survey kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas ii … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan ,...

115
i SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II SD NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN TAHUN AJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Yohanes Ludi Frandika NIM : 151134168 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 07-Dec-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

i

SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA

KELAS II SD NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN

TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Yohanes Ludi Frandika

NIM : 151134168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu mendampingi dalam

setiap langkah hidup saya.

2. Kedua orang tua yang saya cintai Bapak Paulus Tumiran dan Ibu Primitifa

Sri Murdiati.

3. Kakak saya Bernadetha Mei Astuti, Theresia Septriani dan Agnes

Irniyusnita yang selalu memberikan motivasi.

4. Ibu Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. dan Ibu Brigitta Erlita Tri

Anggadewi, M.Psi. yang telah setia dan sabar dalam mendampingi saya

selama proses penulisan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

v

MOTTO

“Masa depan bukan untuk dilihat, tetapi untuk dijalani”

“Jangan salahkan waktu yang begitu cepat berlalu, tapi salahkan dirimu yang

terlambat melakukan sesuatu”

Ega Al Faris

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Juni 2019

Peneliti

Yohanes Ludi Frandika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Yohanes Ludi Frandika

Nomor Mahasiswa : 151134168

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II SD

NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN TAHUN AJARAN

2018/2019

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademik tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 21 Juni 2019

Yang menyatakan

Yohanes Ludi Frandika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

viii

ABSTRAK

SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II SD

NEGERI DI KECAMATAN GONDOKUSUMAN TAHUN AJARAN

2018/2019

Yohanes Ludi Frandika

Universitas Sanata Dharma

2019

Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kecemasan

siswa pada aspek kognitif. Oleh karena itu, peneliti melakukan survey di Sekolah

Dasar Negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa

Sekolah Dasar Negeri dalam satu Kecamatan.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dengan

metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri.

Penelitian ini menggunakan metode sampling dengan mengambil seluruh populasi

sebanyak 167 siswa kelas II SD Negeri yang berada di Kecamatan Gondokusuman.

Pengumpulan data penelitian dengan menyebarkan kuesioner. Hasil penelitian

menunjukkan sebanyak 10 siswa (6,58%) pada kategori tidak cemas, 86 siswa

(56,58%) pada kategori kecemasan ringan, 50 siswa (32,90%) pada kategori

kecemasan sedang, 4 siswa (2,63%) pada kategori kecemasan berat, dan 2 siswa

(1,31%) pada kategori kecemasan sangat berat.

Persentase terbanyak dari data penelitian tersebut terletak pada kategori

kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat

kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman

tahun ajaran 2018/2019 masuk dalam kategori kecemasan ringan.

Kata Kunci: Kecemasan, survey, dan aspek kognitif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

ix

ABSTRACT

ANXIETY SURVEY OF COGNITIVE ASPECTS ON GRADE II ELEMENTARY

STATE SCHOOL STUDENTS IN GONDOKUSUMAN SUB-DISTRICT 2018/2019

Yohanes Ludi Frandika

University of Sanata Dharma

2019

The background of this study is to determine the level of students' anxiety in

cognitive aspects. Therefore, the researcher conducted a survey at the State

Elementary School. The purpose of this study is to determine the anxiety level of

State Elementary School students in one District.

This research used descriptive quantitative research with survey methods.

The population of this study were second grade students of State Elemantary

School. This study used a sampling method by taking the entire population as many

as 167 second grade students of State Elementary School in the District of

Gondokusuman. The research data was collected by distributing questionnaires.

The results showed as many as 10 students (6.58%) in the low anxiety level, 86

students (56.58%) in the mild anxiety level, 50 students (32.90%) in the moderate

anxiety level, 4 students (2.63% ) in the severe anxiety level, and 2 students (1.31%)

in the extreme anxiety level.

From the research, it is shown that most of the students (86 students,

56.58%) have mild anxiety. It is concluded that grade II students in Gondokusuman

2018/2019 have mild anxiety.

Keywords: Anxiety, survey, and cognitive aspects.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkat serta

rahmat-Nya, sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul Survey

Kecemasan Aspek kognitif Pada Siswa Kelas II SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019 dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti

mendapat banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi PGSD.

4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing 1 yang

telah sabar membimbing dan memberi dukungan, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi. selaku dosen pembimbing 2 yang telah

sabar membimbing dan memberi dukungan, sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

xi

6. Bapak/Ibu Guru di SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

7. Adik-adik kelas II SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman yang telah bersedia

menjadi subjek penelitian.

8. Kedua orang tua Bapak Paulus Tumiran dan Ibu Primitiva Sri Murdiati yang

selalu memberikan motivasi meskipun dengan jarak jauh, namun saya merasa

bahwa mereka tidak pernah lelah memberikan motivasi.

9. Kakak-kakak penulis Bernadetha Mei Astuti, Agnes Irniyusnita, dan Theresia

Septriani yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis.

10. Sahabat hati Amelinda Soviani Nehe yang selalu memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis.

11. Teman-teman “Kontrakan Squad” Martin, Valen, Agata, Rima, Yosie dan Via

yang selalu memberi semangat kepada penulis.

12. Teman-teman satu payung skripsi Pandu, Onang, Tri, dan Koko yang selalu

berjuang bersama dalam penyelesaian skripsi ini.

13. Teman-teman kelas E PGSD angkatan 2015 yang sudah berdinamika selama

perkuliahan.

Demi kesempurnaan skripsi ini, peneliti sangat membutuhkan kritik dan

saran dari berbagai pihak. Akhir kata, selamat membaca semoga bermanfaat

bagi pembaca.

Yogyakarta, 21 Juni 2019

Penulis

Yohanes Ludi Frandika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................. vii

ABSTRAK .................................................................................................. viii

ABSTRACT ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 8

E. Definisi Operasional ........................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 9

A. Kajian Pustaka ................................................................................. 9

1. Kecemasan ................................................................................. 9

a. Pengertian Kecemasan ........................................................ 9

b. Macam-macam Kecemasan ................................................ 10

c. Faktor Kecemasan .............................................................. 13

d. Mengatasi Kecemasan ........................................................ 13

2. Kognitif ..................................................................................... 16

3. Kecemasan Aspek Kognitif ...................................................... 18

B. Penelitian yang Relevan .................................................................. 19

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 23

D. Hipotesis .......................................................................................... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

xiii

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 27

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 27

B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................ 29

a. Waktu ........................................................................................ 39

b. Tempat Penelitian ...................................................................... 30

C. Populasi dan Sampel ...................................................................... 31

a. Populasi .................................................................................... 31

b. Sampel ...................................................................................... 32

D. Variabel Penelitian ......................................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 33

F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 35

G. Teknik Pengujian Instrumen ........................................................... 38

H. Teknik Analisis Data ....................................................................... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................ 49

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 49

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................. 49

2. Deskripsi Responden Penelitian ............................................... 49

3. Hasil Analisis Data Penelitian .................................................. 52

B. Pembahasan .................................................................................... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 75

A. Kesimpulan ..................................................................................... 75

B. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 75

C. Saran ............................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 77

LAMPIRAN .............................................................................................. 80

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................. 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................. 29

Tabel 3.2 Daftar Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan

Gondokusuman.................................................................... 30

Tabel 3.3 Data Jumlah Sekolah dan Siswa di Kecamatan

Gondokusuman ................................................................... 31

Tabel 3.4 Data Jumlah Sampel Siswa yang di Survey ....................... 32

Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Dengan Nomor Butir .......................... 36

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Dengan Nomor Butir Pernyataan ........ 37

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Konstruk .......................... 41

Tabel 3.8 Kriteria Tinggi Rendahnya Koefisien Reliabilitas ............. 42

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................... 43

Tabel 3.10 Kisi-kisi Instrumen Dengan Nomor Butir ........................... 43

Tabel 3.11 Kisi-kisi Instrumen Dengan Nomor Butir Pernyataan ......... 44

Tabel 3.12 Pengkategorian Tingkatan Kecemasan ................................ 46

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................. 51

Tabel 4.2 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Siswa yang

Mengisi Kuesioner ................................................................ 52

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan

Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Baciro ................ 53

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan

Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Bhayangkara ..... 55

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan

Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Klitren ............... 57

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan

Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Sagan ................ 59

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Demangan .................. 61

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Terbansari .................. 63

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan

Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Serayu ............. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

xv

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri se-Kecamatan

Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019........................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Penelitian yang Relevan .......................................... 22

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ................................................... 26

Gambar 4.1 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Baciro ......................... 54

Gambar 4.2 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Bhayangkara ............... 56

Gambar 4.3 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Klitren ......................... 58

Gambar 4.4 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Sagan .......................... 60

Gambar 4.5 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Demangan ................... 62

Gambar 4.6 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Terbansari ................... 64

Gambar 4.7 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek

Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Serayu .......................... 66

Gambar 4.8 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif

Siswa Kelas II SD Negeri se-Kecamatan

Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019 ........................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rekap Lapor Bulan Data SD Tahun Pelajaran

2018/2019 .......................................................................... 81

Lampiran 2 Surat Ijin Permohonan Survey .......................................... 82

Lampiran 3 Kuesioner Tingkat Kecemasan ......................................... 83

Lampiran 4 Tabel tingkat kecemasan siswa kelas II SD N Baciro ...... 86

Lampiran 5 Tabel tingkat kecemasan siswa kelas II SD N

Bhayangkara ..................................................................... 88

Lampiran 6 Tabel tingkat kecemasan siswa kelas II

SD N Klitren .................................................................... 90

Lampiran 7 Tabel tingkat kecemasan siswa kelas II

SD N Sagan ...................................................................... 91

Lampiran 8 Tabel tingkat kecemasan siswa kelas II

SD N Demangan .............................................................. 92

Lampiran 9 Tabel tingkat kecemasan siswa kelas II

SD N Terbansari .............................................................. 94

Lampiran 10 Tabel tingkat kecemasan siswa kelas II

SD N Serayu .................................................................... 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab I ini dijabarkan beberapa bahasan yaitu latar belakang,

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan

pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan

perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada

semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan

masa depan dan tuntunan masyarakat modern (Amri, 2013: 1). Pendidikan

dalam ranah Sekolah Dasar (SD) merupakan pendidikan yang penting bagi

penanaman pengetahuan, sikap, maupun karakter pada diri anak-anak. Suatu

pengetahuan dapat ditanamkan dan diajarkan melalui suatu proses belajar.

Proses belajar merupakan aktivitas dimana otak menginterpretasikan

pengalaman yang baru didapatkan dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya

(Trianto, 2009: 16)

Sadirman (2008: 20) mengungkapkan bahwa kegiatan belajar

merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh siswa. Para siswa

melaksanakan kegiatan yang terencana dan terorganisasi, termasuk proses

kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas. Siswa yang melaksanakan

kegiatan belajar terarah akan memperoleh pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, sikap, dan nilai yang dapat menunjang perkembanganya. Sejalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

2

dengan itu, hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui

seberapa jauh siswa menguasai materi yang sudah diajarkan (Purwanto, 2009:

44).

Proses pembelajaran tentu akan mempengaruhi hasil yang diperoleh,

jika dalam proses pembelajaran siswa merasa senang maka hasil yang

diperoleh akan baik, namun jika dalam proses pembelajaran siswa merasa tidak

senang/cemas maka hasil yang diperoleh juga tidak akan baik. Sebagai seorang

pendidik, profesionalisme seorang guru bukanlah pada kemampuannya

mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi lebih pada kemampuannya untuk

melaksanakan pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi siswanya

(Sugiyono, 2010: 1). Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar

siswa, yaitu faktor yang berasal dari siswa sering disebut dengan faktor internal

dan faktor lingkungan sering disebut faktor eksternal. Faktor internal meliputi:

kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan

belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan, sedangkan faktor eksternal yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keadaan keluarga, kualitas pengajaran di

sekolahdan masyarakat (Susanto, 2013: 12).

Nanda (2017: 93) berpendapat bahwa kecemasan belajar memiliki

dampak positif dan negatif sekaligus bagi siswa. Dampak positifnya adalah

kecemasan yang dialami siswa dapat memotivasinya untuk belajar dengan

rajin, sehingga ia terhindar dari nilai yang jelek. Sedangkan dampak negatifnya

adalah siswa senantiasa merasa cemas akibat pengalaman yang dimarahi orang

tua ketika mendapat nilai yang rendah. Ketika siswa merasa cemas akan

dimarahi jika mendapat nilai yang jelek, bentuk persiapannya adalah belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

3

dengan keras supaya mendapat nilai yang memuaskan. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kecemasan memiliki fungsi tersendiri dalam kehidupan

manusia, tergantung bagaimana seseorang mengolahnya.

Selaku calon guru yang profesional seyogyanya melihat hasil belajar

siswa dari berbagai sudut kinerja psikologis yang utuh dan menyeluruh.

Seorang siswa yang menempuh proses belajar, idenya ditandai oleh munculnya

pengalaman-pengalaman psikologis baru yang positif. Pengalaman-

pengalaman yang bersifat kejiwaan tersebut diharapkan dapat

mengembangkan keanekaragaman sifat, sikap, dan kecakapan yang

konstruktif, bukan kecakapan yang destruktif (merusak). Untuk mencapai hasil

belajar yang ideal, kemampuan para pendidik teristimewakan guru dalam

membimbing belajar murid-muridnya amat dituntut. Jika guru dalam keadaan

siap dan memiliki profesiensi (berkemampuan tinggi) dalam menunaikan

kewajibannya, harapannya terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas

sudah tentu akan dicapai (Rohmah, 2012: 183). Untuk mendapatkan hasil

belajar dalam bentuk perubahan harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi

oleh faktor dari dalam (meliputi kondisi fisiologis, kondisi psikologis) dan dari

luar individu (meliputi faktor lingkungan, faktor instrumental) (Rohmah, 2012:

194- 195).

Faktor munculnya kecemasan dapat dibedakan dari berbagai aspek.

Spielberger (dalam Slameto, 2015: 185) berpendapat bahwa kecemasan

dibedakan atas dua bagian; kecemasan sebagai suatu sifat (trait anxiety), yaitu

kecenderungan pada diri seseorang untuk merasa terancam oleh sejumlah

kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya, dan kecemasan sebagai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

4

keadaan (state anxiety), yaitu suatu keadaan atau kondisi emosional sementara

pada diri seseorang yang ditandai dengan perasaan tegang dan kekhawatiran

yang dihayati secara sadar serta bersifat subyektif, dan meningginya aktivitas

sistem saraf otonom. Sebagai suatu keadaan, kecemasan biasanya berhubungan

dengan situasi-situasi lingkungan yang khusus.

Perilaku generasi muda khususnya anak-anak yang masih duduk di

bangku sekolah dasar saat ini cukup memprihatinkan. Seperti berita yang

dimuat dalam (Liputan 6.com, 10 April 2019) berisi bahwa sebuah surat

dikirimkan ke sang guru sebelum seorang bocah mengakhiri hidupnya pada

Februari 2019 lalu. Karena tidak tahan terus-terusan jadi korban perundungan

(tindakan yang dilakukan secara sengaja), seorang anak SD kelas 2 di Sydney,

Australia menulis pesan bunuh diri kepada gurunya. "Tuhan, tolong cabut

nyawa saya," itulah kata-kata pada pesan yang ditinggalkan oleh Jack

Wilkinson. Menurut ibunya, Kristy Sturgess, Jack memiliki masalah Anxiety

Disoder atau gangguan kecemasan yang dialaminya sejak usia muda. Ketika

dia masuk kelas 2. Jack mulai menerima perundungan (tindakan yang

dilakukan secara sengaja) secara fisik. Melalui berita tersebut sebenarnya

memberikan salah satu gambaran bahwa kecemasan tersebut berawal dari

faktor lingkungan sekolah, bermula dari kontak fisik antar siswa yang tidak

diketahui oleh guru sehingga mengakibatkan si korban menjadi trauma dan

memilih untuk mengakhiri hidupnya sebagai jalan terakhir. Dalam hal ini,

ancaman secara fisik secara tidak langsung akan mempengaruhi kognitif siswa

dan perlakuan seperti itu akan membuat siswa terancam dan takut untuk

beraktifitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

5

Selanjutnya berita yang dimuat dalam (Liputan 6.com, 20 Maret 2010)

berisi tentang mendekati Ujian Nasional (UN), ribuan siswa di sejumlah daerah

di Indonesia dihinggapi rasa cemas dan takut tak lulus UN. Seperti yang terjadi

di SMA 1 Watampone, Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (20/3), sejumlah siswa

menangis, bahkan pingsan, mereka khawatir, tidak lulus UN. Untuk

memperkuat mental jelang UN, mereka menggelar zikir dan doa bersama.

