struktur kristal
TRANSCRIPT
Struktur Kristal
10/19/2011 04:49:00 PM ANGAH AZHARI 1 COMMENT
1. Pendahuluan
Kristal merupakan susunan atom-atom yang teratur dalam ruang tiga dimensi. Keteraturan
susunan tersebut terjadi karena kondisi geometris yang harus memenuhi adanya ikatan atom
yang berarah dan susunan yang rapat. Walaupun tidak mudah untuk menyatakan bagaimana
atom tersusun dalam padatan, namun ada hal-hal yang diharapkan menjadi faktor penting
yang menentukan terbentuknya polihedra koordinasi susunan atom-atom.
Secara ideal, susunan polihedra koordinasi paling stabil adalah yang memungkinkan
terjadinya energi per satuan volume yang minimum. Keadaan tersebut dicapai jika:
a) kenetralan listrik terpenuhi,
b) ikatan kovalen yang diskrit dan terarah terpenuhi,
c) gaya tolak ion-ion menjadi minimal,
d) susunan atom serapat mungkin.
2. Kisi Ruang Bravais Dan Susunan Atom Pada Kristal
Kisi ruang (space lattice) adalah susunan titik-titik dalam ruang tiga dimensi dimana setiap
titik memiliki lingkungan yang serupa. Titik dengan lingkungan yang serupa itu disebut
simpul kisi (lattice points). Simpul kisi dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang berbeda,
yang disebut kisi-kisi Bravais.
Jika atom-atom dalam kristal membentuk susunan teratur yang berulang maka atom-atom
dalam kristal haruslah tersusun dalam salah satu dari 14 bentuk kisi-kisi tersebut. Perlu
dicatat bahwa setiap simpul kisi bisa ditempati oleh lebih dari satu atom, dan atom atau
kelompok atom yang menempati tiap-tiap simpul kisi haruslah identik dan memiliki orientasi
sama sesuai dengan pengertian simpul kisi.
Karena kristal yang sempurna merupakan susunan atom secara teratur dalam kisi ruang, maka
susunan atom tersebut dapat dinyatakan secara lengkap dengan menyatakan posisi atom
dalam suatu kesatuan yang berulang. Kesatuan yang berulang di dalam kisi ruang itu
disebut sel unit (unit cell). Jika posisi atom dalam padatan dapat dinyatakan dalam sel unit
ini, maka sel unit itu merupakan sel unit struktur kristal. Rusuk dari suatu sel unit dalam
struktur kristal haruslah merupakan translasi kisi, yaitu vektor yang menghubungkan dua
simpul kisi. Jika sel unit disusun bersentuhan antar bidang sisi, mereka akan mengisi ruangan
tanpa meninggalkan ruang kosong dan membentuk kisi ruang. Satu kisi ruang yang sama
mungkin bisa dibangun dari sel unit yang berbeda, akan tetapi yang disebut sel unit dipilih
yang memiliki geometri sederhana dan mengandung hanya sejumlah kecil simpul kisi. Sel
unit dari 14 kisi Bravais diperlihatkan pada gambar 1.
Gambar 1. Sel unit dari 14 kisi ruang Bravais.
Jika kita pilih tiga rusuk non-paralel pada suatu sel sedemikian rupa sehingga simpul kisi
hanya terletak pada sudut-sudut sel, sel itu disebut sel sederhana atau sel primitif. Pada
Gambar 1. sel primitif diberi tanda huruf P. Sel primitif hanya berisi satu simpul kisi; jika kita
lakukan translasi sepanjang rusuknya, simpul kisi yang semula ada pada sel menjadi tidak
lagi berada pada sel tersebut. Sel dengan simpul kisi yang terletak pada pusat dua bidang sisi
yang paralel diberi tanda C (center); sel dengan simpul kisi di pusat setiap bidang kisi diberi
tanda F (face); sel dengan simpul kisi di pusat bagian dalam sel unit ditandai dengan huruf I.
Huruf R menunjuk pada sel primitif rhombohedral.
Sel unit yang paling sederhana adalah kubus yang semua rusuk dan sudutnya sama yaitu, a –
a – a , α = β = γ = 90o . Ada tiga variasi pada kubus ini yaitu kubus sederhana (primitive), face
centered cubic, dan body centered cubic. Jika salah satu rusuk tidak sama dengan dua rusuk
yang lain tetapi sudut tetap sama 90o, kita dapatkan bentuk tetragonal, a − a − c, α = β = γ =
90o ; ada dua variasi seperti terlihat pada Gambar.1. Jika rusuk-rusuk tidak sama tetapi sudut
tetap sama 90okita dapatkan bentuk orthorombic dengan 4 variasi.
3. Kristal Unsur
Dari empat keadaan yang harus dipenuhi untuk terbentuknya struktur kristal, dua keadaan
telah pasti dipenuhi oleh unsur-unsur yang membentuk kristal yaitu kenetralan listrik dan
gaya tolak antar ion yang minimal. Dua keadaan lagi yang diperlukan adalah pemenuhan
persyratan ikatan kovalen dan terjadinya susunan yang rapat. Kita akan melihat terlebih
dahulu unsur metal dan gas mulia.
a) Unsur grup VIII dan Metal.
Gas mulia, Ne dengan kofigurasi [He] 2s2 2p6, dan Ar [Ne] 3s2 3p6, serta Kr [Ar] 3d10 4s2 4p6,
memiliki delapan elektron di kulit terluarnya. Konfigurasi ini sangat mantap. Oleh karena itu
mereka tidak membentuk ikatan dengan sesama atom atau dengan kata lain atom-atom ini
merupakan atom bebas. Dalam membentuk padatan (membeku) atom-atom gas mulia
tersusun dalam susunan yang rapat. Konfigurasi yang mantap dari gas mulia menjadi
konfigurasi yang cenderung untuk dicapai oleh unsur-unsur lain dalam membentuk ikatan
atom.
Selain gas mulia, atom metal juga membentuk susunan rapat dalam padatan. Hal ini
disebabkan karena ikatan metal merupakan ikatan tak berarah. Syarat utama yang harus
dipenuhi dalam membentuk padatan adalah terjadinya susunan yang rapat. Tiga sel satuan
yang paling banyak dijumpai pada metal (dan gas mulia dalam keadaan beku) adalah FCC,
HCP, dan BCC yang diperlihatkan pada gambar 2.
Gambar 2. Sel unit FCC, BCC, dan HCP.
b) Unsur grup VII.
Atom Cl [Ne] 3I2 3p5, Br [Ar] 4s2 4p5, J [Kr] 4d10 5s2 5p5, memuat 7 elektron di kulit
terluarnya (tingkat energi terluar). Oleh karena itu pada umumnya mereka berikatan dengan
hanya 1 atom dari elemen yang sama membentuk molekul diatomik (Cl2, Br2, J2); dengan
ikatan ini masing-masing atom akan memiliki konfigurasi gas mulia, delapan elektron di kulit
terluar. Molekul-molekul diatomik tersebut berikatan satu dengan yang lain melalui ikatan
sekunder yang lemah, membentuk kristal. Karena ikatan antar molekul yang lemah ini maka
titik-leleh mereka rendah.
c) Unsur grup VI.
Atom S [Ne] 3s2 3p4, Se [Ar] 3d10 4s2 4p4, Te [Kr] 4d10 5s2 5p4, memiliki 6 elektron di kulit
terluarnya. Setiap akan mengikat dua atom lain untuk memenuhi konfigurasi gas mulia
dengan delapan elektron di kulit terluar masing-masing. Ikatan semacam ini dapat dipenuhi
dengan membentuk molekul rantai spiral atau cincin di mana setiap atom berikatan dengan
dua atom yang lain dengan sudut ikatan tertentu. Molekul rantai spiral atau cincin ini
berikatan satu sama lain dengan ikatan sekunder yang lemah membentuk kristal. Contoh
ikatan telurium yang membentuk spiral diberikan pada Gambar 3. Satu rantaian spiral ikatan
Te bergabung dengan spiral Te yang lain membentuk kristal hexagonal.
Gambar 3. Rantai spiral Te membentuk kristal hexagonal.
d) Unsur Grup V.
Atom P [Ne] 3s2 3p3, As [Ar] 3d10 4s2 4p3, Sb [Kr] 4d10 5s2 5p3, dan Bi [Xe]
4f14 5d10 6s2 6p3 memiliki 5 elektron di kulit terluarnya dan setiap atom akan berikatan dengan
tiga atom lain dengan sudut ikatan tertentu. Atom-atom berikatan membentuk lapisan
bergelombang dan lapisan-lapisan ini berikatan satu dengan lainnya melalui ikatan yang
lemah. Contoh salah satu lapisan dari kristal As diperlihatkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Salah satu lapisan kristal As.
e) Unsur Grup IV.
Pada Grup IV hanya unsur ringan yang membentuk krital dimana semua ikatan yang
menyatukan kristal adalah kovalen. Ikatan ini merupakan hasil dari orbital
hibrida sp3 tetrahedral yang saling terkait dan membentuk kristal kubik pada C (intan), Si, Ge,
Sn. (lihat tentang hibridisasi). Sebagian dari unsusr grup ini dapat pula membentuk struktur
dengan ikatan kristal tidak kovalen, seperti pada grafit. Atom-atom pada grafit terikat secara
kovalen heksagonal membentuk bidang datar yang terikat dengan bidang yang lain melalui
ikatan yang lemah seperti diperlihatkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Kristal grafit
Dalam hal ini ikatan kovalen terjadi antar orbital sp2 sedangkan ikatan antar bidang lebih
bersifat ikatan metal. Oleh karena itu grafit lebih mudah mengalirkan arus listrik dan panas
pada arah sejajar dengan bidang ini dibandingkan dengan arah tegak lurus.
Hidrogen Sederhana Hexagonal
Helium Wajah Centered Cubic
Lithium Tubuh Centered Cubic
Berili Sederhana Hexagonal
Boraks Sederhana Trigonal
Karbon Sederhana Hexagonal
Nitrogen Sederhana Hexagonal
Oksigen Basis Centered monoklinik
Ftor Basis Centered monoklinik
Neon Wajah Centered Cubic
Sodium Tubuh Centered Cubic
Magnesium Sederhana Hexagonal
Aluminium Wajah Centered Cubic
Silicon Tetrahedral Packing
Fosfor Wikipedia triklinik
Belerang Wajah Centered Ortorombik
Klorin Basis Centered Ortorombik
Argon Wajah Centered Cubic
Kalium Tubuh Centered Cubic
Kalsium Wajah Centered Cubic
Skandium Sederhana Hexagonal
Titanium Sederhana Hexagonal
Vanadium Tubuh Centered Cubic
Khrom Tubuh Centered Cubic
Manggan Tubuh Centered Cubic
Besi Tubuh Centered Cubic
Kobalt Sederhana Hexagonal
Nikel Wajah Centered Cubic
Tembaga Wajah Centered Cubic
Neodymium Sederhana Hexagonal
Promethium N / A
Samarium Sederhana Trigonal
Europium Tubuh Centered Cubic
Gadolinium Sederhana Hexagonal
TB Sederhana Hexagonal
Dysprosium Sederhana Hexagonal
Holmium Sederhana Hexagonal
Erbium Sederhana Hexagonal
Thulium Sederhana Hexagonal
Ytterbium Wajah Centered Cubic
Lutetium Sederhana Hexagonal
Hafnium Sederhana Hexagonal
Tantalum Tubuh Centered Cubic
Tungsten Tubuh Centered Cubic
Renium Sederhana Hexagonal
Osmium Sederhana Hexagonal
Iridium Wajah Centered Cubic
Platinum Wajah Centered Cubic
Emas Wajah Centered Cubic
Air raksa Sederhana Trigonal
Thallium Sederhana Hexagonal
Memimpin Wajah Centered Cubic
Bismut Basis Centered monoklinik
Polonium Simple Cubic
Astatin N / A
Radon N / A
Fransium N / A
Radium Tubuh Centered Cubic
Seng Sederhana Hexagonal
Gallium Basis Centered Ortorombik
Germanium Wajah Centered Cubic
Arsenikum Sederhana Trigonal
Selenium Monoklinik Sederhana
Brom Basis Centered Ortorombik
Krypton Wajah Centered Cubic
Rubidium Tubuh Centered Cubic
Strontium Wajah Centered Cubic
Yttrium Sederhana Hexagonal
Zirkonium Sederhana Hexagonal
Niobium Tubuh Centered Cubic
Molibdenum Tubuh Centered Cubic
Teknesium Sederhana Hexagonal
Ruthenium Sederhana Hexagonal
Rhodium Wajah Centered Cubic
Proteksi Wajah Centered Cubic
Perak Wajah Centered Cubic
Kadmium Sederhana Hexagonal
Indium Centered tetragonal
Timah Centered tetragonal
Antimony Sederhana Trigonal
Telurium Sederhana Trigonal
Yodium Basis Centered Ortorombik
Xenon Wajah Centered Cubic
Cesium Tubuh Centered Cubic
Barium Tubuh Centered Cubic
Lanthanum Sederhana Hexagonal
Cerium Sederhana Hexagonal
Praseodymium
Sederhana Hexagonal
Aktinium Wajah Centered Cubic
Thorium Wajah Centered Cubic
Protactinium Centered tetragonal
Uranium Basis Centered Ortorombik
Neptunium Ortorombik Sederhana
Plutonium Monoklinik Sederhana
Amerisium Sederhana Hexagonal
Curium Sederhana Hexagonal
Berkelium Sederhana Hexagonal
Californium Sederhana Hexagonal
Einsteinium N / A
Fermium N / A
Mendelevium N / A
Nobelium N / A
Lawrensium N / A
Rutherfordium N / A
Dubnium N / A
Seaborgium N / A
Bohrium N / A
Hassium N / A
Meitnerium N / A
Darmstadtium N / A
Roentgenium N / A
Ununbium N / A
Ununtrium N / A
Ununquadium N / A
Ununpentium N / A
Ununhexium N / A
Ununseptium N / A
Ununoctium N / A