struktur anatomis genitalia wanita- part3

7
Struktur Anatomis Genitalia Wanita- Part3 fase luteal. Karena sekresi LH tonik merangsang sekresi estrogen dan progesteron, h khas untuk sistem umpan balik negatif. Sebalikna, lon!akan LH dipi"u oleh efek umpan balik positif. Kadar estrogen ang r meningkat pada a#al fase folikel menghambat sekresi LH, tapi kadar estrogen ang ti saat pun"ak sekresi pada akhir fase folikel merangsang sekresi LH dan menimbulkan l LH. $engan demikian LH meningkatkan produksi estrogen oleh folikel, dan konsentrasi estrogen pun"ak merangsang sekresi LH. Konsentrasi estrogen plasma ang tinggi beker!alangsung pada hipothalamus untuk meningkatkan frekuensi denut sekresi Gn%H sehingga meningkatkan sekresi LH dan &SH. Kadar tersebut !uga beker!a langsung pada hipofisis anterior untuk se"ara spesifik kepekaan sel penghasil LH terhadap Gn%H. 'fek ang terakhir merupakan penebab lon! sekresi LH ang !auh lebih besar daripada sekrei &SH pada pertengahan siklus. Karen folikel prao(ulasi matang, buka folikel-folikel pada tahap a#al perkembanga mengeluarkan estrogen dalam !umlah ang "ukup untuk memi"u lon!akan LH, maka o(ulas tidak ter!adi sampai sebuah folikel men"apai ukuran dan tingkat kematangan

Upload: kevin-mitnick

Post on 02-Nov-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah ini berisikan tentang struktur anatomis organ genitalia wanita

TRANSCRIPT

Struktur Anatomis Genitalia Wanita- Part3

fase luteal. Karena sekresi LH tonik merangsang sekresi estrogen dan progesteron, hal ini adalah khas untuk sistem umpan balik negatif.

Sebaliknya, lonjakan LH dipicu oleh efek umpan balik positif. Kadar estrogen yang rendah dan meningkat pada awal fase folikel menghambat sekresi LH, tapi kadar estrogen yang tinggi pada saat puncak sekresi pada akhir fase folikel merangsang sekresi LH dan menimbulkan lonjaka LH. Dengan demikian LH meningkatkan produksi estrogen oleh folikel, dan konsentrasi estrogen puncak merangsang sekresi LH.

Konsentrasi estrogen plasma yang tinggi bekerja langsung pada hipothalamus untuk meningkatkan frekuensi denyut sekresi GnRH sehingga meningkatkan sekresi LH dan FSH. Kadar tersebut juga bekerja langsung pada hipofisis anterior untuk secara spesifik meningkatkan kepekaan sel penghasil LH terhadap GnRH. Efek yang terakhir merupakan penyebab lonjakan sekresi LH yang jauh lebih besar daripada sekrei FSH pada pertengahan siklus. Karena hanya folikel praovulasi matang, buka folikel-folikel pada tahap awal perkembangan yang mampu mengeluarkan estrogen dalam jumlah yang cukup untuk memicu lonjakan LH, maka ovulasi tidak terjadi sampai sebuah folikel mencapai ukuran dan tingkat kematangan yang sesuai. Dengan cara ini, folikel memberitahu hipothalamus lkapan ia siap dirangsang untuk berovulasi. Lonjakan LH hanya berlangsung satu atau dua hari pada pertengahn siklus, sesaat sebelum ovulasi.

Selama siklus ovarium, juga terjadi perubahan di serviks akibat pengaruh hormon. Di bawah pegaruh estrogen selama fase folikel, mukus yang disekresikan oleh serviks berjumlah banyak, jernih dan encer. Perubahan ini yang jelas ketika kadar estrogen berada di puncaknya dan ovulasi akan terjadi, mempermudah sperma melewati kanalis servikalis. Setelah ovulasi, di bawah pengaruh progesteron dari korpus luteum, mukus menjadi kental dan lengket, sehingga sehingga pada dasarnya membentuk sumbat yang menutupi lubang serviks. Sumbat ini merupakan mekanisme pertahanan penting untuk mencegah masuknya bakteri dari vagina ke uterus yang dapat mengancam kehamilan sekiranya terjadi konsepsi. Sperma juga tidak dapat menembus sawar mukus yang tebal ini.

MENOPAUSEPenghentian daur haid seorang wanita pada usia sekitar empat puluh lima sampai lima puluh lima tahun disebabkan oleh terbatasnya pasokan folikel ovarium yang terdapat saat lahir. Setelah reservior ini habis, siklus ovarium dan tentu sahaja daur haid terhenti. Dengan demikian, penghentian potensi reproduksi pada wanita usia pertengahan sudah diprogramkan sebelumnya sejak ia lahir. Secara evolusi. Menopause mungkin berkembang sebagai satu mekanisme untuk mencegah kehamilan pada wanita melebihi waktu yang mereka dapat sediakan untuk mengasuh anak sebelum kematian datang.

Menopause didahului oleh satu periode kegagalan ovarium progresif yang ditandai oleh semakin seringnya daur yang tidak teratur, penurunan kadar estrogen, serta sejumlah perubahan fisik dan emosi. Keseluruhan periode transisi dari kematangan seksual sampai pada penghentian kemampuan reproduksi dikenal sebagai klimekterium. Tidak adanya estrogen ovarium merupakan penyebab timbulnya perubahan-perubahan pascamenopause, misalnya kekeringan vagina yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sewaktu berhubungan kelamin, dan atrofi gradual organ-organ genitalia. Namun, wanita pasca menopause tetap memiliki dorongan seks karena androgen adrenal mereka. Masih tidak jelas, apakan gejala-gejala emosional yang berkaitan dengan penurunan fungsi ovarium, misalnya depresi dan iritabilitas, disebabkan oleh penurunan estrogen atau merupaka reaksi psikologis terhadap dampak menopause.

Pria tidak mengalami kegagalan gonad totalserupa karena dua alasan. Pertama, pasokan sel germinativum mereka tidak terbatas karena aktivitas mitosis spermatogonia yang berlangsung terus menerus. Kedua, sekresi hormon gonad pada pria tidak bergantung pada gametogenesis, sepert pada wanita. Jika hormon seks wanita dihasilkan oleh jaringan yang berbeda dan tidak berkaitan dengan jaringan yang bertanggungjawab untuk gametogenesis, seperti yang terjadi pada pria, penghentian sekresi estrogen dan progesteron tidak secara otomatis menyertai penghentoian oogenesis.

KELAINAN HAIDI. Siklus tanpa telur (anovulatory cycles)

Siklus haid cukuo teratur, tapi tanoa ovulasi

Biasa terjadi selama 1-2 tahun setelah menarche dan menjelang monopause

II. Amenorrhea Tidak terjadi menstruasi Terbagi kepada amenorrhea primer dan amenorrhea sekunderamenorrhea primer

Belum mendapat haid dan tidak berkembangnya sifat kelamin sekunder seperti pembesaran payu dara dan pertumbuhan bulu pubis pada wanita umur sekitar 14 tahun Tidak mendapat haid tapi sifat kelamin sekunder tetap berkembang pada wanita umur sekitar 16 tahun.amenorrhea sekunder

Haid berhenti (tidak mendapat haid lagi) setelah pernah mendapat haid-haid normal sebelumnya.

Simptom-simptom

Galactorrhea, penghasilan susu pada wanita yang tidak mengandung atau tidak menyusui

Sakit kepala

Pertumbuhan bulu seperti pada pria mungkin disebabkan oleh pengeluaran hormon androgen

Kekeringan vagina

III. Oligomenorrhea

Haid dengan pendarahan yang sedikit dalam siklus haid normalIV. Menorrhagia

Haid dengan pendarahan yang banyakV. Metrorrhagia

Pendarahan vagina diantara saat-saat haid biasa

VI. Menometrorrhagia

Gabungan menorrhagia dan metrrhagia

VII. Dismenorrhea

Haid yang menimbulkan rasa nyeri

DIAGNOSIS KELAINAN SIKLUS HAIDRiwayat dan pemeriksaan fisik secara total memberi petunjuk pada dokter mengenai penyebab perdarahan haid yang tidak biasa, sehingga dapat menyarankan semua tes tambahan. Tes dan skrining tambahan ini mencakup: 1) Tes darah Hitung darah lengkap untuk skrining anemia, jumlah trombosit yang rendah Penelitian endokrin untuk mencek berbagai tingkat kelainan hormon

Penelitian koagulasi untuk mencek penyumbatan darah

2) Pemeriksaan rahim Pengumpulan contoh untuk tes IMS

Tes pap untuk skrining kanker rahim

Palpasi (periksa dengan jalan meraba) uterus dan indung telur untuk kelainan

3) Ultrasound (USG) rahim (bila dibutuhkan)

Alat pemeriksaan USG dimasukkan ke dalam vagina untuk menilai ukuran uterus, timbulnya fibroid, ketebalan dinding rahim, kelainan indung telur, dan timbulnya endometriosis.

4) Biopsi endometrius (bila dibutuhkan) Pipa kecil dimasukkan melalui leher rahim ke dalam uterus dan contoh dari endometrius (dinding rahim) dikumpulkan untuk tes terhadap kelainan, misalnya peradangan atau kanker5) histerosalpingografi

pemeriksaan HSG kini telah merupakan pemeriksaan rutin di tiap rumah sakit yang mempunyai peralatan rontgen yang cukup besar. Waktu yang optimum untuk melakukan HSG adalah pada hari ke 9-10 sesudah haid mulai. Pada saat itu, biasanya haid sudah berhenti dan selaput lendir uterus sifatnya tenang. Bilamana masih ada pendarahan, dengan sendirinya HSG tidak dapat dilakukan karena ada kemungkinan masuknya kontras ke dalam pembuluh balik. Bahan kontras yang dipakai adalah lipiodol ultrafluid.

Indikasi HSG yang paling sering ialah dalam genekologi untuk melihat potensi tuba. Pada tuba yang paten akan terjadi perlimpahan kontras dari tuba ke dalam rongga peritoneum. Hal ini memberikan gambaran yang khas karena bahan kontras akan tersebar di antara lingkaran-lingkaran usus di dalam perut. Selain itu HSG juga memberikan gambaran tentang kelainan-kelainan uterus dan kanalis cervicis.

DAFTAR PUSTAKA1. Lauralee Sherwood. Human physiology : from cells to systems 2nd Edition. Alih bahasa oleh dr. Brahm U.Pendit, Sp.KK. Penerbit Buku Kedokteran 2001;(2):710-7172.Pengetahuan ibu tentang masa premonopause. 26 Agustus 2009. Diunduh dari

http://luluvikar.wordpress.com. 5 Oktober 2009.3.Dr. Fajar Arifin Gunawijaya, MS ; Dr. Elna Kartawiguna. Penuntun Praktikum Kumpulan Foto Mikroskopik Histologi. Penerbit Universitas Trisakti 2007:184-1914.Sjahriar Rasad. Radiologi diagnostik. Balai penerbit FKUI, Jakarta. Edisi kedua, cetakan ketiga 2008; 321-322

5.Menstruasi.2008. diunduh dari http://biohealthworld.com. 4 Oktober 2009.

6.Genycological health. 2009. Diunduh dari http://www.healthsystem.virginia.edu.

4 Oktober 2009.

7.Menstruation, menopause, and HIV. San Francisco haid foundation 2007. Diunduh dari http://www.sfaf.org/beta/2007_win/menstruation.html. 4 Oktober 2009.

8.Pengaruh stress pada menstruasi. 2008. Diunduh dari http://www.digilib.unsri.ac.id.

4 Oktober 2009.