efek kompos limbah baglog jamur tiram putih (pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat...

98
EFEK KOMPOS LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus Jacquin) TERHADAP SIFAT FISIK TANAH SERTA PERTUMBUHAN BIBIT MARKISA KUNING (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner) DEDE SULAEMAN A14070049 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PETANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: dodien

Post on 06-Mar-2019

265 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

EFEK KOMPOS LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus

ostreatus Jacquin) TERHADAP SIFAT FISIK TANAH SERTA

PERTUMBUHAN BIBIT MARKISA KUNING (Passiflora edulis var. Flavicarpa

Degner)

DEDE SULAEMAN

A14070049

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PETANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

ABSTRAK

DEDE SULAEMAN. Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus Jacquin) Terhadap Sifat Fisik Tanah Serta Pertumbuhan

Bibit Markisa Kuning (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner). Dibimbing oleh

Oteng Haridjaja dan Rahayu Widyastuti.

Selama ini sebagian besar masyarakat atau industri masih memandang limbah

baglog jamur sebagai barang sisa yang tidak berguna. Penelitian ini bertujuan untuk

memanfaatkan limbah baglog jamur tiram putih dengan dijadikan kompos dan

mengetahui kualitasnya, serta mempelajari pengaruhnya terhadap sifat fisik tanah dan

pertumbuhan bibit markisa kuning.

Penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Januari sampai Agustus 2011.

Pembuatan kompos dilakukan di Desa Munjul, Kec. Megamendung, Kab. Bogor. Uji

kualitas kompos dan pengaruh kompos terhadap sifat fisik tanah dilakukan di

Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB. Penanaman bibit

markisa dilakukan di greenhouse University Farm IPB. Penelitian ini dilaksanakan

dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang selanjutnya dilakukan uji

statistik ANOVA dan uji lanjut Duncan pada taraf 5% serta pengujian dalam bentuk

persamaan regresi. Dilakukan pula uji statistik t-student untuk membandingkan

metode Alhricks dan pF 2,54.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar parameter kualitas

kompos telah memenuhi SNI. Kompos dengan waktu pengomposan 60 hari memiliki

kualitas terbaik. Waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya

berpengaruh sangat nyata terhadap sifat fisik tanah (bobot isi, permeabilitas,

kemampuan memegang air pada keadaan kapasitas lapang metode Alhricks dan pF

2,54). Nilai kadar air yang dihasilkan metode Alhricks dan pF 2,54 berbeda nyata.

Waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya tidak berpengaruh

nyata terhadap pertumbuhan bibit markisa kuning.

Kata Kunci: kompos, limbah baglog, markisa kuning, sifat fisik tanah

Page 3: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

ABSTRACT

DEDE SULAEMAN. Effect of Compost Made From Waste of White

Oyster Mushrooms (Pleurotus ostreatus Jacquin) Baglog on The Physical

Properties of Soil and The Growth of Yellow Passion Fruit Seedling (Passiflora

edulis var. Flavicarpa Degner). Supervised by Oteng Haridjaja and Rahayu

Widyastuti.

Most of people or industry still consider the waste of mushrooms baglog as a

useless material. This study aims to utilize the waste of white oyster mushrooms

baglog with composting and to study their quality, and studying its effect on the

physical properties of soil and the growth of yellow passion fruit seedling.

The research was carried out on January to August 2011. The composting

process was done in the village of Munjul, district of Megamendung, Bogor. The

quality test of compost and its effects on the physical properties of soil was conducted

in the Laboratory of the Department of Soil Science and Land Resources. The

planting of passion fruit seedling was done in the greenhouse of University Farm IPB.

The research was carried out with the Completely Randomized Design (CRD)

factorial and followed by the statistical test performed with ANOVA and the

Duncan’s test at the 5% level and a test in the form of regression equations. The t-

student statistical test was also used to compare the Alhricks and pF 2,54 methods.

The results showed that most of the parameters have a compliance with SNI

of compost quality. Compost with composting time of 60 days has the best quality.

The composting time and the compost dosage and the interactions of both have very

significant effect on the physical properties of soil (bulk density, permeability, and

water holding capacity at field capacity used Alhricks and pF 2,54 methods). The

value of water content resulted from Ahlrichs and pF 2,54 methods was significantly

different. The composting time and the compost dosage and the interactions of both

do not have significant affect to the growth of yellow passion fruit seedling.

Keywords: compost, physical properties of soil, waste baglog, yellow passion fruit

Page 4: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

ii

EFEK KOMPOS LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus

ostreatus Jacquin) TERHADAP SIFAT FISIK TANAH SERTA

PERTUMBUHAN BIBIT MARKISA KUNING (Passiflora edulis var. Flavicarpa

Degner)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

DEDE SULAEMAN

(A14070049)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN

DEPARTEMAN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PETANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 5: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

i

Judul Penelitian : EFEK KOMPOS LIMBAH BAGLOG JAMUR TIRAM PUTIH

(Pleurotus ostreatus Jacquin) TERHDADAP SIFAT FISIK

TANAH SERTA PERTUMBUHAN BIBIT MARKISA

KUNING (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner)

Nama : Dede Sulaeman

NRP : A14070049

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Ir. Oteng Haridjaja, MSc. Dr. Rahayu Widyastuti, MSc.

NIP. 19490106 1974031 002 NIP. 19610607 1990022 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan

Tanggal Lulus :

Dr. Ir. Syaiful Anwar, MSc.

NIP. 19621113 1987031 003

Page 6: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Dede Sulaeman yang merupakan putera ketujuh dari

tujuh bersaudara dari pasangan Bapak Daim dan Ibu Sa'diyah. Penulis dilahirkan

pada tanggal 21 April 1990 dan tumbuh berkembang di sebuah desa yang mayoritas

penduduknya sebagai petani yaitu Desa Kedung Krisik Utara, Kota Cirebon.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Kedung Krisik Kota

Cirebon pada tahun 2001. Kemudian melanjutkan ke sekolah menengah di SMPN 9

Kota Cirebon dan lulus pada tahun 2004. Penulis melanjutkan sekolah ke SMAN 9

Kota Cirebon dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis diterima

sebagai mahasiswa Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI).

Selama masa kuliah, penulis pernah aktif di kepengurusan HMIT (Himpunan

Mahasiswa Ilmu Tanah) tahun kepengurusan 2009-2010 pada divisi Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Berawal dari situ, penulis aktif dalam kegiatan mengenai

pengomposan dan menjadi ketua kelompok mahasiswa Laskar Hijau, suatu kelompok

mahasiswa yang bergerak di bidang lingkungan hidup khususnya pengomposan.

Memasuki semester lima, penulis sempat menjadi asisten praktikum mata kuliah

Agrogeologi (TSL 202). Selebihnya penulis aktif di kepengurusan Majelis Tal'lim Al

Furqon (Forum Kajian Islam Mahasiswa IPB).

Page 7: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhaanahu wa ta'aala atas

rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

yang berjudul “Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus

Jacquin) Terhadap Sifat Fisik Tanah Serta Pertumbuhan Bibit Markisa Kuning

(Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner)”.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Agustus 2011. Tujuan

penelitian ini adalah memanfaatkan limbah baglog dengan dijadikan kompos dan

mempelajari kualitasnya, serta mempelajari pengaruhnya terhadap sifat fisik tanah

dan pertumbuhan bibit markisa kuning. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa

Waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya berpengaruh sangat

nyata terhadap sifat fisik tanah (bobot isi, permeabilitas, kemampuan memegang air

pada keadaan kapasitas lapang metode Alhricks dan pF 2,54), namun tidak

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit markisa kuning.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan

banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ir.

Oteng Haridjaja, M.Sc dan Dr. Rahayu Widyastuti, M.Sc atas bimbingan, pengarahan,

dan saran yang telah diberikan kepada penulis; keluarga tercinta atas do’a dan

dukungannya; PT. Surya Miranti Mandiri yang telah memfasilitasi penelitian ini; Staf

Laboratorium Konservasi Tanah dan Air; Staf Laboratorium Kimia dan Kesuburan

Tanah; kawan-kawan Wisma Al-Furqon dan At-Tauhid; serta seluruh sahabat

Soilscaper 44 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap agar hasil penelitian ini berguna bagi dunia ilmu tanah dan

bidang-bidang lain yang terkait dengan penelitian ini.

Bogor, Oktober 2011

Penulis

Page 8: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ........................................................................................ vi

Teks ..................................................................................................... vi

Lampiran ............................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

Teks ..................................................................................................... ix

Lampiran ............................................................................................. x

PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

Latar Belakang .................................................................................... 1

Tujuan ................................................................................................. 2

Manfaat Penelitian .............................................................................. 2

Hipotesis Penelitian ............................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3

Jamur Tiram Putih ............................................................................... 3

Media Tanam Jamur ......................................................................... 3 Limbah Baglog ................................................................................ 5

Pengomposan ...................................................................................... 6

Kompos ............................................................................................ 6 Bahan Baku Kompos ....................................................................... 6 Karakteristik Kompos ...................................................................... 7

Sifat Fisik Tanah ................................................................................. 11

Bobot Isi Tanah ................................................................................ 11 Permeabilitas .................................................................................... 12 Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity) ................. 12

Karakteristik Tanaman Markisa .......................................................... 13

BAHAN DAN METODE ........................................................................... 14

Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 14

Alat dan Bahan .................................................................................... 14

Alat .................................................................................................. 14 Bahan ............................................................................................... 14

Metode Penelitian ............................................................................... 16

Pengambilan Contoh Tanah ............................................................. 16 Pembuatan Kompos ......................................................................... 16 Penyemaian dan Pembibitan Markisa .............................................. 18

Page 9: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

v

Analisis Kimia Kompos ................................................................... 19 Analisis Tanah Setelah Perlakuan .................................................... 19

Analisis Data ....................................................................................... 21

HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 24

Analisis Awal Tanah ............................................................................ 24

Analisis Awal Limbah Baglog Jamur Tiram Putih .............................. 25

Pengomposan Limbah Baglog Jamur Tiram Putih ............................. 26

Kandungan C-org (%), N-total (%), dan Rasio C/N ........................ 26 Suhu ................................................................................................. 28 Tingkat Kemasaman (pH) ................................................................ 30 Penurunan Volume Bahan Kompos ................................................. 30 Kapasitas Tukar Kation .................................................................... 31 Warna Kompos ................................................................................ 32 Hasil Analisis Kompos Setelah Panen dan Setelah Masa Penyimpanan 33

Pengaruh Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih Terhadap Sifat Fisik Tanah .......................................................................................... 38

Bobot Isi ........................................................................................... 39 Permeabilitas .................................................................................... 42 Kemampuan Menahan Air (Water Holding Capacity) .................... 45 Perbandingan Metode Alhricks dan Metode pF 2,54 ...................... 52

Pengaruh Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih Terhadap pH Tanah 54

Pengaruh Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih Terhadap Pertumbuhan Bibit Markisa Kuning (Passiflora edulis var.Flavicarpa Degner) ................................................................................................ 58

Penambahan Tinggi Tanaman .......................................................... 59 Jumlah Daun Sejati .......................................................................... 59 Biomassa Tanaman .......................................................................... 60

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 61

Kesimpulan ......................................................................................... 61

Saran .................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 62

LAMPIRAN ................................................................................................ 67

Page 10: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

vi

DAFTAR TABEL

Teks

Nomor Halaman

1. Rata-rata komposisi kimia kayu ........................................................... 4

2. Metode analisis dan alat yang digunakan dalam penelitian ................. 15

3. Hasil analisis fisik dan kimia tanah latosol Megamendung ................. 24

4. Kandungan unsur hara, rasio C/N, dan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

limbah baglog jamur tiram putih ......................................................... 25

5. Kandungan C-org (%), N-total, dan rasio C/N kompos dengan

perlakuan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari ............................. 26

6. Tingkat kemasaman (pH) kompos dengan perlakuan waktu

pengomposan 30, 45, dan 60 hari ........................................................ 30

7. Penurunan volume kompos pada perlakuan waktu pengomposan 30,

45, dan 60 hari ...................................................................................... 31

8. Kapasitas tukar kation kompos pada perlakuan waktu pengomposan

30, 45, dan 60 hari ................................................................................ 31

9. Warna kompos 30, 45, dan 60 hari pada keadaan kering udara dan

kapasitas lapang 32

10. Hasil analisis kimia dan fisik kompos pada perlakuan waktu

pengomposan 30 hari ........................................................................... 34

11. Hasil analisis kimia dan fisik kompos pada perlakuan waktu

pengomposan 45 hari ........................................................................... 35

12. Hasil analisis kimia dan fisk kompos pada perlakuan waktu

pengomposan 60 hari ........................................................................... 36

13. Pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya tehadap

sifat fisik tanah ..................................................................................... 38

14. Perbandingan nilai kadar air metode Alhricks dan metode pF 2,54 .... 53

15. Pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya tehadap

pH tanah ............................................................................................... 55

Page 11: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

vii

Lampiran

1. Hasil pengamatan kandungan C-org, N-total, C/N rasio, Kadar abu,

dan bahan organik kompos pada kompos 30, 45, dan 60 hari. ............ 67

2. Hasil pengamatan kadar air kompos dengan perlakuan waktu

pengomposan 30, 45, dan 60 hari. ....................................................... 67

3. Hasil pengamatan suhu kompos pada perlakuan waktu pengomposan

30 hari .................................................................................................. 68

4. Hasil pengamatan suhu kompos pada perlakuan waktu pengomposan

45 hari .................................................................................................. 68

5. Hasil pengamatan suhu kompos pada perlakuan waktu pengomposan

60 hari .................................................................................................. 70

6. Hasil pengamatan penurunan volume kompos pada perlakuan waktu

pengomposan 30, 45, dan 60 hari ........................................................ 71

7. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta

interaksi keduanya terhadap bobot isi standar (g/cm3) ........................ 71

8. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta

interaksi keduanya terhadap KAKL metode Alhricks (%) .................. 72

9. Rekapitulasisidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta

interaksi keduanya terhadap KAKL metode pF 2,54 (%) .................... 72

10. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta

interaksi keduanya terhadap permeabilitas tanah (cm3/jam) ................ 72

11. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta

interaksi keduanya terhadap pH tanah ................................................. 72

12. Perbedaan metode Alhricks dan pF 2,54 dalam menentukan kadar air

kemampuan memegang air tanah pada keadaan kapasitas lapang ....... 73

13. Analisis sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi

keduanya terhadap penambahan tinggi tanaman (cm) ......................... 74

14. Analisis sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi

keduanya terhadap jumlah daun sejati ................................................. 74

Page 12: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

viii

15. Analisis sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi

keduanya terhadap biomassa bibit markisa (gram) .............................. 75

16. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis komposlimbah baglog

jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah ......................................... 75

17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah baglog

jamur tiram putih serta interaksi keduanya terhadap penambahan

tinggi (cm) ............................................................................................ 77

18. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah baglog

jamur tiram putih terhadap bobot biomassa tanaman (gram) .............. 78

19. Kriteria penilaian hasil analisis tanah unsur mikro DTPA Balai

Penelitian Tanah 2005 .......................................................................... 79

20. Kriteria penilaian hasil analisis tanah Balai Penelitian Tanah 2005 .... 80

21. Kriteria penilaian hasil analisis tanah unsur makro dan mikro morgan

Balai Penelitian Tanah 2005 ................................................................. 80

22. Kriteria penilaian hasil analisis pH tanah Balai Penelitian Tanah

2005 ...................................................................................................... 80

23. Standar Kualitas Kompos (SNI 19-7030-2004) tentang spesifikasi

kompos dari sampah organik domestik Balai Penelitian Tanah 2005 .. 81

Page 13: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

DAFTAR GAMBAR

Teks

Nomor Halaman 1. Baglog tua (a) dan baglog terkontaminasi (b) ...................................... 6

2. Hubungan antara waktu pengomposan dan suhu kompos 30 hari ....... 28

3. Hubungan antara waktu pengomposan dan suhu kompos 45 hari ....... 29

4. Hubungan antara waktu pengomposan dan suhu kompos 60 hari ....... 30

5. Hubungan antara dosis kompos 30 hari dan bobot isi (g/cm3) ............ 39

6. Hubungan antara dosis kompos 45 hari dan bobot isi (g/cm3) ............ 40

7. Hubungan antara dosis kompos 60 hari dan bobot isi (g/cm3) ............ 41

8. Hubungan antara dosis kompos 30 hari dan permeabilitas tanah

(cm/jam) ............................................................................................... 43

9. Hubungan antara dosis kompos 45 hari dan permeabilitas tanah

(cm/jam) ............................................................................................... 44

10. Hubungan antara dosis kompos 60 hari dan permeabilitas tanah

(cm/jam) ............................................................................................... 45

11. Hubungan antara dosis kompos 30 hari dan KAKL metode Alhricks

(%) ........................................................................................................ 46

12. Hubungan antara dosis kompos 45 hari dan KAKL metode Alhricks

(%) ........................................................................................................ 47

13. Hubungan antara dosis kompos 60 hari dan KAKL metode Alhricks

(%) ........................................................................................................ 48

14. Hubungan antara dosis kompos 30 hari dan KAKL metode pF 2,54

(%) ........................................................................................................ 50

15. Hubungan antara dosis kompos 45 hari dan KAKL metode pF 2,54

(%) ........................................................................................................ 51

16. Hubungan antara dosis kompos 60 hari dan KAKL metode pF 2,54

(%) ........................................................................................................ 52

17. Hubungan antara penambahan dosis kompos 30 hari dengan pH tanah 56

Page 14: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

x

18. Hubungan antara penambahan dosis kompos 45 hari dengan pH tanah 57

19. Hubungan antara penambahan dosis kompos 60 hari dengan pH tanah 58

Lampiran

1. Desain tata letak perlakuan penelitian .................................................. 82

2. Mengumpulkan bahan kompos............................................................... 82

3. Melembabkan bahan kompos.................................................................. 83

4. Menumpuk bahan kompos...................................................................... 82

5. Menutup kotak kompos ........................................................................ 83

6. Membalik kompos................................................................................... 82

7. Mengukur suhu .................................................................................... 83

8. Benih markisa hasil ekstraksi ..................................................................... 83

9. Penyemaian benih markisa ................................................................... 84

10. Umur bibit 0 MST.................................................................................. 83

11. Desain tata letak penelitian .................................................................. 84

12. Umur bibit 6 MST ................................................................................ 84

Page 15: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring dengan tumbuhnya usaha budidaya jamur di Indonesia, maka limbah

yang dihasilkan berupa baglog atau media tanam jamur juga semakin meningkat.

Sebuah baglog memiliki berat 1,2 kg dengan masa produksi selama tiga sampai

empat bulan. PT Surya Miranti Mandiri memiliki usaha budidaya jamur dengan

kapasitas 10.000 baglog. Hal ini berarti perusahaan tersebut dapat menghasilkan

limbah baglog sekitar 12 ton dalam empat bulan (3 ton/bulan).

Selama ini sebagian besar masyarakat atau industri masih memandang limbah

tersebut sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang

dapat dimanfaatkan. Untuk menanggulangi permasalahan mengenai limbah tersebut,

maka limbah-limbah yang dihasilkan harus dikelola secara baik dengan menggunakan

teknologi yang tepat. Namun, masih banyak yang mengelola limbah dengan

pendekatan akhir yaitu dengan membuang langsung limbah ke lingkungan.

Paradigma pengelolaan limbah yang bertumpu pada pendekatan akhir sudah

saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan limbah.

Paradigma baru memandang limbah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai

ekonomi dan dapat dimanfaatkan, misalnya untuk energi, kompos, pupuk ataupun

untuk bahan baku industri.

Pengelolaan limbah seharusnya dilakukan dengan pendekatan yang

komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi

menjadi limbah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga

menjadi limbah, yang kemudian dikembalikan ke media lingkungan secara aman.

Baglog jamur merupakan salah satu limbah yang berpotensi menimbulkan

permasalahan lingkungan di sekitar kita. Salah satu cara memanfaatkan limbah ini

adalah dengan cara mengomposkannya dan dijadikan sebagai pupuk organik yang

dapat bermanfaat bagi tanah dan tanaman.

Page 16: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

2

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mempelajari pengaruh waktu pengomposan terhadap kualitas kompos yang

dihasilkan.

2. Mempelajari pengaruh waktu pengomposan dan dosis kompos terhadap sifat fisik

tanah serta pertumbuhan bibit markisa kuning.

Manfaat Penelitian

Dengan diketahuinya manfaat kompos berbahan dasar limbah baglog jamur

terhadap sifat fisik tanah dan pembibitan tanaman markisa, maka diharapkan hal

tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan petani jamur

pada khususnya, serta lingkungan. Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat pada

umumnya dan petani jamur pada khususnya, yaitu diperolehnya informasi mengenai

pemanfaatan limbah ini yang dapat dilakukan secara mandiri serta mendapatkan

alternatif pemanfaatan limbah baglog jamur. Manfaat bagi lingkungan, dengan

dimanfaatkannya limbah hasil usaha budidaya jamur berupa baglog, maka

pencemaran lingkungan akibat limbah ini dapat diatasi sehingga tercipta lingkungan

yang bersih dan indah.

Hipotesis Penelitian

1. Semakin lama waktu pengomposan maka kualitas kompos yang dihasilkan akan

semakin baik.

2. Semakin lama waktu pengomposan dan semakin banyak dosis yang diberikan

pada tanah maka sifat fisik tanah dan pertumbuhan bibit markisa kuning akan

semakin baik.

Page 17: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

TINJAUAN PUSTAKA

Jamur Tiram Putih

Jamur terdiri dari bermacam-macam jenis, ada yang merugikan dan ada yang

menguntungkan bagi kehidupan manusia. Jamur yang merugikan antara lain karena

bersifat patogen yaitu dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan maupun

tumbuhan. Diantara jamur yang menguntungkan manusia misalnya : penicillium yang

menghasilkan antibiotik penisilin, jamur-jamur yang berperan dalam proses

fermentasi makanan seperti kecap, tempe, tape, tauco dan lain-lain. Bahkan banyak

jenis jamur yang dapat dikonsumsi (dimakan) antara lain jamur kuping, jamur tiram,

jamur shiitake, jamur agaricus (campignon) dan jamur merang.

Jamur tiram putih merupakan salah satu jamur kayu yang sekarang telah

banyak dibudidayakan orang. Media tanam atau substratnya yang sudah umum

digunakan adalah gergajian kayu alba (sengon), tetapi sembarang gergajian kayu

sebetulnya dapat digunakan, tentunya kayu yang tidak beracun, kemudian di campur

dengan bahan-bahan yang lain dengan perbandingan tertentu (Anonima, 2011).

