nasio

nal

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN,

2.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

prov

insi

2.

OPD

KB

prov

/ka

b 3.

Di

nkes

pro

vins

i 4.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

5.

BA

PPED

A

2017

20

18

2019

3.3.

2M

enin

gkat

kan

kapa

sitas

pej

abat

OPD

KB

dan

Dina

s Kes

ehat

an K

abup

aten

/kot

a da

lam

  

  

3.3.

2.1

Pere

ncan

aan,

pe

ngem

bang

an

renc

ana

kerja

, ana

lisis

angg

aran

dan

adv

okas

i un

tuk

men

ingk

atka

n su

mbe

r day

a fin

ansia

l m

aupu

n su

mbe

r day

a m

anus

iaun

tuk

prog

ram

KB

.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

pedo

man

per

enca

naan

un

tuk

prog

ram

KB

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

untu

k m

endi

skus

ikan

, m

engk

aji, d

an m

erev

isi

pedo

man

3.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

edom

an

1.

Dist

ribus

i pe

dom

an

3.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Dist

ribus

i ped

oman

2.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

  

 1.

BK

KBN

1.

BKKB

N pr

ovin

si2.

O

PD K

B pr

ov/

kab,

3.

Dink

es

prov

insi,

4.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

5.

BA

PPED

A

2017

20

18

2019

3.3.

2.2

Advo

kasi

kepa

da

toko

h ag

ama,

toko

h m

asya

raka

t, da

n ke

lom

pok

pere

mpu

an

untu

k m

emba

has

pent

ingn

ya K

B un

tuk

pem

bang

unan

so

sial e

kono

mi s

erta

pe

ntin

gnya

alo

kasi

yang

mem

adai

unt

uk

pela

yana

n da

n an

ggar

an

oper

asio

nal p

rogr

am K

B.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

mat

eri a

dvok

asi K

B un

tuk

pem

uka

agam

a,

toko

h m

asya

raka

t, an

d ke

lom

pok

pere

mpu

an

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

untu

k m

endi

skus

ikan

, m

engk

aji, d

an m

erev

isi

pedo

man

3.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi p

edom

an

1.

Dist

ribus

i pe

dom

an

3.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Dist

ribus

i ped

oman

2.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enag

1.

Kem

enke

s2.

Di

nkes

pro

vins

i 3.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

4.

BK

KBN

prov

insi

5.

OPD

-KB

prov

/ka

b ,

6.

LSM

7.

Kem

enda

gri

2017

20

18

2019

Page 87: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

79Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.3.

2.3

Mem

bent

uk m

ekan

isme

jaga

mut

u/pe

rbai

kan

mut

u (te

rkai

t den

gan

Out

put 1

.6).

1.

Men

gkaj

i sist

em

jaga

mut

u un

tk K

B (k

onsu

ltan)

2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n an

tara

Ke

men

kes (

Bink

esm

as,

BUK)

, BKK

BN, d

an

orga

nisa

si pr

ofes

i unt

uk

men

gkaj

i sist

em ja

ga

mut

u un

tuk

KB

3.

Loka

kary

a un

tuk

men

dapa

tkan

mas

ukan

da

n m

enca

pai

kese

paka

tan

tent

ang

siste

m ja

ga m

utu

untu

k KB

4.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi

5.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

nasio

nal

1.

Sosia

lisas

i sist

em

jaga

mut

u un

tuk

KB d

i tin

gkat

pr

ovin

si 2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n di

tin

gkat

pro

vins

i 3.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi

1.

Sosia

lisas

i sist

em

jaga

mut

u un

tuk

KB d

i tin

gkat

ka

bupa

ten/

kota

2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n di

tin

gkat

kab

upat

en/

kota

3.

Pe

ncet

akan

dan

di

strib

usi

 

1.

Sosia

lisas

i sist

em

jaga

mut

u un

tuk

KB

di ti

ngka

t fas

ilita

s ke

seha

tan

1.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

BKKB

N pr

ovin

si 3.

O

PD-K

B pr

ov/

kab

4.

Dink

es p

rovi

nsi

5.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

2017

20

18

3.3.

3M

eman

tau

pela

ksan

aan

stan

dar m

inim

um.

1.

Peng

emba

ngan

ala

t un

tuk

pem

anta

uan

stan

dar m

inim

um

2.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at n

asio

nal u

ntuk

m

eman

tau

stan

dar

min

imum

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at p

rovi

nsi

untu

k m

eman

tai

stan

dar

min

imum

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at k

abup

aten

/ko

ta u

ntuk

m

eman

tau

stan

dar

min

imum

 

 1.

BK

KBN.

2.

Kem

enke

s1.

BK

KBN

2.

BKKB

N pr

ovin

si 3.

O

PD-K

B pr

ov/

kab

4.

Dink

es p

rovi

nsi

5.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

2017

20

18

2019

3.3.

4M

endu

kung

pej

abat

O

PD K

B da

n Di

nas

Kese

hata

n ka

bupa

ten/

kota

unt

uk m

enga

daka

n pe

rtem

uan

seca

ra te

ratu

r de

ngan

pem

uka

agam

a,

toko

h m

asya

raka

t, da

n ke

lom

pok

pere

mpu

an

untu

k ad

voka

si.

1.

Pert

emua

n ru

tin

2.

Supe

rvisi

terfa

silita

si be

rsam

a

1.

Pert

emua

n ru

tin

2.

Supe

rvisi

te

rfasil

itasi

bers

ama

1.

Pert

emua

n ru

tin

2.

Supe

rvisi

te

rfasil

itasi

bers

ama

 

1.

Pert

emua

n ru

tin

di ti

ngka

t fas

ilita

s ke

seha

tan

1.

BKKB

N.2.

Ke

men

kes

1.

BKKB

N2.

BK

KBN

prov

insi

3.

OPD

-KB

prov

/ka

b ,

4.

Dink

es p

rovi

nsi

5.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

2017

20

18

2019

Page 88: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

80 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Kes

ehat

anLe

mba

ga

Utam

aPe

man

gku

Kepe

ntin

gan

Wak

tu

 O

utpu

t 3.4

Men

ingk

atny

a ka

pasi

tas u

ntuk

mel

akuk

an a

dvok

asi b

erba

sis b

ukti

di se

mua

ting

kat p

emer

inta

han

dan

di m

asya

raka

t ya

ng te

rfok

us p

ada

pera

n pe

ntin

g KB

dal

am m

enca

pai

tuju

an p

emba

ngun

an se

rta

untu

k m

enin

gkat

kan

visi

bilit

as p

rogr

am K

B da

n su

mbe

rday

anya

3.4.

1.M

enge

mba

ngka

n st

rate

gi

kabu

pate

n/ko

ta y

ang

kom

preh

ensif

unt

uk

advo

kasi

prog

ram

KB

(ber

dasa

rkan

stra

tegi

na

siona

l) de

ngan

pet

a ja

lan

untu

k im

plem

enta

si st

rate

gi p

ada

sem

ua

jenj

ang

term

asuk

di

tingk

at m

asya

raka

t se

rta

men

yusu

n da

ftar

tilik

unt

uk m

eman

tau

impl

emen

tasi

stra

tegi

ini.

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t na

siona

l2.

K

onsu

ltan

untu

k m

enge

mba

ngka

n st

rate

gi

kom

preh

ensif

kab

upat

en/

kota

unt

uk a

dvok

asi

prog

ram

KB

3.

Loka

kary

a na

siona

l ten

tang

st

rate

gi k

ompr

ehen

sif u

ntuk

ad

voka

si KB

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

Loka

kary

a di

tin

gkat

pro

vins

i te

ntan

g st

rate

gi

kom

preh

ensif

un

tuk

advo

kasi

KB

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Loka

kary

a di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

tent

ang

stra

tegi

ko

mpr

ehen

sif u

ntuk

ad

voka

si KB

  

 1.

BK

KBN

1.

BAPP

ENAS

2.

Kem

enke

s3.

KP

PPPA

4.

Di

nkes

pro

vins

i5.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

6.

BKKB

N pr

ovin

si7.

O

PD K

B pr

ov/

kab

2017

20

18

2019

3.4.

2.M

enge

mba

ngka

n m

ater

i pel

atih

an u

ntuk

pe

latih

an p

etug

as m

edia

da

n an

ggot

a DP

R da

lam

m

embe

rikan

adv

okas

i KB.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

mat

eri

advo

kasi

untu

k an

ggot

a DP

R2.

Pe

ncet

akan

dan

dist

ribus

i pe

dom

an3.

Pe

rtem

uan

advo

kasi

di

tingk

at n

asio

nal

1.

Pert

emua

n ad

ovok

asi d

i tin

gkat

pro

vins

i

1.

Pert

emua

n ad

voka

si di

ting

kat k

abup

aten

/ko

ta

 

 1.

BK

KBN

1.

Kem

nkes

2.

Dink

es p

rovi

nsi

3.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta4.

BK

KBN

prov

insi

5.

OPD

KB

prov

/ka

b

2017

20

18

2019

3.4.

3.M

eman

tau

pela

ksan

aan

upay

a ad

voka

si.

1.

Peng

emba

ngan

ala

ts

untu

k pe

man

taua

n st

anda

r m

inim

um2.

Pe

rtem

uan

pem

angk

u ke

pent

inga

n di

ting

kat

nasio

nal

3.

pela

ksan

aan

pem

anta

uan

bers

ama

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

tingk

at p

rovi

nsi

2.

pela

ksan

aan

pem

anta

uan

bers

ama

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t ka

bupa

ten/

kota

2.

Pela

ksan

aan

pem

anta

uan

bers

ama

 

 1.

BK

KBN

1.

Kem

nkes

2.

Di

nkes

pro

vins

i3.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

4.

BK

KBN

prov

insi

5.

