tantangan dan hambatan demokarasi.docx

17
TANTANGAN DAN HAMBATAN DEMOKRASI DALAM SISTEM POLITIK DI INDONESIA Diajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan DOSEN : Syahrial Syarbaini Disusun Oleh : Annisa Suci Utami 2014-33-048 Sesi:

Upload: annisa-succi-utami

Post on 19-Nov-2015

298 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

TANTANGAN DAN HAMBATAN DEMOKRASI DALAM SISTEM POLITIK DI INDONESIADiajukan untuk memenuhi tugas Pendidikan Kewarganegaraan

DOSEN: Syahrial SyarbainiDisusun Oleh :

Annisa Suci Utami2014-33-048Sesi:

FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS ESA UNGGUL2015KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini kami buat dalam rangka pemenuhan tugas dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Esa Unggul.Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan tetapi berkat kerja sama dari anggota kelompok dan dengan bantuan dari berbagai pihak, tugas makalah ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :1. Bapak Syahrial Syarbaini selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.2. Kedua orang tua yang telah mendukung serta memberi dorongan moril dan materi serta doa restu selama kami menjalani pendidikan, serta3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan motivasi.Atas semua bantuan dan dukungan semua pihak kepada penulis, semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalas semua kebaikan yang telah di berikan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Seperti kata pepatah Tak ada gading yang tak retak, kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.Akhir kata, semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Jakarta, Januari 2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar BelakangApakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? pertanyaanini saya munculkan karena adanya pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan produk luar negeri.Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatankebijakan sementara kalau kita mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat mewakili bahwa negara kita mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat di level desa. Bagaimana seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa, di desa-desa sistem yang demokrasi masih sangat kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat istiadat yang hakiki. Dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap orang yang merasabahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama. Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan demokrasi asli yang berlaku didesa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak lain dari pola-pola demokrasi tradisionalyang dilambangkan oleh musyawarah dalam pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya tersebut.(Prijono Tjiptoherijanto dan Yomiko M.Prijono, 1983 hal 17-19)Hampir semua negara di dunia menyatakan diri sebagai negara demokrasi dan menjadikan demokrasi sebagai tatanan bermasyarakat dan bernegara. Istilah Demokrasi sudah sangat populer dan akrab ditelinga banyak orang, namun tidak demikian dengan substansinya. Jika sudah dengan bebas melakukan demonstrasi untuk menyampaikan aspirasinya, namun disertai dengan mengganggu kepentingan umum, bahkan juga dengan merusak fasilitas umum, seolah-olah sudah berdemokrasi. Hal ini mengindikasikan sejatinya pelaku-pelaku demonstrasi yang maksudnya mengekspresikan sikap demokrasi tersebut belum memahami benar esensi demokrasi. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor seperti faktor mental dan sosio-kultural sangat berpengaruh. Untuk itu perlu terus disosialisakan makna, hakikat, dan prinsip demokrasi. Lebih jauh demokrasi di Indonesia berjalan dengan berbagai gelombanng permasalahan dan mengalami berbagai perubahan. Sebagi warga negara apalagi mahasiswa kita wajib mengetahui bagaimana perjalanan demokrasi di Indonesia karena pada kondisi ke kinian Indonesia memiliki berbagai masalah kompleks yang diawali karena demokrasi dan pelaksanaannya yang memiliki kekurangan.Demikian memikirkan demokrasi ada hubungan dan keterkaitan terhadap hubungan pemerintah sebagai pihak yang memiliki komitmen untuk mengadakan pengaturan dalam berkehidupan bangsa dengan rakyat yang dijadikan momentum sebagai pihak yang memiliki kedaulatan di negara ini.1.2.Permasalahan1. Apakah pengertian dari demokrasi?2. Sebutkan demokrasi yang berkembang di dunia secara universal?3. Apakah lima indikator untuk mengukur demokratis suatu negara?4. Perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa?5. Apakah tantangan dan hambatan demokrasi Indonesia?1.3.Tujuan Penulisan1. Mengumpulkan makalah ini sebagai salah satu tugas pendidikan kewarganegaraan2. Memaparkan pengertian dan perkembangan demokrasi di Indonesia.3. Memaparkan sejumlah pemahaman dan pelaksanaan demokrasi di Indonesia.4. Memaparkan penerapan budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.5. Mengetahui tantangan dan prospek demokrasi di Indonesia.1.4.Metode Penulisan Metode penulisan yang saya gunakan dalam makalah ini yaitu metode pustaka yang dilakukan dengan mencari informasi melalui internet, melalui pengumpulan dan pengeditan informasi dari berbagai sumber.

