petunjuk teknis pelaksanaan dem area...
TRANSCRIPT
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN
DEM AREA PENANGANAN DPI
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
TAHUN 2018
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Dem Area Penanganan DPI
Tim Pengarah
Ir. Baskoro Sugeng Wibowo
Yunita Fauziah Rahim, SP, M.Si
Wiwik Sugiharti, SP, M.Sc
Penyusun
Novi Muhani, SP
Ir. Rosdiana Bustam
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Tahun 2018
i
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
KATA PENGANTAR
Dampak Perubahan Iklim (DPI) yang berlangsung saat ini menjadi
salah satu tantangan dalam upaya pengamanan produksi tanaman
pangan. Adanya peningkatan curah hujan dan berkurangnya
ketersediaan air tanah berkontribusi terhadap resiko kehilangan hasil
akibat banjir dan kekeringan. Untuk itu, diperlukan upaya
adaptasi/mitigasi dalam menghadapi banjir/kekeringan pada
tanaman pangan di wilayah rawan banjir/kekeringan.
Kegiatan Dem Area Penanganan Dampak Perubahan Iklim (Dem
Area PDPI) merupakan metode percontohan pada suatu hamparan
tanpa batasan wilayah administratif yang bertujuan untuk mengelola
pertanaman padi sehingga aman dari DPI (banjir/kekeringan). Pada
Tahun 2018 ini, Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
mengalokasikan kegiatan Dem Area PDPI seluas 1.000 ha dengan
anggaran yang berasal dari APBN TA. 2018.
Petunjuk teknis ini disusun sebagai acuan bagi petugas pusat dan
daerah dalam pelaksanaan kegiatan Dem Area PDPI Tahun 2018.
Semoga buku ini bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-
baiknya oleh pihak-pihak terkait.
Jakarta, Maret 2018
Direktur Perlindungan Tanaman Pangan
Ir. Yanuardi, MM
NIP. 195810131986031001
ii
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR ..................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... iv
BAB
I
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Dasar Hukum ........................................................... 3
C. Tujuan....................................................................... 4
D. Pengertian dan Istilah .............................................. 5
BAB
II
RUANG LINGKUP KEGIATAN DEM AREA
PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM 9
A. Pengertian ……………………………………………... 9
B. Tujuan ………………………………………………..... 9
C. Keluaran ……………………………………………….. 9
D. Sasaran ………………………………………………… 9
E. Persyaratan Calon Petani Calon Lokasi ………….... 10
F. Bentuk Bantuan ……………………………………..... 10
BAB
III
MEKANISME PENYALURAN BANTUAN KEGIATAN
DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN
IKLIM
14
A. Pengusulan dan Penetapan CPCL …………………. 14
B. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK) …... 14
C.
Penyusunan dan Penandatanganan Naskah
Perjanjian Kerjasama antara PPK dan Penerima
iii
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
Bantuan ………………………………………………… 15
D. Pencairan Dana Bantuan …………………………….. 16
BAB
IV
TATA LAKSANA PENANGANAN DAMPAK
PERUBAHAN IKLIM 17
A. Persiapan ……………………………………………… 17
B. Pelaksanaan …………………………………………... 17
BAB
V PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN 24
A. Pembinaan …………………………………………….. 24
B. Pengendalian ………………………………………….. 26
BAB
VI MONITORING DAN EVALUASI 27
A. Monitoring ……………………………………………… 27
B. Evaluasi dan Pelaporan ……………………………… 27
BAB
VII
PENUTUP 28
iv
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
DAFTAR LAMPIRAN
Uraian Hal
Lampiran 1. Form Usulan CPCL Dem Area Penanganan DPI
dari Kabupaten/Provinsi ………........................... 30
Lampiran 2. Keputusan PPK tentang Penetapan Kelompok
Tani/Gapoktan .................................................... 31
Lampiran 3.
Data Kelompok Tani/Gapoktan Penerima
Bantuan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
2018 .................................................................... 35
Lampiran 4. Perjanjian Kerja Sama ........................................ 37
Lampiran 5. Contoh Rencana Usaha Kelompok (RUK) untuk
Hamparan Seluas 50 ha......................................
46
Lampiran 6. Kuitansi Dana Bantuan Dem Area Penanganan
DPI ......................................................................
47
Lampiran 7. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
Poktan / Gapoktan …………………………..........
48
Lampiran 8. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja ...... 49
Lampiran 9. Permohonan Transfer Dana Bantuan
Pemerintah …………………………………………
50
Lampiran 10. Ringkasan Kontrak ……………………………….. 51
Lampiran 11. Laporan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI .. 52
Lampiran 12. Berita Acara Serah Terima ………………………. 54
Lampiran 13. Berita Acara Pembayaran ……………………….. 56
Lampiran 14. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak PPK 57
1
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman pangan rentan terhadap perubahan iklim ekstrim di
antaranya perubahan pola curah hujan yang dapat
menyebabkan banjir atau kekeringan. Dampak Perubahan Iklim
(DPI) yang ditandai dengan terjadinya fenomena iklim ekstrim
(kekeringan dan curah hujan tinggi) menyebabkan perubahan
pada proses fisiologis tanaman. Unsur-unsur iklim seperti suhu,
curah hujan, kelembaban udara dan radiasi matahari sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan, produksi, dan mutu hasil
tanaman. Peningkatan suhu udara berpengaruh terhadap
peningkatan laju pernafasan (respirasi) dan penguapan
(transpirasi) sehingga meningkatkan konsumsi air. Hal ini akan
berpengaruh terhadap perkembangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan (OPT) dan gangguan fisiologis tanaman, yang pada
akhirnya dapat menurunkan produktivitas tanaman.
Peningkatan suhu udara ini juga mempercepat pematangan
buah dan biji yang dapat mengakibatkan penurunan mutu hasil
tanaman.
Adaptasi dan mitigasi DPI di tingkat usaha tani merupakan
salah satu upaya pengamanan produksi tanaman pangan.
Program adaptasi difokuskan pada aplikasi teknologi adaptif
seperti penyesuaian pola tanam, penggunaan varietas unggul
adaptif terhadap kekeringan, genangan/banjir, salinitas dan
2
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
umur genjah, teknologi pengelolaan lahan, pupuk, air dan lain-
lain. Program mitigasi difokuskan pada aplikasi teknologi rendah
emisi, antara lain: varietas unggul dan jenis tanaman yang
rendah emisi dan/atau kapasitas absorbsi karbon tinggi,
penyiapan lahan tanpa bakar, pengembangan dan pemanfaatan
biofuel, penggunaan pupuk organik, biopestisida dan pakan
ternak rendah emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
Saat ini, diperlukan teknologi adaptasi yang sederhana dan
operasional di lapangan dalam upaya menghadapi DPI dalam
skala luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan percontohan
teknologi adaptif dalam bentuk Demonstrasi Area (Dem Area)
pada daerah yang rawan banjir atau kekeringan. Dalam
kegiatan tersebut lahan pertanaman yang rawan terkena banjir
atau kekeringan akan diolah sesuai dengan anjuran budidaya
tanaman sehat yaitu dengan pengolahan tanah yang sempurna,
ditambah penggunaan pembenah tanah dan pupuk organik.
Penggunaan pembenah tanah pada saat pengolahan tanah
bertujuan untuk memperbaiki kualitas fisik, kimia, dan/atau
biologi tanah, sehingga kesuburan tanah menjadi optimum.
Selain itu, pemberian pembenah tanah juga dapat
meningkatkan kemampuan tanah untuk menyerap pupuk dan
menyimpan air lebih lama di dalam tanah. Pemberian pupuk
organik bertujuan untuk meningkatkan kandungan
bahan organik dan unsur hara yang terdapat di dalam tanah,
serta dapat memperbaiki sifat kimia dan biologi tanah atau
lahan pertanian. Benih yang digunakan adalah varietas tahan
genangan atau kekeringan. Selanjutnya, pada lahan yang
3
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
rawan terkena banjir/kekeringan dapat dilakukan pemanfaatan
teknologi sederhana, antara lain dengan pembuatan lubang
biopori, sumur pantek/suntik, atau sarana pembuangan air,
disesuaikan dengan kebutuhan teknologi spesifik lokasi.
Pada daerah rawan banjir/kekeringan, hal yang perlu
diwaspadai adalah adanya kecenderungan peningkatan
serangan OPT dan gangguan fisiologis tanaman sebagai
dampak dari perubahan iklim. Oleh karena itu, pengamatan
sejak persemaian sangat penting untuk meminimalkan adanya
sumber serangan OPT dan gangguan fisiologis tanaman.
Selanjutnya, perlu dilakukan pengamatan lebih intensif setelah
terjadi banjir/kekeringan karena kondisi tanaman menjadi lebih
rentan dan lingkungan menjadi lebih kondusif untuk
perkembangan OPT, khususnya blas, kresek, dan tikus, serta
gangguan fisiologis akibat keracunan/kekurangan hara.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3478);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012
tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 2012 Nomor
227, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5360);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995 tentang
Perlindungan Tanaman;
4
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam
Menghadapi Kondisi Iklim Ekstrim;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 173/PMK.05/2016
Perubahan PMK-168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada
Kementerian Negara/Lembaga;
6. Permentan RI No. 46/Permentan/RC.110/12/2017 tentang
Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun
Anggaran 2018;
7. Keputusan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor
1348/HK.140/C/12/2017 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran
2018.
C. Tujuan
1. Menyediakan acuan pelaksanaan kegiatan bantuan Dem
Area Penanganan DPI TA 2018.
2. Memberdayakan petani untuk menerapkan upaya adaptasi
akibat dampak perubahan iklim (banjir/kekeringan) di lahan
usahataninya.
3. Meminimalkan resiko kehilangan hasil akibat dampak
perubahan iklim (banjir/kekeringan).
5
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
D. Pengertian dan Istilah
1. Adaptasi perubahan iklim adalah penyesuaian diri terhadap
kondisi perubahan iklim melalui perencanaan yang
mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) untuk
mengurangi kemungkinan bencana akibat perubahan iklim.
2. Agens Pengendali Hayati (APH) adalah setiap organisme
yang meliputi spesies, sub spesies, varietas, semua jenis
serangga, nematoda, protozoa, cendawan (fungi), bakteri,
virus, mikoplasma serta organisme lainnya dalam semua
tahap perkembangannya dapat dipergunakan dalam
pengendalian hama dan penyakit atau organisme
pengganggu tumbuhan, pengolahan hasil pertanian dan
berbagai keperluan lainnya.
3. Banjir adalah tergenangnya areal pertanaman selama
periode pertumbuhan tanaman dengan kedalaman dan
jangka waktu tertentu, sehingga berpotensi menurunkan
produksi tanaman.
4. Dampak Perubahan Iklim (DPI) adalah dampak yang
ditimbulkan akibat terjadinya perubahan/variabilitas iklim,
antara lain banjir dan kekeringan.
5. Daerah rawan banjir/kekeringan adalah daerah yang
memiliki risiko tinggi terhadap ancaman terjadinya
banjir/kekeringan.
6. Emisi GRK adalah lepasnya GRK ke atmosfer pada suatu
area tertentu dalam jangka waktu tertentu.
6
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
7. Gas Rumah Kaca yang selanjutnya disebut GRK adalah
gas yang terkandung dalam atmosfer baik alami maupun
antropogenik, yang menyerap dan memancarkan kembali
radiasi inframerah.
8. Hamparan adalah lahan pertanaman yang relatif luas
dengan batas-batas alami antara lain jalan, sungai,
pepohonan, kebun, pekarangan, perumahan, dll.
9. Kawasan adalah suatu wilayah dengan kondisi lahan
dominan digunakan untuk bercocok tanam dan masyarakat
memiliki mata pencaharian utama dari usaha tani.
10. Kekeringan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air pada
fase tertentu yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman
tidak optimal sehingga berpotensi menurunkan produksi
tanaman.
11. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dar Pengguna Anggaran untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggungjawab
penggunaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga/Satuan kerja perangkat daerah.
12. Mitigasi perubahan iklim adalah usaha pengendalian untuk
mengurangi risiko akibat perubahan iklim melalui kegiatan
yang dapat menurunkan emisi/meningkatkan penyerapan
GRK dari berbagai sumber emisi.
13. Pembenah tanah adalah bahan-bahan yang fungsinya
ditujukan untuk memperbaiki kualitas fisik, kimia, dan/atau
7
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
biologi tanah, sehingga produktivitas tanah menjadi
optimum.
14. Penerima Bantuan Pemerintah adalah kelompok
tani/Gabungan kelompok tani yang terpilih melalui
identifikasi calon petani dan calon lokasi, untuk selanjutnya
ditetapkan melalui Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA).
15. Pengguna Anggaran (PA) adalah Menteri/Pimpinan
Lembaga yang bertanggungjawab atas pengelolaan
anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga
bersangkutan.
16. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Pejabat yang
diberi kewenangan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran untuk mengambil keputusan dan/atau
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas
beban APBN.
17. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-
SPM) adalah Pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA
untuk melakukan pengujian atas Surat Perintah
Pembayaran dan menerbitkan Surat Perintah Membayar.
18. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa
tanaman dan/atau kotoran hewan yang telah melewati
proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dan dapat
diperkaya dengan bahan mineral alami dan/atau mikroba
8
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
yang bermanfaat memperkaya hara dan bahan organik
tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
19. Sistem tanam jajar legowo adalah suatu rekayasa teknologi
untuk mendapatkan populasi tanaman padi lebih dari
160.000 rumpun per hektar. Penerapan jajar legowo selain
meningkatkan populasi pertanaman, juga dapat
mengoptimalkan fotosintesis.
20. Surat Perintah Membayar (SPM) adalah dokumen yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran atau Pejabat lain yang ditunjuk untuk
mencairkan alokasi dana yang bersumber dari DIPA atau
dokumen yang dipersamakan.
21. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat
perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa
Bendahara Umum Negara untuk Pelaksanaan pengeluaran
sebagai dasar atas beban APBN berdasarkan SPM.
22. Surat Permintaan Pembayaran (SPP) adalah suatu
dokumen yang dibuat/diterbitkan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), yang berisi permintaan pembayaran
tagihan kepada negara untuk diteruskan kepada Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM).
23. Tanaman refugia adalah tanaman yang berfungsi sebagai
tempat berlindung/persembunyian atau persinggahan dan
menyediakan makanan bagi serangga musuh alami OPT.
9
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
BAB II
RUANG LINGKUP KEGIATAN DEM AREA
PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
A. Pengertian
Suatu metode percontohan penerapan Penanganan DPI pada suatu
hamparan tanpa batasan wilayah administratif yang bertujuan untuk
mengelola pertanaman padi sehingga aman dari DPI
(banjir/kekeringan).
B. Tujuan
1. Memberikan contoh dan memotivasi petani untuk menerapkan
upaya mitigasi dan adaptasi terhadap DPI (banjir/kekeringan) di
lahan usahataninya.
2. Meminimalkan resiko kehilangan hasil akibat DPI
(banjir/kekeringan).
C. Keluaran
Terlaksananya penerapan upaya mitigasi dan adaptasi terhadap DPI
(banjir/kekeringan) oleh petani.
D. Sasaran
1. Terkelolanya upaya mitigasi dan adaptasi terhadap DPI
(banjir/kekeringan) di tingkat petani.
2. Tercapainya peningkatan produksi padi.
10
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
E. Persyaratan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL)
CPCL Dem Area ditentukan dengan kriteria sebagai berikut :
1. Kelompok tani/gabungan kelompok tani yang memiliki
keabsahan (pengukuhan) dari instansi berwenang dan memiliki
motivasi di bidang penanganan DPI.
2. Kelompok tani/gabungan kelompok tani yang melakukan
budidaya tanaman padi pada satu kawasan/hamparan dengan
luasan minimal 25 ha.
3. Lokasi adalah lahan pertanaman padi yang rawan terkena DPI
(banjir/kekeringan).
F. Bentuk Bantuan
Setiap kelompok tani/gabungan kelompok tani pelaksana kegiatan
mendapatkan Bantuan Pemerintah berupa uang sebesar
Rp. 2.000.000,-/ha, yang disalurkan melalui transfer ke rekening
kelompok tani/gabungan kelompok tani untuk pembelian sarana
pendukung kegiatan Dem Area Penanganan DPI.
Sarana pendukung kegiatan yang dimaksud terdiri atas komponen
utama dan komponen pendukung. Komponen utama berupa benih
padi toleran genangan/kekeringan, pupuk organik/bahan pupuk
organik, pembenah tanah/bahan pembenah tanah, dan sarana
biopori/sumur suntik/pembuangan air serta komponen pendukung
berupa sarana pengendalian OPT endemis/potensial di wilayah
tersebut, seperti tikus, blas, kresek, dan lain-lain. Sarana
pengendalian OPT dapat berupa Agens Pengendali Hayati (APH),
11
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
tanaman refugia, Trap Barrier System (TBS), bubu tikus, dan lain-
lain.
Komponen utama sarana pendukung kegiatan tersebut harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Benih padi
Benih padi yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
Diutamakan benih yang toleran terhadap genangan/kekeringan.
Varietas toleran genangan (banjir) misalnya : Inpara 3, Inpara 4,
Inpara 5, Inpari 29 Rendaman, Inpari 30 Ciherang Sub I,
Martapura, Margasari, Kapuas, Batanghari, Banyuasin dan
varietas adaptif lainnya. Varietas toleran kekeringan misalnya :
Inpari 16 pasundan, Inpari 38, Inpari 39 tadah hujan agritan,
Inpari 40 tadah hujan agritan, Inpago 5, Inpago 8, Inpago Lipigo
4, Inpago 9, Inpago 11 Agritan, Inpago 12 Agritan, Inpago 10,
Unsoed Parimas, Situpatenggang, Limboto, Situbangendit, dan
varietas adaptif lainnya.
2. Pupuk organik/bahan pupuk organik
Kelompok tani/gabungan kelompok tani dapat membeli pupuk
organik yang sudah jadi atau membuat sendiri menggunakan
bahan-bahan yang tersedia di wilayahnya.
Apabila menggunakan pupuk organik siap pakai yang dibeli dari
penyedia (kios, distributor), maka produk tersebut harus
terdaftar di Kementerian Pertanian. Kebutuhan pupuk organik
untuk luasan 1 ha paling kurang 500 kg.
12
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
3. Pembenah tanah
Pembenah tanah yang dapat digunakan antara lain asam
humat, pupuk kandang, atau kompos. Kelompok tani/gabungan
kelompok tani yang membeli pembenah tanah berupa asam
humat dari penyedia (kios, distributor), maka produk tersebut
harus terdaftar di Kementerian Pertanian. Jika kelompok
tani/gabungan kelompok tani menggunakan pupuk
kandang/kompos, maka pupuk tersebut merupakan pupuk
kandang/kompos murni yang telah terdekomposisi
sempurna/matang.
4. Sarana biopori/sumur suntik/pembuangan air
Sarana biopori dapat terdiri dari pipa pvc dan dop tutup pipa
pvc. Sarana sumur suntik antara lain pompa air, pipa pvc, elbow
pvc, lem paralon, dan selang. Sarana pembuangan air dapat
berupa dari selang/paralon dan pompa air. Pemanfaatan dana
dapat meliputi pembelian alat/bahan dan jasa pembuatan
sarana biopori/sumur suntik/pembuangan air.
Adapun komponen pendukung yang dibeli harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Agens Pengendali Hayati (APH)
Kelompok tani/gabungan kelompok tani memperbanyak APH
untuk pengendalian OPT dengan pendampingan petugas POPT
dan LPHP di wilayahnya. Jenis APH yang diperbanyak
disesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Kelompok
tani/gabungan kelompok tani dapat membeli APH yang sudah
13
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
siap aplikasi atau memperbanyak sendiri menggunakan bahan
bahan yang tersedia di wilayahnya. Apabila menggunakan APH
yang dibeli dari penyedia (kios, distributor) maka produk
tersebut harus terdaftar di Kementerian Pertanian.
2. Benih/bibit refugia
Tanaman refugia terdiri tanaman berbunga dan/atau kedelai
yang ditanam pada pematang sawah/pinggir jalan usaha tani.
Tanaman refugia dapat dibeli dalam bentuk benih/bibit
tanaman.
3. Sarana pengendalian lainnya
Sarana pengendalian lainnya seperti TBS, bubu tikus dan lain-
lain berupa pembelian alat/bahan sarana pengendalian OPT
oleh kelompok tani/gabungan kelompok tani.
Pengadaan sarana produksi tersebut di atas disusun berdasarkan
musyawarah anggota kelompok tani/gapoktan yang dituangkan
dalam Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang diketahui oleh POPT
dan Penyuluh Pertanian. Jumlah masing-masing sarana pendukung
kegiatan yang diadakan disesuaikan dengan kebutuhan kelompok
tani/gabungan kelompok tani dan harga setempat. Apabila ada
kelebihan dana dari Bantuan Pemerintah untuk pembelian
komponen utama, maka kelompok tani/gabungan kelompok tani
dapat membelanjakannya untuk komponen pendukung, sesuai
kebutuhan masing-masing kelompok tani/gabungan kelompok tani.
Apabila dana Bantuan Pemerintah tidak mencukupi, kelompok
tani/gabungan kelompok tani dapat memenuhi kebutuhan sarana
tersebut secara swadaya.
14
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
BAB III
MEKANISME PENYALURAN BANTUAN KEGIATAN
DEM AREA PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
A. Pengusulan dan Penetapan CPCL
1. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan menyampaikan surat
permintaan CPCL kepada Dinas Pertanian Provinsi dan/atau
Dinas Pertanian Kabupaten.
2. CPCL diusulkan oleh Dinas Pertanian Provinsi atau Dinas
Pertanian kabupaten/kota kepada Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan. Selanjutnya CPCL tersebut diverifikasi oleh
petugas pusat dan/atau provinsi (POPT).
3. CPCL yang memenuhi persyaratan, ditetapkan oleh PPK
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan melalui Surat
Keputusan penerima bantuan Pemerintah dan disahkan oleh
KPA Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
4. CPCL yang sudah ditetapkan oleh PPK dilengkapi dengan
dokumen-dokumen persyaratan proses pencairan dana
bantuan.
B. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK)
Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun secara bersama-sama
melalui musyawarah anggota kelompok tani/gabungan kelompok
tani didampingi oleh petugas (POPT, Penyuluh Pertanian dan
Kepala UPTD). RUK disusun dengan mencantumkan rencana
pengadaan sarana pendukung kegiatan meliputi jenis, volume,
15
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
harga satuan, dan jumlah dana. Jumlah masing-masing sarana
pendukung kegiatan yang diadakan sesuai dengan kebutuhan
lapangan dan harga setempat. Apabila dana Bantuan Pemerintah
tidak mencukupi, kelompok tani/gabungan kelompok tani dapat
memenuhi kebutuhan sarana tersebut secara swadaya.
Apabila terjadi perubahan harga dan volume sarana pendukung,
maka kelompok tani/gabungan kelompok tani dapat melakukan
perubahan RUK. Perubahan tersebut harus berdasarkan
kesepakatan anggota kelompok tani/gabungan kelompok tani dan
diketahui oleh petugas pendamping serta dilaporkan ke PPK
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.
Contoh RUK kegiatan Dem Area Penanganan DPI tercantum pada
Lampiran 5.
C. Penyusunan dan Penandatanganan Naskah Perjanjian
Kerjasama antara PPK dan Penerima Bantuan.
Penerima bantuan perlu diikat dalam bentuk perjanjian kerjasama
yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu PPK dan ketua
poktan/gapoktan penerima bantuan.
Perjanjian kerjasama memuat:
1. Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
2. Lingkup pekerjaan;
3. Lokasi kegiatan;
4. Jangka waktu penyelesaian;
5. Penyerahan hasil pekerjaan;
6. Sumber dan jumlah dana;
16
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
7. Cara pembayaran dan pencairan;
8. Keadaan memaksa atau force majeure;
9. Sanksi;
10. Penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada
PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.
Perjanjian kerjasama kegiatan Dem Area Penanganan DPI
tercantum pada Lampiran 4.
D. Pencairan Dana Bantuan
Pencairan dana bantuan Dem Area Penanganan DPI dilakukan
secara bertahap atau sekaligus sesuai dengan ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 173/PMK.05/2016
Perubahan PMK-168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga dengan melampirkan perjanjian kerjasama, RUK,
foto kopi KTP ketua kelompok tani/gabungan kelompok tani, foto
kopi rekening kelompok, kuitansi bukti penerimaan uang, surat
pertanggungjawaban mutlak, surat pernyataan tanggung jawab
belanja, ringkasan kontrak, dan surat permohonan pencairan.
17
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
BAB IV
TATA LAKSANA DEM AREA
PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
A. Persiapan
1. Pertemuan Sosialisasi
Pertemuan bertujuan untuk mensosialisasikan kegiatan Dem
Area Penanganan DPI. Pertemuan dihadiri oleh anggota
kelompok tani/gabungan kelompok tani penerima bantuan,
petugas pendamping, aparat setempat, dan tokoh masyarakat.
2. Pertemuan Perencanaan
Pertemuan bertujuan untuk membahas pemetaan masalah,
penelusuran budidaya tanaman, dan strategi mitigasi/adaptasi
yang akan diterapkan (biopori/sumur suntik). Pertemuan dihadiri
oleh anggota poktan/gapoktan penerima bantuan dan petugas
pendamping.
B. Pelaksanaan
1. Pra Tanam
a. Pembuatan sumur suntik
Sumur suntik/pantek merupakan alternatif pengairan
sederhana pada lahan persawahan yang mengalami
keterbatasan air.
18
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
Pembuatan sumur suntik diupayakan sebelum kegiatan
pengolahan tanah agar dapat dimanfaatkan
pengairannya.
Kedalaman sumur suntik disesuaikan dengan
ketersediaan air tanah pada masing-masing titik di
lahan pertanaman.
Jumlah titik sumur suntik dapat disesuaikan dengan
kebutuhan lapangan dan/atau dana yang tersedia.
b. Pembuatan biopori
Biopori merupakan lubang resapan berbentuk silindris
yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan
tujuan untuk membantu menyerap dan menyimpan air
di dalam tanah.
Pembuatan biopori diupayakan sebelum tanam, yaitu di
antara waktu pengolahan tanah I dan II.
Setiap titik biopori dibuat dengan diameter 10 – 30 cm
dan kedalaman 100 – 200 cm. Jumlah titik disesuaikan
dengan kebutuhan lapangan dan/atau dana yang
tersedia.
c. Pembuatan sarana pembuangan air
Sarana pembuangan air merupakan salah satu upaya
untuk mengurangi genangan air pada saat terjadi banjir.
19
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
Pembuatan sarana pembuangan air dengan
mempertimbangkan jarak lahan dengan lokasi
pembuangan air (sungai, embung).
d. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dibagi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu:
Pengolahan Tanah I, dilakukan dengan bajak/singkal
sedalam ±30 cm. Proses pembajakan dilakukan dengan
cara membalikkan lapisan tanah agar sisa-sisa
tanaman (singgang, jerami) dan rumput dapat
terbenam. Setelah tanah dibajak, dibiarkan beberapa
hari agar terjadi proses fermentasi untuk membusukkan
sisa tanaman di dalam tanah. Selama proses
pembusukan ditambahkan pupuk organik dan
pembenah tanah.
Pengolahan Tanah II, dilakukan proses penggemburan
atau proses pencampuran antara bahan
organik/pembenah tanah dengan tanah. Proses ini
bertujuan agar bahan organik dapat menyatu dengan
lapisan tanah. Pada proses pencampuran ini, air di
lahan harus mencukupi (macak-macak), serta dilakukan
sampai bahan organik menyatu dengan lapisan olah
tanah dan membentuk lumpur. Proses pencampuran
berlangsung sekitar 1 minggu.
Pengolahan Tanah III, dilakukan proses perataan
permukaan tanah dengan bantuan garu. Proses ini
20
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
bertujuan agar lapisan tanah benar-benar siap untuk
ditanami padi pada saat jadwal tanam dimulai.
Proses pengolahan tanah secara keseluruhan, waktunya
berkisar antara 15 – 21 hari.
e. Persemaian
Persemaian dilakukan di lahan/lokasi yang pada musim
tanam sebelumnya tidak terserang penyakit virus dan
nematoda.
Bedengan dibuat dengan lebar 1-1,2 m dan panjang
disesuaikan dengan keperluan.
Lahan untuk persemaian harus diolah terlebih dahulu.
Pengolahan dengan cara dicangkul hingga tanah
menjadi lumpur dan pastikan tidak terdapat bongkahan
tanah.
Lahan yang sudah halus lumpurnya, dibuat petak-petak.
Antar petak dibuat parit untuk memudahkan pengaturan
air.
Luas persemaian untuk 1 ha diperlukan lahan sekitar
400 m2 (±4% dari luas tanam).
Waktu semai berkisar 15-21 hari sebelum tanam.
Benih yang direkomendasikan untuk tanam pada lahan
seluas 1 ha sebanyak 25 kg.
Benih yang akan disemai diseleksi dengan penggunaan
air garam. Benih yang mengambang dan setengah
21
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
mengambang dibuang, benih yang tenggelam yang
digunakan untuk proses persemaian.
Benih hasil seleksi dengan air garam dibilas kemudian
direndam dengan air bersih semalam, dan diperam
selama satu hari sampai tumbuh calon batang serta
akar.
Benih yang telah keluar calon batang dan akar
disarankan direndam dengan APH selama 10-15 menit.
Benih disebar di bedengan. Penyebaran benih harus
merata agar benih tidak terjadi penumpukan.
Penggunaan pupuk anorganik disarankan sesuai
dengan kebutuhan.
Pemupukan lahan persemaian dilakukan satu minggu
setelah benih disemai.
Amati keberadaan OPT dipersemaian secara rutin.
Lakukan aplikasi dengan APH jika ditemukan populasi
hama di bawah ambang pengendalian. Jika populasi
hama sudah di atas ambang pengendalian dapat
digunakan insektisida kimia.
22
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
2. Tanam
a. Bibit ditanam pada umur 15-25 hari setelah sebar (HSS).
Saat mencabut bibit, pastikan akar tidak putus (tidak rusak).
b. Bibit ditanam 1-2 batang per lubang, posisi tegak dengan
kedalaman sekitar 2 cm. Jika kurang dari 2 cm,
dikhawatirkan bibit mudah hanyut.
c. Pengaturan jarak tanam disarankan menggunakan sistem
tanam jajar legowo 2:1 atau 4:1.
Untuk lahan yang sedari awal memang mengalami kesulitan air,
maka penanaman dapat dilakukan dengan teknologi tanam
benih langsung (tabela).
3. Pasca Tanam
a. Penggunaan pupuk organik dan anorganik disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman, ketersediaan hara dalam tanah
dan rekomendasi setempat.
b. Aplikasikan APH pada saat tanaman berumur 2, 4 dan 6
minggu setelah tanam.
c. Pengamatan secara rutin dilakukan agar keberadaan
OPT/DPI diketahui sejak awal.
d. Pengendalian OPT dilakukan sesuai dengan Prinsip PHT.
Jika populasi rendah, aplikasi menggunakan APH atau
pestisida nabati. Jika populasi sudah di atas ambang
pengendalian, dapat digunakan insektisida kimia.
23
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
e. Penanganan DPI (banjir/kekeringan) dilakukan secara
sederhana dengan mengoptimalkan pemanfaatan sarana
pendukung biopori/sumur suntik.
f. Penyiangan gulma dilakukan sesuai dengan kondisi
pertanaman.
24
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN
A. Pembinaan
Pembinaan kelompok dilakukan secara berkelanjutan sehingga
diharapkan kelompok mampu mengembangkan usaha budidaya
tanamannya secara mandiri.
1. Struktur Organisasi
Agar pelaksanaan kegiatan ini memenuhi kaidah pengelolaan
sesuai prinsip pelaksanaan pemerintahan yang baik (good
governance) dan pemerintah yang bersih (clean government),
maka pelaksanaan kegiatan harus mematuhi prinsipprinsip :
a. Mentaati ketentuan peraturan dan perundangan.
b. Membebaskan diri dari praktik Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN).
c. Menjunjung tinggi keterbukaan informasi, tranparansi dan
demokratisasi.
d. Memenuhi asas akuntabilitas.
Tanggung jawab koordinasi dan pembinaan program berada
pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
2. Penanggung Jawab Program
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian
bertanggung jawab dalam koordinasi persiapan, pelaksanaan,
25
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
pemantauan, dan evaluasi kegiatan Bantuan Pemerintah,
antara lain berupa :
a. Penyusunan pedoman teknis dan pola pemberdayaan
yang berkelanjutan untuk mengarahkan kegiatan dalam
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
b. Penggalangan kemitraan dengan Provinsi /Kabupaten
dalam persiapan, pelaksanaan, pemantauan
/pengendalian, dan evaluasi kegiatan.
c. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan Bantuan
Pemerintah yang meliputi pelaksanaan program dan
anggaran.
3. Tim Pembina Provinsi
Tim Pembina Daerah antara lain terdiri atas unsur Dinas
Pertanian Provinsi, Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai
Perlindungan/Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
(UPTD BPTPH), serta petugas lapangan sesuai kebutuhan
dan ketersediaan anggaran.
Tim Pembina tersebut bertugas :
a. Melakukan koordinasi lintas sektoral antarinstansi di
tingkat Provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan.
b. Melakukan koordinasi dengan petugas Kabupaten/Kota
dalam pemantauan dan pengendalian, serta membantu
mengatasi permasalahan di lapangan.
26
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
c. Menyusun laporan hasil pemantauan dan pengendalian
serta menyampaikan laporan ke tingkat Pusat.
B. Pengendalian
Pengendalian kegiatan dilakukan oleh KPA dan PPK. Proses
pengendalian di setiap wilayah direncanakan dan diatur oleh
masing-masing instansi.
Pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
Pertanian, Badan Pemeriksa Keuangan, dan masyarakat sehingga
diperlukan penyebarluasan informasi kepada pihak terkait
(penyuluh pertanian, pengurus/anggota kelompok, tokoh
masyarakat, organisasi petani, LSM, aparat instansi di daerah,
perangkat pemerintahan mulai dari desa sampai kecamatan,
anggota lembaga legislatif dan lembaga lainnya).
Ada 7 (tujuh) simpul kritis yang perlu diperhatikan :
1. Sosialisasi yang dilakukan oleh petugas Pusat dan Daerah.
2. Identifikasi dan verifikasi CPCL oleh petugas Pusat dan
Daerah.
3. Transfer/penyaluran dana Bantuan Pemerintah ke rekening
kelompok.
4. Pencairan dana Bantuan Pemerintah yang dilakukan oleh
kelompok.
5. Kebenaran dan ketepatan pemanfaatan dana Bantuan
Pemerintah yang dilakukan oleh kelompok.
6. Pengembangan usaha tani yang dilakukan oleh kelompok.
7. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pertanggungjawaban
output, outcome, benefit dan impact.
27
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring
Monitoring dilakukan oleh petugas pusat dan daerah untuk
memantau pelaksanaan kegiatan di lapangan sesuai petunjuk
teknis yang telah ditetapkan. Selain itu dilakukan pendampingan
oleh petugas lapangan yaitu POPT, Penyuluh Pertanian dan
Kepala UPTD/Mantri Tani. Pendampingan dilakukan mulai dari
sebelum tanam sampai dengan panen.
B. Evaluasi dan Pelaporan
Evaluasi dilakukan oleh petugas pusat dan daerah untuk
mengevaluasi pelaksanaan kegiatandi lapangan dan capaian
output kegiatan. Pelaporan disampaikan kepada PPK Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan. Format laporan tercantum dalam
Lampiran 10.
28
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
BAB VII
PENUTUP
Kegiatan Dem Area Penanganan DPI merupakan salah satu bentuk
kegiatan dalam upaya penanganan DPI di daerah rawan
banjir/kekeringan. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mendorong
petani untuk melaksanakan mitigasi/adaptasi dalam rangka
penanganan DPI di masing-masing lahan usahataninya. Petunjuk
Teknis Pelaksanaan merupakan dasar pelaksanaan administrasi dan
teknis di lapangan yang harus dipedomani oleh pelaksana kegiatan.
29
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
LAMPIRAN
30
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI
Lam
piran 1
. F
orm
Usula
n C
PC
L D
em
Are
a P
enanganan D
PI dari P
rovi
nsi/K
abupate
n/K
ota
*)
Na
ma
Po
kta
n/G
ap
okta
n
Na
ma
Ke
tua
No
mo
r T
elp
.B
an
kN
om
or
Ca
ba
ng
/Un
it
……
……
……
…,
……
……
……
……
……
2018
Kepala
Din
as P
ert
ania
n
Pro
vinsi/K
abupate
n/K
ota
*)
(……
……
……
……
….)
Ke
tera
ng
an
: *
) P
ilih
sa
lah
sa
tu
Re
ke
nin
gP
okta
n/G
ap
okta
n
No
.K
ab
up
ate
n/K
ota
Ke
ca
ma
tan
De
sa
Lu
as
La
ha
n
(Ha
)
31
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 2. Keputusan PPK tentang Penetapan Kelompok
Tani/Gapoktan
KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
KEPUTUSAN DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
Nomor :
TENTANG
PENETAPAN KELOMPOK TANI/GAPOKTAN PENERIMA DANA
BANTUAN KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DAMPAK
PERUBAHAN IKLIM (DPI) TAHUN ANGGARAN 2018
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
SELAKU PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,
Menimbang : a. Bahwa peningkatan produksi padi tahun
2018 salah satunya perlu dilakukan
Desiminasi teknologi melalui Dem Area
Penanganan DPI;
b. Bahwa untuk menindaklanjuti ketentuan
PMK 173 tahun 2016 Tentang Perubahan
atas PMK 168 tahun 2015 Tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah, perlu menetapkan Kelompok
Tani/Gapoktan Penerima Dana Bantuan
Kegiatan Dem Area Penanganan DPI;
c. Bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf
a dan b perlu disahkan/ditetapkan
Jl. AUP Pasar MingguKotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520
Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652 e-mail : [email protected]
32
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Kelompok Tani/Gapoktan penerima bantuan
Dem Area Penanganan DPI pada Tahun
Anggaran 2018.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992
Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3478);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran
Negara Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5360);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1995
tentang Perlindungan Tanaman;
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pengamanan
Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi
Kondisi Iklim Ekstrim;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
173/PMK.05/2016 Perubahan PMK-
168/PMK.05/2016 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah
Pada Kementerian Negara/Lembaga;
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Menetapkan Kelompok Tani/Gapoktan
penerima Bantuan Kegiatan Dem Area
Penanganan DPI sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.
33
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
KEDUA : Kelompok Tani/Gapoktan sebagaimana
dimaksud pada Diktum KESATU berhak
menerima bantuan dana sarana produksi
Dem Area Penanganan DPI yang dibiayai
dari dana APBN pada DIPA Nomor: SP DIPA-
018.03.1.238251/2018.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Mengesahkan
Pada tanggal
SEKRETARIS DIREKTORAT
JENDERAL TANAMAN
PANGAN SELAKU KUASA
PENGGUNA ANGGARAN
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal
DIREKTUR PERLINDUNGAN
TANAMAN PANGAN SELAKU
PEJABAT PEMBUAT
KOMITMEN
34
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
NO
MO
R:
TA
NG
GA
L:
TE
NTA
NG
: P
EN
ETA
PA
N K
ELO
MP
OK
TA
NI/G
AP
OK
TA
N P
EN
ER
IMA
BA
NTU
AN
PE
ME
RIN
TA
H K
EG
IATA
N
D
EM
AR
EA
PE
NA
NG
AN
AN
DP
I
Ka
bu
pa
ten
Ke
lura
ha
nN
am
a
Na
ma
Ke
tua
L
ua
s
/Ko
ta/D
esa
Ke
lom
po
k
Ta
ni/
Ga
po
kta
nK
elo
mp
ok T
an
i (
ha
)
DIR
EK
TO
RA
T J
EN
DE
RA
L T
AN
AM
AN
PA
NG
AN
DIR
EK
TO
RA
T P
ER
LIN
DU
NG
AN
TA
NA
MA
N P
AN
GA
N
(……
……
……
……
……
……
…)
(
……
……
……
……
……
……
…)
LA
MP
IRA
N K
EP
UT
US
AN
PE
JA
BA
T P
EM
BU
AT
KO
MIT
ME
N D
IRE
KT
OR
AT
PE
RL
IND
UN
GA
N T
AN
AM
AN
PA
NG
AN
Ju
mla
h B
an
tua
nN
om
or
Re
ke
nin
g
DIS
AH
KA
N O
LE
H:
No
Pro
vin
siK
eca
ma
tan
KU
AS
A P
EN
GG
UN
A A
NG
GA
RA
N
P
EJA
BA
T P
EM
BU
AT K
OM
ITM
EN
35
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 3. Data Kelompok Tani / Gapoktan Penerima Bantuan
Kegiatan Dem Area Penanganan DPI 2018
1. Nama Kegiatan : Dem Area Penanganan DPI
2. Daftar Kelompok tani/Gapoktan :
a. Nama Kelompok Tani/Gapoktan :
b. Nama Ketua Kelompok Tani/Gapoktan :
c. Nama Bendahara Kelompok Tani :
d. Jumlah Anggota : Orang
e. Luas Hamparan : Ha
f. Nomor SK Pengukuhan :
g. Tanggal SK Pengukuhan :
h. Alamat Desa :
Kecamatan :
Kabupaten :
3. Pengurus Kelompok Tani/Gapoktan
4. Petugas Lapangan
5. Pola Tanam : Padi-Padi-Padi/Padi-Padi-Palawija/Padi-Palawija-
Bera/Padi-Bera-Bera*
6. Budidaya Tanaman Padi (.... kali dalam Setahun)
a. Varietas yang biasa
ditanam
: 1) ...............
2) ...............
3) ...............
No. Nama Jabatan No. HP
1
2
3
No. Nama Jabatan NIP/Pangkat/Golongan No HP
1
2
3
36
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
b.
Perlakuan benih : 1) Ada/Tidak ada
c. Pemupukan (1 MT) : 1) Organik (kandang, kompos, petroganik dll) : .....Ton/ha
2) An Organik :
- Urea : ..... Kg/Ha - NPK : ..... Kg/Ha - Dll : ..... Kg/Ha
7. Produksi Musim Sebelumnya ...... ton/Ha
8. Sumber pengairan : irigasi (teknis/non teknis), tadah hujan, dll
9. Daerah Rawan : Banjir/Kekeringan
10. Endemis OPT :
37
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 4. Perjanjian Kerja Sama
PERJANJIAN KERJASAMA
Nomor:
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN
Dengan :
PENERIMA BANTUAN DEM AREA PENANGANAN DPI
Tentang :
PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH
KEGIATAN DEM AREA PENANGANAN DPI
Pada Hari ini .......Tanggal ...... Bulan ..... Tahun Dua Ribu Delapan
Belas, kami yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : ..............................................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna
Anggaran, Satuan Kerja Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan
Alamat : Jalan AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan,
selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA
2 Nama : .............................................
Jabatan : Ketua Poktan/Gapoktan ...... selaku Ketua
Kelompok Penerima Manfaat Bantuan Pemerintah
38
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Kegiatan Dem Area Penanganan DPI dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama
Poktan/Gabungan Kelompok Tani ..........
Alamat : Desa ..... Kecamatan ...... Kabupaten ..... Provinsi
.... untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK
KEDUA.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama
yang mengikat dan berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk
melaksanakan kegiatan Dem Area Penanganan DPI dengan ketentuan
sebagai berikut :
PASAL 1
LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN
1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman, tentang Penyelenggaraan Budidaya Tanaman, Bagian
Keenam Perlindungan Tanaman.
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244);
3. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2017 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2018 (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5593);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1995
tentang Perlindungan Tanaman (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1995 nomor 12);
39
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
5. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa sebagaimana telah beberapa kali diubah oleh
peraturan presiden no 35 Tahun 2011 Nomor 70 Tahun 2012,
Nomor 172 Tahun 2014 dan Nomor 4 Tahun 2015 (Perubahan
Suplisi);
6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Pengamanan Produksi Beras Nasional dalam Menghadapi Kondisi
Iklim Ekstrim;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 46/Permentan/RC.110/12/2017
tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2018;
9. Petunjuk Teknis Pengelolaan Program dan Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2018;
10. Petunjuk Teknis Pelaksnaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI.
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan
PIHAK KEDUA telah setuju untuk menerima dan memanfaatkan
paket dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Penanganan
DPI dengan cara :
40
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
a. Bersedia dan mampu melaksanakan seluruh rangkaian
kegiatan Dem Area Penanganan DPI sesuai Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Dem Area Penanganan DPI;
b. Bersedia dan mampu bertanggungjawab dalam memanfaatkan
dan mengelola dana bantuan bahan pendukung Dem Area
Penanganan DPI yang diterimanya dengan baik;
c. Bersedia menyediakan lahan untuk kegiatan Dem Area
Penanganan DPI;
d. Mengadministrasikan/membukukan/mendokumentasikan hasil
kegiatan Dem Area Penanganan DPI;
2. Pihak KEDUA menyusun Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang
memuat daftar pembelanjaan saprodi Dem Area Penanganan DPI,
volume/jumlah, harga satuan dan jumlah dana.
3. Pihak KEDUA dapat melakukan perubahan RUK apabila ada.
Perubahan RUK dilaporkan ke PPK dilakukan berdasarkan
musyawarah berupa penyesuaian harga, volume dan jumlah
satuan.
4. PIHAK KEDUA sepenuhnya sanggup memanfaatkan dana bantuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) untuk keperluan
Dem Area Penanganan DPI, yang dibuktikan dengan bukti-bukti
pembelanjaan.
PASAL 3
LOKASI KEGIATAN
Kegiatan Dem Area Penanganan DPI dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA
yaitu Poktan/Gapoktan ....... Desa ..... Kecamatan ..... Kabupaten ......
Provinsi ......
41
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
PASAL 4
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pekerjaan sejak tanggal
ditandatangani surat perjanjian kerjasama yaitu tanggal ..... sampai
dengan tanggal ............ (batas waktu pelaksanaan paling lambat
tanggal 31 Desember 2018).
PASAL 5
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
PIHAK KEDUA harus melaporkan hasil pekerjaan yang telah
diselesaikan kepada PIHAK PERTAMA dalam bentuk Berita Acara.
PASAL 6
SUMBER DANA DAN JUMLAH DANA
1. Sumber dana Kegiatan Dem Area Penanganan DPI yang diterima
oleh PIHAK KEDUA berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang dialokasikan
pada Belanja Barang untuk bantuan lainnya yang memenuhi
karateristik bantuan pemerintah.
2. Jumlah dana Bantuan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI yang
diterima PIHAK KEDUA adalah sebesar Rp. ............,-
(..............................rupiah).
42
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
PASAL 7
CARA PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN
1. Pembayaran dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area
Penanganan DPI dimaksudkan pada Pasal 5 ayat (2) Surat
Perjanjian Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA secara bertahap atau sekaligus sesuai PMK
Nomor 173/PMK.05/2016, sebesar Rp. .........,- (..........rupiah),
setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani. Pembayaran
dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang
disampaikan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Wilayah V Jakarta
Selatan guna penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
melalui rekening PIHAK KEDUA pada Bank ...... Unit ..... Atas Nama
Poktan/Gapoktan ......... dengan nomor rekening .............
2. Pencairan dana Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA dilakukan
sesuai dengan Rencana Usaha Kelompok (RUK) di areal sawah
yang rawan banjir/kekeringan pada tanaman padi.
PASAL 8
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau Force Majeure
adalah suatu keadaan yang dapat menimbulkan akibat terhadap
pelaksanaan kegiatan yang tidak dapat diatasi baik oleh PIHAK
PERTAMA maupun oleh PIHAK KEDUA karena diluar
kesanggupannya dan atau diluar kewenangannya, misalnya:
a. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir,
tanah longsor, tsunami, huru hara atau peperangan yang
43
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
mengakibatkan terhentinya atau terlambatnya pelaksanaan
pekerjaan.
b. Adanya perubahan Peraturan Pemerintah ataupun Kebijakan
Moneter oleh Pemerintah.
c. Adanya peristiwa-peristiwa lain yang diajukan oleh PIHAK
KEDUA yang didukung dengan bukti-bukti yang sah serta Surat
Keterangan Instansi yang berwenang dan disetujui oleh PIHAK
PERTAMA.
2. Setiap terjadi peristiwa/keadaan memaksa atau Force Majeure
PIHAK KEDUA wajib melaporkan kepada PIHAK PERTAMA paling
lambat 4 (empat) hari sejak kejadian/peristiwa tersebut.
PASAL 9
SANKSI
Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana
Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Penanganan DPI sesuai
dengan Pasal 2 Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak
secara sepihak memutuskan hubungan kerjasama dengan PIHAK
KEDUA yang mengakibatkan surat perjanjian kerjasama ini dinyatakan
batal demi hukum dan PIHAK KEDUA diwajibkan
mempertanggungjawabkan penggunaan dana Bantuan Pemerintah
yang telah digunakan serta menyerahkan/mengembalikan sisa dana
yang belum dimanfaatkan kepada kas negara sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
44
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
PASAL 10
PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan
PIHAK KEDUA sehubungan surat perjanjian kerjasama ini, akan
diselesaikan secara musyawarah guna memperoleh mufakat.
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu
penyelesaiannya, maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikan
perselisihan ini kepada Pengadilan Negeri Jakarta sesuai dengan
perturan dan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 11
LAIN-LAIN
1. Bea materai yang timbul karena perjanjian kerjasama ini menjadi
beban PIHAK KEDUA
2. Kewajiban Administrasi Keuangan yang harus dilaksanakan oleh
PIHAK KEDUA meliputi Pembukuan Uang Pemasukan dan
Pengeluaran serta Pengarsipan Bukti-bukti Pembelanjaan (Bon,
Kuitansi atau tanda terima lainnya) dalam 1 (satu) bendel arsip.
3. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
4. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali
terlebih dahulu dengan persetujuan kedua belah pihak.
45
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
PASAL 12
PENUTUP
Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak
dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan
dari manapun, dibuat dalam rangkap 2 (dua) yang kesemuanya
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
PIHAK KEDUA
Kelompok Tani/
Gabungan Kelompok Tani
Nama Ketua
PIHAK PERTAMA
Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Perlindungan Tanaman
Pangan
Ir. Yanuardi, MM
NIP. 195810131986031001
Materai
6000
46
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 5. Contoh Rencana Usaha Kelompok (RUK) untuk
Hamparan Seluas 50 ha
KOP SURAT POKTAN/GAPOKTAN
RENCANA USAHA KELOMPOK DEM AREA PENANGANAN DPI
TAHUN 2018
Nama Kelompok Tani/Gapoktan : ………..
Alamat Kelompok Tani/Gapoktan : Desa …………. Kecamatan ……………….
Kabupaten …………… Provinsi ………………..
Jumlah Anggota : ……….. orang
Luas Lahan : 50 ha
No. Jenis Saprodi Volume
Harga Satuan
(Rp.) Jumlah (Rp.)
1 Benih padi toleran genangan/kekeringan
(pilih salah satu) 1.250 kg 12.000 15.000.000
2 Pupuk Organik/Bahan Pupuk Organik
(minimal 500 kg/ha) 25.000 kg 500 12.500.000
3 Pembenah Tanah /Bahan Pembenah
Tanah 1 paket 15.000.000 15.000.000
4 Sarana dan Pembuatan Biopori/Sumur
Suntik/pembuangan air (pilih sesuai
kebutuhan)
1 paket 53.750.000 53.000.000
5 Bahan APH/Refugia/TBS/Bubu
tikus/Bumbung bambu (jika dana masih
cukup, pilih sesuai kebutuhan)
1 paket 4.500.000 4.500.000
Jumlah 100.000.000
……….., …………….. 2018
Menyetujui
PPL
Ttd
……………………… NIP. ………………………
Mengetahui POPT-PHP
Ttd
………………………
NIP. ………………………
Kelompok Tani/Gapoktan
………….
1. Ketua : …………… ( )
2. Anggota : …………… ( )
3. Anggota : …………… ( )
47
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 6. Kuitansi Dana Bantuan Dem Area Penanganan DPI
M A K : 1764.645.001.101.B.526312 Tahun Anggaran : 2018 Nomor Bukti :
KUITANSI
Nomor :
Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan
Uang Sebesar : …........ (terbilang)
Untuk
Pembayaran
: Dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area
Penanganan DPI Sesuai dengan Perjanjian Kerjasama
Nomor ….. Tanggal …….........
Sejumlah : Rp. ….....................................
Setuju dibayar A.n Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan,
Ir. Yanuardi, MM. NIP. 195810131986031001
..........., ...................... 2018
Yang Menerima Ketua Poktan/Gapoktan …………..
(Nama Ketua)
Materai
6000
48
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 7. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak Poktan/
Gapoktan
KOP SURAT POKTAN/GAPOKTAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama ketua Kelompok Tani/Gapoktan : ...................................
2. Alamat Kelompok Tani/Gapoktan : ...................................
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya
bertanggungjawab penuh atas penggunaan dana Bantuan Dem Area
Penanganan DPI.
Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Dem Area
Penanganan DPI tersebut diatas mengakibatkan kerugian Negara maka
saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Dem Area
Penanganan DPI disimpan sesuai dengan ketentuan pada penerima
bantuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan pemeriksaan.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya.
.................., ....................... 2018
Ketua Poktan/Gapoktan
.........................................
.................................
Materai
6000
49
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 8. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja
KOP SURAT POKTAN/GAPOKTAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama Kelompok Tani/Gapoktan : ......................
2. Alamat : .......................
3. Nama Bantuan : .......................
Yang bertanda tangan di bawah ini ketua Kelompok Tani/Gapoktan
......... penerima bantuan Dem Area Penanganan DPI menyatakan
bahwa saya :
1. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar
lunas kepada yang berhak menerima;
2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran
belanja yang telah dilaksanakan;
3. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti
pengeluaran oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.
................, ................2018
Ketua Poktan/Gapoktan
...................................
..........................................
Materai
6000
50
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 9. Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah
KOP SURAT POKTAN/GAPOKTAN
Nomor : ...... ( nomor surat kelompok)
Hal : Permohonan Transfer Dana Bantuan Pemerintah
Kepada Yth :
Kuasa Pengguna Anggaran
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
di Jakarta
Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor ......... Tanggal ......
tentang Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area
Penanganan DPI, kami atas nama Gabungan Kelompok Tani/Kelompok
Tani ............ selaku Kelompok Penerima Manfaat, dengan ini
mengajukan permohonan pencairan dana bantuan pemerintah sebesar
Rp ............,-(......... rupiah) sesuai dengan Rencana Usulan Kelompok
(RUK) sebagaimana lampiran surat ini.
Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup
pekerjaan sebagaimana diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang
telah ditandatangani dan dana tersebut mohon dapat ditransfer ke
rekening kami nomor ................... pada Bank .......... atas nama .............
Atas persetujuannya, kami ucapkan terima kasih.
................,..................2018
Ketua Kelompok Tani/ Gapoktan
............................
...........................
51
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 10. Ringkasan Kontrak
RINGKASAN KONTRAK
Nomor dan tanggal DIPA : Kode Kegiatan/Sub Kegiatan/MAK
:
Nomor SPK/Kontrak : Tanggal SPK/Kontrak : Nama Pelaksana : Kelompok Tani/Gapoktan Alamat Pelaksana : Desa ........ Kecamatan ............ Kabupaten
............ Provinsi ........... Nilai SPK/Kontrak : Rp ....................,- (.......................rupiah) Uraian dan Volume Pekerjaan
: Dem Area Penanganan DPI seluas ............. Ha
Cara Pembayaran : Dibayarkan secara bertahap/sekaligus*) sebesar Rp. .................,- (................... rupiah) melalui KPPN Jakarta V.
Nomor Rekening : ....................... Bank ............... Unit ................. a.n. Keltan/Gapoktan ......................................
Jangka Waktu Pelaksanaan : …………….. (tanggal SPK) sampai dengan 31 Desember 2018
Bulan Penyelesaian : .................(bulan penerbitan SPM) Ketentuan Sanksi : Apabila tidak dapat melaksanakan
pemanfaatan dana bantuan pemerintah sebagaimana mestinya, maka secara sepihak diputuskan hubungan kerjasama dan kontrak kerjasama dinyatakan batal demi hukum serta pelaksana diwajibkan mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan Pemerintah yang telah di gunakanya
Jakarta, 27 September 2017 Jakarta, ......................2018
Pejabat Pembuat Komitmen Direktor at Perlindungan Tanaman Pangan
(……………………………….)
Keterangan : *) Pilih salah satu
52
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 11. Laporan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
LAPORAN KEGIATAN DEM AREA
PENANGANAN DPI
Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
(tentang kegiatan Dem Area Penanganan DPI)
BAB II PELAKSANA KEGIATAN, WAKTU DAN TEMPAT
A. Pelaksana Kegiatan (Poktan/Gapoktan, Susunan Pengurus,
Anggota pelaksana Dem Area Penanganan DPI dengan luas
lahan (lampiran SK)
B. Waktu Pelaksanaan
C. Lokasi Kegiatan
BAB III PELAKSANAAN
A. Persiapan (pertemuan, kegiatan pra tanam : olah tanah, aplikasi
pembenah tanah, aplikasi pupuk organik, pembuatan sarana
pendukung sumur suntik/biopori)
B. Pelaksanaan kegiatan dari tanam sampai panen : varietas,
jarak tanam, aplikasi pupuk organik/an organik, dosis dan
frekuensi aplikasi pestisida (hayati/kimia), sumber/ketersediaan
air; pengamatan opt/dpi, pertemuan anggota kelompok, hasil
ubinan dan produktivitas.
C. Laporan Keuangan (matrik/buku keuangan, foto copy bukti
pembelian, pengeluaran, absensi pertemuan, hasil
pengamatan)
53
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Produksi, pengamanan areal pertanaman dari DPI
LAMPIRAN
- RUK
- Dokumentasi tahapan pelaksanaan kegiatan dengan Open
Camera (Nama Kegiatan, Nama Kelompok tani/Gapoktan,
Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi), font Arial 10 warna
putih
Contoh Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan
No. Tahapan Kegiatan Dokumentasi
1 Pertemuan persiapan
2 Pengiriman pupuk
organik
54
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 12. Berita Acara Serah Terima
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGANTANAMAN PANGAN
BERITA ACARA SERAH TERIMA NOMOR:
Pada hari ini ....... tanggal ............ Bulan ............... tahun Dua Ribu
Delapan Belas, yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : (nama ketua poktan/gapoktan)
Jabatan : (Ketua Poktan/Gapoktan)
Alamat : (alamat Poktan/Gapoktan)
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
2. Nama : .....................
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat
Perlindungan Tanaman Pangan
Alamat : Jalan AUP Pasar Minggu Jakarta Selatan
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan Dem
Area Penanganan DPI sesuai dengan Surat Keputusan Nomor .....
tanggal .......... dan Perjanjian Kerja Sama Nomor ............ tanggal
............
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA
dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan
Jl. AUP Pasar MingguKotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520
Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652
e-mail : [email protected]
55
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai
berikut :
a. Jumlah total dana yang telah diterima : Rp................,-
(................. rupiah)
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : Rp.........,- (..........
rupiah)
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana
Bantuan Dem Area Penanganan DPI sebesar Rp. .........,- (............
rupiah) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan
administrasi dan keperluan pemeriksaan.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KEDUA menerima dari PIHAK KESATU berupa pelaksanakan kegiatan
dan pengelolaan dana Bantuan Dem Area Penanganan DPI sebesar
Rp. ..............,- (........... rupiah).
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan
ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di
atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU Ketua Poktan/Gapoktan ........
(Ketua)
PIHAK KEDUA Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
..........................
56
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 13. Berita Acara Pembayaran
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGANTANAMAN PANGAN
BERITA ACARA PEMBAYARAN
Nomor : Pada hari ini ............ tanggal ................. bulan ............. tahun Dua Ribu Delapan Belas, kami yang bertanda tangan dibawah ini :
1 Ir. Yanuardi, MM
: Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam hal ini bertindak untuk atas nama Kuasa Pengguna Anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang berkedudukan di Jl. AUP Pasar Minggu-Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
2 (Nama Ketua Kelompok Tani/Gapoktan)
: Ketua Kelompok/Gabungan Kelompok Tani yang dalam hal ini bertindak untuk atas nama (nama POKTAN/GAPOKTAN) yang berkedudukan di Desa ........ Kecamatan ............., Kabupaten ......... selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan bahwa PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran Kegiatan Dem Area Penanganan DPI pada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan TA 2018 dari PIHAK KESATU sebesar Rp. ...........,- (............................ Rupiah) sesuai Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : .......... tanggal .................................. Untuk itu PIHAK KESATU membayar kepada PIHAK KEDUA Kegiatan Dem Area Penanganan DPI Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. ...........,- (................. Rupiah) melalui KPPN Jakarta V dengan Rekening Nomor : .................. pada Bank ............ KC ................. Atas nama ................................... Demikian Berita Acara Pembayaran ini dibuat pada hari ini dan tanggal tersebut diatas.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA Nama Kelompok Tani/Gapoktan
A.n Kuasa Pengguna Anggaran Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Ir. Yanuardi, MM NIP. 195810131986031001
..........................
Jl. AUP Pasar MingguKotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520
Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652
e-mail : [email protected]
57
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dem Area Penanganan DPI
Lampiran 14. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak PPK
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
DIREKTORAT PERLINDUNGANTANAMAN PANGAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ir. Yanuardi, MM NIP : 195810131986031001 Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Perlindungan
Tanaman Pangan Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa : 1. Seluruh dokumen kontrak/perjanjian, dokumen tagihan pembayaran
dan dokumen pendukung lainnya untuk Bantuan Pemerintah Kegiatan Dem Area Penanganan DPI sebesar Rp. ………………. pada ……………adalah lengkap dan benar setelah dilakukan verifikasi sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Bantuan Pemerintah sebagaimana butir kesatu tersebut diatas sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : .....................Tanggal ................ dan pembebanan pembayaran telah sesuai dengan mata anggaran pada DIPA dan POK Satker Direktorat Jenderal Tamanan Pangan Tahun Anggaran 2018.
3. Saya bertanggung jawab mutlak terhadap kegiatan tersebut diatas sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen.
Jl. AUP Pasar MingguKotak Pos 7236/Jks. PSM. Jakarta Selatan 12520
Telp: ( 021) 7805652, 7806213 ; Fax: ( 021) 7805652
e-mail : [email protected]
Jakarta, ………… 2018 Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan
Ir. Yanuardi, MM NIP 195810131986031001
Materai
6000