studi kasus pt

17
Studi Kasus PT. Eva Noor Group Balikpapan Oleh Vironika (Dimuat dalam Jurnal Pertambangan, FT-UNPAR) A. Pengertian Manajemen Ada banyak pengertian yang diungkapkan oleh para ahli mengenai manajemen. Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi atau pengertian manajemen. Dari sekian banyak definisi manajemen yang dikemukakan, ada persamaan pengertian bahwa manajemen berkaitan dengan usaha untuk memelihara kerjasama sekelompok orang dalam satu kesatuan serta usaha memanfaatkan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kehidupan manusia yang sarat dengan aktifitas, manajemen merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan sebab manusia akan selalu berinteraksi dengan manusia lain dan bekerja sama. Jika dalam kehidupan individu saja, manusia membutuhkan manajemen, apalagi dalam suatu perkumpulan atau organisasi apapun bentuknya. Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang membentuknya yang disebut sebagai unsur manajemen. Unsur manajemen dapat dikelompokkam menjadi : Manusia (man), Bahan (materials), Mesin (machines), Metode/cara kerja (methods) dan Modal uang (money). Sumber daya yang merupakan unsur manajemen diatas, tidak semuanya memiliki persediaan yang berlimpah, sehingga pemanfaatan harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Dalam hal tersebut maka dibutuhkan proses atau sistem manajemen yang baik, agar dengan sesuatu yang jumlahnya terbatas, tujuan masih dapat dicapai.

Upload: ir-one-godere

Post on 01-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Management Di Eva Noor Group

TRANSCRIPT

Studi Kasus PT. Eva Noor Group Balikpapan Oleh Vironika(Dimuat dalam Jurnal Pertambangan, FT-UNPAR)

A. Pengertian Manajemen Ada banyak pengertian yang diungkapkan oleh para ahli mengenai manajemen. Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi atau pengertian manajemen. Dari sekian banyak definisi manajemen yang dikemukakan, ada persamaan pengertian bahwa manajemen berkaitan dengan usaha untuk memelihara kerjasama sekelompok orang dalam satu kesatuan serta usaha memanfaatkan sumber daya yang lain untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam kehidupan manusia yang sarat dengan aktifitas, manajemen merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan sebab manusia akan selalu berinteraksi dengan manusia lain dan bekerja sama. Jika dalam kehidupan individu saja, manusia membutuhkan manajemen, apalagi dalam suatu perkumpulan atau organisasi apapun bentuknya.Dalam manajemen terdapat unsur-unsur yang membentuknya yang disebut sebagai unsur manajemen. Unsur manajemen dapat dikelompokkam menjadi : Manusia (man), Bahan (materials), Mesin (machines), Metode/cara kerja (methods) dan Modal uang (money).Sumber daya yang merupakan unsur manajemen diatas, tidak semuanya memiliki persediaan yang berlimpah, sehingga pemanfaatan harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Dalam hal tersebut maka dibutuhkan proses atau sistem manajemen yang baik, agar dengan sesuatu yang jumlahnya terbatas, tujuan masih dapat dicapai.

B. Proses Manajemen Setiap organisasi atau perkumpulan manusia pasti memiliki satu atau beberapa tujuan untuk mengarahkan dan menyatukan pandangan. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada rangkaian kegiatan yang dikenal dengan proses manajemen. Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan menjadi : 1.Penetapan tujuan (Goal setting); 2.Perencanaan (Planning); 3.Staffing; 4.Pengaturan (Directing); 5. Pengawasan (Supervising); dan 6. Pengendalian (Controlling). Seluruh rangkaian proses manajemen ini tidak dapat dilihat sebagai sesuatu tahapan yang berdiri sendiri, namun masing-masing tahapan dalam proses tersebut saling berhubungan dan memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada proses yang akan mengalami pengulangan, sebagai contoh pada tahapan perencanaan dan pengendalian. Maka dapat disimpulkan bahwa proses manajemen merupakan proses yang bersifat dinamis.