Media Tanam Jamur

Limbah industri penggergajian kayu dengan potensi 7,8 juta m3 per tahun

belum banyak dimanfaatkan (Roliadi dan Pasaribu, 2011). Limbah serbuk gergaji

dapat dimafaatkan menjadi berbagai olahan limbah yang sangat bermanfaat. Serbuk

kayu yang dihasilkan dari limbah penggergajian kayu dapat dimanfaatkan menjadi

briket arang, arang aktif, komposit kayu plastik (Setyawati, 2003), pot organik

sebagai pengganti polybag (Cahyono, 2000), sebagai media tanam jamur (Sariyono,

2000) dan bentuk-bentuk lainnya, misalnya untuk energi, kompos, pupuk ataupun

untuk bahan baku industri.

Susunan kimia serbuk gergaji berbeda menurut jenis kayunya, berikut ini

merupakan rata-rata komposisi kimia kayu :

Page 18: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

4

Tabel 1. Rata-rata komposisi kimia kayu

Komponen Kandungan (% berat kering) Karbon (C) 45-50

Hidrogen (H) 6,0-6,5 Oksigen (O) 38-42 Nitrogen (N) 0,1-0,5

Sulfur (S) 0,05 Sumber : Anonimb (2011) Penyakit dan hama sering timbul pada baglog (media tanam jamur) dan jamur

karena kurangnya ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan penanganan

produksi, salah satunya proses pemeliharaan. Hal tersebut menimbulkan pekerjaan

baru karena penyakit dan hama yang menyerang harus segera ditangani. Hama dan

penyakit seperti spora jamur pengkontaminasi, bakteri pengganggu, ataupun virus

dapat menyebar dengan mudah melalui aliran udara. Bahkan hama serangga dapat

menyebar dengan cara terbang melawan aliran udara. Demikian pula dengan air,

tanah, manusia, dan bibit dapat membawa sumber penyakit yang sama seperti udara.

Penyakit pada jamur tiram biasanya disebabkan oleh fungi, kapang, bakteri

ataupun virus. Jamur tiram atau baglog yang terserang penyakit biasanya ditandai

dengan timbulnya noda-noda berwarna, berlendir, atau kerusakan fisik tubuh buah

jamur tiram sehingga tidak dapat dipanen. Secara umum, timbulnya penyakit pada

jamur ini disebabkan karena kurang sterilnya proses produksi mulai dari pembibitan

hingga inkubasi.

Beberapa jenis penyakit yang umum terdapat pada jamur tiram diantaranya :

1. Trichoderma spp.

Trichoderma dapat menyebar melalui udara atau terbawa oleh pekerja. Ciri-

ciri kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik-bintik atau

noda hijau pada media baglog jamur tiram sehingga pertumbuhan miselium jamur

tiram menjadi terhambat. Trichoderma biasanya banyak terdapat pada media log

jamur yang telah mati atau pada permukaan tanah. Cara mengatasi masalah ini adalah

dengan segera membuang media log jamur tiram yang telah terkontaminasi,

Page 19: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

5

sedangkan pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi/desinfektasi

tenaga kerja dan peralatan yang digunakan untuk perawatan kumbung.

2. Mucor spp.

Kontaminasi Mucor ditandai dengan timbulnya noda hitam pada permukaan

media baglog. Kontaminasi ini menyebabkan adanya persaingan pertumbuhan Mucor

dengan miselium jamur tiram. Pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi

jumlah susunan baglog jamur dan mengatur atau menurunkan suhu ruangan dengan

membuka dan mengatur sirkulasi udara.

3. Neurospora spp.

Neurospora dapat menghambat pertumbuhan miselium dan tubuh buah.

Neurospora menimbulkan tepung “orange” pada permukaan kapas penyumbat

baglog. Pencegahan dilakukan dengan melakukan sterilisasi media baglog dengan

sempurna dan mengurangi jumlah susunan baglog jamur tiram.

4. Penicillium spp.

Kontaminasi Penicillium ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna

coklat atau merah tua. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan

ruang inkubasi, sedangkan untuk mengatasi agar serangan Penicillium tidak

menyebar adalah dengan membuang media baglog yang terkontaminasi (Sritopo,

1999).

Limbah Baglog

Baglog merupakan istilah lain dari media tanam jamur. Terdapat dua macam

baglog yang berpotensi menjadi limbah bagi lingkungan, yaitu baglog tua dan baglog

terkontaminasi. Baglog tua berasal dari baglog yang sudah tidak produktif lagi atau

sudah tidak menghasilkan jamur. Baglog tua biasanya baglog yang telah berumur

lebih dari tiga bulan. Baglog terkontaminasi disebabkan karena sebelum baglog

ditumbuhi jamur, baglog mengalami masa inkubasi, yaitu masa penumbuhan

mycellium hingga baglog full grown. Pada masa inkubasi terdapat baglog yang

terkontaminasi atau gagal tumbuh. Baglog yang terkontaminasi dikeluarkan dari

bedeng dan menjadi limbah (Maonah, 2010).

Page 20: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

6

Gambar 1. Baglog tua (a) dan baglog terkontaminasi (b)

Pengomposan

Kompos

Kompos adalah hasil pembusukan sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh

aktivitas mikrob pengurai (Novizan, 2007). Pengomposan didefinisikan sebagai

proses biokimiawi yang melibatkan mikrob sebagai agnesia (perantara) yang

merombak bahan organik menjadi bahan yang mirip dengan humus. Hasil

perombakan tersebut disebut kompos. Kompos memiliki keunggulan-keunggulan lain

yang tidak dapat digantikan oleh pupuk kimiawi, yaitu kompos mampu:

a. Mengurangi kepadatan tanah, sehingga memudahkan perkembangan akar dan

kemampuannya dalam penyerapan hara.

b. Meningkatkan kemampuan tanah dalam mengikat air, sehingga tanah dapat

menyimpan air lebih lama dan mencegah terjadinya kekeringan pada tanah.

c. Menahan erosi tanah, sehingga mengurangi pencucian hara.

d. Menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jasad penghuni tanah

seperti cacing dan mikrob tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah

(Aminah, Soedarsono, dan Sastro, 2003).

Bahan Baku Kompos

Bahan dasar pupuk organik, baik dalam bentuk kompos maupun pupuk

kandang dapat berasal dari limbah pertanian, seperti: jerami dan sekam padi, kulit

a b

Page 21: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

7

kacang tanah, ampas tebu, belotong, batang jagung, dan bahan hijauan lainnya;

sedangkan kotoran ternak yang banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi, kerbau,

kambing, ayam, dan itik. Dengan berkembangnya permukiman, perkotaan, dan

industri, maka bahan dasar kompos semakin beraneka ragam. Bahan yang banyak

dimanfaatkan diantaranya adalah limbah cair, sampah kota dan sampah permukiman

(Sutantoa, 2002).

Limbah media tanam jamur (baglog) yang dihasilkan dari industri budidaya

jamur dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan kompos. Pemanfaatan

limbah baglog jamur tiram diantaranya untuk didaurulang lagi sebagai media baglog,

dibuat pupuk kompos, dan digunakan sebagai bahan bakar dalam proses steamer

baglog (Anonima, 2010).

Karakteristik Kompos

Rasio C/N. Setiap bahan organik mengandung unsur C (karbon) dan N

(nitrogen) dengan perbandingan (komposisi) yang berbeda-beda antara bahan yang

satu dengan yang lainnya. Perbandingan unsur C dan N dalam suatu bahan

dinyatakan dengan rasio C/N. Kompos matang biasanya dilihat dari hasil uji rasio

C/N (Isroia, 2008). Suatu bahan yang mengandung unsur C tinggi maka nilai C/N

rasionya akan tinggi, sebaliknya bahan yang mengandung unsur N yang tinggi nilai

C/N rasionya akan rendah. Nilai rasio C/N tersebut akan berpengaruh terhadap proses

pengomposan. Semakin tinggi rasio C/N suatu bahan maka semakin lambat untuk

diubah menjadi kompos; sebaliknya bahan dengan rasio C/N rendah akan

mempercepat proses pengomposan, tetapi apabila nilai rasio C/N terlalu rendah maka

proses pengomposan akan menghasilkan produk sampingan yaitu gas amoniak yang

berbau busuk.

Idealnya bahan-bahan yang akan dikomposkan bernilai rasio C/N 30:1. Pada

nilai tersebut diperlukan lebih kurang satu bulan untuk mengubah bahan menjadi

kompos. Namun demikian, di alam tidaklah begitu mudah memperoleh bahan yang

memiliki rasio C/N 30:1. Untuk memperoleh bahan-bahan dengan rasio C/N

mendekati angka tersebut, disarankan mencampur beberapa bahan. Bahan-bahan

Page 22: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

8

yang mengandung C tinggi dicampur dengan bahan-bahan yang mengandung N

tinggi sehingga diperoleh campuran bahan yang nilai C/N rasionya mendekati 30:1.

Dengan demikian diharapkan proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat.

Sebagai contoh, untuk mempercepat pengomposan dedaunan dapat ditambahkan

kotoran hewan atau pupuk urea ke dalam campuran (Aminah et al., 2003).

Bahan kompos, seperti sekam, jerami padi, batang jagung, dan serbuk gergaji,

memiliki C/N rasio antara 50-100. Daun segar memiliki rasio C/N sekitar 10-20.

Proses pembuatan kompos akan menurunkan rasio C/N hingga menjadi 12-15.

Tahapan proses pembuatan kompos sebagai berikut:

Kondisi kelembaban dan bahan dasar kompos menentukan rasio C/N dan nilai

pupuk kompos. Hasil akhir pupuk kompos harus mengandung antara 30-60% bahan

organik. Pengujian kimiawi termasuk pengukuran C, N dan rasio C/N merupakan

indikator kematangan kompos. Apabila rasio C/N kompos 20 atau lebih kecil berarti

kompos tersebut siap digunakan. Akan tetapi, rasio C/N bahan kompos yang baik

dapat berkisar antara 5 dan 20 (Sutantob, 2002). Jika rasio C/N telah mencapai angka

12-20 berarti unsur hara yang terikat pada humus telah dilepaskan melalui proses

mineralisasi sehingga dapat digunakan oleh tanaman (Novizan, 2007).

Bahan organik tidak dapat digunakan secara langsung oleh tanaman karena

rasio C/N bahan tersebut tidak sesuai dengan rasio C/N tanah. Penggunaan bahan

organik segar (belum mengalami proses dekomposisi) dengan nilai C/N>25 yang

dicampur/dibenam di dalam tanah akan mengalami proses penguraian secara aerob

(pemberian bahan organik di lahan kering) atau anaerob (pemberian bahan organik di

lahan sawah) lebih dahulu. Hal ini menyebabkan ketersediaan N, P, dan K tanah

menurun, karena diserap dan digunakan oleh mikroba dekomposer untuk aktivitas

peruraian bahan organik. Akibatnya terjadi persaingan antara tanaman dengan mikrob

dekomposer dalam pengambilan unsur N, P, dan K. Selain terjadi persaingan dalam

pengambilan hara, proses peruraian aerob juga menghasilkan energi/suhu sehingga

suhu tanah meningkat. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan tanaman kekurangan

hara (pertumbuhan tanaman terhambat) atau bahkan tanaman mati, oleh karena itu

penggunaan bahan organik yang mempunyai kadar C tinggi tetapi kadar N, P, dan K

Page 23: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

9

rendah, sebaiknya sebelum digunakan diproses lebih dahulu sampai bahan organik

tersebut menjadi kompos. Pada bahan organik yang telah terdekomposisi (menjadi

kompos) telah terjadi proses mineralisasi unsur hara dan terbentuk humus yang

sangat bermanfaat bagi kesuburan dan kesehatan tanah (Sutantoa, 2002).

Ukuran Bahan yang Dikomposkan. Semakin kecil ukuran bahan organik

yang dikomposkan maka proses pengomposan akan berlangsung lebih cepat, sebab

semakin kecil ukuran bahan maka semakin luas pula permukaan yang dapat dirombak

oleh mikroba pengurai. Oleh sebab itu, untuk menyiasati agar proses pengomposan

berlangsung lebih cepat maka sebaiknya bahan dicacah menjadi potongan-potongan

kecil.

Aerasi. Proses pengomposan dapat berlangsung dalam suasana aerob dan

anaerob. Dalam aktivitasnya merombak bahan organik pada suasana aerob, mikrob

aerobik memerlukan oksigen, sedangkan mikrob anaerobik tidak memerlukan

oksigen. Proses pengomposan yang berlangsung tanpa oksigen (anaerob), biasanya

akan menimbulkan bau busuk yang disebabkan terlepasnya gas-gas seperti amonia.

Selain itu waktunya pun lebih lama.

Untuk memberikan cukup aerasi dalam proses pengomposan dapat dilakukan

dengan cara menyediakan celah-celah kosong di bagian bawah tumpukan bahan

untuk memudahkan sirkulasi udara. Cara lainnya adalah dengan membalik tumpukan

secara berkala, setiap seminggu sekali sampai kompos terbentuk.

Kelembaban. Keadaan lingkungan yang lembab sangat diperlukan dalam

aktivitas mikrob pengurai, sehingga mengatur kelembaban perlu dilakukan dalam

pembuatan kompos. Bahan yang kering akan menghentikan aktivitas mikrob yang

akan menghambat proses dekomposisi. Bahan yang terlalu basah akan menghambat

aerasi yang pada akhirnya juga akan menghambat proses penguraian oleh mikrob.

Kelembaban optimal yang disarankan adalah 40-60%. Jika bahan terlalu kering, air

perlu ditambahkan, tetapi jika ternyata bahan-bahan yang dikompos banyak

Page 24: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

10

mengandung air, maka perlu diupayakan drainase yaitu dengan cara menempatkan

bahan pada dasar yang miring.

Karena mikrob hanya dapat menyerap hara tanaman dalam bentuk larutan,

maka kelembaban yang sesuai diperlukan selama proses dekomposisi berlangsung.

Kelembaban paling sedikit 25-30% berat kering bahan. Di bawah kadar air 20%,

proses dekomposisi praktis berhenti.

Kandungan air limbah organik bervariasi antara 30 dan 75%. Makin banyak

yang didekomposisi maka bahan menjadi padat. Ruang pori diisi air dan penghawaan

menjadi menurun sehingga terjadi kekahatan oksigen. Kandungan air yang optimum

paling sedikit 50-60%. Jumlah air maksimum yang diperbolehkan tergantung pada air

yang dikandung bahan dasar dan besarnya air yang dapat diserap tanpa menyebabkan

terjadinya perubahan struktur. Di wilayah tropika dan sub tropika perhatian yang

lebih besar harus diberikan untuk meningkatkan kandungan air secara optimal selama

proses dekomposisi berlangsung.

Dalam kondisi yang lembab, maka kelembaban meningkat sangat tinggi

karena aliran air rembesan, proses kondensasi dan genangan yang terjadi akibat

lapisan tanah yang mampat dan bersifat impermeabel di bawah timbunan kompos.

Kondisi anaerob ditunjukkan terjadinya proses peruraian yang menimbulkan bau.

Komposisi substratum mempengaruhi kandungan air timbunan kompos.

Penambahan bahan yang kasar dan kering dalam jumlah banyak dan disertai

pembalikan kompos selama proses dekomposisi berlangsung akan memperbaiki

pertukaran gas dan menekan kandungan air. Apabila fraksi tertentu harus dikeringkan

di bawah terik matahari, cara ini akan menyebakan kehilangan hara tertentu.

(Sutantoa, 2002).

Suhu. Proses dekomposisi bahan organik menghasilkan panas sebagai akibat

dari terjadinya metabolisme pada mikrob pengurai. Pada awal pengomposan suhu

tumpukan bahan akan berada pada kisaran 320C dan akan terus naik sampai 600C

bahkan 780C. Tinggi rendahnya suhu tergantung dari bahan yang dikomposkan.

Bahan dengan rasio C/N tinggi akan sulit mencapai suhu tinggi, sebaliknya bahan-

bahan dengan rasio C/N rendah akan cepat mencapai suhu tinggi. Semakin tinggi

Page 25: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

11

suhu yang bisa dicapai akan semakin cepat pula proses pengomposan.

Kecenderungan tersebut digunakan untuk menyiasati agar proses pengomposan dapat

berlangsung lebih cepat yaitu dengan cara menutup bahan yang dikomposkan dengan

terpal sehingga panas yang dihasilkan tidak keluar tetapi bertahan di dalam. Dalam

suhu yang stabil mikrob pengurai akan bekerja dengan lebih cepat. Pengomposan

akan berlangsung efisien jika dapat mencapai suhu sekurang-kurangnya 600C.

Proses pembuatan kompos dapat berlangsung dari enam bulan sampai dua

tahun, namun dengan melakukan pengelolaan terhadap lima faktor tersebut di atas,

kompos dapat disiapkan dalam satu bulan, bahkan dua minggu untuk kompos dari

bahan sampah pasar. Ciri-ciri keberhasilan pembuatan kompos adalah selama proses

pengomposan tidak menimbulkan bau busuk dan kompos yang dihasilkan berwarna

cokelat kehitaman seperti warna tanah (humus) yang lembab (Aminah et al., 2003)

Sifat Fisik Tanah

Bobot Isi Tanah

Bobot is tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang paling sering

ditentukan, karena keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi akar di

dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik tanah lainnya. Seperti sifat

tanah yang lainnya, bobot isi mempunyai variabilitas spasial (ruang) dan temporal

(waktu). Nilai bobot isi bervariasi antara satu tanah dengan tanah yang lain

disebabkan oleh variasi kandungan bahan organik, tekstur tanah, kedalaman

perakaran, struktur tanah, jenis fauna, dan lain-lain. Nilai bobot isi sangat dipengaruhi

oleh pengelolaan yang dilakukan terhadap tanah. Nilai bobot isi terendah biasanya

didapatkan di permukaan tanah sesudah pengolahan tanah.

Pada tanah yang mudah mengembang dan mengkerut, bobot isi berubah-ubah

seiring berubahnya kadar air tanah. Oleh sebab itu, untuk tanah yang mengembang

dan mengkerut, nilai bobot isi perlu disertai dengan data kadar air. Tanah dengan

bahan organik yang tinggi mempunyai bobot isi yang relatif rendah. Tanah dengan

ruang pori total tinggi, seperti tanah liat, cenderung mempunyai bobot isi lebih

Page 26: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

12

rendah. Sebaliknya, tanah dengan tekstur kasar, walaupun ukuran porinya lebih besar,

namun total ruang porinya lebih kecil, mempunyai bobot isi yang lebih tinggi.

Komposisi mineral tanah, seperti dominannya mineral dengan berat jenis partikel

tinggi di dalam tanah, menyebabkan bobot isi tanah menjadi lebih tinggi pula

(Grossman dan Reinsch, 2002 dalam Kurnia, Agus, Adimihardja, dan Dariah, 2006).

Permeabilitas

Pergerakan air di dalam tanah merupakan aspek penting dalam hubungannya

dengan bidang pertanian. Beberapa proses penting, seperti masuknya air ke dalam

tanah, pergerakan air ke zona perakaran, keluarnya air lebih (excess eater) atau

drainase, aliran permukaan dan evaporasi, sangat dipengaruhi oleh kemampuan tanah

untuk melewatkan air (Kurnia et al., 2006). Parameter atau ukuran yang dapat

menggambarkan kemampuan tanah dalam melewatkan air disebut sebagai

konduktivitas hidrolik (hydraulic conductivity) (Klute dan Dirksen, 1986 dalam

Kurnia et al., 2006). Secara kuantitatif permeabilitas tanah diartikan sebagai

kecepatan bergeraknya suatu cairan pada suatu media berpori dalam keadaan jenuh.

Dalam hal ini sebagai cairan adalah air, dan sebagai media berpori adalah tanah.

Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

Tidak semua tanah mempunyai kemampuan memegang air yang sama.

Kemampuan memegang air setiap jenis tanah ditentukan oleh agregasi tanah, yang

sangat tergantung pada tekstur dan kandungan bahan organik dalam tanah. Untuk

tanah-tanah bertekstur kasar (pasir) mempunyai kemampuan memegang air yang

lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang bertekstur halus (liat). Demikian juga,

untuk tanah-tanah dengan kandungan bahan organik yang rendah, kemampuan

memegang airnya lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang mempunyai

kandungan bahan organik tinggi. Agar tanah tetap mempunyai kemampuan

memegang air yang tinggi diperlukan suatu bahan yang dapat meningkatkan agregasi

tanah, yang berfungsi sebagai comenting agent, yang disebut bahan pembenah tanah

atau soil conditioner. Soil conditioner dapat berupa bahan kimia (buatan) seperti PVA

Page 27: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

13

(poly vinyl acid) atau yang bersifat alami yang berupa bahan organik seperti pupuk

kandang atau kompos (Kurnia et al., 2006).

Karakteristik Tanaman Markisa

Markisa tergolong ke dalam tanaman genus Passiflora sp., berasal dari daerah

tropis dan sub tropis di Amerika. Di Indonesia terdapat dua jenis markisa, yaitu

markisa ungu (Passiflora edulis Sims) yang tumbuh di dataran tinggi, dan markisa

kuning (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner) yang tumbuh di dataran rendah.

Sementara itu, ada pula varian markisa yang tumbuh di daerah Sumatera Barat yang

disebut sebagai markisa manis (Passiflora edulis forma flavicarpa) (Anonimb, 2010).

Tanaman markisa biasanya tumbuh dari biji. Untuk memperoleh bibit yang

baik dari biji, diperlukan buah yang matang di pohon dengan ciri-ciri kulit buah

berwarna keungu-unguan atau kira-kira 75 % ungu (jenis Passiflora edulis Sims),

berwarna kekuning-kuningan atau kira-kira 60 % kuning untuk jenis Passiflora edulis

var. Flavicarva Degner. Buah tersebut dipetik langsung dari pohon kemudian

disimpan selama satu atau dua minggu sampai buah berkeriput dan matang sempurna

sebelum bijinya dikeluarkan. Bila biji segera disemaikan, maka akan berkecambah

Selama 2-3 minggu. Bila lendir yang melekat pada biji dibersihkan dan disimpan

akan menurunkan daya kecambah (Anonimc, 2010).

