studi efisiensi paket pengolahan grey water...
TRANSCRIPT
STUDI EFISIENSI PAKET PENGOLAHAN GREY WATER MODEL KOMBINASI ABR-ANAEROBIC FILTER
“Efficiency Study of ABR-Anaerobic Filter Combine Model As Grey Water Treatment Package”
DISUSUN OLEH
TIKA INDRIANI
(3305 100 051)
UJIAN LISAN TUGAS AKHIR
DOSEN PEMBIMBING
WELLY HERUMURTI, ST, MSc.
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGANFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2010
Latar Belakang
• Bagian terbesar (75%) dari air limbah domestik yang dihasilkan sehari-hari adalah grey water
• Kandungan organik grey water yang cukup rendah (41-160 mg COD/L) dapat menyebabkan penurunan kualitas air yang berarti apabila terakumulasi di badan air
• ABR merupakan pengolahan limbah yang murah dan mudah dari segi perawatan
• Anaerobic Filter membantu meningkatkan hasil pengolahan ABR
Perumusan Masalah
• Debit dan konsentrasi grey water yang fluktuatif
sehingga dapat mempengaruhi hidrolika dan
efisiensi reaktor pengolah limbah.
• Hubungan Hydraulic Loading Rate (HLR) terhadap
waktu detensi paket pengolahan grey water model
kombinasi ABR-Anaerobic Filter.
• Hubungan antara variasi Organic Loading Rate
(OLR) influen limbah domestik terhadap efisiensi
paket pengolahan grey water model kombinasi
ABR-Anaerobic Filter.
Tujuan Penelitian
• Menentukan waktu detensi aktual reaktor
berdasarkan variasi Hydraulic Loading Rate
(HLR) paket pengolahan grey water model
kombinasi ABR-Anaerobic Filter.
• Menentukan pengaruh perubahan Organic
Loading Rate (OLR) terhadap efisiensi paket
pengolahan grey water model kombinasi ABR-
Anaerobic Filter.
Ruang Lingkup
• Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium.
• Penelitian dilakukan selama kurang-lebih 6 bulan di
laboratorium Teknik Lingkungan FTSP-ITS.
• Air limbah yang diteliti adalah limbah domestik non tinja
(grey water) efluen rumah tangga penduduk di wilayah
Surabaya Timur.
• Pengambilan sampel dilakukan pada saluran air
buangan penduduk di wilayah Surabaya Timur.
• Penelitian dilakukan dengan menggunakan dua reaktor
Anaerobic Baffled Reactor-Anaerobic Filter yaitu
Reaktor I (100 cm × 20 cm × 40 cm) dan Reaktor II (80
cm × 20 cm × 40 cm).
Ruang Lingkup (lanjutan)
• Jenis media filter yang digunakan adalah batu kerikil
dengan diameter rata-rata 5-10 mm (2 mesh; 11,2 mm).
• Lumpur aktif yang digunakan berasal dari Instalasi
Pengolahan Lumpur Tinja Keputih.
• Variabel yang digunakan adalah:
– Hydraulic Loading Rate air yang masuk ke dalam
reaktor,
– Organic Loading Rate influen
• Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah COD,
PV, TSS, pH, dan Alkalinitas
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai masukan alternatif pengolahan grey water skala komunal yang efektif, efisien, dan aplikatif, serta dapat berguna sebagai bahan acuan bagi penelitian berikutnya.
ABR
• ABR merupakan pengembangan UASB yang mana pengadukan di dalam reaktor terjadi dengan bantuan rangkai dinding (baffle).
• Kelebihan: sederhana, dapat mengolah limbah dengan berbagai karakteristik, dan stabil terhadap shock loading.
• Kriteria desain ABR berdasarkan Sasse (1998) adalah sebagai berikut:
– Up flow velocity : < 2 m/jam
– Panjang : 50-60% dari ketinggian
– Removal COD : 65-90%
– Removal BOD : 70-95%
– Organic loading : < 3 kg COD/m ³.hari
– Hydraulic retention time: > 8 jam
ABR (lanjutan)
Tipe Reaktor Air
Limbah HRT
OLR
(kg COD/m3.hari)
Influen
(mg COD/L)
COD
Removal Keterangan
ABR;
4 kompartemen
Limbah
domestik
24,3 jam 0,47-0,49 355 41-60% Purwanto, 2008
ABR;
8 kompartemen
Soluble
synthetic
8;10 jam 1,5; 1,2 502±6,19;
501±7,19
90,0±1,05%;
90,7±0,4%
Krishna, Kumar,
dan Kumar 2007
ABR;
pilot reactor
Limbah
domestik
22 jam 0,62 564 58% Foxon et al.,
2004
ABR;
3 kompartemen
Limbah
perkotaan
4,8-15 jam 2,17 264-906 90% Garuti
Dohanyos, dan
Tilche, 1992*
ABR Synthetic
greywater
84 jam 0,13 438 75% Witthauer dan
Stuckey, 1982*
ABR Synthetic
greywater
48 jam 0,25 492 71% Witthauer dan
Stuckey, 1982*
ABR; pada
suhu 25oC
Synthetic
greywater
84 jam 0,13 445 84% Witthauer dan
Stuckey, 1982*
Penggunaan ABR sebagai unit pengolahan low strength wastewater
* dalam Barber dan Stuckey (1999)
Anaerobic Filter
• Anaerobic filter (AF) adalah reaktor biofilm jenis packed-bed. Biomass membentuk lapisan film di permukaan media.
• Keuntungan: dapat memuat kadar COD tinggi, volume reaktor yang cukup kecil, dan operasi yang sederhana.
• Keterbatasan: pada operasional dan perawatan (kemungkinan terjadinya penyumbatan media).
• Kriteria desain AF berdasarkan Sasse (1998) adalah sebagai berikut:
– Luas permukaan media: 90-300 m²/m³
– Removal BOD: 70-90%
– Jenis media: kerikil, batu (5-10 cm), plastik, arang
– (5-15 cm)
– Organic loading : 4-5 kg COD/m³.hari
– Hydraulic retention time: 1,5-2 hari
HLR & OLR
• Hydraulic loading rate (HLR) merupakan kecepatan aliran
(velocity) di dalam reaktor.
A
QharimmRateLoadingHydraulic )./( 23
• Organic loading rate (OLR) merupakan konsentrasi zat
organik yang masuk bersama aliran ke dalam reaktor (kg
sCOD/m³.hari).
n
oorg
V
QSL
Metodologi Penelitian
STUDI LITERATUR
PERSIAPAN ALAT DAN
BAHAN
SEEDING DAN
AKLIMATISASI BIOMASS
IDE TUGAS AKHIR
“Studi Efisiensi Paket Pengolahan Grey Water Model Kombinasi ABR-Anaerobic Filter”
UJI HYDRAULIC LOADING RATE REAKTOR
Digunakan variasi debit sebagai berikut:
■ 64,8 L/hari
■ 51,84 L/hari
■ 34,56 L/hariANALISIS AIR LIMBAH
A B
Metodologi Penelitian (lanjutan)
ANALISIS
PARAMETER
COD, PV, TSS,
Alkalinitas, dan pH
PENGOPERASIAN REAKTOR II
DENGAN VARIASI ORGANIK
LOADING RATE
Digunakan variasi konsentrasi zat
organik (COD) sebagai berikut:
■ 50 mg COD/L
■ 100 mg COD/L
■ 150 mg COD/L
PENGOPERASIAN REAKTOR I
DENGAN VARIASI ORGANIK
LOADING RATE
Digunakan variasi rata-rata
konsentrasi zat organik (PV)
sebagai berikut:
■ 20 mg/L
■ 30 mg/L
■ 35 mg/L
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN DAN SARAN
PENYUSUNAN LAPORAN
A B
Metodologi Penelitian (lanjutan)
Rangkaian reaktor
1
3
2
5
Selang
Overflow 4
Sampel grey water yang digunakan
Lokasi
Sampling Parameter Konsentrasi
Kertajaya Indah PV 17,03-48,92 mg/L
pH 6,91-7,42
Wisma Permai PV 26,67-31,22 mg/L
pH 7,14-7,29
Gebang, ITS COD 41,03-160 mg/L
PV 32,86-55,62 mg/L
TSS 2-25 mg/L
pH 7,33-7,8
Hasil Uji HLR
Uji hydraulic loading rate (HLR) ini dilakukan dengan
menggunakan dimensi Reaktor II dengan variasi debit 64,8
L/hari, 51,84 L/hari, dan 34,56 L/hari. Berdasarkan
perhitungan, HLR yang terjadi akibat masing-masing debit
adalah:
• kompartemen ABR: 1,620, 1,296, dan 0,864 m³/m².hari,
• kompartemen AF : 3,546, 2,837, dan 1,891 m³/m².hari
• waktu detensi pada rangkaian reaktor:
18,483, 23,104, dan 34,656 jam
Hasil Uji HLR (lanjutan)
Debit: 64,8 L/hari
Td perhitungan: 18,483 jam
-5
0
5
10
15
20
25
30
35
40
0 5 10 15 20 25
Waktu (jam)
Ko
nsen
trasi
Warn
a (
mg
/L)
Td: 20,25 jam
C: 32,348 mg/L
Debit: 51,84 L/hari
Td perhitungan: 23,104 jam
0
5
10
15
20
25
30
35
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu (jam)
Ko
nsen
trasi
Warn
a (
mg
/L)
Td: 33 jam
C: 30,909 mg/L
Debit: 34,56 jam
Td perhitungan: 34,656 jam
0
5
10
15
20
25
30
35
0 10 20 30 40 50 60
Waktu (jam)
Ko
nse
ntr
asi
War
na
(mg
/L)
Td: 54,5 jam
C: 29,605 mg/L
Hasil Uji OLR Reaktor I
Debit yang digunakan pada Reaktor I adalah 0,7 cm³/dt
atau sama dengan 60,48 L/hari dan volum total reaktor
adalah 63,905 L . Berikut adalah perhitungan nilai OLR untuk
setiap variasi rata-rata konsentrasi PV:
• Konsentrasi PV influen 20 mg/L, OLR = 0,019 kg/m³.hari
• Konsentrasi PV influen 30 mg/L, OLR = 0,028 kg/m³.hari
• Konsentrasi PV influen 35 mg/L, OLR = 0,033 kg/m³.hari
Hasil Uji OLR Reaktor I (lanjutan)
0
20
40
60
80
100
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu Sampling
Re
mo
va
l P
V (
%)
0.000
0.010
0.020
0.030
0.040
OL
R (
kg
/m3
.ha
ri)
Removal PV untuk OLR 1 Removal PV untuk OLR 2Removal PV untuk OLR 3 OLR 1 (0,019 kg/m3.hari)OLR 2 (0,028 kg/m3.hari) OLR 3 (0,033 kg/m3.hari)
Grafik Removal PV
6,4
6,6
6,8
7
7,2
7,4
7,6
7,8
0 5 10 15 20 25 30
Waktu Sampling
pH
pH Influen Reaktor I pH Efluen Reaktor I
OLR I OLR II OLR III
Grafik Perubahan Nilai pH
Hasil Uji OLR Reaktor II
Debit yang digunakan pada Reaktor I adalah 0,513 cm³/dt
atau sama dengan 44,323 L/hari dan volum total reaktor adalah
49,905 L . Berikut adalah perhitungan nilai OLR untuk setiap
variasi rata-rata konsentrasi COD:
• Konsentrasi COD influen 50 mg/L, OLR = 0,044 kg/m³.hari
• Konsentrasi COD influen 100 mg/L, OLR = 0,089 kg/m³.hari
• Konsentrasi COD influen 150 mg/L, OLR = 0,133 kg/m³.hari
Hasil Uji OLR Reaktor II (lanjutan)
0
20
40
60
80
100
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu Sampling
Rem
oval C
OD
(%
)
-0,04
0,00
0,04
0,08
0,12
0,16
OL
R (
kg
CO
D/m
3.h
ari
)
Removal COD untuk OLR 1 Removal COD untuk OLR 2Removal COD untuk OLR 3 OLR 1 (0,044 kg COD/m3.hari)OLR 2 (0,089 kg COD/m3.hari) OLR 3 (0,133 kg COD/m3.hari)
Grafik Removal COD
0
20
40
60
80
100
0 10 20 30 40
Waktu Sampling
Re
mo
va
l P
V (
%)
-0,04
0,00
0,04
0,08
0,12
0,16
OL
R (
kg
CO
D/m
3.h
ari
)
Removal PV untuk OLR 1 Removal PV untuk OLR 2Removal PV untuk OLR 3 OLR 1 (0,044 kg COD/m3.hari)OLR 2 (0,089 kg COD/m3.hari) OLR 3 (0,133 kg COD/m3.hari)
Grafik Removal PV
Hasil Uji OLR Reaktor II (lanjutan)
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Waktu Sampling
Ko
nsen
trasi
TS
S (
mg
/L)
Influen TSS OLR 0,044 kg/m3.hari Influen TSS OLR 0,089 kg/m3.hariInfluen TSS OLR 0,133 kg/m3.hari Efluen TSS OLR 0,044 kg/m3.hariEfluen TSS OLR 0,089 kg/m3.hari Efluen TSS OLR 0,133 kg/m3.hari
Grafik Removal TSS
0
1,2
2,4
3,6
4,8
6
7,2
8,4
9,6
0 10 20 30 40
Waktu Sampling
pH
0
100
200
300
400
500
600
Alk
ali
nit
as
(m
g/L
)
pH Influen Reaktor II pH Efluen Reaktor II
Alkalinitas Influen Reaktor II Alkalinitas Efluen Reaktor II
OLR I OLR II OLR III
Grafik Perubahan Nilai pH dan Alkalinitas
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
• Reaktor kombinasi ABR-AF dapat menurunkan kandungan organik grey water dengan penurunan PV tertinggi sebesar 54,54% dan 64,75% pada Reaktor I dan Reaktor II, serta penurunan COD tertinggi sebesar 68,98% pada Reaktor II.
• Waktu detensi aktual reaktor berbeda dengan waktu detensi yang diperoleh melalui perhitungan hidrolik. Berdasarkan hasil uji hydraulic loading rate, diketahui bahwa untuk debit 64 L/hari, 51,84 L/hari, dan 34,56 L/hari, waktu detensi aktual reaktor bertambah sebanyak 9,5%, 42,8%, dan 57,3% dari waktu detensi hasil perhitungan, secara berturut-turut.
Kesimpulan (lanjutan)
• Penambahan beban organik (OLR) pada reaktor mengakibatkan peningkatan efisiensi removal zat organik, baik pada Reaktor I maupun Reaktor II. Untuk Reaktor I, penambahan beban zat organik (OLR) dari 0,018 sampai 0,033 kg/m3.hari menyebabkan penambahan removal PV rata-rata dari 24,95% menjadi 40,47%. Sementara, untuk Reaktor II, efisiensi removal rata-rata PV dan COD bertambah dari 21,65% menjadi 52,60% dan 18,94% menjadi 57,75%, secara berurutan, akibat penambahan OLR dari 0,044 kg COD/m3.hari menjadi 0,123 kg COD/m3.hari. Tidak ada pengaruh penambahan bahan organik pada perubahan removal TSS yang berfluktuasi.
Saran
• Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui hubungan antara hydraulic loading
rate dengan efisiensi removal reaktor.
• Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai
efisiensi removal terhadap variasi organic
loading rate yang lebih tinggi, yaitu dengan
memperkecil volum reaktor dan/atau
meningkatkan debit pengolahan.
Daftar Pustaka
• Barber, W. P., Stuckey, D.C. 1999. “The Use of The
Anaerobic Baffled Reactor (ABR) for Wastewater
Treatment: A Review”. Water Research Vol. 33, No. 7,
hal. 1559-1578.
• Krishna, G.V.T.G., Kumar, P., Kumar, P. 2009.
“Treatment of Low-Strength Soluble Wastewater Using
An Anaerobic Baffled Reactor (ABR)”. Journal of
Environmental Management, 90 (2009), hal. 166-176.
• Purwanto, E. 2008. Studi Anaerobic Baffled Reactor
(ABR) untuk Mengolah Air Limbah Domestik dari
Rumah Susun. Tugas Akhir, Teknik Lingkungan ITS.
• Sasse, L. 1998. DEWATS; Decentralised Wastewater
Treatment in Developing Countries. Delhi: BORDA