farmasi fisika ii

19
FARMASI FISIKA II Fenomena Adsorbsi

Upload: noe-ra

Post on 27-Jun-2015

598 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

adsorpsi permukaan

TRANSCRIPT

Page 1: Farmasi Fisika II

FARMASI FISIKA IIFenomena Adsorbsi

Page 2: Farmasi Fisika II

Nur AliminMuhammad ZufliAswati FitrianiDesi AndrianiFitriaIke NurfitriyantiLeni JunarniMurni Adisty LucitaNurul HafizahThahriani C

Kelompok III

Page 3: Farmasi Fisika II

DEFINISI ADSORPSI

Adsorpsi adalah peristiwa penyerapan/ pengayaan (enrichment) suatu komponen di daerah antar fasa. Pada peristiwa adsorpsi, komponen akan berada di daerah antar muka, tetapi tidak masuk ke dalam fasa ruah. Komponen yang terserap disebut adsorbat (adsorbate), sedangkan daerah tempat terjadinya penyerapan disebut adsorben (adsorbent/ substrate).

Page 4: Farmasi Fisika II

ADSORPSI PADA ANTARMUKA CAIRAN

Page 5: Farmasi Fisika II

Amfifilik merupakan sifat dari zat aktif permukaan yang menyebabkan zat ini diadsorpsi pada antarmuka, apakah ini cair/gas atau cair/cair. Jadi dalam suatu dispersi dalam air dari amil-alkohol, gugus alkoholik polar dapat bergabung dengan molekul-molekul air.

Tetapi, bagian nonpolar ditolak karena gaya adhesive yang dapat terjadi dengan air adalah kecil dibandingkan dengan gaya kohesif antar molekul-molekul air yang berdekatan. Akibatnya, amfifil tersebut diadsorpsi pada antarmuka. Keadaan untuk suatu asam lemak pada antarmuka udara/air dan minyak/air diperlihatkan pada gambar 16-9 (a,b).

Page 6: Farmasi Fisika II

pada antarmuka udara/air, rantai lipofilik mengarah ke atas ke udara; pada antarmuka minyak/air, mereka bergabung dengan fase minyak. Agar amfifil terpusat pada antarmuka, ia harus diimbangi dengan jumlah yang tepat dari gugus-gugus yang larut dalam air dan minyak.

Bila molekul tersebut terlalu hidrofilik, ia tetap berada dalam bagian dalam fase air dan tidak memberikan efek pada antarmuka. Demikian pula, bila ia terlalu lipofilik, ia larut secara sempurna dalam fase minyak dan sedikit yang muncul pada antarmuka.

Page 7: Farmasi Fisika II

ADSORPSI PADA ANTARMUKA PADATAN

Adsorpsi bahan pada antarmuka padatan bisa terjadi dari fase cair atau fase gas yang berdekatan. Penelitian adsorpsi gas melibatkan penerapan yang begitu beranekaragam seperti penghilangan bau yang tidak diinginkan dari ruangan dan makanan, kerja dari topeng gas dan pengukuran dimensi partikel dalam suatu serbuk. Prinsip adsorpsi padat/cair dipakai dalam larutan penghilang warna, kromatografi adsorpsi, deterjen dan pembasah.

Page 8: Farmasi Fisika II

Adsorpsi padat/cair. Obat-obat seperti zat warna, alkaloid, asam lemak, dan bahkan asam dan basa anorganik mungkin diadsorpsi dari larutan ke zat padat seperti arang (karbon) dan alumina.

Adsorpsi dari molekul zat terlarut dari larutan diperlakukan dalam suatu cara yang analog dengan adsorpsi molekul pada antarmuka padat/gas.

Page 9: Farmasi Fisika II

BERDASARKAN SIFATNYA, ADSORPSI DAPAT DIGOLONGKAN MENJADI ADSORPSI FISIK DAN KIMIA.

Page 10: Farmasi Fisika II

Adsorpsi Fisik Adsorpsi Kimia

Molekul terikat pada adsorben oleh gaya van der Waals

Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia

Mempunyai entalpi reaksi – 4 sampai – 40 kJ/mol

Mempunyai entalpi reaksi – 40 sampai – 800 kJ/mol

Dapat membentuk lapisan multilayer

Membentuk lapisan monolayer

Adsorpsi hanya terjadi pada suhu di bawah titik didih adsorbat

Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi

Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan fungsi adsorbat

Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan karakteristik adsorben dan adsorbat

Tidak melibatkan energi aktifasi tertentu

Melibatkan energi aktifasi tertentu

Bersifat tidak spesifik Bersifat sangat spesifik

Page 11: Farmasi Fisika II

ISOTERM ADSORPSI

Percobaan adsorpsi yang paling umum adalah menentukan hubungan jumlah gas teradsorpsi (pada adsorben) dan tekanan gas. Pengukuran ini dilakukan pada suhu tetap, dan hasil pengukuran digambarkan dalam grafik dan disebut isoterm adsorpsi.

Page 12: Farmasi Fisika II

ISOTERM ADSORPSI LANGMUIR Pada tahun 1918, Langmuir menurunkan teori isoterm

adsorpsi dengan menggunakan model sederhana berupa padatan yang mengadsorpsi gas pada permukaannya. Pendekatan Langmuir meliputi lima asumsi mutlak, yaitu

1. Gas yang teradsorpsi berkelakuan ideal dalam fasa uap

2. Gas yang teradsorpsi dibatasi sampai lapisan monolayer

3. Permukaan adsorbat homogen, artinya afinitas setiap kedudukan ikatan untuk molekul gas sama

4. Tidak ada antaraksi lateral antar molekul adsorbat5. Molekul gas yang teradsorpsi terlokalisasi, artinya

mereka tidak bergerak pada permukaan

Page 13: Farmasi Fisika II
Page 14: Farmasi Fisika II

ISOTERM ADSORPSI BET Teori isoterm adsorpsi BET merupakan hasil

kerja dari S. Brunauer, P.H. Emmet, dan E. Teller. Teori ini menganggap bahwa adsorpsi juga dapat terjadi di atas lapisan adsorbat monolayer. Sehingga, isoterm adsorpsi BET dapat diaplikasikan untuk adsorpsi multilayer. Keseluruhan proses adsorpsi dapat digambarkan sebagai

1. Penempelan molekul pada permukaan padatan (adsorben) membentuk lapisan monolayer

2. Penempelan molekul pada lapisan monolayer membentuk lapisan multilayer

Page 15: Farmasi Fisika II
Page 16: Farmasi Fisika II

ISOTERM ADSORPSI FREUNDLICH Adsorpsi zat terlarut (dari suatu

larutan) pada padatan adsorben merupakan hal yang penting. Aplikasi penggunaan prinsip ini antara lain penghilangan warna larutan (decolorizing) dengan menggunakan batu apung (charcoal?) dan proses pemisahan dengan menggunakan teknik kromatografi.

Page 17: Farmasi Fisika II
Page 18: Farmasi Fisika II

VIEW

Page 19: Farmasi Fisika II

TERIMA KASIH ATAS SEGELA PERHATIAN