studi tekstur dan pola sebaran sedimen di …

8
Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947 FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 56 STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI PERAIRAN SUNGAI DUA LAUT KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN STUDY OF TEXTURE AND SEDIMENT DISTRIBUTION PATTERNS IN THE WATERS OF SUNGAI DUA LAUT, TANAH BUMBU DISTRICT SOUTH KALIMANTAN PROVINCE Muhammad Wibowo Joyoprawiro 1* , Baharuddin 1 , Ira Puspita Dewi 1 1 Program S1 Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani Km. 36, Banjarbaru, Indonesia *Corresponding author: [email protected] ABSTRAK Pantai Sungai Dua Laut yang merupakan pantai yang terdapat di bagian selatan Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis pantai ini merupakan pantai terbuka yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa dan pada sisi timurnya terdapat Selat Laut. Terdapat juga beberapa aliran sungai yang bermuara di dekat pantai ini yaitu Sungai Angsana, Sungai Bunati dan Sungai Dua Laut sedangkan pada bagian depan pantai ini pun terdapat sebuah ekosistem terumbu karang dan adanya pengaruh dari Laut Jawa serta memiliki karakteristik tipe pantai yang bervariatif. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada karakteristik substrat dan pola distribusi sedimennya yang akan berdampak pada aktifitas serta keseimbangan ekosistem diperairan Sungai Dua Laut. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan penelitian untuk melihat tekstur dan pola sebaran sedimen dengan menggunakan metode megaskopis dan granulometri di Perairan Sungai Dua Laut. Hasil Analisis sedimen pada metode megaskopis ditemui ada lima jenis sedimen yang berwarna berbeda yakni diantaranya, jenis sedimen pasir dengan warna abu-abu, jenis sedimen pasir dengan warna coklat dan jenis sedimen pasir sedikit berkerikil dengan warna coklat muda. Dan untuk analisis granulometri nilai tengah atau D50 sedimen di perairan Sungai Dua Laut ditemui tipe sedimen mS, Sand, sgS dan gS. Pada perairan tersebut didominasi oleh tipe sedimen sand. Nilai sortasi sedimen ditemui kategori terpilah buruk dan kategori terpilah sangat buruk yang merupakan kategori yang dominan. Nilai skewness ditemui kategori halus, , kategori simetri dan kategori sangat halus. Kategori yang mendominasi pada perairan ini yakni kategori simetris. Nilai kurtosis sedimen ditemui kategori runcing, kategori datar, kategori sangat datar dan kategori sangat amat datar. Kategori runcing merupakan kategori yang dominan. Kata Kunci: Megaskopis, Granulometri, Tekstur, Pola Sebaran Sedimen PENDAHULUAN Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap dibagian bawah kaki bukit, di daerah genangan banjir, di saluran air, sungai, dan waduk. Hasil sedimen (sediment yield) adalah besarnya sedimen yang berasal dari erosi yang terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Hasil sedimen biasanya diperoleh dari pengukuran sedimen terlarut dalam sungai (suspended sediment) atau dengan pengukuran langsung di dalam waduk, dengan kata lain bahwa sedimen merupakan pecahan, mineral, atau material organik yang ditransforkan dari berbagai sumber dan diendapkan oleh media udara, angin, es, atau oleh air dan juga termasuk didalamnya material yang diendapakan dari material yang melayang dalam air atau dalam bentuk larutan kimia (Asdak, 2007). Sedimen adalah material fragmental yang terjadi dari penghancuran batuan dan bahan-bahan organik yang terendapkan oleh temaga air, angina atau es. Ada juga yang mendefinisikan sedimen

Upload: others

Post on 15-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI …

Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

56

STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI PERAIRAN SUNGAI DUA

LAUT KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

STUDY OF TEXTURE AND SEDIMENT DISTRIBUTION PATTERNS IN THE

WATERS OF SUNGAI DUA LAUT, TANAH BUMBU DISTRICT SOUTH

KALIMANTAN PROVINCE

Muhammad Wibowo Joyoprawiro1*, Baharuddin1, Ira Puspita Dewi1

1 Program S1 Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Kelautan

Universitas Lambung Mangkurat, Jl. A. Yani Km. 36, Banjarbaru, Indonesia

*Corresponding author: [email protected]

ABSTRAK

Pantai Sungai Dua Laut yang merupakan pantai yang terdapat di bagian selatan Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi

Kalimantan Selatan. Secara geografis pantai ini merupakan pantai terbuka yang berhadapan langsung dengan Laut

Jawa dan pada sisi timurnya terdapat Selat Laut. Terdapat juga beberapa aliran sungai yang bermuara di dekat

pantai ini yaitu Sungai Angsana, Sungai Bunati dan Sungai Dua Laut sedangkan pada bagian depan pantai ini pun

terdapat sebuah ekosistem terumbu karang dan adanya pengaruh dari Laut Jawa serta memiliki karakteristik tipe

pantai yang bervariatif. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada karakteristik substrat dan pola distribusi

sedimennya yang akan berdampak pada aktifitas serta keseimbangan ekosistem diperairan Sungai Dua Laut.

Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan penelitian untuk melihat tekstur dan pola sebaran sedimen

dengan menggunakan metode megaskopis dan granulometri di Perairan Sungai Dua Laut. Hasil Analisis sedimen

pada metode megaskopis ditemui ada lima jenis sedimen yang berwarna berbeda yakni diantaranya, jenis sedimen

pasir dengan warna abu-abu, jenis sedimen pasir dengan warna coklat dan jenis sedimen pasir sedikit berkerikil

dengan warna coklat muda. Dan untuk analisis granulometri nilai tengah atau D50 sedimen di perairan Sungai Dua

Laut ditemui tipe sedimen mS, Sand, sgS dan gS. Pada perairan tersebut didominasi oleh tipe sedimen sand. Nilai

sortasi sedimen ditemui kategori terpilah buruk dan kategori terpilah sangat buruk yang merupakan kategori yang

dominan. Nilai skewness ditemui kategori halus, , kategori simetri dan kategori sangat halus. Kategori yang

mendominasi pada perairan ini yakni kategori simetris. Nilai kurtosis sedimen ditemui kategori runcing, kategori

datar, kategori sangat datar dan kategori sangat amat datar. Kategori runcing merupakan kategori yang dominan.

Kata Kunci: Megaskopis, Granulometri, Tekstur, Pola Sebaran Sedimen

PENDAHULUAN

Sedimen adalah hasil proses erosi, baik berupa erosi permukaan, erosi parit, atau jenis erosi

tanah lainnya. Sedimen umumnya mengendap dibagian bawah kaki bukit, di daerah genangan banjir, di

saluran air, sungai, dan waduk. Hasil sedimen (sediment yield) adalah besarnya sedimen yang berasal

dari erosi yang terjadi di daerah tangkapan air yang diukur pada periode waktu dan tempat tertentu. Hasil

sedimen biasanya diperoleh dari pengukuran sedimen terlarut dalam sungai (suspended sediment) atau

dengan pengukuran langsung di dalam waduk, dengan kata lain bahwa sedimen merupakan pecahan,

mineral, atau material organik yang ditransforkan dari berbagai sumber dan diendapkan oleh media

udara, angin, es, atau oleh air dan juga termasuk didalamnya material yang diendapakan dari material

yang melayang dalam air atau dalam bentuk larutan kimia (Asdak, 2007).

Sedimen adalah material fragmental yang terjadi dari penghancuran batuan dan bahan-bahan

organik yang terendapkan oleh temaga air, angina atau es. Ada juga yang mendefinisikan sedimen

Page 2: STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI …

Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

57

merupakan kepingan material hasil pelapukan yang berasal dari batuan yang ditransportkan dan

diendapkan oleh air (Baharuddin dkk, 2018)

Pantai Sungai Dua Laut merupakan pantai yang terdapat di bagian selatan Kabupaten Tanah

Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. Secara geografis pantai ini merupakan pantai terbuka yang

berhadapan langsung dengan Laut Jawa dan disisi timur terdapat Selat Laut yang dimana pantai ini

menghadap ke arah tenggara. Terdapat juga beberapa aliran sungai yang bermuara di dekat pantai ini

yaitu Sungai Angsana, Sungai Bunati dan Sungai Dua Laut sedangkan pada bagian depan pantai ini pun

terdapat sebuah ekosistem terumbu karang serta memiliki tipe pantai berpasir dengan kelerengan yang

landai. Kondisi inilah yang menyebabkan pola sebaran sedimen di pantai ini beragam. Dalam hal ini

diperlukan analisis lebih lanjut dalam pola sebaran sedimen di Pantai Sungai Dua Laut.

Klasifikasi sedimen dapat diketahui dengan analisis statistik digunakan untuk memaparkan

distribusi frekuensi ukuran butir. Adapun parameter statistik ukuran butiran sedimen terdiri dari ukuran

butiran rata rata (mean grain size), sortasi atau standar deviasi (sorting), kemencengan atau

kecondongan (Skewness) serta derajat kepuncakan atau keruncingan (kurtosis). Analisis distribusi

ukuran butir sedimen dilakukan dengan menggunakan pendekatan statistik (kurva frekuensi kumulatif,

mean, sortasi, kurtosis dan Skewness) (Folk, 1974), penamaan sedimen dilakukan berdasarkan segitiga

sedimen menurut Shepard (1954) dalam Pettijohn (1975).

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2019 – Desember 2020. Lokasi penelitian berada

di perairan Sungai Dua Laut Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan

Selatan.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan Selama Penelitian

No Alat Kegunaan

Alat Pengambilan Data Sedimen

1 GPS (Global Positioning System) Menentukan titik stasiun sampel

2 Kantong Sampel Menyimpan sampel sedimen

3 Kapal Alat transportasi pengambilan sedimen

4 Grab sampler Alat pengambilan sampel sedimen

5 Alat Tulis Mencatat data lapangan

Alat Analisis Data di Laboratorium

1 Kompor dan Oven Mengeringkan sampel sedimen

2 Ayakan Kering (sieve net) Menyaring sampel sedimen

3 Mortar dan stamper Menghaluskan sedimen

4 Timbangan digital Menimbang berat sampel sedimen

5 Beakers glass Wadah sampel sedimen kering untuk ditimbang

6 Sendok dan kuas Mengambil sempel sedimen kering dan membersihkan

sampel sedimen yang tersisa pada sieve net

7 Laptop Menganalisis dan mengolah data

Page 3: STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI …

Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

58

Perangkat Analisis Dan Pengolahan Data

1 Gradistat 8.0 Analisis data sedimen

2 Ms. Excel 2016, Surfer 13, Arc

GIS 10.5, Global Mapper dan Ms.

Word 2016

Pengolahan data sedimen

No Bahan Keterangan

1 Peta Rupa Bumi Peta Lokasi

2. Peta Laut Pushidrosal Peta Kedalaman

Sumber: Data lapangan (2019)

Perolehan Data

Penentuan Lokasi Sampling

Lokasi sampling dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode Purposive

Sampling, yakni metode yang menentukan pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti

sesuai dengan tujuan penelitian serta mewakili lokasi studi dengan 34 lokasi sampling.

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel

Sedimen

Pengambilan sampel sedimen dilakukan untuk mengetahui kondisi sebaran sedimen di perairan

tersebut. Peralatan yang digunakan berupa grab sampler. Grab sampler diturunkan ke dasar laut dalam

keadaan terbuka menggunakan tali, setelah sampai dasar laut alat tersebut akan menutup sambil

mengangkut sedimen ketika ditarik ke atas.

Kedalaman

Data kedalaman diperoleh dari Peta Pushidrosal (2015) dan Peta Lingkungan Pantai Indonesia

(BIG 2015) dan diolah menjadi peta kedalaman dengan menganalisis peta batimetri.

Analisis Data

Kedalaman

Analisis kedalaman diperoleh dari peta batimetri dari peta Pushidrosal dan diolah menjadi peta

kontur kedalaman mengenai tahapan pengolahan peta kontur kedalaman yaitu dengan menggunakan

Software Surfer 13 dan ArcGIS 10.5 untuk registrasi, digitasi, interpolasi dan melayout menjadi peta

kontur kedalaman.

Page 4: STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI …

Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

59

Sedimen

Analisis sampel sedimen dilakukan dengan dua metode yakni metode megoskopis dan

granulometri/ayakan kering. Analisis metodi megaskopis dilakukan dengan cara mengidentifikasi

secara umum jenis sampel sedimen meliputi warna, tekstur dan jenis sedimen yang di peroleh secara

langsung dari lokasi penelitian.

Analisis jenis sedimen berdasarkan ukuran butir dengan menggunakan metode granulometri

atau ayak kering. Pada metode ini sampel sedimen kering dihaluskan dengan menggunakan mortar dan

stamper, sampel sedimen ditimbang dengan berat 100 gram, kemudian sampel sedimen diayak dengan

menggunakan sieve net, alat ini dapat memisahkan sampel sedimen dari butiran kasar hingga halus

dengan ukuran >2 - <0.0063 mm, sampel sedimen ditimbang berdasarkan masing-masing ayakan serta

menjumlah hasilnya sebagai perbandingan berat awal dengan berat akhir.

Analisis sedimen diklasifikasi berdasarkan ukuran partikel sedimen (Tabel 3.2) dengan

persamaan menurut Wenworth (1922) dalam CHL (2006) mengklasifikasi sedimen berdasarkan ukuran

butirnya (Skala Wenworth) yakni lempung, lanau, pasir, kerikil, koral (pebble), cobble dan batu

(boulder) dengan mengembangkan.

Setelah didapatkan nilai phi dari masing masing fraksi sedimen, kemudian ditentukan beberapa

nilai phi yang merupakan nilai percentil, yaitu ϕ5, ϕ16, ϕ25, ϕ50, ϕ75, ϕ84 dan ϕ95 dengan menggunakan

grafik tertahan ayakan pada tiap stasiun. Selanjutnya nilai nilai phi pada masing-masing persentil yang

telah ditentukan, digunakan sebagai nilai input dan perhitungan parameter statistic sedimen.

Proses pengendapan ditafsirkan berdasarkan pendekatan parameter statistika yang meliputi rata-

rata (mean), keseragaman (sortasi), kecondongan (Skewness/SK) dan keruncingan (curtosis) yang

diperoleh dengan metode graphic (Folk dan Ward dalam Girsang dan Rifardi, 2014). Berikut persamaan

statistik dan klasifikasi parameter statistik menurut Folk dan Ward (Hidayati, 2017).

D50

Mean adalah nilai rata-rata dari ukuran diameter butir sedimen. Nilai mean dapat dihitung

dengan menggunakan rumus berikut:

Mean = 𝜙 16 + 𝜙 50 + 𝜙 84

3

Sortasi

Sortasi/sorting merupakan penyebaran ukuran partakel disekitar ukuran rata-ratanya. Berikut

rumus yang digunakan utuk menghitung sorting:

Sorting = 𝜙 84 − 𝜙 16

4+

𝜙 95 − 𝜙 5

6,6

Page 5: STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI …

Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

60

Skewness

Skewness digunakan untuk mengetahui derajat kemiringan distribusi sedimen. Berikut rumus

yang digunakan untuk menghitung Skewness:

Skewness = 𝜙 16 + 𝜙 84 − 2( 𝜙 50)

2( 𝜙 84 − 𝜙 16)+

𝜙 5 + 𝜙 95 − 2( 𝜙 50)

2( 𝜙 95 − 𝜙 5)

Curtosis

Curtosis menunjukan keruncingan atau kedataran distribusi dalam perbandinganya terhadap

distribusi normal. Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung curtosis:

Curtosis = 𝜙 95 − 𝜙 5

2( 𝜙 95 − 𝜙 5)

Dapat dilihat klasifikasi perhitungan sortasi, Skewness dan curtosis berdasarkan nilai standar deviasi

sebagai berikut:

Tabel 2. Klasifikasi Penilaian Harga Dalam Metode Statistik

Sorting (g)

<0,35 Terpilah sangat baik

0,35 – 0,50 Terpilah baik

0,50 – 0,71 Terpilah lumayan baik

0,71 – 1,00 Terpilah sedang

1,00 – 2,00 Terpilah buruk

2,00 – 4,00 Terpilah sangat buruk

>4,00 Terpilah sangat amat buruk

Skewness (SKa)

+0,3 – +0,1 Skewness sangat halus

+0,1 – +0,3 Skewness halus

+0,1 – -0,1 simetris

-0,1 – -0,3 Skewness kasar

-0,3 – -0,1 Skewness sangat kasar

Sorting (g)

<0,67 Sangat Runcing

0,67 – 0,9 Runcing

0,9 – 1,11 Normal

1,11 – 1,5 Datar

1,5 – 3 Sangat datar

>3 Sangar amat datar

Sumber : Briggs . (1981) dalam Boggs , (1995)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Ukuran Butir Rata-Rata Sedimen (D50)

Berdasarkan hasil analisis secara spasial menunjukkan bahwa sebaran D50 diperairan didominasi

oleh pasir halus atau sand dengan luas 2137,39 Ha (44,54 %) dari total keseluruhan luasan 4752,76 Ha

yang tersebar ke arah laut, adapun pada daerah surut terendah tipe sedimen yang paling dominan yaitu

pasir halus juga atau sand dengan luas 281,61 Ha (73,11 %) dari luas total pada saat surut yang berikisar

385,21 Ha.

Page 6: STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI …

Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

61

Gambar 2. Peta Sebaran D50

Sortasi

Nilai sortasi yang dominan yakni pada kategori terpilah sangat buruk yang tersebar hampir

seluruh perairan Sungai Dua Laut dengan luas sekitar 4296,39 Ha (91,02%) dari total luas 4720,32 Ha

Gambar 3. Peta Sebaran Sortasi

Skewness

Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa sebaran Skewness di perairan Sungai Dua Laut yakni

didominasi pada kategori Skewness Simetris (-0,1 – 0,1) dengan luas 2448,07 Ha (51,86%) dari total

luasan 4720,32 Ha.

Page 7: STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI …

Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

62

Gambar 4. Peta Sebaran Skewness

Kurtosis

Berdasarkan hasil analisis spasial yang telah disajikan pada gambar dibahwah sortasi sedimen

di perairan Sungai Dua Laut yang paling mendominasi pada kategori runcing yakni dengan luas 3179,43

Ha (67,36%) dari total luasan 4720,32 Ha dengan kategori 0,7 µm – 0,9 µm.

Gambar 5. Peta Sebaran Kurtosis

Pembahasan

Berikut dapat menunjukkan bahwa sumber sedimen berasal dari laut akibat dari proses transportasi

hingga akhirnya terendap. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh arus yang bekerja pada wilayah tertentu untuk

melakukan pemilahan dan pengendapan ukuran butir tertentu sehingga mengakibatkan ukuran butir sedimen

yang tercampur secara acak dan penyebaran sedimen yang lebar atau meluas (Nugroho dan Basit, 2014).

Hal ini diduga bahwa sedimen terdistribusi normal yang mengalami proses pengendapan pada

kawasan perairan terutama pengaruh arus dan gelombang. Menurut Rifardi. (2012), bahwa Skewness

mencirikan ke arah mana dominan ukuran butir dari suatu populasi tersebut, mungkin simetri, condong ke arah

sedimen berbutir kasar atau condong ke arah berbutir halus. Sehingga Skewness dapat digunakan untuk

Page 8: STUDI TEKSTUR DAN POLA SEBARAN SEDIMEN DI …

Prosiding Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ISSN 2655-8947

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

63

mengetahui dinamika sedimentasi. Nilai Skewness positif menunjukkan suatu populasi sedimen condong

berbutir halus, sebaliknya Skewness negatif menunjukkan populasi sedimen condong berbutir kasar.

Berdasarkan hasil analisis spasial yang telah disajikan pada gambar 4.13 bahwa sortasi sedimen di

perairan Sungai Dua Laut yang paling mendominasi pada kategori runcing yakni dengan luas 3179,43 Ha

(67,36%) dari total luasan 4720,32 Ha dengan kategori 0,7 µm – 0,9 µm, adapun luasan yang paling

mendominasi pada wilayah daerah saat surut terendah pada kategori sangat datar dengan luas 182,57 Ha (52,79

%) dari total luas pada surut terendah 345,81 Ha dengan kategori 1,5 µm – 3 µm.

KESIMPULAN

Hasil analisis megaskopis menunjukkan bahwa jenis sedimen di perairan Sungai Dua Laut

termasuk jenis sedimen biogeneus, yang artinya sedimen ini bersumber dari sisa organisme dan

tumbuhan. Hasil analisis Granulometri menunjukan Nilai D50 di perairan Sungai Dua Laut didominasi

oleh tipe sedimen sand. Sebaran Nilai sortasi di perairan Sungai Dua Laut didominasi oleh kategori

terpilah sangat buruk. Hal ini menunjukkan bahwa di perairan tersebut sedimen tidak tersortir dengan

baik. Nilai skewness di perairan Sungai Dua Laut didominasi oleh kategori simetris. Hal ini

menunjukkan bahwa populasi sedimen pada perairan tersebut lebih mengarah ke butiran yang halus.

Nilai kurtosis di perairan Sungai Dua Laut didominasi oleh kategori runcing. Hal ini menunjukkan

bahwa penyortiran butir sedimen tidak berproses dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[CHL] Coastal Hydraulic Laboratory. (2006). Coastal Engineering Manual. Washington DC:

Department of the Army. U.S. Army Corp of Engineers.

Asdak.C, (2007). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada

University:Yogyakarta.

Baharuddin., Ira. P. D., Dafiuddin, S., Ulil, A., Hamdani. dan Nursalam. (2018). Bahan Ajar Pengantar

Osaonografi. ULM Banjarbaru

Folk, R.L. (1974). Petrology of Sedimentary Rocks. 3nd Edition Hemphill’s Bookstore. Austin.

Hidayati, N. (2017). Dinamika Pantai. (Malang: UB Media).

Nugroho S.H. & Basitt,A. (2014). Sebaran Sedimen Berdasarkan Analisis Ukuran Butir di Teluk Weda

Maluku Utara. Pusat Penelitan Laut Dalam, LIPI Ambon.

Rifardi. 2012. Ekologi Sedimen Laut Modern. (Riau : Universitas Riau Press).