surat pernyataan bebas plagiat - sinta.unud.ac.id · pdf filesurat pernyataan bebas plagiat...

29
v SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan NIM : 1491861011 Program Studi : Magister Arsitektur Judul Tesis : Pemanfaatan Ruang Publik Untuk Menunjang Kegiatan Ritual Keagamaan di Desa Peliatan Ubud Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Denpasar, 23 Desember 2016 Hormat Saya, I Putu Hartawan

Upload: vuminh

Post on 03-Feb-2018

260 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

v

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : I Putu Hartawan

NIM : 1491861011

Program Studi : Magister Arsitektur

Judul Tesis : Pemanfaatan Ruang Publik Untuk Menunjang Kegiatan Ritual

Keagamaan di Desa Peliatan Ubud

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat. Apabila di

kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Denpasar, 23 Desember 2016

Hormat Saya,

I Putu Hartawan

Page 2: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke

hadapan Ida Sang Hyang Widihi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas

asung wara nugraha-Nya/karunia-Nya, tesis dengan judul ”Pemanfaatan Ruang

Publik untuk Menunjang Kegiatan Ritual Keagamaan di Desa Peliatan

Ubud” dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini penulis secara khusus mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing, yaitu Bapak Dr. Ngakan Ketut

Acwin Dwijendra, ST, MA. selaku pembimbing I, dan Bapak Dr. Ir. I Made

Adhika, MSP selaku dosen pembimbing II yang selalu memberikan arahan,

bimbingan, dan motivasi selama proses penyusunan penelitian ini. Selain itu,

terima kasih Penulis ucapkan kepada dosen penguji yaitu, Ibu Dr. Ir. Ida Ayu

Armeli, MSi., Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Ayu Siwalatri, MT., dan Ibu Prof. Dr. Ir. Anak

Agung Ayu Oka Saraswati, MT., serta dosen lainnya yang secara tidak langsung

memberikan bimbingan dan pembelajaran.

Terimakasih juga diucapkan kepada Rektor Universitas Udayana Bapak Prof. Dr.

dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD beserta pihak-pihak dalam lingkup Program

Pascasarjana Universitas Udayana yaitu Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K)

selaku Direktur Program Pascasarjana, Ibu G.A.M. Suartika, ST, MEngSc. Ph.D

selaku Ketua Program Magister Arsitektur, beserta jajarannya yang telah

memberikan kesempatan dan fasilitas dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 3: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

vii

Rasa hormat dan cinta mendalam untuk kedua orangtua (I Nyoman Putra

Wijaya, Ni Ketut Erni) , dan adik (Ni Made Puspitasari), serta keluarga besar dan

teman-teman se-angkatan di Program Magister Arsitektur Universitetas Udayana

dan para sahabat atas masukan dan dukungan dalam berbagai hal.

Kepada seluruh pihak yang membantu dalam proses penelitian. Penulis

mengucapkan terimakasih atas bantuan informasi, data yang terkait dengan proses

penelitian ini. Bapak I Nyoman Sudana, selaku Kelian Banjar Tengah Peliatan,

beserta narasumber lain yang telah bersedia diwawancarai serta semua pihak yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Mahaeasa selalu

melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan

dan penyelesaian tesis ini.

Page 4: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

viii

ABSTRAK

Ruang publik terdiri dari elemen-elemen pembentuk ruang yang mendukung

terjadinya suatu kegiatan di dalamnya. Peninjaun elemen pembentuk ruang

publik sangat penting, agar aktivitas yang terjadi sesuai dengan fungsi yang

diharapkan. Desa Peliatan merupakan sebuah desa yang terkenal dengan keunikan

seni dan budaya. Dengan daya tarik seni dan budaya, Desa Peliatan berkembang

pesat menjadi daerah tujuan pariwisata. Kegiatan ritual keagamaan merupakan

salah satu cerminan budaya masyarakat Desa Peliatan. Berkembangnya Desa

Peliatan menjadi kawasan pariwisata, juga memberikan pengaruh terhadap

perkembangan aktivitas pada ruang publik. Beberapa ruang publik seperti jalan,

alun-alun, lapangan dipergunakan oleh banyak pihak untuk berbagai macam

kegiatan. Ruang publik jalan menjadi semakin padat dengan lalu lintas. Ruang

publik yang berfungsi sebagai ruang rekreasi seperti lapangan dan alun-alun

sangat ramai dikunjungi masyarakat sekitar, seiring dengan berkurangnya ruang

terbuka hijau di Desa Peliatan. Kegiatan ritual yang menjadi salah satu daya tarik

wisata budaya juga memanfaatkan ruang publik. Pemanfaatan ruang publik untuk

kegiatan ritual dipengaruhi oleh faktor tradisi dan kemajuan teknologi. Kegiatan

ritual keagamaan di tingkat desa, pada umumnya dihadiri oleh seluruh elemen

masyarakat yang terlibat langsung, penonton dan pedagang dari berbagai etnis.

Hal ini akan menimbulkan permasalahan akan kebutuhan ruang, karena ruang-

ruang ritual desa tidak direncanakan untuk menampung perkembangan aktivitas

tersebut. Permasalahan lain adalah tidak tersedianya ruang untuk parkir yang

memadai, sehingga pemanfaatan ruang publik pada saat terjadi kegiatan ritual

tidak dapat dihindari. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya tumpang tindih

kepentingan, antara kegiatan ritual dan aktivitas umum ruang publik. Peneliti

melihat hal tersebut sebagai studi kasus dengan pendekatan teori setting dan teori

ruang publik.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma

naturalistik. Lokasi penelitian terletak di Desa Peliatan. Jenis data yang digunakan

yaitu data kualitatif. Sumber data terdiri dari sumber data primer dan sumber data

sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi

kepustakaan dan dokumentasi. Untuk analisis data, dilakukan dengan metode

kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian, dan penarikan simpulan. Penentuan kasus

penelitian menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil dan pembahasan dari penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan

ruang publik untuk menunjang kegiatan ritual memberikan pengaruh negatif

terhadap fungsi ruang publik dalam suatu kawasan. Ditinjau berdasarkan teori

setting, permasalahan ditimbulkan oleh elemen semi fixed dan non fixed yang

mendukung terjadinya kegiatan ritual pada ruang publik. Temuan lain dalam

penelitian ini yaitu, permasalahan dapat dikurangi dengan meninjau kembali

elemen pembentuk setting yang terdiri dari, elemen fixed, elemen semi fixed dan

elemen non fixed. Elemen fixed lebih menekankan pada perencanaan, elemenen

semi fixed dan non fixed lebih menekankan pada pengaturan atau manajemen

pemanfaatan ruang.

