evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

12
Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRR Tahun 2003 ISSN 0854-5278 EVALUASI UNJUK KERJA POMP A SEKUNDER REAKTOR SERBAGUNA G.A SIW ABESSY SETELAH BEROPERASI SELAMA 15 TAHUN1) Suroso, Slamet Wiranto Pusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset - BATAN ABSTRAK EVALUASI UNJUK KERJA POMPA SEKUNDER REAKTOR SERBAGUNA GA. SIWABESSY SETELAH BEROPERASI SELAMA 15 TAHUN. Setelah reaktor beroperasi lebih dari 15 tahun sejak dioperasikan pertama kali tahun 1987 terdapat indikasi penurunan kinerja sistem pendingin sekunder. Penurunan kinerja sistem pendingin sekunder ini diantaranya disebabkan oleh kurang optimalnya kinerja pompa pendingin sekunder, salah satu cara untuk memastikan dugaan ini adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja pompa pendingin sekunder dari karakteristik pompa pada awal dioperasikannya yaitu kondisi komisioning dengan kondisi setelah pompa beroperasi lebih daTi 15 tahun. Eksperimen dilakukan pada dua pompa yang beroperasi yaitu PA02 APOI clan PAOI APOI. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa kondisi pompa sekunder PAO2APOI pada titik kerja pompa antara 95-110 % masih dalam keadan baik, sedangkan untuk pompa PAO1 APO1 menunjukkan adanya penurunan kinerja yaitu pada harga kapasitas 1950 m3/h diperoleh harga head, efisiensi clan daya pompa terdapat penyimpangan lebih daTi 10 % dad harga kondisi komisioning. Kata kunci : evaluasi, pompa, unjuk kerja ABSTRACT EVALUATION OF THE SECONDARY PUMP GA. SIWABESSY REACTOR PERFORMANCE AFTER 15 YEARS OPERATION. Reactor has been operated more than 15 years since its first criticality in 1987. The reactor has an indication degradation of secondary cooling system performance. Due to the secondary pumps not well performance. To ensure this prediction it was carried out evaluation of the secondary pumps characteristics during commissioning and after 15 years operation. The experiment has been done while two pumps PAOI APOI and PAO2 APOI were in operation. The results showed that the pumps PA02 APO1 is under 95 - 110 %n is working performance and PAO1APO1 with the flow capacity of 1950 m3fh has decreased performance arround 10 %. Key word: Evaluation, Pump, Performance 105

Upload: ngohanh

Post on 31-Dec-2016

261 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003

ISSN 0854-5278

EVALUASI UNJUK KERJA POMP A SEKUNDER REAKTOR

SERBAGUNA G.A SIW ABESSY SETELAH BEROPERASI

SELAMA 15 TAHUN1)

Suroso, Slamet Wiranto

Pusat Pengembangan Teknologi Reaktor Riset -BATAN

ABSTRAK

EVALUASI UNJUK KERJA POMPA SEKUNDER REAKTOR SERBAGUNA GA.

SIWABESSY SETELAH BEROPERASI SELAMA 15 TAHUN. Setelah reaktor

beroperasi lebih dari 15 tahun sejak dioperasikan pertama kali tahun 1987 terdapat indikasi

penurunan kinerja sistem pendingin sekunder. Penurunan kinerja sistem pendingin sekunder

ini diantaranya disebabkan oleh kurang optimalnya kinerja pompa pendingin sekunder, salah

satu cara untuk memastikan dugaan ini adalah dengan melakukan evaluasi terhadap kinerja

pompa pendingin sekunder dari karakteristik pompa pada awal dioperasikannya yaitu kondisi

komisioning dengan kondisi setelah pompa beroperasi lebih daTi 15 tahun. Eksperimen

dilakukan pada dua pompa yang beroperasi yaitu PA02 APOI clan PAOI APOI. Hasil

eksperimen menunjukkan bahwa kondisi pompa sekunder PAO2APOI pada titik kerja pompa

antara 95-110 % masih dalam keadan baik, sedangkan untuk pompa PAO1 APO1

menunjukkan adanya penurunan kinerja yaitu pada harga kapasitas 1950 m3/h diperoleh

harga head, efisiensi clan daya pompa terdapat penyimpangan lebih daTi 10 % dad harga

kondisi komisioning.

Kata kunci : evaluasi, pompa, unjuk kerja

ABSTRACT

EVALUATION OF THE SECONDARY PUMP GA. SIWABESSY REACTOR

PERFORMANCE AFTER 15 YEARS OPERATION. Reactor has been operated more

than 15 years since its first criticality in 1987. The reactor has an indication degradation of

secondary cooling system performance. Due to the secondary pumps not well performance.

To ensure this prediction it was carried out evaluation of the secondary pumps

characteristics during commissioning and after 15 years operation. The experiment has been

done while two pumps PAOI APOI and PAO2 APOI were in operation. The results showed

that the pumps PA02 APO1 is under 95 - 110 %n is working performance and PAO1 APO1

with the flow capacity of 1950 m3fh has decreased performance arround 10 %.

Key word: Evaluation, Pump, Performance

105

Page 2: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

ISSN 0854-5278

PENDAHULUAN

Keselamatan reaktor nuklir sangat

bergantung kepada keutuhan elemen

teras, panas yang dibangkitkan oleh

bahan bakar di teras reaktor, dipindahkan

oleh fluida pendingin sistem pendingin

primer secara konveksi paksa dengan

bantuan pompa primer ke penukar kalor,

kemudian sistem pendingin sekunder

mengambil panas dari penukar kalor

secara konveksi paksa pula dengan

bantuan pompa sekunder yang akhirnya

dibuang ke lingkungan melalui menara

pendingin. Reaktor Serbaguna G.A

Siwabessy telah beroperasi selama 15

tahun lebih sejak dioperasikannya

pertama kali tahun 198i) terdapat

indikasi penurunan unjuk kerja sistem"

pendingin reaktor, hila pacta saat awal

operasi pembuangan panas pacta daya

reaktor 15 MW cukup menggunakan 3

blower akhir-akhir ini pacta daya yang

sarna membutuhkan 4 sampai dengan 5

blower menara pendingin. Penurunan

unjuk kerja ini pacta sistem sekunder

dapat disebabkan oleh alat penukar kalor,

menara pendingin atau pompa pendingin

sekunder, untuk itu perlu dilakukan

evaluasi. Evaluasi pacta kertas kerja ini

dibatasi hanya untuk unjuk kerja pompa

sekunder dengan meninjau ulang

karakteristik pompa pada kondisi

terakhir setelah beroperasi 15 tahun atau

17.000 jam operasi dibandingkan dengan

kondisi komisioning (awal operasi) yang

telah sesuai hasil eksperimennya dengan

kondisi desainnya.

Evaluasi Unjuk Kerja PompA Sekunder..Suroso, dkk

Evaluasi unjuk kerja pompa

meliputi evaluasi head total, daya clan

efisiensi pompa sebagai fungsi kapasitas

aliran serta titik kerja pompa, diharapkan

dari evaluasi ini diperoleh kurva

karakteristik pompa sekunder RSG-GAS

pactakondisi mutakhimya.

DASAR TEORI

Pompa Sentrifugal

Pompa adalah suatu me sin yang

memindahkan fluida dari tempat yang

lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi,

pacta pompa jenis sentrifugal hal terse but

dilakukan oleh sudu-sudu (i111peller)2)

Daya dari luar diberikan kepada paras

untuk memutar sudu-sudu didalam zat

cair, maka zat cair yang terdapat di

dalam sudu-sudu akan ikut berputar,

karena timbul gaya sentrifugal maka zat

cair mengalir dari tengah sudu-sudu keluar melalui saluran diantara sudu-sudu.

Head tekanan zat cair menjadi lebih

tinggi, demikian pula head kecepatannya

bertambah besar karena zat cair

mengalami percepatan. Zat cair yang

keluar dari sudu-sudu ditampung di

dalam saluran yang berbentuk spiral

(volute) di sekeliling sudu-sudu clan

disalurkan keluar pompa melalui nose!.

Di dalam nosel ini sebagian head

kecepatan aliran diubah menjadi head

tekanan, dalam hal ini terlihat bahwa

sudu-sudu berfungsi memberikan kerja

kepada zat cair, sehingga energi yang

dikandungnya menjadi bertambah besar.

Selisih energi persatuan massa atau head

<nc

Page 3: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003

total zat cair antaraflens hisap danflens

keluar pompa disebut head total pompa.Jelas dari uraian di atas bahwa

pompa sentrifugal dapat mengubah

energi mekanik dalam bentuk kerja paras

menjadi energi didalam fluida, energi

inilah yang mengakibatkan pertambahan

head tekanan, head kecepatan clan head

potensial pada zat cair yang mengalir

secara kontinyu.

Beberapa pertimbangan yang perlu

dilakukan dalam desain clan pemilihan

pompa sentrifugal adalah efisiensi

pompa tinggi dengan kondisi tekanan

positip neto sisi hisap yang diperlukan

kecil, keandalan tinggi, rentang kapasitas

operasi cukup lebar clan harga rendah

tetapi pada kenyataannnya antara

parameter-parameter tersebut saling

mempengaruhi bahkan saling

berlawanan satu dengan yang lain. Hasil

desain suatu pompa sulit untuk

memenuhi banyak kriteria sehingga

diperlukan teknik clan pedoman untukmenentukan karakteristik clanunjuk kerja,

untuk keperluan tersebut digunakan

kriteria menggunakan suatu kurva

karakteristik yang menyatakan hubungan

antara. head, daya clan efisiensi sebagai

flings] kapasitas aliran .

Karakteristik pompa sentrifugalditentukan oleh desain sudu-sudu clan

motor penggeraknya. Bentuk clanukuran

sudu serta besarnya motor penggerak

akan 11II1enentukanharga clan hubungan

antam kapasitas aliran dengan head, daya

clan e:llisiensi.Terjadinya kerusakan clan.

perubaihan sudut sudu-sudu pompa

ISSN 0854-5278

selama operasi menjadi faktor utama

yang menyebabkan perubahan

karakteristik pompa, kerusakan

sudu-sudu dapat terjadi karena masuknya

benda-benda asing bersama fluida ke

dalam pompa saat beroperasi. Hal lain

yang dapat mempengaruhi perubahan

karakteristik pompa adalah karena poras

motor clan pompa tidak segaris, atau

ketidak simetrisan pondasi saat

pembuatan sehingga berakibat getaran

terlalu besar disamping unjuk kerja

motor penggerak clantata letak juga akan

berpengaruh terhadap karakteristik clan

titik kerja pompa.

Faktor lain yang dapat

menyebabkan penurunan unjuk kerja

pompa adalah terjadinyanya kavitasi.

Kavitasi adalah gejala menguapnya zat

cair yang sedang mengalir karena

tekanannya turun sampai dibawah

tekanan jenuhnya'). Hal ini dapat terjadi

pada zat cair yang sedang mengalir di

dalam pompa maupun di dalam pipa

Pada pompa, bagian yang mudah

mengalami kavitasi adalah pada sisi

hisapnya. Jika pompa mengalamikavitasi maka akan timbul suara berisik

clangetaran, selain itu unjuk kerja pompa

akan menurun secara tiba-tiba, sehingga

pompa tidak dapat bekerja pada kondisi

terbaiknya. Untuk menghindari

terjadinya kavitasi hams diusahakan agar

tidak ada satupun bagian dari aliran di

dalam pompa yang mempunyai tekanan

statis lebih rendah dari tekanan uap jenuh

cairan pada temperatur yang

bersangkutan. Di dalam hal ini perlu

107

Page 4: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

ISSN 0854-5278

diperhatikan dua macam tekanan yang

memegang peranan, yaitu tekanan yang

ditentukan oleh kondisi lingkungan

dimana pompa dipasang yang disebut

sebagai tekanan positip sisi hisap yang

tersedia (Net Positive Suction Head

Available=NPSHA) daTI tekanan yangditentukan oleh keadaan aliran didalam

pompa yang disebut sebgai tekanan

positip sisi hisap yang diperlukan (NetPositive Suction Head

Required=NPSHR).

NPSHA adalah head yang dimiliki zat

cair pactasisi hisap pompa yang harganya

ekivalen dengan tekanan mutlak pactasisi

hisap pompa dikurangi dengan tekanan

uap jenuh zat cair di tempat tersebut yang

besarnya sarna dengan tekanan pacta

kondisi luar dimana pompa dipasang.

Bila pompa dioperasikan, tekanan

terendah di dalam pompa terdapat pactasuatu titik dekat sisi masuk sudu-sudu.

Di tempat tersebut tekanan lebih rendah

dari tekanan pacta lubang hisap pompa.

Agar tidak terjadi penguapan zat cair,

maka tekanan pacta lubang masuk pompa

dikurangi penurunan tekanan didalarn

pompa harns lebih tinggi dari tekanan

uap air. Head tekanan yang besarnya

sarna dengan penurunan tekanan ini

disebut head neto positip sisi hisap

yang diperlukan (NPSHR). Harga

NPSHR untuk suatu pompa berbeda-beda,

daTIberubah sebgai fungsi kapasitas daTI

putaran sudu-sudunya.

Suatu pompa agar dapat bekerja tanpa

mengalami kavitasi, maka harus

memenuhi persyaratan, dimana nilai

Evaluasi UnjukKerjaPompA Sekunder..Suroso, dkk

bahwa NPSHA barns lebih besar daripada

NPSHR. Besar harga NPSHA dapat

dihitung daTI ditentukan dari harga

kondisi instalasi, sedangkan besar harga

NPSHR diperoleh dari pabrik pembuat

pompa.

Karakteristik suatu pompa dapat

ditentukan dari hubungan antara head,

efisiensi daTIdaya pompa sebagai fungsi

kapasitas aliran yang digarnbarkan dalamsuatu kurva karakteristik.

TATAKERJA

Sistem Reaktor

Reaktor Serbaguna G.A.

Siwabessy merupakan reaktor nuklir

jenis material testing reactor (MTR)

menggunakan kolam terbuka dengan

daya nominal 30 MW thermal. Teras

reaktor berisi 40 bundel elemen bakar

daTI 8 clemen kendali yang tersusun

dengan matrix lOx 10. Bunde! elemen

bakar tersusun dari 21 plat elemen bakar

yang terbuat dari U30sAI dengan

pengkayaan U235 19,95 % daTI

kerapatan 2,96 %.1)

Sistem pending in reaktor terdiri

sistem pendingin primer daTI sistem

pendingin sekunder, yang berfungsi

untuk menjaga suhu teras reaktor agar

tetap dalam kondisi operasional. Sistem

pending in primer menggunakan air

ringan bebas mineral (H2O) sebagai

fluida pending in yang sekaligus

berfungsi sebagai moderator neutron

untuk mendukung berlangsungnya reaksi

fisi. Panas yang dihasilkan teras reaktor

A1"\'"

Page 5: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003

diambil oleh sistem pendingin primer

clanmelalui alat penukar kalor diteruskan

ke sistem pendingin sekunder untuk

selanjutnya dilepaskan ke udara oleh

blower menara pendingin.

Pompa Sistem Sekunder

Sistem pendingin sekunder

merupakan tempat pembuangan panasterakhir dari sistem RSG.GAS. Fluida

kerja system pendingin sekunder adalah

air yang diambil langsung dari system

penyediaan air setempat. Sistem terdiri

dari 2 jalur pemipaan yang

masing-masing bagian mempunyai

kapasitas 50% yang terdiri dari pompa,

alat penukar kalor, saringan mekanik clan

dua blok menara pendingin dengan

masing-masing dilengkapi 3 blower

menara pendingin3) Mekanisme system

sekunder adalah pompa menghisap fluida

kerja dari kolam menara pendingin

diteruskan ke alat penukar kalor untuk

mengambil panas dari system pendingin

primer kemudian dialirkan lagi ke kolam

menara pendingin.

Pompa pacta system sekunder

disebut pula pompa system sekunder

yang terdiri daTItiga pompa dengan dua

ISSN 0854-5278

beroperasi clan satu sebagai cadangan,

ketiga pompa mempunyai tipe clanfungsi

yang sarna, setiap unit terdiri daTIpompa

proses yang digerakkan oleh motor

sangkar kurung melalui sambungan

kopling sentrifugal. Bagian-bagian

pompa yang berhubungan dengan air

seperti runner, casting dll., terbuat dari

cast iron yang diperkuat dengan stainless

steel. Spesifikasi teknik dari pompa

sistem sekunder ini diberikan pacta Tabel1.

Prosedur Pengambilan DataPembuatan kurva karakteristik

unjuk kerja pompa disusun mengacu

pacta prosedur pengetesan pompa

American Institute of Chemical

Engineers (AIChE) Equipment Testing

Procedures Committee dengan

penyesuaian kondisi di lapangan. 3)

Hasil yang diperoleh dibandingkan

dengan kurva karateristik pompa pada

saat komisioning yang telah dilakukanoleh Interaton GmBH clan Tim

Komisioning RSG.GAS pacta tahun 1986.

Penelitian hanya dilakukan pacta dua

pompa aktifyang digunakan yaitu pompaPA 01 APOI clanPA 02 APOI.

109

Page 6: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

ISSN 0854-5278 Evaluasi Unjuk Kerja PompA Sekunder..Suroso, dkk

Tabel 1. Spesifikasi teknik pompa sistem sekunder reaktor serbaguna G.A. Siwabess/)

Peralatan percobaan

Peralatan yang digunakan dalam

percobaan meliputi peralatan terpasang

daD portable, peralatan terpasang

meliputi,

I. Alat ukur tekanan sisi hisap pompa

yaitu PAOI CPOOIdaDPA02 CPOOI,

masing mempunyai jangkau ukur

0-0,5 bar

2. Alat ukur tekanan sisi keluar pompa

PAOI CPO02 daD PA02 CPO02 yang

mempunyai jangkauan 0-0,5 bar.

3. Alat ukur kapasitas aliran PAOI

CFOOI daD PA02 CF 001 yang. .

masmg-masmg

jangkauan 0-2500 m3fh

4. Alat ukur kecepatan putaran motor

PAOI CSOOIdan PA 02 CSOOI yang

mempunym

110

No. Parameter Hargo/keterangan Satuan..1 Tipe Sentrifugal -2 Fabrikasi - KSB

3 Diameter sudu-sudu 390 Mm

4 Diameter pipa sisi masuk 600 Mm

5 Diameter pipa sisi keluar 500 Mm

6 Kapasitas aliran 1950 m3fh

7 Head total 28 M

8 NPSHA 10 M

9 NPSHR 9 M

10 Tipe motor induksi -

11 Daya motor PAOIIPA02 250/220 W

12 Kecepatan putaran motor 1480 Rpm13 Tegangan 380 Volt

14 Fase 3 -15 Frekuensi 50 Hz

16 Factor daya 0,86 -17 Efisien motor 93,6 %

18 Efisiensi pompa 78 %

19 Fluida kerja Air -20 Suhu operasi 30-40 °c

21 Suhu desain 60 °c

22 Tekanan operasi sisi hisap 0,28 BID:

23 Tekanan operasi sisi tekan 3 Bar

24 Masa jenis fluida kerja 994 kg/m3

Page 7: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003

masing-masing mempunyai jangkau

ukur 0-2000 rpm

5. Alat ukur temperatur air pendingin

sekunder sisi hisap PAO1 CTOO1 clan

PA02 CT 002 yang masing-masing

mempunyai jangkau ukur 0-60 °c

Semua peralatan ukur terpasang

terse but menggunakan transduser

elektrik dengan jangkau ukur

0-20mA, sedangkan peralatan

portable yang digunakan meliputi :

1. Multimeter digital

2. Tang ampermeter

Kondisi Awal

1. Reaktor dalam tidakkeadaan

beroperasi

2. Semua alat ukur dalam keadaan baik

clan sudah terkalibrasi

Katup manual throttling pada kedua

sisi pompa dalam keadaan operasi

normal, clan indikator bukaan katup

telah ditandai

4. Ketinggian permukaan air pada

menara pendingin berada pada posisi

kerja

. 5. Sistem pendingin sekunder siap

dioperasikan

"'j.

Langkah PercobaanI. Catat data-data awal termasuk data

spesifikasi teknik yang diperlukan

2. Hidupkan pompa pendingin sekunder

pada kapasitas nominal, setelah

kondisi stabil tercapai yang terdiri

dari data, tekanan masuk pompa,

tekanan keluar pompa, kapasitas

ISSN 0854-5278

aliran, arus clan kecepatan putaranmotor.

3. Buka katup throttling hingga didapat

kapasitas aliran sebesar 2100 m3/h,

setelah kondisi stabil catat seperi

pada langkah 2

4. Lakukan seperti langkah 3 pada

setiap kenaikan kapasitas aliran 100

m3/h hingga bukaan katupmaksimum

5. Tutup katup hingga kapasitas aliran1900 m3/h

6. Setelah

kembalikanpercobaan selesai

katup pada posisi

operasional

7. Matikan pompa pendingin sekunder

PAOI APOI

8. Dengan cara yang sarna lakukan

langkah 1 sampai dengan 7 untuk

pompa sekunder PA02 APO I.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian karakteristik

pompa setelah beroperasi lebih dari 15

tahun' (1997 sId 2003) clan kondisi

komisioning (1997) diberikan pada Tabel

2 untuk. pompa PAO1 APO1, sedangkan

untuk pompa PA02 APO1 diberikan pada

Tabel 3 clan grafik karakteristiknya

diberikan pada Gambar 1 sampai dengan

4 untuk kondisi komisioning clan

pengujian setelah 15 tahun lebih

beroperasi.Gambar 1 clan Gambar 2 adalah

merupakan kurva karakteristik pompa

PAOI APOI pengujian pada saat

komisioning clan pengujian setelah 15

111

Page 8: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

ISSN 0854-5278

tahun lebih beroperasi daB Gambar 3 daB

4 adalah kurva karakteristik pompa PA02

APOI pengujian pacta saat komisioning

daB setelah 15 tahun lebih beroperasi

Evaluasi Unjuk KerjaPompA Sekunder.Suroso, dkk

yang masing-masing menunjukkan harga

head, daya daD efisiensi pompa sebagai

fungsi kapasitas.

Tabel2. Hasil pengujian karakteristik pompa PAOI APO 1 saat komisioning (1987) clan

pengujian setelah lebih dari 15 tahun beroperasi.

Tabel 3. Hasil pengujian karakteristik pompa PAO2 APO 1 saat komisioning (1987) dan

pengujian setelah lebih dari 15 tahun beroperasi.

Harga 100 % head, daya dan efisiensi

adalah harga pacta operasi nominalnya

yaitu 25,06 m, 198,60 kW daB 66,87 %

untuk pompa PAOI APOI dan 29,42 m,

191,06 kW daB 81,31 % untuk pompa

PA02 APO1 masing-masing pacta

kapasitas aliran 1950 m31h, sedangkan

pacta saat komisioning masing-masing

untuk PAOI APOI adalah 28,33 m,

181,25 kW dan 84 % dan PA02 APOI

adalah 28 m, 183,33 kW dan 84 %.

112

No. Kapasitas (m3/h) Head ( %) Daya (%) Efisiensi (%)

Komis Vji Komis Vji Komis Vji

1 0 139,43 151,16 82,87 80,77 0 0

2 500 135,30 138,79 82,76 81,27 34,00 29,18.., 1000 123,54 123,54 89,66 89,37 46,00 47,25-'4 1439 115,32 111,53 96,55 93,56 74,00 58,,755 1950 100,00 100,00 100,00 100,00 84,00 66,876 2068 94,14 91,22 75,86 101,79 82,00 63,60

No. Kapasitas (m3/h) Head (%) Daya (%) Efisiensi (%)Komis Vji Komis Vji Komis Vji

1 0 143,64 133,45 82,10 81,58 0 0

2 500 138,18 125,66 81,18 81,47 34,00 32,03

3 1000 127,27 117,81 87,88 87,00 57,00 56,25

4 1500 118,18 114,14 93,94 93,54 75,00 76,19

5 1950 100,00 100,00 100,00 100,00 84,00 81,31

6 2066 95,45 95,72 103,03 101,63 83,00 80,15

Page 9: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

160 .,.-

ISSN 0854-5278

160-..----. n__- ----

1401I

.- --- --_u T ~~' ,

120 -'--.------ -~-----------

::100 j-~

.~ I --- -----------------~ !w 80111

0 1

g I

I 60 t--.!

+

40 - -_.-.----

'---~ ~iii

! I

r +-- jI ,I

!-- 0 J ' ,---'

- i '20 ---------

. -- .- --_n___n "---

500 1000 1500

Kapasitas (m3/h)

2000

Gambar I. Karakteristik pompa PAOI APOI saat komisioning

Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003

--- ... ._n_~- ..-.

120 --.-.-.--.-..-----

140 .L-----I

-. n-

+-- '

i i--

'I1 _n.

i1-

I -r!

~ 100

.~:i1!in 80

_n --.------.-

+ 1I i

-"""i'.t. -' 1+--- I

! Irr-lg I

=- 60 Lx I -------

2000500 1000 1500

Kapasit.. (m3/h)

Gambar 2. Karakteristik pompa PAOI APOI setelah 15 tahun operasi

A A""

;~t=iead-- .'--DayaI_Efisiensi~--' --

2500

~Head---'---Daya-.-Efisiensi ,-----

2500

Page 10: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003

160 -~---- --- ~- --- ~ ~---~-

140

ISSN 0854-5278

~ ~ ~---------------- ,

120 ------------

;t 100 .1---I

--+Vic..Viffi 80..... I

0 !

~ 601'"- - --------

40 +--- ---I = , ~--- -; 1I

20 -' - -- - ------, -

500-, --- -- ,-- ---

1000 1500

Kapasitas (m3/h)

2000

----

---

Gambar 1. Karakteristik pompa PAOI APOI saat komisioning

160 -- -- --- - ~

----------

120 ~

~ 100 ~-- -- -- ---~ ~= I~ I_2 Iffi 80 IiC...:: 60-'--'" ,----

=.1

I I~- I-

~AII

r-I

_A~tiI

40 ~

"vOJ//.0 500 1000 1500Kapasitu (m3/h)

2000

---

--------

-----

iii

Gambar 2. Karakteristik pompa PAOI APOI setelah 15 tahun operasi

113

~Head- -,--Daya:~..efiSi:~S~-

2500

-;;;;e;;;.H.ad ---_Daya-Elisiensi

2500

Page 11: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

Prosiding Seminar Hasil Penelitian P2TRRTahun 2003

(1987) dengan kondisi setelah beroperasi

15 tahun lebih (2003). Jika kurva

berimpit maka hal tersebut menunjukkan

bahwa kondisi komisioning dan setelah

beroperasi 15 tahun masih dalam kondisi

sarna dan baik sebaliknya jika mulai

terjadi penyimpangan berarti terjadi

perbedaan atau penurunan unjuk kerja.

Pompa sekunder PAO1 APO1 baik head,

daya dan efisiensi sebagai fungsikapasitas antara kondisi komisioning dan

setelah beroperasi 15 tahun, kurva

karakteristiknya berjauhan, hal ini berarti

terjadi penyimpangan unjuk kerja.

Harga head dan efisiensi lebih rendah

setelah beoperasi 15 tahun dibandingkan

kondisi komisioning, dibawah 95 %

dan harga dayanya lebih tinggi di atas

110 %. Harga perbedaan terse but di luar

rentang harga nominal yang

dipersyaratkan dalam perawatan yaitu

antara 95 -110 % yang dianggap masih

dalam kriteria baik.

Pompa sekunder PA02 APO 1 baik head,

daya dan efisiensi sebagai fungsikapasitas antara kondisi komisioning dan

setelah beroperasi 15 tahun, kurva

karakteristiknya hampir berimpit, hal ini

berarti tidak teIjadi penyimpangan

unjuk kerja. Harga head, efisiensi dan

daya setelah beroperasi 15 tahun

dibandingkan kondisi komisioning,

berada pacta rentang perbedaan 95-

110 %. Berarti masih memenuhi kriteria

baik

Perbedaan unjuk kerja pompa sekunderPA 01 APOI clan PA 02 APOI tersebut

dimungkinkan karena pacta pompa PAO1

ISSN 0854-5278

APO1 pemah mengalami penggantian

motor penggeraknya yang mengalami

kerusakan5), sehingga diduga hal tersebut

menjadi penyebab penurunan unjuk kerja

yang terjadi pacta pompa PAOI APOI.

KESIMPULAN

Hasil evaluasi unjuk kerja pompa

sekunder setelah beroperasi 15 tahun

lebih dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut :

1. Unjuk kerja pompa sekunder PA02

APOI tidak terjadi penurunan

setelah beroperasi lebih daTi 15

tahun, karena parameter unjuk kerja

pompa setelah beroperasi lebih dari

15 tahun tidak berbeda jauh dengan

kondisi komisioning, parameter

unjuk kerja pompa masih memenuhi

persyaratan yang ditentukan dalam

spesifikasi perawatan yaitu berada

pacta kisaran harga 95 -110 % daTi

harga nominal.

2. Unjuk kerja pompa sekunder PAOI

APOI terjadi penurunan karena

setelah beroperasi 15 tahun lebih,

terdapat perbedaan jika

dibandingkan dengan kondisi

komisioning, yaitu head total pompadan efisiensi lebih renda daTi95 %,

sedangkan daya pompa lebih besar

daTi110 % daTiharga nominalnya.

Page 12: evaluasi unjuk kerja pompa sekunder reaktor serbaguna ga

ISSN 0854-5278 Eva/uas; Unjuk Kerja PompA Sekunder..Suroso, dkk

DAFT AR rUST AKA

1. ANONIM, Analysis Safety Report Reaktor serbaguna G.A. Siwabessy, revisi 8,BATAN, Jakarta, 1999

2. SULARSO, TAHARA, H., Pompa clanKompresor, Pradnya Paramita, Jakarta1985

3. BANDRIYANA, Desain, Instalasi clanPerawatan Komponen Japan Research4. Reactor,LaporanTraining,Tokaimura,1992

5. AUSTIN H.C., HARAHAP, Z., Pompa clanBlower sentrifugaI, Erlangga, Jakarta1990.

6. ANONIM, Buku Induk Operasi Reaktor Serbaguna G.A. Siwabessy, BATAN,Jakarta, 2001

DISKUSI

Penanya : Rokhmadi

Pertanyaan :

1. Apa yang menyebabkan perbedaan unjuk kerja pompa PA01 clan PA02,Penyelesaian

2. Apa sudah divalidasi dengan program lain?

Jawaban :

1. Perbedaan unjuk kerja pompa sekunder PAOl, APOI clan PAO2, APO1

penyebabnya karena pada pompa PAOl APO1 pemah mengalami penggantian

motor penggeraknya yang mengalami kerusakan.

2. Jika maksudnya dengan metoda karakterisasi yang lain belum pernahdilakukan

116