syarat tumbuh pala.pdf

4
Syarat Tumbuh Tanaman Pala Sebagai Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan Oleh : Echo Tingginehe (Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Uniera) PENDAHULUAN Tanaman Pala yang dalam bahasa ilmiahnya Miristica Fragnan Hait, meski tidak ada rujukan yang terpeinci, dalam sejarahnya disebut-sebut sebagai tanaman asli Indonesia 1 . Kepulauan Maluku khususnya Banda dikatakan sebagai daerah asal tanaman Pala. Selanjutnya tanaman ini menyebar ke pulau Jawa (1271-1295) seiring dengan perjalanan ke Tiongkok yang melewati yang melewati pulau itu oleh Marcopolo yang adalah penjelajah. Meski sejarah keberadaan tanaman Pala tidak memiliki catatan yang yang pasti atau tidak penulis temukan, tetapi diakui bahwa tanaman ini telah sejak lama ada di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari catatan sejarah bangsa Indonesia, khususnya kawasan kepulauan Maluku, yang dahulunya menjadi rebutan bangsa-bangsa asing karena kaya akan rempah-rempahnya. Salah satu tanaman yang diperebutkan itu adalah Pala. Dikawasan kepulauan Maluku tanaman pala juga dikenal dalam beberapa jenis yang berbeda-beda. (1) Myristica succedawa BL., jenis ini di Ternate disebut Pala Patani., (2) M. speciosa Warb, dikenal dengan nama pala Bacan atau pala Hutan, (3) M. schefferi Warb dikenal dengan nama pala Onin atau Gosoriwonin, (4) M. fragrans Houtt dikenal dengan nama Pala Banda, (5) M. fatua Houtt dikenal dengan nama pala Fuker (Banda) atau pala Hutan (Ambon), (6) M. argantea Warb dikenal dengan nama Pala Irian atau Pala Papua, (7) M. tingens BL. dikenal dengan nama Pala Tertia dan (8) M. sylvetris Houtt dikenal dengan nama Pala Burung atau Pala Mendaya (bacaan) atau Pala Anan (Ternate) 2 . Dari jenis-jenis tanaman pala yang disebutkan diatas, jenis yang paling banyak diusahakan oleh masyarakat adalah jenis M. fragrans Houtt dikenal dengan nama Pala Banda, karena disebutkan mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. Disusul kemudian oleh pala irian dan pala hutan (Ambon). Jenis pala patani dan pala bacan dikatakan tingkat produktivitasnya rendah yang pada akhirnya nilai ekonomisnya juga rendah sehingga kurang menjadi pilihan masyarakat untuk mengusahakannya 3 . Memang penulis belum menemukan literatur yang akurat dari data diatas, tetapi dari berbagai keanekaragaman jenis tanaman Pala diatas, dapat dikatakan bahwa tanaman ini memang tanaman khas kepulauan Maluku. Terlebih lagi dengan kenyataan bahwa 1 Dalam berbagai sumber online, tanaman pala diseut berasal atau merupakan tanaman asli Indonesia. Di Indonesia, kepulauan Malu ku disebut sebagai daerah asal tanaman pala. Lihat dalam: http://hansdw08.student.ipb.ac.id/pages/pala-myristica-fragan-haitt/ , http://bio- sap.blogspot.com/2011/06/budidaya-pala-komoditi-export.html . 2 Lihat http://hansdw08.student.ipb.ac.id/pages/pala-myristica-fragan-haitt/ . 3 Anonim. Pala ( Miristica Fragnan Haitt). Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Upload: echotingginehe

Post on 01-Jan-2016

150 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ini merupakan bahan diskusi di Prodi Agroteknologi semester 5 Universitas Halmahera, 2011.

TRANSCRIPT

Page 1: SYARAT TUMBUH PALA.pdf

Syarat Tumbuh Tanaman Pala Sebagai Tugas Mata Kuliah Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan

Oleh : Echo Tingginehe

(Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Uniera)

PENDAHULUAN

Tanaman Pala yang dalam bahasa ilmiahnya Miristica Fragnan Hait, meski tidak ada

rujukan yang terpeinci, dalam sejarahnya disebut-sebut sebagai tanaman asli Indonesia1.