Jenis markisa yang umum ada dikembangkan di Indonesia ada tiga, yaitu

markisa ungu, markisa kuning serta markisa manis. Ketiga jenis markisa ini hidup di

dataran yang berbeda, markisa ungu biasanya tumbuh di daerah dataran tinggi,

markisa kuning tumbuh di dataran rendah sementara markisa manis khusus tumbuh di

daerah Sumatra Barat. Budidaya markisa tidak susah namun karena markisa

merupakan jenis tanaman subtropis sehingga untuk hasil maksimal disarankan untuk

ditanam pada daerah dengan ketinggian 800-1500 meter diatas permukaan laut

dengan suhu sekitar 20-30 derajat celcius. Kemudahan lainnya karena markisa tidak

bermasalah dengan jenis tanah apapun asalkan unsur hara serta bahan organiknya

cukup. Satu hal lagi, seperti halnya tumbuhan yang lain, markisa akan tumbuh

dengan baik dengan mendapatkan air yang cukup (Anonimc, 2011).

Page 28: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap pelaksanaan, yaitu: 1.) pembuatan

kompos, 2.) uji kualitas kompos, dan 3.) uji kompos pada sifat fisik tanah serta

pertumbuhan bibit markisa. Pembuatan kompos dilaksanakan di PT. Surya Miranti

Mandiri yang beralamat di Desa Sukaresmi, Kampung Munjul, Kecamatan

Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sementara itu, uji kualitas kompos

dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan, sedangkan uji kompos terhadap

sifat fisik tanah dilaksanakan di Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah,

Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor. Uji kompos pada tanaman markisa dilaksanakan di Rumah Kaca

Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm, Institut Pertanian Bogor. Penelitian

ini berlangsung mulai tanggal 28 Januari 2011 sampai dengan 23 Agustus 2011.

Alat dan Bahan

Alat

Peralatan yang digunakan di lapangan untuk membuat kompos diantaranya

adalah bambu, paku, dan palu untuk membuat kotak kompos, cangkul, ember,

termometer, plastik hitam sebagai penutup kotak kompos, karung, serta papan.

Sementara itu, peralatan yang digunakan untuk pembibitan markisa diantaranya

adalah tray (bak penyemaian), gelas piala 50 ml, dan polybag. Detail perlatan yang

digunakan dalam penelitian ini tersaji pada Tabel 2.

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses pengomposan adalah limbah

baglog jamur tiram yang terkontaminasi, pupuk kandang, air, urea, SP-18, dan

larutan gula. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembibitan markisa diantaranya

adalah bibit markisa yang sebelumnya telah disemai selama satu bulan, tanah, dan

pupuk kompos limbah baglog jamur dengan dosis yang telah ditentukan.

Page 29: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

15

Tabel 2. Metode analisis dan alat yang digunakan dalam penelitian

Parameter Metode Alat Analisis awal tanah

N-total Kjeldahl neraca analitik, diggestion apparatus, labu kjeldahl, buret, erlenmeyer 100 ml

P-tersedia Bray neraca analitik, tabung reaksi, pipet 5 ml, kertas saring, botol kocok 50 ml, mesin pengocok, spectrofotometer

K, Na, Ca, Mg, Fe, Cu, Mn, dan Zn dapat dipertukarkan NH4OAc pH 7 neraca analitik, labu ukur 1L, labu ukur 100 ml,

sentrifuse, kertas saring, AAS, dan flamefotometer C-organik Walkley &

Black neraca analitik, pipet 10 ml, erlenmeyer 250 ml, pipet tetes, dan buret

KTK NH4OAc pH 7 neraca analitik, gelas piala 50 ml, erlenmeyer 50 ml, sentrifuse, mesin pengocok, dan unit destilator

KB Rumus -

pH H2O 1:1 necaca analitik, botol kocok, mesin pengocok, pH meter

Tekstur Pipet neraca analitik, gelas piala 1 L, bak penangas, pipet tetes, ayakan 50 µ, tabung sedimaen

Kadar air Gravimetri cawan, timbangan, oven

Analisiskimia dan fisik limbah baglog dan kompos

N-total Kjeldahl neraca analitik, diggestion apparatus, labu kjeldahl, buret, erlenmeyer 100 ml

C-organik Pengabuan 700oC cawan porselen, eksikator, neraca, tanur/furnace

Total P, K, Na, Ca, Mg, Fe, Al, Mn, Cu, Zn Pengabuan basah

neraca analitik, labu Kjeldahl 50 ml, tabung dan blok digestor Kjeldahl therm, labu takar 50 ml, pipet 1 ml, AAS, flamefotometer, spectrofotometer

pH H2O 1:1 botol kocok 100 ml, mesin kocok, pH meter

KTK NH4OAc pH 7 neraca analitik, gelas piala 50 ml, erlenmeyer 50 ml, sentrifuse, unit destilator

Kadar air Gravimetri cawan, timbangan, oven, eksikator

Pengaruh kompos terhadap sifat fisik tanah

Bobot isi Pengetukan 50 kali cawan, timbangan, oven

Permeabilitas Constat head method Permeameter

Kemampuan memegang air

Alhricks gelas piala 500 ml, pipa gelas, kain kasa, plastik, karet gelang

pF 2,54 cawan, timbangan, oven, pressure dan membrane plate apparatus

Pengaruh kompos terhadap pertumbuhan bibit markisa Tinggi tanaman

Penggaris, timbangan Jumlah daun sejati Bobot biomassa tanaman

Page 30: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

16

Metode Penelitian

Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap berdasarkan tempat pelaksanaan, yaitu

tahap penelitian di lapangan dan analisis kimia dan fisika di laboratorium. Tahap

penelitian di lapangan diawali dengan pembuatan kompos dan penyemaian benih

markisa kuning. Setelah kompos selesai dibuat dan benih markisa telah tumbuh

menjadi bibit, kemudian dilakukan uji kompos pada bibit markisa di rumah kaca.

Untuk tahap penelitian di laboratorium dilakukan uji kualitas kompos dan

pengaruh kompos terhadap sifat fisik tanah yaitu bobot isi, water holding capacity,

dan permeabilitas tanah.

Pengambilan Contoh Tanah

Tanah yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanah latosol

Megamendung yang berada di sekitar lokasi pembuatan kompos. Contoh tanah

diambil secara komposit. Setelah itu, tanah dikeringudarakan selama kurang lebih

satu minggu. Kemudian tanah ditumbuk dan diayak dengan ayakan 2 mm.

Pembuatan Kompos

Metode yang digunakan dalam pembuatan kompos adalah metode aerobik.

pengomposan yang cepat akan terjadi dalam kondisi cukup oksigen (Isroib, 2008).

Oleh karena itu, pada proses ini perlu dilakukan aerasi karena membutuhkan pasokan

udara dari luar dengan cara membalik timbunan kompos. Jika pengomposan

dilakukan di dalam kotak, aerasi dilakukan sambil mebalik-balik bahan baku (Djaja,

2008).

Dalam pembuatan kompos, digunakan tiga buah kotak bambu berukuran 1m3

sebagai tempat pengomposan untuk perlakuan kompos 30, 45, dan 60 hari. Pupuk

kandang dan limbah baglog jamur ditumpuk secara berlapis. Ketebalan setiap lapisan

sekitar 15 cm. Perbandingan dosis pupuk kandang dan limbah baglog jamur adalah

1:10 (v/v). Pupuk kandang yang digunakan adalah kotoran kambing. Kotoran

kambing memiliki kandungan unsur hara nitrogen, fosfor, dan kalium, masing-masing

sebesar 0,6 %; 0,3%, dan 0,17 % (Lingga, 1991 dalam Yuliarti, 2009). Sebelum

Page 31: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

17

ditumpuk, limbah baglog diberi air sampai bahan tersebut lembab. Pada setiap

lapisan ditaburkan pupuk urea dan SP-18, serta larutan gula. Penambahan gula

ataupun urea pada bahan kompos yang berfungsi sebagai starter untuk menstimulir

perkembangan mikroba perombak yang dimaksudkan untuk mempercepat proses

pengomposan; FAO merekomendasikan penambahan unsur hara seperti N apabila

rasio C/N substrat kompos lebih besar dari 40:1 (Husen dan Irawan, 2010). Jumlah

pupuk urea, SP-18 dan gula yang ditambahkan masing-masing sebanyak 0,5 kg.

Setelah kotak terisi penuh dengan bahan kompos, kemudian kotak kompos ditutup

dengan menggunakan plastik hitam.

Proses pembalikan kompos dilakukan selama seminggu sekali atau jika suhu

kompos sudah mencapai 600C. Menurut Isroib (2008) suhu yang lebih tinggi dari

600C akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang

akan tetap bertahan hidup. Aktivitas mikroba memerlukan aliran udara yang lancar.

Menurut Sutantob (2002) proses pengomposan yang baik dan berjalan cepat

memerlukan aerasi yang lancar. Membalik kompos bertujuan untuk memperlancar

sirkulasi udara dan mempercepat proses perombakan bahan organik. Sebelum

membalik timbunan bahan kompos, dilakukan pengukuran temperatur kompos. Titik

yang diukur berada tepat di tengah timbunan dan keempat sisi timbunan kompos.

Temperatur diukur dengan menggunakan termometer. Caranya, termometer

dibenamkan ke dalam timbunan dan dibiarkan sampai suhu stabil atau didiamkan

selama kurang lebih lima menit. Selanjutnya melihat ukuran skala ketinggian suhu

yang berada di termometer. Teknik membaca termometer yang benar adalah mata

harus sejajar dengan tanda penunjuk di termometer (Djaja, 2008).

Untuk menjaga kelembaban kompos, disiramkan air secukupnya setiap proses

pembalikan kompos. Penambahan air ini tergantung dari keadaaan bahan. Jika sudah

mencukupi maka tidak ditambahkan air. Indikator yang digunakan untuk menentukan

penambahan air ini dengan cara mengepal bahan kompos. Jika setelah dikepal lalu

dilepaskan kepalannya bahan kompos membentuk agregat, maka kadar air sudah

mencukupi dan tidak perlu ditambahkan air. Kelembaban rendah ditandai dengan

tidak adanya bagian bahan baku kompos yang melekat di telapak tangan. Proses

pembuatan kompos dihentikan setelah kompos mencapai umur yang telah ditentukan,

Page 32: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

18

yaitu 30, 45, dan 60 hari. Selain itu, dilakukan penyimpanan kompos selama dua

bulan. Apabila kompos sudah jadi, sebaiknya disimpan sampai 1 atau 2 bulan untuk

mengurangi unsur beracun, walaupun penyimpanan ini akan menyebabkan terjadinya

sedikit kehilangan unsur yang diperlukan seperti Nitrogen (Kardin, 2005).

Beberapa parameter yang diamati dalam proses pengomposan diantaranya

adalah C/N rasio, suhu (0C), tingkat kemasaman (pH) kompos, Kapasitas Tukar

Kation (KTK) (me/100g), penurunan volume kompos (% volume), dan warna

kompos. Pengamatan C/N rasio dilakukan sesudah proses pengomposan selesai (saat

panen) dan setelah masa penyimpanan selama dua bulan, begitu juga dengan

parameter tingkat kemasaman (pH) kompos dan Kapasitas Tukar Kation (KTK)

(me/100g); sedangkan pengamatan parameter suhu (0C) dilakukan setiap hari selama

proses pengomposan berlangsung. Pengamatan parameter penurunan volume kompos

dan warna kompos dilakukan sesudah proses pengomposan selesai.

Penyemaian dan Pembibitan Markisa

Penyemaian benih markisa dilakukan pada bak-bak penyemaian (tray).

Tempat penyemaian berada di tempat yang memiliki naungan untuk melindungi bibit

dari sinar matahari dan hujan yang berlebihan. Penyemaian ini dilakukan selama satu

bulan. Media penyemaian berupa campuran kompos dan tanah sesuai dengan

perlakuan yang diujicobakan.

Pada umur delapan minggu setelah semai, bibit disapih atau dipindahkan ke

kantong plastik hitam (polybag) berdiameter 15 cm. Namun, karena pertumbuhan

bibit markisa yang tidak seragam maka pemindahan (transplanting) bibit markisa

tidak dapat dilakukan bersama media semainya. Pemindahan (transplanting) bibit

markisa dilakukan tanpa media semai dan tingkat keseragaman ditentukan dengan

memilih bibit markisa yang memiliki satu daun sejati. Pada setiap polybag ditanam

satu bibit. Polybag tersebut berisikan media tanam berupa tanah dan kompos dengan

perbandingan yang telah ditentukan (Gambar Lampiran 1).

Page 33: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

19

Parameter pertumbuhan bibit markisa yang diukur diantaranya adalah

penambahan tinggi tanaman, jumlah daun, dan bobot biomassa tanaman. Pengukuran

dilakuakan setiap dua minggu sekali dan pada akhir pengamatan.

Analisis Kimia Kompos

Analisis kimia kompos yang diamati meliputi unsur hara makro dan mikro

kompos yaitu : Unsur hara N, P, K, Na, Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, dan Zn. Analisis kimia

ini dilakukan setelah proses pengomposan (setelah panen) dan setelah masa

penyimpanan selama dua bulan. Analisis kimia dan metode yang digunakan tersaji

pada Tabel 2.

Analisis Tanah Setelah Perlakuan

Bobot Isi. Bobot isi ditetapkan dengan cara mengetuk campuran bahan tanah

dan kompos dengan lima puluh kali ketukan untuk mendapatkan volume setelah

diketuk. Metode tersebut merupakan modifikasi metode 1,000 knocks method (de

Boodt dan Vandevelde, 1970 dalam Kurnia et al., 2006). Untuk mendapatkan nilai

berat kering mutlak, sebelumnya campuran bahan tanah dan kompos tersebut

ditimbang terlebih dahulu dan ditentukan kadar airnya. Bobot isi dapat diketahui

dengan rumus:

BI (g/cm3) =

BI: bobot isi; Ms: berat kering mutlak; Vt: volume total

Permeabilitas. Penetapan permeabilitas dilakukan dalam keadaan jenuh

dengan menggunakan metode tinggi air konstan/constan head method (Klute dan

Dirksen, 1986 dalam Kurnia et al., 2006) dan didasarkan pada hukum Darcy.

Campuran bahan tanah dan kompos ditimbang dan dimasukkan ke dalam ring sample

sesuai dengan bobot isi yang telah didapatkan, lalu dipasang pada set permeabilitas.

Kemudian direndam pada bak perendam sampai setinggi ± 3 cm dari dasar bak dan

dibiarkan selama ± 24 jam. Keesokan harinya, air dari kran dialirkan ke alat. Jika air

Page 34: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

20

dialirkan pada pukul 09 pagi maka pengukuran volume air yang pertama dilakukan

pada pukul 15-16 dan dilanjutkan pada pukul 16-17. Pengukuran selanjutnya

dilakukan pada pukul 09 pada hari kedua, ketiga, dan keempat. Permeabilitas

dihitung dengan persaamaan berikut:

K= x x

Keterangan:

K = permeabilitas (cm/jam)

Q = banyaknya air yang mengalir setiap pengukuran (ml)

T = waktu pengukuran (jam)

L = tebal contoh tanah (cm)

H = tinggi permukaan air dari permukaan contoh tanah (cm)

A = luas permukaan contoh tanah (cm2)

Kadar Air Kapasitas Lapang. Untuk penentuan kadar air tanah pada

keadaan kapasitas lapang, digunakan metode Alhricks dan pF 2,54. Tahapan

pekerjaan dengan metode Alhricks sebagai berikut: gelas piala 500 ml diisi dengan

pasir kuarsa setinggi ± 2 cm, agar tanah tidak turun saat diketuk maka di atas pasir

kuarsa diletakkan kain kasa. Setelah itu sebuah pipa gelas diletakkan tegak lurus

dengan permukaan pasir. Selanjutnya gelas piala diisi dengan campuran bahan tanah

dan kompos dengan permukaan bahan sekitar 3,5 cm dari tepi atas gelas. Untuk

mencapai bobot isi standar, gelas piala diketuk dengan lima puluh kali ketukan. Tanah

bagian atas dibasahi dengan cara disemprot menggunakan sprayer sampai kedalaman

± 5 cm sehingga air tidak sampai membasahi pasir. Gelas piala ditutup dan disimpan

selama ± 24 jam. Setelah ± 24 jam, contoh tanah diambil dari gelas piala sedalam ±

2,5 cm dari permukaan. Setelah itu ditentukan kadar airnya. Pengamatan dilakukan

selama tiga hari dengan cara yang sama, karena dalam tiga hari kadar air sudah

terlihat konstan. Kapasitas lapang adalah kandungan air di dalam tanah, biasanya

dicapai 2 atau 3 hari sejak terjadi pembasahan atau hujan, dan setelah proses drainase

berhenti (Kurnia, et al., 2006). Setelah mendapatkan data kadar air pada tiga hari

pengamatan, kemudian dibuat suatu kurva polynomial sehingga diketahui

Page 35: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

21

persamaannya. Kadar air kapasitas lapang diketahui dengan menentukan titik belok

dari persamaan kurva tersebut.

Sementara itu, penetapan kadar air kapasitas lapang dengan metode pF 2,54

dilakukan dengan langkah kerja sebagai berikut: campuran bahan tanah dan kompos

ditimbang dan dimasukkan ke dalam ring sample sesuai dengan bobot isi yang telah

didapatkan. Kemudian dijenuhkan selama ± 24 jam. Masukkan bahan tersebut ke

dalam pressure plate apparatus dan tekanan diatur sebesar 1/3 atm. Setelah dua atau

tiga hari (sampai tetesan air terhenti), angkat dan timbang bahan untuk ditentukan

kadar airnya.

Penetapan kadar air pada keadaan kapasitas lapang dilakukan berdasarkan

bobot tanah kering oven 1050C (gravimetrik) dengan menggunakan rumus:

% Kadar air tanah = × 100% ; dimana :

bobot air= bobot cawan berisi tanah lembab – bobot cawan berisi tanah kering1050C

bobot tanah kering 1050C = bobot cawan berisi tanah kering 1050C – bobot cawan.

Analisis Data

Penelitian ini dilaksanakan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial,

yang terdiri dari dua faktor yaitu waktu pengomposan (K) dan dosis kompos (D).

Waktu pengomposan terdiri dari tiga taraf, yaitu :

K1: 30 hari

K2: 45 hari

K3: 60 hari

Dosis pupuk kompos limbah baglog terdiri dari lima taraf, yaitu :

D1: Pupuk kompos limbah baglog jamur dengan dosis 5 % dari volume total

D2: Pupuk kompos limbah baglog jamur dengan dosis 10 % dari volume total

D3: Pupuk kompos limbah baglog jamur dengan dosis 15 % dari volume total

D4: Pupuk kompos limbah baglog jamur dengan dosis 20 % dari volume total

D5: Pupuk kompos limbah baglog jamur dengan dosis 25 % dari volume total

Page 36: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

22

Dengan kombinasi masing-masing taraf tersebut, diperoleh 15 kombinasi

perlakuan, setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali, sehingga diperoleh 45 pot

perlakuan dan 3 pot kontrol; sehingga jumlah seluruhnya 48 pot. Desain tata letak

perlakuan dapat dilihat di Gambar Lampiran 1. Model linier untuk percobaan

faktorial yang terdiri dari 2 faktor (faktor K dan faktor D) dengan menggunakan

rancangan dasar RAL pada penelitian ini yaitu :

Yijk = μ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

i= 1-5; j = 1-3; k= 1-3

Yijk : pengamatan pada ulangan ke-k yang mendapat perlakuan faktor waktu

pengomposan (K) taraf ke-i dan faktor dosis kompos (D) taraf ke-j

μ : rataan umum

αi : pengaruh faktor waktu pengomposan (K) taraf ke-i

βj : pengaruh faktor dosis kompos (D) taraf ke-j

(αβ)ij : pengaruh interaksi faktor waktu pengomposan (K) taraf ke-i dan faktor dosis

kompos (D) taraf ke-j

εijk : komponen galat oleh faktor waktu pengomposan (K) taraf ke-i dan faktor

dosis kompos (D) taraf ke-j dan ulangan ke-k.

Keuntungan dari percobaan faktorial yaitu mampu mendeteksi respon dari

taraf masing-masing faktor (pengaruh utama) serta interaksi antar dua faktor (Mattjik

dan Sumertajaya, 2006).

Analisis statistika yang diterapkan pada percobaan faktorial ini adalah analisis

ragam (ANOVA). Anova mampu menguji interaksi tetapi tidak mampu menentukan

pola genotip atau lingkungan untuk meningkatkan interaksi. Oleh karena itu, untuk

mengetahui perlakuan mana yang memberikan perbedaan terbaik dilakukan uji jarak

berganda Duncan.

Statistik uji t-student dan ANOVA digunakan sebagai statistik uji untuk

perbandingan dua atau lebih kelompok data. Perbedaan penggunaan statistik uji t-

student dan ANOVA adalah jumlah kelompok yang akan dibandingkan. Bila hanya

ada dua kelompok data yang akan dibandingkan, maka digunakan uji t-student;

Page 37: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

23

sebaliknya jika lebih dari dua kelompok sampel data maka digunakan analisis

varians. Oleh karena itu, dalam membandingkan metode Alhricks dan metode pF

2,54 digunakan statistik uji t-student pada taraf 5%. Rumus yang digunakan yaitu:

t-student =

dengan Sp =

Keterangan:

x1, x2 = rata-rata pengamatan 1 dan 2

= ragam contoh 1 dan 2

n1, n2 = jumlah pengamatan 1 dan 2

Sp = simpangan baku gabungan

Nilai berbeda nyata apabila thitung > ttabel dan tidak berbeda nyata apabila thitung<

ttabel, ttabel diperoleh dari nilai sebaran t pada taraf 5% dan derajat bebas (n1+n2-2)

(Walpole, 1990).

Page 38: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Awal Tanah

Hasil analisis tanah awal menunjukkan bahwa tanah latosol Megamendung

mempunyai tekstur liat dengan kandungan pasir, debu, dan liat masing-masing

sebesar 19, 34, dan 47% . Kandungan nitrogen tanah tergolong sedang yaitu sebesar

0,21%. Kandungan phospor (P2O5) tanah tergolong sangat tinggi dengan kandungan

sebesar 63 ppm. Kandungan basa-basa tanah berupa K sebesar 1,8 me/100 g (sangat

tinggi); Na sebesar 0,2 me/100 g (rendah); Ca sebesar 9 me/100 g (tinggi), dan Mg

sebesar 3,2 me/100 g (tinggi). Tanah tersebut tergolong tanah masam dengan pH 5,5.

Kandungan C-organik tergolong sedang (2,1%). Rasio C/N tanah tergolong tinggi

yaitu sebesar 20. Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah tergolong tinggi sebesar 33

me/100 gram, serta kejenuhan basa yang tergolong sedang yaitu sebesar 43 %.