OPD

KB

prov

/ka

b

2017

20

18

2019

Page 89: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

81Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lead

in

stitu

tion

Pem

angk

u Ke

pent

inga

nW

aktu

 O

utpu

t 3.5

: Men

ingk

atny

a ka

pasi

tas d

alam

pen

yusu

nan

kebi

jaka

n be

rbas

is b

ukti

untu

k m

enin

gkat

kan

efek

tifita

s pro

gram

KB

dan

men

jam

in p

emer

ataa

n da

n ke

berla

njut

an p

rogr

am 

  

  

 

3.5.

1.M

elak

sana

kan

kajia

n kh

usus

ting

kat

prov

insi

men

gena

i kon

tribu

si KB

te

rhad

ap p

emba

ngun

an so

sial

ekon

omi d

an p

enca

paia

n tu

juan

pe

mba

ngun

an.

1.

Kons

ulta

n/le

mba

ga

pene

litia

n un

tuk

mel

akuk

an p

engk

ajia

n kh

usus

ting

kat p

rovi

nsi

men

gena

i kon

tribu

si KB

te

rhad

ap p

emba

ngun

an

sosia

l eko

nom

i dan

pe

ncap

aian

tuju

an

pem

bang

unan

2.

Pert

emua

n/lo

kaka

rya

untu

k m

endi

skus

ikan

dan

m

engk

aji h

asil

stud

i3.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Sosia

lisas

i di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Sosia

lisas

i di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

BP

JS3.

BA

PPEN

AS4.

Le

mba

ga

pene

litia

n5.

O

rgan

isasi

prof

esi

6.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

20

18

2019

3.5.

2M

endu

kung

pej

abat

KB

tingk

at

kabu

pate

n/ko

ta d

alam

mel

akuk

an

anal

isis a

loka

si an

ggar

an ta

huna

n un

tuk

pela

yana

n KB

, ter

utam

a un

tuk

mel

acak

ang

gara

n op

eras

iona

l.

1.

Loka

kary

a un

tuk

anal

isis

dan

pere

ncan

aan

di

tingk

at n

asio

nal

1.

Loka

kary

a un

tuk

anal

isis d

an

pere

ncan

aan

di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Loka

kary

a un

tuk

anal

isis d

an

pere

ncan

aan

di

tingk

at k

abup

aten

/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

BP

JS3.

BA

PPEN

AS

2017

20

18

2019

3.5.

3M

enge

mba

ngka

n ke

bija

kan

sum

berd

aya

man

usia

sete

mpa

t yan

g m

endu

kung

pro

gram

yan

g ef

ektif

, ad

il, da

n be

rkel

anju

tan.

Beb

erap

a co

ntoh

nya

adal

ah: u

raia

n ke

rja d

an

sele

ksi K

epal

a O

PD K

B, p

enem

pata

n bi

dan

yang

mer

ata,

keb

ijaka

n m

enge

nai r

otas

i jab

atan

, pen

yesu

aian

an

tara

pek

erja

an d

an k

ualifi

kasi,

in

sent

if be

rdas

arka

n ki

nerja

unt

uk

petu

gas k

eseh

atan

, dan

seba

gain

ya.

Area

keb

ijaka

n ba

ru y

ang

yang

per

lu

dike

mba

ngka

n m

elip

uti u

raia

n ke

rja

PLKB

/PKB

, mek

anism

e pe

rekr

utan

, di

strib

usi (

di je

njan

g m

ana

di

orga

nisa

si ka

bupa

ten)

, pem

anta

uan

kine

rja, d

ll.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

kebi

jaka

n su

mbe

rday

a m

anus

ia u

ntuk

KB

2.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k m

endi

skus

ikan

dan

m

eren

cana

kan

kebi

jaka

n su

mbe

rday

a m

anus

ia

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k m

endi

skus

ikan

da

n m

eren

cana

kan

kebi

jaka

n su

mbe

rday

a m

anus

ia d

i tin

gkat

pr

ovin

si

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k m

endi

skus

ikan

da

n m

eren

cana

kan

kebi

jaka

n su

mbe

rday

a m

anus

ia d

i tin

gkat

ka

buap

aten

/kot

a

  

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

BP

JS3.

BA

PPEN

AS4.

Le

mba

ga

pene

litia

n5.

O

rgan

isasi

prof

esi

6.

Dink

es p

rovi

nsi

7.

Dink

es

kabu

pate

n/ko

ta

2017

20

18

2019

Page 90: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

82 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

3.5.

4M

engk

aji b

iaya

tran

spor

tasi

untu

k kl

ien

yang

ingi

n m

enda

patk

an

pela

yana

n st

erili

sasi

dan

tidak

ting

gal

deka

t den

gan

rum

ah sa

kit (

terk

ait

deng

an O

utpu

t 1.1

dan

Tuju

an

stra

tegi

s 4)

1.

Pert

emua

n un

tuk

men

gkaj

i alo

kasi

dana

tra

nspo

rtas

i unt

uk k

lien

yang

men

ggun

akan

m

etod

e ko

ntra

seps

i pe

rman

en

1.

Alok

asi d

ana

trans

port

asi

untu

k kl

ien

yang

m

engg

unak

an

met

ode

kont

rase

psi

perm

anen

di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Alok

asi d

ana

trans

port

asi

untu

k kl

ien

yang

m

engg

unak

an

met

ode

kont

rase

psi

perm

anen

di

tingk

at k

abup

aten

/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

Di

nkes

pro

vins

i3.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

4.

BKKB

N pr

ovin

si5.

O

PD K

B p

rov/

kab

6.

LSM

2017

20

18

2019

3.5.

5M

embe

rikan

orie

ntas

i kep

ada

Bupa

ti/W

alik

ota

dan

angg

ota

parle

men

te

ntan

g pe

ntin

gnya

KB

dala

m

men

ingk

atka

n ke

seha

tan

ibu

dan

pem

bang

unan

sosia

l eko

nom

i ser

ta

perlu

nya

alok

asi a

ngga

ran

yang

m

emad

ai u

ntuk

pel

ayan

an d

an

man

ajem

en p

rogr

am.

1.

Kons

ulta

n m

enge

mba

ngka

n m

ater

i ad

voka

si un

tuk

angg

ota

DPR

2.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

pedo

man

3.

Pe

rtem

uan

advo

kasi

di

tingk

at n

asio

nal

1.

Pert

emua

n ad

voka

si di

ting

kat

prov

insi

1.

Pert

emua

n ad

voka

si di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

Di

nkes

pro

vins

i3.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

4.

BKKB

N pr

ovin

si5.

O

PD K

B pr

ov/

kab

6.

LSM

2017

20

18

2019

3.5.

6M

enin

gkat

kan

kapa

sitas

BAP

PEDA

un

tuk

mem

asuk

kan

KB k

e re

ncan

a da

erah

.

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

mat

eri a

dvok

asi d

an

alat

bag

i BAP

PEDA

ag

ar K

B di

mas

ukka

n di

pe

renc

anaa

n da

erah

2.

Penc

etak

an d

an d

istrib

usi

pedo

man

3.

Pe

latih

an d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Pela

tihan

di

tingk

at p

rovi

nsi

1.

Pela

tihan

di t

ingk

at

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

Di

nkes

pro

vins

i3.

Di

nkes

ka

bupa

ten/

kota

4.

BKKB

N Pr

ovin

si5.

O

PD K

B pr

ov/

kab

6.

LSM

2017

20

18

2019

Page 91: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

83Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lem

baga

Ut

ama

Pem

angk

u Ke

pent

inga

nW

aktu

 O

utpu

t 3.6

: Ada

nya

sist

em a

kunt

abili

tas y

ang

fung

sion

al y

ang

mel

ibat

kan

mas

yara

kat m

adan

  

  

3.6.

13.

6.1.

Mem

bang

un k

apas

itas

kelo

mpo

k pe

rem

puan

(k

elom

pok

kerja

Hak

da

n Pe

mbe

rday

aan)

dan

ke

lom

pok

mas

yara

kat

mad

ani l

ainn

ya se

baga

i pe

ngaw

as u

ntuk

mem

anta

u pe

lang

gara

n ha

k kl

ien,

ak

ses r

emaj

a da

n pe

mud

a ke

pel

ayan

an, d

ll. (

terk

ait

deng

an O

utpu

t 1.6

)

1.

Kons

ulta

n un

tuk

men

gem

bang

kan

alat

bag

i kel

ompo

k pe

rem

puan

dan

or

gani

sasi

mas

yara

kat

untu

k m

eman

tau

pela

ngga

ran

terh

adap

ha

k-ha

k kl

ien

dan

akse

s ke

pel

ayan

an b

agi

rem

aja

2.

Penc

etak

an d

an

dist

ribus

i ped

oman

3.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

na

siona

l

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

prov

insi

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

1.

Peng

emba

ngan

ka

pasit

as

di ti

ngka

t m

asya

raka

t

 1.

BK

KBN

1.

Kem

enke

s2.

BA

PPEN

AS3.

BA

PPED

A4.

LS

M

5.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

20

18

2019

3.6.

2M

embe

ntuk

kom

ite d

i Pu

skes

mas

dan

rum

ah sa

kit

dan

mem

bang

un k

apas

itas

mer

eka

untu

k m

enja

min

ha

k kl

ien

terli

ndun

gi.

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di t

ingk

at

nasio

nal

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di ti

ngka

t pr

ovin

si

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

2..

Pem

bent

ukan

ko

mite

di

pusk

esm

as

1.

Pert

emua

n ru

tin d

i tin

gkat

m

asya

rakt

1.

Pert

emua

n ru

tin d

i tin

gkat

m

asya

raka

t

1.

Pert

emua

n ru

tin d

i tin

gkat

fa

silita

s ke

seha

tan

1.

Kem

enke

s2.

BK

KBN

1.

BAPP

ENAS

2.

BAPP

EDA

3.

