pelayanan prima (service of excellent)

45
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas selesainya buku berjudul Service of Excellence (Pelayanan prima). Tak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Woro Aryandini selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta Pengembangan Kepribadian atas motivasi dan dukungannya dalam penyelesaian buku ini. Dewasa ini, manusia membutuhkan softskills yang jauh lebih besar daripada hardskills. Seperti dikemukakan oleh Dr. Daniel Goleman bahwa 90 % kesuksesan seseorang disebabkan karena faktor kecerdasan emosional. Penulisan buku Service of Excellence (Pelayanan Prima) ini diharapkan mampu membantu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai rasa ingin melayani dan memberikan yang terbaik. Kami menyadari penyusunan buku ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk 1 | Pelayanan Prima -3Q Pajak STAN 2012

Upload: ihsanudin-ahmad

Post on 02-Aug-2015

436 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: pelayanan prima (service of excellent)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, atas selesainya buku berjudul Service of Excellence (Pelayanan prima). Tak lupa ucapan terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Woro Aryandini selaku dosen mata kuliah Kapita Selekta Pengembangan Kepribadian atas motivasi dan dukungannya dalam penyelesaian buku ini.

Dewasa ini, manusia membutuhkan softskills yang jauh lebih besar daripada hardskills. Seperti dikemukakan oleh Dr. Daniel Goleman bahwa 90 % kesuksesan seseorang disebabkan karena faktor kecerdasan emosional.

Penulisan buku Service of Excellence (Pelayanan Prima) ini diharapkan mampu membantu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai rasa ingin melayani dan memberikan yang terbaik.

Kami menyadari penyusunan buku ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami nantikan.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.

Tangerang selatan, Oktober 2012

Tim Penulis

1 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 2: pelayanan prima (service of excellent)

A. HAKIKAT DAN PENGERTIAN PELAYANAN PRIMA

Secara sederhana, pelayanan prima adalah sesuatu pelayanan yang terbaik dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain, pelayanan prima merupakan suatu pelayanan yang memenuhi standar kualitas. Pelayanan yang memenuhi standar kualitas adalah suatu pelayanan yang sesuai dengan harapan dan kepuasan pelanggan atau masyarakat.

Perlu diketahui bahwa kemajuan yang dicapai oleh suatu negara tercermin dari standar pelayanan yang diberikan pemerintah kepada rakyatnya. Negara-negara yang tergolong miskin pada umumnya kulaitas pelayanan yang diberikan dibawah standar minimal. Pada negara-negara berkembang kualitas pelayanan telah memenuhi standar minimal. Sedangkan di negara-negara maju kualitas pelayanan kepada rakyatnya diatas standar minimal.

S E R V I C E :Self awareness : Menanamkan kesadaran diri

sehingga dapat memahami posisi agar mampu memberikan pelayanan dengan benar

Enthusiasm : Melaksanakan pelayanan dengan penuh gairah

2 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 3: pelayanan prima (service of excellent)

Reform : Memperbaiki pelayanan ari waktu ke waktu

Value : Memberikan pelayanan yangmempunyai nilai tambah

Impressive : Menampilkan diri secara menarik tetapi tidak berlebihan

Care : Memberikan perhatian atau kepedulian kepada pelanggan secara optimal

Evaluation : Mengevaluasi peaksanaan layanan

B. PENTINGNYA PELAYANAN PRIMA TERHADAP PELANGGAN

Pelayanan prima biasanya berhubungan erat dengan bisnis jasa pelayanan yang dilakukan dalam upaya untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan atau konsumen, sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar.

Betapa pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan karena merupakan strategi dalam rangka memenangkan persaingan dengan kualitas sumber daya manusia yang handal, pelayanan prima dapat juga menimbulkan hal-hal sebagai berikut :

3 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 4: pelayanan prima (service of excellent)

1. Pelayanan prima dapat menimbulkan keputusan pihak pelanggan untuk segera membeli produk yang kita tawarkan pada saat itu juga.

2. Pelayanan prima dapat menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap produk kita.

3. Pelayanan prima diharapkan dapat mempertahankan pelanggan agar tetap loyal (setia) menggunakan produk kita.

4. Pelayanan prima diharapkan dapat mendorong pelanggan untuk kembali lagi membeli produk kita.

5. Pelayanan prima dapat menghindarkan terjadinya tuntutan-tuntutan terhadap penjual yang tidak perlu.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PELAYANAN PRIMASecara umum tujuan pelayanan prima adalah

memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan atau masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada pelanggan. Pelayanan prima pada sektor publik didasarkan pada aksioma bahwa “Pelayanan adalah Pemberdayaan”. Pelayanan prima sektor publik tidaklah mencari untung, tetapi memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara sangat baik atau terbaik. Sedangkan dalam sektor bisnis atau swasta tentunya

4 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 5: pelayanan prima (service of excellent)

pelayanan selalu bertujuan atau berorientasi profit atau keuntungan perusahaan.

Tujuan pelayanan prima yang ingin dicapai dalam perusahaan swasta dapat berupa :1. Terciptanya kepercayaan dan kepuasan pelanggan2. Meningkatnya jumlah pelanggan-pelanggan yang

loyal3. Mendapatkan pelanggan baru4. Untuk menjaga agar pelanggan merasa

dipentingkan dan diperhatikan5. Untuk mempertahankan pelanggan agar tetap

setia menggunakan barang dan jasa yang ditawarkan pada perusahaan

6. Tercapainya konsep pelayanan prima yang dijadikan sebagai tujuan utama dari suatu perusahaan atau organisasi

Kebutuhan pelayanan prima sektor publik yang ingin dicapai oleh pemerintah yaitu untuk memenuhi kebutuhan hajat hidup, serta untuk meberdayakan masyarakatnya, sehingga akan menumbuhkan kepercayaan publik atau masyarakat kepada pemerintahannya. Adapun kepercayaan adalah modal awal kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam program-program pembangunan. Contoh : Sejak diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan daerah, ternyata dari sisi ekonomi

5 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 6: pelayanan prima (service of excellent)

memunculkan high cost economy (ekonomi dengan biaya tinggi). Hal ini terjadi karena banyak daerah (Kabupaten, Kota atau Propinsi) yang berpacu mengejar PAD (Pendapatan Asli Daerah) dengan dalil demi biaya pembangunan. Padahal di sisi lain dengan munculnya ekonomi biaya tinggi, justru akan mematikan potensi ekonomi masyarakat, menjauhkan minat investor yang akan menanamkan modal di daerah, dan lebih parah adalah munculnya sikap tidak percaya dari masyarakat kepada pemerintah.

Salah satu yang memperparah krisis sampai saat ini adalah buruknya kepercayaan masyarakat terhadap aparatur pemerintah terutama disektor pelayanan publik. Sehingga munculnya sikap, anggapan dan penilaian terhadap pemerintah. Misalnya kesan bahwa birokrasi adalah prosedur yang berbelit-belit dan memepersulit urusan. Munculnya jargon “kalau masih bisa dipersulit, kenapa dipermudah?” atau kalau kita berurusan dengan pelayanan pemerintah, mungkin akan ada penawaran dari aparatur pelayannya, “mau lewat jalan tol atau biasa?”. Jadi perbaikan pelayanan sektor publik jelas merupakan kebutuhan yang mendesak, adapun pelayanan prima akan bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kapada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan.

6 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 7: pelayanan prima (service of excellent)

D. PRINSIP PELAYANAN PRIMAPrinsip pelayanan prima dalam kegatan perusahaan

dapat dipahami sebgai suatu pedoman bagi perusahaan atau organisasi untuk melaksanakan suatu kegiatan pelayanan prima yang ingin diterapkan pada para pelanggan atau konsumen yang ingin dicapainya.

Tujuan penerapan prinsip pelayanan prma bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada pelanggan atau konsumen agar lebih berhasil dan maksimal. Pelayanan prima ( Costumer Care ) dikembangkan berdasarkan prnsip-prinsip 3A :

1. ATTITUDE ( SIKAP )2. ATTENTION ( PERHATIAN )3. ACTION ( TINDAKAN )

Itulah ketiga prinsip pelayanan prima yang akan dijabarkan sebagai berikut :

1. Attitude ( Sikap )Pelayanan prima berdasarkan konsep Attitude ( sikap ) meliputi prinsip-prinsip berikut :a. Pelayanan pelanggan dengan berpikir positif

Pelayanan pelanggan dengan berpikir positif yaitu memperlakukan pelanggan dengan cara sebagai berikut :1. Melayani pelanggan secara terhormat

7 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 8: pelayanan prima (service of excellent)

2. Tidak bersikap apriori( masa bodoh ) terhadap pelanggan

3. Tidak mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan

b. Pelayanan pelanggan dengan sifat menghargaiYatu melayani pelanggan dengan sifat menghargai satu sama lain dan tidak membeda-bedakan pelanggan satu dengan yang lain. Adapun etiket dan tata karma dalam melayani pelanggan dengan konsep ini ialah :1. Bersikap ramah ketika menerima pelanggan2. Menanyakan maksud dan tujuan pelanggan3. Ketika berbicara pandangan mata tertuju

kepada pelanggan4. Berbicara menggunakan bahasa Indonesa

dengan baik dan benar5. Dan sebagainya.

2. Attention ( Perhatian )Perhatian ( Attention ) , artinya memberikan perhatian kta kepada pelanggan mencakup :a. Listening (mendengar dan memahami maksud

pelanggan)b. Observasi (mengamati dengan cermat terhadap

para pelanggan atau konsumen)

8 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 9: pelayanan prima (service of excellent)

c. Thinking (berpikir dan menduga apa maksud dan tujuan yang ingin diperoleh pelanggan)

3. Action ( tindakan )Action ( tindakan ) adalah tindakan yang paling mendasar bagi customer yang baik dan dalam melaksanakan tindakan atau action diperlukan untuk menyusun perencanaan, koordinasi, dan komunikasiAda 4 dasar tahapan untuk mencapai action yang efektif :1. Memahami apa yang diperlukan2. Menentukan sikap apa yang dapat dilakukan3. Ambil tindakan sesuai rencana4. Pertahankan agar pelanggan tetap memperoleh

informasiItulah prinsip-prinsip pelayanan prima yang menjadi dasar dan landasan bagi entitas untuk melayani para pelanggan atau konumen untuk mencapai tujuan tertentu.

E. KRITERIA PELAYANAN PRIMA1. Karakteristik Pelayanan Prima

Suatu pelayanan yang prima memiliki karakteristik sebagai berikut.a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba

9 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 10: pelayanan prima (service of excellent)

b. Pelayanan merupakan tindakan nyata dan bersifat sosial

c. Produksi dan konsumsi dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata

2. Karakteristik Penyelenggaraan Pelayanan PublikMenurut Raminto, karakteristik yang terdapat dalam pelayanan publik dapat dilihat seperti di tabel berikut.

KARAKTERISTIKPENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

PRIVATPUBLIK

PRIMER SEKUNDERAdaptabilitas Sangat tinggi rendah sangat rendahPosisi Tawar Klien Sangat tinggi rendah sangat rendahBentuk/Tipe Pasar kompetisi oligopoli monopoliLocus Control klien provider pemerintahSifat Pelayanan dikendalikan klien dikendalikan provider dikendalikan pemerintah

Kriteria tersebut diatas mendorong terbentuknya ciri-ciri pelayanan yang baik yag didorong oleh beberapa faktor pendukung yang berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan.Yang pertama adalah faktor manusia yang memberikan pelayanan (customer service officer), dimana ia harus memiliki kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat, kemampuan berkomunikasi, sopan santun, ramah dan bertanggung jawab penuh terhadap nasabahnya.

10 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 11: pelayanan prima (service of excellent)

Yang kedua adalah faktor tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan dan keakuratan pekerjaan.

3. Ciri-ciri Pelayanan yang BaikDari faktor-faktor pendukung tersebut diatas, maka terbentuklah ciri-ciri pelayanan yang baik sebagai berikut.a. Sarana fisik

Sarana fisik terdiri dari dua unsur yaitu tersedianya karyawan yang baik, dan tersedianya sarana prasarana yang baik. Customer Service Officer yang ramah, sopan, menarik, tanggap, pandai bicara, pintar, serta peralatan dan fasilitas seperti ruang tunggu yang nyaman dan memadai merupakan hal yang perlu menjadi perhatian untuk setiap entitas untuk menarik hati nasabahnya.

b. Tanggung jawabKepuasan nasabah bergantung pada customer service officer yang bertanggung jawab terhadapnya. Jangan sampai citra buruk muncul di masyarakat akibat kurangnya tanggung jawab.

c. ResponsifSeorang customer service officer harus mampu melayani secara cepat, yaitu melayani dalam batasan waktu yanng normal, dan tepat,yaitu

11 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 12: pelayanan prima (service of excellent)

jangan sampai terjadi kesalahan dalam hal pembicaraan maupun perkerjaan, serta harus dilakukan sesuai dengan prosedur layanan yang telah ditetapkan oleh entitas.

d. KomunikatifSeorang customer service officer harus mampu dengan cepat memahami keinginan nasabah, selain itu berkomunikasi harus dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, sehingga tidak menimbulkan salah interpretasi.

e. KeamananSeorang customer service officer harus memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi dan informasi data nasabah. Menjaga kerahasiaan nasabah merupakan ukuran kepercayaan nasabah.

f. KecakapanSeorang customer service officer harus dididik khusus mengenai kemampuan dan pengetahuan untuk menghadapi nasabah maupun kemampuan dalam bekerja.

g. PemahamanBerusaha memahami kebutuhan nasabah artinya karyawan harus cepat tanggap terhadap apa yang diinginkan oleh nasabah.

h. Kredibilitas

12 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 13: pelayanan prima (service of excellent)

Kepercayaan calon nasabah kepada entitas mutlak diperlukan sehingga calon nasabah mau menjadi nasabah entitas yang bersangkutan. Kepercayaan merupakan ujung tombak untuk menjalankan aktivitas suatu entitas.

i. Keramahan Keramahan adalah sikap positif dan perilaku terhormat yang harus ditunjukkan kepada setiap nasabah.

j. HubunganMasing-masing bagian dalam suatu entitas harus memiliki kemudahan aksesdalam berkomunikasi dengan nasabahnya. Sehingga apabila nasabah ingin berkomunikasi langsung dengan bagian tertentu nasabah dapat berbicara langsung dengan karyawan yang bersangkutan.

4. Dasar Pelayanan yang BaikAgar pelayanan menjadi berkualitas dan seragam, maka setiap customer service officer perlu dibekali pengetahuan yang mendalam mengenai dasar-dasar pelayanan. Berikut ini adalah dasar-dasar pelayanan yang baik yang harus dimengerti oleh customer service officer, antara lain: Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih’ Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh senyum

13 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 14: pelayanan prima (service of excellent)

Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebut nama nasabah

Tenang, sopan dan hormat Tekun mendengarkan setiap pembicaraan dan

menerima keluhan nasabah Berbicara jelas dengan bahasa yang baik dan

benar Semangat dan tunjukkan kemampuan Jangan memotong pembicaraan Mampu meyakinkan nasabah Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan

nasabah akan dilayani.Dan masih banyak dasar-dasar pelayanan yang baik lainnya yang diterapkan oleh setiap entitas dalam melayani nasabahnya.

5. Service of ExcellenceBerikut ini adalah karakteristik orang yang memiliki kemampuan untuk memberikan “service of excellence”, yaitu: Memiliki sikap pekerja yang positif Bekerja lebih cepat dan efisien Berorientasi pada pikiran dan kebutuhan orang

lain Memberikan citra terbaik pada setiap

perusahaan Menangani setiap keluhan pelanggan Meminimalkan jumlah keluhan

14 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 15: pelayanan prima (service of excellent)

Membangun hubungan baik dengan staf Bersikap sopan namun tegas Dan lain-lain

F. HAMBATAN DALAM PELAYANAN PRIMADi setiap tujuan yang baik, pasti akan kita temukan berbagai hambatan. Begitu pula dalam tujuan kita untuk memberikan pelayanan prima. Agar kita dapat meminimalisir atau bahkan menghilangkan hambatan-hambatan tersebut, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah mengenalinya, sebelum pada akhirnya harus kita temukan solusinya. Ini adalah beberapa hambatan-hambatan tersebut:

1. Role Conflict (konflik pertukaran kerja)Seorang individu seringkali memiliki peran ganda (multiple roles), karena selain sebagai karyawan perusahaan misalnya seseorang juga memiliki peran di keluarganya, di lingkungannya dan lain-lain. Peran-peran ini seringkali memunculkan konflik-konflik tuntutan dan konflik-konflik harapan.

2. Role Ambiguity (ambiguitas pertukaran kerja)Ambiguitas peran terjadi ketika individu tidak memperoleh kejelasan mengenai tugas-tugas dari pekerjaannya atau lebih umum dikatakan “tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan“. Job description yang tidak jelas, perintah-perintah yang

15 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 16: pelayanan prima (service of excellent)

tidak lengkap dari atasan, dan tidak adanya pengalaman memberikan kontribusi terhadap ambiguitas peran.

3. Poor Employee Job Fit (kurangnya kemampuan karyawan)Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. Kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.

4. Poor Technology Job Fit (kurangnya teknologi pendukung kerja)Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi telah merangsek ke pelbagai sudut sendi-sendi kehidupan masyarakat. Bahwa di era modern seperti saat ini teknologi merupakan hal yang hampir mutlak diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk juga dalam penunjang penyelenggaraan kerja.

5. Inappropriate Suvervisory control System (kurangnya system pengawasan)

16 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 17: pelayanan prima (service of excellent)

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauh mana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

6. Lack of perceived Control (kurangnya pengendalian persepsi)Ketidaktahuan manajemen atas pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan akan menyebabkan buruknya servqual (service quality). Penyebab-penyebab ketidaktahuan ini diantaranya adalah ketidak pahaman manajemen atas ekspektasi konsumen secara tepat, sehingga tidak diketahui bentuk pelayanan jasa seperti apa yang diinginkan, atau Pihak manajemen mungkin mampu memahami keinginan pelanggan, namun tidak menetapkan standar kinerja tertentu.

17 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 18: pelayanan prima (service of excellent)

7. Lack of Team Work (kurangnya kerja team)Pada umumnya tim kerja dibentuk sebagai suatu kebutuhan organisasi agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan tim kerja diharapkan fungsi kontrol akan berjalan lebih efektif dan efisien. Konflik-konflik atau deviasi kerja bisa ditekan seminim mungkin dengan kepemimpinan yang kuat dari seorang manajer. Mekanisme hubungan sesama mitra kerja pun dapat berjalan intensif.

G. UNSUR-UNSUR PELAYANAN PRIMADalam pelayanan prima, hal-hal dibawah ini adalah mutlak harus dilakukan oleh seluruh komponen entitas untuk mncapai kepuasan pelanggan. Berikut ini adalah unsur-unsur pelayanan prima:

1. Layanan tepat waktu (time delivery service)2. Senyum (smile)3. Ucapan-ucapan selamat (greeting)4. Sopan santun (polite)5. Memberi jawaban dengan bertelepon (telephone

responds)6. Mendengar secara aktif dan penuh pengertian

(listen actively and attention)7. Hubungan kemanusiaan (human relations)8. Fasilitas untuk menunggu (facility of waiting)9. Kecepatan dalam pelayanan (quick service)

18 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 19: pelayanan prima (service of excellent)

10. Tidak sekedar janji dalam melayani (lips service)11. Cepat menanggapi keluhan (complaint handling

respond)12. Penjelasan terhadap manfaat (explain benefits)13. Mempunyai kemauan yang tulus untuk menolong

(helpful)14. Punya rasa percaya diri (confidence)15. Bahasa tubuh dalam mengendalikan emosi (body

language/tone emotion)16. Menampilkanhasil kerja yang baik (performance)17. Nyaman dan menyenangkan (pleasant)18. Jujur, tulus seadanya dan tidak dibuat-buat

(honest/sincere)

H. FOKUS PADA PELANGGANTujuh kriteria untuk mengetahui kriteria fokus terhadap

pelanggan, yaitu:1. Siapa konsumen saya?2. dimana konsumen saya?3. Apakah kebutuhan pelanggan dan kapan?4. Apakah ukuran dan harapan konsumen?5. Faktor yang mempengaruhi jasa pelayanan?6. Apa yang harus diproses?7. Tindakan untuk memperbaiki proses?

IDENTIFIKASI

19 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 20: pelayanan prima (service of excellent)

Pelayan harus berfokus pada pelanggan mengenai kebutuhan dan pelayanan yang dibutuhkan pelanggan untuk memberikan pelayan yang maksimal. Oleh karena itu, Customer Service Officer harus melakukan identifikasi mengenai pelanggan, yaitu:

a. Identifikasi pelanggan1. Siapa target pelayanan yang merasakan

langsung?2. Siapa yang secara tidak langsung merasakan

hasil pelayanan?3. Siapa pelanggan internal yang dilayani?4. Instansi mana yang jadi pelanggan?

b. Identifikasi Harapan PelangganMengidentifikasi atas harapan pelanggan mengenai kualitas, biaya, dan waktu pelayanan. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan melakukan survey atau identifikasi internal melalui pegawai yang terlibat langsung dalam pelayanan.

PELAYANAN PRIMAUntuk memberikan pelayanan prima yang diharapkan

pelanggan, yang perlu diperhatikan adalah:1. Pelayanan Pegawai

Sikap pasti dari pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan pegawai menunjukan:

20 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 21: pelayanan prima (service of excellent)

a. Konsep pelayanan prima telah diterapkan dengan baik

b. Penghargaan dari pelanggan terhadap perusahaan

c. Hubungan yang harmonis antara pelanggan dan karyawan

d. Kepercayaan pelanggan.2. Pendekatan Positif

Sikap positif karyawan yang harus dikembangan dalam menghadapi pelanggan adalah:a. Melayani pelanggan dengan sebaik baiknyab. Memperlakukan pelanggan dengan tidak pilih

kasihc. Bersikap sopan santun dan selalu ramahd. Berpakaian rapi dan sopane. Berbahasa Indonesia yang baik dan benarf. Membantu pelanggan sampai kebutuhannya

terpenuhi3. Perhatian

a. Dasar kepatuhan pelangganb. Pesan dan penampilan produk perusahaanc. Kelompok kerja yang bertanggung jawab dan

patuhd. Kultur pelayanan dalam organisasie. Kekuatan dari manajemen yang diterapkanKualitas pelayanan:

21 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 22: pelayanan prima (service of excellent)

a. Reliability yaitu kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa sesuai dengan yang diinginkan dengan cepat

b. Assurance yaitu pengetahuan dan kesopan santunan penjual serta kemampuannya untuk meyakinkan pelanggan

c. Emphaty yaitu perhatian dan atensi individual yang diberikan kepada pelanggan

d. Responsiveness yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dengan memberikan pelayanan yang tepat

e. Tangible yaitu penyediaan fasilitas fisik dan perlengkapan serta penampilan diri penjual, pegawai atau karyawan.

Beberapa poin lain yang perlu diperhatikan dalam proses pelayanan adalah:

1. Karakteristik pelanggana. Gemar berdebatb. Pendiamc. Tidak sabaran

2. Jenis Pelayanana. Pelayanan internal:

Pelayanan vertical (atasan dengan bawahan)

Pelayanan horizontal dan diagonal (rekan kerja)

b. Pelayanan eksternal:

22 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 23: pelayanan prima (service of excellent)

Pelayanan makro/manajerial pelayanan mikro dan frontliner

3. Tahapan Pelayanana. Pra-transaksib. Transaksic. Pasca-Transaksi

KELUHANTerkadang meskipun kita telah melakukan pelayanan

yang maksimal,tetap masih terjadi keluhan-keluhan yang disampaikan oleh pelanggan. Oleh karena itu kita harus mempersiapkan mekanisme untuk menyalurkan keluhan-keluhan tersebut sebagai media evaluasi agar keluhan dapat diminimalisir dan tidak terulang kesalahan yang sama di masa yang akan datang.

1. Analisis Mekanisme Pengaduana. Sarana apa yang disediakan untuk

menampung keluhan pelanggan?b. Prosedur apa yang harus dilalui oleh

pengadu untuk mendapatkan respon atas pengaduannya?

c. Siapa yang berwenang mengambil keputusan?

2. Hal yang perlu diperhatikan dalam menghadai keluhan

a. Adanya standar pelayanan

23 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 24: pelayanan prima (service of excellent)

b. Terbuka dan menyediakan informasi yang lengkap

c. Melakukan konsultasi dengan masyarakatd. Memberikan kemudahan dalam

pengaksesan pelayanan dan menyediakan pilihan

e. Memberikan pelayanan secara adilf. Melayani pengaduan dengan segerag. Efektif daam menggunakan sumberdayah. Melakukan perbaikan terus menerusi. Bekerjasama dengan unit pelayanan lain

3. Sumber keluhan pelanggana. Sikap petugasb. Fungsi peralatanc. Kelengkapan pelayanand. Tanggungjawab pelayanane. Pelayanan tidak wajarf. Pelayanan yang diterima tidak seperti yang

diharapkang. Menunggu sesuatu terlalu lamah. Ada yang berlaku tidak ramah dari

perusahaan dan kurang membantui. Tidak ada yang bertanggung jawabj. Telah mempunyai pengalaman buruk

dengan perusahaan sebelumnyak. Dianggap remeh/kecil

4. Tata cara menghadapi keluhan pelanggan

24 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 25: pelayanan prima (service of excellent)

a. Meminta pelanggan untuk mengemukakan keluhan

b. Menanyakan hal hal yang belum jelasc. penegasan keluhand. Memberikan jawabane. Pengecekan tindakanf. Tidak mudah terpancing emosig. Tidak perlu mengobral janjih. Bersikap tenang dan sabari. Memberikan pengakuan secara jujurj. Segera alihkan ke orang lain jika sulit

mengatasinya5. Tujuan Pengelolaan Pengaduan

a. Meningkatkan kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diperoleh

b. Menciptakan image penyelenggara pelayanan yang serius

c. Mengidentifikasi aspek aspek yang lemah dari penyelenggaraan pelayanan

d. Menghemat pengeluarane. Menghindari penumpukan masalah

6. Prinsip Sistem Pengelolaan Pengaduana. Hak dan kewajiban (akuntabilitas)b. Transparansic. Komitmend. Keadilan bagi semua pihake. Terdokumentasi

25 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 26: pelayanan prima (service of excellent)

f. Kejelasang. Kerahasiaanh. Rentang waktui. Tanggapj. Kemudahan

7. Tips Menghadapi Pelanggan yang sedang Emosia. Minta maaf dengan tulusb. Dengarkan konsumen dengan baikc. Tunjukan sikap pedulid. Jangan melibatkan emosie. Tetap tenangf. Fokus pada masalahnya dan cari jalan

keluarnyag. Ajukan pertanyaan dan dengarkan dengan

seksamah. Kenali persoalan secepat mungkini. Pecahkan masalahj. Jangan mengkambinghitamkan karyawan

atau bagian laink. Jangan mendiskusikan suatu masalah

dengan konsumen di depan konsumen lain8. Tata berbusana yang baik

a. Busana: formal, sesuai dengan etika dan estetika berbusana

b. Bahan busana: sejenis wool, garbadin, kain campuran, motif polos, dan sederhana

26 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 27: pelayanan prima (service of excellent)

c. Warna busana: sesuai dengan tipe perusahaan

d. Sepatu/tas: warna netral, bahan kulit, sepatu wanita tertutup, sepatu pria bertali

e. Stocking/kaos kaki: warna sesuai warna kaki atau abu abu

f. Aksesoris: elegan, sederhana, dan sesuai dengan busana yang dikenakan.

I. KUNCI KESUKSESAN PELAYANAN PRIMACara kita memberi pandangan terhadap kerja kita adalah kunci dari kesuksesn pelayanan prima. Oleh karena itu haruslah kita memandang pekerjaan kita itu sebagai:

1. Kerja adalah Rahmataku bekerja tulus penuh syukur

2. Kerja adalah Amanahaku bekerja benar penuh tanggung jawab

3. Kerja adalah Panggilanaku bekerja tuntas penuh integritas

4. Kerja adalah AktualisasiAku bekerja keras penuh semangat

5. Kerja adalah Ibadahaku bekerja serius penuh kecintaan

6. Kerja adalah Seniaku bekerja cerdas penuh kreativitas

7. Kerja adalah Kehormatan

27 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 28: pelayanan prima (service of excellent)

aku bekerja tekun penuh keunggulan8. Kerja adalah Pelayanan

aku bekerja penuh kerendahan hati

J. TIGA ASAS UMUM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG MENEKANKAN PADA PELAYANAN UMUMPenyelenggara Negara yang bersih adalah penyelenggara Negara yang mentaati asas-asas umum penyelenggaraan Negara. Dalam pasal 3 UU No 28 tahun 1999 tentang “Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme” menetapkan beberapa asas umum penyelenggaraan Negara itu, diantaranya:

1. Azas kepentingan umum, yaitu mengutamakan kesejahteraan umum dengan cara akomodatif, aspiratif dan selektif;

2. Azas keterbukaan, yaitu kemauan membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Negara;

3. Azas profesionalisme, yaitu mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Ketiga asas diatas jika dijalankan dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya pasti akan membuahkan pelayanan umum yang prima dari pemerintah. Apalagi jika ditambah 28 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 29: pelayanan prima (service of excellent)

dengan asas-asas yang lain seperti kepastian hukum, akuntabilitas dan lainya, maka sesuai dengan tujuan pembuatan Undang-undang tersebut, Negara yang bersih dan bebas KKN akan tercapai.

BIODATA PENULIS1. NAMA : AHMAD IKHSANUDIN

NPM : 103020007918 TEMPAT,TANGGAL LAHIR : KLATEN, 3 JUNI 1992

AGAMA : ISLAMEMAIL : [email protected] :

- TK ABA- SDN Keradenan Klaten

29 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 30: pelayanan prima (service of excellent)

- SDN 2 Candirejo Klaten- SMPN 1 Ngawen Klaten- SMK Muh. 1 Klaten Utara- SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)

2. NAMA : ANGGA RUSDIANTONPM : 103020007458TEMPAT,TANGGAL LAHIR : SURABAYA, 11 MARET 1992AGAMA : ISLAMEMAIL : [email protected] :

- TK Putra Airlangga- SDN Airlangga VI Surabaya- SMPN 29 Surabaya- SMAN 20 Surabaya- SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)

3. NAMA : IAN NURSETONPM : 103020007835TEMPAT,TANGGAL LAHIR : SURAKARTA, 2 JULI 1992AGAMA : ISLAMEMAIL : [email protected] :

- TK AISYAH- SD N 2 GONILAN KARTASURA- SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA

30 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 31: pelayanan prima (service of excellent)

- SMP N 1 SURAKARTA- SMA N 1 SURAKARTA- SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)

4. NAMA : MURTIANA KURNIA UTAMINPM : 103020007655TEMPAT,TANGGAL LAHIR : YOGYA, 13 MARET 1992AGAMA : ISLAMEMAIL : [email protected] :

- TK ABA SURYO CONDRO- SD KEPUTRAN 4 JOGJA- SD MUHAMMADIYAH GUNUNG PRING MUNTILAN- SMPN 1 MUNTILAN- SMAN 1 MAGELANG- SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)

5. NAMA : PINKY LARASATINPM : 103020007934TEMPAT,TANGGAL LAHIR : SURABAYA, 15 JANUARI 1992AGAMA : ISLAMEMAIL : [email protected] :

- TK Mini Pak Kasur Kemang Pratama- SDN 1 Pacitan- SMPN 81 Jakarta- SMA Negeri 48 Jakarta

31 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2

Page 32: pelayanan prima (service of excellent)

- SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA (STAN)

32 | P e l a y a n a n P r i m a - 3 Q P a j a k S T A N 2 0 1 2