C. Industri Pertambangan Jika dibandingkan dengan industri lainnya, pertambangan memiliki karakteristik yang berbeda, karena bahan baku didapatkan dari sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui. Dalam industri pertambangan, kegiatan eksplorasi merupakan kegiatan penting, untuk memastikan ketersediaan bahan baku. Bahkan tidak jarang kegiatan tersebut memakan waktu yang panjang serta tahapan kegiatan yang banyak. Diantaranya penyelidikan umum, eksplorasi detail, studi kelayakan, persiapan penambangan, penambangan, pengangkutan, pengolahan, pemasaran dan reklamasi. Tidak heran jika modal yang diperlukan sangat besar dan waktu investasi yang lama. Selain itu harga produk di pasaran sangat dipengaruhi oleh pemerintah, dalam hal pajak dan lingkungan hidup. Dengan kondisi di dunia pertambangan seperti yang disebutkan diatas, maka perlu ada perlakuan dan pertimbangan khusus untuk manajemen perusahaan pertambangan Perusahaan dalam industri pertambangan sangat dipengaruhi oleh direktur dan pekerja senior mengelola sumber daya manusia di perusahaan tersebut. Karena di dunia pertambangan, direktur merupakan penghubung antara pemilik perusahaan dengan para pekerja. Biasanya otoritas direktur akan diteruskan kepada pekerja melalui pekerja senior. Manajemen berkaitan dengan tugas seorang manajer yang dapat meminimalkan tugas, namun memaksimalkan tanggung jawab. Salah satu hal yang membuat pekerjaan manajerial berhasil adalah tidak terletak pada sistemnya saja, melainkan kemampuan seorang manajer dalam mendorong bawahannya untuk memikul tanggung jawabnya. Seorang manajer tidak hanya dituntut untuk ahli dibidangnya, namun juga memahami bidang kerja lainnya, walaupun hanya secara umum. Tahapan kegiatan dalam usaha pertambangan meliputi kegiatan mencari bahan galian, mengambil, dan mengolahnya agar bisa bermanfat bagi manusia. Beberapa bidang kegiatan yang umum terdapat pada perusahaan pertambangan berdasarkan fungsinya adalah sebagai berikut : a. Eksplorasi dan pengembangan, yaitu mencari dan memastikan cebakan baru; b. Produksi, yaitu penambangan dan pengolahan bahan tambang; c. Pengangkutan dan pemasaran, yaitu mengangkut produksi keluar tambang dan memasarkannya.; d. Perhitungan finansial dan pengontrolan, yaitu menangani masalah keuangan perusahaan dan kontrol terhadap seluruh kegiatan perusahaan; e. Personalia, yaitu mengurus penerimaan pegawai, pelatihan, dan memotivasi pegawai; dan f. Hubungan ke luar, yaitu menghadirkan perusahaan ke luar (ke pemerintah, ahli lingkungan, perusahaan lain, masyarakat setempat, dan lain-lain). Dalam perusahaan pertambangan, struktur organisasi yang umum digunakan adalah struktur organisasi fungsional dengan beberapa modifikasi sesuai dengan karakteristik masing-masing perusahaan. Dalam struktur organisasi fungsional, lebih menekankan pada pembagian tugas dan kegiatan pada setiap fungsi sesuai spesialisasi masing-masing, kecuali manajer umum. Jika perusahaan semakin berkembang dan tumbuh besar, dapat dikembangkan menjadi struktur divisional yaitu dengan membagi fungsi besar organisasi dalam unit-unit kecil yang fleksibel dan otonom. Dengan ada divisi yang menangani permasalahan atau spesialisasi tertentu, maka perusahaan dimungkinkan mendapat nilai lebih dan meminimalkan kekurangan. Ciri-ciri organisasi fungsional adalah Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan; Pelaksanaan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi; Pembagian unit organisasi berdasarkan spesialisasi tugas; Direktur (General Manager) mempunyai wewenang komando pada unit di bawahnya atas namanya sendiri, tak perlu atas nama direktur utama.Keuntungan dari penggunaan organisasi fungsional adalah : Pembagian tugas yang jelas sehingga kesimpangsiuran dapat diidentifikasi dengan mudah; Spesialisasi karyawan dapat digunakan dan dikembangkan semaksimal mungkin; Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya mudah; Koordinasi menyeluruh umumnya cukup pada tingkat atas.Kerugian dari penggunaan bagan organisasi fungsional adalah : Karyawan terlalu menspesialisasikan diri pada bidang tertentu saja; Karyawan terlalu mementingkan bidangnya saja; Memungkinkan timbulnya rasa golongan berlebihan di antara para karyawan yang menjalankan fungsi sejenis.

D. Review Manajemen Perusahaan Tambang Sebagai contoh yang diambil untuk review manajemen adalah pada perusahaan pertambangan PT. Eva Noor Group. Perusahaan yang berkantor pusat di Balikpapan Kalimantan Timur ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan batu bara dengan obyek lokasi di PT. Kideco Jaya Agung, suatu obyek vital nasional batubara yang terletak didaerah Panajam Paser Utara Kalimantan Timur, dan juga bertindak sebagai kontraktor minyak bumi dan gas di Vico Indonesia, Chevron dan Total Indonesie yang terletak didaerah Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur. Perusahaan ini memiliki populasi alat berat yang terdiri dari 100 unit Dump Truck berbagai merk seperti Scania, Nissan CWB 45 ALDN dan Volvo, 18 Unit Excavator sekelas 40 Ton, 5 Unit Bulldozer D85ESS, 3 Unit Grader sekelas 14K. Perusahaan ini memiliki pekerja 987 orang yang tersebar di 4 lokasi kerja di Kalimantan Timur. Perusahaan ini dalam penetapan tujuannya, menyatakan bahwa mereka memiliki komitmen berfundamental tinggi dalam menjalankan aktivitas bisnis yang terkait dengan sumber daya manusianya. Berbicara tentang komitmen, perusahaan ini menegaskan bahwa komitmen bukan hanya sekedar kata-kata yang mudah diucapkan. Melainkan komitmen merupakan kata-kata yang memiliki kekuatan, karena komitmen yang membedakan individu yang satu dan yang lainnya. Bahkan komitmen merupakan salah satu factor yang menentukan bahwa perusahaan yang satu tumbuh lebih cepat dari perusahaan yang lain. Sumber daya manusia memang memegang peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Secanggih apapun mesin yang digunakan, atau modal yang sangat banyak, tanpa memiliki sumber daya manusia yang memadai, maka semuanya tidak akan ada gunanya. Struktur organisasi pada perusahaan tambang PT. Eva Noor Group terdiri dari :1. Direktur, tugas dan tanggung jawab :a. Memimpin perusahaan sesuai dengan wewenangnya berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham guna mengembangkan kegiatan perusahaan.b. Menetapkan rencana kerja perusahaan beserta pedoman pelaksanaanya.c. Memimpin dan mengawasi penyelenggaraan peraturan perusahaan.d. Menetapkan kebijaksanaan tentang pembinaan pengurusan, penguasaan dan pengembangan perusahaan, menyelenggarakan program kerja/melaksanakan rencana kerja.e. Membina keterampilan dan kesejahteraan para karyawan perusahaan/memberi motivasi, pengarahan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan pada semua karyawan.f. Bertanggungjawab untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan.g. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas Manager Operasional, Manager Keuangan, Manager Umum, Akunting dan Manager Pemasaran.2. Manager Operasional, membawahi beberapa lokasi yang masing-masing dipimpin oleh Site Manager yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama. Tugas dan tanggung jawab :a. Mengawasi dan megkoordinir bagian-bagian yang ada pada departemen operasional.b. Membuat perencanaan produksi.c. Mengawasi jalannya proses produksi.d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.e. Membuat laporan-laporan berdasarkan informasi-informasi dari masing-masing bagian di departemen operasional yang ditujukan pada Direktur maupun departemen-departemen yang terkait.f. Dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada Direktur.

Dalam departemen ini ada beberapa elemen lainnya, yaitu :2.1 Kepala Bagian Produksi, dengan sub bagian Dump Truck dan Heavy Equipment 2.2 Kepala Bagian Workshop, dengan sub bagian terdiri dari : Mekanik, Electric dan Sipil 2.3 Kepala Bagian Pembelian, dengan sub bagian : Pembelian dan Logistik 3. Manager Keuangan, Umum dan Akunting, tugas dan tanggung jawab :a. Memberikan sumber dana untuk kegiatan usaha, agar pelaksanaanya sesuai dengan program/schedule perusahaan.b. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan dari suatu organisasi yang meliputi bagian bidang yang berada dibawah kewenangannya.c. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Direktur.

Bagian ini terdiri dari :3.1 Bagian Keuangan, dengan sub bagian : Kasir, Budget dan Kredit, Invoice dan Penagihan3.2 Bagian Akunting, dengan sub bagian : Hutang Usaha, Piutang Usaha (Akunting Umum dan Akunting Biaya) dan Pajak - Asuransi3.3 Bagian Umum dan Personalia, terdiri dari : Karyawan, Pencatat waktu, Gaji dan Upah, Umum4. Manager Riset dan Pengembangan, terdiri dari :4.1 Bagian Penjualan4.2 Bagian Promosi dan Riset Pasar.5. Advisor, tugas dan tanggung jawab :a. Membuat analisa laporan-laporan dari bagian-bagian yang ada atau mengambil data langsung dari lapangan.b. Memberikan alternatif-alternatif penyelesaian bila terjadi suatu masalah c. Membantu Direktur sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki.d. Dalam melaksakan tugas bertanggung jawab kepada Direktur.

Dalam manajemen sumber daya manusia, ada beberapa factor yang dianggap sangat berguna bagi pimpinan dalam menyusun strategi dan mengambil kebijakan untuk mengevaluasi sumber daya manusia. Faktor-faktor tersebut adalah :1. Commitment , dengan meningkatkan komitmen dapat menghasilkan tidak hanya kesetiaan dalam pekerjaan dan performa yang lebih baik untuk organisasi, melainkan juga dalam diri, martabat, keterlibatan psikologis, dan identitas bagi individu.2. Competence, saat keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan telah tersedia, maka keuntungan bagi perusahaan dan pekerjanya adalah meningkatnya rasa kesejahteraan diri dan ekonomi.3.Cost effectivenes, dengan adanya efisiensi biaya, maka dana tersebut dapat dipertimbangkan untuk menunjang kepentingan organisasi, individu, maupun masyarakat secara keseluruhan.4. Congruence, kurangnya keselarasan atau harmonisasi dapat membebani manajemen dalam hal waktu, biaya dan energi, yang merupakan hasil dari rendahnya tingkat kepercayaan dan kesamaan tujuan, serta dalam hal stres dan masalah psikologis lainnya. 5. Adaptability, bagaimana kemampuan adaptasi dari organisasi dan pekerjanya, serta kesiapan mereka untuk perubahan, apakah hanya mengeksploitasi perubahan dan lingkungannya ataukah hanya bereaksi terhadap perubahan tersebut. Apakah inovasi dan kreatifitas menjadi terdorong keluar untuk mengatasinya, ataukah justru tertahan.6. Performance, mengenai tingkat kinerja organisasi (misalnya laba bersih perusahaan, tingkat pertumbuhan, dan lain-lain). Apakah kinerja diakui dan dihargai? Sampai sejauh mana kebijakan HRM berkontribusi, pertumbuhan profitabilitas organisasi dan keberhasilan secara keseluruhan? Apa tingkat produktivitas karyawan?Berbekal faktor-faktor tersebut diatas, perusahaan tambang PT. Eva Noor Group, yang menggunakan struktur organisasi fungsional, berupaya menjalankan kebijakan dan menerapkan strategi dalam HRM atau Human Resources Management. Hal tersebut muncul dari kesadaran akan pentingnya mengelola sumber daya manusia. Pengelolaan sumber daya manusia disini, bukan hanya dari segi intelegensi (kecerdasan) melainkan pula attitude (sikap) dari individu yang bersangkutan. Walaupun sama-sama berbicara tentang manajemen, namun ada perbedaan yang terdapat antara manajemen perusahaan pada umumnya dengan manajemen pada perusahaan tambang. Jika manajemen perusahaan berorientasi pada tujuan (goal-oriented), sedangkan manajeman tambang berorientasi pada sasaran (objective-oriented). Tujuan merupakan aktifitas yang direncanakan untuk dilakukan di masa depan, sedangkan sasaran merupakan sesuatu yang spesifik, tepat, serta pernyataan pasti yang menjadi dasar bagi berbagai elemen di perusahaan. Pada perusahaan tambang, tujuan ditetapkan berdasarkan kebijakan yang berasal dari perwakilan pemilik perusahaan dan manajemen tingkat atas, dimana tujuan perusahaan didukung oleh sasaran pada manajemen tambang. Pada industri pertambangan, bidang-bidang manajemen yang harus mendapat perhatian adalah sumber daya manusia, peralatan dan material. Manajemen sumber daya manusia pada suatu perusahaan tambang meliputi aktivitas administrasi, perawatan dan pengaturan pekerja. Manajemen sumber daya manusia bukan persoalan yang sederhana pada pengembangan dan penerapan kebijakan serta prosedur, tetapi persoalan pekerjaan dimana pekerja mempunyai perasaan dan pemikiran yang unik. Persoalan ini dikonsentrasikan pada pekerja sebagai individu, kepuasan pekerja, komunikasi, motivasi, dan produktivitas. Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi, yaitu rekruitmen dan seleksi, kompensasi, pelatihan dan pengembangan, ukuran performa, komunikasi, serta hubungan kesatuan manajemen. Fungsi-fungsi di atas berhubungan satu dengan yang lainnya. Ali Basyah (1988) menyatakan bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang paling dinamis dan kompleks. Hal ini terlihat dari usaha yang dilakukan oleh manusia dari waktu ke waktu untuk menanggapi lingkungannya dan mempertahankan eksistensinya. Perilaku manusia di dalam organisasi dipengaruhi oleh faktor lingkungan, pribadi pekerja itu sendiri, serta situasi dan kondisi saat itu. Perilaku yang muncul merupakan hasil interaksi dari faktor-faktor tersebut. Pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi terdiri atas fungsi-fungsi berikut :1. Pengadaan personil.2. Pengembangan personil melalui pelatihan dan pendidikan.3. Pemberian imbalan.4. Integrasi personil ke dalam organisasi.5. Pemeliharaan terhadap personil yang ada.6. Pemberhentian personil.Berbicara mengenai pengadaan personil merupakan perencanaan sumber daya yang menyangkut komposisi (jenis dan jumlah) personil yang dibutuhkan oleh organisasi. Untuk rekruitmen