BAB IIPEMBAHASAN2.1.Pengertian Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.Istilah demokrasi berasal dari bahasa yunani, yaitu demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan kratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan (pemerintah). Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang kedaulatan yang tertinggi atau rakyat diikutsertakan dalam pemerintahan negara. Ajaran demokrasi telah mulai dirintis sejak jaman sebelum demokrasi yaitu antara lain oleh Solon di Athena (+600 Tahun Masehi). Pada saat itu Solon telah mengadakan pembaharuan dengan menyusun Undang-Undang yang menjamin keadilan dan persamaan bagi warga negara dan membentuk lembaga perwakilan rakyat atau majelis rakyat yang disebut Ecclensia. Dengan ajaran tersebut Solon mendapat julukan Bapak Demokrasi . Ajaran demokrasi kemusiaan dikembangkan antara lain oleh Thomas Hobbes, John Locke dan JJ Rousseau yang cukup bervariasi di setiap negara. Menurut Internasional Commision of Jurits, demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan oleh rakyar dimana kekuasaan tertinggi ditangan rakyat dan di jalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan yang bebas. Jadi, yang di utamakan dalam pemerintahan demokrasi adalah rakyat.Secara istilah (terminologis) pengertian demokrasi banyak dikemukakan oleh para ahli, antara lain:Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (government of the people, by the people, for the people).Menurut C.F Strong, suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota dewasa dari masyarakat politik ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang menjamin bahwa pemerintahan akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan kepada mayoritas itu.Menurut Yoyeph A. Schmeter, demokrasi merupakan perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik melalui individu-individu yang menerima amanat kekuasaan, individu untuk memperoleh amanat rakyak dengan cara bersaing secara kompetitif.Menurut Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan dengan penentuan keputusan-keputusan pemerintah yang penting dilakukan berdasarkan suara rakyat dewasa atau kesepakatan mayoritas rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung.2.2.Demokrasi yang Berkembang di Dunia Secara UniversalPerkembangan demokrasi diawali dari tahapan bahwa indonesia maupun negara lain yang mengadopsi demokrasi sebagai pelaksanaan berkehidupan bangsa. Awal dari adanya demokrasi yaitu bagaimana kita sebagai warga negara menginginkan sebuah kehidupan yang memiliki kebebasan namun tetap dalam koridor aturan yang ditetapkan oleh musyawarah dan kesepakatan bersama. Bukan hanya keputusan pemerintah sepihak yang di tentukan oleh sikap otoriter.Hal tersebut kemudian di adopsi oleh banyak negara. Demokrasi kini menjadi salah satu pedoman pelaksanaan berkehidupan bangsa yang akhirnya melebur dalam berbagai budaya dan kehidupan yang ada di negara tersebut. Demikian adalah beberapa contoh demokrasi yang berkembang di dunia secara universal, yaitu : Demokrasi Langsung (Kuno) adalah suatu pemerintah dimana rakyat ikut secara langsung dalam pemerintahan tanpa perwakilan rakyat. Rakyat dilibatkan sehingga diutamakan adalah kebebasan indivis membicarakan urusan negara. Demokrasi tidak Langsung (Modern) adalah suatu pemerintahan dimana rakyat tidak ikut secara langsung dalam pemerintahan , melainkan melalui wakilnya yang dipilih melalui pemilu. Demokrasi Barat (Liberal) yaitu demokrasi yang mengutamakan kebebasan individu terutama persamaan hak dalam politik. Penganut paham ini berpandangan bahwa negara dibentuk melalui perjanjian antara individu dengan individu sehingga yang diutamakan adalah kebebasan individu. Demokrasi Timur (Rakyat) yaitu demokrasi yang mengutamakan jaminan kesamaan ekonomi tetapi kebebasan dalam politik dangat dibatasi. Demokrasi di Negara Berkembang yaitu pelaksanaan demokrasi ini berjalan sesuai dengan apa yang ditentukan. Hanya bentuk demokrasi yang digunakan tidak sama, sesuai dengan kepribadian bangsanya. Ada yang melaksanakan demokrasi liberal, ada yang melaksanakan demokrasi rakyat. Dengan demikian demokrasi telah melebur dengan beberapa hal yang ada di negara yang kemudian mengembangkan demokrasi itu sendiri. Sebagaimana dengan beberapa hal lain yaitu bagaimana demokrasi secara utuh memberikan ruang terhadap negara sekaligus penduduknya untuk ikut serta dalam memulai dan melaksanakan berbagai pengaturan dan berkehidupan di masyarakat.2.3Indikator Untuk Mengukur Demokratis di Suatu NegaraDemokrasi merupakan kompleksitas permasalah klasik, fundamental , namun tetap aktual. Dikatakan klasik karena masalah demokrasi sudah menjadi fokus perhatian sejak masa terdahulu. Dikatakan fundamental karena hakekatnya demokrasi menyentuh nilai-nilai dasar kehidupan tentang apa dan bagaimana sistem kehidupan itu akan dipergunakan dimana manusia sendiri menjadi subyek dan sekaligus dijadikan objeknya. Berikut adalah lima indikator untuk mengukur demokratis suatu negara : AkuntabilitasDalam demokrasi setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh rakyat harus dapat mempertanggung jawabkan kebijaksanaan yang hendak dan telah ditempuhnya, ucapannya dan yang tidak kalah pentingnya adalah perilaku dalam kehidupan yang pernah , sedang bahkan akan dijalankan. Rotasi kekuasaanDalam demokrasi peluang akan terjadinya rotasi kekuasaan harus ada, dan dilakukan secara teratur dan damai. Jadi tidak hanya satu orang yang selalu memegang jabatan , sementara peluang orang lain tertutup sama sekali. Rekruitmen politik yang terbukaUntuk memungkinkan terjadinya rotasi kekuasaan , diperlukan suatu sistem rekruitmen politik yang terbuka. Artinya setiap orang yang dipilih oleh rakyat mempunyai peluang yang sama dalam melakukan kompetisi untuk mengisi jabatan tersebut. Pemilihan umumDalam suatu negara demokrasi, pemilu dilakukan secara teratur. Setiap warga negara yang sudah dewasa mempunyai hak untuk memilih dan dipilih serta bebas menggunakan haknya tersebut sesuai dengan kehendak nuraninya.

Menikmati hak-hak dasarDalam suatu negara yang demokratis, setiap warga negara dapat menikmati hak-hak dasar mereka secara bebas,termasuk didalamnya adalah hak untuk menyatakan pendapat,hak untuk berkumpul dan berserikat, hak untuk menikmati pers bebas.Selain lima indikator diatas sebagaimana pendapat diatas perlu diperhatikan adalah supremasi hukum ntuk mewujudkan masyarakat yang demokrastis hukum perlu ditegakkan masyarakat maupun penyelenggara negara tidak ada yang dapat berbuat seenaknya sendiri dan melanggar atau merugikan hak seseorang atau sekelompok orang.2.4Tantangan dan Hambatan Demokrasi di IndonesiaSetiap negara pasti ingin menerapkan demokrasi di negaranya. Pada hakikatnya demokrasi adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Kerakyatan adalah kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat. Hikmah kebijaksanaan adalah penggunaan akal pikiran atau rasio yang sehat dengan selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa. Permusyawaratan adalah tata cara khas kepribadian Indonesia dalam merumuskan dan memutuskan sesuatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga mencapai mufakat. Banyak orang Indonesia menghendaki demokrasi sejak ada pergerakan kebangsaan pada permulaan Abad ke 20. Makin banyak orang Indonesia mengalami pendidikan formal, makin bertambah jumlah orang itu. Akan tetapi meskipun demikian tumbuhnya demokrasi di Indonesia terus mengalami hambatan yang tidak sedikit. Dalam zaman penjajahan hambatan itu datang dari pihak penjajah, hal mana dapat dipahami. Sebab kalau ada demokrasi penjajah harus memberikan banyak kebebasan kepada rakyat Indonesia. Akan tetapi setelah menjadi bangsa merdeka pun hambatan itu tidak berkurang. Sekarang Indonesia sudah lebih dari 50 tahun merdeka dan mempunyai Dasar Negara yang menetapkan adanya demokrasi di Indonesia, tetapi dalam kenyataan demokrasi masih terus belum lancar pertumbuhannya.Hambatan itu disebabkan oleh banyak hal. Sebab utama terletak pada manusia Indonesia yang sifatnya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor tersebut antara lain :1. Kurangnya pendidikan umum yang cukup bermutu yang dapat menimbulkan pandangan yang lebih luas tentang kehidupan serta kesadaran tentang disiplin. Karena pandangan kurang luas maka orang cenderung untuk memperhatikan dirinya dan kepentingannya sendiri dan kelompoknya. Hal ini mempersulit timbulnya sifat untuk menghargai perbedaan dan pendapat orang lain, terutama dari kelompok lain.2. Lemahnya disiplin menyebabkan hukum kurang berjalan dalam masyarakat. Orang sadar akan keadilan, tetapi lebih diorientasikan kepada dirinya dan kelompoknya dan kurang kepada kepentingan umum.3. Pengaruh dari sisa-sisa feodalisme. Kuatnya feodalisme di masa lalu membuat orang enggan untuk mengeluarkan pendapat atau pikiran yang mungkin berbeda, apalagi bertentangan, dengan pikiran orang yang dianggap lebih tinggi kedudukannya. Sebaliknya, orang mengabaikan pendapat dan pikiran orang lain yang berada dalam posisi yang dinilai lebih rendah dari posisinya sendiri.4. Faktor kultural. Ada orang berpendapat bahwa masyarakat Barat yang melahirkan demokrasi mempunyai budaya yang berbeda dari budaya Indonesia. Ini dipakai alasan oleh orang Indonesia yang tidak setuju dengan perkembangan demokrasi di Indonesia. Bahwa budaya berpengaruh terhadap pelaksanaan demokrasi adalah benar. Akan tetapi dalam setiap budaya dapat dikembangkan demokrasi. Memang kemudian demokrasi tidak akan presis sama di lingkungan budaya yang berbeda.. Demokrasi di Jepang tidak sepenuhnya sama dengan yang ada di Amerika Serikat karena budaya Jepang dan Amerika berbeda. Jangankan antara budaya Timur dan Barat seperti itu, demokrasi di Perancis dan Inggeris saja berbeda padahal samasama bangsa Barat. Namun dalam semua perbedaan yang ditimbulkan oleh perbedaan budaya tetap inti demokrasi selalu ada, yaitu bahwa yang berdaulat di negara itu adalah rakyat.5. Faktor agama, yaitu kalau ada pandangan atau interpretasi ajaran agama yang membuat orang menyingkirkan keperluan demokrasi. Di samping itu ada pula pihak-pihak yang sebenarnya tidak menghendaki demokrasi , tetapi memanfaatkan demokrasi untuk memperoleh posisi yang kuat dan pada saat berkuasa justru menyingkirkan demokrasi. Itu telah dilakukan Hitler di Jerman dan di masa lalu merupakan taktik kaum komunis di Indonesia.Kunci utama untuk mengurangi hambatan bagi demokrasi adalah perbaikan pendidikan umum dalam kuantitas maupun kualitasnya. Dengan pendidikan yang baik diharapkan manusia Indonesia berpandangan luas dan menyadari pentingnya disiplin. Dengan begitu hukum dapat berjalan dan Indonesia menjadi negara hukum. Orang akan mampu menghargai kebebasan berpendapat bagi semua pihak serta menyadari pluralitas sebagai kenyataan dalam kehidupan bangsa dan umat manusia. Pendidikan juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi rakyat. Dengan begitu rakyat akan lebih percaya diri dan feodalisme makin dapat dihilangkan. Akan tetapi melihat kondisi pemerintahan sekarang sukar diharapkan pendidikan umum mengalami perbaikan dalam waktu dekat.Dalam situasi begini perbaikan dalam kehidupan demokrasi sangat tergantung dari perubahan sikap kepemimpinan nasional. Kita berkepentingan adanya kepemimpinan nasional yang mampu menjalankan manajemen nasional yang baik, sehingga kondisi obyektif dalam masyarakat dapat menjadi landasan perbaikan demokrasi.Disamping hambatan dalam melaksanakan demokrasi, bangsa Indonesia juga memiliki hambatan dalam mewujudkan masyarakat madani walaupun di Indonesia sudah ada masyarakat madani, hambatan tersebut yakni :1. Belum tertanamnya jiwa kemandirian bangsa Indonesia2. Kurangnya kesadaran pada hukum yang berlaku.3. Masih rendahnya tingkat kesukarelaan dan keswasembadaan pada setiap warga negara.4. Masih kurangnya perangkat hukum.5. Masih rendahnya sumber daya manusia bila dibandingkan dengan negara lain.Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk mengatasi hal tersebut, upaya tersebut dapat berupa:1. Meningkatkan jiwa kemandirian melalui kegiatan perekonomian 2. Meningkatkan kesadaran hukum melalui berbagai media sosialisasi politik.3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan.4. Menciptakan perangkat hukum yang memadai dan berkeadilan sosial.5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan.6. Mengembangkan media komunikasi politik di berbagai lingkungan kerja.7. Menanamkan sikap positif pada proses demokratisasi di Indonesia pada setiap warga negara.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanKeberadaan demokrasi di Indonesia merupakan masalah klasik yang dianggap sebagai masalah yang belum terselesaikan. Walaupun pada kenyataannya kini indonesia memiliki Demokrasi Pancasila yang dianggap demagai demokrasi yang pas untuk Indonesia nyatanya belum dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku secara sempurna.Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan olehpemerintah negara tersebut. Demokrasi pancasila sendiri yang menganut sistem kerakyatan dianggap sebagai demokrasi yang sesuai dengan undang-undang dasar 45 dan pancasila sebagai dasar negara. Sehingga kedepan diharapkan tidak ada lagi perdebatan maupun tantangan terhadap ideologi dan demokrasi di Indonesia.3.2.SaranMewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu ada usaha dari semua warga negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah:1. Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi.2. Mempraktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar dari pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi dengan lebih baik dibandingkan kita. Dalam usaha mempraktekan budaya demokrasi, kita kadang-kadang mengalami kegagalan disana-sini, tetapi itu tidak mengendurkan niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari. Suatu hari nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

1.http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi2.http://dondsor.blogster.com/demokrasi_dan_Konstitusi.html3.http://kumpulansejarah-di.blogspot.com/2009/11/sejarah-demokrasi.html4.http://apaapa.blogspot.com/2009/02/masareformasi5.http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi