suspensi fisika farmasi 6

5
SUSPENSI 1.1. Definisi Suspensi Suspensi Merupakan suatu sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relative besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen dengan ukuran partikelnya <100 nm. Sebagai contoh adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang dicampur dengan air. Dalam sistem dispersi tersebut partikel- partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop atau bahkan dengan mata telanjang. Suspensi merupakan sistem dispersi yang tidak stabil, sehingga bila tidak diaduk secara terus menerus akan mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Cepat lambatnya suspensi mengendap tergantung besar kecilnya ukuran partikel zat terdispersi. Semakin besar ukuran partikel tersuspensi semakin cepat proses pengendapan terjadi. Pemisahan suspensi dapat dilakukan dengan proses penyaringan (filtrasi). Contoh suspensi adalah pengendapan Fe(OH)3. Suspensi menurut ilmu kefarmasian merupakan preparat yang mengandung partikel obat yang terbagi secara halus (dikenal sebagai suspensisoid) disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan kelarutan yang sangat minimum. Suspensi Obat tidak melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa atau sediaan padat, terdiri dari obat dalam bentuk serbuk sangat halus, dengan atau tanpa zat tambahan yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang di tetapkan. Dalam dunia farmasi sendiri, penggunaan sediaan suspensi digunakan untuk sediaan oral (melalui saluran pencernaan) dan untuk sediaan tropikal (pemakaan luar). Contoh : obat sirup, Antasida (Mylanta), cream, pasta, gel, dan lain- lain. 1.2. Fungsi suspensi dalam bidang farmasi

Upload: arista

Post on 17-Jan-2016

79 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

suspensi

TRANSCRIPT

Page 1: SUSPENSI Fisika Farmasi 6

SUSPENSI

1.1. Definisi SuspensiSuspensi Merupakan suatu sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relative

besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen dengan ukuran partikelnya <100 nm. Sebagai contoh adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang dicampur dengan air. Dalam sistem dispersi tersebut partikel-partikel terdispersi dapat diamati dengan mikroskop atau bahkan dengan mata telanjang.

Suspensi merupakan sistem dispersi yang tidak stabil, sehingga bila tidak diaduk secara terus menerus akan mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Cepat lambatnya suspensi mengendap tergantung besar kecilnya ukuran partikel zat terdispersi. Semakin besar ukuran partikel tersuspensi semakin cepat proses pengendapan terjadi. Pemisahan suspensi dapat dilakukan dengan proses penyaringan (filtrasi). Contoh suspensi adalah pengendapan Fe(OH)3.

Suspensi menurut ilmu kefarmasian merupakan preparat yang mengandung partikel obat yang terbagi secara halus (dikenal sebagai suspensisoid) disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan kelarutan yang sangat minimum. Suspensi Obat tidak melarut dan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa atau sediaan padat, terdiri dari obat dalam bentuk serbuk sangat halus, dengan atau tanpa zat tambahan yang akan terdispersikan sempurna dalam cairan pembawa yang di tetapkan. Dalam dunia farmasi sendiri, penggunaan sediaan suspensi digunakan untuk sediaan oral (melalui saluran pencernaan) dan untuk sediaan tropikal (pemakaan luar). Contoh : obat sirup, Antasida (Mylanta), cream, pasta, gel, dan lain-lain.

1.2. Fungsi suspensi dalam bidang farmasiDalam farmasi, bahan-bahan obat yang memiliki ukuran partikel suspensi (ukuran

padatan) tidak dapat larut dalam pelarutnya tetapi harus dapat terdispersi dalam cairan pembawanya. Suspensi dalam sediaan farmasi memiliki fungsi sebagai berikut:1. Mengurangi penguraian zat aktif yang tidak stabil dalam air.2. Membuat zat obat yang tidak dapat larut menjadi terlihat seolah-olah larut sempurna

dalam cairan pembawa.3. Membutuhkan bahan pensuspensi yang berfungsi memperlambat pengendapan,

mencegah penurunan partikel, mencegah penggumpalan (suspending agent).

1.3. Mutu suspensi obat yang diharapkan

Page 2: SUSPENSI Fisika Farmasi 6

Beberapa kriteria suspensi yang diharapkan dalam sediaan suspensi antara lain sebagai berikut :

1. Mampu terdispersi sempurna dalam cairan pembawanya. 2. Mengandung zat dan bahan menjamin stabilitas suspensi.3. Partikel yang terdispersi harus memiliki ukuran yang sama dan tidak mengendap

cepat dalam wadah.4. Sifar fisiknya (Suspensi) harus kental untuk mengurangi kecepatan pengendapan

partikel yang terdispersi.5. Kekentalan suspensi tidak bolah terlalu tinggi agar mudah dikocok.6. Mudah dituang.7. Memiliki rasa enak dan tahan terhadap serangan mikroba8. Saat Pengendapan terjadi ketika penyimpanan, zat harus mudah didispersikan

kembali pada saaat pengocokan.9. sediaan suspense untuk obat luar, harus mudah disebar dipermukaan kulit dan tidak

cepat hilang ketika digunakan serta cepat kering.

1.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Suspensi

1. Ukuran Partikel

Ukuran partikel erat hubungannya dengan luas penampang serta daya tekan keatas dari cairan suspensi itu. Hubungan antara ukuran partikel merupakan perbandingan terbalik dengan luas penampangnya dan luas penampang berbanding linier terhadap daya tekanan keatas. Artinya semakin kecil ukuran partikel maka semakin besar luas penampang partikel (dalam volume sama), sehingga gaya tekanan keatas cairan semakin besar. Akibatnya memperlambat gerakan partikeluntuk mengendap. Untuk itu, memperkecil ukuran artikel akan dapat memerlambat pengendapan.

2. Kekentalan / Viskositas

Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran dari cairan tersebut, makin kental suatu cairan kecepatan alirannya makin turun (kecil). Dengan menambah viskositas cairan, gerakan turun partikel (pengendapan partikel) akan diperlambat. Hal ini dapat dibuktikan dengan hukum ” STOKES”

V=d2 (ρ− ρ0 )g

ŋ

Ket :V = Kecepatan Aliran g = Gravitasid = Diameter Partikel ŋ = Viskositas Cairanp = Berat Jenis Partikel p0 = Berat Jenis Cairan

3. Jumlah Partikel / Konsentrasi

Page 3: SUSPENSI Fisika Farmasi 6

Apabila didalam suatu ruangan berisi partikel dalam jumlah besar, maka partikel tersebut akan susah melakukan gerakan yang bebas karena sering terjadi benturan antara partikel tersebut. Benturan itu akan menyebabkan terbentuknya endapan dari zat tersebut, oleh karena itu makin besar konsentrasi partikel, makin besar kemungkinan terjadinya endapan partikel dalam waktu yang singkat.

4. Sifat / Muatan Partikel

Dalam suatu suspensi kemungkinan besar terdiri dari beberapa macam campuran bahan yang sifatnya tidak terlalu sama. Dengan demikian ada kemungkinan terjadi interaksi antar bahan tersebut yang menghasilkan bahan yang sukar larut dalam cairan tersebut. Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan pertolongan alat (ex: mixer, homogeniser, dan mortar). Sedangkan viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan penambahan zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut. Bahan-bahan pengental ini sering disebut sebagai suspending agent (bahan pensuspensi), umumnya besifat mudah berkembang dalam air (hidrokoloid).

1.5. Flokulasi

Flokulasi adalah proses pengadukan lambat agar campuran koagulan dan air baku yang telah merata membentuk gumpalan atau flok dan dapat mengendap dengan cepat sehingga dapat dipisakan oleh proses filtrasi. Atau jika dihubungkan dengan suspensi, Flokulasi merupakan peristiwa memisahnya (mengendapnya fase terdisper) antara fase terdispersi dan fase pendispersi terjadi dalam rentang waktu yang berbeda.

Tujuan utama flokulasi adalah membawa partikel ke dalam hubungan sehingga partikel-partikel tersebut saling bertabrakan, kemudian melekat, dan tumbuh mejadi ukuran yang siap turun mengendap (ukuran flok yang lebih besar). Dalam proses flokulasi ini pengadukan dilakukan secara bertahap yaitu dari kekuatan besar kemudian mengecil supaya flok yang sudah dibentuk tidak terpecah kembali. Ciri-ciri dari flokulasi ini, sedimentasi berlangsung cepat, endapan yang terbentuk tidak keras dan padat, mudah terdispersi kembali seperti semula. Biasanya, sediaan suspensi terflokulasi dibuat untuk produk yang digunakan dalam jangka waktu lama. Contohnya jamu atau sediaan antibiotik (serbuk yang dilarutkan dengan penambahan air).