tatalaksana kasus tersangka dbd
DESCRIPTION
jhvjgfjTRANSCRIPT
TATALAKSANA KASUS TERSANGKA DBD
Tersangka DBD
Demam tinggi mendadak terusmenerus< 7 hari tidak disertai infeksi saluran nafas bagian atas, badan lemah dan lesu
Ada kedaruratan Tidak ada kedaruratan
Tanda syok Muntah terus menerus
KejangKesadaran menurunMuntah darah Uji tourniqet (+) Uji tourniqet (-)Berak hitam
Jumlah trombosit Jumlah trombosit Rawat jalan < 100.000/ul > 100.000 Parasetamol
Kontrol tiap hariSampai demam
hilang
Rawat Inap Rawat Jalan
Nilai tanda klinis Minum banyak 1,5-2 l/hr Periksa trombosit Parasetamol dan Ht bilaKontrol tiap hari sampai demam menetap demam turun setelah hari sakit periksa Hb, Ht, trombosit ke-3
tiap hari
Perhatian untuk orang tua:Pesan bila timbul tanda syok, yaitu gelisah,Lemah, kaki tangan dingin, sakit perut, berak hitam, kencing kurang, Lab : Hb, Ht naik dan trombosit turun
Segera bawa kerumah sakit
DBD DERAJAT I ATAU DERAJAT II TANPA PENINGKATAN HT< 45
Gejala klinisDemam 2-7 hari Uji tourniquet positif atau Perdarahan spontan
LabHematokrit tidak meningkat Trombositopeni ringan
Pasien masih dapat minum Pasien tidak dapat minum Beri minum banyak 1-2 liter/hari Pasien masih muntah terus-menerusAtau 1 sendok makan tiap 5 menitJenis minuman: air putih, teh manis,Sirup, jus buah, susu, oralit Pasang infus NaCl 0,9 % +Bila suhu > 38,5 beri parasetamol dekstrosa 5 % (1:3), tetesanBila kejang beri obat antikonvulsif rumatan sesuai berat badan
Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam
Monitor gejala klinis dan Laboratorium perhatikan tanda syok Palapasi hati setiap hari Ht naik dan atau trombosit turun Ukur diuresis setiap hari Awasi perdarahan Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam
Infus ganti ringer laktat (RL)(tetesan disesuaikan, lihat bagan 3)
Perbaikan klinis dan laboratorium
Pulang (lihat: kriteria memulangkan pasien)
Bagan 2. Tatalaksana Kasus DBD derajat I dan Derajat II tanpa
Peningkatan Hematokrit atau Ht < 45DBD DERAJAT II DENGAN PENINGKATAN HT > 20 % ATAU HT > 45
Cairan awal
RL/RA/NaCl 0,9 % atau RLD 5/NaCl 0,9 % + D5 6-7 ml/kgBB/jam
Monitor tanda vital/nilai Ht dan trombosit tiap 6 jam
Perbaikan Tidak ada perbaikan
Tidak gelisah GelisahNadi kuat Distres pernapasanTekanan darah stabil Frekuensi nadi naik Diuresis cukup Ht tetap tinggi/naik(2ml/kgBB) Tek. Nadi <20 mmHgHt turun Diuresis kurang/tidak (2 kali pemeriksaan) ada
Tanda vital memburukHt meningkat
Tetesan dikurangi Tetesan dinaikkan10-15 ml/kgBB/jam
Perbaikkan tetesan dinaikkan bertahap 5 ml/kgBB/jam Evaluasi 12-24 jam
Perbaikan Tanda vital tidak stabilSesuaikan tetesan
3 ml/kg BBB /jam Distres pernafasan Ht turun Ht naik
IVFD stop pada 24-48 jam bila tanda vital/ Ht stabil, Diuresis cukup Koloid transfusi darah segar
20-30 ml/ kg BB 10 ml/kgBB
Perbaikan
Bagan 3. Tatalaksanan kasus DBD derajat II dengan peningkatan hemokonsentrasi > 20 % atau Ht 45
TATALAKSANA KASUS DSS ATAU DBD
DERAJAT III DAN IV
1. Oksigenasi (berikan O2 2-4 lt/menit) 2. Penggantian volume plasma segera (cairan kristaloid isotonis)
Ringer laktat/ Ringer asetat/ Nacl 0,9%10-20 ml/kgBB secepatnya (bolus dalam 30 menit)
Evaluasi 30 menit, apakah syok teratasi ?
Pantau tanda vital tiap 10 menitCatat balans cairan selam pemberian cairan intravena
Syok teratasi Syok tidak teratasi
Keadaaan membaik Keadaan memburukNadi teraba kuat Nadi lembut/tidak teraba Tekanan nadi >20 mmHg Tekanan nadi <20 mmHgTidak sesak nafas/sianosis Distres pernafasan/sianosis Ekstremitas hangat Kulit dingin dan lembabDiuresis cukup 2 ml/kgBB/jam Ekstremitas dingin
Periksa kadar gula darah
Cairan dan tetesan disesuaikan 1. Lanjutkan cairan kristaloid 15-20 ml/kgBB/jam
10 ml/kgBB/jam2. Tambahkan koloid/plasma dekstran/FPP
Evaluasi ketat 10 ml/kgBB/jam
Tanda vital Tanda perdarahan 3. Koreksi asidosisDiuresisPantau Hb, Ht, Trombosit Evaluasi 1 jam
Stabil dalam 24 jam
Tetesan 5 ml/kgBB/jam Syok belum teratasi
Tetesan 3 ml/kgBB/jam Syok teratasi Ht turun Ht tetap tinggi/naik
Infus stop tidak melebihi 48 jam Transfusi darah koloid 20 ml/kgBBSetelah syok teratasi segar 10 ml/kgBB
Diulang sesuai kebutuhan
DBD Derajat IVDBD Derajat III