struktur, morfologi dan sifat pertumbuhan jamur
DESCRIPTION
MIKOLOGI. Struktur, Morfologi dan sifat pertumbuhan jamur. Roslaili Rasyid. Pendahuluan. Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia banyak ditemukan. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Struktur, Morfologi dan sifat pertumbuhan jamur
Roslaili Rasyid
MIKOLOGI
Pendahuluan
• Kondisi geografis Indonesia yang merupakan daerah tropis dengan suhu dan kelembaban yang tinggi akan memudahkan tumbuhnya jamur, sehingga infeksi oleh karena jamur di Indonesia banyak ditemukan.
Terdapat ribuan spesies di alam bebas, hanya ± 100 spesies diantaranya patogen terhadap manusia.
Dipengaruhi oleh faktor predisposisi- Penggunaan antibiotika- Penyakit keganasan- Diabetes militus- penurunan imun
Hidup di tempat lembab
sel eukaryot , sekurang2 nya mempunyai 1 inti dan membran inti.
Retikulum endoplasma,mitokondria,aparatus golgi
Umumnya Aerob obligat atau fakultatifBersifat heterotrof:
Memanfaatkan senyawa organik menjadi sumber energi yang dibutuhkan dengan menggunakan sistem enzim sehingga untuk pertumbuhannya jamur dapat menjadi saprofit atau parasit
Jamur/fungi:
• Fungi ini bersifat kemotropik : men sekresikan enzym yng dapat mendegradasi berbagai substrat organik disekitarnya -->> nutrien yg dapat larut, lalu di absorbsi kembali kedalam sel
Bentuk Jamur : Khamir/yeast : Sel-sel berbentuk
bulat atau lonjong dan berkembang biak dengan membentuk tunas (blastospora). Membentuk koloni basah berbau seperti ragi.
Kapang/mold terdiri dari sel-sel memanjang dan bercabang yang disebut hifa, serta membentuk anyaman hifa disebut miselium
Koloni Candida sp ( yeast)
• The fungal thallus consists of hyphae; a mass of hyphae is a mycelium.
Molds
Figure 12.2
single hypha Mass of hyphae (mycelium)
Germ tube (Growing Spore)
(initial hypha)
MORFOLOGI1. Yeast
merupakan jamur uniselluler yang berbentuk oval / lonjong dengan diameter 3 – 15 mikron, berkembang biak dengan cara membelah diri (asexual) membentuk tunas atau budding cell.
• Yeast ada dua yaitu : Yeast murni merupakan jamur uniselluler yang tidak mampu membentuk pseudohifa/ klamidospora, Yeast like merupakan jamur uniselluler yang mampu membentuk pseudohifa. Contoh : Candida sp, Candida albicans, Torulla (koloni berwarna merah / orange), Cryptococcus neoformans
2. Mold / Kapang Merupakan jamur multiselluler yang membentuk
benang-benang hifa / filament, kumpulan dari hifa disebut miselium yang membentuk suatu anyaman.
Hifa yang dibentuk ada yang bersekat maupun tak bersekat.
Hifa yang berada di atas permukaan media disebut Hifa aerial yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan.
Hifa yang berada didalam media disebut Hifa Vegetatif berfungsi sebagai alat untuk menyerap makanan.Contoh : Aspergillus, Penicellium, Rhizopus, Mucor, Microsporum, Trichophyton, Epidermophyton
Mold Forms
Yeast Forms
Hyphae Without Cross Walls
Nuclei
Cell wall
Nuclei
Cytoplasm
Cross wall
Cell wall
Cytoplasm
Hyphae With Cross Walls
Section 21-1
Hyphae Structure
• Dimorfik
Merupakan jamur yang mempunyai dua bentuk yaitu : Yeast dan Mold.
Berbentuk Yeast jika berada di dalam inang / host atau pada suhu inkubasi 37oC, dan berbentuk mold jika berada diluar inangnya atau pada suhu inkubasi suhu ruang.
Contoh : Histoplasma capsulatum, Coccidioides immitis, Blastomyces dermatidis
Infeksi yang disebabkan oleh jamur disebut mikosis- mikosis profunda ( deep mycosis)- mikosis superfisial
Jamur dapat menimbulkan penyakit karena dapat mengatasi mekanisme pertahanan tubuh
Jamur mempunyai kemampuan melekat pada kulit dan mukosa serta menembus jaringan hospes
Jamur memiliki enzim aspartilproteinase dan fosforilase yang dapat melisiskan protein barrier pertahanan tubuh
Bentuk superfisial terbagi atas:
1. Golongan Dermatofitosis yang disebabkan oleh jamur dermatofita.Terbagi atas (berdasarkan anatomi tubuh):
a. Tinea kapitis b. Tinea facialis c. Tinea barbaed. Tinea korporis e. Tinea kruris f. Tinea manusg. Tinea pedis h. Tinea unguium
2. Golongan Non Dermatofitosis terbagi lagi atas:
• a. Pitiriasis versikolor• b. Piedra• c. Tinea nigra palmaris• d. Kandidiasis
Infeksi jamur yang dalam (deep mikosis) yang adalah:
1. Sporotrikosis2. Kromoblastomikosis3. Aktinomikosis
merugikan & menguntungkan
berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer, bersimbiosis dengan tanaman tertentu (mikoriza) dalam suplai unsur hara.
sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Jamur jenis cendawan ada yang dapat dimakan
ada yang menghasilkan aflatoksin.
dapat bersifat parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia
Importance of fungi to humans• Food production
– bread– beer, wine
• Medicine production– AntibioticsEx: penicillin
Peran Jamur dalam Kehidupan
Kecap
Kombucha
Berbagai masakan menggunakan jamur
Antibiotik
Tempe
• Peranan jamur yang merugikan :- Penyakit infeksi jamur- merusak alat – alat dan makanan
Infeksi jamur , dari yang paling ringan: Tinea versicolor (panu)
. Tinea nigra . Tinea pedis
3.Tienea unguium T.barbae
Chromoblastomycosis Mycetomas
Sporoticosis
Fungus Destroying Leather
Figure 1. Classification of Fungi. Fungi are classified based on their ability to reproduce sexually, asexually, by a combination of both. The different reproductive structures places them in the appropriate category.
KLASIFIKASI
• Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur diklasifikasikan menjadi 4 subdivisi, yaitu :– Zygomycotina– Ascomycotina– Basidiomycotina– Deuteromycotina / Fungi Imperfecti (jamur tidak
sempurna)
Characteristics of Fungal Hyphae:Septate versus Coenocytic
Mycelium: Large, Visible Mass of Hyphae
seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
1. Secara aseksual - menghasilkan spora yang berbeda-beda bentuk dan ukurannya, biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler.
- Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual.
- Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa
2. Reproduksi secara seksual : melalui kontak gametangium dan konjugasi. - Pada plasmogami : inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikariotik. Pasangan inti dalam sel dikariotik atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa kemudian . Akhimya pada kariogami : inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis
Generalized Life Cycle of a Fungus
Habitat 1. Habitat Tanah (Geofilik) Menyebabkan penyakit pada manusia melalui :a. Inhalasi ( Pernafasan ) : Jamur ini masuk kedalam tubuh
manusia melalui pernafasan, sehingga biasanya menyebabkan penyakit pada organ dalam (Mikosis Sistemik). Contoh : Aspergillosis paru, Histoplasmosis, Cryptococosis, Blastomyces
b. Traumatik / luka / lesi : Jamur ini masuk kedalam tubuh manusia karena adanya luka, dan dapat menyebabkan penyakit pada Mikosis Subcutan. Contoh : Cladosporium corioni, Phialospora verukosa
c. Kontak kulit : Jamur ini pathogen pada manusia karena kontak antara kulit sehingga menyebabkan Mikosis Superfisial(Jamur Kulit). Contoh : Malazezia furfur / panu, Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
• 2. Habitat hewan (Zoofilik) Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui
kontak kulit dengan hewan, menyebabkan Mikosis Superfisial. Contoh : Microsporum, Trychophyton, Epidermophyton
• 3. Habitat Air / Aquatik Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui
mulut, luka kontak dengan kulit, menyebabkan Mikosis Sub cutan. Contoh : Cladosporium, Phialospora verucosa, Candida
• 4. Habitat pada manusia (Anthropofilik) Jamur ini menyebabkan penyakit pada manusia melalui
kontak kulit, menyebabkan penyakit Mikosis Superfisial. Contoh : Malazezia furfur / panu, Epidermophyton, Candida
Id reactions to fungal infection . (No fungus seen or cultivatable from id)
• Jamur berkambang biak dengan spora:
- SPORA SEXUAL- SPORA ASEXUALA. SPORA SEXUAL1. Zigospora :• Pada zygomycetes tertentu ujung –
ujung hifa berdekatan bersatu → meiosis dan berbentuk zigospora besar dan berdinding tebal.
2. Askospora :• Biasanya 4 – 8 spora berbentuk dalam sel
khusus → askus, dimana berlangsung meiosis.3. Basidospora :• Setelah meiosis, biasanya terbentuk 4 spora
pada permukaan sel khusus → Basidium.