tabel 4.4 resiko per tahapan (lanjutan) - · pdf filecontoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh...

28
75 Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) Tahapan Resiko Pra Spin Off (lanjutan) 11.Sosialisasi spin off kepada karyawan yang kurang tersampaikan. 12. Jumlah SDM di Flexi Co. yang belum terpenuhi. Spin Off 13. Nilai tukar rupiah yang melemah (Currency Risk). 14. Meningkatnya inflasi. 15. Regulasi pemerintah yang kurang jelas (Regulatory Structure Risk). Pasca Spin Off 16. Aktifitas operasional yang belum berjalan dengan baik. (Operational System Failure). 17. Aktivitas manajerial yang buruk. 18. Keluhan konsumen. 19. Resiko Prilaku Konsumen (Consumer Behavior Risk). 20.Resiko Serikat Pekerja (Employee Union Risk). 21.Resiko Kebijakan Tarif (Tariff Policy Risk). 22.Bencana Alam (gempa bumi, banjir, kebakaran, tsunami). 23. Resiko Investasi Modal (Capital Investment Risk/The lack of fund for telecommunication technology investment). 24. Resiko Supplier (Supplier’s Risk).

Upload: buinguyet

Post on 22-Mar-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

75

Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan)

Tahapan Resiko

Pra Spin Off (lanjutan) 11.Sosialisasi spin off kepada karyawan

yang kurang tersampaikan.

12. Jumlah SDM di Flexi Co. yang

belum terpenuhi.

Spin Off 13. Nilai tukar rupiah yang melemah

(Currency Risk).

14. Meningkatnya inflasi.

15. Regulasi pemerintah yang kurang

jelas (Regulatory Structure Risk).

Pasca Spin Off 16. Aktifitas operasional yang belum

berjalan dengan baik. (Operational

System Failure).

17. Aktivitas manajerial yang buruk.

18. Keluhan konsumen.

19. Resiko Prilaku Konsumen

(Consumer Behavior Risk).

20.Resiko Serikat Pekerja (Employee

Union Risk).

21.Resiko Kebijakan Tarif (Tariff

Policy Risk).

22.Bencana Alam (gempa bumi, banjir,

kebakaran, tsunami).

23. Resiko Investasi Modal (Capital

Investment Risk/The lack of fund for

telecommunication technology

investment).

24. Resiko Supplier (Supplier’s Risk).

Page 2: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

76

Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan)

Tahapan Resiko

Pasca Spin Off (lanjutan) 25. Resiko ketidakcocokan strategi

dengan sumber daya yang ada

(Inappropriate strategies and

inadequate resources).

26.Resiko Pengembangan bisnis

(Business Development Risk).

27.Resiko kepemilikan saham terbesar

(Majority Shareholder Risk).

28. Resiko Kompetisi (Competitions

Risk).

29. Program-program pemasaran yang

gagal.

30 Resiko Hak Asasi Manusia.

31. Kondisi perpolitikan di Indonesia

(Political Framework Risk in

Indonesia).

32. Resiko Investasi Modal (Capital

Investment Risk/The lack of fund for

telecommunication technology

investment).

33. Resiko Kecurangan Eksternal

(Eksternal fraud).

34. Resiko perubahan suku bunga

(Interest rate)

Page 3: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

77

Tabel 4.5 Pengelompokan Resiko Berdasarkan Tipenya

Type of Risk Problem

Market Risk • Nilai tukar rupiah yang melemah (Currency Risk).

• Meningkatnya inflasi (Inflation rate).

• Resiko Prilaku Konsumen (Consumer Behavior

Risk).

• Resiko perubahan suku bunga (Interest rate)

Liquidity Risk • Resiko Investasi Modal (Capital Investment

Risk/The lack of fund for telecommunication

technology investment).

Credit Risk • Resiko Kecurangan Internal (Internal fraud).

Industry Risk • Resiko Kompetisi (Competitions Risk).

Operational Risk • Studi kelayakan yang tidak tepat

• Penjadwalan proyek yang kurang baik

• Penanggung jawab proyek yang tidak jelas

• BOD tidak memberikan approval (izin prinsip)

• BOC tidak memberikan approval (izin prinsip)

• Tidak terbentuknya working group

• Penggunaan jasa konsultan yang tidak disetujui

BOD

• Penugasan yang berlebihan membuat karyawan

menjadi kurang fokus.

• Juklak (petunjuk pelaksanaan) belum terbentuk.

• Juklak (petunjuk pelaksanaan) tidak disetujui BOD.

• Sosialisasi spin off kepada karyawan yang kurang

tersampaikan.

• Jumlah SDM di Flexi Co. yang belum terpenuhi.

• Aktifitas operasional yang belum berjalan dengan

baik. (Operational System Failure)

• Aktivitas manajerial yang buruk.

Page 4: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

78

Tabel 4.5 Pengelompokan Resiko Berdasarkan Tipenya (lanjutan)

Type of Risk Problem

Operational Risk

(lanjutan)

• Resiko Serikat Pekerja (Employee Union Risk)

• Resiko Supplier (Supplier’s Risk)

Business Risk • Resiko Pengembangan bisnis (Business

Development Risk).

• Resiko ketidakcocokan strategi dengan sumber daya

yang ada (Inappropriate strategies and inadequate

resources).

Political Risk • Kondisi perpolitikan di Indonesia (Political

Framework Risk in Indonesia).

Legal Risk • Regulasi pemerintah yang kurang jelas (Regulatory

Structure Risk).

• Resiko Kebijakan Tarif (Tariff Policy Risk)

Reputation Risk

• Program-program pemasaran yang gagal.

• Resiko Hak Asasi Manusia.

• Resiko Kecurangan Eksternal (Eksternal fraud).

• Keluhan Konsumen

Sovereign Risk • Resiko kepemilikan saham terbesar (Majority

Shareholder Risk).

Environmental Risk • Bencana Alam (gempa bumi, banjir, kebakaran,

tsunami).

Page 5: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

79

4.3.1.7 Risk Measurement

By Corporate Policy

Analisis Menggunakan Risk Exposure Calculator

Gambar 4.14 Risk Exposure Calculator Model37

Risk Exposure Calculator adalah suatu tools yang dikembangkan oleh

Robert Simmons, seorang direktur riset di Harvard Business School, Boston.

Tujuan utama risk exposure calculator ini adalah untuk mengidentifikasikan area

pada perusahaan yang memiliki potensi untuk menimbulkan resiko bagi kemajuan

perusahaan. Perangkat ini mencoba mengukur risiko dalam ukuran yang lebih

kuantitatif dan menunjukkan hal-hal dalam perusahaan yang mungkin membawa

perusahaan pada peningkatan risiko, metode ini berguna bagi eksekutif untuk

37 Simons, Robert, 1999, How Risky is Your Company?. Harvard Business Review.

Page 6: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

80

menilai apakah level risiko perusahaan ada pada zona aman (safety), waspada

(caution), atau bahaya (danger).

Pengukuran Risk Exposure Calculator berkaitan dengan kondisi internal

perusahaan yang meliputi 3 (tiga) hal:

o Upaya pertumbuhan perusahaan (Growth)

o Budaya perusahaan (Culture)

o Pengelolaan informasi (Information Management)

Masing masing aspek memiliki serangkaian pertanyaan pertanyaan dengan bobot

tertentu untuk masing masing jawaban (1-5). Kumulatif bobot untuk masing

masing jawaban akan menentukan tingkat resiko/potensi resiko yang dimiliki oleh

perusahaan.

Tabel 4.6 Risk Exposure Calculator Score

Growth Pressures For Performance 

Rate of Expansion Inexperience of keys employees

TOTAL SCORE 

Culture Reward for entrepreneural risk taking 

Executive resistance to bad news

Level of internal competition

TOTAL SCORE 

Information Management Transaction complexity and velocity 

Gaps in diagnostic performance measures

Degree of decentralized decision making

TOTAL SCORE 

TOTAL SCORE  

Safety Zone (9-20)

Perusahaan pada level ini memiliki resiko yang rendah dan aman

terhadap kesalahan yang tidak diinginkan. Namun, para manajer

seharusnya bertanya apakah score dari resiko tersebut terlalu rendah.

Pada level ini perusahaan menjadi lebih berani dalam mengambil peluang-

peluang bisnis yang mengandung resiko.

Page 7: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

81

The Caution Zone (21-34)

• Kebanyakan perusahaan berada pada zona ini

• Perusahaan harus tetap waspada terhadap 2 dari 3 nilai tekanan

• Tindakan yang harus dilakukan perusahaan: Memperhatikan bagian-

bagian yang beresiko tinggi

The Danger Zone (35-45)

• Nilai tekanan banyak dan tinggi

• Tindakan yang harus dilakukan perusahaan: Melakukan tindakan cepat

dan menggunakan levers of control

Perhitungan Risk Exposure Calculator PT TELKOM:

Pengukuran resiko dilakukan berdasarkan in-depth interview yang

dilakukan dengan pihak PT TELKOM dalm hal ini diwakilkan kepada Bapak

Agus Widjayanto, selaku AVP (Asistant Vice Pesident) Risk Information System

and Reporting. Berdasarkan pertumbuhan PT TELKOM dapat dinilai berdasarkan

tiga indikator sebagai berikut:

Growth

Pressures For Performance ( Nilai: 5 )

Asumsi : sebagai perusahaan yang core bisnisnya bergerak di industri

telekomunikasi menuntut PT TELKOM untuk lebih banyak inovasi dan

kreativitas dalam hal men-delivery jasa kepada konsumennya (performance

based). Selain itu, kompetisi untuk masing masing lini bisnis PT TELKOM

semakin ketat.

Rate Of Expansion ( Nilai: 5 )

Asumsi : PT TELKOM telah dan sedang melakukan ekspansi di berbagai

macam segmen bisnis telekomunikasi.

Inexperience of Key Employees ( Nilai: 1 )

Asumsi : Pertumbuhan industri yang cepat, membuat PT TELKOM

membutuhkan banyak tenaga kerja yang berpengalaman. Kebanyakan

mereka yang berpindah ke PT TELKOM sebelumnya telah memiliki

Page 8: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

82

pengalaman di perusahaan telekomunikasi lain karena faktor tantangan baru

dan faktor kompensasi.

Culture

Pengukuran resiko berdasarkan budaya PT TELKOM dapat dinilai berdasarkan

tiga indikator sebagai berikut:

Reward for entrepreneurial Risk Taking ( Nilai: 4 )

Asumsi : Inovasi diperlukan selain mempertahankan produk yang existing

dan pengembangan new product.

Executive resistance to bad news ( Nilai: 4)

Asumsi : Karakteristik industri telekomunikasi di Indonesia telah memasuki

tahap mature, oleh karena itu, pemimpin perusahaan dalam hal ini PT

TELKOM harus membiasakan diri terhadap kabar buruk guna kemajuan

perusahaan. Contoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor.

Level of internal competition ( Nilai: 4 )

Asumsi : high competition tidak jarang memunculkan kompetisi internal,

karena reward dan tuntutan perusahaan bagi tiap tim untuk meng-create

suatu inovasi.

Information Management

Pengukuran resiko berdasarkan manajemen informasi di PT TELKOM

dapat dinilai berdasarkan tiga indikator sebagai berikut:

Transaction complexity and velocity ( Nilai: 4 )

Asumsi : banyaknya segmen bisnis mengakibatkan kompleksitas dalam hal

pengelolaan transaksi dan jalur informasi

Gaps in diagnostic performance measures ( Nilai: 3 )

Asumsi : banyaknya satuan bisnis unit dengan Key Performance Indicator

(KPI) yang berbeda beda akan membuat informasi mengalami distorsi

sehingga penilaian menjadi kurang objektif.

Degree of decentralization decision making (Nilai: 3 )

Asumsi : dengan struktur yang merupakan bentuk parent company, dan

strategi bisnis yang beragam, keputusan diambil tidak mungkin dilakukan

secara sentralistik.

Page 9: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

83

Total Nilai : 33

PT TELKOM termasuk ke dalam CAUTION ZONE.

Gambar 4.15 Risk Exposure Calculator Zone

Untuk itu PT TELKOM harus waspada pada 2 dari 3 zona yang nilainya

paling tinggi yaitu; Growth dan Culture. Dan PT TELKOM harus memperhatikan

indikator-indikator yang menunjukkan nilai besar yaitu; Pressures For

Performance dan Rate Of Expansion

By Business Process

Setelah resiko-resiko yang ada teridentifikasi, maka langkah selanjutnya

yang harus kita lakukan adalah memetakan resiko tersebut. Pada tahap ini resiko-

resiko yang telah teridentifikasi akan diukur berdasarkan probability dan severity-

nya (frekuensinya dan besarnya). Hal ini dilakukan dengan melibatkan PIC dari

PT TELKOM dalam hal ini diwakilkan oleh Bapak Agus Widjayanto, AVP

(Asistant Vice Pesident) Risk Information System and Reporting. Dan tools yang

kita pakai adalah bagan Risk Mapping Tool.

Page 10: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

84

Gambar 4.16 Risk Mapping Tool38

Market Risk

- Nilai tukar rupiah yang melemah (Currency Risk).

Contoh : US Dollar (salah satunya)

Akhir tahun 2001 : Jual US$1 = 10,900; Beli US$1 = 9,900

Akhir tahun 2002 : Jual US$1 = 9,440; Beli US$1 = 8,440

Akhir tahun 2003 : Jual US$1 = 8,965; Beli US$1 = 7,965

Akhir tahun 2004 : Jual US$1 = 9,790; Beli US$1 = 8,790

Akhir tahun 2005 : Jual US$1 = 10,330; Beli US$1 = 9,330

Akhir tahun 2006 : Jual US$1 = 9,520; Beli US$1 = 8,520

Akhir tahun 2007: Jual US$1 = 8,667; Beli US$1 = 7,790

Dari fakta diatas, dari 6 kali perubahan menunjukkan Rupiah 2 kali

terdepresiasi terhadap Dollar.

Fakta lain juga menunjukkan bahwa di tahun 2005 PT TELKOM

mengalami kerugian sebesar 516,8 milyar rupiah karena meminjam dalam bentuk

38 Sumirat, Erman, 2007, Risk Management in Corporate Strategy, MM70E7 Risk Management Slide. MBA ITB, Bandung.

Page 11: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

85

dollar. Di tahun 2006 PT TELKOM meraih untung dari perubahan nilai tukar

mata uang sebesar 836,3 milyar rupiah.

- Resiko perubahan suku bunga (Interest rate)

Akhir tahun 2000 (Tenor 1 bulan): 14.53% (December 20, 2000)

Akhir tahun 2001 (Tenor 1 bulan): 17.61% (December 12, 2001)

Akhir tahun 2002 (Tenor 1 bulan): 12.93% (December 30, 2002)

Akhir tahun 2003 (Tenor 1 bulan): 8.31% (December 29, 2003)

Akhir tahun 2004 (Tenor 1 bulan): 7.43% (December 22, 2004)

Akhir tahun 2005 (Tenor 1 bulan): 12.75% (December 28, 2005)

Akhir tahun 2006 (Tenor 1 bulan): 9.75% (December 28, 2006)

Akhir tahun 2007 (Tenor 1 bulan): 8.00 % (December 19, 2007)

Data historical di atas menunjukkan, dari 7 periode perubahan suku bunga, ada 2

periode yang menunjukkan kenaikan suku bunga.

Probability: low

Severity: major

Liquidity Risk

- Resiko Investasi Modal (Capital Investment Risk/The lack of fund for

telecommunication technology investment).

Kekurangan dana juga akan berefek kepada stagnannya bisnis perusahaan

(terutama pada R & D). Apalagi di industry telekomunikasi yang

perkembangannya sangat pesat, perusahaan dituntut untuk bisa mengahadirkan

jasa dengan teknologi terkini.

Probability: likely

Severity: moderate

Credit Risk

- Resiko Kecurangan Internal (Internal fraud).

Flexi Co sebagai perusahaan baru, dengan belum adanya internal system

yang teruji, kemungkinan-kemungkinan adanya internal fraud cukup bisa terjadi.

Probability: low

Severity: minor

Page 12: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

86

Industry Risk

- Resiko Kompetisi (Competitions Risk).

Sejarah mencatat pada tahun 1999, Undang-Undang nomor 36/1999

tentang Telekomunikasi ditetapkan antara lain berisi penghapusan monopoli

penyelenggaraan telekomunikasi yang berlaku efektif sejak 8 September 2000.

Sejak saat itu kemungkinan adanya pesaing di industri telekomunikasi semakin

terbuka. Pada bulan juni sampai bulan desember 2004 market share PT TELKOM

sebesar 33.76%, tahun 2002 monopoli PT TELKOM atas PSTN dihapuskan.

Berlanjut dengan dihapuskannya monopoli SLJJ di tahun 2003, dan di tahun 2004

monopoli PT TELKOM di seluruh sektor telekomunikasi sudah tidak ada. Kini

persaingan yang ada kian ketat untuk memenangi pasar.

Probability: likely

Severity: moderate

Operational Risk

- Aktifitas operasional yang belum berjalan dengan baik. (Operational System

Failure)

Dalam men-delivery jasanya Flexi Co menggelar jaringannya di seluruh

nusantara sebagai bentuk layanan kepada konsumen, jika terjadi kerusakan,

tentunya akan berefek pada kepuasan konsumen yang juga akan berpengaruh

pada kondisi financial perusahaan.

• Resiko Serikat Pekerja (Employee Union Risk)

Tidak ada yang bisa menjamin bahwa Serikat Karyawan Flexi Co

yang akan terbentuk tidak akan memberi efek negatif pada bisnis dan

peluang pertumbuhan perusahaan ke depan.

- Resiko Supplier (Supplier’s Risk)

Tidak ada supplier yang mampu memenuhi kebutuhan sebuah

perusahaan sekaligus, sehingga resiko tidak terpenuhinya sebagian barang

yang dibutuhkan Flexi Co dalam menjalankan bisnisnya dapat terjadi.

Probability: high

Severity: major

Page 13: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

87

Business Risk

- Resiko ketidakcocokan strategi dengan sumber daya yang ada (Inappropriate

strategies and inadequate resources).

Hal ini mungkin terjadi ketika manajemen Flexi Co yang kemungkinan orang-

orang lama dalam tubuh PT TELKOM merasa bahwa sumber daya yang ada

memiliki kemampuan sama/equal dengan yang dimiliki PT TELKOM. Dan

mereka menyusun strategi berdasarkan hal tersebut.

Probability: low

Severity: minor

Political Risk

‐      Kondisi perpolitikan di Indonesia (Political Framework Risk in Indonesia). 

Karena basis operasional utama PT TELKOM di Indonesia maka, kondisi

perpolitikan di Indonesia berpengaruh banyak pada perusahaan. Seperti yang kita

ketahui bersama kondisi perpolitikan dan sosial ekonomi di Indonesia sangat

dinamis dan banyak berpengaruh pada iklim bisnis yang ada (isu korupsi,

pengeboman, teroris) sedikit banyak ini mempengaruhi iklim investasi di

Indonesia.

Probability: low

Severity: major

Legal Risk

- Resiko Kebijakan Tarif (Tariff Policy Risk)

Pada tahun 2002 pemerintah menaikkan tarif telekomunikasi rata-rata

sebesar 15% sampai dengan tahun 2004. Dan pada 30 maret 2004 naik lagi

sebesar 9%. Berdasarkan data historical yang ada pemerintah dari tahun 2002

memang menaikkan tarif dasar telekomunikasi setiap tahun. Hanya tahun ini

(2008) pemerintah baru mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan tarif dasar

telekomunikasi.

Probability: moderate

Severity: moderate

Page 14: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

88

Reputational Risk

- Resiko Kecurangan Eksternal (Eksternal fraud).

Karena PT TELKOM merupakan perusahaan BUMN maka ketika

pemerintah (khususnya di bagian telekomunikasi/Depkominfo)

terindikasi/terbukti melakukan tindak pidana korupsi, tentunya akan mempunyai

efek negatif ke PT TELKOM (mempengaruhi harga sahamnya atau adanya isu

penipuan/kecurangan eksternal).

Probability: low

Severity: moderate

Sovereign Risk

Peringkat hutang luar negeri Indonesia terus dikaji dan direvisi oleh

lembaga pemeringkat internasional. Mulai tahun 1997, beberapa lembaga

pemeringkat statistik yang diakui, termasuk Moody’s Investors Service, Inc.

(“Moody’s”) dan Standard & Poor’s Rating Services (“S&P”), menurunkan

peringkat luar negeri Indonesia dan peringkat kredit berbagai instrumen kredit

Pemerintah serta sejumlah bank dan perusahaan lain di Indonesia. Pada 22 Mei

2007, hutang valuta asing jangka panjang Pemerintah mendapatkan peringkat B1

dari Moody’s, mendapatkan peringkat BB - dari Fitch Ratings (“Fitch”), dan

mendapatkan peringkat BB- dari S&P.

Peringkat ini mencerminkan penilaian atas seluruh kemampuan

Pemerintah untuk membayar kewajibannya dan kesediaannya untuk memenuhi

komitmen keuangan perseroan pada saat jatuh tempo. Tidak ada jaminan bahwa

Moody’s, S&P, Fitch atau instansi pemeringkat kredit internasional lain tidak

akan menurunkan peringkat kredit Indonesia atau perusahaan-perusahaaan

Indonesia. Setiap penurunan tersebut akan memberi dampak merugikan pada

likuiditas di pasar keuangan Indonesia dan kemampuan perusahaan Indonesia,

termasuk PT TELKOM, untuk menghimpun pembiayaan tambahan dan suku

bunga untuk tersedianya pembiayaan tambahan tersebut.

Page 15: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

89

Dibawah ini peringkat-peringkat sebelumnya:

Pada awal : CCC+ (S&P)

November 2, 2001 : CCC (S&P)

June 13, 2002 : B2 (Moody’s)

2005 : BB+ (S&P)

Mei 2006 : B+ (S&P), B1 (Moody’s), BB- (Fitch)

- Resiko kepemilikan saham terbesar (Majority Shareholder Risk)

Sampai dengan akhir tahun 2006 pemegang saham utama dan pemegang

kendali utama masih berada di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Dan pada

30 Maret 2004 pemerintah menekan PT TELKOM untuk mengkontribusikan

0.75% dari revenue-nya untuk Universal Service Obligation (USO). Hal ini akan

berdampak juga bagi anak-anak perusahaan PT TELKOM termasuk Flexi Co

nantinya.

Probability: low

Severity: major

Environmental Risk

- Bencana Alam (gempa bumi, banjir, kebakaran, tsunami).

Pada tanggal 26 Desember 2004, bencana alam berupa gelombang

Tsunami memporak-porandakan bumi Nangroe Aceh Darussalam kerugian yang

diderita sebesar 55 milyar rupiah. Pada 17 Juli 2006 gelombang Tsunami juga

menghancurkan Pangandaran dengan kerugian sebesar 368 juta rupiah. Disusul

banyaknya gempa bumi susulan di berbagai daerah di Indonesia dan bencana-

bencana alam lain yang terjadi di pelosok nusantara.

Probability: moderate

Severity: major

Page 16: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

90

Tabel 4.7 Kalkulasi Risk Mapping Tool

Type of Risk Problems Probability Severity Risk

Mapping

Market Risk • Nilai tukar rupiah

yang melemah

(Currency Risk).

• Meningkatnya

inflasi (Inflation

rate).

• Resiko Prilaku

Konsumen

(Consumer

Behavior Risk).

low major T

Liquidity Risk • Resiko Investasi

Modal (Capital

Investment

Risk/The lack of

fund for

telecommunicatio

n technology

investment).

likely moderate H

Credit Risk • Resiko

Kecurangan

Internal (Internal

fraud).

low minor VL

Industry Risk • Resiko Kompetisi

(Competitions

Risk).

likely moderate H

Page 17: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

91

Tabel 4.7 Kalkulasi Risk Mapping Tool (lanjutan)

Type of Risk Problems Probability Severity Risk

Mapping

Operational

Risk

• Studi kelayakan

yang tidak tepat

• Penjadwalan

proyek yang

kurang baik

• Penanggung

jawab proyek

yang tidak jelas

• BOD tidak

memberikan

approval (izin

prinsip)

• BOC tidak

memberikan

approval (izin

prinsip)

• Tidak

terbentuknya

working group

• Penggunaan jasa

konsultan yang

tidak disetujui

BOD

high major VH

Page 18: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

92

Tabel 4.7 Kalkulasi Risk Mapping Tool (lanjutan)

Type of Risk Problems Probability Severity Risk

Mapping

Operational

Risk

(lanjutan)

• Penugasan yang

berlebihan

membuat

karyawan menjadi

kurang fokus.

• Juklak (petunjuk

pelaksanaan)

belum terbentuk.

• Juklak (petunjuk

pelaksanaan) tidak

disetujui BOD.

• Sosialisasi spin off

kepada karyawan

yang kurang

tersampaikan.

• Jumlah SDM di

Flexi Co. yang

belum terpenuhi.

• Aktifitas

operasional yang

belum berjalan

dengan baik.

(Operational

System Failure)

• Aktivitas

manajerial yang

buruk.

high major VH

Page 19: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

93

Tabel 4.7 Kalkulasi Risk Mapping Tool (lanjutan)

Type of Risk Problems Probability Severity Risk

Mapping

Operational

Risk

(lanjutan)

• Resiko Serikat

Pekerja

(Employee Union

Risk)

• Resiko Supplier

(Supplier’s Risk)

High major VH

Business Risk • Resiko

Pengembangan

Bisnis (Business

Development

Risk).

• Resiko

ketidakcocokan

strategi dengan

sumber daya yang

ada

(Inappropriate

strategies and

inadequate

resources).

low minor VL

Political Risk • Kondisi

perpolitikan di

Indonesia

(Political

Framework Risk

in Indonesia).

low major T

Page 20: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

94

Tabel 4.7 Kalkulasi Risk Mapping Tool (lanjutan)

Type of Risk Problems Probability Severity Risk

Mapping

Legal Risk • Regulasi

pemerintah yang

kurang jelas

(Regulatory

Structure Risk).

• Resiko Kebijakan

Tarif (Tariff

Policy Risk)

moderate moderate T

Reputational

Risk

• Program-program

pemasaran yang

gagal.

• Resiko Hak Asasi

Manusia.

• Resiko

Kecurangan

Internal (Internal

fraud).

• Keluhan

Konsumen

low moderate L

Sovereign Risk • Resiko

kepemilikan

saham terbesar

(Majority

Shareholder

Risk).

low major T

Page 21: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

95

Tabel 4.7 Kalkulasi Risk Mapping Tool (lanjutan)

Type of Risk Problems Probability Severity Risk

Mapping

Environmental

Risk

• Bencana Alam

(gempa bumi,

banjir, kebakaran,

tsunami).

moderate major H

VH : Very High H : High T : Tolerable L : Low VL: Very

Low

4.3.1.8 Risk Treatment

Gambar 4.17 Bagan Risk Mapping Tool dan Risk Treatment

Page 22: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

96

Tabel 4.6 Risk Tretment per Kelompok Resiko

Type of Risk Risk Treatment

Market risk Transfer

Liquidity risk Control

Credit risk Retain

Industry risk Control

Operational risk Avoid

Business risk Retain

Political risk Transfer

Legal risk Avoid

Reputational risk Retain

Sovereign risk Transfer

Environmental risk Transfer/Avoid

Page 23: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

97

4.3.1.9 Risk Controlling dan Monitoring

Gambar 4.18 Risk Mitigation

Page 24: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

98

Tabel 4.8 Risk Treatment

Type of Risk Risk Treatment By

Market risk Transfer Hedging, contract, and

subcontract

Liquidity risk Transfer Prevention System

Credit risk Retain Contingent Capital

Industry risk Control Detection and control

system (Business

Intelegent)

Operational risk Avoid Process change,

Substitution

Business risk Retain Capital Allocation

Political risk Transfer Contract

Legal risk Avoid Process Change

Reputational risk Retain Capital Allocation, Post

Loss

Sovereign risk Transfer Insurance

Environmental risk Transfer/Avoid Insurance/Substitution

Page 25: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

99

Tabel 4.9 Risk Treatment Strategies

Risk Tratment Strategies By

Hedging, contract, and

subcontract

• Mengadakan kontrak perjanjian

dengan jangka waktu yang panjang.

• Hedging nilai mata uang

Prevention System • Menyiapkan modal dari pihak lain

selain pemerintah

• Berusaha listing di bursa saham

(IPO).

Contingent Capital • Menyediakan dana untuk mengurangi

efek yang terjadi

Detection and control system

(Business Intelegent)

• Memoniutor pergerakan pesaing

• Mencoba menghadirkan sesuatu yang

baru bagi konsumen

Process change, Substitution • Mengubah alur proses yang ada agar

lebih efisien.

• Mengganti elemen-elemen yang

dirasa merugikan perusahaan.

Capital Allocation • Mengalokasikan dana demi

pengembangan bisnis ke depan

• Menyiapkan SDM-SDM berkualitas

yang akan meneruskan

kepemimpinan ke depan.

Contract • Mengadakan perjanjian (MoU)

dengan pihak-pihak yang kuat secara

politik (non pemerintah.)

Page 26: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

100

Tabel 4.9 Risk Treatment Strategies (lanjutan)

Risk Tratment Strategies By

Process Change • Secara aktif dengan pemerintah

merumuskan regulasi yang akan di

pakai di industry telekomunikasi.

• Membuka diri kepada pemerintah

tentanbng struktur tariff yang ada di

perusahaan.

Capital Allocation, Post Loss • Mengalokasikan dana untuk hal-hal

yang mempunyai potensi

mempengaruhi citra baik/reputasi

baik perusahaan.

Insurance • Proyek-proyek yang ada dapat

diasuransikan untuk mengatasi

perubahan-perubahan kebijakan di

tataran pemegang saham perusahaan

Insurance/Substitution • Mengasuransikan aset-aset yang

berada di daerah rawan bencana

atau menggantinya jika telah terjadi

bencana.

Page 27: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

101

4.3.1.9.1 Pecking Order Theory

Pecking Order Theory menjelaskan bahwa urutan untuk memakai

instrument financial adalah retained earnings, lalu debt, dan pada akhirnya equity

issues. Lihat gambar berikut:

Gambar 4.19 Pecking Order Theory

Sebagian data-data laporan keuangan tahun 2006

• R/E : Rp 20,302,041,000,000,-

• Debt/Hutang

- Hutang usaha :

• Related Parties: Rp 1,116,496,000,000,-

• Third Parties (pihak ketiga): Rp 5,801,457,000,000,-

- Hutang Divident/Hasil Usaha: Rp 1,380,000,000,-

- Hutang pajak: Rp 2,569,002,000,000,-

- Hutang lainnya: Rp 9,219,000,000,-

Page 28: Tabel 4.4 Resiko per Tahapan (lanjutan) - · PDF fileContoh : tarif baru yang dikeluarkan oleh kompetitor. Level of internal competition ( Nilai: 4 ) Asumsi : ... Slide. MBA ITB, Bandung

102

Total Debt/Hutang : Rp 9,497,554,000,000,-

Equity

Total Equity : Rp 28,068,689,000,000,-

Diketahui dari laporan konsolidasi keuangan tahun 2006 alokasi dana

untuk Risk Transfer sebesar Rp 40,710,000,000,- Jika kita lihat dari Tabel 4.8,

perbandingan Risk Retain dengan Risk Transfer = 3 : 6. Untuk itu dapat kita

estimasikan financial instrument yang diperlukan untuk Risk Retain sebesar 3/6 *

Rp 40,710,000,000,- = Rp 20,355,000,000,-

Ternyata jumlah ini belum bisa ditutupi oleh R/E oleh karena itu

perusahaan sebaiknya menggunakan debt dalam meretain resiko. Karena dana

debt yang ada dapat mengcover nominal tersebut.

Dana tersebut di dapat dari on shore dan off shore; Bank Mandiri, Bank

International Indonesia, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Bukopin, Bank

of Korea, dan Citibank N.A., Singapura.

Sementara kredit rating PT TELKOM pada Mei 2006 : B+ (S&P), B1

(Moody’s), BB- (Fitch), menunjukkan performasi yang baik dalam mengelola kredit.