Kepulauan Maluku khususnya Banda dikatakan sebagai daerah asal tanaman Pala.

Selanjutnya tanaman ini menyebar ke pulau Jawa (1271-1295) seiring dengan perjalanan ke

Tiongkok yang melewati yang melewati pulau itu oleh Marcopolo yang adalah penjelajah.

Meski sejarah keberadaan tanaman Pala tidak memiliki catatan yang yang pasti –

atau tidak penulis temukan, tetapi diakui bahwa tanaman ini telah sejak lama ada di

Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari catatan sejarah bangsa Indonesia, khususnya kawasan

kepulauan Maluku, yang dahulunya menjadi rebutan bangsa-bangsa asing karena kaya akan

rempah-rempahnya. Salah satu tanaman yang diperebutkan itu adalah Pala.

Dikawasan kepulauan Maluku tanaman pala juga dikenal dalam beberapa jenis yang berbeda-beda. (1) Myristica succedawa BL., jenis ini di Ternate disebut Pala Patani., (2) M. speciosa Warb, dikenal dengan nama pala Bacan atau pala Hutan, (3) M. schefferi Warb dikenal dengan nama pala Onin atau Gosoriwonin, (4) M. fragrans Houtt dikenal dengan nama Pala Banda, (5) M. fatua Houtt dikenal dengan nama pala Fuker (Banda) atau pala Hutan (Ambon), (6) M. argantea Warb dikenal dengan nama Pala Irian atau Pala Papua, (7) M. tingens BL. dikenal dengan nama Pala Tertia dan (8) M. sylvetris Houtt dikenal dengan nama Pala Burung atau Pala Mendaya (bacaan) atau Pala Anan (Ternate)2.

Dari jenis-jenis tanaman pala yang disebutkan diatas, jenis yang paling banyak diusahakan oleh masyarakat adalah jenis M. fragrans Houtt dikenal dengan nama Pala Banda, karena disebutkan mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi. Disusul kemudian oleh pala irian dan pala hutan (Ambon). Jenis pala patani dan pala bacan dikatakan tingkat produktivitasnya rendah yang pada akhirnya nilai ekonomisnya juga rendah sehingga kurang menjadi pilihan masyarakat untuk mengusahakannya3.

Memang penulis belum menemukan literatur yang akurat dari data diatas, tetapi

dari berbagai keanekaragaman jenis tanaman Pala diatas, dapat dikatakan bahwa tanaman

ini memang tanaman khas kepulauan Maluku. Terlebih lagi dengan kenyataan bahwa

1Dalam berbagai sumber online, tanaman pala diseut berasal atau merupakan tanaman asli Indonesia. Di Indonesia, kepulauan Malu ku

disebut sebagai daerah asal tanaman pala. Lihat dalam: http://hansdw08.student.ipb.ac.id/pages/pala-myristica-fragan-haitt/, http://bio-sap.blogspot.com/2011/06/budidaya-pala-komoditi-export.html. 2Lihat http://hansdw08.student.ipb.ac.id/pages/pala-myristica-fragan-haitt/.

3Anonim. Pala (Miristica Fragnan Haitt). Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi.

Page 2: SYARAT TUMBUH PALA.pdf

2

hampir diseluruh daerah dikepulauan Maluku kita dapat menjumpai adanya masyarakat

yang mengusahakan tanaman ini.

Tulisan mengenai Syarat Tumbuh Tanaman Pala ini utamanya disusun sebagai tugas

mata kuliah Teknik Pengolahan Hasil Perkebunan, pada Program Studi Agroteknologi Uniera.

Metode yang digunakan untuk menyusun tulisan ini adalah studi kepustakaan. Diakui

dengan terbatasnya literatur yang ada, maka kebanyakan sumber yang dirujuk disini berasal

dari artikel-artikel online di dunia maya. Dengan berbagai keterbatasan itu, penulis

menyadari bahwa tulisan ini pun punya banyak kelemahan. Untuk itu masukan yang

konstruktif sangat diharapkan.

APA SAJA MANFAAT TANAMAN PALA?

Tanaman pala umumnya dikenal sebagai tanaman rempah-rempah. Tetapi selain

sebagai rempah-rempah, tanaman pala juga dapat menghasilkan minyak atsiri yang banyak

digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik. Dibawah ini diuraikan

berbagai manfaat bagian-bagian tanaman pala4 .

a. Kulit batang dan daun. Batang/kayu pohon pala yang disebut dengan “kino”

hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Kulit batang dan daun tanaman pala

menghasilkan minyak atsiri

b. Fuli adalah benda untuk menyelimuti biji buah pala yang berbentuk seperti

anyaman pala, disebut “bunga pala”. Bunga pala ini dalam bentuk kering banyak

dijual didalam negeri.

c. Biji pala tidak pernah dimanfaatkan oleh orang-orang pribumi sebagai rempah-

rempah. Buah pala sesungguhnya dapat meringankan semua rasa sakit dan rasa

nyeri yang disebabkan oleh kedinginan dan masuk angin dalam lambung dan

usus. Biji pala sangat baik untuk obat pencernaan yang terganggu, obat muntah-

muntah dan lain-lainya.

d. Daging buah pala sangat baik dan sangat digemari oleh masyarakat jika telah

diproses menjadi makanan ringan, misalnya: asinan pala, manisan pala, selai

pala, kristal daging buah pala.

Jadi selain berfungsi sebagai rempah-rempah yang merupakan istilah yang berasal

dari bangsa-bangsa asing yang dahulu menjelajah dan sampai ke Indonesia, bagian-bagian

tanaman pala lainnya memiliki fungsi yang beranekaragam. Sebagai bahan bakar (batang),

minyak atsiri (kulit batang), dan dapat diolah menjadi aneka makanan olahan.

4Lihat dalam: Anonim. Pala (Miristica Fragnan Haitt). Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi.

Page 3: SYARAT TUMBUH PALA.pdf

3

SYARAT TUMBUH TANAMAN PALA

Tanah

Tanaman pala dikatakan dapat tumbuh di tanah dengan ketinggian antara 0 – 700

meter diatas permukaan laut (dpl)5. Sumber lain memperkecil ketinggian tempat tumbuh

tanaman pala menjadi antara 500 – 700 meter dpl6. Meskipun terdapat perbedaan pada

ketinggian minimum tempat tumbuh tanaman pala, tetapi dalam hal ketinggian maksimum,

sumber-sumber tersebut menyebut angka yang sama. Dari data-data tersebut, penulis

menyimpulkan bahwa ketinggian maksimal tanaman pala adalah 700 meter dpl.

Iklim

Iklim yang ideal bagi tanaman pala adalah iklim dengan curah hujan yang agak tinggi

dan tidak banyak berubah. Sebagai patokan, maka curah hujan ideal bagi tanaman pala

adalah curah hujan di daerah asal tanaman ini yakni kepulauan Maluku. Curah hujan di

kawasan kepulauan Maluku dicatat sekitar 2.656 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan

rata-rata 176 hari setahun7. Suhu ideal bagi tanaman ini berkisar antara 250 – 350C, tetapi

dikatakan bahwa tanaman pala dapat tumbuh di daerah-daerah dengan suhu antara 180 –

340C. Kemasaman tanah (pH) yang baik untuk tanaman pala adalah antara 5,5 – 6,5.

Tanaman pala sangat peka terhadap terpaan angin, karena itu dalam pengusahaan

tanaman ini sangat dianjurkan untuk menanam tanaman pelindung yang berfungsi menahan

angin. Jika tidak maka pertumbuhan tanaman pala akan terganggu, dan pada waktu mulai

berbunga dapat menyebabkan bunga-bunga berguguran sebelum menjadi buah. Selain

melindungi dari terpaan angin, pohon pelindung berguna untuk melindungi tanaman pala

dari penyinaran matahari yang berlebih pada saat tanaman masih muda. Apabila tanaman

pala sudah berumur 4 – 5 tahun maka perlu dilakukan penjarangan pohon pelindung karena

pada umur demikian tanaman pala memerlukan sinar matahari yang banyak. Tetapi bila

tanaman pelindung ditanam terlalu rapat maka akan menimbulkan persaingan dalam

mendapatkan unsur-unsur yang penting untuk pertumbuhan. Pohon pelindung tanaman

pala disarankan adalah jenis pohon dengan perakaran yang kuat dan tahan terhadap

terpaan angin, misalnya tanaman kelapa, duku, dan buah-buahan lainnya8.

Ketersediaan Air

Tanaman pala peka terhadap genangan air. Meski demikian tetapi tanaman pala

membutuhkan ketersediaan air yang cukup bagi pertumbuhannya. Bagi daerah yang banyak

genangan air, perlu dibuat saluran yang baik untuk membuang air. Air yang berlebih dapat

mengakibatkan tanaman pala mengalami busuk akar. Selain membuat saluran pembuang

genangan air, tanaman pelindung sangat penting perannya dalam hal mengatasi

ketersediaan air untuk tanaman pala.

5Data ini dapat dilihat dalam Pala dan Pengelolaannya. Departemen Pertanian. Bagian Proyek Informasi Pertanian. Irian Jaya. 1986. Dan

sumber lainnya http://hansdw08.student.ipb.ac.id/pages/pala-myristica-fragan-haitt/. 6Dikatakan dalam Anonim. Pala (Miristica Fragnan Haitt). Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi. Sumber lain dalam http://bio-sap.blogspot.com/2011/06/budidaya-pala-komoditi-export.html. 7Data ini diperoleh dari http://hansdw08.student.ipb.ac.id/pages/pala-myristica-fragan-haitt/.

8Keterangan mengenai pohon pelindung didapatkan dari Pala dan Pengelolaannya. Departemen Pertanian. Bagian Proyek Informasi

Pertanian. Irian Jaya. 1986.

Page 4: SYARAT TUMBUH PALA.pdf

4

KESIMPULAN

Tanaman pala (Miristica Fragnan Haitt) adalah tanaman asli Indonesia yang berasal

dari daerah kepulauan Maluku. Selain terkenal sebagai rempah-rempah, tanaman pala juga

dapat menghasilkan minyak atsiri, dapat dijadikan obat, dan dapat diolah menjadi aneka

ragam makanan olahan lainnya.

Tanaman pala dapat tumbuh di dataran dengan ketinggian maksimum 700 meter

dpl. Membutuhkan iklim dengan curah hujan yang relatif konstan, sekitar 176 hari hujan

setahun. pH yang baik untuk tanaman ini adalah antara 5,5 – 6,5. Tanaman pala cocok

ditanam pada suhu antara 250 – 350C.

Air yang berlebih perlu mendapat perhatian penting dalam pengusahaan tanaman

pala. Saluran dapat menjadi cara yang baik untuk mengatasi masalah genangan air berlebih

di lokasi pengusahaan tanaman pala. Selain saluran, pohon pelindung juga menjadi

komponen yang penting untuk mengatasi masalah genangan air dan dapat melindungi

tanaman pala dari terpaan angin dan sengatan sinar matahari berlebih ketika tanaman

masih muda.

RUJUKAN

Anonim., Budidaya Pala Komoditi Ekspor. Dalam http://bio-

sap.blogspot.com/2011/06/budidaya-pala-komoditi-export.html. (diakses tanggal

10 Oktober 2011).

Anonim., Pala (Miristica Fragnan Haitt). Dalam

http://hansdw08.student.ipb.ac.id/pages/pala-myristica-fragan-haitt/. (diakses

tanggal 10 Oktober 2011).

Anonim., Pala dan Pengelolaannya. Departemen Pertanian. Bagian Proyek Informasi

Pertanian. Irian Jaya. 1986.

Anonim. Pala (Miristica Fragnan Haitt). Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan

dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.