summary gedung serbaguna di purwokertoeprints.undip.ac.id/41436/5/sumarry.pdf · data kebijakan...

20
TUGAS AKHIR 40 Periode Januari-Juni 2012 SUMMARY LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTO Disusun oleh : Roni widadi NIM. 21020110151097 Pembimbing 1 : DR.-Ing. Gagoek Hardiman Pembimbing 2 : Yulanda Rifan, ST, MT Penguji : Dr. Ir. Bambang setioko,M.Eng JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: ngodieu

Post on 22-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

TUGAS AKHIR 40 Periode Januari-Juni 2012

SUMMARY LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

(LP3A)

GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTO

Disusun oleh : Roni widadi

NIM. 21020110151097

Pembimbing 1 : DR.-Ing. Gagoek Hardiman

Pembimbing 2 : Yulanda Rifan, ST, MT

Penguji : Dr. Ir. Bambang setioko,M.Eng

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Page 2: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

1. Alur Pikir

PERMASALAHANPerlunya gedung serbaguna sebagai suatu wadah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan akan bangunan yang dapat digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat konvensi dan exhibition untuk masyarakat Purwokerto dan sekitarnya.

STUDI BANDINGDilakukan dengan observasi langsung dan melalui internet dengan objek yang berkaitan dengan judul untuk mendapatkan acuan mengenai pengguna, kelompok kegiatan, kebutuhan dan besaran ruang.

STUDI PUSTAKA� Tinjauan mengenai gedung serbaguna � Tinjauan kota Purwokerto dan

sekitarnya. � Tinjauan mengenai konsep arsitektur

modern.

DATA � Kebijakan tata ruang kota

Purwokerto, potensi dan factor pendukung.

ANALISADilakukan dengan observasi langsung dan melalui internet dengan objek yang berkaitan dengan judul untuk mendapatkan acuan mengenai pengguna, kelompok kegiatan, kebutuhan dan besaran ruang.

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPANKesimpulan merupakan hasil dari analisa. Batasan merupakan hal-hal yang menjadi batas ruang liingkup perancangan dan anggapan merupakan hal-hal yang mempengaruhi proses perancangan yang dimisalkan pada suatu keadaan ideal.

PENDEKATAN DAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGANDasar pendekatan, pendekatan lokasi dan tapak, pendekatan fungsi, perilaku, aktifitas, proses aktifitas, jenis fasilitas, kapasitas dan besaran ruang, sirkulasi, system struktur, system utilitas dan system bangunan dengan penekanan desain gedung serbaguna yang berbasis arstektur modern.

KONSEP DASAR DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGANKonsep perancangan meliputi konsep bentuk, konsep struktur, konsep penekanan desain arsitektur modern, serta program perencanaan meliputi tapak terpilih, program ruang serta utilitas.

LATAR BELAKANGAktualita

� Kegiatan masyarakat yang beragam � Jumlah gedung pertemuan yang minim. � Tidak adanya tempat khusus yang digunakan untuk konvensi � Semakin meningkatnya industri terutama dibidang MICE

Urgensi

� Dibutuhkan gedung serbagun ayang representative di kota Purwokerto sebagai wadah penampung aktifitas warga di Kota Purwokerto.

Originalitas � Merencanakan sebuah gedung serbaguna yang dapat mencitrakan bangunan modern.

Page 3: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

2. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Gedung Serbaguna ........................................................................................... II.2 Tinjuan Konvensi dan Exhibition ..................................................................................... II.2.1 Jenis Konvensi ..................................................................................................... II.2.2 Jenis Exhibition .................................................................................................... II.2.3 Sifat Konvensi ...................................................................................................... II.2.4 Pelaku dan Aktivitas Convenion .......................................................................... II.2.5 Tipe Penataan Tempat Duduk Ruang ................................................................... II.2.6 Jenis Ruang dan Fasilitas ..................................................................................... II.2.7 Akustik ................................................................................................................. II.2.8 Pencahayaan ......................................................................................................... II.3 Studi Banding ..................................................................................................................... II.3.1 Jakarta Convention Center ................................................................................... II.3.2 Jogja Expo Center ................................................................................................ 3. STUDI BANDING

No Gambar Keterangan 1 Jakarta Convention Centre

Jogja Expo Centre

Page 4: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

Karakter Fisik

Jakarta Convention Centre Jogja Expo Centre Kesimpulan

Lokasi Berada pada kawasan bisnis Jl. Gatot Sobroto Kompleks Senayan

Lokasi strategis di jalan utama kota Jogjakarta, tepatnya di Jalan Raya janti Jogjakarta

lokasi yang sesuai dengan perda Kota Purwokerto

Luas Bangunan

± 29.024 m² ± 17.090 m² Tergantung kebutuhan di Purwokerto

Fasilitas Ruang

Ruang Sidang ukuran besar : - Plenarry Hall

(kapasitas 5000, luasan 8167 m²)