Siswa sebenarnya tidak perlu menangis, jika mereka rajin belajar dan berusaha

maksimal. Apalagi, pemerintah sudah menyiapkan ujian susulan, untuk seluruh

tingkatan, mulai SMA, MA dan SMK, SMP, hingga Sekolah Dasar (SD), dan

setingkatnya. Dalam berita tersebut, siswa yang mengalami ketakutan rasa

tidak percaya diri ketika akan menghadapi UN menggelar doa bersama untuk

mengurasi rasa ketakutan dan berharap supaya dapat lulus UN. Persiapan yang

kurang maksimal menjelang UN akan menjadi beban bagi siswa, sehingga

ketakutan tersebut berdampak pada hasil yang diperoleh dalam UN. Di situlah

peran guru sebagai motivator bagi siswanya dan meyakinkan siswa supaya

tidak perlu cemas akan hasil yang diperoleh.

Pada dasarnya kecemasan merupakan hal yang wajar yang pernah

terjadi oleh setiap orang. Kecemasan dapat terjadi pada setiap individu dengan

gejala yang berbeda-beda (Desiningrum, 2016: 55). Peran seorang guru sangat

penting dalam memotivasi siswa untuk menghilangkan perasaan cemas yang

ada pada diri siswa. Meskipun tidak langsung hilang, setidaknya siswa sedikit

termotivasi dan mengurangi perasaan takut. Motivasi merupakan kekuatan

yang mampu mengubah energi dari individu dalam bentuk aktivitas nyata

untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi adalah suatu perubahan energi di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

6

dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi

untuk mencapai tujuan (Mc Donald dalam Hamalik, 2009: 173).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disingkat KBBI,

kognitif adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi, berdasarkan

kepada pengetahuan faktual yang empiris. Menurut pandangan Piaget (dalam

Djiwandono, 2006: 72) kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil

dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman

pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan

lingkungannya. Sedangkan menurut pandangan Piaget (dalam Muhibbin,

2017: 66) perkembangan kognitif memiliki 4 tahap, tahap pertama adalah

sensori motorik (0-2 tahun), tahap kedua pra operasional (2-7 tahun), tahap

ketiga operasional (7-11 tahun), dan tahap keempat adalah operasional formal

(11-dewasa). Di setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan

intelektual baru dimana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah

kompleks.

Rasa cemas yang muncul pada ranah kognitif ini perlu didampingi,

sehingga dalam proses pembelajaran siswa tidak mengalami cemas dan dapat

mengerjakan soal tes dengan baik, hasilnya juga pasti akan lebih baik.

Kecemasan belajar pada siswa dapat diketahui salah satunya dengan cara

survey. Effendi (2012: 1) berpendapat bahwa survey adalah penelitian yang

mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

pengumpulan data yang pokok. Penelitian survey merupakan salah satu metode

terbaik yang tersedia bagi para peneliti sosial yang tertarik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

7

mengumpulkan data guna menjelaskan suatu populasi yang terlalu besar untuk

diamati secara langsung.

Peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa

banyak siswa yang mengalami kecemasan pada aspek kognitif. Penelitian ini

melibatkan semua siswa Sekolah Dasar Negeri kelas II di Kecamatan

Gondokusuman. Dengan menggunakan kuesioner, peneliti bisa mendapatkan

data tentang tingkat kecemasan aspek konitif siswa Sekolah Dasar Negeri kelas

II di Kecamatan Gondokusuman. Pentingnya penelitian ini juga sebagai

tindakan untuk menangani siswa setelah diketahui bahwa terdapat kecemasan

pada aspek kognitif, selain itu pihak-pihak terkait juga dapat mengetahui

kondisi psikologis siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti merumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II SD Negeri di

Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.

2. Berapa besar tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II SD

Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui apakah terdapat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II

SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.

2. Mengetahui besar tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II

SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

8

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua pihak, antara lain:

1. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengalaman tentang penelitian psikologi

siswa di kelas pada saat proses pembelajaran.

2. Bagi Guru

Guru dapat secara cepat menangani siswa yang mengalami

kecemasan.

3. Bagi Sekolah

Sekolah mengetahui kondisi psikologis/kecemasan siswa.

E. Definisi Operasional

1. Kecemasan adalah keadaan atau situasi yang membuat diri tidak merasa

nyaman terhadap sesuatu, kekhawatiran dan ketakutan terhadap suatu hal

akan menghambat pembelajaran.

2. Kognitif adalah aspek belajar yang berfokus pada perubahan proses mental

untuk berpikir tentang apa yang terjadi pada pembelajaran.

3. Kecemasan aspek kognitif adalah keadaan atau situasi yang mengganggu

proses mental terhadap suatu pemikiran tentang apa yang akan terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab II ini dijabarkan beberapa bahasan yaitu kajian pustaka,

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

A. Kajian Pustaka

Kajian pustaka merupakan uraian hasil pengkajian peneliti terhadap

berbagai referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian. Kajian pustaka

misalnya dapat mengkaji beberapa hal sebagai berikut.

1. Kecemasan

a. Pengertian Kecemasan

Bandura (dalam Santrock, 2009: 238) berpendapat bahwa

kecemasan adalah sebuah perasaan tidak menyenangkan akan ketakutan dan

kekhawatiran yang tidak begitu jelas. Hal yang normal bagi siswa untuk

merasakan prihatin atau khawatir ketika mereka menghadapi tantangan-

tantangan di sekolah, seperti berhasil dalam ujian.

Surya (2013 : 302) mengungkapkan bahwa kecemasan merupakan

suatu kondisi emosional yang ditandai dengan rasa takutyang tidak jelas

sumbernya. Ia diliputi oleh kehawatiran terhadap berbagai hal yang

mungkin dialami dalam perjalanan hidupnya.

Kecemasan adalah teman pendidikan terus menerus, artinya

kecemasan dapat terjadi pada setiap orang dan bisa terjadi kapan saja. Setiap

siswa merasakan kecemasan pada suatu saat ketika di sekolah, tetapi bagi

siswa tertentu, kecemasan sangat menghambat pembelajaran atau kinerja,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

10

khususnya dalam ujian (Everson, Smodlaka & Tobias ; Wigfield & Eccles

dalam Slavin, 2009 : 128).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan

bahwa kecemasan merupakan keadaan atau situasi yang membuat diri tidak

merasa nyaman terhadap sesuatu, kekhawatiran dan ketakutan terhadap

suatu hal akan menghambat pembelajaran.

b. Macam-macam Kecemasan

Spielberger (dalam Slameto, 2015: 185) membedakan kecemasan

atas dua bagian; kecemasan sebagai suatu sifat (trait anxiety), yaitu

kecenderungan pada diri seseorang untuk merasa terancam oleh sejumlah

kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya, dan kecemasan sebagai suatu

keadaan (state anxiety), yaitu suatu keadaan atau kondisi emosional

sementara pada diri seseorang yang ditandai dengan perasaan tegang dan

kekhawatiran yang dihayati secara sadar serta bersifat subyektif, dan

meningginya aktivitas system saraf otonom. Sebagai suatu keadaan,

kecemasan biasanya berhubungan dengan situasi-situasi lingkungan yang

khusus, misalnya situasi tes.

Darajat (dalam Ayuningtyas, 2009: 14-15) menggolongkan

kecemasan menjadi tiga macam yakni:

a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat dan mengetahui ada bahaya

yang mengancam pada dirinya. Cemas ini lebih dekat kepada rasa takut,

karena sumbernya jelas terlihat dalam pikiran, misalnya ketika ingin

menyeberang jalan, terlihat mobil berlari kencang seakan-akan hendak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

11

menabraknya. Atau seorang siswa yang bermain-main selama proses

pembelajaran, akan merasa cemas ketika ujian tiba.

b. Rasa cemas yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk.

Yang paling sederhana ialah cemas yang umum, dimana orang merasa

cemas (takut) yang kurang jelas, tidak tertentu dan tidak ada

hubungannya dengan apa-apa, serta takut itu mempengaruhi

keseluruhan diri pribadi. Ada pula cemas dalam bentuk takut akan

benda-benda atau hal-hal tertentu, misalnya takut melihat darah,

serangga, binatang-binatang kecil, tempat yang tinggi, atau orang

ramai. Ini berarti bahwa objek yang ditakuti, tidak seimbang dengan

bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh benda-benda tersebut atau tidak

berbahaya sama sekali. Selanjutnya ada pula cemas dalam bentuk

ancaman, yaitu kecemasan yang menyertai gejala-gejala gangguan dan

penyakit jiwa. Orang merasa cemas karena berpikir akan terjadi sesuatu

yang tidak menyenangkan, sehingga ia merasa terancam oleh sesuatu

itu.

c. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal

yang berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Cemas ini sering

pula menyertai gangguan jiwa, yang kadang-kadang terlihat dalam

bentuk yang umum.

Freud (dalam Suryabrata, 2006: 139) mengemukakan adanya

tiga macam kecemasan, yaitu kecemasan realistik, kecemasan neurotik

dan kecemasan moral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

12

a. Kecemasan Realistik

Kecemasan realistik adalah kecemasan atau ketakutan yang

realistis, atau takut akan bahaya-bahaya di dunia luar, kedua kecemasan

yang lain diasalkan dari kecemasan realistis ini. Kecemasan siswa SD

terhadap mata pelajaran Matematika termasuk dalam kecemasan jenis

ini, karena siswa SD mengalami perasaan takut dan tegang serta gelisah

dalam menghadapi pelajaran Matematika.

b. Kecemasan Neurotik

Kecemasan neurotik yaitu rasa takut jangan-jangan insting-

insting akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang pribadi berbuat

sesuatu yang bisa membuatnya dihukum. Kecemasan neurotik

bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri melainkan

ketakutan terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting

dipuaskan.

c. Kecemasan Moral

Kecemasan moral yaitu rasa takut terhadap suara hati. Orang-

orang yang superegonya berkembang dengan baik cenderung akan

merasa bersalah jika mereka melakukan hal-hal yang bertentangan

dengan norma moral dimana mereka dibesarkan. Kecemasan moral juga

mempunyai dasar dalam realitas dimana di masa lampau sang pribadi

pernah mendapat hukuman karena melanggar norma moral dan bisa

dihukum.

Maka dari itu kaitannya dengan penelitian ini bahwa peneliti

ingin mengetahui perasaan siswa ketika berproses di dalam kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

13

Realistiknya beberapa siswa dengan mata pelajaran tertentu

mendapatkan hasil yang buruk, hal ini tentu ada kaitannya dengan

perasaan siswa ketika menghadapi mata pelajaran tersebut. Rasa cemas

yang selalu muncul akan mempengaruhi moral siswa, bisa jadi karena

siswa merasa tertekan sehingga siswa cenderung diam karena takut

kegiatan yang akan dilakukannya akan berdampak buruk.

c. Faktor Kecemasan

Greist, Martens dan Shakey (dalam Gunarsa, 1996)

mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya

kecemasan antara lain:

a. Tuntutan sosial yang berlebihan, yang belum atau tidak dapat

dipenuhi oleh seseorang, dan tuntutan ini dapat merupakan perasaan

subyektif dari individu yang mungkin tidak dirasakan orang lain.

b. Adanya standar keberhasilan yang tinggi bagi kemampuan yang

dimiliki individu sehingga menimbulkan rasa rendah diri.

c. Individu kurang siap dalam menghadapi suatu situasi atau keadaan

yang tidak diharapkan atau diperkirakan olehnya.

d. Adanya pola berpikir dan persepsi negatif terhadap situasi atau diri

sendiri.

d. Mengatasi Kecemasan

Seorang guru seharusnya membantu siswa yang mempunyai

kecemasan untuk melihat persoalan lebih realistis. Kelihatannya siswa

siswa ini sering mengalami kesulitan dalam membuat pilihan yang

bijaksana. Mereka tidak memilih tugas yang sangat sulit maupun tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

14

yang sangat mudah. Beberapa hal berikut merupakan saran untuk

mengatasi kecemasan pada waktu pelajaran di kelas dan pada waktu

mengerjakan tes.

Contoh cara mengatasi kecemasan menurut Djiwandono (2006: 389-

391).

1. Gunakan kompetisi secara hati-hati.

Contoh:

a. Monitor kegiatan-kegiatan ketika tidak ada siswa yang

ditempatkan di bawah tekanan yang tidak semestinya.

b. Selama permainan kompetisi buatlah semua siswa terlibat

dengan harapan semua siswa mendapatkan kesempatan untuk

sukses.

2. Hindari situasi di saat siswa yang mempunyai kecemasan tinggi

ditempatkan di muka, misalnya duduk dibangku paling muka.

Contoh:

a. Tanyakan siapa yang mau menjadi sukarelawan jika

dibutuhkan untuk penampilan.

b. Berikan latihan-latihan pada siswa yang selalu cemas dalam

berbicara di muka orang banyak sebelum dimasukkan ke

kelompok kecil.

2. Semua perintah harus jelas.

Contoh:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

15

a. Tulis petunjuk dan perintah pada papan tulis atau lembaran tes

meskipun kita sudah memberikan petunjuk kepada siswa

secara oral.

b. Periksa apakah siswa sudah mengerti apa yang ditanyakan.

3. Hindari menekankan waktu yang tidak penting.

Contoh:

a. Kadang-kadang berikan tes untuk dikerjakan di rumah.

b. Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengerjakan

tes.

4. Pindahkan beberapa tekanan dari tes-tes terstandar yang diperlukan

ke tes sehari-hari.

Contoh:

a. Ajarkan keterampilan mengambil tes; berikan latihan

mengerjakan tes; berikan bimbingan belajar.

b. Hindari memberikan nilai akhir hanya berdasarkan satu tes.

Peran seorang guru dalam mengatasi kecemasan perlu dilakukan

secara hati-hati. Seorang guru seharusnya mengetahui karakteristik

secara personal, sehingga ketika siswa terlihat mengalami kesulitan guru

dengan cepat dapat mendekatkan diri kepada siswa tersebut. Pada saat

proses pembelajaran di kelas, fokus guru tidak hanya pada satu siswa

yang terlihat menonjol, tetapi semua siswa mendapatkan perhatian dari

guru dengan harapan semua siswa dapat berhasil dalam pembelajaran.

Dalam memberikan tugas, guru harus memberikan perintah dengan jelas

dan disampaikan secara berulang-ulang sampai siswa paham. Hindari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

16

mengelompokkan siswa pada golongan-golongan tertentu, misalnya

siswa yang kurang pandai dikelompokkan dengan siswa yang kurang

pandai, hal tersebut tentu akan mendeskriminasi siswa, sehingga siswa

tersebut tidak dapat berkembang dan seharusnya pembagian kelompok

dilakukan secara merata supaya siswa yang kurang pandai dapat

membaur dan belajar dari siswa yang pandai.

2. Kognitif

Khodijah (2014:76) berpendapat bahwa teori belajar kognitif

menjelaskan belajar dengan berfokus pada perubahan perubahan proses

mental internal yang digunakan dalam upaya memahami dunia eksternal.

Proses tersebut digunakan mulai dari mempelajari tugas-tugas

sesederhana seperti mengingat nomor telepon hingga tugas-tugas yang

kompleks seperti memecahkan masalah matematik yang mendetail.

Dengan demikian, teori-teori kognitif menekankan bahwa dalam proses

belajar, pembelajar aktif dalam mengembangkan pemahaman mereka

sendiri tentang topik yang mereka pelajari. Fokus teori kognitif adalah

potensi untuk berperilaku dan bukan pada perilakunya sendiri. Teori

belajar kognitif menekankan pentingnya proses-proses mental seperti

berpikir, dan memfokuskan pada apa yang terjadi pada pembelajar.

Djiwandono (2006: 149) berpendapat bahwa pandangan kognitif

melihat belajar sebagai sesuatu yang aktif. Mereka berinisiatif mencari

pengalaman untuk belajar, mencari informasi untuk menyelesaikan

masalah, mengatur kembali, dan mengorganisasi apa yang telah mereka

ketahui untuk mencapai pelajaran baru. Meskipun secara pasif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

17

dipengaruhi oleh lingkungan, orang akan aktif memilih, memutuskan,

mempraktikan, memperhatikan, mengabaikan, dan membuat banyak

respons lain untuk mengejar tujuan. Satu hal paling penting yang

mempengaruhi dalam proses ini adalah apa yang individu pikirkan dalam

situasi belajar.

