studi potensi bisnis dan pelaku utama industri gula di indonesia, 2013

Upload: central-data-mediatama

Post on 16-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kinerja perusahaan gula swasta tak kalah hebatnya dengan terus melakukan ekspansi untuk meningkatkan produksi dengan membangun pabrik baru, seperti PT. Tunas Baru Lampung yang telah membangun pabrik gula rafinasi berkapasitas 600 ton perhari dengan investasi senilai Rp. 600 milyar yang berlokasi di Way Linuk, Lampung. Rajawali Group melalui anak usahanya PT. Cendrawasih Jaya Mandiri dan PT. Karya Bumi Papua telah menyiapkan investasi sebesar Rp. 3 triliun untuk menggarap proyek food estate di Papua, salah satunya dengan membangun pabrik gula berkapasitas 12.000 ton perhari. Langkah lebih awal telah dilakukan oleh Wilmar Group, Artha Graha Group, Tiran Group, Sugar Group dan masih banyak yang lain.Menurut survey yang dilakukan CDMI, saat ini terdapat 8 produsen gula rafinasi dengan total produksi mencapai 3,044 juta ton. Pemain utamanya adalah PT. Angel Products, PT. Jawamanis Rafinasi, PT. Sentra Usahatama, PT. Permata Dunia Sukses Utama, PT. Dharmaphala Usaha Sukses, PT. Sugar Labinta, PT. Makasar Tene dan PT. Duta Sugar International. Ke 8 perusahaan itu terus berusaha meningkatkan produksi gula nya.Melihat antusiasnya perusahaan perusahaan diatas, membuat CDMI sebuah perusahaan konsultan terkemuka saat ini di Indonesia tertarik untuk mengetahui lebih mendalam tentang pertumbuhan industri gula nasional dan akhirnya sukses menerbitkannya dalam sebuah buku studi yang berjudul “Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri GULA di Indonesia, 2013”.

TRANSCRIPT

  • ndonesia pernah dikenal sebagai salah satu negara eksportir gula terkemuka di dunia dengan memiliki pabrik pengolahan mencapai 179 unit yang tersebar

    di seluruh Indonesia dengan kapasitas produksi saat itu mencapai 3 juta ton gula pertahun. Kisah sukses tersebut kini hanya tinggal kenangan, industri gula dalam negeri dihadapkan oleh banyak persoalan yang akan terus dibenahi, salah satunya dengan pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki industri gula. Hingga akhir 2011 lalu Indonesia masih memiliki 62 unit pabrik gula tebu yang masih aktif. Melemahnya industri gula tebu Indonesia yang tidak mampu mengimbangi laju permintaan Gula Kristal Rafinasi (GKR) khususnya untuk industri makanan, minuman dan farmasi yang meningkat pesat telah mendorong pemerintah membuka peluang investasi pembangunan pabrik gula rafinasi dengan menggunakan bahan baku raw sugar impor. Peluang ini dilirik oleh pihak swasta dengan membangun beberapa pabrik gula rafinasi di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Menurut data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tahun 2012 lalu ada sekitar 15 investor membangun pabrik gula baru. Kinerja BUMN industri gula pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang tinggi, itu terlihat dari langkah ekspansi yang mereka lakukan. Menurut informasi yang diterima CDMI, PTPN X telah menyiapkan investasi sebesar Rp. 1 triliun untuk membangun pabrik gula modern di Madura berkapasitas 5.000-7.000 ton tebu perhari. Investasi sebesar Rp. 1,6 triliun juga telah disiapkan oleh 3 BUMN yaitu PTPN III, PTPN XII dan PTPN XI untuk membangun pabrik gula yang sangat modern berkapasitas 7.000 ton tebu perhari di Banyuwangi, Jawa Timur dengan nama pabrik gula GLENMORE. Langkah yang sama juga ditempuh oleh PT. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yang telah menyiapkan investasi sebesar Rp. 1,5 triliun untuk membangun pabrik gula modern berkapasitas 6.000 ton tebu perhari di Gempol. Kinerja perusahaan gula swasta tak kalah hebatnya dengan terus melakukan ekspansi untuk meningkatkan produksi dengan membangun pabrik baru, seperti PT. Tunas Baru Lampung yang telah membangun pabrik gula

    rafinasi berkapasitas 600 ton perhari dengan investasi senilai Rp. 600 milyar yang berlokasi di Way Linuk, Lampung. Rajawali Group melalui anak usahanya PT. Cendrawasih Jaya Mandiri dan PT. Karya Bumi Papua telah menyiapkan investasi sebesar Rp. 3 triliun untuk menggarap proyek food estate di Papua, salah satunya dengan membangun pabrik gula berkapasitas 12.000 ton perhari. Langkah lebih awal telah dilakukan oleh Wilmar Group, Artha Graha Group, Tiran Group, Sugar Group dan masih banyak yang lain. Menurut survey yang dilakukan CDMI, saat ini terdapat 8 produsen gula rafinasi dengan total produksi mencapai 3,044 juta ton. Pemain utamanya adalah PT. Angel Products, PT. Jawamanis Rafinasi, PT. Sentra Usahatama, PT. Permata Dunia Sukses Utama, PT. Dharmaphala Usaha Sukses, PT. Sugar Labinta, PT. Makasar Tene dan PT. Duta Sugar International. Ke 8 perusahaan itu terus berusaha meningkatkan produksi gula nya. Melihat antusiasnya perusahaan perusahaan diatas, membuat CDMI sebuah perusahaan konsultan terkemuka saat ini di Indonesia tertarik untuk mengetahui lebih mendalam tentang pertumbuhan industri gula nasional dan akhirnya sukses menerbitkannya dalam sebuah buku studi yang berjudul Studi Potensi Bisnis dan Pelaku Utama Industri GULA di Indonesia, 2013. Buku ini hanya dijual secara ekslusif di CDMI dan hanya dapat dipesan langsung ke bagian marketing dengan Ibu Tina melalui telepon nomor (021) 3193 0108-09 atau melalui Fax di nomor (021) 3193 0102 dan melalui e-mail: [email protected] dengan harga US$ 600 untuk edisi bahasa Indonesia dan US$ 650 untuk edisi bahasa Inggris. Demikian penawaran kami, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Hormat Kami, Muslim M. Amin

    ...........................................................................................................................................

    I

    P.T.CENTRALDATAMEDIATAMAINDONESIAAGPBuilding,2ndFloorJl.PegangsaanTimurNo.1CikiniJakarta10320

    Phone:(021)31930108 9Fax:(021)31930102Email:[email protected]:www.cdmione.com

    our creative data for your partners

    StudiPotensiBisnisdanPelakuUtamaIndustriGULAdiIndonesia,2013

    Posisi :

    eksemplar

    Tanggal : // TandaTangan :

    :

    :

    :

    :

    Harga: US$600 (Indonesian),US$650(English)

    EdisiBhs.Indonesia EdisiBhs.Inggris Check/BankDraft KirimkanInvoice

    :

    :

    Nama(Mr/Mrs/Ms)

    NamaPerusahaan

    Email

    MohonKirimkan

    Alamat

    Telepon/Fax

    Berikantanda

    Catatan:Luarnegeriditambahongkoskirim

    021 31930108 9 [email protected]

  • PotensiBisnisdanPelakuUtamaIndustriGULAdiIndonesia,2013

    DaftarIsi i.

    DAFTAR ISI .................................................................................................... i DAFTAR TABEL ............................................................................................ iii 1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 11.2. Ruang Lingkup Studi .............................................................................. 21.3. Methodologi Penelitian ............................................................................ 3

    2. PERKEMBANGAN INDUSTRI GULA DI INDONESIA ....................................... 4

    2.1. Produsen dan Kapasitasnya ....................................................................... 6 2.1.1. Produsen Gula Kristal Putih ............................................................ 72.1.2. Produsen Gula Rafinasi ................................................................ 10

    2.2. Perkembangan Produksi Gula .................................................................. 122.2.1. Produksi Gula Kristal Putih ........................................................... 132.2.2. Produksi Gula Rafinasi ................................................................ 19

    2.3. Perkembangan Ekspor Gula .................................................................... 202.3.1. Ekspor Gula Kristal Putih ............................................................. 212.3.2. Ekspor Gula Rafinasi .................................................................. 22

    2.4. Perkembangan Impor Gula...................................................................... 232.4.1. Impor Gula Kristal Putih .............................................................. 242.4.2. Impor Gula Kristal Rafinasi .......................................................... 25

    2.5. Perkembangan Supply Gula ..................................................................... 272.5.1. Supply Gula Kristal Putih ............................................................. 272.5.2. Supply Gula Kristal Rafinasi ......................................................... 282.5.3. Total Supply Gula Indonesia ......................................................... 28

    3. PROFIL PRODUSEN UTAMA INDUSTRI GULA DI INDONESIA ....................... 29 3.1. P.T. Perkebunan Nusantara II (Persero) ...................................................... 293.2. P.T. Perkebunan Nusantara VII (Persero) ................................................... 313.3. P.T. Perkebunan Nusantara IX (Persero) .................................................... 333.4. P.T. Perkebunan Nusantara X (Persero) ..................................................... 343.5. P.T. Perkebunan Nusantara XI (Persero) .................................................... 373.6. P.T. Perkebunan Nusantara XIV (Persero) .................................................. 393.7. P.T. Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) .................................................... 413.8. P.T. Gunung Madu Plantation (GMP) ........................................................ 423.9. P.T. Sugar Group Company (SGC) ........................................................... 44

    P.T. Garuda Pancaarta (GPA) .............................................................. 44 3.10. P.T. Makassar Tene (MT) ...................................................................... 46

    CDMI

  • PotensiBisnisdanPelakuUtamaIndustriGULAdiIndonesia,2013

    DaftarIsi ii.

    3.11. P.T. Duta Sugar Internasional (DSI) .......................................................... 473.12. P.T. Sugar Labinta (SL) ........................................................................ 493.13. P.T. Angel Products (AP) ...................................................................... 503.14. P.T. Jawamanis Raffinasi (JR) ................................................................. 513.15. P.T. Sentra Usahatama Jaya (SUJ) ............................................................ 533.16. P.T. Permata Dunia Sukses Utama (PDSU) ................................................. 543.17. P.T. Dharmapala Usaha Sukses (DUS) ....................................................... 55

    4. IMPOR INDUSTRI GULA (GULA RAFINASI) ................................................ 56

    4.1. Perkembangan Impor Gula Industri ........................................................... 564.2. Impor Gula Rafinasi menurut Negara Asal .................................................. 584.3. Impor Gula Rafinasi menurut Jenis (Spesification) ......................................... 624.4 Impor Gula Rafinasi menurut Importir ....................................................... 64

    5. KEBIJAKSANAAN/PERATURAN IMPOR DAN INVESTASI GULA RAFINASI .... 67

    5.1. Kebijaksanaan Impor Gula Rafinasi ........................................................... 675.2. Kebijaksanaan Investasi Industri Gula Rafinasi .............................................. 725.3. Daftar Perusahaan Makanan, Minuman dan Farmasi yang mendapat izin Impor Gula

    Kristal Rafinasi 2011 ............................................................................. 725.4. Daftar Perusahaan Makanan, Minuman dan Farmasi yang mendapat izin Impor Gula

    Kristal Rafinasi 2012 ............................................................................. 75 6. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 76

    6.1. Kesimpulan ........................................................................................ 766.2. Saran ................................................................................................ 77

    CDMI CDMI