syawaluddin hutahean vol. 16 no.1.pub

Upload: aulia-try-atmojo

Post on 28-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    1/10

    39Vol. 16 No. 1 April 2009

    Hutahaean

    Abstrak

    Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya mengenai model refraksi gelombang denganmenggunakan potensial aliran gelombang nonlinier yaitu Hutahaean (2007c) dan (2008c). Adapun pengemban-

    gan yang dilakukan adalah dengan mengerjakan persamaan muka air yang merupakan gabungan antarapersamaan kontinuitas dan persamaan kekekalan energi, Hutahaean (2005) dan (2007a) serta dengan menger-jakan persamaan momentum terbatas, Hutahaean (2008a) dan (2008b). Perkembangan yang dihasilkan adalah

    bahwa terjadinya breakingganda yang jelas pada model, tetapi masih diperlukan koefisien breakingsebagai-

    mana halnya dengan model terdahulu.

    Kata-kata Kunci: Gelombang pecah, persamaan momentum terbatas, koefisienbreaking.

    Abstract

    This paper presents extended researches of earlier version about model of water wave refraction using nonlinier

    flow potential, Hutahaean (2007c) and (2008c). The extension is the using of surface water equation, which issuperposition of continuity equation and energi conservation equation, and the working of limited momentumequation, Hutahaean (2008a) and (2008b). The improvement from the earlier version is that the model can show

    double breaking clearly, but the model still need a breaking coefficient as the earlier models need.

    Keywords: Wave breaking, limited momentum equation, breaking coefficient.

    Model Refraksi-Difraksi Gelombang Air oleh Batimetri dengan

    Mengerjakan Persamaan Kekekalan Energi

    Syawaluddin Hutahaean

    Kelompok Keahlian Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung,Jl. Ganesha No. 10 Bandung 40132, E-mail: [email protected]

    ISSN 0853-2982

    Jurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa SipilJurnal Teoretis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil

    1. Pendahuluan

    Penelitian ini adalah kelanjutan dari penelitian sebe-lumnya yang dilakukan penulis dalam mengembang-

    kan model transformasi gelombang dari perairandalam menuju perairan dangkal, dimana transformasitersebut meliputi refraksi gelombang, yaitu

    pembelokan arah gelombang oleh kontur batimetridasar perairan, difraksi yaitu penyebaran gelombang,shoaling yaitu pembesaran tinggi gelombang ketika

    gelombang bergerak menuju perairan yang lebihdangkal dan breakingatau gelombang pecah, dimana

    bagian yang paling mendapat perhatian dari penulisadalah pada pengembangan kemampuan model dalam

    mensimulasikan gelombang pecah.

    Hutahaean (2007b), mengembangkan persamaangelombang nonlinier dimana potensial alirangelombang mengandung fenomena breaking.Berdasarkan persamaan ini maka dikembangkanpersamaan gelombang nonlinier pada dasar perairan

    miring, dengan menggunakan metoda dan persamaandasar yang sama dan diaplikasikan pada pemodelanrefraksi gelombang dengan menggunakan persamaanrefraksi dari Noda, Hutahaean (2007c). Model refraksigelombang yang dihasilkan dapat memodelkanbreaking, dengan sejumlah keterbatasan antara lain

    breakingyang terjadi hanya satu kali, dan perubahan

    tingi gelombang kurang kontinu. Meskipun breakingadalah suatu peristiwa yang cepat, tetapi perubahan

    tinggi gelombang tetap kontinu.

    Selanjutnya, dalam usaha memperbaiki fenomenabreaking pada model, Hutahaean (2008a)mengembangkan suatu persamaan gelombangnonlinier dengan merumuskan dan mengerjakanpersamaan keseimbangan momentum dimana padapersaman ini terdapat suatu koefisien yang disebut

    dengan koefisien momentum. Pada penelitian tersebutdigunakan koefisien momentum berharga satu, namun

    demikian persamaan gelombang nonliier yangdihasilkan membaik pada fenomena breaking- nya.

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    2/10

    40 Jurnal Teknik Sipil

    Model Refraksi-Difraks i Gelombang Air oleh Batimetri...

    Hutahaean (2008b) memperbaiki koefisien momentumdengan mengggunakan pendekatan asimtotisgelombang panjang dari Dean (1984) dan

    menggunakan persamaan keseimbangan momentumtersbut untuk merumuskan persamaan momentum arah

    vertikal-z dan mengaplikasikannya pada persamaangelombang panjang dari Airy yang disempurnakanyang dikembangkan oleh Hutahaean (2005) dan(2007a), dan didapatkan perbaikan pada modelgelombang panjang tersebut. Dari hal ini makadikembangkan persamaan gelombang nonlinier dengan

    mengerjakan persamaan keseimbangan momentumdengan koefisien momentum dirumuskan berdasarkan

    persamaan gelombang nonlinier. Penyempurnaanlainnya pada perumusan persamaan gelombangnonlinier adalah dengan mengerjakan persamaan

    kekekalan energi.

    Pada Hutahaean (2008c), dikembangkan persamaanrefraksi-difraksi dengan menggunakan persamaankontinuitas dan persamaan momentum serta denganmenggunakan persamaan gelombang nonlinier sepertiyang digunakan pada model refraksi pada Hutahaean(2007c). Pada model ini terdapat perbaikan pada hasilbreaking-nya yaitu terlihat perubahan tinggi

    gelombang yang kontinu, tetapi fenomena breakingberulang hanya muncul pada satu kasus saja, meskipundigunakan gelombang dengan perioda dan amplitudoyang sama. Pada penelitian ini pengembangan padapersamaan refraksi-difraksi dilakukan denganmengerjakan persamaan kekekalan energi. Jadi terdapatdua pengembangan baru pada penelitian ini yaitu padaperumusan persamaan gelombangnya dan persamaan

    refraksi-difraksi-nya.

    2. Perumusan Persamaan Gelombang

    Nonliner

    2.1 Perhitungan bilangan gelombang k

    Perhitungan bilangan gelombang k, dilakukan denganmenggunakan analisis satu dimensi untuk gelombang

    yang bergerak pada arah sumbu-, dengan sistem

    sumbu seperti pada Gambar 1.

    z

    y

    x

    Gambar 1. Sistem sumbu yang digunakan

    2.1.1 Persamaan potensial aliran

    Potensial aliran gelombang yang bergerak pada arahsumbu-, berdasarkan Hutahaean (2007c) dan (2008a)

    adalah

    k= bilangan gelombang, h= kedalaman perairan, =frekuensi sudut = 2/ Tdan T= perioda gelombang, = sumbu horisontal dan z= sumbu vertikal. Pada per-samaan potencial aliran tersebut terdapat kendala yaitu

    pada:

    2.1.2 Persamaan untuk menghitung bilangan

    gelombangk

    Untuk menghitung bilangan gelombang k dikerjakanpersamaan momentum yang terbatas, Hutahaean

    (2008a) dan (2008b), yaitu:

    Dimana u adalah kecepatan horisontal pada arah-,w

    adalah kecepatan vertikal-z sedangkan adalah

    persamaan fluktuasi muka air terhadap muka air diam.Koefisien momentum cuadalah:

    dengan potensial aliran dari Persamaan (1)

    kepersamaan momentum, akan terdapat variabel k,G, G / dan G / t. Pada suku G / akan terdapatsuku / , selain itu pada persamaan momentum itu

    sendiri terdapat variabel kemiringan muka air / .Yang terakhir adalah bahwa pada suku G / t akan

    = tkxzGe kh sincos)( (1))()()( zhkzhk eez ++ += )()(1 )(

    zhkzhk eez ++ = ;

    (2)

    )()()( ++ += hkhk ee ; )()(1 )( ++ = hkhk ee

    (3)

    =

    h1

    h1

    +(4)

    1=

    h, maka = .

    ( )

    +

    +

    222

    1

    wu

    t

    =

    2

    g

    ( )uc

    wuztz 2

    1

    2

    1 22

    +

    +

    (5)

    u

    wcu =

    Substitusi

    =uz

    w

    =

    dan

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    3/10

    41Vol. 16 No. 1 April 2009

    Hutahaean

    terdapat variabel / t. Jadi terdapat 5 buah fungsiyang perlu dirumuskan sebelum dapat melakukan

    perhitungan bilangan gelombang k, yaitu G, G / , G / t, / , dan / t.

    2.1.3 Formulasi Gdan G /

    Persamaan untuk G dan G / dirumuskan denganmenggunakan persamaan kontinuitas yang terintegrasiterhadap kedalaman, Hutahaean (2007b) (2007c) danHutahaean (2008a). Persamaan kontinuitas yang

    terintegrasi terhadap kedalaman adalah:

    teori gelombang linier yaitu = Acosk cost danpersamaan dikerjakan pada suatu kondisi dimana:

    Persamaan untuk G / diperoleh denganmenurunkan persamaan untuk G, yaitu Persamaan(6).

    Pada persamaan untuk G, Persamaan (6), terdapat

    kandungan fenomena breakingyaitu pada harga F0. Penjelasan kandungan breaking pada persamaantersebut secara lengkap dapat dilihat pada Hutahaean

    (2007b), (2007b) dan (2008a).

    2.1.4 Formulasi persamaan untuk /t dan /

    Persamaan untuk / t dan / diperoleh denganmenggunakan persamaan muka air dari Hutahaean(2005) dan (2007a), yang merupakan superposisi

    antara persamaan kekekalan masa atau persamaankontinuitas dengan persamaan kekekalan energi.

    Dengan metoda ini maka terdapat interaksi antarapersamaan kontinuitas dan persamaan kekekalanenergi dengan persamaan momentum. Persamaan

    muka air tersebut adalah:

    Pada penelitian ini dilakukan pengembangan yaitupersamaan muka air menjadi:

    Persamaan (11) dapat ditulis menjadi persamaan

    untuk / t yaitu,

    kinetik dari kecepatan u,sedangkan energi kinetik darikecepatan vertikal wadalah:

    ke Persamaan (12), diperoleh persamaan untuk / t yang merupakan fungsi dari k, G dan G / dimana persamaan ini digunakan untuk mensubstitusi

    suku / t pada persamaan momentum.

    Bila Persamaan (11) diintegrasikan terhadap waktu,

    diperoleh persamaan muka air (,t). Selanjutnyadengan menurunkan persamaan muka air tersebut

    terhadap diperoleh persamaan kemiringan muka air

    / yang juga merupakan fungsi dari k, G danG / .Pemakaian persamaan kemiringan muka airini adalah untuk mensubstitusi suku / padapersamaan momentum.

    t

    = 0=

    h-

    dzu

    Substitusi

    =u dan persamaan muka air dari

    (7)

    ( )

    ++

    +=

    hkBB

    BkBF

    21

    1

    1

    2

    h-

    dz(z)

    k

    B

    k

    1)-(-)( 11 =

    =

    1B = 1)-(-)(1

    (8)

    h-

    1 dz(z) =k

    B

    k

    1)(-)( 2=+

    2B = 1)(-)( + (9)

    2Fe

    FhFkA

    Gkh

    +

    =

    (10)

    t

    +

    h-

    dzu +

    +

    +

    +

    h-

    kzkkzk

    z

    Ew

    Eu

    t

    E

    t

    E dz = 0

    t

    +

    h-

    dzu

    +

    +

    h-

    kkk

    z

    Ew

    Eu

    t

    E+

    dz = 0 (11)

    =

    t

    h-dzu

    +

    +

    h-

    kkk

    z

    Ew

    Eu

    t

    E dz

    (12)

    dimana kzkk EEE +=

    g

    uEk

    2

    2

    =, , adalah energi

    g

    wEkz

    2

    2

    = . Substitusi

    =u

    zw

    =

    dan

    22

    1sincossincos ==== ttkk ,

    =G

    Fe

    Akh

    (6)

    diperoleh persamaan untuk Gyaitu:

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    4/10

    42 Jurnal Teknik Sipil

    Model Refraksi-Difraks i Gelombang Air oleh Batimetri...

    Dengan mensubstitusikan persamaan-persamaan untuk

    dengan menurunkan Persamaan (6)terhadap waktu t,kepersamaan momentum, Persamaan (5), makadiperoleh persamaan nonlinier untuk bilangan

    gelombang k yang dapat diselesaikan dengan metodaiterasi dari Newton-Rhapson.

    3. Persamaan Arah Gelombang

    Persamaan potensial aliran untuk gelombang yang bergerakpada arah sumbu x dapat diperoleh dari persamaan potensial

    aliran untuk gelombang bergerak pada arah sumbu yang

    membentuk sudut sebesar dengan sumbu-x seperti terlihat

    pada Gambar (1).

    Persamaan potensial aliran yang bergerak pada arah sumbu

    adalah diberikan oleh Persamaan (1), yaitu k = Gekh(z)

    cosksint. Untuk sumbu yang membentuk sudut sebesar

    terhadap sumbu-x, maka berlaku persamaan = xcos +

    ysin. Dengan relasi ini persamaan potensial aliran untuk

    gelombang yang bergerak pada bidang x-y adalah:

    Persamaan arah gelombang diperoleh dengan

    mensubstitusikan persamaan potensial aliran,Persamaan (13) kepersamaan muka air untuk aliran

    yang bergerak pada arah x-y, yang merupakansuperposisi antara persamaan kontinuitas denganpersamaan kekekalan energi,

    Persamaan (14) tersebut adalah merupakan pengem-

    bangan dari Hutahaen (2005) dan (2007a), dimana:

    G,

    G

    t

    G

    , ,

    ,t

    dan

    t

    G

    dimana diperoleh

    = tyxkzGekh sin)sincos(cos)( + atau

    = tykxkzGe yxkh sin)cos()( + (13)

    coskkx =dimana sinkky =dan

    +

    +

    +

    h h

    vdzy

    udzxt

    0dz

    z

    Ew

    y

    Ev

    x

    Eu

    t

    E

    h-

    kkkk =

    +

    +

    +

    (14)

    g

    uEkx

    2

    2

    =kzkykxk EEEE ++= , ,g

    vEky

    2

    2

    = dan

    g

    wEkz

    2

    2

    = .t

    Harga didekati dengan persamaan

    muka air dari teori gelombang linier yaitu = coskcost, sehingga diperoleh:

    Harga G dan k pada persamaan arah gelombang inidiperoleh dari analisis satu dimensi. Pada persamaanarah gelombang ini terdapat suku yang mengandung

    G / x dan G / y. Harga kedua besaran ini diperolehdari persamaan momentum yang akan dibahas pada

    bagian berikut.

    4. Persamaan untuk G / x dan G / y

    4.1. Persamaan momentum fluida ideal

    Persamaan momentum terbatas fluida ideal adalah,

    Hutahaean (2008a) adalah,

    4.1.1 Momentum-x yang terbatas

    4.1.2 Momentum-y yang terbatas

    2

    A

    t

    =

    . Substitusi

    xu

    =

    y

    v

    =

    ,

    zw

    =

    dan dengan menyelesaikan integrasi serta

    dengan mengambil kondisi =+ )cos( ykxk yx

    22

    1sincos)sin( ===+ ttykxk yx

    diperoleh persamaan arah gelombang adalah:

    xa

    )(cos

    11

    112

    )(sinb

    ya =

    +

    (15)

    ( ) +

    ++

    +

    2222

    1

    wvu

    xtx

    ( ) +

    ++

    +

    u

    v

    c

    cwvu

    yty 22

    1 222

    ( )x

    g

    cwvu

    ztz u

    =

    ++

    +

    22

    1

    2

    1 222

    (16)

    ( ) +

    ++

    +

    v

    u

    c

    cwvu

    xtx 22

    1 222

    ( ) +

    ++

    +

    2222

    1

    wvu

    yty

    ( )

    y

    g

    cwvu

    ztz v

    =

    ++

    +

    22

    1

    2

    1 222

    (17)

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    5/10

    43Vol. 16 No. 1 April 2009

    Hutahaean

    Dimana cudan cvdisebut dengan koefisien momentumyang berharga

    Dari Persamaan (16)dan (17)tersebut akan diperoleh

    2 persamaan simultan untuk G / x dan G / y.

    Dengan cara yang sama dikerjakan pada Persamaan

    (17), diperoleh:

    Dari kedua persamaan ini dapat diperoleh harga-harga

    G / x dan G / y.

    5. Persamaan Amplitudo Gelombang

    Persamaan amplitudo gelombang dirumuskan daripersamaan muka air, yaitu Persamaan (14). Persama-an diintegrasikan terhadap waktu tdiperoleh persama-

    an muka air = (x,y,t) Pada integrasi terhadapwaktu tersebut akan terdapat suatu konstanta c(t),dimana berdasarkan Dean (1984) dapat diambil c(t)=

    0 Persaman muka air dikerjakan pada kondisi cos(kxx+ kyy) = sin(kxx + kyy) = cost = sint =

    u

    wcu =

    v

    wcv =dan .

    11211 by

    Ga

    x

    Ga =

    +

    (18)

    22221 b

    y

    Ga

    x

    Ga =

    +

    (19)

    22

    1 , yaitu kondisi perumusan berbagai persamaan,

    2

    A= dan 2=A

    maka diperoleh statu harga elevasi muka air ,dimana

    pada kondisi ini

    6. Metoda Perhitungan

    Perhitungan dan A pada suatu titik dilakukandengan metoda selisih hingga dan integrasi, denganpengerjaan secara iterasi. Penjelasan lengkapmengenai metoda perhitungan ini dapat dilihat pada

    Hutahaean (2007c).

    7. Contoh Hasil ModelUntuk meninjau hasil model, maka model dikerjakanpada sejumlah konfigurasi batimetri pantai.Gelombang yang digunakan adalah gelombang denganperioda 6 detik dengan amplitudo gelombangA0= 1.8m. Simulasi dilakukan pada suatu batimetri yangmembentuk teluk, tanjung dan pulau tenggelam. Padake 3 hasil simulasi tersebut terlihat bahwa model yang

    dikembangkan dapat mensimulasikan peristiwarefraksi-difraksi, shoaling dan breaking, dimanabreaking yang terjadi adalah berupa multi breaking

    yaitu breaking-shoaling-braking.

    (a) Batimetri berkonfigurasi teluk

    Gelombang datang

    0 100 200 300 400 500 600

    -400

    -300

    -200

    -100

    0

    100

    200

    300

    400

    (m)

    (m)

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    6/10

    44 Jurnal Teknik Sipil

    Model Refraksi-Difraks i Gelombang Air oleh Batimetri...

    (b) Kontur tinggi gelombang pada teluk

    0 100 200 300 400 500 600

    -400

    -300

    -200

    -100

    0

    100

    200

    300

    400

    (m)

    (m)

    (c) Tinggi gelombang pada teluk

    (m)

    (m)

    (m)

    Gambar 2. Hasil simulasi refraksi-difraksi pada teluk(a, b, c)

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    7/10

    45Vol. 16 No. 1 April 2009

    Hutahaean

    0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500

    -250

    -200

    -150

    -100

    -50

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    (m)

    (m)

    gelombang datang

    (a) Batimetri berkonfigurasi tanjung

    0 5 0 1 0 0 1 5 0 2 0 0 2 5 0 3 0 0 3 5 0 4 0 0 4 5 0 5 0 0

    - 2 5 0

    - 2 0 0

    - 1 5 0

    - 1 0 0

    -5 0

    0

    50

    10 0

    15 0

    20 0

    25 0

    (m)

    (m)

    (b) Kontur tinggi gelombang pada tanjung

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    8/10

    46 Jurnal Teknik Sipil

    Model Refraksi-Difraks i Gelombang Air oleh Batimetri...

    (c) Tinggi gelombang pada tanjung

    (m)

    (m)

    (m)

    Gambar 3. Hasil simulasi refraksi-difraksi pada tanjung (a, b, c)

    0 50 1 00 1 5 0 2 00 2 5 0 3 00 3 5 0 4 00 4 5 0 5 0 0 5 50 6 00

    - 3 0 0

    - 2 5 0

    - 2 0 0

    - 1 5 0

    - 1 0 0

    -5 0

    0

    50

    10 0

    15 0

    20 0

    25 0

    30 0

    gelombang datang

    (m)

    (m)

    (a) Batimetri berkonfigurasi pulau tenggelam

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    9/10

    47Vol. 16 No. 1 April 2009

    Hutahaean

    (b) Kontur tinggi gelombang pada pulau tenggelam

    0 5 0 1 0 0 1 5 0 20 0 2 5 0 3 0 0 3 50 4 0 0 4 5 0 5 00 5 5 0 60 0

    -300

    -250

    -200

    -150

    -100

    -50

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    (m)

    (m)

    (m)

    (m)

    (m)

    (c) Tinggi gelombang pada pulau tenggelam

    Gambar 4. Hasil simulasi Refraksi-difraksi pada pulau tenggelam (a,b,c)

  • 7/25/2019 Syawaluddin Hutahean Vol. 16 No.1.Pub

    10/10

    48 Jurnal Teknik Sipil

    Model Refraksi-Difraks i Gelombang Air oleh Batimetri...

    8. Kesimpulan

    Seperti telah ditunjukkan pada hasil model yaitu

    bahwa model dapat memberikan breakingganda, yaitubreaking-shoaling-breaking, dimana hal ini

    merupakan suatu perkembangan dari model-modelsebelumnya. Namun terdapat kendala pada model ini,yaitu bahwa konvergensi iterasi bilangan gelombangsangat lambat pada kemiringan besar dimana padakemiringan batimetri lebih dari 0.18 tidak dapat

    dicapai konvergensi.

    Perkembangan penting yang diharapkan yaituterjadinya breaking secara otomatis tidak didapatkan

    dimana pada model ini dikerjakan kriteria breakingyaitu pada saat harga F pada Persamaan (7) kurangdari 1.8, maka dipaksaFberharga 1.8 dimana harga inihanya untuk perioda gelombang 6 detik, harga ini

    diperoleh dengan mengamati fenomena breakingpadapersamaan dispersi, karena itu masih diperlukanpenelitian lebih lanjut untuk mendapatkan model yang

    dapat memodelkan breaking secara otomatis dengan

    kemungkinan perbaikan pada persamaan untuk G

    maupunF.

    Daftar Pustaka

    Dean, Robert G., and Dalrymple, 1984, Water Wave

    Mechanics for Engineers and Scientists. New

    Jersey: Prentice-Hall, Englewood Cliffs.

    Hutahaean, S., 2005, Model Difraksi denganPersamaan Gelombang Airy yang Disempur-nakan, Thesis S3, Bandung: Departemen

    Teknik Sipil, ITB.

    Hutahaean, S., 2007a, Pemodelan Dinamika Gelom-bang dengan Mengerjakan PersamaanKekekalan Energi, Jurnal Teknik Sipil,Volume 14, No. 1, Bandung: Fakultas Teknik

    Sipil dan Lingkungan, ITB.

    Hutahaean, S., 2007b, Kajian Teoritis terhadapPersamaan Gelombang Nonlinier, Jurnal

    Teknik Sipil, Volume 14, No. 3, Bandung:Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, ITB.

    Hutahaean, S., 2007c, Model Refraksi Gelombang

    dengan Menggunakan Persamaan GelombangNonlinier, Jurnal Infrastruktur danLingkungan Binaan, Volume III, No. 2,Bandung: Fakultas Teknik Sipil dan Lingkun-

    gan, ITB.

    Hutahaean, S., 2008a, Persamaan GelombangNonlinier pada Dasar Perairan Miring,JurnalTeknik Sipil, Bandung: Fakultas Teknik Sipil

    dan Lingkungan, ITB, Volume 15 No.1.

    Hutahaean, S., 2008b, Momentum Equilibrium Appli-cation in Airys Long Wave Equation,JurnalInfratsruktur dan Lingkungan Binaan,

    Volume IV, No.1, Bandung: Fakultas TeknikSipil dan Lingkungan, ITB, Volume 15

    No.1.

    Hutahaean, S., 2008c, Model Refraksi-DifraksiGelombang Air Oleh Batimetri, JurnalTeknik Sipil, Bandung: Fakultas Teknik Sipil

    dan Lingkungan, ITB, Volume 15 No.2.