strategic thinkingportal.nutrifood.co.id/wp-content/uploads/2014/09/lff... · 2014-09-19 · tanpa...
TRANSCRIPT
Seberapa penting
Strategic Thinking untuk
para Leader?
Untuk dijawab dan didiskusikan:
• Apakah sebagai Leader kita membutuhkan kemampuan untuk Berpikir Strategis?
• Seberapa Penting Berpikir Strategis tersebut dengan Kepemimpinan kita? Dari skala
1 (kurang penting) – 10 (sangat penting), berapa nilai yang Anda berikan?
The BlackBerry Case
Research in Motion/RIM pernah booming dengan produk smartphone BlacBerry-nya pada
era 2006-an hingga beberapa tahun setelahnya. Keistimewaan BlackBerry adalah layanan BBM di
mana pengguna bisa chatting namun tidak ter-synchronize dengan email atau nomor HP seperti
beberapa chatting platform lain sehingga diklaim “lebih aman”.
Ketika ponsel Android mulai bermunculan, BB tergerus. Menanggapi hal ini, BB masih terus
mengeluarkan produk yang harganya cukup mahal dengan spesifikasi hampir sama dengan
ponsel Android yang lebih murah, serta versi tablet (PlayBook). Terbukti, PlayBook tidak
bertahan di pasar. Komentar pengguna umumnya: “BB mahal dengan spek terbatas. Lemot,
tidak stabil, dan sering error”.
Langkah lain menghadapi kemunduran ini adalah dengan melepas BBM sebagai aplikasi
gratis yang bisa diinstall di Android dan iOS. Harapannya, walaupun hardware-nya tidak laku, BB
tetap bisa berpijak pada aplikasi BBM.
Untuk didskusikan:
• Strategiskah keputusan-keputusan yang diambil oleh pihak BlackBerry tersebut? Mengapa?
• Apa kira-kira yang perlu dilakukan oleh BlackBerry setelah ini?
Apa yang dimaksud dengan
Strategic Thinking?
StrategicThinking is a style of thinking,
practiced by the individual. Strategic thinking is not a set of process or a part of a process (some people mistakenly confuse it for environmental scanning) or a tool (some people mistakenly confuse it for SWOT or scenarios); although those processes and tools can enhance the practice of thinking strategically.
Jadi, Strategic Thinking
Cara pikir yang berkaitan dengan konsep-konsep luas,
umum, dan menyeluruh yang berfokus pada arah masadepan organisasi yang didasarkan pada antisipasi terhadap
kondisi lingkungan.
Berpikir strategis melibatkan pemikiran yang menyeluruh dan memperhitungkan segala
kemungkinan yang bisa terjadi, sehingga bisa mengantisipasi berbagai situasi yang mungkin terjadi.
Dalam strategic thinking, diperlukan pula adanya fokus terhadap tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian, tindakan yang nantinya diambil akan menjadi tindakan terarah.
Strategic Thinking
Mengapa antisipasi?Berpikir strategis melibatkan pemikiran yang
menyeluruh dan memperhitungkan segalakemungkinan yang bisa terjadi. Hal inimemungkinkan leader mengantisipasi berbagaisituasi yang mungkin terjadi.
Dalam strategic thinking, diperlukan pula fokusterhadap tujuan yang hendak dicapai sehinggatindakan yang nantinya diambil akan lebih terarah.
Apa saja kondisi lingkungan (pekerjaan, customer) yang bisa terjadi?
Sebutkan apa saja kondisi lingkungan (pekerjaan, customer) yang bisa terjadi!
Pentingnya Strategic Thinking
bagi Leader: “When asked to select the leadership behaviors most
critical to their organizations’ future success, executives
chose strategic 97% of the time”
http://blogs.hbr.org/2014/02/develop-strategic-thinkers-throughout-your-organization/
Memang Diperlukan?
