strategi pondok pesantren attaqwa putra bekasi …

97
STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI DALAM MENERAPAN KOMUNIKASI BERBAHASA ARAB DAN INGGRIS PADA SANTRI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Serjana Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh : ABDUL FATAH 107053002646 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Upload: others

Post on 14-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA

BEKASI DALAM MENERAPAN KOMUNIKASI

BERBAHASA ARAB DAN INGGRIS

PADA SANTRI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Serjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

ABDUL FATAH

107053002646

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 2: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA

BEKASI DALAM MENERAPAN KOMUNIKASI

BERBAHASA ARAB DAN INGGRIS

PADA SANTRI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi persyaratan memperoleh

Gelar Serjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh :

ABDUL FATAH

107053002646

Di Bawah Bimbingan

Rubiyanah, MA

NIP :19730822 199803 2 001

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

Page 3: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA

PUTRA BEKASI DALAM MENERAPKAN KOMUNIKASI BERBAHASA

ARAB DAN INGGRIS PADA SANTRI telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada Hari Kamis, Tanggal 29 September 2011, Skripsi telah

diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Sos.

I) pada Jurusan Manajemen Dakwah.

Jakarta, 29 September 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

Drs. Cecep Castrawijaya, MA H. Mulkanasir, BA, S. Pd. MM

NIP. 19670818 199803 1 002 NIP. 19550101 198302 1 001

Anggota,

Penguji I Penguji II

Drs. Hj. Jundah Sulaiman, MA Drs. Cecep Castrawijaya, MA

NIP. 19620303 199203 2 001 NIP. 19670818 199803 1 002

Pembimbing

Rubiyanah, MA

NIP. 197308220199803 2 001

Page 4: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyratan memperoleh gelar strata satu (S-1) di Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya asli saya atau merupakan hasil

jiplakan dari orang lain, maka saya bersedia menerima sangsi yang berlaku

di Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 16 September 2011

Abdul Fatah

Page 5: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

i

ABSTRAK

Abdul Fatah

Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi Dalam Menerapkan Komunikasi

Berbahasa Arab Dan Inggris pada Santri

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan dan dakwah, yang berada

ditengah-tengah masyarakat. Dengan demikian para santri sebagai kader penerus dakwah

diharapkan memiliki bekal dan kemampuan berbahasa internasional khususnya Arab dan

Inggris. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang membantu santri untuk

mandiri melalui prinsip keteladanan, motivasi dan bimbingan, sehingga mampu menguasai

ilmu berbahasa yaitu berbahasa Arab dan Inggris. Pesatnya perkembangan dunia

pendidikan saat ini dan dalam rangka memasuki era globalisasi banyak tentang dan

pertanyaan yang harus dijawab oleh pondok pesantren, jika pada era 70-an, pondok

pesantren selalu identik dengan keterbelakangan teknologi, selalu menghindari dari ilmu-

ilmu yang didatangkan dari barat, sarungan, kampungan, tidak mandiri dan lain-lainnya,

maka pada millennium ke-II ini pondok pesantren dituntut untuk bisa menghasilkan

alumni-alumni yang berpengetahuan dan mengerti teknologi.

Perumusan masalah yang peneliti ambil adalah bagaimana Strategi Pondok

Pesantren Attaqwa dalam Menerapkan komunikasi Berbahasa Arab dan Inggris kepada

para santri dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana faktor pendukung dan penghambat

Pondok Pesantren Attaqwa dalam menerapkan komunikasi berbahasa Arab dan Inggris

kepada santri-santrinya. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui bagaimana

strategi Pondok Pesantren Attaqwa dalam menerapkan komunikasi berbahasa Arab dan

Inggris kepada Santri-santrinya dan untuk mengetahui bagaimana faktor pendukung dan

penghambat Pondok Pesantren Attaqwa dalam menerapkan komunikasi berbahasa arab

dan inggris kepada santri-santrinya.

Dalam hal ini penulis menggunakan metode kualitatif terhadap penulisan ini, dan

guna mendapatkan data-data yang penulis butuhkan, maka penulis menggunakan langkah-

langkah dalam mengumpulkan data-data seperti mencari data yang bersangkut paut dengan

pembahasan penulis di perpustakaan yang telah disediakan oleh UIN jakarta, lalu

penulispun menggunakan metode obsepasi langsung kepondok pesantren attaqwa guna

melengkapi data yang penulis butuhkan, dan yang bersangkut paut dengan judul penulis,

disamping itu juga penulis menggunakan metode wawancara dengan beberapa pengasuh

pondok pesantren attaqwa serta penulis mencantumkan analisis data yang dilakukan

dengan menggunakan analisis SWOT, hal ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman.

Dari hasil penelitian penulis, maka penulis dapat menyimpulkan langkah strategi

yang di lakukan pondok pesantren attaqwa dalam menerapkan komunikasi berbahasa arab

dan inggris terhadap santri, adalah Membentuk struktur organisasi kepengurusan yang

menangani bidang bahasa, Membuat program hari bahasa Arab dan hari bahasa Inggris,

Mendirikan sarana dan prasarana untuk program bahasa, Memberikan kosa kata setiap

hari. Langkah strategi yang dilakukan pondok pesantren attaqwa merupakan langkah awal

guna mencapai tujuan pondok pesantren attaqwa, yakni menciptakan para santri yang

handal dalam berkomunikasi berbahasa Arab atau pun Inggris. Setiap langkah-langkah

yang dilakukan pondok pesantren attaqwa memiliki implementasi yang berbeda-beda,

seperti penerapan strategi dalam menerapkan komukasi berbahasa arab dan inggris yakni

melalui program arabic day dan english day guna menguasai dan membiasakan diri dalam

berkomunikasi bahasa arab dan inggris.

Page 6: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim

Alhamdulilah wa syukurillah, segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta

alam yang telah memberikan kita segala nikmat yang tak terhingga kepada

hambanya sampai detik ini dan shalawat serta salam semoga selalu senantiasa

terlimpahkan kepada baginda Muhammad SAW sehingga penulis dapat melewati

perjalanan akademis dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Stretegi

Pondok Pesantren Attaqwa Putra Dalam Menerapkan Komunikasi Berbahasa

Arab Dan Inggris pada Santri”.

Alhamdulillah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini atas

usaha dan upaya yang telah penulis lakukan serta bantuan yang sangat berharga

dari beberapa pihak. Di tengah kesibukannya, mereka menyempatkan waktu luang

untuk berbagai informasi dan motivasi agar penulis mampu mewujudkan skripsi

ini. Maka dengan niat suci dan ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada orang-orang atas segala bantuannya terutama kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA

selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Drs. H. Mahmud Jalal, MA

selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi, Drs. Study Rizal LK, MA

selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

Page 7: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

iii

3. H. Mulkannasir BA, S.Pd, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Dakwah.

4. Ibu Rubiyanah, MA selaku Pembimbing skripsi yang dengan sabar dan

meluangkan waktunya untuk membimbing hingga terselesaikan skripsi ini.

5. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan dedikasinya, pengarahan, pengalaman, serta bimbingan

kepada penulis selama perkuliahan.

6. Keluarga besar pondok pesantren Attaqwa yang telah mengizinkan peneliti

untuk melakukan penelitian, khususnya untuk divisi bahasa.

7. Teristimewa orang tua penulis, Ayahanda H. Mahfuzd tercinta dan Ibunda

Hj. Nadratul Uyun tersayang yang telah mengantarkan penulis hingga

seperti sekarang dengan penuh kasih sayang, doa, kesabaran, keikhlasan

dan perjuangan hidup demi kelangsungan pendidikan putra-putranya,

terima kasih untuk semuanya

8. Keluarga besarku yang tercinta yang telah memberiakan motivasi dan

pengorbanan baik moril maupun materil demi keberhasilan studiku. Serta

kakaku Abdul Basit, Neneng Istianah, Kamaluddin, Ahmad Kosasi,

Muhammad Hanif Fikri, dan adikku muammar, azka, dan keponakanku

yang lucu-lucu lulu dan hadist.

9. Seluruh Staf Karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah

untuk referensi buku-bukunya.

10. Teman-teman MD A dan B angkatan 2007 Terima kasih yaa buat

dukungannya.

Page 8: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

iv

11. Nina Nilmalasari yang telah memberikan spirit dan dukungan yang luar

biasa dalam membantu penyelesaian penelitian ini.

12. Teman-teman KKN 98 @Lebak, Banten 2010 semoga tali silaturahmi kita

tidak terputus.

13. Para sahabat penulis Woro, Suhendri, Bisri, Abi, Feri, Afif, Bukori, Pam-

Pam, Arif, Ayat, Zaki, Betet, Rizki, Onet, Fahmi, Rizal, Reza, semoga apa

yang temen-temen cita-citakan dapat tercapai.

14. Teman-teman yang tidak disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima

kasih.

Tak ada gading yang tak retak. Tak ada yang sempurna di dunia ini.

Demikian pula dengan penulisan skripsi ini. Kritik dan saran sangatlah penulis

harapkan dan dapat di sampaikan langsung maupun tidak langsung. Akhirnya

penulis berharap semoga apa yang telah diberikan mendapatkan balasan yang

berlipat ganda dari Allah SWT dan penulis berharap semoga skripsi ini ini

menjadi tambahan khozanah pengetahuan bagi siapapun yang membacanya.

Ciputat, 12 September 2011

Penulis

Page 9: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATAPENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah....................................... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 6

D. Metodologi Penelitian .............................................................. 7

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 8

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 10

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Strategi .................................................................................... 12

1. Pengertian Strategi ............................................................ 12

2. Tahap-tahap Strategi .......................................................... 15

3. Proses Strategi .................................................................... 19

4. Prinsip-prinsip untuk Menyukseskan Strategi ................... 24

B. Komunikasi ............................................................................. 25

1. Pengertian Komunikasi ..................................................... 25

2. Bentuk-bentuk Komunikasi ............................................... 30

C. Pondok Pesantren ..................................................................... 34

1. Pengertian Pondok Pesantren ............................................. 34

2. Tujuan dan Fungsi Pesantren ........................................... 37

Page 10: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

vi

D. Bahasa ..................................................................................... 39

BAB III : GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN

AT-TAQWA PUTRA UJUNG HARAPAN BAHAGIA

BEKASI

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren At-Taqwa Putra .......... 42

B. Visi Misi Dan Tujuan Pondok Pesantren At-Taqwa Putra ...... 46

1. Visi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra ............................ 46

2. Misi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra ........................... 51

3. Tujuan Pondok Pesantren At-Taqwa Putra ....................... 52

4. Keadaan Santri ................................................................... 53

5. Struktur Organisasi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra .... 56

BAB IV : ANALISIS STRATEGI PONDOK PESANTREN AT-

TAQWA PUTRA DALAM MENERAPKAN KOMUNIKASI

BERBAHASA ARAB DAN INGGRIS

A. Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Dalam

Menerapkan Komunikasi Berbahasa Arab Dan Inggris .......... 58

1. Strategi Jangka Panjang .................................................... 59

2. Strategi Jangka Pendek ..................................................... 60

B. Implementasi Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

Dalam Menerapkan Komunikasi Berbahasa Arab Dan Inggris 62

C. Analisis SWOT Pondok Pesantren At-Taqwa dalam

menerapkan Berbahasa Arab dan Inggris kepada Santri-

santrinya ................................................................................... 68

Page 11: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

vii

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................. 72

B. Saran ......................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75

LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam yang bertujuan

untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan

menekankan pentingnya moral sebagai pedoman hidup bermasyarakat bahkan

berbangsa dan bernegara.

Pesantren jika disandingkan dengan lembaga pendidikan lainnya

merupakan sistem pendidikan tertua saat ini yang dianggap sebagai produk

budaya Indonesia. Beberapa abad kemudian penyelenggaraan-

penyelenggaraan semakin teratur dengan munculnya tempat-tempat pengajian.

Bentuk ini kemudian dikembangkan dengan pendirian tempat-tempat

menginap bagi santri, yang kemudian disebut dengan pesantren.1

Kehadiran pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai

lembaga pendidikan tetapi sebagai lembaga penyiar agama dan lembaga sosial

keagamaan. Sejarah berdirinya pesantren seringkali di awali dengan “perang

nilai” antara pesantren yang akan berdiri dengan masyarakat sekitar, dan di

akhiri dengan kemenangan pesantren. Sehingga pesantren dapat diterima

untuk hidup di masyarakat dan kemudian menjadi panutan di masyarakat

sekitarnya dalam bidang kehidupan moral.

1 H. M. Sulthon Masyhud dan M Khusnurdilo, Manajemen pondok pesantren (Jakarta:

Ghali Indonesia, 1992), h. 31

Page 13: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

2

Tidak berlebih jika dikatakan bahwa pesantren merupakan salah satu

elemen penting dalam peta perkembangan Islam di Indonesia. Pesantren tidak

hanya menjadi benteng peradaban Islam melainkan juga menjadi medium

pengembangan Islam.2

Pada masa penjajahan misalnya, pesantren tampil dalam bentuk

penantangan yang gigih terhadap penetrasi kolonial di Indonesia. Namun

dalam perkembangannya pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berusia

tua, terkadang disanjung dan ditempatkan pada posisi yang tinggi, tetapi pada

saat yang sama ia terus menerus dikritik dan peranan yang dibebankan di

pundaknya selalu dipertanyakan.3

Pesantren juga merupakan salah satu lembaga pendidikan dan dakwah,

yang berada di tengah-tengah masyarakat. Dengan demikian para santri

sebagai kader penerus dakwah diharapkan memiliki bekal dan kemampuan

berbahasa internasional khususnya Arab dan Inggris.

Perkembangan pondok pesantren dari tahun ke tahun terus mengalami

peningkatan dalam catatan Departemen Agama, pondok pesantren pada tahun

1977 adalah 4.945 buah dengan santri sebanyak 677.384 orang santri, pada

tahun 1981 jumlah tersebut semakin meningkat menjadi 5.661 pondok

pesantren dengan jumlah santri sebanyak 938.397 santri.4

Pondok pesantren selain sebagai lembaga pengkajian hukum (syariah)

Islam, juga memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan akhlak

2 Fatah Syakur , kemandirian pesantren stadi kelembagan dan proses pendidikannya,

(semarang: jurnal penelitian wali songo ISSN 0852-7172, 1999), edisi 3, h, 43. 3 Syaipullah Ma’shum, (ed), Dinamila pesantren: tela’ah kritis keberadaan pesantren

saat ini, (Jakarta: Yayasan Islam AlHamidiah, & Yayasan Syaipudin zuhri, 1998), cet. Ke-1. H. 1. 4 Kunto Wijoyo, Paradigma islam, (bandung: Mizan, 1989), cet. Ke-1,h. 246.

Page 14: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

3

yakni pendidikan yang universal bukan hanya diajarkan bagaimana

berrubudiyah pada Allah semata, melainkan juga diajarkan tatacara

bermasyarakat dan urusan keseharian terhadap sesama (Hablum minallah,

Hablum minanas).

Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan yang membantu santri

untuk mandiri melalui prinsip keteladanan, motivasi dan bimbingan, sehingga

mampu menguasai ilmu berbahasa yaitu berbahasa Arab dan Inggris.

Pondok pesantren juga merupakan lembaga pendidikan yang telah

berakar dalam sistem pendidikan Islam di Indonesia. Lembaga pendidikan ini

banyak dikunjungi santri berbagai etnis dengan membawa bahasa masing-

masing sehingga bahasa di pesantren menjadi lebih banyak dan memiliki

fungsi tertentu. Keanekaragaman penggunaan bahasa jelas nampak saat santri

berkomunikasi baik lisan maupun tulisan di lingkungan pesantren, di luar

pesantren, dan di lingkungan rumah atau di kampung mereka sendiri. Bahasa-

bahasa tersebut mereka gunakan saat berinteraksi dengan lawan bicara dengan

memperhatikan situasi dan kondisi tertentu.

Para santri di pesantren menggunakan bahasa lisan saat berinteraksi

dengan teman, guru, dan masyarakat. Bahasa lisan tersebut mereka gunakan di

dalam, dan di luar kelas serta pada kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di

lingkungan pesantren. Sedangkan bahasa tulisan dapat terlihat saat mereka

melakukan kegiatan tulis-menulis misalnya majalah dinding, lomba

mengarang, artikel, puisi, mengirim surat dan pengumuman-pengumuman.

Page 15: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

4

Bahasa merupakan suatu wujud yang tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa itu adalah milik

manusia yang telah menyatu dengan pemiliknya. Bahasa selalu muncul dalam

segala aspek dan kegiatan manusia. Tidak ada satu kegiatan manusia pun yang

tidak disertai dengan kehadiran bahasa. Oleh karena itu, bahasa adalah alat

untuk menyampaikan isi, pikiran, alat untuk berinteraksi, alat untuk

mengekspresikan diri, dan alat untuk menampung kebudayaan.

Pesatnya perkembangan dunia pendidikan saat ini dan dalam rangka

memasuki era globalisasi banyak tentang dan pertanyaan yang harus dijawab

oleh pondok pesantren, jika pada era 70-an, pondok pesantren selalu identik

dengan keterbelakangan teknologi, selalu menghindari dari ilmu-ilmu yang

didatangkan dari barat, sarungan, kampungan, tidak mandiri dan lain-lainnya,

maka pada millennium ke-II ini pondok pesantren dituntut untuk bisa

menghasilkan alumni-alumni yang berpengetahuan dan mengerti teknologi,

mau mempelajari ilmu-ilmu dari barat sebagai kajian keilmuan, berwawasan

luas dan dapat mandiri.

Pondok pesantren dituntut pula untuk terus menyelesaikan dari dengan

kondisi zaman yang semakin maju serta tuntutan masyarakat yang terus

meningkat, sehingga kehadiran pondok pesantren tetap di minati.

Pondok pesantren At-Taqwa berusaha menjawab tentang dan

pertanyaan di atas dengan melakukan inovasi-inovasi dan terobosan baru baik

dari kurikulum dan pengondisian lingkungan yang edukatif dalam rangka

meningkatkan potensi santrinya.

Page 16: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

5

Saat ini santri pondok pesantren At-Taqwa putra sangat banyak, para

Alumninya tersebar di universitas-universitas baik di dalam negeri seperti

UIN, LIPIA, UNISMA, UNJ, STAIA. Dan di luar negeri seperti di makkah,

Al-Azhar Kairo Mesir, Yaman, Sudan dan lain-lain.

Untuk mencapai prestasi yang tinggi pondok pesantren At-Taqwa

memiliki strategi yang di terapkan dalam metode pembelajaran dan

mengkondisikan lingkungan sedemikian rupa sehingga dapat menanamkan

berbahasa Arab dan Inggris. Oleh karena itulah Pendidikan bahasa Arab dan

Inggris berlangsung secara kontinu, tekun, penuh kesadaran dan ketelitian.

Melihat pentingnya peran strategi bagi sebuah lembaga pendidikan

agar mampu mencetak para alumninya menjadi manusia-manusia yang

berkualitas dan berguna di masyarakat, maka penulis tertarik untuk mengkaji

pondok pesantren At-Taqwa putra Bekasi yang beralamat di desa ujung

harapan Bekasi. Penulis mengangkat judul skripsi ini Strategi Pondok

Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi Dalam menerapkan komunikasi

Berbahasa Arab dan Inggris Pada Santri.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar pembatasan berfokus pada satu permasalahan penulis

membatasi kajian ini tentang penerapan komunikasi berbahasa Arab dan

Inggris terhadap santri di pondok pesantren At-taqwa putra bekasi.

Page 17: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

6

Maksud dari penerapan berbahasa Arab dan Inggris dalam hal ini

adalah penerapan berkomunikasi berbahasa Arab dan Inggris yang

dilakukan oleh para santri putra dalam kehidupan sehari-hari sebagai

disiplin pondok pesantren.

2. Perumusan Masalah

Agar pembahasan berfokus pada satu permasalahan penulis

membatasi kajian ini Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Dalam

menerapkan komunikasi Berbahasa Arab Dan Inggris Pada Santri, adapun

perumusan masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Dalam menerapkan

Komunikasi Berbahasa Arab dan Inggris kepada para santri dalam

kehidupan sehari-hari ?

b. Bagaimana Implementasi Pondok Pesantren At-Taqwa Bekasi dalam

Menerapkan Komunikasi Berbahasa Arab dan Inggris kepada Santri-

Santrinya, serta Analisis SWOT ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah penulis

bertujuan dari penelitian ini :

a. Untuk Mengetahui Bagaimana strategi Pondok Pesantren At-Taqwa

Dalam menerapkan komunikasi Berbahasa Arab Dan Inggris kepada

Santri-Santrinya ?

Page 18: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

7

b. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Pondok Pesantren dalam

Menerapkan Komunikasi Berbahasa Arab dan Inggris kepada Santri-

Santrinya, serta Analisis SWOT ?

2. Manfaat penelitian

Sebagaimana rumusan dan tujuan perumusan masalah di atas,

maka penulis mengharapkan manfaat dari penulisan ini adalah :

a. Dari segi teoritis : Dapat memperkaya ilmu pengetahuan tentang

Strategi Komunikasi Berbahasa Arab dan Inggris

b. Dari praktisi : Dapat memberikan sumbang saran kepada praktisi

bidang kelembagaan agama khususnya Pondok Pesantren At-Taqwa

c. Dari segi akademis : Dapat dijadikan bahan referensi dan

meningkatkan wawasan akademis khususnya bagi mahasiswa

manajemen dakwah.

D. Metodologi Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang

menghasilkan data deskriptif analisis. Sedangkan di dalam penelitian lapangan

ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui :

1. Observasi

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara penulis

melakukan pengamatan dan pencatatan langsung di pondok pesantren At-

Taqwa dalam rangka mencocokan data yang diperoleh.

Page 19: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

8

2. Wawancara

Yaitu metode penumpulan data dengan cara penulis melakukan

wawancara Tanya jawab dengan lisan dan langsung bertatap muka agar di

peroleh data yang lebih akurat dengan pedoman wawancara kepada H.

Asep Sopyan Hariri, Lc, M. Pd. I. Selaku penanggung jawab bahasa di

pondok pesantren At-Taqwa.

3. Dokumentasi

Yaitu dengan cara mengumpulkan arsip, buku-buku, struktur

organisasi, foto, dan informasi yang berkaitan dengan objek pembahasan.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini sebelum penulis mengadakan penelitian

lebih lanjut, kemudian menyusunnya menjadi karya ilmiah, maka langkah

awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-

skripsi terdahulu yang menyangkut judul yang sama dengan yang akan penulis

teliti, maksud mengkaji ini adalah agar dapat diketahui apa yang penulis teliti

sekarang tidak sama dengan penelitian dari skripsi terdahulu.

Adapun setelah penulis mengadakan suatu kajian kepustakaan, penulis

akhirnya menemukan skripsi yang mengangkat tentang manajemen pondok

pesantren At-Taqwa. Judul tersebut adalah karya dari Abdul Basit jurusan

pengembangan masyarakat Islam fakultas dakwah dan komunikasi dengan

judul skripsi “MANAJEMEN PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRI

UJUNGHARAPAN BAHAGIA BEKASI” Yang bahasan tentang manajemen

Page 20: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

9

pendidikan pondok pesantren At-Taqwa putri, metode pendidikan yang

diterapkan di pondok pesantren At-Taqwa putri.

Penulis juga menemukan skripsi yang ditulis oleh Maskur Kadir

jurusan manajemen dakwah yang berjudul “MANAJEMEN PONDOK

PESANTREN MIFTAHUDDIN OE-EKONOMI TIMUR DALAM KEGIATAN

DAKWAH DAN SOSIAL MASYARAKAT”. Skripsi ini membahas tentang

Manajemen pondok pesantren dalam melakukan kegiatan dakwah dan sosial

kepada masyarakat.

Penulis juga menemukan skripsi yang dibuat oleh Martini Astri Dewi

yang berjudul “MANAJEMEN PONDOK PESANTREN AL-IKWANIAH SAAT

DAN SETELAH KRISIS EKONOMI”. Skripsi ini membahas tentang

manajemen pondok pesantren Al-Ikhwaniyah dalam menghadapi saat krisis

ekonomi.

Penulis menemukan juga skripsi yang dibuat oleh Syaipul Alawi yang

berjudul “MANAJEMEN STRATEGI PONDOK PESANTREN AT-TAQWA

PUTRA BEKASI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS SANTRI”. Skripsi

ini membahas tentang strategi pondok pesantren At-Taqwa putra Bekasi dalam

meningkatkan kualitas santri.

Berbeda halnya dengan skripsi di atas, bahwa penelitian yang akan

saya lakukan pada pondok pesantren At-Taqwa adalah bertujuan menganalisis

strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Dalam menerapkan komunikasi

Berbahasa Arab Dan Inggris Terhadap Santri.

Page 21: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

10

Demikian tinjauan pustaka ini saya lakukan, di mana perbedaan pokok

bahasan atau materi antara apa yang akan penulis teliti dengan skripsi

terdahulu, terlebih pada pokok penelitiannya, bahwa pada penelitian

terdahulunya menjelaskan tentang Bagaimana manajemen pendidikan pondok

pesantren At-Taqwa putri, dan membahas tentang Manajemen pondok

pesantren dalam melakukan kegiatan dakwah dan sosial kepada masyarakat.

membahas tentang manajemen pondok pesantren Al-Ikhwaniyah dalam

menghadapi saat krisis ekonomi, dan juga membahas tentang strategi pondok

pesantren At-Taqwa putra Bekasi dalam meningkatkan kualitas santri,

sedangkan pada penelitian ini penulis akan menganalisis tentang Strategi

Pondok Pesantren At-Taqwa Dalam menerapkan komunikasi Berbahasa Arab

Dan Inggris Terhadap Santri.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bahasan peneliti dalam bab ini adalah latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan

sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teoritis

Pada bab ini dijelaskan tentang Pengertian Strategi, Bentuk dan

Macam Strategi, Langkah-Langkah Strategi, Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penetapan Strategi, pengertian komunikasi,

Page 22: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

11

proses komunikasi, pengertian strategi komunikasi, tujuan sentral

dalam strategi komunikasi, langkah-langkah strategi komunikasi,

fungsi strategi komunikasi, bentuk-bentuk komunikasi,

pengertian pondok pesantren, tujuan dan fungsi pesantren.

Pengertian bahasa, fungsi bahasa, Macam-Macam dan Jenis-Jenis

Ragam / Keragaman Bahasa.

BAB III : Gambaran Umum Pondok Pesantren At-Taqwa putra.

Pada bab ini dijelaskan tentang sejarah berdirinya pondok

pesantren At-Taqwa putra, visi, misi, dan tujuan pondok

pesantren At-Taqwa.

BAB IV : Analisis Penelitian

Bab empat ini menjelaskan tenteng Analisa Strategi pondok

pesantren At-Taqwa putra bekasi dalam menerapkan komunikasi

berbahasa Arab dan inggris pada santri, dan analisisnya.

BAB V : Penutup

Penutup merupakan bab terakhir dari skripsi ini, yang membuat

kesimpulan dan saran – saran.

Page 23: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

12

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

TENTANG STRATEGI PONDOK PESANTREN

A. Strategi

1. Pengertian Strategi

“Kata strategi bersal dari bahasa yunani , yaitu stratogos” yang

berarti militer Ag yang berarti memimpin. Dalam konteks awalnya,

starategis diartikan Generalship atau suatu yang dilakukan para jendral

dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan

perang.1 Sehingga tidak mengherankan jika pada awal perkembangannya

istilah strategi digunakan dan popular dilingkungan militer.

Strategi berarti suatu yang dikerjakan oleh para jendral. Oleh

karena iu pengertian yang paling umum dan tua tentang istilah strategi

selalu dikaitkan dengan pekerjaan para jendral dalam peperangan. Hal ini

terlihat dari apa yang dimuat dalam oxford pocket dictionary “strategi

adalah seni perang, khususnya perencanaan gerak pasukan, kapal dan

sebagainya menuju posisi yang layak”. Rencana tindakan atau kebijakan

dalam bisnis atau politik dan sebagainya.

Dalam Kamus Istilah Manajemen, strategi adalah rencana yang

cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling

berhubungan dalam hal, waktu dan ukuran.2

1 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, manajemen strategi sebuah konsep

pengentar, (Jakarta : lembaga penerbitan pakultas ekonomi, UI 1999), h.8 2 Panitia Istilah manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta : Balai

Aksara, 1983), Cet. Ke-2, h. 245

Page 24: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

13

Penggunaan kata strategi dalam manajemen atau suatu organisasi

diartikan sebagai “kiat cara dan teknik utama yang dirancang secara

sistematik dalam melaksakan pungsi manajemen yang terarah pada tujuan

strategi organisasi.3 Dalam kamus besar bahasa Indonesia disebutkan

strategi adalah seni atau ilmu yang menggunakan sumber daya untuk

melakukan kegiatan tertentu.4

Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuan-tujuan

organisasi dalam pelaksanaan misi. Kata “program” dalam definisi

tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang

dimainkan oleh manajer dalam perumusan strategi organisasi. Strategi

dapat juga didefinisikan sebagai pola tanggapan organisasi terhadap

lingkungannya sepanjang waktu. Definisi ini mengandung arti bahwa

setiap organisasi mempunyai strategi walaupun tidak pernah secara

eksplisit dirumuskan strategi menghubungkan sumber daya manusia dan

berbagai sumber daya lainnya dengan tantangan dan resiko yang harus

dihadapi dari lingkungan di luar perusahaan.5

Strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang

menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan

lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

3 Hadari Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan

dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta : gadjah mada universitas press, 2000), cet

ke-1, h. 147 4 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan R.I, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

balai pustaka, 1997), h. 199 5 T. Hani Handoko, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta : BPFE, 1998), h. 86

Page 25: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

14

Secara umum, strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis

besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah

ditentukan, penetapan strategi harus didahului oleh analisis kekuatan

lawan yang meliputi jumlah personal, kekuatan dan persenjataan, kondisi

lapangan, posisi musuh dan lain sebagainya.

Menurut Chaldler yang dikutip sopriyono, strategi adalah

penentuan dasar goals jangka panjang dan tujuan perusahaan serta

pemakaian cara-cara bertindak dan alokasi sumber-sumber yang

diperlukan.6

Sementara menurut Prof. Dr. A.M. Kardiman, strategi adalah

penentuan tujuan utama dalam berjangka panjang dan sasaran dari suatu

perusahaan atau organisasi serta pemilihan cara-cara bertindak dan

menganalikasikan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan

tujuan tersebut. Jadi strategi menyangkut soal pengaturan sebagai sumber

daya yang dimiliki perusahaan agar dalam jangka panjang tidak kalah

bersaing.7

Strategi juga dapat dibedakan dari dua aspek penting yakni bentuk

dan isi strategi. Segi bentuk memperhatikan strategi sebagai suatu rencana.

Sebagai rencana maka strategi dirumuskan sebelum kegiatan di laksanakan

dan berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan

yang akan dilaksanakan.

6 Supriyono, Manajemen Strategik dan Kebijasanaan Bisnis (Yogyakarta : BPFE, 1986)

h.9 7 A.M. Kardiman, pengantar ilmumanajemen, (Jakarta : PT. Pronhalindo), h.58

Page 26: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

15

Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

strategi adalah proses rencana yang bersifat menyeluruh dan terintegrasi

berisikan sasaran dan program jangka panjang yang dirumuskan

berdasarkan keunggulan dan kelemahan perusahaan atau organisasi guna

menghadapi peluang dan ancaman dari luar.

Karena strategi adalah sebagai suatu alat untuk mencapai suatu

tujuan perusahaan atau organisasi, strategi memiliki beberapa sifat:

a. Menyatu (unified), yaitu menytukan seluruh bagian –bagian dalam

perusahaan

b. Menyeluruh (comprehensive), yaitu mencakup seluruh aspek dalam

perusahaan

c. Integral (integrated), yaitu strategi akan cocok/sesuai dari seluruh

tingkatan. 8

2. Tahap-Tahap Strategi

a. Analisis lingkungan

Analisis lingkngan merupakan proses awal dalam manajemen.

Tahapan ini berintikan pada analisis lingkungan internal dan analisis

lingkungan ekternal. Aktivitas analisis ini kerap digabung dalam suatu

kesatuan aktivitas yang lebih dikenal sebagai analisis SWOT (Strengths,

weaknesses, opertunities, and threats), hasil analisis SWOT akan

menujukan kualitas kuantifikasi posisi organisasi yang kemudian

8 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengntar Proses Berfikir Strategic,

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996) cet. Ke-1, h. 16

Page 27: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

16

memberikan rekomendasi berupa pilihan strategi generik serta kebutuhan

atau modipikasi sumber daya organisasi.9

Berikut di jelaskan tentang analisis SWOT :

1) Strength (kekuatan) adalah kekuatan yang dapat diandalkan oleh

lembaga. Dengan adanya kekuatan ini suatu lembaga dapat memahami

dan mengetahui cara tepat dalam menyusun rencana global

2) Weaknes (kelemahan) adalah keterbatasan dan kekurangan yang

dimiliki sebuah lembaga. Dengan mengetahui kelemahan, lembaga

yang diharapkan dapat mengantisipasi agar kelemahan tersebut tidak

menjadi penghalang dalam mencapai rencana global.

