studi pengaruh pembangunan pembangkit...
TRANSCRIPT
STUDI PENGARUH PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP) 50 MW DI CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI TERHADAP TARIF LISTRIK REGIONAL JAWA BARAT
Ol hOleh :KUKUH SUJATMIKO NRP 2207 100 558
Dosen Pembimbing IIr. H.Syariffuddin Mahmudsyah, M. Eng
NIP 1946 12 11 1974 12 1001
Dosen Pembimbing IIIr. Teguh Yuwono
NIP 1950 08 06 1976 12 1002NIP. 1946 12 11 1974 12 1001 NIP. 1950 08 06 1976 12 1002
POTENSI PANAS BUMI INDONESIAPOTENSI PANAS BUMI INDONESIAPOTENSI PANAS BUMI INDONESIAPOTENSI PANAS BUMI INDONESIA
Potensi Panas Bumi Indonesia tersebar di 253 lokasi dengan total gpotensi sebesar 27 ribu MW yang merupakan 40% potensi
panas bumi di dunia
Potensi Panas Bumi Jawa Barat
Terbesar di Terbesar di IndonesiaIndonesiaTerletak di Terletak di 44 Lokasi 44 Lokasi d 11d 11dan 11 dan 11 KabupatenKabupatenSalah Salah satunya disatunya disatunya di satunya di Cisolok Cisolok Cisukarame Cisukarame kabupaten kabupaten SukabumiSukabumi
Sumber: Pemda Jawa BaratSumber: Pemda Jawa Barat
PLTP Cisolok 50 MWPLTP Cisolok 50 MW
PLTP Cisolok 50MW terletak di desa Cisolok, Kacamatan Cisukarame, KabupatenPLTP Cisolok 50MW terletak di desa Cisolok, Kacamatan Cisukarame, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mempunyai potensi panas bumi sebesar 133 MWe
Kondisi Eksisting Jawa Barat, Sukabumi, dan Indonesia
J B t S k b i I d iJawa Barat Sukabumi Indonesia
Ratio 65,37 % 85,53% 62,42 %Elektrifikasi
Harga Listrik Total (Rp/Kwh)
619,51 619,51 653( p )
Beban Puncak 5 019 31 313 25 21 120 07Beban Puncak MW
5.019,31 313,25 21.120,07
Latar BelakangLatar Belakang
• 35,5 % Masyarakat Jawa Barat belum menikmati listrik• Untuk Menambah pasokan Daya Listrik di Kabupaten
Sukabumi• Daya Mampu di Kabupaten Sukabumi yang hanya mencapai• Daya Mampu di Kabupaten Sukabumi yang hanya mencapai
30 MW• Penggunaan energi primer terbesar untuk pembangkitan
i li t ik d l h b t b b 41% k di BBMenergi listrik adalah batubara sebesar 41% kemudian BBM 34%, gas 14%, hidro 8% dan panas bumi 3%[16]
• Pemanfaatan potensi energi terbarukan terutama panas bumi di Jawa Barat yang memiliki potensi terbesar di Indonesia yaitu 6.101 MW[16]
Realisasi program pemerintah Tahap II sebesar 12.000 MW dengani 11 144 19 %kapasitas total 11.144 MW sebanyak 19 % adalah PLTP dalam
menghadapi krisis energi listrik, yang tertuang dalam PerPresNo.5/2006 tentang kebijakan pemerintah mengenai ”Skenario EnergiMi N i l” d l j k kt t t t (2005 2025)Mix Nasional” dalam jangka waktu tertentu (2005-2025), yangtertuang dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN). Yang menargetkanpeningkatan peran energi panas bumi menjadi 5%
Tenaga Air 3.11%
Energi Mix Tahun 2008
Minyak Bumi
Energi Mix Tahun 2025
Gas Alam 28.57%
Panas Bumi 1.32%
3.11%
Gas, 30%
y20%
Bahan Bakar Nabati, 5%
Panas Bumi, 5%EBT
Batubara
Minyak Bumi51.66%
,
Biomasa, Nuklir, Tenaga airEnergi Matahari, Tenaga angin, 5%
Batubara cair, 2%
EBT
Batubara15.34%
Batubara33%
,
PermasalahanPermasalahan
• Bagaimana kebutuhan listrik di Jawa Barat serta cadangan k d d b k kkapasitas daya yang terpasang dari pembangkit untuk mensuplai kebutuhan energi listrik saat ini dan tahun –tahun mendatang.H j l i li t ik d i PLTP Ci l k i k 50• Harga jual energi listrik dari PLTP Cisolok – cisukarame 50 MW, serta lamanya waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi dan mulai mendapatkan keuntungankeuntungan.
• Pengaruh pembangunan PLTP Cisolok – cisukarame 50 MW, terhadap perkembangan IPM di Propinsi Jawa Barat.
• Subsidi yang diberikan jika daya beli masyaakat lebih rendah• Subsidi yang diberikan jika daya beli masyaakat lebih rendah dari biaya pokok penyediaan energi listrik untuk wilayah Jawa Barat.
Batasan MasalahBatasan Masalah
Karena ruang lingkup permasalahan yang sangatKarena ruang lingkup permasalahan yang sangat luas, maka dalam penulisan tugas akhir ini, permasalahan akan dibatasi pada :
• Aspek – aspek yang dipertimbangkan dalam pembangunan PLTP 50 MW di Cisolok adalah aspek ekonomi, sosial dan lingkungan.
• Analisa mengenai aspek ekonomi, sosial dan l k d kh k k dlingkungan dikhususkan kepada Propinsi Jawa Barat.
TujuanTujuan
• Tujuan dari penulisan ini adalah mempelajari danTujuan dari penulisan ini adalah mempelajari dan menganalisa pembangunan PLTP Cisolok 50 MW di kabupaten Sukabumi Jawa Barat dalam usahadi kabupaten Sukabumi Jawa Barat dalam usaha pemenuhan kebutuhan tenaga listrik di Jawa Barat dan pengaruhnya terhadap tarif listrikBarat dan pengaruhnya terhadap tarif listrik regional Jawa Barat melalui program 12000 MW.
Potensi Panas Bumi Cisolok Cisukarame kabupaten Sukabumi Jawa Barat
URAIAN CISOLOK CISUKARAME
Lokasi Dekat Kawasan Wisata Pelabuhan RatuPelabuhan Ratu
ProyeksiPasokan Listrik
Mendukung PengembanganJawa Barat Selatan
Manifestasi Permukaan
Mata Air Panas, Geyser, Solfatar, Alterasi Hidrothermal, Suhu 81 - 98º C
Potensi Hipotetik 50 MW Terduga 133 MW
Prediksi Potensi Listrik
Cisilok 3 x 5 MW, Cisukarame2 x 15 MWPotensi Listrik 2 x 15 MW
Sistem PanasBumi
Aktivitas Tektonik dan intrusiandesitis pada sedimen marin
TEKNOLOGI PLTP CISOLOK 50 MWSumber panas bumi di cisolok cisukarame merupakan sumber uap panas, maka digunakan teknologi binary cycle sebagai pembangkit energi listrik.[15]g
Sumber: PertaminaSumber: Pertamina
P B i k b d i l l t b h kP B i k b d i l l t b h kPanas Bumi merupakan sumber daya energi yang selalu terbaharukan.Panas Bumi merupakan sumber daya energi yang selalu terbaharukan.Ketersediaan panas bumi di pengaruhi oleh ketersediaan air. Oleh karena itu Ketersediaan panas bumi di pengaruhi oleh ketersediaan air. Oleh karena itu uap panas yang telah didinginkan di injeksikan kembali kedalam bumi.uap panas yang telah didinginkan di injeksikan kembali kedalam bumi.
Binary Cycle Power Plants (BCPP)Binary Cycle Power Plants (BCPP)Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur produksi (production well) tidak menyentuh turbin(production well) tidak menyentuh turbin.Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemudian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutarUap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan sumber daya listrik.Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini merupakan sistem y ( y) f y y ptertutup (closed loop). Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu rendah yaitu 90-1750C. Contoh penerapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary p p g p yGeothermal Power Plants di Casa Diablo geothermal field, USA. Diperkirakan pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang
Bagian Penting PLTPBagian Penting PLTP
Turbin UapTurbin UapUntuk menggerakkan generator.GeneratorGenerator
Untuk Mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.energi listrik.CondensorUntuk mengkondensasikan uap dari proses diUntuk mengkondensasikan uap dari proses di turbin dengan air pendingin yang diinjeksikan kembali ke tanah.kembali ke tanah.
Perhitungan Potensi Panas BumiPerhitungan Potensi Panas Bumi
Penghitungan potensi terduga dari hasil penyelidikan geokimia, terutama luas daerah anomali Hg memperlihatkan bahwa luas daerah prospek ± 15 58 Km2daerah anomali Hg memperlihatkan bahwa luas daerah prospek ± 15,58 Km2
Temperatur reservoir diperkirakan 200‐210 oC dan suhu cut off 160‐180 oC. Berdasarkan pada persamaan Lump Parameter dibawah ini:
Q = 0.2317 x A x (Tr‐Tc)
dimana : Q = Potensi energi panas bumi terduga (MW)d h k ( 2)A = Luas daerah prospek (Km2)
Tr = Temperatur reservoir (oC)Tc = Temperatur cut off (oC)
Hasil perhitungan dengan persamaan tersebut diatas diperoleh potensi energiHasil perhitungan dengan persamaan tersebut diatas diperoleh potensi energi daerah Cisolok Q± 144M .
Sumber : Direktorat Vulkanologi
Proyeksi Konsumsi Energi Listrik per Kelompok Pelanggan y g p p gg(GWh) di Jawa Barat Tahun 2010-2020
Peramalan Beban dengan DKL 3.01
Biaya modal pertahun adalah biaya investasi pembangunan pembangkit tenaga
BIAYA MODAL/ CAPITAL COST
listrik dikalikan dengan faktor penyusutanBiaya modal / Capital Cost (CC) dirumuskan sebagai berikut :
dimana :Psfd)(fs(CC)CC i l
⋅+ d :CC = Biaya modal per KWh(Cent US$/kWh)Ps = Biaya modal (US$/kW)
BIAYA TETAP (O & M)
Tom
)( (CC)Cost Capital
⋅=
BIAYA TETAP (O & M)Biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun peralatan-peralatan di pusat
pembangkit tidak sedang beroperasi. Biaya O & M ini merupakan biaya untukperawatan pusat pembangkit dan juga biaya tenaga kerja yang mengoperasikan danperawatan pusat pembangkit, dan juga biaya tenaga kerja yang mengoperasikan danmerawat pusat pembangkit.
BIAYA BAHAN BAKAR
Biaya operasi ini merupakan biaya yang hanya dikeluarkan apabila pusatpembangkit dioperasikan untuk membangkitkan tenaga listrik. Biaya operasi inimerupakan biaya pembelian uap panas bumi dan minyak pelumas
BIAYA PEMBANGKITAN TOTALBIAYA PEMBANGKITAN TOTAL
Biaya pembangkitan total dapat dinyatakan sebagai berikut :Biaya pembangkitan total dapat dinyatakan sebagai berikut :
BP = CC + FC + O&M Cost
Psfd)(fs( )i l ⋅+
CC C O& Cost
0782.0125)06.01(
25)06.01(06.0=
−+
+=fs
50000
150000000
Pembangkit Kapasitas
Investasi Total Biaya)( Modal Biaya
=
=PsTom
Psfd)(fs (CC)Cost Capital⋅
+=)(
024.0125)0401(
04.0=
−+=fd
US$/kWh3000 50000
=1)04.01( +
Biaya Pembangkitan
Tom
Psfd)(fs (CC) % 6Cost Capital
⋅+=
US$/kWh0 05
87600,7
30000,024)(0,078
Tom
=
⋅
⋅+=
⋅
Whcent US$/k 5
US$/kWh0,05
=
=
Contoh perhitungan untuk suku bunga 6%
Suku bunga 12% 9% 6%
Biaya
Contoh perhitungan untuk suku bunga 6%BP = 5 + 2,25 + 0,7
Biaya Pembangkitan(cent US$/KWh)
10,36 9,10 7,95
Dalam rupiah 1036 910 795
Daya Beli MasyarakatDari pengeluaran riil rumah tangga tahun 2007 maka di dapatkan rata-rata pemakaian energi listrik tiap bulannya.
W
PDaya
1040
8,01300)(
=
×=
Maka kita dapat mengetahui jumlah Kwh/bulan dengan cara:
Kwh/Bulan = 1,04 x 30 x 24 x0,8
= 599,04 KWh/ bulan
Dengan Tarif Dasar Listrik pada sektor rumah tangga sebesar Rp 554,17 Maka: Biaya pemakaian/bulan = ( 599,04 x Rp 554,17/KWh) + 30.100
= Rp 362.069,99,-
KWhbeliDaya 94,76717,55499,069.362
501740=×=
Jadi daya beli masyarakat adalah 767,94/KWh
Net Present ValueMetode ini menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang sekarang lebih tinggi
bila dibandingkan dengan nilai uang pada waktu mendatang karena adanya faktor bungabila dibandingkan dengan nilai uang pada waktu mendatang, karena adanya faktor bunga.Rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut:
∑n CIFCOFNPV ∑= +
+−=t
tkCOFNPV
1 )1(
NPV
Tahun
85% 50% 0%
Suku bunga 12%
Suku bunga 9%
Suku bunga 6%
Suku bunga 12%
Suku bunga 9%
Suku bunga 6%
Suku bunga 12%
Suku bunga 9%
Suku bunga 6%
25 -225,017 40,991 438,42 -2024,73 -1782,84 -1421,02 -3374,53 -3150,63 -2815,72
Return of Investment adalah kemampuan pembangkit untuk mengembalikan danainvestasi dalam menghasilkan tingkat keuntungan yang digunakan untuk menutup
CostInvestmentBennefitn
t∑ −
investasi dalam menghasilkan tingkat keuntungan yang digunakan untuk menutupinvestasi yang dikeluarkan.
CostInvestmentROI t=
Investasi setelah disubsidi = Rp 125 Milyar
Tahun ke- Suku Bunga 6% Suku Bunga 9% Suku Bunga 12%
Bennefit ROI Bennefit ROI Bennefit ROI
25 2617.82 2.91 2394.69 2.66 2151.56 2.39
Dari hasil perhitungan didapatkan nilai positif pada tahun ke 25 maka pembangkit layak dibangun dengan suku bunga 9% dan 6%. p g y g g g
l h bBPP Setelah Pembangunan PLTP CisolokPLTP Cisolok
• BPP Tenaga Listrik Sebelum Pembangunan PLTP Cisolok 50 MW dan Masih Mendapatkan Subsidi Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1985 adalah sebesar Rp. 640,46,-p
• BPP Tenaga Listrik setelah dibangunnya PLTP Cisolok 50 MW jika dianggap isolated dan tanpa subsidi adalah Rp 760,52,-
• Sehingga di dapatkan harga BPP baru Isolated dan tanpa subsidi setelah PLTP Cisolok dibangun adalah Rp. 760,52,- x 0,8 = Rp.608,41,- turunPLTP Cisolok dibangun adalah Rp. 760,52, x 0,8 Rp.608,41, turun 5 % dari BPP awal
Indek Pembangunan Manusia (IPM)
• Indeks Pembangunan manusia adalah sebuah tolok ukur untuk menunjukkan kinerja pembangunanadalah sebuah tolok ukur untuk menunjukkan kinerja pembangunan tiap propinsi terhadap kualitas penduduk guna pemerataan pembangunan.
• Reduksi shortfallReduksi shortfall adalah Angka yang mengukur rasio pencapaian kesenjangan antara jarak yang sudah ditempuh dengan yang harus ditempuh untuk mencapai kondisi yang ideal.p y g
Perbandingan IPM Indonesia di Asia Tenggara
Global Country IPM Life Expectacy Adult Literacy GDP Per Education
e b d g do es d s e gg
Rank Country IPM at Birth Rate capita in $ Index
25 Singapore 0.916 78.9 92.5 28,077 0.91
34 Brunei Darussalam 0.871 76.6 92.7 19,210 0.88
61 Malaysia 0.805 73.4 88.7 10,276 0.84
74 Thailand 0.784 60.3 92.6 8,090 0.86
84 Philippine 0 763 70 7 92 6 4 614 0 8984 Philippine 0.763 70.7 92.6 4,614 0.89
108 Indonesia 0.711 67.2 90.4 3,609 0.83
109 Vietnam 0.609 70.8 90.3 2,745 0.81
129 Cambodja 0.583 56.5 73.6 2,423 0.69
130 Myanmar 0.581 60.5 89.9 1,027 0.76
133 Laos 0 553 55 1 68 7 1 954 0 66133 Laos 0.553 55.1 68.7 1,954 0.66
Perbandingan IPM dan Komponennya
PROPINSI diINDONESIA
IPM Reduksi Shortfall
Peringkat
2006 2007 2006 2007INDONESIA Shortfall2006 2007 2006 2007
(1) (3) (4) (5) (6)
1) DKI JAKARTA 76,3 76,9 1,11 1 1
2) JAMBI 71 3 71 5 0 61 10 122) JAMBI 71,3 71,5 0,61 10 12
3) JAWA BARAT 70,3 70,7 1,32 14 15
4) PAPUA 62,8 63,6 1,76 33 33
INDONESIA 70,1 1,68
Analisa LingkunganAnalisa LingkunganPrakiraan dampak penting dalam pembangunan PLTP CisolokPrakiraan dampak penting dalam pembangunan PLTP CisolokCisukarame ini, Upaya pemantauan lingkungan untuk kegiatanPembangunan PLTP ini prakiraan dampak yang terjadi akan ditinjaudalam 4 (empat) tahapan:
i1. Tahap Pra KonstruksiDampak keresahan sosial dan juga persepsi positif dan negatif pada
masyarakat setempat akibat dari pembangunan PLTP Sungai Penuh2. Tahap Konstruksi
Dampak pembangunan bangunan dan pengolahan limbah oli sertadampak dari pembuatan sumur3. Tahap Operasional
Dampak kebisingan dari operasional peralatan pembangkit,Dampak kebisingan dari operasional peralatan pembangkit,Kualitas udara dan kualitas serta kuantitas air tanah4. Tahap Pasca Operasi
Dampak bekas lokasi sumur
Apabila dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan tenaga fossil, maka PLTP mempunyai produksi CO2 yang lebih kecil daripada pembangkit yang lainnya.
Berdasar dari ratifikasi “kyoto protocol” yang menunjukkan komitmen negara majutekait global warming untuk insentif atau carbon credit terhadap pembangunan(clean development mecahnism) berdasarkan seberapa besar pengurangan CO2dibandingkan dengan base line yang telah ditetapkan.
500
670
728
on cr
edit
mis
i kg/
KW
h Base LineBase Line960
ER 500
100
Pote
nsial
Car
bo
Em CECDM (clean development mechanism) adalah Suatu mekanisme berbasis pasar untuk
membatasi peningkatan kadar CO2 di atmosfirMereduksi gas rumah kaca gBerinvestasi dalam kegiatan mereduksi emisi di
negara-negara berkembang
• Dari gambar grafik untuk pembangkit dengan bahan bakar panas bumimemiliki emisi yang paling rendah yaitu 100kg/KWh. JikaPembangunan PLTP Cisolok 50 MW tidak menghasilkan karbonkredit maka mendapat uang sebesar 4 5 cent /KWh Karena PLTPkredit maka mendapat uang sebesar 4,5 cent./KWh. Karena PLTPmemiliki 100 kg/KWh dengan batas rata-rata 728 kg/KWh makaCDM yang di dapat adalah sebagai berikut:
cent
centCDM
883
5,4728
100728
=
×−
=
• Jadi PLTP akan mendapat 3,88 cent/kWh atau Rp.388/kWh.
cent88,3=
KESIMPULANd h b h i li ik• Pada tahun 2008 Pertumbuhan energi listrik Jawa Barat
sebesar 5,2% per tahun dan Ratio Elektrifikasi 65,37 %dan beban puncak di Propinsi Jawa Barat pada tahunp p p2006 dan sebelumnya rata-rata mengalami difisit energi,selain itu berdasarkan peramalan untuk tahun-tahunmendatang juga mengalami difisit emergi maka perlumendatang juga mengalami difisit emergi, maka perlusegera di bangun pemmbangkit baru karena semakinbertambahnya konsumsi energi Propinsi Jawa Barat
• Harga jual (BPP) dari energi listrik di Propinsi Jawa Baratyang diasumsikan isolated dan tanpa subsidi dari pemerintah
t l h di b PLTP Ci l k d l h R 608 41setelah di bangunnya PLTP Cisolok adalah Rp 608,41,-harga ini turun sebesar 5 % dari BPP Propinsi Jawa Baratsebelum pembangunan PLTP Cisolok yang mencapai Rp.612 58 Daya beli masyarakat sebesar Rp 767 94 sehingga612,58 Daya beli masyarakat sebesar Rp 767,94 sehinggajika di asumsikan kenaikan sebesar 10% maka pada tahun2010 daya beli masyarakat diperkirakan mencapai Rp844,73,-. Harga ini bisa diturunkan jika PLTG dan PLTGU, , g jdi Jawa Barat di ganti dengan pembangkit baru yaitu PLTP,atau dengan interkoneksi dengan propinsi lain yang hargapembangkitannya rendah yaitu Interkoneksi Jamali,
hi di d tk BPP b t j k l h dsehingga di dapatkan BPP baru yang terjangkau oleh dayabeli masyarakat. Sedangkan waktu yang dibutuhkan untukmengembalikan modal investasi setelah subsidi 85 % daripemerintah tergantung dari patokan bunga bank yang dipemerintah tergantung dari patokan bunga bank yang dipakai untuk bunga 12% kembali pada tahun ke-25, bunga9% pada tahun ke-22 dan bunga 6% pada tahun ke-13.
• Pengaruh pembangunan PLTP Cisolok 50 MW terhadap perkembanganIPM adalah dengan dibangunnya PLTP diharapkan mampu mendongkrakIPM adalah dengan dibangunnya PLTP diharapkan mampu mendongkrakperekonomian wilayah Sukabumi dan Jawa Barat sehingga setelahdibangunnya PLTP IPM Propinsi Jawa Barat akan semakin meningkatdengan seiringnya reduksi sortfall. Jika reduksi sortfall tinggi maka untuk
• Dengan biaya investasi 150 juta dolar wilayah jawa barat belum mampu
dengan seiringnya reduksi sortfall. Jika reduksi sortfall tinggi maka untukp e n c a p a i a n I P M t i n g g i a k a n l e b i h c e p a t .
• Dengan biaya investasi 150 juta dolar wilayah jawa barat belum mampu untuk melakukan pembangunan pembangkit. Untuk itu perlu adanya subsidi dari pemerintah. Dari hasil perhitungan yang dilakukan subsidi yang diberikan adalah 85% Subsidi di berikan sedemikian besar karenayang diberikan adalah 85%. Subsidi di berikan sedemikian besar karena biaya pembangkitan yang masih terlalu tinggi dari daya beli masyarakat Jawa Barat.
SARAN1. Perlunya segera dilakukan upaya-upaya efisiensi dalam penyediaan tenaga
listrik di Jawa Barat seperti PLTP Cisolok 50 MW agar dapat menekan biayapokok penyediaan tenaga listrik dan mencapai tingkat keuangan yangdiinginkan
N
diinginkan.2. Perlu di bangunnya pembangkit baru untuk menggantikan PLTG dan PLTGU di
Jawa Barat. Misalkan PLTP dan PLTA yang mempunyai potensi besar di JawaBarat untuk memenuhi kebutuhan energi di tahun-tahun selanjutnya.
i b k li ik di h l h k3. Strategi pembangunan ketenagalistrikan di Jawa Barat haruslah mengutamakanpembangkit yang memanfaatkan energi dengan efisien, ekonomis, serta ramahlingkungan. Sehingga membawa suasana kondusif bagi pengusahaanketenagalistrikan daerah. Serta sedapat mungkin memberi peluang lapanganke j el l b i k t ekitkerja seluas-luasnya bagi masyarakat sekitar
4. Masih perlunya eksplorasi panas bumi lebih lanjut, sehingga potensi panasbumi yang ada di Jawa Barat dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit PLTP,untuk mencapai rasio elektrifikasi sesuai harapan sehingga dapat meningkatkan
k i d d b li k t di J B tperekonomian dan daya beli masyarakat di Jawa Barat5. Merealisasikan semaksimal mungkin program pemerintah Tahap II sebesar
12.000 MW dengan kapasitas total 11.144 MW sebanyak 19 % adalah PLTPdalam menghadapi krisis energi listrik, berdasarkan kajian pemerintah
i ”Sk i E i Mi N i l” d l j k kt t t t (2005mengenai ”Skenario Energi Mix Nasional” dalam jangka waktu tertentu (2005-2025), yang tertuang dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN).