tadir

11
Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 1 Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI) ASESMEN GANGGUAN KOMUNIKASI TADIR ( TES AFASIA UNTUK DIAGNOSIS INFORMASI REHABILITASI ) FORMULIR REGISTRASI Nama pasien : Nama Peneliti : Alamat : Tanggal tes : .../.../... Tanggal lahir : .../.../... L/P Bahasa Indonesia : Ya / Tidak Bahasa Daerah : Bahasa lain : Pendidikan : Pekerjaan : Tinggal : sendiri/dengan suami atau isteri/dengan keluarga lain (anak)/dengan pembantu/di rumah perawatan lain, yakni: ............... Dominansi tangan : kanan/kiri Penglihatan : Pendengaran : Gangguan fungsi Disartria tidak/ya, yakni : Hemiparesis/hemiplegia tidak/ya, yakni : Gangguan panca indera tidak/ya, yakni : Gangguan menelan tidak/ya, yakni : Apraksia tidak/ya, yakni : Agnosia tidak/ya, yakni : Hemianopsia/hemiinatensi tidak/ya, yakni : Diagnosis medis : Awal afasia tgl. . . / . . / . . Penyebab : GPDO / Tumor otak / Trauma / Infeksi / Afasia progresif CT scan : Tidak / Ya Tempat lesi di CT-scan : Masalah medis lain : Penggunaan obat : Tujuan dites (lingkari) : A Diagnosis afasia / bukan afasia B Diagnosis sindrom afasia mana C Informasi mengenai afasia untuk pasien, lingkungannya dan orang ketiga lain D Rehabilitasi : titik tolak untuk penanganan logopedi Sebelum dites dengan TADIR, pasien belum pernah dites / pernah dites. Jika pernah dites : Dites dengan tes ....................................................... pada tgl . . . / . . / . . Hasil tes : Tidak / Ya afasia Sindrom afasia : ........................................... Oleh : Darmaperwira-Prins R Sumber : Darmaperwira-Prins R.TADIR, Tes Afasia untuk Diagnosis Informasi Rehabilitasi, Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2000

Upload: nuyerry

Post on 31-Dec-2015

677 views

Category:

Documents


159 download

TRANSCRIPT

Page 1: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 1

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PERDOSRI)

ASESMEN GANGGUAN KOMUNIKASI TADIR ( TES AFASIA UNTUK DIAGNOSIS INFORMASI REHABILITASI ) FORMULIR REGISTRASI Nama pasien : Nama Peneliti : Alamat : Tanggal tes : .../.../... Tanggal lahir : .../.../... L/P Bahasa Indonesia : Ya / Tidak Bahasa Daerah : Bahasa lain : Pendidikan : Pekerjaan : Tinggal : sendiri/dengan suami atau isteri/dengan keluarga lain (anak)/dengan

pembantu/di rumah perawatan lain, yakni: ............... Dominansi tangan : kanan/kiri Penglihatan : Pendengaran : Gangguan fungsi Disartria tidak/ya, yakni : Hemiparesis/hemiplegia tidak/ya, yakni : Gangguan panca indera tidak/ya, yakni : Gangguan menelan tidak/ya, yakni : Apraksia tidak/ya, yakni : Agnosia tidak/ya, yakni : Hemianopsia/hemiinatensi tidak/ya, yakni : Diagnosis medis : Awal afasia tgl. . . / . . / . . Penyebab : GPDO / Tumor otak / Trauma / Infeksi / Afasia progresif CT – scan : Tidak / Ya Tempat lesi di CT-scan : Masalah medis lain : Penggunaan obat : Tujuan dites (lingkari) : A Diagnosis afasia / bukan afasia B Diagnosis sindrom afasia mana C Informasi mengenai afasia untuk pasien, lingkungannya dan orang ketiga lain D Rehabilitasi : titik tolak untuk penanganan logopedi Sebelum dites dengan TADIR, pasien belum pernah dites / pernah dites. Jika pernah dites : Dites dengan tes ....................................................... pada tgl . . . / . . / . . Hasil tes : Tidak / Ya afasia Sindrom afasia : ...........................................

Oleh : Darmaperwira-Prins R Sumber : Darmaperwira-Prins R.TADIR, Tes Afasia untuk Diagnosis Informasi Rehabilitasi, Jakarta, Balai Penerbit FKUI, 2000

Page 2: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 2

BICARA INFORMASI PRIBADI Pertanyaan jawaban

Apa nama lengkap Anda ?

Di mana tempat tinggal Anda ?

Jalan apa dan nomor berapa ?

Di mana Anda lahir ?

Tanggal berapa Anda lahir

Apakah pendidikan Anda ?

Apakah pekerjaan Anda ?

MENYEBUT (A) (Fonologi, Leksiko - Semantik) 1. 11. 2. 12. 3. 13. 4. 14. 5. 15. 6. 16. 7. 17. 8. 18. 9. 19. 10. 20. SKOR KASAR (jumlah nama binatang dalam 1 menit) =

SKOR NORMA (lingkari) = 1 2 3 4 5

SKOR NORMA (lingkari) = 1 2 3 4 5

Page 3: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 3

PROFIL NORMA TADIR

Tidak mungkin

Sangat terganggu

terganggu Sedikit terganggu

normal

BICARA Informasi pribadi Menyebut Menamai Tingkat kata (F,LS) PEMAHAMAN BAHASA LISAN Tingkat kata kalimat (LS) (LS,MS) PEMAHAMAN BAHASA TULIS Tingkat kata kalimat (LS) (LS,MS) Informasi pribadi MENULIS Informasi pribadi Dikte (F) Tingkat kata (F,LS) Tingkat kalimat (F,LS,MS)

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

OBSERVASI

Konsentrasi buruk sedang baik Kewaspadaan buruk sedang baik Percaya diri buruk sedang baik Kesadaran ttg. Penyakitnya buruk sedang baik Sikap mendengar buruk sedang baik Minta pengulangan tidak terkadang ya

Page 4: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 4

ASESMEN GANGGUAN KOMUNIKASI

Untuk menegakkan diagnosis afasia diperlukan evaluasi kemampuan pasien menyebut dan menamai tingkat kata

JENIS REGISTRASI Skor

Afasia Normal

Menyebut 1 – 4 5

Menamai-tingkat kata 1 – 4 5

Diagnosis afasia ditegakkan bila skor pasien terganggu (1 – 4) pada kedua subtes. Jika salah satu subtes menghasilkan skor 5 (normal) berarti pasien tidak mengalami afasia. Perhatian : Gangguan bicara dapat terjadi oleh penyebab lain seperti disartria atau apraksia verbal. Bila pasien dapat menamai secara tertulis (subtes ‘menulis – tingkat kata’) dengan baik sedangkan menamai secara lisan tidak, maka pasien tidak menderita afasia tetapi apraksia verbal.

Page 5: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 5

MENAMAI TINGKAT KATA (Leksiko – semantik) Tujuan : Menilai kemampuan menamai gambar Bahan : Kartu stimulus 1 dan 2

Instruksi pada kartu 1 : sebutkan satu-persatu nama gambar-gambar pada kartu 1

Bila pasien tidak dapat menamai item 1 (gelas) dan 2 (gayung), tanyakan apakah bisa menunjukkan gerakannya atau menyebutkan apa fungsi alat tersebut.

Instruksi pada kartu 2 : (warna) Sebutkan warna apa ini ? Dan ini ? (angka) Sebutkan angka berapa ini ? Dan ini ? Skor : Catat jawaban pada formulir registrasi Beri di belakang setiap kata nilai 0, ½ atau 1 poin menurut ukuran sebagai berikut :

- Seketika benar 1 poin - Benar setelah 5 detik ½ poin - Hanya sebagian benar atau tidak benar 0 poin

Catat di belakang kata 1 dan 2, di kolom yang sesuai, apa gerak-isyaratnya dapat dibuat / atau gunanya dapat dikatakan. Berikan tanda silang di samping setiap kata jika terdapat parafasia literal atau parafasia verbal. Isi jumlah poin total sebagai skor kasar. Skor kasar maksimal yang dapat dicapai adalah 8 poin. Ubah skor kasar menjadi skor normal menurut tolak ukur di bawah dan lingkari literal skor normal ini pada Formulir Registrasi. 1 = 0 poin 2 = 1 – 2 ½ poin 3 = 3 – 5 ½ poin 4 = 6 – 7 ½ poin 5 = 8 poin

Page 6: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 6

MENYEBUT Tujuan : Menilai kemampuan menyebut contoh nama-nama dalam satu kategori semantik

tertentu. Bahan : Formulir Registrasi Instruksi : Sebutkan sebanyak mungkin nama-nama binatang dalam waktu satu menit. Bisa

menyebut binatang jinak, binatang buas atau jenis-jenis burung. Kita mulai dari sekarang? Silakan mulai.

Ulangi instruksi bila perlu. SKOR Catat setiap jawaban pada Formulir Registrasi. Beri nilai 1 poin untuk setiap nama binatang yang disebut dalam waktu satu menit. Pengulangan tidak dihitung. Nama yang diucapkan tidak perlu sempurna, asalkan dapat dikenal. Isi jumlah total nama binatang yang disebut dalam waktu 1 menit pada Formulir Registrasi. Selanjutnya, ubah skor kasar ini ke skor norma menurut tolak ukur di bawah dan lingkari skor norma itu dalam Formulir Registrasi 1 = 0 nama binatang 2 = 1 – 2 nama binatang 3 = 3 – 4 nama binatang 4 = 5 – 9 nama binatang 5 = ≥ 10 nama binatang

Page 7: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 7

DIAGNOSIS JENIS AFASIA

Penentuan sindrom afasia dilakukan dengan skor-skor subtes-subtes berikut : - Skor kelancaran : tidak lancar / lancar

- Skor norma : PEMAHAMAN BAHASA LISAN – tingkat kata – kalimat

- Skor norma : BICARA – meniru ucapan

Berikan penjelasan pada Laporan Pemeriksaan mengenai sindrom afasia pasien yang dinilai dengan menulis ulang keterangan yang tertera di bawah ini : Afasia Global : Afasia yang sangat berat. Pasien tidak bisa berbicara, kecuali terkadang satu kalimat otomatis, tidak dapat meniru ucapan, sulit mengerti bahasa orang lain dan tidak dapat menulis maupun membaca. Afasi Broca : Afasia yang bervariasi antara ringan sampai berat. Pasien mengalami kesulitan menemui kata-kata yang tepat dan bicaranya ragu-ragu / berjeda, dengan kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Pada umumnya, gangguan menulisnya setara dengan gangguan berbicaranya. Pemahaman bahasa lisan ataupun tulis lebih baik. Afasia Wernicke : Afasia yang bervariasi antara berat sampai sedang, yang terutama terganggu adalah pemahaman bahasa lisan dan tulis. Pasien berbicara dengan lancar tetapi menggunakan kata-kata yang salah. Pada umumnya gangguan menulis seorang afasia wernicke setara dengan gangguan berbicaranya. Afasia Anomis : Afasia yang ringan. Kesulitan utama adalah menemukan kata dan memahami kata-kata tertentu. Afasia konduksi : Afasia yang bervariasi antara sedang sampai ringan. Pasien dapat bicara lancar, tetapi ragu-ragu karena mencari kata-kata. Meniru ucapan sangat terganggu. Pemahaman bahasa jauh lebih baik.

TIDAK LANCAR LANCAR

PEMAHAMAN BAHASA LISAN PEMAHAMAN BAHASA LISAN

1 2 – 5 1 – 2 3 – 5

MENIRU UCAPAN MENIRU UCAPAN MENIRU UCAPAN MENIRU UCAPAN

1 2 – 5 1 – 3 4 – 5 1 – 3 4 – 5 1 – 3 4 – 5

Global TKC Broca TKM Wernicke TKS Konduksi Anomis

Page 8: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 8

Afasia Transkortikal Motoris : Afasia yang bervariasi antara berat sampai ringan. Pasien sulit berbicara secara spontan dan ragu-ragu, dengan kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Meniru ucapan jauh lebih baik, tetapi sering dilakukan secara otomatis. Gangguan menulisnya biasanya setara dengan bicaranya. Pemahaman bahasa lisan dan tulis jauh lebih baik. Afasia Transkortikal Sensoris : Afasia yang bervariasi antara berat sampai ringan. Yang terutama terganggu adalah pemahaman bahasa lisan dan tulis. Pasien dapat berbicara dengan lancar tetapi menggunakan kata-kata yang salah. Pasien dapat meniru ucapan kata dan kalimat dengan baik walaupun tidak memahaminya. Gangguan menulisnya umumnya setara dengan gangguan bicaranya. Afasia Transkortikal Campuran : Afasia yang bervariasi antara berat sampai ringan. Pemahaman maupun pengungkapan bahasa dan tulis terganggu. Pasien dapat meniru ucapan dan menyelesaikan kalimat, walaupun ia tidak memahaminya. BERCERITA / JTK / KELANCARAN (Fonologi, Leksiko-Semantik dan Morto-Sintaksis) Tujuan : - Menentukan jumlah total kata (JTK) pada waktu menceritakan kedua pokok

- Menentukan kelancara bicara

Bahan : Formulir Registrasi Instruksi : Ceritakan kepada saya, apa sekarang kesibukan anda sehari-hari ?

Ulangi pertanyaan jika perlu, atau tanyakan, misalnya : - Jam berapa bangun pagi-pagi ?

- Apa kesibukan siang hari ?

- Dan apa kesibukan sore hari

- Dan malam hari ?

Tidak ada batas waktu. Berhenti jika pasien memberi tanda tidak ada lagi yang diceritakan. Lalu tanyakan : - Ceritakan mengenai kesulitan dan masalah bahasa yang anda alami sekarang.

- Masalah apa yang paling parah ?

- Apa sebabnya ?

Jumlah Total Kata (JTK)

Tetapkan jumlah total kata dari kedua cerita dengan menghitung kata-kata yang diucapkan. Hitung

setiap kata, termasuk pengulangan, bagian kata, kata yang salah, kata yang tidak relevan, komentar.

Jangan menghitung keraguan (eh) atau kesalahan memulai (ba-ba-bapak) yang akhirnya menghasilkan

kata. Tetapkan (melalui stopwatch) berapa detik pasien berbicara, tanpa pasien melihat stopwatch.

Skor JTK : Catat jumlah total kata dan jumlah detik

Page 9: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 9

Skor kelancaran

Pada umumnya bicara seorang afasia ini dinilai tidak lancer kalau ia rata-rata menggunakan kurang dari

75 kata per menit dan dikatakan lancer kalau rata-rata mengucapkan 76 kata atau lebih per menit.

Jumlah rata-rata kata per menit ditetapkan sebagai berikut :

(Jumlah total kata : Jumlah detik) x 60

Catat pada formulir registrasi apakah pasien bicara lancar atau tidak lancar.

PEMAHAMAN BAHASA LISAN TINGKAT KATA

TUJUAN : Menilai pemahaman bahasa lisan pada tingkat kata

BAHAN : Kartu stimulus 7 dan 8

INSTRUKSI : Saya akan menyebutkan satu kata. Tunjukkan gambarnya yang sesuai.

Letakkan kedua kartu stimulus 7 dan 8 masing-masing 4 gambar di hadapan pasien, yang satu di bawah

yang lain, dan katakan kata-katanya satu per satu dalam urutan yang diberi di Formulir Registrasi.

STIMULUS : Kuda – Gunting – Empat belas – Segi empat

SKOR : Setiap gambar yang ditunjuk benar diberi 1 poin. Skor kasar maksimal yang dapat

dicapai adalah 4 poin. Skor kasar ini akan dijumlah dengan skor kasar di bagian berikut

: “pemahaman bahasa – lisan – tingkat kalimat”

PEMAHAMAN BAHASA LISAN TINGKAT KALIMAT (Leksiko-Semantik dan Morfo-Sintaksis)

TUJUAN : - Memberi pemahaman bahasa lisan pada tingkat kalimat

- Menilai kemampuan menyerap sekaligus berbagai kesatuan informasi

BAHAN : Formulir Registrasi. Jika perlu kartu 9

INSTRUKSI : Saya akan mengucapkan sebuah kalimat. Kemudian saya akan menanyakan sesuatu

tentang kalimat itu

Page 10: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 10

STIMULUS :

1. Seorang bayi lebih besar daripada seorang dewasa. Benar atau tidak?

2. Seorang polisi ditembaki seorang pencuri. Siapa yang menembak : polisi atau pencuri?

3. Bandung – Jakarta lebih jauh daripada Bandung – Aceh. Benar atau tidak?

4. Seekor burung dimakan seekor ular. Siapa yang makan : ular atau burung?

5/6. Saya telah membuat janji untuk saya sendiri dengan dokter gigi, untuk hari kamis, tanggal 23

bulan ini. Janji ini untuk hari apa? Untuk tanggal berapa?

Jika pasien tidak dapat mengucapkan jawabnya, letakkan kartu 9 di hadapan pasien dan minta agar dia

menunjukkan pilihannya.

SKOR : Yang diperiksa di sini adalah pengertian bahasa lisan dengan dua struktur morfosintaksis yang

berbeda. Kalimat 1 dan 3 adalah kalimat-kalimat komparatif, kalimat 2 dan 4 adalah kalimat-kalimat

pasif. Untuk menghindari kemungkinan pasien menebak jawaban, kedua kalimat dengan struktur yang

sama harus dijawab benar. Kalimat 5/6 adalah kalimat dengan banyak informasi baru.

Jadi : Kalimat 1 + 3 dijawab benar menghasilkan 1 poin

Kalimat 2 + 4 dijawab benar menghasilkan 1 poin

Kalimat 5 + 6 dijawab benar menghasilkan 1 poin

Skor maksimal yang dapat dicapai untuk bagian ini adalah 3. Jumlahkan poin yang dicapai pada tingkat

kata ( maksimal 4 ) dan tingkat kalimat ( maksimal 3 ) untuk menghasilkan skor kasar total (maksimal 7

poin). Ubah skor kasar ke skor norma menurut tolak ukur di bawah, yang kemudian dilingkari pada

Formulir Registrasi.

1 = 0 poin

2 = 1-2 poin

3 = 3-4 poin

4 = 5-6 poin

5 = 7 poin

Page 11: TADIR

Workshop Asesmen KFR - PERDOSRI Lampiran Asesmen Gangguan Komunikasi 11

MENIRU UCAPAN

TUJUAN : Menilai kemampuan meniru ucapan kata-kata dan kalimat-kalimat lengkap

BAHAN : Formulir Registrasi

INSTRUKSI : Saya akan mengucapkan beberapa kata dan kalimat

Ulangilah kembali kata-kata dan kalimat-kalimat itu

Bila perlu ulangi instruksi. Ulangi setiap kata dan setiap kalimat.

STIMULUS :

Tingkat kata : Minum

Diarahkanlah

Tingkat Kalimat : Yang penting baginya adalah belajar dan bekerja

Saya mau ke pasar untuk beli setengah kilo kopi dan tiga kilo beras

Skor : Catat apa yang diucapkan pasien pada Formulir Registrasi. Beri 1 poin untuk

setiap kata (pada tingkat kata) dan setiap kalimat (pada tingkat kalimat) yang seluruhnya (semua fonem

kata dan semua suku kata) diucapkan dengan baik. Jumlah total poin merupakan skor kasar. Ubah skor

kasar ini ke skor norma menurut tolak ukur di bawah dan lingkari skor norma yang didapatkan di

Formulir Registrasi :

1 = 0 poin

2 = 1 poin

3 = 2 poin

4 = 3 poin

5 = 4 poin