3) Opprtunity (peluang) adalah situasi yang menguntungkan lembaga.

Dengan mengetahui peluang lembaga diharapkan dapat

memanfaatkannya menjadi potensi yang dapat mengantarkan tujuan

utama.

4) Threath (ancaman) adalah suatu keadaan yang tidak menguntungkan

lembaga. Ancaman ini perlu diketahui lembaga dengan baik. Dengan

mengetahui ancaman lembaga diharapkan dapat mengambil langkah-

langkah awal agar ancaman tersebut tidak menjadi kenyataan.10

Tujuan utama dilakukannya analisis lingkungan internal dan

ekternal suatu lembaga adalah mengidentifikasi peliang yang harus segera

9 Ismail Yusanto & M Karebet, manajemen strategis perspektif syariah, (jakarta: Khairul

Bayan, 2003), h.11 10

Mulia Nasution, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Djambatan, 1996), h. 30-31

Page 28: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

17

mendapat perhatian serius dan pada saat yang sama lembaga menentukan

beberapa kendala dan ancaman yang perlu diantisipasi.11

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa dengan analisis

lingkungan ekternal maupun internal, maka suatu lembaga akan

mengetahui aspeek mana yang berpengaruh terhadap kemampuan

lembaganya. Sehingga lembaga tersebut dapat mengidentifikasi peluang-

peluang yang ada, dengan begitu kelemahan yang dimiliki dapat menjadi

kekuatan yang dapat mengokohkan lembaga.

b. Perumusan Strategi

Perumusan strategi ini di dalamnya termasuk mengembangkan

tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan

dan kelemahan internal, menghasilkan strategi alternatif dan memilih

strategi strategi tertentu yang akan dilaksanakan.

Menurut David Aaker, sebagai mana dikutip oleh kusnadi terdapat

beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam merumuskan atau

memilih suatu strategi yaitu :

1) Strategi harus tanggap terhadap lingkungan ekstrim.

2) Strategi melibatkan keunggulan kompetitif.

3) Strategi harus sejalan dengan strategi yang lainnya yang terdapat

didalam organisasi.

4) Strategi menyiapkan keluwasan yang tepat pada bisnis dan organisasi

strategi harus sesuai dengan misi organisasi dan tujuan jangka panjang.

11

Amirullah & Sri Budi Cantika, manajemen strategik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002)

cet. Ke-1 h.127

Page 29: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

18

5) Strategi secara keorganisasian dipandang layak dan wajar.

Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa perumusan strategi

memiliki peran besar dalam suatu lembaga. Dengan memiliki tujuan, maka

lembaga dapat merefleksikan target yang akan dicapai. Strategi yang

dirumuskan hendaknya harus melihat kearah depan terhadap suatu

lembaga agar suatu lembaga dapat mencapai tujuannya.

c. Implementasi Strategi

Di dalamnya termasuk menciptakan struktur organisasi yang

efektif, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem

informasi yang diterima. Implementasi strategi sering disebut tahap

tindakan, karena implementasi berarti memobilisasikan manusia yang ada

dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan

menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap yang paling sulit karena

memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan. Kerjasama juga

merupakan kunci dari berhasil atau tidaknya implementasi strategi.

d. Pengendalian Strategi

Pengendalian strategi terdiri atas penentukan cakupan besaran

keberhasilan (kualitatif dan kuantitatif) dalam mencapai strategi

organisasi. Selama implementasi berlangsung, kemajuan secara berkala

atau pada tahap-tahap penting untuk menilai apakah organisasi bergerak

kearah sasaranya harus diperiksa, apakah strategi itu diimplemtasikan

seperti yang direncanakan dan apakah strategi tersebut mencapai hasil

yang diharapkan.

Page 30: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

19

Secara umum pengendalian strategi terdiri dari 3 langkah, yaitu:

a. Pengukur kinerja (Mesure The Performen) yaitu perbandingan antara

standar dengan pelaksanaan

b. Perbandingan prestasi dengan standar (Compare The Performance Match

The Standard) yaitu langkah untuk membandingkan hasil-hasil yang

telahdiukur dengan target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Mengambil tindakan korektif (The Corrective Action), yaitu tindakan

manajerial yang diambil para manajer ketika prestasi rendah dibawah

standar atau target yang telah ditetapkan.12

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian

strategi dibutuhkan untuk mengukur hasil kerja terhadap strategi yang di

rumuskan. Dengan mengukur hasil kerja yang telah dicapai, maka suatu

lembaga akan mengetahui posisi lembaganya. Sehingga kesalahan yang

mungkin terjadi dapat diminimalisir.

3. Proses Strategi

Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michel bahwa sebuah

organisasi tanpa adanya strategi umpama kapal tanpa kemudi, bergerak

berputus dalam lingkaran. Organisasi yang dimiliki seperti pengembara, tanpa

adanya tujuan tertentu. 13

12

Amirullah & Sri Budi Cantika, Manajemen Strategik,(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2002)

cet. Ke-1, h.183 13

Fred R. David, manajemenstrategi konsep, (Jakarta :PT Prenhalindo, 1998) h.3

Page 31: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

20

Adapun proses strategi terdiri dari tiga tahapan :

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya, adalah

pengembangan tujuan, mengenali peluang dan ancaman ekternal,

menetapkan suatu obyektifitas, menghasilkan strategi alternatif memilih

strategi untuk dilaksanakan.14

Dalam perumusan strategi juga ditentukan

suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan

suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.

Teknik perumusan strategi yang penting dapat didukung menjadi

kerangka kerja diantaranya :

1) Tahap input (masukan)

Dalam tahap ini peroses yang dilakukan adalah meringkas informasi

sebagai masukan awal, dasar yang diperlukanya untuk merumuskan

strategi.

2) Tahap pencocokan

Proses yang dilakukan adalah mempokuskan pada menghasilkan

strategi alternative yang layak dengan mendukung faktor-faktor

eksternal dan internal.15

3) Tahap pemutusan

Menggunakan suatu macam teknik, diperoleh input sasaran dalam

mengepaluasi strategi alternative yang telah diidentifikasi dalam tahap

14

Ibid, h.15 15

Ibid, h. 183

Page 32: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

21

kedua.16

Perumusan strategi haruslah selalu melihat kearah depan dan

tujuan artinya peran perencanaan amatlah penting dan mempunyai

andil yang besar baik interen maupun eksteren.

b. Implementasi Strategi

Implementasi strategi termasuk pengembangan adanya dalam

mendukung starategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif,

mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan

m,emanfaatkan sisteminformasi yang termasuk.17

Implementasi sering

disebut tahapan tindakan, karena implementasi berarti mobilisasi manusia

yang ada dalam sebuah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Tahap

ini merupakan tahap paling sulit karena memerlukan kedisiplinan,

komitmen dan pengorbanan, kerjasama juga merupakan kunci dari berhasil

atau tidaknya implementasi strategi.

c. Evaluasi Strategi

Menerapkan dari tahap akhir strategi ada tiga macan aktivitas

mendasar untuk mengevaluasi strategi.

1) Menuju faktor-faktot ekternal (berupa peluang dan ancaman) dan

fakto-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang menjadi dasar

asumsi pembuatan starategi. Adapun perubahan faktor eksternal seperti

tindakan yang dilakukan. Perubaha yang ada akan menjadi satu

hambatan dalam pencapaian tujuan begitu pula dalam faktor internal

yang diantaranya strategi yang tidak efektip atau efektivitas

16

Ibid, h.198 17

Ibid, h. 5

Page 33: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

22

implementasi yang beruk akan berakibat buruk pula bagi hasil yang

akan dicapai.

2) Mengukur prestasi ( membanding hasil yang diharapkan dengan

kenyataan). Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi

prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah

penyampaian yang dinyatakan. Keriteria untuk mengevaluasi strategi

harus dapat diukur dan dibutuhkan, krteria yang meramalkan hasil

lebih dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang telah terjadi

3) Mengambil tindakan kreatif untuk memastikan bahwa prestasi diluar

rencana.18

Dalam mengambil tindakan kreatif tidak harus berarti

bahwa strategi yang sudah akan ditinggalkan, bahkan strategi baru

harus dirumuskan, FredR. David mengatakan dalam bukunya

manajemen strategi konsep bahwa “tindakan kreatif diperlukan jika

tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang dibayangkan atau

pencapaian yang direncanakan maka disitulah tindakan kreatif

dilakukan”.19

Segala kegiatan kreatif harus konsisten secara internal dan

tanggung jawab secara sosial, evaluasi diperlukan karena keberhasilan hari

ini bukan merupakan jaminan keberasilan dimasa depan, evaluasi strategi

mungkin berupa tindakan yang konpleks dan peka, karena terlalu banyak

penekanan. Pada evaluasi strategi akan merugikan suatu hasil yang akan

dicapai. Evaluasi strategi sangat penting untuk memastikan sasaraan yang

18

Ibid, h.5-6 19

Inid, h. 104

Page 34: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

23

dinyatakan telah dicapai. Evaluasi strategi perlu untuk semua organisasi

dari semua kegiatan dengan mempertanyakan dan asumsi manajerial,

harus memicu tujuan dan nilai-nilai merangsang kreativitas.

Kotler menjelaskan langkah-langkah strategi usaha adalah sebagai

berikut :

1) Mengolah Perbedaan

Strategi ini mencakup perbedaan inovatif dari pesaing. Apa

yang pembeli harapkan dari produsen disebut paket jasa primer

(primary service package), sedangkan penambahan jasa disebut

(secondry service package). Jasa sekunder inilah yang disebut

perbedaan inovatif. Perbedaan itu dapat berupa perbedaan penawaran,

penyampaian maupun citranya, terutama melalui simbol dan merek.

2) Mengolah Kualitas Jasa

Salah satu cara utama mendeferensiasikan perusahaan jasa

adalah memberikan jasa berkualitas lebih tinggi dari pesaing secara

konsisten. Kuncinya adalah memenuhi atau melebihi harapan kualitas

jasa yang dijanjikan dengan akurat dan terpercaya, membantu

pelanggan mendapatkan jasa dengan cepat, sopan dan peduli dalam

pelayanan, fasilitas fisik, peralatan dan media yang prima.

3) Mengolah Produktivitas

Langkah-langkah produktivitas adalah : perusahaan harus

mengelola produktivitas pekerjaannya dengan membuat pegawainya

bekerja lebih terampil, meningkatkan kualitas jasa dengan lepas

Page 35: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

24

kualitas tertentu, mengindustrikan jasa-jasa, menemukan solusi produk

baru, merancang jasa yang lebih efektif, memberikan insentif pada

pelanggan untuk menggantikan tenaga perusahaan dengan tenaga

mereka sendiri atau menggunakan teknologi untuk menghemat waktu

dan biaya.20

4. Prinsip-Prinsip Untuk Menyukseskan Strategi

Kebijakan strategi perlu menjamin strategi yang mereka tetapkan

dapat berhasil dengan baik, bukan saja dalam tatanan konseptual saja,

tetapi dapat dilaksanakan. Untuk itu Hattaen memberikan beberapa

petunjuk mengenai cara pembuatan strategi sehingga bisa berhasil,

diantaranya yaitu:

a. Setiap strategi tidak hanya membuat satu strategi. Tergantung pada

ruang lingkup kegiatannya. Apabila banyak strategi yang dibuat, maka

strategi yang satu haruslah konsisten dengan strategi yang lainnya.

b. Strategi harulah konsisten dengan lingkungannya. Ikutilah arus

perkembangan yang bergerak dimasyarekat (jangan melawan arus)

dalam lingkungan yang memberi peluang untuk bergerak maju.

c. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar.

Memenag setiap strategi mengandung resiko, tetapi haruslah berhati-

hati sehingga tidak menjerumuskan organisasi kedalam lubang yang

besar. Oleh sebab itu, suatu strategi harusnya dapat dikontrol.

20

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian, (Jakarta : Salemba Empat, 1995), h. 88-89

Page 36: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

25

d. Strategi yang efektif hendaknya mempokuskan dan menyatukan semua

sember daya dan tidak mencerai beraikan satu dengan yang lainnya.

e. Strategi hendaklah memusatkan perhatian pada apa yang merupakan

kekuatan dan tidak pada titik-titik yang justru pada kelemahannya.

Selain itu, hendaknya juga memanfaatkan kelemahan persaingan dan

membuat langkh-langkah yang tepat untuk menepati posisi kompetitif

yang lebih kuat.

f. Sumber daya adalah suatu yang kritis. Mengingat strategi adalah suatu

yang mungkin, maka harus membuat sesuatu yang layak dan dapat

dilakanakan.

g. Strategi hendaknya disusun diatas landasan keberhasilan yang telah

dicapai. Jangan menyusun strategi diatas kegagalan.

h. Tanda-tanda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya

dukungan dari pihak-pihak yang terkait, terutama dari para ksekutif,

dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi.21

B. Definisi Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

Secara historis, kata komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu

perkataan Communicare mempunyai arti “berpartisipasi atau

memberitahukan”.22

Pendapat lain mengatakan istilah komunikasi berasal

21

Iwan Purwanto, Manajemen Strategi, (Bandung: Yrama Widya, 2007) cet. Ke-1 h. 76-

77 22

Astid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta 1974),

hal. 1.

Page 37: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

26

dari bahasa Latin, Communicatio yang berasal dari kata communis artinya:

“sama” dalam arti sama makna mengenai suatu hal.23

Jadi dapat dikatakan

bahwa pengertian komunikasi adalah pemberitahuan di pihak yang

memberitahu (komunikator) kepada pihak yang diberitahu (komunikan)

tentang suatu hal. Ditinjau dari sudut etimologi kata komunikasi berasal

dari bahasa inggris, communication yang berarti: hubungan,

pemberitahuan.24

Dalam “bahasa” komunikasi pernyataan dinamakan pesan

(message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator

(communikator), sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama

(communicate).

Sasa Djuarsa Senjaja dalam bukunya “Pengantar Komunikasi”

mengatakan, komunikasi adalah “suatu proses pembentukan,

penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri

seseorang dan dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.25

Definisi komunikasi menurut Harold Dwight Lasswell, bahwa

komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan

siapa? Mengatakan apa? Dengan saluran apa? Kepada siapa? Dengan

akibat atau hasil apa? (who says what in which channel to whom with what

effect?).

23

Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 4. 24

Johan Surjadi dan S. Koentjoro, Kamus Lengkap Populer, (Jakarta: Indah, 1868), hal.

67. 25

Sasa Djuarsa Senjaja, Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999),

cet. Ke-4, hal. 8

Page 38: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

27

Adapun pengertian selain di atas, para ahli komunikasi juga

mempunyai pendapat yang berbeda mengenai pengertian komunikasi,

diantaranya Berelson dan Steiner mendefinisikan komunikasi sebagai

penyampaian informasi, ide gagasan, emosi, keterampilan, dan seterusnya

melalui penggunaan simbol kata, gambar, angka, grafik, dan lain-lain.

Kemudian Shanon dan Weaver mengartikan komunikasi mencakup sebagai

prosedur sebagai prosedur melalui mana pikiran seseorang yang dapat

mempengaruhi orang lain.26

Begitupun yang menekankan pada unsur penyampaian atau

pengoperan, bahwa komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang

yang berarti antara individu-individu.27

Menurut Onong Uchjana Effendi, ada beberapa sebab mengapa

manusia melakukan komunikasi, yakni untuk:

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

b. Mengubah opini/ pendapat/ pandangan (to change the opinion)

c. Mengubah prilaku (to change the behavior)

d. Mengubah masyarakat (to change the society)

Komunikasi juga dapat dilakukan dengan berbagai metode, istilah

metode atau dalam bahasa inggris “method” berasal dari bahasa Yunani

“methodos” yang berarti rangkaian yang sistematis dan merujuk kepada tata

cara yang sudah dibina berdasarkan rencana pasti, mapan dan logis. Agar

26

Aubery Fisher, Teori-teori komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1986), hal. 10. 27

Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi; Sebagai Pengantar Ringkas, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1995), cet ke-3, hal. 25

Page 39: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

28

komunikasi berjalan efektif, maka kita juga memerlukan strategi dalam

menyampaikan pesan agar dapat diterima oleh orang lain.

a. Proses Komunikasi

Dalam bahasa komunikasi komponen atau unsur adalah sebagai

berikut:

1) Source (sumber)

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian

pesan, yang digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri.

Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku dan sejenisnya.28

2) Communicator (penyampaian pesan)

Komunikator dapat berupa individu yang sedang berbicara,

menulis, kelompok orang, organisasi komunikasi, seperti: surat kabar,

televisi, film dan sebagainya. Komunikator dalam penyampaian

pesannya bisa juga menjadi komunikan begitu juga sebaliknya. Syarat-

syarat yang harus di perhatikan oleh seseorang komunikator adalah:

a) Memiliki kredibilitas yang tinggi bagi komunikasinya

b) Keterampilan berkomunikasi

c) Mempunyai pengetahuan yang luas

d) Sikap

e) Memiliki daya tarik 29

28

Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hal.

11 29

Ibid, hal. 12

Page 40: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

29

3) Message (pesan)

Pesan keseluruhan dari apa yang disampaikan komunikator.

Pesan dapat bersifat informatif memberi keterangan-keterangan yang

kemudian komunikan dapat mengambil kesimpulannya sendiri.

Persuasif bujukan, yakni membangkitkan dan kesadaran seseorang

bahwa apa yang kita sampaikan akan memberi berupa sesuatu berupa

pendapat atau sikap, sehingga ada perubahan. Coersif memaksa

dengan menggunakan sanksi-sanksi, coersif dapat berbentuk perintah,

dan sebagainya (biasanya hal ini terjadi pada organisasi tipe keledai).

4) Channel (saluran)

Saluran komunikasi selalu menyampaikan pesan yang dapat

diterima melalui panca indera atau menggunakan media. Pada

dasarnya komunikasi yang sering dilakukan dapat berlangsung

menurut 2 saluran, yaitu :

a) Saluran formal atau bersifat resmi

b) Saluran informal atau yang bersifat tidak resmi

5) Communican (penerima pesan)

Komunikan atau penerima pesan dapat digolongkan dalam 3

jenis yakni personal, kelompok dan massa.

6) Effect (Hasil)

Effect adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap

dan tingkah laku orang, seseorang atau tidak dengan yang kita

inginkan.

Page 41: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

30

2. Bentuk-Bentuk Komunikasi

1) Komunikasi personal

Bentuk komunikasi kelompok ada dua yaitu komunikasi

antarpersonal dan komunikasi interpersonal.30

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah

komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atai kita tidak.

Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antar pribadi dan

komunikasi dalam kontek-kontek lainnya, dengan kata lain komunikasi

intrapribadi ini inheren dalam komunikasi dua-orang, tiga orang, dan

seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan orang lain kita

biasanya berkomunikasi dengan diri-sendiri (mempersepsi dan

memastikan makna pesan orang lain), hanya saja caranya sering tidak

disadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung

pada keefektifan komunikasi kita dengan diri-sendiri.31

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menagkap reaksi secara langsung,

baik secara verbal ataupun non verbal.32

Menurut sifatnya, komunikasi antarpersonal dibedakan menjadi

dua, yakni komunikasi diadik (dyadic communication), dan

30

Efendy Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1992), hal. 11 31

Don F. Faules, R Wayne Pace, editor Mulyana, Deddy, Komunikasi Organisasi,

Strategi Meningkatkan kinerja Perusahaan, (Bandung: PT. Rosdakarya 2001), cet. Ke-3, hal. 72-

73 32

Ibid, hal.73

Page 42: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

31

komunikasi kelompok kecil (small group communication).

Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung antar

dua orang dalam situasi tatap muka yang dilakukan melalui tiga bentuk

percakapan, wawancara dan dialog. Adapun komunikasi kelompok

kecil adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang

atau lebih secara tatap muka, hal mana anggota-anggotanya

berinteraksi satu sama lain. Mengenai batas jumlah anggota tidak

secara tegas disebutkan.33

Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah

komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya

dua orang. Ciri-ciri komunikasi diadic adalah:

a) Pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat.

b) Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan

secara simultan dan spontan, baik secara verbal maupun non

verbal.34

Sebagai sebuah komunikasi tatap muka, tujuan komunikasi

antar pribadi adalah:

a) Mengenal diri sendiri dan orang lain.

b) Mengetahui dunia luar.

c) Menciptakan dan memelihara hubungan menjadi bermakna.

d) Mengubah sikap dan prilaku

33

Nurudin, Sistem komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005),

cet. Ke-2, hal. 31-32 34

Don F. Failes, R Wayne Pace, editor Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi, Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2001), cet. Ke-3, hal. 73

Page 43: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

32

e) Bermain dan mencari hiburan.

f) Membantu orang lain.

2) Komunikasi Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan

bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan

bersama, mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai

bagian dari kelompok tersebut.35

Adapun yang dimaksud dengan

komunikasi kelompok adalah:

a) Bila proses komunikasi hal mana pesan-pesan yang disampaikan

oleh seorang pembicara kepada khalayak dalam jumlah yang lebih

besar pada tatap muka.

b) Komunikasi berlangsung kontinu dan bisa dibedakan mana sumber

dan mana penerima.

c) Pesan yang disampaikan terencana dipersiapkan dan bukan

spontanitas untuk segmen khalayak tertentu. Dalam komunikasi

kelompok kita mengenal seminar, diskusi panel, pidato, rapat

akbar, pentas seni tradisional di desa, pengarahan ceramah. Dengan

kata lain komunikasi sosial antara tempat, situasi, dan sasarannya

jelas.36

3) Komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi (organization communication) terjadi

dalam suatu organisasi, bersifat formal, dan juga informal, dan

35

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1986), hal. 7 36

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005),

cet. Ke-2, hal. 33

Page 44: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

33

berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar dari pada

komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan

juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga

komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut

struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas,

dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak

tergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat,

juga termasuk gosip.37

Komunikasi organisasi adalah sebagai pertunjukan dan

penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian

dari suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit

komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisai tertentu.

Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-

hubungan hirarki antara yang satu dengan yang lain dan fungsi suatu

lingkungan.38

Komunikasi organisasi cenderung menekan kegiatan

penanganan pesan yang terkandung dalam suatu batas organisasional

(organizational boundary), fokusnya adalah menerima, menafsirkan

dan bertindakberdasarkan informasi dalam suatu konteks. Tekanannya

adalah pada komunikasi sebagai suatu alat yang memungkinkan orang

beradaptasi dengan lingkungan mereka. Komunikasi organisasi

dipandang dari suatu perspektif interpretatif (subjektif) adalah proses

37

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1986), hal. 75 38

Don F. Faules, R. Wayne Pace, Editor Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi,

Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2001), cet. Ke-3, hal. 31

Page 45: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

34

penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi, ia adalah

organisasi. Komunikasi organisasi adalah “prilaku pengorganisasian”

yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu

bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi.39

C. Pondok Pesantren

1. Pengertian Pondok Pesantren

Pesantren dan santri berasal dari bahasa Tamil yang berarti : Guru

mengaji, sumber lain mengatakan bahwa kata itu berasal dari bahasa India

Shastri dari akar kata sastra, yang berarti buku-buku suci, buku agama atau

buku-buku tentang ilmu pengetahuan.40

Pondok pesantren adalah

perpaduan dua kata yang dirangkai menjadi satu, menjadi kata pondok dan

pesantren, sampai saat ini masih ada perbedaan pendapat mengenai asal-

usul tentang pondok pesantren yaitu, ada yang mengatakan dari bahasa

India (Hindu) dan ada pula yang mengatakan berasal dari Arab. Mastuhu

juga mendevinisikan pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional

Islam untuk mempelajari, memahami, menghayati, dan mengamalkan

ajaran agama Islam dengan menekan pentingnya moral keagamaan sebagai

pedoman prilaku sehari-hari.41

Adapun yang mengatakan bahwasanya pesantren dari India adalah

Soegarda Poerbakawatja yang menjelaskan bahwa adanya persamaan

dalam penyerahan tanah oleh Negara bagi kepentingan agama yang

39

Ibid, hal. 33 40

Muhammad Riduan Lubis, pemikiran suekarnotentang islam, (Jakarta : C.V. mas

Agung, 1992), h.23 41

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta : INIS, 1994), h.6.

Page 46: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

35

terdapat pada agama Hindu. Adanya persamaan ditemukan sistem

pendidikan Hindu dengan pesantren, yaitu guru tidak mendapatkan gaji,

letak pesantren diluar kota dan seluruh sistem pendidikan bersifat agama.42

Menurut Karel A. steenbring istilah pondok pesantren mungkin

berasal dari bahasa Arab, Funduq yang berarti “Pesanggrahan atau

penginapan bagi orang-orang yang bepergian.43

Sedangkan menurut Zamakhsyari Dhofier istilah pondok

barangkali berasal dari pengertian “Asrama-asrama para santri yang

disebut pondok atau tempat tinggal yang dibuat dari bambu” atau

barangkali berasal dari kata Arab, Funduq, yang berarti “Hotel atau

Asrama”.44

Istilah pondok dalam kamus bahasa Indonesia adalah “Rumah

untuk sementara waktu, seperti didirikan diladang, dihutan, dikatakan

pondok adalah rumah rumah yang kurang baik biasanya berdinding bilik

atau dikatakan pondok adalah madrasah dan asrama tempat ngaji, belajar

agama Islam.45

Berarti astilah pesantren dalam kamus bahasa Indonesia

adalah “Asrama dan Tempat murid-murid atau para santri belajar

mengaji46

Sedangkan menurut Manfred Ziemekbpesantren adalah gabungan

kata “Sant (Manusia Baik)” dihubungkan dengan suku kata “Tra (Suka

42

Karel. A. Steenbrink, pesantren madrasah sekolah, (Jakarta : LP3ES, 1986), cet. Ke-1,

h. 21. 43

Ibid, h. 22. 44

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kiayi,

(Jakarta: LP3ES, 1982), cet. Ke-1, h. 18. 45

Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Moderen, (Jakarta: Pustaka Amani), h.321 46

Ibid, h. 310

Page 47: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

36

Menolong)”, sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan

manusia baik-baik.47

Kata pesantren berasal dari Pe-santri-an, yang berasal dari akar

kata “Santri” yang mendapat awalan pe dan akhiran an. Kata santri berasal

dari bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji, sumber lain mengatakan

bahwa kata itu berasal dari bahasa shastri dari akar kata sastra yang berarti

buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu

pengetahuan.48

Dari keterangan diatas dapat dirumuskan bahwa pengertian

pesantren adalah tempat orang-orang atau pemuda menginap (bertempat

tinggal) yang dibarengi dengan suatu kegiatan untuk mempelajari,

memahami, mendalami, menghayati dan mengamalkan agama Islam.49

Secara garis besar pondok pesantren adalah lembaga atau tempat

pendidikan dan pengajaran agama Islam yang mempunyai tujuan untuk

melestarikan dan mengembangkan ajaran Islam.

Pesantren tetap berpegang pada prinsip awalnya, tidak mudah

terpengaruh terhadap perjalanan arus budaya. Hal inilah yang

menyebabkan pesantren tetap eksis didalam perjalanannya. Bahkan karena

menyadari arus yang deras itulah’ yang menyebabkan pihak luar justru

melihat “keunikan” dari pesantren sebagai wilayah sosial yang netral, yang

mempunyai kekuatan pesistensi terhadap arus globalisasi.50

47

Manfred Ziemek, pesantren dalam perubahan social, (Jakarta: P3M, 1986), cet. Ke-1,

h. 99. 48

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT Ikhtiar Baru Van

Heave, 1994), h.99. 49

Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1991), jilid 1,h. 181 50

M. Bahri Ghazali, Pesantren Berwawasan Lingkungan, (Jakarta:CV. Prasasti,1996), h.9

Page 48: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

37

Pondok pesantren bukan hanya lembaga yang mengajarkan agama

Islam, tetapi juga sebagai salah satu pilar penopang dunia pendidikan di

Indonesia. Dari segi sejarah pondok pesantren tidak hanya memiliki makna

keIslaman akan tetapi juga keaslian (indegeneos) bahasa Indonesia.51

2. Tujuan dan Fungsi Pesantren

Tujuan pesantren

Tujuan pesantren pada dasarnya adalah sebuah lembaga pendidikan

Islam yang mengajarkan banyak tentang ilmu-ilmu agama yang bertujuan

membantu manusia bertaqwa, mampu untuk hidup mandiri, ikhlas dalam

melakukan suatu perbuatan berijtihad membela kebenaran Islam. Selain itu

juga tujuan didirikannya pondok pesantren pada dasarnya ada dua hal :

a. Tujuan khusus, yaitu mempersiapkan para santri untuk menjadi orang alim

dalam ilmu agama yang diajarkan oleh kiayi yang bersangkutan serta

mengamalkan dalam masyarakat.

b. Tujuan umum, yaitu membimbing anak didik untuk menjadi manusia

berkepribadian Islam yang sanggup dengan ilmu agamanya menjadi

muballigh Islam dalam masyarakat sekitar melalui ilmu dan amalnya.52

Fungsi Pesantren

Pesantren tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, akan tetapi

berfungsi sebagai lenbaga sosial dan penyiaran agama. Lembaga pendidikan

pesantren menyelenggarakan pendidikan Formal seperti (Maderasah, Sekolah

51

Ali Anwar, Sebuah Kajian Singkat Tentang Trensformasi Peran Dan Otoritas, (Bekasi:

Pahlawan Nasional), h. 5. 52

HM Arifin dan Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (PT. Raja Grafindo

Perkasa: 1996), h.44

Page 49: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

38

Umum, dan Perguruan Tinggi) dan pendidikan non formal yang secara khusus

mengajarkan pelajaran agama yang sangat kuat yang dipengaruhi pemikiran-

pemikiran Ulama, Fiqih, Hadist, Tafsir, Tauhud dan Thasawuf, Bahasa Arab,

nahu,Syarof, Balaghoh, Tajwid, Mantik dan Akhlah.

Sebagai lembaga sosial, pesantren menampung anak dari segala

lapisan masyarakat muslim, tanpa membeda-bedakan tingkat sosial ekonomi

orang tuanya.

Sebagai lembaga penyiar agama, masjid pesantren juga berfungsi

sebagai masjid umum, yaitu sebagai tempat belajar agama dan ibadah

masyarakat umum. Masjid sering kali dipakai untuk penyelenggaraan majlis

ta’lim (pengajian) diskusi-diskusi keagamaan dan sebagainya, oleh

masyarakat umum.

Sehubungan dengan fungsi pesantren tersebut, maka pesantren

memiliki tingkat integrasi yang tinggi dengan masyarakat sekitarnya, dan

menjadi rujukan moral bagi masyarakat umum, terutama pada kehidupan

moral keagamaan.

Perkembangan kualitas pesantren disertai dengan berbagai

pembenahan untuk meningkatkan mutu kualitas pendidikannya. Berbagai

sekolah-sekolah formal mulai tingkat dasar sampai perguruan tinggi didirikan.

Hal ini dimaksudkan untuk merespon tuntutan zaman. Sehingga, berbagai

pesantren melakukan kompetisi dalam menyediakan lembaga-lembaga

pendidikan untuk merespon kebutuhan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan

Page 50: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

39

banyaknya lembaga-lembaga pendidikan pesantren yang memiliki perguruan

tinggi dari tingkat diploma sampai pasca serjana.

Dalam perjalanannya hingga sekarang, sebagai lembaga sosial,

pesantren telah menyelenggarakan pendidikan formal baik berupa sekolah

umum maupun sekolah agama (madrasah, sekolah umum, dan perguruan

tinggi). Selain itu pesantren juga menyelenggarakan pendidikan non formal

berupa madrasah diniyah yang mengajarkan bidang-bidang ilmu agama saja.

Pesantren juga telah mengembangkan fungsinya sebagai lembaga solidaritas

sosial dengan menampung anak-anak dari segala lapisan masyarakat muslim

dan memberikan pelayanan yang sama kepada mereka, tanpa membedakan

tingkat sosial mereka.

Dengan berbagai peran yang potensial diperankan oleh pondok

pesantren maka pesantren memiliki tingkat integritas yang tinggi dengan

masyarakat sekitar, sekaligus menjadi rujukan moral bagi kehidupan

masyarakat umum. Fungsi-fungsi ini akan tetap dipelihara manakala para kyai

pesantren dapat menjaga independensialnya dari intervensi luar.

D. Pengertian Bahasa

Menurut Wibowo, bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna

dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan

konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok

manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.53

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa, memberikan dua pengertian

bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara

53

Wibowo, wahyu. Manajemen bahasa, (Jakarta: Gramedia. 2001).

Page 51: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

40

anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap

manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan

simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.54

Lain halnya menurut Pendapat lainnya tentang definisi bahasa

diungkapkan oleh Syamsuddin, beliau memberi dua pengertian bahasa.

Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan

perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk

mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari

kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan

bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.55

Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan

tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang

dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-

kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan

bicara / target komunikasi.

Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara

bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih

digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki

bahasa sendiri. Bahasa isyarat akan dibahas pada artikel lain di situs

organisasi.

Dari penjelasan tentang pengertian bahasa diatas bias diambil sebuah

kesimpulan bahwa Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer

54

Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. (Bandung: Djatnika 1986). 55

Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta

1986).

Page 52: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

41

yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat

komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa

primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak

adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.

Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :

1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.

2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.

3. Alat untuk mengidentifikasi diri.56

Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :

1. Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa

sains, bahasa jurnalistik, dsb.

Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan

presiden Soeharto, gaya bahasa Benyamin s, dan lain sebagainya.

2. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau

dialek seperti dialek bahasa Madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa

Sunda, dialek bahasa Bali, dialek bahasa Jawa, dan lain sebagainya.

3. Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial

seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-

orang jalanan.

4. Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.

5. Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan

informal (tidak baku).57

56

www.wismasastra.worspress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-

menurut-para-ahli/ 57

Ibid

Page 53: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

42

BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG

PONDOK PESANTREN AT-TAQWA PUTRA

UJUNG HARAPAN BAHAGIA BEKASI

A. Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren At-Taqwa

Putra

Pondok pesantren At-Taqwa putra terletak didesa ujung harapan

bahagia, pondok pesantren At-Taqwa merupakan salah satu dari 93 lembaga

pendidikan yang dikelolah oleh Yayasan At-Taqwa yang telah berdiri sejak

tahun 1956 dengan nama Yayasan pembangunan pemeliharaan dan

pertolonhan Islam yang disingkat menjadi yayasan P3 Islam.

Pendiri pondok pesantren At-Taqwa adalah bapak K.H. Noer Alie,

putra dari seorang ayah yang bernama H. Anwar Bin H. Layu dan ibu beliau

bernama Hj. Maimunah Binti Tarbin. K.H. Noer Alie dilahirkan didesa ujung

malang (sekarang dikenal dengan ujung harapan) sebuah desa yang terpencil

disebelah timur jakarta, dan sebelah barat dari kota bekasi pada tahun 1914. “

atas bantuan dari seorang dukun beranak dikampung asem, yang bernama

Maklimah”.1

Pada usia dua puluh tahun, tepatnya tahun 1934 sepeninggal gurunya

(KH. Marjuki) orang tua beliau menginginkan agar anaknya melanjutkan

sekolah, mendalami ilmu agama dimakkah. “Noer Alie muda pun tidak

1Alie Anwar, Kemandirian Ulama Pejuang, Biografi KH. Noer Alie, (Yayasan At-

Taqwa), h. 7

Page 54: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

43

menyia-nyiakan jerih payah orang tuanya, maka berangkatlah beliau

kemakkah untuk menyambung generasi ulama dimasa mendatang, selama

kurang lebih 6 tahun”.2

Sekembalinya KH. Noer Alie dari makkah, pada tahun 1940, beliau

berusaha memajukan umat dari keterbelakanganyang mereka alami yang

minimnya pendidikan yang mereka dapatkan, langkah awal yang beliaw

tempuh adalah berusaha membangun Sekolah (Pondok Pesantren) karena

tidak ada satupun sekolah yang berdiri didesa tersebut. Sebagainama diketahui

bahwa bangsa tidak menginginkan bangsa Indonesia menjadi orang pintar dan

pandai sehingga sangat mustahil mereka mau mendirikan sekolah untuk

orang-orang Indonesia.

Pada awal tahun 1940 KH. Noer Alie menbuka pengajian yang hanya

mempelajari kitab kuning, mengenai tempat belajar pada waktu itu tidaklah

menjadi hal yang utama, yang penting masyarakat harus belajar pada saat itu,

muridnya hanya baru dari kalangan masyarakat ujung malang saja, semakin

lama murid yang belajar semakin banyak, masjid yang dipakai menjadi tempat

belajar sudah tidak mampu lagi menampung jumlah murid yang ada maka

KH. Noer Alie mulai mengenbangkan pengajiannya menjadi pesantren dengan

cara membangun madrasah didepan masjid, kondisi itu sangat

memperhatinkan, karena Negara masih dalam keadaan perangmerebut

kemerdekaan, sehingga terpaksa aktivitas pendidikan dihentikan, sebab

2Alie Anwar Marjuki, KH. Noer Alie, Singa Kerawang Bekasi Yang Sangat Ditakuti

penjajah, (Jakarta: 8 November 1991), h. 12

Page 55: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

44

banyak guru serta pemuda yang pergi meninggalkan kampong untuk

mengikuti peperangan mengusir penjajah didaerah lain.

Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1950 aktivitas pendidikan

mulai dirintis kembali oleh KH. Noer Alie mengajak para guru serta para

kemuka masyarakat ujung malang dan sekitarnya berkumpul untuk

bermusyawarah membentuk sebuah organisasi kecil dengan nama Panitia

Pembangunan Pemeliharaan Dan Pertolongan Islam (disingkat menjadi P3

Islam), hal ini dilakukan KH. Noer Alie karena terdorong oleh rasa tanggung

jawab Allah SWT, dan masa depan umat dan bangsa serta menyatukan usaha

ummat dalam berbagai bidang khususnya bidang Dakwah, Pendidikan, serta

penyuluhan terhadap ummat panitia ini diketuai oleh KH. Noer Alie.3

Selanjutnya agar mendapat pengakuan secara hukum, para pengurus

P3 Islam mengajukan badan hukum pada notaries Eliza pondang dijakarta.

Dengan demikian sejak tanggal 7 Agustus 1957 organisasi panitia

pembangunan, pemeliharaan dan pertolongan Islam telah resmi menjadi

sebuah yayasan. Berdasarkan nama yang tercantum dalam akte notaries nomor

11 yayasan ini bernama Yayasan Pembangunan, Pemeliharaan Pertolongan

Islam Desa Ujung Malang Tengah, disingkat Yayasan P3 Islam Desa Ujung

Malang Tengah.

Setelah resmi dibentuk Yayasan P3 Islam mulai mulai membangun

sekolah-sekolah disekitar daerah ujung malang dengan mengumpulkan anak-

anak dan pemuda untuk melanjutkan sekolah hingga tahun 1952 Yayasan P3

3M. Sa’dudin HM, Catatan Ringkas Proses Berdiri dan Berkembangnya Yayasan

pembangunan, pemeliharaan dan pertolongan islam (yayasan P3 islam), (Ujung Malang: Bekasi),

h.2

Page 56: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

45

Islam berhasilkan 6 (enam) buah madrasah Ibtidaiyyah (SRI : Sekolah rakyat

Islam) diujung malang, membangun masjid jami At-Taqwa serta memberikan

bantuan kepada pejuang kemerdekaan dengan memberikan sebagian hasil

persawahannya.

“Untuk menampung para pelajar lanjutan madrasah ibtidaiyyah,

Yayasan P3 Islam juga membangun pondok pesantren dengan nama

Perguruan Menengah Islam Pesantren Bahagia”.4 Ketua perguruan tersebut

adalah KH. Noer Alie, tetapi dengan kesibukan beliau sebagai ketua masyumi

OPO bekasi, maka sebagai direkturnya adalah KH. Abdurrahman.

Setelah organisasi masyumi dibubarkan pada tahun 1960, KH. Noer

Alie mulai aktif kembali membangun kampungnya dalam bidang pendidikan,

dikomplek masjid At-Taqwa, beliau membangun pondok pesantren dengan

nama Pondok Pesantren At-Taqwa.

Ditengah-tengah aktivitas dipondok pesantren yang di bangun oleh

yayasan P3 Islam, lokasi perguruan menengah Islam pesantren bahagia itu

diperlukan oleh pemerintah untuk komando Distrik Militer (KODIM) 0507

bekasi, dengan demikian maka para santri yang belajar harus pindah

kepesantren lain, diantara mereka banyak yang pindah kepesantren At-Taqwa

yang dipimpin oleh KH. Noer Alie. Dengan bertambahnya santri yang

tertampung dipondok pesantren At-Taqwa, makin berkembang pula sistem

pendidikan pondok pesantren tersebut, sehingga pada tahun 1962pondok

pesantren At-Taqwa merubah sistem pendidikannya dari sistem Non klasikal

(tradisional) manjadi klasikal, yaitu dengan membangun sebuah madrasah

4Ibid, h. 6

Page 57: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

46

menengah At-Taqwa (MMA) putra, setingkat dengan tsanawiyah dan aliah

dengan mata pelajaran 50% pengetahuan agama dan 50% lagi pengetahuan

umum, tujuan dari perubahan tersebut adalah agar para lulusan madrasah ini

dapat melanjutkan pendidikannya keberbagai perguruan tinggi baik agama

maupun umum.

Pada tahun 1986, setelah 30 tahun Yayasan pembangunan,

pemeliharaan, dan pertolongan Islam mengadakan regenerasi kepengurusan

dan sekaligus mengadakan perubahan nama serta perbaikan anggaran dasar

untuk menyesuaikannya dengan undang-undang No 8 tahun 1982, dengan

demikian maka Yayasan P3 Islam berubah menjadi yayasan AT-TAQWA,

“perubahan tersebut disyahkan notaries Soedirja, SH pada tanggal17

Desember 1986 dengan nomor register 16.”5

B. Visi, Misi dan Tujuan Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Ujungharapan

Bahagia Bekasi

1. Visi

Berilmu Amaliyah beramal ilmiah dengan landasan Al-qur’an dan

Sunnah rosul SAW yang diformulasikan dalam kalimat singkat, yaitu:

a. Ikhlas, Adalah titik tolak kegiatan Insan muslim menuju keridhoan

Allah SWT tidak ada kegiatan Insan mukhlis yang tidak di dasari

Ibadah kepada Allah SWT. Ikhlas diperintahkan Allah SWT. Dalam

firmannya Qs.Al-baqarah : 139 yang berbunyi :

5Sekretariat Yayasan At-Taqwa, Rekapitulasi Global Lembaga-lembaga dibawah

Yayasan At-Taqwa Pusat, (Ujung harapan bahagia bekasi), h. 4

Page 58: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

47

Artinya:

Katakanlah: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah,

Padahal dia adalah Rabb kami dan Rabb kamu: bagi kami amalan kami,

bagi Kamu amalan kamu dan hanya kepada-nya mengikhlaskan hati. (Qs.

2: 139)

Ayat di atas memberikan pemahaman bahwa tanpa keikhlasan

maka semua amal tidak diterima dan sia-sia Dihadapan Allah SWT . Kalau

di ibaratkan amal sebagai tubuh atau jasad maka ikhlas adalah ruhnya. Jadi

setiap amal yang ikhlas sama dengan tubuh yang tidak bernyawa, tidak

mempunyai ruh atau sama dengan mayyit. Setiap orang melaksanakan

sesuatu dengan ikhlas akan muncul dalam diri sifat amanah dalam

kehidupannya. Orang amanah itu dalam bahasa Arab disebut sebagai

Amin.6

b. Berdzikir, dalam makna yang luas yakni bahwa semua kegiatan adalah

untuk berdzikir kepada Allah. Ibadah mahdoh berupa sholat, puasa, zakat,

dan haji dilakukan untuk berdzikir kepada Allah . Demikian juga kegiatan

lain selalu dihubungkan dengan mengingat Allah. Tidak ketinggalan pula

dzikir berupa do’a dan pembacaan Al-qur’an. Dengan berdzikir tersebut

akan lahir insan-insan yang benar dalam segala tindakannya. Insan yang

benar dalam bahasa Arab disebut sebagai orang yang shadik dan sidik.

6Sekretariat Yayasan Attaqwa, Visi, Misi, dan Garis besar Kerja Yayasan Attaqwa.

(Bekasi, 2004), h. 4

Page 59: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

48

Berdzikir adalah aktivitas yang diperintahkan Allah SWT yang tertuang

dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 103 yang berbunyi :

Artinya :

Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat (mu), ingatlah Allah di

Waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring. Kemudian apabila

Kamu telah merasa aman, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana

biasa). (Qs. 4: 103)

Sebagai hamba Allah yang muslim dan mu’min, harus senatiasa

barada dalam keadaan ingat kepada Allah dengan berdzikir, baik dzikir

yang wajib ataupun dzikir yang sunnah, baik secara sendiri-sendiri

ataupun jamaah, seperti sholat, puasa, ngaji, dan wiridan seperti membaca

Al-Qur’an, takbir, tahlil, tahmid, dan tasbih. Hal ini telah dilaksanakan

oleh Nabi Muhaabimmad SAW, para sahabat, Tabi’in dan Aulia shalihin

serta ulam pada umumnya, dan khususnya yang telah dicontohkan oleh

pendiri At-Taqwa. Sehingga diharapkan akan selalu mendapatkan rahamat,

magfiroh dan ma’unah dari Allah SWT. Dzikir ini juga merupakan

ungkapan bahwa manusia makhluk yang sangat lemah, dan hanya Allah

satu-satunya yang maha Besar, Maha Kuasa, dan Maha Pemurah, sehingga

sewajarnya manusia selalu menggantungkan diri padanya dalam sagala

hal. Dengan dzikir pada setiap saat dan pada setiap tempat dimana pun

Page 60: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

49

kita berada diharapkan Allah akan memberikan keselamatan kepada dunia

dan akhirat.7

c. Berfikir, di sini menggambarkan bahwa semua tindakan seorang Insan

muslim berdasarkan kepada pemikiran yang jernih, logis, dan berdasarkan

kepada ilmu pengetahuan. Untuk itu ia harus mengembangkan

pengetahuan yang diperlukan bagi kepentingan ummat manusia ini.

Dengan berfikir tersebut akan lahir insan-insan yang pintar dan cerdeas,

yang sanggup mempergunakan pengetahuannya dalam kegiatan

kehidupannya. Dalam bahasa Arab pintar dan cerdas itu disebut dangan

Fathonah.8 Berdzikir diperintahkan Allah SWT dalam Al-Quran surat Ali-

imran :191

yang berbunyi :

Artinya :

Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdidri atau duduk atau

Dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan

Langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Rabb kami, tiadalah engkau

Menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah

kami Dari siksa neraka. (Qs. 3 :191).

Ayat di atas memberikan gambaran bahwa seorang muslim

berpikir dan menggunakan akal yang telah diberikan Allah kepadanya.

7Ibid, h. 6

8Ibid, h. 7

Page 61: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

50

Berpikir tenteng rahasia alam termasuk yang ada dalam dirinya sebagai

nikmat yang maha besar dari Allah SWT. Dengan berpikir akan terwujud

Insan yang cerdas, pintar, berwawasan luas dan akan menjadi sumberdaya

manusia yang mampu memanfaatkan potensi alam untuk kesejahteraan

manusia yang pada akhirnya dapat mewujudkan Islam sebagai agama yang

Ya’lu wa layu’la alaih. Di samping itu dengan berpikir itu akan

memperkuat keyakinan dan keimanannya akan kebesaran Allah SWT dan

akan menjadi modal untuk mencapai kebahagiaan hakiki di akherat kelak.

Kegiatan berdzikir dan berpikir tersebut merupakan dua langkah yang

harus dilakukan oleh seorang Insan agar ia menjadi manusia yang

mempunyai wawasan yang luas. Langkah pertama adalah mengarahkan

hati manusia untuk dzikir kepada Allah dan beribadah kepadanya dalam

kondisi apapun. Langkah berikutnya dilanjutkan memikirkan seluruh

ciptaan Allah SWT yang juga terkait dengan Ibadah kepadanya. Langkah

kedua ini adalah sesungguhnya merupakan sisi lain dari bentuk dzikir dan

pikir kepada Allah SWT.9

d. Beramal, adalah kosekwensi logis dari berdzikir dan berpikir. Insan yang

berdzikir dan berpikir akan muncul dari mulutnya ucapan sanjungnya dan

pengakuan bahwa Allah tidak mencipkan alam ini tidak sia-sia. Semua

yang di cipkan Allah mempunyai manfaat dan hikmah. Oleh sebab itu ia

akan melakukan berbagai amal shaleh, usaha yang baik untuk mengkaji

pemanfaatan dan hikmah dari semua yang diciptakan Allah SWT. Dari

amal shaleh yang dilakukan dengan prinsip dzikir dan pikir tersebut akan

9Ibid, h. 9

Page 62: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

51

lahir berbagai keterampilan atau skill dalam dirinya, terutama life skill.

Beramal diperintahkan Allah dalam firmannya Qs. : An-Nahl ayat 97 yang

berbunyi :

Artinya :

Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh baik laki-laki maupun

Perempuan dalam keadaan beriman maka sesungguhnya akan kami

Berikan kepadanya jehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami

Berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa

Yang telah mereka kerjakan. (Qs. 16 : 97 )

Amal adalah mata rantai yang ke empat dari rantai-rantai tersebut

di atas yang tidak boleh terputus karena amal merupakan penentu atau

hasil dari buah pikir dan dzikir. Tanpa amal, manusia tidak mempunyai

apa-apa. Sukses atau tidaknya seseorang ditentukan oleh amalnya, baik

untuk kepentingan orang banyak, khususnya untuk kepentingan Agama,

bangsa dan negara.10

2. Misi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Ujungharapan Bahagia Bekasi

Membentuk insan sholeh yang mampu menegakan ajaran Islam dalam

aspek kehidupannya. Insan yang berdzikir dan berpikir serta mampu

menerima dan member nasihat serta tidak otoriter dan tidak pula rendah diri

dan bentuk konkritnya membentuk musllim yang cerdas, benar, trampil dan

disiplin.

10

Ibid, h. 11

Page 63: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

52

a. Cerdas

Mempunyai kecerdasan untuk memahami dan menerima Islam secara

kaffah dan mempunyai kesanggupan untuk menggali ilmu dengan Ikhlas

dan benar.

b. Benar

Yang dimaksud adalah mempunyai Aqidah yang benar melakukan Ibadah

yang baik dan memiliki Akhlakul Karimah.

c. Trampil

Adalah santri yang mempunyai kemampuan untuk membuktikan

umumnya di tengah-tengah masyarakat. Dan mempunyai kesanggupan

untuk berusaha.

d. Disiplin

Adalah mempunyai kedisiplinan yang tinggi untuk mengatur waktu dan

kehidupannya.11

3. Tujuan Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Ujungharapan Bahagia

Bekasi

a. Bahwa Pondok Pesantren At-Taqwa Putra adalah suatu lembaga yang

bertujuan membentuk Insan sholeh dan muslih yang mampu menegakan

ajaran Islam dalam aspek kehidupannya, Insan yang bedzikir dan berfikir

serta membenuk muslim yang cerdas, benar, trampil dan berdisiplin

sesuai dengan ajaran Islam.

11

M. Amin Noer, Sejarah Ringkas Yayasan Attaqwa, (Ujung Harapan: Sekretari Yayasan

Attaqwa 2003), h. 15

Page 64: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

53

b. Bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan di Pondok

Pesatren At-Taqwa Pusat Putra bekasi dipandang perlu diwujudkan tata

kehidupan Pesantren dengan tata tertib yang memadai.

c. Bahwa Pondok Pesantren At-Taqwa Pusat Putra bekasi perlu ditetapkan

peraturan tata tertib dasar santri sebagai salah satu pembinaan.

4. Keadaan Santri dan Pelajar.

Yayasan At-Taqwa sendiri mengembangkan sistem pendidikan

sekolah yang tersebar di berbagai daerah bekasi, jumlah sekolah itu meliputi

20 TK, 62 MI, 18 Madrasah Tsanawiyah dan SMP, 13 Madrasah Aliyah, 2

SMU dan SMEA, dan 2 Pesantren Tinggi untuk Putra dan Putri. Jumlah

keseluruhan dari siswa yang menuntut ilmu pada yayasan adalah 18.718

orang.12

Pondok Pesantren At-Taqwa yang dulunya sederhana kini menjelma

menjadi kebanggaan masyarakat Ujungharapan. Pada saat ini Pendidikan di

Pesantren At-Taqwa terdiri dari Tingkat Tsanawiyah, Aliyah, Tinggi At-

Taqwa dan Sekolah Tinggi agama Islam, At-Taqwa (STAIA). Namun,

Pesantren Tinggi At-Taqwa sendiri identik dengan) Madrasah Tsanawiyah dan

Aliyah. Sebab anak didik yang belajar dan tingggal di asrama, keseluruhannya

santri yang masih duduk di jenjang Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah dua

jenjeng inilah yang terkait oleh aturan Pondok Pesantren. Sedangkan anak

didik yang masih belajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Sekolah Tinggi,

mereka tinggal di rumah mereka masing-masing.

12

Sekratariat Yayasan Attaqwa, Kekapitulasi Global Lembaga-lembaga dibawah Yayasan

Attaqwa pusat, (Ujung Harapan Bahagia Bekasi), h. 4

Page 65: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

54

Lazimnya Pesantren lainnya, Pondok Pesantren At-Taqwa juga

menekankan adanya keseimbangan antara belajar (dirasah) dan beribadah

(ubudiyah) namun, ada yang berbeda di Pesantren At-Taqwa dengan

Pesantren lainnya. Tidak mengenal lelah dari pagi hingga malam hari, ruang-

ruang kelas selalu penuh dengan santri yang sedang baelajar. Pagi mulai pukul

07.15-12.00., siang hari dari jam 13.30-15.30 dan malam hari jam 18.00-

22.00.13

Materi yang di berikan pada pagi hari dan siang hari adalah materi

pelajaran, baik yang menyangkut pengetahuan umum, pengetahuan agama.

Sedangkan malam harinya adalah khusus untuk membahas pelajaran agama

meski jadwal belajar keagamaan padat, namun santri merasa senang

mendapatkan pelajaran berharga dari Pondok Pesantren At-Taqwa Putra.

Terbukti dengan jumlah santri yang menimbah ilmu di Pondok Pesantren At-

Taqwa Putra yang tak pernah surut. Sekarang ini, santri putra berjumalah

sekitar 700 orang dan At-Taqwa Putri 1000 orang. Kebayakan dari wilayah

Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi).

Adapun program unggulan yang ada di pondok pesantren At-Taqwa

putra adalah sebagai berikut : 14

a. Bahasa Arab

b. Bahasa Inggris

c. Qiro’atul kutub

d. MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

13

Herri Munhanif, Kekapitulasi Global Lembaga-lembaga dibawah Yayasan Attaqwa

pusat, (Ujung Harapan Bahagia Bekasi), h. 52 14

Brosur pendaftaran murid baru 2007/2008

Page 66: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

55

e. Tahfizul qur’an

f. Tahfizul Hadits

g. Tahfizul Al-Fiyyah ibnu Malik

Program ekstra kulikuler santri lainnya adalah sebagai berikut :

a. Muhadoroh tiga bahasa (latihan pidato)

b. Kasyafiyah (pramuka)

c. Seni kaligrafi

d. Musabaqoh

e. Jurnalistik

f. Outbound

g. Teater

h. Nasyid

i. Marching band

j. Marawis

Adapun jadwal kegiatan ekstra kulikuler santri adalah sebagai berikut :

a. Pukul 04.00-04.30 Bangun tidur dan persiapan shalat subuh berjamaah.

b. Pukul 04.30-05.00 Sholat subuh berjamaah dan wirid.

c. Pukul 05.00-06.00 Pengajian Al-Qur’an (Tadarus).

d. Pukul 06.00-07.15 Olah Raga, Sarapan pagi, dan persiapan Sekolah.

e. Pukul 07.15-12.00 Belajar pagi hari.

f. Pukul 12.00-12.30 Sholat Dzuhur berjamaah.

g. Pukul 12.30-13.00 Makan Siang.

h. Pukul 13.00-15.30 Belajar Siang hari.

Page 67: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

56

i. Pukul 15.30-16.00 Sholat berjamaah.

j. Pukul 16.00-17.00 Kegiatan ekstra kulikuler.

k. Pukul 17.00-18.00 Makan sore, Mandi, dan persiapan sholat magrib.

l. Pukul 18.00-18.30 Sholat magrib berjamaah.

m. Pukul 18.30-19.00 Tadarusan.

n. Pukul 19.00-19.30 Sholat isya berjamaah.

o. Pukul 19.30-22.00 Mudzakarah, mengulang pelajaran sekolah.

p. Pukul 22.00-04.00 Tidur malam

Untuk mendukung kualitas pendidikan dan pengajaran tingkat

madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah At-Taqwa, maka di persiapan

tenaga edukatif yang berpengalaman: kebayakan dari sarjana-sarjana lulusan

Damakus, Al-Azhar, GONTOR, IKIP, UIN, King Saud University, IIU

Malaysia, IIU Islamabad, STAI At-Taqwa, Unisma, AIC Jakarta, Unipta serta

PTA At-Taqwa.15

5. Struktur organisasi

Struktu organisasi adalah susunan unit-unuit kerja yang menunjukan

hubungan antar unit, adanya penbagian kerja sekaligus keterpaduan fungsi-

fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut, adanya wewenang,

pemberian tugas dan laporan. Secara umum struktur organisasi dari suatu

kepengurusan terdiri ketua, wakil ketua, sekertaris dan bendahara. Adapun

kepengurusan pondok pesantren At-Taqwa putra, sebagai berikut :

15

Ibid, h. 53

Page 68: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

57

Pimpinan Pondok : Kh. Nurul Anwar Amin, Lc

Kepela sekolah : H. Ahmad Masilah, Lc, M.M.Pd

Ketua Komite : Moh. Haril Rosyadi, M. Pd

Wk. Bid. Tata Usaha : Hamim Abd. Hamid, S. Pd, I

Moh. Irfan Zaky, S. Pd, I

Mirwan Nizan, S. Pd, I

Abd. Muiz Muhasyim, S. Pd, I

Wk. Bid. Kurikulum : Asep Sofyan, Lc, M, Pd. i

Wk. Bid. Darana dan Prasarana : Yarifuddin, S. Hed

Wk. Bid. Kesiswaan : H. Rujuddin Basrah, Lc

Wk. Bid. Bp / Bk : Ahmad Ghozi, S. Ps, I

Wk. HRD/ perpustakaan : Abd. Faqih, M.Pd

Page 69: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

58

BAB IV

ANALISA STRATEGI PONDOK PESANTREN

AT-TAQWA PUTRA BEKASI DALAM MENERAPKAN KOMUNIKASI

BERBAHASA ARAB DAN INGGRIS PADA SANTRI.

A. Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Bekasi dalam Menerapkan

Komunikasi Berbahasa Arab dan Inggris pada Santri

Strategi merupakan langkah utama dalam menerapkan komunikasi

Berbahasa Arab dan Inggris. Sebagai Lembaga Dakwah Islamiyah Pondok

Pesantren At-Taqwa putra Bekasi senantiasa melakukan pembenahan-

pembenahan dalam berbagai sektor pendidikan baik formal atau pun non

formal, agar dapat mendapatkan kualitas yang maksimal untuk santrinya,

santri yang berkualitas menurut Pimpinan Pondok Pesantren At-Taqwa yaitu

Santri yang “ulul albab” yang indikatornya adalah santri yang cerdas, santri

yang mandiri sehingga para santri dapat meningkatkan kualitas bahasa yang

mereka miliki.1

Pondok Pesantren yang berbasis modern memiliki landasan untuk

dapat menguasai bahasa Arab dan Inggris, oleh karena itu Pondok Pesantren

At-Taqwa mengimplementasikan proses tersebut dengan adanya disiplin

berbahasa baik berbahasa Arab maupun Inggris dalam keseharian santri.

Semua dilakukan Pondok demi kemajuan Islam pada umumnya dan para

santri pada khususnya untuk menghadapi zaman yang semakin maju ini.

1 H. Asep Sopyan Hariri Lc, M. Pd.I, wk. bid. kurikulum, wawancara pribadi, ujung

harapan, 12 juli 2011

Page 70: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

59

Atas dasar inilah pondok pesantren At-Taqwa menjawab kebutuhan

zaman dari manfaat menguasai bahasa Arab dan Inggris. Dengan alasan

sebagai berikut:

1. Manfaat menguasai bahasa Arab adalah agar para santri menguasai ilmu

alat sehingga dapat memahami al-Qur’an dan Hadist. Ini dibutuhkan para

santri agar ketika mereka terjun ke masyarakat dapat memahami Islam

secara mendalam yang dapat memahami al-Qur’an dan Hadist.

2. Manfaat menguasai bahasa Inggris adalah agar para santri dapat bersaing

dalam menghadapi tantangan global mengingat bahasa inggris merupakan

bahasa internasional, sehingga ketika mereka sudah keluar dari Pesantren

mampu mengaktualisasikan ilmu yang diperoleh dari pondok pesantren

dalam konteks global.2

Guna mencapai hasil yang maksimal dalam menerapkan komunikasi

berbahasa para santri di Pondok Pesantren At-Taqwa ada beberapa Strategi

yang merumuskan diantanya :

1. Strategi Jangka Panjang yang meliputi :

a. Visi dan Misi, pogram Pendidikan bahasa atau membuat Musabaqoh

bahasa antar Pesantren guna menghasilkan santri yang handal dalam

berbahasa Arab atau pun Inggris.3

b. Sarana dan Prasarana , dalam hal ini penunjang Sarana dan Prasarana

amatlah sangat penting atau dibutuhkan oleh para santri atau pun para

pengurusnya guna meningkatkan segala aktivitas mereka, semakin

2 . Asep Sopyan Hariri Lc, M. Pd.I, wk. bid. kurikulum, wawancara pribadi, ujung

harapan, 12 juli 2011 3 Dokumen Sekretariat Yayasan Attaqwa, Visi, Misi, dan Garis besar Kerja Yayasan

Attaqwa. (Bekasi, 2004), h. 4

Page 71: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

60

lengkap fasilitas yang ada di sebuah Departemen tentunya akan

meningkatkan semangat para santri dan para pembimbingnya untuk

meningkatkan kualitas Bahasa yang ada.4

2. Strategi Jangka Pendek

a. Lingkungan yang Edukatif.

Lingkungan merupakan salah satu penentu keberhasil pendidikan atau

komunikasi berbahasa yang ada, maka dari itu lingkungan Pondok

Pesantren harus dibentuk sedemikian rupa agar para santri yang tinggal

didalamnya merasa nyaman dan ada motifasi berbahasa.

b. Program Unggulan.

Bisa dari bahwa kemampuan para santri itu sangata variatif, mungkin

ada yang memiliki intelegen yang tinggi ada juga yang memiliki

kemampuan yang setandar, oleh sebab itu, dalam hal ini harus benar-

benar membuat program yang sangat variatif agar para santri yang

kurang menonjol dapat menyeimbangi pelajaran yang ada, seperti

halnya diadakan program muhadasah.

Disamping strategi tersebut Pondok Pesantren At-Taqwa putra Bekasi,

memiliki strategi lain guna lebih meningkatkan kualitas para santri dalam

berbahasa seperti halnya dalam keseharian dimana para santri diwajibkan

berbahasa inggris atau arab dalam berkomunikasinya, hal dikarenakan agar

para santri lebih dapat mahir lagi dalam berkomunikasi.5

4 H. Asep Sopyan Hariri Lc, M. Pd.I, wk. bid. kurikulum, wawancara pribadi, ujung

harapan, 12 juli 2011 5 H. Asep Sopyan Hariri Lc, M. Pd.I, wk. bid. kurikulum, wawancara pribadi, ujung

harapan, 12 juli 2011

Page 72: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

61

Dalam menerapkan atau mengimplementasikan strategi jangka panjang

maupun jangka pendek maka dibentuklah struktur kepengurusan

Tanmiyatullughoh dan kewenangan dalam menerapkan komunikai berbahasa

Arab dan Inggris.

Struktur Organisasi Bagian Tanmiyatullughoh

1. Hafidz Saifullah : Chief Dept.Of Language

2. Abd.Aziz T. : Deputy Dept.Of Language

3. Arif Rahman : Secretary Dept.Of Language

Members Dept.Of Language :

1. Muhammad Yusuf

2. Nurul Furqon

3. M.Abd.Rahman

4. Ismail Mubarok

5. Yudistira. 6

Ada pun kerja dari para pengurus ini yakni menjalankan atau

menerapkan kamunukasi Bahasa santri baik Bahasa Inggris atau pun Arab.

Seperti halnya Ketua yakni bertugas mengembangkan Bahasa yang ada

di Pondok Pesantren At-Taqwa Bekasi, di samping itu Ketua pun harus

bertanggung jawab atas para anggota, agar para santri dapat menerapkan

Komunikasi Bahasa Arab dan Inggris dengan baik.

Di samping ketua yang mengatur para anggota Departemen Bahasa,

ada juga wakil ketua, yang mana bertugas wakil tersebut yaitu membantu

6 Hafiz Sayfullah, pengurus bahasa, wawancara pribadi, ujung harapan 20 juli 2011

Page 73: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

62

ketua dalam menetapkan Strategi yang ditentukan oleh Ketua, agar

Komunikasi para santri dapat berjalan dengan baik. Di samping ketua dan

wakil yang menjalankan atau mengatur strategi Pondok Pesantren At-Taqawa

dalam menerapkan Komuniksi Bahasa para santri ada juga para bawahan-

bawahannya yang terjun langsung kelapangan guna mengontrol komunikasi

para santri, agar para santri dapat berkomunikasi dengan baik dan benar.

