ta bab iv

13
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Penyebab Penyebab masalah bisa berasal dari man, money, material, method dan environment. Berikut analisis dari tiap komponen yang menyebabkan belum tercapainya target penimbangan balita di Posyandu Asoka di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Selincah Tahun 2014. 4.1.1. Man (Ketenagaan) Terselenggaranya pelayanan Posyandu melibatkan banyak pihak. Ditinjau dari aspek kualitas ketenagaan pelayanan Posyandu belum memadai, dilihat dari kader di Posyandu Asoka seharusnya memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke Posyandu saat hari buka melalui pertemuan warga setempat, mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu serta mempersiapkan sarana Posyandu. Dilihat dari sisi umur, kader di Posyandu Asoka satu diantaranya berumur diatas 60 tahun dan pengetahuan tentang kesehatan kurang sehingga sebaiknya diberi pelatihan oleh petugas puskesmas. 42

Upload: anggrian-iba

Post on 10-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bab 4 TA

TRANSCRIPT

Page 1: TA BAB IV

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Identifikasi Penyebab

Penyebab masalah bisa berasal dari man, money, material, method dan

environment. Berikut analisis dari tiap komponen yang menyebabkan belum

tercapainya target penimbangan balita di Posyandu Asoka di Wilayah Kerja

Puskesmas Sei Selincah Tahun 2014.

4.1.1. Man (Ketenagaan)

Terselenggaranya pelayanan Posyandu melibatkan banyak

pihak. Ditinjau dari aspek kualitas ketenagaan pelayanan Posyandu

belum memadai, dilihat dari kader di Posyandu Asoka seharusnya

memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke

Posyandu saat hari buka melalui pertemuan warga setempat,

mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu serta mempersiapkan

sarana Posyandu.

Dilihat dari sisi umur, kader di Posyandu Asoka satu

diantaranya berumur diatas 60 tahun dan pengetahuan tentang kesehatan

kurang sehingga sebaiknya diberi pelatihan oleh petugas puskesmas.

Dilihat dari kegiatan- kegiatan Posyandu yang pada dasarnya

termasuk dalam program KIA, Gizi, dan Promosi Kesehatan (Upaya

Kesehatan Wajib) untuk lebih memaksimalkan pelaksanaan programnya

dan diharapkan adanya kerjasama yang baik dari petugas Puskesmas

untuk masing- masing program tersebut.

Ditinjau dari aspek kuantitas jumlah anggota kader ada lima

orang dan sudah mencukupi jumlah minimal kader di Posyandu. Namun

dalam pelaksanaannya, jumlah kader yang aktif hanya 3-4 orang tiap

bulannya.

42

Page 2: TA BAB IV

43

Peran serta masyarakat terhadap kegiatan di Posyandu Asoka

sangatlah kurang dapat dibuktikan dengan tidak tercapainya target

penimbangan balita di Posyandu tersebut berdasarkan cakupan SKDN

yaitu D/S. Hal ini menunjukkan minimnya partisipasi masyarakat untuk

membawa anaknya ke Posyandu.

4.1.2. Money (Pendanaan)

Sumber pembiayaan di Posyandu Asoka berasal dari

masyarakat yaitu iuran dari pengunjung Posyandu dan sumbangan atau

donator dari perorangan atau kelompok masyarakat.

4.1.3. Material (Sarana dan Prasarana)

Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu sebaiknya yang

mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut

dapat di salah satu rumah kader, halaman rumah, balai desa atau

kelurahan, balai RW/ RT/ dusun Pada pelaksanaan kegiatan rutin

Posyandu Asoka, Posyandu Asoka dilaksanakan di rumah salah satu

kader, lokasinya terjangkau oleh masyarakat. Namun dalam

pelaksanaannya Posyandu Asoka masih kurang dalam meja kegiatan

posyandu, yang hanya terdapat tiga meja dan kurangnya kursi bagi

pengunjung Posyandu dan peralatan penyelenggaraan posyandu yang

belum tetap, seperti pengukur tinggi badan, timbangan masih pinjaman

dari Puskesmas. Selain itu pelayanan posyandu balita harus

dilaksanakan secara menyenangkan dan memacu kreaktivitas tumbuh

kembang, anak balita seharusnya tidak digendong, melainkan dilepas

bermain dengan pengawasan orangtua dan kader namun dalam

kegiatannya di Posyandu Asoka tidak ada disediakan sarana permainan

untuk balita yang sesuai umur balita

4.1.4. Metode

Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Posyandu antara lain

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), KB (Keluarga Berencana), P2M

Page 3: TA BAB IV

44

(Imunisasi dan Penanggulangan Diare), dan Gizi (penimbangan Balita).

Sedangkan sasaran penduduk Posyandu ialah ibu hamil, ibu menyusui,

Pasangan Usia Subur (PUS) dan Balita.

Posyandu Asoka merupakan posyandu balita yang pada

kegiatan pelayanannya sudah baik dalam pemantauan kesehatan balita

melalui grafik KMS balita setiap bulan, Imunisasi balita, namun pada

kegiatan penyuluhan dan konseling kesehatan dan gizi masih kurang,

karena kader yang belum terlatih dan selama ini penyuluhan berasal dari

petugas puskesmas. Serta belum dilaksanakannya Pemberian Makanan

Tambahan (PMT) kepada balita yang ditimbang.

4.1.5. Lingkungan

Lokasi Posyandu Asoka yang strategis yang terletak di tepi

jalan berlokasi di kelurahan Sei Lais, dan untuk mencapai Posyandu

juga relative lebih mudah karena dapat dilalui oleh kendaraan umum

seperti becak, oplet dan ojek, kendaraan pribadi dan juga dengan

berjalan kaki, sehingga transportasi lancer karena letaknya mudah

dijangkau.

Page 4: TA BAB IV

45

4.2. Penentuan Akar Penyebab Masalah

Gambar 4.1. Fishbone diagram Program Posyandu Asoka di Wilayah Kerja

Puskesmas Sei Selincah

Rendahnya peran serta masyarakat dalam penimbangan balita di Posyandu Asoka di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Selincah tahun 2014

Manusia

Sarana

Metode

Dana Lingkungan

Peralatan penyelenggaraan posyandu belum lengkap dan belum tetap (Meja posyandu, kursi, timbangan, pengukur tinggi badan).

Media permainan untuk balita belum ada.

Iuran dari pengunjung posyandu, sumbangan dan donatur.

Kurangnya motivasi kader ke masyarakat

Penyuluhan & konseling gizi oleh kader masih kurang

Belum dilaksanakannya program pemberian makanan tambahan (PMT)

Pengetahuan kader mengenai kesehatan masih kurang

Page 5: TA BAB IV

46

4.3. Prioritas Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan, harus ditetapkan satu

prioritas masalah yaitu dengan menggunakan metode USG yang menggunakan

pertimbangan beberapa aspek yaitu :

1) Urgency (dilihat dari mendesak atau tidaknya masalah tersebut)

2) Seriousness (tingkat keseriusan masalah)

3) Growth (tingkat perkembangan masalah)

Tabel 4.1. Penentuan Prioritas Penyebab Masalah

U : Urgent

(mendesak)

Paling

Mendesak

Sangat

Mendesak

Mendesak Biasa Tidak

Mendesak

5 4 3 2 1

S : Serious

(gawat)

Fatal Sangat

Gawat

Gawat Biasa Tidak

Gawat

5 4 3 2 1

G : Growth

(perkembangan)

Sangat

Cepat

Cepat Agak

Cepat

Biasa Lambat

5 4 3 2 1

Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang akan

menjadi prioritas masalah

Tabel 4.2. Penyebab timbulnya masalah yang disebabkan oleh manusia

sehingga rendahnya peran serta masyarakat dalam penimbangan balita di

Posyandu Asoka.

No. Aspek Masalah Urgensi Seriousness Growth Total

1. Kurangnya

motivasi kader ke

masyarakat

5 5 5 125

2. Pengetahuan kader 5 4 4 80

Page 6: TA BAB IV

47

mengenai

kesehatan masih

kurang

Berdasarkan identifikasi diatas prioritas penyebab masalah yang

disebabkan oleh manusia sehingga rendahnya peran serta masyarakat dalam

penimbangan balita di posyandu Asoka adalah “Kurangnya motivasi kader ke

masyarakat”

Tabel 4.3. Penyebab timbulnya masalah yang disebabkan oleh metode

sehingga rendahnya peran serta masyarakat dalam penimbangan balita di

Posyandu Asoka

No. Aspek Masalah Urgensi Seriousness Growth Total

1. Penyuluhan dan

konseling gizi

oleh kader masih

kurang.

5 5 5 125

2. Belum

dilaksanakannya

program

pemberian

makanan tmbhan

(PMT).

5 4 4 80

Berdasarkan identifikasi diatas prioritas penyebab masalah yang

disebabkan oleh metode sehingga rendahnya peran serta masyarakat dalam

penimbangan balita di posyandu Asoka adalah “penyuluhan dan konseling gizi

oleh kader masih kurang”

Tabel 4.4. Penyebab timbulnya masalah yang disebabkan oleh sarana

sehingga rendahnya peran serta masyarakat dalam penimbangan balita di

Posyandu Asoka.

Page 7: TA BAB IV

48

No. Aspek Masalah Urgensi Seriousness Growth Total

1. Peralatan

penyelenggaraan

posyandu belum

lgkp dan belum

tetap (Meja

posyandu, kursi,

timbangan,

pengukur tinggi

badan).

5 5 5 125

2. Media permainan

untuk balita belum

ada.

4 4 4 64

Berdasarkan identifikasi diatas prioritas penyebab masalah yang

disebabkan oleh sarana sehingga rendahnya peran serta masyarakat dalam

penimbangan balita di posyandu Asoka adalah “penyuluhan dan konseling gizi

oleh kader masih kurang”

4.4. Penyelesaian Masalah

Tabel 4.5. Penyelesaian Masalah Terpilih

Prioritas Masalah Penyebab

Masalah

Alternatif Penyelesaian

Masalah

Penyelesaian

Masalah Terpilih

Rendahnya peran serta

masyarakat dalam

penimbangan balita di

Posyandu Asoka di

Wilayah Kerja

Puskesmas Sei

Selincah tahun 2014

Kurangnya

motivasi kader ke

masyarakat

1. Kader melakukan

penyuluhan kepada

ibu yang membawa

balita ke posyandu

mengenai manfaat

penimbangan balita

tiap bulan sehingga

dapat mendeteksi

Kader melakukan

penyuluhan kepada

ibu yang membawa

balita ke posyandu

mengenai manfaat

penimbangan balita

tiap bulan sehingga

dapat mendeteksi

Page 8: TA BAB IV

49

dini kasus gizi

kurang dan gizi

buruk.

2. Selesai pelaksanaan

Posyandu, kader

melakukan

kunjungan ke

rumah- rumah

masyarakat yang

tidak datang ke

posyandu untuk

menimbang

balitanya dan

sekaligus

menyebarluaskan

hari buka posyandu

dini kasus gizi

kurang dan gizi

buruk.

Penyuluhan dan

konseling gizi

oleh kader masih

kurang.

1. Melakukan

pelatihan pembinaan

kepada kader

mengenai gizi

2. Pelatihan ulang

kader posyandu

(refreshing kader).

Melakukan

pelatihan

pembinaan kepada

kader mengenai

gizi

Peralatan

penyelenggaraan

posyandu belum

lengkap dan

belum tetap (Meja

Tersedianya dana

Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) yang

menjadi daya ungkit

peningkatan kinerja

Tersedianya dana

Bantuan

Operasional

Kesehatan (BOK)

yang

Page 9: TA BAB IV

50

posyandu, kursi,

timbangan,

pengukur tinggi

badan).

puskesmas termasuk

dalam pembinaan

posyandu, sarana dan

prasarana posyandu.

menjadi daya

ungkit peningkatan

kinerja puskesmas

termasuk

dalam pembinaan

posyandu, sarana

dan prasarana

posyandu

Dari tabel diatas untuk penyelesaian masalah terpilih bagi program

Posyandu Asoka adalah dengan Kader melakukan penyuluhan kepada ibu yang

membawa balita ke posyandu mengenai manfaat penimbangan balita tiap bulan

sehingga dapat mendeteksi dini kasus gizi kurang dan gizi buruk, melakukan pelatihan

pembinaan kepada kader mengenai gizi, dan tersedianya dana Bantuan Operasional

Kesehatan (BOK) yang menjadi daya ungkit peningkatan kinerja puskesmas termasuk

dalam pembinaan posyandu, sarana dan prasarana posyandu.