Tabel 3. Hasil analisis fisik dan kimia tanah latosol Megamendung

Parameter Satuan Nilai Kategori Unsur hara N % 0,21 Sedang P2O5 ppm 63 Sangat tinggi K me/100 g 1,8 Sangat tinggi Na me/100 g 0,2 Rendah Ca me/100 g 9 Tinggi Mg me/100 g 3,2 Tinggi C/N - 20 Tinggi C-org % 2,1 Sedang pH - 5,5 Masam KTK me/100 g 33 Tinggi KB % 43 Sedang Tekstur Pasir % 19

Liat Debu % 34 Liat % 47 Keterangan: Pengkelasan berdasarkan kriteria Balai Penelitian Tanah (2005)

Page 39: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

25

Analisis Awal Limbah Baglog Jamur Tiram Putih

Limbah yang dihasilkan oleh usaha budidaya jamur diantaranya adalah limbah

baglog terkontaminasi dan limbah baglog tua yang sudah habis masa produksinya

selama 3-4 bulan. Hasil analisis awal kandungan unsur hara limbah baglog

terkontaminasi dan limbah baglog tua menunjukkan bahwa limbah baglog

terkontaminasi memiliki kandungan unsur hara yang relatif lebih tinggi dibandingkan

limbah baglog tua. Hal ini dikarenakan unsur hara yang terkandung dalam limbah

baglog tua sebagian besar telah dimanfaatkan oleh jamur yang tumbuh di atasnya.

Jamur tiram putih tidak mengandung klorofil, sehingga tidak dapat melakukan

fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Oleh karena itu, jamur menyerap

unsur hara dari media tempat tumbuhnya. Zat-zat hara makanan tersebut diserap oleh

spora untuk tumbuh menjadi miselium dan tumbuh menjadi jamur dewasa (Soenanto,

2001 dalam Dewi, 2009 ).

Tabel 4 berikut ini menyajikan hasil analisis awal limbah baglog jamur tiram

putih.

Tabel 4. Kandungan unsur hara, rasio C/N, dan kapasitas tukar kation (KTK) limbah baglog jamur tiram putih

No Parameter Satuan Jenis limbah baglog

Baglog tua Kelas Baglog

Terkontaminasi Kelas

Unsur hara 1 C % 49 Sangat Tinggi 52 Sangat Tinggi 2 N % 0,6 Sedang 0,8 Sedang 3 P % 0,7 Sangat Tinggi 0,8 Sangat Tinggi 4 K % 0,02 Rendah 0,16 Sangat Tinggi 5 Na % 0,003 Sangat Tinggi 0,003 Sangat Tinggi 6 Ca % 1,6 Sangat Tinggi 2 Sangat Tinggi 7 Mg % 0,34 Sangat Tinggi 0,35 Sangat Tinggi 8 Mn ppm 175 Sangat Tinggi 182 Sangat Tinggi 9 Zn ppm 182 Cukup 349 Cukup 10 Fe ppm 1597 Sangat tinggi 1605 Sangat tinggi 11 Cu ppm 14 Cukup 48 Cukup

Rasio C/N 83 Sangat tinggi 66 Sangat tinggi

Kapasitas Tukar Kation

me/100 gram 45 Sangat tinggi 14 Rendah

Keterangan: Pengkelasan berdasarkan kriteria Balai Penelitian Tanah (2005)

Page 40: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

26

Dengan mempertimbangkan kandungan unsur hara dari dua jenis limbah

baglog tersebut dan ketersediaan limbah baglog di tempat penelitian, maka dalam

penelitian ini digunakan limbah baglog terkontaminasi sebagai bahan baku utama

dalam pembuatan kompos.

Pengomposan Limbah Baglog Jamur Tiram Putih

Kandungan C-org (%), N-total (%), dan Rasio C/N

Kandungan C-organik kompos pada perlakuan kompos 30, 45, dan 60 hari

semakin menurun seiring bertambahnya waktu pengomposan. Sebaliknya, kandungan

N-total kompos semakin meningkat; sehingga didapatkan C/N rasio kompos yang

semakin menurun dengan semakin lamanya waktu pengomposan.

Tabel 5.Kandungan C-org (%), N-total, dan rasio C/N kompos dengan perlakuan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari

Waktu pengomposan (hari) C-Org (%) N-total (%) Rasio C/N 30 48,5 1,8 26,8 45 47,7 1,9 25,6 60 45,3 2,2 20,4

Kandungan C-organik kompos 30 hari sebesar 48,5%; sedangkan untuk

kompos 45 dan 60 hari sebesar 47,7 dan 45,3% atau menurun dengan persentase

penurunan sebesar 2 dan 7%. Hasil ini menunjukkan bahwa kandungan C-organik

kompos menurun seiring bertambahnya waktu pengomposan. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian Samosir (2010) yang menunjukkan kadar C-organik kompos sesudah

pengomposan 2 sampai 20 hari secara berurutan adalah 40,4; 34,8; 30,4; 26,0; 19,9;

dan 14,5%. Hal yang sama ditunjukan hasil penelitian Mulyadi (2008), dimana

kandungan C-organik kompos pada minggu ke 0, 2, 4, dan 6 berturut-turut adalah

sebesar 33,5; 31,1; 27,6; dan 25,2%. Penurunan kandungan C-organik ini

dimungkinkan karena karbon digunakan oleh bakteri karena karbon merupakan

sumber energi bagi bakteri untuk merombak bahan organik. Karbon adalah sumber

energi dan merupakan 50 persen dari bagian massa sel mikroba (Kardin, 2005).

Page 41: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

27

Selain itu, karbon banyak yang berubah menjadi CO2 dan menguap ke udara

(Sutantoa, 2002).

Kandungan N-total kompos 30 hari sebesar 1,8%; sedangkan kandungan N-

total kompos 45 dan 60 hari masing-masing sebesar 1,9 dan 2,2% atau meningkat

dengan persentase peningkatan sebesar 3 dan 23%. Hasil ini menunjukkan bahwa

kandungan N-total kompos meningkat seiring bertambahnya waktu pengomposan.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyadi (2008) yang menunjukkan kandungan

nitrogen kompos pada minggu ke 0, 2, 4, dan 6 berturut-turut sebesar 1,4; 1,5; 2,2;

dan 2,4%. Diduga peningkatan kandungan N-total ini berasal dari mikroba yang mati

dan melepaskan unsur hara termasuk nitrogen (Sutantoa, 2002).

Rasio C/N kompos 30 hari sebesar 26,8%; sedangkan rasio C/N kompos 45

dan 60 hari masing-masing sebesar 25,6 dan 20,4% atau menurun dengan persentase

penurunan sebesar 5 dan 24%. Hasil ini menunjukkan bahwa rasio C/N kompos

menurun seiring dengan bertambahnya waktu pengomposan. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian Husen dan Irawan (2010) dimana setelah 2 minggu waktu

pengomposan, rasio C/N kompos berubah dari 32 menjadi <25; sedangkan setelah

minggu keempat dan kelima masa inkubasi rasio C/N menjadi 10-16. Begitu pula

hasil penelitian Iqbal, Shafiq, Ahmed, dan Ahmed (2010) yang menunjukkan rasio

C/N kompos pada hari ke 7, 28, 49, 70, dan 91 berturut-turut sebesar 26,2; 18,1; 15,3;

14; dan 13,9. Perubahan rasio C/N merupakan akibat dekomposisi dan stabilisasi

bahan organik saat pengomposan karena mikroorganisme menggunakan karbon

sebagai sumber energi dan nitrogen sebagai pembentuk struktur selnya. Menurut

Sutantoa (2002) setelah perombakan selesai, mikroorganisme pengurai akan mati.

Konsekuensinya unsur hara penyusun tubuh mikroorganisme akan dilepaskan. Pada

tahap ini, rasio C/N menjadi lebih rendah karena banyak karbon yang berubah

menjadi CO2 dan menguap ke udara. Namun, bertolak belakang dengan karbon,

kandungan nitrogennya justru melimpah.

Page 42: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

28

Suhu

Suhu awal pengomposan berkisar antara 24-27oC. Suhu kompos mengalami

peningkatan yang cukup cepat pada minggu pertama dan minggu kedua proses

pengomposan berlangsung. Pada awal pengomposan suhu tumpukkan bahan akan

berada pada kisaran 320C dan akan terus naik sampai 60oC bahkan 78oC (Aminah et

al., 2005). Menurut Sinukaban (2007) peningkatan temperatur tersebut karena pada

minggu ke-satu makanan mikroba dari bahan organik cukup banyak, sehingga

pertumbuhan dan aktivitas mikroba perombak sangat intensif. Perombakan bahan

organik yang intensif ini diiringi dengan pelepasan panas yang besar, sehingga

temperatur timbunan meningkat. Kemudian aktivitas mikrob menurun diiringi dengan

penurunan temperatur timbunan sampai pada akhir proses pengomposan. Hal ini

dapat dilihat dari grafik fluktuasi suhu kompos 30, 45, dan 60 hari. Dari Gambar 1, 2,

dan 3 dapat diketahui bahwa pada awal pengomposan suhu dapat mencapai 60oC

sebelum pembalikan, sedangkan pada akhir pengomposan suhu berada di bawah 60oC

sebelum pembalikan kompos. Pembalikan kompos ditandai dengan menurunnya

suhu. Penelitian dari Robinzon, Kimmel, dan Avnimelech (2000) dalam Yenie (2008)

menyatakan bahwa penurunan suhu sebanyak 5oC disebabkan proses pembalikan.

Hasil pengamatan suhu kompos dapat dilihat di Lampiran 5, 6, dan 7.

Pengomposan dalam penelitian kali ini dapat dikatakan efisien karena suhu

pada saat pengomposan dapat mencapai 60oC. Pengomposan akan berlangsung

efisien jika dapat mencapai suhu sekurang-kurangnya 60oC (Aminah et al., 2005).

Gambar 2. Hubungan antara waktu pengomposan dan suhu kompos 30 hari

0

10

20

30

40

50

60

70

0 5 10 15 20 25 30

Suhu

(o C)

Waktu pengomposan (hari)

Page 43: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

29

Hubungan antara waktu pengomposan dan suhu kompos 30 hari dapat dilihat

pada Gambar 1. Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa menjelang akhir

pengomposan suhu tidak dapat mencapai 60oC sebelum pembalikan kompos; namun

pada saat panen, suhu kompos masih di atas 50oC. Hal yang sama terjadi pada proses

pengomposan kompos 45 hari (Gambar 2). Hasil ini sejalan dengan penelitian

Arofatullah (2010) yang menunjukkan bahwa pada saat pemanenan, tumpukan

kompos yang dihasilkan masih memiliki temperatur yang cukup tinggi (49°C).

Tingginya temperatur pada tumpukan kompos menunjukkan bahwa proses

pengomposan pada kompos 30 hari dan 45 hari belum sepenuhnya selesai pada saat

dilakukan pemanenan.

Gambar 3. Hubungan antara waktu pengomposan dan suhu kompos 45 hari

Pada kompos 60 hari, suhu kompos pada akhir pengomposan tidak dapat

mencapai 50oC. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Yenie, 2008) yang

menunjukkan bahwa suhu kompos menurun mulai hari ke-45, dimana suhu kompos

pada hari ke-45 sebesar 56oC; sedangkan suhu kompos pada hari ke-75 sebesar 38oC.

Hal ini menunjukkan proses dekomposisi sudah berjalan dengan baik dan aktivitas

mikroorganisme sudah mulai menurun. Hubungan antara waktu pengomposan dan

suhu kompos 60 hari dapat dilihat pada Gambar 3.

0

10

20

30

40

50

60

70

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Suhu

(oC)

Waktu pengomposan (hari)

Page 44: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

30

Gambar 4. Hubungan antara waktu pengomposan dan suhu kompos 60 hari

Tingkat Kemasaman (pH)

Tingkat kemasaman (pH) kompos pada kompos 30, 45, da 60 hari masing-

masing sebesar 7,3; 7,2; dan 6,9 atau berada pada kisaran netral. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Rizaldi (2008) yang menunjukkan bahwa pH kompos akan

mendekati netral menjelang kompos matang; dimana pH kompos pada hari ke-28, 34,

dan 40 berturut-turut adalah 6,5; 6,8; dan 6,9. Menjelang akhir proses pengomposan,

kation-kation seperti K+, Ca2+, dan Mg2+ yang dilepas sedikit, sedangkan asam-asam

organik yang terbentuk cukup banyak, sehingga pH relatif konstan (Sinukaban,

2007). Kemasaman (pH) kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral

(Isroib, 2008).

Tabel 6. Tingkat kemasaman (pH) kompos dengan perlakuan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari

Waktu pengomposan (hari) Tingkat kemasaman (pH) kompos 30 7,3 45 7,2 60 6,9

Penurunan Volume Bahan Kompos

Sejalan dengan proses penguraian bahan organik menjadi kompos,

maka terjadi penurunan volume kompos. Dari Tabel 7, dapat dilihat bahwa semakin

lama waktu pengomposan maka penurunan volume kompos semakin besar.

0

10

20

30

40

50

60

0 10 20 30 40 50 60

Suhu

(oC)

Waktu pengomposan (hari)

Page 45: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

31

Tabel 7. Penurunan volume kompos pada perlakuan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari

Penurunan volume kompos untuk kompos 30 hari sebesar 30%; sedangkan

untuk kompos 45 dan 60 hari masing-masing sebesar 32 dan 38% atau meningkat

dengan persentase peningkatan sebesar 5 dan 25%. Hasil penelitian Seno (2010)

menunjukkan penurunan berat bahan kompos pada beberapa perlakuan sebesar 25,

30, dan 28%; sedangkan hasil penelitian Mulyadi (2008) menunjukkan bahwa

pengomposan berbahan dasar jerami padi menghasilkan 54% volume awal. Sutantoa

(2002) menyatakan bahwa semakin banyak yang didekomposisi maka bahan menjadi

padat. Hal ini mengakibatkan volume kompos menurun. Selama proses dekomopsisi

awal, terjadi kehilangan masa kompos sebesar 35-45% berat basah dan 50% berat

volume (Sutantoa, 2002). Sedangkan menurut Djaja (2008) Volume bahan menyusut

menjadi sepertiga dari awal.

Kapasitas Tukar Kation

Kompos juga mengandung humus (bunga tanah) yag sangat dibutuhkan untuk

peningkatan hara makro dan mikro dan sangat dibutuhkan tanaman. Misel humus

mempunyai kapasitas tukar kation (KTK) yang lebih besar daripada misel lempung

(3-10 kali) sehingga penyediaan hara makro dan mikromineral lebih lama. Kapasitas

tukar kation (KTK) asam-asam organik dari kompos lebih tinggi dibandingkan

mineral liat.

Tabel 8.Kapasitas tukar kation kompos pada perlakuan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari

Waktu Pengomposan (hari) KTK (me/100 g) 30 61 45 70 60 78

Waktu pengomposan (hari) Penurunan Volume (%) 30 30 45 32 60 38

Page 46: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

32

Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa kapasitas tukar kation kompos 30 hari

sebesar 61 me/100 gram; sedangkan untuk kompos 45 dan 60 hari masing-masing

sebesar 70 dan 78 me/100 gram atau meningkat dengan persentase peningkatan 15

dan 17%. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengomposan maka

kapasitas tukar kation kompos semakin besar. Hal ini diduga karena semakin lama

waktu pengomposan, maka humus yang terbentuk semakin banyak. Hasil penelitian

Husen dan Irawan (2010) menunjukkan kapasitas tukar kation kompos setelah panen

berkisar antara 80,4-153,6 me/100 gram. Mardani (2005) menyatakan bahwa kompos

akan menghasilkan koloid organik yang bermuatan negatif yaitu dari substansi humus

yang mengandung gugus karboksil dan fenol dan mempunyai KTK yang tinggi.

Menurut Gobat, Aragno, dan Matthey (1998) dalam Suhartini (2003) melalui humik

dalam kompos kapasitas tukar kation juga meningkat. Nilai KTK kompos di atas 60

me/100 gram juga dapat dipakai sebagai indikator kematangan kompos (Harada dan

Inoku, 1980 dalam Husen dan Irawan, 2010).

Warna Kompos

Terdapat beberapa ciri kompos yang telah matang, salah satu indikator yang

sangat mudah diamati adalah warna kompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

semakin lama waktu pengomposan, maka warna kompos menjadi lebih gelap. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Anif, Rahayu, dan Faatih (2007) yang menunjukkan

bahwa warna kompos berubah dari coklat pada minggu ke-0 menjadi hitam

kecoklatan pada minggu ke-8. Proses dekomposisi aerob ditunjukkan terjadinya

perubahan warna menjadi kehitaman (Sutantob, 2002). Warna kompos pada keadaan

kering udara dan kapasitas lapang tersaji pada Tabel 9 berikut ini:

Tabel 9. Warna kompos 30, 45, dan 60 hari pada keadaan kering udara dan

kapasitas lapang

Waktu pengomposan (hari) Kering udara Kapasitas lapang Kategori Warna Kategori Warna

30 7,5 YR 4/3 Coklat 7,5 YR 2,5/1 Coklat sangat gelap 45 7,5 YR 4/2 Coklat 7,5 YR 2,5/2 Coklat sangat gelap 60 7,5 YR 3/2 Coklat gelap 7,5 YR 2,5/3 Hitam

Page 47: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

33

Warna dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu kilap (hue), nilai (value), dan

kroma (chroma). Kilap berhubungan erat dengan panjang gelombang cahaya, nilai

berhubungan dengan kebersihan warna, dan kroma yang kadang-kadang disebut

kejenuhan yaitu kemurnian relatif dari spektrum penetapan warna. Semakin rendah

value maka semakin gelap; sedangkan chroma yang semakin tinggi maka semakin

bersih.

Kilap (hue) semua jenis kompos sama, yaitu 7,5 YR; baik dalam keadaan

kering udara maupun kapasitas lapang; sedangkan value dan chroma sedikit berbeda.

Pada kompos kering udara, value kompos 30, 45, dan 60 hari masing-masing adalah

4, 4, dan 3; sedangkan chroma bagi masing-masing kompos tersebut adalah 3, 2, dan

2. Nilai (value) kompos pada keadaan kapasitas lapang pada semua jenis kompos

sama, yaitu 2,5; sedangkan chroma bagi kompos 30, 45, dan 60 hari berturut-turut

adalah 1, 2, dan 3. Dapat disimpulkan bahwa kompos 60 hari memiliki warna paling

gelap baik pada keadaan kering udara maupun kapasitas lapang. Hal ini diduga

karena pada kompos 60 hari terbentuk humus yang lebih banyak. Substansi humus

merupakan senyawa amorf dengan berat molekul tinggi, warna coklat sampai hitam

(Wahyunto, Ritung, Suparto, dan Subagjo, 2004); sehingga dapat diketahui bahwa

kompos 60 hari lebih matang dan kualitasnya lebih baik daripada kompos yang

lainnya. Warna kompos yang sudah matang adalah coklat kehitam-hitaman (Isroib,

2008). Kompos berkualitas baik ciri-cirinya adalah berwarna cokelat gelap hingga

hitam (Djaja, 2008).

Hasil Analisis Kompos Setelah Panen dan Setelah Masa Penyimpanan

Pada kompos 30 hari Terdapat beberapa parameter kualitas kompos yang

kandungannya menurun setelah masa penyimpanan selama dua bulan, diantaranya

adalah kandungan C, N, Mn, dan Fe, serta kadar air dan pH kompos; sementara itu

kandungan P, K, Ca, Mg, Zn, dan Cu, dan rasio C/N, serta KTK meningkat setelah

penyimpanan selama dua bulan. Terdapat satu unsur yang relatif tetap yaitu Na.

Page 48: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

34

Namun, jika dilihat dari kesesuaian kandungan kompos 30 hari dengan

Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-7030-2004 tentang spesifikasi kompos dari

sampah organik domestik, maka kesesuaiannya setelah masa penyimpanan selama

dua bulan tidak banyak berubah. Hanya parameter kadar air dan pH kompos yang

berubah kesesuaiannya. Kadar air kompos setelah panen tidak sesuai dengan SNI,

namun setelah masa penyimpanan selama dua bulan menjadi sesuai dengan SNI;

sedangkan pH kompos setelah panen sesuai dengan SNI, namun setelah masa

penyimpanan selama dua bulan menjadi tidak sesuai dengan SNI.

Tabel 10.Hasil analisis kimia dan fisik kompos pada perlakuan waktu pengomposan 30 hari

Parameter Satuan Pengamatan kompos Peningkatan/penurunan

(%) Setelah panen Keterangan Setelah

penyimpanan Keterangan

Unsur hara C % 48,5 S 41,9 S -14 N % 1,8 S 1,3 S -26 P % 0,2 S 2,1 S +1129 K % 0,004 TS 0,01 TS +150 Na % 0,001 TS 0,001 TS 0 Ca % 0,5 S 1,9 S +296 Mg % 0,2 S 0,3 S +43 Mn ppm 0,01 S 0,008 S -27 Zn ppm 28,3 S 51,5 S +82 Fe ppm 888 S 475 S -47 Cu ppm 0,5 S 11 S +2213 Rasio C/N - 27 TS 36 TS +36 KTK me/100 gram 61 B 81,2 B +33 Kadar air % b/b 331 TS 30 S -91 pH - 7,3 S 6,7 TS -8

Keterangan: Simbol S: sesuai SNI; TS: tidak sesuai SNI; B: belum ditetapkan dalam SNI; + meningkat, - menurun

Pada kompos 45 hari, parameter kualitas kompos yang kandungannya

cenderung menurun setelah masa penyimpanan selama dua bulan diantaranya adalah

kandungan C, N, K, Na, Mn, Zn dan Fe. Selain itu, kadar air dan pH kompos pun

menurun setelah penyimpanan selama dua bulan; sementara itu kandungan P dan Cu,

serta Kapasitas Tukar Kation (KTK) dan rasio C/N meningkat setelah penyimpanan

selama dua bulan. Terdapat dua unsur yang relatif tetap yaitu Na dan Mg.

Page 49: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

35

Sama halnya dengan kompos 30 hari, kesesuaian kandungan kompos 45 hari

dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) tidak banyak berubah setelah masa

penyimpanan selama dua bulan. Hanya parameter pH kompos yang berubah

kesesuaiannya, dimana pH kompos setelah panen sesuai dengan SNI, namun setelah

masa penyimpanan selama dua bulan menjadi tidak sesuai dengan SNI. Hasil analisis

fisik dan kimia kompos 45 hari serta kesesuaiannya denga SNI 19-7030-2004 tentang

spesifikasi kompos dari sampah organik domestik tersaji pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil analisis kimia dan fisik kompos pada perlakuan waktu pengomposan 45 hari

Parameter Satuan Pengamatan kompos Peningkatan/

penurunan (%)

Setelah panen Keterangan Setelah

penyimpanan Keterangan

Unsur hara C % 47,7 S 42,1 S -12 N % 1,9 S 1,8 S -4 P % 0,14 S 0,47 S +236 K % 0,006 TS 0,005 TS -17 Na % 0,0005 TS 0,0005 TS 0 Ca % 0,4 S 0,25 S -29 Mg % 0,2 S 0,18 S 0 Mn ppm 0,009 S 0,008 S -11 Zn ppm 64 S 42,22 S -34 Fe ppm 1222 S 773,23 S -37 Cu ppm 0,93 S 8,34 S +800

Rasio C/N - 25,6 TS 27,5 TS +7 KTK me/100 gram 70,5 B 86,5 B +23

Kadar air % b/b 358 TS 75 TS -79 pH 7,2 S 6,7 TS -7

Keterangan: Simbol S: sesuai SNI; TS: tidak sesuai SNI; B: belum ditetapkan dalam SNI; + meningkat, - menurun

Pada kompos 60 hari terdapat beberapa parameter kualitas kompos yang

kandungannya menurun setelah masa penyimpanan selama dua bulan, diantaranya

adalah kandungan C dan N serta kadar air dan pH kompos; sementara itu kandungan

P, K, Na, Ca, Mg, Mn, Zn, Fe, Cu, rasio C/N, serta KTK meningkat setelah

penyimpanan selama dua bulan.

Jika dilihat dari kesesuaian kandungan kompos 60 hari dengan Standar

Nasional Indonesia (SNI), maka kesesuaian parameter kulitas kompos yang diamati

Page 50: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

36

tidak banyak berubah setelah masa penyimpanan selama dua bulan. Hanya parameter

pH kompos yang berubah kesesuaiannya, dimana pH kompos setelah panen sesuai

dengan SNI, namun setelah masa penyimpanan selama dua bulan menjadi tidak

sesuai dengan SNI. Hasil analisis fisik dan kimia kompos 30 hari serta kesesuaiannya

denga SNI 19-7030-2004 tentang spesifikasi kompos dari sampah organik domestik

tersaji pada Tabel 12.

Tabel 12. Hasil analisis kimia dan fisk kompos pada perlakuan waktu pengomposan 60 hari

Parameter Satuan Pengamatan Peningkatan/

penurunan (%)

Setelah panen Keterangan Setelah

penyimpanan Keterangan

Unsur hara C % 45,3 S 40,6 S -10 N % 2,2 S 2,18 S -2 P % 0,05 S 1,18 S +2260 K % 0,008 TS 0,02 TS +150 Na % 0,0005 TS 0,005 TS +900 Ca % 0,3 S 1,6 S +368 Mg % 0,2 S 0,3 S +57 Mn ppm 0,006 S 0,02 S +233 Zn ppm 36 S 65 S +81 Fe ppm 1313 S 1634 S +25 Cu ppm 0,9 S 15,5 S +1684

Rasio C/N - 20,4 TS 22,6 TS +10 KTK me/100 gram 77,8 B 89,9 B +16

Kadar air % b/b 406 TS 74 T -82 pH 6,9 S 6,4 TS -7

Keterangan: Simbol S: sesuai SNI; TS: tidak sesuai SNI; B: belum ditetapkan dalam SNI; + meningkat, - menurun

Unsur hara yang kandungannya cenderung menurun setelah masa

penyimpanan, seperti C dan N pada semua jenis kompos; dimungkinkan karena

selama masa penyimpanan dekomposisi bahan organik masih terus berlangsung, baik

pada kompos 30, 45, maupun 60 hari. Dari sekian banyak unsur yang diperlukan oleh

mikroorganisme yang medekomposisi bahan organik, karbon dan nitrogen adalah

unsur yang paling penting dan menjadi faktor pembatas (disamping phospat) (Kardin,

2005). Selain itu, menurunnya kandungan beberapa unsur diduga dikarenakan proses

pencucian (leaching), dimana kadar air kompos setelah masa penyimpanan menurun

secara signifikan. Kadar air setelah panen pada kompos 30, 45, dan 60 hari masing-

Page 51: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

37

masing sebesar 331; 358; dan 406 %; sedangkan setelah masa penyimpanan masing-

masing sebesar 30; 75; dan 73%. Berkurangnya kadar air ini tentunya membawa hara

yang larut. Peristiwa perkolasi juga dapat menyebabkan hilangnya unsur hara karena

akan mengalami proses pencucian (leaching), seperti yang dialami oleh unsur hara

makro nitrogen dan kalium (Kamandani, 2006). Hal ini disebabkan karena nitrogen

bersifat labil sehingga mudah tercuci atau menguap (Ashari, 2006), sedangkan

menurut Lehman et al. (2003) dalam Kamandani (2006) hal ini berhubungan sangat

erat dengan sangat mudah larutnya N, terutama dalam bentuk nitrat.

Unsur hara yang kandungannya meningkat setelah masa penyimpanan pada

semua jenis kompos diperkirakan berasal dari mikroorganisme yang mati dan

melepaskan unsur hara yang terkandung di dalamnya. Menurut Sutantoa (2002)

setelah perombakan selesai, mikroorganisme pengurai akan mati. Konsekuensinya

unsur hara penyusun tubuh mikroorganisme akan dilepaskan.

Dari Tabel 10, 11, dan 12, dapat diketahui bahwa setelah panen kompos

terdapat beberapa parameter kompos yang sudah memenuhi SNI, diantaranya

kandungan C, N, P, Ca, Mg, Mn, Zn, dan pH kompos untuk kompos 30, 45, maupun

60 hari. Adapun parameter yang belum memenuhi SNI diantaranya kandungan K, Na,

rasio C/N serta kadar air bagi semua jenis kompos.

Dengan mempertimbangkan sebagian besar parameter kompos 60 hari yang

nilainya lebih besar atau lebih mendekati SNI, seperti kandungan karbon, nitrogen,

rasio C/N, kalium, magnesium, dan kapasitas tukar kation maka dapat disimpulkan

bahwa kompos 60 hari lebih baik kualitasnya jika dibandingkan dengan kompos 30

hari maupun 45 hari. Hal ini diakarenakan tingkat kematangan kompos 60 hari lebih

baik jika dibandingkan dengan kompos lainnya.

Masa penyimpanan kompos dapat mempengaruhi sifat fisik dan kimia

kompos. Terdapat beberapa parameter yang meningkat kandungannya dan terdapat

pula yang menurun. Secara kualitas yang mengacu kepada SNI 19-7030-2004, masa

peyimpanan kompos tidak terlalu mempengaruhi kesesuaian kompos dengan SNI.

Menurt Kardin (2005) secara umum kompos yang disimpan dahulu lebih baik.

Page 52: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

38

Pengaruh Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih Terhadap Sifat Fisik Tanah

Faktor waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya

berpengaruh sangat nyata terhadap sifat fisik tanah (bobot isi, permeabilitas, dan

kadar air kapasitas lapang dengan menggunakan metode Alhricks maupun pF 2,54).

Hasil analisis ragam dapat dilihat pada Tabel Lampiran 7, 8, 9, dan 10.

Hasil uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dapat dihat pada Tabel 13 di

bawah ini.

Tabel 13. Pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya tehadap sifat fisik tanah

Faktor Perlakuan Peubah

Bobot isi (g/cm3)

Permeabilitas (cm/jam)

KAKL Alhricks (%)

KAKL pF 2,54(%)

Interaksi

Kontrol 0,94 a 7,47 i 44,81 i 36,49 g K1D1 0,89 c 24,02 cdef 50,38 g 41,84 f K1D2 0,85 g 25,92 cde 50,58 fg 44,47 de K1D3 0,83 h 29,71 c 50,98 fg 46,46 cd K1D4 0,78 k 29,57 c 53,72 cd 48,46 bc K1D5 0,74 m 57,95 a 56,07 b 49,76 b K2D1 0,89 c 15,38 gh 50,97 fg 43,75 ef K2D2 0,87 e 13,11 hi 50,31 g 45,08 de K2D3 0,85 g 23,61 cdef 51,40 f 54,59 a K2D4 0,80 i 18,57 fgh 53,44 d 48,54 bc K2D5 0,78 k 43,12 b 55,36 b 49,80 b K3D1 0,91 b 18,91 efgh 47,24 h 43,59 ef K3D2 0,88 d 18,23 fgh 50,09 g 44,94 de K3D3 0,86 f 24,92 cdef 52,53 e 53,23 a K3D4 0,79 j 21,23 defg 54,37 c 53,39 a K3D5 0,77 l 26,39 cd 60,60 a 49,11 b

Waktu pengomposan

Kontrol 0,94 a 7,47 b 44,81 b 36,49 b K1 0,82 c 33,43 a 52,35 a 46,20 a K2 0,84 b 22,76 a 52,30 a 48,35 a K3 0,84 b 21,93 a 52,97 a 48,85 a

Dosis

Kontrol 0,94 a 7,47 d 44,81 f 36,49 e D1 0,90 b 19,43 c 49,53 e 43,06 d D2 0,87 c 19,09 c 50,33 d 44,83 c D3 0,85 d 26,08 b 51,64 c 51,43 a D4 0,79 e 23,12 bc 53,84 b 50,13 ab D5 0,76 f 42,49 a 57,34 a 49,56 b

Keterangan: angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%. Simbol K1, K2, dan K3 berturut-turut merupakan kompos dengan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari; sedangkan D1, D2, D3, D4, dan D5 berturut-turut merupakan dosis kompos 5, 10, 15, 20, da 25% (v/v).

Page 53: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

39

Bobot Isi

Dari hasil analisis sidik ragam (Tabel Lampiran 7), dapat diketahui bahwa

faktor waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya berpengaruh

sangat nyata terhadap bobot isi tanah dengan peluang nyata <0,0001 (<<α = 0,01).

Kompos mampu mengurangi kepadatan tanah sehingga memudahkan perkembangan

akar dan kemampuannya dalam penyerapan hara (Aminah, et al., 2003). Dari Tabel

13 di atas dapat diketahui bahwa perlakuan kontrol atau tanah tanpa pemberian

kompos memiliki bobot isi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan perlakuan

yang diberikan kompos. Tanah dengan bahan organik yang tinggi mempunyai berat

volume yang relatif rendah (Grossman dan Reinsch, 2002 dalam Kurnia et al., 2006).

Sementara itu, perlakuan kompos 30 hari dengan dosis 25% dari volume total

memiliki bobot isi yang paling rendah yaitu sebesar 0,741 g/cm3. Hal ini dikarenakan

kompos dengan waktu pengomposan selama 30 hari memiliki partikel lebih kasar jika

dibandingkan dengan partikel kompos 45 dan 60 hari karena dekomposisi kompos

yang belum sempurna. Partikel kompos yang kasar menyebabkan tanah mempunyai

banyak pori makro sehingga volume pori bertambah besar dan bobot isi menurun.

Bahan organik merupakan bahan yang sarang (porous) dan selalu meningkatkan total

porositas; bahan yang sebagian terdekomposisi mempunyai total porositas tinggi

(Sutanto, 2005).

.

Gambar 5. Hubungan antara dosis kompos 30 hari dan bobot isi (g/cm3)

y = -0,007x + 0,946R² = 0,965

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

1,0

0 5 10 15 20 25

Bobo

t isi

(g/c

m3 )

Dosis kompos (% volume)

Page 54: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

40

Hasil analisis korelasi dosis kompos 30 hari yang ditambahkan terhadap bobot

isi tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat sangat erat. Dari Gambar 5 dapat diketahui bahwa titik-titik pengamatan

cenderung membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi dan koefisien

determinasi sebesar 0,983 dan 0,965. Hal ini memeperkuat kesimpulan bahwa

hubungan antara penambahan dosis kompos 30 hari dan bobot isi tanah membentuk

persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 30 hari yang ditambahkan dan

bobot isi tanah bertanda negatif; sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

linier yang nyata antara dosis kompos 30 hari yang ditambahkan dengan bobot isi

tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 30 hari yang ditambahkan diikuti oleh

penurunan nilai bobot isi tanah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Suryani (2007)

yang menunjukkan bahwa aplikasi bahan organik menurunkan bobot isi tanah dan

mengurangi pemadatan tanah.

Hubungan penambahan dosis kompos 45 hari dan bobot isi tanah dapat dilihat

pada Gambar 6.

Gambar 6. Hubungan antara dosis kompos 45 hari dan bobot isi (g/cm3)

Hasil analisis korelasi dosis kompos 45 hari yang ditambahkan terhadap bobot

isi tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat sangat erat. Dari Gambar 6 dapat dilihat bahwa titik-titik pengamatan

cenderung membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,991;

sedangkan koefisien determinasinya sebesar 0,982; sehingga dapat disimpulkan

bahwa hubungan antara penambahan dosis kompos 45 hari dan bobot isi tanah

y = -0,006x + 0,937R² = 0,982

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

1,0

0 5 10 15 20 25

Bobo

t isi

(g/c

m3 )

Dosis kompos (% volume)

Page 55: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

41

membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 45 hari yang

ditambahkan dan bobot isi tanah bertanda negatif; sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 45 hari yang ditambahkan

dengan bobot isi tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 45 hari yang

ditambahkan diikuti oleh penurunan nilai bobot isi tanah. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian Agustina (2007) yang menunjukkan bahwa pemberian dosis kompos

berpengaruh sangat nyata terhadap bobot isi tanah yang nilainya semakin rendah

dengan semakin tingginya dosis kompos.

Gambar 7. Hubungan antara dosis kompos 60 hari dan bobot isi (g/cm3)

Hasil analisis korelasi dosis kompos 60 hari yang ditambahkan terhadap bobot

isi tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat sangat erat. Dari Gambar 7 dapat diketahui bahwa titik-titik pengamatan

cenderung membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,995;

sedangkan koefisien determinasinya sebesar 0,990; sehingga dapat disimpulkan

bahwa hubungan antara penambahan dosis kompos 60 hari dan bobot isi tanah

membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 60 hari yang

ditambahkan dan bobot isi tanah bertanda negatif; sehingga dapat diketahui bahwa

ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 60 hari yang ditambahkan

dengan bobot isi tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 60 hari yang

ditambahkan diikuti oleh penurunan nilai bobot isi tanah. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian Kalantari, Hatami, Ardalan, Alikhani, dan Shorafa (2009) yang

menunjukkan bahwa dengan penambahan dosis kompos sebesar 0, 1, 3, 6, dan 9%,

y = -0,007x + 0,937R² = 0,990

0,5

0,6

0,7

0,8

0,9

1,0

0 5 10 15 20 25

Bobo

t isi

(g/c

m3 )

Dosis kompos (% volume)

Page 56: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

42

bobot isi tanah menurun seiring peningkatan pemberian dosis kompos. Hal ini

dikarenakan total porositas meningkat dengan ditambahkannya kompos ke dalam

tanah. Begitu pula hasil penelitian Mardani (2005) yang menunjukkan bahwa dosis

kompos secara nyata berpengaruh terhadap bobot isi tanah, dimana semakin banyak

dosis kompos yang diberikan maka bobot isi semakin menurun.

Permeabilitas

Hasil analisis sidik ragam (Tabel Lampiran 8) menunjukkan bahwa faktor

waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya berpengaruh sangat

nyata terhadap permeabilitas tanah. Peluang nyata bagi faktor waktu pengomposan

dan dosis kompos <0,0001 dan peluang nyata interaksi kedua faktor sebesar 0,0001

(<<α = 0.01). Karena sifatnya yang juga porous, bahan organik tersebut mudah

meneruskan air (drainase) atau air infiltrasi (Ashari, 2006).

Dari Tabel 17 dapat diketahui bahwa perlakuan kontrol memiliki nilai

permeabilitas yang paling kecil yaitu sebesar 7,47 cm/jam. Jika dilihat dari klasifikasi

permeabilitas tanah menurut Uhland dan O’Neil termasuk ke dalam kategori agak

cepat, sedangkan perlakuan kompos 30 hari dengan dosis 25% memiliki nilai

perembilitas yang paling tinggi yaitu 57,95 cm/jam (sangat cepat). Hal ini

dikarenakan ruang pori pada bahan tanah yang dicampur kompos 30 hari lebih besar

sebagai akibat dari partikel kompos yang masih kasar karena belum sempurnanya

dekomposisi kompos. Menurut Kurnia et al. (2007) ukuran pori dan adanya

hubungan antar pori-pori tersebut sangat menentukan apakah tanah mempunyai

permeabilitas rendah atau tinggi. Air dapat mengalir dengan mudah di dalam tanah

yang mempunyai pori-pori besar dan mempunyai hubungan antar pori yang baik.

Pori-pori yang kecil dengan hubungan antar pori yang seragam akan mempunyai

permeabilitas lebih rendah, sebab air akan mengalir melalui tanah lebih lambat.

Page 57: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

43

Gambar 8. Hubungan antara dosis kompos 30 hari dan permeabilitas tanah (cm/jam)

Hasil analisis korelasi dosis kompos 30 hari yang ditambahkan terhadap

permeabilitas tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah

tersebut terlihat cukup erat. Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa titik-titik pengamatan

cenderung membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,883;

sedangkan koefisien determinasinya sebesar 0,779; sehingga dapat diketahui bahwa

hubungan antara penambahan dosis kompos 30 hari dan permeabilitas tanah

membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 30 hari yang

ditambahkan dan permeabilitas tanah bertanda positif; sehingga dapat diketahui

bahwa ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 30 hari yang

ditambahkan dengan permeabilitas tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 30

hari yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai permeabilitas tanah. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Mardani (2005) yang menunjukkan bahwa pemberian

kompos ke dalam tanah berpengaruh nyata meningkatkan permeabilitas tanah.

Menurutnya hal ini disebabkan oleh adanya perubahan struktur tanah yaitu

terbentuknya agregat dari pori tanah, agregat yang stabil akan dapat menjaga

keutuhan bentuk pori yang telah terbentuk. Dengan demikian akan terhindar dari

penyumbatan pori dan bentuk pori akan tetap kontinyu. Kesinambungan bentuk pori

dalam tanah terutama pori drainase akan meningkatkan gerakan air di dalam tanah,

sehingga permeabilitasnya meningkat.

y = 1,559x + 9,613R² = 0,779

0

10

20

30

40

50

60

70

0 5 10 15 20 25

Perm

eabi

litas

(cm

/jam

)

Dosis kompos (%volume)

Page 58: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

44

Gambar 9. Hubungan antara dosis kompos 45 hari dan permeabilitas tanah (cm/jam)

Hasil analisis korelasi dosis kompos 45 hari yang ditambahkan terhadap

permeabilitas tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah

tersebut terlihat cukup erat. Dari Gambar 9 dapat diketahui bahwa titik-titik

pengamatan cenderung membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi sebesar

0,791; sedangkan koefisien determinasinya sebesar 0,626. Hal ini memeperkuat

kesimpulan bahwa hubungan antara penambahan dosis kompos 45 hari dan

permeabilitas tanah membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos

45 hari yang ditambahkan dan permeabilitas tanah bertanda positif; sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 45 hari yang

ditambahkan dengan permeabilitas tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 45

hari yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai permeabilitas tanah. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Lubis (1992) yang menunjukkan bahwa dengan

ditambahkannya bahan organik ke dalam tanah dengan dosis 0, 15, 30, dan, 45

ton/ha, permeabilitas tanah meningkat seiring dengan peningkatan dosis bahan

organik yang diberikan. Hal ini disebabkan peran bahan orgaik terhadap tingkat

agregasi tanah. Bahan organik akan menciptakan struktur tanah yang mantap akibat

adanya agregasi tanah yang baik, sehingga cenderung meningkatkan pori drainase

cepat.

y = 1,133x + 6,041R² = 0,626

0

10

20

30

40

50

60

0 5 10 15 20 25

Perm

eabi

litas

(cm

/jam

)

Dosis kompos (% volume)

Page 59: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

45

Gambar 10. Hubungan antara dosis kompos 60 hari dan permeabilitas tanah (cm/jam) Hasil analisis korelasi dosis kompos 60 hari yang ditambahkan terhadap

permeabilitas tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah

tersebut terlihat cukup erat. Dari Gambar 10 dapat diketahui bahwa titik-titik

pengamatan cenderung membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi dan

koefisien determinasi sebesar 0,841 dan 0,708; sehingga dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara penambahan dosis kompos 60 hari dan permeabilitas tanah

membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 60 hari yang

ditambahkan dan permeabilitas tanah bertanda positif; sehingga dapat diketahui

bahwa ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 60 hari yang

ditambahkan dengan permeabilitas tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 60

hari yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai permeabilitas tanah. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian (Sastrodihardjo, 1990) yang menunjukkan bahwa

dengan meningkatnya kadar bahan organik yang diberikan akan semakin

meningkatkan permeabilitas tanah.

Kemampuan Menahan Air (Water Holding Capacity)

Metode Alhricks. Faktor waktu pengomposan dan dosis kompos serta

interaksi keduanya berpengaruh sangat nyata terhadap kemampuan tanah memegang

air pada keadaan kapasitas lapang dengan menggunakan metode Alhricks. Hal ini

dapat dilihat dari hasil analisis sidik ragam (Tabel Lampiran 9) yang menunjukkan

y = 0,618x + 11,78R² = 0,708

0

5

10

15

20

25

30

0 5 10 15 20 25

Perm

eabi

litas

(cm

/jam

)

Dosis kompos (% volume)

Page 60: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

46

peluang nyata bagi faktor waktu pengomposan, dosis kompos, dan interaksi antara

kedua faktor <0,0001 (<<α = 0,01). Bahan organik meningkatkan kandungan air pada

kapasitas lapang (Suhartini, 2003). Menurut Ashari (2006) bahan organik berfungsi

seperti spon yang dapat menghisap air sebanyak mungkin sesuai dengan volumenya.

Dengan ditambahkannya kompos ke dalam tanah, maka kemampuan

memegang air tanah dapat ditingkatkan, sehingga tanah tidak cepat meloloskan air

baik sebagai air drainase maupun air perkolasi. Selain itu, air juga tidak mudah

terevaporasi karena terlindungi dan atau terikat oleh bahan kompos. Dengan demikian

kadar air dalam tanah dapat dipertahankan pada kondisi yang optimal dalam jangka

yang lebih lama. Kapasitas retensi air dan ketersediaannya bagi tanaman meningkat

demikian pula stabilitas struktur (Gobat et al., 1998 dalam Suhartini, 2003).

Perlakuan kompos 60 hari dengan dosis 25% memiliki kandungan air pada

keadaan kapasitas lapang paling tinggi yaitu sebesar 61%. Hal ini dikarenakan

partikel kompos sudah cukup halus sehingga pori kapiler untuk memegang air lebih

banyak. Menurut Sutanto (2005) jika partikel besar lebih banyak, total pori sedikit,

tetapi banyak memiliki pori berukuran besar. Sebaliknya, jika partikel halus lebih

banyak total pori banyak dengan pori mikro banyak.

Gambar 11. Hubungan antara dosis kompos 30 hari dan KAKL metode Alhricks (%) Hasil analisis korelasi dosis kompos 30 hari yang ditambahkan terhadap kadar

air tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat erat. Dari Gambar 11 dapat dilihat bahwa titik-titik pengamatan cenderung

y = 0,381x + 46,32R² = 0,866

40

45

50

55

60

65

0 5 10 15 20 25 30

Kada

r ai

r (%

)

Dosis kompos (% volume)

Page 61: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

47

membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi

sebesar 0,931 dan 0,866; sehingga dapat diketahui bahwa hubungan antara

penambahan dosis kompos 30 hari dan kadar air tanah pada keadaan kapasitas lapang

membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 30 hari yang

ditambahkan dan kadar air tanah bertanda positif; sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 30 hari yang ditambahkan

dengan kadar air tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 30 hari yang

ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai kadar air tanah. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian Setiawan (1993) yang menunjukkan bahwa peningkatan dosis

kompos berpengaruh nyata meningkatkan kadar air kapasitas lapang.

Gambar 12. Hubungan antara dosis kompos 45 hari dan KAKL metode Alhricks (%)

Hasil analisis korelasi dosis kompos 45 hari yang ditambahkan terhadap kadar

air tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat erat. Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa titik-titik pengamatan cenderung

membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,910; sedangkan

koefisien determinasinya sebesar 0,828. Hal ini memeperkuat kesimpulan bahwa

hubungan antara penambahan dosis kompos 45 hari dan kadar air tanah pada keadaan

kapasitas lapang membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 45

hari yang ditambahkan dan kadar air tanah bertanda positif; sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 45 hari yang

ditambahkan dengan kadar air tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 45 hari

y = 0,349x + 46,67R² = 0,828

40

45

50

55

60

65

0 5 10 15 20 25

Kada

r ai

r (%

)

Dosis kompos (% volume)

Page 62: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

48

yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai kadar air tanah. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Kalantari et al. (2009) yang menunjukkan bahwa dengan

pemberian dosis kompos sebesar 0, 1, 3, 6, dan 9%, kemampuan tanah dalam

memegang air meningkat secara signifikan seiring dengan penambahan dosis

kompos.

Gambar 13. Hubungan antara dosis kompos 60 hari dan KAKL metode Alhricks (%)

Hasil analisis korelasi dosis kompos 60 hari yang ditambahkan terhadap kadar

air tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat erat. Dari Gambar 13 dapat diketahui bahwa titik-titik pengamatan cenderung

membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi untuk

kompos 60 hari sebesar 0,976 dan 0,953; sehingga dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara penambahan dosis kompos 60 hari dan kadar air tanah pada

keadaan kapasitas lapang membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis

kompos 60 hari yang ditambahkan dan kadar air tanah bertanda positif; sehingga

dapat diketahui bahwa ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 60 hari

yang ditambahkan dengan kadar air tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 60

hari yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai kadar air tanah. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Lubis (1992) yang menunjukkan bahwa pemberian kompos

dengan dosis 0, 15, 30, dan 45 ton/ha, nilai kadar air meningkat seiring dengan

peningkatan dosis kompos yang diberikan. Menurutnya hal ini disebabkan karena

y = 0,587x + 44,26R² = 0,953

40

45

50

55

60

65

0 5 10 15 20 25

Kada

r ai

r (%

)

Dosis kompos (% volume)

Page 63: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

49

bahan organik merupakan senyawa hidrofilik (suka memegang air) sehingga

mempunyai kemampuan yang cukup untuk memegang air.

Metode pF 2,54. Sama halnya dengan metode Alhricks, hasil analisis sidik

ragam (Tabel Lampiran 10) menunjukkan bahwa faktor waktu pengomposan dan

dosis kompos serta interaksi keduanya berpengaruh sangat nyata terhadap

kemampuan tanah memegang air pada keadaan kapasitas lapang. Peluang nyata bagi

faktor waktu pengomposan, dosis kompos, dan interaksi antara kedua faktor sebesar

<0,0001 (<<α = 0,01). Tanah yang bercampur dengan bahan organik seperti kompos

mempunyai pori-pori dengan daya rekat yang lebih baik sehingga mampu mengikat

serta menahan ketersediaan air di dalam tanah (Yuwono, 2007).

Tanah mempunyai pori-pori, yaitu suatu bagian yang tidak terisi bahan padat.

Bagian yang tidak terisi ini akan diisi oleh air dan udara. Pori-pori dibedakan menjadi

dua, yaitu pori-pori halus dan pori-pori kasar. Pori-pori kasar berisi air gravitasi atau

udara. Pori-pori kasar ini sulit menahan air di dalam tanah sehingga air hanya

merembes masuk dan lewat begitu saja (Yuwono, 2007).

Perlakuan kompos 45 hari dengan dosis 15% memiliki kemampuan

memegang air paling baik yaitu sebesar 55%. Hal ini dimungkinkan terjadi

penyumbatan pada pori kapiler, sehingga ketika contoh tanah ditekan dengan tekanan

1/3 bar tidak seluruhnya air bergerak ke bawah. Hal ini mengakibatkan nilai kadar air

yang terbaca lebih tinggi. Perlakuan kontrol pada metode Alhricks maupun pF 2,54

memiliki kadar air paling kecil jika dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini

menunjukkan bahan organik dapat meningkatkan kemampuan memegang air tanah.

Bahan atau pupuk organik dapat berperan sebagai “pengikat” butiran primer menjadi

butir sekunder tanah dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini besar

pengaruhnya pada porositas, penyimpanan dan penyediaan air, aerasi tanah, dan suhu

tanah (Simanungkalit, Suriadikarta, Saraswati, Setyorini, dan Hartatik, 2006).

Hasil analisis korelasi dosis kompos 30 hari yang ditambahkan terhadap kadar

air tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat erat. Dari Gambar 14 dapat dilihat bahwa titik-titik pengamatan cenderung

membentuk pola garis lurus.

Page 64: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

50

Gambar 14. Hubungan antara dosis kompos 30 hari dan KAKL metode pF 2,54 (%)

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,910; sedangkan koefisien determinasinya

sebesar 0,685. Hal ini memeperkuat kesimpulan bahwa hubungan antara penambahan

dosis kompos 30 hari dan kadar air tanah pada keadaan kapasitas lapang membentuk

persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 30 hari yang ditambahkan dan

kadar air tanah bertanda positif; sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

linier yang nyata antara dosis kompos 30 hari yang ditambahkan dengan kadar air

tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 30 hari yang diberikan diikuti oleh

peningkatan nilai kadar air tanah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

(Sastrodihardjo, 1990) yang menunjukkan bahwa pengaruh pemberian bahan organik

dengan dosis yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kadar air tanah pada keadaan

kapasitas lapang (pF 2,54); dimana kadar air tanah cenderung meningkat seiring

meningkatnya dosis bahan organik yang diberikan.

Hasil analisis korelasi dosis kompos 45 hari yang ditambahkan terhadap kadar

air tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat cukup erat. Dari Gambar 15 dapat diketahui bahwa titik-titik pengamatan

cenderung membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi dan koefisien

determinasi sebesar 0,782 dan 0,611; sehingga dapat diketahui bahwa hubungan

antara penambahan dosis kompos 45 hari dan kadar air tanah pada keadaan kapasitas

lapang membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 45 hari

yang ditambahkan dan kadar air tanah bertanda positif; sehingga dapat diketahui

bahwa ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 45 hari yang

y = 0,575x + 39,59R² = 0,685

30

35

40

45

50

55

0 5 10 15 20 25 30

Kada

r ai

r (%

)

Dosis kompos (% volume)

Page 65: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

51

ditambahkan dengan kadar air tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 45 hari

yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai kadar air tanah. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Valarini, Curaqueo, Seguel, Manzano, Rubio, Cornejo, dan

Borie (2009) yang menunjukkan bahwa walaupun tidak menghasilkan perbedaan

yang signifikan, namun kemampuan tanah memegang air cenderung meningkat

setelah perlakuan pemberian dosis kompos sebesar 0, 8, dan 20 ton/ha.

Gambar 15. Hubungan antara dosis kompos 45 hari dan KAKL metode pF 2,54 (%)

Hasil analisis korelasi dosis kompos 60 hari yang ditambahkan terhadap kadar

air tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat erat. Dari Gambar 16 dapat dilihat bahwa titik-titik pengamatan cenderung

membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,828; sedangkan

koefisien determinasinya sebesar 0,827; sehingga dapat diketahui bahwa hubungan

antara penambahan dosis kompos 60 hari dan kadar air tanah pada keadaan kapasitas

lapang membentuk persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 60 hari

yang ditambahkan dan kadar air tanah bertanda positif; sehingga dapat disimpulkan

bahwa ada hubungan linier yang nyata antara dosis kompos 60 hari yang

ditambahkan dengan kadar air tanah, dimana semakin banyak dosis kompos 60 hari

yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai kadar air tanah. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Maftuhah (2009) yang menunjukkan bahwa pemberian

kompos dapat meningkatkan kadar air kapasitas lapang tanah.

y = 0,516x + 39,91R² = 0,611

30

35

40

45

50

55

0 5 10 15 20 25 30

Kada

r ai

r (%

)

Dosis kompos (% volume)

Page 66: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

52

Gambar 16. Hubungan antara dosis kompos 60 hari dan KAKL metode pF 2,54 (%)

Perbandingan Metode Alhricks dan Metode pF 2,54

Kadar air pada keadaan kapasitas lapang ditetapkan dengan menggunakan dua

metode, yaitu metode Alhricks dan pF 2,54. Hasil analisis statistik uji t-student pada

taraf 5% menyatakan bahwa nilai kadar air yang dihasilkan oleh kedua metode

tersebut sangat berbeda nyata, kecuali pada perlakuan kompos 60 hari dengan dosis

15 dan 20% (Tabel Lampiran 12). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Baskoro dan

Tarigan (2007). Menurut mereka perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa hal,

diantaranya adalah pengukuran kadar air kapasitas lapang dengan metode Pressure

plate dilakukan dengan menggunakan contoh tanah yang diberi tekanan setara pF

2,54 (1/3 Bar). Pemberian tekanan 1/3 bar ini sebenarnya hanya merupakan

pendekatan (arbitrer). Selain itu, contoh tanah yang digunakan pada penetapan kadar

air kapasitas lapang dengan metode Pressure Plate hanya setebal kurang lebih 1 cm.

Air yang ada pada contoh tanah tersebut lebih mudah hilang dibandingkan dengan air

dalam tanah dengan kolom yang tebal seperti pada metode Alhricks. Pengukuran

dengan metode Pressure Plate mengabaikan karakteristik profil tanah secara

keseluruhan yang tentunya akan menyebabkan proses pelepasan air cenderung lebih

mudah, sehingga kadar air yang dihasilkan oleh metode pF 2,54 cenderung lebih kecil

jika dibandingkan dengan metode Alhricks. Masih menurut Baskoro dan Tarigan

y = 0,504x + 38,27R² = 0,827

30

35

40

45

50

55

0 5 10 15 20 25

Kada

r ai

r (%

)

Dosis kompos (% volume)

Page 67: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

53

(2007) perbedaan nilai kadar air ini juga dikarenakan membrane plate apparatus

diduga sudah tidak berfungsi secara maksimal lagi.

Tabel 14 berikut ini menyajikan perbandingan nilai kadar air yang dihasilkan

dengan menggunakan metode Alhricks dan pF 2,54 setelah dilakukan uji statistik t-

student pada taraf kepercayaan 5%.

Tabel 14. Perbandingan nilai kadar air metode Alhricks dan metode pF 2,54

Perlakuan Metode Alhricks pF 2,54

Kontrol 44.81 a 36.49 b K1D1 50,38 a 41,84 b K1D2 50,58 a 44,47 b K1D3 50,98 a 46,46 b K1D4 53,72 a 48,46 b K1D5 56,07 a 49,76 b K2D1 50,97 a 43,75 b K2D2 50,31 a 45,08 b K2D3 51,40 a 54,59 b K2D4 53,44 a 48,54 b K2D5 55,36 a 49,80 b K3D1 47,24 a 43,59 b K3D2 50,09 a 44,94 b K3D3 51,39 a 52,11 a K3D4 54,37 a 53,39 a K3D5 60,60 a 49,11 b

Keterangan: angka pada baris yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji t-student pada taraf 5%. Simbol K1, K2, dan K3 berturut-turut merupakan kompos dengan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari; sedangkan D1, D2, D3, D4, dan D5 berturut-turut merupakan dosis kompos 5, 10, 15, 20, da 25% (v/v).

Dari Tabel 14 dapat diketahui bahwa nilai kadar air yang dihasilkan oleh

kedua metode tersebut sangat berbeda nyata, kecuali pada perlakuan kompos 60 hari

dengan dosis 15 dan 20%. Hal ini diduga karena terjadi penyumbatan pori kapiler

pada pengukuran kadar air dengan menggunakan metode pF 2,54; sehingga pori tidak

kontinyu, akibatnya saat contoh tanah ditekan dengan tekanan 1/3 bar di dalam

pressure plate apparatus air tidak sepenuhya bergerak ke bawah yang menyebabkan

kandungan air yang terukur lebih besar hingga nilainya hampir sama dengan nilai

kadar air yang dihasilkan dengan menggunakan metode Alhricks. Hal inilah yang

menyebabkan nilai kadar air pada perlakuan kompos 60 hari dengan dosis 15 dan

Page 68: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

54

20% yang dihasilkan dengan menggunakan metode Alhricks dan pF 2,54 tidak

berbeda nyata.

Kapasitas lapang adalah kandungan air di dalam tanah setelah proses drainase

berhenti. Jumlah air yang melebihi kapasitas lapang akan turun ke lapisan tanah lebih

dalam karena gaya gravitasi. Dengan kata lain kapasitas lapang suatu tanah adalah

jumlah maksimum air yang dapat disimpan dalam tanah pada zona tidak jenuh

melawan gaya gravitasi (Kurnia et al., 2007). Berlandaskan pada pengertian kapasitas

lapang tersebut, maka metode Alhricks akan menghasilkan kadar air pada keadaan

kapasitas lapang yang lebih mendekati kondisi yang sebenarnya.

Pengaruh Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih Terhadap pH Tanah

Faktor waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya

berpengaruh sangat nyata terhadap pH tanah. Hasil analisis ragam dapat dilihat pada

Tabel Lampiran 11. Tingkat kemasaman (pH) tanah latosol Megamendung sebesar

5,5 atau tergolong masam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kompos

limbah baglog jamur tiram putih dapat meningkatkan pH tanah. Menurut Yuwono

(2007) Pemberian kompos ternyata membantu meningkatkan pH tanah. Peningkatan

pH tanah ini diduga disebabkan adanya efek asam-asam organik dalam mengikat ion

Al dan meningkatkan KTK tanah; semakin besar takaran kompos yang diberikan

pada tanah maka berpeluang semakin besar asam organik yang akan disumbangkan

kepada tanah. Asam-asam organik tersebut dapat mengkhelat ion Al sehingga

menghambat hidrolisis Al yang akan menghasilkan ion H+, akibatnya pH tanah

meningkat. Selain itu, peningkatan kandungan bahan organik tanah juga dapat

meningkatkan KTK tanah sehingga ion H+ dalam larutan tanah dapat berkurang

(Anwar, Sabiham, Sumawinata, Sapei dan Alihamsyah, 2006).

Tabel 15 menunjukkan bahwa semakin banyak dosis kompos yang diberikan

maka pH tanah akan semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian Suryani

(2007). Peningkatan pH ini karena kompos meningkatkan kation yang terikat,

terutama hidrogen di dalam tanah. Kadar hidrogen dan aluminium yang dapat

dipertukarkan dalam tanah (Hdd dan Aldd) berubah dengan adanya aplikasi kompos.

Page 69: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

55

Kemampuan bahan organik untuk mengurangi jumlah Al yang dapat dipertukarkan

ini juga menyebabkan terjadinya kenaikan pH.

Hasil uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dapat dihat pada Tabel 15 di

bawah ini.

Tabel 15. Pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya tehadap pH tanah

Keterangan: angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%. Simbol K1, K2, dan K3 berturut-turut merupakan kompos dengan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari; sedangkan D1, D2, D3, D4, dan D5 berturut-turut merupakan dosis kompos 5, 10, 15, 20, da 25% (v/v)

Hasil analisis korelasi dosis kompos 30 hari yang ditambahkan terhadap kadar

air tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat erat. Dari Gambar 17 dapat dilihat bahwa titik-titik pengamatan cenderung

membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi untuk

Faktor Perlakuan pH

Interaksi

Kontrol 5,5 i K1D1 5,8 h K1D2 5,6 i K1D3 6,4d e K1D4 6,6 ab K1D5 6,7 a K2D1 6,0 g K2D2 6,2 f K2D3 6,4 e K2D4 6,6 abc K2D5 6,5 bcd K3D1 5,8 h K3D2 6,0 g K3D3 6,4 cde K3D4 6,2 f K3D5 6,6 bc

Waktu pengomposan (hari)

Kontrol 5,5 b K1 6,2 a K2 6,3 a K3 6,2 a

Dosis (% volume)

Kontrol 5,5 d D1 5,9 c D2 5,9 c D3 6,4 b D4 6,5 b D5 6,6 a

Page 70: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

56

kompos 30 hari sebesar 0,923 dan 0,852; sehingga dapat diketahui bahwa hubungan

antara penambahan dosis kompos 30 hari dan pH tanah membentuk persamaan linier.

Nilai korelasi peubah dosis kompos 30 hari yang ditambahkan dan pH tanah bertanda

positif; sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linier yang nyata antara

dosis kompos yang ditambahkan dengan pH tanah, dimana semakin banyak dosis

kompos yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai pH tanah. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Sudirja, Solihin, dan Rosniawaty (2005) yang menunjukkan

bahwa setiap kenaikan dosis kompos berpengaruh nyata terhadap peningkatan pH

tanah dan mendekati pH 7 (netral).

Gambar 17. Hubungan antara penambahan dosis kompos 30 hari dengan pH tanah

Hasil analisis korelasi dosis kompos 45 hari yang ditambahkan terhadap pH

tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat erat. Dari Gambar 18 dapat diketahui bahwa titik-titik pengamatan cenderung

membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,904; sedangkan

koefisien determinasinya sebesar 0,816. Hal ini memeperkuat kesimpulan bahwa

hubungan antara penambahan dosis kompos 45 hari dan pH tanah membentuk

persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 45 hari yang ditambahkan dan

pH tanah bertanda positif; sehingga dapat diketahui bahwa ada hubungan linier yang

nyata antara dosis kompos yang ditambahkan dengan pH tanah, dimana semakin

banyak dosis kompos yang ditambahkan diikuti oleh peningkatan nilai pH tanah. Hal

y = 0,055x + 5,404R² = 0,852

5

6

7

0 5 10 15 20 25

pH

Dosis kompos (% volume)

Page 71: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

57

ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyani, Trinurani, dan Sandrawati (2007) yang

menunjukkan bahwa pemberian kompos pada tanah dengan dosis 0; 7,2; 15; dan 22,5

ton/ha mampu meningkatkan pH tanah; dimana pH tanah pada masing-masing dosis

tersebut sebesar 6,10; 6,18; 6,42; dan 6,72.

Gambar 18. Hubungan antara penambahan dosis kompos 45 hari dengan pH tanah

Hasil analisis korelasi dosis kompos 60 hari yang ditambahkan terhadap pH

tanah menunjukkan bahwa tingkat hubungan linier antara kedua peubah tersebut

terlihat cukup erat. Dari Gambar 19 dapat dilihat bahwa titik-titik pengamatan

cenderung membentuk pola garis lurus. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,924;

sedangkan koefisien determinasinya sebesar 0,853; sehingga dapat diketahui bahwa

hubungan antara penambahan dosis kompos 60 hari dan pH tanah membentuk

persamaan linier. Nilai korelasi peubah dosis kompos 60 hari yang ditambahkan dan

pH tanah bertanda positif; sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linier

yang nyata antara dosis kompos yang ditambahkan dengan pH tanah, dimana semakin

banyak dosis kompos yang diberikan diikuti oleh peningkatan nilai pH tanah. Hal ini

sejalan dengan hasil penelitian Helton (2004) yang manunjukkan bahwa pH tanah

semakin meningkat sampai mendekati kondisi netral seiring meningkatnya dosis

kompos yang diberikan.

y = 0,040x + 5,68R² = 0,816

5

6

7

0 5 10 15 20 25

pH

Dosis kompos (% volume)

Page 72: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

58

Gambar 19. Hubungan antara penambahan dosis kompos 60 hari dengan pH tanah

Pengaruh Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih Terhadap Pertumbuhan Bibit Markisa Kuning (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner)

Hasil analisis sidik ragam pengaruh waktu pengomposan dan dosis kompos

serta interaksi keduanya terhadap pertumbuhan bibit markisa kuning (penambahan

tinggi tanaman, jumlah daun sejati, dan biomassa tanaman) tidak berbeda nyata

(Lampiran 13, 14, dan 15). Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil analisis awal

tanah latosol Megamendung menunjukkan kandungan N-total tanah sebesar 0,21%

atau tergolong sedang; sedangkan kandungan P2O5 tergolong sangat tinggi yaitu

sebesar 63 ppm. Kandungan K sebesar 1,8 me/100 g (sangat tinggi); Na sebesar 0,2

me/100 g (rendah); Ca sebesar 9 me/100 g (tinggi), dan Mg sebesar 3,2 me/100 g

(tinggi), serta kandungan C-organik tergolong sedang (2,1%). Diduga kandungan

unsur hara tersebut sudah cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan tanaman untuk

pertumbuhan vegetatifnya, baik penambahan tinggi tanaman, jumlah daun sejati

ataupun biomassa tanaman secara keseluruhan; sehingga pengaruh waktu

pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya tidak berbeda nyata

terhadap penambahan tinggi tanaman, jumlah daun sejati, dan biomassa tanaman. Hal

ini diperkuat dengan nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah yang tergolong tinggi

yaitu sebesar 33 me/100 gram. Kapasitas Tukar Kation (KTK) adalah kemampuan

atau kapasitas koloid tanah untuk memegang kation. Semakin tinggi KTK di dalam

y = 0,040x + 5,590R² = 0,853

5

6

7

0 5 10 15 20 25

pH

Dosis kompos (% volume)

Page 73: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

59

tanah maka semakin meningkat pula daya serap akar tanaman terhadap unsur hara

tersedia dan pada akhirnya akan meningkatkan suplai hara dari akar ke seluruh bagian

tanaman. Menurut Nugroho (2006) semakin tinggi KTK tanah, semakin subur tanah

tersebut.

Penambahan Tinggi Tanaman

Hasil analisis sidik ragam (Lampiran 13) menunjukkan bahwa faktor waktu

pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata

terhadap penambahan tinggi tanaman markisa, baik pada minggu kedua, keempat,

dan keenam setelah transplanting. Tanaman markisa merupakan tanaman merambat,

apabila telah mencapai fase perambatan tanaman, pertumbuhanya jauh lebih cepat

dibandingkan dengan pertumbuhan pada fase sebelumnya. Menurut Prosea (1992)

perkecambahan markisa terjadi 2-4 minggu setelah semai; pertumbuhan pada fase

perkecambahan sangat lambat. Dalam 5-7 minggu setelah transplanting, tanaman

akan memiliki lebih dari empat cabang; setelah itu pertumbuhan pada fase

perambatan sangat cepat. Penambahan tinggi tanaman markisa dapat dilihat pada

Tabel Lampiran 17.

Jumlah Daun Sejati

Pengaruh faktor waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi

keduanya terhadap jumlah daun sejati tidak berpengaruh nyata, baik pada minggu

kedua, keempat, maupun keenam setelah transplanting. Hal ini dapat dilihat dari hasil

analisis sidik ragam (Lampiran 14). Pertumbuhan jumlah daun yang cukup seragam

setiap minggunya (Tabel Lampiran 18) menyebabkan jumlah daun sejati antar

perlakuan tidak jauh berbeda menyebabkan faktor waktu pengomposan dan dosis

kompos serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata. Dimungkinkan

pertumbuhan tidak terfokus pada daun, Lakitan (1996) dalam Kusumaningrum,

Hastuti, dan Haryanti (2007) menyatakan bahwa pertumbuhan tidak berlangsung

secara seragam pada seluruh bagian tanaman; pertumbuhan dimungkinkan terfokus

pada jaringan meristem batang.

Page 74: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

60

Biomassa Tanaman

Hasil analisis sidik ragam (Lampiran 15) menunjukkan bahwa faktor waktu

pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata

terhadap biomassa tanaman. Pertumbuhan vegetatif tanaman yang relatif seragam

pada semua perlakuan (Tabel Lampiran 19) menyebabkan faktor waktu pengomposan

dan dosis kompos serta interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata terhadap

biomassa tanaman.

Jika dilihat dari karakteristik tanaman, markisa merupakan tanaman tahunan

(Ashari, 2006), sehingga kurang peka terhadap penambahan kompos pada media

tanamanya. Selain itu karena markisa tidak bermasalah dengan jenis tanah apapun

asalkan unsur hara serta bahan organiknya cukup (Anonimc, 2011). Markisa dapat

beradaptasi pada selang jenis tanah yang lebar, walaupun sangat rentan terhadap

drainase yang jelek dan kekurangan air (Nakasone dan Paull, 1999).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa permeabilitas tanah pada semua

perlakuan tidak ada yang masuk dalam kategori buruk atau sangat lambat, dimana

permeabilitas paling kecil dimiliki oleh perlakuan kontrol yang masuk dalam kategori

agak cepat. Kemampuan memegang air pada keadaan kapasitas lapang semua

perlakuan di atas 44% (metode Alhricks), sehingga dapat dikatakan kemampuan

tanah dalam memegang air cukup baik pada semua perlakuan; sehingga tanamanpun

dapat terpenuhi kebutuhan airnya. Kisaran pH media tanam berkisar antara 5,5-6,7.

Kisaran pH yang baik bagi markisa adalah 5,5-6,8 (Nakasone dan Paull, 1999). Hal-

hal tersebut mengakibatkan pertumbuhan tanaman markisa cendrung sama pada

semua perlakuan, sehingga faktor waktu pengomposan, dosis kompos, dan interaksi

antara keduanya tidak berbeda nyata.

Pada penelitian ini hanya menggunakan pupuk kompos atau tidak digunakan

pupuk kimia sebagai pupuk dasar. Penambahan pupuk kompos ini belum mampu

meningkatkan pertumbuhan tanaman markisa. Menururt (Yuwono, 2007) alasan

utama pemberian kompos pada tanah lebih bertujuan untuk memperbaiki kondisi fisik

tanah daripada untuk menyediakan unsur hara, walaupun unsur hara dalam kompos

sudah ada dalam jumlah sedikit.

Page 75: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Limbah baglog terkontaminasi memiliki kandungan hara yang lebih tinggi

dibandingkan dengan limbah baglog yang sudah habis masa produksinya. Kualitas

kompos yang dihasilkan dengan bahan baku utama limbah baglog terkontaminasi

memiliki kualitas yang cukup baik karena sebagian besar parameter memenuhi

Standar Nasional Indonesia (SNI 19-7030-2004). Kompos dengan waktu

pengomposan 60 hari memiliki kualitas terbaik. Penyimpanan kompos selama dua

bulan berpengaruh terhadap sifat fisik dan kimia kompos, namun tidak terlalu

berpengaruh terhadap kualitas kompos menurut SNI 19-7030-2004.

Waktu pengomposan dan dosis kompos, serta interaksi keduanya berpengaruh

sangat nyata terhadap sifat fisik tanah (bobot isi, permeabilitas, dan kemampuan

menahan air) akan tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit

markisa kuning. Hal ini dikarenakan tanaman markisa merupakan tanaman yang

toleran terhadap penambahan kompos pada media tanamnya.

Saran

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompos limbah baglog jamur tiram

putih memiliki kualitas yang cukup baik secara fisik ataupun kimia. Oleh karena itu,

pembuangan limbah ini secara langsung ke lingkungan harus segera ditinggalkan; dan

pemanfaatannya harus digalakan oleh para petani jamur khususnya dan masyarakat

pada umumnya. Pengukuran kadar air kapasitas lapang sebaiknya menggunakan

metode Alhricks. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kelayakan

alat pressure plate apparatus dalam mengukur kadar air pada keadaan kapasitas

lapang ataupun pada keadaan lainnya. Untuk lebih mengetahui pengaruh kompos

limbah baglog jamur tiram putih terhadap pertumbuhan berbagai jenis tanaman

sebaiknya penelitian ini dilanjutkan dalam skala lapang.

Page 76: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, C. 2007. Pengaruh Pemberian Kompos Terhadap Beberapa Sifat Fisik Entisol Serta Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L) [Skripsi]. Malang: Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

Aminah, S., G. B. Soedarsono, dan Y. Sastro. 2005. Teknologi Pengomposan. Jakarta:

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta. Anonima. 2010. Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram. www.blogtopsites.com. [12 Oktober 2010] b. 2010.Markisa. www.wikipedia.org/wiki/Markisa. [18 November 2010] c. 2010. Teknologi Produksi Markisa. www.sulsel.litbang.deptan.go.id

a. 2011. Jamur Tiram.

. [18 November 2010]

www.jayamakmurcirebon.blogspot.com. [1 Desember 2011]

b. 2011. Chemical Composition of Wood. www.paperonweb.com/wood. [29 November 2011] c. 2011. Budidaya Markisa. www.tanaman.org/tag/buah-markisa

Arofatullah, N. A. 2010. Pengomposan Tandan Kosong Kelapa Sawit.

. [29 November 2011] Anif, S., T. Rahayu, M. Faatih. 2007. Pemanfaatan Limbah Tomat Sebagai Pengganti

EM-4 Pada Proses Pengomposan Sampah Organik. Surakarta: Jurusan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anwar, K., S. Sabiham, B. Sumawinata, A. Sapei dan T. Alihamsyah. 2006. Effect of Straw Compost on Soil Quality, Soluble Fe2+ and SO42- and Rice Production of Sulfid Acid Soil (in Indonesian). Journal of Soil and Climate (24): 29-39

www.bangunindonesia.com. [19 Oktober 2011] Ashari, S. 2006. Hortikultura: Aspek Budidaya. Jakarta: Penerbit Universitas

Indonesia Press. Baskoro, D. P. T. dan S. D. Tarigan. 2007. Karakteristik Kelembaban Tanah Pada

Beberapa Jenis Tanah. Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol. 9 (2): 77-81.

Page 77: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

63

Cahyono, E. D. 2000. Pemanfaatan Limbah Gergaji Kayu untuk Pot Organik Sebagai Pengganti Polybag. www.gdl.itb.ac.id

Isroia. 2008. Cara Sederhana Menguji Kualitas Kompos.

. [23 November 2011] Dewi, I. K. 2009. Efektivitas Pemberian Blotong Kering Terhadap Pertumbuhan

Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Media Serbuk Kayu [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyyah Surakarta.

Djaja, W. 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kotoran Ternak dan Sampah.

Jakarta : AgroMedia Pustaka. Helton, T. J. 2004. Effect of Composted Dairy Manure on Soil Chemical Properties

and Forage Yield and Nutritive Value of Coastal Bermudagrass [Cynodon dactylon (L.) Pers.] [Tesis]. Texas: Texas A&M University.

Husen, E. dan Irawan. 2010. Efektivitas dan Efisiensi Mikroba Dekomposer

Komersial dan Lokal dalam Pembuatan Kompos Jerami [Prosiding]. Bogor: Balittanah Departemen Pertanian Indonesia.

www.isroi.wordpress.com

[21 September 2011] b. 2008. Kompos. www.isroi.org. [21 September 2011] Iqbal M. K., T. Shafiq, S. Ahmed, dan K. Ahmed. 2010. Effect on Carbon Nitrogen

Ratio Ammonia Nitrogen In Food Waste Composting Using Different Techniques. Lahore: PCSIR Laboratories Complex Lahore Pakistan.

Kalantari, S., S. Hatami, M. M. Ardalan, H. A. Alikhani, dan M. Shorafa. 2009. The

Effect of Compost and Vermicompost of Yard Leaf Manure on Growth of Corn. Tehran: Soil Science Department Faculty of Soil and Water Tehran University.

Kamandani, D. 2006. Pencucian Hara Pupuk Majemuk Lepas Terkendali (PMLT)

PMF Briket dan Pupuk Tunggal Konvensional Pada Inceptisol Darmaga Serta Pengaruhnya Terhadap Produksi Cabai (Capsicrrnz aiznrrurn. L) [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertaian Bogor.

Kardin, D. 2005. Teknologi Kompos. www.diperta.jabarprov.go.id. [20 September

2011] Kurnia, U., F. Agus, A. Adimihardja, A. Dariah. 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode

Anlisisnya. Jakarta: Balai Besar Litbang Sumberdaya lahan Pertanian Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Page 78: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

64

Kusumaningrum, I., R. B. Hastuti, S. Haryanti. 2007. Pengaruh Perasan Sargassum

crassifolium dengan Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai. Semarang: Laboratorium Biologi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Jurusan Biologi FMIPA UNDIP.

Lubis, A. L. 1992. Pengaruh Pemberian Kapur dan Kompos Sampah Kota Terhadap

Sifat Fisik dan Kimia Tanah Pertumbuhan Serta Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) Pada Tanah Alfisol Dari Sagaranten Kabupaten Sukabumi [Skripsi]. Bogor: Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Maftuhah, I. 2008. Pengaruh Bahan Pembenah Tanah Terhadap Sifat Fisik Tanah

Latosol [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertaian Bogor.

Maonah, S. 2010. Penanganan Limbah Perusahaan. www.sitimaonah.wordpress .com. [13 Desember 2010] Mardani, D. Y. 2005. Pemanfaatan Limbah Industri Gula Untuk meningkatkan

Produksi Kedelai (Glycine max) Pada Tanah Mediteran (Typic Hapludalf) Di Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Pertanian Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta

Mattjik, A. A. dan I. M. Sumertajaya. 2006. Peracangan Percobaan dengan Aplikasi

SAS dan MINITAB. Bogor: IPB Press. Mulyadi, A. 2008. Karakteristik Kompos Dari Bahan Tanaman Kaliandra Jerami dan

Sampah Sayuran [Skripsi]. Bogor: Departemen Ilmu Tanah dan Suberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor.

Mulyani, O., S. E. Trinurani, A. Sandrawati. 2007. Pengaruh Kompos Sampah Kota

dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata) Pada Fluventic Eutrudepts Asal Jatinangor Kabupaten Sumedang. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Naksone, H. Y. dan R. E. Paull. 1998. Crop Production Science In Horticulture:

Tropical Fruit. Wallingford: Central for Agriculture and Bioscience International.

Novizan, 2007. Petunjuk Pempukan yang Efektif. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Nugroho, A. W. 2006. Karakteristik Tanah Pada Sebaran Ulin di Sumatera Dalam

Mendukung Konservasi [Prosiding]. Palembang: Balai Litbang Hutan Tanaman Palembang.

Page 79: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

65

Prosea, 1992. Plant Resource of South East Asia 2 Edible Fruits and Nuts. Bogor :

Prosea Foundation Rizaldi, R. 2008. Pengelolaan Sampah Secara Terpadu di Perumaha Dayu Permai

Yogyakarta [skripsi]. Yogyakarta: Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia.

Roliadi, H. dan R. A. Pasaribu 2011. Uji Coba Mesin Serpih Mudah Dipindahkan

Untuk Produksi Serpih Dari Limbah Industri penggergajian Kayu. http://www.forda-mof.org. [1 Desember 2011]

Samosir, R. D. 2010. Studi Pengaruh Waktu Pengomposan Terhadap Kandungan

Karbon dan Nitrogen di Dalam Kompos Hidrilla [Tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sariyono. 2000. Manfaat Serbuk Gergaji. www.indomedia.com. [18 November 2010] Sastrodihardjo, S. 1990. Pengaruh Pemberian Bahan Organik dan Polimer Alam Serta

Sintetik Terhadap Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah Tailing Tambang 25 Wilasi Pangkalpinang Unit Penambangan Timah Bangka (UPTB) [Skripsi]. Bogor: Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Seno, A. 2010. An Integrated Solution Model For Developing The Excellent

Performance of Oil Palm Production In The Global Bussines Enviroment. Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan Vol. 1 (1) : 3 – 9.

Setiawan, A. 1993. Pengaruh Peningkatan Dosis Bahan Organik Terhadap

Ketersediaan Air Maksimum Pada Tanah Pleudult Tipik Parung dan Pertumbuhan Tanaman Bunga (Helianthus annuus) [Skripsi]. Bogor: Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Setyawati, 2003. Komposit Serbuk Kayu Plastik Daur ulang: Teknologi Alternatif

Pemanfaatan Limbah kayu dan Plastik. www.tumoutou.net. [18 November2010]

Simanungkalit, R. D. M., D. A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W.

Hartatik. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Sinukaban, N. 2007. Konservasi Tanah dan Air: Kunci Pembangunan Berkelanjutan.

Jakarta: Direktorat Jenderal RLPS Departemen Kehutanan. Sritopo. 1999. Budidaya Jamur Tiram Putih. www.scribd.com. [22 November 2011]

Page 80: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

66

Sudirja, R., M. A. Solihin, S. Rosniawaty. 2005. Pengaruh Kompos Kulit Buah Kakao dan Kascing Terhadap Perbaikan Beberapa Sifat Kimia Fluventic Eutrudepts. Bandung: Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran.

Suryani, A. 2007. Perbaikan Tanah Media Tanam Jeruk Dengan Berbagai Bahan

Organik Dalam Bentuk Kompos [Tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

Sutanto, R a. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Penerbit Kanisus. b. 2002. Pertanian Organik: Menuju Pertanian Alternatif dan Berkelanjutan.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius. . 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah: Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:

Kanisius. Suhartini, 2003. Pengomposan Limbah Organik Pertanian Untuk Menghasilkan

Pupuk Organik yang Sehat dan Ramah Lingkungan [Makalah]. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Yenie, E. 2008. Kelembaban Bahan dan Suhu Kompos Sebagai Parameter yang

Mempengaruhi Proses Pengomposan Pada Unit Pengomposan Rumbai. Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 7 (2): 58-61.

Yuliarti, N. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Yogyakarta: ANDI Yuwono, D. 2007. Kompos: Dengan Cara Aerob Maupun Anaerob untuk

Menghasilkan Kompos Berkualitas. Jakarta: Penebar Swadaya. Valarini, P. J., G. Curaqueo, A. Seguel, K. Manzano, R. Rubio, P. Cornejo, and F.

Borie. 2009. Effect of Compost Aplication on Some Properties of a Volcanic Soil From Central South Chile. Chilean Journal of Agricultural Research 69 (3): 416-425.

Wahyunto, S. Ritung, Suparto, dan H. Subagjo. 2005. Sebaran Gambut dan

Kandungan Karbon di Sumatera dan Kalimantan 2004. Bogor: Wetlands International-Indonesian Programme.

Walpole, R.E. 1993. Pengantar Statistika. Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Page 81: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

LAMPIRAN

Tabel Lampiran 1. Hasil pengamatan kandungan C-org, N-total, C/N rasio, Kadar abu, dan bahan organik kompos pada kompos 30, 45, dan 60 hari.

Waktu pengomposan (hari)

Minggu ke-

C-Org (%)

N-Total (%)

C/N Rasio

Kadar Abu(%)

Bahan organik (%)

60 1 51,87 0,89 58,45 10,58 89,42

3 49,33 1,20 41,04 14,96 85,04

5 47,73 1,51 31,70 17,72 82,28

7 46,25 2,06 22,49 20,27 79,73

8 45,33 2,22 20,42 21,85 78,15 45 1 52,90 1,03 51,38 8,80 91,20

3 50,69 1,05 48,24 12,61 87,39

5 49,49 1,34 37,05 14,67 85,33

6 47,70 1,86 25,63 17,76 82,24 30 1 52,29 0,84 62,30 9,85 90,15

3 50,10 0,99 50,65 13,62 86,38

4 48,53 1,81 26,83 16,34 83,66

Tabel Lampiran 2. Hasil pengamatan kadar air kompos dengan perlakuan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari.

Waktu pengomposan Minggu ke- Kadar air (% b/b)

60 hari

1 359,73 2 315,16 3 280,08 4 328,51 5 344,02 6 363,80 7 385,10 8 406,00

45 hari

1 322,67 2 326,72 3 322,86 4 327,31 5 341,87 6 358,01

30 hari

1 326,43 2 328,63 3 322,22 4 330,59

Page 82: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

68

Tabel Lampiran 3. Hasil pengamatan suhu kompos pada perlakuan waktu pengomposan 30 hari

Hari Ke- Suhu (0C) T1 T2 T3 T4 T5

0 26 24 24 24 26 1 40 39 43 43 42 2 41 51 50 50 49 3 49 51 53 52 50 4 52 56 57 55 57 5 51 59 56 59 58 6 38 37 39 36 34 7 44 48 48 49 49 8 49 55 55 55 58 9 55 60 62 61 61

10 37 41 39 39 37 11 50 52 53 52 54 12 53 59 58 59 59 13 37 36 38 36 35 14 46 48 49 45 47 15 51 45 56 50 45 16 53 58 58 56 57 17 38 35 37 35 35 18 43 50 48 44 48 19 48 58 53 54 57 20 54 57 55 58 58 21 57 59 58 58 59 22 56 59 58 55 54 23 59 58 60 59 55 24 38 38 35 36 37 25 46 46 46 45 43 26 50 51 52 51 50 27 55 53 56 54 52 28 56 56 55 55 54 29 55 53 55 54 52 30 59 55 53 50 53

Tabel Lampiran 4. Hasil pengamatan suhu kompos pada perlakuan waktu

pengomposan 45 hari

Hari Ke- Suhu (0C) T1 T2 T3 T4 T5

0 25 24 25 24 24 1 40 50 48 50 49 2 44 53 50 53 50 3 48 54 53 54 53 4 52 54 54 56 56 5 54 55 55 58 58

Page 83: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

69

Lanjutan Tabel Lampiran 4. Hasil pengamatan suhu kompos pada perlakuan waktu pengomposan45 hari

Hari Ke- Suhu (0C) T1 T2 T3 T4 T5

6 32 32 33 31 30 7 34 40 40 40 41 8 49 51 46 51 53 9 46 55 52 55 54

10 49 58 54 58 56 11 52 58 54 59 57 12 37 37 37 37 37 13 42 49 47 48 45 14 48 52 50 53 48 15 52 55 54 55 56 16 55 56 55 52 49 17 53 59 58 58 52 18 54 59 55 58 52 19 36 36 36 36 34 20 47 42 44 43 38 21 52 46 47 41 38 22 54 45 51 46 41 23 55 50 55 45 42 24 57 55 55 48 57 25 57 55 58 50 51 26 38 37 38 37 37 27 48 46 48 45 48 28 49 56 57 57 54 29 57 58 58 58 56 30 58 55 58 57 58 31 61 58 57 51 59 32 36 35 38 35 35 33 47 44 45 47 45 34 46 50 53 48 52 35 51 55 55 55 54 36 54 56 54 52 56 37 55 57 57 55 55 38 56 57 54 53 52 39 37 36 37 36 35 40 45 45 44 43 43 41 50 51 50 46 44 42 55 53 55 50 47 43 54 55 54 54 47 44 56 55 55 50 48 45 56 57 54 56 51

Page 84: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

70

Tabel Lampiran 5. Hasil pengamatan suhu kompos pada perlakuan waktu pengomposan 60 hari

Hari Ke- Suhu (0C) T1 T2 T3 T4 T5

0 25 26 24 25 27 1 31 36 36 37 37 2 38 46 44 49 49 3 45 52 49 54 53 4 50 54 54 55 57 5 56 58 57 59 58 6 57 58 59 57 58 7 34 33 33 34 34 8 42 48 47 49 48 9 49 54 54 53 55

10 51 54 55 55 56 11 57 58 58 59 58 12 34 33 34 33 33 13 39 46 47 46 47 14 44 54 54 53 54 15 49 56 58 56 56 16 52 59 59 58 58 17 54 58 59 59 59 18 32 31 31 30 30 19 38 36 36 37 38 20 47 42 45 45 47 21 50 45 45 51 48 22 51 48 50 55 54 23 53 52 54 56 54 24 55 55 56 57 55 25 52 54 56 56 56 26 53 51 55 56 54 27 53 56 57 56 57 28 54 54 57 55 58 29 52 54 56 56 56 30 56 54 53 58 57 31 37 31 32 35 32 32 44 40 44 39 43 33 45 45 44 48 45 34 45 51 47 52 45 35 51 51 52 52 50 36 52 53 53 54 52 37 52 55 55 55 56 38 56 53 53 53 53 39 38 40 36 37 38 40 47 45 48 47 48

Page 85: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

71

Lanjutan Tabel Lampiran 5. Hasil pengamatan suhu kompos pada perlakuan waktu pengomposan 60 hari

Hari Ke- Suhu (0C) T1 T2 T3 T4 T5

41 47 48 52 49 50 42 50 50 54 50 54 43 56 52 54 56 55 44 54 55 52 54 54 45 53 54 57 51 54 46 55 53 49 55 50 47 38 39 37 36 35 48 44 40 44 43 43 49 48 47 49 45 47 50 48 46 47 48 50 51 52 49 49 49 53 52 50 46 47 50 49 53 51 48 48 49 50 54 37 36 33 36 35 55 43 41 42 41 42 56 46 41 44 43 47 57 55 44 46 46 48 58 51 47 47 43 48 59 50 47 42 46 45 60 50 48 42 46 46

Tabel Lampiran 6. Hasil pengamatan penurunan volume kompos pada

perlakuan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari

Minggu Ke- Penurunan Volume (%) Kompos 30 hari Kompos 45 hari Kompos 60 hari

1 12,0 13,0 11,0 2 6,5 3,5 7,0 3 8,0 4,5 1,0 4 3,5 6,0 8,0 5 3,0 7,0 6 1,5 2,0 7 1,5 8 0,0

Total 30,0 31,5 37,5

Tabel Lampiran 7. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap bobot isi standar (g/cm3)

Sumber keragaman

Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat

tengah F-hitung Pr>F Koefisien keragaman

Jenis kompos 3 0,0390 0,0130 3996,43 <,0001** Dosis 4 0,1148 0,0287 8812,13 <,0001** 0,2150 Interaksi 8 0,0014 0,0002 55,44 <,0001** Galat 24 0,0001 0,0000

Keterangan: **sangat nyata

Page 86: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

72

Tabel Lampiran 8. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap KAKL metode Alhricks (%)

Sumber keragaman

Derajat bebas

Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung Pr>F Koefisien

keragaman Jenis kompos 3 171,8479 57,2826 265,05 <,0001**

0,8931 Dosis 4 355,8519 88,9630 411,63 <,0001** Interaksi 8 74,0527 9,2566 42,83 <,0001** Galat 24 5,1869 0,2161 Keterangan: **sangat nyata

Tabel Lampiran 9. Rekapitulasisidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos

serta interaksi keduanya terhadap KAKL metode pF 2,54 (%)

Sumber keragaman

Derajat bebas

Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah F-hitung Pr>F Koefisien

keragaman Jenis kompos 3 419,8293 139,9431 73,47 <,0001**

2,9305 Dosis 4 476,5107 119,1277 62,54 <,0001** Interaksi 8 110,4856 13,8107 7,25 <,0001** Galat 24 45,7128 1,9047

Keterangan: **sangat nyata

Tabel Lampiran 10. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap permeabilitas tanah (cm3/jam)

Sumber keragaman

Derajat bebas

Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah F-hitung Pr>F Koefisien

keragaman Jenis kompos 3 2204,7623 734,9208 45,79 <,0001**

16,1011 Dosis 4 3339,7886 834,9472 52,03 <,0001** Interaksi 8 883,7252 110,4656 6,88 0,0001** Galat 24 385,1713 16,0488

Keterangan: **sangat nyata

Tabel Lampiran 11. Rekapitulasi sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap pH tanah

Sumber keragaman

Derajat bebas

Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah F-hitung Pr>F Koefisien

keragaman Jenis kompos 3 1,8989 0,6330 96,63 <,0001**

1,304 Dosis 4 3,9638 0,9910 151,28 <,0001** Interaksi 8 0,9524 0,1190 18,17 <,0001**

Galat 24 0,1572 0,0066 Keterangan: **sangat nyata

Page 87: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

73

Tabel Lampiran 12. Perbedaan metode Alhricks dan pF 2,54 dalam menentukan kadar air kemampuan memegang air tanah pada keadaan kapasitas lapang

Perlakuan Keragaman Derajat Bebas t-hitung Pr>ItI

Kontrol Sama 4 19,01 <0,0001** Tidak sama 2,16 19,01 0,0019

K1D1 Sama 4 3,04 0,0384* Tidak sama 2,02 3,04 0,0922

K1D2 Sama 4 19,00 <0,0001** Tidak sama 3,93 19,00 <0,0001

K1D3 Sama 4 8,43 0,0011** Tidak sama 2,57 8,43 0,0061

K1D4 Sama 4 36,05 <0,0001** Tidak sama 3,11 36,05 <0,0001

K1D5 Sama 4 14,37 0,0001** Tidak sama 2,1 14,37 0,0040

K2D1 Sama 4 15,91 <0,0001** Tidak sama 2,08 15,91 0,0033

K2D2 Sama 4 18,87 <0,0001** Tidak sama 2,08 18,87 0,0023

K2D3 Sama 4 7,74 0,0015** Tidak sama 3 7,74 0,0045

K2D4 Sama 4 17,53 <0,0001** Tidak sama 3,45 17,53 0,0002

K2D5 Sama 4 19,45 <0,0001** Tidak sama 2,65 19,45 0,0006

K3D1 Sama 4 11,25 0,0004** Tidak sama 2,99 11,25 0,0015

K3D2 Sama 4 7,33 0,0018** Tidak sama 3,87 7,33 0,0021

K3D3 Sama 4 1,89 0,1319 tn Tidak sama 4 1,89 0,1319

K3D4 Sama 4 2,10 0,1035 tn Tidak sama 2,38 2,10 0,1499

K3D5 Sama 4 24,40 <0,0001** Tidak sama 3,03 24,40 0,0001

Keterangan: **sangat nyata; *nyata; tn: tidak nyata

Page 88: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

74

Tabel Lampiran 13.Analisis sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap penambahan tinggi tanaman (cm)

HST Sumber keragaman

Derajat bebas

Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F-hitung Pr>f Koefisien

keragaman

2

Jenis kompos 3 3,3605 1,1202 4,04 0,0185*

17,3834 Dosis 4 2,3658 0,5914 2,13 0,1078tn Interaksi 8 5,1996 0,6499 2,34 0,0509tn Galat 24 6,6547 0,2773

4

Jenis kompos 3 10,3542 3,4514 1,17 0,3423tn

30,9958 Dosis 4 25,2495 6,3124 2,14 0,1080tn Interaksi 8 39,5401 1,1925 0,40 0,9063tn Galat 23 67,7779 2,9469

6

Jenis kompos 3 6,8973 2,2991 0,31 0,8174n

50,6668 Dosis 4 13,9845 3,4961 0,47 0,7554tn Interaksi 8 69,2441 8,6555 1,17 0,3619tn Galat 21 155,5364 7,3997 Keterangan: **sangat nyata; tn: tidak nyata; MST: minggu setelah transplanting

Tabel Lampiran 14. Analisis sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap jumlah daun sejati

HST Sumber keragaman

Derajat bebas

Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F-hitung Pr>f Koefisien

keragaman

2

Jenis kompos 3 2,5333 0,8444 3,10 0,0456*

14,9071 Dosis 4 0,5333 0,1333 0,49 0,7432tn Interaksi 8 2,9333 0,3667 1,35 0,2689tn Galat 24 6,5333 0,2722

4

Jenis kompos 3 4,0239 0,1341 0,13 0,9439tn

18,2486 Dosis 4 15,4838 3,8722 3,63 0,0196* Interaksi 8 2,1777 0,2722 0,26 0,9742tn Galat 23 24,5333 24,5333

6

Jenis kompos 3 4,9359 2,4679 1,50 0,4492tn

16,2434 Dosis 4 16,2413 4,0603 2,59 0,0623tn Interaksi 8 7,2777 0,9097 0,58 0,7828tn Galat 23 36,0000 1,5652 Keterangan:*nyata; **sangat nyata; tn: tidak nyata; MST: minggu setelah transplanting

Page 89: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

75

Tabel Lampiran 15. Analisis sidik ragam pengaruh jenis dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap biomassa bibit markisa (gram)

Sumber keragaman

Derajat bebas

Jumlah kuadrat

Kuadrat tengah

F-hitung Pr>f Koefisien

keragaman Jenis kompos 3 1,8692 0,6231 0,63 0,6052tn

36,6747 Dosis 4 5,6888 1,4222 1,43 0,2558tn Interaksi 8 9,4499 1,1812 1,19 0,3484tn Galat 22 22,8735 0,9945 Keterangan: **sangat nyata; tn: tidak nyata; MST: minggu setelah transplanting

Tabel Lampiran 16. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis komposlimbah baglog jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah

Perlakuan Ulangan Peubah

Bobot isi standar (g/cm3)

Permeabilitas (cm/jam)

KAKL Alhricks (%)

KAKL pF 2,54 (%)

Kontrol 1 0,943 8,176 45,620 36,369 2 0,943 7,636 44,671 36,440 3 0,943 6,590 44,152 36,651

K1D1 1 0,895 22,173 49,989 43,171 2 0,895 23,406 50,567 45,884 3 0,891 26,469 50,577 36,457

K1D2 1 0,849 26,175 50,100 44,577 2 0,851 24,278 50,776 44,778 3 0,849 27,298 50,865 44,066

K1D3 1 0,830 32,421 50,987 46,226 2 0,829 25,185 51,844 46,304 3 0,830 31,528 50,108 46,836

K1D4 1 0,777 29,732 53,850 48,377 2 0,777 30,737 53,703 48,289 3 0,777 28,242 53,608 48,709

K1D5 1 0,744 59,409 56,807 49,797 2 0,735 61,249 56,091 49,632 3 0,744 53,201 55,305 49,857

Page 90: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

76

Lanjutan Tabel lampiran 16. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah baglog jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah

K2D1 1 0,893 15,904 50,849 43,316 2 0,894 14,804 51,035 43,284 3 0,894 15,420 51,038 44,649

K2D2 1 0,874 15,219 50,686 45,008 2 0,874 14,544 49,774 45,100 3 0,871 9,564 50,461 45,137

K2D3 1 0,850 30,201 51,256 54,935 2 0,849 20,532 51,174 54,985 3 0,847 20,109 51,778 53,862

K2D4 1 0,797 19,924 53,639 48,899 2 0,799 17,316 53,544 48,615 3 0,795 18,466 53,139 48,100

K2D5 1 0,775 40,296 55,888 49,899 2 0,775 56,034 55,144 49,920 3 0,775 33,030 55,052 49,586

K3D1 1 0,907 16,344 47,034 43,957 2 0,906 18,579 47,148 43,025 3 0,908 21,791 47,525 43,797

Perlakuan Ulangan Peubah

Bobot isi standar (g/cm3)

Permeabilitas (cm/jam)

KAKL Alhricks (%)

KAKL pF 2,54 (%)

K3D2 1 0,881 18,246 49,991 44,417 2 0,880 19,169 49,371 44,389 3 0,878 17,272 50,917 46,023

K3D3 1 0,861 25,827 52,050 53,409 2 0,861 24,856 52,577 53,575 3 0,861 24,072 52,964 52,719

K3D4 1 0,788 23,019 54,529 53,822 2 0,787 20,639 54,480 53,851 3 0,787 20,029 54,097 52,505

K3D5 1 0,770 26,309 60,040 49,013 2 0,770 24,795 60,340 49,523 3 0,770 28,070 61,413 48,780

Page 91: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

77

Tabel Lampiran 17. Pengruh faktor waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap penambahan tinggi tanaman (cm)

Faktor Perlakuan Minggu Setelah Transplanting (MST)

2 4 6

Interaksi

Kontrol 3,2 5,8 5,7 K1D1 3,2 5,6 5,3 K1D2 2,5 5,9 5,3 K1D3 3,6 3,2 6,4 K1D4 1,9 5,3 3,4 K1D5 2,4 5,0 5,9 K2D1 2,8 5,0 5,8 K2D2 3,3 6,6 9,3 K2D3 2,9 6,0 4,1 K2D4 3,2 4,5 6,3 K2D5 3,0 3,7 5,5 K3D1 3,2 5,4 4,5 K3D2 3,2 6,1 4,2 K3D3 3,8 6,7 5,4 K3D4 3,6 6,6 6,0 K3D5 2,9 5,9 10,8

Waktu Pengomposan

Kontrol 3,20 5,83 5,73 K1 2,67 4,92 5,25 K2 3,02 5,15 6,25 K3 3,35 6,10 5,82

Dosis

Kontrol 3,20 5,83 5,73 D1 3,06 5,31 5,19 D2 3,00 5,79 6,29 D3 3,42 6,21 5,28 D4 2,87 4,53 5,14 D5 2,74 4,94 7,16

Keterangan: angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%. Simbol K1, K2, dan K3 berturut-turut merupakan kompos dengan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari; sedangkan D1, D2, D3, D4, dan D5 berturut-turut merupakan dosis kompos 5, 10, 15, 20, da 25% (v/v).

Page 92: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

78

Tabel Lampiran 18. Pengruh faktor waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap jumlah daun sejati

Faktor Perlakuan Minggu Setelah Transplanting (MST)

2 4 6

Interaksi

Kontrol 3,0 6,0 7,3 K1D1 3,3 5,7 8,3 K1D2 3,3 5,7 7,7 K1D3 3,7 6,3 8,7 K1D4 3,0 4,3 6,3 K1D5 3,3 5,3 7,7 K2D1 3,3 6,3 7,7 K2D2 4,0 6,0 8,0 K2D3 3,0 5,7 8,3 K2D4 3,7 5,0 7,7 K2D5 3,3 5,3 8,0 K3D1 4,0 6,3 8,0 K3D2 3,7 6,0 7,7 K3D3 4,0 6,3 8,0 K3D4 4,0 6,5 8,0 K3D5 3,3 6,0 7,7

Waktu Pengomposan

Kontrol 3,0 5,7 7,3 K1 3,3 5,5 7,7 K2 3,5 5,7 7,9 K3 3,8 6,2 7,9

Dosis

Kontrol 3,0 5,7 7,3 D1 3,6 6,2 8,0 D2 3,7 5,9 7,8 D3 3,6 6,1 8,3 D4 3,6 5,1 7,3 D5 3,3 5,6 7,5

Keterangan: angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%. Simbol K1, K2, dan K3 berturut-turut merupakan kompos dengan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari; sedangkan D1, D2, D3, D4, dan D5 berturut-turut merupakan dosis kompos 5, 10, 15, 20, da 25% (v/v).

Page 93: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

79

Tabel Lampiran 19. Pengruh faktor waktu pengomposan dan dosis kompos serta interaksi keduanya terhadap jumlah daun sejati

Faktor Perlakuan Biomassa Tanaman (g)

Interaksi

Kontrol 2,67 K1D1 2,69 K1D2 2,16 K1D3 3,70 K1D4 1,06 K1D5 2,59 K2D1 2,48 K2D2 3,30 K2D3 2,81 K2D4 2,37 K2D5 2,31 K3D1 2,68 K3D2 2,47 K3D3 2,98 K3D4 3,98 K3D5 4,04

Waktu Pengomposan

Kontrol 2,67 K1 2,44 K2 2,68 K3 3,18

Dosis

Kontrol 2,67 D1 2,61 D2 2,64 D3 3,16 D4 2,28 D5 3,07

Keterangan: angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%. Simbol K1, K2, dan K3 berturut-turut merupakan kompos dengan waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari; sedangkan D1, D2, D3, D4, dan D5 berturut-turut merupakan dosis kompos 5, 10, 15, 20, da 25% (v/v).

Tabel Lampiran 20. Kriteria penilaian hasil analisis tanah unsur mikro DTPA Balai Penelitian Tanah 2005

Unsur Mikro DTPA Satuan Nilai Defisiensi Marginal Cukup

Zn ppm 0,5 0,5-1,0 1,0 Fe ppm 2,5 2,5-4,5 4,5 Mn ppm 1,0 - 1,0 Cu ppm 0,2 - 0,2

Page 94: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

80

Tabel Lampiran 21. Kriteria penilaian hasil analisis tanah Balai Penelitian Tanah 2005

Tabel Lampiran 22. Kriteria penilaian hasil analisis tanah unsur makro dan mikro morgan Balai Penelitian Tanah 2005

Unsur makro dan mikro Morgan Satuan Nilai

Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Ca ppm 71 107 143 286 572 Mg ppm 2 4 6 23 60 K ppm 8 12 21 36 58

Mn ppm 1 1 3 9 23 Al ppm 1 3 8 21 40 Fe ppm 1 3 5 19 53 P ppm 1 2 3 9 13

NH4 ppm 2 2 3 8 21 NO3 ppm 1 2 4 10 20 SO4 ppm 20 40 100 250 400 Cl ppm 30 50 100 325 600

Tabel Lampiran 23. Kriteria penilaian hasil analisis pH tanah Balai Penelitian Tanah 2005

pH H2O Sangat masam Masam Agak masam Netral Agak alkalis Alkalis <4,5 4,5-5,5 5,5-6,5 6,6-7,5 7,6-8,5 >8,5

Parameter tanah Satuan Nilai Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi

C % <1 1-2 2-3 3-5 >5 N % <0,1 0,1-0,2 0,21-0,5 0,51-0,75 >0,75 C/N <5 5-10 11-15 16-25 > 25 P2O5 HCl 25% mg 100g-1 <15 15-20 21-40 41-60 >60 P2O5 Bray ppm P <4 5-7 8-10 11-15 >15 P2O5 Olsen ppm P <5 5-10 11-15 16-20 >20 K2O HCl 25% mg 100g-1 <10 10-20 21-40 41-60 >60 KTK/CEC me 100 g tanah-1 <5 5-16 17-24 25-40 >40 Susunan kation Ca me 100 g tanah-1 <2 2-5 6-10 11-20 >20 Mg me 100 g tanah-1 <0,3 0,4-1 1,1-2,0 2,1-8,0 >8 K me 100 g tanah-1 <0,1 0,1-0,3 0,4-0,5 0,6-1,0 >1 Na me 100 g tanah-1 <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8-1,0 >1 Kejenuhan Basa % <20 20-40 41-60 61-80 >80 Kejenuhan Alumunium % <5 5-10 1-20 20-40 >40 Cadangan mineral % <5 5-10 11-20 20-40 >40 Salinitas/DHL dS m-1 <1 1-2 2-3 3-4 >4 Persentase natrium dapat ditukar/ESP (%)

% <2 2-3 5-10 10-15 >15

Page 95: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

81

Tabel Lampiran 24. Standar Kualitas Kompos (SNI 19-7030-2004) tentang spesifikasi kompos dari sampah organik domestik Balai Penelitian Tanah 2005

No Parameter Satuan Minimal Maksimal 1 Kadar air % oC 50,0 2 Temperatur oC suhu air tanah 3 Warna kehitaman 4 Bau berbau tanah 5 Ukuran partikel mm 0,6 25,0 6 Kemampuan ikat air % 58,0 7 pH 6,8 7,5 8 Bahan asing % * 1,5

Unsur makro 9 Bahan organic % 27,0 58,0 10 Nitrogen % 0,4 11 Karbon % 9,8 32,0 12 Phosfor (P2O5) % 0,1 13 C/N rasio 10,0 20,0 14 Kalium (K2O) % 0,2 Unsur mikro

15 Arsen mg kg-1 * 13,0 16 Cadmium (Cd) mg kg-1 * 3,0 17 Cobal (Co) mg kg-1 * 34,0 18 Chromium (Cr) mg kg-1 * 210,0 19 Tembaga (Cu) mg kg-1 * 100,0 20 Mercuri (Hg) mg kg-1 0,8 21 Nikel (Ni) mg kg-1 * 62,0 22 Timbal (Pb) mg kg-1 * 150,0 23 Selenium (Se) mg kg-1 * 2,0 24 Seng (Zn) mg kg-1 * 500,0

Unsur lain 25 Calsium % * 25,5 26 Magnesium (Mg) % * 0,6 27 Besi (Fe) % * 2,0 28 Aluminium (Al) % * 2,2 29 Mangan (Mn) % * 0,1

Bakteri 30 Fecal coli MPN gr-1 1000,0 31 Salmonella sp, MPN 4 gr-1 3,0

Keterangan: *nilainya lebih besar dari minimumatau lebih kecil dari maksimum

Page 96: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

82

Gambar Lampiran 1. Desain tata letak perlakuan penelitian; K1, K2, dan K3: waktu pengomposan 30, 45, dan 60 hari; D1, D2, D3, D4, dan D5: dosis kompos 5, 10, 15, 20, da 25% (v/v).

K1D12 K2D52 K3D21 K3D32 K3D43 K3D13

K2D13 Kontrol1 K1D41 K1D33 K1D53 K2D21

K3D42 K2D31 K2D33 K3D23 K2D23 K1D52

K1D32 K1D31 Kontrol2 K3D51 K1D13 K2D21

K1D11 K3D52 K1D51 K2D42 K2D12 K1D23

K2D32 K3D31 K3D12 Kontrol3 K2D53 K3D22

K3D33 K3D41 K1D42 K2D43 K1D21 K2D51

K3D53 K1D43 K2D11 K3D11 K2D41 K1D22

Page 97: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

83

Proses Pengomposan

Gambar Lampiran 2. Mengumpulkan Gambar Lampiran 3. Melembabkan bahan kompos bahan kompos

Gambar Lampiran 4. Menumpuk Gambar Lampiran 5. Menutup kotak bahan kompos kompos

Gambar Lampiran 6.Membalik Gambar Lampiran 7. Mengukur suhu Kompos kompos

Page 98: Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (Pleurotus ... · jamur tiram putih terhadap sifat fisik tanah..... 75. 17. Hasil pengamatan pengaruh jenis dan dosis kompos limbah . baglog

84

Penyemaian dan Pembibitan Markisa Kuning

Gambar Lampiran 8. Benih markisa Gambar Lampiran 9. Penyemaian hasil ekstraksi benih markisa

Gambar Lampiran 10. Umur bibit 0 MST Gambar Lampiran 11. Desain tata letak Penelitian

Gambar Lampiran 12. Umur bibit 6 MST

K1D4 Kontrol K3D5