petunjuk teknis pelaksanaan dem area budidaya tanaman...
TRANSCRIPT
i
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT PADI
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
TAHUN 2018
ii
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi
Tim Pengarah Ir. Deddy Ruswansyah, MM. Gandi Purnama, SP. M.Si Edi Eko Sasmito, SP. M.Sc Penyusun
Fakih Zakaria, SP Muhamad Baehakhi Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun 2018
iii
KATA PENGANTAR
Tanah sebagai tempat tumbuh tanaman berperan penting dalam
perkembangan tanaman. Kondisi kesuburan lahan pertanaman
padi rentan mengalami penurunan kualitas yang disebabkan
aktivitas budidaya padi intensif karena tingginya input pupuk
urea, cemaran residu pestisida, dan minimnya penggunaan
pupuk organik. Akibatnya tingkat keasaman tanah (pH) menurun
karena tingginya kandungan unsur nitrogen dan berkurangnya
unsur hara. Oleh karena itu perlu adanya upaya mengembalikan
kondisi kesuburan tanah agar tanaman padi dapat berkembang
dengan baik.
Dalam budidaya padi, serangan organisme pengganggu
tumbuhan (OPT) merupakan faktor pembatas dalam pencapaian
sasaran produksi. Salah satu OPT utama padi adalah Wereng
Batang Cokelat (WBC) serta penyakit yang ditularkannya yaitu
Penyakit Kerdil Rumput dan Kerdil Hampa (KR-KH). Upaya
pengendalian WBC dan penyakit KR-KH didasarkan pada
prinsip-prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yaitu
budidaya tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami,
pengamatan rutin, dan petani menjadi ahli PHT. Proses
penerapannya dimulai dari saat pra tanam sampai panen,
diantaranya pengolahan lahan untuk proses eradikasi tanaman
yang terserang KR-KH, pemilihan varietas tahan WBC,
penanaman tanaman refugia untuk tempat singgah musuh alami
dan petani melakukan pengamatan secara rutin di lahan
pertanamannya.
iv
Petunjuk Teknis Dem Area Budidaya Tanaman Sehat disusun
sebagai acuan bagi petugas tingkat pusat dan daerah dalam
melaksanakan kegiatan demonstrasi area pengendalian OPT,
khususnya wereng batang coklat (WBC), Kerdil Rumput/Kerdil
Hampa, Penggerek Batang Padi (PBP), blast, kresek (BLB) dan
tungro.
Tahun 2018, kegiatan ini dilaksanakan di 14 provinsi sentra
produksi padi antara lain Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah,
DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB dan
Sulawesi Selatan.
Semoga petunjuk teknis ini dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya.
Jakarta, Januari 2018
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan
Ir. Yanuardi, MM NIP. 195810131986031001
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1 A. Latar Belakang ..................................................................... 1 B. Dasar Hukum ....................................................................... 3 C. Tujuan.................................................................................. 5 D. Pengertian dan Istilah .......................................................... 5
BAB II RUANG LINGKUP KEGIATAN DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT .............................................................. 10
A. Pengertian ........................................................................... 10 B. Tujuan.................................................................................. 10 C. Keluaran .............................................................................. 10 D. Sasaran ............................................................................... 10 E. Persyaratan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) ................. 11 F. Bentuk Bantuan ................................................................... 11
BAB III MEKANISME PENYALURAN BANTUAN KEGIATAN DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT ................................ 14
A. Pengusulan dan Penetapan CPCL ...................................... 14 B. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK) .................. 15 C. Penyusunan dan Penandatanganan Naskah Perjanjian
Kerjasama antara PPK dan Penerima Bantuan ................... 16 D. Pencairan Dana Bantuan..................................................... 16
BAB IV TATA LAKSANA DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT ................................................................................. 17
A. Persiapan............................................................................. 17 B. Pelaksanaan ........................................................................ 17
BAB V MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring ............................................................................ 22 B. Evaluasi ............................................................................... 22
BAB V PENUTUP ............................................................................ 23
LAMPIRAN ....................................................................................... 24
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SK Penetapan Kelompok Tani/Gapoktan penerima dana bantuan kegiatan dem area budidaya tanaman sehat .......................................................................... 25
Lampiran 2 Lampiran SK CPCL Dem Area Budidaya Tanaman Sehat ......................................................................... 27
Lampiran 3 Data Eksisting Poktan/Gapoktan Penerima Bantuan Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat 2018 28
Lampiran 4 Calon Petani Calon Lokasi ........................................ 29
Lampiran 5 Perjanjian Kerjasama ................................................. 30
Lampiran 6 Rencana Usaha Kelompok ........................................ 37
Lampiran 7 Kuitansi ...................................................................... 38
Lampiran 8 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ............... 39
Lampiran 9 Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ............. 40
Lampiran 10 Surat Permohonan Transfer Dana ............................. 41
Lampiran 11 Format Laporan Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat ......................................................... 42
Lampiran 12 Ringkasan Kontrak .................................................... 44
Lampiran 13 Berita Acara Serah Terima ........................................ 45
Lampiran 14 Berita Acara Pembayaran .......................................... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil serta
pengkonsumsi beras terbesar di dunia. Tingginya kebutuhan
beras meningkatkan peluang terjadinya kegiatan budidaya padi
yang intensif (2-3 kali setahun). Apabila kegiatan budidaya
tersebut tidak dikelola dengan benar dapat menurunkan kualitas
lahan budidaya padi akibat ketidakseimbangan ekosistem.
Budidaya padi intensif juga berpotensi meningkatkan serangan
OPT, diantaranya Wereng Batang Coklat (WBC) serta
penyakit yang ditularkannya yaitu Kerdil Rumput/Hampa,
Penggerek Batang Padi (PBP), penyakit blas dan penyakit
hawar daun bakteri/kresek. Untuk mengatasi serangan OPT
tersebut dilakukan upaya-upaya pengelolaan sesuai prinsip
Pengendalian Hama Terpadu (PHT), antara lain budidaya
tanaman sehat dan pelestarian musuh alami.
Dalam budidaya tanaman sehat, hal yang perlu dilakukan
antara lain pengolahan tanah secara baik dan benar serta
pemupukan untuk mengembalikan kesuburan tanah.
Pemupukan antara lain diupayakan dengan pemberian
pupuk organik dan kapur dolomit untuk mengembalikan pH
tanah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman padi.
Untuk mengembalikan pH tanah asam agar sesuai dengan
syarat tumbuh tanaman padi, salah satunya dapat dilakukan
dengan pemberian kapur dolomit. Selain itu, pemberian kapur
dolomit dan pupuk organik juga mampu memperbaiki sifat
2
fisik, biologi, dan kimia tanah sehingga dapat menginduksi
ketahanan tanaman terhadap serangan OPT.
Untuk menekan perkembangan serangan OPT, musuh alami
berperan penting dalam mengendalikan populasi OPT. Oleh
karena itu, pemanfaatan dan pelestarian musuh alami perlu
dikelola secara berkelanjutan di tingkat lapangan. Salah satu
pengelolaan musuh alami OPT dilakukan dengan penanaman
tanaman refugia. Tanaman refugia dapat meningkatkan
biodiversitas (keanekaragaman hayati) sehingga
agroekosistem menjadi lebih stabil dan akan mencegah
terjadinya ledakan serangan (outbreak) OPT.
Penerapan budidaya tanaman sehat dan pelestarian musuh
alami dapat diadopsi petani dalam skala yang luas. Oleh
karena itu, perlu dilakukan percontohan penerapan budidaya
tanaman sehat dalam bentuk Demonstrasi Area (Dem Area).
Sehubungan dengan hal tersebut, Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
melaksanakan kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat
yang dikelola oleh kelompok tani/gabungan kelompok tani dan
didampingi oleh petugas pusat dan daerah. Kegiatan
dilaksanakan di daerah sentra produksi padi yang
potensial/endemis OPT, antara lain Provinsi Aceh, Sumatera
Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa
Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi
Selatan.
Setiap kelompok tani/gabungan kelompok tani mendapatkan
bantuan dana untuk sarana produksi kegiatan budidaya
tanaman sehat. Bantuan tersebut merupakan stimulan/trigger
3
untuk meningkatkan partisipasi petani dalam kegiatan
sehingga menumbuhkan rasa memiliki atas output/keluaran
yang dihasilkan.
Pelaksanaan kegiatan dem area budidaya tanaman sehat
perlu dilakukan pengawalan, pendampingan dan pembinaan
oleh petugas pusat dan daerah, mulai dari pengusulan Calon
Petani Calon Lahan (CPCL) hingga pelaksanaan kegiatan di
lapangan serta penyusunan laporan pertanggungjawabannya.
Oleh karena itu, perlu ada acuan yang mengatur mekanisme
pelaksanaan kegiatan dem area budidaya tanaman sehat.
Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat Komoditas Padi ini merupakan acuan bagi
petugas pusat dan daerah dalam melaksanakan kegiatan dem
area budidaya tanaman sehat, sehingga diharapkan kegiatan
tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3478);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5360);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang
Perlindungan Tanaman;
4
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1986
tentang Peningkatan Pengendalian Hama Wereng Coklat
pada Tanaman Padi;
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam
Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim;
6. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 887/Kpts/OT.210/9/97
tentang Pedoman Pengendalian Organisme Pengganggu
Tumbuhan;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 173/PMK.05/2016
Perubahan PMK-168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga;
8. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
53/Hk.310/C/8/2012 tentang Pedoman Rekomendasi
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Tanaman Serealia;
9. Permentan RI No. 46/Permentan/RC.110/12/2017 tentang
Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun
Anggaran 2018;
10. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
1348/HK.140/C/12/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018.
5
C. Tujuan
1. Menyediakan acuan pelaksanaan kegiatan Dem Area
Budidaya Tanaman Sehat Komoditas Padi TA. 2018.
2. Memberikan petunjuk pemanfaatan dana bantuan kegiatan
Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Komoditas Padi
beserta pertanggungjawabannya.
3. Memberikan panduan kepada petugas pusat dan daerah
dalam melakukan pengawalan, pendampingan dan
pembinaan kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat
Komoditas Padi.
D. Pengertian dan Istilah
1. Organisme pengganggu tumbuhan (OPT) adalah semua
organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan
atau menyebabkan kematian tumbuhan.
2. Pengendalian Hama Terpadu (PHT) adalah upaya
pengendalian populasi atau tingkat serangan OPT dengan
menggunakan satu atau lebih dari berbagai teknik
pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan
untuk mencegah timbulnya kerugian secara ekonomi dan
kerusakan lingkungan hidup.
3. Prinsip PHT adalah dasar-dasar pelaksanaan PHT yang
terdiri dari budidaya tanaman sehat, pemanfaatan musuh
alami, pengamatan secara berkala, petani ahli dalam
PHT.
4. Pengendalian OPT adalah segala kegiatan atau upaya
untuk mencegah dan menanggulangi serangan OPT
terhadap tanaman.
6
5. Agroekosistem adalah satu bentuk ekosistem binaan
manusia yang perkembangannya ditujukan untuk
memperoleh produk pertanian yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
6. Biodiversitas atau keanekaragaman hayati adalah tingkat
variasi bentuk kehidupan di dalam ekosistem.
7. Eradikasi adalah tindakan pemusnahan terhadap
tanaman, OPT, dan benda lain yang menyebabkan
tersebarnya OPT di lokasi tertentu.
8. Hamparan adalah lahan pertanaman yang relatif luas
dengan batas-batas alami antara lain jalan, sungai,
pepohonan dan kebun tanpa batas wilayah administratif.
9. Kawasan adalah suatu wilayah dengan kondisi lahan
dominan digunakan untuk bercocok tanam dan masyarakat
memiliki mata pencaharian utama dari usaha tani.
10. Daerah potensial adalah daerah yang tidak pernah terjadi
serangan tetapi di sekitar lingkungannya terdapat faktor-
faktor yang mendukung sehingga berpeluang terjadi
serangan OPT.
11. Daerah sporadis adalah daerah yang pernah terjadi
serangan OPT dalam beberapa musim tanam.
12. Daerah endemis adalah daerah yang terserang OPT
tertentu secara terus menerus selama 5 tahun.
13. Agens Pengendali Hayati (APH) adalah setiap organisme
yang meliputi spesies, sub spesies, varietas, semua jenis
serangga, nematoda, protozoa, cendawan (fungi), bakteri,
virus, mikoplasma serta organisme lainnya dalam semua
7
tahap perkembangannya dapat dipergunakan dalam
pengendalian hama dan penyakit atau organisme
pengganggu tumbuhan, pengolahan hasil pertanian dan
berbagai keperluan lainnya.
14. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa
tanaman dan/atau kotoran hewan yang telah melewati
proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat
diperkaya dengan bahan mineral alami dan/atau mikroba
yang bermanfaat memperkaya hara dan bahan organik
tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
tanah.
15. Tanaman refugia adalah tanaman yang berfungsi sebagai
tempat berlindung/persembunyian atau persinggahan dan
menyediakan makanan bagi serangga musuh alami OPT.
16. Kapur dolomit adalah mineral yang mengandung unsur
hara kalsium (CaO) dan juga Magnesium (Mg) yang dapat
meningkatkan kadar pH tanah.
17. Sistem tanam jajar legowo adalah suatu rekayasa
teknologi untuk mendapatkan populasi tanaman padi lebih
dari 160.000 rumpun per hektar. Penerapan jajar legowo
selain meningkatkan populasi pertanaman, juga dapat
mengoptimalkan fotosintesis.
18. Penerima Bantuan Pemerintah adalah kelompok
tani/Gabungan kelompok tani yang terpilih melalui
identifikasi calon petani dan calon lokasi, untuk
selanjutnya ditetapkan melalui Keputusan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA).
8
19. Pengguna Anggaran (PA) adalah Menteri/Pimpinan
Lembaga yang bertanggungjawab atas pengelolaan
anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
bersangkutan.
20. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggungjawab
penggunaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga/Satuan kerja perangkat daerah.
21. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Pejabat yang
diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan
dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran atas beban APBN.
22. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-
SPM) adalah Pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA
untuk melakukan pengujian atas Surat Perintah
Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar.
23. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah suatu
dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), yang berisi permintaan pembayaran
tagihan kepada negara untuk diteruskan kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM).
24. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran atau Pejabat lain yang ditunjuk untuk
mencairkan alokasi dana yang bersumber dari DIPA atau
dokumen yang dipersamakan.
9
25. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat
perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa
Bendahara Umum Negara untuk Pelaksanaan
pengeluaran sebagai dasar atas beban APBN
berdasarkan SPM.
10
BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN DEM AREA BUDIDAYA
TANAMAN SEHAT
A. Pengertian
Suatu metode percontohan penerapan budidaya tanaman
sehat pada suatu hamparan tanpa batasan wilayah
administratif yang bertujuan untuk mengelola pertanaman padi
sehingga aman dari gangguan OPT.
B. Tujuan
1. Memberikan contoh dan memotivasi petani untuk
menerapkan budidaya tanaman sehat.
2. Mengelola keberadaan OPT agar tidak menimbulkan
kerugian secara ekonomi.
C. Keluaran
1. Terlaksananya budidaya tanaman sehat pada tanaman
padi oleh petani.
2. Meningkatnya pengetahuan petani dalam pengelolaan
OPT.
D. Sasaran
1. Terkelolanya keberadaan OPT sehingga tidak
menimbulkan kerugian.
2. Tercapainya peningkatan produksi padi.
11
E. Persyaratan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL)
CPCL Dem Area ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kelompok tani/gabungan kelompok tani yang memiliki
keabsahan dari instansi berwenang.
2. Lokasi merupakan kawasan/hamparan pertanaman padi
minimal 25 ha yang dikelola oleh 1 (satu) atau lebih
kelompok tani/gabungan kelompok tani.
3. Lokasi merupakan daerah potensial/sporadis/endemis
serangan OPT, terutama wereng batang coklat (WBC),
Kerdil Rumput/Kerdil Hampa, Penggerek Batang Padi
(PBP), blast, kresek (BLB) dan tungro.
F. Bentuk Bantuan
Setiap kelompok tani/gabungan kelompok tani pelaksana
kegiatan mendapatkan bantuan Pemerintah berupa uang
sebesar Rp. 1.700.000,-/ha, yang disalurkan melalui transfer
ke rekening kelompok tani/gabungan kelompok tani untuk
pembelian sarana produksi kegiatan Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat.
Sarana produksi yang dimaksud terdiri dari komponen utama
berupa kapur dolomit dan pupuk organik, serta komponen
pendukung berupa benih/bibit refugia dan agens pengendali
hayati (APH).
12
Sarana produksi tersebut harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Kapur dolomit
Kapur dolomit yang digunakan harus terdaftar di
Kementerian Pertanian. Unsur kimia yang terkandung
minimal CaO dan Mg. Kebutuhan untuk luasan 1 ha
adalah 1.000 kg untuk pH tanah < 6, namun apabila
pH tanah ≥ 6 maka kebutuhan kapur dolomit disesuaikan
dengan rekomendasi setempat.
2. Pupuk organik
Pupuk organik yang digunakan adalah bahan pupuk
organik/pupuk organik padat dan/atau cair.
Kelompok tani/gapoktan dapat membeli pupuk organik
siap pakai atau membuat sendiri menggunakan bahan-
bahan yang tersedia di wilayahnya. Apabila menggunakan
pupuk organik siap pakai yang dibeli dari penyedia (kios,
distributor) maka produk tersebut harus terdaftar dan
memiliki izin edar yang masih berlaku dari Kementerian
Pertanian. Kebutuhan untuk 1 ha minimal 1.000 kg untuk
pupuk organik padat atau 4 liter untuk pupuk organik cair.
Apabila dana bantuan yang digunakan untuk membeli
komponen utama masih terdapat sisa, dapat digunakan
untuk membeli komponen pendukung seperti bibit/benih
refugia dan agens pengendali hayati (APH).
13
Adapun komponen pendukung yang dibeli harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Benih/bibit refugia
Benih/bibit refugia terdiri dari kombinasi antara tanaman
berbunga dan kedelai, yang ditanam pada pematang
sawah, pinggir jalan usaha tani, dan/atau sepanjang
saluran irigasi.
2. Agens pengendali hayati (APH)
Agens pengendali hayati yang digunakan bisa berasal dari
golongan jamur (cendawan) ataupun bakteri, disesuikan
dengan ketersediaan dan kebutuhan di lapangan.
Kelompok tani/gapoktan dapat menyediakan sendiri atau
membeli APH yang sudah siap aplikasi. Apabila akan
membuat APH sendiri, maka proses pembuatannya harus
didampingi oleh petugas POPT dan/atau LPHP setempat.
Dan apabila menggunakan APH yang dibeli dari penyedia
(kios, distributor), maka produk tersebut harus terdaftar
dan memiliki izin edar yang masih berlaku dari
Kementerian Pertanian.
Pengadaan sarana produksi disusun berdasarkan
musyawarah anggota kelompok tani/gapoktan yang
dituangkan dalam Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang
diketahui oleh POPT dan Penyuluh Pertanian. Apabila dana
bantuan Pemerintah tidak mencukupi, kelompok tani/gapoktan
dapat memenuhi kebutuhan sarana produksi secara swadaya.
14
BAB III
MEKANISME PENYALURAN BANTUAN
KEGIATAN DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT
A. Pengusulan dan Penetapan CPCL
1. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menyampaikan
surat permintaan CPCL kepada Dinas Pertanian Provinsi
dan/atau Dinas Pertanian Kabupaten.
2. CPCL diusulkan oleh Dinas Pertanian Provinsi atau Dinas
Pertanian kabupaten/kota kepada Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan. Selanjutnya CPCL tersebut diverifikasi
oleh petugas pusat dan/atau provinsi (POPT).
3. CPCL yang memenuhi persyaratan, ditetapkan oleh PPK
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan melalui surat
keputusan penerima bantuan Pemerintah dan disahkan
oleh KPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
4. CPCL yang sudah ditetapkan oleh PPK dilengkapi dengan
dokumen-dokumen persyaratan proses pencairan dana
bantuan.
B. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK)
Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun secara bersama-
sama melalui musyawarah anggota poktan/gapoktan
didampingi oleh petugas (POPT, Penyuluh Pertanian dan
Kepala UPTD). RUK disusun dengan mencantumkan
rencana pengadaan sarana produksi meliputi jenis barang,
volume, harga satuan dan jumlah dana. Jumlah masing-
masing sarana produksi yang diadakan disesuaikan dengan
15
kebutuhan lapangan dan harga setempat. Apabila dana
bantuan Pemerintah tidak mencukupi, kelompok
tani/gapoktan dapat memenuhi kebutuhan sarana produksi
secara swadaya.
Apabila terjadi perubahan harga dan volume sarana
produksi, maka poktan/gapoktan dapat melakukan
perubahan RUK. Perubahan tersebut harus berdasarkan
kesepakatan anggota poktan/gapoktan dan diketahui oleh
POPT dan Penyuluh Pertanian serta dilaporkan ke PPK
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.
Blangko RUK kegiatan dem area budidaya tanaman sehat
tercantum pada Lampiran 5.
C. Penyusunan dan Penandatanganan Naskah Perjanjian
Kerjasama antara PPK dan Penerima Bantuan.
Penerima bantuan perlu diikat dalam bentuk perjanjian
kerjasama yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu
PPK dan ketua poktan/gapoktan penerima bantuan.
Perjanjian kerjasama memuat:
a. Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b. Lingkup pekerjaan;
c. Lokasi kegiatan;
d. Jangka waktu penyelesaian;
e. Penyerahan hasil pekerjaan;
f. Sumber dana dan jumlah dana;
g. Cara pembayaran dan pencairan;
h. Keadaan memaksa atau force majeure;
i. Sanksi;
16
j. Penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan
kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun
anggaran.
Contoh perjanjian kerjasama kegiatan Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat tercantum pada Lampiran 4.
D. Pencairan Dana Bantuan
Pencairan dana bantuan Dem Area Budidaya Tanaman
Sehat dilakukan secara bertahap atau sekaligus sesuai
dengan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
173/PMK.05/2016 Perubahan PMK-168/PMK.05/2016
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga dengan
melampirkan perjanjian kerjasama, RUK, foto kopi KTP ketua
poktan/gapoktan, foto kopi rekening kelompok, kuitansi bukti
penerimaan uang, surat pertanggungjawaban mutlak, surat
pernyataan tanggung jawab belanja, ringkasan kontrak dan
surat permohonan pencairan.
E. Pencairan Dana Bantuan oleh Poktan/Gapoktan
Pencairan dana bantuan pemerintah dari rekening
poktan/gapoktan dilakukan dengan persetujuan Dinas
Pertanian Kabupaten.
17
BAB IV
TATA LAKSANA DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT
A. Persiapan
1. Pertemuan Sosialisasi
Pertemuan bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan
Dem Area Budidaya Tanaman Sehat. Pertemuan
dilakukan secara swadaya dihadiri oleh anggota
poktan/gapoktan penerima bantuan, petugas pendamping,
aparat setempat dan/atau tokoh masyarakat.
2. Pertemuan Perencanaan
Pertemuan bertujuan untuk membahas pemetaan
masalah, penelusuran budidaya tanaman, dan rencana
aksi. Pertemuan dilaksanakan secara swadaya yang
dihadiri oleh anggota poktan/gapoktan penerima bantuan
dan petugas pendamping.
B. Pelaksanaan
1. Pra Tanam
a. Pembibitan dan penanaman refugia
Pembibitan dilakukan sebelum pengolahan tanah. Hal
tersebut dimaksudkan agar masa pembungaan
tanaman refugia bersamaan dengan masa persemaian
atau penanaman padi. Tanaman refugia dapat ditanam
setelah pengolahan tanah selesai, dengan kombinasi
jenis tanaman berbunga dan kedelai.
18
b. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dibagi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:
Pengolahan Tanah I, dilakukan dengan
bajak/singkal. Proses pembajakan dilakukan
dengan cara membalikkan lapisan tanah agar sisa-
sisa tanaman (jerami) dan rumput dapat terbenam.
Setelah tanah dibajak dibiarkan beberapa hari,
agar terjadi proses fermentasi untuk
membusukkan sisa tanaman di dalam tanah.
Pengolahan Tanah II, dilakukan proses
penggemburan atau proses pencampuran antara
bahan organik dengan tanah. Proses ini
dimaksudkan agar bahan organik dapat menyatu
dengan lapisan tanah. Pada proses pencampuran
ini, air di lahan harus mencukupi, macak-macak.
Proses pencampuran ini dilakukan sampai bahan
organik menyatu dengan lapisan olah tanah dan
membentuk lumpur. Proses ini dilakukan sekitar 1
minggu. Pada pengolahan tahap ini diaplikasikan
pupuk organik dan kapur dolomit.
Pengolahan Tanah III, dilakukan proses perataan
permukaan tanah dengan bantuan garu. Proses ini
bertujuan agar lapisan tanah benar-benar siap
untuk ditanami padi pada saat tanam
dilaksanakan. Proses pengolahan tanah secara
keseluruhan, waktunya berkisar antara 15 – 21
hari.
19
c. Persemaian
Hindari membuat persemaian di lahan yang pada
musim tanam sebelumnya terserang penyakit virus
dan nematoda.
Lahan untuk pesemaian harus diolah terlebih
dahulu. Pengolahan dengan cara dicangkul hingga
tanah menjadi lumpur dan pastikan tidak terdapat
bongkahan tanah.
Lahan yang sudah halus lumpurnya, dibuat petak-
petak. Antar petak dibuat parit untuk memudahkan
pengaturan air.
waktu semai berkisar 15-21 hari sebelum tanam.
Benih yang direkomendasikan untuk tanam pada
lahan seluas 1 ha sebanyak 25 kg dengan varietas
padi yang tahan/toleran terhadap WBC dan
bersertifikat.
Benih yang akan disemai dianjurkan untuk
diseleksi.
Benih hasil seleksi kemudian direndam dengan air
bersih semalam, dan diperam selama satu hari
sampai tumbuh calon batang serta akar.
Benih yang telah keluar calon batang dan akar
dianjurkan direndam dengan APH selama 10-15
menit.
Benih disebar di bedengan. Penyebaran benih
harus merata agar benih tidak terjadi penumpukan.
20
Penggunaan pupuk anorganik disarankan sesuai
dengan kebutuhan.
Pemupukan lahan pesemaian dilakukan satu
minggu setelah benih disemai.
Amati keberadaan OPT di pesemaian secara rutin.
Lakukan aplikasi dengan APH jika ditemukan
populasi hama di bawah ambang pengendalian.
Jika populasi hama sudah di atas ambang
pengendalian dapat digunakan insektisida kimia.
Khusus daerah endemis WBC, PBP, kerdil
rumput/kerdil hampa dianjurkan diaplikasikan
karbofuran.
Khusus daerah endemis penyakit blas dan kresek,
dianjurkan diaplikasikan APH (Paenibacillus
polimixa).
Pengendalian mekanik dilakukan untuk
mengendalikan PBP dengan mengumpulkan
kelompok telur dan dimusnahkan.
2. Tanam
- Bibit ditanam pada umur 15-25 hari setelah sebar
(HSS). Saat mencabut bibit, pastikan akar tidak putus
(tidak rusak).
- Pengaturan jarak tanam dianjurkan menggunakan
sistem tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1.
21
3. Pasca Tanam
- Penggunaan pupuk organik dan anorganik disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman, ketersediaan hara dalam
tanah dan rekomendasi setempat.
- Aplikasikan APH dianjurkan pada saat tanaman
berumur 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam.
- Pengamatan secara rutin dilakukan agar keberadaan
OPT diketahui sejak awal.
- Pengendalian OPT dilakukan sesuai dengan Prinsip
PHT. Jika populasi rendah, aplikasi menggunakan APH
atau pestisida nabati. Jika populasi sudah diatas
ambang pengendalian, dapat digunakan insektisida
kimia.
- Penyiangan gulma dilakukan sesuai dengan kondisi
pertanaman.
22
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring
Monitoring dilakukan oleh petugas pusat dan daerah untuk
memantau pelaksanaan kegiatan di lapangan sesuai
petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Selain itu dilakukan
pendampingan oleh petugas lapangan yaitu POPT, Penyuluh
Pertanian dan Kepala UPTD/Mantri Tani. Pendampingan
dilakukan mulai dari sebelum tanam sampai dengan panen.
B. Evaluasi dan Pelaporan
Evaluasi dilakukan oleh petugas pusat dan daerah untuk
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lapangan dan
capaian output kegiatan.
Pelaporan disampaikan kepada PPK Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan, termasuk dokumentasi setiap tahapan
kegiatan dengan mencantumkan nama kegiatan,
poktan/gapoktan, luasan, desa, kecamatan, kabupaten
provinsi, tanggal, waktu dan titik koordinat. Format laporan
tercantum dalam Lampiran 11.
23
BAB VI
PENUTUP
Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat merupakan salah
satu bentuk kegiatan dalam upaya penanganan serangan OPT di
daerah potensial/endemis. Kegiatan tersebut diharapkan dapat
mendorong petani untuk melaksanakan budidaya tanaman padi
secara baik. Petunjuk Teknis Pelaksanaan merupakan dasar
pelaksanaan administrasi dan teknis di lapangan yang harus
dipedomani oleh pelaksana kegiatan.
25
Lampiran 1
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
KEPUTUSAN DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Nomor :
TENTANG
PENETAPAN KELOMPOK TANI/GAPOKTAN PENERIMA DANA BANTUAN KEGIATAN DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT TAHUN ANGGARAN 2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
Menimbang : a. bahwa peningkatan produksi padi tahun 2018 salah satunya perlu dilakukan Desiminasi tekhnologi melalui Dem Area Budidaya Tanaman Sehat;
b. bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan PMK 173 tahun 2016 Tentang Perubahan atas PMK 168 tahun 2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah, perlu menetapkan Kelompok Tani/Gapoktan Penerima Dana Bantuan Kegiatan Dem
Area Budidaya Tanaman Sehat;
c. Bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu disahkan/ditetapkan Kelompok Tani/Gapoktan penerima bantuan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat pada Tahun Anggaran 2018.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran
Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara No 3699);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5360);
Jl. AUP Pasar Minggu Kotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520 Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652
e-mail : [email protected]
26
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang Perlindungan Tanaman;
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1986 tentang Peningkatan Pengendalian Hama Wereng Coklat pada Tanaman Padi;
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 Perubahan PMK-168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
8. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 887/Kpts/OT.210/9/97 tentang Pedoman
Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan;
9. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 53/HK.310/C/8/2012 tentang Pedoman Rekomendasi Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Serealia;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Kelompok Tani/Gapoktan penerima Bantuan Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Kelompok Tani/Gapoktan sebagaimana dimaksud pada Diktum kesatu huruf a berhak menerima bantuan dana sarana produksi Dem Area Budidaya Tanaman Sehat yang dibiayai dari dana APBN pada DIPA Nomor: SP DIPA-018.03.1.238251/2018.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal
DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
YANUARDI NIP 195810131986031001
Mengesahkan Pada tanggal SEKRETARIS DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN,
MAMAN SUHERMAN NIP 196009081987031003
27
Lampiran 2 Lampiran SK CPCL Dem Area Budidaya Tanaman Sehat
Mengetahui. Kepala Dinas Pertanian Provinsi .....
(.........................)
Nama Ketua Nomor HP Bank Nomor Cabang/UnitNo. Kecamatan Desa
Luas
Lahan (ha)
RekeningPoktan/GapoktanKabupaten/
Kota
28
Lampiran 3
DATA EKSISTING POKTAN/GAPOKTAN PENERIMA BANTUAN KEGIATAN DEM ARE BUDIDAYA TANAMAN SEHAT 2018
1. Nama Kegiatan : Dem Area Budidaya Tanaman Sehat
2. Daftar Kelompok tani/Gapoktan :
a. Nama Kelompok Tani/Gapoktan :
b. Nama Ketua Kelompok Tani/Gapoktan :
c. Nama Bendahara Kelompok Tani :
d. Jumlah Anggota : Orang
e. Luas Hamparan : Ha
f. Nomor SK Pengukuhan :
g. Tanggal SK Pengukuhan :
h. Alamat Desa : Kecamatan : Kabupaten :
3. Petugas Lapangan
4. Pola Tanam: Padi-Padi-Padi/Padi-Padi-Palawija/Padi-Palawija-Bera/Padi-
Bera-Bera*
5. Budidaya Tanaman Padi (.... kali dalam Setahun)
a. Varietas yang biasa ditanam
: 1) ............... 2) ............... 3) ...............
b.
Perlakuan benih : 1) Ada/Tidak ada
c. Pemupukan : 1) Organik: .....Ton/ha 2) Kapur dolomit: .....Ton/ha
3) NPK : ..... Kg/Ha 4) Urea: ...... Kg/Ha
6. Produksi Musim Sebelumnya ...... ton/Ha
No. Nama Jabatan NIP/Pangkat/Golongan No HP
1
2
3
29
Lampiran 4
CALON PETANI CALON LOKASI (CPCL)
KEGIATAN BANTUAN DEM AREA/PENGENDALIAN WBC BUDIDAYA TANAMAN SEHAT
1. Nama Kelompok Tani/Gapoktan :
2. Desa :
3. Kecamatan :
4. Kabupaten :
5. Provinsi :
6. Nomor Rekening Bank* :
No Nama Jabatan Nomor HP**
Luas Areal
Jadwal Tanam
1 Ketua
2 Sekretaris
3 Bendahara
4 Anggota
5
dst
....................., .................. 2018
Ketua Poktan/Gapoktan ...
(........................)
Menyetujui,
KCD/UPTD/Mantri Tani Kabupaten....
_______________ NIP
PPL Desa..... Kecamatan....
_______________ NIP
POPT-PHP Kecamatan......
_______________ NIP
Keterangan:
* Nomor rekening baru
** Nomor HP pengurus
30
Lampiran 5
PERJANJIAN KERJASAMA
Nomor :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Dengan :
PENERIMA BANTUAN DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT
Tentang :
PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH KEGIATAN DEM AREA
BUDIDAYA TANAMAN SEHAT
Pada Hari ini .......Tanggal ...... bulan ..... Tahun Dua Ribu Delapan Belas,
kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama :
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama Kuasa Pengguna Anggaran, Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Alamat : Jalan AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2 Nama :
Jabatan : Ketua Poktan/Gapoktan ...... selaku Ketua Kelompok
Penerima Manfaat Bantuan Pemerintah Kegiatan
Dem Area Budidaya Tanaman Sehat dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Poktan/Gabungan
Kelompok Tani ..........
Alamat : Desa ..... Kecamatan ...... Kabupaten ..... Provinsi ....
untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
31
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang
mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan
kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat dengan ketentuan sebagai
berikut :
PASAL 1 LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman, tentang Penyelenggaraan Budidaya Tanaman, Bagian
Keenam Perlindungan Tanaman.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244);
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5593);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995 tentang
Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1995 nomor 12);
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana telah beberapa kalil diubah oleh peraturan
presiden no 35 Tahun 2011 Nomor 70 Tahun 2012, Nomor 172 Tahun
2014 dan Nomor 4 Tahun 2015 (Perubahan Suplisi);
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1986 tentang
Peningkatan Pengendalian Hama Wereng Batang Cokelat pada
Tanaman Padi;
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi Iklim
Ekstrim;
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga;
32
9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 46/Permentan/RC.110/12/2017
tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2018;
10. Petunjuk Teknis Pengelolaan Program dan Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah pada Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan Tahun 2018;
11. Petunjuk Teknis Pelaksnaan Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman
Sehat.
PASAL 2 LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA telah setuju untuk menerima dan memanfaatkan paket dana
Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat
dengan cara :
a. Bersedia dan mampu melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan
Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sesuai Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat;
b. Bersedia dan mampu bertanggungjawab dalam memanfaatkan dan
mengelola dana bantuan bahan pendukung Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat yang diterimanya dengan baik;
c. Bersedia menyediakan lahan untuk kegiatan Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat;
d. Mengadministrasikan/membukukan/mendokumentasikan hasil
kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat;
2. Pihak KEDUA menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang
memuat daftar pembelanjaan saprodi dem area budidaya tanaman
sehat, volume/jumlah, harga satuan dan jumlah dana.
3. Pihak KEDUA dapat melakukan perubahan RUK apabila ada
penyesuaian harga dan volume sarana produksi. Perubahan tersebut
harus berdasarkan kesepakatan anggota poktan/gapoktan dan diketahui
33
oleh petugas pendamping serta dilaporkan ke PPK Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan
4. PIHAK KEDUA sepenuhnya sanggup memanfaatkan dana bantuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) untuk keperluan Dem
Area Budidaya Tanaman Sehat, yang dibuktikan dengan bukti-bukti
pembelanjaan.
PASAL 3 LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA yaitu Poktan/Gapoktan ....... Desa ..... Kecamatan ..... Kabupaten ......
Provinsi ......
PASAL 4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pekerjaan sejak tanggal
ditandatangani surat perjanjian kerjasama yaitu tanggal ..... sampai dengan
tanggal ............ (batas waktu pelaksanaan paling lambat tanggal 31
Desember 2018).
PASAL 5 PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
PIHAK KEDUA harus melaporkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan
kepada PIHAK PERTAMA dalam bentuk Berita Acara.
PASAL 6 SUMBER DANA DAN JUMLAH DANA
1. Sumber dana Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat yang
diterima oleh PIHAK KEDUA berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang dialokasikan
pada Belanja Barang untuk bantuan lainnya yang memenuhi karateristik
bantuan pemerintah.
34
2. Jumlah dana Bantuan Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat yang
diterima PIHAK KEDUA adalah sebesar Rp. ............,- (..............................
rupiah).
PASAL 7 CARA PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN
1. Pembayaran dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat dimaksudkan pada Pasal 5 ayat (2) Surat Perjanjian
Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK
KEDUA secara bertahap atau sekaligus sesuai PMK Nomor
173/PMK.05/2016, tahap I dengan jumlah bantuan sebesar Rp. ...........,-
(............ rupiah), tahap II dengan jumlah bantuan sebesar Rp. .........,-
(.......... rupiah), setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani.
Pembayaran dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang
disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Wilayah V Jakarta Selatan
guna penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) melalui rekening
PIHAK KEDUA pada Bank ...... Unit ..... Atas Nama Poktan/Gapoktan
......... dengan nomor rekening .............
2. Pencairan dana Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA dilakukan
sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (RUK) di areal sawah yang
berpotensi/endemis OPT untuk penanganan serangan OPT pada
tanaman padi.
PASAL 8 KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau Force Majeure adalah
suatu keadaan yang dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan
kegiatan yang tidak dapat diatasi baik oleh PIHAK PERTAMA maupun
oleh PIHAK KEDUA karena diluar kesanggupannya dan atau diluar
kewenangannya, misalnya:
35
a. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah
longsor, tsunami, huru hara atau peperangan yang mengakibatkan
tehentinya atau terlambatnya pelaksanaan pekerjaan.
b. Adanya perubahan Peraturan Pemerintah ataupun Kebijakan
Moneter oleh Pemerintah.
c. Adanya peristiwa-peristiwa lain yang diajukan oleh PIHAK KEDUA
yang didukung dengan bukti-bukti yang sah serta Surat Keterangan
Instansi yang berwenang dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2. Setiap terjadi peristiwa/keadaan memaksa atau Force Majeure PIHAK
KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4
(empat) hari sejak kejadian/peristiwa tersebut.
PASAL 9 SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana
Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sesuai
dengan Pasal 2 Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak secara
sepihak memutuskan hubungan kerjasama dengan PIHAK KEDUA yang
mengakibatkan surat perjanjian kerjasama ini dinyatakan batal demi hukum
dan PIHAK KEDUA diwajibkan mempertanggungjawabkan penggunaan dana
Bantuan Pemerintah yang telah digunakan serta
menyerahkan/mengembalikan sisa dana yang belum dimanfaatkan kepada
kas negara sesuai dengan peraturan yang berlaku.
PASAL 10 PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA sehubungan surat perjanjian kerjasama ini, akan diselesaikan
secara musyawarah guna memperoleh mufakat.
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu
penyelesaiannya, maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikan
36
perselisihan ini kepada Pengadilan Negeri Jakarta sesuai dengan
perturan dan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 11 LAIN-LAIN
1. Bea materai yang timbul karena perjanjian kerjasama ini menjadi beban
PIHAK KEDUA
2. Kewajiban Administrasi Keuangan yang harus dilaksanakan oleh PIHAK
KEDUA meliputi Pembukuan Uang Pemasukan dan Pengeluaran serta
Pengarsipan Bukti-bukti Pembelanjaan (Bon, Kuitansi atau tanda terima
lainnya) dalam 1 (satu) bendel arsip.
3. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan
hukum yang sama.
4. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali
terlebih dahulu dengan persetujuan kedua belah pihak.
PASAL 12 PENUTUP
Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan
penuh kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun,
dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum
yang sama untuk digunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KEDUA Kelompok Tani/
Gabungan Kelompok Tani
Nama Ketua Poktan/Gapoktan
PIHAK PERTAMA Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Ir. Yanuardi, MM NIP. 195810131986031001
Materai 6000
37
Lampiran 6
RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)
DEM AREA BUDIDAYA TANAMAN SEHAT TAHUN 2018
Nama Keltan/Gapoktan : …………………
Alamat Kelompok Tani : …………………
Jumlah Anggota : …………………
Luas Lahan : …………………
No. Jenis Saprodi Volume Harga Satuan (Rp.)
Jumlah (Rp.)
Jumlah
Menyetujui PPL Desa
…………………
___________________ NIP. …………………….
Mengetahui POPT-PHP Kec...........
_______________ NIP. ………………
............,............. 2018
Kelompok Tani 1. Ketua :
(..........................)
2. Anggota :
(..........................)
3. Anggota :
(.........................)
38
Lampiran 7
M A K : 1764.645.001.101.B.526312
Tahun Anggaran : 2018
Nomor Bukti :
KUITANSI
Nomor:
Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Uang Sebesar : ........... (terbilang)
Untuk Pembayaran : Dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman
Sehat Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama Nomor ….. Tanggal
…............
Sejumlah : Rp........................................
Setuju dibayar A.n Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan,
Ir. Yanuardi, MM. NIP. 195810131986031001
..........., ......................2018 Yang Menerima Ketua Poktan/Gapoktan ....
(Nama Ketua)
Materai 6000
39
Lampiran 8
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini:
1. Nama ketua Kelompok tani : ..............
2. Alamat kelompok tani : ..............
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya
bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Dem Area
Budidaya Tanaman Sehat.
Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Dem Area
Budidaya Tanaman Sehat tersebut diatas mengakibatkan kerugian Negara
maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Dem Area
Budidaya Tanaman Sehat disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima
bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan.
Demikian Surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
.................., ....................... 2018 Ketua Poktan/Gapoktan
.........................................
.................................
Materai 6000
40
Lampiran 9
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama Kelompok Tani : ......................
2. Alamat : .......................
3. Nama Bantuan : .......................
Yang bertanda tangan di bawah ini ketua kelompok tani ...... penerima
bantuan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat menyatakan bahwa saya:
1. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas
kepada yang berhak menerima;
2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja
yang telah dilaksanakan;
3. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran
oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
................, ................ 2018
Ketua Poktan/Gapoktan .................................
..........................................
Materai 6000
41
Lampiran 10
Nomor : ......(nomor surat kelompok)
Hal : Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah
Kepada Yth:
Kuasa Pengguna Anggaran
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
di Jakarta
Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor ......... Tanggal ......
tentang Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area
Budidaya Tanaman Sehat, kami atas nama Kelompok Tani/ Gabungan
Kelompok Tani ............ selaku Kelompok Penerima Manfaat, dengan ini
mengajukan permohonan pencairan dana bantuan pemerintah sebesar Rp
............,- (......... rupiah) sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (RUK)
sebagaimana lampiran surat ini.
Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan
sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang telah ditanda
tangani dan dana tersebut mohon dapat ditransfer ke rekening kami nomor
................... pada Bank .......... atas nama .............
Atas persetujuannya, kami ucapkan terima kasih.
................, ..................2018 Ketua Poktan/ Gapoktan
............................
...........................
42
Lampiran 11
Laporan Akhir Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Padi
Kelompok Tani .... Kelompok tani : Alamat : Pengurus : a. Ketua
b. Sekretaris c. Bendahara
Jumlah anggota : ... orang Luas dem area : .... ha pH tanah : a. Sebelum aplikasi dolomit ... b. Setelah aplikasi dolomit ... Varietas yang ditanam: Sarana produksi yang dibeli
No. Jenis Barang Jumlah (kg)
Pelaksanaan kegiatan
1. Pengiriman saprodi a. Dolomit tgl/bln/tahun b. Pupuk organik tgl/bln/tahun c. Benih bantuan tgl/bln/tahun
2. Pengolahan tanah tgl/bln/tahun 3. Aplikasi saprodi
a. Dolomit tgl/bln/tahun b. Pupuk organik tgl/bln/tahun c. Agens hayati/penanaman tanaman refugia tgl/bln/tahun
4. Semai tgl/bln/tahun 5. Tanam tgl/bln/tahun 6. Panen tgl/bln/tahun
Hasil ubinan
Keterangan MT sebelumnya Sekarang
Ubinan ... kg ... kg
Produktivitas .... ton/ha .... ton/ha
43
Foto-Foto kegiatan 1. Pengiriman saprodi 2. Pengiriman benih 3. Pengolahan tanah 4. Aplikasi saprodi (kapur pertanian & pupuk organik) 5. Persemaian 6. Tanam 7. Tanaman padi fase vegetatif & generatif 8. Tanaman refugia 9. Panen
LAMPIRAN
1. Dokumen pencairan (SPK, RUK, Ringkasan kontrak, Surat Pernyataan, foto kopi buku rekening, foto kopi KTP ketua poktan, foto kopi surat pengesahan poktan)
2. Kwitansi pembelian saprodi 3. Tanda terima pembagian saprodi kepada anggota poktan
44
Lampiran 12
RINGKASAN KONTRAK
Nomor dan tanggal DIPA : DIPA Nomor 018-03.1.238251/2018 Tanggal 5 Desember 2017
Kode Kegiatan/Sub Kegiatan/MAK : 1764.645.001.101.B.526312 Nomor SPK/Kontrak : Tanggal SPK/Kontrak : Nama Pelaksana : Kelompok Tani / Gapoktan...... Alamat Pelaksana : Desa ........ Kecamatan ............ Kabupaten ............
Provinsi ........... Nilai SPK/Kontrak : Rp .............,- (....................... rupiah) Uraian dan Volume Pekerjaan : Dem Area Budidaya Tanaman Sehat seluas .... Ha. Cara Pembayaran : Dibayarkan secara sekaligus sebesar Rp. .........,-
(...............rupiah) melalui KPPN Jakarta V. Nomor Rekening : ........ BNI Unit ........... a.n. Kelompok Tani/Gapoktan
............ Jangka Waktu Pelaksanaan : ............... (tanggal SPK) sampai dengan 31
Desember 2018 Bulan Penyelesaian : .................(bulan penerbitan SPM) Ketentuan Sanksi : Apabila tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana
bantuan pemerintah sebagaimana mestinya, maka secara sepihak diputuskan hubungan kerjasama dan kontrak kerjasama dinyatakan batal demi hukum serta pelaksana diwajibkan mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan Pemerintah yang telah di gunakanya
Jakarta, ...................... 2018 Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan ........................ ........................
45
Lampiran 13
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
BERITA ACARA SERAH TERIMA
NOMOR:
Pada hari ini ....... tanggal ............ Bulan ............... tahun Dua Ribu
Delapan Belas, yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : (nama ketua poktan/gapoktan)
Jabatan : (Ketua Poktan/Gapoktan)
Alamat : (alamat Poktan/Gapoktan)
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : .....................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan
Alamat : Jalan AUP Pasar Minggu Jakarta Selatan
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan
Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sesuai dengan Surat
Keputusan Nomor ..... tanggal .......... dan Perjanjian Kerja Sama
Nomor ............ tanggal ............
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK
KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian
sebagai berikut :
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp................,-
(................. rupiah)
Jl. AUP Pasar Minggu Kotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520 Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652
e-mail : [email protected]
46
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp.........,- (..........
rupiah)
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana
Bantuan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat sebesar Rp. .........,-
(............ rupiah) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk
kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima dari PIHAK KESATU berupa pelaksanakan
kegiatan dan pengelolaan dana Bantuan Dem Area Budidaya
Tanaman Sehat sebesar Rp. ..............,- (........... rupiah).
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya
dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut
di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU Ketua Poktan/Gapoktan
........
(ketua)
PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
..........................
47
Lampiran 14
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN Jl. AUP Pasar Minggu Kotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520
Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652 e-mail : [email protected]
BERITA ACARA PEMBAYARAN Nomor :
Pada hari ini ............ tanggal ................. bulan ............. tahun Dua Ribu Delapan Belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1 Ir. Yanuardi, MM
: Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam hal ini bertindak untuk atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang berkedudukan di Jl. AUP Pasar Minggu-Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2 (Nama Ketua Kelompok Tani)
: Ketua Kelompok/Gabungan Kelompok Tani yang dalam hal ini bertindak untuk atas nama (nama POKTAN/GAPOKTAN) yang berkedudukan di Desa ........ Kecamatan ............., Kabupaten ......... selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat pada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan TA 2018 dari PIHAK KESATU sebesar Rp. ...........,- (............................ Rupiah) sesuai Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : .......... tanggal ..................................
48
Untuk itu PIHAK KESATU membayar kepada PIHAK KEDUA
Kegiatan Dem Area Budidaya Tanaman Sehat Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. ...........,- (................. Rupiah) melalui KPPN Jakarta V
dengan Rekening Nomor : .................. pada Bank ............ KC ................. Atas nama ................................... Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat pada hari ini dan tanggal tersebut diatas.
PIHAK PERTAMA A.n Kuasa Pengguna Anggaran
Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan
PIHAK KEDUA Nama Kelompok Tani
Ir. Yanuardi, MM NIP. 195810131986031001
..........................