Tarikh Tasyri Pada Masa Pembinaan, Pengembangan, dan PembukuanKelompok 3 M. Wildan Reni Lutfianti M.Hekmatyar Taufiq Hidayat Khauliya Ismaeli K

Tarikh tasyri pada masa pembinaan, pengembangan dan pembukuanPeriode ini mulai pada awal abad I dan berakhir pada pertengahan abad IV H.

Dapat disimpulkan bahwa tarikh tasyri pada masa pembinaan, pengembangan dan pembukuan secara umumnya dihiasi dengan berbagai bentuk ijtihad, mengistinbat hukum dari nash, jika tidak ada nash mereka menggunakan pendapat kolektif.

faktor-faktor yang melatarbelakangi berkembangannya hukum islam dan gerakan ijtihad Wilayah kekuasaan pemerintah islam pada masa ini sudah sangat luas Pada masa ini, para ulama dalam menetapkan perundang-undangan dan memberi fatwa telah menguasai metode tasyri secara luas dan mudah. Munculnya masalah baru yang tidak terdapat dalam Al-Quran dan Sunnah.

Sumber hukum islam pada masa pembinaan, pengembangan dan pembukuan Al-quran

As-sunnah

Pengaruh tasyri pada masa pembinaan, pengembangan dan pembukuan Adanya hadis-hadis shahih yang telah dibukukan Telah dibukukannya fikih, hukumhukumnya, dan cara menggunakan dalil dalam menetapkan hukum. Telah dibukukannya ensiklopedia hukum islam Telah dibukukannya ilmu ushul fiqih

Keadaan Tarikh Tasyri pada zaman pembinaan, perkembangan, dan pembukuan.Dinasti Umayyah Dinasti Abbasiyyah

Dinasti UmayyahAl-Quran, masih banyak perbedaan dalam menafsirkan nash yang tidak qathi interpretasinya yang sebelumnya tidak terjadi pada masa sahabat. As-Sunnah, pada masa ini mereka lebih banyak menggantungkan diri kepada sunnah dibandingkan pada masa sahabat. Pada masa ini Sunnah sudah dibukukan.

Dinasti UmayyahRoyu, pada masa ini mayoritas ulama tetap menggunakannya walaupun sebagian lebih condong memperkecil ruang royu kecuali jika terpaksa.

Karaktaristik fiqih pada masa dinasti Umayyah Munculnya beberapa metode kajian fiqih yang bersih dari pertikaian politik, terutama ahli hadis dan ahli rayi. Munculnya fiqih iftiradhiy (andaian) yang dibawa oleh ulama ahli rayi

Dinasti Abbasiyyah Pada masa ini Al-Quran dan Sunnah disepakati sebagai sumber hukum islam, namun terjadi perbedaan dalam memahami dalil.

Karakteristik fiqih pada masa dinasti Abbasiyah Fiqih islam mencapai puncak kematangan dan kesempurnaan. Munculnya beberapa ahli fiqih ternama Lahirnya mazhab-mazhab fiqih yang begitu beragam. Munculnya beberapa istilah fiqih Ilmu pengetahuan dengan berbagai macam jenisnya sudah dibukukan

Sebab-sebab terjadinya perbedaan & terbentuknya Mazhab-mazhab Perbedaan mengenai penetapan sebagian sumber-sumber hukum Perbedaan mengenai pertantangan penetapan hukum dari tasyri Perbedaan mengenai prinsip-prinsip bahasa yang sesuai dalam memahami nash-nash syariat

Tokoh-tokoh atau Imam mujtahid pada periode Abbasiyah Imam Abu Hanifah Malik bin Anas Muhammad bin Idris al-Syafii Ahmad bin Hambal

Imam Abu Hanifah Sumber syariat bagi Abu Hanifah adalah Al Quran dan as-Sunnah. Akan tetapi, ia tidak mudah untuk menerima hadits yang diterimanya. Ia menerima hadits yang diriwayatkan oleh jamaah dari jamaah, atau hadits yang disepakati oleh fuqaha. Imam Abu Hanifah dalam mengistinbatkan hukum dikenal sebagai imam ahlul al-royu.

Kitab-kitab dari mazhab Abu Hanifah Kitab-kitab zhahir ar-riwayah Kitab-kitab al-Nawadir Al-Waqiat

Malik bin Anas Imam Malik menempatkan Al Quran sebagai sumber hukum yang pertama, kemudian al-Hadits, diutamakan hadits yang mutawatir atau ththamasyhur.

Kitab-kitab dari mazhab malik Kitab al-mudawwanah Kitab al-muwa

Muhammad bin Idris al-Syafii Menurut Imam Syafii urutan dalam menetapkan hukum adalah Al-Quran dan as-Sunnah, bila tidak ada ia berpindah ke ijma, lalu pendapat sebagian sahabat nabi, lalu yang terakhir dengan metode qiyas. Kitab-kitab dari Mazhab Syafii Al-Umm

Ahmad bin Hambal Menurut Imam Ahmad, sumber hukum pertama adalah Al-Quran dan hadits yang marfu. Lalu sumber ketiga adalah fatwa para sahabat. Kitab-kitab dari mazhab hambali antara lain: Kitab al-Mughni Kitab al-Iqna Kitab al-Furu

Pertanyaan Alfiyah : Bagaimana kondisi ilmu Tafsir pada masa Dinasti Umayah & Abasiyah ? Bagaimana contoh perbedaan Sumber hukum Islam yang bersifat Zhanny dan Qathi? Nurhalimah : Mengapa Imam Malik memakai metode Syaddu adz-dzariyah? Mufti : Bagaimana contoh Fiqh Iftirodhiy serta bagaimana studi kasusnya ? Reni Cahaya : Bagaimana penetapan sistem politik dan talak menurut Imam Hanafi, Syafii dan Hambali ?