• Salah ambil keputusan
• Merugikan organisasi
• Terlalu banyak waktu yang dihabiskan berpikirsehingga tidak kunjung mengambil tindakan.
• Tujuan yang tidak jelas dan berubah-ubah.
• Pemimpin yang sulit memberi arah bagi anakbuahnya.
Pernahkah mengalaminya?
Masalah yang muncul dalam berbagai organisasi adalah tidak terarahnya arah organisasi. Anggota
organisasi jadi berpikir, “Mau dibawa ke mana organisasi ini?”; “Apa yang harus saya lakukan
berikutnya agar bisa mencapai goal dengan efektif dan efisien?”. Berpikir strategis diperlukan untuk
mengarahkan tindakan dan dapat mengarahkan organisasi ke dalam tujuan jangka panjang.
Apa saja yang pengalaman seperti yang dijelaskan di atas yang pernah rekan-rekan alami?
• Berpikir strategis diperlukan untuk
mengarahkan tindakan, dan…
• Dapat mengarahkan organisasi ke dalamtujuan jangka panjang.
“Strategic thinking is about getting
the right things done well”
Ada pekerjaan yang memang tidak harus dikerjakan.
“Without a strategy, productivity is
meaningless”
Berpikir strategis mengarahkan kita untuk memahami prioritas.
Ada kalanya kita harus mengesampingkan beberapa hal untuk mencapai tujuan. Contohnya,
mengeliminasi departemen yang tidak terlalu diperlukan, mengutamakan tujuan utama dan
mengesampingkan tujuan tambahan.
Tanpa strategi, kita hanya akan bisa produktif namun dengan produk yang tidak excellent.
Apa saja yang harus dikesampingkan
dalam pekerjaan saya saat ini?
Apa saja yang harus diprioritaskan
dalam pekerjaan saya saat ini?
The Concept
System Perspective: holistik, sistematis, system thinking.
Intent-Focused: sense of direction, pembentukan tujuan.
Thinking in Time: gap di antara realitas dan tujuanmasa depan.
- System Perspective: strategic thinking merefleksikan pandangan holistik (menyeluruh) dan
sistematis, serta bagaimana bagian2 berbeda dlm organisasi saling mempengaruhi satu
sama lain (system thinking). Leader yang strategis mampu melihat sistem yang lengkap mulai
dari ujung mula hingga pada akhinya, serta memahami keterkaitan antar bagiannya. Ia juga
mampu memahami perannya dengan jelas di dalam organisasi.
- Intent-focused: leader mampu fokus, mengarahkan perhatiannya, mengabaikan distraksi,
serta mengarahkan energinya untuk mencapai goal-nya.
- Thinking in time: strategic thinking tidak hanya semata-mata dikendalikan oleh masa depan,
namun oleh gap di antara realitas saat ini dengan tujuan di masa yang akan datang. Leader
yang strategis akan mampu mengaitkan antara pengalaman di masa lalu, apa yang dialami
saat ini, serta kemungkinan yang bisa terjadi di masa yang akan datang.
The Concept
Hypothesis Driven: “What if…” ; “If… then?”
Intelligent Opportunism:
memanfaatkan kesempatan, terbuka padapengalaman baru, strategi alternatif.
- Hypothesis driven: menghasilkan dan menguji hipotesa merupakan inti dari aktivitas berpikir
strategis. Menanyakan pertanyaan “What if…” dan diikuti oleh “If…then?”. Hal ini juga
menggambarkan pemikiran yang kritis dan kreatif.
- Intelligent opportunism: strategic thinking memerlukan kemampuan untuk memanfaatkan
kesempatan dengan cerdas dan terbuka pada pengalaman baru sehingga membuat kita bisa
mengambil keuntungan dari strategi alternatif yang bisa muncul dalam lingkungan yang
terus berubah.
Personal Characteristics
of a Strategic Leader
Imajinatif
Pandangan yang luas
Ability to juggle
Kemampuan menghadapi halyang tidak bisa kita kontrol
Keinginan yang kuat untuk “menang”
Karakteristik yang dimiliki oleh strategic leader adalah:
Imajinatif. Imajinasi merupakan dasar dari ide-ide kreatif. Leader yang memiliki imajinasi
mampu melihat pemecahan masalah yang kreatif dan mengutarakan ide-ide baru yang
segar.
Pandangan yang luas. Hal ini memungkinkan leader untuk melihat segala kemungkinan
secara menyeluruh. Leader tidak hanya melihat dari satu sudut pandang saja, melainkan bisa
memperhatikan dari sudut pandang lain yang membawa kepada pemahaman akan berbagai
kemungkinan yang bisa terjadi.
Ability to juggle atau kemampuan berganti-ganti prioritas dan project. Hal ini merupakan
dasar dari agility and adaptablility (kegesitan dan adaptabilitas). Dalam lingkungan kerja
Nutrifood yang sangat bervariasi dan fleksibel, leader dituntut untuk gesit dan adaptif dalam
menyesuaikan diri terhadap perubahan yang mungkin saja mendadak. Leader juga perlu
memahami skala prioritas dari masing-masing project dan bagian pekerjaannya.
Kemampuan menghadapi hal yg tidak bisa dikontrol. Ada beberapa hal yang berada di luar
jangkauan kita untuk dikontrol. Contoh konkretnya, kenaikan harga bahan baku akibat
perubahan kurs. Melalui kemampuan ini, leader dimampukan untuk mencari alternative-
alternatif lain ketika dihadapkan pada beragam masalah.
Keinginan yang kuat untuk “menang”. Menang di sini bukan diartikan sebagai bagian dari
kompetisi, melainkan keinginan yang kuat untuk menemukan strategi yang benar-benar
efektif dalam menghadapi tantangan dan perubahan.
How to Develop Strategic Thinking?
1. Ask Questions
2. Deep Questioning
3. Record
4. Reflect
5. Draw
6. Upgrading Verbal Ability
1. Ask Questions: ajukan pertanyaan, bukan menjawab “tidak”. Ketika ada ide baru atau
permasalahan baru, jangan langsung menolak, melainkan bertanya seperti “Mengapa hal ini bisa
terjadi?”; “Bagaimana saya bisa memperbaikinya/membuat peningkatan?”.
2. Deep Questioning: Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang mendalam. Carilah inti dari permasalahan
tersebut.
3. Record: rekam pemikiran, perasaan, dan pertanyaan dalam jurnal/catatan. Ada kalanya kita
berada di satu tempat tertentu dan mendadak terpikir suatu ide, pemikiran, pertanyaan, atau
perasaan yang menggugah. Siapkan catatan sehingga kita bisa menuliskan berbagai hal yang
melintas pada saat-saat yang tak terduga.
4. Reflect: renungkan hal-hal yg memicu pertanyaan atau perasaan yang kuat. Hal ini akan
mendorong kita untuk terbiasa bersikap kritis dan memperluas pemikiran dan cara pandang kita.
5. Draw: kemukakan rancangan ide/strategi dalam bentuk gambar dan bukan tulisan. Visualisasi
berupa bentuk-bentuk selain tulisan dapat membantu kita memahami alur dan hubungan antar-
bagian dari pemikiran ide/strategi tersebut.
6. Upgrading Verbal Ability: tingkatkan dan variasikan kemampuan verbal. Kemampuan verbal
memungkinkan kita bisa mengungkapkan maksud dan pemikiran kita dengan jelas kepada orang lain.
Pemahaman orang lain terhadap pemikiran kita merupakan hal yang penting dalam strategic
thinking, karena seringkali kita akan bekerjasama dengan orang lain dalam menjalankan apa yang
kita rencanakan.
R e f l e c t i o n T i m e
Bagaimana cara mengembangkannya?
Di bagian mana saja sayamasih perlu mengembangkandiri?