bahan pendalaman kitab suci - … · kultural, ekonomi, dan juga religius. dalam situasi yang ......
TRANSCRIPT
BAHAN PENDALAMAN KITAB SUCI
KEUSKUPAN PURWOKERTO
Disusun berdasarkan
bahan BKSN Konferensi Waligereja Indonesia
dan diterbitkan oleh
Komisi Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Purwokerto
TIM PENYUSUN BAHAN BKSN
Koordinator
Ign. Fr. Wong Sani Saliwardaya, MSC
Anggota
F.A. Yusup
Yulius Idris Widiyana
Petrus Bagiya
H.Y. Sumardi
C. Rahayu Dwi Lestari
C. Atin Soelistianing Widi
F.B. Jemidi
Ignatius Loyolla Markus Winarno Sukardi Siswooetomo
Yonas Petrus Canisius Lamere
Yohanes Caesar Kriswanto Priatmaja
Brigita Dewi Yuliantari Rahmawati
SEKRETARIAT
Komisi Kerasulan Kitab Suci
Keuskupan Purwokerto
Jalan Gereja No. 3 Purwokerto 53115
Tlp. (0281) 635632
Fax. (0281) 631611
i
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
PENGANTAR
Tugas perutusan yang diserahkan oleh Yesus Kristus
kepada para murid-Nya (bdk. Mrk. 16:15) belumlah berakhir.
Para murid diutus untuk mewartakan Kabar Gembira
dengan menjadi saksi-saksi-Nya ke seluruh dunia (bdk. Luk.
24:46-48; Kis. 1:8). Dengan demikian, perutusan mondial ini
semestinya dilaksanakan dalam konteks hidup mereka.
Gereja Katolik Indonesia, sebagai murid-murid Kristus, juga
menerima tugas perutusan mondial tersebut. Sebagai
Gereja yang hidup di Benua Asia, Gereja Katolik Indonesia
diajak untuk melaksanakan perutusan ini dalam konteks
Asia, tempat dan konteks hidup kita.
Gereja Katolik Asia mempunyai ciri khas tertentu, yakni
sangat diwarnai oleh pluralisme, keanekaragaman,
kemajemukan, baik dalam bidang etnik, linguistik, politik,
kultural, ekonomi, dan juga religius. Dalam situasi yang
seperti ini, Gereja Katolik Asia semestinya melaksanakan
tugas perutusan mewartakan Kabar Gembira Kristus
dengan memperhatikan dan memperhitungkan banyak hal
agar bisa menghasilkan buah yang baik dan manis secara
berlimpah seperti diharapkan oleh “Sang Pemilik Kebun
Anggur” (bdk. Yoh. 15:1-8).
Berhubungan dengan situasi Asia yang sangat majemuk itu,
Para Uskup Asia yang mengadakan sidang Paripurna FABC
ii
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
(Federation Asian Bishops Conference) yang pertama di
Taipei, Taiwan. Pada tanggal 27 April 1974 dihasilkan
sebuah pernyataan sidang dengan judul “Pewartaan Injil di
Asia Zaman Sekarang”. Dengan mempertimbangkan situasi
Asia tersebut, Para Uskup menyatakan bahwa karya
pewartaan Kabar Gembira di Asia harus dilaksanakan
dengan cara berdialog dengan situasi setempat. Dan secara
khusus Para Uskup menegaskan bahwa pewartaan Kabar
Gembira di Asia harus menempuh jalur Dialog Rangkap
Tiga atau triple dialogue, yaitu dialog dengan bangsa-
bangsa Asia, khususnya mereka yang miskin dan tersingkir,
dialog dengan budaya-budaya Asia (kontekstualisasi dan
interkulturasi), dan dialog dengan agama-agama lain di Asia
(dialog antar agama atau antar iman).
Gereja Katolik Indonesia adalah bagian dari Gereja Asia.
Indonesia juga diwarnai dengan kemajemukan, baik dari
segi etnik, linguistik, politik, kultural, ekonomi, dan juga
religius. Indonesia bagaikan miniatur Benua Asia. Karena
kemiripan situasi Gereja Katolik Asia dan Gereja Katolik
Indonesia, maka arahan FABC berkaitan dengan Dialog
Rangkap Tiga, juga akan sangat relevan untuk Gereja
Katolik Indonesia. De facto, kita, sebagai Gereja Katolik
Indonesia, juga merasakan dan mengalami kepelbagaian
yang terdapat dalam Tubuh Gereja Kristus sendiri. Sebagai
Gereja Kristus yang berada di Indonesia, kita mengalami
perjuangan dan tantangan yang tidak jauh berbeda. Kita
juga perlu berdialog dengan saudara-saudari seiman.
Dalam kaitan itu, maka BKSN tahun 2018 yang mengambil
Tema “Mewartakan Kabar Gembira dalam Kemajemukan”
akan direnungkan dalam 4 pertemuan sebagai berikut:
iii
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
Mewartakan Kabar Gembira melalui Dialog dengan yang
Miskin, dalam kisah Penggandaan Roti (Mat. 14:13-21)
Mewartakan Kabar Gembira di tengah Kemajemukan
Budaya, dalam kisah Kelahiran Yesus (Mat. 1:18-25)
Mewartakan Kabar Gembira melalui Dialog dengan
Agama Lain, dalam kisah Paulus di Areopagus (Kis.
17:16-34)
Mewartakan Kabar Gembira melalui Dialog dengan
Gereja Lain, dalam kisah Doa Yesus Untuk Para Murid-
Nya (Yoh. 17:20-26)
Melalui bahan Pendalaman Kitab Suci tahun 2018 ini, kita
juga diajak BUKAN HANYA memberi perhatian pada situasi
DI LUAR kehidupan Gereja kita sendiri, atau situasi Gereja
Paroki kita sendiri, tetapi juga situasi DI DALAM kehidupan
menggereja kita, khususnya di Paroki kita.