Dalam teori belajar kognitif tentu ada kaitannya dengan

kemampuan perkembangan kognitif, menurut pandangan Piaget (dalam

Djiwandono, 2006: 72) kemampuan atau perkembangan kognitif adalah

hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan

pengalaman pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi

dengan lingkungannya. Sebuah aspek penting dalam teori Piaget adalah

deskripsinya mengenai empat tahap perkembangan kognitif yang

berbeda, yang masing-masing dengan pola pikirannya yang unik.

Tahapan tersebut ialah: 1. Tahap sensorimotor (kelahiran hingga usia

sekitar 2 tahun) skema-skema didasarkan terutama pada perilaku dan

persepsi; anak berfokus pada apa yang terjadi di sini dan saat ini. 2. Tahap

praoperasional (2 tahun hingga sekitar 6 atau 7 tahun) skema-skema

mulai merepresentasikan objek-objek yang berada di luar jangkauan

pandangan langsung si anak, namun anak belum mampu melakukan

penalaran logis seperti orang dewasa. 3. Tahap operasional konkret (6

atau 7 tahun hingga 11 atau 12 tahun) penalaran yang menyerupai

penalaran orang dewasa mulai muncul, namun terbatas pada penalaran

mengenai realitas konkret. 4. Tahap operasional formal (11 atau 12 tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

18

hingga dewasa) proses-proses penalaran logis diterapkan ke ide-ide

abstrak ataupun ke objek-objek konkret (Ormrod, 2008: 43).

Berdasarkan pengertian beberapa tokoh, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kognitif merupakan sebuah fokus pembelajaran

yang menuju proses mental tentang pemikiran pada perubahan-

perubahan proses mental internal dalam upaya memahami dunia

eksternal. Proses belajar tersebut menjadikan sikap pembelajar yang aktif

dengan mencari pengalaman-pengalaman baru untuk mencari informasi

dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Satu hal terpenting yang

mempengaruhi dalam proses ini adalah apa yang individu pikirkan dalam

situasi belajar untuk memperoleh pelajaran baru.

3. Kecemasan Aspek Kognitif

Nevid (2005: 164) berpendapat bahwa kecemasan aspek kognitif

meliputi khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan ketakutan

atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan

bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi tanpa ada penjelasan

yang jelas, terpaku pada sensasi ketubuhan, sangat waspada terhadap

sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang

normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan

kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi

masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa

semuanya tidak bisa lagi dikendalikan, berpikir bahwa semuanya sangat

membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

19

sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang-

ulang, berpikir bahwa harus bisa kabur dari keramaian.

Sedangkan menurut Mahler (dalam Ayuningtyas, 2009: 11)

kecemasan aspek kognitif berkaitan dengan kekhawatiran individu

terhadap konsekuensi-konsekuensi yang mungkin akan dialami dan bila

kekhawatiran meningkat maka akan mengganggu kemampuan kognitif

individu misalnya sulit berkonsentrasi, pelupa, pikiran kacau dan mudah

panik. Secara tidak langsung kecemasan aspek kognitif akan

mengganggu fokus belajar pada diri siswa.

Berdasarkan pengertian beberapa tokoh, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa kecemasan aspek kognitif merupakan perasaan

kekhawatiran yang dialami individu tentang suatu hal yang akan dialami

di masa depan dan jika terjadi terus menerus akan semakin mengganggu

kognitif individu tersebut. Perasaan khawatir yang dialami individu

meliputi gangguan yang dapat mengganggu konsentrasi belajar, sehingga

pikirannya tidak dapat fokus dan kacau. Dalam keadaan ini, individu

merasa terancam dengan bayangan-bayangan mengerikan yang akan

terjadi di masa depan. Pada akhirnya, individu sulit dalam mengatasi

masalah karena pikiran-pikiran buruk yang selalu membayangi.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Samosir (2017) yang

berjudul Kecemasan Matematika Pada Siswa SD. Penelitian ini

bertujuan untuk mengidentifikasi apa yang menyebabkan siswa cemas

dalam belajar matematika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

20

dengan menggunakan metode grounded theory. Partisipan dalam

penelitian ini adalah seorang siswa yang bernama Ian (Pseudonym)

duduk di kelas V SD Maju yang mengalami kecemasan dalam belajar

matematika. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Teknik analisis data

menggunakan analisis dengan sistem pengcodingan sesuai langkah

metode grounded theory. Hasil penelitian ditemukan kecemasan

matematika yang dialami Ian merupakan kecemasan yang positif karena

dengan adanya rasa cemas membuat Ian semakin mempersiapkan diri

untuk belajar matematika.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Ayuningtyas (2009) yang

berjudul Studi Deskriptif Kecemasan Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar

Dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kecemasan siswa kelas 6

SD dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional

(UASBN). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan

siswa yang mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian atau tes.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 6 SD di SD Pangudi Luhur,

Yogyakarta, berjumlah 70 orang. Alat ukur dalam penelitian ini adalah

skala kecemasan terhadap Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional

(UASBN). Korelasi item total bergerak antara 0,311 s/d 0,729. Estimasi

reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha menghasilkan koefisien

reliabilitas sebesar 0,949. Berdasarkan analisis data, dapat diperoleh

mean empirik < mean teoritik yaitu 113,4857 < 135. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

21

menunjukkan kecemasan siswa rendah. Berdasarkan norma kategorisasi

yang ada, 51,43% subjek dalam penelitian ini berada pada kategori

kecemasan terhadap UASBN sedang dan 42,86% subjek berada pada

kategori kecemasan rendah.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Nanda (2017) yang

berjudul Realita Di balik Kecemasan Menghadapi Matematika. Tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dan dampak yang

diakibatkan oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partsisipan

dalam penelitian ini adalah seorang siswa kelas IV SD Suka yang

mengalami kecemasan dalam menghadapi matematika, ia bernama E

(inisial). Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah

teknik pencodingan. Hasil penelitian ditemukan bahwa penyebab

kecemasan yang dialami oleh E adalah orang tuanya. Orang tua E (dalam

hal ini ibunya) memarahi E apabila ia mendapatkan nilai yang rendah

pada mata pelajaran matematika. Selain itu, ada beberapa konsekuensi

yang akan diterima E apabila ia mendapatkan nilai yang jelek, antara lain

pengurangan uang jajan dan diikutkan les tambahan. Hal-hal tersebut

yang kemudian menyebabkan E cemas ketika menghadapi matematika.

Berdasarkan studi literatur penelitian tentang kecemasan pada

siswa, relevansi yang peneliti temukan pada penelitian yang dilakukan

oleh Samosir (2017), Ayuningtyas (2009), Nanda (2017) bahwa

penelitian yang dilakukan tersebut memiliki relevansi dengan penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

22

yang dilakukan oleh peneliti yaitu tentang kecemasan. Peneliti ingin

memberikan pandangan yang baru dengan cara mengambil seluruh

populasi siswa SD dalam satu Kecamatan. Peneliti melakukan penelitian

dengan metode survey pada siswa kelas II SD Negeri yang berada di

Kecamatan Gondokusuman, hal ini yang akan membedakan dengan

pendelitian terdahulu, tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat

kecemasan pada aspek kognitif.

Gambar 2.1 Skema Penelitian yang Relevan

Survey Kecemasan Aspek

Kognitif Pada Siswa Kelas II

Sekolah Dasar Negeri Di

Kecamatan Gondokusuman

Tahun ajaran 2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

23

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan Sekolah Dasar merupakan pendidikan terpenting

ditingkat awal setelah anak menyelesaikan masa pendidikan di usia dini.

Pada masa pendidikan Sekolah Dasar, mata pelajaran yang diajarkan masih

sangat beragam. Siswa dituntut untuk siap dalam mengikuti semua proses

pembelajaran dengan berbagai mata pelajaran yang diajarkan.

Ketidaksiapan yang dialami siswa karena kurangnya pengetahuan akan

menjadikan siswa merasa khawatir terhadap pembelajaran. Perasaan

khawatir tentunya akan memecah konsentrasi dalam situasi belajar,

sehingga siswa tidak dapat menerima materi dengan baik saat dijelaskan

oleh guru.

Perasaan cemas merupakan permasalahan mental yang sering

muncul pada siswa dalam proses belajar dan dianggap sebagai salah satu

faktor yang dapat mengganggu kinerja fungsi-fungsi kognitif. Ketakutan

dan was-was pada suatu objek tertentu membuat siswa tidak mampu berfikir

secara maksimal seperti sulitnya berkonsentrasi, mengingat dan pemecahan

masalah, karena apa yang ada dalam pemikirannya sedang terganggu oleh

rasa cemas. Perasaan cemas juga dapat terlihat berdasarkan sumber yang

menyebabkannya, yaitu sumber yang berasal dari dalam diri sendiri dan

sumber yang berasal dari luar diri sendiri. Dalam satu kelas pasti selalu ada

siswa yang merasakan hal tersebut, perasaan cemas yang muncul dapat

memecah konsentrasi.

Salah satu faktor terpenting dalam upaya pencapaian tujuan belajar

adalah faktor psikologis, dalam hal ini faktor psikologis dapat dipandang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

24

sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan

pemahaman bahan pelajaran, sehingga daya tangkap siswa dalam

penguasaan bahan pelajaran akan berhasil jika psikologisnya juga baik.

Daya ingat siswa yang kurang optimal karena adanya perasaan cemas yang

tidak terkendali tentu sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Hasil belajar yang baik diikuti pula dengan proses belajar yang baik,

dan juga sebaliknya jika hasil belajar tidak baik maka proses belajarnya

tidak baik. Hasil belajar merupakan titik akhir dari berbagai proses yang

telah dilalui. Kesiapan siswa dalam belajar diiringi dengan rasa senang

maupun tidak senang, hal ini juga sangat berpengaruh pada hasil belajar

yang akan dicapai. Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi

keadaan siswa sehingga siswa tidak dapat memperoleh hasil yang

maksimal.

Rasa cemas seringkali timbul dari berbagai aspek, yang kemudian

mendorong siswa atau menekan siswa sehingga merasa takut pada suatu

bidang tertentu. Ketika siswa merasa takut/cemas tentu saja proses yang

dilaluinya tidak dilakukan dengan senang hati dan hasilnya pasti tidak akan

maksimal. Reaksi belajar yang ditunjukkan oleh siswa biasanya reaksi yang

dapat dilihat oleh orang lain maupun reaksi yang hanya bisa dirasakan oleh

orang yang bersangkutan. Siswa yang mengalami kecemasan dalam

pembelajaran dapat dilihat dari fisiknya dimana adanya gerakan-gerakan

atau bahasa tubuh yang menggambarkan seseorang tersebut mengalami

kecemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

25

Perasaan cemas bisa saja muncul pada siswa yang tidak percaya diri,

hal ini juga akan menghambatnya dalam proses belajar. Rasa percaya diri

merupakan hal yang positif bagi individu, hal ini dapat terlihat ketika siswa

berperan aktif dalam situasi belajar. Siswa yang memiliki rasa kepercayaan

diri yang baik, akan cenderung memiliki rasa positif terhadap diri sendiri

dan juga percaya pada kemampuan diri sendiri. Namun sebaliknya jika

siswa memiliki rasa percaya diri rendah, tentu akan menyimpan perasaan

takut bahwa yang akan dilakukannya dinilai salah. Rendahnya rasa percaya

diri merupakan salah satu gejala psikologis yang dapat menghambat

perkembangan kognitifnya.

Dilihat dari profesionalitas seorang guru, kegiatan belajar mengajar

seperti mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil

belajar, termasuk dalam cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian

hasil belajar siswa. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses

pembelajaran, sehingga materi yang berupa ilmu pengetahuan dapat

dikomunikasikan kepada siswa sampai siswa benar-benar merasa paham.

Siswa yang kurang berperan aktif serta siswa yang tidak disiplin pada saat

pembelajaran menjadi tugas guru bagaimana membuat siswa menjadi aktif

serta disiplin pada saat proses pembelajaran. Hal ini juga berkaitan dengan

bagaimana cara guru mengajar supaya proses mengajar dapat berjalan

efektif, dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada disekolah.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui seberapa besar

tingkat kecemasan yang dialami siswa dalam satu kecamatan di SD Negeri,

pada siswa kelas II. Peneliti akan menggunakan metode survey, karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

26

metode ini merupakan metode yang efektif untuk mendapatkan jawaban

siswa dalam populasi yang banyak. Untuk mendapatkan jawaban dari siswa

peneliti menggunakan instrumen berbentuk kuesioner, karena dengan

menggunakan kuesioner siswa dipermudah untuk menjawab pertanyaan

dengan jawaban yang terbatas.

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Terdapat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II SD Negeri di

Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019

b. Kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019 termasuk dalam kategori

ringan berdasarkan survey yang dilakukan.

Siswa Kelas II

SDN se-

Kecamatan

Gondokusuman

Survey Tingkat

Kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

27

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab III ini dijabarkan beberapa bahasan yaitu jenis penelitin,

langkah penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, waktu dan tempat

penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis

data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode

survei. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian empirik (berdasarkan

bukti-bukti atau data nyata) yang dilakukan secara sistematik tentang

fenomena sosial atau alam dengan menggunakan metode atau tehnik

statistik, matematik maupun perhitungan lainnya (Asra, dkk, 2016: 25).

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada

dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial

(dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya

pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode

kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau

signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya,

penelitian kuantitatif merupakan penelitian sampel besar (Azwar, 1997: 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

28

Dalam penelitian kuantitatif ini, peneliti menggunakan metode

survei untuk alat bantu memperoleh data. Penelitian survei adalah penelitian

yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Pada umumnya unit analisis

dalam penelitian survei adalah individu (Effendi, 2012: 1). Survei

digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang

besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil. Pengumpulan data

survei dapat diperoleh dengan cara pengedaran angket. Pengedaran angket

kepada kelompok merupakan cara yang sangat ampuh, sebab dalam waktu

yang relatif singkat jawaban dari sejumlah responden dapat diperoleh.

Namun salah satu kelemahan dari pengedaran angket ini jika terdapat

pertanyaan yang kurang jelas atau tidak dipahami mungkin hanya ditebak

atau tidak dijawab (Sukmadinata, 2008: 84- 87).

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

kuesioner/angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang

akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu,

kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan

tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada

responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet (Sugiyono,

2016: 142).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

29

B. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2018 sampai April

2019. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi

penyusunan proposal, mengurus perijinan penelitian, uji coba instrumen,

menghitung validitas dan reliabilitas, revisi instrumen, mengurus perijinan

penelitian ke UPT, penyebaran instrumen ke 7 SD, pengumpulan data,

pengolahan data, penyusunan laporan, dan revisi.

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan

2018 2019

Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

1 Penyusunan

proposal

2 Mengurus

perijinan

penelitian

3 Uji coba

instrumen

4 Menghitung

validitas dan

reliabilitas

5 Revisi

instrumen

6 Mengurus

perijinan

penelitian ke

UPT

7 Menyebar

instrumen ke 8

SD

8 Pengumpulan

data

9 Pengolahan data

10 Penyusunan

laporan

11 Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

30

Tabel 3.1 Menunjukkan jadwal penelitian, yang dibuat supaya

memudahkan dalam melaksanakan penelitian. Dengan adanya jadwal

penelitian ini, langkah yang dilakukan juga dapat terstruktur dengan baik

dan tepat waktu. Jadwal kegiatan tersebut merupakan jadwal penelitian yang

dimulai pada bulan Oktober 2018.

b. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di 7 Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan

Gondokusuman Yogyakarta. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan

peneliti terhadap kecamatan ini, peneliti merasa bahwa Kecamatan

Gondokusuman merupakan lokasi yang strategis untuk dilakukan

penelitian. Keberadaan Sekolah Dasar yang terletak di kota, menjadi salah

satu alasan peneliti untuk mengetahui permasalahn kognitif yang dialami

siswa. Selain itu SD Negeri yang berada di Kecamatan Gondokusuman

belum pernah dilakukan penelitian mengenai survei kecemasan aspek

kognitif pada siswa Sekolah Dasar. Berikut daftar SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman yang disurvei oleh peneliti:

Tabel 3.2 Daftar Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Gondokusuman

No Nama Sekolah Alamat

1 SDN Baciro Jl. Mawar 17A Baciro, Gondokusuman,

Kota Yogyakarta, DIY.

2 SDN Bhayangkara Jl. Kemakmuran No. 5, Klitren,

Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY.

3 SDN Demangan Jl. Munggur No. 38, Demangan,

Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY.

4 SDN Klitren Jl. Kemakmuran No. 11, Klitren,

Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY.

5 SDN Sagan Jl. Kartini, Terban, Gondokusuman,

Kota Yogyakarta, DIY.