Kata kunci : Ruang publik, kegiatan ritual, setting

Page 5: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

ix

ABSTRACK

THE USE OF PUBLIC SPACE TO SUPPORT RELIGIOUS RITUAL

ACTIVITIES IN PELIATAN VILLAGE UBUD

Public open space consists of forming elements that support activity

occurring in it. Conducting a review on the forming elements of public open space

is very important, in order to run the activity based on the expected function.

Peliatan village is well-known with its cultural and art uniquenesses. Therefore,

Peliatan Village has been evolving vastly into a tourist attraction. Religious

ceremony is one of the cultural reflections of the Peliatan village community. The

development of Peliatan village into a tourism area has also impacted the

development of activities in public space. Some public spaces such as street,

square, field are used by many parties for many kinds of activity. Public space

street becomes more congested with traffic. Public space which functions as

recreational space such as field and square are visited by many local community,

along with the lessening of green open space in Peliatan village. Ritual activity

which becomes one of the cultural tourist attractions is also utilising public space.

The use of public space for ritual activity is influenced by traditions and

technological advances factors. Religious ritual activity in village level is

generally attended by all of the community elements who get involved directly,

the viewers, and the sellers from varied ethnic backgrounds. This will cause issue

related to the need of space, in which village ritual spaces are not planned to

accomodate the development of the activity. The other issue is the unavailability

of a proper parking lot; therefore, the use of public space as parking lot when

conducting the ritual activity cannot be avoided. The condition results in the

overlapping of needs, between ritual and public activity in public space.

Researcher regarded this as a case study with the approaches of setting theory and

public space theory.

This study used qualitative method with naturalistic paradigm. The research

location is situated in Peliatan village. Type of data used is qualitative data. Data

source consists of primary and secondary data. Data collection was conducted by

having observation, interview, library and documentation studies. Data analysis

was conducted by using qualitative data, i.e. data reduction, presentation and

drawing conclusion. This research case was determined by using purposive

sampling technique.

The result and discussion of the research show that the use of public space

in order to support ritual activity has given negative impact towards the function

of public space. As reviewed based on setting theory, the issue is caused by semi-

fixed and non-fixed elements that support the ritual activity conducted in public

space. The other finding in this research, i.e. the issue can be decreased by

reviewing the forming element of setting which consists of fixed element, semi-

fixed element and non-fixed element. Fixed element more emphasizes on

planning, while semi-fixed and non-fixed elements emphasize more on setting or

management of space use.

Key words: public space, ritual activities and setting

Page 6: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

x

RINGKASAN

Ruang publik mempunyai peranan penting dalam suatu daerah yang sedang

berkembang. Hampir semua elemen masyarakat memanfaatkan ruang publik

untuk berbagai macam aktivitas. Ruang publik terdiri dari elemen-elemen

pembentuk yang mendukung terjadinya suatu kegiatan didalamnya. Peninjaun

elemen pembentuk setting ruang publik sangat penting, agar aktivitas yang terjadi

sesuai dengan fungsi yang diharapkan. Desa Peliatan merupakan bagian dari

wilayah Kecamatan Ubud yang termasuk Kabupaten Gianyar. Desa Peliatan juga

merupakan akses utama menuju objek-objek wisata yang terletak di Kawasan

Pariwisata Ubud. Kondisi tersebut menyebabkan lalu-lintas pada jalan-jalan di

Desa Peliatan cukup tinggi, kemacetan terjadi setiap hari. Desa Peliatan terkenal

dengan keunikan seni dan budaya. Salah satu cerminan budaya masyarakat

Peliatan adalah kegiatan ritual keagamaan yang dilaksanakan oleh mayoritas

penduduk yang beragama Hindu. Kegiatan ritual keagamaan di Desa Peliatan

merupakan sebuah magnet yang dapat mengundang masyarakat dengan segala

aktivitasnya. Hal ini akan menimbulkan permasalahan akan kebutuhan ruang,

karena ruang-ruang ritual desa tidak direncanakan untuk menampung hal tersebut.

Pemanfaatan ruang publik untuk menunjang kegiatan ritual tidak dapat dihindari,

disisi lain ruang publik tersebut sangat berperan penting untuk keberlangsungan

aktivitas masyarakat umum. Peneliti melihat hal tersebut sebagai studi kasus

dengan pendekatan teori setting dan teori ruang publik.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang berlokasi di

Desa Peliatan. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif. Sumber data terdiri

dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer berasal

dari observasi dan wawancara, sumber data sekunder berasal dari literatur dan

dokementasi atau peraturan. Untuk analisis data dilakukan dengan metode

kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian, dan penarikan simpulan. Penentuan kasus

penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.

Berdasarkan latar belakang dirumuskan pertanyaan penelitian yaitu,

gambaran pemanfaatan ruang publik untuk ritual ditinjau berdasarkan elemen-

elemen pembentuk ruang dan faktor-faktor yang berpengaruh, pengaruh yang

ditimbulkan terhadap fungsi ruang publik secara umum, serta pemecahan masalah

berdasarkan tinjaun teori elemen pembentuk setting, teori ruang publik, penyebab

permasalahan, dan masukan stakeholder.

Tiga elemen pembentuk setting pada studi kasus penelitian adalah elemen

fixed, elemen semi fixed, dan elemen non fixed. Elemen fixed adalah elemen fisik

tetap yang mewadahi seluruh aktivitas. Elemen fixed dikelompokkan lagi menjadi

dua yaitu, hardscape dan softscape. Hardscape element adalah berbagai elemen

fisik pendukung fungsi ruang publik. Softscape element adalah berbagai vegetasi

yang tumbuh pada area ruang publik. Elemen semi fixed adalah elemen penyusun

semi tetap/dapat dirubah seperti, sarana perlengkapan upacara, parkir sepeda

motor, dan sarana perlenkapan pedagang. Elemen non fixed adalah kelompok

manusia yang terlibat dalam kegiatan ritual dengan berbagai macam aktivitasnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan ruang publik untuk menunjang

Page 7: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xi

kegiatan ritual keagamaan di Desa Peliatan terdiri dari, tradisi atau kebiasaan,

kemajuan teknologi, lokasi atau tata letak, fisik ruang publik, regulasi, ekonomi,

keterbatasan ruang.

Pemanfaatan ruang publik untuk menunjang kegiatan ritual keagamaan

menimbulkan pengaruh terhadap fungsi ruang publik. Pengaruh negatif

ditimbulkan oleh elemen pembentuk semi fixed dan non fixed. Pemanfaatan ruang

publik untuk meletakkan elemen semi fixed dengan durasi yang cukup lama dapat

mengganggu aktivitas yang terjadi pada ruang publik tersebut. Elemen semi fixed

berupa parkir kendaraan, sarana perlengkapan upacara, dan sarana perlengkapan

pedagang akan membentuk pola ruang semi fixed featured space atau ruang

berbatas tetap yang menyebabkan fungsi ruang publik sebagai ruang sirkulasi,

rekreasi dan olahraga tidak berjalan dengan optimal. Selain terganggunya fungsi

ruang publik, elemen semi fixed yang terbentuk, juga dapat mengganggu aktivitas

dari kegiatan ritual itu sendiri. Elemen non fixed juga memberikan pengaruh

terhadap fungsi ruang publik. Pada studi kasus terdapat elemen non fixed berupa

aktivitas sirkulasi yang dilakukan pada jalan kolektor primer dapat menyebabkan

kemacetan pada jalur tersebut. Elemen non fixed yang terbentuk karena aktivitas

pembuatan sarana pada jalan lingkungan banjar menyebabkan akses warga yang

bermukim di area tersebut dan fungsi jalan lingkungan sebagai jalur alternatif

pemecah kemacetan tidak berfungsi optimal. Elemen non fixed yang terbentuk

karena aktivitas jual beli pada saat pelaksanaan kegiatan ritual juga menyebabkan

menyempitnya ruang sirkulasi yang berujung kepada kemacetan. Elemen non

fixed yang terbentuk karena aktivitas nguyeg terjadi dalam waktu yang relatif

singkat.

Berdasarkan dialog antara teori, faktor yang mempengaruhi pemanfaatan

ruang publik, permasalahan yang ditimbulkan, masukan stakeholder dan

perencanaan dari pihak terkait, dapat disimpulkan untuk mengurangi

permasalahan yang ditimbulkan, dapat dilakukan dengan penataan dan

perencanaan terhadap elemen pembentuk setting kegiatan ritual. Penataan lebih

menekankan pada elemen semi fixed dan non fixed, sedangkan perencanaan lebih

menekankan pada elemen fixed. Penataan elemen semi fixed dapat berupa

pengaturan pemanfaatan ruang untuk parkir, sarana perlengkapan upacara, dan

sarana perlengkapan pedagang agar tidak menganggu fungsi ruang publik.

Panataan elemen semi fixed harus didukung dengang aspek regulasi pemanfaatan

ruang publik, aspek kelembagaan dan peran serta masyarakat. Penataan elemen

non fixed yang dapat dilakukan antara lain adalah menertibkan kegiatan lain yang

timbul pada saat palakasanan kegiatan ritual, seperti kegiatan jual beli pada bahu

jalan. Elemen non fixed yang terbentuk karena aktivitas kegiatan ritual seperti,

kegiatan membuat sarana dan prosesi menuju ke setra dapat diminimalisisir

dengan tidak memanfaatkan seluruh ruas jalan. Perencanaan elemen fixed terdiri

dari, merencanakan jalur alternatifdan merencanakan ruang penunjang kegiatan

ritual keagamaan di sekitar area tempat terjadinya kegiatan ritual.

Page 8: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................... i

PRASYARAT GELAR .................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIBING .................................................. iii

HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ........................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ v

UCAPAN TERIMAKASIH ............................................................................ vi

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACK ................................................................................................... ix

RINGKASAN ................................................................................................ x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix

GLOSSARIUM .............................................................................................. xxiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xxvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 7

2.1.1 Kajian Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Kawasan

Bundaran Simpang Lima Semarang .............................................. 7

2.1.2 Analisis Model Setting Ruang Komunal Sebagai Sarana

Kegiatan Interaksi Sosial Bagi Penghuni Rumah Susun ...................... 8

2.1.3 Makna Ruang Publik Terhadap Setting Permukiman Masyarakat

Bantik di Malayang Sulawesi Utara .................................................... 9

Page 9: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xiii

2.1.4 Dampak Fisik Pemanfaatan Ruang Publik Kota Oleh Pedagang

Kaki Lima di Jalan Gajah Mada Tabanan ........................................... 10

2.2 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 12

2.3 Konsep...................................................................................................... 14

2.3.1 Ruang Publik ......................................................................................... 14

2.3.2 Kegiatan Ritual ...................................................................................... 15

2.3.3 Pemanfaatan Ruang Publik .................................................................... 17

2.4 Landasan Teori ......................................................................................... 19

2.4.1 Ruang Publik ......................................................................................... 19

A. Fungsi ruang publik ........................................................................... 19

B. Tipologi ruang publik ......................................................................... 20

C. Kriteria ruang publik .......................................................................... 22

D. Permasalahan ruang publik di Indonesia ............................................. 23

2.4.2 Kegiatan Ritual Agama Hindu ............................................................... 24

A. Pelaksanaan kegiatan ritual Agama Hindu di Bali ........................ 24

B. Ruang komunal untuk melaksanakan kegiatan ritual di Bali ......... 26

2.4.3 Teori Setting .......................................................................................... 28

2.4.4 Dampak Pemanfaatan Ruang.................................................................. 30

2.4.5 Pemanfaatan Ruang Untuk Kegiatan Sosial Budaya ......................... 31

2.5 Model Penelitian ....................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian ................................................................................ 34

3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 35

3.3 Jenis dan Sumber Data .............................................................................. 36

3.3.1 Jenis Data ......................................................................................... 36

3.3.2 Sumber Data .................................................................................... 37

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................. 38

3.5 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 42

3.5.1 Wawancara ..................................................................................... 42

3.5.2 Observasi ........................................................................................ 43

3.5.3 Dokumentasi ................................................................................... 43

Page 10: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xiv

3.6 Metode dan Teknik Analisis Data ............................................................. 44

3.7 Metode dan Teknik Penyajian Data ........................................................... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Desa Peliatan ................................................................ 47

4.1.1 Sejarah Desa Peliatan ................................................................... 47

4.1.2 Kondisi Non Fisik Desa Peliatan .................................................. 49

A. Demografi .............................................................................. 49

B. Kondisi ekonomi dan mata pencaharian .................................. 51

C. Sistem religi ............................................................................ 51

D. Sistem pemerintahan ............................................................... 52

4.2 Ruang Publik Desa Peliatan ...................................................................... 53

4.2.1 Jaringan Jalan dan Trotoar ............................................................ 55

4.2.2 Lapangan ...................................................................................... 57

4.2.3 Alun-alun ..................................................................................... 58

4.2.4 Telajakan ...................................................................................... 58

4.2.5 Tanah Desa Pakraman .................................................................. 59

4.3 Gambaran Umum Kegiatan Ritual Keagamaan di Desa Peliatan ............... 59

4.3.1 Jenis Kegiatan Ritual di Desa Peliatan ......................................... 60

A. Dewa yadnya .......................................................................... 61

B. Manusa yadnya ....................................................................... 62

C. Pitra yadnya ........................................................................... 62

D. Rsi yadnya .............................................................................. 63

E. Bhuta yadnya .......................................................................... 63

4.3.2 Penentuan Studi Kasus Kegiatan Ritual Keagamaan

Dalam Penelitian ................................................................................ 63

4.4 Gambaran Pemanfaatan Ruang Publik dalam Menunjang Kegiatan Ritual 66

4.4.1 Kegiatan Ritual Pelebon Puri Peliatan ........................................... 67

A. Setting A (Alun-alun Desa Peliatan) ....................................... 69

B. Setting B ( Jalan Cok Gede Rai dan jalan lingkungan banjar) .. 71

C. Setting C (Jalan Raya Ubud) ................................................... 74

D. Setting D (Jalan Sukma) ......................................................... 77

Page 11: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xv

4.4.2 Kegiatan Ritual Ngaben Masal Banjar Teges Kawan Yangloni ..... 79

A. Setting A (Jalan Nuri dan Jl.Raya Teges) ................................ 81

B. Setting B (Jalan Merak) .......................................................... 84

C. Setting C (Rute menuju ke setra) ............................................. 86

D. Setting D (Jalan di sekitar setra) .............................................. 88

E. Setting E (Lapangan Garuda Peliatan) ..................................... 89

4.4.3 Kegiatan Ritual Piodalan Pura Kahyangan Tiga

Desa Pakraman Peliatan ..................................................................... 92

A. Setting A (Jalan Cok Gede Rai) .............................................. 95

B. Setting B (Jalan Cok Gede Rai pada segmen depan pura) ........ 97

C. Setting C (jalan lingkungan di sekitar setra) ............................ 98

D. Setting D (Lapangan Garuda Peliatan) .................................... 100

4.5 Identifikasi Elemen Pembentuk Setting Ruang Publik dalam Menunjang

Kegiatan Ritual .............................................................................................. 102

4.5.1 Kegiatan Pelebon Puri Peliatan ..................................................... 103

A. Elemen pembentuk Setting A .................................................. 103

B. Elemen pembentuk Setting B .................................................. 104

C. Elemen pembentuk Setting C .................................................. 105

D. Elemen pembentuk Setting D .................................................. 105

4.5.2 Ngaben Masal Banjar Teges Kawan Yangloni .............................. 106

A. Elemen pembentuk Setting A .................................................. 106

B. Elemen pembentuk Setting B .................................................. 107

C. Elemen pembentuk Setting C .................................................. 108

D. Elemen pembentuk Setting D .................................................. 109

E. Elemen pembentuk Setting E .................................................. 110

4.5.3 Kegiatan Ritual Piodalan Pura Kahyangan Tiga ............................ 111

A. Elemen pembentuk Setting A .................................................. 111

B. Elemen pembentuk Setting B .................................................. 112

C. Elemen pembentuk Setting C .................................................. 113

D. Elemen pembentuk Setting D .................................................. 114

4.6 Perubahan Elemen Pembentuk Setting dan Faktor yang Melatarbelakangi . 115

Page 12: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xvi

4.6.1 Perubahan Elemen Pembentuk Setting untuk Menunjang

Kegiatan Ritual .................................................................................. 115

4.6.2 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi

Pemanfaatan Ruang Publik dalam Menunjang Kegiatan Ritual .......... 121

4.7 Pengaruh yang Ditimbulkan Terhadap Fungsi Ruang Publik ..................... 123

4.7.1 Kegiatan Ritual Pelebon Puri Peliatan ........................................... 123

A. Pengaruh yang ditimbulkan oleh elemen semi fixed ....................... 123

B. Pengaruh yang ditimbulkan oleh elemen non fixed ........................ 127

4.7.2 Kegiatan Ritual Ngaben Masal Banjar Teges Kawan Yangloni ..... 129

A. Pengaruh yang ditimbulkan oleh elemen semi fixed ....................... 129

B. Pengaruh yang ditimbulkan oleh non fixed .................................... 132

4.7.3 Kegiatan Ritual Piodalan Pura Kahyangan Tiga ............................ 134

A. Pengaruh yang ditimbulkan oleh elemen semi fixed ....................... 134

B. Pengaruh yang ditimbulkan oleh elemen non fixed ........................ 138

4.7.4 Permasalahan yang Ditimbulkan Terkait Fungsi Ruang Publik ..... 140

4.8 Penataan dan Perencanaan untuk Mengurangi Permasalahan pada

Ruang Publik .................................................................................................. 143

4.8.1 Penataan Elemen Semi Fixed dan Non Fixed ................................. 144

A. Kegiatan Ritual Pelebon Puri Peliatan ..................................... 144

B. Kegiatan Ritual Ngaben Masal

Banjar Teges Kawan Yangloni ..................................................... 147

C. Kegiatan Ritual Piodalan Pura Kahyangan Tiga ...................... 151

4.8.2 Perencanaan Elemen Fixed .......................................................... 157

A. Merencanakan jalur alternatif .................................................. 159

B. Merencanakan ruang penunjang untuk kegiatan ritual ............. 160

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ................................................................................................... 163

5.1.1 Pemanfaatan Ruang Publik untuk Menunjang Kegiatan Ritual

Berdasarkan Tinjaun Elemen Pembentuk Setting.......................... 163

5.1.2 Faktor-faktor yang Melatarbelakangi Pemanfaatan

Ruang Publik Untuk Kegiatan Ritual ........................................... 164

Page 13: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xvii

5.1.3 Pengaruh yang Ditimbulkan Terhadap Fungsi Ruang Publik ........ 164

A. Elemen fixed ........................................................................... 164

B. Elemen semi fixed .................................................................... 165

C. Elemen non fixed ..................................................................... 165

5.1.3 Perencanaan dan Penataan Berdasarkan

Elemen Pembentuk Setting ........................................................... 166

A. Penataan elemen semi fixed .................................................... 166

B. Penataan elemen non fixed ..................................................... 167

C. Penataan elemen fixed ............................................................ 167

5.2 Saran......................................................................................................... 167

5.2.1 Masyarakat .................................................................................. 167

5.2.1 Pemerintah ................................................................................... 168

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 169

LAMPIRAN ................................................................................................... 172

Page 14: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kedudukan Penelitian Kini dan Terdahulu ....................................... 11

Tabel 3.1 Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen Penelitian ........................... 39

Tabel 3.2 Teknik Penyajian Hasil Analisis Data ............................................... 46

Tabel 4.1 Kegiatan Ritual Keagamaan dalam Penelitian .................................. 65

Tabel 4.2 Perubahan Elemen Pembentuk Setting ............................................. 117

Tabel 4.3 Penataan Elemen Semi Fixed dan Non Fixed .................................... 153

Page 15: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Kerangka Berpikir ..................................................... 13

Gambar 2.2 Model Penelitian ....................................................................... 33

Gambar 3.1 Lokasi Penelitian Desa Peliatan ................................................ 36

Gambar 4.1 Bagan pembagian banjar dinas dan banjar adat Desa Peliatan .. 53

Gambar 4.2 Peta lokasi ruang publik Desa Peliatan ..................................... 53

Gambar 4.3 Jaringan jalan di Desa Peliatan ................................................. 57

Gambar 4.4 Lapangan Garuda Peliatan ....................................................... 58

Gambar 4.5 Alun-alun Desa Peliatan .......................................................... 58

Gambar 4.6 Telajakan di Desa Peliatan ....................................................... 59

Gambar 4.7 Tanah pelaba pura .................................................................... 59

Gambar 4.8 Peta lokasi studi kasus penelitian dan lokasi tempat terjadinya

kegiatan ritual di Desa Peliatan ................................................ 67

Gambar 4.9 Pola pemanfaatan ruang dalam kegiatan ritual pelebon ............ 68

Gambar 4.10 Peta lokasi setting ruang publik kegiatan ritual pelebon ........... 69

Gambar 4.11 Gambaran Pemanfaatan ruang publik pada Setting A

saat terjadi kegiatan ritual pelebon ........................................... 70

Gambar 4.12 Potongan arsitektural Setting A ................................................ 71

Gambar 4.13 Gambaran Pemanfaatan ruang publik pada Setting B

saat terjadi kegiatan ritual pelebon ........................................... 72

Gambar 4.14 Potongan arsitektural Setting B ................................................ 73

Gambar 4.15 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada Setting C

saat terjadi kegiatan ritual pelebon ........................................... 75

Gambar 4.16 Potongan arsitektural Setting C ................................................. 76

Gambar 4.17 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada Setting D

saat terjadi kegiatan ritual pelebon ........................................... 78

Gambar 4.18 Potongan arsitektural Setting D ................................................ 79

Gambar 4.19 Peta lokasi setting ruang publik kegiatan ritual ngaben masal .. 81

Gambar 4.20 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada Setting A

saat terjadi kegiatan ritual ngaben masal .................................. 82

Page 16: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xx

Gambar 4.21 Potongan arsitektural Setting A ................................................ 83

Gambar 4.22 Gambaran Pemanfaatan ruang publik pada Setting B

saat terjadi kegiatan ritual ngaben masal .................................. 85

Gambar 4.23 Potongan arsitektural Setting B ................................................ 85

Gambar 4.24 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada Setting C

saat terjadi kegiatan ritual ngaben masal .................................. 87

Gambar 4.25 Potongan arsitektural Setting C ................................................ 87

Gambar 4.26 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada

Setting D saat terjadi kegiatan ritual ngaben masal ................... 89

Gambar 4.27 Potongan arsitektural Setting C ................................................ 89

Gambar 4.28 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada

Setting E saat terjadi kegiatan ritual ngaben masal ................... 91

Gambar 4.29 Potongan arsitektural Setting E ................................................ 91

Gambar 4.30 Peta Lokasi setting dalam kegiatan ritual

piodalan Pura Kahyangan Tiga ................................................ 94

Gambar 4.31 Gambaran Pemanfaatan ruang publik pada Setting A saat

terjadi kegiatan ritual piodalan Pura Kahyangan Tiga .............. 95

Gambar 4.32 Potongan arsitektural Setting A ................................................ 96

Gambar 4.33 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada Setting B saat

terjadi kegiatan ritual Piodalam Pura Kahyangan Tiga ............. 97

Gambar 4.34 Potongan arsitektural Setting B ................................................ 98

Gambar 4.35 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada Setting C saat

terjadi kegiatan ritual piodalan Pura Kahyangan Tiga .............. 99

Gambar 4.36 Potongan arsitektural Setting C ................................................ 100

Gambar 4.37 Gambaran pemanfaatan ruang publik pada Setting B saat

terjadi kegiatan ritual Piodalan Pura Kahyangan Tiga .............. 101

Gambar 4.38 Potongan arsitektural Setting D ................................................ 102

Gambar 4.39 Layout Setting A ..................................................................... 103

Gambar 4.40 Layout Setting B ...................................................................... 104

Gambar 4.41 Layout Setting C ...................................................................... 105

Gambar 4.42 Layout Setting D ..................................................................... 106

Page 17: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xxi

Gambar 4.43 Layout Setting A ..................................................................... 107

Gambar 4.44 Layout Setting B ...................................................................... 108

Gambar 4.45 Layout Setting C ...................................................................... 109

Gambar 4.46 Layout Setting D ..................................................................... 110

Gambar 4.47 Layout Setting E ...................................................................... 111

Gambar 4.48 Layout Setting A ..................................................................... 112

Gambar 4.49 Layout Setting B ...................................................................... 113

Gambar 4.50 Layout Setting C ...................................................................... 114

Gambar 4.51 Layout Setting D ..................................................................... 115

Gambar 4.52 Pengaruh yang ditimbulkan elemen semi fixed pada

Setting A dan Setting B ........................................................... 124

Gambar 4.53 Parkir pada ruas Jalan Sukma .................................................. 125

Gambar 4.54 Parkir pada trotoar Jalan Sukma ............................................... 125

Gambar 4.55 Pengaruh yang ditimbulkan elemen semi fixed pada

Setting C dan Setting D ........................................................... 126

Gambar 4.56 Pengaruh yang ditimbulkan elemen non fixed

dalam kegiatan ritual Pelebon Puri Peliatan ............................ 128

Gambar 4.57 Pengaruh elemen non fixed terhadap lalu lintas

di Kawasan Pariwisata Ubud ................................................... 129

Gambar 4.58 Pengaruh yang ditimbulkan elemen semi fixed pada

Setting A, Setting B, dan Setting C .......................................... 130

Gambar 4.59 Pengaruh yang ditimbulkan elemen semi fixed pada

Setting D dan Setting E ............................................................ 132

Gambar 4.60 Pengaruh yang ditimbulkan elemen non fixed

dalam kegiatan ritual ngaben masal ......................................... 134

Gambar 4.61 Pengaruh yang ditimbulkan elemen semi fixed pada

Setting A dan Setting B ........................................................... 136

Gambar 4.62 Pengaruh yang ditimbulkan elemen semi fixed pada

Setting C dan Settign D ........................................................... 137

Gambar 4.63 Pengaruh yang ditimbulkan elemen non fixed dalam

kegiatan ritual Piodalan Pura Desa, Desa Pakraman Peliatan ... 139

Page 18: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xxii

Gambar 4.64 Pengaruh yang ditimbulkan elemen non fixed dalam

kegiatan ritual Piodalan Pura Dalem, Desa Pakraman Peliatan . 140

Gambar 4.65 Penataan tata letak elemen semi fixed dan non fixed

pada Setting B ......................................................................... 146

Gambar 4.66 Penataan elemen semi fixed pada Setting D ............................. 147

Gambar 4.67 Penataan elemen semi fixed dan non fixed pada

Setting A dan Setting B ........................................................... 149

Gambar 4.68 Penataan elemen semi fixed dan non fixed pada Setting C ....... 150

Gambar 4.69 Penataan elemen semi fixed pada Setting C ............................ 152

Gambar 4.70 Perencanaan jalur alternatif kegiatan ritual di Desa Peliatan ..... 160

Gambar 4.71 Perencanaan ruang penunjang di area sekitar ........................... 162

Page 19: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xxiii

GLOSSARIUM

Istilah

Awig-awig : Ketentuan yang mengatur tata krama

pergaulan hidup dalam masyarakat di

tingkat desa pakraman atau banjar adat di

Bali

Bale banjar : Bangunan yang berfungsi sebagai ruang

komunal untuk kegiatan sosial budaya di

suatu kelompok masyarakat di Bali

Banjar : Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

batas-batas wilayah berwenang untuk

mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat berdasarkan asal usul adat

isitiadat.

Bendesa adat : Pemimpin dalam sebuah desa pakraman di

Bali

Desa pakraman : Kesatuan masyarakat hukum adat di Bali

yang ditata berdasarkan kaidah-kaidah,

tradisi dan tata krama pergaulan hidup

secara turun temurun dalam suatu wilayah.

Fixed featured space : Merupakan elemen berbatas tetap pada

suatu setting yang tidak dapat berubah.

Ground tour : Observasi awal dalam suatu penelitian

untuk melihat fenomena yang ada di

lapangan.

Hardscape : Elemen keras pada taman (outdoor) seperti

batu kerikil, perkerasan, dll.

Informal space : Ruang yang terbentuk secara informal dari

interaksi antar individu pada kegiatan

tertentu.

Page 20: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xxiv

Kahyangan tiga : Tiga buah tempat suci dalam desa adat di

Bali yaitu Pura Desa/Pura Bale Agung,

Pura Puseh, dan Pura Dalem.

Kelian : Kepala/ketua dalam kelompok organisasi

tradisional di Bali

Mebat : Bentuk kerjasama antar masyarakat di Bali

bersangkutan dalam membuat masakan

Bali.

Mecaru : Upacara yang dilaksanakan untuk menjaga

keharmonisan antara manusia dengan alam

oleh umat Hindu di Bali

Mepamit : Dalam upacara ngaben dapat bermakna

mengucapkan selamat tinggal kepada orang

yang akan di uapacarai.

Ngaben : Upacara penyucian atma fase pertama,

sebagai kewajiban suci umat Hindu Bali

terhadap leluhurnya dengan melakukan

prosesi pembakaran jenazah.

Ngayah : Menyelesaikan pekerjaan secara gotong

royong atau kerja bakti dengan ikhlas tanpa

pamrih untuk berbagai keperluan, baik

urusan ritual keagamaan ataupun masalah

sosial kemasyarakatan.

Ngarap : Dalam upacara ngaben dapat berarti

mengangkat sarana upacara (bade,lembu)

secara bersamaan menuju ke setra

(kuburan)

Palemahan : Hubungan yang harmonis antara manusia

dengan lingkungan.

Panca yadnya : Lima jenis korban suci yang tulus ikhlas

dalam ajaran Agama Hindhu

Page 21: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xxv

Parhyangan : Hubungan yang harmonis manusia dengan

Tuhan.

Pawongan : Hubungan yang harmonis antara manusia

dengan sesama manusia.

Pemedek : Orang atau umat yang mendekatkan diri

pada Tuhan dengan cara bersembahyang ke

tempat suci (pura).

Pengayah : Orang yang melakukan pekerjaan dengan

ikhlas (tanpa upah) dalam suatu kegiatan

upacara di Bali.

Pecalang : Kesatuan petugas keamanan adat Bali

Pelebon : Upacara kremasi bagi raja dan bangsawan

di Bali

Petak : Tempat/ruang untuk melaksanakan

kegiatan ritual ngaben yang berupa

bangunan semi permanen.

Piodalan : Kegiatan upacara di pura atau tempat suci

dalam Agama Hindu yang biasanya

dilaksanakan setiap 210 hari atau setiap

tahun.

Sawa : Simbolis orang yang diaben (diupacarai)

Semifixed feature space : Merupakan elemen penyusun setting

dengan bentuk fisik jelas, dan dapat

berpindah atau berubah.

Setting : Tata letak dari suatu interaksi antara

manusia dengan lingkungannya.

Softscape : Elemen lunak pada taman berupa tanaman.

Tempekan : Pembagian kelompok masyarakat

berdasarkan daerah tempat tinggal mereka

dalam satu wilayah banjar.

Page 22: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xxvi

Tragtag : Semacam tangga untuk naik ke bade dalam

upacara pelebon

Tri hita karana : Tiga penyebab kebahagiaan yang

bersumber pada keharmonisan hubungan

antara manusia dengan Tuhan, manusia

dengan alam lingkungan dan manusia

dengan sesamanya.

Upakara : Sarana perlengkapan upacara

Wadah : Sarana upacara yang berfungsi untuk

tempat kremasi jenazah

Wantilan : Bangunan bentang lebar yang berfungsi

sebagai tempat pertemuan dan menampung

berbagai aktivitas umum seperti kegiatan

spiritual, sosial ekonomi dan budaya.

Yadnya : Korban suci yang tulus ikhlas dalam ajaran

Agama Hindhu

Page 23: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pertanyaan ........................................................................ 172

Lampiran 2 Pedoman Observasi ...................................................................... 174

Lampiran 3 Panduan Observasi ....................................................................... 175

Lampiran 4 Daftar Informan ........................................................................... 176

Page 24: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan memaparkan tentang latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Pada bagian latar belakang

akan diuraikan permasalahan umum yang berkaitan dengan topik penelitian dan

didukung dengan fakta empirik. Berdasarkan latar belakang akan dirumuskan

permasalahan penelitian dan disajikan dalam bentuk pertanyaan yang akan

dijawab dalam penelitian ini. Tujuan penelitian menjelaskan untuk apa penelitian

ini dilaksanakan. Manfaat penelitian terutama diarahkan untuk pengembangan

ilmu pengetahuan (manfaat akademik), dan manfaat bagi pihak yang terkait dan

masyarakat dalam pemecahan masalah (manfaat praktis).

1.1 Latar Belakang

Ruang publik mempunyai peranan yang penting dalam suatu daerah yang

sedang berkembang. Aktivitas yang terjadi pada ruang publik sangat

beranekaragam antara lain, aktivitas jual beli, sirkulasi, dan kegiatan budaya oleh

masyarakat. Menurut Darmawan (2009:48) ruang publik merupakan suatu ruang

yang berfungsi untuk kegiatan-kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan sosial,

ekonomi dan budaya. Ruang publik dibagi menjadi beberapa tipe karakter antara

lain, taman umum, lapangan, peringatan, jalan, tempat bermain, ruang komunitas,

jalan hijau atau jalan taman, atrium, ruang di lingkungan rumah, dan water front

(Carr, 1992 dalam Darmawan, 2009:48). Karena banyak pihak yang

Page 25: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

2

memanfaatkan ruang publik tanpa didukung dengan manajemen pengaturan yang

jelas, konflik kepentingan sering terjadi pada ruang publik. Ruang publik terdiri

dari elemen-elemen pembentuk ruang yang mendukung terjadinya suatu kegiatan

didalamnya. Peninjaun elemen pembentuk setting ruang publik sangat penting,

agar aktivitas yang terjadi sesuai dengan fungsi yang diharapkan.

Desa Peliatan adalah sebuah desa yang mendapat pengaruh dari

berkembangnya Ubud menjadi kawasan pariwista. Hal ini dikarenakan letak

geografis Desa Peliatan dekat dengan pusat Kecamatan Ubud, yang hanya

berjarak sekitar 1,5 km (Kecamatan Ubud Dalam Angka, 2015:11). Desa Peliatan

termasuk dalam bagian wilayah Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Dalam

Profil Tingkat Pembangunan Desa (2010) dijelaskan bahwa, pariwisata menjadi

potensi andalan masyarakat setempat dengan penyumbang pendapatan terbesar

untuk desa dari hasil usaha akomodasi pariwasata. Desa Peliatan juga merupakan

akses utama menuju objek-objek wisata yang ada di Kawasan Pariwisata Ubud.

Kondisi tersebut menyebabkan lalu-lintas pada jalan-jalan di Desa Peliatan cukup

tinggi, kemacetan terjadi setiap hari di waktu-waktu tertentu. Banyaknya migrasi

penduduk dari luar daerah menambah kepadatan arus sirkulasi di Desa Peliatan

(Profil Tingkat Perkembangan Desa Peliatan, 2010).

Berkembangnya Desa Peliatan menjadi kawasan pariwisata juga

menimbulkan kompleksitas kegiatan yang tinggi pada area publik. Pemanfaatan

ruang publik yang tidak sesuai dengan fungsinya sering terjadi karena

keterbatasan ruang. Jalan dan trotoar yang berfungsi sebagai ruang sirkulasi,

sering dimanfaatkan untuk parkir kendaraan dan tempat berjualan. Alun-alun yang

Page 26: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

3

berfungsi sebagai ruang untuk rekreasi masyarakat, difungsikan untuk parkir

kendaraan. Lapangan olahraga yang seharusnya menjadi tempat berolahraga

dimanfaatkan untuk kegiatan tertentu sehingga dapat merusak permukaan

lapangan. Di sisi lain masyarakat lokal juga memanfaatkan ruang publik untuk

aktivitas budaya seperti kegiatan ritual keagamaan.

Masyarakat Desa Peliatan merupakan suatu komunitas yang terikat oleh

kebudayaan Bali, memiliki nilai religius yang bersumber dari ajaran Agama

Hindu. Budaya dan adat istiadat masyarakat setempat dicirikan dengan kegiatan

ritual keagamaan dan juga ruang-ruang untuk melaksanakan kegiatan ritual

seperti, pura kahyangan tiga dan setra. Kegiatan ritual keagamaan pada umumnya

terjadi pada ruang-ruang tersebut, tetapi dalam pelaksanaannya beberapa kegiatan

ritual keagamaan memanfaatkan ruang publik desa. Beberapa kegiatan ritual

keagamaan yang memanfaatkan ruang publik desa adalah kegiatan ritual ngaben

memanfaatkan ruang publik jalan dan lapangan, piodalan yang memanfaatkan

lapangan, serta kegiatan ritual keagamaan lainnya.

Mayun (2006:61) menyatakan bahwa, perkembangan kemajuan zaman

sangat berpengaruh terhadap proses pelaksanaan ritual keagamaan. Saat ini

perkembangan zaman yang terus maju dengan arus globalisasi membawa

perubahan terhadap tata cara pelaksanaan ritual keagamaan yang dilaksanakan

masyarakat. Pemanfaatan teknologi dapat membantu mempermudah pelaksanaan

upacara yadnya. Penggunaan kompor dalam prosesi ngaben/pemabakaran jenazah

dapat mempercepat waktu prosesi yang dibutuhkan. Kendaraan sangat membantu

masyarakat dalam prosesi ritual keagamaan, terutama untuk pencapain ke tempat-

Page 27: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

4

tempat tertentu dan mengangkut sarana ritual. Penggunaan teknologi, selain

memudahkan juga membutuhkan penyesuaian. Kendaraan perlu sarana sirkulasi

dan parkir, pada zaman dahulu tidak direncanakan ruang untuk parkir kendaraan

ataupun sirkulasi yang memadai pada tempat berlangsungnya kegiatan ritual. Hal

tersebut menyebabkan pemanfaatan ruang publik pada area sekitar tempat

terjadinya kegiatan ritual tidak dapat dihindari.

Ruang publik memegang peranan yang sangat penting dalam prosesi ritual

keagamaan. Dalam RDTR Kawasan Pariwisata Ubud (2001) dijelaskan bahwa,

upacara adat yang sering dilakukan pada ruang-ruang publik tertentu antara lain,

mecarau pada perempatan agung desa adat, ngaben yang banyak memanfaatkan

ruas jalan-jalan tertentu dan prosesi upacara yang menuju ke laut. Jalan-jalan yang

berada di Desa Peliatan pada awalnya merupakan jalan lingkungan, kemudian

ditingkatkan fungsinya menjadi fungsi primer. Kondisi demikian menempatkan

fungsi jalan tersebut menjadi multi fungsi atau fungsi ganda, yaitu fungsi

sekunder maupun fungsi perimer. Beberapa jalan di Desa Peliatan yang memiliki

fungsi ganda antara lain Ruas Jalan Teges-Ubud, Ruas Jalan Teges-Mas (RDTR

Kawasan Pariwisata Ubud, 2001). Pada jalan-jalan tersebut kemacetan terjadi

hampir setiap hari pada siang sampai sore hari. Pemanfaatan ruas jalan ini untuk

prosesi pergerakan ritual akan menyebabkan terjadinya tumpang tindih

pergerakan kendaraan dengan pergerakan jalan kaki (prosesi agama) yang

berujung pada kemacetan lalu lintas yang semakin parah.

Kegiatan ritual keagamaan di tingkat desa, pada umumnya dihadiri oleh

seluruh elemen masyarakat yang terlibat langsung, pihak lain yang tidak terlibat

Page 28: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

5

langsung seperti wisatawan yang ingin menyaksikan kegiatan tersebut, serta

pedagang dari berbagai etnis. Hal ini akan menimbulkan permasalahan akan

kebutuhan ruang, karena ruang-ruang ritual desa tidak direncanakan untuk

menampung hal tersebut. Permasalahan lain adalah tidak tersedianya ruang untuk

parkir yang memadai baik untuk masyarakat yang terlibat langsung, maupun

pihak-pihak yang tidak terlibat langsung seperti wistawan dan pedagang yang

menggunakan kendaraan.

Dengan demikian hal tersebut sangat menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Peneliti akan melihat secara detail bagaimana kegiatan ritual keagamaan dari

persiapan sampai selesai dalam memanfaatkan ruang publik. Hasil yang didapat

dalam penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi kepada pihak-

pihak terkait, dalam manajemen perencanaan tata ruang yang berkaitan dengan

budaya setempat di Desa Peliatan. Karena jika hal ini tidak diperhatikan akan

menimbulkan citra yang kurang baik bagi Desa Peliatan dengan daya tarik utama

wisata budaya. Tumpang tindih kepentingan kegiatan ritual dengan kegiatan-

kegiatan lain seperti, transportasi, rekreasi dan olahraga tidak dapat dihindari. Hal

itu juga dapat menyebabkan tidak terpenuhinya radius dan privasi kegiatan ritual

keagamaan yang berlangsung pada ruang publik.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran pemanfaatan ruang publik untuk menunjang kegiatan

ritual ditinjau berdasarkan elemen pembentuk ruangnya dan faktor-faktor

yang melatarbelakangi?

Page 29: SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT - sinta.unud.ac.id · PDF fileSURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : I Putu Hartawan ... Kondisi tersebut menyebabkan

6

2. Apa permasalahan yang ditimbulkan dengan dimanfaatkannya ruang publik

untuk menunjang kegiatan ritual terhadap fungsi ruang publik?

3. Bagaimana penataan dan perencanaan dalam mengurangi permasalahan

pemanfaatan ruang publik untuk menunjang kegiatan ritual di Desa Peliatan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah.

1. Untuk mengetahui gambaran pemanfaatan ruang publik untuk menunjang

kegiatan ritual di Desa Peliatan.

2. Untuk mengetahui permasalahan yang ditimbulkan, sehingga dapat

direkomendasikan penataan atau perencanaan untuk mensinergikan kegiatan

ritual keagamaan dengan aktivitas umum ruang publik di Desa Peliatan.

1.4 Manfaat Penelitan

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Praktis

Untuk dapat memberikan pandangan dan rekomendasi mengenai gambaran

pemanfaatan ruang publik untuk menunjang kegiatan ritual keagamaan di

Desa Peliatan kepada perencana kota dan stakeholder.

2. Akademis

Sebagai salah satu referensi penelitian mengenai pemanfaatan ruang publik

untuk menunjang kegiatan ritual, khususnya di Desa Peliatan yang

merupakan satu elemen penting dalam penataan kawasan wisata budaya