summary apg

3
Alkil Glikosida pertama kali di sintesis oleh ilmuwan Fischer dengan cara mereaksikan glukosa dengan alkohol hidrofilik seperti metanol, etanol, gliserol dll. Kemudian para ilmuwan lain mencoba untuk mensintesis Alkil Glikosida dengan menggunakan metode yang sama tetapi menggunakan alkohol hidropobik (C 8 - C 16 ). Hasilnya, terbentuk Alkil Glikosida dengan berbagai macam bentuk (-mono, -di, -oligo) sehingga dinamakan Alkil Poliglikosida. Setelah berbagai macam percobaan, didapatkan hasil bahwa APG yang paling bagus disintesis dari alkil rantai C 12 / C 14 . Sehingga dimulai pembentukkan pilot plant APG ini pada tahun 1988/1989 dengan kapasitas produksi 5000 t p.a untuk menemukan parameter proses dan mengoptimakan kualitas produk dalam kondisi produksi secara industri. APG bisa disintesis dgn dua cara. Yaitu sintesis langsung dan dengan transasetalisasi. Untuk memilih proses yang tepat, kita harus mempertimbangkan beberapa hal. Seperti properties produk dan tentunya biaya produksi. Ada juga aspek lain seperti hasil samping, limbah dan emisi. Teknologi digunakan untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang sesuai dgn standar pasar. Untuk industri APG, digunakan proses berdasarkan sintesis Fischer karena penelitian telah dilakukan selama puluhan tahun untuk meningkatkan kinerja proses ini sehingga cocok untuk digunakan untuk skala industri. Optimalisasi proses ini dengan menggunakan alkohol rantai panjang (C12/C14) telah menghasilkan peningkatan kualitas produk dan ekonomi proses. Selain itu juga berhasil dikembangkan industri low-waste dan

Upload: bayu-eldino-putra

Post on 10-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

APG

TRANSCRIPT

Page 1: Summary APG

Alkil Glikosida pertama kali di sintesis oleh ilmuwan Fischer dengan cara

mereaksikan glukosa dengan alkohol hidrofilik seperti metanol, etanol, gliserol dll.

Kemudian para ilmuwan lain mencoba untuk mensintesis Alkil Glikosida dengan

menggunakan metode yang sama tetapi menggunakan alkohol hidropobik (C8 - C16).

Hasilnya, terbentuk Alkil Glikosida dengan berbagai macam bentuk (-mono, -di, -oligo)

sehingga dinamakan Alkil Poliglikosida. Setelah berbagai macam percobaan, didapatkan

hasil bahwa APG yang paling bagus disintesis dari alkil rantai C12 / C14. Sehingga dimulai

pembentukkan pilot plant APG ini pada tahun 1988/1989 dengan kapasitas produksi 5000 t

p.a untuk menemukan parameter proses dan mengoptimakan kualitas produk dalam kondisi

produksi secara industri.

APG bisa disintesis dgn dua cara. Yaitu sintesis langsung dan dengan transasetalisasi.

Untuk memilih proses yang tepat, kita harus mempertimbangkan beberapa hal. Seperti

properties produk dan tentunya biaya produksi. Ada juga aspek lain seperti hasil samping,

limbah dan emisi. Teknologi digunakan untuk mendapatkan produk dengan kualitas yang

sesuai dgn standar pasar.

Untuk industri APG, digunakan proses berdasarkan sintesis Fischer karena penelitian

telah dilakukan selama puluhan tahun untuk meningkatkan kinerja proses ini sehingga cocok

untuk digunakan untuk skala industri. Optimalisasi proses ini dengan menggunakan alkohol

rantai panjang (C12/C14) telah menghasilkan peningkatan kualitas produk dan ekonomi

proses. Selain itu juga berhasil dikembangkan industri low-waste dan bebas emisi.

Keuntungan lain dari proses Fischer ini yaitu derajat polimerisasi produk dapat diatur dengan

tepat. Sehingga kualitas produk juga dapat diatur.

Bahan baku pembuatan APG ini yaitu alkohol lemak sebagai campuran yang

memberikan bagian hidropobik pada APG dan karbohidrat untuk bagian hidrofilik.

Page 2: Summary APG

Semua proses berdasarkan sintesis Fischer ini dipengaruhi oleh dua hal utama, yaitu

jenis karbohidrat dan panjang rantai alkohol lemak. Sintesis APG secara langsung maupun

dengan transasetalisasi dapat dilakukan secara batch maupun kontinyu. Proses dilakukan

dengan katalis LABS yang dinetralkan dengan NaOH. Glukosa dikeringkan (tidak ada air).

APG banyak digunakan untuk pembuatan surfaktan untuk membersihkan produk

makanan, alat-alat masak, bahan baku produk-produk yang kontak langsung dengan

makanan, buah dan sayuran. Ini karena APG telah lulus uji food grade dengan kriteria yang

telah ditetapkan. Artinya APG aman berkontak langsung dengan makanan tentunya dengan

kandungan tertentu. APG juga digunakan untuk pembuatan kosmetik.