B. Implementasi Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Dalam

Menerapkan Komunikasi Berbahasa Arab dan Inggris.

Penerapan Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa dalam menerapkan

komunikasi berbahasa Arab dan Inggris maka Pondok Pesantren membuat

strategi-strategi diantaranya :

1. Membentuk struktur organisasi kepengurusan yang menangani bidang

bahasa.

Membentuk beberapa kepengurusan atau Organisasi agar setiap

kegiatan yang di lakukan oleh Pondok Pesantren dapat berjalan dengan

baik, Strategi merupakan langkah awal dari tercapainya tujuan dari

Lembaga Islamiyah untuk menuju ke jenjang lebih lanjut, berbahasa

menekankan pada dua aspek yakni Pemahaman dan Peraktek dengan lisan,

Pemahaman di sini adalah bagaimana para santri agar dapat mengerti

kosa-kata yang mereka dapat dari para pembimbingnya seperti halnya

kosa-kata bahasa Arab, disana para santri di tuntut untuk memahami kosa-

kata yang akan digunakan baik itu masa lalu, masa lampau dan sekarang,

Page 74: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

63

disini para santri harus mengetahui agar ketika penggunaan atau praktek

berbahasa para santri tidak keliru dan salah paham.

Praktek dengan lisan, yakni para santri diwajibkan untuk

berkomunikasi dengan bahasa baik itu Arab atau pun Inggris karena

dengan cara peraktek berkomunikasi dengan bahasa maka para santri akan

terbiasa berbicara, seperti halnya dalam pepatah mengatakan “kita bisa

karena terbiasa” oleh sebab itu praktek merupakan hal utama untuk lancar

berbahasa, apabila tidak peraktek maka bahasa itu akan hilang dengan

sedirinya.

Struktur organisasi merupakan hal yang pital bagi setiap Lembaga

atau Organisasi, sehingga tidaklah berlebihan jika Pondok Pesanren At-

Taqwa mencantumkan Strategi jangka panjangnya, dengan menempatkan

orang-orang yang Kredibel dengan kemampuannya pada tempat yang

cocok, sehingga dalam menerapkan Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa

dalam menerapkan komunikasi berbahasa Arab dan Inggris dapat di

unggulkan oleh orang-orang yang pintar, seperti halnya dalam menerapkan

strategi ini menggunakan metode, metode tersebut dibagi menjadi 2 yakni

pembelajaran bahasa di dalam kelas dan pembelajaran bahasa di luar

kelas.7 Maksud pembelajaran di dalam kelas yakni pembelajaran bahasa

dengan metode belajar Kitab, baik itu Kitab Kuning atau pun kitab-kitab

yang menggunakan bahasa Arab lainnya, hal ini dilakukan agar para santri

dapat paham dan mengerti bahasa Arab atau Inggris yang mereka pelajari,

7 H. Asep Sopyan Hariri Lc, M. Pd.I, wk. bid. kurikulum, wawancara pribadi, ujung

harapan, 12 juli 2011

Page 75: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

64

dan biasanya pembelajaran bahasan di dalam kelas ini dilaksanakan pada

pagi hari seperti halnya jam masuk sekolah, dalam hal ini pembelajaran di

dalam kelas dibantu oleh dewan guru yang latar belakang pendidikannya

meyakinkan dan merupakan orang-orang yang sudah berpengalaman

dalam bidang studi yang diajarkan.

Dan yang kedua yaitu pembelajaran di outdoor yakni8 dengan cara

Muhadasah, kursus bahasa Arab dan Inggris, dalam hal ini para santri di

wajibkan untuk terus selalu menggunakan atau berbicara bahasa Arab atau

pun Inggris dengan sesama temannya.

Dengan menetapkan kepengurusan dan menetapkan guru-guru

nyang sesuai dengan bidangnya, maka strategi ini merupakan langkah

awal untuk memulai menjalankan organisasi atau kepengurusan ini. Semua

struktur saling berkaitan ada garis perintah dan garis organisasi yang

mengharuskan semua kegiatan berjalan dengan sepengetahuan bersama

dan persetujuan bersama tidak berjalan sendiri-sendiri sehingga semua

kegiatan terutama bahasa akan berjalan dengan baik dan sampai kepada

tujuan dari pembelajaran bahasa tersebut.

Penerapan visi dan misi juga tidak kalah pentingnya mengingat

dengan adanya tujuan maka arah dari strategi akan jelas dan pasti, visi

Yayasan merupakan merupakan gambaran cita-cita yang ingin diwujudkan

oleh pendiri dan pengurus Yayasan At-Taqwa melalui semua kegiatannya,

8 H. Asep Sopyan Hariri Lc, M. Pd.I, wk. bid. kurikulum, wawancara pribadi, ujung

harapan, 12 juli 2011

Page 76: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

65

visi itu diformalisasikan dalam kalimat singkat yaitu Ikhlas, Berzikir,

Berfikir, Beramal.9

2. Membuat program hari bahasa Arab dan hari bahasa Inggris.

Di samping itu untuk menjalankan kegiatan atau pun strategi

Pondok Pesantren dalam menerapkan berbahasa baik Arab atau pun

Inggris, makan pelaksanaan itu semua ditetapkan, dan dibagi atau

terjadwalkan, seperti halnya pada hari senin sampai hari Sabtu, disana

diadakan Arab dan Englis Day setiap satu Minggu sekali. Di samping itu

dalam setiap minggunya ada juga berbahsa Arab dan Inggris yang mana

hampir setiap minggunya bergantian, seminggu berbahasa Arab dan

seminggu berbahasa Inggris, yang mana dengan strategi itu maka para

santri akan dapat berbahasa dengan baik. Di samping itu dengan adanya

strategi tersebut ada juga peluang besar untuk melanjutkan keluar negeri

bagi yang benar-benar berbahasa dengan lancar.

3. Mendirikan sarana dan prasarana untuk program bahasa.

Pondok pesantren At-Taqwa selalu berbenah diri, setiap tahunnya

mengupayakan penambahan sarana dan prasarana serta fasilitas guna

mendukung semua kegiatan santri-santrinya, semua itu tidak lain dalam

rangka mencapai cita-cita mulia sehingga semua kalangan dan dari daerah

mana pun dapat belajar di Pondok Pesantren At-Taqwa, dan di samping itu

dengan adanya penambahan sarana dan prasarana seperti :

9 Dokument Sekretariat Yayasan Attaqwa, Visi, Misi, dan Garis besar Kerja Yayasan

Attaqwa. (Bekasi, 2004), h. 4

Page 77: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

66

a. Lab. Bahasa

b. Ruang Kelas

c. Gedung Aula

d. Perpustakaan Bahasa

e. Papan Mufrodat dan Vocabulary

Dari sarana dan prasarana tersebut maka akan bertambah juga

kemahiran para santri menggunakan bahasa dengan baik dan benar.

Strategi merupakan suatu hal untuk mencapai tujuan, dan guna

mencapai tujuan tersebut dalam hal ini Pondok Pesantren menggunakan

sistem POAC dalam menjalankan manajemen kebahasaan yang dilaksanakan

dan maksud dr sistem tersebut yaitu planing, organizing, actuating dan

controlling. Dari sistem ini kita dapat mengetahui dan menjalankan stretegi itu

dengan baik. Seperti halnya dengan planing dalam hal ini planing ini dibuat

agara semua kegiatan berbahasa di Pondok Pesantren At-Taqwa dapat berjalan

dengan baik sehingga tidak ada bentrok dalam pelaksanaannya. Dan

selanjutnya yaitu Organising, dengan Organisasi yang baik dan benar maka

strategi tersebut akan terorganisir, organisasi dalam bagian bahasa ini terbagi

atas ketua, wakil, sekertaris dan oanggota, seperti yang telah penulis

sampaikan pada halaman sebelumnya. Dan setelah itu adalah actuating yakni

penerapan, yang mana para santri di wajibkan untuk berbahasa pada setiap

harinya baik arab atau pun inggris, di samping itu ada juga kursus berbahasa

yang di laksanakan pada hari Rabu dan Jumat, dan pada pagi hari para santri

di berikan kosa kata dari bagian bahasa hal ini dilakukan agar bahasa para

Page 78: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

67

santri akan lebih meningkat, dan yang terakhir adalah controlling yakni

pengawasan, hal ini dilakukan agar setiap kegiatan para santri yang berbau

dengan bahasa dapat terkontrol dengan baik, sehingga para santri selalu

berbicara bahasa Arab atau pun inggris.

Dari sistem POAC itu maka komunikasi yang dilakukan oleh seorang

santri di Pondok Pesantren At-Taqwa putra bekasi dapat berjalan dengan

baik, dan di samping itu dengan dorongan dari orang-orang yang pandai

berbahasa dan berorganisasi berbahasa Arab dan inggris dapat berjalan dengan

baik. Namun di samping itu, kedua bahasa ini merupakan hal yang sudah

mendaging di dalam Pondok Pesantren yang artinya bukan saja dapat

berbahasa dengan baik, namun di sini para santri pun di tuntut untuk dapat

menulis bahasa Arab atau pun bahasa inggris, sehingga peluang yang ada di

depan nanti bagi anak yang pandai berkomunikasi dengan bahasa tersebut

akan dapat lebih besar lagi. Dan disamping strategi tersebut yang diterapkan

oleh Pondok Pesantren At-Taqwa putra bekasi dalam menerapkan komunikasi

bahasa Arab dan inggris pada santri, Pondok Pesantren pun menerapkan

disiplin hukuman bagi yang melanggar peraturan yakni yang berbicara Bahasa

Indonesia, dikarenakan Bahasa Arab dan Inggris adalah bahasa yang harus

atau diwajibkan untuk berkomunikasi dalam sehari-harinya. Tujuan dari

berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan inggris di Pondok Pesantren

At-Taqwa adalah menjadikan para santri mahir berkomunikasi bahasa Arab

atau pun Inggris agar di kedepan nanti para santri tidak kaget dalam

menghadapi perdagangan bebas yang sudah menggunakan bahasa asing,

intinya agar para santri dapat berkomunikasi dengan bahasa asing.

Page 79: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

68

C. Analisis SWOT Pondok Pesantren At-Taqwa dalam menerapkan

Berbahasa Arab dan Inggris kepada Santri-santrinya.

Dalam tahap ini pondok pesantren At-Taqwa setidaknya melakukan

pekerjaan analis terhadap lingkungan internal maupun ekternal dan kemudian

merumuskannya ke dalam keputusan-keputusan strategis. Adapun proses

analisis yang dilakukan pondok pesantren At-Taqwa meliputi identifikasi

lingkungan didalam berupa kekuatan (strengts) kelemahan ( weaknesses) dan

diluar pondok pesantren At-Taqwa peluang (opertiunities) dan ancaman

(threats) yang dilakukan dengan analisis SWOT.

Strengts (kekuatan), yakni memperhitungkan kekuatan yang dimuliki

yang biasanya menyangkut manusia, dana, beberapa piranti yang dimiliki.

Dalam menentukan strategi pondok pesantren At-Taqwa dalam menerapkan

komunikasi berbahasa arab dan inggris terhadap santri-santrinya pondok

pesantren At-Taqwa ditunjang oleh kekuatan siantaranya :

1. Guru/ Pengajar

Banyaknya pakar bahasa/ guru bahasa yang dimiliki oleh Pondok

Pesantren At-Taqwa baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga tidak

lagi mencari pakar bahasa yang memahami perbahasaan.

2. Santri/Pelajar

Santri yang berada dalam kawasan Pondok Pesantren At-Taqwa

diwajibkan untuk menggunakan Bahasa Arab dan Inggris karena motifasi

yang tinggi dari para santri untuk menguasai bahasa Arab dan Inggris,

sehingga antusias para santri dalam menggunakan bahasa Arab dan Inggris

sangatlah besar.

Page 80: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

69

3. Sarana

Sarana yang ada mendukung untuk berjalannya program, diantaranya

adalah:

1) Lab bahasa yang memadai,

2) Banyaknya papan mufradat/vocabulary sehingga para santri selalu

dapat meningkatkan bahasa yang mereka pahami dan miliki.

3) Buku panduan dalam berbahasa Arab dan inggris. 10

Weakness (kelemahan) yakni memperhitungkan kelemahan-kelemahan

yang dimilikinya, yang menyangkut aspek-aspek yang dimiliki sebagai

kekuatan.berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap kegiatan yang

dilakukan terhadap kegiatan yang dilakukan setiap harinya, dalam menentukan

Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa dalam menerapkan komunikasi

Berbahasa Arab dan Inggris Terhadap Santri-Santrinya dihadapkan pada :

1. Sulitnya menerapkan program komunikasi berbahasa karena tidak semua

santrinya yang menetap di pondok pesantren, atau adanya santri yang

pulang pergi, santri yang tidak menetap di pondok pesantren itu tidak

menggunakan bahasa Arab atau pun bahasa Inggris di rumahnya sehari-

hari, sehingga banyak santri yang menetap di pondok pesanten At-Taqwa

yang terkontaminasi dengan anak yang tidak menetap di pondok pesantren

At-Taqwa tersebut.11

10

H. Asep Sopyan Hariri Lc, M. Pd.I, wk. bid. kurikulum, wawancara pribadi, ujung

harapan, 15 juli 2011 11

H. Asep Sopyan Hariri Lc, M. Pd.I, wk. bid. kurikulum, wawancara pribadi, ujung

harapan, 12 juli 2011

Page 81: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

70

2. Kurangnya disiplin untuk membiasakan keseluruhan santri berbahasa Arab

dan Inggris dikarenakan adanya senioritas yang justru kurang mematuhi

peraturan yang di buat oleh pengurus.12

Opertinity (peluang) seberapa besar peluang yang mingkin tersedia

diluar, sehingga peluang yang sangat kecil sekalipun dapat tercapai. Peluang

atau kesempatan yang dapat diraih oleh pondok pesantren At-Taqwa dalam

melaksanakan kegiatan pondok pesantren dalam strategi komunikasi

berbahasa arab dan inggris didukung dengan :

1. Kebutuhan masyarakat terhadap bahasa Arab dan Inggris yang mendengar,

sehingga mereka memerlukan/menbutuhkan guru untuk mengajarkan

(private).

2. Memudahkan pengetahuan dalam menguasai wawasan berbahasa Arab

dan Inggris, sehingga dapat mempermudah jalan menuju kesuksesan.

Threats (ancaman) yakni memperhitungkan kemungkinan adanya

ancaman dari dalam maupun dari luar. Pondok Pesantren At-Taqwa dalam

menjalanka program komunikasi berbahasa arab Arab dan Inggris tidak

pernah mendapatkan ancaman atau hambatan dalam Strategi Ponndok

Pesantren At-Taqwa dalam Menerapkan Komunikasi Berbahasa Arab dan

Inggris dihadapkan pada :

1. Belum terbiasanya santri baru dalam menerapkan komunikasi berbahasa

Arab maupun inggris dalam kesehariannya.

12

Emil salim, pengasuh bahasa, wawancara pribadi, ujung harapan 20 juli 2011

Page 82: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

71

2. Tertinggalnya pengetahuan atau wawasan bahasa inggris kita didunia luar

ketika tidak bisa berbahasa Inggris, karena bahasa Inggris adalah bahasa

Internasional.

Adapun cara menghadapi kelemahan dan ancaman tersebut adalah :

1. Kelamahan

a. Pengurus harus bisa tegas dalam menerapkan disiplin khususnya

disiplin berbahasa Arab dan Inggris.

b. Tidak membeda-bedakan antara junior dan senior dalam menegakan

disiplin khusnya disiplin berbahasa Arab dan Inggris.

2. Ancaman

a. Lebih rajin dalam mengontrol santri baru khususnya dan santri lama

pada umumnya dalam mengaplikasikan program komunikasi

berbahasa Arab dan Inggris, agar para santri merasa diawasi dalam

menggunakan komunikasi berbahasa Arab dan Inggris.

b. Mewajibkan untuk seluruh santri agar lebih menguasai bahasa Arab

khususnya Inggris untuk menghadapi persaingan dunia luar.

Page 83: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang berhubungan

dengan Strategi Pondok Pesantren At-Taqwa Putra Dalam Menerapkan

Komunikasi Berbahasa Arab dan Inggris di Bekasih, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi yang digunakan oleh Pondok Pesantrn At-Taqwa dalam

menerapkan berkomunikasi dengan Bahasa Arab dan Inggris adalah :

a. Membentuk struktur organisasi kepengurusan yang menangani bidang

bahasa.

b. Membuat program hari bahasa Arab dan hari bahasa Inggris.

c. Mendirikan sarana dan prasarana untuk program bahasa.

d. Memberikan kosa kata setiap hari

Dengan Strategi ini maka para santri dapat berkomunikasi dengan

Bahasa Arab atau pun Inggris bisa berjalan dengan baik, di samping itu

Pondok Pesantren At-Taqwa juga membuat Departemen khusus Bahasa,

sehingga setiap harinya para santri selalu di kontrol oleh Departemen

tersebut, dan adanya pemberian kosa kata pada setiap harinya, hal itu

menyebabkan meningkatnya kemampuan para santri dalam berkomunikasi

Bahasa Arab atau pun Bahasa Inggris.

Page 84: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

73

2. Implementasi dan analisis SWOT.

A. Implementasi yang diterapkan oleh Pondok Pesantren At-Taqwa Putra

dalam menerapkan berkomunikasi dengan Bahasa Arab dan Inggris

adalah dengan cara menerapkan atau menjalankan strategi yang telah

dibuat agar tujuan yang diharapkan :

1. Agar para sanrti dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa

dengan baik, baik bahasa Arab maupun bahasa Inggris.

2. Agar para santri dapat bersain dalam menghadapi tantangan global

mengingat bahasa inggrir merupakan bahasa internasional.

B. Analisis SWOT.

1. Strengts (kekuatan)

a. Guru/ pengarjar

b. Santri/ pelajar

c. Sarana

2. Weakness (kelemahan)

a. Adanya santri yang tidak menetap/mondok di pondok pesantren

At-Taqwa (pulang pergi)

b. Adanya senioritas

3. Opertunity (peluang)

a. Kebutuhan dalam bermasyarakat terhadap bahasa Arab dan

Inggris

b. Memudahkan pengetahuan dalam wawasan berbahasa, agar dapat

mempernudah jalan menuju kesuksesan

Page 85: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

74

4. Threts (ancaman)

a. Belum terbiasanya santri baru dalam menguasai bahasa.

b. Tertinggalnya pengetahuan atau wawasan dengan dunia luar

B. Saran.

1. Pondok pesantren At-Taqwa harus lebih meningkatkan kedisiplinan dan

mempertegas disiplin berbahasa dengan sanksi yang membuat para

pelanggar jera akan pelanggaran yang mereka lakukan, agar komunikasi

bahasa Arab dan inggris di pondok pesantren At-Taqwa dapat berjalan

dengan baik lagi.

2. Pengurus pondok harus lebih memperhatikan tugasnya dengan baik dan

penuh dengan rasa tanggung jawab guna mencapai tujuan yang diinginkan

serta lebih mengkoordinasi dari setiap bagian agar saling mendukung

proses berjalannya disiplin berbahasa.

3. Para santri harus lebih meningkatkan lagi berkomunikasi dengan

menggunakan dua bahasa tersebut yaitu bahasa arab dan inggris sehari-

hari.

4. Para Asatiz atau pengasuh pondok pesantren At-Taqwa lebih

memperhatikan lagi dalam pengawasan para santri di setiap disiplin yang

ada khususnya dalam penerapan komunikasi berbahasa Arab dan inggris.

5. Penulis menyarankan agar para santri mendalami dan membiasakan diri

untuk mampu berkomunikasi dalam berbahasa Arab dan inggris dengan

baik.

Page 86: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

75

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, Djalil Maman dan Rafi’udin, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung :

Pustaka Setia, 1997)

Alfian, Strategi Koperasi, Kompas, (Jakarta : 7 September, 1984)

Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Moderen, (Jakarta: Pustaka Amani)

Ambary, Abdullah, Intisari Tata Bahasa Indonesia. (Bandung: Djatnika 1986).

Amsyari, Fuad, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung : Mizan,

1990)

Anwar, Ali, Sebuah Kajian Singkat Tentang Trensformasi Peran Dan Otoritas,

(Bekasi: Pahlawan Nasional)

Anwar, Alie Marjuki, KH. Noer Alie, Singa Kerawang Bekasi Yang Sangat

Ditakuti penjajah, (Jakarta: 8 November 1991)

Anwar, Alie, Kemandirian Ulama Pejuang, Biografi KH. Noer Alie, (Yayasan At-

Taqwa)

Anwar, Arifin, Ilmu Komunikasi; Sebagai Pengantar Ringkas, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 1995)

Arifin, HM dan Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (PT. Raja Grafindo

Perkasa: 1996)

Astid, Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta

Aubery, Fisher, Teori-teori komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1986)

Cantika, Sri Budi & Amirullah, manajemen strategik, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2002)

David, Fred, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: PT. Prehallindo, 1998),

Deddy, Mulyana, Ilmu Komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1986)

Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren, Studi Tentang Pandangan Hidup Kiayi,

(Jakarta: LP3ES, 1982), cet. Ke-1,

Djuarsa, Sasa Senjaja, Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka,

1999)

Ensiklopedi, Nasional Indonesia, (Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1991), jilid 1

Page 87: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

76

Fatah, Syakur, kemandirian pesantren stadi kelembagan dan proses

pendidikannya, (semarang: jurnal penelitian wali songo ISSN 0852-7172,

1999), edisi 3,

Fisher, Aubery, Teori-teori komunikasi, (Bandung: Remadja Karya, 1986)

Geuck, William,Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta :

Erlangga, 1989)

Ghazali, M. Bahri, Pesantren Berwawasan Lingkungan, (Jakarta:CV.

Prasasti,1996)

Hadari, Nawawi, Manajemen Strategi Organisasi Non Profit Bidang

Pemerintahan dengan Ilustrasi Di Bidang Pendidikan, (Yogyakarta :

gadjah mada universitas press, 2000)

Handoko, Hani, Manajemen Edisi 2, (Yogyakarta : BPFE, 1998)

Hari Setiawan, Purnomo dan Zulkieflimansyah, manajemen strategi sebuah

konsep pengentar, (Jakarta : lembaga penerbitan pakultas ekonomi, UI

1999)

Herri, Munhanif, Kekapitulasi Global Lembaga-lembaga dibawah Yayasan At-

Taqwa pusat, (Ujung Harapan Bahagia Bekasi)

Istilah, manajemen Lembaga Panitia PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta :

Balai Aksara, 1983), Cet. Ke-2,

Kardiman,A.M. pengantar ilmumanajemen, (Jakarta : PT. Pronhalindo)

Karel, Steenbrink, pesantren madrasah sekolah, (Jakarta : LP3ES, 1986)

Kunto, Wijoyo, Paradigma Islam, (bandung: Mizan, 1989), cet. Ke-1,

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, (Jakarta : INIS, 1994)

Masyhud, Sulthon dan M Khusnurdilo, Manajemen pondok pesantren (Jakarta:

Gali Indonesia, 1992)

Miller, John dan George Steiner, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga)

Nasution, Mulia, Pengantar Manajemen, (Jakarta : Djambatan, 1996)

Noer, M. Amin, Sejarah Ringkas Yayasan At-Taqwa, (Ujung Harapan: Sekretari

Yayasan At-Taqwa 2003)

Nurudin, Sistem Komunikasi Indonesia, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada,

2005), cet. Ke-2,

Page 88: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

77

Panitia Istilah manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta :

Balai Aksara, 1983)

Pendidikan, Departemen dan Kebudayaan R.I, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: balai pustaka, 1997)

Philip, Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian, (Jakarta : Salemba Empat, 1995),

Purwanto, Iwan, Manajemen Strategi, (Bandung: Yrama Widya, 2007)

Redaksi, Dewan Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT Ikhtiar Baru

Van Heave, 1994)

Riduan, Lubis Muhammad, pemikiran suekarnotentang Islam, (Jakarta : C.V. mas

Agung, 1992)

Sa’dudin, Catatan Ringkas Proses Berdiri dan Berkembangnya Yayasan

pembangunan, pemeliharaan dan pertolongan Islam (yayasan P3 Islam),

(Ujung Malang: Bekasi)

Sasa, Djuarsa Senjaja, Pengantar Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka,

1999), cet. Ke-4,

Sekratariat Yayasan At-Taqwa, Kekapitulasi Global Lembaga-lembaga dibawah

Yayasan At-Taqwa pusat, (Ujung Harapan Bahagia Bekasi)

Sekretariat Yayasan At-Taqwa, Visi, Misi, dan Garis besar Kerja Yayasan At-

Taqwa. (Bekasi, 2004)

Siagian, Manajemen Moderen, (Jakarta : Masagung, 1994), Cet. Ke-2,

Siagian, Sondang, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Startegi

Organisasi, (Jakarta PT. Gunung Agung, 1986)

Supriyono, Manajemen Strategik dan Kebijasanaan Bisnis (Yogyakarta : BPFE,

1986)

Surjadi, Johan dan Koentjoro, S. Kamus Lengkap Populer, (Jakarta: Indah, 1868)

Susanto, Astid S., Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Bandung: Bina Cipta

1974)

Syaipullah, Ma’shum, (ed), Dinamila pesantren: tela’ah kritis keberadaan

pesantren saat ini, (Jakarta: Yayasan Islam AlHamidiah, & Yayasan

Syaipudin zuhri, 1998), cet. Ke-1,

Page 89: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

78

Syamsuddin, Sanggar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta

1986)

Uchyana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 1992)

Usman, Syarif, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan Dalam

Islam, (Jakarta : Firma Jakarta, 1988)

Wahyudi, Sri Agustinus, , Manajemen Strategik: Pengntar Proses Berfikir

Strategic, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996)

Wayne, Pace, Dan F. Faules, Editor Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi,

Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung: PT. Rosdakarya,

2001), cet. Ke-3,

Wibowo, Wahyu, Manajemen bahasa, (Jakarta: Gramedia. 2001).

Widjadja, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002)

Yusanto, M. Ismail dan M. Karebet Widjayakusuma, Menggagas Bisnis Islam,

(Jakarta : GIP, 2002)

Ziemek, Manfred, pesantren dalam perubahan sosial, (Jakarta: P3M, 1986), cet.

Page 90: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 91: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …
Page 92: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …
Page 93: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

HASIL WAWANCARA

Pewawancara : Abdul Fatah

Nama : H. Asep Sopyan Hariri, Lc, M. Pd. I.

Jabatan : Kurikulum

Tempat : Pondok Pesantren Attaqwa Putra Ujung Harapan

Hari dan tanggal : 10 juli 2011 s/d 22 juli 2011

1. Kapan pondok pesantren attaqwa berdiri ?

Jawab :

Pondok pesantren Attaqwa berdiri pada tahun 1940 pondok pesantren didirikan oleh

KH. Noer Alie putra dari seorang ayah yang bernama H. Anwar Bin H. Layu dan ibu

beliau bernama Hj. Maimunah Binti Tarbin. karena kondisi masyarakat saat itu yang

minim pendidikan.

2. Bagaimana sejarah berdiri pondok pesantren Attaqwa ?

Jawab :

Pada awal tahun 1940 KH. Noer Alie menbuka pengajian yang hanya mempelajari

kitab kuning, Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1950 aktivitas pendidikan mulai

dirintis kembali oleh KH. Noer Alie mengajak para guru serta para kemuka

masyarakat ujung malang dan sekitarnya berkumpul untuk bermusyawarah

membentuk sebuah organisasi kecil dengan nama Panitia Pembangunan Pemeliharaan

Dan Pertolongan Islam (disingkat menjadi P3 islam), Setelah organisasi masyumi

Page 94: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

dibubarkan pada tahun 1960, KH. Noer Alie mulai aktif kembali membangun

kampungnya dalam bidang pendidikan, dikomplek masjid Attaqwa, dan beliau

membangun pondok pesantren dengan nama Pondok Pesantren Attaqwa.

3. Apa visi dan misi didirikannya pondok pesantren Attaqwa ?

Jawab :

Emm… itu bias kamu lihat langsung di dokumentasi pondok pesantren Attaqwa,

(sambil memberikan dokumentasi tersebut).

4. Latar belakang atau alasan apa diterapkannya komunikasi berbahasa arab dan inggris

?

Jawab :

Emm… Pondok Pesantren yang berbasis modern memiliki landasan untuk dapat

menguasai bahasa Arab dan Inggris, oleh karena itu Pondok Pesantren Attaqwa

mengimplementasikan proses tersebut dengan adanya disiplin berbahasa baik

berbahasa Arab maupun Inggris dalam keseharian santri.

5. Apakah ada tuntutan zaman makanya diterapkan komunikasi berbahasa arab di

pondok pesantren ini ?

Jawab :

Ya benar Semua yang dilakukan Pondok demi kemajuan Islam pada umumnya dan

para santri pada khususnya untuk menghadapi zaman yang semakin maju ini.

6. Bagaimana strategi yang digunakan dalam menerapkan komunikasi berbahasa arab

dan inggris ?

Page 95: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

Jawab :

Ya…. Sebetulnya strategi atau cara untuk pelaksanaan pengajaran bahasa arab dan

inggris ada 2 (dua) metode : yang pertama ada yang dari departemen agama dengan

maksuk artinya secara teoritis kita bias itu secara di kelas, yang ke dua secara

muhadasah atau secara diluar kelas yaitu diadakan kursus bahasa.

7. Pelaksanaan program sehari-harinya seperti apa?

Jawab :

Pelaksanaan program sehari-haninya itu di hari senin dan hari selasa disitu ada yang

namanya engglis day dan juga hari bahasa arab yaitu Arabic day itu di adakan satu

minggu sekali.

8. Dampak positifnya seperti apa ?

Jawab :

Dampak positif emm….. artinya yang jelas kedua bahasa itu banyak sekali dampak

positifnya, secara bahasa pengantar mereka bsa dibantu dan yang musabaqoh bahasa

mereka sudah siap di peraktekan. Sehingga kalau mereka di butuhkan dalam kegiatan

yang berkaitan dengan itu mereka sudah siap melaksanakan nya.

9. Apakah ada dampak negatifnya dalam penerapan itu sendiri ?

Jawab :

Eee.. klo dampak negatifnya sebenarnya tidak ada dalam bahasa arab dan bahasa

inggris tidak ada, maksudnya bagi santri yang sudah menguasai bahasa arab tidak

diharuskan untuk bias bahasa inggris, kare terutama bagi santri yang lebih di

Page 96: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

utamakan adalah bahasa arabnya yang menjadi bahasa pengantar dipondok pesantren

ini.

10. Apakah ada peluang dalam kelanjutan pendidikan bagi santri yang menguasai dua

baha tersebut ?

Jawab :

Jelas ada,,,, peluangnya sangat besar ada peluang biasiswa keluar negri, juga

adapeluang kesuksesan di dalam negri seperti biasiswa yang kami siapkan untuk

santri yang menguasai dua bahasa tersebut.

11. Apa yang menjadi faktor pendukung dalam penerapan bahasa tersebut ?

Jawab :

Factor pendukungnya ya,,,,,, sebetulnya kita untuk bahasa arab hampir semua

pendukungnya notabene bahasa arab, yang dimana pinpinan pondok pesantren ini

mengatakan bahwa kedua bahasa yaitu bahasa arab dan inggris sudah harus dibuat

metode terbaik di ajaran 2010 dan 2011

12. Apakan yang menjadikan factor penghambatnya ?

Jawab :

Factor penghambatnya khusus dipondok pesantren attaqwa putra karena santri kita

tidak semuanya mondok, banyak anak pribumi yang notabene nya dia tidak bisa

bahasa arab atau tidak menggunakan bahasa dirumahnya, sehingga santri banyak yang

terkontaminasai dengan anak pribumi.

Page 97: STRATEGI PONDOK PESANTREN ATTAQWA PUTRA BEKASI …

13. Tujuan dalam penerapan bahasa tersebut seperti apa ?

Jawab :

Ya,,,, sebenernya kita tahu bahwa bahasa arab dan inggris sudah menjadi bahasa yang

biasa, maksudnya kita ingin menjadikan bahasa arab dan inggris ini menjadi bahasa

yang biasa digunakan oleh santri, toh kita beranggapan bahasa inggris itu adalah

bahasa yang luar biasa begitu juga bahasa arab.

14. Apakah ada ancaman bagi santri yang tidak menguasai dua bahasa tersebut ?

Jawab :

Kalo ancaman sebenarnya tidak ada, akan tetapi sangat ironis sekali kalau santri tidak

bisa bahasa arab, karena dipondok pesantren ini kedua bahasa tersebut sudah milik

bersama, yang artinya bukan hanya menguasai bahasa arab saja melainkan santri juga

harus bias berbahasa inggris yang dimana sudah menjadi bahasa internasional.