6 SDN Serayu Jl. Juadi No. 2, Kotabaru,

Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY.

7 SDN Terbansari 1 Jl. Prof Dr. Sardjito, Terban Gk V/117,

Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

31

C. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada

pada satu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan

masalah penelitian. Populasi dapat juga didefinisikan sebagai keseluruhan

unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti (Martono, 2014:

76). Sedangkan Yusuf (2014:145) mengatakan bahwa populasi merupakan

salah satu hal yang esensial dan perlu mendapat perhatian dengan saksama

apabila peneliti ingin menyimpulkan suatu hasil yang dapat dipercaya dan

tepat guna untuk daerah (area) atau objek penelitiannya.

Berdasarkan pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

populasi merupakan keseluruhan objek yang perlu mendapat perhatian

untuk dilakukan penelitian terhadap suatu permasalahan yang ada di suatu

tempat tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar

Negeri kelas II Se-Kecamatan Gondokusuman. Populasi selengkapnya

dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3 Data jumlah sekolah dan siswa di Kecamatan

Gondokusuman

No Nama Sekolah Jumlah siswa kelas II

1 SDN Baciro 26

2 SDN Bhayangkara 28

3 SDN Demangan 30

4 SDN Klitren 22

5 SDN Sagan 5

6 SDN Serayu 27

7 SDN Terbansari 1 29

Total 167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

32

Tabel 3.3 Menunjukkan data mengenai jumlah siswa kelas II

Sekolah Dasar Negeri yang ada di Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

Terdapat 7 Sekolah Dasar Negeri dengan jumlah total seluruh populasi

siswa kelas II adalah 167 siswa.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau

keadaan tertentu yang akan diteliti. Atau, sampel dapat didefinisikan

sebagai anggota populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur

tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2014: 76).

Sedangkan Yusuf (2014: 150) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian

dari populasi yang terpilih dan mewakili populasi tersebut.

Dari kedua pengertian tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk mewakili populasi

tersebut. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah

mengambil seluruh populasi yang akan dijadikan sebagai sampel untuk di

survey. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 152 siswa

Sekolah Dasar kelas II yang ada di Kecamatan Gondokusuman. Hal ini

dikarenakan terdapat beberapa siswa yang tidak masuk pada saat survey,

sehingga data yang dihitung berdasarkan lembar survey yang terkumpul.

Tabel 3.4 Data jumlah sampel siswa yang di survey

No Nama Sekolah Jumlah siswa

1 SDN Baciro 25

2 SDN Bhayangkara 23

3 SDN Demangan 26

4 SDN Klitren 18

5 SDN Sagan 5

6 SDN Serayu 27

7 SDN Terbansari 1 28

Total 152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

33

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan pada aspek

kognitif siswa sekolah dasar kelas II. Kecemasan yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah kondisi siswa sekolah dasar kelas II yang ditandai

dengan perasaan khawatir, was-was, serta ketakutan yang disebabkan

karena adanya ancaman terhadap dirinya, baik dari dalam diri sendiri

maupun dari luar diri. Hal tersebut juga dapat dilihat dari tanda-tanda siswa

saat proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. Perasaan cemas

muncul karena adanya bayang-bayang yang salah dari dalam diri siswa.

Untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kecemasan siswa sekolah

dasar kelas II, peneliti menggunakan pernyataan yang tertuang dalam

bentuk kuesioner/angket.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan

instrumen skala kecemasan dan studi dokumenter.

1. Skala

Widoyoko (2015: 102) berpendapat bahwa skala adalah

sebuah acuan untuk menentukan panjang pendeknya sebuah

interval dalam alatukur sehingga dapat menghasilkan data

kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala

Likert. Periantalo (2015: 64) mengemukakan bahwa skala Likert

merupakan skala yang populer dalam penyusunan skala untuk

motivasi berprestasi, kepuasan kerja, komitmen organisasi,

kepercayaan diri, dan efikasi diri. Dalam penerapan praktis, skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

34

ini digunakan untuk konstrak selain sikap. Dengan mengetahui

format penskalaan ini, pembaca dapat mengetahui penskalaan mana

yang cocok untuk suatu konstrak. Dengan skala Likert, variabel

yang diukur dijabarkan menjadi dimensi, lalu menjadi sub variabel,

dan sub variabelnya dijabarkan menjadi indikator-indikator.

2. Studi Dokumenter

Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-

dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik

(Sukmadinata, 2016: 221). Sedangkan menurut (Sugiyono, 2016: 240)

studi dokumenter merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.

Dari beberapa pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa studi dokumenter merupakan teknik pengumpulan data berupa

dokumen berbentuk tulisan, gambar maupun karya-karya dari

seseorang. Studi dokumenter yang didapat selama penelitian ini berupa

data-data yang diperoleh dari kantor UPTD Pendidikan Kecamatan

Gondokusuman. Data tersebut antara lain daftar nama sekolah yang ada

di kecamatan Gondokusuman serta alamat lengkapnya dan surat

perijinan untuk melakukan penelitian ke SD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

35

F. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya

lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih

mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Sedangkan menurut (Sugiyono, 2016:

102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian.

Dari beberapa pengertian di atas, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk

memudahkan dalam memperoleh data. Instrumen penelitian yang peneliti

gunakan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang.

Dengan skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Terdapat 4 alternatif jawaban yang akan dipilih salah satu oleh

siswa, hal ini memang sedikit membingungkan untuk diterapkan pada siswa

kelas 2. Peneliti tidak menyusun secara langsung instrumen ini, instrumen

ini dibuat oleh peneliti terdahulu dan sudah divalidasi. Penyusunan Skala

Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD yang disusun oleh Cornelia

Weni Lestari pada tahun 2019. Dalam instrumen penelitian tersebut terdapat

13 indikator kecemasan aspek kognitif yang dikembangkan menjadi 30 butir

pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

36

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, untuk jawaban

gradasi sangat positif berupa: jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 4,

jawaban Setuju (S) diberi skor 3, jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1. jawaban dengan

gradasi sangat negatif berupa: jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 1,

jawaban Setuju (S) diberi skor 2, jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 3

dan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 4 (Sugiyono, 2016: 93)

Berikut ini bentuk instrumen skala aspek kognitif untuk tahap uji

coba instrumen:

Tabel 3.5 Kisi-kisi instrumen dengan nomor butir

No Aspek

Kecemasan

Indikator Nomor butir pernyataan Jumlah Bobot

Favorable Unfavorable

1. Kognitif Khawatir tentang

sesuatu

1,2,3 4,5,6 6 57%

Kabur dari keramaian 7 1

Pikiran terganggu 8,9,10,11 12,13 6

Merasa terancam oleh

orang.

14,15 2

Takut sendirian 16,17 2

Sulit berkonsentrasi 18 19 2

2. Fisik Gelisah,kegugupan 20,21 22 3 43%

Panas dingin 23,24 2

Anggota tubuh

bergetar

25 1

Jantung berdebar

keras

26 1

Sering buang air kecil 27 1

Pusing 28 29 2

Gangguan sakit perut 30 1

Jumlah 22 8 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

37

Tabel 3.6 Kisi-kisi instrumen dengan nomor butir pernyataan

No Aspek

Kecemasan

Indikator Nomor Butir Pernyataan

Fovurabel Unfovurabel

1 Kognitif Khawatir

tentang

sesuatu

1. Saya merasa khawatir

tidak dapat menjawab

soal ulangan tengah

semester.

4. Saya tidak merasa

khawatir menghadapi

ulangan tengah semester.

2. Saya khawatir tidak

mampu mengerjakan

soal yang sangat sulit.

5. Saya merasa tertantang

mengerjakan soal yang sulit.

3. Saya khawatir akan

melakukan kesalahan

selama ujian.

6. Saya bisa tidur dengan

nyenyak walaupun esok hari

ulangan tengah semester.

Kabur dari

keramaian

7. Saya merasa ingin

cepat keluar dari ruang

kelas pada saat

mengerjakan soal yang

sangat banyak.

Pikiran

terganggu

8. Saya lupa apa yang

sudah saya pelajari.

12. Saya merasa biasa saja

walaupun nilai saya kurang

baik.

9. Saya berpikir nilai

saya tidak akan

memuaskan.

13. Saya tetap semangat

walaupun belum bisa

membaca dengan lancar.

10. Saya belum bisa

membaca dengan lancar.

11. Saya sulit

memahami soal.

Merasa

terancam oleh

orang.

14. Saya merasa

khawatir ketika guru

membacakan nilai saya.

15. Saya malu ketika

teman-teman

mengetahui nilai saya.

Takut

sendirian

16. Saya merasa takut

ketika teman-teman

sudah banyak yang

selesai mengerjakan soal

ulangan tengah

semester.

17. Saya biasanya

meminta salah satu

teman untuk menunggu

sampai saya selesai

mengerjakan soal.

Sulit

berkonsentrasi

18. Saya sulit

berkonsentrasi ketika

mengerjakan soal

ulangan.

19. Saya dapat

berkonsentrasi dengan baik

walaupun soal ulangan sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

38

2 Fisik Gelisah,

kegugupan

20. Pada saat ulangan

saya merasa gelisah

ketika guru

memperhatikan saya.

22. Saya sangat senang

ketika guru mendekati meja

saya.

21. Saya merasa gugup

ketika guru mendekati

meja saya.

Panas dingin 23. Tubuh saya

mengeluarkan keringat

yang banyak pada saat

mengerjakan soal yang

sulit.

24. Tangan saya terasa

dingin dan

mengeluarkan keringat.

Anggota

tubuh bergetar

25. Tangan saya

bergetar ketika guru

menyampaikan waktu

ulangan hampir habis.

Jantung

berdebar keras

26. Jantung saya

berdetak lebih kencang

ketika diminta guru

mengumpulkan hasil

ulangan.

Sering buang

air kecil

27. Saya sering buang

air kecil pada saat

mengerjakan soal

ulangan.

Pusing 28. Saya merasa pusing

mengerjakan soal yang

sulit.

29. Saya tidak merasa pusing

saat mengerjakan soal yang

sulit.

Gangguan

sakit perut

30. Sepuluh menit

sebelum waktu ulangan

selesai perut saya terasa

sakit.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Uji coba instrumen merupakan tahapan terpenting yang harus

dilakukan untuk mendapatkan instrumen yang baik. Selain itu, uji coba

instrumen juga untuk menguji validitas dan reliabilitas. Subyek yang

dijadikan uji coba instrumen adalah kelas II SD Negeri Demangan yang

berjumlah 30 siswa. Selanjutnya perhitungan validitas dan reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

39

dilakukan untuk mengetahui kevalidan instrumen, berikut ini langkah-

langkah yang dilakukan:

a. Uji Validitas

Masidjo (2010: 242) bependapat bahwa validitas suatu tes adalah

kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur. Untuk

mengetahui validitas suatu instrumen, peneliti harus melakukan uji coba

instrumen. Apabila data yang diuji sudah sesuai dengan yang seharusnya,

instrumen yang digunakan sudah baik atau valid. Sebuah instrumen

dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,

2010: 211). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 2 jenis validitas

yaitu:

1. Validitas Isi

Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan

antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.

Secara teknis pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat

dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik

pengembangan instrumen. Validitas isi merupakan validitas yang

diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau

lewat professional judgment (Azwar, 2008: 45).

Validitas isi pada penelitian ini sudah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya sehingga peneliti tidak perlu melakukan validitas isi

kembali. Penelitian ini memvalidasi kembali instrumen penelitian yang

disusun oleh peneliti sebelumnya, yaitu penelitian R&D yang berjudul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

40

Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD yang

disusun oleh Cornelia Weni Lestari pada tahun 2019. Dalam instrumen

penelitian tersebut terdapat 13 indikator kecemasan aspek kognitif yang

dikembangkan menjadi 30 butir pernyataan. Instrumen penelitian

berupa pernyataan-pernyataan perlu divalidasi untuk mengetahui

apakah butir-butir pernyataan yang digunakan telah valid atau tidak.

2. Validitas Konstruk

Untuk menguji validitas konstruk, peneliti dapat menggunakan

pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen

dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan

berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan

ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah

disusun. Setelah pengujian konstruksi dari ahli dan berdasarkan

pengalaman empiris di lapangan selesai, peneliti melakukan uji coba

instrumen. Instrumen tersebut dicoba pada sampel dari mana populasi

diambil (Sugiyono, 2016: 125).

Uji coba dilakukan pada siswa kelas II SD N Demangan dengan

jumlah siswa sebanyak 30. Perhitungan validitas angket ini

menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Dari hasil ujicoba 30

butir pernyataan angket, ada 7 butir soal yang gugur atau tidak valid,

diantaranya adalah butir soal nomor 5, 6, 9, 12, 17, 19, 23 dapat dilihat

pada tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

41

Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Konstruk

No. Butir

Soal

r tabel r hitung Pearson

Correlation

Keputusan

1 0,349 .376* Valid

2 0,349 .394* Valid

3 0,349 .547** Valid

4 0,349 .400* Valid

5 0,349 .062 Tidak Valid

6 0,349 .153 Tidak Valid

7 0,349 .366* Valid

8 0,349 .555** Valid

9 0,349 .262 Tidak Valid

10 0,349 .586** Valid

11 0,349 .435* Valid

12 0,349 .212 Tidak Valid

13 0,349 .404* Valid

14 0,349 .450* Valid

15 0,349 .398* Valid

16 0,349 .579** Valid

17 0,349 .238 Tidak Valid

18 0,349 .649** Valid

19 0,349 .341 Tidak Valid

20 0,349 .571** Valid

21 0,349 .410* Valid

22 0,349 .532** Valid

23 0,349 .309 Tidak Valid

24 0,349 .501** Valid

25 0,349 .636** Valid

26 0,349 .557** Valid

27 0,349 .401* Valid

28 0,349 .597** Valid

29 0,349 .562** Valid

30 0,349 .548** Valid

Tabel 3.7 adalah hasil pengujian validitas konstruk dengan

menggunakan program IBM SPSS Statistics 22. Butir pernyataan

dinyatakan valid jika nilai r-hitung lebih besar dari nilai r-tabel. Berdasarkan

tabel di atas, butir pernyataan nomor 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 15, 16,

18, 20, 21, 22, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 dinyatakan valid, karena nilai r-

hitung lebih besar dari nilai r-tabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

42

b. Uji Reliabilitas

Kata reliabilitas diambil dari bahasa Inggris reliability yang berasal

dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Instrumen dikatakan

dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap atau konsisten jika

diujikan berkali-kali. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk

pengujian validitas instrumen. Berikut ini tabel kriteria koefisien

reliabilitas untuk melihat hasil perhutungan reliabilitas instrumen

(Masidjo, 2010: 243). Sugiyono (2011) berpendapat bahwa kriteria untuk

menentukan tinggi rendahnya suatu koefisien reliabilitas suatu tes dapat

dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Kriteria Tinggi Rendahnya Koefisien Reliabilitas

Interval Koefisien Reliabilitas Kualitatif

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif – 0,20 Sangat Rendah

Tabel 3.8 adalah tabel yang berisi interval koefisien reliabilitas dan

keterangan kualitatifnya. Interval koefisien reliabilitas antara negatif – 0,02

memiliki tingkat reliabilitas sangat rendah, 0,21 – 0,40 tingkat

reliabilitasnya rendah, 0,41 – 0,70 tingkat reliabilitasnya cukup, 0,71 – 0,90

tingkat reliabilitasnya tinggi, dan 0,90 – 1,00 tingkat reliabilitasnya sangat

tinggi.

Dari hasil perhitungan, skala kecemasan aspek kognitif tersebut

reliabel dan dapat dipakai. Setelah dilakukan ujicoba analisis, ternyata

diperoleh butir sahih yang masih mewakili semua indikator dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

43

reliabilitas sebesar 0,848. Sehingga instrumen tersebut tersebut dapat

digunakan untuk mengumpulkan data yang dipercaya. Pengujian reliabilitas

ini dengan menggunakan IBM SPSS Statistics 22 for windows, dan hasilnya

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha N of item

.848 30

Tabel 3.9 menunjukkan bahwa reliabilitas skala kecemasan aspek

kognitif menunjukkan hasil koefisien reliabilitas alpha sebesar 0, 848,

sehingga ini menunjukkan bahwa skala aspek kognitif tersebut reliabel dan

memiliki tingkat kepercayaan tinggi.

Tabel 3.10 di bawah ini menunjukkan kisi-kisi instrumen skala

kecemasan aspek kognitif yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya,

sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kisi-kisi Instrumen dengan nomor butir

No Aspek

Kecemasan

Indikator Nomor butir pernyataan Jmlh

Fovurabel Unfovurabel

1. Kognitif Khawatir tentang

sesuatu

1, 2, 3 4 4 57%

Kabur dari keramaian 5 1

Pikiran terganggu 6, 7, 8 9 4

Merasa terancam

oleh orang.

10, 11 2

Takut sendirian 12 1

Sulit berkonsentrasi 13 1

2. Fisik Gelisah,kegugupan 14, 15 16 3 43%

Panas dingin 17 1

Anggota tubuh

bergetar

18 1

Jantung berdebar

keras

19 1

Sering buang air kecil 20 1

Pusing 21 22 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

44

Gangguan sakit perut 23 1

Jumlah 19 4 23 100

%

Tabel 3.11 Kisi-kisi Instrumen dengan nomor butir pernyataan

No Aspek

Kecemasan

Indikator Nomor Butir Pernyataan

Fovurabel Unfovurabel

1 Kognitif Khawatir

tentang

sesuatu

1. Saya merasa khawatir

tidak dapat menjawab

soal ulangan tengah

semester.

4. Saya tidak merasa

khawatir menghadapi

ulangan tengah semester.

2. Saya khawatir tidak

mampu mengerjakan

soal yang sangat sulit.

3. Saya khawatir akan

melakukan kesalahan

selama ujian.

Kabur dari

keramaian

5. Saya merasa ingin

cepat keluar dari ruang

kelas pada saat

mengerjakan soal yang

sangat banyak.

Pikiran

terganggu

6. Saya lupa apa yang

sudah saya pelajari.

9. Saya tetap semangat

walaupun belum bisa

membaca dengan lancar.

7. Saya belum bisa

membaca dengan lancar.

8. Saya sulit memahami

soal.

Merasa

terancam oleh

orang.

10. Saya merasa

khawatir ketika guru

membacakan nilai saya.

11. Saya malu ketika

teman-teman

mengetahui nilai saya.

Takut

sendirian

12. Saya merasa takut

ketika teman-teman

sudah banyak yang

selesai mengerjakan soal

ulangan tengah

semester.

Sulit

berkonsentrasi

13. Saya sulit

berkonsentrasi ketika

mengerjakan soal

ulangan.

2 Fisik Gelisah,

kegugupan

14. Pada saat ulangan

saya merasa gelisah

16. Saya sangat senang

ketika guru mendekati meja

saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

45

ketika guru

memperhatikan saya.

15. Saya merasa gugup

ketika guru mendekati

meja saya.

Panas dingin 17. Tangan saya terasa

dingin dan

mengeluarkan keringat.

Anggota

tubuh bergetar

18. Tangan saya

bergetar ketika guru

menyampaikan waktu

ulangan hampir habis.

Jantung

berdebar keras

19. Jantung saya

berdetak lebih kencang

ketika diminta guru

mengumpulkan hasil

ulangan.

Sering buang

air kecil

20. Saya sering buang

air kecil pada saat

mengerjakan soal

ulangan.

Pusing 21. Saya merasa pusing

mengerjakan soal yang

sulit.

22. Saya tidak merasa pusing

saat mengerjakan soal yang

sulit.

Gangguan

sakit perut

23. Sepuluh menit

sebelum waktu ulangan

selesai perut saya terasa

sakit.

H. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012: 147) berpendapat bahwa teknik analisis data dalam

penelitian kuantitatif adalah kegiatan yang dilakukan oleh peneliti setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

46

Tingkat kecemasan yang dialami siswa dapat dilihat dari hasil

perhitungan jawaban yang diberikan oleh siswa pada skala kecemasan.

Jumlah keseluruhan skor dapat diperoleh dengan cara menjumlahkan skor

jawaban pada setiap pernyataan. Berikut ini rumus dalam mencari jarak

interval dan pengkategorian tingkat kecemasan aspek kognitif menurut

(Suprapto, 2013: 104).

Rumus dalam mencari interval dapat dilihat dibawah ini:

𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙

Tabel 3.12 Pengkategorian Tingkatan Kecemasan

Interval skor Tingkatan

23 – 36,8 Tidak cemas

≥36,8 – 50,6 Cemas ringan

≥50,6 – 64,4 Cemas sedang

≥64,4 – 78,2 Cemas berat

≥78,2 – 92 Sangat berat

Tabel 3.12 merupakan tabel pengkategorian tingkatan kecemasan

dengan 5 kategori tingkatan yaitu tidak cemas, cemas ringan, cemas sedang,

cemas berat, dan sangat berat. Pengkategorian tersebut dijadikan acuan

sebagai tolak ukur survei kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II SD

Negeri yang ada di Kecamatan Gondokusuman.

Langkah-langkah dalam teknik analisis data yang dilakukan oleh

peneliti untuk mengolah data penelitian sebagai berikut.

1. Hal pertama yang dilakukan peneliti yaitu mengolah data. Pengolahan

data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data dilaksanakan.

Pada penelitian kuanitatif, pengolahan data secara umum dilaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

47

dengan melalui tahap memeriksa (editing), proses pemberian identitas

(coding) dan proses pembeberan (tabulating) (Bungin, 2006: 174).

Adapun pengolahan data dalam penelitian ini terbagi menjadi tiga tahap

sebagai berikut.

a. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang

telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk atau data

yang terkumpul belum memenuhi harapan peneliti, ada

diantarannya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan

bahkan terlupakan (Bungin, 2006: 175). Pada tahap ini peneliti

memeriksa ulang kelengkapan identitas responden dan instrumen

penelitian untuk meminimalisir kurangnya data yang terkumpul.

Kekurangan data maupun kesalahan data dapat dilengkapi dengan

pengumpulan data ulang.

b. Coding

Coding adalah pemberian identitas pada data-data yang

terkumpul sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis

(Bungin, 2006: 176). Pada tahap ini, peneliti memberikan identitas

data berdasarkan nama SD yang dilakukan penelitian . Dari 7 SD

yang terdiri siswa kelas II diberikan kode dengan memberikan

inisial nama dengan huruf A sampai Z.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data.

Maksudnya tabulasi adalah memasukan data pada tebl-tabel dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

48

mengatur angka-angka (Bungin, 2006: 178). Pada tahap ini

peneliti memasukkan data yang sudah diberikan kode ke dalam

tabel.

2. Setelah data masuk dalam tahap editing, koding, dan tabulasi. Tahap

selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah mengolah data dengan

mengelompokkan dan menyederhanakan data berdasarkan frekuensi

dan persentase setiap responden. Pada tahap ini peneliti

mengelompokkan data dan mengolah data berdasarkan asal SD dari

setiap responden terlebih dahulu. Setelah itu baru mengelompokkan

data dan mengolah data keseluruhan.

3. Langkah selanjutnya, setelah peneliti sudah mengelompokkan dan

menyederhanakan data berdasarkan frekuensi dan persentase setiap

responden, yaitu peneliti menyajikan data yang diperoleh berdasarkan

hasil survei pada siswa kelas II SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman. Data penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan

diagram.

4. Setelah itu, data dianalisis secara deskriptif berdasarkan frekuensi dan

persentase setiap responden.

5. Langkah terakhir yaitu penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan

bertujuan untuk menjawab rumusan permasalahan yang sedang diteliti

oleh peneliti yaitu terdapat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas

II SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab IV ini dijabarkan beberapa bahasan yaitu hasil penelitian,

dan pembahasan.

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Peneliti memperoleh data kuantitatif tersebut dari hasil menyebarkan

instrumen penelitian berupa skala kecemasan aspek kognitif kepada siswa

kelas II SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman. Sebelum melakukan

penelitian, peneliti mencari informasi tentang daftar SD Negeri yang berada

di Kecamatan Gondokusuman. Berdasarkan data yang diperoleh dari Unit

Pelaksanaan Teknis (UPT) Pelayanan Pendidikan Kecamatan

Gondokusuman, terdapat 7 SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman

diantaranya SD N Baciro, SD N Demangan, SD N Sagan, SD N Serayu, SD

N Klitren, SD N Bhayangkara, dan SD N Terbansari. Alasan mengapa

peneliti memilih SD Negeri untuk melakukan penelitian, karena salah

satunya SD Negeri sebagai tolak ukur pendidikan di Indonesia.

Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan

penelitian ini adalah menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

yang diujikan kepada siswa kelas II SD Negeri Demangan. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

50

instrumen penelitian divalidasi dan diuji reliabilitasnya langkah selanjutnya

adalah meminta surat pengantar untuk melaksanakan penelitian di SD

Negeri se-Kecamatan Gondokusuman pada sekretariat PGSD Sanata

Dharma. Langkah selanjutnya adalah mendatangi Unit Pelaksana Teknis

(UPT) Pelayanan Pendidikan Kecamatan Gondokusuman untuk meminta

ijin melakukan penelitian di SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman, dan

meminta surat pengantar untuk diserahkan pada setiap SD Negeri se-

Kecamatan Gondokusuman yang akan kami lakukan penelitian. Langkah

terakhir dalam mengurus perizinan untuk penelitian adalah meminta ijin

kepada seluruh kepala sekolah SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman

secara lisan. Ketika meminta ijin kepada kepala sekolah, peneliti juga

bertemu dengan guru kelas II untuk melakukan koordinasi berkaitan dengan

waktu pelaksanaan penelitian.

Penelitian ini dapat diselesaikan dalam waktu satu minggu, dengan

jadwal yang telah dikoordinasikan dengan wali kelas II di setiap SD Negeri

se-Kecamatan Gondokusuman. Dalam satu hari peneliti dapat

melaksanakan penelitian satu sampai dua sekolah, sehingga penelitian

tersebut penelitian tersebut dapat diselesaikan dalam waktu yang cepat.

Model penyebaran skala kecemasan tersebut, peneliti terjun langsung di

dalam kelas dan mendampingi siswa mengisi skala kecemasan. Jadwal

penelitian yang dilakukan peneliti dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

51

Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Hari/Tanggal Waktu Lokasi Penelitian

1 Senin, 21 Januari 2019 07.30-08.00 SD Negeri Demangan

11.00-11.30 SD Negeri Serayu

2 Selasa, 22 Januari 2019 08.00-08.30 SD Negeri Terbansari

3 Rabu, 23 Januari 2019 08.00-08.30 SD Negeri Sagan

10.00-10.30 SD Negeri Klitren

4 Kamis, 24 Januari 2019 10.00-10.30 SD Negeri Bhayangkara

5 Jumat, 25 Januari 2019 08.00-08.30 SD Negeri Baciro

Tabel 4.1 adalah tabel yang memuat jadwal penelitian, di

dalamnya terdapat hari/tanggal penelitian, waktu penelitian, dan nama

SD tempat penelitian. Dalam penelitian ini peneliti harus memberikan

pengarahan tentang petunjuk pengisian skala kecemasan tersebut, karena

penelitian ini dilakukan pada siswa SD kelas II sehingga peneliti harus

sabar dalam membimbing siswa-siswi mengisi skala kecemasan yang

diberikan peneliti. Selain itu, peneliti juga harus membacakan

pernyataan-pernyataan pada skala kecemasan yang akan diisi oleh siswa,

karena masih banyak siswa kelas II yang belum lancar dalam membaca.

2. Deskripsi Responden Penelitian

Peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas II SD Negeri yang

berada di Kecamatan Gondokusuman pada tahun pelajaran 2018/2019.

Dengan jumlah populasi sebanyak 167 siswa dan sampel sebanyak 152

siswa, peneliti mengambil lebih dari 50% sekolah yang ada dalam satu

kecamatan. Saat penelitian berlangsung terdapat beberapa siswa yang

tidak hadir dikelas, sehingga siswa tersebut tidak dapat mengisi kuesioner

yang dibagikan oleh peneliti. Berikut ini daftar jumlah siswa yang

mengisi kuesioner:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

52

Tabel 4.2 Daftar Nama Sekolah dan Jumlah Siswa yang Mengisi

Kuesioner

No Nama Sekolah Jumlah siswa

1 SDN Baciro 25

2 SDN Bhayangkara 23

3 SDN Demangan 26

4 SDN Klitren 18

5 SDN Sagan 5

6 SDN Serayu 27

7 SDN Terbansari 1 28

Total 152

3. Hasil Analisis Data Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II SD Negeri di

Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019. Teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah presentase. Data dibuat dalam

lima kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

Data tingkat kecemasan dikumpulkan dengan menggunakan skala

kecemasan yang sudah divalidasi sebelumnya. Jumlah pernyataan sahih

atau valid adalah sebanyak 23 butir pernyataan. Pada keseluruhan butir

pernyataan yang digunakan terdapat empat pilihan jawaban dengan skor 1

sampai 4.

a. Pengambilan Data Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

II SD Negeri Baciro

Dalam pengambilan data penelitian kecemasan aspek kognitif

pada siswa kelas II di SD Negeri Baciro peneliti memberikan

pengarahan atau petunjuk pengisian pada lembar skala survei

kecemasan, masih banyak siswa yang belum bisa membaca dan

akhirnya peneliti membacakan pernyataan satu per satu sampai siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

53

benar-benar paham dan dapat mengisi pada lembar yang telah

disediakan. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, namun

pengisian skala survei kecemasan aspek kognitif dapat berjalan dengan

lancar. Distribusi tingkat kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD

Negeri Baciro disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas

II SD Negeri Baciro

No Interval Kategori Frekuensi Persentase

1 23 – 36,8 Tidak cemas 0 0%

2 ≥36,8 – 50,6 Kecemasan ringan 13 52%

3 ≥50,6 – 64,4 Kecemasan sedang 9 36%

4 ≥64,4 – 78,2 Kecemasan berat 3 12%

5 ≥78,2 – 92 Kecemasan sangat

berat

0 0%

Jumlah 25 100%

Dari tabel 4.3 dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa, terlihat 0

siswa (0%) memiliki kategori tidak cemas, 13 siswa (52%) mempunyai

kategori kecemasan ringan, 9 siswa (36%) mempunyai kategori kecemasan

sedang, 3 siswa (12%) mempunyai kategori kecemasan berat, dan 0 siswa

(0%) mempunyai tingkat kecemasan sangat berat. Frekuensi terbanyak

terletak pada interval dengan kategori kecemasan ringan yaitu 13 siswa (52%),

maka dapat dikatakan bahwa kategori tingkat kecemasan aspek kognitif siswa

kelas II SD Negeri Baciro pada tahun ajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek

kognitif adalah kecemasan ringan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar histogram 4.1 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

54

Gambar 4.1 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD

Negeri Baciro

Dari gambar 4.1 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Baciro yang menunjukan presentase

tingkat kecemasan pada kategori tidak cemas 0%, kategori kecemasan

ringan 52%, kategori kecemasan sedang 36%, kategori kecemasan berat

12%, dan kategori kecemasan sangat berat 0%.

b. Pengambilan Data Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

II SD Negeri Bhayangkara

Dalam pengambilan data penelitian kecemasan aspek kognitif

pada siswa kelas II di SD Negeri Bhayangkara, peneliti tidak dapat

membagikan skala kecemasan secara langsung dikarenakan wali kelas

II meminta untuk meninggalkan skalanya di sekolah dengan alasan wali

kelas yang akan membagikan skalanya, dan jika peneliti yang

membagikan kemungkinan peneliti tidak akan dihargai oleh siswa

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TIDAK CEMAS KECEMASAN RINGAN

KECEMASAN SEDANG

KECEMASAN BERAT

KECEMASAN SANGAT BERAT

0%

52.00%

36.00%

12.00%

0.00%

Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Baciro

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

55

karena peneliti adalah orang baru yang tidak ditakuti oleh siswa.

Sebelum peneliti meninggalkan skala kecemasan aspek kognitif kepada

wali kelas II, peneliti memberikan pengarahan terlebih dahulu supaya

apa yang akan dibagikan kepada siswa dapat diisi dengan benar, dan

skala kecemasan aspek kognitif tersebut diambil keesokan harinya.

Distribusi tingkat kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri

Bhayangkara disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas

II SD Negeri Bhayangkara

No Interval Kategori Frekuensi Persentase

1 23 – 36,8 Tidak cemas 1 4,34%

2 ≥36,8 – 50,6 Kecemasan ringan 16 69,56%

3 ≥50,6 – 64,4 Kecemasan sedang 6 26,1%

4 ≥64,4 – 78,2 Kecemasan berat 0 0%

5 ≥78,2 – 92 Kecemasan sangat

berat

0 0%

Jumlah 23 100%

Dari tabel 4.4 dengan jumlah siswa sebanyak 23 siswa, terlihat 1

siswa (4,34%) memiliki kategori tidak cemas, 16 siswa (69,56%)

mempunyai kategori kecemasan ringan, 6 siswa (26,1%) mempunyai

kategori kecemasan sedang, 0 siswa (0%) mempunyai kategori kecemasan

berat, dan 0 siswa (0%) mempunyai tingkat kecemasan sangat berat.

Frekuensi terbanyak terletak pada interval dengan kategori kecemasan ringan

yaitu 16 siswa (69,56%), maka dapat dikatakan bahwa kategori tingkat

kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri Bhayangkara pada tahun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

56

ajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek kognitif adalah kecemasan ringan. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar histogram 4.2 :

Gambar 4.2 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD

Negeri Bhayangkara

Dari gambar 4.2 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Bhayangkara yang menunjukan

presentase tingkat kecemasan pada kategori tidak cemas 4,34%, kategori

kecemasan ringan 69,56%, kategori kecemasan sedang 26,1%, kategori

kecemasan berat 0%, dan kategori kecemasan sangat berat 0%.

c. Pengambilan Data Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

II SD Negeri Klitren

Pengambilan data penelitian kecemasan aspek kognitif pada

siswa kelas II SD Negeri Klitren secara keseluruhan berjalan dengan

lancar, meskipun masih banyak siswa yang belum lancar membaca,

tetapi dengan bantuan peneliti siswa dapat memahami dan dapat

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TIDAK CEMAS KECEMASAN RINGAN

KECEMASAN SEDANG

KECEMASAN BERAT

KECEMASAN SANGAT BERAT

4,34%

69.56%

26.10%

0.00% 0.00%

Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri

Bhayangkara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

57

menyelesaikan pengisian skala kecemasan aspek kognitif yang

diberikan oleh peneliti. Wali kelas juga membantu dalam

penyebaran skala kecemasan aspek kognitif tersebut sehingga

memudahkan peneliti dalam pengambilan data penelitian. Distribusi

tingkat kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri Klitren

disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas

II SD Negeri Klitren

No Interval Kategori Frekuensi Persentase

1 23 – 36,8 Tidak cemas 1 5,5%

2 ≥36,8 – 50,6 Kecemasan ringan 13 72,2%

3 ≥50,6 – 64,4 Kecemasan sedang 4 22,2%

4 ≥64,4 – 78,2 Kecemasan berat 0 0%

5 ≥78,2 – 92 Kecemasan sangat

berat

0 0%

Jumlah 18 100%

Dari tabel 4.5 dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa, terlihat 1

siswa (5,5%) memiliki kategori tidak cemas, 13 siswa (72,2%) mempunyai

kategori kecemasan ringan, 4 siswa (22,2%) mempunyai kategori

kecemasan sedang, 0 siswa (0%) mempunyai kategori kecemasan berat, dan

0 siswa (0%) mempunyai tingkat kecemasan sangat berat. Frekuensi

terbanyak terletak pada interval dengan kategori kecemasan ringan yaitu 13

siswa (72,2%), maka dapat dikatakan bahwa kategori tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Klitren pada tahun ajaran 2018/2019 ditinjau

dari aspek kognitif adalah kecemasan ringan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar histogram 4.3 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

58

Gambar 4.3 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD

Negeri Klitren

Dari gambar 4.3 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Klitren yang menunjukan presentase

tingkat kecemasan pada kategori tidak cemas 5,5%, kategori kecemasan

ringan 72,2%, kategori kecemasan sedang 22,2%, kategori kecemasan berat

0%, dan kategori kecemasan sangat berat 0%.

d. Pengambilan Data Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

II SD Negeri Sagan

Pengambilan data penelitian kecemasan aspek kognitif pada

siswa kelas II SD Negeri Sagan berjalan dengan lancar, dikarenakan

jumlah siswa yang sangat sedikit sehingga dengan mudah peneliti

mendampingi satu per satu. Meskipun terdapat beberapa siswa yang

belum bisa membaca, peneliti harus membacakan skala kecemasan

sampai siswa benar-benar mengerti dan tahu yang harus dijawabnya.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TIDAK CEMAS KECEMASAN RINGAN

KECEMASAN SEDANG

KECEMASAN BERAT

KECEMASAN SANGAT BERAT

5,50%

72.20%

22.20%

0.00% 0.00%

Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Klitren

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

59

Distribusi tingkat kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri

Sagan disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas

II SD Negeri Sagan

No Interval Kategori Frekuensi Persentase

1 23 – 36,8 Tidak cemas 0 0%

2 ≥36,8 – 50,6 Kecemasan ringan 3 60%

3 ≥50,6 – 64,4 Kecemasan sedang 2 40%

4 ≥64,4 – 78,2 Kecemasan berat 0 0%

5 ≥78,2 – 92 Kecemasan sangat

berat

0 0%

Jumlah 5 100%

Dari tabel 4.6 dengan jumlah siswa sebanyak 5 siswa, terlihat 0

siswa (0%) memiliki kategori tidak cemas, 3 siswa (60%) mempunyai

kategori kecemasan ringan, 2 siswa (40%) mempunyai kategori kecemasan

sedang, 0 siswa (0%) mempunyai kategori kecemasan berat, dan 0 siswa

(0%) mempunyai tingkat kecemasan sangat berat. Frekuensi terbanyak

terletak pada interval dengan kategori kecemasan ringan yaitu 3 siswa (60%),

maka dapat dikatakan bahwa kategori tingkat kecemasan aspek kognitif siswa

kelas II SD Negeri Sagan pada tahun ajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek

kognitif adalah kecemasan ringan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar histogram 4.4 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

60

Gambar 4.4 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD

Negeri Sagan

Dari gambar 4.4 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Sagan yang menunjukan presentase

tingkat kecemasan pada kategori tidak cemas 0%, kategori kecemasan

ringan 60%, kategori kecemasan sedang 40%, kategori kecemasan berat 0%,

dan kategori kecemasan sangat berat 0%.

e. Pengambilan Data Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

II SD Negeri Demangan

Pengambilan data penelitian kecemasan aspek kognitif pada

siswa kelas II SD Negeri Demangan secara keseluruhan berjalan

dengan lancar, meskipun masih banyak siswa yang belum lancar

membaca, tetapi dengan bantuan peneliti siswa dapat memahami dan

dapat menyelesaikan pengisian skala kecemasan aspek kognitif yang

diberikan oleh peneliti. Wali kelas juga membantu dalam

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TIDAK CEMAS KECEMASAN RINGAN

KECEMASAN SEDANG

KECEMASAN BERAT

KECEMASAN SANGAT BERAT

0,00%

60.00%

40.00%

0.00% 0.00%

Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Sagan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

61

penyebaran skala kecemasan aspek kognitif tersebut sehingga

memudahkan peneliti dalam pengambilan data penelitian. Distribusi

tingkat kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri

Demangan disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas

II SD Negeri Demangan

No Interval Kategori Frekuensi Persentase

1 23 – 36,8 Tidak cemas 2 7,7%

2 ≥36,8 – 50,6 Kecemasan ringan 12 46,15%

3 ≥50,6 – 64,4 Kecemasan sedang 12 46,15%

4 ≥64,4 – 78,2 Kecemasan berat 0 0%

5 ≥78,2 – 92 Kecemasan sangat

berat

0 0%

Jumlah 26 100%

Dari tabel 4.7 dengan jumlah siswa sebanyak 26 siswa, terlihat 2

siswa (7,7%) memiliki kategori tidak cemas, 12 siswa (46,15%) mempunyai

kategori kecemasan ringan, 12 siswa (46,15%) mempunyai kategori

kecemasan sedang, 0 siswa (0%) mempunyai kategori kecemasan berat, dan

0 siswa (0%) mempunyai tingkat kecemasan sangat berat. Frekuensi

terbanyak terletak pada interval dengan kategori kecemasan ringan dan

kecemasan sedang yaitu 12 siswa (46,15%), maka dapat dikatakan bahwa

kategori tingkat kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri Demangan

pada tahun ajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek kognitif adalah kecemasan

ringan dan kecemasan sedang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar

histogram 4.5 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

62

Gambar 4.5 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD

Negeri Demangan

Dari gambar 4.5 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Demangan yang menunjukan presentase

tingkat kecemasan pada kategori tidak cemas 7,7%, kategori kecemasan

ringan 46,15%, kategori kecemasan sedang 46,15%, kategori kecemasan

berat 0%, dan kategori kecemasan sangat berat 0%.

f. Pengambilan Data Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

II SD Negeri Terbansari

Pengambilan data penelitian kecemasan aspek kognitif pada

siswa kelas II SD Negeri Terbansari secara keseluruhan berjalan

dengan lancar, meskipun masih banyak siswa yang belum lancar

membaca, tetapi dengan bantuan peneliti siswa dapat memahami dan

dapat menyelesaikan pengisian skala kecemasan aspek kognitif yang

diberikan oleh peneliti. Wali kelas juga membantu dalam

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TIDAK CEMAS KECEMASAN RINGAN

KECEMASAN SEDANG

KECEMASAN BERAT

KECEMASAN SANGAT BERAT

7,70%

46.15% 46.15%

0.00% 0.00%

Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Demangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

63

penyebaran skala kecemasan aspek kognitif tersebut sehingga

memudahkan peneliti dalam pengambilan data penelitian. Distribusi

tingkat kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri

Terbansari disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas

II SD Negeri Terbansari

No Interval Kategori Frekuensi Persentase

1 23 – 36,8 Tidak cemas 2 7,14%

2 ≥36,8 – 50,6 Kecemasan ringan 14 50%

3 ≥50,6 – 64,4 Kecemasan sedang 10 35,71%

4 ≥64,4 – 78,2 Kecemasan berat 0 0%

5 ≥78,2 – 92 Kecemasan sangat

berat

2 7,14%

Jumlah 28 100%

Dari tabel 4.8 dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terlihat 2

siswa (7,14%) memiliki kategori tidak cemas, 14 siswa (50%) mempunyai

kategori kecemasan ringan, 10 siswa (35,71%) mempunyai kategori

kecemasan sedang, 0 siswa (0%) mempunyai kategori kecemasan berat, dan

2 siswa (7,14%) mempunyai tingkat kecemasan sangat berat. Frekuensi

terbanyak terletak pada interval dengan kategori kecemasan ringan yaitu 14

siswa (50%), maka dapat dikatakan bahwa kategori tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Terbansari pada tahun ajaran 2018/2019

ditinjau dari aspek kognitif adalah kecemasan ringan. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar histogram 4.6 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

64

Gambar 4.6 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD

Negeri Terbansari

Dari gambar 4.6 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Terbansari yang menunjukan presentase

tingkat kecemasan pada kategori tidak cemas 7,14%, kategori kecemasan

ringan 50%, kategori kecemasan sedang 35,71%, kategori kecemasan berat

0%, dan kategori kecemasan sangat berat 7,14%.

g. Pengambilan Data Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

II SD Negeri Serayu

Pengambilan data penelitian kecemasan aspek kognitif pada

siswa kelas II SD Negeri Serayu secara keseluruhan berjalan dengan

lancar, meskipun masih banyak siswa yang belum lancar membaca,

tetapi dengan bantuan peneliti siswa dapat memahami dan dapat

menyelesaikan pengisian skala kecemasan aspek kognitif yang

diberikan oleh peneliti. Wali kelas juga membantu dalam

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TIDAK CEMAS KECEMASAN RINGAN

KECEMASAN SEDANG

KECEMASAN BERAT

KECEMASAN SANGAT BERAT

7,14%

50.00%

35.71%

0.00%

7.14%

Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Terbansari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

65

penyebaran skala kecemasan aspek kognitif tersebut sehingga

memudahkan peneliti dalam pengambilan data penelitian. Distribusi

tingkat kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri Serayu

disajikan sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas

II SD Negeri Serayu

No Interval Kategori Frekuensi Persentase

1 23 – 36,8 Tidak cemas 4 14,8%

2 ≥36,8 – 50,6 Kecemasan ringan 15 55,5%

3 ≥50,6 – 64,4 Kecemasan sedang 7 25,9%

4 ≥64,4 – 78,2 Kecemasan berat 1 3,7%

5 ≥78,2 – 92 Kecemasan sangat

berat

0 0%

Jumlah 27 100%

Dari tabel 4.9 dengan jumlah siswa sebanyak 27 siswa, terlihat 4

siswa (14,8%) memiliki kategori tidak cemas, 15 siswa (55,5%) mempunyai

kategori kecemasan ringan, 7 siswa (25,9%) mempunyai kategori

kecemasan sedang, 1 siswa (3,7%) mempunyai kategori kecemasan berat,

dan 0 siswa (0%) mempunyai tingkat kecemasan sangat berat. Frekuensi

terbanyak terletak pada interval dengan kategori kecemasan ringan yaitu 15

siswa (55,5%), maka dapat dikatakan bahwa kategori tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Serayu pada tahun ajaran 2018/2019 ditinjau

dari aspek kognitif adalah kecemasan ringan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar histogram 4.7:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

66

Gambar 4.7 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD

Negeri Serayu

Dari gambar 4.7 menunjukan presentase tingkat kecemasan aspek

kognitif siswa kelas II SD Negeri Serayu yang menunjukan presentase

tingkat kecemasan pada kategori tidak cemas 14,8%, kategori kecemasan

ringan 55,5%, kategori kecemasan sedang 25,9%, kategori kecemasan berat

3,7%, dan kategori kecemasan sangat berat 0%.

h. Pengambilan Data Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas

II SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran

2018/2019

Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan diolah, diketahui

tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II SD Negeri di

Kecamatan Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019, dapat dilihat pada

tabel distribusi berikut:

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TIDAK CEMAS KECEMASAN RINGAN

KECEMASAN SEDANG

KECEMASAN BERAT

KECEMASAN SANGAT BERAT

14,80%

55.50%

25.90%

3.70% 0.00%

Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri Serayu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

67

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa

Kelas II SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran

2018/2019

Kategori

SD

N B

aci

ro

SD

N B

ha

ya

ng

ka

ra

SD

N K

litr

en

SD

N S

ag

an

SD

N D

ema

ng

an

SD

N T

erb

an

saru

SD

N S

era

yu

Total

Persentase

Tidak Cemas 0 1 1 0 2 2 4 10 6,58%

Kecemasan Ringan 13 16 13 3 12 14 15 86 56,58%

Kecemasan Sedang 9 6 4 2 12 10 7 50 32,9%

Kecemasan Berat 3 0 0 0 0 0 1 4 2,63%

Kecemasan Sangat Berat 0 0 0 0 0 2 0 2 1,31%

Total Siswa 25 23 18 5 26 28 27 152 100%

Dari tabel 4.10 tampak sebanyak 10 siswa (6,58%) termasuk

dalam kategori tidak cemas, 86 siswa (56,58%) termasuk dalam kategori

kecemasan ringan, 50 siswa (32,9%) termasuk dalam kategori kecemasan

sedang, 4 siswa (2,63%) %) termasuk dalam kategori kecemasan berat,

dan 2 siswa (1,31%) termasuk dalam kategori kecemasan sangat berat.

Frekuensi terbanyak terletak pada interval dengan kategori ringan yaitu

86 siswa (56,58%), maka dapat dikatakan bahwa tingkat kecemasan

aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri se-Kecamatan Gondokusuman

pada tahun pembelajaran 2018/2019 ditinjau dari aspek kognitif adalah

kategori kecemasan ringan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar histogram 4.8 :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

68

Gambar 4.8 Histogram Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD

Negeri se-Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran

2018/2019

Berdasarkan tabel dan gambar dapat dilihat bahwa terdapat 10

(6,58%) siswa yang tingkat kecemasan dalam kategori tidak cemas, 86

(56,58%) siswa yang tingkat kecemasan dalam kategori kecemasan ringan,

50 (32,90%) siswa yang tingkat kecemasan dalam kategori kecemasan

sedang, 4 (2,63%) siswa yang tingkat kecemasan dalam kategori kecemasan

berat, dan 2 (1,31%) siswa yang tingkat kecemasan dalam kategori

kecemasan sangat berat. Jadi berdasarkan data diatas dapat disimpulkan

bahwa dari 7 SD Negeri yang berada di kecamatan Gondokusuman

memiliki tingkat kecemasan tertinggi pada kategori kecemasan ringan.

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

TIDAK CEMAS KECEMASAN RINGAN

KECEMASAN SEDANG

KECEMASAN BERAT

KECEMASAN SANGAT BERAT

6.58%

56.58%

32.90%

2.63% 1.31%

Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas II SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

69

B. Pembahasan

Bagian ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil analisis data

yang telah dilakukan serta kaitannya dengan permasalahan dan tujuan

penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan

siswa kelas II pada aspek kognitif di SD Negeri Kecamatan Gondokusuman

tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian dilakukan pada siswa kelas II SD

Negeri yang berada di Kecamatan Gondokusuman yaitu sebanyak 7 SD.

Penelitian ini dilakukan menggunakan instrumen penelitian berupa skala.

Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan

perhitungan menggunakan persentase.

Proses dalam pengambilan data penelitian kecemasan aspek kognitif

yang dilakukan di SD Negeri di Kecematan Gondokusuman secara keseluruhan

dapat dikatakan berjalan dengan lancar. Meskipun banyak hambatan yang

dihadapi peneliti, tetapi peneliti dengan bantuan pihak-pihak yang terkait dapat

mengatasi itu semua. Hambatan yang paling banyak dijumpai peneliti adalah

siswa yang belum lancar dalam membaca, sehingga peneliti harus membimbing

satu persatu siswa yang belum lancar dalam membaca sampai mampu

memahami maksud dari pernyataan-pernyataan yang terdapat pada skala

kecemasan aspek kognitif yang diberikan oleh peneliti. Hampir di setiap SD

Negeri di Kecamatan Gondokusuman terdapat siswa kelas II yang belum

mampu membaca dengan lancar.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kecemasan pada aspek kognitif

siswa kelas II SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman tahun pelajaran

2018/2019, sebagian besar siswa mengalami kecemasan pada kategori

kecemasan ringan. Dari jumlah keseluruhan sampel sebanyak 152 siswa,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

70

artinya hasil perhitungan kategori tingkat kecemasan pada aspek kognitif

siswa pada kategori tidak cemas terdapat 10 siswa dengan persentase

6,58%, kemudian pada kategori kecemasan ringan terdapat 86 siswa dengan

persentase 56,58%, pada kategori kecemasan sedang terdapat 50 siswa

dengan persentase 32,90%, pada kategori kecemasan berat terdapat 4 siswa

dengan persentase 2,63%, dan pada kategori kecemasan sangat berat

terdapat 2 siswa dengan persentase 1,31%. Kategori tertinggi tingkat

kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman pada kategori kecemasan ringan.

Kecemasan adalah sebuah perasaan tidak menyenangkan akan

ketakutan dan kekhawatiran yang tidak begitu jelas. Hal yang normal bagi

siswa untuk merasakan prihatin atau khawatir ketika mereka menghadapi

tantangan-tantangan di sekolah, seperti berhasil dalam ujian (Bandura

dalam Santrock, 2009; 238). Piaget (dalam Djiwandono, 2006: 72)

mengungkapkan bahwa kemampuan atau perkembangan kognitif adalah

hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan

pengalaman pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi

dengan lingkungannya. Menurut Nevid (2005: 164) kecemasan aspek

kognitif meliputi khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu akan

ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan,

keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi tanpa ada

penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi ketubuhan, sangat waspada

terhadap sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa

yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

71

akan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi

masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa

semuanya tidak bisa lagi dikendalikan, berpikir bahwa semuanya sangat

membingungkan tanpa bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele,

berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang-ulang, berpikir

bahwa harus bisa kabur dari keramaian.

Kecemasan pada aspek kognitif dapat disebabkan oleh faktor

eksternal dan internal pada diri siswa. Seperti yang telah disampaikan

sebelumnya oleh Mahler (dalam Ayuningtyas, 2009: 11) kecemasan aspek

kognitif berkaitan dengan kekhawatiran individu terhadap konsekuensi-

konsekuensi yang mungkin akan dialami dan bila kekhawatiran meningkat

maka akan mengganggu kemampuan kognitif individu misalnya sulit

berkonsentrasi, pelupa, pikiran kacau dan mudah panik. Hal ini merupakan

hal yang wajar bagi siswa jika ia mengalami suatu ketakutan atau

kekhawatiran yang membuat dirinya tidak nyaman. Perasaan cemas tersebut

bisa jadi muncul dari dalam diri sendiri atau karena dari luar diri. Sangat

jelas terlihat perbuatan siswa yang mengalami kecemasan baik yang

dilakukan secara sadar atau tidak sadar.

Siswa yang mengalami kecemasan menjadi gelisah, was-was, dan

khawatir tentang suatu hal. Perasaan khawatir yang dialami siswa tentang

suatu hal buruk yang mungkin akan terjadi di masa mendatang, keyakinan

tersebut selalu membayangi siswa sehingga ia tidak percaya diri dengan

sikap yang akan dilakukannya. Kejadian ini bisa terjadi secara langsung,

sehingga sangat mudah terlihat oleh guru yang sedang mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

72

Melihat persentase kategori tingkat kecemasan aspek kognitif pada

kategori kecemasan ringan, maka siswa kelas II SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman pada tahun pelajaran 2018/2019 perlu adanya program

pendampingan untuk meminimalisir kecemasan, sehingga tidak banyak

siswa yang mengalami kecemasan. Jika dilihat dari sumber penyebab

kecemasan. Menurut Deffenbacher dan Hazaleus (dalam Gufron, 2012)

mengemukakan bahwa sumber penyebab kecemasan, meliputi hal-hal

sebagai berikut:

a. Kekhawatiran (worry), merupakan pikiran negatif tentang diri sendiri,

seperti perasaan negatif bahwa ia lebih jelek dibandingkan dengan

teman-temannya.

b. Emosionalitas (imosionality), sebagai reaksi diri terhadap rangsangan

saraf otonomi, seperti jantung berdebar-debar, keringan dingin, dan

tegang.

c. Gangguan dan hambatan dalam menyelesaikan tugas (task generated

interference), merupakan kecenderungan yang dialami seseorang yang

selalu tertekan karena pemikiran yang rasional terhadap tugas.

Kaitannya dengan penelitian ini bahwa penyebab dari kecemasan

tersebut sangat berdampak pada kognitif siswa, sehingga muncul perasaan

yang mengganggu situasi belajar. Penyebab dari munculnya hal tersebut

bisa terjadi dari berbagai aspek, bisa dari dalam diri maupun luar diri.

Sehingga siswa yang mengalami gangguan tersebut akan merasa terancam

atau terpaksa dalam melakukan sesuatu. Rasa cemas biasanya muncul dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

73

hal yang sangat ringan kemudian bisa menjadi berat ketika siswa tersebut

terus menerus dihadapkan pada situasi yang membuat dirinya ketakutan.

Tidak hanya pada kategori kecemasan ringan, pada kategori

kecemasan sedang, kecemasan berat, dan kecemasan sangat berat, juga

perlu adanya pendampingan yang serius. Tujuannya untuk mengembalikan

rasa percaya diri dan menghilangkan rasa takut atau was-was yang selalu

mengganggu konsentrasi belajar siswa. Djiwandono (2006: 389-391)

mengungkapkan bahwa terdapat beberapa cara untuk mengatasi kecemasan

pada waktu pelajaran di kelas dan pada waktu mengerjakan tes, yaitu :

gunakan kompetisi secara hati-hati, hindari situasi di saat siswa yang

mempunyai kecemasan tinggi ditempatkan di muka, misalnya duduk

dibangku paling muka, semua perintah harus jelas, hindari menekankan

waktu yang tidak penting, berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk

mengerjakan tes, ajarkan keterampilan mengambil tes; berikan latihan

mengerjakan tes; berikan bimbingan belajar dan hindari memberikan nilai

akhir hanya berdasarkan satu tes.

Siswa yang merasa cemas secara kognitif akan khawatir dengan

segala kemungkinan yang akan terjadi, dalam hal ini akan mengakibatkan

seseorang yang merasa cemas tidak akan belajar secara baik. Siswa yang

mengalami cemas secara kognitif tentu sangat berpengaruh bagi fisik

seseorang tersebut. Menurut (Nevid, dkk, 2005) berpendapat bahwa ciri

cemas secara fisik meliputi: kegelisahan, kegugupan, tangan atau tubuh

yang gemetar atau bergetar, banyak berkeringat, pening atau pusing, dan

terasa lemas. Dalam hal ini siswa yang mengalami cemas secara kognitif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

74

sangat mempengaruhi fisiknya dan ciri-ciri perubahan yang sangat mudah

terlihat secara langsung jika siswa tersebut mengalami kecemasan.

Hasil yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam

satu Kecamatan SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman menunjukkan

sebagian besar siswa mengalami kecemasan pada kategori cemas ringan,

artinya tingkat kecemasan yang belum terlalu parah ini perlu adanya

pendampingan secara khusus. Terutama aspek yang menyangkut

kecemasan tersebut. Kedua aspek seperti kognitif dan fisik ini sangat

mudah terlihat dan terjadi secara langsung. Jika hal seperti ini dibiarkan,

dampak yang akan terjadi adalah hasil belajar siswa tersebut perlahan akan

menurun. Gejala fisik yang muncul dari siswa merupakan dampak dari

kognitif siswa yang kurang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab V ini dijabarkan beberapa bahasan yaitu kesimpulan,

keterbatasan penelitian, dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui survey

kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas II SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019, dapat disimpulkan bahwa dari 7

SD Negeri yang di survey ditemukan kecemasan pada aspek kognitif.

Kecemasan aspek kognitif siswa kelas II SD Negeri di Kecamatan

Gondokusuman tahun ajaran 2018/2019 pada kategori kecemasan ringan.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa dari 7

SD Negeri di Kecamatan Gondokusuman memiliki tingkat kecemasan

kategori tidak cemas 6,58%, kategori cemas ringan 56,58%, kategori cemas

sedang 32,90%, kategori cemas berat 2,63%, dan kategori sangat berat

1,31%. Frekuensi terbanyak adalah pada siswa dengan tingkat kecemasan

kategori cemas ringan yaitu sebanyak 56,58%. Hal ini menunjukkan bahwa

pada setiap sekolah perlu adanya program pendampingan khusus terhadap

siswa yang mengalami kecemasan untuk meminimalisir siswa yang

mengalami kecemasan.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dengan semaksimal mungkin

sesuai dengan tujuan penelitian. Namun demikian masih dirasakan adanya

keterbatasan dan kelemahan yang dirasakan oleh peneliti bahwa masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

76

banyaknya siswa yang belum bisa membaca, sedangkan peneliti tidak bisa

mendampingi satu persatu karena jumlah siswa yang banyak. Siswa yang

mengalami kesulitan diduga tidak bersungguh-sungguh dalam mengisi

angket.

C. Saran

Berdasarkan keterbatasan yang telah didapatkan, peneliti

menyampaikan saran sebagai masukan dan perbaikan untuk penelitian

selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya melibatkan guru kelas,

karena guru kelas lebih tau kondisi dan keadaan siswa, di sisi lain guru juga

dapat lebih mudah mendampingi siswa yang kesulitan dalam mengisi

angket. Siswa yang belum bisa membaca diharapkan dapat mengisi angket

dengan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

77

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. (2013). Pengembangan & model pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Asra, I, dkk. (2016). Metode penelitian survei. Bogor: Penerbit In Media.

Ayuningtyas, R. (2009). Studi deskriptif kecemasan siswa kelas 6 sekolah dasar

dalam menghadapi ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN).

Yogyakarta: Program Studi Psikologi Jurusan Psikologi Universitas

Sanata Dharma.

Azwar, S. (1997). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Azwar, S. (2009). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bungin, B. (2006). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group.

Desiningrum, D. (2016). Psikologi anak berkebutuhan khusus.Yogyakarta:

Psikosain.

Djiwandono, S. (2006). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT.Grasindo.

Effendi, S dan Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.

Ghufron, S. (2012). Teori-teori psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Gunarsa. (1996). Psikologi olahraga : Teori dan praktek. Jakarta: PT. BPK Gunung

Mulia.

Hamalik, O. (2009). Proses belajar mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

Khodijah, N. (2014). Psikologi pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Liputan6. (2010). Menjelang UN, siswa dihantui kecemasan tak lulus. https://www.liputan6.com/news/read/268688/menjelang-un-siswa-

dihantui-kecemasan-tak-lulus#

Martono, N. (2014). Metode penelitian kuantitatif . Jakarta: Rajawali Pers.

Masidjo, I. (2010). Penilaian pencapaian siswa di sekolah. Yogyakarta : Kanisisus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

78

Nanda, C. S. R. (2017). Realita di balik kecemasan menghadapi matematika.

Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas

Sanata Dharma.

Nevid, J. S. (2003). Psikologi abnormal. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Nevid, J. S & Rathus, S. A., & Greene, B. (2005). Psikologi abnormal jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Ormrod, J.,E. (2008). Psikologi pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Periantalo, J. (2015). Penyusunan skala psikologi: Asyik, Mudah & Bermanfaat.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Purwanto. (2009). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohmah, N. (2012). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: Teras.

Sadirman. (2008). Interaksi dan motivasi belajar-mengajar. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Safi’i, M. (2019). Pesan terakhir murid sd korban bully: tuhan, tolong cabut nyawa

saya. https://hot.liputan6.com/read/3938088/selain-audrey-4-kasus-

bullying-anak-sekolah-ini-juga-bikin-miris?source=search

Samosir, E. (2017). Kecemasan matematika pada siswa sd. Yogyakarta: Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J.,W. (2009). Psikologi pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Slameto. (2015). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Slavin, R.,E. (2009). Psikologi pendidikan teori dan praktik edisi kedelapan.

Jakarta Barat: PT. Indeks.

Sugiyono. (2010). Model-model pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka

Sugiyono, (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan r&d. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif

dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.,S. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Suprapto. (2013). Metodelogi ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan sosial.

Yogyakarta: PT. Buku Seru.

Surya, M. (2013). Psikologi guru konsep dan aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, S. (2006). Psikologi kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

79

Susanto, A. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta:

Predana Media Group.

Syah, M. (2017). Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Widoyoko, S.,E.,P. (2015). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Yusuf, M. (2014). Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, dan penelitian

gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

80

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

81

Lampiran 1 : Rekap Lapor Bulan Data SD Tahun Pelajaran 2018/2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

82

Lampiran 2 : Surat Ijin Permohonan Survey

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

83

Lampiran 3 : Kuesioner Tingkat Kecemasan

KUESIONER TINGKAT KECEMASAN

Petunjuk pengisian

Dalam skala psikologi ini, disajikan beberapa pernyataan mengenai hal-hal

yang terkait dengan pengalaman teman-teman disekolah. Berikan tanda centang

() pada pilihan jawaban yang sesuai dengan pemikiran, perasaan, pengalaman

dan keadaan saudara.

Ada 4 (empat) alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:

Sangat Sesuai (SS) : Jika pernyataan tersebut sangat sesuai keadaan

diri anda.

Sesuai (S) : Jika pernyataan tersebut sesuaidengan diri anda.

Tidak Sesuai (TS) : Jika pernyataan tersebut tidak sesuai dengan diri

anda.

Sangat Tidak Sesuai (STS) : Jika pernyataan tersebut sangat tidak sesuai

dengan diri anda.

Contoh cara pengisian :

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S TS ST

S

1 Saya sering merasa khawatir tidak dapat menjawab soal-soal

ulangan.

Jika teman-teman keliru dalam memberikan tanda () maka dapat mengganti

jawaban dengan memberi tanda ()

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S TS ST

S

1 Saya sering merasa khawatir tidak dapat menjawab soal-soal

ulangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

84

Identitas diri responden

Nama Lengkap :.........................................

Kelas :.........................................

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S TS STS

1. Saya merasa khawatir tidak dapat menjawab soal ulangan

tengah semester.

2. Saya khawatir tidak mampu mengerjakan soal yang sangat

sulit.

3. Saya khawatir akan melakukan kesalahan selama ujian.

4. Saya tidak merasa khawatir menghadapi ulangan tengah

semester.

5. Saya merasa tertantang mengerjakan soal yang sulit.

6. Saya bisa tidur dengan nyenyak walaupun esok hari ulangan

tengah semester.

7. Saya merasa ingin cepat keluar dari ruang kelas pada saat

mengerjakan soal yang sangat banyak.

8. Saya lupa apa yang sudah saya pelajari.

9. Saya berpikir nilai saya tidak akan memuaskan.

10. Saya belum bisa membaca dengan lancar.

11. Saya sulit memahami soal.

12. Saya merasa biasa saja walaupun nilai saya kurang baik.

13. Saya tetap semangat walaupun belum bisa membaca dengan

lancar.

14. Saya merasa khawatir ketika guru membacakan nilai saya.

15. Saya malu ketika teman-teman mengetahui nilai saya.

16. Saya merasa takut ketika teman-teman sudah banyak yang

selesai mengerjakan soal ulangan tengah semester.

17. Saya biasanya meminta salah satu teman untuk menunggu

sampai saya selesai mengerjakan soal.

18. Saya sulit berkonsentrasi ketika mengerjakan soal ulangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

85

No Pernyataan Alternatif Jawaban

SS S TS STS

19. Saya dapat berkonsentrasi dengan baik walaupun soal ulangan

sulit.

20. Pada saat ulangan saya merasa gelisah ketika guru

memperhatikan saya.

21. Saya merasa gugup ketika guru mendekati meja saya.

22. Saya sangat senang ketika guru mendekati meja saya.

23. Tubuh saya mengeluarkan keringat yang banyak pada saat

mengerjakan soal yang sulit.

24. Tangan saya terasa dingin dan mengeluarkan keringat.

25. Tangan saya bergetar ketika guru menyampaikan waktu

ulangan hampir habis.

26. Jantung saya berdetak lebih kencang ketika diminta guru

mengumpulkan hasil ulangan.

27. Saya sering buang air kecil pada saat mengerjakan soal

ulangan.

28. Saya merasa pusing mengerjakan soal yang sulit.

29. Saya tidak merasa pusing saat mengerjakan soal yang sulit.

30. Sepuluh menit sebelum waktu ulangan selesai perut saya terasa

sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

86

Lampiran 4 : Tabel tingkatan kecemasan siswa kelas II SD Negeri Baciro

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Imam 2 2 3 1 4 1 1 1 1 4 4 3 4 3 3 1 4 3 4 4 3 3 4 63

2 Revano 2 4 1 2 2 4 2 3 1 1 3 4 3 2 1 1 3 2 4 3 1 1 3 53

3 Bunga 3 3 2 3 4 3 2 1 2 2 3 2 1 4 2 4 3 3 2 3 2 1 3 58

4 Abi 2 2 4 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 3 2 4 2 2 49

5 Orion 4 4 2 1 2 1 2 2 1 4 2 4 2 2 2 3 4 3 4 2 2 1 2 56

6 Shafa 2 4 4 2 4 4 3 2 1 4 3 4 2 4 3 1 3 1 3 1 4 2 4 65

7 Arum 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 41

8 Ayu 2 3 4 1 3 1 2 2 3 4 2 4 1 4 3 4 2 2 2 2 1 2 1 55

9 Safira 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1 39

10 Devano 2 4 1 2 1 2 1 2 2 2 4 1 3 3 2 1 2 4 3 2 3 3 3 53

11 Rayhan 2 2 1 4 2 1 2 1 3 2 2 4 2 3 1 3 4 3 4 4 3 2 4 59

12 Galih 3 4 3 1 2 1 2 3 3 1 2 4 2 2 3 1 2 1 3 2 2 1 2 50

13 Nailah 2 4 1 1 2 3 2 3 1 3 2 2 1 1 2 2 1 1 2 1 4 4 1 46

14 Safa 2 4 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 3 1 2 1 2 1 3 1 1 41

15 Najwa 2 3 4 1 1 4 1 3 2 4 2 3 4 2 2 4 3 1 2 1 2 1 2 54

16 Arkana 2 1 3 3 1 2 1 2 4 2 2 1 2 1 2 4 2 1 2 1 2 4 2 47

17 Khairun 2 1 4 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 46

18 Sofhie 2 2 2 1 1 2 2 2 3 4 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 39

19 Alvin 4 3 4 2 4 3 4 3 1 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 2 4 75

20 Queensha 3 3 3 1 4 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 39

21 Felicya 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

87

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

22 Fauzi 2 1 1 2 4 2 1 2 1 3 2 1 4 2 1 2 2 2 3 1 2 3 1 45

23 Bima 2 4 3 4 4 3 1 4 3 4 4 3 4 1 3 3 4 2 3 2 4 2 1 68

24 Nabila 2 2 2 4 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 56

25 Alvin 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 1 2 1 1 1 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

88

Lampiran 5 : Tabel tingkatan kecemasan siswa kelas II SD Negeri Bhayangkara

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Aliyya 1 4 4 4 1 2 2 2 1 1 2 1 4 1 2 1 1 2 1 1 4 4 1 47

2 Wildan 3 1 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 1 1 4 2 1 1 4 2 63

3 Frea 2 3 3 1 2 2 1 2 1 2 4 1 2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 1 43

4 Adina 1 2 3 2 2 2 1 2 1 3 2 1 3 3 4 3 1 2 1 1 4 3 1 48

5 Leonardo 2 2 3 1 3 4 2 3 1 4 4 3 2 2 3 1 3 4 4 4 3 2 3 63

6 Jeriko 2 2 3 1 3 4 1 4 1 2 1 1 4 2 4 2 1 2 3 1 1 1 2 48

7 Nadhifa 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 3 4 3 47

8 Keizha 2 4 4 2 4 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 1 1 1 1 4 43

9 Melvin 2 3 4 2 1 2 1 2 1 1 1 1 4 2 1 2 1 2 3 1 1 1 4 43

10 Satria 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 4 1 1 36

11 Adit 2 2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 2 3 1 2 2 1 2 1 1 3 1 1 37

12 Dimas 2 2 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 4 3 1 1 1 2 4 1 3 1 2 45

13 Adelia 2 2 2 1 4 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 4 3 1 43

14 Rafif 2 4 3 1 2 4 1 2 1 2 4 2 4 2 1 1 1 2 2 2 1 4 3 51

15 Riska 2 3 4 2 4 3 1 2 1 2 2 3 4 2 1 2 1 2 3 1 3 1 2 51

16 Kiona 2 1 4 1 2 1 4 3 1 3 4 2 4 3 1 1 2 2 2 1 4 4 1 53

17 Kayla 2 3 4 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 1 1 4 1 1 1 1 1 42

18 Niluh 2 3 4 2 3 1 2 1 2 2 1 2 1 3 4 2 4 2 1 2 2 1 3 50

19 Putri 2 3 4 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 1 2 41

20 Juan 4 3 4 2 1 2 1 2 1 3 4 3 2 2 4 2 1 4 1 2 1 2 4 55

21 Fatih 2 1 4 2 1 2 1 2 1 1 1 2 4 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

89

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

21 Irawan 2 3 4 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 39

22 Dzakiyyah 2 3 4 2 1 3 1 2 1 3 2 1 3 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 41

23 Medista 1 4 4 4 1 2 2 2 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 2 1 4 4 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

90

Lampiran 6 : Tabel tingkatan kecemasan siswa kelas II SD Negeri Klitren

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Fajar 2 3 1 2 2 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 38

2 Sabrina 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 41

3 Khaylila 1 1 1 1 1 2 3 4 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 1 1 2 37

4 Ihsan 4 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 3 1 2 3 2 1 3 1 4 43

5 Vendi 4 3 2 3 3 4 2 3 4 4 2 3 2 1 2 2 4 1 2 3 4 1 1 60

6 Ilyas 1 4 2 1 2 2 2 4 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 4 1 2 42

7 Maheswara 4 3 1 1 1 2 4 2 1 1 1 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 43

8 Faisal 4 3 1 1 2 2 4 1 1 1 1 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 43

9 Zifara 1 1 4 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 4 2 2 3 2 48

10 Nawang 4 4 1 1 1 2 3 4 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 47

11 Gibran 1 4 2 1 2 3 4 4 2 1 3 1 2 2 3 1 3 2 2 1 2 1 2 49

12 Amabel 2 3 4 4 1 2 4 2 2 3 2 3 4 1 2 2 3 3 1 1 3 3 1 56

13 Zaka 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 29

14 Septian 2 1 2 1 1 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 3 3 2 1 2 2 2 2 38

15 Elena 2 3 4 4 1 2 4 2 2 3 2 3 4 1 2 2 3 4 1 1 3 3 1 57

16 Febrian 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 44

17 Hilman 3 2 3 2 1 4 1 3 1 3 1 1 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 56

18 Bara 2 2 3 2 1 3 2 4 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

91

Lampiran 7 : Tabel tingkatan kecemasan siswa kelas II SD Negeri Sagan

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Sasa 3 1 1 2 2 1 2 3 1 3 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1 37

2 Wisnu 1 2 1 2 1 3 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 3 1 37

3 Damar 1 2 1 2 1 3 2 4 1 4 3 4 4 3 4 1 3 1 2 2 3 1 1 53

4 Naura 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 47

5 Erina 2 2 1 1 3 3 1 3 1 4 3 3 3 2 3 1 1 2 3 3 3 2 4 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

92

Lampiran 8 : Tabel tingkatan kecemasan siswa kelas II SD Negeri Demangan

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Kara 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 1 2 2 1 2 33

2 Dimas 4 1 4 1 2 4 2 4 2 4 4 2 4 2 1 2 1 1 4 1 1 1 4 56

3 Vino 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 41

4 Fajari 3 2 4 1 1 2 3 2 2 4 3 4 2 2 3 1 2 4 3 2 1 2 4 57

5 Elang 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47

6 Malika 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 4 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 40

7 Davalla 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 4 45

8 Desvita 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 52

9 Tiara 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 1 2 43

10 Meisya 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 43

11 Yusron 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 55

12 Isma 2 2 2 1 1 3 1 1 1 2 2 1 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 4 53

13 Alisa 2 1 2 1 1 3 2 1 2 1 4 2 2 1 3 1 1 2 4 1 3 1 1 42

14 Bayu 3 4 1 2 2 2 4 4 1 4 1 1 1 1 4 2 1 4 1 4 2 1 1 51

15 Kanaya 3 1 1 3 2 3 3 2 2 4 1 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 4 2 52

16 Aqila 4 3 3 1 3 1 1 4 2 4 4 3 1 3 4 2 4 1 3 3 1 1 2 58

17 Oziel 4 2 3 4 4 2 1 2 2 4 3 1 2 3 2 1 3 2 1 3 2 1 2 54

18 Naya 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 1 41

19 Aliza 2 2 2 1 1 3 1 1 1 2 2 1 4 4 3 2 2 3 3 4 2 3 4 53

20 Aira 3 4 1 3 3 1 3 4 3 3 2 3 1 3 4 2 4 1 2 3 4 2 2 61

21 Putri 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

93

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

22 Alia 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 30

23 Aprilia 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 4 2 2 44

24 Gamacita 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 58

25 Andin 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1 2 3 4 2 4 3 3 58

26 Erina 3 1 1 1 1 4 3 1 1 4 1 3 4 2 3 1 1 1 4 4 1 1 1 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

94

Lampiran 9 : Tabel tingkatan kecemasan siswa kelas II SD Negeri Terbansari

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Arka 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 80

2 Taqi 2 1 3 1 2 3 2 1 1 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 39

3 Avin 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 80

4 Afira 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 46

5 Thoriq 1 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 4 2 1 2 3 1 1 3 3 1 40

6 Fatima 4 3 1 1 2 1 4 3 1 2 2 3 4 2 3 1 3 4 2 1 4 3 3 57

7 Rahmalia 4 1 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 56

8 Richie 4 4 3 1 2 1 2 4 3 1 3 4 4 2 1 2 4 1 4 3 2 2 4 61

9 Halwa 4 4 4 1 1 1 2 2 1 2 3 4 2 3 4 4 3 4 4 2 1 1 2 59

10 Devano 1 2 3 1 1 3 3 4 1 2 2 2 1 4 3 1 3 1 2 1 2 1 2 46

11 Gadafi 1 2 4 2 1 1 4 3 1 2 1 4 1 2 2 1 2 3 2 1 3 1 1 45

12 Reza 2 2 2 1 4 2 3 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 2 3 1 3 43

13 Lasaufa 2 2 2 1 4 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 36

14 Agung 1 2 4 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 4 1 3 3 3 1 44

15 Kaila 4 4 4 2 4 4 2 4 2 1 3 1 4 2 4 1 3 1 4 3 3 1 2 63

16 Tiara 1 1 2 3 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 1 52

17 Natalia 4 4 3 1 2 1 2 4 3 1 3 4 4 2 1 2 4 1 4 3 2 2 4 61

18 Pizah 2 1 4 2 1 3 4 2 1 1 2 1 3 2 4 2 1 2 1 2 4 2 2 49

19 Raihanah 4 3 1 2 1 1 2 4 2 1 1 2 1 4 3 1 2 4 2 2 1 4 2 50

20 Nabila 4 1 4 2 4 3 2 4 1 1 2 1 3 3 2 1 2 2 2 2 2 1 3 52

21 Jovanka 4 4 4 1 3 4 4 3 1 2 2 4 2 1 2 1 4 1 2 4 4 1 3 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

95

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

22 Venom 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 39

23 Sultan 3 1 2 1 2 3 1 1 1 2 2 4 3 4 3 3 4 1 4 2 4 2 4 57

24 Enggar 1 2 1 1 2 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 1 2 42

25 Faiq 1 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 39

26 Marvel 1 2 1 1 2 3 2 2 2 4 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 2 44

27 Amarsatria 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 35

28 Muhammad 1 4 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 1 3 1 1 2 3 1 2 1 1 39

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

96

Lampiran 10 : Tabel tingkatan kecemasan siswa kelas II SD Negeri Serayu

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 Maharani 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 4 4 1 1 2 4 1 2 1 2 43

2 Aqila 3 3 3 2 3 1 4 4 2 2 3 4 1 4 1 1 3 2 4 1 3 3 1 58

3 Ahmad 2 4 3 2 1 4 3 3 1 3 4 3 2 4 3 1 2 3 4 2 2 1 2 59

4 Radik 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 44

5 Omar 1 2 2 1 1 3 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 3 4 45

6 Nadzarul 2 4 4 4 3 3 3 4 1 4 4 1 4 1 4 4 2 2 3 1 4 4 1 67

7 Ilyas 1 3 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 3 3 2 1 1 2 37

8 Eugenia 2 3 4 1 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 2 1 1 1 1 1 37

9 Adinda 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 35

10 Myiescha 3 4 4 2 4 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 56

11 Dimas 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 51

12 Brillian 1 4 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 1 1 3 4 3 4 1 1 62

13 Casey 2 1 2 2 3 1 4 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 4 46

14 Callista 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 4 2 1 2 2 2 1 41

15 Amira 2 2 1 1 4 1 1 2 2 2 2 4 3 4 3 2 1 4 4 1 1 1 1 49

16 Fadhil 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 49

17 Lionel 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 3 45

18 Ismail 3 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 54

19 Benito 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 52

20 Raina 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 36

21 Dara 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 3 2 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

97

No Nama Pernyataan

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

22 Faisal 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 2 1 1 31

23 Nirmala 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 42

24 Rizki 2 4 4 3 2 1 2 2 1 4 2 4 3 2 1 1 4 1 1 1 1 1 1 48

25 Kenar 1 3 2 2 2 1 2 1 3 1 2 1 2 2 1 4 2 1 2 1 2 1 1 40

26 Aura 4 3 2 1 4 3 2 4 4 2 3 4 3 4 3 4 3 1 3 1 1 1 1 61

27 Mahanna 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: SURVEY KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS II … · 2019. 7. 18. · kecemasan ringan , yaitu 86 siswa (56,58%), sehingga dapat disimpulkan tingkat kecemasan aspek kognitif

98

BIOGRAFI PENELITI

Peneliti bernama Yohanes Ludi Frandika. Anak keempat

dari Bapak Paulus Tumiran dan Ibu Primitiva Sri Murdiati.

Peneliti dilahirkan di Patoman, 9 Januari 1997. Peneliti

menempuh pendidikan dimulai dari SDN 1 Patoman dan

lulus pada tahun 2009. Setelah lulus kemudian

melanjutkan Pendidikan Menengah Pertama di SMP

Xaverius Pringsewu dan lulus pada tahun 2012. Setelah

lulus kemudian melanjutkan Pendidikan Menengah Atas di

SMA Xaverius Pringsewu dan lulus pada tahun 2015.

Setelah lulus Sekolah Menengah Atas peneliti memutuskan menempuh Pendidikan

Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti aktif dalam

berbagai kegiatan yang diselenggarakan Universitas Sanata Dharma. Selain itu

peneliti pernah mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Program Studi PGSD

berupa kegiatan KMD yang dipersiapkan untuk membina Pramuka di SD, kegiatan

bimbingan belajar di SD untuk kelas atas, kegiatan bimbingan belajar di SD untuk

kelas bawah, kegiatan Probaling I untuk magang guru SD, kegiatan Probaling II

untuk magang kepala sekolah, dan kegiatan PPL selama 4 bulan.Masa pendidikan

peneliti diakhiri di Universitas Sanata Dharma dengan menulis skripsi yang

berjudul “Survey Kecemasan Aspek Kognitif Pada Siswa Kelas II SD Negeri

Di Kecamatan Gondokusuman Tahun Ajaran 2018/2019”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI