vol. 16 no. 3 september 2015 - amikom

13

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

VOL. 16 NO. 3 SEPTEMBER 2015

JURNAL ILMIAH

Data Manajemen Dan Teknologi Informasi

Terbit empat kali setahun pada bulan Maret, Juni, September dan Desember berisi artikel hasil

penelitian dan kajian analitis kritis di dalam bidang manajemen informatika dan teknologi informatika.

ISSN 1411-3201, diterbitkan pertama kali pada tahun 2000.

KETUA PENYUNTING

Abidarin Rosidi

WAKIL KETUA PENYUNTING

Heri Sismoro

PENYUNTING PELAKSANA

Kusrini

Emha Taufiq Luthfi

Hanif Al Fatta

Anggit Dwi Hartanto

STAF AHLI (MITRA BESTARI)

Jazi Eko Istiyanto (FMIPA UGM)

H. Wasito (PAU-UGM)

Supriyoko (Universitas Sarjana Wiyata)

Janoe Hendarto (FMIPA-UGM)

Sri Mulyana (FMIPA-UGM)

Winoto Sukarno (AMIK “HAS” Bandung)

Rum Andri KR (AMIKOM)

Arief Setyanto (AMIKOM)

Krisnawati (AMIKOM)

Ema Utami (AMIKOM)

ARTISTIK

Amir Fatah Sofyan

TATA USAHA

Lya Renyta Ika Puteri

Murni Elfiana Dewi.

PENANGGUNG JAWAB :

Ketua STMIK AMIKOM Yogyakarta, Prof. Dr. M. Suyanto, M.M.

ALAMAT PENYUNTING & TATA USAHA

STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ring Road Utara Condong Catur Yogyakarta, Telp. (0274)

884201 Fax. (0274) 884208, Email : [email protected]

BERLANGGANAN

Langganan dapat dilakukan dengan pemesanan untuk minimal 4 edisi (1 tahun) pulau jawa Rp. 50.000

x 4 = Rp. 200.000,00 untuk luar jawa ditambah ongkos kirim.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………… .... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii

Perlindungan Data Terhadap Serangan Menggunakan Metoda Tebakan Pada Sistem Operasi

Linux………………………………………………………...…………………..……………..…..…1-8 Akhmad Dahlan

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Perlindungan Data Terhadap Serangan Menggunakan Metoda Tebakan Pada Sistem Operasi

Linux………………………………………………………...…………………..……………..……9-17 Ali Mustopa

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Integrasi Sistem Informasi Laboratorium Dengan Menggunakan Pendekatan Service Oriented

Architecture (Soa)..……………………………...………..……..…………..……..………..……..18-26 Andika Agus Slameto

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Analisis dan Implementasi Algoritma Kriptografi Kunci Publik Rsa dan Luc Untuk Penyandian

Data..……………....……….………..............................……………………...………………..….27-36 Bayu Setiaji

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Kajian Infrastruktur Sistem Informasi Berbasiskan Sistem Multimedia.……..………………..….37-45 Dina Maulina

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Pemanfaatan Konsep Ontology Dalam Interaksi Sistem Collaborative Learning….……....……..46-52 Emigawaty

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Penerapan Algoritma Learning Vector Quantization Untuk Prediksi Nilai Akademis

Menggunakan Instrumen Ams (Academic Motivation Scale)….............................……...…..…….53-58 Hartatik

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Perancangan Sistem Audio On Demand Berbasis Jaringan Tcp/Ip di STMIK AMIKOM

Yogyakarta..........................……..…..……...…..……...…..……...…..……...…..…….....……….59-67 Hastari Utama

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Analisis Perbandingan Aplikasi Web Berdasarkan Quality Factors dan Object Oriented Design

Metrics.......................................................................................................................................……68-78 Jamal1), Ema Utami2), Armadyah Amborowati3)

(1,2)Magister Teknik Informatika, 3)Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Evaluasi Sumber Daya Teknologi Informasi di SMK Negeri 3 Magelang.…...........……..………79-86 Maria Harpeni Eko Meladewi1), Abidarin Rosidi2), Hanif Al Fatta3)

(1, 2, 3)Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Uji Performa Implementasi Software-Based Openflow Switch Berbasis Openwrt Pada

Infrastruktur Software-Defined Network...………………….…………….…………………….…87-95 Rikie Kartadie1), Barka Satya2)

(1)Teknik Informatika, 2)Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Analisis Keakuratan Metode Ahp dan Metode Saw Terhadap Sistem Pendukung Keputusan

Penerimaan Beasiswa ……………………………….................................…………….….……..96-100 Saifulloh1), Noordin Asnawi2)

(1, 2)Teknik Informatika STT Dharma Iswara Madiun)

Perbandingan Kinerja Algoritma Nbc, Svm, C 4.5 Dan Nearest Neighbor : Kasus Prediksi Status

Resiko Pembiayaan Di Bank Syariah.……………...…………...……………………….……....101-106 Sumarni Adi

(Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta)

Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 3 September 2015, hlm 87 - 95 ISSN: 1411-3201

87

UJI PERFORMA IMPLEMENTASI SOFTWARE-BASED OPENFLOW SWITCHBERBASIS OPENWRT PADA INFRASTRUKTUR

SOFTWARE-DEFINED NETWORK

Rikie Kartadie1), Barka Satya2)

1)Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta2)Manajemen Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

email: [email protected]), [email protected])

AbstractSoftware-based OpenFlow switch performance is still untested, so it still can be a reference /

recommendation that the right to be able to replace the precious dedicated high OpenFlow switches. This studyexamined the performance of software-based switches OF by comparing it with a dedicated OpenFlow switchespresented by mininet and with non OF switches. In general, the research consists of several steps, namelysimulated using an emulator mininet as a comparison test (as representative of a dedicated switch OpenFlow),testing the performance of the switch OpenWRT which has not given OpenFlow agent (switches non-OF),performance testing of software-based switches OF. Switch OF-based software can be used to replace a dedicatedOpenFlow switches to implement SDN well on medium-scale and campus based throughput and jitter test resultsperformed.

Keywords:Switch Openflow Software-Based, Software-Defined Network, Uji Performa

PendahuluanPerkembangan pesat Software-Defined Net-

work telah dirasakan oleh vendor-vendor besar. HP,Google dan IBM, mulai merubah pola routing-switching pada jaringan mereka dari pola routing-switching tradisional ke pola infrastruktur routing-switching Software-defined Network(SDN). Pengi-riman data yang besar dan kompleks pada infra-struktur enterprise, menimbulkan beberapa masa-lah, diantaranya apakah data tersebut dapat di-kelompokkan berdasarkan aplikasi yang dijalankan.Pada kenyataannya, infrastruktur enterprise memi-liki banyak jalur yang tentu saja akan melewatkanbanyak data, mulai dari email, e-commerce, web,social engineering, video, voice dan masih banyaklagi, data-data tersebut akan berjalan bersamaan dantidak ada pengaturan yang khusus untuk itu,pengaturan aliran data hanya sebatas pada sistemrouting, QoS dan pengkotakkan seperti packetfiltering dan ACL yang diterapkan pada perangkatmasing-masing vendor. Dengan Software-DefineNetwork / OpenFlow, kita dapat mengelompokkandata tersebut dalam kelompok-kelompok kecilsecara virtual, sehingga terkesan bahwa data emailhanya berjalan pada jaringan email, data web hanyaberjalan pada jaringan web dan seterusnya.

OpenFlow adalah protokol yang relatif baruyang dirancang dan diimplementasikan di StanfordUniversity pada tahun 2008. Protokol baru inibertujuan untuk mengontrol data plane switch, yangtelah dipisahkan secara fisik dari control planemenggunakan perangkat lunak pengendali (Con-troller) pada sebuah server. Control Plane

berkomunikasi dengan data plane melalui protokolOpenFlow. Bentuk Software-Defined Networking(SDN) memungkinkan para peneliti, administratordan operator untuk mengontrol jaringan merekadengan perangkat lunak khusus dan menyediakanApplication Programming Interface (API) terhadaptabel forwarding dari switch dari vendor yangberbeda .[1]

Selain itu, Shirazipour , M., dkk menyatakanbahwa saat ini OpenFlow merupakan satu-satunyastandar yang tersedia dan diterima secara luas untukprotokol SDN [2]. Fungsi OpenFlow dan SDN telahdipelajari dalam beberapa tahun terakhir untukpacket networks (paket jaringan), tetapi implement-tasinya masih terbilang jarang, Sherwood,R, dalampresentasinya mengatakan hanya ada 8 Universitasdan 2 badan riset nasional (National ReserchBackbone) yang telah menggunakan OpenFlow. [3]

Untuk melakukan eksperimen tentangOpenFlow, para peneliti sering kali harus menggu-nakan perangkat hardware/dedicated switchOpenFlow yang dikeluarkan oleh beberapa vendordengan harga yang tinggi. Selain itu ada pula jenisswitch OpenFlow software-based switch Open-Flow dengan basis OpenWRT dengan harga yanglebih terjangkau. Kenyataannya, software-basedswitch OpenFlow (selanjutnya dalam penelitian inidiguna-kan istilah Switch OF software-based) masihbelum teruji performanya, sehingga masih belumdapat menjadi acuan/rekomendasi yang tepat untukdapat menggantikan perangkat dedicated switchOpenFlow yang berharga tinggi.

Kartadie, dkk, Uji Performa Implementasi…

88

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diru-muskan beberapa permasalah yang akan diangkatdalam penelitian ini : (1) Bagaimana performaswitch OpenFlow(OF) software-based bila dimple-mentasikan menjadi infrastruktur Software DefinedNetwork.(2) Dapatkah switch OF software-basedmenggantikan perangkat dedicated switch OF(hardware-base) yang mahal, dalam untuk imple-mentasi SDN.

Tinjauan PustakaMenurut Chunk Y. EE. OpenFlow dapat

dimplementasikan pada NetFTPGA, dijadikansebuah firewall dan dapat dimonitoring menggu-nakan wireshark [4]. Perbedaan mendasar padapenelitian ini adalah pada perangkat penelitian yangdigunakan, penelitian ini menggunakan switchOpenWrt yang langsung terhubung dengan kon-troler, sehingga bila ternyata berhasil, implementasipada infrastruktur jaringan tidak menjadi bebanbiaya yang besar, karena tidak terjadi perubahanyang mendasar pada hardware infrastruktur yangtelah ada.

Applement, M. dan De Boer, M. melakukananalisis performa terhadap hardware openflow.Hardware openflow adalah seperti NetFPGA card,Pica8 OpenFlow on a Pronto switch dan OpenvSwitch. Pengujian dilakukan pada beberapavariabel diantaranya QoS, Port Mirroring, fail overspeed dan performance overhead [1]. Perbedaanmendasar pada penelitian ini adalah dari jenishardware yang digunakan, penelitian ini menggu-nakan software-based openflow switch denganplatform openwrt.

Dalam tesis Kartadie, R., melakukan peneli-tian dengan menggunakan 2 buah switch OFsoftware-based dan dibandingkan dengan emulatormininet untuk melihat keberhasilan prototipe yangdibuat, namun belum diteliti tentang performa dariswitch yang dikerjakan bila diimplementasikan keinfrastruktur berskala besar [5]. Penelitian inimeneliti performa dari switch OF software-baseddengan mengimplementasikannya pada topologiyang digunakan pada infrastruktur SDN.

Landasan teoriInfrastruktur Software-Defined Network

Konsep Sofware-Defined Network (SDN),pertama sekali diperkenalkan oleh Martin Casado diuniversitas stanford pada tahun 2007 dengan tulisanpada jurnalnya berjudul “Ethane: Taking Control ofthe Enterprise”. Pada jurnal tersebut dikatakanbahwa ethane adalah sebuah arsitektur baru untukperusahaan, yang mengizinkan manajermendefinisikan luasan dari sebuah jaringan, kebi-jakan jaringan dan kemudian menjalankannya secaralangsung. Ethane adalah sebuah penyeder-hanaanyang ekstrim dari ethernet switch dengan sebuah

kontroler terpusat yang mengatur hak masuk danaliran routing. [6]

Software-Defined Networking (SDN) atau splitarsitektur adalah sebuah konsep yang memung-kinkan/memperbolehkan operator jari-ngan untukmengelola router dan switch secara fleksibelmenggunakan software yang berjalan di servereksternal [2], yang dikutipnya dari IETF Workinggroup, “Forwarding and control element separation(forces) framework”http://www.ietf.org/html.charters/forcescharter.html.Sedangkan Open Network Foundation, mende-finisikan SDN adalah sebuah sebuah arsiterturjaringan baru dimana kontrol jaringan dipisahkandari forwarding dan diprogram secara langsung [7].

Pada gambar 1, digambarkan bagaimanalogical dari SDN arsitektur, dimana merupakanjaringan pintar yang secara logical tersentralisasiberdasarkan software (software-base), selain ituONF menyatakan bahwa dengan SDN tidak lagimembutuhkan protokol standar, tetapi cukup hanyamenerima intruksi dari sebuah SDN kontroler.

Gambar 1. Arsitektur SDN (Sumber: ONF 2012)

Switch OpenFlowSwitch openFlow tediri dari dua jenis, yang

pertama adalah hardware-based switch, yang telahdijual secara komersial oleh beberapa vendor. Switchjenis ini telah memodifikasi hardware-nya,menggunakan TCAM (Ternary Content Address-able Memory) dan menggunakan OS khusus untukmengimplementasikan Flow-Table dan protokolOpenFlow. Jenis yang kedua adalah software-basedswitch yang menggunakan sistem UNIX / Linuxuntuk mengimplementasikan seluruh fungsi switchOpenFlow [8].

Terdapat beberapa perbedaan mendasar dariswitch komersial (switch biasa) dengan switchopenflow, dalam thesis Chung Yik,EE.,, perbedaantersebut seperti terlihat pada tabel 1 dibawah ini; [4]

Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 3 September 2015, hlm 87 - 95 ISSN: 1411-3201

89

Tabel 1. Tabel Perbandingan switch menurutChung Yik, EE

Switch OpenflowSwitch komersial (switch

biasa)

Terpisahnya controlpath dan data path

Control path dan datapath terletak padaperangkat yang sama(tidak terpisah)

Memungkinkan terjadiinovasi dalam jaringan

Membatasi inovasi dalamjaringan

Menyediakan platformyang dapat diteliti dandiujicobakan padajaringan sesungguhnya.

Tetap dan sulit untukdiujicobakan (dibuat tetapoleh vendor)

Fungsi yang dapatdidefiniskan oleh user(dapat diprogram)

Arsitektur tertutupsehingga tidak dapatdiprogram ulang

Setiap keputusan untukmelakukan pengirimandilakukan oleh kontroler

Mengirimkan semua paketyang diterima keluar dariswitch

Protokol OpenFlowProtokol openFlow adalah sebuah standar

terbuka yang memungkinkan peneliti melakukankontrol langsung pada jalannya paket data yang akandi routing kan pada jaringan. OpenFlow, adalahkonsep yang sederhana, openflow mela-kukansentralisasi terhadap kerumitan dari jaringankedalam sebuah software kontroler, sehinggaseorang administrator dapat mengaturnya denganmudah, hanya mengatur kontroler tersebut.McKeown, N. dkk, memperkenalkan konsepOpenFlow ini dengan ide awal adalah menjadikansebuah network dapat di program/ dikontrol. [9]

OpenFlow adalah protokol yang bersifatterbuka, yang menjembatani komunikasi antaraperangkat jaringan dengan sebuah kontroler. Sepertilayaknya sebuah protokol ethernet, OpenFlow jugamemiliki field, seperti terlihat pada gambar 2 berikutini.

Gambar 2. OpenFlow Tabel Fields (Sumber:Mateo, M.P. 2009)

Seperti terlihat pada gambar .3, bahwa pro-tokol OpenFlow terdiri dari 3 fields yaitu Header

Fields, Counter dan Action. Header fields adalahsebuah paket header yang mendefinisikan flow,fields nya terdiri dari enkapsulasi seperti enkap-sulasi segmen pada protokol VLAN ethernet standar.Counter adalah sebuah fields yang menjaga jejakjumlah paket dan byte untuk setiap flow, dan waktujejak paket terakhir cocok dengan flow (untukmembantu dalam membuang atau me-nonaktif-kanflow). Action adalah fields yang mendefinisikanbagaimana paket data akan diproses [8].

KontrolerSebuah kontroler openflow bertanggung jawab

untuk menambahkan atau menghilangkan isi dariflow dari openflow table yang ada didalamperangkat openflow itu sendiri. Ada 2 tipe darikontroler : Statis, sebuah kontroler statis dapatberupa perangkat yang dapat menambahkan ataumenghilangkan flow dari flow table secara statis.Dinamis sebuah kontroler dinamis secara dinamismemanipulasi isi dari flow sehingga cocok untukbeberapa konfigurasi. [10]

Floodlight merupakan kontroler yang diguna-kan dalam pengembangan proyek SDN (Software-Defined Network). Floodlight berlisensi Apache danberbasis JAVA. Floodlight dirancang untuk bekerjadengan meningkatnya jumlah switch, router, switchvirtual dan jalur akses yang mendukung standarOpenflow [11]. Gambar 3 dibawah ini, adalahframework dari kontroler floodlight.

Gambar 3. Floodlight framework (Sumber:http://www.projectfloodlight.org/floodlight/ )

Ada dua tingkah laku kontroler dalam mena-ngani flow, yaitu reactive dan proactive. Adapunpengertiannya adalah sebagai berikut:

Reactive, kontroler dirancang untuk tidakmelakukan apa-apa sebelum paket pertama dite-rima. Ketika kontreler menerima pesan pertama,memperkenalkan aturan tersebut ke tabel flowswicth untuk memerintahkan switch melakukanforwarding paket. Setiap perubahan flow yang kecil

Kartadie, dkk, Uji Performa Implementasi…

90

sekalipun menimbulkan tambahan waktu setup flow.Jika koneksi kontrol hilang, switch terbatasi kemam-puannya dan menunggu kontroler mengirimkanaturan yang baru untuknya [12]. Akan ada penun-daan (delay) kecil terhadap kinerja pada setiap paketyang akan diteruskan. Hal ini sama dengan pada saatpaket pertama diterima oleh switch dimana switchharus menunggu aturan yang diberikan olehkontroler.

Proactive, kontroler melakukan pra-populasitabel flow dalam switch. Tambahan waktumelakukan setup pada tabel flow tidak ada. Kehi-langan koneksi kontrol tidak mengganggu lalu lintasdata[12].

Metode PenelitianDalam penelitian ini, metode penelitian yang

akan dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut:(1) Studi literatur, bahan atau materi penelitian yangdikumpulkan berupa literatur/referensi yang berhu-bungan dengan penelitian yang akan dilaksa-nakan.(2) Studi konfigurasi, konfigurasi hardware dansoftware dari kontroler yang akan digunakan, baikcara konfigurasi, spesifikasi dan troubleshoot-nya.(3)Topologi dirancang dengan switch yang tersedia.(4)Uji pembanding, Uji performa dengan mininetemulator dilakukan sebagai perbandingan hasil dariuji switch yang akan dilakukan. (5) Pengujian,dilakukan pengujian latency dengan melakukan pingdengan besar paket ICMP tertentu ke masing-masihhost, sebelum dan sesudah dijalankan OpenFlowprotokol. (6) Pengujian performa prototipe denganjperf pada protokol TCP dan UDP, hasil uji denganbesar paket tertentu dan membandingkannya denganarsitektur jaringan tanpa SDN. (7) Hasildibandingkan dengan hasil yang didapat dari ujipembanding yang dilakukan dengan emulatormininet. Alur penelitian ini dapat dilihat padagambar 4 dibawah ini.

Gambar 4. Alur penelitian

Gambaran Umum PenelitianPenelitian ini secara umum terdiri dari bebe-

rapa langkah, yaitu simulasi menggunakan emu-lator mininet sebagai uji pembanding (dianggapsebagai representatif dari dedicated switchopenflow), pengujian performa switch OpenWRTyang belum di beri agen OpenFlow (switch non OF),pengujian performa switch OF software-based.

Emulator mininetMininet adalah perangkat lunak emulator

jaringan yang dapat digunakan untuk mensimu-lasikan jaringan, baik switch, host, dan kontrolerSDN hanya dalam satu sumberdaya PC/laptop dalamsatu perintah. Mininet dapat melakukan simulasijumlah node (dalam hal ini switch) yang banyaksesuai dengan kebutuhan dari penelitian.

Pada penelitian ini, mininet diinstal dandikonfigurasikan pada VirtualBox (mesin virtual)sehingga kontroler akan berada pada PC yangberbeda dengan mininet. Pada penelitian ini,kontroler diletakkan/diinstal pada PC/laptop yangjuga menjalankan VirtualBox. Mininet digunakansebagai representatif dari dedicated switch openflow(hardware-based).

Hasil dari simulasi mininet dengan variabelyang ada dan dibandingkan dengan hasil dari switchOF software-based yang dibuat, baik dari hasilpengujian latency dan througput dengan switch yangbelum diberikan agen openflow dan diperban-dingkan pula dengan hasil uji pembanding yangdilakukan dengan emulator mininet.

Rancangan topologiTopologi yang digunakan pada penelitian ini

adalah topologi linear yang melibatkan 2 buahswitch OF software-based yang terhubung dengansebuah kontroler. Topologi yang digunakan dapatdilihat pada gambar 5 dibawah ini.

Gambar 1. Rancangan topologi

Topologi pada gambar 5 adalah topologi yangdigunakan pada simulasi mininet dan topologi inipula yang akan digunakan sebagai topologi padaprototipe.

Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 3 September 2015, hlm 87 - 95 ISSN: 1411-3201

91

Keterangan gambar :C0 adalah kontroler ke 0 yang

merupakan kontrolertersentralisasi yang melakukankontrol terhadap kedua buahswitch.

hosts adalah host yang terkoneksilangsung ke switch

Sw_OpenFlow adalah switch OpenFlow, keduabuah switch tersebut, terhubungsatu sama lain, dan kedua switchterhubung langsung dengankontroler yang dihubungkandengan sebuah hub.Koneksi antar perangkat padajaringan OpenFlowKoneksi pada jaringan kontroler(koneksi dari kontroler ke switch)

Uji pembanding dengan emulator mininetTopologi yang telah dirancang sebelumnya

diujikan pada emulator mininet. Pengujian inidimaksudkan untuk mendapatkan data pembandingnilai latency dan throughput dengan data pada switchOF software-based yang akan diujikan.

Topologi yang akan diujikan terlihat pada scripdibawah ini dan disimpan dengan nama fileujibanding.py,

from mininet.topo import Topo

class MyTopo( Topo ):

"Topologi prototipe."def __init__( self ):

"Membuat topologi untuk uji pembanding."# Initialize topologyTopo.__init__( self )

# Add hosts and switchesleft0Host = self.addHost( 'h1',

ip=’192.168.10.1/24’ )right0Host = self.addHost( 'h2',

ip=’192.168.10.2/24’ )left1Host = self.addHost( 'h3',

ip=’192.168.10.3/24’ )right1Host = self.addHost( 'h4',

ip=’192.168.10.4/24’ )leftSwitch = self.addSwitch( 's1' )rightSwitch = self.addSwitch( 's2' )

# Add linksself.addLink( left0Host, leftSwitch )self.addLink( left1Host, leftSwitch )self.addLink( leftSwitch, rightSwitch )self.addLink( rightSwitch, right0Host )self.addLink( rightSwitch, right1Host )

topos = { 'topoujibanding': ( lambda: MyTopo()) }

Scrip tersebut dijalankan pada emulator mininetdengan kontroler diletakkan diluar virtualbox yangdijalankan oleh mininet. Scrip dijalankan denganperintah dibawah ini.

mininet@mininet#sudo mn --custom ujibanding.py --topotopoujibanding --controller=remote, ip=192.168.1.76,port=6633 --mac --link tc,bw=100

Mininet dijalankan pada Laptop dengan spesifikasisebagai berikut :- CPU : Intel® Pentium(R) CPU 987 @ 1.50GHz ×2- RAM : SODIMM DDR3 2Gb 1333MHz- Hardisk : 500 Gbyte- NIC : Realtek Semiconductor Co., Ltd.RTL8111/8168/8411 PCI Express Gigabit ethernetController (rev 0a)- Operation System : Linux UBUNTU 12.04 LTSkernel 3.13.0-43-generic.Kontroler floodlight telah dijalankan terlebihdahulu, dengan perintah,

$ java -jar floodlight.jar

GUI dari floodlight ini dapat diakses pada webbrowser dengan alamat, seperti pada gambar 6dibawah ini.http://localhost:8080/ui/index.html

Gambar 2. GUI Floodlight

Pengujian latency dan throughput pada mininetsebagai pembanding

Pengujian latency yang dilakukan pada mininetdilakukan pada besar paket ICMP dari 64 bytehingga 8192 byte. Pengujian dilakukan denganpengu-langan sebanyak 15 kali pada setiap paketdata ICMP yang dikirimkan.Pengujian throughputyang dilakukan pada mininet dilakukan padaprotokol TCP dengan TCP windows size 128 kBpshingga 1024kBps dan UDP Buffer size danBandwidth sebesar 128 kBps hingga 1024kBps.Pengujian menggunakan jperf sebagai tool penguji.Pada sisi server, jperf diseting dengan konfigurasi

Kartadie, dkk, Uji Performa Implementasi…

92

dimana besar windows sizes diberikan variabelmulai dari 1024kBps.

iperf -s -P 0 -i 1 -p 5001 -w 1024K -f k

Untuk UDP digunakan seting mulai dari packet sizeyang sama juga.

iperf -s -u -P 0 -i 1 -p 5001 -w 1024K -f k

Sedang pada sisi client, jperf disetingdengan konfigurasi

iperf -c 10.0.0.1 -P 1 -i 1 -p 5001 -w 1024K -f K -t 10

Untuk UDP pada sisi client digunakan seting sebagaiberikut

iperf -c 10.0.0.1 -u -P 1 -i 1 -p 5001 -w 1024K -f k -b1024M -t 10 -T 1

Pengujian latency dan troughput pada padaswitch sebelum diberikan agen OpenFlow

Topologi yang telah dirancang sebelumnyadiujikan pada switch yang belum diberikan agenOpenflow. Pengujian ini dimaksudkan untuk men-dapatkan data latency dan throughput dengan datapada switch yang belum diberi agen Openflow.Pengujian latency yang dilakukan pada switch yangbelum diberi agen Openflow dilakukan pada besarpaket ICMP dari 64 byte hingga 8192 byte.Pengujian dilakukan dengan pengulangan sebanyak15 kali pada setiap paket data ICMP yangdikirimkan. Pengujian throughput yang dilakukanpada switch yang belum diberi agen Openflowdilakukan pada protokol TCP dengan TCP windowssize sebesar 1024kBps dan UDP Buffer size danBandwidth sebesar 1024kBps.

Pengujian latency dan troughput pada padaswitch switch OF Software-based

Spesifikasi hardware dari switch TP-LinkWR1043ND versi 1.11 seperti terlihat pada gambar7 yang diubah firmware-nya dengan firmware yangmempunyai agen Openflow dapat dilihat pada tabel2 berikut. Port yang ada pada switch setelahmengalami perubahan firmware dapat dilihat padagambar 8 dan tabel 3 berikut.

Gambar 3. TP-Link WR1043ND Versi 1.11

Tabel 2. Spesifikasi hardware switch

Gambar 4. Port pada switch yang telah dirubahfirmware-nya

Tabel 3. Konfigurasi port

Pengujian pada switch OF software-base ini,dilakukan dengan varibel yang sama pada pengujinasebelumnya.

Hasil dan PembahasanDari data yang diperoleh, baik data dari uji

pembanding, uji terhadap switch non OF dan switchOF software-based. Data yang diperoleh dilakukananalisis pada nilai latency dan throughput yangdihasilkan.Pengujian Latency

Pada tabel 4 dan gambar 9 dibawah ini, datanilai rata-rata latency yang dihasilkan pada setiappengujian. Nilai rata-rata latency pada setiappengujian.

Tabel 4. Nilai rata-rata latency pada setiappengujian

Switch IP address Port Ke kontroler Port terkoneksiSwitch (PID01) 192.168.1.11/24 Eth0.5 Eth0.1, eth0.3, eth0.4Switch (PID02) 192.168.1.12/24 Eth0.5 Eth0.1, eth0.3, eth0.4

64byte

128byte

256byte

512byte

1024byte

2048byte

4096byte

8192byte

Mininet2.288

3.999

4.855

5.191

4.341

4.726

4.477

9.149

Non OF2.341

3.193

5.376

4.787

4.436

4.772

4.515

7.776

OFSw-Based

1.622

4.545

4.613

3.585

4.499

6.48 5.8910.421

Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 3 September 2015, hlm 87 - 95 ISSN: 1411-3201

93

Diperoleh hasil bahwa switch OF software-based mengalami latency yang sebanding (hampirsama) dibandingkan dengan mininet maupun switchyang belum diberi agen openflow (switch non OF).Walaupun pada besar paket data ICMP tertentuswitch openflow software-based mengalami keter-lambatan yang lebih tinggi dibanding dengan duapembanding lainnya, seperti dapat dilihat padagambar 9 dibawah ini.

Gambar 5. Grafik latency

Pengujian TCP ThroughputPengujian throughput dengan protokol TCP

yang diperoleh hasil bandwidth dari mininet, switchnon OF dan switch OF software-based seperti padatabel 5 dan gambar 10 dibawah ini. Data yangdigunakan adalah data Rx (Receive).

Tabel 5. Nilai TCP throughput RX128 Kbps 256 Kbps 512 KBps 1024 Kbps

Mininet 93216 93400 93392 96771Non OF 94012 93898 94112 97011OF sw-based

92131 92001 92661 95012

Gap rata-rataOF sw-based vs mininet OF sw-based vs non OF

-1243.5 -1807

Gambar 6. Grafik TCP Throughput Rx

Dari grafik yang terlihat pada gambar 10 diatas,terlihat bahwa throughput protokol TCP yangdiperoleh switch OF software-based diperoleh hasilmendekati nilai dari kedua switch pembandinglainnya, walau nilai yang dihasilkan adalah nilaiyang paling kecil dibandingkan dengan switch nonOF bahkan terhadap mininet. Nilai tertinggi

diperoleh switch non OF, dikarnakan penerusan data(data forwarding) yang dilakukan switchmenggunakan control plane yang melekat padaswitch dan tidak membutuhkan sumberdaya yangberbeda. Hal ini tidak dapat diartikan bahwa switchOF software-based tidak memiliki throughput yangbaik pada protokol TCP. Nilai gap throughput rata-rata switch OF software-based lebih rendah1807kbps dibanding switch non OF dan lebih rendah1243.5kbps dibanding mininet, nilai throughputdapat saja menunjukkan nilai yang berbeda padajenis switch yang berbeda.

Pengujian UDP throughputNilai uji throughput pada protokol UDP

diperoleh 2 nilai yaitu besar bandwidth dan nilaijitter. Tabel 6 merupakan tabel yang menunjukkanperbedaan bandwidth yang dihasilkan switch padaprotokol UDP. Pada gambar 11, dapat dilihat bahwaswitch OF software-based nilai throughput protokolUDP menunjukkan nilai yang lebih tinggidibandingkan switch non OF. Walaupun nilai inimasih dibawah nilai uji pembanding (mininet).

Tabel 6. Nilai UDP throughtput Bandwitdth128

KBps 256 KBps 512 KBps 1024 KBps

Mininet 15.6 31.3 62.5 125Non OF 14.3 28.3 56.9 114.01OF sw-based

15.1 31 61.6 120

Gap rata-rataOF sw-based vsmininet

OF sw-based vs non OF

-1.68 3.55

Gambar 7. Grafik Nilai UDP Throughputbandwidth

Nilai gap throughput bandwidth protokol UDPrata-rata switch OF software-based lebih tinggi3.55kBps dibanding switch non OF dan lebih rendah1.68kBps dibanding mininet. Nilai yang dihasilkan,menunjukkan switch OF software-based relatif lebihbaik penyampaian protokol UDP dibandingkandengan switch non OF walau sedikit lebih rendahdibandingkan dengan mininet.

Kartadie, dkk, Uji Performa Implementasi…

94

Untuk nilai jitter pada ketiga switch dapatdilihat pada tabel 7 dan gambar III-8 dibawah ini.

Tabel 7. Nilai Jitter128

KBps256

KBps512KBps

1024KBps

Mininet 0.027 0.026 0.021 0.027Non OF 0.032 0.03 0.029 0.033OF sw-based

0.025 0.023 0.018 0.031

Gap rata-rataOF sw-based vs mininet OF sw-based vs non OF

-0.001 -0.008

Gambar 8. Nilai Jitter

Nilai jitter yang diperoleh menunjukkan bahwaswitch OF software-based memberikan nilai yangbaik dibandingkan pembandingnya pada besar paketdata 129 kBps hingga 512kBps, namun mengalamipenundaan lebih tinggi pada besar paket 1024kBps.Nilai gap throughput jitter protokol UDP rata-rataswitch OF software-based lebih rendah 0.008msdibanding switch non OF dan lebih rendah 0.001msdibanding mininet. Nilai jitter pada pengujianthroughput protokol UDP dapat dikatakanmenghasilkan nilai yang sama denganpembandingnya.

Kesimpulan dan SaranDari data pengujian yang dilakukan dapat

ditarik kesimpulan bahwa :Performa switch OF software-based dapat

dikatakan baik dengan hasil gap rata-rata pada setiappengujian menunjukkan angka yang tidak tinggi.Bahkan pada pengujian jitter dapat dikatakan sama.1. Pada pengujian latency, switch OF software-

based mempunyai hasil yang sebanding/setaradengan pembandingnya (switch non OF) dandengan uji pembanding (mininet) walaupun padapengujian tertentu mengalami peningkatan.

2. Pada pengujian throughput protokol TCP, switchOF software-based memberikan hasil yangrendah dibandingkan dengan pembandingnya,dengan Nilai gap rata-rata switch OF software-based lebih rendah 1807kbps dibanding switchnon OF dan lebih rendah 1243.5kbps diban-dingkan dengan mininet. Performa switch OFsoftware-based rendah pada throughput protokolTCP.

3. Pada pengujian throughput protokol UDP,bandwidth yang diperoleh nilai gap throughputbandwidth protokol UDP rata-rata switch OFsoftware-based lebih tinggi 3.55kBps dibandingswitch non OF dan lebih rendah 1.68kBpsdibanding mininet. Performa switch OFsoftware-based lebih baik pada throughputprotokol UDP.

4. Pada pengujian jitter protokol UDP, nilai gapjitter protokol UDP rata-rata switch OF software-based lebih rendah 0.008ms dibanding switchnon OF dan lebih rendah 0.001ms dibandingmininet. Nilai jitter pada pengujian throughputprotokol UDP dapat dikatakan menghasilkannilai yang sama dengan pembandingnya.

5. Dengan melihat hasil yang diperoleh, switch OFsoftware-based dapat digunakan untukmenggantikan dedicated openflow switch untukmengimplementasikan SDN baik pada sekalamenengah dan kampus.

Untuk melanjuti dan memperbaiki penelitian ini,penulis memberikan saran sebagai berikut:1. Pengembangan switch OF software-based meng-

gunakan switch berbasis firmware yang berbedaatau dapat pula dengan jenis yang berbeda.

2. Penambahan variabel uji yang lebih detail danbanyak.

3. Dapat dilakukan pengujian dengan menggu-nakan kontroler yang berbeda.

Daftar Pustaka[1] Applemen,M.; De Boer,M., 30 Mei 2013,

Performance Analysis of OpenFlow Hardware,University Of Amsterdam 2012,http://staff.science.uva.nl/~delaat/rp/2011-2012/p18/report.pdf

[2] Shirazipour,M.; John, W.; Kempf, J.; Green, H.;Tatipamula, M., 2012, Realizing Packet-OpticalIntegration with SDN and OpenFlow 1.1Extensions, Communications (ICC), 2012 IEEEInternational Conference on ISSN:1550-3607

[3] Sherwood, R., 30 Mei 2013, An Experimenter’sGuide to OpenFlow, GENI Engineering WorkshopJune 2010, http://www.deutsche-telekom-laboratories.de/~robert/GENI-Experimenters-Workshop.ppt

[4] Chung Yik,EE., 2012, IMPLEMENTATION OFAN OPEN FLOW SWITCH ON NETFPGA,Faculty of Electrical Engineering , UniversitiTeknologi Malaysia

[5] Kartadie, R., 2014, PROTOTIPEINFRASTRUKTUR SOFTWARE-DEFINEDNETWORK DENGAN PROTOKOL OPENFLOWMENGGUNAKAN UBUNTU SEBAGAIKONTROLER, Program Magister TeknikInformatika Program Pascasarjana STMIKAMIKOM Yogyakarta.

[6] Casado,M.; Michael J.; Freedman ; Pettit, J.; Luo,J.; McKeown, N.; Shenker,S., 2007, Ethane: TakingControl of the Enterprise, SIGCOMM’07,

Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 3 September 2015, hlm 87 - 95 ISSN: 1411-3201

95

Kyoto,Japan. Copyright 2007 ACM 978-1-59593-713-1 /07/0008

[7] Anonim, 10 Mei 2013, Software-DefinedNetworking: The New Norm for Networks, OpenNetworking Foundation. 2012,https://www.opennetworking.org/images/stories/downloads/sdn-resources/white-papers/wp-sdn-newnorm.pdf

[8] Mateo, M.P., 2009, OpenFlow SwitchingPerformance, III Facoltà di Ingegneriadell'Informazione Corso di Laurea inTelecommuNICation Engineering, POLITECNICODI TORINO, Italy

[9] McKeown,N.; Anderson,T.; Balakrishnan,H.;Parulkar,G.; Peterson, L.; Rexford,J.; Shenker,S.;Turner,J.; 1 Mei 2013, OpenFlow: EnablingInnovation in Campus Networks, StanfordUniversity 2008,www.OpenFlow.org/documents/OpenFlow-wp-latest.pdf

[10] Cohen, M., 10 Desember 2014, Software-DefinedNetworking and the Floodlight controller, 2012,http://www.internet2.edu/presentations/jt2012summer/20120717-Cohen-Floodlight.pdf

[11] Muntaner , G. R.T., 9 April 2013, Evaluation ofOpenFlow Controllers , 15 Oktober 2012,http://www.valleytalk.org/wp-content/uploads/2013/02/Evaluation_Of_OF_Controllers.pdf

[12] Mendonca, M.; Nunes, B.A.A.; Nguyen, X.;Obraczka, K.; Turletti, T., 11 April 2014, A Surveyof Software-Defined Networking: Past, Present, andFuture of Pragrammable Networks, hal-00825087,version2, http://hal.archives-ouvertes.fr/docs/00/83/50/14/PDF/bare_jrnl.pdf