LSM

4.

Mitr

a pe

mba

ngun

an

2017

20

18

2019

Page 92: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

84 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lem

baga

Ut

ama

Pem

angk

u Ke

pent

inga

nW

aktu

 O

utpu

t 4.1

: Pra

ktek

terb

aik

dan

mod

el te

rsed

ia u

ntuk

men

ingk

atka

n Ke

rjasa

ma

Sela

tan-

Sela

tan

(Sou

th-S

outh

Co

oper

atio

n) 

  

  

 

4.1.

1Ev

alua

si da

n do

kum

enta

si in

ovas

i dal

am p

rogr

am K

B ya

ng

dila

ksan

akan

di d

alam

neg

eri

(term

asuk

pro

yek

yang

did

anai

ol

eh m

itra

pem

bang

unan

in

tern

asio

nal)

untu

k ke

mun

gkin

an re

plik

asi

1.

Eval

uasi

inov

asi d

alam

pro

gram

KB

dan

doku

men

tasi

prak

tek

terb

aik

(kon

sulta

n)2.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

nas

iona

l

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

prov

insi

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s3.

BA

PPEN

AS

1.

BPJS

2.

Kem

enko

PM

K 3.

Le

mba

ga

pene

litia

n4.

O

rgan

isasi

prof

esi

5.

Kem

enda

gri

6.

BAPP

EDA

2018

4.1.

2Id

entifi

kasi

mod

el u

ntuk

di

repl

ikas

i dan

dip

rom

osik

an

dala

m K

erja

sam

a Se

lata

n-Se

lata

n

1.

Men

gide

ntifi

kasi

mod

el u

ntuk

di

prom

osik

an d

alam

Ker

jasa

ma

Sela

tan-

Sela

tan

(kon

sulta

n)2.

So

sialis

asi d

i tin

gkat

nas

iona

l

2.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

prov

insi

2.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s3.

BA

PPEN

AS

1.

BPJS

2.

Kem

enko

PM

K 3.

Le

mba

ga

pene

litia

n4.

O

rgan

isasi

prof

esi

5.

Kem

enda

gri

6.

BAPP

EDA

2018

20

19

NoKe

giat

anN

asio

nal

Prov

insi

Kabu

pate

n/Ko

taD

esa

Mas

yara

kat

Fasi

litas

Ke

seha

tan

Lem

baga

Ut

ama

Pem

angk

u Ke

pent

inga

nW

aktu

 O

utpu

t 4.2

: Pen

eliti

an o

pera

sion

al u

ntuk

men

ingk

atka

n efi

sien

si d

an e

fekt

ifita

s pro

gram

KB

dite

rapk

an,

diev

alua

si, s

erta

dip

erlu

as

  

  

  

4.2.

1M

elak

sana

kan

pene

litia

n op

-er

asio

nal u

ntuk

mem

perb

aiki

efi

siens

i dan

efe

ktifi

tas p

rogr

am

KB d

an m

elak

ukan

eva

luas

inya

1.

Lem

baga

pen

eliti

an u

ntuk

mel

aksa

naka

n pe

nelit

ian

oper

asio

nal u

ntuk

m

enin

gkat

kan

efisie

nsi d

an e

fekt

ifita

s pr

ogra

m K

B2.

Ko

nsul

tan

untu

k m

elak

sana

kan

eval

uasi

3.

Sos

ialis

asi t

enta

ng h

asil

pene

litia

n op

eras

iona

l di t

ingk

at n

asio

nal

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

prov

insi

1.

Sosia

lisas

i di

ting

kat

kabu

pate

n/ko

ta

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

BP

JS2.

Le

mba

ga

pene

litia

n3.

O

rgan

isasi

prof

esi

2018

4.2.

2M

engi

dent

ifika

si pe

nelit

ian

oper

asio

nal y

ang

efek

tif u

ntuk

di

prom

osik

an d

alam

ker

jasa

ma

Sela

tan-

Sela

tan

1.

Pert

emua

n pe

man

gku

kepe

ntin

gan

untu

k m

engi

dent

ifika

si to

pik

untu

k pe

nelit

ian

oper

asio

nal u

ntuk

di

prom

osik

an d

alam

Ker

jasa

ma

Sela

tan-

Sela

tan

  

 1.

BK

KBN

2.

Kem

enke

s1.

BP

JS2.

Le

mba

ga

pene

litia

n3.

O

rgan

isasi

prof

esi

2018

Page 93: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

85Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Usulan Indikator Lengkap

Tujuan dan Hasil Indikator Kinerja Definisi OperationalSumber Data Lembaga yang

Bertanggungjawab

Tujuan (RPJMN 2015-2019 )

Angka Kematian Ibu Jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari pasca persalinan per 100.000 kelahiran hidup pada periode tertentu. Angka pengukuran risiko kematian wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan.

SDKISUPASSENSUS

Pusat: BKKBN, Kemenkes, Kemendagri, BAPPENAS, Kemendesa, MenegPP, BPS, Organisasi Profesi, LSM, mitra pembangunan

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA Provinsi, organisasi profesi, LSM

Kabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA Kabupaten, organisasi profesi, LSM

Total Fertility Rate (TFR) Jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksinya apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung.

SDKISUPASSENSUS

Angka Kelahiran Remaja Jumlah kelahiran pada perempuan umur 15-19 tahun pada periode tertentu diantara jumlah penduduk perempuan umur 15-19 tahun pada periode yang sama, yang dinyatakan dalam 1000 perempuan 15-19 tahun.

SDKI

CPR all methodCPR modern methods

Jumlah pasangan (perempuan dan/atau laki-laki) usia reproduktif (15-49 tahun) yang menggunakan suatu metode kontrasepsi dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dalam periode tertentu, dikali 100.

SDKISUSENAS

Unmet needs Jumlah perempuan usia subur yang tidak ingin memiliki anak atau ingin menunda kelahiran anak berikutnya tetapi tidak menggunakan metode kontrasepsi dibandingkan dengan jumlah perempuan usia subur dalam periode tertentu, dikali 100.

SDKI

Proporsi penggunaan metode jangka panjang

Jumlah pasangan (perempuan dan/atau laki-laki) usia reproduktif (15-49 tahun) yang menggunakan suatu metode jangka panjang dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur (PUS) dalam periode satu terakhir, dikali 100.

SDKISusenas

Proporsi klien usia 30-49 tahun yang menggunakan metode jangka panjang dan permanen

Jumlah pasangan (perempuan dan/atau laki-laki) usia reproduktif (30-49 tahun) yang menggunakan suatu metode kontrasepsi jangka panjang dan permanen dibandingkan dengan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan suatu metode kontraspesi.

SDKISusenas

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesi, mitra pembangunanProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi

Proporsi kebutuhan KB yang terpenuhi untuk metode kontrasepsi modern

Jumlah pasangan (perempuan dan/atau laki-laki) usia reproduktif (15-49 tahun) yang menggunakan suatu metode kontrasepsi dibandingkan dengan total jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang menggunakan suatu metode kontrasepsi, dalam periode tertentu dan jumlah kontrasepsi yang tidak terpenuhi, dikali 100.

SDKI Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Tingkat putus pakai untuk metode kontrasepsi tertentu

Jumlah putus pakai kontrasepsi pada masing-masing durasi pemakaian setiap bulan dibandingkan dengan jumlah seluruh bulan pemakaian.Angka putus pakai setiap bulan kemudian dihitung secara kumulatif untuk mendapatkan angka satu tahun.

SDKI Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesi, LSMProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesi, LSMKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi, LSM

Page 94: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

86 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Tujuan strategis 1: Tersedianya sistem pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya. 

Output 1.1: Meningkatnya ketersediaan pelayanan KB dengan akses yang lebih baik dan merata di sektor pemerintah sehingga seluruh masyarakat dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka

Jumlah faskes pemerintah yang terakreditasi untuk pelayanan KB

Jumlah fasilitas kesehatan swasta yang tersertifikasi untuk memberikan pelayanan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BPJS, BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BPJS, BKKBN, Asosiasi fasilitas swastaProvinsi: Dinkes Provinsi, BPJS, BKKBN provinsi, Asosiasi fasilitas swastaKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, BPJS, OPD KB, Asosiasi fasilitas swasta

Jumlah tenaga kesehatan dengan tenaga yang terlatih untuk memberikan minimum 3 metode kontrasepsi

Jumlah tenaga kesehatan (bidan atau dokter) yang terlatih untuk menyediakan minimal 3 metode kontrasepsi (kondom, pil dan suntik) dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi

Jumlah fasilitas pelayanan KB yang menyediakan pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang dan permanen

Jumlah fasilitas pelayanan KB yang menyediakan alat kontrasepsi jangka panjang (Implan, AKDR) dan permanen (MOP dan MOW) dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA Kabupaten, organisasi profesi

Proporsi kabupaten/kota dengan setidaknya satu sarana yang dapat menyediakan pelayanan MOP dan MOW per 500.000 penduduk

Proporsi kabupaten/kota yang memiliki setidaknya satu fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan MOP dan MOW per 500.000 penduduk dalam satu tahun terakhir, dikali 100.

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , BAPPEDA Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota dengan wilayah yang terpencil dan susah dijangkau yang memiliki pelayanan keliling untuk mengakses wilayah-wilayah tersebut

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memiliki wilayah terpencil dan susah dijangkau yang memiliki pelayanan keliling untuk mengakses wilayah-wilayah tersebut dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , BAPPEDA Kabupaten

Jumlah klien pasca salin yang mendapat konseling/pelayanan KB

Jumlah klien pasca salin di fasilitas kesehatan atau mendapat pertolongan tenaga kesehatan yang mendapatkan pelayanan konseling/pelayanan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang telah memasukkan KB ke dalam kegiatan konseling pra-nikah

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memasukkan topik KB ke dalam konseling pra nikah yang disampaikan di wilayah kabupaten tersebut dalam satu tahun terakhir.

