tanggal 13 september 2015 sumber … filemusibah banjir bandang itu, terjadi akibat guyuran hujan...

8
1 ANALISA BANJIR BANDANG BENER MERIAH, BANJIR ABDYA DAN ACEH SELATAN TANGGAL 13 SEPTEMBER 2015 1 . INFORMASI KEJADIAN ANGIN KENCANG LOKASI Kab. Bener Meriah, Kab. Abdya dan Kab. Aceh Selatan, Propinsi Aceh TANGGAL 13 SEPTEMBER 2015 Sumber SERAMBINEWS.COM, REDELONG Musibah banjir bandang dilaporkan melanda kawasan Kilometer 80, tepatnya Jalan Bireuen-Takengon, di kawasan Kampung Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah,Minggu (13/9/2015) sore. Akibat musibah itu, akses jalan Bireuen-Takengon, dilaporkan tidak bisa dilalui kendaraan. Musibah banjir bandang itu, terjadi akibat guyuran hujan deras yang melanda kawasan itu, sejak siang sehingga membuat aliran sungai Wih Nggile meluap hingga menutup badan jalan. Kendaraan dari Bireuen menuju Kota Takengon, begitu juga sebaliknya masih belum bisa melintas. “Benar ada banjir bandang, sekarang saya sedang menuju lokasi,” Kata Camat Timang Gajah, Sasmanto kepada Serambinews.com. (*)

Upload: duonglien

Post on 13-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

ANALISA BANJIR BANDANG BENER MERIAH, BANJIR ABDYA

DAN ACEH SELATAN TANGGAL 13 SEPTEMBER 2015

1 . INFORMASI KEJADIAN ANGIN KENCANG

LOKASI Kab. Bener Meriah, Kab. Abdya dan Kab. Aceh Selatan, Propinsi Aceh

TANGGAL 13 SEPTEMBER 2015

Sumber SERAMBINEWS.COM, REDELONG – Musibah banjir

bandang dilaporkan melanda kawasan Kilometer 80,

tepatnya Jalan Bireuen-Takengon, di kawasan Kampung

Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener

Meriah,Minggu (13/9/2015) sore.

Akibat musibah itu, akses jalan Bireuen-Takengon,

dilaporkan tidak bisa dilalui kendaraan.

Musibah banjir bandang itu, terjadi akibat guyuran hujan

deras yang melanda kawasan itu, sejak siang sehingga

membuat aliran sungai Wih Nggile meluap hingga menutup

badan jalan.

Kendaraan dari Bireuen menuju Kota Takengon, begitu juga

sebaliknya masih belum bisa melintas.

“Benar ada banjir bandang, sekarang saya sedang

menuju lokasi,” Kata Camat Timang Gajah, Sasmanto

kepada Serambinews.com. (*)

2

SERAMBIONEWS.COM, BLANGPIDIE - Satu unit dum

truk, jenis Colt Diesel, milik TR Zulkarnain yang sedang

mengambil batu di aliran Krueng Panto, Desa Persiapan

Krueng Panto, Kuala Batee, Aceh Barat Daya (Abdya)

hanyut diterjang banjir Minggu sore. Hingga malam ini, truk

tersebut masih dalam aliran sungai.

Hujan yang melanda Abdya, sejak Minggu (13/9/2015) sore

mengakibatkan terendamnya rumah warga. Banjir juga

menyapu areal persawahan di beberapa kecamatan.

Informasi dikumpul Serambinews.com, banjir luapan

melanda sejumlah kawasan di seluruhn kecamatan,

Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Susoh, Setia,

Tangan-Tangan, Setia, Manggeng dan Lembah Sabil.

Banjir yang mengepung Kecamatan Babahrot, antara lain

Desa Ie Mirah, Desa Persiapan Alue Dawah, Desa

Persiapan Rokon Dame dan Desa Alue Peunawa.

“Ketinggian permukaan air hampir 1 meter, sehingga areal

padi yang sedang mekar terendam,” lapor Daski T, warga

Desa Persiapan Rukon Dame.

Selain mengenangi rumah warga, banjir juga meredam

badan jalan raya, sehingga menggangu arus lalulintas di

beberapa titik, terutama di Alue Diwi, Desa Alue Padee,

Kecamatan Kuala Batee dan lokasi Pasar Buah, Desa

Pantee Rakyat, Kecamatan Babahrot, Banjir juga naik ke

atas badan jalan lokasi Desa Alue Mangota, Blangpidie dan

Desa Suak Labu, Kecamatan Tangan-Tangan.

3

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Satuan Tugas

(Satgas) SAR Kabupaten Aceh Selatan mengerahkan

seluruh personelnya ke titik banjir dan tanah longsor.

Mereka disiagakan di lokasi untuk membantu petugas dari

intansi terkait lainnya mengevakuasi korban banjir dan tanah

longsor.

"Semua personel SAR Aceh Selatan sudah kita kerahkan ke

titik longsor dan banjir. Longsor di kawasan Batu Hitam,

Tapaktuan sedang dibersihkan, mudah - mudahan arus

transportasi bisa kembali lancar setelah timbunan longsor itu

dibersihkan," kata Ketua SAR Kabupaten Aceh Selatan, May

Fendri SE kepada Serambinews.com, Minggu (13/9) malam.

May Fendri membenarkan terjadinya kemacetan panjang di

ruas jalan Nasional Banda Aceh - Medan tepatnya di

kawasan Batu Hitam, Tapaktuan dan Peulumat, Kecamatan

Labuhan Haji Timur.

Informasi yang diterima Serambinews.com, selain tanah

longsor dan pohon tumbang di badan jalan, banjir genangan

juga dilaporkan turut menggenangi ruas jalan Nasional di

kawasan T Ben Mahmud, Kecamatan Tapaktuan dan

kawasan Labuhan Haji. Hingga berita ini diturunkan, yakni

pukul 21.53 WIB hujan masih mengguyur Kabupaten Aceh

Selatan dan sekitarnya.

4

a. Lokasi Kejadian

Gambar 1. Lokasi kejadian, Kec. Timang Gajah

2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Dinamika Atmosfer

1. Suhu Muka Laut

Nilai anomali suhu muka laut di Perairan Aceh, tanggal 13 September 2015 berkisar +29 s/d +30 0C

dengan anomaly +0.5 s/d +1.5. Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut lebih hangat dan nilai positif

anomaly menunjukkan kondisi laut lebih menghangat dari biasanya sehingga dapat menambah peluang

penguapan yang tinggi dan menambah pasokan uap air bagi terbentuknya awan-awan hujan di sekitar

wilayah kejadian.

Gambar 2. (SST perairan Aceh 13 September 2015)

Sumber : Mercator BMKG

5

Gambar 3. (Anomaly SST perairan Aceh 13 September 2015)

Sumber : Mercator BMKG

2. DMI

Gambar 4. Prediksi DMI berada pada posisi Normal Positif.

Sumber: Mercator BMKG

Berdasarkan prediksi Indeks Dipole Mode berada pada posisi Normal Positif /penambahan

Curah Hujan kurang signifikan di Indonesia bagian barat. Hal ini mengindikasikan bahwa DMI

juga tidak mempengaruhi terjadinya banjir bandang di wilayah kejadian.

6

3. MJO

Gambar: 5 Posisi MJO pada zona 8

Posisi MJO saat ini berada pada zona 3 yang merupakan wilayah samudra Hindia bagian

barat. Posisi MJO saat ini memberikan berpengaruh terhadap pertumbuhan awan-awan

konvektif pada saat kejadian banjir bandang di wilayah Aceh.

4. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Gambar 6: Analisis OLR

7

Berdasarkan dari analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) bernilai -30 s/d -50 Wm-2

,

yang menandakan pemusatan daerah pembentukan awan terjadi di Sumatera bagian Utara dan

terfokus sebagian besar di Propinsi Aceh.

5. Gradien Angin

Gambar 8. Prakiraan angin 3000 feet

(Sumber:bmkg.go.id dan http://www.tmd.go.th)

Dari prakiraan streamline BMKG menunjukkan adanya daerah belokan angin (Shearline) di

wilayah Aceh. Belokan angin ini menimbulkan pengumpulan awan-awan yang berpotensi

hujan diwilayah tersebut terutama peluang munculnya awan-awan cumulonimbus yang

memicu terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang dan

puting beliung.

6. Citra Satelite

16.00 wib 17.00 wib 18.00 wib

Gambar 9. Citra Satelit, tanggal 13 September 2015

Sumber: http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=6

8

Dari citra satelit tanggal 13 September 2015 diawali pukul 16.00 wib, memperlihatkan kejadian

tutupan awan-awan konvektif (awan hujan) di wilayah kejadian. Awan-awan hujan di wilayah tersebut

pada umumnya memiliki sebaran merata utamanya pada sore hingga malam hari.

3. KESIMPULAN DAN PENUTUP

1. Berdasarkan analisa dinamis atmosfer diatas menunjukkan bahwa pengaruh cuaca secara

global tidak terlalu signifikan terhadap kejadian beberapa cuaca ekstrim di wilayah Aceh

bagian Tengah, Barat dan Selatan. Namun secara lokal sangat pengaruh seperti Suhu Muka

laut dan OLR yang memicu pertumbuhan awan-awan hujan di Sumatera bagian utara.

2. Selain itu pada skala lokal, analisis gradient angin menunjukkan adanya daerah belokan

angin (shearline) yang berada di wilayah Aceh. Sehingga memicu pertumbuhan awan-awan

hujan seperti awan Cumulusnimbus yang dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas

sedang hingga lebat disertai angin kencang dan guntur diwilayah tersebut. Selain dari

pengaruh lokal, kejadian cuaca ekstrim dapat juga diakibatkan pengaruh dari adanya Low

Pressure Area (LPA) di wilayah Laut Cina Selatan dan sehari setalah kejadian cuaca ekstrim

muncul Siklon Tropis “VAMCO” yang juga memberikan pengaruh keadaan cuaca di

wilayah Aceh, berdasarkan dari data-data yang ada bila terdapat badai tropis di wilayah

tersebut, maka akan berpengaruh terhadap keadaan cuaca di wilayah Aceh.

3. Dari citra satelit MTSAT menunjukkan bahwa pengumpulan awan-awan cumulonimbus

telah terjadi sejak pukul 16.00 wib hingga pukul 18.00 wib tanggal 13 September,

menunjukkan sebaran awan-awan konvektif cukup merata di wilayah Aceh bagian Tengah,

Barat dan Selatan.

4. Informasi peringatan dini telah disampaikan ke stakeholder dan media massa sebelum

kejadian terjadi.

Demikianlah laporan analisis kejadian Banjir Bandang di Kab Bener Meriah, banjir di Kab Abdya

dan Aceh Selatan, Propinsi Aceh yang terjadi pada tanggal 13 September 2015.

Banda Aceh, 14 September 2015