t1 232008227 full text - institutional repository | satya...

34
1 LATAR BELAKANG Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah satu bisnis utama dan terbesar hampir pada sebagian besar Lembaga Keuangan termasuk Koperasi Simpan Pinjam. Koperasi sebagai badan usaha didorong untuk senantiasa ikut berperan secara nyata dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya agar tidak terjadi kesenjangan sosial, sehingga bisa menjadi wadah kegiatan ekonomi rakyat yang mampu mengentaskan kesenjangan sosial. Menurut Undang – Undang Koperasi no.25 tahun 1992 pasal 1, “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.” Koperasi yang bergerak dalam usaha pemberian kredit disebut koperasi simpan pinjam. Masalah keamanan dalam kredit yang diberikan merupakan masalah yang harus diperhatikan oleh koperasi, karena adanya risiko-risiko yang timbul dalam pemberian kredit. Risiko-risiko tersebut bisa saja disebabkan oleh kredit macet dan penyimpangan pegawai. Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya pengendalian intern yang efektif dalam pemberian kredit. Dengan pengendalian intern yang efektif dalam pemberian kredit, menunjukan sikap kehati-hatian dalam tubuh koperasi tersebut. KSP Jaya Eka Sakti merupakan salah satu koperasi simpan pinjam. Jenis- jenis kredit yang ada dalam KSP Jaya Eka Sakti ini ada beberapa macam seperti pinjaman modal kerja, pinjaman agribisnis dan pinjaman insidental. Pinjaman agribisnis ini diperuntukan petani serta peternak dari hulu ke hilir. Faktor-faktor yang menghambat pembayaran pinjaman biasanya disebabkan oleh keadaan cuaca yang tidak menentu serta tingkat harga produk yang cenderung naik turun. Pinjaman agribisnis ini tergolong baru dan hanya terdapat di kantor pusat saja. Adanya indikasi banyaknya nasabah yang memperpanjang kredit serta banyaknya pengembalian kredit yang tidak tepat waktu pada pinjaman agribisnis, perlu pengendalian internal yang

Upload: phamcong

Post on 29-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

1

LATAR BELAKANG

Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah satu bisnis utama dan

terbesar hampir pada sebagian besar Lembaga Keuangan termasuk Koperasi Simpan

Pinjam. Koperasi sebagai badan usaha didorong untuk senantiasa ikut berperan secara

nyata dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya agar tidak terjadi kesenjangan

sosial, sehingga bisa menjadi wadah kegiatan ekonomi rakyat yang mampu

mengentaskan kesenjangan sosial. Menurut Undang – Undang Koperasi no.25 tahun

1992 pasal 1, “ Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau

badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip

Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas

kekeluargaan.”

Koperasi yang bergerak dalam usaha pemberian kredit disebut koperasi

simpan pinjam. Masalah keamanan dalam kredit yang diberikan merupakan masalah

yang harus diperhatikan oleh koperasi, karena adanya risiko-risiko yang timbul dalam

pemberian kredit. Risiko-risiko tersebut bisa saja disebabkan oleh kredit macet dan

penyimpangan pegawai. Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya pengendalian

intern yang efektif dalam pemberian kredit. Dengan pengendalian intern yang efektif

dalam pemberian kredit, menunjukan sikap kehati-hatian dalam tubuh koperasi

tersebut.

KSP Jaya Eka Sakti merupakan salah satu koperasi simpan pinjam. Jenis-

jenis kredit yang ada dalam KSP Jaya Eka Sakti ini ada beberapa macam seperti

pinjaman modal kerja, pinjaman agribisnis dan pinjaman insidental. Pinjaman

agribisnis ini diperuntukan petani serta peternak dari hulu ke hilir. Faktor-faktor yang

menghambat pembayaran pinjaman biasanya disebabkan oleh keadaan cuaca yang

tidak menentu serta tingkat harga produk yang cenderung naik turun. Pinjaman

agribisnis ini tergolong baru dan hanya terdapat di kantor pusat saja. Adanya indikasi

banyaknya nasabah yang memperpanjang kredit serta banyaknya pengembalian kredit

yang tidak tepat waktu pada pinjaman agribisnis, perlu pengendalian internal yang

Page 2: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

2

baik. Dari fenomena pinjaman agribisnis tersebut koperasi dalam pengendalian

kreditnya harus mampu meningkatkan efektivitas pengendalian intern dan berusaha

sebaik mungkin untuk mengurangi risiko kredit.

Berdasarkan hal diatas dapat kita lihat bahwa efektivitas pengendalian intern

dalam pemberian kredit agribisnis perlu lebih diperhatikan. Melihat perlunya

efektivitas pengendalian intern dalam pemberian kredit agribisnis sebagai kontrol

perusahaan dalam memutuskan pemberian kredit untuk meminimalkan risiko kredit

maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian adalah efektivitas pengendalian

intern dalam pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti.

Mengingat luasnya aspek yang berhubungan dengan penelitian maka,

penelitian akan kita batasi tentang apakah pengendalian internal pemberian kredit

agribisnis yang diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga telah efektif ?

Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, tujuan

penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengendalian internal pada kredit agribisnis yang telah

diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga.

2. Mengetahui efektivitas pengendalian intern pemberian kredit agribisnis

yang telah diterapkan oleh KSP Jaya Eka Sakti Salatiga.

Manfaat dari penelitian sistem pengendalian intern pemberian kredit yang

dilakukan atau dijalankan oleh KSP Jaya Eka Sakti ini diharapkan dapat memberi

kegunaan dari segi :

1. Manfaat teoritis

Memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu di bidang ekonomi

khususnya bidang akuntansi mengenai praktek SPI pada lembaga

keuangan.

2. Manfaat praktis

Memberi suatu pedoman evaluasi bagi subjek penelitian dalam rangka

penerapan SPI dalam setiap prosedur kredit.

Page 3: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

3

3. Bagi Koperasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan atau informasi

untuk kemajuan koperasi.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pengendalian Internal

Definisi sistem pengendalian internal adalah rencana organisasi dan metode

bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset, memberikan informasi yang akurat

dan andal, mendorong dan memperbaiki efisiensi jalannya organisasi, serta

mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang telah diterapkan ( Romney, 2006: 229

).

Tujuan sistem pengendalian internal menurut Committee of Sponsoring

Organization of the Treadway Commission ( Tampubolon, 2005: 30 ), yaitu:

(1) Operations/performance objective, yaitu adanya aktivitas yang efisien dan

efektif dalam hubungannya dengan misi dasar dan kegiatan usaha

organisasi, termasuk standar kinerja dan pengamanan sumber daya.

(2) Information/financial reporting objectives, yaitu adanya informasi

mengenai keuangan dan informasi untuk manajemen yang bebas dan

dapat dipercaya, lengkap dan tepat waktu, termasuk penyiapan laporan

keuangan yang handal serta mencegah penggelapan informasi kepada

publik.

(3) Compliance objectives, yaitu adanya kepatuhan kepada hukum dan

peraturan yang berlaku. Tujuan ini memastikan bahwa kegiatan usaha

perusahaan patuh kepada hukum, peraturan, rekomendasi dari regulator,

kebijakan dan prosedur intern perusahaan.

Page 4: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

4

Efektivitas Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal juga dapat didefinisikan sebagai proses yang

dijalankan Dewan Komisaris, Manajemen, dan personil lain, yang didesain guna

memberikan keyakinan memadai mengenai pencapaian tiga golongan tujuan (SPAP,

2011 ; 319.2), yaitu:

a) Keandalan pelaporan keuangan.

b) Efektivitas dan efisiensi operasi.

c) Kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari COSO

(Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission), membagi

sistem pengendalian internal menjadi 5 komponen, yaitu (Guy et al., 2002:229):

1. Lingkungan Pengendalian (control environment)

Lingkungan pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik

dan manajer perusahaan mengenai pentingnya pengendalian intern

perusahaan. Efektivitas unsur pengendalian intern sangat ditentukan oleh

atmosfer yang diciptakan lingkungan pengendalian. Lingkungan

pengendalian memiliki 7 unsur :

a. Integritas dan nilai-nilai etis

Integritas dan nilai-nilai etis merupakan dasar preferen, dan gaya

manajemen. Nilai-nilai tersebut membentuk seperangkat standar

moral dan perilaku yang merupakan pegangan manajemen.

Keefektifan kebijakan pengendalian internal entitas tidak dapat

melampaui integritas dan nilai etis manajemen yang menciptakan,

melaksanakan dan memantaunya. Standar-standar itu mencapai

tindakan manajemen untuk menghilangkan atau mengurangi insentif

serta godaan yang dapat menyebabkan seseorang melakukan

tindakan yang tidak jujur, illegal, atau tidak etis.

Page 5: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

5

b. Komitmen terhadap kompetensi

Kompetensi adalah pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk

menyelesaikan tugas. Komitmen terhadap kompetensi

mengharuskan manajemen untuk mempertimbangkan tingkat

kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu

dan menggunakan karyawan dengan keahlian serta pengetahuan

yang sesuai atas masing-masing pekerjaan.

c. Dewan direksi dan komite audit

Dewan direksi dan komite audit umumnya bertugas mengarahkan

dan mengawasi suatu entitas. Mereka bertanggungjawab untuk

memantau operasi dan kemajuan entitas, mengotorisasi aktivitas

tertentu, memberikan nasehat kepada manajemen, dan mengawasi

pengendalian internal serta pelaporan keuangan.

d. Filosofi manajemen dan gaya operasi

Filosofi manajemen dan gaya operasi merupakan pendekatan umum

dalam menjalankan suatu entitas. Salah satu aspek dari faktor ini

adalah metode manajemen untuk mengambil dan memantau risiko

bisnis. Sebagai contoh manajemen dapat bersikap konservatif atau

agresif dalam mengambil risiko bisnis, dan bertindak hati-hati atau

berani dalam mengevaluasi hasil potensi dari risiko seperti itu dan

dalam memantau kemajuan entitas setelah memutuskan untuk

melaksanakan tindakan tertentu.

e. Struktur organisasi

Struktur organisasi adalah bentuk dan sifat dari subunit-subunit yang

dimilikinya serta fungsi manajemen dan hubungan pelaporan yang

berkaitan dengan subunit tersebut. Struktur organisasi

mempengaruhi pemberian kewenangan dan tanggungjawab dalm

suatu entitas.

f. Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab

Page 6: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

6

Personil entitas harus memiliki pemahaman yang jelas tentang

tujuan entitas, bagaimana tindakan mereka saling berhubungan dan

memberikan kontribusi pada tujuan tersebut, serta bagaimana dan

untuk apa mereka mengemban tanggungjawab.

g. Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia

Kemampuan entitas untuk mempekerjakan personil yang mampu

dan kompeten guna mencapai tujuannya merupakan pertimbangan

yang penting dalam audit. Kebijakan dan praktik yang menyangkut

personil suatu entitas sangat memperhatikan kemampuan ini.

2. Pamahaman dan penilaian/pengukuran risiko (risk assessment)

Penilaian risiko adalah identifikasi, analisis dan manajemen risiko entitas

yang relevan dengan menyusun laporan keuangan yang disajikan secara

wajar sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Proses

penilaian risiko entitas harus memperhatikan keadaan serta keadaan

internal dan eksternal yang dapat sangat mempengaruhi kemampuannya

dalam mencatat, memproses dan melaporkan data keuangan yang

konsisten asersi manajemen dalam laporan keuangan. Contoh-contoh

risiko seperti itu adalah sistem informasi yang baru atau diperbaiki,

teknologi baru, personil baru dll.

3. Aktivitas pengendalian (control activities)

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang

dikembangkan oleh manajemen untuk mengantisipasi risiko yang dapat

menghalangi entitas mencapai tujuannya. Secara umum aktivitas

pengendalian terdiri dari kategori-kategori berikut :

a. Penelaahan kinerja : kinerja aktual dapat dibandingkan dengan

kinerja yang telah dianggarkan, diramalkan periode sebelumnya, dan

berbagai jenis data yang dapat dihubungkan satu sama lain.

b. Pemprosesan informasi : aktivitas pengendalian ini digunakan untuk

mengecek otorisasi, akurasi, dan kelengkapan transaksi.

Page 7: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

7

c. Pengendalian fisik : aktivitas ini terdiri dari pengamanan aktiva

secara fisik, termasuk perlindungan yang memadai atas akses ke

aktiva dan catatannya, seperti keamanan fasilitas, otorisasi

keprogram komputer dan berkas data.

d. Pemisahan tugas : tugas harus dipindahkan untuk mengurangi

kemungkinan terjadinya kesalahan dan usaha untuk

menyembunyikan kesalahan dan penyimpangan tugas oleh orang-

orang terkait.

4. Informasi dan komunikasi (information and communication)

Sistem informasi yang efektif berupaya untuk menetapkan metode serta

catatan yang akan mencapai tujuan-tujuan seperti mengidentifikasi,

menggambarkan transaksi secara rinci atas dasar ketepatan waktu,

mengukur nilai transaksi, menentukan periode transaksi, menyajikan

pengungkapan.

Komunikasi melibatkan penyediaan informasi yang dihasilkan oleh sistem

informasi pelaporan keuangan oleh pihak-pihak terkait dari suatu entitas

secara tepat waktu.

5. Kegiatan pemantauan dan perbaikan kontrol yang lemah (monitoring)

Pemantauan dapat dilakukan melalui aktivitas terus menerus atau evaluasi

secara terpisah. Prosedur pemantauan yang terus menerus dilakukan

terhadap aktivitas rutin yang normal terjadi dalam sebuah entitas serta

mencakup aktivitas manajemen dan pengawasan yang biasa.

Menurut Mulyadi untuk menciptakan sistem pengendalian intern yang

memadai dalam perusahaan yang berdasar pada 5 komponen pengendalian internal,

maka ada empat unsur pokok yang harus dipenuhi antara lain (Mulyadi, 2010: 164):

1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara tegas.

Page 8: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

8

2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang

cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.

3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya

Efektivitas disini diartikan Effectiveness adalah “doing the right things”,

yaitu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menjamin tercapainya tujuan

organisasi ( Ihalauw, 2005: 14). Sehingga efektivitas pengendalian internal

pemberian kredit agribisnis adalah pencapaian tujuan pemberian kredit agribisnis

pada organisasi.

METODE PENELITIAN

Obyek penelitian ini adalah kantor pusat KSP Jaya Eka Sakti yang berlokasi

di Jl.Argoboga No. 12 Ledok Argomulyo Salatiga.

Jenis Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu

tentang efektivitas pengendalian intern terhadap pemberian kredit agribisnis pada

KSP Jaya Eka Sakti Salatiga, maka dapat dijelaskan bahwa penelitian yang bersifat

deskriptif studi kasus. Penelitian deskriptif studi kasus adalah sebuah penelitian yang

rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dan cukup

mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa.

Jenis Data dan Sumber data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah gambaran pengendalian

prosedur pemberian kredit agribisnis, sejarah perkembangan koperasi mangenai

pemberian kredit, penerapan pengendalian intern pemberian kredit agribisnis,

dokumen-dokumen kredit, dokumen karyawan, job description, job requirements,

struktur organisasi.

Page 9: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

9

Data-data yang diperlukan tersebut diperoleh dari wawancara lansung dengan

pegawai yang berhubungan langsung dengan masalah yang diteliti, observasi

terhadap aktivitas koperasi yang berkaitan dengan masalah pengendalian intern

pemberian kredit agribisnis dan kuesioner untuk mengukur efektifitas pengendalian

internal pemberian kredit.

Prosedur Pengumpulan Data

Agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini maka perlu

menngumpulkan data dan fakta dari perusahaan yang diteliti dengan cara sebagai

berikut :

Studi lapangan yang meliputi :

1. Wawancara

Melakukan tanya jawab langsung dengan pegawai yang berhubungan

langsung dengan masalah yang diteliti. Dari hasil wawancara, penulis

akan memperoleh data mengenai gambaran yang jelas mengenai

pengendalian intern dan sejarah perkembangan koperasi khususnya pada

prosedur pemberian kredit agribisnis, pemeriksaan kredit yang dilakukan,

struktur organisasi, pemisahan fungsi dan tanggungjawab atas pekerjaan,

pelimpahan wewenang, prosedur rekrutmen karyawan, prosedur

penggajian, jaminan bagi karyawan, sistem baru, kegiatan luar, penelaah

kinerja .

2. Observasi

Melakukan pengumpulan data dengan pengamatan langsung ke lapangan

dan mengadakan penelitian langsung terhadap aktivitas koperasi yang erat

kaitannya dengan masalah pengendalian pengendalian pemberian

kreditnya . Dalam hal ini penulis melakukan observasi terhadap KSP Jaya

Eka Sakti mengenai proses penerapan pengendalian internal pemberian

kredit dan dokumen yang dibutuhkan yaitu: tindakan karyawan dalam

Page 10: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

10

melaksanakan prosedur kredit, penerapan fungsi-fungsi dan

tanggungjawab karyawan, pelaksanaan aturan sebagai komitmen koperasi

Teknik Analisis Data

Analisis deskriptif kualitatif

Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan, kemudian dianalisis berdasarkan

metode yang telah ditetapkan dan bertujuan untuk menguji bagaimana keefektifan

pengendalian intern pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti Salatiga.

Langkah Analisis

1. Menganalisis kaidah-kaidah pengendalian intern atau aturan-aturan pada

koperasi dalam pemberian kredit apakah telah sesuai dengan teori

pengendalian intern yang ada.

2. Menganalisis penerapan pengendalian intern pemberian kredit sesuai atau

tidak sesuai dengan kaidah-kaidah pengendalian intern pemberian kredit pada

koperasi.

3. Menilai efektivitas pengendalian internal pemberian kredit yang ada pada

koperasi yang dikaitkan dengan teori, kaidah-kaidah yang ada, serta

penerapan pengendalian intern. Apabila ketiganya sesuai maka dikatakan

efektif.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

Setelah melakukan tahap penelitian, dalam bab ini akan disajikan gambaran

objek dan hasil analisis data yang merupakan jawaban atas persoalan penelitian

yang dirumuskan pada bab-bab sebelumnya.

1. Gambaran Obyek

Sejarah berdirinya KSP Jaya Eka Sakti Salatiga

Page 11: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

11

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti Salatiga atau yang lebih

dikenal oleh masyarakat Salatiga dengan nama KSP “JES” memiliki kantor

pusat yang berada di jalan Argoboga no.12, Kelurahan Ledok, Kecamatan

Argomulyo, Kota Salatiga pada awalnya bernama KSP Eka Sakti yang

berdiri sejak tahun 1974 mendapat pengesahan dari kepala kantor

Departemen Perdagangan dan Koperasi Kota Salatiga dengan Badan

Hukum Nomor : 8718/BH/VI tanggal 10 Desember 1974.

Dalam perjalanan usahanya KSP Eka Sakti mengalami beberapa

kali perubahan manajemen antara lain bergabung dengan Manajemen KSU

Jaya Sakti Group di Semarang, yang kemudian pada tanggal 10 Januari

2001 memisah dari KSU Jaya Sakti Group Semarang dan berganti nama

menjadi KSU Jaya Eka Sakti dengan Badan Hukum Nomor :

01/PAD/KDK.II.32/VI/2001.

Sesuai dengan tuntutan usaha KSU Jaya Eka Sakti telah mengalami

beberapa perubahan Anggaran Dasar antara lain dari Koperasi Serba Usaha

(KSU) menjadi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dengan pengesahan Badan

Hukum Nomor : 518/0/BH/VI/2004 tanggal 24 Oktober 2004 dari Dinas

Koperasi dan UMKM Kota Salatiga.

Dengan maksud untuk memperluas wilayah kerjanya dari tingkat

Kota Salatiga menjadi tingkat Provinsi Jawa Tengah, KSP Jaya Eka Sakti

Salatiga mengadakan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) dari Dinas

Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah dengan Badan Hukum Nomor

: 08/PAD/KDK.II/VI/2008 tanggal 5 Juni 2008.

Sampai dengan saat ini KSP Jaya Eka Sakti baru mempunyai dua

kantor cabang yang berada di Jalan Progo no. 01, kelurahan Ngancar,

Bawen dan telah mendapat surat persetujuan pembukaan Kantor Cabang

Koperasi Simpan Pinjam dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten

Semarang Nomor : 04/SPPC-KSP/IX/2010 tanggal 3 September 2010.

Page 12: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

12

Pada awal tahun 2012, Koperasi Simpan Pijam (KSP) Jaya Eka Sakti

mempunyai cabang di Jl. Dewi Sartika, Sampangan, Semarang.

2. Visi dan Misi KSP Jaya Eka Sakti

a) Visi KSP Jaya Eka Sakti menjadi mitra usaha yang terpercaya dengan

mengelola dan menghimpun dana masyarakat secara amanah dan

professional.

b) Misi KSP Jaya Eka Sakti

- Mengemban amanat

- Menjaga martabat

- Member manfaat kepada anggota dan masyarakat.

3. Jenis-jenis Kredit

a) Produk Simpanan

1) Simpanan Sukarela Jaya Eka Sakti (SISUKAHATI)

Yaitu simpanan pihak ketiga yang disimpan di Koperasi Simpan

Pinjam dengan jumlah yang tidak ditentukan dan Koperasi Simpan

Pinjam berkewajiban memelihara dana tersebut yang sewaktu-

waktu dapat ditarik.

2) Simpanan Berjangka Jaya Eka Sakti (SIJAKASAKTI)

Yaitu simpanan dari pihak ketiga dengan harapan Koperasi Simpan

Pinjam dapat memutar uang tersebut kepada calon debitur karena

simpanan tersebut merupakan simpanan yang memiliki jangka

waktu tertentu dalam penarikannya sesuai dengan perjanjian yang

telah disepakati.

b) Produk Pinjaman/ Kredit Jaya Eka Sakti

Produk Pinjaman/ Kredit meliputi:

1) Produk Pinjaman Agribisnis

Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk budidaya pertanian dan

peternakan dari hulu ke hilir dengan jangka waktu paket pinjaman

Page 13: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

13

maksimal 1 (satu) tahun dan bisa diperpanjang dengan produk

pinjaman lain.

2) Produk Pinjaman Modal Kerja

Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk pengrajin, pedagang kecil/

menengah, home industry dengan jangka waktu paket pinjaman

modal kerja maksimal 3 (tiga) tahun.

3) Produk Pinjaman Insidental

Yaitu pinjaman yang dikhususkan untuk melayani kebutuhan

pembiayaan jangka pendek dari anggota masyarakat dengan jangka

waktu 1 (satu) bulan.

4. Struktur Organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti

Pada struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka sakti

terdapat uraian tugas masing-masing jabatan. Adapun uraian tersebut

sebagai berikut:

- Ketua

a) Mengawasi seluruh kegiatan perkoperasian

b) Memberi persetujuan pembiayaan kredit besar

c) Memberi nasehat kepada manajer untuk menjalankan kegiatan

operasional yang sesuai dengan aturan.

- Pengurus

a) Mengadakan rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan

belanja KSP

b) Menyelengarakan Rapat Anggota Tahunan

c) Menyelenggarakan rapat pengurus satu bulan sekali untuk

mengevaluasi pelaksanaan usaha yang professional

- Manajer

a) Memimpin kegiatan KSP secara menyeluruh

b) Melakukan koordinasi seluruh staf KSP

c) Menyusun rencana kerja pada KSP

Page 14: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

14

d) Menandatangani surat-surat

e) Member persetujuan setiap transaksi

f) Mengangkat dan memberhentikan pegawai

g) Meneliti laporan periodik pada KSP

- Kepala Cabang

a) Tugas utama dari kepala cabang adalah sebagai kepanjangan tangan

dari Manajer-Manajer diatas.

b) Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap oprasional kantor

cabang, memonitor kerja Koordinator serta pejabat dibawahnya

c) Memecahkan masalah dicabang serta melaporkan ke kantor pusat

sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Disamping itu

mengapresiasikan atau mengaktualisasikan rencana pencapaian

target.

d) Bersama-sama manajer bertanggung jawab dalam penyusunan

pelaporan masing-masing cabang.

- Analis Kredit

a) Menjalankan perintah Koordinator kredit untuk menangani

penganjuan pinjaman

b) Membuat memorandum kredit, survey bersama Kredit support

c) Bersama kolektor memantau angsuran pinjaman dan penagihan

d) Analis kredit bertanggung jawab terhadap Koordinator kredit

tentang pinjaman baik penanganan pengajuan maupun penagihan

kantor cabang

- Administrasi Kredit

a) Mempersiapkan semua berkas perkreditan baik pengajuan,

pencairan, maupun angsuran.

b) Atas perintah Koordinator operasional dia juga bertanggung jawab

dalam penyususnan laporan bulanan dan tahunan

Page 15: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

15

- Kolektor

a) Penagihan terhadap nasabah yang belum memenuhi kewajiban

cicilan pinjaman setiap bulanya.

b) Kolektor bersama dengan credit support dan analis kredit

bertanggung jawab terhadap pengembalian atau penarikan jaminan

oleh KSP “JAYA EKA SAKTI”.

- Customer Service

a) Menerima tamu atau konsumen dibagian front office dan melayani

hal-hal yang diinginkan konsumen dan menjelaskan produk yang

ada di KSP “JAYA EKA SAKTI” secara jelas.

b) Customer Service bersama-sama semua divisi bertanggung jawab

terhadap keberhasilan menjaring konsumen yang datang di kantor.

- Pembukuan (Juru Buku)

a) Mengcover semua voucer transaksi baik pinjaman maupun

simpanan dan mengoreksi serta mentransaksikan semua voucer

pada program pembukuan pada akhir hari, dan juga bulan dan

tahun.

b) Juru Buku bertanggung jawab terhadap keberhasilan semua proses

pembukuan.

- Marketing (Landing dan Funding)

Tugas utama dari Marketing adalah memasarkan dan

mempublikasikan produk yang ada di KSP “JAYA EKA SAKTI” baik

bagian lending maupun funding, dia bertanggung jawab terhadap target

pemasaran serta menjamin produk berlaku.

- Kasir dan Teller

a) Melayani konsumen berkaitan dengan pengeluran dan penerimaan

kas berkaitan dengan simpanan dan pinjaman baik internal kantor

maupun transaksi antar kantor.

Page 16: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

16

b) Kasir bertanggung jawab tehadap semua transaksi dan validasi,

mengoreksi, menghitung dan mencocokan jumlah yang ada pada

rekapitulasi, serta menjamin tidak adanya selisih kas.

Disamping itu juga mempunyai tanggung jawab terhadap kombinasi

kunci brankas dan koreksi voucer akhir hari.

B. Pelaksanaan Pengendalian Internal Kredit Agribisnis pada Koperasi Simpan

Pinjam Jaya Eka Sakti

Pengendalian internal yang memadai akan membantu manajemen dalam

meningkatkan efektivitas dan efiensi kegiatan operasional perusahaan, keandalan

laporan keuangan, dan meningkatkan kepatuhan pada hukum dan peraturan-peraturan

yang berlaku. Tujuan pelaksanaan pengendalian internal pada Koperasi Simpan

Pinjam Jaya Eka Sakti khususnya untuk pemberian kredit agribisnis adalah

1. Terwujudnya sistem pengelolaan kredit agribisnis KSP “JAYA EKA SAKTI”

yang baik, berupa prosedur kredit yang baik untuk meminimalkan kredit

macet yang terjadi.

2. Terwujudnya sistem koordinasi yang baik diantara semua karyawan KSP

“JAYA EKA SAKTI”, dengan pelaksanaan wewenang serta tanggungjawab

karyawan sesuai dengan masing-masing bagian.

Kegiatan operasional yang diterapkan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka

Sakti didasarkan pada aturan yang telah dirancang untuk menjadi acuan pelaksanaan

kegiatan koperasi. Acuan pelaksanaan kegiatan operasional dalam KSP Jaya Eka

Sakti tersebut adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang memuat seluruh

unsur-unsur pokok pengendalian internal. Pelaksanaan pengendalian internal

pemberian kredit agribisnis pada KSP Jaya Eka Sakti berdasarkan unsur-unsur pokok

pengendalian internal adalah sebagai berikut:

Page 17: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

17

1. Lingkungan Pengendalian

Dalam lingkungan pengendalian, Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka

Sakti mempunyai komitmen bahwa pengendalian internal merupakan hal

penting dalam sistem pemberian kredit khususnya kredit agribisnis. Untuk

mewujudkan pengendalian internal tersebut maka diterapkan unsur-unsur

a. Integritas dan Nilai Etis

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti menerapkan

integritas dan nilai etis pada seluruh karyawannya. Hal ini dapat dilihat

dari adanya peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh manajemen

berupa tatacara kepegawaian mengenai etika dan perilaku. Aturan-

aturan tersebut kemudian dikomunikasikan kepada seluruh karyawan

dan harus dilaksanakan oleh setiap karyawan. Semua karyawan

dituntut hal yang sama, bahwa semua karyawan bertanggungjawab

melaporkan tentang semua pelanggaran yang diketahuinya atau yang

dicurigainya kepada atasan. Apabila karyawan melanggar aturan-

aturan dan kebijakan-kebijakan tersebut, maka karyawan akan

menerima sanksi berupa teguran lisan dan surat peringatan hingga SP3.

Selain aturan-aturan, Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti

juga menetapkan kriteria berpakaian untuk para karyawan, yaitu:

- Hari Senin hingga Jum’at memakai seragam yang telah

ditentukan.

- Hari Sabtu memakai seragam olahraga kantor.

- Setiap hari karyawan wajib memakai sepatu.

Melalui aturan tersebut, manajemen koperasi telah berusaha

untuk mengurangi godaan yang mengakibatkan karyawan tidak jujur,

melanggar hukum dan tidak etis.

Page 18: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

18

Setiap pagi aktivitas koperasi dimulai dari pelaksanaan

briefing untuk memotivasi dan review kinerja harian karyawan

koperasi.

Dalam pelaksanaan aktivitas kredit khususnya kredit

agribisnis, integritas dan nilai etis karyawan cukup baik. Hal ini

terlihat dari karyawan yang jujur dalam mencatat dan melaksanakan

transaksi kredit serta mampu melaksanakan kebijakan kredit yang telah

ditetapkan dengan benar sehingga kredit agribisnis yang diberikan

dapat kembali sesuai dengan waktu yang telah disepakati antara

koperasi dan nasabah.

b. Komitmen terhadap Kompetensi

Komitmen dan kompetensi Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka

Sakti dapat dilihat dari setiap karyawan ditempatkan sesuai dengan

pendidikan, pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman.

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti menetapkan

spesifikasi yang jelas mengenai uraian pekerjaan, latar belakang

pendidikan juga ketrampilan yang dibutuhkan untuk menduduki posisi

tertentu. Akan tetapi pada bidang pembukuan, latar belakang

pendidikan karyawan tidak sesuai dengan bidang akuntansi atau

pembukuan melainkan bidang hukum. Pihak manajemen menjelaskan

bahwa Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti yakin ketidak sesuaian

latar belakang pendidikan tidak menjadi masalah sebab dengan

training awal dan lamanya masa kerja akan menjadikan karyawan

semakin terampil meskipun latar belakang pendidikan tidak sesuai

dengan bidang pekerjaannya.

c. Dewan Direksi dan Komite Audit

Pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti sudah memiliki

auditor internal yang terdapat dikantor pusat, tetapi auditor tersebut

Page 19: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

19

tidak hanya fokus pada kegiatan kredit saja tetapi seluruh kegiatan

operasional koperasi. Sedangkan pengawas terhadap kegiatan Koperasi

Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti dilaksanakan oleh komite audit yang

ditunjuk pada RAT berasal dari anggota dewan komisaris independen,

tetapi pada KSP Jaya Eka Sakti ini komite audit disebut sebagai

pengawas yang hanya ditunjuk 1 orang saja. Tugas dari pengawas

adalah berusaha menengahi antara auditor internal dan auditor

eksternal.

d. Filosofi dan Gaya Operasi

Filosofi yang dianut oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka

Sakti yaitu “ Mengutamakan Pelayanan dan Kemitraan “ menunjukkan

adanya pengendalian terhadap pelaksanaan pengendalian kredit yang

mengutamakan pelayanan terhadap nasabah sehingga nasabah merasa

nyaman terhadap pelayanan yang diberikan. Dilihat dari hasil

wawancara serta observasi, prosedur pemberian kredit agribisnis

dilaksanakan secara cepat dan tidak berbelit-belit. Bila dilihat dari

gaya operasinya, sudah ada pemisahan fungsi yang jelas sehingga

setiap bagian memiliki tanggungjawab serta wewenang atas

pekerjaannya masing-masing sesuai dengan job description.Karyawan

yang mempunyai jabatan lebih tinggi berusaha memberi contoh kepada

karyawan dibawahnya untuk mematuhi peraturan yang ada pada

koperasi.

e. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat menentukan keberhasilan suatu

perusahaan dalam mencapai. Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti

memiliki struktur organisasi yang mencerminkan garis wewenang dan

tanggungjawab yang ada dalam pencapaian tujuan koperasi. Akan

tetapi, dalam struktur organisasi tersebut terdapat adanya rangkap

jabatan antara jabatan pengurus koperasi dan jabatan karyawan

Page 20: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

20

koperasi. Adanya rangkap jabatan tersebut memungkinkan terjadinya

tindak karyawan yang menyalahi aturan serta terjadi wewenang ganda.

Hal tersebut mempengaruhi adanya keputusan pemberian kredit.

f. Pendelegasian Wewenang dan Tanggungjawab

Dilihat dari struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Jaya

Eka Sakti, terdapat pelimpahan wewenang dan tugas. Dalam

melaksanakan kegiatan kredit agribisnis ini, pelaksanaan survey

jaminan dari pinjaman agribisnis dilakukan menurut jumlah pinjaman,

yaitu sebagai berikut:

- 0 s/d < 5.000.000 oleh marketing

- 5.000.000 s/d <15.000.000 oleh manajer

- 15.000.000 s/d <25.000.000 oleh manajer beserta

salah satu pengurus

- >25.000.000 oleh ketua

g. Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia

Kebijakan dan praktek sumber daya manusia ini berkaitan

dengan komitmen terhadap kompetensi karyawan. Koperasi Simpan

Pinjam Jaya Eka Sakti ini memiliki kebijakan serta prosedur

kepegawaian mulai dari rekrutmen dan pengangkatan karyawan,

kesejahteraan, hak dan kewajiban karyawan, hak dan kewajiban

perusahaan, Job description dan tanggung jawab kepangkatan,

jabatan, tugas, dan tanggung jawab.

Koperasi telah menerapkan kebijakan dan prosedur dalam

merekrut karyawan sehingga didapat karyawan yang kompeten dan

dapat dipercaya serta mampu mendukung pengendalian internal yang

efektif.

Koperasi melakukan penerimaan karyawan melalui kantor

pusat. Proses seleksi ini biasa dilakukan oleh tim rekrutmen yang

Page 21: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

21

dibentuk oleh bagian kepersonaliaan. Proses rekrutmen dimulai dari

publikasi lowongan, seleksi surat lamaran, tes tertulis, psikotes, tes

wawancara beberapa tahap, pemanggilan dan training kerja.

Proses penggajian karyawan diberikan secara bulanan. Selain

gaji, koperasi juga memberikan:

- Upah lembur, kerja lembur biasanya diperoleh karyawan pada

akhir bulan saat penyelesaian laporan bulanan.

- Tunjangan hari raya, diberikan kepada karyawan setahun

sekali.

- Tunjangan kelahiran dan pernikahan, diberikan karyawan saat

melahirkan dan saat karyawan menikah.

- Tunjangan struktural: diberikan setiap bulan berdasarkan surat

keputusan pengurus sesuai dengan jabatan tertentu.

- Tunjangan fungsional: Tunjangan fungsional diberikan

kepada karyawan tetap, yang mempunyai fungsi tambahan

dalam perusahaan.

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti juga memberikan

fasilitas-fasilitas jaminan sosial dan kendaraan untuk karyawannya,

yaitu:

- Jamsostek, setiap karyawan tetap koperasi berhak

mendapatkan Jamsostek.

- Jaminan hari tua, jaminan ini diperoleh karyawan setelah

purna kerja.

- Pengobatan, diberikan pada karyawan bisa bebas dilakukan di

dokter mana saja, dengan penggantian dokter dan resep/obat

sesuai dengan kebijakan koperasi.

- Cuti, diberikan setiap tahun kepada karyawan pada saat

menikah, hamil, dan pengambilan cuti.

Page 22: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

22

- Kendaraan (inventaris), karyawan diberikan kendaraan

bermotor setelah masa kerja 2 tahun sebagai inventaris kantor.

- Rekreasi, biasanya diadakan setahun sekali.

Pengaturan jam kerja pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka

Sakti telah ditentukan yaitu:

- Senin – Jum’at : pukul 08.00 sampai 16.00 WIB

- Sabtu : pukul 08.00 sampai 12.00 WIB

Jam istirahat diberikan selama 1 jam yaitu mulai pukul 12.00 –

13.00 WIB.

2. Penaksiran Risiko

a. Personil Baru

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko perubahan

akibat adanya karyawan baru, manajemen dalam menerima karyawan

baru mengadakan masa training kerja selama 3 (tiga) bulan terhadap

karyawan baru atau jika dipandang perlu, masa training atau percobaan

diperpanjang. Biasanya, training dilakukan untuk karyawan baru dari

jabatan tingkat bawah. Untuk karyawan tingkat atas, diangkat dari

karyawan lama yang dianggap telah mampu menduduki jabatan tingkat

atas serta dilihat dari masa kerja karyawan tersebut.

b. Laju Pertumbuhan

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti berusaha melakukan

peningkatan penghimpunan dana untuk tercapainya keseimbangan

antara penghimpunan dan penyaluran dana melalui program dan

langkah-langkah yang diambil, diantaranya:

- meningkatkan profesionalisme karyawan

Page 23: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

23

mengikutsertakan karyawan pada Diklat Sertifikasi baik

secara mandiri maupun yang diselenggarakan oleh Dinas

terkait.

- Peningkatan pelayanan terhadap nasabah

- Melaksanakan kegiatan promosi

Kegiatan promosi pada kredit agribisnis dilakukan pada

kelompok petani serta kerja sama dengan dinas pertanian

dan perkebunan.

c. Teknologi dan Sistem Informasi Baru

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti telah memanfaatkan

teknologi dalam membuat laporan keuangan. Koperasi pun telah

menerapkan perhitungan komputerisasi, hal ini dilakukan agar risiko

kesalahan relative kecil, meskipun masih ada human error. Tetapi

dalam pelayanan kepada nasabah masih menggunakan sistem manual

sehingga belum semua kegiatan dilakukan dengan sistem

komputerisasi.

d. Perubahan Struktur Organisasi

Restrukturisasi karyawan pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya

Eka Sakti, menurut hasil wawancara dari pihak manajemen dilakukan

setiap tahun. Akan tetapi pada dokumen struktur organisasi kantor

pusat pada tahun 2008 sampai dengan 2012 tidak ada restrukturisasi

pada struktur organisasinya dan hanya ada penambahan karyawan

marketing pada tahun 2012. Adanya perubahan struktur organisasi

baru apabila ada karyawan yang keluar dan digantikan oleh karyawan

baru atau ada penambahan karyawan baru.

e. Kegiatan-kegiatan Luar

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti secara proaktif

menetapkan strategi yang jelas, meliputi:

Page 24: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

24

- Penetapan pasar sasaran yang jelas, dalam kredit agribisnis

ini sasaran pasar yang jelas adalah himpunan petani serta

kerjasama dengan dinas pertanian dan perkebunan.

- Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, dengan

mengikutsertakan karyawan pada Diklat Sertifikasi baik

secara mandiri maupun yang diselenggarakan dinas terkait.

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti

meliputi:

a. Penelaahan Kinerja

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti melakukan

evaluasi/review kinerja disetiap kantor, baik kantor pusat

maupun kantor cabang. Evaluasi dilakukan setiap:

- 1 bulan sekali, dilaksanakan oleh manajer dan kepala

bagian kredit masing-masing kantor.

- 3 bulan sekali, dilaksanakan oleh manajer dan kepala

bagian kredit di masing-masing kantor serta oleh pengurus

di seluruh kantor.

- Review tahunan, dilakukan pada akhir tahun oleh pengurus

diseluruh kantor pada bulan Desember.

b. Pemprosesan Informasi

Setiap transaksi kredit agribisnis dicatat dan diarsipkan

baik manual maupun komputerisasi. Bukti-bukti transaksi

kredit tersebut kemudian dicatat dan diarsipkan oleh bagian-

bagian yang bertanggungjawab seperti kasir dan administrasi

kredit.

c. Pengendalian Fisik

Untuk memenuhi pengendalian fisik atas aktiva dan

catatan, setiap bagian memiliki lemari arsip untuk menyimpan

Page 25: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

25

dokumen-dokumen penting. Dokumen jaminan disimpan pada

lemari brankas pada ruang file dimana yang memiliki otorisasi

dan akses ke dalam ruangan hanya manajer dan pengurus saja.

Selain itu secara bekala, biasanya sebulan sekali dilakukan

pemeriksaan dokumen-dokumen kredit dan wajib melaporkan

tingkat kolektibilitas kredit.

d. Pemisahan Tugas

Aktivitas pengendalian melalui pemisahan tugas yang

dilaksanakan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti atas

pemberian kredit agribisnis adalah

1. Analisis kredit

Berwenang menilai kelayakan dari persyaratan dan

permohonan kredit yang diajukan oleh nasabah.

2. Akuntan

Bertugas menganalisis dan menilai informasi

historis dan financial dalam bentuk laporan sebagai

pedoman bagi manajer.

3. Kepala bagian kredit dan pengurus

Berwenang memutuskan pemberian kredit sesuai

dengan batas kewenangan yang ditetapkan,

Pinjaman > 10 juta pengurus

Pinjaman < 10 juta kepala bagian kredit

4. Informasi dan Komunikasi

Pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti informasi dan

komunikasi yang dilakukan mulai dari entry data nasabah, pokok pinjaman,

tanggal pinjaman dan laporan reputasi nasabah, laporan keuangan, laporan

kredit pinjaman.

5. Pemantauan

Page 26: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

26

Pemantauan yang dilakukan oleh Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka

Sakti untuk memantau sejak dini kemungkinan terjadinya penyimpangan

ditentukan sebelumnya pada perjanjian kredit antara koperasi dengan nasabah.

Penyimpangan lain yang mungkin terjadi adalah penyimpangan yang terjadi

pada sistem keuangan koperasi dikarenakan oleh human error ataupun sistem

komputerisasi yang perlu perbaikan.

Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti secara periodik melakukan

evaluasi terhadap kegiatan pemberian kredit, sehingga koperasi tahu

kelemahan pengendalian internal yang ada dalam koperasi dan dapat

diupayakan pengendalian internal yang lebih baik.

Table 1

Unsur-unsur Pengendalian Internal yang Memadai

Sistem pengendalian yang memadai dalam perusahaan yang berdasar pada

lima komponen pengendalian internal, meliputi 4 unsur:

No. Unsur Pokok Ya Tidak Keterangan

1.

2.

Struktur organisasi

Sistem wewenang dan

prosedur pencatatan

Koperasi Simpan Pinjam

Jaya Eka Sakti memiliki

struktur organisasi yang

mencerminkan garis

wewenang dan

tanggungjawab, akan tetapi

terdapat rangkap jabatan

antara pengurus dan

karyawan.

Pencatatan kredit agribisnis

dicatat dan diarsipkan

Page 27: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

27

3.

memberikan perlindungan

yang cukup terhadap

kekayaan, pendapatan,

utang dan biaya

Praktik yang sehat dalam

melaksanakan tugas dan

fungsi setiap unit organisasi

meliputi:

- Penggunaan formulir

yang bernomor urut

- Pemeriksaan mendadak

langsung baik secara

manual ataupun

komputerisasi. Untuk

wewenang dalam pemberian

agribisnis dilakukan sesuai

dengan otorisasi masing-

masing unit organisasi.

Dokumen jaminan kredit

disimpan pada ruang

jaminan dimana yang

berwenang adalah pengurus

dan manajer saja.

Formulir kredit pada

Koperasi Simpan Pinjam

Jaya Eka Sakti hanya satu

macam untuk semua jenis

pinjaman kredit dan tidak

bernomor urut.

Pelaksanaan pemeriksaan

pada Koperasi Simpan

Pinjam Jaya Eka Sakti

sudah terjadwal sehingga

Page 28: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

28

- Setiap transaksi tidak

boleh dilaksanakan dari

awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit

organisasi

- Perputaran jabatan

- Keharusan mengambil

cuti

karyawan mengetahui

jadwal pasti pemeriksaan

dan dapat mempersiapkan

pekerjaan mereka untuk

pemeriksaan. Tidak pernah

ada pemeriksaan mendadak.

Pada transaksi pemberian

kredit agribisnis dari awal

sampai akhir dilaksanakan

oleh setiap bagian yang

berwenang mengotorisasi

setiap proses pemberian

kredit.

Pada koperasi Simpan

Pinjam Jaya Eka sakti tidak

adanya peerputaran jabatan,

hal tersebut dapat dilihat

pada struktur organisasi dari

tahun 2008 sampai dengan

saat ini tidak ada perubahan

jabatan dan karyawan hanya

menetap pada satu

pekerjaan tertentu.

Pemberian cuti tahunan

Page 29: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

29

- Secara periodik diadakan

pencocokan fisik

kekayaan dengan catatan

- Pembentukan unit

organisasi yang bertugas

untuk mengecek

efektivitas sistem

pengendalian

untuk karyawan pada

Koperasi Simpan Pinjam

Jaya Eka Sakti tidak

diwajibkan. Apabila diambil

boleh tetapi tidak juga tidak

apa-apa.

Setiap sebulan sekali

diadakan pencocokan fisik

kekayaan dengan catatan.

Pencocokan jumlah

pemberian kredit serta

dengan saldo laporan

bulanan.

Unit organisasi yang

dibentuk koperasi Simpan

Pinjam Jaya Eka Sakti guna

mengecek efektivitas sistem

pengendalian adalah

pengawas. Pengawas dipilih

saat Rapat Anggota

Tahunan, dimana pengawas

ditunjuk berdasarkan

kesepakatan Rapat Anggota,

tetapi pengawas hanya satu

orang. Sehingga

pengawasan kurang

Page 30: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

30

4.

Karyawan yang sesuai

dengan tanggungjawabnya

- Seleksi calon karyawan

- Analisis jabatan job

description dan job

requirement

- Pengembangan

pendidikaan karyawan

maksimal.

Seleksi calon karyawan

Koperasi Simpan Pinjam

Jaya Eka Sakti dilaksanakan

melalui beberapa tahap tes

untuk menggali informasi

atas kompetensi karyawan.

Koperasi Simpan Pinjam

Jaya Eka Sakti telah

menentukan syarat-syarat

yang dipenuhi calon

karyawan yang menduduki

sebuah jabatan dengan

membuat uraian jabatan dan

menetapkan persyaratan

jabatan.

Koperasi Simpan Pinjam

Jaya Eka Sakti berusaha

meningkatkan

profesionalisme karyawan

dengan mengikutsertakan

karyawan pada Diklat

Page 31: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

31

Sertifikasi baik secara

mandiri maupun yang

diselenggarakan oleh Dinas

terkait.

Efektivitas pengendalian internal pemberian kredit adalah tercapainya tujuan

pengendalian internal yaitu: keandalan laporan keuangan, efektivitas dan efisiensi

operasi, kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku. Tercapainya tujuan

pengendalian internal maka dapat dikatakan bahwa tujuan organisasi tersebut

tercapai, dimana tujuan pengendalian internal Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka

Sakti atas pemberian kredit adalah

1. Terwujudnya sistem pengelolaan kredit yang baik berupa prosedur kredit

yang baik untuk meminimalkan kredit macet yang terjadi. Pengendalian

internal yang terjadi guna pencapaian tujuan pada KSP Jaya Eka Sakti

sebagai berikut:

- Telah dilaksanakan sistem wewenang dan prosedur pencatatan

memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan,

pendapatan, utang dan biaya.

- Tidak dilaksanakannya pemeriksaan mendadak terhadap kinerja

karyawan. Pemeriksaan dilaksanakan rutin dan terjadwal.

- Setiap transaksi dilaksanakan dari awal sampai akhir tidak oleh satu

orang atau satu unit organisasi.

Page 32: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

32

- Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan

catatan.

- Adanya unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas

sistem pengendalian yang disebut sebagai pengawas tetapi hanya

ditunjuk satu orang.

kecilnya jumlah kredit macet khususnya pada kredit agribisnis.

Pemberian kredit agribisnis keseluruhan pada bulan April 2012

mencapai Rp 671.559.500,- dan jumlah kredit macet yang keterlambatan

angsuran lebih dari tiga bulan Rp 8.394.494,- , maka prosentase kredit

macet pada kredit agribisnis sebesar 1,25% angka tersebut menunjukan

kredit macet pada pemberian kredit agribisnis di Koperasi Simpan

Pinjam Jaya Eka Sakti sangat kecil dimana batas atas atau patokan

prosentase kredit macet pada Koperasi Simpan Pinjam Jaya Eka Sakti

adalah 5%, sehingga pengendalian internal pemberian kredit agribisnis

pada Koperasi Jaya Eka Sakti dapat dikatakan efektif, meskipun hal

yang penting yaitu pemeriksaan mendadak tidak dilaksanakan oleh

koperasi.

2. Terwujudnya sistem koordinasi yang baik diantara semua karyawan

KSP “JAYA EKA SAKTI”, dengan pelaksanaan wewenang serta

tanggungjawab karyawan sesuai dengan masing-masing bagian.

Pelaksanaan pengendalian internal guna pencapaian tujuan pada KSP

Jaya Eka Sakti sebagai berikut:

- Dilaksanakannya sistem wewenang sesuai dengan struktur

organisasi yang ada pada Koperasi.

- Dilaksanakannya seleksi calon karyawan sesuai dengan peraturan

rekrutmen karyawan.

- Dilaksanakannya analisis jabatan job description dan job

requirement.

Page 33: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

33

- Dilaksanakannya pengembangan pendidikaan karyawan.

Dengan adanya unsur-unsur diatas, maka karyawan mampu mengerti

dan paham atas pekerjaan serta tanggungjawab dan wewenang masing-

masing sehingga tercapainya koordinasi yang baik antar karyawan.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa,

pelaksanaan pengendalian internal pemberian kredit agribisnis pada Koperasi Simpan

Pinjam Jaya Eka Sakti telah efektif hal ini ditunjukan oleh tercapainya tujuan

organisasi atas pemberian kredit agribisnis. Meskipun telah efektif, masih terdapat

kekurangan pada unsur memadai yang mungkin diperlukan dalam pencapaian tujuan

pengendalian internal pemberian kredit agribisnis, yaitu tidak adanya pemeriksaan

mendadak serta unit pengawas pengendalian internal hanya ditunjuk satu orang.

Implikasi Terapan

1. Diadakan pemeriksaan mendadak, karena apabila pemeriksaan secara rutin atau

terjadwal saja karyawan tahu kapan saat pemeriksaan dan kemungkinan

kecurangan karyawan dapat dipersiapkan pertaanggungjawabannya dengan

memanipulasi data sehingga kecurangan tersebut tidak terdeteksi.

2. Penunjukan pengawas pengendalian internal seharusnya tidak hanya satu orang,

karena dalam pengawasan apabila hanya satu orang yang mengawasi

kemungkinan tidak maksimal serta pengawasan hanya berdasar pada satu orang

dan satu sudut pandang penilaian saja.

Page 34: T1 232008227 FULL TEXT - Institutional Repository | Satya …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2650/2/T1... ·  · 2013-05-27Penyaluran atau pemberian kredit merupakan salah

Daftar Pustaka

Dwiatmadja, Christantius., Ihalauw, Johm J.O.I., Budiharjanti, Nuringtyas., Adikusumo,

Santoso., Supramono., Sucahyo, Usil Sis, 2005, MANAJEMEN : suatu hampiran

fungsional, Fakultas Ekonomi, Universitas Satya Wacana, Salatiga.

Guy, M., Dan., Alderman, C. Wayne, Winters J., Alan, 2002, Auditing, Erlangga, Jakarta.

Institute Akuntan Publik Indonesia, 2011, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat,

Jakarta.

Mulyadi, 2010, Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Romney, Marshall B. & Steinbart, P. J, 2011. Accounting Information System (edisi 9), Salemba

Empat, Jakarta.

Tampubolon, Robert, 2005, Risk and Systems-Based Internal Audit, PT Elex Media Komputindo,

Jakarta.