study kelayakan usaha keripik nanas baru

13
STUDY KELAYAKAN USAHA KERIPIK NANAS OLEH : ANUGERAH DWI PUTRA SANDI EKA PUTRA TAUFIQ AL FAROZI HERMANSYAH RICKI MUSTAFA JULFAN DOSEN PEMBIMBING : Dr. Vonny S Johan, STP, MT “Tugas ini dibuat untuk melengkapi nilai tugas individu” PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

Upload: anugerah-dwi-putra

Post on 01-Dec-2015

458 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

Keripik Nanas

TRANSCRIPT

Page 1: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

STUDY KELAYAKAN USAHA KERIPIK NANAS

OLEH :

ANUGERAH DWI PUTRA

SANDI EKA PUTRA

TAUFIQ AL FAROZI

HERMANSYAH

RICKI MUSTAFA

JULFAN

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Vonny S Johan, STP, MT

“Tugas ini dibuat untuk melengkapi nilai tugas individu”

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2013

Page 2: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

1. Keripik Nenas

Keripik nenas merupakan suatu produk yang memiliki Potential Benefit (manfaat

potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan, Selain itu

kandungan gizi tetap terjaga keripik nenas yang diproses dengan alat penggoreng sistem

hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena diproses dengan

menggunakan suhu rendah

2. Keunggulan Produk

Keunggulan kompetitif produk antara lain :

1. Rasa yang sangat renyah dan gurih. .

2. Kesegaran dari buah yang masih terasa.

3. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.

3. Pemasaran

Pendapatan diperoleh dari hasil penjualan produk yang dihasilkan dari usaha tersebut. Oleh

karena itu di dalam agroindustri, pemasaran produk merupakan hal utama yang harus

diperhatikan oleh setiap pemilik usaha, agar diperoleh pendapatan optimal sesuai dengan

yang diinginkan. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pemasaran produk yaitu:

produk, harga, distribusi, dan promosi.

1. Produk

Produk Keripik Nenas yang di pasarkan harus memiliki mutu yang baik, & kemasan

yang menarik sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli.

2. Harga

Harga jual untuk 1 kg keripik nenas yaitu Rp 80.000, sedangkan per 250 gram nya

dijual dengan harga Rp 25.000, dan per 100 gram nya dijual dengan harga Rp

10.000 untuk kemasan dalam plastik yang telah diberi label. Sedangkan yang dijual

dalam bentuk kemasan kotak untuk berat 100 gram dijual dengan harga Rp

15.000/kotak, dan berat 250 gram Rp 30.000/kotak. Jika dijual dalam bentuk curah

kepada agroindustri maka harga jual keripik nenas Rp 65.000 – 75.000/ kg.

Page 3: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

3. Distribusi

Setiap agroindustri harus memiliki koneksi terhadap pedagang pengecer/toko untuk

memasarkan produknya. Selain dijual di toko produk juga dipasarkan secara

langsung.

4. Promosi

Untuk promosi produk, produk dapat diiklankan di internet serta dipromosikan dari

pedagang pengecer/toko dan juga dapat dipromosikan melalui media masa dan

digital seperti koran dan siaran TV lokal. Dengan adanya distribusi ke pengecer/toko

dan iklan menggunakan internet maka promosi untuk keripik nenas dapat terbantu.

Hal ini bermanfaat memperkenalkan keripik nenas kemasyarakat luas sehingga

dapat menarik konsumen untuk mencoba dan membeli produk keripik nenas.

5. Kendala Pemasaran

Kendala dari pemasaran biasanya dipengaruhi oleh permintaan pasar dan selera

konsumen yang selalu berubah-ubah.

6. Segmen pasar

a. Distributor/toko kue dan toko keripik.

b. Pasar modern.

4. Penentuan Lokasi Pabrik

Penentuan lokasi pabrik merupakan suatu hal penting yang perlu diperhatikan

dalam pendirian suatu industri. Pemilihan lokasi yang tepat akan berpengaruh terhadap

kelangsungan dan efisiensi perusahaan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan

dalam pemilihan lokasi pabrik adalah ketersediaan bahan mentah, letak pasar yang

dituju, tenaga listrik dan air, pasokan tenaga kerja, dan fasilitas transportasi.

Kami memilih lokasi di daerah kampar dikarenakan daerah kampar merupakan salah satu

penghasil bahan baku (Nanas) dan juga dekat dengan kota sehingga pemasaran tidak

memerlukan biaya mahal karena tidak membutuhkan transportasi yang jauh dan

memakan waktu.

Page 4: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

5. Aspek Produksi

A. Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku utama didalam melakukan kegiatan produksi keripik nenas adalah nenas

segar sedangkan bahan tambahannya adalah garam dan soda dan juga dibutuhkan

minyak goreng untuk proses penggorengan. Alat yang di gunakan yaitu mesin

vacuum frying. Adapun kapasitas mesin vacuum frying untuk satu kali

penggorengan dibutuhkan 50-60 buah nenas segar yang beratnya sekitar 800 gr-1000

gr/buah, yang dapat menghasilkan 2,7 Kg keripik nenas.

B. Pengolahan

Proses pengolahan merupakan perubahan input menjadi suatu bentuk output atau

hasil, dalam memproduksi suatu barang diperlukan suatu teknologi atau metode

untuk pengolahan bahan baku menjadi barang jadi (Soekartawi, 2001). Waktu yang

diperlukan untuk satu kali proses pengolahan ± 4 jam, rata-rata produksi keripik

nenas setiap hari nya sekitar 25 kg dengan masa kerja 25 hari/bulan. untuk satu kali

proses penggorengan dibutuhkan waktu ± 2,5 jam.

1. Pengupasan

Nenas yang sudah cukup tua (matang) dikupas kulitnya dengan menggunakan

pisau yang tajam dan alas papan telenan. Tebal kulit dibuang sekitar 1 cm,

ujung buah dibuang sekitar 1,5 cm dan pangkal buah sekitar 1 cm, dalam proses

pengupasan termasuk proses pembunagn mata nenas.

2. Pembuangan Empulur

Pembuangan empulur dengan menggunakan pipa tipis dengan diameter 0,75

inch, panjang 50 cm, dengan cara pipa ditusukkan pada empulur dari pangkal

hingga tembus ujung buag nenas, dalam pipa terdapat kayu kecil panjang 75 cm

guna mendorong empulur yang tertusuk hingga keluar, sehingga nenas tidak

memiliki empulur.

3. Perajangan

Setelah nenas dikupas dan dibuang empulurnya selesai kemudian nenas dirajang

atau dipotong-potong dengan ketebalan lebih kurang 2,5-5 cm dengan

menggunakan pisau, saat perajangan buah yang dipotong tersebut ditampung

dengan baskom berisi air yang telah diberi garam dan soda.

Page 5: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

4. Pemasakan

Sebelum proses ini dilakukan terlebih dahulu mesin dipanaskan, kegiatan ini

merupakan bagian dari proses pembuatan keripik nenas dengan menggunakan

bahan bakar gas dan bak pendingin yang di isi aair dengan ukuran panjang 2 m,

lebar 1,5 m, tinggi 80 cm. Dalam proses ini telah diatur dengan suhu optimal

yaitu 84 °C. Pemasakan atau penggorengan keripik nenas dilakukan selama

kurang lebih 2,5 jam atau 150 menit.

5. Penirisan

Setelah keripik nenas dimasak, dilakukan penirisan keripik guna mengurangi

kadar minyak yang digunakan alat penirisan sentrifugal yang diputar dengan

mesin dinamo dan menggunakan bantuan tenaga listrik.

6. Pengemasan

Keripik nenas di kemas dengan menggunakan kemasan kotak ataupun plastic

kaca yang telah di beri label, dengan berat bervariasi mulai dari 100 gram dan

250 gram dengan cara penimbangan . Kemudian plastik tersebut di press dengan

menggunakan alat press. Tahap dalam proses pembuatan keripik nenas sampai

pengemasan dalam satu kali proses produksi dilakukan ± 4 jam.

Tabel 1. Peralatan pembuatan keripik nanas

Nama Mesin/Peralatan MerkJumlah

UnitHarga

Jumlah

Harga

1. Kompor Gas Rinnai 1 300.000 300.000

2. Tabung Gas LPG 3kg 1 100.000 100.000

3. Mesin Vaccum Frying Maksindo 1 24.000.000 24.000.000

4. Pisau Kiwi 2 16.000 32.000

5. Kuali Maxim 1 50.000 50.000

6. Baskom Kiramas 1 10.000 10.000

7. Timbangan Lion Star 1 30.000 30.000

8. Saringan Lion Star 1 8.000 8.000

5. Kuali Maxim 1 50.000 50.000

Page 6: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

6. Baskom Kiramas 1 10.000 10.000

7. Timbangan Lion Star 1 30.000 30.000

8. Saringan Lion Star 1 8.000 8.000

9. Alat pres plastic 1 4.000.000 4.000.000

10. Alat pengupas 1 200.000 200.000

11. Wadah plastic 5 25.000 125.000

Total Pembelian Mesin/Peralatan Rp 28.855.000

Tabel 2. Mesin Penggoreng Vakum Produksi

Page 7: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam

anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet,

dan lain-lain.

a. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang

dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3

performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan

format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

Berikut analisa usaha bisnis makanan ringan keripik nanas :

Uraian Keterangan

Kapasitas (kg masukan/proses) 10 – 15

Lama proses penggorengan (mnt) 60 – 80

Suhu penggorengan (0C) 75 – 80

Tekanan vakum (mm Hg) -640 s/d –740

Jenis pembangkit vakum Pompa vakum

Penggerak pompa vakum Motor listrik 1 HP

Sistem pendingin Sirkulasi air

Sistem pengaduk penggoreng Mekanis

Kontrol suhu Otomatis

Bahan bakar LPG dengan kontrol suhu

Volume minyak goreng (ltr) 40 – 50

Kebutuhan LPG (kg/jam) 0,5 – 0,6

Kebutuhan daya (watt)

Pompa vakum

Pompa sirkulasi

Pengaduk

Spiner

1300 watt

750

125

185

350

Air pendingin (ltr) 250

Dimensi (p x l x t) cm 190 x 100 x 160

Kelengkapan Pengatur minyak, buku manual

Page 8: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

Investasi Rp 28.855.000

Berikut ini adalah biaya operasionalnya :

Aneka buah-buahan / bahan baku Rp 1.000.000

Gaji 6 pegawai Rp 3.600.000

Bahan pelengkap untuk rasa dan aroma                         Rp 500.000

Penyusutan mesin pengering 1/48 x Rp 20.000.000       Rp 418.000

Penyusutan alat pengupas 1/48 x Rp 200.000               Rp 4.180

Penyusutan wadah plastic 1/48 x Rp 125.000                Rp 2.600

Penyusutan alat press plastic 1/48 x Rp 4.000.000          Rp 83.000

Biaya telpon                                                             Rp 100.000

Biaya Listrik Rp 500.000

Biaya Air Rp 200.000

Sewa Tempat Rp 10.000.000/tahun

Promosi                                                                      Rp 200.000

Plastik kemasan                                                             Rp 200.000

Kotak kemasan Rp 400.000

Total                                                                                      Rp 17.207.780

b. Penghasilan

Jika perhari terjual 25 bungkus (100 g kemasan plastik), 15 bungkus (250 g kemasan

plastik), 15 bungkus (100 g kemasan kotak) dan 10 bungkus (250 g kemasan kotak), maka

omzet perbulan yang di peroleh adalah :

20 bungkus (100 g kemasan plastik)

20 bungkus @ Rp 10.000          = 30 x Rp 10.000 x 30 hari

= Rp 6.000.000

10 bungkus (250 g kemasan plastik)

10 bungkus @ Rp 25.000          = 30 x Rp 10.000 x 30 hari

= Rp 4.500.000

15 bungkus (100 g kemasan kotak)

15 bungkus @ Rp 15.000          = 30 x Rp 10.000 x 30 hari

= Rp 6.750.000

Page 9: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

10 bungkus (250 g kemasan kotak),

10 bungkus @ Rp 30.000          = 30 x Rp 10.000 x 30 hari

= Rp 9.000.000

Keuntungan     = Total penerimaan – total biaya operasional

= Rp 26.250.000 – Rp 17.207.780

= Rp 9.042.220

Nilai pengembalian modal (BEP) investasi : keuntungan x 1 bulan

= Rp 28.855.000 :  Rp 9.042.220 x 1bulan

= 3,19 bulan

2.6. Analisis Resiko Usaha

a. Analisis Resiko Usaha

Menggambarkan hal-hal yang mungkin mengganggu pelaksanaan investasi dan

pengembalian pinjaman.

o Adanya perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi.

o Kenaikan harga bahan baku diatas 25%

o Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

o Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya

produktivitas yang akan dihasilkan.

o Adanya persaingan dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

o Kenaikan upah tenaga kerja sebesar 30%

o Penurunan Daya Beli Masyarakat

o Kerusakan mesin – mesin Peralatan

b. Antisipasi Resiko Usaha

Menggambarkan strategi / kegiatan yang dilakukan dalam mengantisipasi dan meminimalkan

resiko usaha.

o Pembelian stock bahan baku dan bahan penolong.

o Membuat kontrak kerja dengan tenaga kerja.

Page 10: Study Kelayakan Usaha Keripik Nanas Baru

o Menyediakan fasilitas pendukung untuk pekerja agar tetap loyal.

o Memperluas saluran distribusi pemasaran.