jurnal ahli gizi gorontalo, vol. 1, 16 april 2014

14
 Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 1 J U R N L HLI GIZI GORONT LO  Volume 1, 16 April April 2014 orontalo punya “CERITA SEHAT MELALUI MAKANAN” Kumpulan Konsultasi Gizi oleh Arifasno Napu Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi Mutu Gizi Pangan (Djoko Sutopo) 

Upload: alisha-owens

Post on 17-Oct-2015

338 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 1

    J U R N A L

    AHLI GIZI GORONTALO

    Volume 1, 16 April April 2014

    Gorontalo punya

    CERITA SEHAT MELALUI MAKANAN Kumpulan Konsultasi Gizi oleh Arifasno Napu

    Penyelenggaraan Pekerjaan dan

    Praktik Tenaga Gizi

    Mutu Gizi Pangan (Djoko Sutopo)

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 i

    ARTIKEL

    Mutu Gizi Pangan oleh Djoko Sutopo

    Pesan-Pesan Pedoman Gizi Seimbang (PGS)

    PERATURAN

    Penyelenggaraan Pekerjaan dan

    Praktik Tenaga Gizi

    RAGAM OPINI

    Gorontalo punya

    CERITA SEHAT

    MELALUI MAKANAN Kumpulan Konsultasi Gizi oleh Arifasno Napu

    LENSA KEGIATAN PERSAGI GORONTALO

    Peringatan Hari Gizi Nasional Tingkat Provinsi Gorontalo

    Pengurus DPD Persagi Provinsi Gorontalo

    Ketua : Suryanto Soleman, S.ST

    Wakil Ketua : SOfyan Tambipi, S.Pd, M.Si

    Sekretaris : Rais Wunani, SKM

    Wakil Sekretaris : Rahma Hasan, S.ST

    Bendahara : Eva Rahman, AMG

    DAFTAR ISI

    PENGURUS DPD PERSAGI GORONTALO

    Jurnal Ahli Gizi merupakan Jurnal yang diterbitkan oleh Persatuan Ahli Gizi

    Provinsi Gorontalo, yang berisi informasi tentang Gizi dan Kesehatan, serta

    kegiatan Persagi Gorontalo.

    Kepada seluruh pihak terutama Ahli Gizi dan Pemerhati Gizi dan Kesehatan

    dapat mengirimkan tulisannya untuk diterbitkan pada jurnal ini dengan

    mengirimkan tulisannya beserta foto ke alamat email :

    [email protected]

    TENTANG JURNAL AHLI GIZI

    1

    5

    9

    10

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 1

    MUTU GIZI PANGAN

    Oleh: Djoko Sutopo

    Kadar dan Nilai Gizi Pangan Ukuran pangan bermutu

    gizi tinggi tidak hanya ditentukan oleh kadar zat gizi pangan, tetapi juga nilai zat gizi pangan, serta keberadaan zat lain yang dapat mengganggu penyerapan zat gizi oleh tubuh.

    Nilai gizi pangan secara sederhana mencerminkan ketersediaan produk pangan sebagai sumber zat gizi agi konsumen. Konsep nilai-gizi pangan menjelaskan manfaat zat gizi pangan bagi tubuh agar kebutuhan zat gizi untuk semua proses biokimiawi dan pertahanan tubuh tercukupi.

    Nilai-gizi pangan

    ditentukan berdasarkan: 1. Kadar zat gizi yang

    merupakan komposisi kimia dan ukuran kepadatan zat gizi pangan yang secara garis besarnya dikelompokkan menjadi lima kelompok besar yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin.

    2. Mutu zat gizi pangan yang diukur berdasarkan dapat atau tidaknya zat-zat gizi digunakan oleh tubuh. Sebagai contoh, pangan bermutu lemak baik bagi kesehatan jika nisbah kadar asam lemak jenuh dan tak jenuh >2, dan pangan

    ARTIKEL

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 2

    bermutu protein baik jika memiliki nilai PER > 2,5.

