studi kerusakan ekositem terumbu karang di...
TRANSCRIPT
STUDI KERUSAKAN EKOSITEM TERUMBU KARANG DI KAWASAN WISATA BAHARI
PULAU LIUKANG LOE KABUPATEN BULUKUMBA
Nirwana*, Muhammad Syahdana, Dafiuddin Salima a Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat, Jalan A. Yani Km 36 ,
Banjarbaru - Kalimantan Selatan
*e-mail : [email protected]
SEMINAR NASIONAL KONSERVASI PERAIRAN PESISISIR DAN PULAU-PULAU KECIL 2017
4
Seberapa besar tingkat dan
penyebab kerusakan terumbu
karang di daerah wisata bahari
Pulau Liukang Loe Kabupaten
Bulukumba
Rumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat dan penyebab kerusakan terumbu karang di daerah wisata bahari Pulau Liukang Loe
Tujuan Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini
mencangkup pengukuran tingkat
dan klasifikasi kerusakan
terumbu karang pada kedalaman
yang berbeda
Ruang Lingkup
Waktu dan Tempat
6
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Februari – Mei 2016
Waktu
Kawasan wisata bahari, Pulau Liukang Loe,
Desa Bira, Kecamatan Bontobahari
Kabupaten Bulukumba
Tempat
Alat dan Bahan
8
Alat bantu mengambil
data di bawah laut
Scuba Set
Untuk diletakkan di
dasar perairan
sebagai garis bantu
transek
Transek Garis
Alat pengambilan
gambar atau foto
substrat
Kamera Bawah Laut
Untuk mempermudah
melihat batas foto.
Frame 58x44 cm
Penentuan titik
koordinat lokasi
sampling kegiatan
GPS
Transportasi menuju
lokasi pengambilan
data
Kapal Motor
Ilustrasi dalam penarikan sampel dengan metode UPT.
(Giyanto et al., 2014) Frame ukuran (58 x 44) cm2
Pengambilan Data
Data Kondisi Tutupan Terumbu Karang
Pengambilan data kondisi tutupan terumbu karang dengan Metode
Transek Foto Bawah Air (Underwater Photo Transect = UPT)
(Giyanto et al., 2014).
9
Penentuan Tingkat Kerusakan
12
No Kondisi Kriteria Terumbu
Karang
Persentasi Penutupan Karang
Hidup (%)
1. Buruk 0,0 – 24,9
2. Sedang 25,0 – 49,9
3. Baik 50,0 – 74,9
4. Sangat Baik 75,0 – 100
Sumber : Kepmen Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 2001
No Tingkat Kerusakan Persentasi Penutupan Karang Mati (%)
1. Rendah 0,0 – 24,9
2. Sedang 25,0 – 49,9
3. Tingggi 50,0 – 74,9
4. Sangat Tinggi 75,0 – 100
Sumber : Hasil Analisis, 2016
Klasifikasi Penyebab Kerusakan
13
Komponen karang mati Penyebab Ciri-ciri
DC - Penyakit
- Bius
- Pemangsaan
Karang Memutih
DCA -Eutrofikasi
-Sedimentasi
-Penyakit
-Pemangsaan
-Bius
Karang Tertutupi Alga
RB -Akibat di bom
-Jangkar perahu
-Kapal Karam
-Wisata
Karang patah atau hancur
Sumber : Yusuf and sakaria, 2015
Tutupan Karang Hidup
15
Kedalaman 3 Meter Kedalaman 10 Meter
13,7
22,04 22,6
5,93
38,33
16,4
19,7
28,67
39,47
28,47
ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 5
Tutupan Karang Mati Kedalaman 3 Meter
16
DC DCA R
0
14,87
47,93
ST 1
0,73
33,8
11,67
ST 2
0,07
23 20,47
ST 3
0,07 5,93
32,87
ST 4
0 2,87
13,87
ST 5
Tutupan Karang Mati Kedalaman 10 Meter
17
DC DCA R
12,38
24,97
10,14
ST 1
0,07 0,20
61,00
ST 2
0 3,67
44,47
ST 3
1,33 5,67
16,8
ST 4
2,2 4,67 5,73
ST 5
Tingkat Kerusakan Terumbu Karang
18
41,47% 38,66%
Rata-rata Karang Mati Kedalaman 3 m
Termasuk dalam ktriteria
tingkat kerusakan sedang
Rata-rata Karang Mati Kedalaman 10 m
Termasuk dalam ktriteria
tingkat kerusakan sedang
Rata-rata Komponen Karang Mati
19
3 Meter
10 Meter
3,13%
16,9%
7,83%
25,2%
38,66%
0,17% DC
R
DC
DCA
DCA
R
Kesimpulan
Dari hasil penelitian di perairan wisata Pulau Liukang Loe Kabupaten
Bulukumba mengenai tingkat dan penyebab kerusakan terumbu karang
maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kerusakan tingkat sedang
yang disebabkan berbagai macam aktifitas manusia seperti kegiatan
wisata snorkiling dan menyelam, pengeboman ikan, pelemparan jangkar
kapal, dan pembiusan. Adapun kerusakan akibat proses alami yakni
penyakit dan pemanasan global.
Berdasarkan hasil penelitian ini diperlukan upaya rehabilitasi terumbu
karang kemudian sosialiasi mengenai kelestarian terumbu karang kepada
para pelaku wisata dan nelayan serta perlunya zona inti atau pembuatan
daerah konservasi laut.
23