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, KemenagProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, KUAKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , KUA

Jumlah kabupaten/kota yang telah mengembangkan sistem dimana kader desa memberikan informasi KB ke pasangan yang baru menikah

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memiliki sistem dimana kader desa memberikan informasi KB untuk pasangan yang baru menikah dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, Kemendagri, PKKProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, PKKKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , Pem Desa, Kader PKK

Jumlah kabupaten/kota yang telah mengembangkan sistem pelayanan KB yang ramah remaja

Jumlah kabupaten/kota per provinsi dimana sarana kesehatannya (puskesmas, klinik swasta, LSM) memberikan pelayanan ramah remaja dalam satu tahun terakhir dibagi seluruh sarana yang memberikan pelayanan, dikali 100

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, LSMKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , LSM

Proporsi kabupaten/kota dimana semua sarana yang terdaftar di BPJS menyediakan metode KB jangka panjang dan permanen

Proporsi kabupaten/kota per provinsi dimana fasilitas pelayanan kesehatan yang terdaftar di BPJS menyediakan metode KB jangka panjang dan permanen dalam satu tahun terakhir dibandingkan dengan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang terdaftar di BPJS

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi

Page 95: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

87Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Tujuan strategis 1: Tersedianya sistem pelayanan KB yang merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya. 

Output 1.1: Meningkatnya ketersediaan pelayanan KB dengan akses yang lebih baik dan merata di sektor pemerintah sehingga seluruh masyarakat dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka

Jumlah faskes pemerintah yang terakreditasi untuk pelayanan KB

Jumlah fasilitas kesehatan swasta yang tersertifikasi untuk memberikan pelayanan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BPJS, BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BPJS, BKKBN, Asosiasi fasilitas swastaProvinsi: Dinkes Provinsi, BPJS, BKKBN provinsi, Asosiasi fasilitas swastaKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, BPJS, OPD KB, Asosiasi fasilitas swasta

Jumlah tenaga kesehatan dengan tenaga yang terlatih untuk memberikan minimum 3 metode kontrasepsi

Jumlah tenaga kesehatan (bidan atau dokter) yang terlatih untuk menyediakan minimal 3 metode kontrasepsi (kondom, pil dan suntik) dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi

Jumlah fasilitas pelayanan KB yang menyediakan pelayanan alat kontrasepsi jangka panjang dan permanen

Jumlah fasilitas pelayanan KB yang menyediakan alat kontrasepsi jangka panjang (Implan, AKDR) dan permanen (MOP dan MOW) dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA Kabupaten, organisasi profesi

Proporsi kabupaten/kota dengan setidaknya satu sarana yang dapat menyediakan pelayanan MOP dan MOW per 500.000 penduduk

Proporsi kabupaten/kota yang memiliki setidaknya satu fasilitas kesehatan yang menyediakan pelayanan MOP dan MOW per 500.000 penduduk dalam satu tahun terakhir, dikali 100.

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , BAPPEDA Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota dengan wilayah yang terpencil dan susah dijangkau yang memiliki pelayanan keliling untuk mengakses wilayah-wilayah tersebut

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memiliki wilayah terpencil dan susah dijangkau yang memiliki pelayanan keliling untuk mengakses wilayah-wilayah tersebut dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , BAPPEDA Kabupaten

Jumlah klien pasca salin yang mendapat konseling/pelayanan KB

Jumlah klien pasca salin di fasilitas kesehatan atau mendapat pertolongan tenaga kesehatan yang mendapatkan pelayanan konseling/pelayanan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang telah memasukkan KB ke dalam kegiatan konseling pra-nikah

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memasukkan topik KB ke dalam konseling pra nikah yang disampaikan di wilayah kabupaten tersebut dalam satu tahun terakhir.

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, KemenagProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, KUAKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , KUA

Jumlah kabupaten/kota yang telah mengembangkan sistem dimana kader desa memberikan informasi KB ke pasangan yang baru menikah

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memiliki sistem dimana kader desa memberikan informasi KB untuk pasangan yang baru menikah dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, Kemendagri, PKKProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, PKKKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , Pem Desa, Kader PKK

Jumlah kabupaten/kota yang telah mengembangkan sistem pelayanan KB yang ramah remaja

Jumlah kabupaten/kota per provinsi dimana sarana kesehatannya (puskesmas, klinik swasta, LSM) memberikan pelayanan ramah remaja dalam satu tahun terakhir dibagi seluruh sarana yang memberikan pelayanan, dikali 100

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, LSMKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , LSM

Proporsi kabupaten/kota dimana semua sarana yang terdaftar di BPJS menyediakan metode KB jangka panjang dan permanen

Proporsi kabupaten/kota per provinsi dimana fasilitas pelayanan kesehatan yang terdaftar di BPJS menyediakan metode KB jangka panjang dan permanen dalam satu tahun terakhir dibandingkan dengan seluruh fasilitas pelayanan kesehatan yang terdaftar di BPJS

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi

Jumlah tenaga kesehatan yang mematuhi standar dan pedoman nasional *Juga digunakan di output 1.6

Jumlah tenaga kesehatan per kabuaten/kota yang mematuhi standar dan pedoman pelayanan KB dalam satu tahun terakhir

Kriteria utama meliputi konseling, menjamin privasi dan kerahasiaan, pemberian informasi yang menyeluruh untuk setiap metode dan persetujuan tindakan

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi

Jumlah kabupaten dengan kapasitas untuk memberikan pelayanan KB dalam bencana/Paket Layanan Awal Minimum

Jumlah kabupaten per provinsi yang memiliki kapasitas untuk memberikan pelayanan KB dalam bencana/Paket Layanan Awal Minimum dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi

Jumlah kabupaten dengan tenaga kesehatan yang dilatih untuk memberikan pelayanan KB dalam bencana/paket Layanan Awal minimum

Jumlah kabupaten per provinsi dengan tenaga kesehatan yang dilatih untuk memberikan pelayanan KB dalam bencana/Paket Layanan Awal Minimum dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi

Output 1.2: Meningkatnya pemanfaatan sektor swasta dalam pemerataan akses ke pelayanan KB berkualitas yang memperhatikan hak klien.

Jumlah fasilitas kesehatan swasta yang yang terdaftar di BPJS yang menyediakan pelayanan KB

Jumlah fasilitas kesehatan swasta yang terdaftar di BPJS yang menyediakan minimal 5 metode KB jangka panjang, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN, BPJS dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BPJS, BKKBN, Asosiasi fasilitas swastaProvinsi: Dinkes Provinsi, BPJS, BKKBN provinsi, Asosiasi fasilitas swastaKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, BPJS, OPD KB, Asosiasi fasilitas swasta

Rencana bisnis di tingkat nasional tersedia untuk keterlibatan sektor swasta dalam KB

Adanya rencana bisnis di tingkat nasional untuk meningkatkan keterlibatan sektor swasta dalam program KB

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesi, pihak swastaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesi, pihak swastaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi, pihak swasta

Jumlah sektor swasta yang mendukung rencana bisnis untuk program KB

Jumlah sektor swasta yang mendukung rencana bisnis untuk meningkatkan program KB di tingkat nasional, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesi, pihak swastaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesi, pihak swastaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi, pihak swasta

Jumlah kabupaten yang melaksanakan rencana bisnis untuk program KB

Jumlah kabupaten per provinsi yang melaksanakan rencana bisnis untuk program KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesi, pihak swastaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesi, pihak swastaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi, pihak swasta

Kriteria akreditasi fasilitas untuk registrasi ke BPJS tersedia yang meliputi kapasitas untuk menyediakan metode KB jangka panjang

Adanya kriteria akreditasi fasilitas yang meliputi kapasitas untuk menyediakan metode KB jangka panjang untuk registrasi ke BPJS

Laporan Kemenkes, BKKBN, BPJS dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesi

Jumlah klien yang menerima pelayanan KB gratis di fasilitas kesehatan swasta yang terakreditasi

Jumlah klien yang menerima pelayanan KB gratis di fasilitas kesehatan swasta yang terakreditasi, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN, BPJS dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesi, pihak swastaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi, pihak swasta

Page 96: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

88 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Jumlah mekanisme pemasaran sosial dengan fokus khusus pada para remaja dan pemuda

Jumlah model pemasaran sosial untuk remaja dan pemuda yang ada di wilayah kabupaten/kota, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, LSM, pihak swastaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , LSM, pihak

Jumlah kabupaten dengan kemitraan dengan asosiasi pelayanan kesehatan swasta dan organisasi profesi untuk penyediaan pelayanan KB

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memiliki kemitraan dengan asosiasi pelayanan kesehatan swasta dan organisasi profesi untuk penyediaan pelayanan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemnkes, organisasi profesi, Asosiasi pelayanan kesehatan swasta Provinsi, Dinkes Provinsi, LSM, pihak swastaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi dan organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , organisasi profesi

Output 1.3:Meningkatnya Sistem Jaminan Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi.

Persentase stockout menurut jenis kontrasepsi

Persentase fasilitas yang mengalami stock-out untuk jenis kontrasepsi tertentu pada saat dilakukan asesmen, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi,Kabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS

Jumlah gudang yang memenuhi standar

Jumlah gudang kabupaten per provinsi yang memenuhi standar sesuai dengan peraturan pemerintah no 3/2015 per provinsi dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar minimum dan maksimum untuk stok KB

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan per kabupaten/kota yang memenuhi standar minimum dan maksimum penyediaan stok KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki kapasitas untuk memenuhi permintaan secara tepat waktu

Jumlah fasilitas kesehatan per kabupaten/kota yang memiliki kapasitas untuk memenuhi permintaan secara tepat waktu dalam periode tertentu, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah supplier yang dapat mengirimkan komoditas KB ke gudang pusat dan provinsi sesuai ketentuan

Jumlah supplier yang dapat mengirimkan komoditas KB ke gudang pusat dan provinsi sesuai ketentuan waktu pemenuhan pemesanan dan waktu pengiriman dan dalam suhu yang terjaga dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah gudang yang melakukan pengiriman rutin sesuai jadwal distribusi

Jumlah gudang dalam suatu wilayah administrasi yang melakukan pengiriman rutin sesuai jadwal distribusi dalam satu tahun terakhir.Jadwal distribusi perlu ditentukan lebih lanjut

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Persentase komoditas KB yang didistribusikan dibandingkan dengan pemakaian per permintaan rutin

Jumlah komoditas KB yang didistribusikan dari gudang di wilayah kabupaten/kota dibandingkan dengan pemakaian dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah gudang yang memiliki sistem informasi logistik yang berfungsi

Jumlah gudang yang memiliki sistem informasi logistik yang berfungsi dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah gudang di tingkat kabupaten dengan tenaga kunci yang mendapatkan pelatihan logistik kontrasepsi/jaminan ketersediaan komoditas

Jumlah gudang di tingkat kabupaten dengan tenaga kunci yang mendapatkan pelatihan logistik kontrasepsi/jaminan ketersediaan komoditas dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Page 97: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

89Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Jumlah mekanisme pemasaran sosial dengan fokus khusus pada para remaja dan pemuda

Jumlah model pemasaran sosial untuk remaja dan pemuda yang ada di wilayah kabupaten/kota, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, LSM, pihak swastaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , LSM, pihak

Jumlah kabupaten dengan kemitraan dengan asosiasi pelayanan kesehatan swasta dan organisasi profesi untuk penyediaan pelayanan KB

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memiliki kemitraan dengan asosiasi pelayanan kesehatan swasta dan organisasi profesi untuk penyediaan pelayanan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kemenkes, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemnkes, organisasi profesi, Asosiasi pelayanan kesehatan swasta Provinsi, Dinkes Provinsi, LSM, pihak swastaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi dan organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten , organisasi profesi

Output 1.3:Meningkatnya Sistem Jaminan Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi.

Persentase stockout menurut jenis kontrasepsi

Persentase fasilitas yang mengalami stock-out untuk jenis kontrasepsi tertentu pada saat dilakukan asesmen, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi,Kabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS

Jumlah gudang yang memenuhi standar

Jumlah gudang kabupaten per provinsi yang memenuhi standar sesuai dengan peraturan pemerintah no 3/2015 per provinsi dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar minimum dan maksimum untuk stok KB

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan per kabupaten/kota yang memenuhi standar minimum dan maksimum penyediaan stok KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah fasilitas kesehatan yang memiliki kapasitas untuk memenuhi permintaan secara tepat waktu

Jumlah fasilitas kesehatan per kabupaten/kota yang memiliki kapasitas untuk memenuhi permintaan secara tepat waktu dalam periode tertentu, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah supplier yang dapat mengirimkan komoditas KB ke gudang pusat dan provinsi sesuai ketentuan

Jumlah supplier yang dapat mengirimkan komoditas KB ke gudang pusat dan provinsi sesuai ketentuan waktu pemenuhan pemesanan dan waktu pengiriman dan dalam suhu yang terjaga dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah gudang yang melakukan pengiriman rutin sesuai jadwal distribusi

Jumlah gudang dalam suatu wilayah administrasi yang melakukan pengiriman rutin sesuai jadwal distribusi dalam satu tahun terakhir.Jadwal distribusi perlu ditentukan lebih lanjut

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Persentase komoditas KB yang didistribusikan dibandingkan dengan pemakaian per permintaan rutin

Jumlah komoditas KB yang didistribusikan dari gudang di wilayah kabupaten/kota dibandingkan dengan pemakaian dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah gudang yang memiliki sistem informasi logistik yang berfungsi

Jumlah gudang yang memiliki sistem informasi logistik yang berfungsi dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah gudang di tingkat kabupaten dengan tenaga kunci yang mendapatkan pelatihan logistik kontrasepsi/jaminan ketersediaan komoditas

Jumlah gudang di tingkat kabupaten dengan tenaga kunci yang mendapatkan pelatihan logistik kontrasepsi/jaminan ketersediaan komoditas dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Output 1.4: Meningkatnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya manusia untuk menyediakan pelayanan KB yang berkualitas.

Rasio SDM KB (nakes dan PLKB/PKB) per populasi sesuai standar

Perbandingan jumlah SDM untuk KB dibandingkan dengan jumlah penduduk di suatu wilayah kerja, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi,Kabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS

Proporsi nakes yang memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan kontrasepsi dan MKJP

Perbandingan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan kontrasepsi dibandingkan dengan jumlah keseluruhan tenaga kesehatan, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi,Kabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS

Tersedianya sistem manajemen pelatihan yang sesuai dengan strategi pengembangan pelatihan

Adanya sistem manajemen pelatihan yang sesuai dengan strategi pengembangan pelatihan dan konsisten dengan peraturan mengenai pelatihan in-service

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi

Jumlah sekolah kebidanan/keperawatan yang memasukkan KB ke dalam kurikulum pendidikan pre-service

Jumlah sekolah kebidanan/keperawatan di wilayah administrasi tertentu yang memasukkan KB ke dalam kurikulum pendidikan pre-service

Laporan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, Kemenristekdikti, organisasi profesi

Jumlah fasilitas pelatihan kabupaten/kota yang memberikan pelatihan berbasis kompetensi untuk metode jangka panjang dan permanen

Jumlah fasilitas pelatihan kabupaten/kota yang memberikan pelatihan berbasis kompetensi untuk metode jangka panjang dan permanen dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi

Jumlah petugas kesehatan yang telah dilatih untuk memberikan konseling pranikah

Jumlah petugas kesehatan di wilayah kabupaten/kota yang telah dilatih untuk memberikan konseling pranikah dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, KemenagProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, Kemenag ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, KUA

Jumlah petugas kesehatan terlatih yang mendapatkan sertifikat kompetensi setelah pelatihan

Jumlah petugas kesehatan terlatih di wilayah kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat kompetensi setelah pelatihan dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehata dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi

Output 1.5: Diperkuatnya sistem informasi manajemen untuk menjamin kualitas, kelengkapan serta integrasi yang sejalan dengan sistem kesehatan.

Tersedianya satu laporan KB yang yang terintegrasi dari faskes

Adanya laporan KB yang mengintegrasikan data dari dinas kesehatan/kota serta OPD KB dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: Bappenas, Kemenkes, BKKBNProvinsi: BAPPEDA, Dinkes Provinsi, BKKBN provinsiKabupaten/Kota: BAPPEDA, Dinkes Kabupaten, OPD KB

Jumlah kabupaten/kota dengan OPD KB yang mempunyai kapasitas untuk memonitor kualitas data

Jumlah kabupaten/kota dengan OPD KB yang mempunyai kapasitas untuk memonitor kualitas data sesuai dengan kriteria yang disepakati dan mengambil tindakan yang tepat dalam satu tahun terakhir

*kriteria untuk kualitas harus ditentukan

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah fasilitas sektor swasta yang terakreditasi yang melapor secara teratur

Jumlah fasilitas sektor swasta (klinik dan rumah sakit) yang terakreditasi di wilayah administrasi tertentu yang melapor secara teratur dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Page 98: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

90 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Jumlah petugas lapangan KB (PLKB/PKB) dilatih untuk memonitor kualitas dan kelengkapan laporan dari fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan dasar

Jumlah petugas lapangan KB (PLKB/PKB) yang dilatih untuk memonitor kualitas dan kelengkapan laporan dari fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan dasar (puskesmas, klinik swasta, bidan) dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota dimana laporan KB dari dinas kesehatan kabupaten/kota dan OPD KB diselaraskan

Jumlah kabupaten/kota per provinsi dimana dilakukan penyelarasan laporan KB dari dinas kesehatan kabupaten/kota dan OPD KB dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang memutakhirkan dan memvalidasi kohort KB

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang memutakhirkan dan memvalidasi kohort KB dana dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Output 1.6: Meningkatnya kualitas pelayanan KB yang memperhatikan hak klien dan mengintegrasikan pelayanan sepanjang kontinuum siklus kesehatan reproduksi.

Proporsi pengguna kontrasepsi yang mendapatkan inform consent

Perbandingan jumlah pengguna kontrasepsi yang mendapatkan informed consent dibandingkan dengan seluruh pengguna kontrasepsi, dalam satu tahun terakhir

SDKI Pusat: BPS, Kemenkes, BKKBNProvinsi: Dinkes Provinsi, BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB

Proporsi pengguna kontrasepsi pasca persalinan

Perbandingan jumlah pengguna kontrasepsi pasca persalinan dibandingkan dengan junlah seluruh klien pasca salin, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BPJS, BKKBNProvinsi: Dinkes Provinsi, BPJS, BKKBN provinsiKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB

Jumlah tenaga kesehatan yang mematuhi standar dan pedoman nasional *Juga digunakan di output 1.1

Jumlah tenaga kesehatan yang mematuhi standar dan pedoman nasional, dalam satu tahun terakhir(kriteria utama meliputi konseling, menjamin privasi dan kerahasiaan, pemberian informasi yang menyeluruh untuk setiap metode dan persetujuan tindakan)

*Juga digunakan di output 1.1

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BPJS, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BPJS, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BPJS, organisasi profesi

Jumlah fasilitas kesehatan dimana pelayanan KIA yang memberikan informasi dan pelayanan KB

Jumlah fasilitas kesehatan dimana pelayanan KIA (seperti pelayanan ANC, persalinan, nifas) yang memberikan informasi dan pelayanan KB dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan sistem pengawasan fungsional

Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan sistem pengawasan fungsional pada semua petugas pelayanan KB dalam satu terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan supervisi fasilitatif

Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan supervisi fasilitatif ke petugas pelayanan KB dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan sistem jaga mutu

Jumlah kabupaten/kota yang melaksanakan sistem jaga mutu fungsional di semua jenjang dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah organisasi masyarakatyang terlibat dalam pemantauan penyediaan informasi dan pelayanan KB oleh fasilitas dan tenaga kesehatan

Jumlah organisasi masyarakat yang terlibat dalam pemantauan penyediaan informasi dan pelayanan KB oleh fasilitas dan tenaga kesehatan dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Page 99: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

91Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Tujuan strategis 2:Meningkatnya permintaan penggunaan metode kontrasepsi modern dengan penggunaan yang berkesinambungan

Output 2.1: strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (Behavior Change Communication) yang komprehensif.

Tersedianya strategi komunikasi perubahan perilaku yang sesuai dengan kondisi lokal

Adanya strategi komunikasi perubahan perilaku yangs sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal di suatu wilayah tertentu

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN provinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah kabupaten/kota yang menggunakan sistem mobile (digital) untuk memberikan pesan KB

Jumlah kabupaten/kota yang menggunakan sistem mobile (digital) untuk memberikan pesan KB dan mengingatkan klien mengenai waktu untuk mendapatkan pelayanan KB ulang, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, LSM, PKK, tomaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, PKK, toma

Jumlah provinsi/kabupaten yang menggunakan TV, radio dan media lainnya untuk mempromosikan KB

Jumlah provinsi/kabupaten yang menggunakan TV, radio serta media lainnya untuk mempromosikan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, LSM, PKK, tomaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, PKK, toma

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang menggunakan materi KIE berbasis bukti, materi cetak dan materi lainnya untuk mempromosikan KB

Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang menggunakan materi KIE berbasis bukti, materi cetak dan materi lainnya untuk mempromosikan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, LSM, toma, togaKabupaten/Kota: OPD KB, LSM, toma, toga

Jumlah remaja, pemuda dan laki-laki yang dilatih mengenai pendidikan sebaya untuk mempromosikan KB

Jumlah remaja, pemuda dan laki-laki yang dilatih mengenai pendidikan sebaya untuk mempromosikan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, LSMKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, LSM

Jumlah kabupaten/kota yang mengadopsi strategi Komunikasi Perubahan Perilaku yang komprehensif

Jumlah kabupaten/kota yang mengadopsi strategi Komunikasi Perubahan Perilaku yang komprehensif, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten yang telah mengembangkan pesan kunci untuk mengatasi hambatan budaya dan hambatan lainnya dalam penggunaan kontrasepsi

Jumlah kabupaten per provinsi yang telah mengembangkan pesan kunci untuk mengatasi hambatan budaya dan hambatan lainnya dalam penggunaan kontrasepsi, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, LSM, toma, togaKabupaten/Kota: OPD KB, LSM, toma, toga

Jumlah kabupaten yang mengembangkan untuk mengkaji capaian saluran media dan dampaknya

Jumlah kabupaten per provinsi yang mengembangkan sistem untuk secara teratur mengkaji capaian saluran media dan dampaknya, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, LSM, toma, togaKabupaten/Kota: OPD KB, LSM, toma, toga

Jumlah kabupaten/kota yang menggunakan sistem pemberian pesan KB secara mobile/digital

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang menggunakan sistem pemberian pesan KB secara mobile/digital, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Tersedianya strategi berbasis kinerja

Adanya strategi berbasis kinerja untuk wilayah dengan tingkat kinerja yang berbeda

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan strategi berbasis kinerja

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang menerapkan strategi berbasis kinerja untuk wilayah dengan tingkat kinerja yang berbeda dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah fasilitas kesehatan dengan pelayanan KIA yang memberikan informasi KB

Jumlah fasilitas kesehatan dengan pelayanan KIA yang memberikan pelayanan informasi KB dalam per kabupaten/provinsi, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Page 100: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

92 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Output 2.2: Meningkatnya keterlibatan tenaga kesehatan, kelompok perempuan, dan tokoh agama dalam menggerakkan dukungan untuk program KB serta mengatasi hambatan dalam ber-KB.

Jumlah kegiatan penggerakan masyarakat dalam program KB oleh berbagai kelompok masyarakat

Jumlah kegiatan penggerakan masyarakat dalam program KB yang dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN provinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah institusi keagamaan yang memasukkan KB ke pelayanan konseling calon pengantin atau kegiatan terkait program KB lainnya

Jumlah institusi keagamaan yang memasukkan KB ke pelayanan konseling calon pengantin atau kegiatan terkait program KB lainnya, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan Kementerian Agama dan jajarannya

Provinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, togaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, toga

Jumlah tenaga kesehatan yang secara aktif mempromosikan KB

Jumlah tenaga kesehatan (dokter dan bidan) per kabupaten/kota yang secara aktif mempromosikan KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, PKKKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, PKK

Jumlah kabupaten/kota dimana kelompok perempuan/ masyarakarat aktif dalam promosi KB

Jumlah kabupaten/kota per provinsi dimana kelompok perempuan/ masyarakarat aktif dalam promosi KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, Kemendagri, LSMProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, PKK, LSMKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, PKK, LSM

Jumlah kabupaten/kota dimana KB dipromosikan di Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

Jumlah kabupaten/kota per provinsi dimana KB dipromosikan di Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, Kemendagri, LSMProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, PKK, LSMKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, PKK, LSM

Jumlah organisasi pemuda, organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat lainnya yang dilatih dalam kegiatan KB

Jumlah organisasi pemuda, organisasi keagamaan dan organisasi masyarakat lainnya yang dilatih dan terlibat dalam kegiatan KB dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, LSMProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, LSMKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes kabupaten, LSM

Jumlah kabupaten/kota yang memiliki Kampung KB

Jumlah Kampung KB yang ada di wilayah kabupaten/kota, dalam periode satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, kemnkes, LSM, toma, togaProvinsi: BKKBN Provinsi, LSM, toma, togaKabupaten/Kota: OPD KB, LSM, toma, toga

Output 2.3: Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai program Keluarga Berencana

Proporsi masyarakat (15-49 tahun) baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pengetahuan mengenai kontrasepsi

Perbandingan jumlah masyarakat usia 15-49 tahun, baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pengetahuan mengenai metode KB dibandingkan dengan seluruh jumlah masyarakat usia 15-49 tahun

SDKI Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN provinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Persentase stakeholders/pemangku kepentingan tingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten kota yang mendapat orientasi mengenai program KB program KB

Jumlah stakeholders/pemangku kepentingan tingkat pusat maupun provinsi dan kabupaten kota yang mendapat orientasi mengenai program KB dibandingkan dengan jumlah seluruh pemangku kepentingan dalam satu tahun terakhir, dikali 100

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Persentase masyarakat yang memahami isi pesan program KB dari berbagai media

Jumlah masyarakat yang memahami isi pesan program KB dari berbagai media dibandingkan dengan jumlah mayarakat yang terjangkau oleh pesan program KB yang disampaikan melalui berbagai media dalam satu tahun terakhir , dikali 100

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Persentase masyarakat yang memahami isi pesan program KB dari tenaga lini lapangan

Jumlah masyarakat yang memahami isi pesan program KB dari tenaga lini lapangan dibandingkan dengan jumlah masyarakat yang dijangkau oleh program penyampaian pesan KB oleh tenaga lapangan dalam satu tahun terakhir, dikali 100

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Page 101: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

93Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Persentase Kab dan Kota yang mempunyai Jumlah tenaga lini lapangan sesuai ratio yg memadai

Persentase Kab dan Kota per provinsi yang mempunyai Jumlah tenaga lini lapangan sesuai ratio yg memadai dalam satu tahun terakhir.

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Persentase SDM Lini Lapangan yang terampil melaksanakan tugas sesuai standar

Jumlah tenaga Lini Lapangan yang terampil melaksanakan tugas sesuai standar dibandingkan dengan jumlah tenaga lapangan keseluruhan dalam satu tahun terakhir , dikali 100

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Tujuan strategis 3: Meningkatnya penatalayanan/ pengelolaan di semua jenjang dan memantapkan lingkungan yang mendukung program KB yang efektif, adil dan berkesinambungan si sektor pemerintah dan swasta untuk menjamin agar setiap warga Negara dapat memenuhi tujuan kesehatan reproduksinya. 

Output 3.1: Meningkatnya kapasitas untuk penatalayanan/pengelolaan internal dan lintas institusi di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk program yang efisien dan berkelanjutan

Tersedianya dokumen perencanaan program KB terintegrasi dengan lintas sektor lainnya di dalam RPJMD

Adanya dokumen RPJMD yang memuat perencanaan program KB yang terintegrasi dengan sektor lainnya, dalam periode tertentu

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BKKBN, BAPPENASProvinsi: Dinkes Provinsi, BKKBN provinsi, BAPPEDAKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB, BAPPEDA

Pedoman untuk bagi OPD KB untuk mengadvokasi program dan pelayanan KB tersedia

Tersedianya pedoman bagi OPD KB untuk mengadvokasi program/pelayanan KB

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah OPD KB yang menngunakan pedoman untuk bagi OPD KB untuk mengadvokasi program/pelayanan KB

Jumlah OPD KB yang menggunakan pedoman bagi OPD KB untuk mengadvokasi program dan pelayanan KB dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Pedoman untuk membangun kerjasama dan koalisi dengan berbagai sektor

Tersedianya pedoman untuk membangun kerjasama dan koalisi dengan berbagai sektor termasuk masyarakat sipil meningkatkan penggunaan kontrasepsi

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BAPPENAS, Kemendagri, PKK, LSM, toma, togaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA, PKK, LSM,toma, togaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA, PKK, LSM,toma, toga

Jumlah kabupaten yang dilatih dengan pedoman untuk membangun kerjasama dan koalisi dengan berbagai sektor

Jumlah kabupaten yang dilatih dengan pedoman untuk membangun kerjasama dan koalisi dengan berbagai sektor, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BAPPENAS, Kemendagri, PKK, LSM, toma, togaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA, PKK, LSM,toma, togaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA, PKK, LSM,toma, toga

Sistem target untuk provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan tren dan ekuitas dalam penggunaan KB tersedia

Terbentuknhya sistem target untuk provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan tren dan ekuitas dalam penggunaan KB tersedia

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

MOU dengan kementerian kesehatan dan kementrian terkait lainnya di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk promosi dan pengembangan pelayanan KB

Adanya MOU dengan kementerian kesehatan dan kementerian terkait lainnya di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk promosi dan pengembangan pelayanan KB serta keberlangsungannya

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Proporsi provinsi atau kabupaten yang mengimplementasi MOU dengan sektor kesehatan dan sektor terkait lainnya untuk koordinasi program KB

Jumlah provinsi atau kabupaten yang mengimplementasi MOU dengan sektor kesehatan dan sektor terkait lainnya di tingkat provinsi/kabupaten untuk koordinasi dan integrasi pelayanan KB yang lebih baik sepanjang kontinuum siklus reproduksi

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Page 102: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

94 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Sistem pencairan dana berbasis kinerja berdasarnya pencapaian tolok ukur program KB yang sudah disepakati

Adanya sistem pencairan dana berbasis kinerja berdasarkan pencapaian tolok ukur program KB yang sudah disepakati sebelumnya

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, BAPPENASProvinsi: BKKBN Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, BAPPEDA Kabupaten

Jumlah kantor BKKBN provinsi/ OPD KB yang melakukan analisis tahunan atas anggaran program KB

Jumlah kantor BKKBN provinsi/OPD KB yang secara rutin melakukan analisis tahunan atas anggaran program KB untuk menjamin alokasi yang memadai

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, BAPPEDA Provinsi

Jumlah provinsi dan kabupaten dengan tenaga yang dilatih mengenai pendanaan program KB

Jumlah provinsi dan kabupaten dengan tenaga yang dilatih engenai pembiayaan program KB dari berbagai sumber untuk menjamin ketersediaan dana, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah kabupaten/kota dengan peningkatan anggaran operasional untuk program KB

Jumlah kabupaten/kota per kabupaten dengan peningkatan anggaran operasional untuk program KB dibandingkan dengan periode pelaporan sebelumnya

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Kabupaten/Kota: OPD KB, BAPPEDA Kabupaten

Output 3.2: Meningkatnya koordinasi antara BKKBN dan Kemenkes di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memantapkan kontribusi sistem kesehatan terhadap KB di berbagai tahap dalam siklus kesehatan reproduksi.

Adanya dokumen kebijakan program KB yang berbasis bukti dan berorientasi pada pemenuhan hak di semua jenjang

Terbentuknya dokumen kebijakan program KB yang berbasis bukti dan berorientasi pada pemenuhan hak di semuan jenjang pemerintahan.

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BKKBN, BAPPEDAProvinsi: Dinkes Provinsi, BKKBN provinsi, BAPPEDAKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB, BAPPEDA

MOU dengan Kemenkes untuk memantapkan kontribusi sistem kesehatan dalam KB tersedia

Adanya MOU dengan Kemenkes untuk memantapkan kontribusi sistem kesehatan dalam KB

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah standar pelayanan KB dikaji dan dimutakhirkan di bawah koordinasi Kemenkes dan bekerjasama dengan organisasi profesi

Jumlah standar pelayanan KB yang telah dikaji dan dimutakhirkan di bawah koordinasi Kemenkes dan bekerjasama dengan organisasi profesi

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi

Strategi untuk mempromosikan KB pasca salin dan pasca keguguran tersedia

Adanya Strategi untuk memantapkan KB pasca salin dan pasca keguguran

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi

Kriteria untuk akreditasi sarana pelayanan kesehatan untuk registrasi ke BPJS yang mamasukkan kriteria penyediaan pelayanan KB tersedia

Adanya kriteria untuk akreditasi sarana pelayanan kesehatan untuk registrasi ke BPJS yang mamasukkan kriteria penyediaan pelayanan KB

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, organisasi profesiProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, organisasi profesiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, organisasi profesi

Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pertemuan pengkajian dan perencanaan yang dikoordinasi oleh OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dimana laporan KB dibagikan (termasuk dari sektor swasta)

Jumlah kabupaten/kota yang melakukan pertemuan pengkajian dan perencanaan yang yang dikoordinasi oleh OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota dimana laporan KB dibagikan (termasuk dari sektor swasta)

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota yang malakukan harmonisasi pencatatan dan pelaporan pelayanan KB dari tingkat pelayanan dasar

Jumlah kabupaten/kota per provinsi yang melakukan harmonisasi pencatatan dan pelaporan pelayanan KB dari tingkat pelayanan dasar

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Page 103: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

95Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Jumlah kabupaten/kota dimana pelatihan KB dilakukan dengan koordinasi antara OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota

Jumlah kabupaten/kota dimana pelatihan KB dilakukan dengan koordinasi antara OPD KB dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota dimana kunjungan pengawasan bersama dilaksanakan oleh PLKB/PKB dan Bidan Koordinator

Jumlah kabupaten/kota dimana kunjungan pengawasan bersama dilaksanakan oleh PLKB/PKB dan Bidan Koordinator, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten

Output 3.3: Meningkatnya kepemimpinan dan kapasitas pejabat OPD KB dan pejabat Kesehatan Kabupaten/kota untuk secara efektif mengelola program KB.

Adanya peningkatan alokasi anggaran untuk program KB (di sektor KB dan kesehatan)

Adanya peningkatan alokasi anggaran untuk program KB, baik itu di sektor kesehatan maupun sektor KB, dalam satu tahun terakhir jika dibandingkan dengan petiode yang sama di tahun sebelumnya.

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BAPPENAS, Kemenkes, BKKBNProvinsi: BAPPEDA, Dinkes Provinsi, BKKBN provinsiKabupaten/Kota: BAPPEDA, Dinkes Kabupaten, OPD KB

Jumlah kabupaten/kota dimana kepala OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota terlatih dalam perencanaan, penyusunan rencana kerja, analisis anggaran, dan advokasi untuk meningkatkan sumberdaya

Jumlah kabupaten/kota dimana kepala OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota terlatih dalam perencanaan, penyusunan rencana kerja, analisis anggaran, dan advokasi untuk meningkatkan sumberdaya, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes BAPPENASProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA provinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA provinsi

Jumlah kabupaten/kota dimana kepala OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota mengadakan pertemuan secara teratur dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kelompok perempuan untuk mendiskusikan pentingnya KB bagi pembangunan sosial ekonomi.

Jumlah kabupaten/kota dimana kepala OPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota mengadakan pertemuan secara teratur dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kelompok perempuan untuk mendiskusikan pentingnya KB bagi pembangunan sosial ekonomi, yang dilakukan dalam periode waktu tertentu, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes BAPPENASProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA provinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA provinsi

Jumlah kabupaten dimana pengelola program KB melakukan pemantauan secara rutin terhadap pelaksanaan program KB

Jumlah kabupaten dimana pengelola program KB melakukan pemantauan secara rutin terhadap pelaksanaan program KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan Kementerian Kesehatan, BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Output 3.4: Meningkatnya kapasitas untuk melakukan advokasi berbasis bukti di semua tingkat pemerintahan dan di masyarakat yang terfokus pada peran penting KB dalam mencapai tujuan pembangunan serta untuk meningkatkan visibilitas program KB dan sumberdayanya.

Tersedianya strategi advokasi berbasis bukti untuk program KB di setiap jenjang

Adanya strategi advokasi berbasis bukti untuk program KB di berbagai jenjang program KB

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BKKBN, BAPPEDAProvinsi: Dinkes Provinsi, BKKBN provinsi, BAPPEDAKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB, BAPPEDA

Jumlah kabupaten yang mendapatkan orientasi mengenai Strategi KB yang komprehensif dikembang kandengan peta jalan untuk implementasi strategi di semua tingkat

Jumlah kabupaten yang mendapatkan pelatihan/orientasi mengenai Strategi KB yang komprehensif yang dikembang kan dengan peta jalan untuk implementasi strategi di semua tingkat, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah kabupaten/kota dengan petugas media dan anggota parlemen yang terlatih KB

Jumlah kabupaten/kota dengan petugas media dan anggota parlemen yang terlatih KB, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Jumlah kabupaten/kota dengan yang melakukan pemantauan upaya advokasi

Jumlah kabupaten/kota dengan yang melakukan pemantauan upaya advokasi, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB

Page 104: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

96 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Output 3.5: Meningkatnya kapasitas dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan efektifitas program KB dan menjamin pemerataan dan keberlanjutan program.

Adanya dokumen kebijakan program KB yang berbasis bukti dan berorientasi pada pemenuhan hak di semua jenjang

Terbentuknya dokumen kebijakan program KB yang berbasis bukti dan berorientasi pada pemenuhan hak di semuan jenjang pemerintahan.

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BKKBN, BAPPEDAProvinsi: Dinkes Provinsi, BKKBN provinsi, BAPPEDAKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB, BAPPEDA

Jumlah kabupaten/kota dengan Bupati/Walikota terorientasi mengenai pentingnya KB dalam pembangunan sosial ekonomi

Jumlah kabupaten/kota dengan Bupati/Walikota yang mendapatkan pelatihan/orientasi mengenai pentingnya KB dalam pembangunan sosial ekonomi, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, BAPPEDA Kabupaten

Jumlah kabupaten/kota dimana analisa tahunan alokasi anggaran untuk pelayanan KB tersedia untuk advokasi ke pejabat kabupaten/kota

Jumlah kabupaten/kota dimana analisa tahunan alokasi anggaran untuk pelayanan KB tersedia untuk advokasi ke pejabat kabupaten/kota, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBNProvinsi: BKKBN Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, BAPPEDA Kabupaten

Jumlah kabupaten dengan kebijakan sumberdaya manusia lokal yang mendukung program yang efektif, bersifat adil, dan berkelanjutan

Jumlah kabupaten/kota dengan kebijakan sumberdaya manusia lokal yang mendukung program yang efektif, bersifat adil, dan berkelanjutan, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes BAPPENASProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA provinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA provinsi

Jumlah kabupaten dimana biaya transportasi untuk klien metode permanen yang tinggal jauh dari rumah sakit

Jumlah kabupaten/kota dimana biaya transportasi untuk klien metode permanen yang tinggal jauh dari rumah sakit ditanggung oleh pemerintah, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, KemenkesProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA Kabupaten

Output 3.6: Adanya sistem akuntabilitas yang fungsional yang melibatkan masyarakat madani.

Jumlah kabupaten/kota di mana kelompok perempuan (hak-hak dan kelompok pemberdayaan) melaporkan pelanggaran hak-hak klien, akses remaja dan pemuda, dll.

Jumlah kabupaten/kota di mana berbagai kelompok masyarakat dapat terlibat untuk melaporkan pelanggaran hak-hak klien, dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BKKBN, LSM dan organisasi masyarakat lainnyaProvinsi: Dinkes Provinsi, BKKBN provinsi, LSM dan organisasi masyarakat lainnyaKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB, LSM dan organisasi masyarakat lainnya

Jumlah kelompok perempuan yang dilatih untuk persetujuan berdasarkan informasi dan kesukarelaan/pendekatan berbasis hak

Jumlah kelompok perempuan yang dilatih untuk persetujuan berdasarkan informasi dan kesukarelaan/pendekatan berbasis hak

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BAPPENAS, Kemendagri, PKK, LSM, toma, togaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA, PKK, LSM,toma, togaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA, PKK, LSM,toma, toga

Jumlah kabupaten /kota dimana kelompok perempuan/masyarakat sipil terlibat untuk memantau ekuitas dalam akses ke pelayanan KB

Jumlah kabupaten /kota dimana kelompok perempuan/masyarakat sipil terlibat untuk memantau ekuitas dalam akses ke pelayanan KB

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BAPPENAS, Kemendagri, PKK, LSM, toma, togaProvinsi: BKKBN Provinsi, Dinkes Provinsi, BAPPEDA, PKK, LSM,toma, togaKabupaten/Kota: OPD KB, Dinkes Kabupaten, BAPPEDA, PKK, LSM,toma, toga

Page 105: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

97Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Tujuan strategis 4: Dikembangkannya dan diaplikasikannya inovasi dan riset operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program serta meningkatkan kerjasama Selatan-Selatan.

Output 4.1: Praktik terbaik dan model tersedia untuk meningkatkan Kerjasama Selatan-Selatan (South-South Cooperation).

Jumlah inovasi yang dievaluasi dan direplikasi

Jumlah inovasi yang dievaluasi dan direplikasi dalam periode waktu tertentu

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BKKBNProvinsi: Dinkes Provinsi, BKKBN provinsiKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB

Jumlah praktek terbaik didokumentasikan dan dipromosikan melalui kerjasama Selatan-Selatan

Jumlah inovasi yang dievaluasi dan direplikasi dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: BKKBN, Kemenkes, BAPPENAS, mitra pembangunanProvinsi: BKKBN Provinsi, BAPPEDA Provinsi, Dinkes ProvinsiKabupaten/Kota: OPD KB, BAPPEDA Kabupaten, Dinkes Kabupaten

Output 4.2: Penelitian operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program KB diterapkan, dievaluasi, serta diperluas .

Jumlah penelitian operasional yang dilakukan dan dievaluasikan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas dari program KB dan KR

Jumlah penelitian operasional yang dilakukan dan dievaluasikan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas program KB dalam satu tahun terakhir

Laporan BKKBN dan jajarannya

Pusat: Kemenkes, BKKBNProvinsi: Dinkes Provinsi, BKKBN provinsiKabupaten/Kota: Dinkes Kabupaten, OPD KB

Page 106: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

98 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Matriks Indikator Utama dan Target

Tujuan dan Hasil Indikator KinerjaTarget

2015 2016 2017 2018 2019

Tujuan (RPJMN 2015-2019) Angka kematian ibu 346 306

Total Fertility Rate (TFR) 2.6 2.3

Angka Kelahiran Remaja 48 38

CPR all methods 61.9 66.0

CPR modern methods 59.5

Unmet needs 11.4

Proporsi penggunaan metode jangka panjang

18.3 24.6

Proporsi klien usia 30-49 tahun yang menggunakan metode jangka panjang

Proporsi kebutuhan KB yang terpenuhi untuk metode KB modern

78.8(PMA)

Tingkat putus pakai metode kontrasepsi tertentu

27.1 24.6

Output 1.1: Meningkatnya ketersediaan pelayanan KB dengan akses yang lebih baik dan merata di sektor pemerintah sehingga seluruh masyarakat dapat memenuhi tujuan reproduksi mereka

Jumlah faskes pemerintah yang tersertifikasi untuk pelayanan KB

Output 1.2: Meningkatnya pemanfaatan sektor swasta dalam pemerataan akses ke pelayanan KB berkualitas yang memperhatikan hak klien.

Jumlah fasilitas kesehatan swasta yang yang terdaftar di BPJS yang menyediakan minimal 5 metode KB

Output 1.3:Meningkatnya Sistem Jaminan Ketersediaan alat dan obat kontrasepsi.

Persentase stockout menurut jenis kontrasepsi

Output 1.4: Meningkatnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya manusia untuk menyediakan pelayanan KB yang berkualitas.

Rasio SDM KB (nakes dan PLKB/PKB) per populasi sesuai standar

Proporsi nakes yang memiliki kompetensi untuk memberikan pelayanan kontrasepsi

Output 1.5: Diperkuatnya sistem informasi manajemen untuk menjamin kualitas, kelengkapan serta integrasi yang sejalan dengan sistem kesehatan.

Tersedianya satu laporan KB yang yang terintegrasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota dan OPD KB

Output 1.6: Meningkatnya kualitas pelayanan KB yang memperhatikan hak klien dan mengintegrasikan pelayanan sepanjang kontinuum siklus kesehatan reproduksi.

Proporsi pengguna kontrasepsi yang mendapatkan inform consent

Proporsi pengguna kontrasepsi pasca persalinan

Output 2.1: strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (Behavior Change Communication) yang komprehensif.

Tersedianya strategi komunikasi perubahan perilaku yang sesuai dengan kondisi lokal

Page 107: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

99Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Output 2.2: Meningkatnya keterlibatan tenaga kesehatan, kelompok perempuan, dan tokoh agama dalam menggerakkan dukungan untuk program KB serta mengatasi hambatan dalam ber-KB.

Jumlah kegiatan penggerakan masyarakat dalam program KB oleh berbagai kelompok masyarakat

Output 2.3: Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai program Keluarga Berencana

Proporsi masyarakat (15-49 tahun) baik laki-laki maupun perempuan yang memiliki pengetahuan mengenai kontrasepsi (sesuai dg SDKI)

Output 3.1: Meningkatnya kapasitas untuk penatalayanan/pengelolaan internal dan lintas institusi di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten untuk program yang efisien dan berkelanjutan

Tersedianya dokumen perencanaan program KB terintegrasi dengan lintas sektor lainnya di dalam RPJMD

Output 3.2: Meningkatnya koordinasi antara BKKBN dan Kemenkes di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk memantapkan kontribusi sistem kesehatan terhadap KB di berbagai tahap dalam siklus kesehatan reproduksi.

Berfungsinya forum koordinasi lintas sektor dalam program KB di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten

Output 3.3: Meningkatnya kepemimpinan dan kapasitas pejabat OPD KB dan pejabat Kesehatan Kabupaten/kota untuk secara efektif mengelola program KB.

Adanya peningkatan alokasi anggaran untuk program KB (di sektor KB dan kesehatan)

Output 3.4: Meningkatnya kapasitas untuk melakukan advokasi berbasis bukti di semua tingkat pemerintahan dan di masyarakat yang terfokus pada peran penting KB dalam mencapai tujuan pembangunan serta untuk meningkatkan visibilitas program KB dan sumberdayanya.

Tersedianya strategi advokasi berbasis bukti untuk program KB di setiap jenjang

Output 3.5: Meningkatnya kapasitas dalam penyusunan kebijakan berbasis bukti untuk meningkatkan efektifitas program KB dan menjamin pemerataan dan keberlanjutan program.

Adanya dokumen kebijakan program KB yang berbasis bukti dan berorientasi pada pemenuhan hak di semua jenjang

Output 3.6: Adanya sistem akuntabilitas yang fungsional yang melibatkan masyarakat madani.

Jumlah kabupaten/kota di mana kelompok perempuan melaporkan pelanggaran atas hak-hak klien, akses remaja dan pemuda, dll.

Page 108: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

100 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Output 4.1: Praktik terbaik dan model tersedia untuk meningkatkan Kerjasama Selatan-Selatan (South-South Cooperation).

Jumlah inovasi yang dievaluasi dan direplikasi

Output 4.2: Penelitian operasional untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program KB diterapkan, dievaluasi, serta diperluas

Jumlah penelitian operasional yang dilakukan dan dievaluasikan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas dari program KB dan KR

Page 109: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia

Page 110: Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis ... Family Planning... · (BAPPENAS) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kementerian kesehatan,

102 Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses ke Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia