jurnal rekayasa lingkungan vol. 16/no. 1/ april...

16
JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April 2016 Page 1

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April 2016 Page 1

Page 2: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April 2016 Page 2

Page 3: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April 2016 Page 3

Page 4: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April 2016 Page 4

Page 5: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April 2016 Page 5

KAJIAN DAMPAK SOSIAL EKONOMI LINGKUNGAN PENAMBANGAN BATU

AKIK KECAMATAN SAMIGALUH KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

Dwi Herniti

Ika Arsi Anafiati

Primanda Kiky Widyaputra

Abstrak

Tren batu akik mendorong maraknya aktivitas penambangan di lereng dan tebing oleh masyarakat untuk

memenuhi kebutuhan pasar. Jika terjadi penambangan yang berlebihan dan tidak diperhitungkan dengan baik,

akan menyebabkan perubahan yang signifikan pada tebing-tebing lereng maupun tebing sungai yang merupakan

lokasi utama pencarian batu akik.. Potensi kerusakan juga dapat muncul jika perburuan batu akik berada di

sekitar tempat-tempat bersejarah. Oleh karena itu, kajian mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan

untuk penambangan batu akik di Kecamatan Samigaluh Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi

penting untuk dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi sebelum dan

sesudah adanya maraknya perburuan batu akik dan mengetahui seberapa besar kerusakan lingkungan akibat

penambangan batu akik. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi penambangan batu akik wilayah Kecamatan

Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Responden yang digunakan dalam

penelitian ini adalah masyarakat penambang batu akik. Kajiannya meliputi kondisi biofisik, baik kondisi

lingkungan abiotik maupun biotik yang terdapat di Kecamatan Samigaluh. Penelitian ini menggunakan metode

kuisioner dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini adalah dampak sosial ekonomi penambangan batu akik

di Kecamatan Samigaluh, yaitu berubahnya pola pekerjaan dari hanya di bidang pertanian menjadi pencari/

penambang batu akik; menjadi wadah berkembangnya hubungan relasional masyarakat sekaligus mendukung

potensi kebudayaan setempat; meningkatkan pendapatan masyarakat. Dampak Penambangan batu akik terhadap

perubahan lingkungan adalah berubahnya morfologi sungai dan berpotensi menyebabkan tanah longsor apabila

penambangan dilakukan secara besar-besaran dan intensif.

Kata Kunci :batuakik, penambangan, dampak

(Study of Social, Economic, and Environmental Impact of Gemstone Mining in Samigaluh

District, Kulonprogo Regency, Special Region of Yogyakarta)

Abstract

The gemstone trend encourage the rise of mining activity on the slopes and cliffs by the community to contribute

to market needs. Excessive mining may cause a significant change in cliffs slope and cliff a river that is the

primary search locations of gemstone.Potential damage also emerge if the mining or search for gemstone is

located around historical sites.Hence, this research will be focused on the impact of gemstone mining toward

social, economic, and environment in SamigaluhSubdistrict, Kulonprogo District, Yogyakarta Special

Region.The purpose of this research is to find social and economic conditions before and after the activities of

gemstone mining, and to knows the damage to environment due to gemstone mining.This research was carried

out at the site of the gemstone mining in Samigaluh Subdistrict, Kulonprogo District, Yogyakarta Special

Region. The main observation sample is the community of gemstone miners and biophysical conditions of

environmental, biotic and abiotic component contained in Samigaluh Subdistrict. The research method is using

a detailed questionnaire and in-depth interviews. The results of this research is the socio-economic impact of

the gemstone mining in Samigaluh Subdistrict, namely, temporarily changed patterns of work in agriculture into

a gemstone seeker/miners. In social matters, the gemstone trend may growrelational activity of society while

supporting local cultural potential; and thus increasing people's income. The impact of gemstone mining

against environmental is the changing morphology of the river and potentially cause a landslide if the mining is

done massively and intensively.

Keywords:gemstone, mining, impact

Page 6: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 6

I. PENDAHULUAN

Batu akik adalah sebuah hasil karya

alam yang alami tanpa alat elektronik atau

alat pabrik yang memakai proses mesin

dalam pembuatannya. Prosesnya yang

alami yang awalnya hanya sebuah

bongkahan batu besar yang di perkecil

oleh manusia dan dijadikan permata

dengan keindahan yang bermacam-

macam. Secara geologi, batu akik

merupakan hasil pengkristalan satu atau

beberapa macam mineral dalam waktu

yang sangat lama. Batu akik menjadi

banyak dicari karena keunikan dan variasi

warna yang menarik. Beberapa alasan

masyarakat menyukai batu akik yang

pertama adalah adanya alasan mistis

dimana batu tersebut dipercaya memiliki

kegunaan-kegunaan tertentu, diantaranya

untuk kesuksesan, kesehatan, dan lain

sebagainya. Alasan yang kedua, terutama

bagi penggemar energi alam batu cincin,

adalah sebagai salah satu jenis batu yang

terbentuk secara alami dan dipercaya

mampu memberikan energi alam yang

besar. Yang ketiga, bagi penggemar

keindahan, batu akik dicari sebagai

perhiasan seperti cincin ataupun dijadikan

koleksi. Keindahan batu akik dapat dilihat

dari warna warna yang dimiliki.

Salah satu sentra batu akik di Daerah

Istimewa Yogyakarta adalah di Kecamatan

Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo.

Wilayah Samigaluh didominasi oleh

perbukitan (bagian dari Perbukitan

Menoreh) yang terletak di perbatasan

antara Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dengan Provinsi Jawa Tengah

(Kabupaten Purworejo). Secara geologi,

kecamatan Samigaluh termasuk dalam unit

startigrafis Pegunungan Kulon Progo yang

terdiri dari 5 formasi, diantaranya Formasi

Nanggulan, Formasi Kebo Butak, Batuan

intrusi, Formasi Jonggrangan, serta

Kuarter Koluvium. Secara geomorfologi

daerah penelitian terbagai menjadi 4

satuan yang terdiri dari Satuan

Pegunungan Struktural Denudasional,

Satuan Perbukitan Struktural

Denudasional, Satuan Dataran

Denudasional, dan Satuan Dataran Fuvial.

Proses pengangkatan (uplift) menyebabkan

proses lingkungan pengendapan berupa

laut tersingkap di darat. Akibat proses

pengangkatan tersebut mengakibatkan

patahan-patahan (Sentosa, 2009). Di

kecamatan tersebut banyak dijumpai batu-

batu akik (mineral) yang berasal dari

proses-proses pengangkatan dan akhirnya

tersingkap oleh proses denudasional yang

intensif.

Saat ini batu akik sedang marak di

Indonesia dan banyak dicari di pasaran.

Setelah dilakukan proses pemotongan dan

pemolesan, batu akik menjadi bernilai jual

tinggi. Fenomena ini dapat meningkatkan

ekonomi masyarakat serta memunculkan

sentra-sentra pengrajin batu akik. Bagi

para penambang batu akik, kesempatan ini

juga dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan pendapatan dengan

menambang atau mencari batu akik secara

manual, baik di sungai ataupun di

perbukitan. Pasaran batu akik juga sangat

luas, dari dalam negeri maupun luar

negeri, sehingga dapat digiatkan untuk

eksport. Harga batu akik dengan

pemolesan dan kondisi yang baik dapat

meningkat tajam hingga 500 persen. Oleh

karena itu, potensi bisnis batu akik ini

berpeluang mengangkat ekonomi rakyat.

Permasalahan

Tren batu akik mendorong maraknya

aktivitas penambangan di lereng dan

tebing oleh masyarakat untuk memenuhi

kebutuhan pasar. Jika terjadi penambangan

yang berlebihan dan tidak diperhitungkan

dengan baik, akan menyebabkan

perubahan yang signifikan pada tebing-

tebing lereng maupun tebing sungai yang

merupakan lokasi utama pencarian batu

akik. Hal itu berpotensi menimbulkan

bencana tanah longsor jika dilakukan

secara masif. Karena dilakukan oleh

masyarakat lokal, kegiatan penambangan

atau pencarian batu akik seringkali tidak

Page 7: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 7

terkontrol dengan baik. Perburuan batu

akik yang yang tidak terkontrol dapat

menimbulkan dampak kerusakan

lingkungan atau perubahan bentuk lahan

akibat proses antropogenik yang

berlebihan. Potensi kerusakan juga dapat

muncul jika perburuan batu akik berada di

sekitar tempat-tempat bersejarah. Oleh

karena itu, kajian mengenai dampak sosial

ekonomi dan lingkungan untuk

penambangan batu akik di Kecamatan

Samigaluh Kulonprogo Daerah Istimewa

Yogyakarta menjadi penting untuk

dilakukan.

Tujuan

1. Mengetahui kondisi sosial ekonomi

sebelum dan sesudah adanya

maraknya perburuan batu akik.

2. Mengetahui seberapa besar kerusakan

lingkungan akibat penambangan batu

akik.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Di Indonesia hanya beberapa tempat

yang mengandung batu permata antara lain

di provinsi Banten dengan Kalimaya-nya,

di Lampung dengan batu jenis-jenis

anggur yang menawan dan jenis cempaka,

di Pulau Kalimantan dengan Kecubungnya

(amethys) dan Intan (berlian). Permata

yang paling diminati di dunia adalah yang

berkristal yang selain jenis batumulia

seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir,

batu-batu akik jenis anggur seperti Biru

Langit, bungur atau kecubung yang berasal

dari Tanjung Bintang, Lampung saat ini

banyak di buru oleh para kolektor karena

kualitas kristalnya.

a. Jenis Batu Akik

Jenis batu akik sangat banyak, Batu

mulia alami terdiri atas 120 spesies dan

diturunkan menjadi lebih dari 500

varietas.Secara umum, batu mulia

digolongkan ke dalam tiga jenis, yaitu

batu permata(precious stones), batu

setengah/semi permata (semi-precious

stones), danbatu hias (ornamental

stones). Batu permata dan batu setengah

permata umumnya digunakan sebagai

perhiasan, sedangkan batu hias untuk

dekorasiatau penambah keindahan.

Penamaan jenis batumulia asalnya

beranekaragam, mulai dari nama

mineral/batuan, nama ilmiah, nama

perdagangan, sampai kepada nama

tertentu yang biasanya muncul atas

dasar pertimbangan warna, tekstur atau

motif (pattem), kadang tergantung

selera. Penamaan batu akik merupakan

nama perdagangan untuk batu

permata/mulia.

Batu permata mempunyai nama dari

mulai huruf a sampai huruf z yang

diklasifikasikan menurut kekerasannya

yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1

sampai 10. Permata yang paling

diminati di dunia adalah yang berkristal

yang selain jenis batu mulia seperti

Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir, batu-

batu akik jenis anggur seperti Biru

Langit, bungur atau kecubung yang

berasal dari Tanjung Bintang, Lampung

saat ini banyak di buru oleh para

kolektor karena kualitas kristalnya.

b. Metode Penambangan Batu Akik

Kegiatan penambangan batu akik

berada di sungai dan daerah perbukitan.

Metode penambangan batu akik

dilakukan secara tradisional

(konvensional). Kegiatan penambangan

batu akik di perbukitan dengan cara

melakukan penggalian. Untuk

mendapat 3 kilogram batu akik,

penggalian dilakukan dikedalaman 16-

20 meter. Sedangkan kegiatan

penambangan batu akik di sungai

pencarian seperti penambangan batu

krikil dan pasir, penambang langsung

mengambil batu yang berada di sungai.

c. Dampak Penambangan Batu Akik

1. Dampak Penambangan Batu Akik

dari Segi Ekonomi

Dampak penambangan batu akik dari

segi ekonomi yaitu meningkatkan

pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Page 8: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 8

Apabila potensi batu akik

dikembangkan maka akan mempunyai

dampak ekonomi seperti meningkatkan

pendapatan daerah, menambah

komiditas ekspor barang mentah,

bertambahnya pajak negara. Melakukan

kontroling dalam rangka konsisten

terhadap Kepmen

No.385/MPP/Kep/06/2004 yang intinya

tentang pelarangan ekspor batu mulia

khususnya fosil kayu dalam bentuk

bahan mentah atau bahan setengah jadi,

menjadikan potensi batu mulia sebagai

salah satu hal yang harus di analisis

lebih mendalam untuk

pengembangannya sehingga dapat

menarik investor baik dalam negeri

maupun luar negeri, dan

mengembangkan sentra-sentra produksi

batu mulia yang masih sporadis dan

berskala kecil sehingga

pemberdayaannya dapat menambah

lapangan kerja, menambah pendapatan

daerah dan menambah pendapatan dari

sisi pajak.

1. Dampak Penambangan Batu Akik

dari Segi Sosial

Apabila potensi batu akik

dikembangkan maka akan mempunyai

dampak positif dari segi sosial seperti

mengurangi angka pengangguran,

menunjukkan jati diri untuk tidak

tergantung pada negara lain bahwa

Indonesia tidak hanya sebagai negara

pengimpor. Akan tetapi dampak negatif

secara sosial pada penambangan batu

akik yaitu timbul kekhawatiran

masyarkat adanya pendatang yang

berbondong-bondong untuk mengambil

hasil kekayaan alam di wilayah

penambangan sehingga merusak

lingkungan masyarakat sekitar daerah

pertambangan, dan konflik antar

sesama penambang akibat berebut

lahan.

3. Dampak Penambangan Batu Akik

dari Segi Lingkungan

Kegiatan penambangan batu akik

hampir seluruhnya tidak

memperhatikan aspek lingkungan dan

keselamatan pekerja tambang.

Karakteristik penambangan batu akik

masih menggunakan cara-cara

tradisional, namun Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup tidak bisa diabaikan

begitu saja sebagai payung hukum yang

memberikan perlindungan bagi

keseimbangan ekosistem. Kegiatan

penambangan batu akik berdampak

negatif terhadap lingkungan seperti

rusaknya kawasan hutan lindung,

berubahnya kontur tanah, terjadi

lubang-lubang bekas penambangan

yang ditinggal oleh penambang, adanya

potensi longsor di daerah lereng, lahan

pertanian disekitar penambangan batu

akik akan terganggu, erosi dan

sedimentasi yang mengarah ke sungai

semakin meningkat, dan hilangnya

tempat-tempat bersejarah.

Tempat penambangan batu akik yang

berbahaya di Indonesia yang telah

menelan korban jiwa akibat dari tidak

memperhatikan keselamatan kerja

contohnya di tambang batu akik di

sungai Asana Etan Rajeg, tambang batu

akik sungai Klawing, di sungai Luk ulo,

di Cigunung-Garut, di desa Ulak

Sahung Bandung, tambang batu akik

bukit permata berada di Nagari Pauh

Sangik, dan di Kabupaten Limapuluh

Kota.

III. DATA

a. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

Data primer dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Data intensitas penambangan batu akik

di Kecamatan Samigaluh.

2. Data jenis batu akik yang berhasil di

tambang oleh masyarakat penambang

batu akik.

Page 9: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9

3. Data jumlah rata-rata batu akik yang

berhasil di tambang oleh penambang

batu akik.

4. Data harga jual dan harga pasaran batu

akik yang di jual oleh penambang batu

akik sebelum terjadi booming batu akik

dan sesudah booming batu akik.

5. Data kondisi sosial ekonomi

masyarakat penambang batu akik.

6. Data persepsi masyarakat mengenai

dampak negatif yang diakibatkan oleh

penambangan batu akik.

7. Data fisik lahan penambangan batu

akik berupa data formasi geologi dan

lereng.

8. Data biotik lahan penambangan

berupa jenis tegakan penutup lahan dan

persentase tutupanlahan.

9. Peta lokasi penambangan batu akik di

Kecamatan Samigaluh.

b. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Peta administrasi Kecamatan

Samigaluh.

2. Data monografi Masyarakat

Kecamatan Samigaluh

3. Data Potensi Tambang Batu Akik di

Samigaluh.

4. Data harga berbagai jenis batu akik di

pasaran.

5. Data curah hujan dan jenis tanah di

Kecamatan Samigaluh.

IV. Metode Pengambilan Data

Dalam penelitian ini terdapat tiga

objek pengambilan data. Objek pertama

mengenai lokasi tambang batu akik yang

ditentukan dengan menggunakan GPS.

Koordinat lokasi penambangan batu akik

ditandai dengan GPS. Koordinat yang

telah diperoleh dengan GPS kemudian

dimasukkan dalam software ArcGIS untuk

diolah lebih lanjut menjadi peta lokasi dan

persebaran tambang batu akik. Selanjutnya

pada objek kedua mengenai kondisi sosial

ekonomi masyarakat penambang batu

akik. Data yang diambil dari masyarakat

penambang batu akik berupa data sosial

ekonomi, data jenis dan jumlah hasil

tambang batu akik dalam satu kali

menambang, dan data harga jual batu akik

antara sebelum booming batu akik dan

sesudah booming batu akik.

Pengambilan data sosial ekonomi

bertujuan untuk mengetahui kondisi dan

karakteristik sosial ekonomi masyarakat

penambang batu akik. Pengambilan data

dilakukan melalui metode wawancara

terbuka dengan menggunakan kuesioner

kepada tiap responden penambang batu

akik. Data sosial ekonomi tersebut

meliputi : usia, jumlah anggota keluarga,

tingkat pendidikan, tingkat pendapatan,

dan pekerjaan, kondisi kesejahteraan dan

sebagainya. Pengambilan data jenis batu

akik yang ditambang bertujuan untuk

mengetahui variasi batu akik yang

ditambang oleh masyarakat penambang

batu akik. Adapun pengambilan data

jumlah rata-rata batu akik yang berhasil

ditambang dan harga jual batu akik

bertujuan untuk mengetahui kuantitas dan

potensi penghasilan yang diperoleh.

Pengambilan data menggunakan metode

wawancara menggunakan kuesioner.

Format pertanyaan wawancara berupa

pertanyaan terbuka .

Objek pengambilan data yang ketiga

adalah kondisi biofisik lokasi

penambangan batu akik. Pengambilan data

biofisik berupa data jenis dan kerapatan

vegetasi yang diperoleh dari interpretasi

visual citra satelit dan pengamatan

lapangan. Tujuan pengambilan data

biofisik tersebut bertujuan untuk

mengetahui dampak yang ditimbulkan dari

aktivitas pertambangan batu akik terhadap

kondisi tutupan lahan dan potensi

terjadinya perubahan morfologi sungai dan

tanah longsor akibat penambangan batu

akik secara masif.

1. Penentuan Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi

responden adalah masyarakat penambang

batu akik dan masyarakat sekitar lokasi

penambangan batu akik yang terdapat di

Page 10: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 10

Kecamatan Samigaluh. Wawancara

menggunakan kuesioner yang dilakukan

secara purposive sampling.

2. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara

deskriptif dan secara kuantitatif. Secara

deskriptif menjelaskan mengenai kondisi

sosial ekonomi masyarakat penambang

batu akik, lokasi dan sebaran tambang batu

akik sedangkan secara kuantitatif

menjelaskan mengenai jenis, jumlah,

intensitas penambangan, harga jual batu

akik dan nilai ekonomi tambang batu akik

bagi masyarakat penambang batu akik.

Analisis nilai ekonomi batu akik

berdasarkan harga pasar yang dipengaruhi

oleh mekanisme penawaran dan

permintaan. Pada saat ini jumlah

permintaan batu akik meningkat tajam

sedangkan penawaran batu akik belum

mampu mengimbangi jumlah permintaan

sehingga terjadi peningkatan harga jual

batu akik yang menguntungkan bagi

pebisnis batu akik. hal tersebut seharusnya

memiliki pengaruh terhadap tingkat

pendapatan penambang batu akik yang

nantinya akan meningkatkan kondisi

kesejahteraan penambang batu akik.

Analisis kondisi biofisik lahan dilihat dari

hubungan terjadinya potensi perubahan

morfologi sungai dan potensi tanah

longsor pada kawasan penambangan batu

akik dengan intensitas dan besarnya

penambangan batu akik. Selain itu bisa

diketahui dampak penambangan batu akik

terhadap kondisi lingkungan biotik di

sekitarnya, seperti terganggunya ekosistem

sungai.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data hasil observasi,

survey, dan wawancara sebagai data

primer dan data sekunder dari berbagai

sumber untuk mengkajiberbagai

dampakyang ditimbulkan oleh keberadaan

aktifitas penambangan,diperoleh hasil

analisis berbagai dampak di bidang

ekonomi, sosial, dan lingkungan akibat

kegiatan penambangan akik di Kecamatan

Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo.

Adapun dampak tersebut diuraikan di

bawah ini.

1. Dampak Sosial Kegiatan

Penambangan Batu Akik

Pengamatan dilakukan pada pencari/

penambang batu akik di Desa Purwoharjo,

Kecamatan Samigaluh. Hasil pengamatan

di lapangan menunjukkan bahwa

pekerjaan mencari batu akik adalah

sebagai pekerjaan sampingan dan sebagai

aktivitas sosial dimana pada beberapa

kalangan masyarakat, batu akik menjadi

topik perbincangan yang menarik, baik di

pertemuan di desa maupun pada acara-

acara formal yang lain. Aktivitas pencarian

batu akik dilakukan dengan menyusur

sungai yang melewati desa (Gambar 1).

Batu akik banyak dijumpai setelah terjadi

banjir di sungai tersebut.

Gambar 1. Lokasi Pencarian Batu Akik (Foto:

Primanda Kiky, 2015)

Kondisi sosial masyarakat penduduk

Kecamatan Samigaluh secara umum

merupakan petani dan peternak. Jumlah

petani mencapai 11.198 jiwa, sementara

peternak mencapai 12.522 jiwa

(Kecamatan Samigaluh Dalam Angka,

2013). Adapun luas tanah sawah 892,490

Ha dan tanah kering 4.229,320 Ha, yang

sangat memungkinkan untuk

berkembangnya pola aktivitas pertanian

dan perkebunan. Maraknya aktifitas

penambang/ pencari batu akik

menyebabkan munculnya kegiatan baru.

Perubahan pola pekerjaan dari hanya di

bidang pertanian menjadi pencari/

penambang batu akik.

Page 11: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 11

Gambar 2.Wawancara dengan Pengrajin Batu Akik

Batu akik dari sudut pandang sosial

memiliki nilai positif sebagai sarana

peningkatan relasi dari komunitas

masyarakat ataupun individu penggemar

akik. Menurut hasil wawancara mendalam

dengan pengrajin akik, salah satu dampak

positif batu akik adalah kesenjangan sosial

yang hilang atau seolah menyatu, sehingga

seolah-olah berada dalam satu tingkatan

yang sama (Gambar 2). Hubungan

relasional tersebut dapat mengeratkan

masyarakat sekaligus mendukung potensi

kebudayaan setempat. Batu akik selain

digemari sebagai seni juga digemari

karena kepercayaan untuk menyimpan

petuah (filosofi), energi alam dan spiritual,

serta dipercaya memiliki manfaat untuk

kesehatan.

Tidak dijumpai dampak negatif yang

dirasakan oleh masyarakat karena adanya

batu akik. Seluruh pengrajin

menyampaikan bahwa penambangan/

pencarian akik dapat membantu

meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan. Hanya saja,

penambangan/pencarian batu akik sebagai

mata pencaharian sampingan juga tidak

setiap hari dilakukan, tergantung pada

kebutuhan pesanan. Selain itu pengrajin

akik tidak semuanya mencari sendiri batu

akiknya, sebagian hanya menampung dari

para pencari/penambang akik yang lain.

Oleh karena itu masyarakat di lokasi

penelitian tidak dapat menggantungkan

sepenuhnya pada kegiatan penambangan/

pencarian batu akik tersebut.

2. Dampak Kegiatan Penambangan

Terhadap Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan

bahwa penambang dalam satu bulan belum

tentu melakukan penambangan karena bisa

tergantung pesanan atau tergantung

musim, kalau musim hujan biasanya

intensitas menambang lebih sering bila

dibandingkan dengan musim kemarau.

Penambang tiap kali melakukan kegiatan

penambangan biasanya memperoleh

beberapa bongkahan ada yang kecil dan

ada yang besar. Dengan adanya booming

batu akik khususnya di Kecamatan

Samigaluh Kabupaten Kulonprogo

membawa dampak positif di bidang

ekonomi diantaranya dapat meningkatkan

pendapatan per bulan masyarakat

penambang batu akik. Hasil analisis

menunjukkan bahwa sebelum adanya

booming batu akik pendapatan per bulan

sekitar Rp. 100.000 – Rp. 300.000, dan

setelah adanya booming batu akik terjadi

peningkatan penghasilan per bulan yaitu

berkisar Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000. Hal

ini menunjukkan bahwa penambangan

batu akik di Kecamatan Samigaluh

Kabupaten Kulonprogo rata-rata

meningkatkan pendapatan masyarakat

penambang. Meningkatnya pendapatan

masyarakat penambang batu akik juga

dibarengi dengan pengeluaran mereka tiap

bulannya. Rata-rata pengeluaran

masyarakat penambang yaitu untuk

pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan

biaya sekolah anak-anak mereka yang

berkisar Rp 500.000 untuk tiap bulannya.

3. DampakKegiatanPenambanganTer

hadap Lingkungan

Kegiatan penambangan batu akik di

Kecamatan Samigaluh Kulonprogo

dilakukan secara konvensional. Lokasi

penambangan berada disepanjang sungai

yang terdapat di Kecamatan Samigaluh

dan bersifat sporadis. Kegiatan

penambangan batu akik dilakukan saat

aliran sungai deras, hal ini dikarenakan

untuk mempermudah untuk mendapatkan

atau mengambil batuan akik tersebut.

Berdasarkan pengamatan dilapangan dan

Page 12: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 12

dari data sekunder hasil dari kondisi

lapangan penambangan batu akik di

Kecamatan Samigaluh sebagai berikut :

a. Kondisi iklim daerah penelitian

Kondisi iklim daerah peneliltian

merupakan iklim dengan tipe iklim D

(sedang) berdasarkan klasifikasi Schmidt-

Ferguson.

b. Kondisi geomorfologi daerah

penelitian.

Daerah penelitian merupakan dataran

tinggi atau perbukitan dengan ketinggian

antara 500 – 1000 m dari permukaan air

laut seluas 3767 Ha (Mohamad,2003).

Proses geomorfologi yang terbentuk

didaerah penelitian yaitu proses struktural,

denudasional dan fluvial.

Berdasarkan hasil analisis peta kemiringan

lereng (Lampiran 1), kondisi kemiringan

lereng di daerah penelitian terdapat 6 klas

yaitu kemiringan lereng datar (0-3%),

landai (3-8%), miring (8-15%), curam (15-

25%), sangat curam (25-45%) dan terjal

(>45%). Kemiringan terjal dengan nilai

kemiringan lebih dari 45% berada di

samigaluh wilayah utara dan timur

(Herwanto,2013).

c. Kondisi geologi daerah penelitian

Formasi geologi di daerah penelitian

terdiri dari formasi batuan andesit tua,

formasi Jonggrangan, formasi Endapan

Kolovial, formasi Endapan Merapi Muda

(Lampiran 2). Formasi andesit tua terdiri

dari satuan batuan Breksi volkanik dengan

sisipan lava andesit dan satuan batuan batu

pasir tufan. Formasi Jonggrangan terdiri

dari satuan batuan napal tufan, satuan

batuan batu pasir gampingan dengan

sisipan lignit dan ke arah atas berubah

menjadi batu gamping berlapis dan satuan

batuan batu gamping terumbu. Formasi

batuan andesit tua dan formasi

Jonggrangan termasuk dalam batuan

sedimen. Batuan sedimen di Samigaluh

mencapai 6929 Ha (Mohamad,2003).

Formasi Endapan Koluvial terdiri dari

material koluvial hasil rombakan andesit

tua. Formasi Endapan Merapi Muda terdiri

dari satuan batuan tuf, satuan batuan abu,

satuan bantuan breksi, satuan batuan

aglomerat dan satuan leleran lava

(Rahardjo, 1977).

d. Kondisi hidrologi daerah penelitian

Kondisi iklim daerah penelitian

termasuk dalam kategori sedang menurut

klasifikasi Schmidt-Ferguson. Sehingga

kondisi relatif cukup untuk mengalirkan

sungai sepanjang tahun. Kegunaan sungai

di daerah penelitian dpergunakan untuk

pengairan sawah irigasi.

e. Kondisi penggunaan lahan daerah

penelitian.

Penggunaan lahan di daerah penelitian

terdiri dari sawah irigasi, sawah tadah

hujan, kebun, ladang permukiman dan

semak. Sedangkan kondisi kerapatan

vegetasi di daerah penelitian yaitu 67%

dari luas wilayah Kecamatan Samigaluh,

kondisi ini termasuk dalam kondisi baik

(Lampiran 3).

Berdasarkan data dan pengamatan

dilapangan, kerusakan lingkungan akibat

penambangan batu akik di kecamatan

Samigaluh mempunyai dampak kecil, akan

tetapi jika dilakukan secara terus menerus

dan dalam skala besar maka akan menjadi

dampak besar. Kerusakan lingkungan

akibat penambangan batu akik seperti

berubahnya morfologi sungai, banjir dan

rusaknya situs sejarah. Penambangan atau

pencarian batu akik yang dilakukan oleh

remaja atau pun anak-anak di bawah umur

dilarang karena pengetahuan tentang

lingkungan masih sangat kurang, mereka

mencari batu akik di situs bersejarah

sehingga akan merusak situs sejarah

tersebut, selain itu juga demi keselamatan

jiwa. Penambangan batu akik di sungai

juga dapat membahayakan manusia,

misalnya tenggelam dan terseret arus

sungai. Sehingga keselamatan juga harus

diperhatikan.Upaya untuk mencegah dan

mengatasi kerusakan lingkungan dengan

cara membuat zonasi penambangan,

mengatur intensitas dan jumlah

penambangan, dan membuat peraturan

perundang-undangan.

Page 13: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 13

VI. KESIMPULAN

1. Dampak sosial ekonomi penambangan

batu akik di Kecamatan Samigaluh,

Kulon Progo, adalah:

a. Berubahnya pola pekerjaan dari hanya

di bidang pertanian menjadi pencari/

penambang batu akik.

b. Menjadi wadah berkembangnya

hubungan relasional masyarakat

sekaligus mendukung potensi

kebudayaan setempat.

c. Meningkatkan pendapatan masyarakat.

2. Dampak penambangan batu akik

terhadap perubahan lingkungan adalah

berubahnya morfologi sungai dan

berpotensi menyebabkan tanah longsor

apabila penambangan dilakukan secara

besar-besaran dan intensif.

4. SARAN

Saran untuk mencegah dan mengatasi

kerusakan lingkungan sebagai dampak

penambangan batu akik adalah:

1. Membuat Zonasi Penambangan.

2. Mengatur Intensitas dan Jumlah

Penambangan.

3. Membuat Peraturan Perundang-

Undangan.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2013. Kecamatan Samigaluh Dalam

Angka. Badan Pusat Statistik

Republik Indonesia.

Bramastya. K. ______. Geologi Regional

Kulon Progo.

Herwanto, Janu E, 2013, Pemanfaatan

Sistem Informasi Geografis Untuk

Evaluasi Kemampuan Lahan dan

Arahan Penggunaan Lahan di

Kecamatan Samigaluh Kabupaten

Kulon Progo. Geomedia Volume 11

Nomor 1.

Mohamad, M., 2003, Kajian Zona

Kerentanan Tingkat Bahaya Dan

Resiko Gerakan Tanah Berdasarkan

Penggunaan Lahan Untuk

Permukiman, Persawahan Dan Jalan

Terhadap RTRW Kabupaten Kulon

Progo, Tesis. Program Pascasarjana

Magister Pembangunan Kota

Universitas Diponegoro.

Rahardjo. W., dkk, 1977, Peta Geologi

Lembar Yogyakarta Bandung :

Direktorat Geologi.

Republik Indonesia. 2004. Kepmen

No.385/MPP/Kep/06/2004 Tentang

Ketentuan Umum di Bidang Eksport.

Kementerian Perindustrian dan

Perdagangan Republik Indonesia.

Republik Indonesia. 2009. Undang-

Undang Nomor 32 Tahun 2009

Tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup

Republik Indonesia.

Sentosa, Erwan Dedi ,2009, Geologi

Daerah Kali Tinalah Dan Sekitarnya,

Kecamatan Samigaluh, Kabupaten

Kulon Progo, Provinsi Daerah

Istimewa

Yogyakarta.Paper.Geological

Engineering Department Diponegoro

University.

https://www.academia.edu/9244035/Geolo

gi_Regional_Kulon_Progo.

http://akikindo.blogspot.com/2014/06/men

genal-mineral-batu-mulia-permata.html.

https://siakgemstone.wordpress.com/2014/

12/11/jenis-dan-macam-batu-

muliapermata/

www.kompas.com, diakses 2 Maret 2015.

Page 14: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 14

Page 15: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 15

Page 16: JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. 16/NO. 1/ April ...ejurnal.ity.ac.id/berkas/0519019001_KAJIAN_DAMPAK_SOSIAL...JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 9 3. Data jumlah

JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.16/NO.1/April 2016 Page 16