    Nilai gizi pangan dipengaruhi oleh banyak factor yang dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu : 1. Faktor pra-panen yang

    meliputi : sifat genetik tanaman/hewan, klim/musim, jenis tanah, cara pembudidayaan, cara panen dan mur paen.

    2. Faktor pasca-panen yang meliputi perlakuan pasca panen (penanganan, pengangkutan, pengolahan, pengepakan), kondisi lingkungan (suhu, kelembaban), higienen dan sanitasi, serta jangka waktu setelah dipanen sampai dikonsumsi.

    Pengolahan dengan suhu tinggi dapat meningkatkan nilai gizi pangan karena : - destruksi senyawa-senyawa

    anti gizi - denaturasi protein sehingga

    menjadi mudah dicerna. Pengolahan dengan suhu tinggi yang tidak terkontrol akan dapat menurunkan nilai gizi karena : - reaksi antar molekul

    membentuk senyawa komplek yang tidak dapat dicerna

    - rusaknya zat-zat gizi (terutama vitamin) yang tidak tahan panas.

    Suhu dan kelembaban udara yang tinggi akan menurunkan nilai gizi pangan karena dirusak oleh mikroorganisme. Hiiene dan sanitasi bahan pangan yang tidak baik akan

    menyebabkan berkembangnya mikroorganisme yang dapat merusak zat-zat gizi.

    Evaluasi Mutu Gizi Pangan Evaluasi mutu gizi pangan

    dilakukan terhadap : 1. Kadar zat gizi pangan.. 2. Nilai gizi pangan.

    Kadar zat gizi pangan diukur jenis dan kepadatannya menggunakan analisis kimia seperti analisis protein, analisis lemak, analisis karbohidrat, analisis mineral, dan analisis vitamin. Hasil analisis digunakan untuk membantu dalam penentuan nilai gizi pangan.

    Nilai gizi angan ditentukan berdasarkan ketersediaan zat-zat gizi baik secara teoritis, in vitro, maupun in vivo. Penentuan nilai gizi pangan dilakukan dengan cara penentuan nilai gizi protein, nilai gizi lemak, nilai gizi karbohidrat, nilai gizi mineral, dan nilai gizi vitamin.

    Pembahasan nilai gizi protein dilihat dari beberapa ukuran seperti skor kimia (chemical score), Protein Efficiency Ratio (PER), Net Protein Utilization (NPU), Biological Value (BV).

    Pembahasan nilai gizi lemak meliputi kandungan asam lemak esensial, uji biologis toksisitas lemak (yang telah rusak akibat penggorengan), dan uji biologis pengaruh defisiensi asam lemak esensial.

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 3

    Pembahasan nilai gizi karbohidar didasarkan padadaya cerna terhadap krbohidrat yang dapat dicerna (terutama pati) dan karbohidrat yang tidak dapat dicerna (oligosakarida penyebab flatulen dan serat makanan) baik in vitro maupun in vivo.

    Pembahasan nilai gizi mineral dan vitamin bisanya dilakukan terbatas pada kadar mineral dan vitamin serta pembahasan secara teoritis tentang factor-faktor yang berpengaruh terhadap ketersediaannya.

    Peningkatan Mutu dan Kadar Gizi Pangan

    Peningkatan mutu gizi pangan dilakukan untuk meningkatkan ketersediaaannya sebagai sumber zat gizi melalui beberapa cara antara lain : - pengolahan - penyimpanan - pengawetan - fermentasi.

    Peningkatan kadar gizi pangan dilakukan terhadap baik zat gizi makro maupun zat gizi mikro. Beberapa tekhnik peningkatan kadar zat gizi antara lain : 1. Fortifikasi pangan adalah

    penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) pada taraf yang lebih tinggi daripada yang ditemukan pada pangan asal/awal. Tujuan utama adalah untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang ditambahkan untuk meningkatkan status gizi

    populasi. Harus diperhatikan bahwa peran pokok dari fortifikasi pangan adalah pencegahan defisiensi: dengan demikian menghindari terjadinya gangguan yang membawa kepada penderitaan manusia dan kerugian sosio ekonomis. Namun demikian, fortifikasi pangan juga digunakan untuk menghapus dan mengendalikan defisiensi zat gizi dan gangguan yang diakibatkannya.

