suplementasi minyak ikan terproteksi dan l · pdf filefisiologi dan biokimia serta pembentukan...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN LDALAM RANSUM ONGGOK TERFERMENTASI TERHADAP
PERFORMAN DOMBA LOKAL JANTAN
Jurusan/Program Studi Peternakan
FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN LDALAM RANSUM ONGGOK TERFERMENTASI TERHADAP
PERFORMAN DOMBA LOKAL JANTAN
PLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L-CARNITINE DALAM RANSUM ONGGOK TERFERMENTASI TERHADAP
PERFORMAN DOMBA LOKAL JANTAN
Jurusan/Program Studi Peternakan
Oleh :
SUCI HARWANTI H 0506082
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L-CARNITINE
DALAM RANSUM ONGGOK TERFERMENTASI TERHADAPPERFORMAN DOMBA LOKAL JANTAN
1
CARNITINE
CARNITINE DALAM RANSUM ONGGOK TERFERMENTASI TERHADAP
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L CARNITINE DALAM RANSUM ONGGOK TERFERMENTASI TERHADAP
PERFORMAN DOMBA LOKAL JANTAN
SUCI HARWANTI H 0506082
RINGKASAN
Pemanfaatan jagung sebagai pakan ternak mengalami beberapa kelemahan,
yaitu harganya yang mahal dan bersaing dengan kebutuhan manusia sehingga
diperlukan bahan pakan alternatif yang dapat dijadikan sebagai pengganti jagung.
Salah satunya adalah onggok. Onggok merupakan hasil ikutan tanaman ubi kayu
yang mengandung nutrien yang rendah sehingga untuk dapat meningkatkan
kandungan nutriennya di lakukan suatu usaha dengan cara fermentasi. Penambahan
L-carnitine pada pakan yang mengandung asam lemak tinggi sangat diperlukan,
karena L-carnitine berfungsi sebagai prekusor untuk melintasi membran dalam
mitokondria menuju matriks mitokondria sehingga metabolisme asam lemak lebih
optimal. Suplementasi minyak ikan kedalam ransum akan mengalami hidrogenasi
apabila diberikan secara langsung, sehingga diperlukan usaha untuk mengurangi
kendala tersebut. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan cara penyabunan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi minyak
ikan terproteksi dan L-carnitine dalam ransum onggok terfermentasi terhadap
performan domba lokal jantan. Penelitian ini dilaksanakan di desa Gledeg,
Karanganom, RT 5 RW 1, Klaten selama 3 bulan mulai dari 29 Mei sampai 22
Agustus 2010. Analisis meliputi analisis bahan kering dan analisis bahan pakan
yang di laksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan
Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini
menggunakan 15 ekor domba lokal jantan lepas sapih. Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan, masing-masing
perlakuan terdiri dari 3 blok sebagai ulangan dan masing-masing blok terdiri dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
satu ekor domba lokal jantan lepas sapih. Perlakuannya adalah P0 = Ransum kontrol,
P1 = P0 + 20% onggok terfermentasi untuk mengganti jagung kuning dalam
ransum, P2 = P1 + L-carnitine 100 ppm, P3 = P2 + minyak ikan tuna terproteksi
sebesar 4% dalam ransum, P4 = P2 + minyak ikan lemuru terproteksi sebesar 4%
dalam ransum. Peubah yang diamati meliputi konsumsi bahan kering, pertambahan
bobot badan harian, konversi pakan dan feed cost per gain.
Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa suplementasi minyak ikan
terproteksi dan L-carnitine dalam ransum onggok terfermentasi berpengaruh sangat
nyata (P0,05)
terhadap pertambahan bobot badan harian, konversi pakan dan feed cost per gain.
Uji lanjut menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering pada P0 berbeda sangat nyata
dengan P1, P2, P3 dan P4; pada PO, P1 berbeda nyata dengan P2, P3, P4 dan P2
berbeda nyata dengan P3, P4.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa suplementasi minyak ikan terproteksi
dan L-carnitine dalam ransum onggok terfermentasi mampu memperbaiki nilai
konsumsi bahan kering, tetapi belum mampu memperbaiki pertambahan bobot
badan, nilai konversi pakan dan feed cost per gain.
Kata kunci : Domba lokal jantan, jagung, onggok fermentasi, l-carnitine, minyak
ikan terproteksi, performan domba lokal jantan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SUPLEMENTASI MINYAK IKAN TERPROTEKSI DAN L-
CARNITINE DALAM RANSUM ONGGOK TERFERMENTASI
TERHADAP PERFORMAN DOMBA LOKAL JANTAN
Suci Harwanti1)
Dr.Ir. Sudibya, MS2); Wara Pratitis, S.S, S.Pt., MP3)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi minyak ikan terproteksi dan L-carnitine dalam ransum onggok terfermentasi terhadap performan domba lokal jantan. Penelitian ini dilaksanakan di desa Gledeg, Karanganom, RT 5 RW 1, Klaten selama 3 bulan mulai dari 29 Mei sampai 22 Agustus 2010. Analisis meliputi analisis bahan kering dan analisis bahan pakan yang di laksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini menggunakan 15 ekor domba lokal jantan lepas sapih. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima perlakuan, masing-masing perlakuan terdiri dari 3 blok sebagai ulangan dan masing-masing blok terdiri dari satu ekor domba lokal jantan lepas sapih. Perlakuannya adalah P0 = Ransum kontrol, P1 = P0 + 20% onggok terfermentasi untuk mengganti jagung kuning dalam ransum, P2 = P1 + L-carnitine 100 ppm, P3 = P2 + minyak ikan tuna terproteksi sebesar 4% dalam ransum, P4 = P2 + minyak ikan lemuru terproteksi sebesar 4% dalam ransum. Peubah yang diamati meliputi konsumsi bahan kering, pertambahan bobot badan harian, konversi pakan dan feed cost per gain. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa suplementasi minyak ikan terproteksi dan L-carnitine dalam ransum onggok terfermentasi berpengaruh sangat nyata (P0,05) terhadap pertambahan bobot badan harian, konversi pakan dan feed cost per gain. Uji lanjut menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering pada P0 berbeda sangat nyata dengan P1, P2, P3 dan P4; pada PO, P1 berbeda nyata dengan P2, P3, P4 dan P2 berbeda nyata dengan P3, P4.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa suplementasi minyak ikan terproteksi dan L-carnitine dalam ransum onggok terfermentasi mampu memperbaiki nilai konsumsi bahan kering, tetapi belum mampu memperbaiki pertambahan bobot badan, nilai konversi pakan dan feed cost per gain. Kata kunci : Domba lokal jantan, jagung, onggok fermentasi, l-carnitine, minyak ikan terproteksi, performan domba lokal jantan. 1) Mahasiswa Jurusan/Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM :
H0506082.
2) Pembimbing Utama Skripsi Jurusan/Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3) Pembimbing Pendamping Skripsi Jurusan/Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jagung dikenal sebagai salah satu bahan pokok pakan untuk ternak.
Kandungan lemak jagung lebih dari 3%, protein yang terkandung pada biji jagung
hanya sekitar 8,5% (Sinar Tani, 2008). Beberapa kekurangan jagung adalah
harganya yang cukup mahal dan jagung merupakan bahan pangan bagi manusia
sehingga ada persaingan untuk mendapatkannya sebagai bahan pakan ternak,
untuk itu diperlukan bahan pakan alternatif sebagai pengganti jagung.
Salah satu bahan alternatif yang dapat digunakan adalah onggok. Onggok
merupakan hasil ikutan tanaman ubi kayu, 54,2% digunakan untuk pangan dan
sisanya untuk bahan baku industri tepung tapioka. Nilai gizi yang terkandung
dalam onggok adalah protein 3,6%; lemak 2,3%; air 20,31% dan abu 4,4%
(Deptan, 2009), karena kandungan nutrien onggok yang rendah, maka diperlukan
usaha untuk meningkatkan kandungan nutriennya. Usaha untuk meningkatkan
kandungan nutrien onggok yaitu dengan mengubahnya menjadi produk bermutu
melalui proses fermentasi. Fermentasi adalah suatu metode untuk meningkatkan
kandungan gizi dan nilai manfaat dari bahan asal. Tujuan fermentasi disamping
untuk pengawetan juga untuk meningkatkan protein kasar dan palatabilitas karena
mengubah aroma menjadi lebih baik dari bahan asal (Winarno dan Fardiaz, 1980).
Penambahan L-carnitine dalam pakan yang mengandung lemak sangat
dibutuhkan, L-carnitine berperan dalam transfer asam lemak rantai panjang untuk
melintasi membran dalam mitokondria menuju ke matriks mitokondria (Owen,
2001). Penelitian pada cacing (Tenebrio molitor) menunjukkan bahwa L-carnitine
memiliki fungsi mirip dengan vitamin B1. L-carnitine merupakan senyawa yang
dapat disintesis oleh cacing tersebut dan juga organisme lain yang lebih tinggi
tingkatannya, termasuk manusia (Cyberhealth, 2006).
Minyak ikan lemuru dan minyak ikan tuna merupakan sumber asam lemak
tak jenuh dan kandungan vitamin E nya yang tinggi. Asam lemak tak jenuh
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
merupakan asam lemak esensial dan sangat dibutuhkan ternak untuk proses
fisiologi dan biokimia serta pembentukan daging. Sumber asam lemak omega-3
banyak dijumpai pada ikan laut, utamanya ikan lemuru, ikan tuna dan ikan hiu.
Ikan lemuru bila di pres akan menghasilkan m