Paroki kita masing-masing juga bercorak majemuk: ada
umat yang miskin dan tersingkirkan; ada umat yang memiliki
budaya berbeda; ada perbedaan di antara umat dalam
menjalankan penghayatan katolisitasnya; ada umat yang
memiliki pasangan hidup dan atau anak yang berbeda
agama atau iman. Mereka semestinya juga menjadi subjek
dialog, bukan hanya menjadi objek pembicaraan dan
tindakan, misalnya: yang miskin diajak untuk bisa semakin
solider juga dengan sesama yang miskin; yang berbeda
budaya diajak untuk belajar memahami kekayaan budaya
lainnya; yang menjalankan penghayatan katolisitas yang
berbeda diajak untuk menghargai kekayaan spritualitas
kekatolikan; dan mereka yang hidup dengan pasangan dan
atau anak yang berbeda iman atau agama diajak untuk
saling menghormati.
iv
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
Ada suatu ungkapan yang pantas kita renungkan “Nemo dat
quod non habet”, yang artinya “tidak seorang pun dapat
memberikan sesuatu yang dia sendiri tidak memiliknya”.
Kita akan dapat mewartakan Kabar Gembira dalam
kemajemukan apabila kita sendiri merasa “at home” dengan
kemajemukan dalam kehidupan kita, dalam kehidupan
parokial kita.
Akhirnya, selamat berproses melalui BKSN 2018. Semoga
kita dapat memberi kesaksian hidup beriman sejati dalam
kemajemukan situasi kehidupan kita.
Tuhan memberkati kita semua.
Hening Griya, 6 Juli 2018
Ign. Fr. Wong Sani Saliwardaya, MSC
Delegatus Kerasulan Kitab Suci Keuskupan Purwokerto
v
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
DAFTAR ISI
Pengantar ......................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................... v
Pengantar Umum BKSN 2017-2020 ............................... vi
Catatan Penting ............................................................. viii
Pertemuan 1
Mewartakan Kabar Gembira
melalui Dialog dengan yang Miskin ............................. 1
Pertemuan 2
Mewartakan Kabar Gembira
di tengah Kemajemukan Budaya ................................ 8
Pertemuan 3
Mewartakan Kabar Gembira
melalui Dialog dengan Agama Lain .......................... 15
Pertemuan 4
Mewartakan Kabar Gembira
melalui Dialog dengan Gereja Lain ........................... 22
Keterangan Logo BKSN 2018 ...................................... 29
vi
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
PENGANTAR UMUM
BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2017-2020
Arus zaman kemajuan dan perkembangan hi-tech (high-
technology, teknologi tinggi) sedang melanda dunia dan
masyarakat dewasa ini. Gereja sebagai bagian dari
masyarakat pun tidak bisa menghindar dari imbas arus
zaman tersebut. Ada banyak hal positif yang dibawanya,
seperti kemudahan untuk mencari informasi dan cepatnya
komunikasi yang membuat dunia terasa menjadi satu desa
kecil. Meskipun demikian tidak sedikit pula dampak
negatifnya. Di antara dampak negatif itu ada beberapa hal
yang cukup aktual di Indonesia, yakni semakin
bertumbuhkembangnya budaya konsumerisme, hedonisme,
dan individualisme. Pola atau gaya hidup seperti itu
membawa pengaruh negatif pula dalam kehidupan sosial
dan ekonomi; yakni, selain kesenjangan sosial-ekonomi
semakin melebar, kebutuhan hidup sekunder, bahkan
tersier semakin diperhatikan sedangkan kebutuhan primer
“agak dikesampingkan”. Selain itu, fundamentalisme agama,
sekularisme, sektarianisme pun semakin mencuat ke
permukaan hidup bersama. Dampak negatif dari kemajuan
dan perkembangan hi-tech juga berpengaruh dalam ranah
kehidupan pribadi manusia. Kita sepertinya mengalami
begitu banyak tantangan dan hambatan untuk menjadi
pribadi yang utuh; kita seperti kehilangan identitas diri kita,
dan selanjutnya juga identitas religius kita.
vii
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
Berhadapan dengan situasi ini, Gereja ditantang untuk
berjuang dan menyikapi pengaruh negatif tersebut dan
terus-menerus tanpa mengenal lelah mewartakan kabar
sukacita Injili. Nilai-nilai Injili harus terus-menerus
digemakan di tengah arus zaman.
Untuk itulah, Lembaga Biblika Indonesia (LBI) melalui
Pertemuan Nasional 2016 merumuskan visi dalam 4 tahun
ke depan (2017-2020), yakni “Umat Katolik Indonesia
Diresapi dan Diterangi oleh Kabar Gembira dalam
Menjawabi Tantangan Arus Zaman” dan salah satu program
kerja rutin LBI, yakni mengelola BKSN (Bulan Kitab Suci
Nasional) menawarkan tema besar “Mewartakan Injil di
tengah Arus Zaman” dengan tema setiap tahunnya sebagai
berikut:
Mewartakan Kabar Gembira dalam Gaya Hidup Modern
(2017)
Mewartakan Kabar Gembira dalam Kemajemukan (2018)
Mewartakan Kabar Gembira dalam Krisis Lingkungan
Hidup (2019)
Mewartakan Kabar Gembira dalam Krisis Iman dan
Identitas Diri (2020)
Melalui pembahasan tersebut, diharapkan Umat Gereja
Katolik Indonesia mampu menyikapi situasi arus zaman
dengan bijaksana berdasarkan nilai-nilai Injili. Dengan
demikian, kita tidak akan tenggelam dan kehilangan arah
ketika berenang di arus zaman; sebaliknya, kita mampu
menjadikannya sebagai sarana untuk memperkokoh iman
dan panggilan sebagai murid Kristus sambil merajut kembali
serpihan-serpihan keretakan kehidupan sosial menjadi
mozaik keutuhan ciptaan Allah yang Maharahim.
viii
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
CATATAN PENTING
1. Para pemandu HARUS membaca terlebih dahulu bahan
pertemuan sebelum memandu pendalaman Kitab Suci.
2. Para pemandu BUKAN sekedar membacakan bahan
pertemuan, namun harus memahami dan menyampaikan
dengan bahasa sendiri yang lebih sederhana dan mudah
dipahami oleh peserta.
3. Para pemandu DIHARAPKAN melihat dan membaca pula
buku peserta setiap kali membuat referensi halaman-
halaman yang dimaksudkan karena penomoran halaman-
halaman pada buku peserta berbeda dengan buku
pemandu.
4. Para pemandu MENGUPAYAKAN adanya pembagian
tugas. Pembagian tugas antara pemandu, pemimpin lagu,
petugas doa dan petugas lainnya mohon dilakukan
sebelum pertemuan.
5. Para pemandu MENCIPTAKAN suasana proses sharing.
Pemandu memberi kesempatan kepada para peserta untuk
berani sharing. Sebaiknya para pemandu tidak memonopoli
pembicaraan, tetapi juga belajar mendengarkan sharing
para peserta; tidak menyalahkan sharing peserta dan
membuat kesimpulan atas sharing mereka.
PEMANDU DAN PESERTA
WAJIB MEMBAWA KITAB SUCI DEUTEROKANONIKA
DAN BUKU PUJI SYUKUR
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
1
MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA
MELALUI DIALOG DENGAN YANG MISKIN
TUJUAN
1. Peserta dapat mencari dan memahami macam-macam
bentuk dan pengertian atau pemahaman tentang orang
miskin dan tersingkir.
2. Peserta dapat memberi penilaian terhadap dirinya dan
merefleksikan serta mensharingkan pengalaman
berdalog dengan orang miskin dan tersingkir.
3. Peserta dapat membangun niat untuk berdialog dengan
yang miskin dan tersingkir.
PEMBUKA
Lagu Pembuka
“Bapa, Engkau Sungguh Baik”
Bapa, Engkau sungguh baik
Kasih-Mu melimpah di hidupku
Bapa, kubertrima kasih
Berkat-Mu hari ini yang Kau sediakan bagiku
Kunaikkan syukurku, buat hari yang Kau b’ri
Tak habis-habisnya kasih dan rahmat-Mu
Slalu baru dan tak pernah terlambat pertolongan-Mu
Besar setia-Mu di spanjang hidupku
1
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
2
Pengantar Pertemuan
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang kekal dan kuasa serta sumber segala
rahmat. Kami bersyukur dan berterima kasih atas segalah
anugerah yang Kau berikan. Engkau mengutus Putra-Mu ke
dunia untuk menyelamatkan semua orang. Pertama-tama Ia
membuat rencana-Mu nyata bersama mereka yang miskin
dan terlantar. Ia mengangkat wajah mereka untuk
penyelamatan-Mu. Dampingilah mereka dengan rahmat-Mu
dan bawalah mereka kepada kemuliaan-Mu. Sebab
Engkaulah Allah yang hidup bersama Putra-Mu dalam
persekutuan dengan Roh Kudus, kini dan sepanjang masa.
Amin.
MENDALAMI SABDA
Pembacaan Sabda Tuhan
“Yesus Memberi Makan Lima Ribu Orang”
Matius 14:13-21
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
3
DINAMIKA KELOMPOK
Permainan
Sharing
Pesan Kitab Suci dan Pendasaran
Teks Mat.14:13-21, menampilkan mukjizat Yesus yang
luar biasa. Yesus memberi makan begitu banyak orang.
Namun pelajaran yang hendak kita petik bukan soal
bagaimana kita terpana dengan apa yang telah Yesus
perbuat kepada orang banyak itu, melainkan proses
mukjizat itu berlangsung. Pertama, Hati Yesus selalu
tergerak oleh belas kasihan (ay.14). Rasa belas kasihan
Yesus muncul tatkala melihat begitu banyak orang yang
mengikuti Dia sedang dalam kesusahan seperti orang
sakit dan orang kelaparan. Dalam tradisi Yahudi, orang
sakit adalah orang berdosa karena itu mereka
disingkirkan. Misalnya orang yang sakit kusta harus
dikucilkan dari kelompok masyarakat dan tiap kali
meneriakan diri mereka najis. Orang seperti inilah yang
membuat hati Yesus selalu tergerak untuk menolong
mereka.
Kedua, memberi sesuai kebutuhan. Tidak seperti para
murid yang tidak tahu berbuat apa bahkan mau untuk
“cuci tangan” terhadap situasi (ay.15), Yesus
memberikan kepada orang banyak kepuasan bahkan
berkelimpahan (ay.18-20). Kerahiman Ilahi Yesus
menggubah hal yang sederhana lima roti dan dua ikan
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
4
menjadi kebutuhan yang sepadan bagi semua yang setia
mengikuti Dia.
Ketiga, selalu mengucap syukur. Dalam karya-Nya,
Yesus tidak pernah melupakan peran serta Allah Bapa.
Tiap kali Ia menyempatkan diri ke tempat yang sunyi
untuk berdoa dan mengucap syukur. Sama halnya
dalam teks yang kita bacakan tadi ketika hendak
menggandakan roti dan ikan, Ia mengucapkan berkat
atas karunia sederhana yang Allah sediakan (ay.19).
Dari situ Allah akan memberikan kelimpahan berkat
sesuai yang dibutuhkan.
Pohon kehidupan atau Bejana Surga hanya akan
menjadi pohon yang tetap kering dan bejana yang tetap
kosong jika tidak diberikan sesuatu padanya. Ketika kita
memberikan sesuatu pada pohon atau bejana tersebut,
ada suatu warna yang berbeda. Baik pohon atau bejana
yang terisi dengan beragam warna, akan menjadi
kelihatan hidup. Demikian juga halnya yang dialami oleh
orang miskin di sekitar kita. Jika kita tidak membantu
mereka, hidup mereka tidak akan menjadi berwarna,
tidak indah, dan tidak hamonis. Tidak perlu berbuat
sesuatu yang besar untuk menolong orang yang miskin
dan terpinggirkan. Mulailah dari hal kecil, layaknya lima
roti dan dua ikan untuk ribuan orang. Hal kecil akan
mendatangkan berkat melimpah. Ingatlah untuk selalu
mengucap syukur untuk segala kerahiman Tuhan atas
hidupmu.
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
5
ACTIO
Doa Spontan
Doa Bapa Kami
PENUTUP
Pengumuman
1. Terima kasih atas kehadiran dan keterlibatan teman-
teman semua dalam pendalaman Kitab Suci ini.
2. Pertemuan selanjutnya akan diadakan di
______________________________ pada hari
__________ tanggal __________ jam __________ .
Yang akan memandu pendalaman selanjutnya adalah
__________ . Tema yang akan kita refleksikan adalah
“Mewartakan Kabar Gembira di Tengah Kemajemukan
Budaya” dengan dibantu kutipan Kitab Suci dari Injil
Matius 1:18-25. Mohon kehadiran teman-teman semua.
Ajak juga teman-teman kita yang saat ini belum datang.
3. Teman-teman tetap diminta membawa Kitab Suci agar
pendalaman bisa berjalan dengan baik.
Doa Penutup
Allah Bapa yang maharahim, kami bersyukur kepada-Mu
untuk cinta-Mu yang tak terbatas kepada kami, terlebih cinta
yang nyata lewat kehadiran Yesus Kristus, Putra-Mu. Kami
juga bersyukur karena sabda Yesus senantiasa
menguatkan kami, terutama dalam mewartakan cinta kasih
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
6
kepada sesama kami yang miskin dan tersingkirkan. Terima
kasih atas penyertaan-Mu sepanjang kegiatan ini. Kami
telah mendengarkan sabda-Mu dan saling berbagi
pengalaman di antara sesama kami. Kami bahagia karena
Yesus tidak saja mencintai orang miskin, tetapi merelakan
diri-Nya menjadi sama dengan orang miskin. Bapa yang
maha baik, berilah kami hati yang peka dan mata yang jeli
untuk melihat kehadiran Yesus dalam diri sesama kami
yang menderita. Semoga semangat melayani Yesus
membuat kami semakin berani membuka diri terhadap
sesama yang miskin dan tersingkir serta berpartisipasi
dalam usaha mengentaskan persoalan kemiskinan. Kami
serahkan seluruh karya dan niat baik kami ini hanya ke
dalam tangan kudus-Mu, sebab Engkaulah Allah kami yang
hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Berkat dan Pengutusan
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga kita sekalian dalam hidup dan karya kita
senantiasa dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh
Allah Yang Mahakuasa: Dalam nama Bapa dan
Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Teman-teman OMK terkasih, dengan ini pertemuan
pertama BKSN kita telah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah kita pergi, kita diutus menjadi pewarta dan
penyalur karya kasih Allah kepada sesama, terutama
yang miskin dan tersingkir.
U : Amin.
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
7
Lagu Penutup
“Kumau Cinta Yesus”
Kumau cinta Yesus selamanya (2x)
Meskipun badai silih berganti dalam hidupku
Kumau cinta Yesus selamanya..
Ya Abba, Bapa ini aku anak-Mu
Layakanlah seluruh hidupku..
Ya Abba, Bapa ini aku anak-Mu
Pakailah seuai dengan rencana-Mu
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
8
MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA
DI TENGAH KEMAJEMUKAN BUDAYA
TUJUAN
1. Agar OMK memahami peristiwa kelahiran Yesus sebagai
inkarnasi yang menunjukkan bahwa Allah menilai tinggi
budaya manusia.
2. Agar OMK sadar bahwa mereka dipanggil untuk
menghayati dan mewartakan kabar gembira melalui
kemajemukan budayanya.
PEMBUKA
Lagu Pembuka
“S’mua Ada”
Kauciptakan terang
Kauciptakan gelap
Ada hari siang dan ada malam
Semuanya ada begitu sempurna
Alam semesta ini
Dengan firman-Mu Tuhan
Kaujadikan semua begitu indah
Sungguh agung karya-Mu Tuhan
2
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
9
Kauciptakan langit
Kauciptakan bumi
Ada matahari bintang dan rembulan
Semuanya ada begitu sempurna
Alam semesta ini
Dengan firmanMu Tuhan
Kaujadikan semua begitu indah
Sungguh agung karyaMu Tuhan
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Doa Pembuka
Bapa yang penuh Kasih, kami mengucap syukur karena
Engkau telah mengumpulkan kami kembali dalam
pendalaman Kitab Suci pertemuan kedua. Terima kasih
untuk berkat dan kasih yang Kau alirkan kepada kami
melalui setiap peristiwa yang boleh terjadi dalam keseharian
kami. Terangilah hati dan pikiran kami dengan bimbingan
Roh Kudus-Mu sehingga kami lebih memahami bahwa
kelahiran Putra-Mu ke dunia merupakan proses inkarnasi
yang telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil
rupa seorang hamba, yang menjadi sama dengan manusia.
Semoga dengan memahami inkarnasi Yesus, kami mampu
mengembangkan kehidupan budaya dalam gereja yang baik
untuk semua orang. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara
kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup
dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa. Amin.
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
10
DINAMIKA KELOMPOK
Melihat Video
Video: “Budaya Tradisional”
Pendalaman
Temukanlah nilai-nilai budaya yang sesuai dengan
ajaran Gereja Katolik?
Apakah di parokimu dikembangkan nilai-nilai budaya
setempat sebagai bentuk pembinaan iman Katolik?
Sebutkan contohnya!
MENDALAMI SABDA
Pembacaan Sabda Tuhan
“Kelahiran Yesus Kristus”
Matius 1:18-25
Pendalaman Sabda
1. Mengapa Yusuf ingin menceraikan Maria?
2. Mengapa Yusup tidak jadi menceraikan Maria?
3. Apa yang disabdakan Tuhan oleh nabi tentang kelahiran
Yesus?
Meditatio
Dalam inkarnasi Allah yang menjadi manusia, hendak
ditekankan bahwa Allah menjunjung tinggi nilai-nilai
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
11
budaya manusia. Apakah teman-teman OMK sudah
menghargai nilai-nilai budaya setempat?
Bagaimana hal tersebut dilakukan?
Sharing
Rangkuman dan Peneguhan
Kisah kelahiran Yesus dalam Injil Matius merupakan
proses inkarnasi, yaitu peristiwa di mana Allah menjadi
manusia. Kisah kelahiran Yesus merupakan kisah
perjumpaan Allah dengan budaya manusia, karena
dalam proses kelahiran Yesus yang merupakan
inkarnasi ada pemuliaan, dimana Yesus mengangkat
kodrat manusia. Hal inilah yang menjadi pemerenungan
kita tentang inkultulasi kemajemukan budaya lokal
dengan Gereja.
Kekayaan budaya yang dikandung oleh tanah air kita,
Indonesia ini sungguh luar biasa mengagumkan. Di
banyak tempat, sudah banyak dipikirkan bagaimana
kekayaan budaya ini sungguh-sungguh bisa
dimanfaatkan untuk penyebaran dan perkembangan
iman umat. Dengan demikian, masalah inkulturasi sudah
menjadi bahan pemikiran dan diskusi dengan melibatkan
banyak pihak yang berkompeten yang harus diakui
bahwa di masing-masing tempat. Sehingga kebudayaan
setempat tidaklah secara mutlak bertentangan dengan
nilai-nilai Katolik.
Di beberapa tempat, inkulturasi masih berada hanya
pada ranah liturgi: bagaimana kekayaan budaya, seperti
lagu-lagu, tata busana serta tarian yang merupakan
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
12
ekspresi batin sebuah budaya tertentu, bisa
menyumbang bagi ibadat Gereja. Sebenarnya inkulturasi
bukan pada ranah liturgi saja tetapi semestinya meresap
ke semua aspek kehidupan menggereja.
ACTIO
Doa Spontan
Doa Bapa Kami
Membuat Niat
Kita membangun niat bersama untuk melakukan kegiatan
nyata dalam mewartakan kabar gembira melalui
kemajemukan budaya demi kemuliaan Allah. Langkah
pertama kita mencoba memahami kembali nilai-nilai
budaya, misalnya: permainan tradisional, cerita-cerita
legenda setempat, dan lain-lain. Langkah kedua memaknai
nilai-nilai budaya tersebut dengan nilai-nilai Kristiani.
PENUTUP
Pengumuman
1. Terima kasih atas kehadiran dan keterlibatan teman-
teman semua dalam pendalaman Kitab Suci ini.
2. Pertemuan selanjutnya akan diadakan di
______________________________ pada hari
__________ tanggal __________ jam __________ .
Yang akan memandu pendalaman selanjutnya adalah
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
13
__________ . Tema yang akan kita refleksikan adalah
“Mewartakan Kabar Gembira melalui Dialog dengan
Agama Lain” dengan dibantu kutipan Kitab Suci dari
Kisah Para Rasul 17:16-34. Mohon kehadiran teman-
teman semua. Ajak juga teman-teman kita yang saat ini
belum datang.
3. Teman-teman tetap diminta membawa Kitab Suci agar
pendalaman bisa berjalan dengan baik.
Doa Penutup
Ya Bapa, yang Mahabaik, kami mengucap syukur karena
Engkau mendampingi dan menuntun kami dalam
pendalaman Kitab suci yang kedua ini. Bantulah kami kaum
muda Gereja-Mu agar senantiasa berusaha menjadikan
kemajemukan budaya sebagai salah satu sarana untuk
mewartakan Kabar Gembira. Bantulah kami agar semakin
sadar untuk mengembangkan budaya dengan sesama,
sesuai dengan kehendak-Mu. Doa ini kamu sampaikan
kepada-Mu dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Amin.
Berkat dan Pengutusan
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga kita sekalian dalam hidup dan karya kita
senantiasa dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh
Allah Yang Mahakuasa: Dalam nama Bapa dan
Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
14
P : Teman-teman OMK terkasih, dengan ini pertemuan
BKSN kedua kita telah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah kita pergi, kita diutus menjadi pewarta dan
penyalur karya kasih Allah kepada sesama.
U : Amin.
Lagu Penutup
“Gereja Bagai Bahtera”
Gereja bagai bahtera di laut yang seram
mengalahkan halauannya ke panatai seberang.
Mengamuklah samudera dan badai menderu,
gelombang jaman menghempas dan sulit ditempuh.
Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih.
Berapa lagi jauhnya labuhan abadi?
Reff:
Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah!
Tanpa Dikau semua binasa kelak
Ya, Tuhan tolonglah
Gereja bagai bahtera diatur awaknya
setiap orang bekerja menurut tugasnya.
Semua satu padulah, setia bertekun
demi tujuan tunggalnya yang harus ditempuh.
Roh Allah yang menyatukan, membina, membentuk
di dalam kasih dan iman dan harapan yang teguh
Reff:
Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah!
Tanpa Dikau semua binasa kelak
Ya, Tuhan tolonglah
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
15
MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA
MELALUI DIALOG DENGAN AGAMA LAIN
TUJUAN
1. Agar OMK semakin berani untuk mewartakan dan
memberi kesaksian dalam hidup sehari-hari.
2. Agar OMK semakin memiliki sikap terbuka untuk
membangun kebersamaan dalam dialog dengan agama
lain.
PEMBUKA
Lagu Pembuka
“Agamaku Agamamu”
Tompi, Glenn Fredly, Bertha McCarthy
Apakah yang selalu kau cari
Dalam hidup dan matimu
Disetiap hembusan nafasmu
Tak cukupkah nikmat Ilahi
Yang mengalir nafasmu
Samudra jiwamu
Tak pernah berhenti
Nikmat Tuhan yang mana sanggup
Engkau ingkari
3
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
16
Tuhan ciptakan beragam beda
Takkan sanggup akalmu meraba
Tak diperintahkan jadi sama
Agamamu agamaku hidup bersama
Sadarkah Tuhan yang kau Agung
Saat akal sudah tak mampu
Kalahkan emosimu
Rendahkanlah nada suaramu
Redupkanlah suara hatimu
Matikan genderang perangmu
Ikhlaskan maafmu
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa yang mahamurah, kami bersyukur karena
Engkau masih memberikan kesempatan kepada kami untuk
berkumpul dalam pertemuan pendalaman Kitab Suci yang
ketiga ini. Utuslah Roh Kudus untuk menerangi pikiran dan
hati kami serta membimbing kami, agar dalam pertemuan ini
kami mampu menemukan kehendak-Mu. Bantulah kami
untuk dapat terbuka dengan semua orang, agar terciptalah
dalam hidup kami persatuan dan kebersamaan melalui
dialog dengan umat beragama lain. Semoga melalui dialog
dengan umat beragama lain ini dapat mendatangkan
sukacita dan damai sejahtera. Dengan pengantaraan
Kristus Tuhan kami. Amin.
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
17
DINAMIKA KELOMPOK
Permainan
Pendalaman
Bagaimana suasana permainan tadi?
Kesulitan apa yang kalian alami?
Pesan apa yang bisa kalian ambil dari permainan tadi?
MENDALAMI SABDA
Pembacaan Sabda Tuhan
“Paulus di Atena”
Kisah Para Rasul 17:16-34
Pendalaman Sabda
1. Apa yang dilihat oleh Paulus saat tiba di Athena?
2. Bagaimana tanggapan orang-orang Athena terhadap
pewartaan Paulus?
3. Mengapa karya pewartaan Paulus di Athena sangat
penting?
4. Apa pesan yang dapat kita petik dari perikop ini?
Meditatio
Apakah saya sudah berusaha ambil bagian dalam upaya
membangun dialog dengan umat beragama lain baik
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
18
saat di sekolahku, tempat bekerjaku, dan lingkungan
sekitarku?
Ataukah aku lebih cenderung menutup diri dan tidak mau
mengupayakan terjadinya dialog dengan umat beragama
lain di sekitarku?
Sharing
Rangkuman dan Peneguhan
Sebagai murid-murid Yesus kita diajak untuk mau
bersaksi kepada siapa saja tanpa membedakan dan
tanpa menyakiti mereka. Kita tahu bahwa kita hidup
dalam perbedaan, baik suku maupun agama. Namun,
sebagai murid Yesus kita diajak untuk bersaksi bersama-
Nya. Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk
bersaksi kepada sesama yang berbeda agama adalah
dengan berbuat kebaikan kepada siapa saja.
Sama seperti Paulus saat berada di Kota Athena, yang
merupakan pusat kebudayaan Yunani. Dalam
pandangan Paulus, kota itu dirasa sangat menyedihkan
karena dipenuhi dengan patung-patung berhala. Hal
inilah yang akan menjadi tantangan bagi Paulus dalam
mewartakan Kabar Sukacita tentang Yesus.
Dalam situasi kemajemukan agama di Indonesia, kisah
Rasul Paulus memberikan banyak inspirasi bagi kita,
antara lain:
o Kita harus saling menghargai, menghormati, dan
memahami nilai-nilai keagamaan masing-masing.
Tidak perlu kita mempertentangkan perbedaan.
Sebaliknya, kita diajak untuk melihat perbedaan
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
19
sebagai keanekaragaman dengan rukun, damai, dan
harmonis.
o Tugas kita sebagai saksi Kristus bisa kita laksanakan
dengan rukun dan damai, tanpa menyakiti, kalau kita
saling terbuka dan berusaha memahami, mengakui,
serta berani berdialog dan berdiskusi dalam relasi
yang mengembangkan kerja sama
ACTIO
Doa Spontan
Doa Bapa Kami
Membuat Niat
Setelah kita mendengarkan firman Tuhan, marilah kita
membangun niat bersama dalam hati, untuk mulai
menumbuhkan sikap terbuka untuk membangun
kebersamaan dalam dialog dengan umat beragama lain,
misalnya dengan membuat acara dan mengundang para
pemuda dari agama lain atau mengadakan kunjungan ke
perkumpulan pemuda dari agama lain. Kemudian
abadikanlah kegiatan tersebut dan diunggah pada sosial
media.
Mari kita membuat niat-niat bersama yang secara konkret
akan kita laksanakan. Hasilnya dicatat dan diagendakan
untuk dilaksanakan.
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
20
PENUTUP
Pengumuman
1. Terima kasih atas kehadiran dan keterlibatan teman-
teman semua dalam pendalaman Kitab Suci ini.
2. Pertemuan selanjutnya akan diadakan di
______________________________ pada hari
__________ tanggal __________ jam __________ .
Yang akan memandu pendalaman selanjutnya adalah
__________ . Tema yang akan kita refleksikan adalah
“Mewartakan Kabar Gembira melalui Dialog dengan
Gereja Lain” dengan dibantu kutipan Kitab Suci dari
Yohanes 17:20-26. Mohon kehadiran teman-teman
semua. Ajak juga teman-teman kita yang saat ini belum
datang.
3. Teman-teman tetap diminta membawa Kitab Suci agar
pendalaman bisa berjalan dengan baik.
Doa Penutup
Ya Allah yang mahabaik, kami berterima kasih karena
Engkau telah menyertai kami selama kegiatan pendalaman
ini. Bantulah kami generasi muda Gereja untuk senantiasa
belajar dari sabda-Mu secara khusus dalam mewartakan
Kabar Gembira di tengah kemajemukan. Semoga kami
senantiasa hidup dengan sikap terbuka untuk membangun
kebersamaan dalam dialog dengan umat beragama lain.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
21
Berkat dan Pengutusan
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga kita sekalian dalam hidup dan karya kita
senantiasa dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh
Allah Yang Mahakuasa: Dalam nama Bapa dan
Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Teman-teman OMK terkasih, dengan ini pertemuan
BKSN ketiga kita telah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah kita pergi, kita diutus menjadi pewarta dan
penyalur karya kasih Allah kepada sesama.
U : Amin.
Lagu Penutup
“Aku Cinta Indonesia”
Tompi, Glenn Fredly, Bertha McCarthy
Perbedaan itu indah
Perbedaan justru menyatukan
Yang kutahu
Indonesia bangsa yang Bhineka Tunggal Ika
Beraneka ragam suku bangsa
Bermacam agama dan budaya
Jadikanlah Indonesia
Aman dan indah sampai menutup mata
Reff:
Bersatulah Indonesia. Inilah negeri yang kucinta
Indonesia, damai Indonesia. Aku cinta Indonesia
Bersatulah Indonesia. Inilah negeri yang kucinta
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
22
MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA
MELALUI DIALOG DENGAN GEREJA LAIN
TUJUAN
1. Agar OMK mengenali kehendak Yesus yang
menginginkan agar para pengikutnya bisa bersatu.
2. Agar OMK mampu menyebutkan nilai positif yang
mengembangkan kesatuan dalam iman sekalipun
berbeda Gereja.
3. Agar OMK bisa menentukan bentuk kegiatan bersama
dengan teman yang berlainan Gereja sebagai tanda
kesatuan anak-anak Allah.
PEMBUKA
Lagu Pembuka
“Oh Betapa Indahnya”
Oh betapa indah-Nya
Dan betapa eloknya
Bila saudara seiman
Hidup dalam persatuan
Bak urapan di kepala Harun
Yang ke janggut dan jubahnya turun
4
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
23
Bagaikan embun yang dari Hermon
Mengalir ke Bukit Sion
Di sana tlah di printahkan Tuhan
Agar berkat-berkat dicurahkan
Kehidupan untuk selamanya
Oh betapa indahnya
Tanda Salib dan Salam
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami, terima kasih atas rahmat kesehatan dan
kesempatan sehingga kami bisa berkumpul kembali untuk
menyelesaikan rangkaian pertemuan BKSN. Kami mohon
terangilah pikiran dan bukalah hati kami agar di tengah arus
jaman ini kasih-Mu yang selalu mempersatukan semakin
dikenal. Gerakkanlah kami dengan kuasa Roh-Mu agar
kami OMK selalu siap membuka hati dalam kerjasama
dengan semua teman yang sama-sama menyebut-Mu
sebagai Bapa. Biarlah Roh Kristus menyatukan kami
senantiasa sebagai anak-anak-Mu. Demi Kristus Tuhan dan
Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dan Roh
Kudus, hidup dan berkuasa, Allah sepanjang segala masa.
Amin.
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
24
DINAMIKA KELOMPOK
Permainan “Berbagi Tali Kasih”
Pendalaman
Bagaimana perasaanmu waktu bermain tadi?
Hal apa yang memudahkan atau menyulitkan proses
perpindahan tali sehingga bisa sampai ke ujung?
MENDALAMI SABDA
Pembacaan Sabda Tuhan
“Doa Yesus untuk Murid-murid-Nya”
Yohanes 17:20-23
Pendalaman Sabda
Apa isi doa Yesus untuk para murid-Nya?
Mengapa Yesus berdoa demikian?
Meditatio
Apakah kamu punya teman yang berbeda Gereja
denganmu?
Kegiatan bersama apa yang pernah kamu lakukan
dengannya?
Bagaimana perasaanmu dalam kegiatan bersama itu?
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
25
Sharing
Rangkuman dan Peneguhan
Dalam perjalanan sejarah, kesatuan gereja telah
tercabik-cabik oleh berbagai perbedaan. Gereja-gereja
terpisah satu sama lain atas dasar berbagai alasan
hingga sekarang. Injil Yohanes 17:20-23 berisi
permohonan Yesus akan kesatuan para murid-murid-
Nya. Yesus menghendaki kesatuan di antara semua
yang percaya pada-Nya. Sejak awal Yesus
mengumpulkan murid-murid-Nya agar mereka mengenal
Dia dan mengenal Bapa yang mengutus-Nya. Siapapun
yang percaya kepada Yesus akan dihantar-Nya sampai
kepada Bapa. Hal ini pasti karena Yesus dan Bapa
adalah satu. Kesatuan itu ditunjukkan Yesus dengan
selalu berusaha melakukan kehendak Bapa-Nya, yakni
hidup dalam kasih. Kasih itulah yang juga dibagikan
Yesus kepada para murid-Nya.
Keinginan terbesar Yesus adalah agar para murid-Nya
selalu hidup dalam kasih. Pengalaman hidup dalam
kasih itulah yang menjadi pegangan bagi para murid
bahwa Yesus senantiasa berada dalam mereka. di
tengah arus jaman yang seringkali menebar benih
perpecahan dan kebencian, kita dipanggil untuk tetap
hidup dalam kasih.
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
26
ACTIO
Doa Spontan
Doa Bapa Kami
Membuat Niat
Dalam hati kita masing-masing, marilah kita membangun
niat yang sungguh untuk berani hidup dalam kasih sebagai
pengikut Kristus. Niat itu juga selayaknya kita wujudkan
dengan pilihan tindakan yang menegaskan keseriusan kita
untuk hidup menurut teladan Kristus.
Tindakan konkrit dalam usaha menciptakan kesatuan
sebagai saudara seiman dapat dilakukan dengan cara:
merencanakan perayaan Natal/Paskah bersama, aksi sosial
panti asuhan, dll.
PENUTUP
Pengumuman
1. Terima kasih atas kehadiran dan keterlibatan teman-
teman semua dalam pendalaman Kitab Suci ini.
2. Pertemuan ini merupakan yang terakhir dari
Pendalaman Kitab Suci. Semoga kita semakin
dimampukan dengan tema “Mewartakan Kabar Gembira
Dalam Kemajemukan” yang kita refleksikan bersama
selama ini.
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
27
3. Teman-teman untuk tetap mau terlibat dalam kegiatan
Kaum Muda lainnya.
Doa Penutup
Ya Bapa, yang Mahamurah, kami mengucap syukur karena
engkau mendampingi dan menuntun kami dalam
pendalaman Kitab Suci ini. Terima kasih karena telah
membuka hati dan budi kami untuk mengenal kekayaan
Gereja Kudus-Mu. Buatlah kami bertekun dalam persatuan
sejati para murid Putra-Mu. semoga Engkau semakin
dikenal oleh dunia berkat kasih yang senatiasa tinggal
dalam diri kami. Doa ini kamu sampaikan kepada-Mu
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.
Berkat dan Pengutusan
P : Semoga Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
P : Semoga kita sekalian dalam hidup dan karya kita
senantiasa dilindungi, dibimbing dan diberkati oleh
Allah Yang Mahakuasa: Dalam nama Bapa dan
Putra, dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Teman-teman OMK terkasih, dengan ini pertemuan
BKSN keempat kita telah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
P : Marilah kita pergi, kita diutus menjadi pewarta dan
penyalur karya kasih Allah kepada sesama.
U : Amin.
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
28
Lagu Penutup
“Ut Omnes Unum Sint”
Reff:
Ut omnes unum sint
Jadilah mereka satu
Seperti Aku dan Bapa adalah satu
Biar didorong-dorong
Digoyang-goyang
Diguncang-guncang
Tetap bersatu membangun dunia baru
Biar diolok-olok
Dibentak-bentak
Dimaki-maki
Tetap bersatu membangun dunia baru
Bah
an
Pese
rta P
en
dala
man
Kit
ab
Su
ci K
au
m M
ud
a
29
KETERANGAN LOGO
BULAN KITAB SUCI NASIONAL 2018
Logo ini dibuat berdasarkan empat bacaan terpilih yang
digunakan sebagai bahan permenungan dalam Bulan Kitab
Suci dengan tema “Mewartakan Kabar Gembira dalam
Kemajemukan”. Beberapa unsur logo dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Pertama, lima roti dan dua ikan merupakan kisah Injil
(Yesus menggandakan lima roti dan dua ikan) yang dipilih
sebagai bahan permenungan mengenai dialog dengan
orang-orang kecil dan terpinggirkan.
Kedua, Yesus yang merentangkan tangan tersalib di atas
kayu Salib (berwarna coklat), tetapi Ia tidak kelihatan
menderita tetapi berkuasa dan berjaya. Gambar ini
menunjukkan perendahan diri Yesus menjadi manusia
(dilambangkan dengan latar belakang salib berwarna coklat
tanah) dan kemudian perendahannya di atas kayu salib,
tetapi tanpa melepaskannya dari peristiwa kebangkitan.
Dengan demikian, gambar ini mau menunjuk pada dialog
dengan budaya yang mengambil inspirasi dari kisah
inkarnasi Sabda Allah menjadi manusia.
Ketiga,wajah Yesus yang tertengadah ke atas menunjukkan
posisi Dia yang sedang berdoa kepada Bapa-Nya. Gambar
ini menunjuk pada dialog ekumenis atau persatuan antar
Bu
lan
Kita
b S
uci N
asio
nal 2
018
30
umat Kristen yang terinspirasi dari doa Yesus kepada Bapa-
Nya agar semua orang Kristen bersatu seperti Bapa dengan
diri-Nya.
Keempat, gambar matahari yang memancarkan sinarnya
menyimbolkan Yang Ilahi yang terangnya tak terhampiri
tetapi memancar ke setiap orang apapun agama dan
kepercayaannya. Gambar ini menunjuk pada tema dialog
antar-agama yang terinspirasi dari dialog Paulus di
Aeropagus. Di sini Paulus menunjuk “Allah yang tak
bernama” sebagai Allah yang diwartakannya dan disembah
oleh setiap orang. Dengan demikian, matahari yang berada
di atas dan menyinari segala sesuatu menyimbolkan “Allah
yang tak bernama”, yang menjadi asal dan tujuan setiap
makhluk hidup.
Kelima, apabila dilihat secara keseluruhan sebenarnya salib
itu adalah batang pohon yang merangkai seluruh daun yang
berwarna-warni. Adapun daun-daun itu digambarkan
dengan berbagai motif dekoratif dari berbagai sudut daerah
di Nusantara, yakni kiri atas (Papua), kanan atas
(Lampung), kiri bawah (Kalimantan), dan kanan bawah
(Jawa). Sekurang-kurangnya motif-motif itu bisa dianggap
menggambarkan sedikit dari keragaman yang luar biasa
dari Indonesia.
Akhirnya, bentuk pohon, batu (lima roti), dan ikan di kolam
air melambangkan kehidupan. Artinya adalah kemajemukan
yang justru memungkinkan kehidupan dan Kabar Gembira
yang diwartakan oleh orang-orang Kristiani harusnya
membuat kehidupan yang majemuk itu menjadi sukacita
dan bukan perpecahan.
CATATAN
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
CATATAN
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________
______________________________________________