dapat dilakukan dengan cara mencari tenaga kerja baru dari luar atau menggunakan tenaga kerja yang sudah ada di perusahaan. Selain itu perlu dilakukan pengembangan personil atau karyawan sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Misalnya dengan mengadakan suatu program pelatihan bagi pekerja baru maupun yang sudah lama sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Douglas, et al (1983) mengatakan salah satu contoh pelatihan yang biasa dilakukan oleh perusahaan tambang adalah pelatihan keselamatan kerja bagi para pekerja baru. Karena merupakan tanggung jawab utama manajemen dalam melaksanakan program pencegahan kecelakaan. Sebuah teori yang populer menyebutkan bahwa untuk mempelajari suatu kebiasaan baru ataupun meninggalkan kebiasaan lama akan memerlukan waktu tujuh tahun. Pelatihan sangat penting bagi pekerja baru terutama dalam mengubah kebiasaan mereka. Hal ini pula yang diterapkan di perusahaan tambang PT. Eva Noor Group. Manajemen perusahaan berpendapat bahwa beberapa kecelakaan kerja dapat disebabkan buruk atau tidak ada sama sekali pelatihan, dapat pula disebabkan supervisor menganggap bawahannya telah memahami prosedur kerja. Untuk menemukan orang yang tepat bagi posisi tertentu, dalam perusahaan tambang PT. Eva Noor Group juga melakukan pengembangan personil dengan cara alih jabatan (mutasi) dan promosi. Pelaksanaan mutasi harus dilakukan antar karyawan dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar. Sedangkan promosi adalah kegiatan pemindahan karyawan dari suatu jabatan kepada jabatan lain yang lebih tinggi. Kemampuan manajemen dalam mengintegrasikan kepentingan dan tujuan perusahaan dengan kepentingan dan kebutuhan pekerja, merupakan salah satu factor penting yang dapat menyelaraskan kemampuan pekerja untuk bekerja sesuai dengan keinginan organisasi dimana ia bekerja. Maka performa pekerja tercermin dari perilakunya sehari-hari, yang merupakan pengaruh faktor-faktor yang berasal dari diri pekerja yang bersangkutan, lingkungan serta situasi dan kondisi yang terjadi pada saat itu. Faktor yang menyangkut diri pekerja terkait dengan konsep-konsep psikologi manusia, konsep kebutuhan manusia dan teori motivasi. Faktor yang berasal dari lingkungan organisasi diantaranya adalah masalah kepemimpinan (leadership). Setiap manager memiliki cara memimpin (leadership style) yang menurut mereka paling tepat. Ada berbagai macam cara memimpin yaitu :1. Coercive autocracy, yaitu pemimpin memberi perintah dan bila perlu memberikan ancaman.2. Benevolent autocracy, yaitu pemimpin memberikan perintah dan penjelasan, juga menggunakan dorongan yang bersifat positif.3. Manipulative autocracy, yaitu pemimpin mempengaruhi pola pikir bawahannya dengan cara membuat mereka merasa bahwa peran mereka dibutuhkan dalam organisasi/perusahaan.4. Consultative leadership, yaitu para bawahan merasa dan percaya bahwa ide mereka dibutuhkan dan dapat memberikan dampak dalam pengambilan keputusan.5. A laissez-fairre approach, yaitu pemimpin bertindak sebagai rekan kerja bagi bawahannya walaupun pengambilan keputusan tetap berada pada tangan pemimpin.Pada PT. Eva Noor Group Balikpapan, masalah personil atau tenaga kerja merupakan salah satu permasalahan yang selalu ada bahkan menjadi hal yang serius bagi perusahaan. Karena hal tersebut berkenaan dengan profit yang diraih perusahaan melalui berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan. Salah satu cara untuk memelihara sikap para personil agar sesuai dengan yang diinginkan adalah dengan melakukan komunikasi dan penyuluhan. Berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli membuktikan bahwa komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia.Komunikasi disebut efektif apabila pendengar/penerima berita dapat menangkap dan menginterpretasikan ide yang disampaikan oleh pembicara secara persis sama seperti apa yang dimaksudkan oleh pembicara/pengirim berita tersebut. Ada beberapa hal yang dapat mengganggu efektivitas komunikasi antara lain :1. Panjangnya mata rantai komunikasi sehingga bisa menyebabkan terjadinya distortion dan atau omission.2. Terlalu banyaknya informasi dalam saluran komunikasi yang bisa menyebabkan terjadinya overload, distortion atau omission.3. Lingkungan yang mengganggu menimbulkan kesulitan dalam komunikasi.Selain pemeliharaan terhadap sikap personil, PT. Eva Noor Group memiliki persepsi bahwa perlu dilakukan pemeliharaan fisik (jasmani) dari personil, diantaranya dengan melaksanakan program kesehatan dan keselamatan kerja yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan seorang pekerja terkena penyakit dan menghindari kecelakaan kerja. Serta mengikutkan para tenaga kerja dalam asuransi untuk tenaga kerja.

Salah satu hal yang menjadi permasalahan pula bagi perusahaan tambang, seperti yang dihadapi oleh PT. Eva Noor Group, adalah mengenai permasalahan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini biasanya dilakukan jika salah satu pihak (karyawan atau pihak organisasi) merasa dirugikan apabila hubungan kerja kedua belah pihak tetap dipertahankan. Namun biasanya PHK lebih sering dilakukan oleh organisasi atau perusahaan terhadap tenaga kerjanya. Organisasi yang melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap salah satu personilnya harus bertanggung jawab terhadap proses pemutusan hubungan kerja tersebut. Namun ada pula pemutusan hubungan kerja atas kehendak dari pihak karyawan atau yang lebih dikenal dengan sebutan pengunduran diri. Akibatnya ada beberapa kerugian yang dialami oleh perusahaan akibat pengundurkan diri tersebut, diantaranya adalah :1. Biaya mengontrak pekerja baru (waktu, fasilitas yang digunakan untuk rekruitmen, wawancara dan pemeriksaan).2. Biaya pelatihan (waktu yang digunakan oleh supervisor, personalia dan departemen pelatihan).3. Bayaran yang diberikan kepada orang yang masih dalam pelatihan melebihi hasil yang dapat diberikannya untuk perusahaan.4. Tingkat kecelakaan pekerja baru biasanya lebih tinggi.5. Potensi hilangnya produksi pada selang waktu pergantian pekerja lama dan baru.6. Alat-alat produksi tidak dipakai sepenuhnya selama proses pencarian pekerja baru dan pada saat pelatihan.Kerugian (20 % dari total kerugian) terjadi saat posisi tersebut belum tergantikan dan pada saat proses pelatihan tenaga kerja baru.(VB)

DAFTAR PUSTAKADouglas A Sloan, Mine Management, Chapman & Hall Ltd, 1983.

Flippo, Edwin B., Personnel Management, 6th edition, McGraw-Hill Book Company, 1984, San Jose.

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat, Laporan Akhir Penyusunan Pola Dasar Berkelanjutan untuk Mendukung Kompetensi Jabatan pada Industri Pertambangan, Institut Teknologi Bandung, 2001

Pfeleider, Eugene P., Surface Mining, Society of Mining Engineers of The American Institute of Metalurgical and Petroleum Engineers, Inc., New York, 1968.

Robert Stefanko, Coal Mining Technology Theory and Practice, Society of Mining Engineers of The American Institute of Metalurgical and Petroleum Engineers, Inc., New York, 1968.

Siregar, Ali Basyah, Manajemen, Institut Teknologi Bandung, 1988

Sloan, Douglas A., Mine Management, Chapman and Hall, 1983, USA

R L Katz, Skills of an Effektif Administration, Harvard Business, September-Oktober, 1974

Terry, George R dan S G Franklin, Principles of Management, 8 rd, Homewood : Richard Irwin, Inc, 1982Ps. Thx to Bpk. Iwan Rimawan, atas supportnya selama observasi di Balikpapan