Ruang Sidang ukuran sedang : - Cendrawasih Room

(kapasitas 1400, luasan 2109m²)

Ruang Sidang ukuran kecil : - 3 Merak Room

(kapasitas 150 – 850, luasan 886m²)

- Kakatua Room

Ruang Exhibition : - Bima Hall

(kapasitas 436 stand, luasan 8640 m²)

- Prevention Room (1404 m²)

Ruang Convention : - Arjuna Hall

(kapasitas 636, luasan 1260 m²)

- Yudhistira Hall 5 Room (3087 m²)

- Nakula-Sadewa VIP Room (kapasitas 8,

Fasilitas : Ruang Convention Ruang Sidang Ruang Exhibition Coridor Conecting Pre-Function (besaran Ruang Convention dan Exhibition sebanding) Fasilitas Lain : Looby Office Cafe & Lounge

Page 5: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

(kapasitas 80 – 140, luasan 156m²)

- Kenari Room (kapasitas 40 – 60, luasan 77 m²)

- Muria Room (kapasitas 40 – 60, luasan 77 m²)

- Maleo Room (kapasitas 40 – 60, luasan 77 m² )

- 2 Nuri Room (kapasitas 40 – 220, luasan 252 m²)

- Summit Room (kapasitas 100 – 150, luasan 210m²)

- Summit Lounge (kapasitas 150 – 200, luasan 276m²)

- Kasuari Lounge (kapasitas 450, luasan 755m²)

- Lower Lobby Pre-Function (1100m²)

Ruang Exhibition : - 3 Assembly Hall

(kapasitas 800 – 3900, luasan 3421m²)

- Exhibition Hall A (3060m²), pre-function (1171m²)

- Exhibition Hall B (5450m²), pre-function (1330m²)

- Connecting coridor (450m²)

luasan 90 m²)- Hanoman Room

(kapasitas 50, luasan 144 m²)

Fasilitas lain : - Lobby (432 m²)- Gudang - Kitchen (216 m²)- R. Sekretariat

(10,5 m²)

Aspek Fungsional

Bangunan multi fungsi bersifat komersial. Tidak hanya sebagai wadah private meeting, tetapi untuk acara komersil lainnya seperti pertunjukkan seni, ekshibisi, pertemuan lainnya.

Sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan skala regional hingga internasional serta sebagai fasilitas perdagangan dan promosi.

Bangunan ini umumnya bangunnan multi fungsi. Sebagai tempat penyelenggaraan kegiatan pertemuan dan pameran skala regional sampai internasional.

Aspek Terletak di kawasan Berada di kawasan Pemilihan lokasi n

Page 6: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

Kontekstual Senayan yang merupakan kawasan strategis karena dekat dengan perkantoran, perdagangan, bandara serta fasilitas penginapan.

strategis di jalan utama kota Jogjakarta dan dekat dengan fasilitas Hotel Hayt dan Jayakarta dan pusat perkantoran.

memprtimbangkan yang strategis, dekat dengan fasilitas perkantoran, Hotel, dll.

Aspek Arsitektural

Gabungan Modern dengan pendekatan budaya. Ragam budaya ditampilkan pada interior sebagai elemen dekoratif.

Gaya arsitektur tradisional dengan bentuk-bentuk atap joglo sesuai dengan budaya daerah jogjakarta

Menggunakan arsitektur yang sesuai dengan konsep dengan pemperhatikan struktur, namun tak lepas dari budaya yang ditampilkan pada elemen dekoratifnya.

Aspek Teknis Kolom utama berbentuk segiempat @ 60cm dengan bentang 6,8m. Ketinggian hall 9m. Atap struktur rangka baja sesuai dengan bentang lebar.

Kolom utama berbentuk segi empat dengan bentang 9 m dan 12 m.

Dipilih struktur dengan bentang lebar, dan sebaiknya lebih menekankan fungsionalnya.

Aspek Kinerja

Untuk akustik pada ruang konvensi menggunakan peredam bunyi pada dinding dll. Penghawaan menggunakan AC dengan chiller lalu didistribusikan ke setiap ruang melalui AHU.

Penerangan buatan hampir diseluruh ruangan, penerangan alami pada lobby dan dinning room. Penghawaan buatan dengan AC duct split Listrik bersumber dari PLN dan genset sebagai pendukung.

Aspek kinerja sama dengan bangunan komersial lain, yang diperhatikan sistem akustik pada ruang convention.

4. TINJAUAN LOKASI DAN KONSTEKSTUAL

4.1 Tinjauan kota Purwokerto Purwokerto adalah ibukota kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kepala daerah kabupaten

Banyumas saat ini adalah Drs. H. Mardjoko MM. Purwokerto terletak di selatan Gunung Slamet, salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau Jawa. Purwokerto juga merupakan pusat perdagangan dan pendidikan karena memiliki lebih dari 17 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,juga menjadi sentra bisnis yang berkembang, terutama untuk Jawa Tengah bagian barat. Di kota ini ada sebuah objek wisata yang sangat terkenal yaitu Baturraden. 4.2 Perkembangan gedung serba guna kota Purwokerto

Berikut merupakan beberapa tempat yang di Purwokerto yang biasanya digunakan untuk pertemuan :

Page 7: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

1. Gedung Paschalis Hall di Jl. Gereja No.3, Purwokerto. Kapasitas skitar 1.500 orang, Tempat parkir kurang memadai.

2. Gedung BPD /Bank Jateng, Jl. Jend. Gatot Subroto, Purwokerto, samping Bank Indonesia. Kapasitas skitar 1.000 orang, Ruangan full AC tetapi tempat parkir kurang memadai.

3. Gedung Dynasty Hall Convention Centre, Jl. D.R Angka, Purwokerto. Kapasitas skitar 1.800 orang, fasilitas full AC.

4. Gedung Sumardjito Unsoed, Jl. Kampus, Grendeng, Purwokerto. Kapasitas skitar 1.500 orang, fasilitas AC, gedung ini biasa di pakai untuk acara wisudaan Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED).

5. Gedung Harmoni, Jl. Dr. Suparno, Purwokerto. Non AC, gedung bisa untuk menampung tamu undangan sampai 1.500 orang.

Berikut merupakan data acara pertemuan yang ada di Purwokerto pada tahun 2011 yang didapat dari dinas Pariwisata kabupaten banyumas :

No Jenis kegiatan Jumlah kegiatan Jumlah peserta 1 Seminar 31 100-500 2 Diskusi panel 4 30-100 3 Forum 7 50-350 4 Lokakarya 5 50-200 5 Ceramh 15 100-400 6 Institusi 5 100-1000 7 Simposium 5 30-150 8 Rapat 9 30-300 9 Pernikahan - 200-1500 10 Pertunjukan - 200-1000

Sedangkan menurut dinas pariwisata kabupaten banyumas, data untuk jumlah kegiatan dan jumlah peserta secara total per tahun adalah:

No Tahun Jumlah kegiatan Jumlah peserta 1 2010 81 61.3402 2011 83 62.550

5. Kesimpulan, Batasan dan Anggapan 5.1. KESIMPULAN

Bardasarkan hal-hal yang telah diuraikan dan dibahas sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kegiatan convention & exhibition adalah kegiatan yang diikuti oleh sekelompok orang yang akan menyelenggarakan atau mengikuti kegiatan pertemuan, pertunjukkan, pameran, promosi baik secara bersamaan ataupun terpisah. Kegiatan

Page 8: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

di gedung serbaguna meliputi, kegiatan konvensi (pertemuan skala besar maupun sedang berupa seminar, meeting,conference, pertunjukkan), dan kegiatan ekshibisi (pameran, promosi maupun louncing suatu produk)

2. Fasilitas yang direncanakan dan dirancang di Purwokerto melinkupi skala regional, nasional bahkan internasional.

3. Dalam perencanaan dan perancangannya gedung serba guna di Purwokerto harus memperhatikan lokasi yang strategis, dekat dengan fasilitas perkantoran, jasa dan hotel. Dan juga terdapat fasilitas penunjang lain disekitarnya. Berpotensi sebagai daerah pengembangan dan pencapaian yang mudah dari segala arah.

4. Studi Banding digunakan sebagai gambaran sekaligus membantu menentukan kebutuhan ruang dan tapak.

5.2. BATASAN 1. Gedung serbaguna di Purwokerto diprediksikan sampai 5 tahun ke depan. 2. RDTRK Purwokerto dan Peraturan Daerah setempat yang berkaitan dengan

pendirian gedung serbaguna di Purwokerto 3. Lingkup convention & exhibition mayoritas lokal dan regional, serta diproyeksikan

untuk nasional dan internasional 4. Kepemilikan bangunan bersifat kerjasama antara pemerintahan kabupaten

Banyumas dan pihak swasta yang berinvestasi 5. Fasilitas yang ada diperuntukkan bagi masyarakat luas, dan didasarkan pada

pemikiran untuk membuat gedung serbaguna ini menarik untuk dikunjungi. 6. Pembahasan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur yang

berkaitan dengan pendekatan program ruang bertitik tolak pada analisa, karena tidak adanya standart kebutuhan yang baku.

5.3. ANGGAPAN 1. Perencanaan gedung serbaguna diPurwokerto diprediksi untuk beberapa tahun

mendatang, dengan anggapan tingkat ekonomi Indonesia khususnya kota Purwokerto akan mengalami peningkatan.

2. Data yang dipakai untuk gedung serbaguna ini dianggap telah memenuhi syarat perencanaan, termasuk dalam hal ini adalah perkiraan perhitungan jumlah penyewa sesuai dengan tahun proyeksi.

3. Dalam pemilihan tapak, tidak dipersoalkan baik mengenai pembebasannya, pengolahan dan pematangan tanahnya, demikian juga tentang daya dukung tanahnya. Dianggap dapat berkembang sesuai rencana peruntukan lahannya. Apabila dalam pemilihan tapak dan di tapak yang terpilih terdapat bangunan tidak dipersoalkan.

4. Penentuan besarnya dana pembangunan tidak mengalami masalah. Masalah ekonomi, seperti harga dan sistem sewa ruangan tidak dibahas secara mendalam menyangkut disiplin ilmu.

Page 9: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

6. Pendekatan Aktivitas

Berdasarkan data lapangan dan hasil kajian teori maka jenis kegiatan yang ada di gedung serbaguna adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Utama

� Kegiatan utama pada gedung serbagunantre adalah pertemuan I konvensi dan ekshibisi I pameran.

� Kegiatan konvensi : kegiatan yang dapat berdiri sendiri namun juga dapat diikuti dengan kegiatan ekshibisi. Kegiatan konvensi antara lain

� seminar, diskusi, rapat suatu instansi, pertemuan bisnis, dll. � Kegiatan ekshibisi : pameran, promosi produk, launching produk,dll.

b. Kegiatan Penunjang � kegiatan transaksi � kegiatan penjualan makanan & menuman � kegiatar souvenir � ATM � Lobby � Receptionist

c. Kegiatan Pengelola � Pengelola Bangunan � Kegiatan pengelolaan penyelenggaraan konvensi ruang, panggung, kursi,

sound system, � Kegiatan pengamanan tehadap jalannya konvensi � Kegiatan perawatan bangunan � Kegiatan administrasi Penyelenggara Acara : dibentuk dari organisasi yang akan menyelenggarakan kegiatan konvensi.

d. Kegiatan Service � Umum : kegiatan ibadah, parkir, bongkar muat, kesehatan, lavatory, pantry,

pengamanan, kebcrsihan � Konvensi : konsumsi, lavatory, � Pameran : penerimaan barang, penyimpanan barang, pencatatan barang � Teknis: pemeliharaan, mekanikal elektrical

7. Pendekatan Fasilitas

Setelah mengetahui jenis kegiatan dan pelakunya maka dapat di kelompokkan beberapa kebutuhan ruang : a. Kelompok Ruang Convention

Ruang Convention RUANG FUNGSi Ruang Konvensi Ruang konvensi utama yang memiliki kapasitas paling

besar Pre-Function Lobby Ruang penerima bagi ruang konvensi utama

Page 10: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

Ruang VIP Ruang persiapan para pemimpin I pengisi acara konvensi

Stage Tempat p~mimpin konvensi I tempat pertunjukkan Ruang Persiapan Ruang ganti dan ruang rias para pengisi acara Gudang Alat & Perabot Ruang penyimpanan alat dan perabot konvensi Ruang Proyektor, Suara & Lampu

Ruang operasional audio visual, sound system, kontrol lighting

Lavatory Ruang service toilet bagi pengguna ruang konvensi utama

b. Kelompok ruang exhibition RUANG FUNGSI Ruang exhibition Ruang untuk pameran Pre-Functioi1 Lobby Ruang penerima bagi ruang pamer Gudang Alat & Perabot Ruang penyimpanan alat dan perabot pamaren Lavatory Ruang service toilet bagi pengguna pameran Gudang bogkar muat Ruang untuk bongkar muat barang pameran

