cara memotong data dem maupun raster

20
Artikel ini membahas cara memotong (cropping) citra –yang berupa data raster– dengan menggunakan software ArcGIS. Area yang akan diambil dibatasi oleh data vektor yang berformat shapefile (.shp). Data yang digunakan sama dengan data yang digunakan pada artikel cropping citra menggunakan ERMapper . Berikut caranya: 1. Buka ArcGIS, lalu pada ArcToolbox pilih Data Management Tools > Raster > Raster Processing > Clip. 2. Pada window Clip, masukkan citra yang akan dipotong pada kolom “Input Raster” dan shapefile yang akan dijadikan batas pada kolom “Output Extent (optional)”. Berikan tanda centang pada “Use Input Features for Clipping Geometry (optional) ”. Lalu tempatkan citra hasil cropping pada kolom “Output Raster Dataset”. 3. Tunggu sampai proses selesai.

Upload: rudy-hartono

Post on 16-Dec-2015

864 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

oklah

TRANSCRIPT

Artikel ini membahas cara memotong (cropping) citra yang berupa data raster dengan menggunakan software ArcGIS. Area yang akan diambil dibatasi oleh data vektor yang berformat shapefile (.shp). Data yang digunakan sama dengan data yang digunakan pada artikel cropping citra menggunakan ERMapper. Berikut caranya:1.Buka ArcGIS, lalu pada ArcToolbox pilih Data Management Tools > Raster > Raster Processing > Clip.

2.Pada window Clip, masukkan citra yang akan dipotong pada kolom Input Raster dan shapefile yang akan dijadikan batas pada kolom Output Extent (optional). Berikan tanda centang pada Use Input Features for Clipping Geometry (optional). Lalu tempatkan citra hasil cropping pada kolom Output Raster Dataset.

3.Tunggu sampai proses selesai.

4.Berikut hasilnya.

5.Data yang dihasilkan berformat .img. Jika Anda ingin meng-convert-nya ke format lain (misalnya ke TIFF), Anda bisa menggunakan software Global Mapper.

I. Nilai Skor Parameter dan Kriteria AreaTiga komponen utama (kelerengan, jenis tanah, curah hujan) diberi angka penimbang (bobot) masing-masing sebagai berikut : faktor kelerengan = 20, jenis tanah = 15 dan intensitas hujan = 10. Adapun skor parameter menurut aturan-aturan di atas untuk tiap komponen faktor sebagai berikut :

Skor setiap kelas kelerengan sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)

Skor setiap kelas jenis tanah sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)

Skor setiap kelas curah hujan sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)Untuk membuat rekomendasi fungsi kawasan hutan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah penentuan batas area yang akan dianalisis. Area tersebut dapat berstatus sebagai kawasan hutan atau calon kawasan hutan. Idealnya, kawasan yang akan dilakukan proses skoring (hutan produksi tetap dan hutan produksi terbatas) hendaknya berada di luar kawasan lindung sesuai aturan yang berlaku, seperti :1. Kawasan hutan yang mempunyai kelas lereng lapangan > 40 %2. Kawasan hutan yang mempunyai ketinggian lapangan di atas permukaan laut 2.000 m atau lebih.3. Tanah sangat peka terhadap erosi yaitu jenis tanah regosol, litosol, organosol, renzina dengan lereng lapangan > 15 %4. Merupakan jalur pengamanan aliran sungai/air, sekurang-kurangnya 100 meter di kiri dan kanan sungai/aliran air5. Merupakan pelindung mata air, sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meter di sekeliling mata air6. Tanah bergambut dengan ketebalan 3 m atau lebih yang terdapat di bagian hulu sungai dan rawa7. Daratan sepanjang tepian pantai yang lebarnya proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat8. Memenuhi kriteria sebagai kawasan hutan konservasi, seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Margasatwa, dll.9. Guna keperluan/kepentingan khusus, ditetapkan oleh Menteri sebagai hutan lindung.Tahapan Skoring Fungsi Kawasan Hutan dengan ArcGIS10Juni 26, 2013 by dwi putro sugiarto Analisis Spasial dengan metode skoring dapat dilakukan dengan software ArcGIS 10. Dalam tutorial ini, data-data yang digunakan hanya sekedar contoh dan tidak menggambarkan lokasi tertentu. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat skoring dalam rangka rekomendasi fungsi kawasan hutan : Siapkan data shapefiles dari peta-peta pendukung, seperti data batas kawasan, kelerengan, jenis tanah, curah hujan dan data-data terkait kawasan lindung seperti data sungai, garis pantai, sebaran gambut, elevasi, mata air atau batas area yang memiliki kepentingan khusus (budaya, RTH, dll). Data kelerengan, jenis tanah dan curah hujan disimpan dalam bentuk data vektor (shp), jika masih berupa raster rubah menjadi shp. Data kelerengan dapat diekstrak dari data DEM yang bersumber pada GDEM atau SRTM. Untuk mendapatkan data SRTM dan DEM lainnya dapat diakses dari situs ini. Unduh data SRTM saja silahkan mengunjungi link : ini , atau Aster GDEM : link ini. Kelaskan data kelerengan, jenis tanah dan curah hujan sesuai pengkelasan data pada 3 tabel mengacu SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80.

Skor setiap kelas kelerengan sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)

Skor setiap kelas jenis tanah sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah)

Skor setiap kelas curah hujan sesui SK Mentan Nomor 837/Kpts/Um/11/80 (diolah) Buka tabel pada layer kelerengan dengan klik kanan dan Open Table (langkah 1), buat kolom baru untuk menempatkan skor kelas lereng dengan tool Add Field (langkah 2) dan beri nama kolom dengan type Double (langkah 3).

Tekan tombol Editor (langkah 1), masukkan nilai skor pada masing-masing kelas (langkah 2).

Kalau sudah selesai tekan Stop Editing

Simpan hasil pengeditan dengan memilih tombol Yes. Lakukan hal yang sama untuk layer jenis tanah dan curah hujan.

Lakukan operasi union : Analysis Tools >> Overlay >> Union (langkah 1), lalu masukkan ketiga layer (langkah 2), lihat hasilnya (langkah 3), beri nama file out put (langkah 4) lalu tekan OK (langkah 5).

Buka tabel file hasil operasi Union dengan klik kanan Open Table (langkah 1), hapus kolom-kolom ID yang tidak diperlukan dengan klik kanan dan pilih Delete Field (langkah 2).

Tambahkan kolom untuk skor total dengan Add Field (langkah 1) dan beri nama kolom dengan type Double (langkah 2). Lalu klik tombol OK (langkah 3).

Sorot kolom skor total dan klik kanan, pilih Field Calculator.

Masukkan formula penjumlahan skor kelerengan + skor jenis tanah + skor curah hujan (langkah 1), klik OK (langkah 2).

Lakukan Select by attribute dan masukkan kriteria skor (langkah 1), klik tombol Apply (langkah 2) dan beri nama Kawasan Hutan Produksi Tetap (langkah 3). Klik tombol OK (langkah 4).

Lakukan hal yang sama untuk kawasan hutan produksi terbatas dan kawasan hutan lindung.

Atur tampilan file out put jenis kawasan hutan dengan klik kanan layer : Properties >> Symbology. Hasilnya tampak seperti gambar berikut.

Untuk mengeluarkan area-area yang memiliki kriteria sebagai kawasan lindung, masukkan layer-layer shp yangmenunjukkan kriteria kawasan lindung, misalnya peta sebaran gambut dengan kedalaman > 3 m. Lakukan operasi Union : Analysis Tools >> Overlay >> Union (langkah 1), lalu masukkan kedua layer (langkah 2), lihat hasilnya (langkah 3), beri nama file out put (langkah 4) lalu tekan OK (langkah 5).

Lakukan pemblokan untuk select/ pemilihan baris-baris di luar atribut area gambut > 3 m (langkah 1), klik kanan pada kolom keterangan untuk memilih Field Calculator dan masukkan nama kolom jenis kawasan hutan (langkah 2). Klik tombol OK (langkah 3).

Tampilkan hasilnya dengan klik kanan layer : Properties >> Symbology. Hasilnya tampak seperti gambar berikut.

Lakukan pula identifikasi kawasan lindung lainnya selain kriteria terkait gambut dengan operasi Union. Beberapa kriteria kawasan lindung dapat dibaca pada artikel : Kawasan Lindung dan Metode Skoring (Kelerengan, Tanah, Hujan) Fungsi KawasanHutan Rekomendasi fungsi kawasan hutan telah jadi.

Membuat Peta Skoring Kelerengan dari Kontur (ArcGIS) Teknik pembuatan peta kelerengan sangat diperlukan dalam kajian berbagai bidang yang berhubungan dengan penggunaan areal. Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan teknik pembuatan slope (peta kelerengan) dengan menggunakan software ArcGIS. Untuk langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

Aktifkan Extentions 3D Analyst Add data kontur

Create TIN

Sebelumnya buat class break number di notepad > save, data tersebut digunakan sebagai sebuah class breaks table. Table tersebut membutuhkan sebuah kolom sebagai class break values dan sebuah kolom lagi sebagai class code. Table tersebut harus memiliki header dari dua kolom.

TIN Slope

Dari jendela TIN Slope, isikan seperti gambar berikut

Hasil Slope

SEMOGA BERMANFAATArtikel ini adalah artikel ketiga setelah sebelumnya dijabarkan mengenai cara cropping citra menggunakan ER Mapper dan ArcGIS. Data yang digunakan masih sama. Berikut adalah cara memotong citra dengan menggunakan software Global Mapper.1.Buka citra yang akan di-crop pada Global Mapper.

2.Kemudian pada workspace yang sama, buka juga data vektor yang akan digunakan untuk meng-crop citra.

3.Klik Edit, lalu pilih Select All Features with Digitizer Tool.

4.Pilih File > Export Raster and Elevation Data > Export GeoTIFF (jika format yang diinginkan GeoTIFF).

5.Pada tab Export Bounds pilih Crop to Selected Area Feature(s).

6.Klik OK. Berikut hasilnya.