    2. Enrichment (pengkayaan) biasanya mengacu kepada penambahan satu atau lebih zat gii pada pangan asal pada taraf yang ditetapkan dalam standar internasional

    3. Restoration mengacu kepada penggantian zat gizi yang hilang selama proses pengolahan,

    4. Nutrification berarti membuat campuran makanan atau pangan lebih bergizi.

    5. Suplementasi panan ditujukan untuk menambah konsumsi pangan sehari-hari yang kurang yang diakibatan oleh berbagai hal seperti kurangnya pengertian, lemahnya ekonomi, dan sebagainya Penanganan defisiensi zat besi melalui suplementasi tablet besi merupakan cara yang paling efektif untuk meningkatkan kadar zat besi dalam jangka pendek. Suplementasi biasanya ditujukan pada golongan yang rawan mengalami defisiensi besi seperti ibu hamil dan ibu menyusui. Di Indonesia,

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 4

    pemerintah melakukan program suplementasi gratis pada ibu hamil melalui Puskesmas dan Posyandu, dengan menggunakan tablet besi folat (mengandung 60 mg elemental besi dan 0,25 mg asam folat).

    6. Tingkat kesehatan masyarakat diharapkan meningkat karena pada prinsipnya makin banyak jenis bahan pangan yang dikonsumsi, makin lengkap perolehan zat gizinya. Konsep tersebut di dalam ilmu gizi dinamakan komplementasi, yaitu terjadinya efek saling melengkapi antara satu bahan pangan dengan bahan lainnya. Contoh program kegiatan komplementasi antara lain pembuatan Bahan Makanan Campuran (BMC) dan diversifikasi menu.

    PEDOMAN GIZI

    SEIMBANG

    Pesan-pesan Pedoman Gizi Seimbang (PGS) , 2014 :

    1) Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;

    2) Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;

    3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;

    4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok;

    5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;

    6) Biasakan Sarapan; 7) Biasakan minum air putih

    yang cukup dan aman; 8) Biasakan membaca label pada

    kemasan pangan; 9) Cuci tangan pakai sabun

    dengan air bersih mengalir; 10) Lakukan aktivitas fisik yang

    cukup dan pertahankan berat badan normal.

    TANTANGAN (berapa persen rumah tangga yang mengetahui keberadaan

    Posyandu) Menurut data Riskesdas (2013), bahwa proporsi rumah tangga yang mengetahui keberadaan Posyandu secara Nasional (65,2%), tertinggi di Jawa Barat (78,2%) dan terendah di Bengkulu (26%), sedangkan untuk Provinsi Gorontalo mencapai (60%).

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 5

    PENYELENGGARAAN PEKERJAAN DAN PRAKTIK

    TENAGA GIZI

    Tenaga gizi sebagai salah satu dari jenis tenaga kesehatan, yang berwenang untuk menyelenggarakan pekerjaan dan praktik pelayanan gizi sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki. Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas dan untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Pasal 23 ayat (1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, dan ayat ( Kualifikasi Tenaga Gizi

    Berdasarkan pendidikannya, Tenaga Gizi dikualifikasikan sebagai berikut : 1. Tenaga Gizi lulusan D-III Gizi

    sebagai Ahli Madya Gizi. 2. Tenaga Gizi lulusan D-IV Gizi

    sebagai Sarjana Terapan Gizi. 3. Tenaga Gizi lulusan Sarjana

    sebagai Sarjana Gizi.

    Berdasarkan pendidikannya, Tenaga Gizi dikualifikasikan sebagai berikut : 1. Tenaga Gizi Ahli Madya Gizi

    yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi merupakan Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien.

    2. Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi dan Sarjana Gizi yang telah lulus uji kompetensi dan teregistrasi merupakan

    Tenaga Gizi Nutrisinis Registered.