c. Kelompok Ruang Penunjang RUANG FUNGS/ Restaurant Pelayanan kosumsi bagi pengguna bangunan I gedung Biro perjalanan Pelayanan informasi dan akomodasi perjalanan T oko souvenir Penjualan souvenir dan oleh-oleh kota Tiket Box Pembelian tiket saat ada pertunjukkan Caffe and snack bar Penjualan makanan ringan dan tempat ngobrol Information counter Tempat informasi tentang gedung dan fa silitas Registrastion counters Tempat pendaftaran Medical room Tempat pelayanan kesehatan untuk peserta dan karyaw ATM center Pengambilan I penarikan uang tunai Public telephone Tempat telepon umum Copy I faximili room Tempat untuk foto copy dan faximili untuk umum Lavatory Ruang pelayanan toilet bagi peserta dan pengunjung

d. Kelompok Ruang Pengelola RUANG FUNGSI Ruang Direktur Ruang kerja direktur Ruang Sekertaris Ruang kerja sekertaris Ruang Div. Pemasaran Ruang kerja karyawan pemasaran Ruang Div. Humas Ruang kerja karyawan humas Ruang Div. Teknisi Ruang kerja karyawan teknisi Ruang Div. Administrasi Ruang kerja karyawan administrasi Ruang Div. Convention Ruang kerja karyawan pengurus convention Ruang Div. Exhibition Ruang kerja karyawan pengurus exhibition Ruang Costumer Service Ruang kerja costumer service Ruang Rapat Ruang untuk rapat

Page 11: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

e. Kelompok Ruang Service � Pelayanan Umum

RUANG FUNGS/ Musholla

Menampung kegiatan peribadatan karyawan maupun peserta

Tempat wudhu Tempat bersuci sebelum melakukan peribadatan Pos keamanan Tempat penjaga gedung dan lingkungan Locker karyawan Wadah meletakan barang bawaan karyawan Gudang Tempat menyimpan barang kebutuhan ged un Lavatory Ruang pelayanan toilet bagi umum

� Fasilitas konvens1 dan eksibisi RUANG FUNGSI

Dapur restoran Pelayanan kosumsi bagi karyawan dan peserta

Workshop Tempat perbaikan alat konvensi dan ekshibisi

Gudang alat Menyimpan peralatan pelayanan bagi pengelola

R. Cleaning service

Menyimpan alat cleaning service dan tempat ganti staf pengelola

Laundry Jasa pencucian

Pantry Ruang dapur pengelola

� Ruang mekanikal elektrikal RUANG FUNGSI

R. Genset Ruang meletakan genset

R. Pompa Rumah pompa

R. Panel listrik Ruang pengaturan listrik

R. Mesin AC Ruang penempatan mesin AC

R. PABX Tempat panel telepon

R. Fire service tank Tempat penyipanan tangki pemadam

R. Chiller Ruangan tempat mesin chiller

R. Waste Water Trearment T empat pengolahan air

System Tank Penampungan Air

Gudang Teknis Menyimpan peralatan teknis

f. Kelompok Ruang Outdoor : � parkir pengunjung & penyelenggara : parkir mobil, motor. bis � parkir pengelola

Page 12: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

8. pendekatan kapasitas

8.1. pendekatan kapasitas gedung serbaguna Berdasar analisa studi banding dan fasilitas yang ada di Purwokerto maka

nantinya kapasitas Convention direncanakan lebih besar dari kapasitas fasilitas yang sudah ada di Purwokerto. Seperti pada Convention yang sudah ada di Purwokerto kapasitas 1.500-1.800 orang, maka nantinya direncanakan lebih besar dari 1.800 orang, namun tetap relevan dengan kebutuhan di Purwokerto dan dibawah 5000 orang berdasar studi banding di JCC yang memang lebih berada banyak kebutuhannya di bandingkan Purwokerto.

8.2. Pendekatan kapasitas area komersil Menurut data dari dinas pariwisata untuk tahun 2010 jumlah peserta kegiatan

adalah 61.340 dengan pertumbuhan 0,34 % per tahun.

Maka Jumlah peserta 5 tahun yang akan datang yaitu tahun 2017 adalah : Pn = Po (1+i)n Pn = jumlah peserta pada tahun n Po = jumlah peserta pada tahun awal i = prosentase pertumbuhan n = tahun yang diprediksikan Diketahui : Po = P2010 = 61.340 orang i = 0,34 %n = 5 tahun P2017 = 61.340 (1+0.34%) �

= 61.340 (1+0,0034) �

= 61.340 x 2,017 = 123.722 orang

9. Studi Besaran Ruang

1. Ruang Konvensi

No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber 1 Ruang

Convention Utama

1500 0,8 m2Flow20%

1440 CCE

2 Pre-Function Lobby

20% X ruang utama

288 SB

3 Main Lobby 750 orang 0,8 600 CCE 4 Ruang VIP 10 orang 3m2/ orang 30 CCE 5 La'latory VIP Pria 1 m2 7 DA

Page 13: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

1 urinoir 1 wastafel Wanita 3 Kloset 1 Washtafel

2m2 0,6 m2 Flow20% 2m 0,6 m2 Flow20%

6 R. Proyektor 2 unit 13 mL 26 CCE 7 R. Pente~emah 3 operator 6 m'/orang 18 CCE 8 R. Kamera TV 3 operator 6 m'/orang 18 CCE 9 R. Tata lampu 4 operator 3 m'/orang 12 CCE 10 R. Sound system 1 unit 7.2 m'/orang 7,2 CCE 11 Stage 1 unit 80 m"

/unit 80 CCE

12 R. lnformasi 2 orang 2 m'/orang 4 DA 13 Ruang Persiapan 10 orang 3,6 m2 36 DA 14 Gudang Perabot 500 kursi 36m2 36 DA 15 Lavatory pria' 15 urinoir

10 wastafel 15 kloset

1 m2 2m2 0,6 m2 Flow20%

52,8 TSS

16 Lavatory wanitia 10 wastafel 15 kloset

2m2 0,6 m2 Flow20%

34,8 TSS

LUAS TOTAL ± 2690

2. Ruang exhibition No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber 1 Ruang exhibition 50 9-15 m2/stand

Sirkulasi 20 % 900 CCE

2 Pre function 0,8 m2Flow20%

270 SB

3 Gudang alat dan perabot

36 m2 / unit 36 DA

4 Loading deck 5 % dari luas ruang exhibition

45 CCE

5 Lavatori pria 3 urionir 3 kloset 1 wastafel

1m2 2 m2 0.6 m2 Flow 20 %

11.52 TSS

6 Lavatori wanita 3 wastafel 2 kloset

0.6 m2 2 m2 Flow 20 %

6.96 TSS

LUAS TOTAL 1270 3. Ruang Penunjang

No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber 1 restoran 150 2 m2 / orang 300 CCE 2 Biro perjalanan 1 unit 14 m2 / unit 14 SB 3 Toko sovenir 1 unit 45 m2/unit 23 CCE

Page 14: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

4 Cafe and snack bar

1 unit 2 m2/ orang 45 CCE

5 Information counter

2 orang 14 m2 / unit 4 DA

6 Busines center 1 unit 14 m2 / unit 14 CCE 7 Registrasion

counter 1 unit 14 m2 / unit 14 CCE

8 Media room 1 unit 23 m2 / unit 23 CCE 9 Medical room 1 unit 23 m2 / unit 23 CCE 10 FM center 10 unit 2.25 m2 / unit 22.5 SR 11 Public telephone 2 unit 9 m2 / unit 18 CCE 12 Copy room 1 unit 2.25 m2 / unit 22.5 OID 13 Lavatori pria 2 unit 7 m2 / unit 14 DA 14 Lavatori wanita 2 unit 8 m2 / unit 16 DA 15 TOTAL LUAS

±508

4. Ruang Pengelola No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber 1 Ruang Direktur 1 30m2 30 CCE 2 Ruang

Sekertariatan 1 unit 14,5 m2 14.5 CCE

3 Ruang Div. Pem3saran

1 kadiv 1 sekertaris 3 staff

4m2 20 SB

4 Ruang Div. Humas

1 kadiv 4 staff

4 m2/ orang 20 SB

5 Ruang Div. Teknis

1 kadiv 4 staff

4 m2/ orang 24 CCE

6 Ruang Div. Administrasi

2 orang 4 m2 / unit 8 SB

7 Ruang Div. Bid. Exhibition

1 kadiv 4 staff

4 m2/ orang 20 SB

8 Ruang Div. Bid. Convention

1 kadiv 4 staff

4 m2/ orang 20 SB

9 Ruang Div. Cafe and Lounge

1 kadiv 4 staff

4 m2/ orang 20 SB

10 Costumer Service 2 orang 10 SR 11 Ruang Rapat 30 orang 2m2 60 CCE 12 Lavatori pria 2 unit 7 m2 / unit 14 DA 13 Lavatori wanita 2 unit 8 m2 / unit 16 DA

TOTAL LUAS

262

5. Ruang Service No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber

BANGUNAN UMUM 1 Mushola 50 orang 1,03 m'

/orang 51,5 SR

2 Tempat wudlu 8 unit 0.56 m' /unit

4,4 SR

Page 15: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

3 Pos keamanan 2 unit 6 m' /unit 12 SB 4 Locker karyawan 2 unit 10m< /unit 20 CCE 5 Gudang 1 unit 20m' /unit 20 CCE 6 Lavatory pria 2 unit 1.68 mL

/ unit 4 DA

7 Lavatory wanita 2 unit 1.68 mL / unit

4 DA

BANGUNAN UKONVENSI 1 Dapur restoran 150 orang 0,4 m'

/kursi 60 CCE

2 Workshop 1 unit 60 m£ 60 CCE 3 Gudang alat 2 unit 5 m' 10 DA 4 R. cleaning and

service 25 orang 1 m£

/orang 25 AJ

5 Laundry 1 unit 46 m< 46 DA 6 R. Linen 15 rak 2,4 m' /rak 36 DA 7 Pantry 1 unit 30m£ 90 CCE

EKNIKAL ELEKTRIKAL 1 R. genset 1 unit 40 m' 40 TS 2 R. pompa 1 unit 20m< 20 TS 3 R. panel listrik 1 unit 5 m' 5 SR 4 R. mesin AC 1 unit 24 mL 24 SB 5 Tangga darurat 6 unit 6,2 m< 37,2 DA 6 R. Chiller 1 unit 20m' 20 TS 7 R.PABX 1 unit 5 m' 5 SB 8 R. fire service

tank 1 unit 20m< 20 TS

9 Gudang teknis 1 unit 20m< 20 TS TOTAL LUAS 541

6. Kelompok Ruang Outdoor: No Ruang Kapasitas Stand art Luas (m2) Sumber 1 Parkir

Pengelola Motor (75%) Mobil (25%)

27 buah 9 buah

(2x0,8) m2 (3x5) m2 Flow 100%

356,4 DA

2 Parkir Pengunjung Motor Mobil

300 Buah 225 Buah

(2x0,8) m2 (3x5) m2 Flow 100%

7710 SR

3 Outdoor exhibition

10 % X indoor exhibisi

90 SB

4 Plaza 50 % X outdoor exibition

45 SB

TOTAL LUAS

7845

Page 16: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

Total luas ruang convention Total luas exhibition Total luas ruang pengelola Total luas ruang penunjang Totalluas ruang service Total luas seluruh ruang Convention Sirkulasi 30% dari luas total Total luas bangunan Convention Total luas ruang Outdoor Total Keseluruhan

10. Pendekatan tapak

10.1. Pemilihan alternatif tapak

Alternatif 1: jl. Dr soeparno

Luas 16.000 m 2 (110 m x 145 m)

Batas – batas alternatif tapak adalah : - Sebelah utara : perumahan - Sebelah selatan : tanah kosong (kawasan kuliner Purwokerto) - Sebelah barat : Kawasan GOR satria Purwokerto - Sebelah Timur : perumahan Arcawinangun

= 3997 m2 = 1270 m2 = 261 m2 = 508 m2 = 541 m2 = 6577 m2 = 1973 m2 = 8550 m2 = 7845 m2. = 16395 m2

Page 17: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

- KDB : 60 % - KLB : 1.8 - GSB : 8 meter -

- Alternatif 2: jl. Dr jendral sudirman Luas 12.659 m 2 (110 m x 115 m)

Batas – batas alternatif tapak adalah : Sebelah utara : Batas – batas alternatif tapak adalah : - Sebelah utara : ruko jl.jendral sudirman - Sebelah selatan : pemukiman - Sebelah barat : rita pasaraya purwokerto - Sebelah Timur : pertokoan jl. Jendral sudirman - KDB : 60 % - KLB : 2 - GSB : 10 meter

Page 18: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

Perbandingan alternatif tapak :

Bobot : 30=prioritas, 20=standar, 10=kurang; Nilai : 3=baik, 2=cukup, 1=kurang 10.2. Perhitungan Tapak Terpilih

Luas Tapak : memiliki luas ± 15950 m²KDB : 60% KLB : 1.8 Ketinggian bangunan : maksimal 5 lantai GSB : 8 meter Alternatif 1 : Tanpa Menyertakan Parkir Luas Lahan yang boleh dibangun = KDB x Luas Tapak = 60% x 15.950 m2 = 9.570 m2 Luas Program Ruang Total (non parkir) = 8.550 m2 Persyaratan Ketinggian Bangunan = Luas Program Ruang Total (non parkir) / Luas Lahan yang boleh dibangun = 8.550 m2 / 9.570 m2 = 0,89 lt = 1 lantai < 5 lantai ---> (memenuhi persyaratan) Persyaratan KLB Luas Total Bangunan < KLB x Luas Lahan Total 8.550 m2 < (1,8 x 15.950 m2) 8.550 m2 < 28.710 m2 ---> (memenuhi persyaratan) Alternatif 2 : Dengan Menyertakan Parkir Luas Program Ruang Total (dengan parkir) = 16.395 m2 Persyaratan Ketinggian Bangunan = Luas Program Ruang Total (dengan parkir) / Luas Lahan yang boleh dibangun = 16.395 m2 / 9.570 m2 = 1.71 lt = 2 lantai < 5 lantai ---> (memenuhi persyaratan) Persyaratan KLB Luas Total Bangunan < KLB x Luas Lahan Total 16.395 m2 < (1,8 x 15.950 m2) 19.525 m2 < 28.710 m2 ---> (memenuhi persyaratan)

deskripsi bobot Alt 1 Alt 2 nilai score nilai score

Posisi kawasan 30 2 60 3 90 Potensi pendukung 30 3 90 2 60

Aksesbilitas 20 3 60 2 40 topografi 10 2 20 3 30

jumlah 230 220

Page 19: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

11. Pendekatan arsitektural

11.1. Pengertian arsitektur modern

Pada abad ke 19 mulai muncul cikal bakal apa yang nantinya kita sebut sebagai

arsitektur modern. Pencarian terhadap bentuk-bentuk baru dan pengembangan konsep

baru tentang ruang yang digabungkan dengan pengenalan material-material bangunan

yang baru.arsitektur odern adalah keberanian tindakan mengubah konsep-konsep lama,

memadukan keaneka ragaman gaya tradisi menjadi suatu kesepakatan baru yang

prosesnya berpijak pada aspek-aspek fungsi, material, ekonomi dan sosiologi (jenks,

1977)

11.2. Ciri-ciri Arsitektur Modern

Cirri –ciri arsitektur modern (Charles Jenks, The Languange of Postmodern

Architecture, 1974).

a. Menggunakan struktur rangka

Konstruksi yang ringan dapat dicapai apabila menggunakan struktur rangka,

yang menggantungkan struktur dinding pemikul yang masih digunakan

sampai abad 18. Bangunan berarsitektur modern dibangun dengan

menggunakan besi/baja dan kaca , yang menghsilkan dimensi yang impresif.

Setelah itu menggunakan struktur rangka seperti yang kita kenal sekarang,

yaitu kmbinasi dari kolom, balok, dan membentuk grid yang sangat modern

terhadap kebutuhan saat ini.

b. Tingkat transparansi yang tinggi

Untuk mendapatkan hal tersebut maka kaca mulai banyak digunakan

bersama dengan struktur rangka, sehingga semakin memperkuat kesan

bangunan ringan.

c. Kesederhanaan

Arsitektur modern lebih memntingkan kesederhanaan dalam wajah

bangunannya. Hal ini sesuai dengan cirri arsitektur modern yang lain yaitu

anti ornament. Sehingga bangunan yang berarsitektur modern lebih

mementingkan fungsionalnya.

d. Asimetris dan keteraturan

Bangunan berarsitektur modern pada umumnya berbentuk asimetris yang

dapat dilihat melalui denahnya, atau melalui bentuk secara keseluruhan.

Page 20: SUMMARY GEDUNG SERBAGUNA di PURWOKERTOeprints.undip.ac.id/41436/5/SUMARRY.pdf · DATA Kebijakan tata ruang kota Purwokerto, potensi dan factor pendukung. ANALISA ... ekonomi, seperti

Selain itu bangunan berarsitektur modern biasanya mempunyai tampak yang

teratur dan rapi.

e. Teknologi dan struktur

Arsitektur modern sangat mementingkan penggunaan teknologi serta struktur

yang benarr. Tampak bangunan berarsitektur modern pada umumnya

mengekspos struktur yang digunakannya.

f. Volume bukan massa

Pada arsitektur modern volume ruanag cenderung memusat, sehingga tidak

membenuk massa.

g. Bentuk abstrak

Bentuk tidak merupakan satu bentuk yang pasti, namun dapat bermacam-

macam sehingga menjadi bentuk yang abstrak.

h. Anti pengulangan

Tidak ada pengulangan bentuk sehingga menjadi kesatuan bentuk.

i. Anti simbolis.

Cenderung tidak menggunakan symbol dalam bangunannya, serta lebih

memntingan semuanya yang lebih jelas.

j. Deterministic form, functional

Bentu pada arsitektur modern tertentu dan wungsional.

k. Anti ornament

Cenderung tidak menggunakan ornament pad aarsitektur dern.

l. Anti historical memory

Tidak mengenang atau emngunakan kenangan sejarah masa lalu.