struktur bidang

18
STRUKTUR BIDANG Definisi-definisi - KEDUDUKAN (attitude) Adalah batasan umum untuk orientasi (arah) dari suatu bidang atau garis didalam ruang, umumnya dhubungkan dengan dengan koordinat geografi dan bidang horizontal, terdiri dari komponen arah dan kecondongan (strike dan dip) - ARAH (trend) Arah dari suatu garis pada bidang horizontal, umumnya dinyatakan dengan azimuth atau besaran suduthorizontal dengan garis tertentu (baring), misal kearah timur atau bart dari utara atau selatan - KECONDONGAN (inclination) Batasanumum untuk sudut vertikal diukur kearah bawah dari bidang horizontal ke satu bidang atau garis - JURUS (strike) Arah dari garis horizontal yang terletak pada bidang miring. - KEMIRINGAN (dip) Keondongan suatu garis pada sudut lereng terbesar dari suatu bidang miring, diukur tegak lurus jurus

Upload: yadisupriyadi

Post on 01-Jul-2015

2.057 views

Category:

Documents


70 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRUKTUR BIDANG

STRUKTUR BIDANGDefinisi-definisi

- KEDUDUKAN (attitude)Adalah batasan umum untuk orientasi (arah) dari suatu bidang atau garis didalam ruang, umumnya dhubungkan dengan dengan koordinat geografi dan bidang horizontal, terdiri dari komponen arah dan kecondongan (strike dan dip)

- ARAH (trend)Arah dari suatu garis pada bidang horizontal, umumnya dinyatakan

dengan azimuth atau besaran suduthorizontal dengan garis tertentu (baring), misal kearah timur atau bart dari utara atau selatan

- KECONDONGAN (inclination)Batasanumum untuk sudut vertikal diukur kearah bawah dari

bidang horizontal ke satu bidang atau garis

- JURUS (strike)Arah dari garis horizontal yang terletak pada bidang miring.

- KEMIRINGAN (dip)Keondongan suatu garis pada sudut lereng terbesar dari suatu bidang miring, diukur tegak lurus jurus

Page 2: STRUKTUR BIDANG

Definisi kedudukan bidang dan gris dalamruang

Bearing

Inclination

DipSTRIKE

Trend

Page 3: STRUKTUR BIDANG

Strike and dip

are attitudes in the rocks produced by geologic forces and present after the rocks are folded (bent) or faulted (cracked and moved along the crack)

JURUS DAN KEMIRINGANJurus (strike) dan Kemiringan (dip) adalah besaran untuk menyatakan kedudukan semua struktur bidangMislnya:

- Perlapisan- Foliasi- Kekar- Sesar- Belahn- dan sebagainya

Dalam pengertian geometri bidang

JURUS adalah garis horizontal yang terletak pada bidang miring, atau merupakan perpotongan antara bidang horizontal dan bidang miringStrike is an imaginary line with compass direction constructed on the surface of a sedimentary bed or fault in which all points on that line are of equal elevation--the compass direction is usually expressed as a bearing

Page 4: STRUKTUR BIDANG

KEMIRINGAN dari suatu bidang adalah besaran kecondongan yang terbesar, dalam hal ini adalah pada arah yang tegak lurus jurus.Apabila kecondongan diukurpada arah yng tidak tegak lurus jurus, kemiringan ini disebut sebagai “KEMIRINGAN SEMU” (apperent dip)Dip

is an imaginary line constructed down-slope on a sedimentary bed or fault--the dip direction is perpendicular to the strike direction and usually expressed in bearing and an angle of tilt (dip) measured from the horizontal plane to the top of a bed or fault--a dip angle may not exceed 90 degrees

Page 5: STRUKTUR BIDANG

Definisi Jurus, Kemiringan dan kemiringan semu

Ada beberapa cara yang dipakai untuk menyatakan jurus dan kemiringan lapisan.

Hal yang pertama karena perbedaan sekala derajat kompas yang dipakai, yaitu skala 00 – 3600 atau skala 00 – 900.

Hal yang kedua adalh pebedaan didalam cara menunjukkan arah kemiringannya.Contoh penulisan kedudukan bidang:

N 1250 E / 300 SWHasil pembacaan kompas dengan skala 00 – 3600

JURUS dibaca azimutnya yaitu 1250 dari arh utara (N) ke arah timur (E)

KEMIRINGAN setelah didapatkan besaran kemiringan (300) kemudian ditentukan kwadrannya (SW)

Apabila dinyatakan dengan besarnya kemiringan dan arah kemiringan, arah kemiringannya ditentukan dan bidang yang sama akan dinyatakan sebagai 300, N 2150 EN 800 W / 300 S atau S 800 E / 300 SW

Jurus

Kemiringan

Kemiringansemu

Arah Kemiringan

Page 6: STRUKTUR BIDANG

Dari pembacaan kompas dengan skala (00 – 900)

JURUS dihitung 800 dari arah utara (N) ke arah barat (W) atau dari arah selatan (S) ke arah timur (E).

Kwadran dari arah kemiringan harus ditentukan (S atau SW), apabila akan dinyatakan sebagai besaran kemiringan dan arah kemiringan, bidang ini akan dinyatakan 300, S 100 WUntuk menggambarkan jenis struktur bidang pada peta, telah ditentukan simbol dari berbagai jenis struktur (lihat tabel).

Garis JURUS sebaiknya digambarkan dengan panjang yang cukup untuk ditentukan kembali arahnya di peta (± 10 mm)

Tanda KEMIRINGAN, diterakan pada titik tengah garis jurus, yang menyatakan arah kemiringan dari bidang, umumnya panjangnya 1/3 panjang garis jurus.Bilangan diujung tanda kemiringan adalah angka yang menunjukkan besarnya kemiringan

75

Page 7: STRUKTUR BIDANG
Page 8: STRUKTUR BIDANG
Page 9: STRUKTUR BIDANG

METODA GRAFIS DENGAN PROYEKSI ORTOGRAFI

Dalam pemecahan masalah struktur bidang, digunakan metoda grafis untuk menggambarkan kedudukan dari gambaran tiga dimensi menjadi gambaran dua dimensi.

Untuk pemecahan tersebut, salah satu cara yang paling praktis adalah dengan cara proyeksi ortografis.

E

O

A

B Q

F PC

G

t

t

t

α

α

Page 10: STRUKTUR BIDANG

Perhatikan Gambar diatas:

BCHE = merupakan suatu bidang strukturEH dan BC = Jurus pada ketinggiantertentut = beda tinggi antara EH dan BCSudut FEB ( ) = Kemiringan sebenarnya pada arah EFSudut POQ dn GOC = Kemiringan semu pada arah OP dan OGBidang EFGH = Bidang horizontal tempat untuk memproyeksikan semua unsur yang ada, sehingga diperoleh gambaran Bidang EFGH adalah bidang horizontal atau bidang proyeksi dimana unsur-unsur seperti Bidang, Garis dan Titik, diproyeksikan untukmendapatkan gambaran dua dimensinya.

FG adalah proyeksi dari jurus BC, apabila EF, OG dan OP digunakan sebagai sumbu putar, maka besarnya kemiringan sebenarnya maupun kemiringan semu dapat digambarkan, sehingga dengan mengetahui kedudukan bidang, maka kemiringan semu untuk arah tertentu dapat diketahui dan demikian sebaliknya.

E

O

A

B Q

F PC

G

t

t

t

α

α

Q’

C’

A’

B’

E

B

O

C’

CP

Q’

t t

t

H

H

Page 11: STRUKTUR BIDANG

1. Gambarkan posisi OA (Strike) N400E, dan gambarkan garis sejajar degan OA disebelah kanan dengan jarak bebas sebagai strike 2.

2. Gambarkan arah kemiringan serta besar kemiringannya dari titik O (titik O ditentukan sendiri letaknya) sebagai garis OD tegak lurus garis OA, digambar disebelah kanan OA, buat sudut 300 dari titik O kearh bawah sebagai OC, CD berjarak t

3. Gambarkan garis arah kemiringan semu (N820E) dari titik O, sebagai garis OE’

4. Gambarkan garis E’F tegaklurus OE dengan panjang t = panjang garis CD

5. Hubungkan F dengan O, sudut FOE adalah besar kemiringan semu pada arah N820E, yaitu 210

Jadi besar kemiringan semu dengan arah N 820 E pada bidng dengan kedudukan N 400 E / 300 SE adalah 210, N 820 E

CONTOH SOAL:

Suatu bidang mempunyai arah N 900 E /300

Tentukan besar kemiringan semu pd arah N 820 E

O

A

D

C

E

F

B

t

300

?

N 400 E

N 820 E

N

Page 12: STRUKTUR BIDANG

Dikeahui suatu bidang mempunyai arh N 900 E /300Ditanyakan berapa besar apparent dip (dip semu) yang mempunyai arah N 450 W

Untuk menjawab selalu bayangkan

300

t

O

C

D

t

E’

F

210

N 400 E

N 820 E

A

N

Arah

dip

sem

u N

450

E

Page 13: STRUKTUR BIDANG

Terlebih dahulu gambar 3 dimensinya1. Gambarkan garis stike OP2. Gambarkan OA tegak lurus OP3. Gambarkan AB sejajar OP (strike 2)4. Gambarkan garis OX dengan sudut 300 terhadap garis OA5. Gambarkan t dari titik A sebagai perbedaan ketinggian strike1 dan strike 2,

digambarkan ke arah kanan sampai memotong garis OX, garis AX = t6. Gambarkan garis OB dari titik O dengan arah N 450 W7. Gambarkan darititik B garis tegak lurus terhadap OB sebagai BY sepanjang t8. Gambarkan garis OY, sudut antara OB dan OY atay BYO adalah sudut dip semu yang

ditanyakan, yaitu 220

Besar sudut semu dengan arah N450 W pada strike N 900 E/ 300 adalah 220 dapat ditulis N450W /220

A X

OP

B

Y300

t

t

220

Srike 2

Srike 1

Page 14: STRUKTUR BIDANG

1. Gambarkan titik O2. Gambarkan ke dua arah apperent dip melalui titik O3. Gunakan salah satu arah apperent dip untuk membuat segitiga sebagai dasar

perhitungan perbedaan ketinggian, ambil segitiga OAX4. Gambarkan OA sebagai strike apperent dip 1 dengan arah N 720 W5. Gambarkan garis OX dengan sudut 100 terhadap garis OA6. Gambarkan AX sebagai t (beda tinggi)7. Gambarkan apperent dip 2 sebagai OBY8. Gambarkan OB sebagai strike apperent dip 2, dengan arah N 350 E9. Gambarkan OY dengan sudut 250 terhadap garis OB10. Gambarkan BY dengan jarak t11. Hubungkan titik A dengan titik B12. Gambarkan garis OC memotong AB13. Gambarkan CZ dengan jarak t pada garis AB14. Sudut COZ adalah sudut dip sebenarnya = 300

Jadi arah strike dan dip sebenarnya adalah N 900 E /300

Diketahui dua bidang apperent dip, yang masing-masing mempunyai arah 100, N 720 W dan 25, N 350 E

Gambarkan arah dan kemiringan dip sebenarnya

α1

α2

α

X

O

Y A

t

t

B

Z

C

t

α

Page 15: STRUKTUR BIDANG

KERJAKAN SOAL DIBAWAH

1. Dari dua lokasi singkapan dengan jarak yang tidak terlalu jauh pada batuan yang sama hanya dapat diukur besar kemiringan dan arah kemiringan semu, yaitu:lokasi 1: 200, N 800 W dan lokasi 2: 400, S 450 Etentukan kedudukan dari singkapan tersebut, tuliskan dngan skala azimuth maupun kwdran.

soal yang sama tetapi dengan lokasi singkapan lokasi 1, 300, N 600 E dan lokasi 2, 500, S 450 E

2. Tentukan kemiringan sebenarnya dari satu lapisan, apabila diketahui:a. jurus kebarat, besar kemiringan semu dan arahnya adalah 320, N 150 Eb. jurus ke selatan, besar kemiringan semu dan arahnya adalah 240, N 2850 E

A

X

t

O

Y

B

t

CZ tStrike

N 720 WN 3

50 W

250100

300