    3. Tenaga Gizi Sarjana Terapan Gizi dan Sarjana Gizi yang telah mengikuti pendidikan profesi dan telah lulus uji kompetensi serta teregistrasi merupakan Tenaga Gizi Registered Dietisien.

    Surat Izin Praktik dan Surat Izin Kerja Tenaga Gizi 1. Tenaga gizi untuk dapat

    melakukan pekerjaan dan praktiknya harus memiliki STRTGz.

    2. STRTGz dikeluarkan oleh MTKI dengan masa berlaku selama 5 (lima) tahun.

    3. Tenaga Gizi dapat menjalankan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri atau bekerja di fasilitas Pelayanan Kesehatan.

    4. Tenaga Gizi yang menjalankan praktik pelayanan gizi secara mandiri harus merupakan Tenaga Gizi Registered Dietisien.

    5. Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered hanya dapat bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

    6. Dalam hal tidak terdapat Tenaga Gizi Registered Dietisien, maka Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered dapat melakukan Pelayanan Gizi secara mandiri atau

    PERATURAN

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 6

    berkoordinasi dengan tenaga kesehatan lain yang ada di Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat Tenaga Gizi yang bersangkutan bekerja.

    7. Setiap Tenaga Gizi Registered Dietisien yang melakukan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri dan bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki SIPTGz.

    8. Setiap Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dan Nutrisionis Registered yang melakukan pekerjaan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memiliki SIKTGz.

    9. SIPTGz dan SIKTGz diberikan kepada Tenaga Gizi yang telah memiliki STRTGz yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah kabupatenkota dan berlaku untuk 1 (satu) tempat.

    Untuk memperoleh SIPTGz atau SIKTGz, Tenaga Gizi harus megajukan permohonan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota dengan melampirkan : 1. Foto copy ijaah yang dilegalisir, 2. Foto copy STRTGz, 3. Surat keterangan sehat dari

    dokter yang memiliki Surat Izin Praktik,

    4. Surat pernyataan memiliki tempat kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau tempat praktik Pelayanan Gizi secara mandiri,

    5. Pas foto terbaru ukuran 4x6 cm sebanyak 3 (tiga) lembar berlatar belakang merah,

    6. Rekomendasi dari Kepala Dinas atau pejabat yang ditunjuk, dan

    7. Rekomendasi dari organisasi profesi.

    Pelaksanaan Pelayanan Tenaga Gizi

    1. Tenaga Gizi yang memiliki

    SIKTGz dapat melakukan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa : a. Puskesmas; b. Klinik; c. Rumah sakit; dan d. Fasilitas Pelayanan

    Kesehatan Lainnya. 2. Tenaga Gizi yang memiliki

    SIPTGz dapat melakukan praktik Pelayanan Gizi secara mandiri dan harus memiliki peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan konseling gizi dan Pelayanan Gizi di berbagai fasilitas.

    3. Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilarang mengijinkan Tenaga Gizi yang tidak memiliki SIPTGz atau SIKTGz untuk melakukan Pelayanan Gizi di Fasilitas Kesehatan tersebut.

    Kewenangan Tenaga Gizi Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, mempunyai kewenangan sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan

    konseling, edukasi gizi, dan dietetik;

    2. Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 7

    perencanaan, preskripsi diet, implementasi, konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi;

    3. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gii; dan

    4. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar.

    Tenaga Gizi Technical Registered Dietisien dalam melaksanakan kewenangan hanya terbatas pada : 1. Pemberian Pelayanan Gizi

    untuk orang sehat dan dalam kondisi tertentu yaitu ibu hamil, ibu menyusui, bayi, anak, dewasa, dan lanjut usia, dan

    2. Pemberian Pelayanan Gizi untuk orang sakit tanpa komplikasi.

    Tenaga Gizi Registered Dietisien dalam melaksanakan Pelayanan Gizi juga memiliki kewenangan meliputi : 1. Menerima klien/pasien secara

    langsung atau menerima preskripsi diet dari dokter,

    2. Menangani kasus komlikasi dan non komplikasi,

    3. Memberi masukan kepada dokter yang merujuk bila preskripsi diet tidak sesuai dengan kondisi klien/pasien, dan/atau

    4. Merujuk pasien dengan kasus sulit/critical ill dalam hal preskripsi diet ke dokter spesialis yang berkompoten.

    Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi wajib melakukan pencatatan, dan disimpan selama 5 (lima) tahun. Hak Tenaga Gizi

    Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi mempunyai hak (Pasal 20 PMK 26/2013) : 1. Memperoleh perlindungan

    hukum selama menjalankan pekerjaannya sesuai standar profesi Tenaga Gizi;

    2. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien/klien atau keluarganya;

    3. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kompetensi;

    4. Menerima imbalan jasa profesi; dan

    5. Memperoleh jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang berkaitan dengan tugasnya sesuai ketentuan perundang-undangan

    Kewajiban Tenaga Gizi

    Dalam melaksanakan Pelayanan Gizi, Tenaga Gizi mempunyai kewajiban (Pasal 21 PMK 26/2013) : 1. Menghormati hak pasien/klien; 2. Memberikan informasi tentang

    masalah gizi pasien/klien dan pelayanan yang dibutuhkan dalam lingkup tindakan Pelayanan Gizi;

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 8

    3. Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat ditangani;

    4. Menyimpan rahasia pasien/klien sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; dan

    5. Mematuhi standar profesi, standar pelayanan, dan standar operasional prosedur.

    Selain itu, Tenaga Gizi dalam melaksanakan Pelayanan Gizi senantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai bidang tugasnya, serta harus membantu pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penutup

    Tenaga Gizi yang juga sebagai salah satu dari jenis tenaga kesehatan, wajib mematuhi dan melaksanakan PMK 26/2013 dan Undang-Undang No. 36/2009, karena hal ini merupakan payung hukum yang dapat melindungi pada saat ada hal-hal yang berkaitan dengan komplein dari pasien/klien atau masyarakat.

    Oleh : Sofyan Tambipi

    SOP SERTIFIKASI RD

    PEMOHON

    TIM SERTIFIKASI TKT DPD

    TIM SERTIFIKASI TKT DPP

    KETUA DPP

    Mengajukan

    permohon

    dilengkapi

    dokumen

    persayaratan

    Menerima

    sertfikat

    RD

    Dokumen

    kurang/TMS

    Jika

    dokumen

    memenuhi

    syarat

    Dokumen

    kurang/TMS

    Penetapan

    RD

    Desain/Pembuat SOP Sertifikasi RD : Sofyan Tambipi

    Penetapan

    SK Penerima

    Sertifikat RD

    dan

    Penerbitan

    Sertifikat RD

    Menyerahkan

    SK &

    Sertifikat RD

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 9

    MAKANAN YANG BAIK DAN SEHAT

    Pak Arifasno: Saya seorang pengusaha dan pengajar, sebenarnya makanan yang baik dan sehat itu yang bagaimana? Apakah harganya yang mahal atau terdiri dari bahan makanan daging atau produksi pabrik? Iwan, Kota Gorontalo.

    Pak Iwan, terima kasih.. ternyata bapak termasuk orang yang memperhatikan makanan yang dikonsumsi. Semua bahan makanan yang ada di bumi ini mengandung zat-zat gizi, tetapi zat-zat gizinya berbeda-beda dan semua zat gizi itu meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Sebaiknya makanan yang dikonsumsi terdiri dari zat-zat gizi tersebut dengan jumlah yang seimbang, sehingga dikatakan makanan yang baik apabila makanan yang dikonsumsi sehari-harinya terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran, dan buah-buahan. Adapun contoh-contoh makanan tersebut adalah: --makanan pokok

    seperti: nasi, nasi jagung, umbi-umbian atau jenis lainnya; --lauk pauk: daging, ikan, tempe, tahu; --sayuran: kangkung, sawi, kacang panjang, jantung pisang, dll; --dan buah-buahan seperti pisang, mangga, pepaya atau yang lainnya. Makanan yang baik dan sehat harus pula sesuai dengan kebutuhan seseorang. Kebutuhan ini dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, umur, berat badan, aktivitas atau faktor lainnya seperti mempertimbangkan kondisi anak yang sedang dalam pertumbuhan dan perkembangan, wanita hamil atau ibu nifas. Jadi orang tua berbeda kebutuhannya gizinya dengan anak muda, seorang buruh berbeda dengan yang kerja di kantor, orang yang kurus berbeda dengan yang gemuk, wanita peragawati berbeda dengan wanita hamil. Tidak benar makanan yang baik dan sehat itu adalah makanan yang harganya mahal atau terdiri dari daging-daging dan diproduksi oleh pabri-pabrik. Daging merupakan sumber lemak, apabila dalam mengkonsumsi daging dengan jumlah dan frekuensi yang tidak seimbang akan dapat membuat peningkatan jumlah lemak tubuh yang dapat ditandai tingginya kadar kholestrol darah. Makanan pabrikan perlu juga harus selektif, dan sangat baik mengkonsumsi makanan yang diolah secara alami. Saya sarankan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan gizi.

    RAGAM OPINI

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 10

    JUMBARA KADER PKK

    DAN NUTRITIONIST

    puncak acara

    HARI GIZI NASIONAL KE-

    54 TAHUN 2014

    TINGKAT PROVINSI

    GORONTALO

    (28 Januari 25 Pebruari 2014)

    Tim Penggerak PKK adalah

    fasilitator, perencana, pelaksana,

    pengendali dan penggerak pada

    masing-masing tingkat pemerintahan

    untuk terlaksananya program pkk

    yang merupakan mitra kerja

    pemerintah, dan organisasi

    kemasyarakatan/lembaga

    kemasyarakatan lainnya.

    Pemberdayaan masyarakat melalui

    gerakan pkk merupakan upaya

    memandirikan masyarakat dan

    bertujuan untuk meningkatkan

    kesejahteraan menuju terwujudnya

    keluarga yang beriman dan bertaqwa

    kepada tuhan yang maha esa,

    berakhlak mulia dan berbudi luhur,

    sehat sejahtera, maju dan mandiri,

    kesetaraan dan keadilan gender serta

    kesadaran hukum dan lingkungan,

    hal ini disampaikan oleh Ketua TP-

    PKK Provinsi Gorontalo Ny. Hj. Idah

    Syaidah Rusli Habibie pada

    pembukkan Jumbara Kader PKK dan

    Nutritionist (JKN) dalam rangka

    puncak acara peringatan Hari Gizi

    Nasional ke-54 Tahun 2014 Tingkat

    Provinsi Gorontalo 23/02. Lebih

    lanjut Idah Syaidah menyataka

    bahwa kegiatan seperti ini tidak

    hanya menonjolkan pada salah satu

    kelompok kerja PKK yakni pokja IV,

    karena selain sebagai wadah

    LENSA KEGIATAN PERSAGI GORONTALO

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 11

    silaturahim antara kader PKK dan

    warga persagi dan masyarakat, juga

    dapat menggambarkan kegiatan dari

    empat kelompok kerja (pokja) dalam

    PKK. Dalam kegiatan ini

    keterkaitannya dengan pokja I adalah

    bagaimana sikap gotong royong dari

    kader PKK, ahli gizi dan masyarakat,

    pada pokja II adalah adanya

    tambahan pengetahuan dan

    keterampilan, pada pokja III

    bagaimana memanfaatkan pangan

    lokal di tingkat rumah tangga, dan

    pokja IV tentang kesehatan

    khususnya terkait dengan gizi,

    sehingga perlu mendapat perhatian

    dan dukungan dari Pemerintah

    Daerah Kabupaten/Kota dan

    Provinsi.

    Bupati Bone Bolango H.

    Hamim Pou, S.Kom, MH

    menyampaikan dalam sambutannya

    bahwa kegiatan seperti ini akan

    didukung oleh Pemda Kabupaten

    Bone Bolango jika menjadi agenda

    rutin tahunan PKK dan Persagi

    Provinsi Gorontalo. Sementara Ketua

    Panitia Pelaksana Darwin Maksum,

    S.Pd, M.Kes menyampaikan dalam

    laporannya bahwa tujuan

    pelaksanaan kegiatan Jumbara Kader

    PKK dan Nutritionist ini adalah 1)

    memberikan wawasan dan

    pengalaman serta keterampilan

    dalam pengembangan pelayanan gizi

    dan kesehatan masyarakat; 2)

    menumbuhkan kesadaran disiplin

    untuk hidup sehat dengan

    lingkungan sehat dan berkualiatas

    melalui gizi, dan 3) mempererat

    hubungan kerjasama dan silaturahmi

    antara pkk, kader pkk dan ahli gizi.

    Rangkaian kegiatan

    peringatan Hari Gizi Nasional ke-54

    Tingkat Provinsi Gorontalo telah

    dicanangkan pada tanggal 28 Januari

    2014 pada kegiatan Pekan

    Penimbangan Balita di Kabupaten

    Bone Bolango. Pada tanggal 3 sampai

    dengan 17 Pebruari telah

    dilaksanakan pula kegiatan

    penyuluhan dan pemantauan status

    gizi siswa SD, SMP, dan SMA di

    Kabupaten Boane Bolango dan

    puncak peringatan HGN

    dilaksanakan Jumbara Kader PKK

    dan Nutritionist tanggal 23-25

    Pebruari 2014, demikian yang

    disampaikan oleh Penanggung Jawab

    Kegiatan HGN di Provinsi Gorontalo

    Tahun 2014 Nurdin Dali, S.Gz.

    Kegiatan Jumbara Kader PKK

    dan Nutritionist (JKN) ini diikuti oleh

    553 orang peserta yang terdiri dari

    TP-PKK dan Kader PKK utusan dari

    18 Kecamatan se Kabupaten Bone

    Bolango sebanyak 380 orang, siswa

    SD, SMP, dan SMA se Kecamatan

    Suwawa Timur sebanyak 48 orang,

    DPC Kabupaten/Kota sebanyak 120

    orang, dan peserta peninjau dari

    Pramuka Peduli Kwarda Gorontalo

    sebanyak 5 orang.

    Kegiatan Jumbara Kader PKK

    dan Nutritionist : hari I : diawali

    dengan devily dari masing-masing

    kontingen, pembukaan dan

    malamnya lomba penyuluhan dan

    teater Kadarzi, hari II : Talk Special

  • Jurnal Persatuan Ahli Gizi Indonesia Provinsi Gorontalo Vol. 1, 16 April 2014 12

    (nara sumber : Hj. Carolina Kaluku

    (anggota SIKIB-Solidaritas Isteri

    Kabinet Indonesia Bersatu), Dr.

    Arifasno Napu, S.SiT, M.Kes (Praktisi

    Kesehatan), dan Sofyan Tambipi,

    S.Pd, M.Si (Wakil Ketua Persagi

    Gorontalo)), lomba cipta menu dan

    lomba makanan jajanan anak

    sekolah, serta malamnya kegiatan api

    unggun dan renungan, hari III :

    ceramah agama, lomba out bound

    gizi dan penutupan.

    Akhir kata, terima kasih

    kepada seluruh warga Persagi se

    Provinsi Gorontalo, dan kepada

    Panitia Gabungan PKK Bone Bolango,

    DPC Persagi Bone Bolango dan DPD

    Persagi Gorontalo, serta seluruh

    masyarakat Gorontalo khususnya

    masyarakat Desa Pangi Kecamatan

    Suwawa Timur Kabupaten Bone

    Bolango. Selamat Hari Gizi Nasional

    ke 54 Salam Svastha Harena.